Kordents 3

2
LEMBAGA PERS MAHASISWA EDENTS Dari Redaksi Kordents Volume 3 Edisi 13 - 26 April 2015 Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents Pemimpin Umum: Rio Putri Paramita; Pemimpin Redaksi: Gita Suksesi; Pemimpin Artistik: Anih Purwanti; Editor: Nur Wahidin; Reporter: Gadis, Petra, Dian, Maulana Eka, Ida, Gracye, Henty, Filza; Layouter: Anastania Shafira Sekretariat: Gedung PKM lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024 - 91181513 Vol. 3 Edisi 13 - 26 April 2015 Minggu Ini lpmedents.com di KORAN EDENTS www.lpmedents.com Dinamika Intelektual Mahasiswa Sebagai mahasiswa, kita tidak hanya dituntut untuk mengikuti sistem perkuliahan semata. Masih banyak hal yang bisa kita lakukan dan sayang untuk dilewatkan. Misalnya saja dengan berorganisasi untuk mengasah dan mengembangkan softskill serta menumpuk sejumlah prestasi. Demi mengapresiasi mahasiswa yang memiliki segudang pencapaian, maka diadakanlah kompetisi mahasiswa berprestasi (mawapres). Koran Edents kali ini akan mengulik perihal proses seleksi mawapres Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) beserta sejumlah kendala yang dihadapi. Selain itu, disajikan pula mengenai kabar terpilihnya Yos Johan Utama sebagai rektor terpilih Undip yang dijadwalkan akan dilantik pada 14 April mendatang. Kabar seputar kampus dan prestasi mahasiswa Undip pun turut mewarnai Koran Edents Volume 3 edisi 13 April-26 April 2015. Disajikan kabar kampus mengenai forum prestatif yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB Undip. Forum prestatif bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa bahwa sebagai mahasiswa seharusnya bukan hanya mengejar Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang tinggi dan lulus dengan cepat saja, melainkan harus bisa berprestasi dan memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar. Undip loloskan Paper dalam HISASM (Hokkaido Indonesian Student Association Meeting) di Jepang menjadi pengisi kolom kabar prestasi di Koran Edents edisi ini. Terakhir, kami mengucapkan selamat atas terpilihnya Yos Johan Utama sebagai rektor terpilih Undip. Semoga amanah dan dapat merealisasikan apa yang telah dijanjikan. Selamat membaca! Paket Ilmu Lengkap dalam Forum Prestatif BEM FEB Undip FEB Undip (11/4) – Rangkaian Forum Prestatif “IPK Tinggi menjadi Tak Berarti Tanpa Ada Bhakti untuk Negeri” oleh Badan Eksekutif Mahasiswa kembali dilanjutkan pada Sabtu (11/4) setelah acara sebelumnya, Talkshow Prestatif telah dilaksanakan pada Kamis (9/4) lalu. Pelatihan Prestatif berlangsung di EA.1.1 FEB Undip pukul 09.00 WIB dengan diikuti oleh 98 peserta. Acara ini meliputi tatacara penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Essai, kompetisi debat, serta penulisan Bussines Plan. BEM FEB Undip Adakan Sharing Info Beasiswa FEB Undip (8/4) – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip kembali mengadakan Sharing Info Beasiswa di Dome pada pukul 10.00 WIB kemarin. Acara ini selain bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa mengenai peluang dalam mendapatkan beasiswa, juga memberikan dukungan kepada mahasiswa untuk bisa memperoleh beasiswa sebagai nilai tambah diri masing-masing. Kesma Sharing Center sebagai Wadah Informasi Mahasiswa FEB Undip (31/3) – Kesma Sharing Center diadakan pukul 15.00 WIB bertempat di Gedung PKM Lt. 2. Acara ini telah diagendakan oleh Himpunan Mahasiswa IESP dalam program kerja