KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN...

120
i KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN KEMAMPUAN PRAKTIK SHALAT SISWA KELAS VII DI MTS TARQIYYATUL HIMMAH KAUMAN LOR KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Disusun Oleh : AMRUL HUSAIN NIM.111-14-227 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 2019

Transcript of KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN...

Page 1: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

i

KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN

KEMAMPUAN PRAKTIK SHALAT SISWA KELAS VII

DI MTS TARQIYYATUL HIMMAH KAUMAN LOR

KEC. PABELAN KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Disusun Oleh :

AMRUL HUSAIN

NIM.111-14-227

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

TAHUN 2019

Page 2: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

ii

Page 3: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

iii

KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN

KEMAMPUAN PRAKTIK SHALAT SISWA KELAS VII

DI MTS TARQIYYATUL HIMMAH KAUMAN LOR

KEC. PABELAN KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Disusun Oleh :

AMRUL HUSAIN

NIM.111-14-227

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

TAHUN 2019

Page 4: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

iv

Page 5: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

v

Page 6: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

vi

Page 7: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

vii

MOTTO

Artinya: “Kerjakanlah sholat sesungguhnya sholat itu bisa mencegah perbuatan keji dan

munkar.” (QS. Al-Ankabut:45)

Page 8: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku bapak (H. Sukron Adi Purnomo) dan mamah (Hj. Asih Puji

Astuti) dana dikku (Bustanul Alwi Farhani) tercinta yang telah memberikan cinta

kasihnya, dukungan, perjuangan serta doa.

2. Eyang kakung (H. Suhro) dan eyang putri (Hj. Salbini) yang selalu memberikan

dukungan, doa, serta motivasi.

3. Keluarga besar H. Suhrod an H. Samsudin yang selalu menyayangi dan

mendoakanku.

4. Tunanganku Dwi Jayanti yang selalu memberikan semangat, dukungan, cinta, serta

doa.

5. Bapak Dr. Wahyudiana, M.M.Pd selaku pembimbing yang dengan sabar

membimbing dan mengarahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Ahmad Sultoni, M. Pd.

7. Teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2014

Page 9: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan

taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.Sholawat serta

salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah

menuntun umatnya kejalan kebenaran dan keadilan.

Skripsi yang berjudul “Korelasi Pemahaman Materi Fiqih Ibadah

denganKemampuan Praktik Shalat Siswa Kelas VII di MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman

Lor Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019” ini, diajukan untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Institut Agama Islam Negeri ( IAIN)

Salatiga.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan yang

telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual. Selanjutnya

penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Dr.H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku RektorInstitut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M. AgselakuKetua Program Pendidikan Agama Islam

(PAI)

4. Bapak Drs. Ahmad Sultoni, M. Pd selaku dosen pebimbing akademik

Page 10: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

x

5. Dr. Wahyudiana, M. M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan

meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dalam penulisan skripsi

ini.

6. Seluruh Dosen dan Karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama

kuliah hingga menyelesaikan skripsi

7. Ayah dan Ibu, H. Sukron Adi Purnomodan H. Asih Puji Astutiyang selalu dengan

sabar mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk

penulis

8. Sahabat-sahabatku PAI angkatan 2014 yang telah menemani hari-hari saat kuliah

di IAIN Salatiga.

9. Eko Haryanto yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam penyusunan

skripsi

10. MTs Tarqiyyatul Himmah

Semoga segala amal yang telah diperbuat akan menjadi amal saleh, yang akan

mendaptakan pahala yang berlipat dari Allah SWT, kelak dikemudian hari.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.ya rabbal ‘alamin.

Salatiga, 13 Maret 2019

Yang menyatakan

AMRUL HUSAIN

Page 11: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

xi

ABSTRAK

AMRUL HUSAIN. 2019.Korelasi Pemahaman Materi Fiqih Ibadah denganKemampuan

Praktik Shalat Siswa Kelas VII di MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor Kec.

Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.

Kata kunci: Fiqih Ibadah, Praktik Shalat

Tujuan penelitian ini adalah 1). Untuk mengetahui bentuk Pemahaman Materi

Fiqih Ibadah Siswa Kelas VII di MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor, Pabelan Kab.

Semarang Tahun 2019. 2). Untuk mengetahui Kemampuan Praktik Shalat Siswa Kelas VII

di MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor, Pabelan Kab. Semarang Tahun 2019. 3). Untuk

mengetahui hubungan antara Pemahaman Materi Fiqih Ibadah dengan Kemampuan

Praktik Shalat Siswa Kelas VII di MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor, Pabelan Kab.

Semarang Tahun 2019.

Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik dan guru Siswa Kelas VII di

MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun 2019

sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan test tertulis, praktik, wawancara dan

dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman materi Fiqih Ibadah

siswa kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan Kab. Semarang telah dipaparkan

dalam metode metode test dengan jumlah responden 28 siswa, sehingga hasil yang didapat

dari nilai rata-rata test adalah 73,21 dan kategori nilai baik, Kemampuan Praktik Shalat

siswa MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan Kab. Semarang pada kelas VII bernilai

cukup baik karena rata-rata 74,29 yang diambil dari nilai responden sebanyak 28 siswa

dan pemahaman materi Fiqih Ibadah korelasi secara signifikan dengan Kemampuan

Praktik Shalat siswa MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan Kab. Semarang, sehingga

hipotesis yang menyebutkan adanya korelasi antara variable X dan variable Y diterima

atau sesuai dengan hasil penelitian, yaitu rxy (hitung) dengan N 28adalah 0,861yang

diperoleh lebih tinggi dari r (tabel), sedangkan r (tabel) dengan N 28 diperoleh = 0,374%.

melihat hasil penyajian data di atas maka dapat dikatakan bahwa rxy (hitung) ternyata

lebih besar jika dibandingkan dengan rt (r tabel) baik pada tarafsignifikan 5%jika

digambarkan maka rt 0,361>0,862.

Page 12: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL..................................................................................................... i

JUDUL ........................................................................................................ ii

LEMBAR BERLOGO ............................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ iv

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. vi

MOTO DANPERSEMBAHAN ............................................................... viii

KATA PENGANTAR................................................................................ x

ABSTRAKSI .............................................................................................. xi

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian......................................................................... 7

D. Manfat Penelitian ........................................................................ 8

E. Definisi Operasional .................................................................... 9

F. Sistematika Penulisan .................................................................. 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori ............................................................................ 12

1. Materi Fiqih .......................................................................... 12

Page 13: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

xiii

2. Fiqih Ibadah .......................................................................... 15

3. Deskripsi Pemahaman Materi fiqih ...................................... 18

4. Tolok Ukur Dalam Mengetahui Pemahaman ....................... 22

5. Pengertian Shalat .................................................................. 23

6. Dasar Hukum Wajib Shalat ................................................. 24

7. Waktu Melaksanakan Shalat ................................................ 25

8. Syarat-syarat Shalat ............................................................. 26

9. Hal Yang Membatalkan Shalat ............................................ 28

10. Deaskripsi Kemampuan Praktik Shalat ................................ 29

11. Hikmah Shalat ..................................................................... 31

B. Kajian Pustaka ............................................................................. 32

C. Hipotesis ...................................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................. 37

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 38

C. Populasi dan Sample .................................................................. 38

D. Variable Penelitian ..................................................................... 38

E. Jenis Data ................................................................................... 39

F. Instrumen Penelitian ................................................................... 40

G. Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................... 44

H. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 46

I. Analisis Data ............................................................................... 48

Page 14: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

xiv

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi MTs Tarqiyyatul Himmah .......................................... 51

1. Sejarah Singkat ...................................................................... 51

2. Nama dan Alamat Madrasah ................................................. 51

3. Kepala Sekolah ...................................................................... 52

4. Perkembangan Jumlah Siswa ................................................ 53

B. Analisis Pendahuluan ................................................................. 53

C. Analisis Uji Hipotesis.................................................................. 61

D. Analisis Lanjut ........................................................................... 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 67

B. Saran

1. Bagi Siswa ............................................................................. 68

2. Bagi Mts Tarqiyyatul Himmah ............................................. 68

C. Penutup ........................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

xv

DAFTAR TABEL

Tabel. 3.1. Instrumen Penelitian .................................................................. 45

Tabel. 3.2. Instrumen Kemampuan Praktik Shalat ` ................................ 47

Tabel. 4.1. Pergantian Kepala Sekolah ........................................................ 58

Tabel. 4.2. Perkembangan Peserta Didik ..................................................... 50

Tabel. 4.3. Hasil Test Tentang Pemahaman Materi Fiqih Ibadah ............... 60

Tabel. 4.4. Tabel Distribusi Frekuensi Pedagogik ....................................... 62

Tabel. 4.5. Nilai Rata-rata Hasil Test .......................................................... 63

Tabel. 4.6. Hasil Test Kemampuan Praktik Shalat ...................................... 64

Tabel. 4.7. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Praktik ........................ 65

Tabel. 4.8. Persiapan Untuk Menghitung Pengaruh Antara Hasil (X) Dengan

Hasil Test (Y) ............................................................................. 67

Tabel. 4.9. Nilai Koefisien Korelasi “r” Product Moment ......................... 70

Page 16: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata pendidikan sudah akrab dalam kehidupan sehari-hari masyarakat

sekarang ini tetapi, Hakikat atau maknanya masih menimbulkan perdebatan.

Keragaman pemaknaan pendidikan tidak hanya terjadi dikalangan masyarakat umum

tetapi terjadi dikalangan para ahli pendidikan. masing-masing ahli memiliki definisi

pendidikan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Darmaningtyas (2004:1) misalnya mendefinisikan pendidikan sebagai usaha

sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik. Titik

tekan dari definisi ini terletak pada “usaha sadar dan sistematis”. Dengan demikian,

tidak semua usaha memberikan bekal pengetahuan kepada anak didik dapat disebut

pendidikan jika tidak memenuhi kriteria yang di lakukan secara sadar dan sistematis.

Seiring perkembangan di Era globalisasi sekarang manusia dalam kehidupan

sehari-hari syarat dengan berbagai kesibukan dan kebutuhan hidup semakin meningkat.

Hal ini mengakibatkan persaingan hidup semakin tajam yang pada gilirannya dapat

menimbulkan ketidakpastian dan kecemasan. Namun yang perlu disadari bahwa

ketrampilan dalam penguasaan teknologi itu harus diimbangi dengan imtaq atau

keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Tanpa keimanan dan jiwa taqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, pengetahuan, pangkat, kedudukan dan kekayaan akan dapat

membahayakan, menyengsarakan dan mengganggu keamanan dan ketentraman

masyarakat (Daradjat, 2005:47).

Page 17: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

2

Keimanan dan ketaqwaan tidak lepas dari ibadah shalat, karena ibadah

tersebut sangat besar manfaatnya bagi kehidupan, shalat mencegah perbuatan keji dan

munkar, shalat meningkatkan disiplin hidup, shalat membuka hati pada kebenaran dan

masih banyak lagi manfaatnya bagi segi kejiwaan.Akan tetapi pada zaman sekarang

ini banyak orang yang mengaku Islam, tetapi melalaikan shalat dan meremehkannya.

Mereka tetap melakukan fahsya' (segala perbuatan yang jahat) dan munkar. Mereka

tak sadar bahwa siapa yang meninggalkan shalat fardhu dengan sengaja, maka ia telah

ingkar (kafir) dengan nyata-nyata. Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Ankabut:45).

Artinya: “Kerjakanlah sholat sesungguhnya sholat itu bisa mencegah

perbuatan keji dan munkar.” (QS. Al-Ankabut:45) (Departemen Agama RI, 2004).

Dengan demikian shalat adalah azas yang fundamental yang menjadi ukuran

kualitas Islam dalam diri seseorang. Oleh karena itu shalat perlu dipelajari, diketahui

secara tepat dan dilaksanakan secara teratur, agar manfaatnya dapat dinikmati dan

dirasakan dengan sungguh-sungguh. Anak yang sejak kecil rajin mengerjakan shalat

sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

serta selalu menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik serta melahirkan sikap

pribadi yang disiplin.

Dalam mengajarkan ibadah shalat terutama shalat wajib, salah satu pelajaran

di sekolah yang mengajarkan ibadah tersebut adalah pelajaran Fiqih materi Ibadah

Shalat. Pada tingkat Madrasah Tsanawiyah, pelajaran Fiqih telah memasukkan materi

bab ibadah shalat, baik tata cara pelaksanaan, bacaan-bacaan dalam shalat, dan jenis-

Page 18: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

3

jenis shalat. Dengan arti lain bahwa pelajaran Fiqih merupakan pelajaran yang dapat

memberikan kontribusi untuk memberikan pondasi dasar anak dalam ibadah shalat.

Upaya untuk menanamkan pembiasaan ibadah shalat dengan baik tidak

terlepas pada pemahaman anak atas pemberian materi ataupun teori tentang ibadah

fiqih. Peran seorang guru dalam mentransformasi materi kepada siswanya perlu

memerlukan startegi yang tepat agar tercipta kenyamanan bagi anak. Diluar teori

seorang guru madrasah dituntut untuk memberikan bimbingan kepada siswa sejak dini

untuk tekun, bergairah dan tertib melaksanakan shalat secara ikhlas terhadap Allah

SWT dalam sepanjang hidupnya. Pada prinsipnya mengajarkan shalat terlebih dahulu

di mulai dari orang tua dan pengasuh (guru) untuk mengajarkan teori disertai dengan

memberi contoh baik bacaan dan gerakannya (A.F. Jaelani, 2000:71).

Dengan penerapan pemberian materi dan demonstrasi tata cara ibadah shalat

yang baik, merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan dan menanamkan sikap

cinta kepada Nabi dan Agama Nya. Siswa akan terlatih mentaati peraturan, ketaatan

dalam ketepatan waktu, dan tanggung jawab terhadap kewajiban dan tugasnya sebagai

siswa dan tentu sebagai muslim sejati.

Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan

secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian, sentral utama dan pertama. Guru

memegang peranan utama dalam sistem pendidikan khususnya yang diselenggarakan

secara formal di sekolah. Guru merupakan komponen yang sangat berpengaruh

terhadap terciptanya proses dan hasil belajar yang berkualitas (E.Mulyasa, 2007:77).

Masalah mendidik adalah masalah setiap orang. karena setiap orang sejak

dahulu hingga sekarang berusaha mendidik anak-anaknya dan atau anak-anak lain

Page 19: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

4

yang diserahkan kepadanya untuk dididik Proses belajar dipengaruhi oleh banyak

sekali faktor-faktor. Perklidik harus mengatur faktor-faktor tersebut supaya

berpengaruh bagi belajarnya siswa (Suryabrata, 2008:233).

