Kopling

10
TUGAS ELEMEN MESIN 2 Disusun Oleh: Fitrah Hadi Ramadan 3332232! Ir"an 3332#$% M&h' Tri Su(andi 3332)!%$ Mu*i Sa+utra 333222,! Su-andi 3332%,! .URUSAN TE/NI/ MESIN FA/ULTAS TE/NI/ UNI0ERSITAS SULTAN AGENG TIRTA1ASA ILEGON 4ANTEN 2)% A' /O5LING

description

Kopling

Transcript of Kopling

TUGASELEMEN MESIN 2

Disusun Oleh:Fitrah Hadi Ramadan 3331122326Irfan 3331121875Moh. Tri Sugandi3331120657Muzi Saputra 3331122246Suwandi 3331121546

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASACILEGON BANTEN2015

A. KOPLING

Gambar 1 Power TransmissionKopling (clutch) terletak di antara mesin dan transmisi.Kopling berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskanputaran mesin ke transmisi. Secara umum,Koplingadalah alat yang digunakan untuk menyambung dua poros yang didalam perangkat mobil adalah poros penggerak dan poros pemindah daya atau dari putaran engine (mesin) ke transmisi.Kopling dalam pemakaian dikendaraan, harus memiliki syarat-syaratminimal sebagai berikut :1. Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesinke transmisi dengan lembut.Kenyamanan berkendara menuntut terjadinya pemutusandan penghubungan tenaga mesin berlangsung denganlembut. Lembut berarti terjadinya proses pemutusan danpenghubungan adalah secara bertahap.2. Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slipJika kopling sudah menghubung penuh maka antara flywheel dan plat koping tidak boleh terjadi slip sehingga dayadan putaran mesin terpindahkan 100%.3. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dancepat. Pada saat kita operasinalkan, kopling harus dapatmemutuskan daya dan putaran dengan sempurna, yaitudaya dan putaran harus betul-betul tidak diteruskan,sedangkan pada saat kopling tidak dioperasionalkan, koplingharus menghubungkan daya dan putaran 100%. Kerjakopling dalam memutus dan menghubungkan daya danputaran tersebut harus cepat atau tidak banyakmembutuhkan waktu.

B. Jenis-jenis kopling

1. Kopling GesekDinamakan kopling gesek karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada bidang gesek.

2. Ditinjau dari bentuk bidang geseknya kopling dibedakan menjadi 2 yaitu :a. Kopling piringan (disc clutch). Kopling piringan adalah unit kopling dengan bidanggesek berbentuk piringan atau disc.b. Kopling konis (cone clutch). Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesekberbentuk konis.3. Ditinjau dari jumlah piringan/ plat yang digunakan koplingdibedakan menjadi 2 yaitu :a. Kopling plat tunggal.Kopling plat tunggal adalah unit kopling dengan jumlahpiringan koplingnya hanya satu.

Gambar 2. Kopling Plat Tunggalb. Koplingplat ganda/ banyakKopling plat banyak adalah unit kopling dengan jumlah piringan lebih dari satu.

Gambar 3. Kopling Plat banyakGesekan antar bidang/ permukaan komponen tentu akan menimbulkan panas, sehingga memerlukan media pendinginan.4. Ditinjau dari lingkungan/media kerja, kopling dibedakan menjadi:a. Kopling BasahKopling basah merupakan salah satu tipe yang ditinjau berdasarkan kondisi kerja kopling, yaitu merendam bagian dalam kopling yang terdapat dalam crank case (bak poros engkol) dengan minyak pelumas/oli. Pelumas berfungsi sebagai pendingin untuk mencegah kopling terbakar. Fungsi lainnya adalah untuk melumasi bushing (bos) dan bearing (bantalan) yang terdapat pada rumah kopling danmelumasi kanvas dan gigi yang terdapat pada plat kopling. Bahan-bahan yang bergesekan pada kopling basah dirancang khusus agar dapat bekerja dalam rendaman oli dan bisa membuat kerja kopling sangat lembut. Oleh karena itu, kopling basah banyak digunakan pada sepeda motor.b. Kopling KeringKopling kering digunakan untuk mengatasi kelemahan kopling basah. Gesekan yang dihasilkan pada kopling basah tidak sebanyak kopling kering, sehingga memerlukan jumlah plat kopling yang lebih banyak. Disebut kopling kering karena penempatan kopling berada di luar ruang oli dan selalu terbuka dengan udara luar untuk menyalurkan panas yang dihasilkan saat kopling bekerja. Untuk mendapatkan penekanan yang kuat saat bergesekan, sehingga saat meneruskan daya dan putaran tidak terjadi slip maka dipasangkan pegas penekan.5. Ditinjau dari pegas penekannya, kopling dibedakan menjadi:a. Kopling Pegas SpiralKopling pegas spiral adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Dalam pemakaiannya dikendaraan kopling dengan pegas coil memiliki kelebihan: penekanannya kuat dan kerjanya cepat/ spontan. Sedangkan kekurangannya : penekanan kopling berat, tekanan pada plat penekan kurang merata, jika kampas kopling aus maka daya tekan berkurang, terpengaruh oleh gaya sentrifugal pada kecepatan tinggi dan komponennya lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling pegas spiral ini digunakan pada kendaraan menengah dan berat yang mengutamakan kekuatan dan bekerja pada putaran lambatb. Kopling Pegas DiaphragmaKopling diafragma juga termasuk kopling tunggal kering. Ditinjau dari konstruksinya tipe ini sangat sederhana dan tekanannya lebih merata dan kuat, meskipun kopling sudah tipis (aus). Kopling ini tidak mempunyai komponen seperti kopling tipe pegas spiral, dimana mempunyai mekanik pemindah seperti tuas pembebas, pen pemutar, dan sebagainya tetapi cukup dengan pegas diafragma. Jadi, pegas diafragma dapat menggerakkan pelat penekan untuk menghubungklan dan memutuskan kopling dengan mesinnya. Kopling pegas diaphragma adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma. Penggunaan pegas diaphragma mengatasi kekurangan dari pegas spiral. Namun pegas diaphragma mempunyai kekurangan: kontruksinya tidak sekuat pegas spiral dan kurang responsive (kerjanya lebih lambat), sehingga kebanyakan kopling pegas diaphragm ini digunakan pada kendaraan ringan yang mengutamakan kenyamanan.