Divisi Kesejahteraan Mahasiswa (Kesma) dan ditujukan utamanya untuk angkatan 2013 dan 2014 mahasiswa FEB Undip. yang merupakan dialog interaktif antara dosen dan mahasiswa sebagai wadah informasi mengenai dosen, KRS, KHS, maupun beasiswa untuk menunjang perkuliahan. Menyambut ‘Ayah’ Baru Universitas Diponegoro Keputusan tersebut diperoleh berdasarkan rapat senat tertutup pada Kamis (2/4). Dari tiga calon rektor yang terpilih, diperoleh hasil bahwa Yos Johan sebagai calon nomor urut tiga mendapatkan suara terbanyak, yakni sejumlah 103 suara. Dengan demikian, rektor terpilih Undip periode 2015-2019 ialah Yos Johan Utama dari Fakultas Hukum yang rencananya akan dilantik pada 14 April mendatang. Visi dan Misi Visi dan misi menjadi salah satu faktor penentu bagi Yos untuk menggapai kursi rektor. Visi yang diangkat oleh Yos ialah menjadikan Undip sebagai universitas riset yang unggul pada 2020 mendatang. Sementara itu, terdapat beberapa misi yang disebutkan oleh Yos. Misi yang pertama adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan sehingga menghasilkan lulusan yang mempunyai keunggulan kompetitif, komparatif secara internasional dan berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kedua, meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan publikasi serta kepemilikan Hak atas Kekayaan Intelektual sebagai upaya pengembangan ilmu, teknologi, dan seni dengan mengedepankan budaya dan sumber daya lokal. Selanjutnya misi yang ketiga yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat sebagai upaya penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Terakhir, misi yang disampaikan oleh Yos ialah meningkatkan profesionalitas, kapabilitas, akuntabilitas, dan tata kelola serta kemandirian penyelenggaraan perguruan tinggi. Untaian Harapan untuk “Ayah” Baru Diungkapkan oleh Andi Okta Riansyah selaku Ketua Bidang Harmonisasi Kampus BEM Undip bahwa rektor yang terpilih itu rektor yang benar-benar sesuai dengan harapan dari sistem akademika yang ada di Undip. Mahasiswa tentu menaruh harapan kepada Yos untuk membuat Undip menjadi lebih baik lagi. Visi dan Misi yang ia sampaikan saat pencalonan pun semoga tak sekedar janji semata, tetapi bisa dilihat bukti nyatanya. “Yang saya harapkan dan teman-teman harapkan seluruh BEM Fakultas adalah Prof Yos itu mampu menyelenggarakan program-program kerjanya dengan baik, yang kedua melaksanakan pakta integritas yang sudah kita buat bersama-sama,” ungkap Muhammad Naufal Thaha selaku ketua Badan Eeksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Pakta Integritas, Menagih Janji Saat pencalonan rektor masih dalam tahap lima besar, mahasiswa meminta untuk kelima calon tersebut menandatangani pakta integritas. Pakta tersebut wajib dilaksanakan oleh siapapun yang terpilih menjadi rektor nantinya. Ketika telah diumumkan bahwa Yos yang menjadi rektor terpilih dan akan dilantik pada 14 April, pakta integritas pun menjadi kewajiban Yos. Terdapat sembilan poin yang ada pada pakta integritas. Diantaranya ialah, menjamin biaya pendidikan yang terjangkau dan tidak diskriminatif dengan sistem UKT yang transparan, dapat dipertanggungjawabkan dan melibatkan stakeholder. Selain itu disebutkan juga menjamin adanya keterbukaan informasi utamanya anggaran belanja Undip yang dapat diakses oleh publik. Pun turut disebutkan untuk tidak menerima tawaran jabatan apapun saat sudah terpilih sampai menyelesaikan amanah