Koperasi Syariah

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wacana mengenai ekonomi syariah (lembaga keuangan syariah disingkat LKS) sedang dan sudah marak dewasa ini. Lembaga-lembaga ekonomi yang ada mulai berbenah diri agar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, bahkan sudah ada yang mendahului dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992, kemudian diikuti LKS lainnya, seperti Asuransi Syariah, Pasar Modal Syariah, Reksadana Syariah, Pegadaian Syariah, bahkan Multilevel Marketing Syariah dan Hotel Syariah. Namun dibandingkan dengan LKS lainnya itu, keberadaan koperasi yang menerapkan ‘syariah’ relatif ketinggalan gerbong kereta (sangat terlambat), padahal dengan keberadaan jumlah koperasi yang hampir ‘ribuan’ jumlahnya yang menyebar di seluruh Indonesia dan sebagian besar anggotanya beragama Islam yang menginginkan juga keamanan secara non materi (bebas dari riba dan bunga), masih memungkinkan (berpotensi) untuk ‘mensyariahkan koperasi’ atau mengkorvesikan ke dalam koperasi syariah tanpa harus berusaha dari awal ataupun mendirikan koperasi syariah. Sebagaimana lembaga ekonomi lainnya, koperasi adalah salah satu bentuk persekutuan yang melakukan 1

Transcript of Koperasi Syariah

Page 1: Koperasi Syariah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wacana mengenai ekonomi syariah (lembaga keuangan syariah disingkat

LKS) sedang dan sudah marak dewasa ini. Lembaga-lembaga ekonomi yang ada

mulai berbenah diri agar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, bahkan sudah ada

yang mendahului dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992,

kemudian diikuti LKS lainnya, seperti Asuransi Syariah, Pasar Modal Syariah,

Reksadana Syariah, Pegadaian Syariah, bahkan Multilevel Marketing Syariah dan

Hotel Syariah. Namun dibandingkan dengan LKS lainnya itu, keberadaan

koperasi yang menerapkan ‘syariah’ relatif ketinggalan gerbong kereta (sangat

terlambat), padahal dengan keberadaan jumlah koperasi yang hampir ‘ribuan’

jumlahnya yang menyebar di seluruh Indonesia dan sebagian besar anggotanya

beragama Islam yang menginginkan juga keamanan secara non materi (bebas dari

riba dan bunga), masih memungkinkan (berpotensi) untuk ‘mensyariahkan

koperasi’ atau mengkorvesikan ke dalam koperasi syariah tanpa harus berusaha

dari awal ataupun mendirikan koperasi syariah.

Sebagaimana lembaga ekonomi lainnya, koperasi adalah salah satu bentuk

persekutuan yang melakukan kegiatan muamalah di bidang ekonomi. Dalam

koperasi juga berlaku kaidah fiqh yang menyatakan bahwa ‘pada asalnya segala

bentuk muamalah itu hukumnya boleh (mubah) sampai ada dalil yang

mengharamkannya’. Jadi koperasi boleh melakukan kegiatan apa saja di bidang

ekonomi sepanjang bukan kegiatan yang dilarang oleh syariah, seperti

memproduksi dan memperdagangkan barang-barang terlarang, transaksi-transaksi

yang bersifat ribawi, spekulatif (maysir), dan manipulatif (gharar), atau

memperoleh keuntungan secara tidak sah menurut syariah, seperti perzinaan,

penipuan, dan sebagainya (Zainul Arifin, 2004:45).

Untuk itu, maka ada beberapa karakteristik, prinsip, dan tujuan ekonomi

Islam (Syariah) yang harus diketahui oleh pengurus, pengelola, badan pemeriksa,

1

Page 2: Koperasi Syariah

dan anggota koperasi sebelum mendirikan atau mensyariahkan koperasinya.

Apapun itu jenis usaha koperasinya, misalnya koperasi produksi, termasuk

koperasi produksi adalah koperasi serba usaha, koperasipasar dan sebagainya; dan

koperasi konsumsi.

B. Rumusan Masalah

Dalam kelembagaan ekonomi Islam, kita sudah mengenal perbankan

syariah, asuransi syariah (tafakul), dan bahkan reksadana syariah. Tetapi masih

banyak orang yang belum mengetahui tentang koperasi syariah.

