Thomas Hobbes

21
THOMAS HOBBES Pemikiran politik Thomas Hobbes kiranya dapat kita lihat dari pemikirannya tentang negara. Bagaimana Thomas Hobbes memandang Negara itu,Berdasarkan konsepnya tentang kodrat egoistis dan anti-sosial dari manusia, Thomas Hobbes mengemukakan ajarannya tentang negara dalam Leviathan. Kalau manusia pada dasarnya egois, bagiman kehidupan masyarakat itu menjadi mungkin di antara makhluk-makhluk yang keji, bengis, dan buas ini? Hobbes menjawab bahwa karena pemeliharaan diri m,enajdi kepentingan asasi setiap individu, saling menerkam menjadi tidak rasional, sebab berlawanan dengan kepentingan asasi itu. Karena itu, Hobbes membayangkan keadaan asali, saat manusia-manusia mengadakan kontrak social, semacam perjanjian damai yang menjadi dasar kehidupan sosial. Akan tetapi, karena perjanjian macam ini rapuh, mereka menyerahkan kekuasaan dan hak-hak kodrati mereka semua kepada sebuah lembaga yang disebut negara. Katanya, perjanjian tanpa pedang adalah omongan saja, dan tak ada kekuatan yang mengamankan manusia. Karena itu, manusia butuh negara yang memonopoli penggunaan kekerasan. Negara ini hanya memiliki hak atas ratyak untuk memaksakan norma-norma dan ketertibannya, dan tidak memiliki kewajiban, maka bersifat absolut. Dengan istilah “Leviathan” dilukiskan negara seperti monster raksasa purbakala yang hidup di lautan. Namun, dalam gambar sampul buku itu dilukiskan bukan sebagai monster purba ala Kitab Suci, melainkan sebagai manusia raksasa yang terdiri atas banyak manusia-manusia Pemikiran Politik Barat 1

Transcript of Thomas Hobbes

Page 1: Thomas Hobbes

THOMAS HOBBES

Pemikiran politik Thomas Hobbes kiranya dapat kita lihat dari pemikirannya tentang

negara. Bagaimana Thomas Hobbes memandang Negara itu,Berdasarkan konsepnya tentang

kodrat egoistis dan anti-sosial dari manusia, Thomas Hobbes mengemukakan ajarannya

tentang negara dalam Leviathan. Kalau manusia pada dasarnya egois, bagiman kehidupan

masyarakat itu menjadi mungkin di antara makhluk-makhluk yang keji, bengis, dan buas ini?

Hobbes menjawab bahwa karena pemeliharaan diri m,enajdi kepentingan asasi setiap

individu, saling menerkam menjadi tidak rasional, sebab berlawanan dengan kepentingan

asasi itu. Karena itu, Hobbes membayangkan keadaan asali, saat manusia-manusia

mengadakan kontrak social, semacam perjanjian damai yang menjadi dasar kehidupan sosial.

Akan tetapi, karena perjanjian macam ini rapuh, mereka menyerahkan kekuasaan dan hak-

hak kodrati mereka semua kepada sebuah lembaga yang disebut negara. Katanya, perjanjian

tanpa pedang adalah omongan saja, dan tak ada kekuatan yang mengamankan manusia.

Karena itu, manusia butuh negara yang memonopoli penggunaan kekerasan. Negara ini

hanya memiliki hak atas ratyak untuk memaksakan norma-norma dan ketertibannya, dan

tidak memiliki kewajiban, maka bersifat absolut. Dengan istilah “Leviathan” dilukiskan

negara seperti monster raksasa purbakala yang hidup di lautan. Namun, dalam gambar

sampul buku itu dilukiskan bukan sebagai monster purba ala Kitab Suci, melainkan sebagai

manusia raksasa yang terdiri atas banyak manusia-manusia kecil. Ini mengingatkan kita akan

manusia besar dalam buku Plato.