C. KOMPONEN KOPLING

Secara umum komponen-komponen kopling ialah:1. Tutup kopling (cluth cover).2. Pelat kopling3. Disc clutch4. Presure plate5. Strap6. Retraxing spring7. Diafragma spring

Berikut adalah fungsi dari komponen kopling:1. Clutch coverBerfungsi sebagai tempat utama pada sistem kopling manual yang dimana didalamnya terdapat komponen-komponen lainnya yang mendukung kerja kopling lebih sempurna, selain itu clutch cover menghimpit disc plate dengan fly wheel supaya putaran disc plate dengan fly wheel berrotasi bersama saat pedal kopling tidak diinjak.

Gambar 4. Kontruksi Clutch Cover2. Diafragma springBerfungsi menekan dan menarik presure plate pada clucth cover, saat pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada diafragma spring dengan serangkaian komponen pendukung dan diafragma spring menarik presure plate supaya tidak menekan disc plate dan putaran flywheel dgn disc plate bebas. Begitu sebaliknya saat pedal kopling dilepas.

Gambar 5. Konstruksi Diafragma Spring3. Disc clutchBerfungsi sebagai penerus putaran dan bidang gesek antara flywheel dengan presure plat dan clutch cover, disc plate bekerja sama dengan unit clutch cover untuk meneruskan putaran dari flywheel ke input shaft transmisi.

Gambar 6. Konstruksi Clutch Disc4. Presure platBerfungsi sebagai bidang gesek pada clucth cover untuk menghimpit disc clutch dengan flywheel. Presure plate diatur kerjanya oleh diafragma spring, presure plate berotasi bersamaan dengan clucth cover.

Gambar 7. Konstruksi Pressure Plat

D. CARA KERJA KOPLING

Cara kerja koplingadalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila ikut berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas kopling akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan. Plat ini mulanya akan slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama persneling.

Gambar 8. Cara Kerja Kopling

E. ANALISA KERUSAKAN DAN PERBAIKAN KOPLINGKerusakan yang seing terjadi pada komponen kopling dan cara mengatasinya:Cara cek kopling mobil yaitu dengan cara mesin dihidupkan tarik rem tangan masukan gigi 1 lepas kopling perlahan kaki kanan dalam posisi menginjak rem dan gas perlahan, bila posisi pedal kopling sudah terlepas tetapi mesin tidak mati maka kampas kopling sudah habis, setelah mekanik mengetesnya ternyata ada tanda-tanda plat kopling habis.Mengganti Plat Kopling Bahan1. Kopling 1 unit kendaraan roda empat (mobil)

Alat1. Sigmat2. Obeng plus / min3. Kunci momen satu set ( kunci shok)4. Kuas5. Majun6. Dongkrak putar7. Gemuk8. Alat untuk penyentral plat koplingLangkah Kerjaa. Pembongkaran Lepas bagian bagian yang menghalangi untuk membongkar kopling Lepaskan kabel yang menempel pada tranmissi dan lepas As roda, Steering linkage yang menempel pada roda,Stabilizer- bar Apabila plat koplingnya ada didepan harus membuka rem cakram yang sebelah kiri. Buka baud yang mempel pada tranmissi Setelah terbuka pisahkan tranmissi dan kopling Periksa cluth dish dan cluth cover apakah layak atau tidak untuk di pakai Apabila plat kopling dan cluth cover sudah aus diwajibkan harus diganti Bersihkan bagian kopling yang kotor dengan menggunakan kuas

b. Pemasangan Pasang plat kopling dan cluth cover dengan lurus menggunakan senter kopling Apabila sudah lurus kencangkan dengan baut menggunakan kunci yang pas Pasang tranmissi kembali dengan rapih apabila sudah bersih dari debu Pasang kembali komponen- komponen yang di lepas dengan rapih seperti kabel yang menempel di tranmissi, As roda ,Stabilizer bar dan lain sebagainya. Pasang roda / ban dengan menggunkan kunci roda.Gambar Benda Kerja

Gambar 9. Kopling Keseluruhan

F. GAMBAR KOPLING