C. Tujuan Masalah

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas

mata pelajaran Ekonomi Syariah yang bertema Koperasi.

D. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan untuk memperoleh data adalah mencari

data melalui internet karena lebih mudah dan banyak sumber yang dapat dijadikan

referensi.

E. Sistematika Penulisan

Makalah ini terdiri dari tiga bab, yaitu bab pertama mengenai pendahuluan

yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode

penulisan, dan sistematika penulisan. Bab kedua berisikan pembahasan materi dan

bab ketiga mengenai penutup yang terdiri dari kesimpulan. Terakhir adalah daftar

pustaka.

2

Page 3: Koperasi Syariah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Koperasi

Koperasi adalah lembaga usaha yang dinilai cocok untuk memberdayakan

rakyat kecil. Nilai-nilai koperasi juga mulia seperti keadilan, kebersamaan,

kekeluargaan, dan kesejahteraan bersama.

Dalam Islam, koperasi tergolong sebagai syirkah/syarikah. Lembaga ini

adalah wadah kemitraan, kerjasama, kekeluargaan, dan kebersamaan usaha yang

sehat, baik, dan halal. Maka tak heran jika jejak koperasi berdasarkan prinsip

syariah telah ada sejak abad III Hijriyah di Timur tengah dan Asia Tengah.

Bahkan, secara teoritis telah dikemukakan oleh filosuf Islam Al-Farabi. As-

Syarakhsi dalam Al-Mabsuth, sebagaimana dinukil oleh M. Nejatullah Siddiqi

dalam Patnership and Profit Sharing in Islamic Law, ia meriwayatkan bahwa

Rasulullah saw. pernah ikut dalam suatu kemitraan usaha semacam koperasi,

diantaranya dengan Sai bin Syarik di Madinah.

Bung Hatta dalam buku Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun

mengkategorikan social capital ke dalam 7 nilai sebagai spirit koperasi. Pertama,

kebenaran untuk menggerakkan kepercayaan (trust). Kedua, keadilan dalam usaha

bersama. Ketiga, kebaikan dan kejujuran mencapai perbaikan. Keempat, tanggung

jawab dalam individualitas dan solidaritas. Kelima, paham yang sehat, cerdas, dan

tegas. Keenam, kemauan menolong diri sendiri serta menggerakkan

keswasembadaan dan otoaktiva. Ketujuh, kesetiaan dalam kekeluargaan.

Pemerintah dan swasta, meliputi individu maupun masyarakat, wajib

mentransformasikan nilai-nilai syari’ah dalam nilai-nilai koperasi, dengan

mengadopsi 7 nilai syariah dalam bisnis yaitu :

1. Shiddiq yang mencerminkan kejujuran, akurasi dan akuntabilitas.

2. Istiqamah yang mencerminkan konsistensi, komitmen dan loyalitas.

3. Tabligh yang mencerminkan transparansi, kontrol, edukatif, dan komunikatif

3

Page 4: Koperasi Syariah

4. Amanah yang mencerminkan kepercayaan, integritas, reputasi, dan

kredibelitas

5. Fathanah yang mencerminkan etos profesional, kompeten, kreatif, inovatif

6. Ri’ayah yang mencerminkan semangat solidaritas, empati, kepedulian,

awareness

7. Mas’uliyah yang mencerminkan responsibilitas.

Usaha-usaha yang dilakukan koperasi haruslah sesuai dengan kebutuhan

dan kepentingan ekonomi anggotanya. Karena untuk kepentingan anggota sendiri,

sudah barang tentu komoditas atau barang yang dijual mestinya barang yang

berkualitas baik dan bukan palsu atau yang timbangannya tidak sesuai. Koperasi

harus mampu menunjang ekonomi anggotanya, bukannya malah mematikannya.