Keberhasilan dalam proses belajar tidak hanya ditentukan oleh guru. namun

ada faklor lain yang mempengaruhinya. secara global, faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu: (1) faktor

intermal atau faktor dan dalam siswa yakni kondisi keadaan Jasmani dan rohani siswa

(tingkat kecerdasan, sikap siswa, bakat siswa. minat siswa dan motivasi siswa. (2)

faktor eksternal atau faktor dari luar siswa yakni kondisi lingkungan sekitar siswa

(lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial) dan (3) faktor pendekatan belajar yakni

jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan mempelajari maten-materi pelajaran (Syah, 2003:144).

Pengajaran tradisional menitikberatkan pada metode imposisi, yakni

pengajaran dengan menuangkan hal-hal yang dianggap penting oleh guru kepada

siswa. Cara ini tidak memertimbangkan apakah bahan pelajaran yang dibedakan itu

sesuai atau tidak dengan kesanggupan, kebutuhan, minat, dan tingkat kesanggupan

perkembangan serta remahaman siswa Tidak pula di perhatikan apakah bahan-bahan

yang diberikan itu didasarkan atas motif-motif dan tujuan yang ada pada siswa.

Banyak aspek dari pribadi siswa yang perlu dikenal. diantara aspek-aspek tersebut

yaitu latar belakang masyarakat. latar belakang keluarga, tingkat intelegensi hasil

belajar, kesehatan badan, hubungan-hubungan antara pribadi, kebutuhan-kebutuhan

emosional, sifatsifat kepribadian, dan belajar (Hamalik, 2001:157).

Page 20: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

5

Menurut Syah (2003:183) menyatakan bahwa, Setiap siswa pada prinsipnya

tentu berhak memperoleh peluang untuk mencapai kinera akademik yang memuaskan

Namun, dari kenyataan seharihari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan

dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga.

kebiasaan, pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara siswa satu

dengan siswa yang lain.

Siswa yang dalam belajar kurang semangat, sering mengeluh, tidak aktif

merupakan contoh masalah yang dihadapi oleh guru. Dalam hal ini guru harus

mengetahui dan memberikan dorongan atau motivasi terhadap siswa yang

mengalaminya agar para siswa tidak mengalaminya lagi.

Dalam hal belajar bahwa belajar memiliki pengertian bahwa belajar

merupakan perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial tejadi

sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandai tujuan untuk mencapai tujuan

bersama Motivasi belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi, motivasi

belajar karena faktor intrinsik dan ekstrinsik.

Selain belajar tentunya juga harus mengetahui arti dari hasil belajar bahwa

hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya. Hasil belajar mampunyai peranan penting dalam proses pembelajaran.

Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru

tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajamya melalui

kegiatan belajar, selanjutnya, dan informasi tersebut guru dapat menyusun dan

membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun

individu.

Page 21: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

6

Setelah membahas motivasi belajar tentunya yang harus di kelahui yaitu

hakekat dari motivasi belajar ilu sendiri bahwa hakikat motivasi belajar adalah

doroesgon intemul dan eksternal pada siswa siswi yang sedang belajar untuk

mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau

unsur yang mendukung. Selain motivasi belajar, faktor lingkungan termasuk hal yang

penting dalam keberhasilan belajar, utamanya adalah lingkungan keluarga dalam hal

ini adalah orang tua. Siswa yang mempunyai orang tua dengan status sosial yang

mapan tentunya akan memiliki motivasi yang tinggi pula untuk belajar begitu pula

dengan sebaliknya.

Bardasarkan hasil waancara dengan Bapak Mahbub (guru mata pelajaran fiqih

kelas VII di MTs Tarqiyyatul Himmah) pada tanggal 15 april 2019, menjelaskan

bahwa basis kompetensi mata pelajaran fiqh yang dikebangkan di mdrasah diarahkan

pada pertumbuhan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, penguasaan

kemampuan akademik, seni dan pengembangan kepribadian yang paripurna. Dengan

pertimbangan ini mka guru menyusun program pembelajaran fiqih yang mencermikan

kebutuhan keragaman peerta didik di madrasah.

Hasil observasi tanggal 23 Januari 2019 peneliti menemukan khususnya Siswa

Kelas VII di MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor, penulis melihat bahwa praktek

ibadah shalat waji (dzuhur) yang dilaksanakan secara berjamaah dengan bapak, ibu

guru setiap jam istirahat kedua dilokasi madrasah, hampir tidak ada siwa yang

mencoba melaksanakanya, meskipun kadang harus di suruh terlebih dahulu oleh guru.

Melihat asumsi di atas penulis bermaksut mengadakan penelitian secara ilmiah

mengenanai ketaatan para siswa MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor, pabelan

Page 22: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

7

terkait dengan observasi tersebut. Selanjutnya penulis ingin membuktikan apakah

ketaatan sisa pada ibadah shalat wajib khususnya merupakan hasil dari proses

pemahaman mata pelajaran fiqih yang diajarkan oleh guru, dengan membuat judul “

Korelasi Pemahaman Materi Fiqih Ibadah dengan Kemampuan Praktik Shalat

Siswa Kelas VII di MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor Kec. Pabelan Kab.

Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019 “

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis

dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana variasi tingkat Pemahaman Materi Fiqih Ibadah Siswa Kelas VII di MTs

Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor, Pabelan Kab. Semarang Tahun 2019?

2. Bagaimana variasi tingkat Kemampuan Praktik Shalat Siswa Kelas VII di MTs

Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor, Pabelan Kab. Semarang Tahun 2019?

3. Apakah ada hubungan antara Pemahaman Materi Fiqih Ibadah dengan Kemampuan

Praktik Shalat Siswa Kelas VII di MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor, Pabelan

Kab. Semarang Tahun 2019?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui variasi tingkat Pemahaman Materi Fiqih Ibadah Siswa Kelas VII

di MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor, Pabelan Kab. Semarang Tahun 2019.

2. Untuk mengetahui variasi tingkat Kemampuan Praktik Shalat Siswa Kelas VII di

MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor, Pabelan Kab. Semarang Tahun 2019.

Page 23: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

8

3. Untuk mengetahui hubungan antara Pemahaman Materi Fiqih Ibadah dengan

Kemampuan Praktik Shalat Siswa Kelas VII di MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman

Lor, Pabelan Kab. Semarang Tahun 2019.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

positif untuk menambah keilmuan tentang hubungan antara Pemahaman Materi

Fiqih Ibadah dengan Kemampuan Praktik Shalat Siswa Kelas VII di MTs

Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor, Pabelan Kab. Semarang Tahun 2019.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor

Sumbangan pemikiran dan masukan guna meningkatkan kualitas

pelaksanaan pendidikan, terutama dalam hal peningkatan Kemampuan Praktik

Shalat para peserta didik di MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor, Pabelan Kab.

Semarang Tahun 2019.

b. Bagi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan

umbangan keilmuan untuk memperkaya khazanah perpustakaan di Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

c. Bagi peneliti lain

Page 24: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

9

Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk melaksanakan

penelitian yang lebih mendalam, terutama tentang aspek lain dari upaya

meningkatkan pemahaman Materi Fiqih Ibadah dengan Kemampuan Praktik

Shalat Siswa.

E. Definisi Operasional

1. Korelasi

Secara sederhana, korelasi dapat diartikan sebagai hubungan. Namun

ketika dikembangkan lebih jauh, korelasi tidak hanya dapat dipahami sebatas

pengertian tersebut. Menurut Riduan (2005:81), Korelasi merupakan salah satu teknik

analisis dalam statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel

yang bersifat kuantitatif. Hubungan dua variabel tersebut dapat terjadi karena adanya

hubungan sebab akibat atau dapat pula terjadi karena kebetulan saja. Dua variabel

dikatakan berkolerasi apabila perubahan pada variabel yang satu akan diikuti

perubahan pada variabel yang lain secara teratur dengan arah yang sama (korelasi

positif) atau berlawanan (korelasi negatif).

2. Pemahaman Materi Fiqih Ibadah

Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar,

sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami (Em Zul, Fajri

& Ratu Aprilia Senja, 2008 : 607-608). Secara umum emahaman bukan kegiatan

berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam berdiri disituasi atau dunia

orang lain. Mengalami kembali situasi yang dijumpai pribadi lain

didalam erlebnis (sumber pengetahuan tentang hidup, kegiatan melakukan

Page 25: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

10

pengalaman pikiran), pengalaman yang terhayati. Pemahaman merupakan suatu

kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam orang lain.

Sedangkan Materi Fiqih Ibadah adalah konsep belajar anak dengan

indikator-indikator masalah ibadah, fokus pada penelitian ini adalah materi shalat.

Jadi, pemahaman Materi Fiqih Ibadah adalah mengerti sesuatu hal tentang ibadah

sholat dengan benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara

memahami materi shalat tersebut.

3. Kemampuan Praktik Shalat Siswa

Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kakuatan kita berusaha

dengan diri sendiri. Sedangkan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001:34)

mendefenisikan kemampuan sebagai suatu dasar seseorang yang dengan sendirinya

berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil.

Sementara itu, Robbin (2007:57) kemampuan berarti kapasitas seseorang

individu unutk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. lebih lanjut Robbin

menyatakan bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah penilaian terkini atas apa

yang dapat dilakukan seseorang.

Sedangkan praktik merupakan upaya untuk memberi kesempatan kepada

peserta mendapatkan pengalaman langsung. Ide dasar belajar berdasarkan

pengalaman mendorong peserta pelatihan untuk merefleksi atau melihat kembali

pengalaman-pengalaman yang mereka pernah alami.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

praktik shalat adalah kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menguasai

keahlian dalam melakukan atau mengerjakan shalat dengan baik dan benar.

Page 26: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

11

F. Sistematika penulisan

Dalam sistem pembahasan penulisan skripsi ini, penulis mengajukan

pembahasan dari beberapa bab yang berisi tentang keterkaitan tentang studi kasus yang

penulis teliti, penulis memberikan gambaran sebagai berikut:

BAB I berisi Pendahuluan, yang memuat: Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian (Manfaat Teoretis dan Manfaat

Praktis), Definisi Operasional dan Sistematika Penulisan.

BAB II Landasan Teori terdiri atas: Pertama Pemahaman Materi Fiqih Ibadah

berisi Pengertian secara umum dan Kedua Pemahaman Materi Fiqih Ibadah. Kedua

adalah Kajian pustaka (Kajian penelitian terdahulu) dan ketiga adalah Hipotesis

penelitian.

BAB III Metode Penelitian, Meliputi: Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu

Penelitian, Populasi dan Sampel, Variabel Penelitian, Instrumen Penelitian, Uji Coba

Instrumen Penelitian, Metode Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data.

BAB IV Deskripsi dan Analisis Data, berisi : Deskripsi Data, Analisis Data

(Uji Coba Instrumen dan Analisis Data).

BAB V berisi Penutup yang mencakup: Kesimpulan dan Saran.

Page 27: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Materi Fiqih

a. Pengertian dan Ruang Lingkup fiqih MTs

Fiqih menurut bahasa berarti “paham”, seperti dalam firman Allah: “Maka

mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami

pembicaraan sedikitpun?” (QS. An-Nisa: 78). Dan sabda Rasulullah shallallahu

‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya panjangnya shalat dan pendeknya khutbah

seseorang, merupakan tanda akan kepahamannya.” (Muslim no. 1437, Ahmad no.

17598, Daarimi no. 1511).

Fiqih Secara Istilah Mengandung Dua Arti:

1) Pengetahuan tentang hukum-hukum syari’at yang berkaitan dengan perbuatan

dan perkataan mukallaf (mereka yang sudah terbebani menjalankan syari‟at

agama), yang diambil dari dalil-dalilnya yang bersifat terperinci, berupa nash-

nash al Qur’an dan As sunnah serta yang bercabang darinya yang berupa ijma’

dan ijtihad.

2) Hukum-hukum syari‟at itu sendiri. Jadi perbedaan antara kedua definisi

tersebut bahwa yang pertama digunakan untuk mengetahui hukum-hukum

(Seperti seseorang ingin mengetahui apakah suatu perbuatan itu wajib atau

sunnah, haram atau makruh, ataukah mubah, ditinjau dari dalil-dalil yang ada),

sedangkan yang kedua adalah untuk hukum-hukum syari’at itu sendiri (yaitu

hukum apa saja yang terkandung dalam shalat, zakat, puasa, haji, dan lainnya

Page 28: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

13

berupa syarat-syarat, rukun-rukun, kewajiban-kewajiban, atau sunnah-

sunnahnya).

Mata pelajaran fiqih dalam kurikulum MTs. adalah salah satu bagian

mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan

peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum

Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan penggunaan, pengamalan dan

pembiasaan.

Mata pelajaran fiqih MTs. ini meliputi fiqih ibadah, fiqih muamalah,

fiqih jinayat dan fiqih siyasah yang menggambarkan bahwa ruang lingkup fiqih

mencakup perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan

manusia dengan Allah SWT, dengan diri sendiri, sesama manusia, makhluk

lainnya, maupun lingkungannya (Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI,

Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah (2005:46).

b. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Fiqih di MTs.

Pembelajaran fiqih di MTs. bertujuan untuk membekali peserta didik

agar dapat: (1) mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam

mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah

yang diatur dalam fiqih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur

dalam fiqih muamalah . (2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum

Islam dengan benar dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial.

Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum

Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi

Page 29: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

14

maupun sosial (Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI, Standar

Kompetensi Madrasah Tsanawiyah (2005:49).

Sedangkan fungsi dari pembelajaran fiqih di MTs. adalah sebagai

berikut:

1) Penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah

SWT. sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

2) Penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam di kalangan peserta didik

dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di

madrasah dan masyarakat.

3) Pembentukan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di madrasah dan

masyarakat.

4) Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta akhlaq

mulia peserta didik seoptimal mungkin untuk melanjutkan yang telah

ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga.

5) Pembangunan mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial

melalui ibadah dan muamalah.

6) Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam

keyakinan dan pelaksanaan ibadah dalam kehidupan sehari-hari.

7) Pembekalan peserta didik untuk mendalami fiqih/hukum Islam pada jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

Page 30: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

15

2. Fiqih Ibadah

a. Pengertian Fiqih ibadah

Ibadah berasal dari kata arab ‘ibadah jamaknya lafadz ‘ibadat yang

berarti pengabdian, penghambaan, ketundukan dan kepatuhan. Dari akar kata

yang sama kita kenal dengan istilah ‘abd (hamba, budak) yang menghimpin

makna kekurangan, kehinaan dan kerendahan (Yunasril Ali, 2012:15).

Ibadah juga bisa diartikan dengan taat yang artinya patuh, tunduk

dengan setunduk-tunduknya, artinya mengkuti semu perintah Allah SWT dan

menjauhi semua larangan yang dikehendaki oleh Allah Swt. Karena makna asli

ibadah adalah menghamba, dapat pula diartikan sebagai bentuk perbuatan yang

menghambakan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.