sebagai rektor. Diharapakan Yos dapat berkomitmen untuk pakta integritas yang telah disepakati. Terakhir, siapkan dirimu untuk menjadi rektor Undip dan kami menunggu bukti nyata dari janjimu, Yos Johan Utama. (gt) Setelah sekian lama terombang-ambing dalam penantian, kini Universitas Diponegoro telah menemukan kembali rektor terpilih untuk menggantikan posisi Sudharto P. Hadi. Yos Johan Utama, ialah sosok yang akan menduduki kursi rektor selama empat tahun ke depan. Kabar Prestasi Rektor Undip terpilih, Prof. Yos Johan Utama. (sumber:koran-sindo.com) Berlangsung pada tanggal 22 Maret 2015, acara ini diikuti oleh berbagai tim dari beragam universitas. Beberapa universitas di Indonesia yang diundang ke Jepang adalah Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Universitas Brawijaya, dan termasuk Undip. Pada kegiatan tersebut, Undip mengirimkan tiga tim yaitu dua perwakilan tim dari Fakultas Teknik dan satu tim dari Fakultas Sains dan Matematika (FSM). Perwakilan dari FSM terdiri dari Alfin Dareri, Yoyon Wahyono dan Eko Siswoyo. “Itu sebenarnya publikasi paper. Kita punya paper penelitian, terus kita publish kesana. Nah, kalau sudah keterima kita dapat undangan dari Jepang. Acaranya itu di Hokkaido,” jelas Alfin. “Yang pertama itu abstrak dulu, lalu kalo lolos dapat letter accepted, kita nanti ngirim full paper. Full paper kalo lolos kita diundang,” tambahnya. Paper yang dibuat adalah mengenai Pengawetan Ikan dengan Sistem Fotokatalis. Sistem Fotokatalis merupakan salah satu pengawetan ikan dengan media kaca dan menggunakan bantuan cahaya. Selanjutnya cahaya yang mengenai kaca tersebut akan menghasilkan elektron yang baik untuk pengawetan ikan. Alfin dan kelompoknya membuat sistem tersebut dengan alasan hampir semua nelayan di Indonesia untuk mengawetkan ikan masih menggunakan formalin. Selain itu, laut Indonesia banyak yang telah tercemar oleh logam berat, yang akhirnya banyak menimbulkan kasus ikan yang mati secara masal di laut-laut Indonesia. Akhirnya muncullah ide yang dibuat oleh Alfin dan kelompoknya yaitu pengawetan ikan yang cepat, tidak mudah membusuk dan dapat mereduksi logam berat. Tak ada gading yang tak retak. Beberapa kendala dihadapi oleh Alfin beserta tim. Menurut Alfin kendala dalam acara tersebut yaitu pada masalah dana dan waktu. Masalah waktu terjadi karena sedang libur sehingga sulit untuk mengumpulkan kelompoknya. Kemudian masalah pendanaan. Meskipun telah memeroleh dana dari Undip, namun Alfin merasa belum maksimal. Hal ini lantas membuat ia dan kelompoknya berusaha mencari dana melalui sponsor. “Kendala itu banyak, karena kondisi itu juga waktu itu lagi liburan. Waktu liburan itu kan mesti susah untuk ngumpul. Kemudian kita terkendala di dana. Akomodasi, kita kesananya sendiri. Dari Undip ngasih cuma belum maksimal, terus maka dari itu kita nyari-nyari sponsor. Ya capeknya nyari sponsor itu,” ujar Alfin. Tak berhenti hingga pencapaian di HISASM, tahap selanjutnya, Alfin bersama dengan kelompoknya ingin mematenkan hasil dari penelitiannya tersebut kemudian menyosialisasikannya kepada masyarakat. “Nah tahap selanjutnya setelah publish paper alatnya kita akan kita patenkan pertama, setelah kita patenkan kita mau menguji bareng ke masyarakat,” jelas Alfin. (gt) Undip loloskan Paper dalam HISASM (Hokkaido Indonesian Student Association Meeting) di Jepang Nama Universitas Diponegoro kembali bergaung di kancah internasional.