Untuk mampu menjalankan usaha-usaha seperti yang disebutkan di atas,

koperasi haruslah menjalankan mekanisme sebagai berikut :

1. Keanggotaan terbuka dan sukarela

2. Pengelolaan dilakukan secara terbuka

3. Satu orang satu suara sebagai cerminan demokrasi

4. Pembatasan bunga atas modal

5. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) sesuai dengan kontribusi dan transaksi

anggota ke koperasi

6. Pendidikan anggota dilakukan terus menerus, dan

7. Membangun jaringan antarkoperasi.

Melihat paparan di atas, rasanya sebagian besar konsep dasar koperasi sudah

sejalan dengan syariah. Tinggal sedikit penajaman dan modifikasi pada beberapa

aspek, sehingga koperasi memiliki jiwa syariah secara sempurna. Penyesuaian itu,

misalnya, berupa landasan koperasi syariah yang harus sesuai Alquran dan Sunah

dengan dijiwai semangat saling menolong (ta’aawun) dan saling menguatkan

(takaaful).Koperasi syariah semestinya menegakkan prinsip-prinsip Islam seperti:

1. Meyakini bahwa kekayaan adalah amanah Allah yang tidak dapat dumiliki

siapa pun secara mutlak

4

Page 5: Koperasi Syariah

2. Kebebasan muamalah diberikan kepada manusia sepanjang masih bersesuaian

dengan syariah islam

3. Manusia merupakan khalifah Allah dan pemakmur bumi

4. Menjunjung tinggi keadilan dan menolak semua bentuk ribawi dan pemusatan

sumber daya ekonomi pada segelintir orang.

Karena tidak mengenal bentuk ribawi, maka bunga atas modal tidak ada

dalam koperasi syariah. Konsep bunga diganti dengan sistem bagi hasil. Demikian

pula dalam hal kebersamaan dalam koperasi syariah bukanlah diartikan sebagai

demokrasi dengan satu orang satu suara. Namun, kebersamaan harus

diterjemahkan sebagai musyawarah.

Kalau dilihat dari keberadaan simpanan pokok, wajib, dan suka rela, pada

dasarnya koperasi syariah dapat didirikan atas dasar prinsip syirkah mufawadhah

dan syirkatul inan. Syirkah mufawadhah adalah perkongsian antara dua orang atau

lebih, dengan masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (simpanan

pokok dan wajib)yang sama. Sedangkan simpanan suka rela tergantung pada

masing-masing anggota. Bentuk-lain adalah syirkatul inan, yaitu perkongsian dua

orang atau lebih dengan kontribusi dana dari masing-masing anggota kongsi

bervariasi. Dana itu dikembangkan bersama-sama dan pembagian keuntungarmya

berdasarkan kesepakatan bersama.

Satu hal yang harus disepakati bersama, misi utama koperasi adalah

mengembangkan kesejahteraan anggota melalui investasi dan usaha-usaha

lainnya. Maka dari itu, pinjaman anggota untuk kegiatan produktif harus

diutamakan. Sedangkan pinjaman untuk kegiatan konsumtif seyogyanya sangat

dibatasi.

B. Tujuan Koperasi Syariah

Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya serta turut membangun tatanan perekonomian yang berkeadilan sesuai

dengan prinsip-prinsip islam.

5

Page 6: Koperasi Syariah

C. Fungsi dan Peran Koperasi Syariah

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan anggota pada

khususnya, dan masyarakat pada umumnya, guna meningkatkan

kesejahteraan sosial ekonominya

2. Memperkuat kualitas sumber daya insani anggota, agar menjadi lebih

amanah, professional (fathonah), konsisten, dan konsekuen (istiqomah) di

dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi islam dan prinsip-prinsip

syariah islam

3. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian

nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan

dan demokrasi ekonomi

4. Sebagai mediator antara menyandang dana dengan penggunan dana,

sehingga tercapai optimalisasi pemanfaatan harta

5. Menguatkan kelompok-kelompok anggota, sehingga mampu bekerjasama

melakukan kontrol terhadap koperasi secara efektif

6. Mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja

7. Menumbuhkan-kembangkan usaha-usaha produktif anggota

D. Landasan Koperasi Syariah

1. Koperasi syariah berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

2. Koperasi syariah berazaskan kekeluargaan

3. Koperasi syariah berlandaskan syariah islam yaitu al-quran dan as-

sunnah dengan saling tolong menolong (ta’awun) dan saling menguatkan

(takaful).

E. Prinsip Ekonomi Islam dalam Koperasi Syariah

1. Kekayaan adalah amanah Allah swt yang tidak dapat dimiliki oleh

siapapun secara mutlak.

6

Page 7: Koperasi Syariah

2. Manusia diberi kebebasan bermu’amalah selama bersama dengan

ketentuan syariah.

