Kordents 7

2
LEMBAGA PERS MAHASISWA EDENTS Dari Redaksi Kordents Volume 7 Edisi 8-21 Juni 2015 Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents Pemimpin Umum: Rio Putri P. ; Pemimpin Redaksi: Gita Suksesi.; Pemimpin Artistik: Anih Purwanti; Editor: Nur Wahidin; Reporter: Samuel Petra, Maulana Eka, Henty, Ida; Layouter: Dilla Zhafarina Sekretariat: Gedung PKM lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024 - 91181513 Vol. 7 Edisi 8-21 Juni 2015 Minggu Ini lpmedents.com di KORAN EDENTS www.lpmedents.com Dinamika Intelektual Mahasiswa Mengacu pada SK Rektor No. V tahun 2014 mengenai pendidikan karakter yang mengharuskan mahasiswa S1 kuliah hanya selama lima tahun, menyebabkan adanya penyamarataan kaderisasi organisasi, yakni keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi dibatasi hanya 2 tahun. Oleh karena itu, kemungkinan tahun depan yang akan naik menjadi ketua dan pengurus inti Organisasi Mahasiswa (Ormawa) berasal dari angkatan 2014. Persiapan akselerasi kaderisasi pun sudah dimulai pada tahun ini. Hal tersebut sudah terlihat disaat proses LKMM (Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa) mulai dari Pra Dasar, Dasar, hingga Madya yang sudah dilakukan percepatan selama satu semester. Atas dasar tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (BEM FEB Undip) menyelenggarakan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Dasar (LKMMD) pada 5 sampai 7 Juni 2015. Kegiatan tersebut merupakan alur kaderisasi Organisasi Mahasiswa (Ormawa), serta lanjutan dari LKMM Pra Dasar yang telah diadakan pihak jurusan. Meski begitu, di sisi lain, penyamaratan kaderisasi, yakni kemungkinan bahwa tahun depan angkatan 2014 yang akan naik menjadi ketua dan pengurus inti, menimbulkan pro dan kontra diantara beberapa pihak. Pihak yang menolak adalah organisasi yang pada dasarnya memiliki sistem kepengurusan selama tiga tahun, sehingga sulit untuk menyesuaikan jika peraturan dua tahun benar-benar dilaksanakan. Kabar tersebut akan dibahas lebih lanjut pada Koran Edents Volume 7 edisi 8 – 21 Juni 2015 ini. Selain itu, hadir pula kabar kampus dari Himpunan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam yang mengadakan LKMM Pra Dasar. Pun kabar prestasi yang datang dari Inkai Undip. Terakhir, dari dapur redaksi mengucapkan selamat membaca bagi para calon pemimpin bangsa! MEA Adalah Peluang, Bukan Ancaman Undip¬ (6/6) Bertemakan Indonesia Ready for Asean Economic Community, Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin (HMM) Undip selenggarakan seminar nasional sebagai rangkaian acara Mechanical Education Fair 2015. Terdapat empat pembicara yang hadir, yaitu Irwan Ratman (Presiden Direktur PT. Petro Tc Internasional), Iham Akbar Habibie (Ketua Dewan TIK Nasional), Irwan Hidayat (Presiden Direktur Sido Muncul), dan Patdono Suwignjo (perwakilan dari Dirjen Dikti). Membangun Ekonomi Maritim Indonesia Bersama Menteri Kelautan Dan Perikanan RI (2001-2004) FEB Undip (5/6) – Masih dalam suasana perayaan Dies Natalis ke-55, FEB Undip mengadakan diskusi Perumusan Pemikiran Undip, “Membangun Ekonomi Maritim Indonesia” dan Presentasi Tim Undip dari FEB, FH, FISIP, FIB, FK, FT, FPIK, FSM, FPP, FKM dan Fakultas Psikologi. Diskusi yang dibagi menjadi dua sesi ini diadakan pada Jumat (5/6) bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung Dekanat lantai 3 FEB Undip pada pukul 10.00 WIB. Adneksa Ruang Cinta Semarang (4/6) -“Memang mudah untuk memberikan janji kebaikan, tapi butuh waktu lama untuk membuktikannya.” Kiranya seperti itu nilai yang dapat diambil ketika pentas seni Adneksa Ruang Cinta usai digelar Teater Buih FEB Undip kemarin di Auditorium RRI Semarang. Tepat pukul 21.00 WIB pentas seni Adneksa Ruang Cinta ini dimulai. Bercerita mengenai seorang wanita yang selalu diberikan janji kebaikan oleh lelakinya, tetapi pada akhirnya semua itu hanyalah dusta belaka. Three in One, Jembatani Mahasiswa Menuju Prestasi Akademik FEB Undip (3/6) Forum Prestatif yang dilaksanakan pada awal Mei lalu belum berakhir. Departemen Akademik BEM FEB Undip selanjutnya menggelar Three in One (3in1) Competition dengan serangkaian lomba LKTI, Business Plan dan Debat. Dengan memilih tema, “Mewujudkan Kader Mahasiswa Berprestasi serta Menambah Daya Saing Mahasiswa dalam Kompetisi Berbasis Ekonomi”, acara ini diharapkan mampu mewadahi Mahasiswa Ekonomi yang memiliki pontensi dalam upaya meningkatkan semangat daya saing Fakultas Ekonomi. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (BEM FEB Undip) menyelenggarakan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Dasar (LKMMD) pada 5 sampai 7 Juni 2015. Kegiatan tersebut merupakan alur kaderisasi Organisasi Mahasiswa (Ormawa), serta lanjutan dari LKMM Pra Dasar yang telah diadakan pihak jurusan. Tujuan acara ini adalah untuk melatih mahasiswa dalam berorganisasi. Anandika Ibna, selaku ketua penyelenggara menjelaskan bahwa LKMM Pra Dasar berfokus dalam melatih mahasiswa untuk mengatur dirinya sendiri, sedangkan pada LKMM Dasar mahasiswa dilatih untuk mengelola sebuah organisasi secara baik. Peserta yang dapat mendaftar untuk LKMM Dasar adalah mahasiswa yang didelegasikan oleh masing–masing Ormawa mereka. Rangkaian kegiatan LKMMD telah dimulai pada tanggal 3 Juni 2015, yaitu