Konsep ibadah adalah konsep tentang seluruh perbuatan lahiriah

maupun batiniah, jasmani dan rohani yang di cintai dan di ridhoi oleh Allah SWT.

Ibadah juga diartikan sebagai hubungan manusia dengan yang diyakini kebesaran

dan kekuasaannya. Artinya, jika yang diyakini kebesarannya adalah Allah, maka

menghambakan diri kepada Allah.

b. Ruang lingkup fiqih ibadah

Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa semua kehidupan hamba

Allah yang dilaksanakan dengan niat mengharap keridhaan Allah Swt. bernilai

ibadah. Hanya saja ada ibadah yang sifatnya langsung berhubungan dengan Allah

tanpa ada perantara yang merupakan bagian dari ritual formal atau hablum

minallah dan ada ibadah yang secara tidak langsung, yakni semua yang berkaitan

Page 31: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

16

dengan masalah muamalah, yang disebut dengan hablum minannas (hubungan

antar manusia).

Secara umum, bentuk ibadah kepada Allah dibagi menjadi dua yaitu

Ibadah mahdhah dan Ibadah ghoiru mahdhah. Ibadah mahdhah adalah ibadah

yang perintah dan larangannya sudah jelas secara dzahir dan tidak memerlukan

penambahan atau pengurangan. Ibaah ini di tetapkan oleh dalil-dalil yang kuat

(qad’i ad-dilalah), misalnya perintah shalat, zakat, puasa, ibadah haji dan bersuci

dari hadas kecil dan besar (Hasan Ridwan, 2009:70-71).

Ibadah ghairu mahdhoh adalah ibadah yang cara pelakanaannya dapat

direkayasa oleh manusia, artinya bentuknya dapat beragam dan mengikuti situasi

dan kondisi, tetapi subtansi ibadahnya tetap terjaga. Misalnya, perintah

melaksanakan perdagangan dengan cara yang halal dan bersih, larangan

perdagangan yang gharar, mengandung unsur penipuan dan sebagainya.

Ibadah merupakan bentuk pengakuan ang hakiki dari hamba Allah

bahwa dirinya adalah alam yang akan binasa, dirinya tiada berarti, dirinya lemah,

dirinya kotor dan tidak berdaya upaya. Oleh karena itu, beribadah kepada Allah

merupakan upaya agar Allah memberikan kekuatan-Nya, melimpahkan rahmat,

melimpahkan kasih sayangnya serta membersihkan jiwa yang kotor.

c. Macam-Macam Fiqih Ibadah

Beberapa macam-macam ibadah dilihat dari berbagai tinjauan, antara

lain :

a. Dilihat dari segi umum dan khusus, ibadah dibagi menjadi dua :

1) Ibadah umum ialah ibadah yang mencakup semua aspek ialah kehidupan.

Page 32: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

17

2) Ibadah khusus ialah ibadah yang macam dan cara melaksanakannya

ditentukan dalam syara’. Ibadah khusus inilah yang bersifat khusus dan

mutlak. Contohnya, bersuci untuk mengerjakan shalat di lakukan

menggunakan air (Azhar Basyir, 2003:15-16)

b. Dilihat dari tatacara melaksanakannya, ibadah dibagi menjadi lima :

1) Ibadah badaniyyah (dzatiyyah), seperti : shalat.

2) Ibadah maaliyah, seperti : zakat.

3) Ibadah ijtima’iyyah, seperti : haji, shalat berjamaah, shalat idul fitri, idul

adha dan shalat jum’ah.

4) Ibadah ijabiyah, seperti : tawaf.

5) Ibadah salbiyah, seperti : meninggalkan segala sesuatu ang diharamkan

ketika sedang berikhram.

c. Dilihat dari niat melaksanakannya, ibadah dapat di bagi menjadi dua :

1) Ibadah hakiki, yakni ibadah yang dilakukan sepenuh-penuhnya untuk

ibadah semata. Misalnya, berdo’a kepada Allah Swt. ibadah hakiki bersifat

ghair ma’qulatil-ma’na, artinya maknanya tidak fahami secara ma’qul,

tidak jelas maksud dan hikmahnya. Semua perbuatan dimaksudkan hanya

semata-mata ta’abudi, sebagai bentuk memperbudak diri hanya kepada

Allah.

2) Ibadah sifati artinya yang memperbuatannya memiliki nilai-nilai ibadah.

Ibadah seperti ini jelas sifat-sifatnya atau ma’qulatul ma’na. Semua urusan

ibadah sosial atau bernilai duniawi yang mengandung unsur ukrawi, dalam

Page 33: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

18

pelaksanaannya, memiliki hukum asal mubah dan tidak mutlak harus

dilaksanakan.

Dengan dua macam ibadah tersebut, ibadah itu berhubungan

secara langsung dengan Allah, artinya, tidak ada satupun ibadah yang

keluar dari komunikasi hamba dengan Allah.

3. Deskripsi pemahaman Materi Shalat

a. Pengertian Pemahaman Shalat

Pemahaman didefinisikan sebagai proses berfikir dan belajar. Dikatakan

demikian, karena untuk menuju ke arah pemahaman perlu diikuti dengan belajar

dan berfikir, Pemahaman merupakan proses perbuatan dan cara memahami. Jadi,

kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi dari pada pengetahuan. Namun,

tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak dipertanyakan sebab untuk memahami.

perlu terlebih dahulu mengetahui atau mengenal.

Pemahaman suatu konsep dengan baik sangatlah penting bagi siswa.

Karena, dalam memecahkan masalah siswa harus mengetahui aturan-aturannya

yang relevan dan aturan-aturan ini didasarkan pada konsep konsep yang

diperolehnya dari pemahaman, tingkat kemampuan yang diharapkan agar siswa

mampu memahami arti atau konsep, situasi, scrta fakta yang diketahuinya

(Purwanto, 2012:44).

Indikator pemahaman pada dasarnya sama, yaitu dengan memahami

sesuatu, berarti seseorang dapat mempertahankan, membedakan, menduga,

menerangkan menafsirkan, memperkirakan, menentukan, memperluas,

menyimpulkan, menganalisis, memberi contoh, menuliskan kembali

Page 34: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

19

mengklasifikasi, dan mengikhtisarkan Indikator tersebut menunjukkan bahwa

pemahaman mengandung makna lebih luas atau lebih dalam dan pengetahuan

dengan pengetahuan, seseorang belum tentu memahami.

b. Tingkatan atau indikator pemahaman

Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran atau tujuan itu

bertahap dan berjenjang, mulai yang sangat operasional dan konkrit yakni tujuan

pembelajaran khusus, tujuan pembelajaran umum, tujuan kurikuler, tujuan

nasional, sampai pada tujuan yang bersifat universal. Persepsi guru atau persepsi

anak didik mengenai sasaran akhir kegiatan belajar mengajar akan memengaruhi

persepsi mereka terhadap sasaran antara sasaran kegiatan (Arikunto, 1996:83).

Sasaran itu harus diterjemahkan kedalam ciri-ciri perilaku kepribadian

yang didambakan secara khusus dalam proses belajar mengajar guru berperan

sebagai pengajar, pembimbing, perantara sekolah dengan masyarakat,

administrator dan lain-lain. Untuk itu wajar bila guru memahami dengan segenap

aspek pribadi siswa seperti Kecerdasan bakat khusus, Prestasi sejak permulaan

sekolah, Perkembangan jasmani dan kesehatan, Kecenderungan emosi dan

karakternya, Sikap dan minat belajar, Cita-cita, Kebiasaan belajar, Hoby dan

penggunaan waktu senggang dan sifat-sifat khusus dan kesulitan belajar anak

didik

c. Faktor-faktor yang memengaruhi penahaman

Arikunto (1996:86) mengungkapkan bahwa, tingkah laku individu

merupakan perwujudan dan dorongan untuk memenuhi kebutuhan kebutuhannya.

Kebutuhan-kebutuhan ini merupakan inti kodrat manusia. Dengan demikian,

Page 35: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

20

dapat dipahami bahwa kegiatan sekolah pada prinsipnya juga merupakan

manifestasi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan individu tersebut. Oleh sebab itu,

seorang guru perlu mengenal dan memahami tingkat kebutuhan peserta didiknya,

sehingga dapat membantu dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka melalui

berbagai aktivitas kependidikan, termasuk aktivitas pembelajaran. Disamping itu

dengan mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, guru dapat memberikan pelajaran

setepat mungkin, sesuai kebutuhan peserta didiknya.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman sekaligus

keberhasilan belajar siswa ditinjau dari segi komponen pendidikan adalah sebagai

benkut:

1) Tujuan

Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai

dalam kegiatan belajar mengajar, sedikit banyaknya perumusan juga turut akan

mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru, sekaligus akan

mempengaruhi kegiatan belajar anak didik (Arikunto (1996:89).

2) Guru

Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu

pengetahuan kepada siswa di sekolah. Guru adalah orang yang berpengalaman

dalam bidang profesionalnya. dalam satu kelas siswa satu dengan yang lainnya

akan mempengaruhi pula dalam keberhasilan belajar. Dalam keadaan yang

demikian ini seorang guru dituntut untuk memberikan suatu pendekatan

belajar yang sesuai keadaan siswa sehingga akan tercapai tujuan pembelajaran

yang diharapkan.

Page 36: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

21

3) Siswa atau peserta didik

Siswa adalah orang yang sengaja datang kesekolah (Arifin, 2000:67),

Maksudnya adalah siswa merupakan mereka yang secara khusus diserahkan

oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan

disekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan,

berketrampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia dan mandiri.

Serta usia siswa yang kumpul disekolah mempunyai bermacam-macam

karakteristik kepribadian, sehingga daya serap (pemahaman) siswa yang

didapat juga berbeda-beda dalam setiap bahan pelajaran yang diberikan oleh

guru, karena itu dikenalah adanya tingkat keberhasilan atau tingkat maksimal,

optimal, minimal atau kurang untuk setiap bahan dengan di kuasai anak didik.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa siswa adalah unsur manusiawi yang

mempengaruhi kegiatan mengajar sekaligus hasil belajar yaitu pemahaman

siswa.

4) Kegiatan pengajaran

Kegiatan pengajaran adalah proses terjadinya interaksi antara guru

dengan anak didik dalam kegiatan belajar mengajar, Kegiatan belajar meliputi

bagaimana guru menciptakan lingkungan belajar yang sehat. strategi belajar

yang digunakan pendekatan-pendekatan, metode dan media pembelajaran

serta evaluasi pengajaran. Dimana hal-hal tersebut Jika dipilih dan digunakan

secara tepat, maka akan memengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar.

Page 37: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

22

5) Bahan dan alat evaluasi

Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat di dalam kurikulum

hal yang sudah dipelajari siswa dalam rangka ulangan (evaluasi). Alat evaluasi

meliputi cara cara dalam menyajikan bahan evaluasi diantaranya adalah: benar

salah (true fals), pilihan ganda (multiple choice), menjodohkan

(matchmaking), melengkapi (completion), dan essay.

6) Suasana evaluasi (suasana belajar)

Keadaan kelas yang tenang, aman, disiplin termasuk berpengaruh

terhadap tingkat pemahaman materi (soal) dan berarti pula mempengaruhi

terhadap jawaban yang diberikan siswa. jadi tingkat pemahaman siswa tinggi,

maka keberhasilan proses belajar mengajarpun akan tercapai.

4. Tolok ukur dalam mengetahui pemahaman

Setiap proses pembelajaran guru harus menunjukkan kemampuan secara

maksimal dan penuh percaya diri dihadapan siswanya. Secara terus menerus guru

harus mengembangkan konsep diri siswa positif, menyadarkan akan kelebihan dan

yang siswa kekurangan yang dimilikinya.

Tolok ukur pemahaman siswa sangat dipengaruhi oleh kemampuan

intelektualnya sebagaimana yang dikemukakan oleh Yusuf Syamsu dan Sugandhi

Nani (2010:84) mengemukakan bahwa untuk mengembangkan kemampuan

intelektual atau ketrampilan berfikir siswa, yaitu sebagai berikut:

a. Mengasah ketajaman panca indra untuk menerima masukan informasi dari luar

b. Mengarahkan persepsi dan perhatian

c. Mengevaluasi, melakukan penilaian

Page 38: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

23

d. Mengabtraksi, restrukturasi, membuat ringkasan

e. Menyimpulkan, menduga, elaborasi

f. Mengidentifikasi ciri penting

g. Mengurutkan membedakan, mengelompokkan

h. Mengingat

5. Pengertian Shalat

Shalat adalah rukun Islam yang kedua dan ia merupakan rukun yang

sangat ditekankan (utama) sesudah dua kalimat syahadat (Syaikh Muhammad Fadh

& Syaikh Abdul Aziz bin Baz, 2011:75). Telah disyari’atkan sebagai sesempurna

dan sebaik-baiknya ibadah (Haryanto, 2007:59). Shalat ini mencakup berbagai

macam ibadah: zikir kepada Allah, tilawah Kitabullah, berdiri menghadap Allah,

ruku’, sujud, do’a, tasbih, dan takbir (Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim,

2007:277).

Shalat berati suatu sistem ibadah yang tersusun dan beberapa perkataan

dan perbuatan yang dimulai takbir dan diakhiri dengan salam berdasarkan atas

syarat-syarat dan rukun tertentu (Hami, 2009:191). Asal makna Shalat menurut

bahasa Arab adalah do'a. Dalam istilah Ilmu fiqih. shalat adalah salah satu macam

atau bentuk ibadah yang diwujudkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan

tertentu disertai dengan dengan ucapan-ucapan tertentu dan dengan syarat-syarat

tertentu pula.

Adapun secara hakikinya ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah,

secara yang mendatangkan takut kepada Nya serta menumbuhkan didalam jiwa rasa

Page 39: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

24

kebesaranNya atau mendhohirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita

sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau kedua-duanya (Rasjid, 1998:53).

Secara lahiriah, shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang

dimula dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah

kepada Allah SWT menurut syarat-syarat yang telah ditentukan. Adapun secara

hakikinya ialah berhadapan hati kepada Allah SWT, secara yang mendatangkan

takut kepada- Nya serta menumbuhkan didalam jiwa rasa kebesaranNya dan

kesempumaan, kekuasaanNya atau menghadirkan hajat dan keperluan kita kepada

Allah SWT yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua-

duanya.

Shalat adalah menghadapkan hati dan jiwa kepada Allah SWT yang

mendatangkan rasa takut menumbuhkan rasa kebesaran-Nya dengan sepenuh hati

khusuk dan ikhlas didalam beberapa perkataan dan perbuatan yang dumulai dengan

takbir dan disudahi dengan salam (Habsi Ash Shiddiqiey, 1976:436).