3. Manusia merupakan khalifah Allah dan pemakmur di muka bumi

4. Menjunjung tinggi keadian serta menolak setiap bentuk ribawi dan

pemusatan sumber dana ekonomi pada segelintir orang atau sekelompok

orang saja.

F. Prinsip Syariah Islam dalam Koperasi Syariah

1. Keanggotan bersifat sukarela dan terbuka

2. Keputusan ditetapkan secara musyawarah dan dilaksanakan secara

konsisten dan konsekuen (istiqomah).

3. Pengelolaan dilakukan secara transparan dan profesional

4. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sesuai dengan besarnya

jasa usaha masing-masing anggota

5. Pemberian balas jasa modal dilakukan secara terbatas dan profesional

menurut sistem bagi hasil

6. Jujur, amanah dan mandiri

7. Mengembangkan sumber daya manusia, sumber daya ekonomi, dan

sumber daya informasi secara optimal

8. Menjalin dan menguatkan kerjasama antar anggota, antar koperasi, serta

dengan dan atau lembaga lainnya.

G. Usaha Koperasi Syariah

1. Usaha koperasi syariah meliputi semua kegiatan usaha yang halal, baik

dan bermanfaat (thayyib) serta menguntungkan dengan sistem bagi hasil

dan tanpa riba, judi atau pun ketidakjelasan (ghoro).

2. Untuk menjalankan fungsi perannya, koperasi syariah menjalankan usaha

sebagaimana tersebut dalam sertifikasi usaha koperasi.

3. Usaha-usaha yang diselenggarakan koperasi syariah harus sesuai dengan

fatwa dan ketentuan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

7

Page 8: Koperasi Syariah

4. Usaha-usaha yang diselenggarakan koperasi syariah harus tidak

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

H. Modal Awal Koperasi

Membentuk koperasi memang diperlukan keberanian dan kesamaan visi dan

misi di dalam intern pendiri. Selain itu, mendirikan koperasi syariah memerlukan

perencanaan yang cukup bagus agar tidak berhenti di tengah jalan. Adapun agar

diakui keabsahannya, hendaklah koperasi syariah disahkan oleh notaris. (Biaya

pengesahan relatif tidak begitu mahal, berkisar 300 ribu rupiah).

Untuk mendirikan koperasi syariah, kita perlu memiliki modal awal. Modal

Awal koperasi bersumber dari dana usaha. Dana-dana ini dapat bersumber dari

dan diusahakan oleh koperasi syariah, misalkan dari Modal Sendiri, Modal

Penyertaan dan Dana Amanah.

Modal Sendiri didapat dari simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan,

Hibah, dan Donasi, sedangkan Modal Penyerta didapat dari Anggota, koperasi

lain, bank, penerbitan obligasi dan surat utang serta sumber lainnya yang sah.

Adapun Dana Amanah dapat berupa simpanan sukarela anggota, dana amanah

perorangan atau lembaga.

I. Koperasi Syariah di Indonesia.

Di saat bank-bank berbasis syariah mulai berkembang pesat di Indonesia

ternyata koperasi yang berbasis syariah pun mulai berkembang. Menteri Koperasi

dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Syarifudin Hasan memuji pertumbuhan

koperasi syariah yang begitu pesat dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun

belakangan.

Menjamurnya koperasi berbasis syariah ini, disebabkan banyaknya Pondok

Pesantren yang terlibat mendirikan koperasi-koperasi syariah. Sehingga pola yang

diterapkan bisa diterima di masyarakat.

8

Page 9: Koperasi Syariah

Di Indonesia, koperasi berbasis syariah atau nilai Islam hadir pertama kali

dalam bentuk paguyuban usaha bernama Syarikat Dagang Islam (SDI). SDI

didirikan oleh H. Samanhudi di Solo, Jawa Tengah.awal mula ekonomi syariah

Perbedaan koperasi knvensional dengan koperasi syariah dapat dilihat dari

prinsip dari koperasi syariah itu sendiri, dimana koperasi syariah merupakan

koperasi yang berdasarkan pada prinsip syariah atau prinsip agama islam. Prinsip

ini melarang adanya system bunga ( riba ) yang memberatkan nasabah, maka

koperasi syariah berdiri berdasarkan kemitraan pada semua aktivitas atas dasar

kesetaraan dan keadilan.