Apakah peranan agama dalam kehdiupasn social? Hobbes berpendapat bahwa agama

turut berperan sebagai sarana kontrol sosial yang juga mencakup tipu muslihat dan angan-

angan yang menyesatkan dalam rupa rangsangan terhadap rasa takut atau takhayul. Agama

bersumber dari rasa takut manusia, maka bisa berfungsi memperbesar rasa takut itu untuk

mernciptakan ketertiban. Dengan fungsi ini, agama ortodoks, dan menurut Hobbes

mengajarkan sebuah ajaran bidaah adalah sebuah kejahatan, sebab akan memunculkan anarki.

Bersama Machiavelli, dia setuju bahwa agama dapat dipakai sebagai instrumen politik

Ajaran sosial Hobbes tentang absolutisme negara dan peran instrumental agama ini

mendukung monarkisme. Hobbes mendukung bahwa Raja harus memiliki kekuasaan mutlak

1

Page 2: Thomas Hobbes

tas ratyaknya. Baginya, demokrasi itu lemah, keropos, dan hanya bias dilakuakan di negara-

negara kecil. Dalam negara yang besar pemerintahan haruslah absolute agar tidak terjadi

kekacauan dan ketidakstabilan politis. Raja haruslah seorang yang kuat dan memaksakan

kehendak-kehendaknya secara efektif. Dewasa ini, secara sia-sia orang mengecam teori

absolutisme Hobbes itu. Banyak negara mengembar-ngemborkan demokrasi dan menolak

absolutisme, tapi dalam kenyataan dan prakteknya diam-diam atau secara kasar malah

mewujudkan teori Hobbes itu di berbagai bidang kehidupan sosial.

JOHN LOCKE

Filosof pertama yang menghimpun secara terpadu gagasan dasar konstitusi

demokratis adalah orang Inggris: John Locke. Pikiran-pikirannya memancarkan pengaruh

kuat kepada para dedengkot pendiri Republik Amerika Serikat. Bukan itu saja, pengaruhnya

juga kuat merasuk ke dalam kalbu gerakan pembaharu Perancis.

Pengetahuannya tentang obat-obatan dan praktek kadang-kadang seni memimpin,

pada tahun 1666, untuk seorang kenalan dengan Tuhan Ashley (setelah itu, dari 1672, Earl

dari Shaftesbury). Berkenalan, dimulai secara tidak sengaja, memiliki dampak langsung pada

karier Locke. Melayani tanpa kaitannya dengan Oxford, ia menjadi anggota Shaftesbury

rumah tangga, dan tampaknya telah lama dipandang sebagai yang sangat diperlukan dalam

segala hal dan politik domestic

Dia menyelamatkan hidup negarawan oleh operasi terampil, mengatur sebuah

pernikahan yang cocok untuk ahli warisnya, menghadiri wanita dalam kurungan, dan

diarahkan perawatan dan pendidikan anaknya - kemudian terkenal sebagai pengarang

Karakteristik,. Dia membantu Shaftesbury juga dalam bisnis publik, komersial dan politik,

dan mengikutinya ke layanan pemerintah. Ketika dibuat tuan Shaftesbury kanselir tahun

1672, Locke menjadi sekretarisnya untuk presentasi untuk benefices, dan, pada tahun

berikutnya, dibuat sekretaris dewan perdagangan.. Pada 1675 resminya hidup berakhir untuk

waktu dengan jatuhnya kepala.