acara preface sekaligus technical meeting. Preface menghadirkan beberapa pembicara, seperti ketua BEM FEB yaitu Muhammad Naufal Thaha dan Habib Muhammad Shahib yang merupakan alumni mahasiswa Universitas Hasanuddin. Edy Yusuf Agung Gunanto, Pembantu Dekan III FEB UNDIP, menjelaskan bahwa LKMMD tidak hanya berlangsung dari tanggal 5 sampai 7 Juni 2015 saja. Setelah tanggal tersebut peserta akan diberi sebuah tugas selama tiga bulan untuk melatih kemampuan kepemimpinan mahasiswa. “LKMMD tidak hanya dua hari saja terus selesai, tetapi peserta akan mendapat tugas supaya proses leadership mereka tetap berjalan,” ucap Edy Yusuf. Delegasi Ormawa BEM FEB mewajibkan setiap Ormawa agar mengirimkan delegasi. Meski begitu, tidak semua Ormawa di FEB mengirimkan delegasi untuk LKMM Dasar tahun ini. Ormawa tersebut ialah Senat Mahasiwa (SEMA), Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJA), dan Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) Tari. “Ada sedikit rasa kekecewaan dari panitia karena ada Ormawa dari FEB yang tidak mengirimkan delegasi. Padahal tujuan kita baik mau membantu mereka menghadapi akselerasi dan menghasilkan sumber daya mahasiswa yang berkualitas,” ungkap Ibna. Dwi Swasana Ramadhan, Ketua SEMA, menjelaskan alasan tidak mengirimkan delegasi untuk LKMM Dasar dikarenakan SEMA telah memiliki rencana studi banding ke Senat Mahasiswa Universitas Brawijaya. Studi banding ini dalam rangka untuk mengetahui tentang pembebastugasan skripsi bagi yang memenangkan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). “Kita nggak mungkin ngundurin studi banding lagi karena kalau dimundurin kita nggak bisa melihat kondisi senat mahasiswa yang akan kita datangi soalnya ini penting sekali,” ujar Dwi Swasana. Masalah tersebut juga hampir sama dengan HMJA. Mbarep Ilyas, Ketua HMJA mengatakan bahwa tidak adanya perwakilan HMJA dalam LKMM Dasar disebabkan pada waktu yang bersamaan, pada 7 Juni 2015 mereka menyelenggarakan acara Accounting Concentration Test. “Banyak pengurus KMA yang jadi panitia dalam acara Accounting Concentration Test sehingga tidak bisa ikut LKMMD di FEB,” jelas Mbarep. Kedua Ormawa tersebut telah mengomunikasikan masalah mereka kepada BEM bahwa mereka tidak bisa mengirimkan delegasi untuk LKMM Dasar di FEB. Sebagai konsekuensinya, mereka akan mengirimkan delegasi ke LKMM Dasar di luar FEB. “Solusinya kita akan mengikuti LKMM Dasar di luar fakultas FEB. Dari kami tahun lalu juga ada yang ikut LKKM Dasar di fakultas lain seperti FPIK, FSM, dan FKM,” tutur Dwi Swasana. Animo Peserta Berbeda dengan tahun sebelumnya LKMMD tahun ini menggunakan proses seleksi. Tahap pertama adalah seleksi pemberkasan, kedua tes wawancara dimana dibagi menjadi dua yaitu tes kepribadian dan tes pemantapan, serta jati diri sebagai mahasiswa. “Untuk mendapatkan mahasiswa yang berkualitas kita mengadakan interview. Kriterianya yang pertama yaitu wawasan mengenai isu – isu saat ini, fungsi mahasiswa, dan mengenai organisasi mereka,” jelas Ibna. Setelah lolos tahap wawancara, pendaftar sudah dikatakan bisa ikut LKMM Dasar. Jika tahun lalu peserta yang bisa ikut hanya berasal dari internal FEB saja, tahun ini LKMM Dasar dibuka untuk semua Fakultas. Meski begitu, tetap ada pengaturan kuota untuk peserta dari luar FEB, yaitu 80% mahasiswa FEB dan 20% mahasiswa luar FEB. Dari jumlah 105 mahasiswa pendaftar, yang lolos adalah 82 peserta dan 25 diantaranya berasal dari luar FEB. Ibna mengaku heran dengan jumlah pendaftar dari mahasiswa FEB. “Saya terkejut karena kita memberikan kuota yang besar untuk FEB, namun justru animo yang mendaftar dari luar FEB lebih besar. Kebanyakan yang tertarik dari luar dan pendaftar yang berkualitas dari luar banyak juga, jadinya kami bingung harus memilih yang mana karena kuotanya hanya 25,” terang Ibna. Target peserta LKMM Dasar tahun ini adalah mahasiswa angkatan 2014. Seperti diketahui bahwa ada peraturan baru mengenai akselerasi tata organisasi, yakni batas keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi hanya 2 tahun. “Salah satu antisipasi menghadapi hal ini adalah diadakannya LKMMD supaya kualitas mereka lebih baik lagi dalam hal organisasi. Makanya kami menganjurkan untuk angkatan 2014 mengikuti LKMMD ini,” tegas Ibna. Salah satu perwakilan dari HMJ IESP, Aditya Hendy, mahasiswa IESP 2014 berpendapat bahwa LKMM Dasar sangat penting karena bisa memberikan ilmu mengenai keorganisasian. “LKMMD melatih kita untuk bagaimana berorganisasi, kalau LKMMD tidak ada, sumber daya mahasiswanya akan kurang berkualitas,” ujar Adit. Peserta lain, Ratih, mahasiswi IESP 2014 delegasi dari Kelompok Studi Pasar Modal berharap LKMM Dasar bisa membawa kebaikan untuk mahasiswa. “Harapan saya setelah ikut LKMMD, saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik dalam berorganisasi dan mampu menggali potensi diri sehingga bisa berkontribusi dalam perubahan untuk Indonesia yang lebih baik,” ujar Ratih. (gt) LKMM Dasar, Sebuah Upaya Bantu Mahasiswa Lebih Baik dalam Berorganisasi LKMM Pra Dasar berfokus dalam melatih mahasiswa untuk mengatur dirinya sendiri, sedangkan pada LKMM Dasar mahasiswa dilatih untuk mengelola sebuah organisasi secara baik. -Anandika Ibna, Ketua Penyelenggara LKMM Dasar 2015- Laporan Utama dok. Edents

