Korelasi dan Regresi

22
Oleh: Anwar, Dita, Erna Program Studi Magister Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2011

description

Korelasi dan Regresi. Oleh: Anwar, Dita, Erna Program Studi Magister Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 20 11. Pendahuluan. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Korelasi dan Regresi

Page 1: Korelasi dan Regresi

Oleh: Anwar, Dita, Erna

Program Studi Magister BiomedikFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

2011

Page 2: Korelasi dan Regresi

Pendahuluan

Beberapa penelitian di bidang kedokteran sering ingin menilai apakah ada hubungan antara dua variabel (dependent dan independent) yang numerik. contoh :

Hubungan Index Massa Tubuh dengan kadar kolesterol.

Hubungan antara KGD dengan Kadar LDL pada pasien DM.

Page 3: Korelasi dan Regresi

Analisis regresi dapat diketahui bentuk hubungan antara dua variabel (Prediksi dari data yang ada).

Analisis korelasi untuk mengetahui eratnya hubungan antara dua variabel.

Semakin erat hubungannya maka semakin yakin bahwa hubungan dua variabel tersebut adalah hubungan sebab akibat.

Analisis regresi dan korelasi didasarkan atas hubungan yang terjadi antara dua variabel atau lebih.

Page 4: Korelasi dan Regresi

Variabel yang digunakan untuk meramal disebut variabel bebas (independen). Dapat lebih dari satu variabel.

Variabel yang akan diramal variabel respons (dependen). Terdiri dari satu variabel.

Page 5: Korelasi dan Regresi

A. Diagram Tebar (Scatter plot)

Diagram tebar adalah diagram dengan memakai garis koordinat dengan axis X dan ordinat Y.

Tiap pengamatan diwakili oleh satu titik.Hubungan antara variabel dapat berupa

garis lurus (linier), garis lengkung (kurva linier) atau tdk terlihat pola tertentu.

Dapat berupa garis regresi positif atau negatif.

Page 6: Korelasi dan Regresi

Contoh linier positif

linier negatif

Page 7: Korelasi dan Regresi

Kekuatan HubunganBila titik-titik menbar pada satu garis lurus, maka

kekuatan hubungan antara kedua variabel tersebut sangat sempurna.

Kekuatan hubungan dapat dikuantifikasi melalui suatu koefisien yaitu koefisien korelasi (r pearson).

Koefisien ini akan berkisar antara 0 – 1.bila r = 0 tidak ada hubungan linier.

r = 1 hubungan linier sempurna.0-1 = bila mendekati 1 semakin kuat hubungannya, bila mendekati 0 semakin lemah hubungannya.

Lihat tandanya apakah korelasi positif atau negatif.

Page 8: Korelasi dan Regresi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.000 – 0.199 Sangat rendah

0.200 – 0.399 Rendah

0.400 – 0.599 Sedang

0.600 – 0.799 Kuat

0.800 – 1.000 Sangat kuat

Page 9: Korelasi dan Regresi

Rumus koefisien korelatif

(Pearson)

n(∑XY) – (∑X) (∑Y)r = √[(n∑X2) – (∑X)2] [(n∑Y2) – (∑Y)2]

Ket: n = jumlah sampel X = nilai pada ordinat X Y = nilai pada ordinat Y

Page 10: Korelasi dan Regresi

Contoh..No X (SGOT) Y (HDL) XY X2 Y2

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

12.7

11.3

13.5

15.1

17.9

19.3

15.5

42.2

41.2

42.3

42.8

43.8

44.5

45.5

535.94

465.56

571.05

646.28

784.02

858.85

705.25

161.29

127.69

182.25

228.01

320.41

372.49

240.25

1780.84

1697.84

1789.29

1831.84

1918.44

1980.25

2070.25

∑ 105.3 302.3 4566.95 1632.39 13068.35

n(∑XY) – (∑X) (∑Y)r = √[(n∑X2) – (∑X) 2] [(n∑Y2) – (∑Y)2]

7 (4566.95) – (105.3) (302.3)r = = 0.768 √[(7x1632.39) – (105.3)2] [(7x13068.35) – (302)2]

Page 11: Korelasi dan Regresi

Scatter Plot

Hubungan Kadar SGOT dengan Kadar HDL

40

41

42

43

44

45

46

10 12 14 16 18 20SGOT

HD

L

Page 12: Korelasi dan Regresi

Kesimpulan hasil

Dilihat dari besarnya r yang mendekati 1, maka hubungan antara SGOT dengan HDL adalah kuat.

