Konvertor Thomas

7
KONVERTOR THOMAS/KONVERTOR BASA Proses Thomas (basa)

description

konvertor thomas

Transcript of Konvertor Thomas

Page 1: Konvertor Thomas

KONVERTOR THOMAS/KONVERTOR BASA

Proses Thomas (basa)

Konvertor Thomas juga di sebut konvertor basa dan proses nya adalah

proses basa,sebab batu tahan apinya bersifat basa serta digunakan untuk

mengolah besi kasar yg bersifat basa.muatan konvertor Thomas adalah

besi kasar putih yg mengandung banyak fosfor.

Page 2: Konvertor Thomas

Proses pembakaran sama dengan proses pada konvertor Bessemer,hanya

saja pada proses Thomas fosfor terbakar setelah zat arang nya

terbakar.pengaliran udara tidak terus menerus dilakukan karena besi nya

sendiri akan terbakar.pencegahan pembakaran dilakukan dengan

menggangap selesai proses nya walaupun kandungan fosfor nya masih

tetap tinggi.

Guna mengikat fosfor yg terbentuk pada proses ini maka diberi bahan

tambahan batu kapur agar menjadi terak.terak yang bersifat basa ini

dapat dimanfaatkan menjadi pupuk buatan yang dikenal dengan nama

pupuk fosfat.hasil yang keluar dari konvertor disebut baja Thomas yang

biasa digunakan sebagai bahan konstruksi dan pelat ketel.

Proses pembuatan baja pada konvertor Thomas

Pertama kali, bahan tambahan di masukkan ke dalam konvertor,

kemudian besi kasar putih. Udara di hembuskan selama 24 menit.

Hasilnya, sebagian kecil zat arang terbakar, sedangkan fosfor tidak

terbakar. Bila suhu diatas 1300oC dan waktu diatas 10 menit, zat arang

akan hilang. Pada waktu inilah fosfor terbakar dan menimbulkan panas

sangat tinggi. Proses dalam dapur iniantara 12-15 menit. Kotoran

pembakarannya 3 kali lebih banyak dari pada konvertor Bessemer. Bila

kotoran ini di giling halus akan menghasilkan pupuk buatan

(mengandung asam fosfat 17-20%). Hasil akhir dari konvertor ini berupa

Page 3: Konvertor Thomas

baja yang berkadar 0,05-0,6% C, yang banyak dipergunakan untuk baja-

baja profil,plat-plat kapal,plat-plat ketel, dan lain-lain.

Konstruksi konvertor Thomas

Bentuk dan cara kerja konvertor Thomas sama dengan konvertor

Bessemer, hanya pelapisnya terbuat dari dinding batu tahan apidengan

bahan dolomite, yaitu, semacam batu yang terdiri dari campuaran

kalsium karbonat(CaCO3)dan magnesium karbonat(MgCO3). Sisa oksida

basa tidak dapat lagi menghisap oksida arang dan lepas dari udara,sisa

pijarnya dicampur dan dikempakkan dalam cetakan besi tuang.batu

alas/dasarnya dibentuk dari masa yang sama dalam acuan-acuan besi.

Sebelum dapur dipakai, bagian dalamnya dipanaskan dahulu dengan api

kokas untuk membuang bagian gas tersebut. Perlu diingat bahwa dalam

konvertor ini tidak dapat dipakai besi kasar yang kaya silisium seperti

pada proses Bessemer. Ini disebabkan karena ada kemungkinan lapisan

basa akan cepat rusak oleh oksida silisium. Karena itu, dipakai besi

kasar putih(0,3-0,8%Si), sehingga kalor dari silisium tidak ada. Sebagai

penggantinya diberi 1,7-2% fosfor sebagai bahan pembakar yang

dibantu oleh mangan sekitar 1-2%

Page 4: Konvertor Thomas

Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api

bisa atau dolomit [ kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 +

MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara

1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si

terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk mengeluarkan besi

cair ditambahkan zat kapur (CaO),

3 CaO + P2O5 Ca3(PO4)2 (terak cair)

Keuntungan :

Besi kasar yang kurang bersih dapat dikerjakan.

Fosfor dapat dihilangkan, tapi bila ada hanya sebagian fosfor yang

dalam prakteknya tidak menimbulkan gangguan.

Page 5: Konvertor Thomas

Menghasilkan produk tambahan berupa pupuk.

Prosesnya lebih mudah dibandingkan dengan proses Bessemer.

Kerugian :

Baja mengandung lebih banyak oksigen

Besi yang hilang lebih banyak dibandingkan proses Bessemer (11

– 13 %).