description

Kordents 7 edisi 8-21 Juni 2015 membahas mengenai pemberitaan akselerasi kaderisasi organisasi di Undip sesuai dengan SK Rektor No. 5 tahun 2014. Dalam rangka perwujudan akselerasi, salah satu langkahnya yakni mengadakan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa) Dasar. FEB Undip sendiri baru dua tahun mengadakan LKMMD. Selain laporan utama diatas, ada pula berita dari Himpunan Mahasiswa Prodi Ekonomi Islam yang mengadakan LKMM Pra Dasar pada tanggal 9-10 Mei 2015. Tak ketinggalan kabar prestasi yang datang dari bidang olahraga yakni tim Inkai (Institut Karate Indonesia) yang berhasil lolos menuju tingkat kota. Selamat membaca!

Transcript of Kordents 7

Page 1: Kordents 7

LEMBAGA PERS MAHASISWA EDENTS

Dari Redaksi

Kordents Volume 7Edisi 8-21 Juni 2015

Diterbitkan OlehLembaga Pers Mahasiswa

EdentsPemimpin Umum: Rio Putri P. ;

Pemimpin Redaksi: Gita Suksesi.; Pemimpin Artistik: Anih

Purwanti;Editor: Nur Wahidin;

Reporter: Samuel Petra, Maulana Eka, Henty, Ida;

Layouter: Dilla Zhafarina

Sekretariat: Gedung PKM lt. 1 FEB Undip, TembalangEdents Call Center :

024 - 91181513

Vol. 7 Edisi 8-21 Juni 2015

Minggu Ini

lpmedents.comdi

KORAN EDENTSwww.lpmedents.comDinamika Intelektual Mahasiswa

Mengacu pada SK Rektor No. V tahun 2014 mengenai pendidikan karakter yang mengharuskan mahasiswa S1 kuliah hanya selama lima tahun, menyebabkan adanya penyamarataan kaderisasi organisasi, yakni keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi dibatasi hanya 2 tahun. Oleh karena itu, kemungkinan tahun depan yang akan naik menjadi ketua dan pengurus inti Organisasi Mahasiswa (Ormawa) berasal dari angkatan 2014. Persiapan akselerasi kaderisasi pun sudah dimulai pada tahun ini. Hal tersebut sudah terlihat disaat proses LKMM (Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa) mulai dari Pra Dasar, Dasar, hingga Madya yang sudah dilakukan percepatan selama satu semester.