description

Kordents 3 LPM Edents berisi mengenai rektor Undip baru yaitu Prof. Yos Johan Utama, adapun berita tentang Mawapres FEB Undip yang sudah memasuki tahap akhir. Selain itu, kabar kampus datang dari BEM FEB Undip dalam acara Talkshow Prestatif dan terakhir kabar prestasi dari Undip yang diundang ke Jepang dalam acara HISASM (Hokkaido Indonesian Student Assosiation Meeting). Selamat membaca!

Transcript of Kordents 3

Page 1: Kordents 3

LEMBAGA PERS MAHASISWA EDENTS

Dari Redaksi

Kordents Volume 3Edisi 13 - 26 April 2015

Diterbitkan OlehLembaga Pers Mahasiswa Edents

Pemimpin Umum: Rio Putri Paramita; Pemimpin Redaksi: Gita Suksesi;

Pemimpin Artistik: Anih Purwanti;Editor: Nur Wahidin;

Reporter: Gadis, Petra, Dian, Maulana Eka, Ida, Gracye, Henty, Filza;Layouter: Anastania Shafira

Sekretariat: Gedung PKM lt. 1 FEB Undip, Tembalang

Edents Call Center : 024 - 91181513

Vol. 3 Edisi 13 - 26 April 2015

Minggu Ini

lpmedents.comdi

KORAN EDENTSw w w. l p m e d e n t s. c o mDinamika Intelektual Mahasiswa

Sebagai mahasiswa, kita tidak hanya dituntut untuk mengikuti sistem perkuliahan semata. Masih banyak hal yang bisa kita lakukan dan sayang untuk dilewatkan. Misalnya saja dengan berorganisasi untuk mengasah dan mengembangkan softskill serta menumpuk sejumlah prestasi. Demi mengapresiasi mahasiswa yang memiliki segudang pencapaian, maka diadakanlah kompetisi mahasiswa berprestasi (mawapres). Koran Edents kali ini akan mengulik perihal proses seleksi mawapres Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) beserta sejumlah kendala yang dihadapi. Selain itu, disajikan pula mengenai kabar terpilihnya Yos Johan Utama sebagai rektor terpilih Undip yang dijadwalkan akan dilantik pada 14 April mendatang.

Kabar seputar kampus dan prestasi mahasiswa Undip pun turut mewarnai Koran Edents Volume 3 edisi 13 April-26 April 2015. Disajikan kabar kampus mengenai forum prestatif yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB Undip. Forum prestatif bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa bahwa sebagai mahasiswa seharusnya bukan hanya mengejar Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang tinggi dan lulus dengan cepat saja, melainkan harus bisa berprestasi dan memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar. Undip loloskan Paper dalam HISASM (Hokkaido Indonesian Student Association Meeting) di Jepang menjadi pengisi kolom kabar prestasi di Koran Edents edisi ini.

Terakhir, kami mengucapkan selamat atas terpilihnya Yos Johan Utama sebagai rektor terpilih Undip. Semoga amanah dan dapat merealisasikan apa yang telah dijanjikan. Selamat membaca!

Paket Ilmu Lengkap dalam Forum Prestatif BEM FEB UndipFEB Undip (11/4) – Rangkaian Forum Prestatif “IPK Tinggi menjadi Tak Berarti Tanpa Ada Bhakti untuk Negeri” oleh Badan Eksekutif Mahasiswa kembali dilanjutkan pada Sabtu (11/4) setelah acara sebelumnya, Talkshow Prestatif telah dilaksanakan pada Kamis (9/4) lalu. Pelatihan Prestatif berlangsung di EA.1.1 FEB Undip pukul 09.00 WIB dengan diikuti oleh 98 peserta. Acara ini meliputi tatacara penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Essai, kompetisi debat, serta penulisan Bussines Plan.

BEM FEB Undip Adakan Sharing Info BeasiswaFEB Undip (8/4) – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip kembali mengadakan Sharing Info Beasiswa di Dome pada pukul 10.00 WIB kemarin. Acara ini selain bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa mengenai peluang dalam mendapatkan beasiswa, juga memberikan dukungan kepada mahasiswa untuk bisa memperoleh beasiswa sebagai nilai tambah diri masing-masing.

Kesma Sharing Center sebagai Wadah Informasi MahasiswaFEB Undip (31/3) – Kesma Sharing Center diadakan pukul 15.00 WIB bertempat di Gedung PKM Lt. 2. Acara ini telah diagendakan oleh Himpunan Mahasiswa IESP dalam program kerja Divisi Kesejahteraan Mahasiswa (Kesma) dan ditujukan utamanya untuk angkatan 2013 dan 2014 mahasiswa FEB Undip. yang merupakan dialog interaktif antara dosen dan mahasiswa sebagai wadah informasi mengenai dosen, KRS, KHS, maupun beasiswa untuk menunjang perkuliahan.

Menyambut ‘Ayah’ Baru Universitas Diponegoro

Keputusan tersebut diperoleh berdasarkan rapat senat tertutup pada Kamis (2/4). Dari tiga calon rektor yang terpilih, diperoleh hasil bahwa Yos Johan sebagai calon nomor urut tiga mendapatkan suara terbanyak, yakni sejumlah 103 suara. Dengan demikian, rektor terpilih Undip periode 2015-2019 ialah Yos Johan Utama dari Fakultas Hukum yang rencananya akan dilantik pada 14 April mendatang.