2

Page 3: Thomas Hobbes

Ketika dilepaskan dari urusan kantor, ia meninggalkan Inggris untuk mencari

kesehatan.. Sepuluh tahun yang lalu ia punya pengalaman pertama bepergian ke luar negeri

dan kerja publik, sebagai sekretaris Sir Walter Vane, duta besar untuk Pemilih Brandenburg

selama perang Belanda yang pertama.. Setelah kembali ke Inggris, pada awal 1666, ia

menolak tawaran layanan lebih lanjut di Spanyol, dan menetap lagi di Oxford, namun

kemudian disebabkan oleh Shaftesbury untuk menghabiskan sebagian besar waktunya di

London.. Setelah dibebaskan dari jabatannya pada 1675 ia mencari udara lebih ringan di

bagian selatan Perancis, membuat perjalanan santai, dan duduk selama berbulan-bulan di

Montpellier. Jurnal yang dijaga pada periode ini penuh dengan menit deskripsi tempat dan

adat istiadat dan lembaga Juga berisi catatan banyak refleksi yang kemudian mengambil

bentuk dalam Essay tentang Human Understanding. patron. Ia kembali ke Inggris pada tahun

1679, ketika pelindungnya telah lagi mantra pendek kantor. Dia tidak tampaknya telah

terlibat dalam skema Shaftesbury di kemudian hari, tetapi secara alami jatuh kecurigaan

kepadanya, dan ia merasa bijaksana untuk berlindung di Belanda . Ini ia lakukan pada bulan

Agustus 1683, kurang dari setahun setelah penerbangan dan kematian dari Shaftesbury.

Bahkan di Belanda selama beberapa waktu ia tidak aman dari bahaya penangkapan di contoh

pemerintah Inggris, ia pindah dari kota ke kota, tinggal di bawah nama samaran, dan

mengunjungi teman-temannya secara diam-diam.. Menetap di Belanda membawa pekerjaan

politik dengan itu, di antara orang-orang yang sedang menyiapkan revolusi Inggris. itu

setidaknya nilai yang sama dalam waktu luang yang memberinya untuk karya sastra dan

dalam persahabatan yang ditawarkan Limbroch, Secara khusus, ia membentuk keakraban

yang erat dengan Philip van Limbroch, pemimpin yg membujuk ulama, dan para sarjana dan

teolog liberal kepada siapa Epistola de Tolerantia didedikasikan in 1688. Surat ini selesai

pada 1685, meskipun tidak dipublikasikan pada saat itu; dan, sebelum ia berangkat ke

Inggris, pada bulan Februari 1689, Essay tentang Human Understanding tampaknya telah

mencapai bentuk akhirnya, abstrak diterbitkan pada Bibliotheque Leclerc’s universelle pada

tahun 1688.

Pemerintah baru mengenali layanan kepada penyebab kebebasan oleh tawaran jabatan

duta besar baik di Berlin atau di Wina. Tapi Locke ada tempat pemburu dia juga prihatin

tentang kesehatannya; nya pengalaman sebelumnya Jerman membuatnya takut “udara

dingin” dan “hangat minum”; dan jabatan tinggi ditolak. Tapi ia menjabat kurang penting

3

Page 4: Thomas Hobbes

kantor di rumah Ia diangkat menjadi komisaris banding Mei 1689, dan 1696-1700, ia adalah

seorang komisaris perdagangan dan perkebunan pada L1000 gaji setahun.. Meskipun tugas-

tugas resmi memanggilnya ke kota untuk periode berlarut-larut, ia mampu memperbaiki

kediamannya di negeri ini. Pada tahun 1691 ia dibujuk untuk membuat rumah permanen di

Oates di Essex, di rumah dan Lady Francis Masham. Lady Masham adalah anak dari

Cudworth, Cambridge Platonis; Kunci telah diwujudkan simpati yang berkembang dengan

jenis teologi liberal; intelektual meningkat kedekatan persahabatan dengan keluarga di Oates;

dan ia terus tinggal bersama mereka sampai kematiannya pada 28 Oktober 1704.

ROUSSEAU

Seperti yang dikemukakan Rousseau bahwa manusia memiliki kebebasan penuh dan

bergerak menurut emosinya. Kedaaan tersebut sangat rentah akan konflik dan pertikaian .

untuk menyelesaikan masalah tersebut , manusia mengadakan ikatan bersama yang disebut

kontrak social.