Atas dasar tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (BEM FEB Undip) menyelenggarakan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Dasar (LKMMD) pada 5 sampai 7 Juni 2015. Kegiatan tersebut merupakan alur kaderisasi Organisasi Mahasiswa (Ormawa), serta lanjutan dari LKMM Pra Dasar yang telah diadakan pihak jurusan.

Meski begitu, di sisi lain, penyamaratan kaderisasi, yakni kemungkinan bahwa tahun depan angkatan 2014 yang akan naik menjadi ketua dan pengurus inti, menimbulkan pro dan kontra diantara beberapa pihak. Pihak yang menolak adalah organisasi yang pada dasarnya memiliki sistem kepengurusan selama tiga tahun, sehingga sulit untuk menyesuaikan jika peraturan dua tahun benar-benar dilaksanakan.

Kabar tersebut akan dibahas lebih lanjut pada Koran Edents Volume 7 edisi 8 – 21 Juni 2015 ini. Selain itu, hadir pula kabar kampus dari Himpunan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam yang mengadakan LKMM Pra Dasar. Pun kabar prestasi yang datang dari Inkai Undip.

Terakhir, dari dapur redaksi mengucapkan selamat membaca bagi para calon pemimpin bangsa!

MEA Adalah Peluang, Bukan AncamanUndip¬ (6/6) – Bertemakan Indonesia Ready for Asean Economic Community, Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin (HMM) Undip selenggarakan seminar nasional sebagai rangkaian acara Mechanical Education Fair 2015. Terdapat empat pembicara yang hadir, yaitu Irwan Ratman (Presiden Direktur PT. Petro Tc Internasional), Iham Akbar Habibie (Ketua Dewan TIK Nasional), Irwan Hidayat (Presiden Direktur Sido Muncul), dan Patdono Suwignjo (perwakilan dari Dirjen Dikti).

Membangun Ekonomi Maritim Indonesia Bersama Menteri Kelautan Dan Perikanan RI (2001-2004)FEB Undip (5/6) – Masih dalam suasana perayaan Dies Natalis ke-55, FEB Undip mengadakan diskusi Perumusan Pemikiran Undip, “Membangun Ekonomi Maritim Indonesia” dan Presentasi Tim Undip dari FEB, FH, FISIP, FIB, FK, FT, FPIK, FSM, FPP, FKM dan Fakultas Psikologi. Diskusi yang dibagi menjadi dua sesi ini diadakan pada Jumat (5/6) bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung Dekanat lantai 3 FEB Undip pada pukul 10.00 WIB.

Adneksa Ruang CintaSemarang (4/6) -“Memang mudah untuk memberikan janji kebaikan, tapi butuh waktu lama untuk membuktikannya.” Kiranya seperti itu nilai yang dapat diambil ketika pentas seni Adneksa Ruang Cinta usai digelar Teater Buih FEB Undip kemarin di Auditorium RRI Semarang. Tepat pukul 21.00 WIB pentas seni Adneksa Ruang Cinta ini dimulai. Bercerita mengenai seorang wanita yang selalu diberikan janji kebaikan oleh lelakinya, tetapi pada akhirnya semua itu hanyalah dusta belaka.

Three in One, Jembatani Mahasiswa Menuju Prestasi AkademikFEB Undip (3/6) – Forum Prestatif yang dilaksanakan pada awal Mei lalu belum berakhir. Departemen Akademik BEM FEB Undip selanjutnya menggelar Three in One (3in1) Competition dengan serangkaian lomba LKTI, Business Plan dan Debat. Dengan memilih tema, “Mewujudkan Kader Mahasiswa Berprestasi serta Menambah Daya Saing Mahasiswa dalam Kompetisi Berbasis Ekonomi”, acara ini diharapkan mampu mewadahi Mahasiswa Ekonomi yang memiliki pontensi dalam upaya meningkatkan semangat daya saing Fakultas Ekonomi.

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (BEM FEB Undip) menyelenggarakan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Dasar (LKMMD) pada 5 sampai 7 Juni 2015. Kegiatan tersebut merupakan alur kaderisasi Organisasi Mahasiswa (Ormawa), serta lanjutan dari LKMM Pra Dasar yang telah diadakan pihak jurusan. Tujuan acara ini adalah untuk melatih mahasiswa dalam berorganisasi. Anandika Ibna, selaku ketua penyelenggara menjelaskan bahwa LKMM Pra Dasar berfokus dalam melatih mahasiswa untuk mengatur dirinya sendiri, sedangkan pada LKMM Dasar mahasiswa dilatih untuk mengelola sebuah organisasi secara baik. Peserta yang dapat mendaftar untuk LKMM Dasar adalah mahasiswa yang didelegasikan oleh masing–masing Ormawa mereka.