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa merupakan

pancaran dari perbualan-perbuatanlahir dan batin, dilengkapi dengan ucapan

(bacaan) berupa permohonan kepada Allah SWT yang telah ditentukan dimulai

dengan lakbir dan diakhiri dengan salam yang dengannya kita beribadah kepada

Allah SWT menurut syarat-syarat yang telah ditentukan.

6. Dasar Hukum Diwajibkan Shalat

Dalil atau hukum diwajibkan shalat, tercantum dalam QS. Al Ankabut

ayat 45, yang berbunyi:

Page 40: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

25

Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al

Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-

perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah

lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa

yang kamu kerjakan (QS. Al Ankabut ayat 45) (Departemen Agama RI, 2004).

7. Waktu Melaksanakan Shalat

Ibadah Shalat tidak boleh dilaksanakan disembarang waktu, Allah SWT

dan Rasulullah SAW telah menentukan waktu-waktu pelaksanaan shalat yang benar

menurut syariat Islam (Saebani, 2009:191). Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an

surat An-Nisa ayat 103 sebagai berikut:

Artinya: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah

Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila

kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).

Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang

yang beriman (Q.S. An-Nisa ayat 103)” (Departemen Agama RI, 96).

Agar lebih sistematis, waktu-waktu shalat wajib adalah sebagai berikut:

a. Waktu shalat dhuhur: waktu shalat dhuhur dimulai dari tergelincirnya matahari

ditengah-tengah langit yang berlangsung sampai dengan bayangan sesuatu sama

panjang dengan bayangan saat tergelincimya matahari.

b. Waktu shalat 'ashar: bermula dari bayangan sesuatu benda telah sama panjang

dengan benda itu sendiri. yaitu setelah matahari tergelincir yang berlangsung

sampai dengan terbenamnya matahari.

Page 41: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

26

c. Waktu shalat maghrib: shalat maghrib dimulai bila matahari telah terbenam dan

tersembunyi dibalik tirai dan berlangsung sampai terbenam syafak atau awan

merah.

d. Waktu shalat isya’: waktu shalat isya' dimulai ketika warna merah di ufuk barat

telah hilang sampai seperdua malam. Waktu shalat isya’ cukup panjang, tetapi

sebaiknya sebelum menunaikan shalat isya’ jangan tidur, karena apabila

kelelapan, waktu pun berganti dengan subuh.

e. Waktu shalat subuh: waktu shalat subuh dimulai saat terbitnya fajar shadiq dan

berlangsung hingga terbit matahari pagi.

8. Syarat-syarat shalat

a. Syarat Wajib

1) Islam

Syarat Wajib Mengerjakan Shalat Fardhu yang pertama ialah

Beragama Islam atau Muslim (Abu Bakr Jabir al-Jazairi, 2000:301-302), atau

telah memeluk Agama Islam. Jadi, shalat tidak diwajibkan kepada orang kafir,

karena didahulukannya dua kalimat syahadat adalah syarat dalam perintah

shalat karena telah dijelaskan didalam Al Qur’an bahwa setiap Muslim-

Muslimah itu telah diwajibkan untuk mengerjakan Sholat, sehingga jika

Seorang Non Muslim maka tidak diwajibkan untuk mengerjakan Shalat Wajib

Lima Waktu.

2) Baligh (Dewasa)

Untuk Syarat Wajib Melaksanakan Shalat Fardhu kedua ialah sudah

Baligh atau sudah Dewasa (Nashiruddin al Albani, 2007:20). Konteks Baligh

Page 42: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

27

(Dewasa) didalam Ajaran Islam sendiri telah dijelaskan bahwa Ciri-Ciri

Seseorang telah Dewasa (Baligh) antara lain sudah menginjak Umur kurang

lebih 12 tahun-15 tahun, sudah mengalami Mimpi Basah bagi Muslim Laki-

Laki, dan sudah mulai keluar Darah Haid atau sering disebut dengan Datang

Bulan untuk Muslimah Perempuan.

3) Berakal

Syarat Wajib Shalat Wajib Yang Ketiga ialah Berakal (Tidak Gila),

karena Shalat merupakan Hubungan Manusia dengan Allah maka Manusia

yang sehat Akalnya (Berakal) yang diwajibkan untuk mengerjakan Shalat

Wajib Lima Waktu. Oleh karena itu bagi Seseorang Muslim – Muslimah yang

mengalami kelainan akal atau tidak sehat akalnya (Gila) maka tidak

diwajibkan untuk mengerjakan Shalat Wajib Lima Waktu.

b. Syarat-syarat sah shalat

1) Suci Badan dari Hadats dan Najis

2) Menutup Aurat dengan Pakaian yang Suci

3) Berada ditempat yang Suci

4) Mengetahui Masuk Waktu Shalat

5) Menghadap Kiblat

c. Rukun shalat

Rukun atau fardhu shalat adalah segala perbuatan dan perkataan dalam

shalat yang apabila di tiadakan, maka shalat tidak sah (Hasibuan, 2008:84-85).

Dalam mazhab Imam Syafi'i shalat dirumuskan menjadi 12 rukun. Perumusan ini

Page 43: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

28

bersifat ilmiah dan memudahkan bagi kaum muslimin untuk mempelajari dan

mengamalkannya.

1) Niat

2) Berdiri bagi yang berkuasa

3) Takbiratul ihram (membaca "Allahu Akbar)

4) Membaca surat Al-Fatihah

5) Ruku' serta tumakninah (diam sebentar)

6) I’tidal serta tumakninah

7) Sujud dua kali serta tumakninah

8) Duduk di antara dua sujud serta tumakninah

9) Duduk akhir

10) Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW

11) Memberi salam yang pertama (ke kanan)

12) Menertibkan rukun (Zainuddin,1997:103).

9. Hal yang membatalkan shalat

Hal-hal yang dapat mengakibatkan shalat seseorang itu menjadi batal

antara lain:

a. Hadats, baik disengaja maupun tidak, kecuali bagi orang-orang yang selalu

mengeluarkan hadats.

b. Terkena najis yang tidak dimana fu, kecuali apabila najis tersebut dibuang

seketika dengan praktik-praktik yang tidak dianggap membawa najis.

c. Terbukanya aurat, apabila auratnya terbuka karena hembusan angin, maka dapat

membatalkan shalat apabila tidak ditutup dengan seketika, atau ditutup dengan

Page 44: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

29

seketika namun kejadian tersebut terjadi berulang kali. sehingga untuk

menutupnya memerlukan gerakan-gerakan yang banyak, sedangkan apabila

terbukanya bukan karena angin, semisil disingkap oleh anak kecil, maka

shalatnya dihukumi batal.

d. Mengucap kata-kata yang terdiri dari satu huruf yang dapat dimengerti atau dua

huruf meskipun tidak dapat dimengerti dan dilakukan secara sengaja. padahal ia

tahu bahwa hal tersebut diharamkan di dalam shalat, kecuali apabila berupa dzikir

atau do'a.

e. Segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa dan dilakukan secara sengaja,

seperti memasukkan jari ke dalam mulut hingga masuk ke bagian dalam.

f. Makan atau minun yang dilakukan dengan disengaja apabila dilakukan karena

lupa atau tidak mengetahui bahwa hal tersebut dilarang, maka tidak membatalkan

shala tbila makanan yang dikonsumsi banyak.

g. Melakukan gerakan-gerakan yang bukan merupakan gerakangerakan shalat yang

menurut pandangan umum dianggap banyak dan berurutan, seperti melangkah

tiga kali secara bersambung, atau satu kali namung dianggap keterlaluan, seperti

meloncat, memukul dengan keras.

10. Deskripsi Kemampuan Praktik Shalat

a. Pengertian Kemampuan Praktik

Menurut Djamarah (2006: 18) Praktik adalah cara belajar dengan cara

memperagakan atau mempertunjukkan sesuatu di hadapan murid, dengan

menggunakan alat atau media tertentu yang laksanakan didalam kelas maupun di

luar kelas. Istilah Praktik dalam pengajaran dipakai untuk mengambarkan suatu

Page 45: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

30

cara mengajar dengan penjelasan suatu kerja fisik atau pengoprasian peralatan

barang atau benda, sehingga dengan demikian bisa memberikan pemahaman

belajar siswa pada pelajaran yang dipelajari.

a. Tujuan Praktik

1) Memberikan ketrampilan tertentu,

2) Penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas,

3) Menghindari verbalisme, membantu peserta didik dalam memahami dengan

jelas, jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik.

b. Kelebihan dan Kekurangan Praktik Shalat dalam Proses Belajar Mengajar

1) Kelebihan Praktik Shalat

a) Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit,

sehingga menghindari verbalisme.

b) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.

c) Proses pengajaran lebih menarik.

d) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori

dengan kenyataan, dan mencobanya melakukannya sendiri.

2) Kekurangan Praktik Shalat

a) Praktik shalat ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena

tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan Praktik akan tidak efektif.

b) Fasilitas seperti peralatan dan tempat tidak selalu tersedia dengan baik.

c) Praktik memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping

memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa

mengambil waktu atau jam pelajaran lain.

Page 46: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

31

11. Hikmah shalat

Ibadah shalat mengandung hikmah yang banyak sekali. Ia disamping

merupakan perwujudan nyata dari pelaksanaan perintah Allah SWT. Didalamnya

terkandung hikmah yang majemuk, yang besar sekali manfaatnya bagi

pengembangan pribadi yang sempuma. Dengan shalat yang dilakukan dengan

sungguh-sungguh sesuai dengan yang dilakukan Rasulullah SAW, akan membentuk

pribadi yangmampu menduduki martabat selaku makhluk Allah yang paling luhur.

Hikmah yang terkandung dalam ibadah shalat dapat ditunjukkan antara

lain sebagai berikut:

a. Dengan ibadah shalat akan menjadiakan pribadi seseorang mampu dan tanggung,

menjauhkan diri dari segala perbuatan munkar dan keji.

b. Dengan ibadah shalat akan dapat membentuk akhlak yang tangguh dan teguh

Pribadi yang teguh menghadapi berbagai percobaan atau tantangan hidup.

c. Dengan ibadah shalat akan menjadikan dirinya senantiasa ingat kepada Allah

SWT. dzat Maha Pengatur dan Penentu segala kehidupan, dan oleh karena itu ia

senantiasa menyadari bahwa hidup dan kehidupannya tetap dibatasi oleh

kekuasaan dan ketentuan Allah SWT.

d. Dengan ibadah shalat mendidik seseorang menjadi manusia yang disiplin

terhadap waktu. disiplin terhadap tugas kewajiban dan tanggung jawab, ibadah

shalat akan membuahkan manusia yang dapat menghayati dan menghargai makna

waktu dalam kehidupannya serta dapat memahami apa yang dimaksudkan waktu

adalah uang atau waktu itu semisal pedang.

Page 47: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

32

e. Dalam ibadah shalat seseorang menyadari bahwa selaku hamba Allah yang

memiliki sifat-sifat lupa, lemah, dan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar,

yang menyesatkan maka senantiasa memohon maghfiroh. taufiq. Hidayah dan ma

unah Allah SWT. Diselamatkan dari liku-liku hidup yang penuh godaan dan ujian

dunia.

f. Manusia berada pada posisi terdekat kepada Allah SW pada saat ia sujud di dalam

sujud.

g. Perintah Allah diberikan kepada Nabi Muhammad SAW dan peristiwa yang

sangat khusus dan istimewa, yaitu peristiwa isro’ mi’raj.

h. Sholat dapat meningkatkan jasmani secara optimal

B. Kajian Pustaka (Penelitian Terdahulu)

Kajian dalam penelitian ini difokuskan pada pengaruh Pemahaman Materi

Fiqih Ibadah terhadap Kemampuan Praktik Shalat Siswa Kelas VII di MTs Tarqiyyatul

Himmah Kauman Lor Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun 2019. Untuk mencari data

pendukung dalam rangka mengetahui secara luas tentang tema tersebut, penulis

berusaha mengumpulkan buku-buku, dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

penelitian ini.

Sebelum penlitian dilakukan, penulis mencari rujukan berupa buku atau

beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, antara lain:

1. Skripsi oleh Khoirudin Zuhri. 2017. Judul penelitian adalah korelasi antara prestasi

belajar akidah akhlak dengan perilaku keagamaan di MA Sunan Gunung Jati Gurah

Kediri. Di dalam penelitian ini proses pengumpulan datanya diperoleh dengan cara

angket, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan mengggunakan pendekatan rumus

Page 48: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

33

statistik product moment. Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) prestasi belajar

akidah akhlak siswa MA Sunan Gunung Jati secara umum cukup baik, ini dilihat

dari nilai yang terdapat dalam rapot siswa menunjukkan bahwa hasil belajar akidah

akhlak siswa dengan kategori sangat baik ada 1 siswa, 12 siswa dengan kategori

baik, 41 siswa dengan kategori cukup, 32 siswa dengan kategori kurang dan 2 siswa

dengan kategori sangat kurang. (2) perilaku keagamaan siswa di MA Sunan Gunung

Jati cukup baik, perilaku yang ditunjukkan oleh anak seperti berdoa setiap

melaksanakan segala sesuatu, berbakti kepada orang tua dan perbuatan-perbuatan

yang sesuai dengan ajaran yang telah diterima dalam pembelajaran akidah akhlak.

Data menunjukkan 3 siswa kategori perilaku keagamaannya sangat baik, 20

siswa dengan kategori baik, dan 29 siswa dengan kategori cukup baik dan 21 siswa

dinyatakan kurang dan 14 siswa dengan katagori sangat kurang. (3) adanya korelasi

yang sangat rendah antara prestasi belajar akidah akhlak dengan perilaku keagamaan

siswa. Ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang meyatakan rxy = 0,148 yaitu

korelasi positif. sehingga semakin tinggi prestasi belajar akidah akhlak siswa

semakin baik perilaku keagamaan siswa.