Rousseau berpendapat bahwa negara merupakan bentuk nyata dari kontrak

social.Individu-individu di dalamnya sepakat untuk menyerahkan sebagian dari hak-haknya

untuk kepentingan bersama melalui pemberian kekuasaan kepada pihak-pihak tertentu

diantara mereka. . kekuasaan tersebut digunakan untuk mengatur, mengayomi , menjaga

keamanan maupun harta benda mereka . hal inilah yang kemudian disebut sebagai kedaulatan

rakyat. Perbedaan teori kontak sosial dalam pandangan Hobbes dan Rousseau adalah Hobbes

menyatakan bahwa setelah negara terbentuk sebagai suatu kontrak social, negara tidak terikat

lagi dengan individu tetapi individulah yang terikat dengan negara dengan kata lain , negara

dapat berbuat apa saja terhadap individu. Berbeda dengan Hobbes, Rousseau berpendapat

bahwa negara adalah berasal dari kontrak social antara individu jadi negara merupakan

representasi kepentingan individu-individu didalamnya , negara harus berusaha mewujudkan

kehendak umum bila kehendak itu diabaikan oleh negara , rakyak dapat mencabut mandatnya

terhadap penguasa.

Rousseau mendambakan suatu system pemerintahan yang bersifat demokrasi

langsung dimana rakyat menentukan penguasa atau pemimpin mereka, membuat tata negara

4

Page 5: Thomas Hobbes

dan peraturan secara langsung . demokrasi langsung hanya dapat dilaksanakan pada wilayah

yang tidak terlalu luas .

Menurut Roussau keanekaragaman pemerintahan di dunia adalah baik karena

biasanya mengakomodasikan kepentingan beranekaragam bentuk , tradisi dan adat istiadat

masyarakat yang berbeda-beda . Klasifikasi pemerintahan dan criteria tolak ukur negara

menurut Rousseau dapat dilihat berdasarkan jumlah mereka yang berkuasa.

Bila kekuasaan dipegang oleh seluruh atau sebagian besar warganegara( citizen

magistrates lebih banyak dari ordinary privat citizen), maka bentuk negara tersebut adalah

demokrasi. Tetapi bila kekuasaan dipegang oleh beberapa penguasa ( ordinary privat citizen

lebih banyak dari citizen magistrates) maka negara tersebut berbentuk aristokrasi . apabila

negara tersebut hanya terpusat pada satu orang penguasa , maka negara tersebut berbentuk

monarki.

Rousseau juga berpendapat bahwa mungkin nanti terdapat bentuk negara campuran

yang memadukan system dan bentuk negara demokrasi , aristokrasi dan monarki.

MONTESQIEU

Konsep Trias Politika merupakan ide pokok dalam Demokrasi Barat, yang mulai

berkembang di Eropa pada abad XVII dan XVIII . Trias Politika adalah anggapan bahwa

kekuasaan negara terdiri dari tiga macam kekuasaan : pertama, kekuasaan legislatif atau

membuat undang-undang; kedua, kekuasaan eksekutif atau kekuasaan melaksanakan undang-

undang; ketiga, kekuasaan yudikatif atau kekuasaan mengadili atas pelanggaran undang-

undang.

Trias Politica menganggap kekuasaan-kekuasaan ini sebaiknya tidak diserahkan

kepada orang yang sama untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak yang

berkuasa. Dengan demikian diharapkan hak-hak asasi warga negara dapat lebih terjamin.

Konsep ini pertama kali diperkenalkan dibukunya yang berjudul, L’Esprit des Lois (The

Spirit of Laws). Sebelumnya konsep ini telah diperkenalkan oleh John Locke. Filsuf Inggris 

mengemukakan konsep tersebut dalam bukunya Two Treatises on Civil Government (1690),

yang ditulisnya sebagai kritik terhadap kekuasaan absolut raja-raja Stuart di Inggris serta

5

Page 6: Thomas Hobbes

untuk membenarkan Revolusi Gemilang tahun 1688 (The Glorious Revolution of 1688) yang

telah dimenangkan oleh Parlemen Inggris.