Visi dan MisiVisi dan misi menjadi salah satu faktor penentu bagi Yos untuk menggapai kursi rektor. Visi yang diangkat oleh Yos ialah menjadikan Undip sebagai universitas riset yang unggul pada 2020 mendatang. Sementara itu, terdapat beberapa misi yang disebutkan oleh Yos. Misi yang pertama adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan sehingga menghasilkan lulusan yang mempunyai keunggulan kompetitif, komparatif secara internasional dan berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kedua, meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan publikasi serta kepemilikan Hak atas Kekayaan Intelektual sebagai upaya pengembangan ilmu, teknologi, dan seni dengan mengedepankan budaya dan sumber daya lokal. Selanjutnya misi yang ketiga yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat sebagai upaya penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Terakhir, misi yang disampaikan oleh Yos ialah meningkatkan profesionalitas, kapabilitas, akuntabilitas, dan tata kelola serta kemandirian penyelenggaraan perguruan tinggi.

Untaian Harapan untuk “Ayah” BaruDiungkapkan oleh Andi Okta Riansyah selaku Ketua Bidang Harmonisasi Kampus BEM Undip bahwa rektor yang terpilih itu rektor yang benar-benar sesuai dengan harapan dari sistem

akademika yang ada di Undip. Mahasiswa tentu menaruh harapan kepada Yos untuk membuat Undip menjadi lebih baik lagi. Visi dan Misi yang ia sampaikan saat pencalonan pun semoga tak sekedar janji semata, tetapi bisa dilihat bukti nyatanya. “Yang saya harapkan dan teman-teman harapkan seluruh BEM Fakultas adalah Prof Yos itu mampu menyelenggarakan program-program kerjanya dengan baik, yang kedua melaksanakan pakta integritas yang sudah kita buat bersama-sama,” ungkap Muhammad Naufal Thaha selaku ketua Badan

Eeksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Pakta Integritas, Menagih JanjiSaat pencalonan rektor masih dalam tahap lima besar, mahasiswa meminta untuk kelima calon tersebut menandatangani pakta integritas. Pakta tersebut wajib dilaksanakan oleh siapapun yang terpilih menjadi rektor nantinya. Ketika telah diumumkan bahwa Yos yang menjadi rektor terpilih dan akan dilantik pada 14 April, pakta integritas pun menjadi kewajiban Yos.

Terdapat sembilan poin yang ada pada pakta integritas. Diantaranya ialah, menjamin biaya pendidikan yang terjangkau dan tidak diskriminatif dengan sistem UKT yang transparan, dapat dipertanggungjawabkan dan melibatkan stakeholder. Selain itu disebutkan juga menjamin adanya keterbukaan informasi utamanya anggaran belanja Undip yang dapat diakses oleh publik. Pun turut disebutkan untuk tidak menerima tawaran jabatan apapun saat sudah terpilih sampai menyelesaikan amanah sebagai rektor.

Diharapakan Yos dapat berkomitmen untuk pakta integritas yang telah disepakati. Terakhir, siapkan dirimu untuk menjadi rektor Undip dan kami menunggu bukti nyata dari janjimu, Yos Johan Utama. (gt)

Setelah sekian lama terombang-ambing dalam penantian, kini Universitas Diponegoro telah menemukan kembali rektor terpilih untuk menggantikan posisi Sudharto P. Hadi. Yos Johan

Utama, ialah sosok yang akan menduduki kursi rektor selama empat tahun ke depan.

Kabar Prestasi

Rektor Undip terpilih, Prof. Yos Johan Utama. (sumber:koran-sindo.com)

Berlangsung pada tanggal 22 Maret 2015, acara ini diikuti oleh berbagai tim dari beragam universitas. Beberapa universitas di Indonesia yang diundang ke Jepang adalah Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Universitas Brawijaya, dan termasuk Undip. Pada kegiatan tersebut, Undip mengirimkan tiga tim yaitu dua perwakilan tim dari Fakultas Teknik dan satu tim dari Fakultas Sains dan Matematika (FSM). Perwakilan dari FSM terdiri dari Alfin Dareri, Yoyon Wahyono dan Eko Siswoyo.