Berpola linier positifMaka makin tinggi SGOT maka akan

semakin tinggi kadar HDL.

Page 13: Korelasi dan Regresi

Koefisien DeterminasiR = r2

Yaitu besarnya proporsi variasi Y yang dapat dijelaskan oleh variabel X.

Apabila r = 1 maka R = 100% X memegang peranan dalam perubahan Y. bila

terjadi perubahan X, maka Y akan berubah.

Pada kasus diatas r = 0.768 maka R = r2

R= (0.768)2 = 0.59 59%.Hal ini berarti HDL dapat dijelaskan oleh

Variabel SGOT sebesar 59%.

Page 14: Korelasi dan Regresi

Uji Hipotesis koefisien KorelasiPengujian signifikansi Selain menggunakan

tabel r, juga dapat dihitung dengan uji t. rumusnya:

r√(n-2)t=

√(1-r2) df= n-2

bila t hitung > t tabel, Ho di tolak bila t hitung < t tabel, Ho diterima

Page 15: Korelasi dan Regresi

B. Regresi Linier

Persamaan garis Linier :Y = a + bX

Pada persamaan ini harus jelas dan tentukan mana variabel Y (dependen) dan variabel X (independen). Penetapan disesuaikan dengan tujuan analisis.

Biasanya variabel Y lebih sulit diukurVariabel X lebih mudah diukurMengapa?

Page 16: Korelasi dan Regresi

Karena dari persamaan garis regresi linier, kita dapat melakukan banyak hal. Contohnya : menduga satu nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel bebasnya.

Dari contoh kasus diatas, SGOT merupakan variabel bebas dan HDL merupakan variabel terikat. Sehingga:HDL = a + b SGOT

Garis linier dapat digambarkan bila koefisien a dan b diperoleh.

Page 17: Korelasi dan Regresi

Metode kuadrat terkecil

n(∑XY) – (∑X) (∑Y)b=

n∑(X)2 – (∑X)2

Koefisien b = besarnya perubahan nilai variabel Y apakah nilai variabel X berubah sebesar satu unit (satuannya)Koefisien a = nilai awal/intercept besarnya nilai variabel Y, bila variabel X = 0a = y - bx

Page 18: Korelasi dan Regresi

Maka dari contoh soal diatas dapat dihitung:

n(∑XY) – (∑X) (∑Y)b=

n∑(X)2 – (∑X)2

7x4566.95 – (105.3x302.3)b= = 0.403

7x1632.39 – (105.3)2

a= y – bX = (302.3/7) – (0.403)(105.3/7) = 37.123

Maka HDL = 37.123 + 0.403 SGOT

Page 19: Korelasi dan Regresi

Regresi Linier GandaContoh kasus diatas adalah Regresi linier

sederhana.Hubungan 1 variabel dependen biasanya

tidak hanya dengan satu variabel saja. Variabel X lebih dari 1.

maka : Y = a + b1X1 + b2X2 + …….+bpXp

Hasilnya sudah terkontrol koefisien b terhadap variabel bebas lain yang berada dalam model.

Dalam hal ini koefisien determinasi (R) cukup penting. Untuk menjelaskan variabel X yang kita pilih dapat menjelaskan vaiasi Y.

Page 20: Korelasi dan Regresi
Page 21: Korelasi dan Regresi

Soal…Seorang dokter ingin mengetahui apakah ada hubungan

antaraberat badan seseorang dengan tinggi badan sesorang, untukkeperluan tsb dilakukan penelitian terhadap 10 orang dengan

datasbb:

Tinggi (cm) Berat Badan (kg)161 46158 68166 57171 48160 62156 41143 47136 52132 39140 42

Buat persamaan regresinya dan koefisien korelasinya!

Page 22: Korelasi dan Regresi

40 38520 40025 39520 36530 47550 44040 49020 42050 56040 52525 48050 510