Ide pemisahan kekuasaan tersebut, menurut Montesquieu, dimaksudkan untuk

memelihara kebebasan politik, yang tidak akan terwujud kecuali bila terdapat keamanan

masyarakat dalam negeri. Montesquieu menekankan bahwa seseorang akan cenderung untuk

mendominasi kekuasaan dan merusak keamanan masyarakat tersebut bila kekuasaan terpusat

pada tangannya. Oleh karenanya, dia berpendapat bahwa agar pemusatan kekuasaan tidak

terjadi, haruslah ada pemisahan kekuasaan yang akan mencegah adanya dominasi satu

kekuasaan terhadap kekuasaan lainnya

Karya Montesqiueau ini hampir diterapkan diseluruh Negara didunia yang menganut

Demokrasi termasuk juga Indonesia. Di Negara Komunis yang hanya mempunya satu partai

cenderung menjauhi konsep Trias Politica terlihat jelas bahwa bentuk pemerintahan hanya

dipegang oleh kalangan partai tunggal tersebut saja, sebut saja China, Korea Utara dan Uni

Soviet (masa perang dingin) adalah sejumlah Negara yang menjauhi Trias Politica tak heran

jika bentuk pemerintahannya bersifat otoriterian karna tidak adanya  pembagian kekuasaan.

Beda dengan Negara yang mengenakan sistim Trias Politica. Dengan adanya lembaga

Legislatif, kepentingan rakyat dapat terwakili secara baik karma merupakan cermin

kedaulatan rakyat. Selain itu lembaga ini juga mempunyai fungsi sebagai check and balance

terhadap dua lembaga lainnya agar tidak terjadi penyelewengan kekuasaan dengan begitu

jalannya pemerintahan bisa berjalan efektif dan efisien.

KARL MARX

Pemikiran Karl Marx yaitu filsafat materialisme memperlihatkan adanya

keterhubungan dengan dengan materialisme lama. Sumbangan yang diberikan Karl Marx

adalah, materialismenya mengarah kepada keterlibatan manusia sebagai subjek kesadaran.

Marx berhasil mengatasi materialisme dualistis yang disebutnya vulgar serta materialisme

mekanistis abad 18, namun tesis Marx menjadi berat sebelah ketika mereduksikan seluruh

ketergantungan manusia pada alam materi.

6

Page 7: Thomas Hobbes

Karl Marx berfilsafat materialisme dialektis berawal dari tesis dan ia berusaha

menjelaskan tentang perbedaan-perbedaan kuantitas benda akan melahirkan sebuah

perbedaan-perbedaan ke tingkat kualitas. Tesis yang ditulis Karl Marx mengungkapkan pula

bahwa ide hanyalah fungsi dari materi yang kompleks, fungsi ini mendapatkan tempatnya

dalam kehidupan sosial manusia. Karena diacu sebuah tesis dasar bahwa kehadian manusia

tidak ditentukan oleh kesadarannya, tetapi lebih ditentukan oleh percaturannya dalam

pengalaman material. Disinilah faktor pentingnya hubungan antara manusia dan alam yang

diungkapkan Marx,

LENNIN

Lenin sendiri berpendapat, dalam hal ini agak searah dengan Marx, bahwa masyarakat

komunis adalah masyarakat yang paling ideal di dalam sejarah manusia. Di dalam

masyarakat komunis, seluruh kebijakan politis diciptakan dengan berpegang pada satu

prinsip, yakni dari setiap orang sesuai dengan kemampuannya, dan kepada setiap orang

sesuai dengan kebutuhannya. Artinya, setiap orang bekerja sesuai dengan minat dan

kemampuannya. Kerja adalah sesuatu yang mengembangkan keseluruhan diri manusia, dan

bukan lagi suatu keterpaksaan demi mempertahankan keberadaan. Kerja juga merupakan

suatu bentuk pengabdian nyata pada kepentingan publik, dan tidak lalu berorientasi melulu

pada kepentingan pribadi. Mekanisme kerja akan dibuat sedemikian membebaskan, sehingga

orang dapat mengembangkan suatu budaya tinggi (high culture). Budaya tinggi inilah yang

mencegah berbagai kecurangan dan pelanggaran hukum di dalam masyarakat komunis.