“Itu sebenarnya publikasi paper. Kita punya paper penelitian, terus kita publish kesana. Nah, kalau sudah keterima kita dapat undangan dari Jepang. Acaranya itu di Hokkaido,” jelas Alfin. “Yang pertama itu abstrak dulu, lalu kalo lolos dapat letter accepted, kita nanti ngirim full paper. Full paper kalo lolos kita diundang,” tambahnya.

Paper yang dibuat adalah mengenai Pengawetan Ikan dengan Sistem Fotokatalis. Sistem Fotokatalis merupakan salah satu pengawetan ikan dengan media kaca dan menggunakan bantuan cahaya. Selanjutnya cahaya yang mengenai kaca tersebut akan menghasilkan elektron yang baik untuk pengawetan ikan. Alfin dan kelompoknya membuat sistem tersebut dengan alasan hampir semua nelayan di Indonesia untuk mengawetkan ikan masih menggunakan formalin. Selain itu, laut Indonesia banyak yang telah tercemar oleh logam berat, yang akhirnya banyak menimbulkan kasus ikan yang mati secara masal di laut-laut Indonesia. Akhirnya muncullah ide yang dibuat oleh Alfin dan kelompoknya yaitu pengawetan ikan yang cepat, tidak mudah membusuk dan dapat mereduksi logam berat.

Tak ada gading yang tak retak. Beberapa kendala dihadapi oleh Alfin beserta tim. Menurut Alfin kendala dalam acara tersebut yaitu pada masalah dana dan waktu. Masalah waktu terjadi karena

sedang libur sehingga sulit untuk mengumpulkan kelompoknya. Kemudian masalah pendanaan. Meskipun telah memeroleh dana dari Undip, namun Alfin merasa belum maksimal. Hal ini lantas membuat ia dan kelompoknya berusaha mencari dana melalui sponsor. “Kendala itu banyak, karena kondisi itu juga waktu itu lagi liburan. Waktu liburan itu kan mesti susah untuk ngumpul. Kemudian kita terkendala di dana. Akomodasi, kita kesananya sendiri. Dari Undip ngasih cuma belum maksimal, terus maka dari itu kita nyari-nyari sponsor. Ya capeknya nyari sponsor itu,” ujar Alfin.

Tak berhenti hingga pencapaian di HISASM, tahap selanjutnya, Alfin bersama dengan kelompoknya ingin mematenkan hasil dari penelitiannya tersebut kemudian menyosialisasikannya kepada masyarakat. “Nah tahap selanjutnya setelah publish paper alatnya kita akan kita patenkan pertama, setelah kita patenkan kita mau menguji bareng ke masyarakat,” jelas Alfin. (gt)

Undip loloskan Paper dalam HISASM (Hokkaido Indonesian Student Association Meeting) di Jepang

Nama Universitas Diponegoro kembali bergaung di kancah internasional.

Page 2: Kordents 3

Kordents. 3 Edisi 13 - 26 April 2015w w w. l p m e d e n t s. c o mKunjungi !

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) telah sampai di babak akhir. Rencananya, pada 13 April akan diumumkan Mawapres yang akan mewakili FEB ke tingkat Universitas. Meskipun rangkaian pemilihan Mawapres sudah memasuki tahap akhir, namun ada mahasiswa yang belum mengetahui proses pemilihannya. “Sosialisasi kurang menyeluruh, maksudnya mahasiswa FEB itu belum tau sepenuhnya, apasih Mawapres? Gimana seluk beluk Mawapres? Jadi perlu diadakan sosialisasi yang terbuka kepada seluruh mahasiswa FEB,” ujar Cholida Anania, Mahasiswi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) FEB Undip.

Menanggapi ujaran Cholida, salah satu pengurus seleksi Mawapres Fakultas, Rizal Hari Magnadi menyatakan bahwa memang ada hambatan dalam sosialisasi. Menurutnya, pihak kampus sendiri masih mencari studi pasti tentang media sosial mahasiswa yang paling sering digunakan, yang bisa untuk mentransfer informasi secara efektif. “Yang kami lakukan adalah yang ada di depan mata. Di depan mata kita punya akun simaweb, ya dikasihnya melalui itu,” tegasnya.