2. Skripsi Oleh Nuraini Muslihatun. 2016. Judul penelitian adalah Korelasi antara

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam dan Aktifitas Shalat Fardhu Terhadap

Akhlakul Karimah Siswa SDN 01 Gemantar Jumantono Karanganyar. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa (1) prestasi belajar pendidikan agama islam

mempunyai korelasi positif dan signifikan dengan aktifitas shalat siswa SDN 01

Gemantar Jumantono Kabupaten Karanganyar yang dibuktikan r hitung sebesar

0,354 lebih besar dibandingkan dengan r tabel untuk n 50 adalah 0,279 (2) aktifitas

Page 49: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

34

shalat siswa terdapat korelasi positif dan signifikan dengan akhlakul karimah siswa

SDN 01 GemantarJumantono Kabupaten Karanganyar, yang dibuktikan dengan

rhitung sebesar 0,567 lebih besar dibandingkan dengan r tabel sebesar 0,279. (3)

prestasi belajar pendidikan agama islam dan aktifitas shalat secara bersama-sama

mempunyai korelasi yang positif dan signifikan terhadap akhlakul karimah siswa di

SDN 01 Gemantar Jumantono Kabupaten Karanganyar. Hal ini ditunjukkan dengan

besarnya rhitung sebesar 0,626 lebih besar dibandingkan dengan rtabel sebesar 0,279

dengan persamaan regresi ŷ=26,225 + 0,247X1 + 0,449 X2

3. Skripsi oleh Yuli Puspita Sari. 2018. Judul penelitian adalah Korelasi Hasil Belajar

Mata Pelajaran Fiqih dengan Pengamalan Ibadah Shalat Siswa Kelas VII di

Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Lampung Utara. Penelitian ini bertujuan ingin

mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar fiqih (X) dengan

pengamalan ibadah shalat siswa (Y) kelas VII MTs. N 1 Lampung Utara. Jenis

penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi

dalam penelitian ini adalah 228 siswa, dan sampelnya adalah 35 siswa yang diambil

dengan tekhnik purposive sample. Tekhnik pengumpulan data menggunakan metode

kuesioner dan metode tes. Tekhnik angket untuk pengamalan ibadah shalat

dilakukan dengan terlebih dahulu dilakukan uji coba pada populasi di luar sampel

sebanyak 30 siswa dan di dapat hasil reliabilitas sebesar (ri = 0,821), dan hasil belajar

fiqih menggunakan instrumen tes yang di dapat reliabilitas sebesar (ri = 0,827).

Selanjutnya dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji liliefors dan

kemudian uji hipotesis dengan uji korelasi serta uji linieritas regresi. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara hasil belajar mata

Page 50: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

35

pelajaran fiqih dengan pengamalan ibadah shalat dengan koefisien korelasi rxy =

0,610, dibuktikan juga dengan koefisien determinasi sebesar 37,2% sisanya ikut

ditentukan oleh faktor lain yang penulis tidak bahas di skripsi ini.

Persamaan dari ketiga penelitian di atas adalah ketiga penelitian di atas

terdapat hubungan yang signifikan prestasi belajar dengan perilaku keagamaan,

aktifitas shalat dan akhlaqul karimah. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi atau kuat

perilaku keagamaan, aktifitas shalat dan akhlaqul karimah akan baik juga hasil

belajar atau prestasinya. Perbedaan dari kedua penelitian di atas adalah lokasi, objek

penelitian dan jumlah responden.

Persamaan antara ketiga penelitian di atas dengan penelitian yang akan

penulis lakukan adalah dalam penelitian ini penulis akan mengamati hubungan

Pemahaman Materi Fiqih Ibadah dengan Kemampuan Praktik Shalat Siswa.

Sedangkan perbedaan antara kedua penelitian di atas dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh penulis adalah lokasi, objek penelitian dan jumlah responden.

C. Hipotesis

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang

masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya (W. Gulo,

2002:56). Menurut Vardiansyah, Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban

sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua

gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya

pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau

menciptakan suatu gejala (Vardiansyah, 2008:10). Kesengajaan ini disebut percobaan

atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.

Page 51: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

36

Jadi hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Dalam

penelitian dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ada Korelasi positif antara

Pemahaman Materi Fiqih Ibadah terhadap Kemampuan Praktik Shalat Siswa. Dengan

kata lain semakin tinggi Pemahaman Materi Fiqih Ibadah semakin tinggi pula

Kemampuan Praktik Shalat.

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis yang dikemukakan

adalah:

Ha : Ada Korelasi yang signifikan antara Pemahaman Materi Fiqih Ibadah

terhadap Kemampuan Praktik Shalat Siswa di MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor

Kec. Pabelan Kab. Semarang.

Ho : Tidak ada Korelasi antara Pemahaman Materi Fiqih Ibadah terhadap

Kemampuan Praktik Shalat Siswa di MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor Kec.

Pabelan Kab. Semarang.

Page 52: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pada penelitian ini penulis menitik beratkan pada “Korelasi Pemahaman

Materi Fiqih Ibadah terhadap Kemampuan Praktik Shalat Siswa Kelas VII di MTs

Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun 2019”, dengan

menggunakan jenis pendekatan kuantitatif. Dengan demikian, “pendekatan kuantitatif

adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dicapai

(diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistic atau dengan cara-cara lain

dari kualifikasi (pengukuran) (Haditoo, 2002:44).

Untuk memperoleh data tentang “ Korelasi Pemahaman Materi Fiqih Ibadah

terhadap Kemampuan Praktik Shalat Siswa Kelas VII di MTs Tarqiyyatul Himmah

Kauman Lor Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun 2019 ” diperlukan pengamatan yang

mendalam. Oleh karena itu, kegiatan tersebut melalui pendekatan kuantitatif. Adapun

jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif. Menurut Suryabrata

(1998:19), Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat

pencandraan (uraian, paparan) mengenai situasi kejadian-kejadian. Sedangkan tujuan

penelitian deskriptif. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan sifat

sesuatu yang tengah berlangsung pada saat researh dilakukan dan untuk memeriksa

sebab-sebab dari sesuatu gejala tertentu.

Berdasarkan pendapat diatas, pendekatan kuantitatif ini dimaksudkan untuk

menjelaskan peristiwa atau kejadian yang ada pada saat penelitian berlangsung, yaitu

Page 53: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

38

tentang ” Korelasi Pemahaman Materi Fiqih Ibadah terhadap Kemampuan Praktik

Shalat Siswa Kelas VII di MTs Tarqiyyatul Himmah Ds.Kauman Lor Kec. Pabelan

Kab. Semarang Tahun 2019 ”.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor Kec.

Pabelan Kab. Semarang Tahun 2019 dimulai tanggal 01 Februari – 01 Maret 2019.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari subjek penelitian yang berada

dilapangan (Budiono, 2004:12). Sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas

dalam penelitian ini, maka yang menjadi populasi adalah seluruh siswa MTs

Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 28

orang.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Haditono

2002:72). Teknik Sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

random sampling, dimana peneliti akan mengambil wakil terhadap sampel

penelitian. Di dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil 28 sampel siswa seluruh

kelas VII MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah semua objek yang menjadi sasaran penelitian. Dalam

penelitian ini dibedakan menjadi dua macam yaitu variabel pengaruh dan variabel

terpengaruh.

Page 54: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

39

a. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Sebagai variabel bebas dalam

penelitian ini adalah Pemahaman Materi Fiqih Ibadah yang disebut variabel (X)

diambil dari nilai hasil isian observasi rating scale penelusuran Pemahaman Materi

Fiqih Ibadah.

b. Variabel terikat

Variabel terikat atau dependen atau disebut variabel output, kriteria,

konsekuen, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas. Sebagai variabel terikat disebut variabel (Y) dalam penelitian

ini adalah Kemampuan Praktik Shalat Siswa Kelas VII di MTs Tarqiyyatul Himmah

Kauman Lor Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun 2019.

E. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama, baik

dari perorangan atau individu dari hasil pengukuran kuesioner (Sugiyono, 2010:32).

Data primer dalam penelitian ini berupa hasil test tertulis untuk tiap-tiap variabel,

yaitu variabel pemahaman materi fiqih ibadah (X) dan kemampuan praktik shalat

(Y).

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung oleh

peneliti di lapangan, melainkan dari sumber lain yang telah mengumpulkannya

terlebih dahulu (Sugiyono, 2010:35). Di dalam melengkapi dan memperkuat

Page 55: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

40

penelitian ini, maka data sekunder yang digunakan diperoleh dari dokumentasi, buku

pustaka, referensi internet, catatan lapangan, dan arsip orangtua peserta didik yang

dijadikan respoden.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam Penelitian ini adalah nilai soal test atau hasil ulangan dengan

indikator sebagai berikut:

1. Instrumen Pemahaman Materi Fiqih Ibadah (X)

Tabel. 3.1 Instrument Penelitian Pemahaman Materi Fiqih Ibadah (X)

Variabel Kompetensi

Dasar Indikator Pengumpulan Data

Pemahaman

Materi Fiqih

Ibadah (X)

Melaksanakan

tata cara salat

fardu

1. Menjelaskan pengertian

shalat

2. Menjelaskan pengertian

shalat fardhu

3. Menyebutkan tujuan shalat

yang tepat

4. Menyebutkan nama-nama

shalat fardhu

5. Menjelaskan hukum sholat

fardhu

6. Menyebutkan Syarat shalat

fardhu

7. Menjelaskan syarat sah

pelaksanaan shalat

8. Menyebutkan rukun shalat

fardhu

Test Tertulis (30 soal pilihan

ganda dan 10 soal essay)

Page 56: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

41

9. Mengetahui bunyi Q.S. Al-

Ankabut:45

10. Menyebutkan bilangan

Sholat

11. Membedakan antara imam

dan makmum

12. Menyebutkan ketentuan

menjadi imam sholat

13. Menyebutkan hal-hal yang

membatalkan shalat

14. Menyebutkan bacaan niat

shalat

15. Menjelaskan ketentuan

menjadi makmum

16. Menyebutkan ketentuan

pelaksanaan Shalat Fardhu

17. Menjelaskan pengertian

makmum masbuk

18. Menjelaskan tata cara

mengingatkan imam yang

lupa dengan bacaan

19. Menjelaskan hukum

mengumandangkan Adzan

20. Menyebutkan pahala shalat

dengan berjamaah

21. Menyebutkan ketentuan

Saf shalat berjamaah paling

depan

22. Menjelaskan gerakan imam

yang wajib ditirukan

Page 57: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

42

23. Menjelaskan Hukum shalat

berjamaah adalah ...

24. Menjelaskan ketentuan

Posisi antara imam dan

makmum dalam shalat

berjamaah

25. Menyebutkan Syarat sah

menjadi makmum

26. Menjelaskan bacaan

seorang makmum dalam

membaca surah Al-Fatihah

27. Menjelaskan seseorang

yang makruh menjadi

imam

28. Menjelaskan sikap saat

imam membaca Surah Al-

Fatihah

29. Menjelaskan tugas seorang

imam sebelum memulai

shalat berjamaah

30. Menyebutkan Hikmah

shalat berjamaah

2. Instrumen Kemampuan Praktik Shalat Siswa (Y)

Tabel. 3.2 Instrument Kemampuan Praktik Shalat Siswa (Y)

No Aspek-aspek yang diobservasi Skala Nilai

Keterangan A B C D E

1. Gerakan-gerakan Sholat

(Ketrampilan):

a. Takbiratul Ihram

Page 58: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

43

b. Rukuk

c. Sujud

d. Tahiyat Awal

e. Tahiyat Akhir

f. Salam

2. Bacaan Sholat (Kognitif):

a. Niat Shalat

b. Takbiratul Ihram

c. Bacaan i’tidal

d. Surat al-Fatihah

e. Surat-surat Pendek

f. Bacaan rukuk

g. Bacaan sujud

h. Bacaan Tahiyat

i. Bacaan Salam

3. Sikap (Afektif)

a. Berpakaian rapi (suci)

b. Menghadap Kiblat

c. Berzikir dan berdoa’a sesudah

sholat

d. Memfosukan niat shalat hanya

untuk Allah

e. Khusu’ dan tuma’ninah (tidak

bergurau)

Jumlah Nilai

Page 59: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

44

Total Nilai

Keteranga Skala Nilai:

A (Skor 5) : Menguasai Dengan Baik

B (Skor 4) : Menguasai

C (Skor 3) : Cukup Menguasai

D (Skor 2) : Kurang Menguasai

E (Skor 1) : Tdak Menguasai

G. Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen pada dasarnya untuk mengetahui tingkat kesahihan

(validitas) dan tingkat keandalan (reliabilitas) instrumen sebelum digunakan untuk

penelitian.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid atau yang sahih mempunyai validitas tinggi

dan instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah. Untuk menguji

kesahihan dan keandalan soal digunakan teknik Korelasi Product Moment dengan

bantuan SPSS. Rumus yang kita pergunakan adalah:

Rxy = N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y

√(N ∑ X2 − (∑ X)2)(N ∑ Y2 − (∑ Y)2)

Page 60: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

45

Keterangan:

Rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N : Jumlah subyek yang diteliti

ΣXY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

ΣX : Jumlah seluruh skor X

ΣY : Jumlah seluruh skor Y

Kriteria keputusan:

r hitung ≥ r tabel maka butir soal yang diuji dinyatakan valid.

r hitung ≤ r tabel maka butir soal yang diuji dinyatakan tidak valid.

2. Uji reliabilitas

Apabila instrumen dinyatakan sudah valid, maka tahap berikutnya adalah

menguji reliabilitas instrument untuk menunjukkan kestabilan dalam mengukur.

Rumus yang digunakan adalah rumus alpha. Rumus alpha adalah sebagai berikut:

𝐶𝐴 = [𝐾

𝐾 − 1] [1 −

𝜎𝑏2

𝜎𝑡2]

Keterangan :

r : Koefisien reliabilitas instrument ( croncbach alfa)

k : banyaknya butir pertanyaan atau soal

𝜎𝑏2 : total varians butir

𝜎𝑡2 : total varians

Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya

bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal untuk uraian.

Page 61: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

46

3. Uji Prasyarat Analisis

Teknik pengujian normalitas data menggunakan program spss 17.0 for

windows. Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data dari dua

variabel tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data menggunakan

rumus Chi Quadrat. Menurut Sugiyono (2010:107), Rumus Chi Quadrat adalah

seperti rumus berikut:

𝑋2 = [∑(𝑓0 − 𝑓𝑒)2

𝑓𝑒]

Keterangan :

X2 : Chi Quadrat

𝑓0 : frekuensi yang diperoleh dari sampel

𝑓ℎ : frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai cerminan dari

frekuensi yang diharapkan dari populasi.

Harga chi kuadrat hasil perhitungan data kemudian dikonsultasikan dengan

tabel nilai chi kuadrat dengan taraf signifikansi 5%. Apabila harga chi kuadrat hitung

lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel, berarti data tersebut berdistribusi normal.

H. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh

(Subagyo.2012:92). Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik dan guru

Siswa Kelas VII di MTs Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor Kec. Pabelan Kab.

Semarang Tahun 2019 sebagai responden dalam mempersepsi hubungan Pemahaman

Materi Fiqih Ibadah dengan Kemampuan Praktik Shalat.