Rangkaian kegiatan LKMMD telah dimulai pada tanggal 3 Juni 2015, yaitu acara preface sekaligus technical meeting. Preface menghadirkan beberapa pembicara, seperti ketua BEM FEB yaitu Muhammad Naufal Thaha dan Habib Muhammad Shahib yang merupakan alumni mahasiswa Universitas Hasanuddin. Edy Yusuf Agung Gunanto, Pembantu Dekan III FEB UNDIP, menjelaskan bahwa LKMMD tidak hanya berlangsung dari tanggal 5 sampai 7 Juni 2015 saja. Setelah tanggal tersebut peserta akan diberi sebuah tugas selama tiga bulan untuk melatih kemampuan kepemimpinan mahasiswa. “LKMMD tidak hanya dua hari saja terus selesai, tetapi peserta akan mendapat tugas supaya proses leadership mereka tetap berjalan,” ucap Edy Yusuf.

Delegasi OrmawaBEM FEB mewajibkan setiap Ormawa agar mengirimkan delegasi. Meski begitu, tidak semua Ormawa di FEB mengirimkan delegasi untuk LKMM Dasar tahun ini. Ormawa tersebut ialah Senat Mahasiwa (SEMA), Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJA), dan Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) Tari. “Ada sedikit rasa kekecewaan dari panitia karena ada Ormawa dari FEB yang tidak mengirimkan delegasi. Padahal tujuan kita baik mau membantu mereka menghadapi akselerasi dan menghasilkan sumber daya mahasiswa yang berkualitas,” ungkap Ibna.

Dwi Swasana Ramadhan, Ketua SEMA, menjelaskan alasan tidak mengirimkan delegasi untuk LKMM Dasar dikarenakan SEMA telah memiliki rencana studi banding ke Senat Mahasiswa Universitas Brawijaya. Studi banding ini dalam rangka untuk mengetahui tentang pembebastugasan skripsi bagi yang memenangkan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). “Kita nggak mungkin ngundurin studi banding lagi karena kalau dimundurin kita nggak bisa melihat kondisi senat mahasiswa yang akan kita datangi soalnya ini penting sekali,” ujar Dwi Swasana.

Masalah tersebut juga hampir sama dengan HMJA. Mbarep Ilyas, Ketua HMJA mengatakan bahwa tidak adanya perwakilan HMJA dalam LKMM Dasar disebabkan pada waktu yang bersamaan, pada 7 Juni 2015 mereka menyelenggarakan acara Accounting Concentration Test. “Banyak pengurus KMA

yang jadi panitia dalam acara Accounting Concentration Test sehingga tidak bisa ikut LKMMD di FEB,” jelas Mbarep.

Kedua Ormawa tersebut telah mengomunikasikan masalah mereka kepada BEM bahwa mereka tidak bisa mengirimkan delegasi untuk LKMM Dasar di FEB. Sebagai konsekuensinya, mereka akan mengirimkan delegasi ke LKMM Dasar di luar FEB. “Solusinya kita akan mengikuti LKMM Dasar di luar fakultas FEB. Dari kami tahun lalu juga ada yang ikut LKKM Dasar di fakultas lain seperti FPIK, FSM, dan FKM,” tutur Dwi Swasana.

Animo PesertaBerbeda dengan tahun sebelumnya LKMMD tahun ini menggunakan proses seleksi. Tahap pertama adalah seleksi pemberkasan, kedua tes wawancara dimana dibagi menjadi dua yaitu tes kepribadian dan tes pemantapan, serta jati diri sebagai mahasiswa. “Untuk mendapatkan mahasiswa yang berkualitas kita mengadakan interview. Kriterianya yang pertama yaitu wawasan mengenai isu – isu saat ini, fungsi mahasiswa, dan mengenai organisasi mereka,” jelas Ibna. Setelah lolos tahap wawancara, pendaftar sudah dikatakan bisa ikut LKMM Dasar.

Jika tahun lalu peserta yang bisa ikut hanya berasal dari internal FEB saja, tahun ini LKMM Dasar dibuka untuk semua Fakultas. Meski begitu, tetap ada pengaturan kuota untuk peserta dari luar FEB, yaitu 80% mahasiswa FEB dan 20% mahasiswa luar FEB. Dari jumlah 105 mahasiswa pendaftar, yang lolos adalah 82 peserta dan 25 diantaranya berasal dari luar FEB. Ibna mengaku heran dengan jumlah pendaftar dari mahasiswa FEB. “Saya terkejut karena kita memberikan kuota yang besar untuk FEB, namun justru animo yang mendaftar dari luar FEB lebih besar. Kebanyakan yang tertarik dari luar dan pendaftar yang berkualitas dari luar banyak juga, jadinya kami bingung harus memilih yang mana karena kuotanya hanya 25,” terang Ibna.

Target peserta LKMM Dasar tahun ini adalah mahasiswa angkatan 2014. Seperti diketahui bahwa ada peraturan baru mengenai akselerasi tata organisasi, yakni batas keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi hanya 2 tahun. “Salah satu antisipasi menghadapi hal ini adalah diadakannya LKMMD supaya kualitas mereka lebih baik lagi dalam hal organisasi. Makanya kami menganjurkan untuk angkatan 2014 mengikuti LKMMD ini,” tegas Ibna.