Selain itu juga dapat dilihat dari berbagai aspek-aspek berikut seperti :

Koperasi Konvensional Koperasi Syariah

Pembiayaan memberikan bunga pada setiap

nasabah sebagai keuntungan

koperasi

bagi hasil

Pengawasan koperasi hanya diawasi kinerja

para pengurus dalam

mengelola koperasi

Selain diawasi pada pengawasan

kinerjanya, tetapi juga pengawasan

syariah

9

Page 10: Koperasi Syariah

Penyaluran

produk

Koperasi konvensional tidak

tahu menahu apakah uang

(barang ) yang digunakan para

nasabah untuk melakukan

usaha mengalami rugi atau

tidak, nasabah harus tetap

mengembalikan uang sebesar

yang dipinjam ditambah bunga

yang telah ditetapkan pada

RAT

Tidak mengkreditkan barang-

barangnya, melainkan menjualnya

secara tunai maka transaksi jual beli

atau yang dikenal dengan murabahah

terjadi pada koperasi syariah,

uang/barang yang dipinjamkan

kepada para nasabah pun tidak

dikenakan bunga, melainkan bagi

hasil, artinya jika nasabah mengalami

kerugian, koperasi pun mendapatkan

pengurangan pengembalian uang,

dan sebaliknya

Sebagai

lembaga

zakat

Tidak menjadikan usahanya

sebagai penerima dan

penyalur zakat.

Menjadikan usahanya sebagai

penerima dan penyalur zakat.

Koperasi syariah juga mempunyai beberapa ciri utama yaitu :

1. Kesatuan (unity)

2. Keseimbangan (equilibrium)

3. Kebebasan (free will)

4. Tanggungjawab (responsibility)

10

Page 11: Koperasi Syariah

BAB III

PENUTUP

Filosofi koperasi secara umum sudah mendekati konsep syariah. Namun,

masih diperlukan beberapa penajaman bahkan perubahan, agar benar-benar sesuai

syariah.

Koperasi syariah berdiri untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya serta turut membangun tatanan

perekonomian yang berkeadilan sesuai dengan prinsip-prinsip islam.

Perkembangan koperasi di Indonesia yang sangat tidak membahagiakan

belakangan ini justru diwarnai dengan perkembangan koperasi dengan sistem

syariah. Koperasi syariah ju stru berkembang ditengah ribuan koperasi di

Indonesia yang terhenti usahanya. Sebab, hingga kini ternyata sudah ada 3000

koperasi syariah di Indonesia yang mampu menghidupi 920 ribu unit usaha kecil.

Mungkin fenomena itu menjadi sesuatu yang mencengangkan. Sebab

ditengah pesimisme masyarakat terhadap kemampuan koperasi, koperasi syariah

justru mulai menunjukkan eksistensinya, meskipun belum banyak dikenal

masyarakat luas. Namun ditengah kondisi masyarakat yang menyangsikan

koperasi syariah tersebut, ada harapan besar bagi koperasi syariah untuk tumbuh

dan berkembang. Sebab cara kerja koperasi yang mengedepankan asas

kebersamaan dan keadilan, koperasi syariah menjadi unit usaha yang

11

Page 12: Koperasi Syariah

berprespektif. Sebab unit usaha yang dibangun dengan sistem syariah selama ini,

nampaknya mulai menjadi lirikan masyarakat.

Ditengah perkembangan masyarakat muslim yang mulai sadar dan

membutuhkan pengelolaan syariah, nampaknya menjadi lahan subur bagi koperasi

syariah untuk tumbuh dan berkembang. Sehingga manfaat berganda dari

pengelolaan koperasi syariah bagi para anggota dan pengelolanya.

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_syariahhttp://www.gudangmateri.com/2011/04/sejarah-dan-visi-misi-koperasi-syariah.htmlhttp://theiwie02.blogspot.com/2009/12/perbedaan-koperasi-konvensional-dengan.htmlhttp://economy.okezone.com/read/2012/07/15/320/663639/koperasi-syariah-makin-menjamur

http://risarah.blogspot.com/2012/10/di-saat-bank-bankberbasis-syariah-

mulai.html

http://anniequ.blogspot.com/2009/11/makalah-keberadaan-koperasi-syariah.htmlhttp://muhshodiq.wordpress.com/2009/08/12/koperasi-syariah-apa-bagaimana/koperasiannafi.wordpress.comkopsyah165bekasi.blogspot.comwww.google.com

12