Page 62: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

47

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan

beberapa teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

a. Test

Tes ialah alat yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang

telah diberikan oleh guru kepada peserta didk, atau oleh dosen kepada mahapeserta

didiknya, dalam jangka waktu tertentu (Margono, 1997:82). Untuk mengukur

tingkat keberhasilan peserta didik dalam pemahaman Materi Fiqih Ibadah Terhadap

Kemampuan Praktik Shalat Siswa. Dengan metode tes ini dapat diketahui seberapa

jauh penguasaan peserta didik mengenai Kemampuan Praktik Shalat Siswa.

b. Wawancara

Wawancara identik dengan pengumpulan data dengan bertanya langsung,

lisan maupun tertulis kepada narasumber (Margono, 1997:102), wawancara dalam

penelitian ini dugunakan untuk mengetahui profil sekolah, kondisi sekolah maupun

perkembangan kegiatan belajar mengajar disekolah.

c. Dokumentasi

Tehnik ini adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis,

terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori,

dalil/hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah penyelidikan (Margono,

1997:106). Dokumentasi digunakan untuk merekam atau mendokumentasikan

kegiatan selama penelitian berlangsung.

Page 63: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

48

d. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data atau keterangan yang harus dijalankan

dengan melakukan usaha-usaha pengamatan secara langsng ketempat yang harus

diteliti (Arikunto, 2006:124).

I. Analisis Data

Untuk dapat mengukur setiap variabel yang telah dijabarkan dalam indikator-

indikator dan untuk mendukung dalam penganalisaan data, maka penulis akan

menghitungnya dari hasil test ataupun dari hasil ulangan siswa.

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk menghitung skor masing-masing variabel.

Penelitian ini meliputi dua variabel, Pemahaman Materi Fiqih Ibadah (X) dan

Kemampuan Praktik Shalat Siswa (Y). Untuk analisis hipotesis deskriptif dalam

menjawab rumusan masalah peneliti menggunakan rumus mean.

2. Analisis Lanjutan

Analisis kuantitatif adalah analisis data dalam bentuk angka-angka yang

pembahasannya melalui penghitungan statistik. Hasil penghitungan dari skor atau

nilai tersebut kemudian dalam analisis statistik yang dilakukan dengan rumus

product moment untuk membuktikan hubungan dan pengaruh antara variabel-

variabel penelitian, dengan melakukan uji data.

a. Memasukkan angka-angka statistik dan membuat persamaan regresi.

1) Menghitung rumus a :

𝑎 =∑ Y. ∑ X2 − ∑ X. ∑ XY

N ∑ X2 − (∑ X)2

Page 64: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

49

2) Menghitung rumus b :

𝑏 =N ∑ XY − (∑ X) (∑ Y)

N ∑ X2 − (∑ X)2

3) Menulis persamaan regresi dengan rumus :

𝑌 = 𝑎 + 𝑏X

b. Menguji signifikansinya dengan rumus dan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Menghitung Jumlah Kuadrat XY dengan rumus :

𝐽𝐾 𝑋𝑌 = ∑ XY −∑ X. ∑ Y

N

2) Menghitung Jumlah Kuadrat Total dengan rumus :

𝐽𝐾 𝑌 = ∑ Y2 −(∑ Y)2

N

3) Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi dengan rumus :

𝐽𝐾 𝑟𝑒𝑔 = 𝑏 (JK XY)

4) Menghitung Jumlah Kuadrat Residu dengan rumus :

𝐽𝐾 𝑟𝑒𝑠 = 𝐽𝐾 𝑌 − 𝐽𝐾 𝑟𝑒𝑔

5) Mencari Fhitung dengan rumus :

Fhitung =𝐽𝐾 𝑟𝑒𝑔 /𝑘

𝐽𝐾 𝑟𝑒𝑠 /(𝑁 − 𝑘 − 1)

6) Analisis korelasi

Analisis Korelasi dilakukan untuk mengetahui kuat lemahnya

hubungan antar variabel yang dianalisis. Untuk mengetahui apakah

Pemahaman Materi Fiqih Ibadah dan Kemampuan Praktik Shalat tersebut

memiliki hubungan positif yang signifikan, maka dilakukan penghitungan

statistik dengan menggunakan rumus product moment yaitu sebagai berikut:

Page 65: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

50

Rxy = N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y

√(N ∑ X2 − (∑ X)2)(N ∑ Y2 − (∑ Y)2)

Keterangan:

Rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N : Jumlah subyek yang diteliti

ΣXY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

ΣX : Jumlah seluruh skor X

ΣY : Jumlah seluruh skor Y

Page 66: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

51

BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi MTs Tarqiyatul Himmah

1. Sejarah Singkat

MTs Tarqiyatul Himmah merupakan sekolah berbasic Islam dimana

terbentuk atas latar belakang sebuah fondasi wadah pendidikan Islam yang kuat.

Sejak tahun 1943 sekolah tersebut berada tepat di daerah Kauman Lor dengan Nama

Madrasah Ma’had. Dengan adannya perkembangan pada tahun 1967 diubah menjadi

nama PGALNU atau Mu’alimin dengan Kurikulum sesuai dengan Kurikulum

Nasional.

Kemajuan dan perkembangan sekolah ini terus berlanjut hingga pada tahun

1977 / 1978 dengan perubahan peraturan kependidikan, maka pada tahun tersebut

terdapat tiga jenjang pendidikan yaitu MTs. PGA (4 th) dan PGA 6 th. Pada tahun

1978/1979 untuk kelas ( 1,2 dan 3 ) menjadi MTs. Madrasah Aliyah Kelas I dan

PGA Kelas 6 dalam rangka untuk menuntaskan pendidikan PGAA (6 th).

2. Nama Dan Alamat Madrasah

a. Nama sekolah : MTs Tarqiyatul Himmah

Desa : Kauman Lor

Kecamatan : Pabelan

Kabupaten : Semarang

b. Yayasan / Penyelenggara : Tarqiyatul Himmah

Page 67: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

52

NSS/NSM : 21.2.33.22.04.009

Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A

Tahun didirikan : 1965

Tahun Beroperasi : 1978

Status Tanah : Milik sendiri

Surat kepemilikan tanah : Sertifikat / Akte /11.07.04.12.1.01155

Luas tanah : 2.755 m2

c. Status Bangunan : Milik sendiri

Surat ijin bangunan :

Luas bangunan : 1.229 m2

d. Data Ruang Kelas :

Kelas VII : 4 ruang Kondisi baik

Kelas VIII : 4 ruang Kondisi tidak baik

Kelas IX : 4 ruang Kondisi baik

e. Jumlah Rombongan Belajar

Kelas VII : 4 Rombongan belajar

Kelas VIII : 4 Rombongan belajar

Kelas IX : 4 Rombongan belajar

3. Kepala Madrasah

Pada proses perkembangannya, MTs Tarqiyatul Himmah telah mengalami

beberapa pergantian Kepala Madrasah, yaitu:

Page 68: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

53

Tabel. 4.1.

PERGANTIAN KEPALA SEKOLAH

No Nama kepala

madrasah

Periode jabatan Jumlah tahun

1 Abdul Kholil 1980-1993 13 Tahun

2 Suyitna, Ama 1995-2007 12 Tahun

3 Drs. Hisyam 2007-2016 9 Tahun

4 M. Abdul Haris, S.S 2016- 2017 1 Tahun

5 Solichin, S. Pd. I 2017- sekarang

4. Perkembangan Jumlah Siswa

Semenjak mulai beroperasi pada tahun ajaran 1979/1980, perkembangan

jumlah siswa MTs Tarqiyatul Himmah mengalami peningkatan yang cukup

signifikan.

Tabel. 4.2.

PERKEMBANGAN JUMLAH SISWA

PERKEMBANGAN JUMLAH SISWA 6 TAHUN TERAKHIR

TAHUN 2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017 2017/2018 2018/2019

SISWA 209 223 230 240 265 325

B. Analisis Pendahuluan

Dalam analisis ini akan didiskripsikan tentang hubungan pemahaman materi

Fiqih Ibadah dan Kemampuan Praktik Shalat siswa kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah

Kab. Semarang tahun pelajaran 2018/2019, melalui data yang diperoleh dari responden

melalui daftar test. Setelah diketahui data-data tersebut kemudian dihitung untuk

Page 69: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

54

mengetahui tingkat hubungan masing-masing variabel dalam penelitian ini. Adapun

langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Pemahaman materi Fiqih Ibadah kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Kab. Semarang.

Penentuan nominasi didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh itu,

kemudian diklasifikasikan sekaligus memberi kriteria pada tingkat pemahaman

materi Fiqih Ibadah. Dalam hal ini digunakan rumus :

R = H – L + 1

Dimana : R = Total Range

H = Highest Score (nilai tertinggi)

L = Lower Score (nilai terendah)

1 = Bilangan Konstan.

Maka total range sebagai berikut :

R = H – L + 1

= 79 – 60 + 1

= 20

Selanjutnya dicari nilai interval, dengan rumus sebagai berikut :

( R ) + 1

i =

K

Keterangan : 1 = Nilai interval

R = Range (batas nilai tertinggi dikurangi nilai terendah)

K = Jumlah kelas yang dikehendaki

Page 70: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

55

Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut :

i = 4

1(R) +

=

=

= = 5

Atas dasar nilai range tersebut kategori nilai pemahaman materi Fiqih

Ibadah adalah sebagai berikut :

a. Nilai 75 – 79 kategori (A) baik sekali

b. Nilai 70 – 74 kategori (B) baik

c. Nilai 65 – 69 kategori (C) cukup

d. Nilai 60 – 64 kategori (D) kurang

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel. 4.3.

HASIL TEST TENTANG PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH

MTS TARQIYATUL HIMMAH KAB. SEMARANG

No. Nama Nilai Kategori

1 M. Misbah 75 A

2 M. Khoiron 68 C

3 Arif Ariyanto 77 A

4 M. Arif Mislakhuddin 71 B

5 Budi Santoso 60 D

(79 – 60) + 1

4

19 + 1

4

20

4

Page 71: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

56

6 Ida Rahmawati 75 A

7 Nikmatul Wafiroh 77 A

8 Ruliati Mustamiah 70 B

9 Roro Idussaniyah 72 B

10 Ika Ariyanti 79 A

11 Nina Sukarno 71 B

12 Wahid Abdullah Zain 70 B

13 Rita Trisnawati 77 A

14 Mustaqim 76 A

15 Anita Sari 71 B

16 Hasan Muslih 74 B

17 Lilawati Rosita Dewi 65 C

18 Supriyono 75 A

19 Ustadziah 76 A

20 Noor Saidah 77 A

21 Laila faizaturrohman 75 A

22 Moh. Syafiq 75 A

23 Ely Rosidah 72 B

24 Ahlis N. Kholili 79 A

25 Eni Andriyani 77 A

26 Maslianah 70 B

27 Samsudin 72 B

28 Nor Idayanti 74 B

Setelah diketahui nilai dan ditentukan lebar intervalnya, selanjutnya penulis

sajikan tabel frekuensi mengenai pemahaman materi Fiqih Ibadah kelas VII MTs

Tarqiyatul Himmah Kab. Semarang adalah sebagai berikut:

Page 72: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

57

Tabel. 4.4.

TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KOMPETENSI

PEDAGOGIK GURU BAHASA ARAB

Kategori Kriteria Interval Frekuensi Prosentase

A Baik Sekali 75 – 79 14 50%

B Baik 70 – 74 11 39,28%

C Cukup 65 – 69 2 7,14%

D Kurang 60 – 64 1 3,58%

JUMLAH 28 100%

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pemahaman materi

Fiqih Ibadah sebagai berikut :

a. Kategori (A) baik sekali sebanyak 14 orang atau 50%

b. Kategori (B) baik sebanyak 11 orang atau 39,28%

c. Kategori (C) cukup sebanyak 2 orang atau 7,14%

d. Kategori (D) kurang sebanyak 1 orang atau 3,58%

Maka hal ini menunjukkan bahwa pemahaman materi Fiqih Ibadah di MTs

Tarqiyatul Himmah Kab. Semarang tergolong pada kriteria baik sekali pada interval

75 – 79 yaitu 14 responden atau 50%.

Selanjutnya untuk mengetahui nilai rata-rata tengah efektifitas variabel X

(pemahaman materi Fiqih Ibadah) ditempuh dengan menggunakan langkah sebagai

berikut :

Page 73: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

58

Tabel . 4.5.

NILAI RATA-RATA HASIL TEST

PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH

No X f fX Prosentase

1 60 1 60 3,6%

2 65 1 65 3,6%

3 68 1 68 3,6%

4 70 3 210 10,7%

5 71 3 213 10,7%

6 72 3 216 10,7%

7 74 2 148 7,1%

8 75 5 375 17,9%

9 76 2 152 7,1%

10 77 3 385 17,9%

11 79 2 158 7,1%

∑f = 28 ∑fX = 2050 100%

Dari tabel di atas dapat di mengerti bahwa nilai rata-rata pemahaman materi

Fiqih Ibadah adalah :

∑fX 2050

M = = = 73,2143

N 28

Berhubungan dengan hasil hitungan di atas, maka untuk variabel X adalah

73,2143. Dengan demikian, maka variabel X menduduki interval antara 70 – 74,

maka variabel X (pemahaman materi Fiqih Ibadah) dikategorikan baik.

2. Tentang Hasil Nilai Kemampuan Praktik Shalat siswa kelas VII MTs Tarqiyatul

Himmah Kab. Semarang.

Page 74: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

59

Pengambilan hasil nilai Kemampuan Praktik Shalat siswa kelas VII MTs

Tarqiyatul Himmah Kab. Semarang tahun pelajaran 2018/2019 adalah diambil dari

Nilai Test, sebagaimana tabel berikut :

Tabel. 4.6.

HASIL NILAI TEST KEMAMPUAN PRAKTIK SHALAT

SISWA KELAS VII MTS TARQIYATUL HIMMAH

KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019

No. Nama Nilai

1 M. Misbah 70

2 M. Khoiron 60

3 Arif Ariyanto 80

4 M. Arif Mislakhuddin 70

5 Budi Santoso 60

6 Ida Rahmawati 80

7 Nikmatul Wafiroh 80

8 Ruliati Mustamiah 70

9 Roro Idussaniyah 80

10 Ika Ariyanti 80

11 Nina Sukarno 70

12 Wahid Abdullah Zain 70

13 Rita Trisnawati 80

14 Mustaqim 80

15 Anita Sari 70

16 Hasan Muslih 80

17 Lilawati Rosita Dewi 60

18 Supriyono 70

19 Ustadziah 80

Page 75: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

60

20 Noor Saidah 80

21 Laila faizaturrohman 80

22 Moh. Syafiq 80

23 Ely Rosidah 70

24 Ahlis N. Kholili 80

25 Eni Andriyani 80

26 Maslianah 70

27 Samsudin 70

28 Nor Idayanti 80

Setelah diketahui data hasil Kemampuan Praktik Shalat siswa, kemudian

dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi dan untuk mengetahui rata-rata

(mean) dari nilai Kemampuan Praktik Shalat siswa kelas VII MTs Tarqiyatul

Himmah Kab. Semarang. Tabel distribusi frekuensi dapat dilihat sebagaimana

berikut :

Tabel. 4.7.