Salah satu perwakilan dari HMJ IESP, Aditya Hendy, mahasiswa IESP 2014 berpendapat bahwa LKMM Dasar sangat penting karena bisa memberikan ilmu mengenai keorganisasian. “LKMMD melatih kita untuk bagaimana berorganisasi, kalau LKMMD tidak ada, sumber daya mahasiswanya akan kurang berkualitas,” ujar Adit. Peserta lain, Ratih, mahasiswi IESP 2014 delegasi dari Kelompok Studi Pasar Modal berharap LKMM Dasar bisa membawa kebaikan untuk mahasiswa. “Harapan saya setelah ikut LKMMD, saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik dalam berorganisasi dan mampu menggali potensi diri sehingga bisa berkontribusi dalam perubahan untuk Indonesia yang lebih baik,” ujar Ratih. (gt)

LKMM Dasar, Sebuah Upaya Bantu Mahasiswa Lebih Baik dalam Berorganisasi

LKMM Pra Dasar berfokus dalam melatih mahasiswa untuk mengatur dirinya sendiri, sedangkan pada LKMM Dasar mahasiswa dilatih untuk mengelola sebuah organisasi secara baik.

-Anandika Ibna, Ketua Penyelenggara LKMM Dasar 2015-

Laporan Utama

dok. Edents

Page 2: Kordents 7

Kordents. 7 Edisi 8-21 Juni 2015www.lpmedents.comKunjungi !

Mengacu pada SK Rektor No. V tahun 2014 mengenai pendidikan karakter yang mengharuskan mahasiswa S1 kuliah hanya selama lima tahun, menyebabkan adanya penyamarataan kaderisasi organisasi, yakni keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi dibatasi hanya 2 tahun. Oleh karena itu, kemungkinan tahun depan yang akan naik menjadi ketua dan pengurus inti Organisasi Mahasiswa (Ormawa) berasal dari angkatan 2014. Persiapan akselerasi kaderisasi pun sudah dimulai pada tahun ini. Hal tersebut sudah terlihat disaat proses LKMM (Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa) mulai dari Pra Dasar, Dasar, hingga Madya yang sudah dilakukan percepatan selama satu semester. “Kita telah melakukan percepatan satu tahun yang tadinya LKMM Madya semester enam sekarang telah menjadi semester lima, LKMM Dasar yang tadinya semester tiga sekarang menjadi semester dua, ini kita sebenarnya sedang melakukan percepatan,” jelas Noval.

Pro dan KontraKeputusan akselerasi kaderisasi ini memunculkan pro dan kontra dari beberapa pihak. Contohnya Feisal Ardi, Presiden Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI), yang menyatakan dirinya keberatan akan adanya akselerasi kaderisasi. Feisal menjelaskan bahwa KSEI sejak berdiri 1998 atau kurang lebih telah 17 tahun berjalan sudah memiliki sistem yang telah diterapkan sebelumnya. “Karena kemarin bulan Mei kalau tidak salah baru ada informasi yang mengharuskan ada akselerasi 2014 langsung menjadi ketua, maka bisa dibilang saya belum sepenuhnya menyiapkan,” jelas Feisal.

Sejauh ini Feisal menjelaskan bahwa pihak KSEI sendiri menyatakan keberatan adanya akselerasi kaderisasi hanya pada saat forum berjalan. Ia pun menambahkan jika benar akselerasi dijalankan berdasarkan struktur organisasi, maka perlu adanya ketetapan secara jelas dari pihak Dekanat jika angkatan kedua harus menjadi ketua atau pengurus inti di suatu organisasi kemahasiswaan. “Mungkin harapan saya apabila tahun kedua menjadi ketua, maka langsung ditetapkan dan semua UPK disetarakan,” tambah Feisal.

Berbeda halnya dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (HMJ IESP) yang menyatakan dirinya pro terhadap adanya akselerasi kaderisasi. Menurut Amir Suryo Utomo, selaku ketua HMJ IESP, mereka sudah menjalankan sistem akselerasi dari beberapa tahun belakangan. “Sebenarnya HMJ IESP ini sendiri pro terhadap akselerasi karena kebetulan. Karena dari tahun-ketahun seperti itu, aku juga hanya meneruskan budaya aja karena memang yang aku tahu juga dari tahun-ketahun HMJ IESP itu udah budayanya untuk dua tahun,” jelas Amir. Menurutnya kendala saat menjalankan akselerasi kaderisasi ini, mahasiswa yang angkatan kedua khususnya yang akan menjadi pengurus inti akan kurang siap dan merasa kaget mengenai akselerasi itu. Amir juga menambahkan bahwa ini hanya masalah proses, selang beberapa waktu maka mereka akan terbiasa dengan sendirinya dalam mengurus sebuah organisasi. Hal ini karena di semester awal saat mereka masuk HMJ IESP mereka diberikan sebuah tanggung jawab dalam mengurus sebuah proker atau kegiatan yang nantinya mereka akan terbiasa saat menjalankan akselerasi kaderisasi di tahun berikutnya.