Kurangnya sosialisasi berimbas pada sedikitnya peserta yang mendaftar menjadi Mawapres. Ajeng berpendapat bahwa partisipasi peserta Mawapres dari FEB sendiri masih sangat kurang dibanding Fakultas lainnya. “Yang daftar belum terlalu banyak, juga publikasinya belum gencar,” ujarnya. Terdapat enam kandidat calon Mawapres dari FEB yaitu Dwi Swasana Ramadhan (Akuntansi 2012); Andi Okta Riansyah (Akuntansi 2012); Ajeng Hilarysa (Akuntansi 2012); Mustika Dyah I. (IESP 2012); Alan Ray F. (IESP 2012); dan M. Rizky Al Caesar (Manajemen 2013).

Selain kendala sosialisasi, Rizal menyatakan bahwa banyak kendala lain yang menghambat proses pencarian calon peserta Mawapres. Salah satu hambatan adalah data mahasiswa yang tidak valid ada di sistem akademik FEB Undip. Selain itu, ada juga kendala administratif berupa keterlambatan penyerahan sertifikat acara, seperti yang diungkapkan Rizal, “Salah satu syarat mengharuskan

minimal ikut acara kampus, kepanitiaan atau kegiatan luar kampus berapa kali, kendalanya adalah apabila sertifikat diberikan lama setelah acara.”

Meskipun terlihat rumit, namun sebenarnya tata cara pendaftaran Mawapres cukup sederhana. Calon peserta sebelumnya harus membuat karya tulis dengan tema bebas, beserta abstraksi dalam Bahasa Inggris. Setelah itu, calon peserta harus mengisi formulir dari dekanat, jika lolos seleksi, barulah masuk ke tahap wawancara, sampai akhirnya tahap presentasi karya tulis di dekanat. Rizal menambahkan, ada beberapa bobot kriteria yang diungkapkannya, “Penilaian karya tulis bobotnya

sekitar 30% sampai 35%. Sementara berkas-berkas, kemampuan bahasa inggris itu sekitar 20% sampai 25%,” ungkapnya.

Karya tulis yang diikutsertakan dalam ajang Mawapres bertema bebas, dengan gagasan unik. “Kemarin bervariasi banget, jadi misalkan PKM-ku itu idenya tentang Bank sama online, terus temenku itu punya ide tentang ekonomi biru, temenku yang lain punya ide tentang Bank Syariah, jadi banyak aspeknya,” ujar Ajeng Hilarysa, salah satu peserta seleksi Mawapres dari Akuntansi 2012.

Mawapres, Bukan Hanya Sisi AkademikCholida menambahkan, untuk menjadi seorang Mawapres, dibutuhkan beberapa hal yang harus dipegang. Seperti yang dikatakan mas Reza Maulana (mahasiswa berprestasi nasional). Hapiness, kita menemukan terlebih dahulu bidang apa yang disenangi, kemudian baru bisa dikembangkan. Kedua ialah otentik, yakni jadi diri kita sendiri dan jangan ikut orang lain. Selanjutnya ialah effort, setiap tujuan kita yang ingin diraih harus ada usaha dan kerja keras. “Lalu social, kita harus tetap peduli sama lingkungan dan orang-orang disekitar kita,” lanjut Cholida.

Sementara itu, Ajeng berpendapat bahwa Mawapres tidak sekedar dinilai dari prestasi akademik, namun juga diperlukan kemampuan seperti softskill dan jiwa kepemimpinan. Selain itu, Ajeng menambahkan bahwa Mawapres juga dilihat dari kemampuannya menciptakan ide lewat karya tulis, dan kemampuan mengomunikasikan idenya pada publik lewat presentasi.

Banyak pihak yang menaruh harapan besar pada Mawapres terpilih, khususnya para mahasiswa. “Yang penting dia bisa benar-benar nunjukin diri sebagai Mawapres, mewakili FEB di tingkat Universitas, dan semoga bisa mewakili Semarang juga di Mawapres Nasional. Pokoknya harapan aku buat Mawapres terpilih supaya mempersiapkan diri sebaik mungkin,” pungkas Ajeng. (gt)

Mawapres FEB Masuki Tahap Akhir, Tahu kah Kamu?“Yang penting dia bisa benar-benar nunjukin diri sebagai Mawapres, mewakili FEB di tingkat Universitas, dan semoga bisa mewakili Semarang juga (di Mawapres Nasional). Pokoknya harapan aku buat Mawapres terpilih supaya

mempersiapkan diri sebaik mungkin,” komentar Ajeng Hilarysa, peserta seleksi Mawapres dari Akuntansi 2012.