DISTRIBUSI FREKUENSI NILAI

KEMAMPUAN PRAKTIK SHALAT SISWA

No Y f fY Prosentase

1 60 3 180 10,7%

2 70 10 700 35,7%

3 80 15 1200 53,6%

∑f = 28 ∑fY = 2080 100%

Page 76: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

61

Dari tabel di atas dapat di mengerti bahwa nilai rata-rata Kemampuan

Praktik Shalat siswa adalah :

∑fY 2080

M = = = 74,2857

N 28

Selanjutnya menentukan predikat dari nilai Kemampuan Praktik Shalat

sebagaimana berikut :

a. Nilai 100 berpredikat istimewa

b. Nilai 90 berpredikat sangat baik

c. Nilai 80 berpredikat baik

d. Nilai 70 berpredikat cukup

e. Nilai 60 berpredikat sedang

f. Nilai 50 berpredikat kurang.

Dari predikat di atas, maka bila Kemampuan Praktik Shalat siswa kelas VII

MTs Tarqiyatul Himmah Kab. Semarang dikaitkan dengan predikat di atas, maka

terdapat nilai cukup baik dimana nilai mean sebesar 74,2857.

C. Analisis Uji Hipotesis

Pengolahan data hasil penelitian selanjutnya adalah mencari koefisien korelasi

antara variabel X dan variabel Y. Dari pertanyaan test yang diklasifikasikan dalam

kategori variabel bebas dan selanjutnya dinyatakan dengan X yakni pemahaman materi

Fiqih Ibadah, diperoleh hasil test dari masing-masing responden. Nilai yang diperoleh

dari test ini kemudian dikorelasikan dengan pengambilan Nilai Test, yang mana nilai

tersebut merupakan representasi dari variabel terikat yang selanjutnya dinyatakan

Page 77: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

62

dengan Y, yakni nilai prestasi hasil belajar Bahasa Arab siswa. Adapun tabel dan

perhitungan selengkapnya sebagai berikut:

Tabel. 4. 8.

PERSIAPAN UNTUK MENGHITUNG PENGARUH ANTARA

HASIL TEST (X) DENGAN HASIL TEST (Y)

No. Resp. X Y X2 Y2 XY

1 75 70 5625 4900 5250

2 68 60 4624 3600 4080

3 77 80 5929 6400 6160

4 71 70 5041 4900 4970

5 60 60 3600 3600 3600

6 75 80 5625 6400 6000

7 77 80 5929 6400 6160

8 70 70 4900 4900 4900

9 72 80 5184 6400 5760

10 79 80 6241 6400 6320

11 71 70 5041 4900 4970

12 70 70 4900 4900 4900

13 77 80 5929 6400 6160

14 76 80 5776 6400 1080

15 71 70 5041 4900 4970

16 74 80 5476 6400 5920

17 65 60 4225 3600 3900

18 75 70 5625 4900 5250

19 76 80 5776 6400 6080

20 77 80 5929 6400 6160

21 75 80 5625 6400 6000

22 75 80 5625 6400 6000

Page 78: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

63

23 72 70 5184 4900 5040

24 79 80 6241 6400 6320

25 77 80 5929 6400 6160

26 70 70 4900 4900 4900

27 72 70 5184 4900 5040

28 74 80 5476 6400 5920

N=28 ∑X=2050 ∑Y=2080 ∑X2=150580 ∑Y2=155800 ∑XY=152970

Berangkat dari tabel persiapan di atas, kemudian dilakukan penghitungan

untuk mengetahui koefisien korelasi/indek korelasi antara variabel X dan Y

(pemahaman materi Fiqih Ibadah terhadap nilai Kemampuan Praktik Shalat siswa).

Diketahui :

∑N = 28

∑X = 2050

∑Y = 2080

∑X2 = 150580

∑Y2 = 155800

∑XY = 152970

( )( )

( ) ( ) − −

−=

2222 yyNxxN

yxxyNrxy

28 x 152970 – (2050) (2080)

=

( 28 x 150580 – 4202500) (28 x 155800 – 4326400)

4283160 – 4264000

=

( 4216240 – 4202500) (4362400 – 4326400)

Page 79: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

64

19160

=

13740 x 36000

19160

=

494640000

191160

=

22240,50359

= 0,861

D. Analisis Lanjut

Sebagai langkah terakhir dalam menganalisa data dari penelitian ini adalah

dengan menguji kebenaran hipotesis yang penulis ajukan. Adapun hipotesis yang

penulis ajukan dalam penelitian ini adalah belajar siswa VII MTs Tarqiyatul Himmah

Kab. Semarang, sedangkan analisis untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan

dengan data-data yang penulis dapatkan dari data lapangan membuktikan kebenaran

hipotesis, maka penelitian dianggap signifikan atau jipotesis yang telah diajukan

terbukti dan diterima.

Untuk menguji hipotesis tersebut, maka langkah selanjutnya adalah

mengkonsultasikan atau membandingkan antara nilai dalam koefisien korelasi (r

observasi) dengan nilai tabel (r tabel pada taraf signifikan 5% maupun 1%.

Page 80: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

65

Tabel. 4.9.

NILAI KOEFISIEN KORELASI “r” PRODUCT MOMENT

db Taraf Signifikan

5% 1%

26 0,388 0,496

28 0,374 0,479

30 0,361 0,463

1. Pemahaman materi Fiqih Ibadah dan Kemampuan Praktik Shalat siswa kelas VII

MTs Tarqiyatul Himmah Kab. Semarang pada taraf signifikansi 5% dengan db (N)

= 28 diperoleh:

r observasi : 0,861

maka ro > rt berarti signifikan

r tabel = 0,374

Dengan demikian ro (observasi) lebih besar dari pada rt (r dalam tabel). Ini

berarti hasilnya adalah signifikan dan ada korelasi (ada pengaruh yang positif) antara

kedua variabel tersebut.

2. Hubungan pemahaman materi Fiqih Ibadah dan prestasi belajar siswa kelas VII MTs

Tarqiyatul Himmah Kab. Semarang pada taraf signifikansi 1% dengan db (N) = 28

diperoleh:

ro observasi = 0,861

maka ro > rt berarti signifikan

r dalam tabel = 0,478

Page 81: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

66

Dengan demikian ro (observasi) lebih besar daripada rt (r dalam tabel), ini

berarti hasilnya adalah signifikan dan ada korelasi (ada pengaruh yang positif) antara

kedua variabel tersebut.

Dari kedua pengujian hjipotesis dengan taraf signifikansi 5% dan 1%, maka

hasil yang diperoleh adalah r observasi (hasil penelitian) lebih besar hasilnya

daripada r dalam table.

Selanjutnya untuk mengetahi nilai koefisien determinasi (variabel penentu)

variabel X terhadap Y, maka dilakukan proses perhitungan dengan rumus :

( r )2 x 100% = (0,861)2 x 100%

= 0,742 x 100%

= 74,2%

Jadi diketahui variabel penentu antara variabel X dan variabel Y sebesar

74,2%, sedangkan sisanya sebesar 25,8% merupakan variabel lain yang belum

diteliti oleh penulis.

Page 82: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan penelitian dan menganalisis data yang telah terkumpul,

maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berasarkan perhitungan dari analisis tingkat pemahaman materi Fiqih Ibadah siswa

kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan Kab. Semarang telah dipaparkan

dalam metode test dengan jumlah responden 28 siswa, nilai tertinggi yang diperoleh

siswa adalah 79 dan nilai terendah siswa sebesar 64. Sehingga nilai rata-rata

pemahaman materi fiqih ibadah adalah 73,21 dan kategori nilai baik.

2. Dari analsis nilai Praktik Shalat siswa siswa kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Kec.

Pabelan Kab. Semarang diproleh nilai tertinggi siswa adalah 80 dan nilai praktik

shalat terendah siswa sebesar 60. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi nilai praktik

ibadah shalat, terlihat bahwa kelompok skor yang mempunyai skor terbanyak dari

28 siswa adalah pada interval nilai 80 dengan frekuensi absolut 53,6%, sedangkan

pada interval nilai 60 dengan nilai frekuensi absolut 10,7%. Dengan demikian

praktik shalat siswa kelas VII di MTs Tarqiyyatul himmah bernilai cukup baik

dengan nilai rata-rata 74,28%.

3. Haisl dari perhitungan korelasi product moment rxy = 0,862. Setelah dikonsultasikan

dengan rtabel product moment paa taraf signifikan 5% dengan N 28 diperoleh rtabel

= 0,374% melihat hasil penyajian data di atas maka dapat dikatakan bahwa rxy

Page 83: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

68

(hitung) ternyata lebih besar jika dibandingkan dengan rt (r tabel) baik pada

tarafsignifikan 5% jika digambarkan maka rt 0,361>0,862.

Dengan demikian maka hiotesis yang bberbunyi ada hubungan anatara

pemahaman materi fiqih ibadah dengan kemampuan praktik shalat siswa kelas VII

di MTs Tarqiyyatul himmah kauman lor, kec. Pabelan, kab. Semarang, dapat

diterima. Dengan demikian hipotesa kerja yang diajukan dalam penelitian ini

terbukti, karena hasilpenelitian membuktikan baha ada korelasi yang signifikan

antara pemahaman materi fiqih ibadah dengan kemampuan praktek shalat siswa

kelas VII di Mts Tarqiyyatul Himmah Kauman Lor, kec. Pabelan, kab. Semarang

Tahun pelajajaran 2018/2019.

B. Saran-saran

1. Untuk siswa

Bagi siswa dan siswi MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan Kab.

Semarang agar lebih meningkatkan prestasi belajar dan perlu diketahui pula bahwa

ilmu itu tidak sekedar untuk diketahui tapi harus diterapkan dan dilaksanakan dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Bagi MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan Kab. Semarang

Bagi MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan Kab. Semarang, hendaknya

sekolah menyediakan buku-buku tentang praktik shalat yang lebih memadai,

Page 84: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

69

menciptakan lingkungan yang lebih nyaman memberikan dorongan kepada anak

didik untuk belajar lebih giat.

C. Kata Penutup

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Karena kemampuan manusia hanyalah sebagian kecil dari apa yang menjadi

kemampuan Allah, maka tanpa ridlo dan taufik-Nya, semua yang dilakukan manusia

tidak akan ada apa-apanya. Begitu juga dengan penulis, tidak akan terwujud skripsi ini

tanpa bimbingan dan hidayah dari Allah.

Penulis menyadari, bahwa dalam menyusun skripsi ini masih banyak

kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat

penulis harapkan.

Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis sendiri,

umumnya bagi para pembaca dan semoga Allah SWT menyertai setiap langkah-

langkah kita menuju kesuksesan, amien ya robbal alamin.

Page 85: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakr Jabir al-Jazairi, Ensiklopedi Muslim (Minhajul Muslim), (Jakarta : PT.

DarulFalah, 2000)

Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, Shahih Fikih Sunnah, Penerjemah, KhairulAmru

Harahap dan Faisal Saleh, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), cet. ke-1.

A.F. Jaelani,2000.Penyucian Jiwa dan Kesehatan Mental (Tazkiyat An-Nafs, Anjah).

Ahmad Azhar Basyir, 2003. Falsafah Ibadah dalam Islam, (Yogyakarta : UII Press,).

Arikunto, suharsimi. 2006. Penelitian Kualitatif .Bandung: PT.Mandar Maju.

Arikunto.1996. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.(Jakarta: Bumi Aksara).

Beni Ahmad Saebani. 2009. Fiiqh Ibadah, (Bandung: Pustaka Setia).

Darmanigtyas. 2004. Pendidikan yang memiskinka,n (Yogyakarta: Galang Press).

Departemen Agama RI,2004.Rukun Islam, Jakarta.

EM Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, 2008. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Edisi

Revisi, Cet. 3, Semarang: Difa Publishers.

Ghani, Djunaidi. 1997. Dasar-dasar Pendidikan dan Kualitatif:prosedur. Surabaya:

PT.Bila Ilmu.

Habsi Ash Shiddiqiey, Pedoman Sholat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976).

Hasan Ridwan, FIQH IBADAH, (Bandung : Pustaka Setia, 2009).

Imran Efendy Hasibuan, Shalat Dalam Perspektif Fikih dan Tasawuf, (Pekanbaru:

CV.Gema Syukran Press, 2008), cet. ke-2.

Muhammad Nashiruddin al Albani, Shahih Sunan Abu Daud, (Jakarta: Pustaka

Azzam,2007), cet. ke-1.

Nawawi, Hadari. 1990. ”Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung PT.

RemajaRosdakarya, 2012.

Riduan, Dasar-dasar Statistika, Penerbit ALFABETA, Bandung, 2005

Robbins, S. 2007. “Manajemen”, Edisi Kedelapan, Jakarta: Penerbit PT Indeks

Sentot Haryanto, Psikologi Shalat (Kajian Aspek-aspek Psikologi Ibadah Shalat

oleholehIsra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW), (Yogyakarta: 2007), cet. ke-5.

Sugiyono, 2010.Statisik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Page 86: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Suryabrata, Sumadi. 1998. ”Metodologi Penelitian”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syaikh Muhammad Fadh & Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Sifat Wudhu & Shalat NabiSAW,

Penerjemah: Geis Umar Bawazier, (Jakarta: al-Kautsar, 2011), cet. ke-1.

Umar, Husain. 1999. Metodologi Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta:PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008.

Yunasril Ali, Buku Induk Rahasia dan Makna Ibadah, (Jakarta : Zaman, 2012).

Yusuf Syamsu dan Sugandi Nani, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010).

W. Gulo. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan Bintang,

2005)

Page 87: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 88: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 89: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 90: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 91: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 92: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 93: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

INSTRUMEN PENELITIAN

PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH (VARIABEL X)

Nama : .......

Kelas : .......

I. Berilahtandasilang(X) padahuruf a, b, c, atau d untukjawaban yang benar !

1. Menurut bahasa shalat artinya adalah ...

a. Berdo’a

b. Berdiri tegak

c. Bersedekah

d. Memohon

2. Shalatfardhuadalah ..

a. Suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan

salam sesuai dengan persyaratkan yang ada.

b. Suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan

surat pendek sesuai dengan persyaratkan yang ada.

c. Suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan niat dan diakhiri dengan

salam sesuai dengan persyaratkan yang ada.

d. Suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan al-fatihah dan diakhiri

dengan tahiyyat sesuai dengan persyaratkan yang ada.