Edy Yusuf Agung Gunanto, Pembantu Dekan III FEB Undip menjelaskan bahwa munculnya suatu kebijakan tentu akan menimbulkan pro dan kontra, seperti halnya dengan akselerasi kaderisasi ini. Edy menambahkan bahwa mahasiswa harus

mengubah pola pikirnya bahwa tujuan kuliah adalah belajar. Meski begitu, selain kuliah, mahasiswa juga diharapkan aktif di kegiatan organisasi.

Kuliah atau Organisasi?Pencanangan kuliah S1 maksimal lima tahun, membuat mahasiswa memaksa diri untuk lebih seimbang lagi dalam hal perkuliahan dan organisasi. Mahasiswa dituntut supaya tidak terlena dalam menjalani kehidupan berorganisasi di kampus. Citra Sekarwangi, Ketua Pengelolaan Sumber Daya Manusia Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis, menuturkan bahwa mahasiswa diharapkan tidak hanya berfokus pada bidang nonakademik. “Berdasarkan SK Rektor tersebut mahasiswa dituntut untuk kuliah selama lima tahun, sedangkan mahasiswa juga harus fokus pada akademik bukan hanya pada organisasi,” jelas Citra.

Noval Kurniawan yang merupakan Wakil Ketua Bidang PSDM BEM UNDIP pun angkat bicara. “Jika umur kuliah hanya lima tahun sedangkan sekarang angkatan keempat baru boleh mencalonkan menjadi calon BEM Univesitas, sedangkan dia lulus di tahun keempat dia hanya memiliki satu semester untuk mengurusi skripsi, apakah itu cukup?” tuturnya. Hal senada diungkapkan oleh Edy. Ia mengungkapkan bahwa tujuan mahasiswa di sini (kampus-red) adalah kuliah, tetapi selain kuliah juga aktif di kegiatan kemahasiswaan. “Jangan dibalik, nanti nggak selesai-selesai,” imbuhnya.

Edy berharap dengan adanya akselerasi kaderisasi ini dapat mengubah pola pikir mahasiswa yang tidak hanya melulu berfikir mengenai hal akademik, tetapi disisi lain juga ada hal nonakademik, begitu juga sebaliknya. Terakhir, Amir berharap apabila akselerasi kaderisasi ini berjalan, maka harus adanya pengarahan guna mempersiapkan masing-masing Ormawa. (gt)

Perbaikan Sistem Akademik melalui Akselerasi KaderisasiLaporan Utama

Tujuan mahasiswa di sini adalah kuliah, tapi selain kuliah juga aktif di kegiatan kemahasiswaan,

jangan dibalik nanti gak selesai-selesai.–Edy Yusuf Agung Gunanto (Pembantu Dekan III

FEB Undip)-

Kabar Kampus

LKMM Pra Dasar Program Studi Ekonomi Islam, Beri Bekal untuk MahasiswaTujuan dari pada diadakannya LKMM Pra Dasar yaitu untuk menjadi bekal mahasiswa program studi Ekonomi Islam untuk menjalankan organisasi yang baru dan semakin mempererat persaudaraan antaranggota Himpunan Mahasiswa.-Darwanto (Ketua Program Studi Ekonomi Islam)-

Acara “Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Pra Dasar” atau yang biasa disebut LKMM PD, terselenggara untuk pertama kalinya bagi mahasiswa Ekonomi Islam. Acara yang dilaksanakan pada tanggal 9-10 Mei 2015 ini bertempat di salah satu villa daerah Bandungan, Semarang. “Karena mereka memang benar-benar masih baru, angkatan pertama, jadi supaya mereka mengetahui kepemimpinan dan manajemen mahasiswa itu seperti apa, bagaimana membagi waktu kuliah dengan organisasi,” tutur Ari Nugroho selaku Ketua Panitia.

Sebagai mahasiswa dan angkatan baru, Fathan Qoriba selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam (HMPS EI) mengaku merasa berada di masa transisi. Ia mengungkapkan bahwa mahasiswa baru belum mengerti secara keseluruhan apa yang terdapat di Universitas Diponegoro, bagaimana struktur organisasinya, dan bagaimana birokrasinya. “Dengan LKMM PD ini, mengetahui organisasi di kuliah itu seperti apa karena yang saya rasa organisasi di kuliah itu beda dengan sewaktu di sekolah,” ujarnya.

Selain kuliah, aktif di organisasi mahasiswa juga penting. Hal inilah yang diutarakan oleh Darwanto selaku ketua program studi Ekonomi Islam. Menurutnya, organisasi dapat melatih softskill, interpersonal skill, kemampuan kerja sama, dan komunikasi. Ia pun menambahkan bahwa tujuan dari pada diadakannya LKMM Pra Dasar yaitu untuk menjadi bekal mahasiswa program studi Ekonomi Islam untuk menjalankan organisasi yang baru dan semakin mempererat persaudaraan antaranggota Himpunan Mahasiswa.