Laporan Utama

Kabar Kampus

Sumber: bem.unud.ac.id

Talkshow Prestatif, Memotivasi Mahasiswa untuk Berprestasi

Minimnya partisipasi mahasiswa dalam ajang perlombaan baik di tingkat nasional maupun internasional menjadi salah satu kendala dalam mewujudkan UNDIP sebagai salah satu Universitas Riset

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (BEM FEB UNDIP) menyelenggarakan talkshow prestatif dengan tema “IPK Tinggi Jadi Tak Berarti Tanpa Ada Bakti Untuk Negeri”. Acara ini diadakan pada tanggal 9 April 2015 dimulai pukul 08.30 WIB bertempat di hall Gedung C FEB UNDIP.

Rizky Amalia Wadhani, selaku ketua panitia, mengatakan bahwa alasan mengadakan acara ini adalah ingin menumbuhkan kesadaran mahasiswa bahwa sebagai mahasiswa seharusnya bukan hanya mengejar Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang tinggi dan lulus dengan cepat saja, melainkan harus bisa berprestasi dan memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar. Kontribusi yang dimaksud adalah mahasiswa bisa memberikan idenya yang bermanfaat untuk masyarakat, salah satunya melalui kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Rizky pun menilai bahwa tingkat partisipasi mahasiswa FEB UNDIP dalam penulisan PKM masih kurang, berbeda dengan mahasiswa-mahasiswa di fakultas lain.” Kebanyakan yang anak anak nya kita masih kayak individualis gitu kan sedangkan kalo yang di fakultas fakultas lain itu mereka itu kayak ada wadahnya sendiri,” tegasnya.

Kesempatan kali ini panitia mengundang dua pembicara yaitu Fauzan Reza M, Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) dua Nasional dan Fahmi Priyatna, Mahasiswa Berprestasi (Mawapres)

dari FEB UNDIP tahun 2014. Fauzan menceritakan pengalamannya ketika mengikuti lomba di luar negeri dan perjuangannya hingga bisa menjadi mawapres nasional. Selain itu, ia juga memberikan motivasi serta tips – tips kepada peserta bagaimana caranya agar bisa menjadi mahasiswa yang berprestasi bukan hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat internasional. Sedangkan Fahmi memberikan motivasi mengenai apa yang bisa dilakukan oleh mahasiswa ekonomi untuk dapat berprestasi.

Kendala yang dihadapiRizky mengatakan mengalami beberapa kendala. Terjadi kemunduran waktu pelaksanaan acara yang seharusnya dimulai pukul 08.30 menjadi pukul 09.00. Hal ini di sebabkan karena peserta yang datang tidak tepat waktu sehingga waktu pelaksanaan harus diundur. “Pesertanya udah di-sms-in acaranya mulai jam 08.30, mungkin mereka mikirnya acaranya bakal telat padahal kita udah siap dari jam 08.00. Mereka juga baru registrasi jam 09.00 jadinya acara harus kita undur,” ujar Rizky. Selain itu, peserta yang mengikuti seminar tidak mencapai target. Rizky menambahkan hal itu terjadi karena acara diadakan pada jam kuliah, sehingga banyak peserta yang tidak bisa hadir. Namun, walaupun terjadi pengunduran waktu pelaksanaan namun acara tetap selesai tepat pada waktunya.

Rizky berharap acara seperti ini bisa memberi motivasi dan pengetahuan mengenai PKM. Peserta juga tidak hanya sekedar merasa termotivasi tetapi benar – benar mau mengikuti PKM. Sementara itu, Fitria Sri Wahyuni,

Manajemen 2013, mengaku sangat senang dengan diadakannya acara tersebut. “Acaranya sangat bermanfaat dan memberikan tambahan pengetahuan mengenai apa itu mawapres dan PKM, saya berharap untuk tahun selanjutanya pembicaranya tidak hanya dua saja, tetapi bisa lebih supaya pengetahuan yang didapat oleh peserta bisa lebih banyak lagi,” ujar Fitria. (gt)

Sumber: doc.Edents