3. Tujuanshalatyang tepat adalahuntukmencegahperbuatan...

a. Baik dan buruk

b. Terlarang

c. kejidanmunkar

d. kebaikan

4. Nama-namashalatfardhuberikut ini yang benar adalah ...

a. Duhur, Jum’at, Ashar, Magrib dan isa’

b. Duhur, Ashar, Magrib, isa’ dan subuh.

c. Duhur, Sunnah, Ashar, Magribdanisa’

d. Duhur, Idul Fitri, Ashar, Magribdanisa’

Page 94: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

5. Hukum sholat fardhu lima kali sehari adalah ...

a. Sunnah bagi semua orang yang telah dewasa atau akil baligh serta normal tidak

gila

b. Makruh bagi semua orang yang telah dewasa atau akil baligh serta normal tidak

gila

c. Mubah bagi semua orang yang telah dewasa atau akil baligh serta normal tidak

gila

d. Wajib bagi semua orang yang telah dewasa atau akil baligh serta normal tidak

gila

6. Berikut Syaratshalatfardhu, Kecuali ...

a. Beragama Islam

b. Gila

c. Berusia cukup dewasa

d. Bersih dan suci dari najis, haid, nifas, dan lain sebagainya

7. Syarat sah pelaksanaan shalat adalah sebagai berikut ini adalah ...

a. Masuk waktu shalat, Menghadap ke utara, Suci dari najis baik hadas kecil

maupun besar dan Menutup aurat

b. Waktu shalat tidak tentu, Menghadap ke kiblat, Suci dari najis baik hadas kecil

maupun besar dan Menutup aurat

c. Masuk waktu shalat, Menghadap ke kiblat, Suci dari najis baik hadas kecil

maupun besar dan Menutup aurat

d. Masuk waktu shalat, Menghadap ke kiblat, Suci dari najis baik hadas kecil

maupun besar dan terlihat auratnya

8. Diantaranya rukunshalatfardhu, kecuali ...

a. Niat

b. Posisis berdiri bagi yang mampu

c. Takbiratul ihram

d. Membaca do’a dengan nyaring

Page 95: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

9. Berikut bunyi Q.S. Al-Ankabut:45 :

Arti dari potongan surat di atas adalah ...

a. Kerjakanlah sholat sesungguhnya sholat itu sangat mudah

b. Kerjakanlahsholatsesungguhnyasholatituadalah tiang agama

c. Kerjakanlah sholat sesungguhnya sholat itu bisa menyelesaikan masalahmu

d. Kerjakanlah sholat sesungguhnya sholat itu bisa mencegah perbuatan keji dan

munkar

10. SholatAsharyaitushalat yang dikerjakan...

a. 2 (dua) raka'at

b. 3 (tiga) raka'at

c. 4 (empat) raka'at

d. 5 (empat) raka'at

11. Shalat yang terdiriatas imam danmakmumdisebutshalat . . .

a. Wajib

b. Jamaah

c. Sunah

d. Fardu

12. Seoranglaki-lakisahmenjadimakmumkepada..

a. laki-laki

b. anak kecil

c. wanita

d. semua benar

13. Berikuthal-hal yang membatalkanshalat, Kecuali ...

a. Menjadihadas / najisbaikpadatubuh, pakaianmaupunlokasi

b. Berkata-kata kotor dan melakukanbanyakgerakan di luarsholatbukandarurat

c. Beragama Islam dan mampu menjalankan shalat

d. Gerakanshalattidaksesuairukunshalatdangerakan yang tidaktuma'ninah.

Page 96: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

14. Perhatikan bacaan niat shalat berikut !

Bacaan di atas adalah niat shalat ...

a. Subuh

b. Isa’

c. Magrib

d. Duhur

15. Orang yang shalat di belakang imam disebut ..

a. Amil

b. Balig

c. Makmum

d. Masbuk

16. ShalatFardhulebihbaikdilaksanakan...

a. Berjamaah

b. Sendirian

c. Tersembunyi

d. Di depan Rumah

17. Makmum yang tertinggalshalatnyadisebut ...

a. Makmum

b. Imam

c. Masbuk

d. Mashur

18. Makmumlaki-lakimengingatkan imam yang lupadenganucapan ...

a. Subhanallah

b. Alhamdulillah

c. Allahu Akbar

d. Amiin

Page 97: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

19. Adzandalamshalatberjamaahmerupakanhalyang ..

a. Mubah

b. Sunnah

c. Wajib

d. Makruh

20. Apabilaseseorangshalatdenganberjamaahmaka orang tersebutmendapatkanpahala

...

a. 24 derajat

b. 27 derajat

c. 26 derajat

d. 28 derajat

21. Safshalatberjamaah paling depansebaiknyadiisioleh . .

a. Orang dewasa

b. anak-anak

c. Remaja

d. semua salah

22. Apabila imam rukuk, makmumharus ...

a. Sujud

b. Rukuk

c. Berdiri

d. i’tidal

23. Hukumshalatberjamaahadalah ...

a. Sunahmuakkad

b. wajib

c. Makruh

d. Mubah

24. Posisiantara imam danmakmumdalamshalatberjamaahharuslah ...

a. depan dan belakang

b. membelakangi

c. menjauh

d. semua benar

Page 98: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

25. Syaratsahmenjadimakmumadalahniatmengikuti . .

a. Imam

b. Makmum

c. Jamaah

d. Shalat

26. Makmummembaca Surah Al-Fatihahdengansuara . .

a. Lantang

b. Pelan

c. Teriakan

d. Keras

27. Seseorang yang makruhmenjadi imam adalah orang yang . .

a. sudahkhitan

b. belumbalig

c. bagusbacaan

d. semuasalah

28. Saat imam membaca Surah Al-Fatihah,makmumhendaknya ..

a. bercakap-cakap

b. Tertawa

c. Bergurau

d. mendengarkan

29. Sebelummemulaishalatberjamaah, imam harusmenertibkan .

a. Pakaian

b. saf/barisan

c. sarung dan peci

d. semua benar

30. Hikmahshalatberjamaahadalah ....

a. banyakpahala

b. pujian

c. Kesenangan

d. Semua jawaban salah

Page 99: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !

1. Apakah yang dimaksud dengan shalat fardhu.......

2. Sebutkan syarat-syarat shalat fardhu .......

3. Sebutkan rukun-rukun dalam shalat fardhu ........

4. Sebutkan macam-macam shalat fardhu beserta jumlah rakaatnya......

5. Sebutkan hal-hal yang membatalkan shalat........

6. Sebutkan waktu untuk melaksanakan shalat ashar......

7. Sebutkan waktu untuk melaksanakan shalat subuh.......

8. Bagaimanakah bacaan niat shalat magrib........

9. Bagaimanakah bacaan niat shalat dhuhur.......

10. Arti bacaan niat shalat magrib adalah.......

Page 100: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

INSTRUMEN PENELITIAN

KEMAMPUAN PRAKTIK SHALAT SISWA (VARIABEL Y)

Nama siswa : ..................................

Mata Pelajaran : Fiqih

Pokok Bahasan : Kemampuan Melaksanakan Shalat

Kelas/Semester : VII/I

Hari/Tanggal : ..................................

No Aspek-aspek yang diobservasi Skala Nilai

Keterangan A B C D E

1. Gerakan-gerakan Sholat

(Ketrampilan):

g. Takbiratul Ihram

h. Rukuk

i. Sujud

j. TahiyatAwal

k. TahiyatAkhir

l. Salam

2. Bacaan Sholat (Kognitif):

j. Niat Shalat

k. Takbiratul Ihram

l. Bacaan i’tidal

m. Surat al-Fatihah

n. Surat-suratPendek

o. Bacaanrukuk

p. Bacaansujud

q. BacaanTahiyat

Page 101: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

r. Bacaan Salam

3. Sikap (Afektif)

f. Berpakaianrapi (suci)

g. Menghadap Kiblat

h. Berzikirdanberdoa’asesudahsholat

i. Memfosukanniatshalathanyauntuk

Allah

j. Khusu’ dantuma’ninah

(tidakbergurau)

Jumlah Nilai

Total Nilai

Kesimpulan : .........................................................

Catatan Guru : .........................................................

Saran : .........................................................

Keteranga Skala Nilai:

A (Skor 5) : Menguasai Dengan Baik

B (Skor 4) : Menguasai

C (Skor 3) : Cukup Menguasai

D (Skor 2) : Kurang Menguasai

E (Skor 1) : Tdak Menguasai

Page 102: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

KISI-KISI KEMAMAPUAN SHALAT SISWA

(VARIABEL Y)

No. Kompetensi Dasar Indikator Pemahaman

1. Mempraktekkan Takbirotul Ihrom Pr.1

2. Mempraktekkan Rukuk Pr.2

3. Mempraktekkan Sujud Pr.3

4. Mempraktekkan Tahiyat Awal Pr.4

5. Mempraktekkan Tahiyat Akhir Pr.5

6. Mempraktekkan Salam Pr.6

7. Menghafalkan bacaan Niat Shalat Pr.7

8. Menghafalkan bacaan Takbirotul

Ihrom

Pr.8

9. Menghafalkan bacaan I’tidal Pr.9

10. Menghafalkan bacaan Surat Al-

Fatihah

Pr.10

11. Menghafalkan bacaan Surat-surat

pendek

Pr.11

12. Menghafalkan bacaan Rukuk Pr.12

13. Menghafalkan bacaan Sujud Pr.13

14. Menghapal bacaan Tahiyat Pr.14

15. Menghafal bacaan Salam Pr.15

16. Mempraktekkan Berpakaian rapi

dan bersih (suci)

Pr.16

17. Mempraktekkan menghadap kiblat Pr.17

18. Mempraktekkan Khusu’ dan

Tuma’ninah (tidak bergurau)

Pr.18

19. Mempraktekkan mengfokuskan niat

Shalat hanya Untuk Allah SWT

Pr.19

20. Mempraktekkan Berdzikir dan

Berdoa setelah Shalat

Pr.20

Page 103: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

KISI-KISI PEMAHAMANMATERI FIQIH IBADAH

(VARIABELX)

No. Kompetensi Dasar Indikator Pemahaman

1. menjelaskan shalat menurut bahasa P.1, P.2

2. Mendefinisikan tujuan shalat secara

lengkap

P.3

3. Menyebutkan nama-nama shalat fardhu P.4

4. Menjelaskan hukum shalat fardhu P.5

5. Menyebutkan syarat-syarat shalat

fardhu

P.6, P.7

6. Menyebutkan rukun shalat fardhu P.8

7. Menyebutkan arti surat Al-ankabut ayat

45

P.9

8. Menyebutkan jumlah shalat fardhu

ashar

P.10

9. Mendefinisikan shalat jamaah P.11

10. Menyebutkan syarat sah imam dan

makmum

P.12

11. Menyebutkan hal-hal yang

membatalkan shalat

P.13

12. Menyebutkan bacaan shalat isya’ P.14

13. Mendifinisikan makmum P.15

14. Mendefinisikan shalat jamaah dan

shalat munfarid

P.16

15. Mendefinisikan makmum P.17, P.18

16. Menyebutkan hukum adza sebelum

shalar fardhu

P.19

17. Menyebutkan definisi shalat berjamaah P.20, P.21

18. Menyebutkan syarat makmum P.22

19. Menyebutkan hukum shalat jamaah P.23

20. Menyebutkan posisi imam dan

makmum

P.24

21. Menyebutkan syarat sah menjadi

makmum

P.25, P.26

22. Menyebutkan seseorang yang makruh

menjadi imam

P.27

23. Menyebutkan perilaku makmum saat

imam membaca Al-Fatiahh

P.28

24. Menyebutkan perilaku imam sebelum

mulai shalat berjamaah

P.29

25. Menyebutkah hikmah shalat P.30

26. Menjelaskan makna shalat fardhu Essay P.1

27. Menyebutkan syarat shalat fardhu Essay P.2

28. Menyebutkan rukun shalat fardhu Essay P.3

Page 104: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

29. Menebutkan macam-macam shalat

fardhu beserta jumlah rakaat

Essay P.4

30. Menyebutkan hal-hal yang

membatalkan shalat

Essay P.5

31. Menyebutkan pelakanaan dan bacaan

shalat fardhu

Essay P.6, P.7, P,8. P,9. P,10

Page 105: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 106: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 107: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 108: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 109: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN KEMAMPUAN PRAKTIK

SHALAT SISWA KELAS VII

DI MTS TARQIYYATUL HIMMAH KAUMAN LOR

KEC. PABELAN KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh :

AMRUL HUSAIN

NIM.111-14-227

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

TAHUN 2019

LATAR BELAKANGUpaya untuk menanamkan pembiasaan ibadah shalat dengan baik tidak terlepas pada pemahaman

anak atas pemberian materi ataupun teori tentang ibadah fiqih. Peran seorang guru dalam

mentransformasi materi kepada siswanya perlu memerlukan startegi yang tepat agar tercipta

kenyamanan bagi anak. Diluar teori seorang guru madrasah dituntut untuk memberikan bimbingan

kepada siswa sejak dini untuk tekun, bergairah dan tertib melaksanakan shalat secara ikhlas terhadap

Allah SWT dalam sepanjang hidupnya. Pada prinsipnya mengajarkan shalat terlebih dahulu di mulai

dari orang tua dan pengasuh (guru) untuk mengajarkan teori disertai dengan memberi contoh baik

bacaan dan gerakannya (A.F. Jaelani, 2000:71).

Masalah mendidik adalah masalah setiap orang. karena setiap orang sejak dahulu hingga sekarang

berusaha mendidik anak-anaknya dan atau anak-anak lain yang diserahkan kepadanya untuk dididik

Proses belajar dipengaruhi oleh banyak sekali faktor-faktor. Perklidik harus mengatur faktor-faktor

tersebut supaya berpengaruh bagi belajarnya siswa (Suryabrata, 2008:233).

Keberhasilan dalam proses belajar tidak hanya ditentukan oleh guru. namun ada faklor lain yang

mempengaruhinya. secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan

menjadi tiga macam yaitu: (1) faktor intermal atau faktor dan dalam siswa yakni kondisi keadaan

Jasmani dan rohani siswa (tingkat kecerdasan, sikap siswa, bakat siswa. minat siswa dan motivasi

siswa. (2) faktor eksternal atau faktor dari luar siswa yakni kondisi lingkungan sekitar siswa

(lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial) dan (3) faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan

mempelajari maten-materi pelajaran (Syah, 2003:144).

Page 110: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

Ruang Lingkup Fiqih

Pembelajaran fiqih di MTs. bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat: (1) mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan

Page 111: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,

Variabel Penelitian Variabel adalah semua objek yang menjadi sasaran penelitian. Dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua macam yaitu variabel pengaruh dan variabel terpengaruh.

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pemahaman Materi Fiqih Ibadah yang disebut variabel (X) diambil dari nilai hasil isian observasi rating scale

Page 112: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 113: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 114: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 115: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 116: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 117: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 118: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 119: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,
Page 120: KORELASI PEMAHAMAN MATERI FIQIH IBADAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5490/1... · sampai besar dalam keadaan bagaimanapun, mereka tidak akan lupa kepada Allah,