Berlangsungnya acaraAcara LKMM PD Ekonomi Islam merupakan bentuk kerjasama antara Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) dan Himpunan Mahasiswa Prodi Ekonomi Islam (HMPS EI). “Sesuai pesan Pak Darwanto bahwa untuk tahun pertama dan kedua acara LKMM ini diserahkan ke KSEI,

dimana yang tahun pertama itu murni dari KSEI, tahun kedua penggabungan dari KSEI dan HMJEI dan baru tahun ketiga murni akan dipegang oleh HMJ Ekonomi Islam itu sendiri,” tutur Ari. Ia pun melanjutkan bahwa terdapat dua acara, yaitu Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) dan Malam Keakraban (Makrab) mahasiswa Ekonomi Islam. “Selain materi, acara Makrab yang digabung sekaligus dengan LKMM Pra Dasar Ekis ini memberikan ukhuwah tersendiri bagi teman-teman mahasiswa Ekonomi Islam,” ujar Fathan.

Terdapat lima materi yang disampaikan, yakni Kepemimpinan, Keorganisasian, Teknik Sidang, Team Work, dan Motivasi Berprestasi dengan pemateri berasal dari mahasiswa Undip.

Oktiana Sekar Palupi selaku wakil ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Ekonomi Islam (HMPS EI) mengaku bahwa LKMM Pra Dasar itu penting, dimana LKMM Pra Dasar merupakan persiapan awal sebelum mengikuti LKMM lanjutan seperti LKMM Dasar, Madya dan selanjutnya. Ia berharap agar mahasiswa Ekonomi Islam bisa lebih kompak, dan dapat menjadi jurusan yang terdepan seperti jurusan-jurusan di FEB Undip sebelumnya yakni Manajemen, Akuntansi dan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan. (gt)

Kabar Prestasi

Lolos ke Tingkat Rayon, Tim Inkai Undip Siap Berlaga ke Tingkat Kota

Yang terpenting kita itu percaya diri aja, bisa mengalahkan mereka semua dengan percaya diri, kita terus latihan dan latihan dan bisa menjadi yang pertama. -Muhammad Maulana Fitra (mahasiswa FEB-IESP 2014)-

Inkai (Institut Karate Indonesia) Universitas Diponegoro berhasil menorehkan prestasinya dalam laga pertandingan di ajang Pekan Raya Olahraga Mahasiswa (POM) tingkat Rayon I Jawa Tengah cabang olahraga karate dengan menyabet medali berupa dua emas, delapan perak, dan dua perunggu. Adalah Muhammad Maulana Fitra, mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Evan Kaka Demasta dari jurusan Teknik Pangan Fakultas Pertanian dan Peternakan, dan Hilma dari jurusan Administrasi bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang berhasil merebut medali perunggu pada kategori Katak Beregu di ajang tersebut.

Lomba yang diadakan pada tanggal 25 Mei 2015 bertempat di Sasana Kridangga lantai sembilan Kampus Kendeng Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang ini diikuti oleh 12 Universitas di Semarang, Kudus, dan sekitarnya. Sementara itu, jumlah keseluruhan peserta yang ikut serta dalam ajang tersebut sekitar 80 peserta. Undip mengirimkan 20 peserta yang berasal dari berbagai fakultas.

Dari FEB hanya diwakili oleh Muhammad Maulana Fitra. “Kebetulan perwakilan dari FEB saya sendiri, kebanyakan anak FPIK dan anak Hukum,” ujar Maulana.

Sebelum laga berlangsung, persiapan pun dilakukan oleh anggota Karate Inkai Undip, seperti mengadakan latihan rutin di Students Center Undip pada pukul 16.00 hingga pukul 22.00. Sebelum pertandingan dimulai terlebih dahulu para peserta

melakukan verifikasi dan dilanjutkan pada hari kedua adalah perlombaan karate, baik dari kategori jurus maupun tanding. Pengumuman juara langsung dilaksanakan setelah perlombaan dalam laga Pekan Olahraga Mahasiswa ini usai.

Jalannya PerlombaanKategori katak beregu terdiri dari lima tim. Saat babak pertama, Maulana dan timnya melawan karateka dari Institut Agama Islam Negeri Walisongo. Babak pertama pun dimenangkan oleh Maulana dan kawan-kawan yang setelah itu masuk ke babak final dan melawan karateka dari Universitas Negeri Semarang (Unnes). Perebut medali emas dan perunggu pada laga pertandingan POM tingkat Rayon ini kemudian nantinya akan mewakili dalam pertandingan selanjutnya, yaitu POM tingkat Kota. Selanjutnya ke tingkat POM tingkat Nasional dan yang terakhir adalah POM tingkat Internasional. Maulana mengungkapkan lawan terberat dalam laga tersebut berasal dari Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Bagi Maulana, hal terpenting dalam suatu pertandingan adalah percaya diri. “Yang terpenting kita itu percaya diri aja, bisa mengalahkan mereka semua dengan percaya diri, kita terus latihan dan latihan dan bisa menjadi yang pertama,” pesan Maulana. (gt)