Semua pelanggaran hukum juga akan hilang, karena setiap orang tidak lagi perlu

memikirkan bagaimana cara memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarga mereka.

Pemerintahlah yang akan memenuhi semua kebutuhan hidup. Tentu saja, di dalam

masyarakat komunis, setiap orang akan sadar, bahwa mereka tidak akan menuntut pemerintah

untuk memenuhi kebutuhan yang mengada-ada, seperti rumah ataupun mobil mewah. Pola

konsumsi dan selera masyarakat akan sepenuhnya berubah. Selera masyarakat tidak lagi

hanya akan berfokus pada kepentingan pribadi ataupun kelompok partikular semata,

melainkan berorientasi sepenuhnya pada kepentingan publik. Tidak hanya kerja, selera dan

pola konsumsi pun kini ditujukan sebagai suatu bentuk pengabdian pada kepentingan publik

sebagai keseluruhan.

7

Page 8: Thomas Hobbes

Masyarakat komunis yang ideal semacam itu, menurut Lenin, hanya dapat terwujud,

jika kesadaran revolusioner kaum proletar di dalam alam kapitalisme bisa ditumbuhkan.

Proses menciptakan kesadaran revolusioner tersebut hanya dapat dijamin dengan keberadaan

suatu partai revolusioner. Partai revolusioner inilah yang mewakili kesadaran revolusioner

yang otentik. Masyarakat komunis yang ideal juga hanya dapat terwujud, jika pihak-pihak

yang menentang keberadaannya bisa ditumpas. Memang, segala sesuatu ada harganya, dan,

menurut Lenin, harga yang harus dibayar demi terciptanya masyarakat komunis adalah

adanya semacam kekuasaan diktatorial dari partai komunis. Partai inilah yang memastikan,

bahwa masyarakat komunis yang ideal nantinya bisa terwujud di dalam realitas.

STALIN

Stalin jauh lebih russia dari pada komunis atau ateis. Ateismenya adalah insidental –

bila ia memang ateis—karena kita tidak tahu perasaan sesungguhnya dari Stalin. Ia tidak

menjadi pemimpin rusia dari awalnya tapi ia tumbuh sebagai anak dan berhasil maju lewat

militer soviet. Pada fase perkembangan, pendidikan, militer dan kepemimpinan politik, untuk

memeluk suatu agama dapat menjadi fatal bagi kepemimpinannya, fatal bagi tujuannya dan

mungkin lebih fatal lagi pada rejimnya. Bila ia religius, maka ia akan memilih menutup mulut

seperti semua orang religius yang berada di kekuasaannya saat itu. Ateisme dipaksakan

karena ia paling ilmiah dan karena mustahil membentuk gerakan ateistik apapun (khususnya

gerakan pemberontakan), dimana agama sangat kondusif dalam memaksakan sebuah gagasan

dan kesetiaan dan berarti berbahaya bagi negara.Dengan kata lain, para pemimpin komunis

memilih ateisme: ateisme tidak diciptakan dan tidak pula mendukung komunisme.

8

Page 9: Thomas Hobbes

IBNU KHALDUN

Biografi

 

Ibnu Khaldun, Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Khaldun Al-Hadrami

atau Abu Zaid Abdurrahman bin Khaldun di lahirkan di Tunis pada tahun 1332 M. ia

termasuk turunan orang-orang yang pernah menjabat kedudukan penting dalam

pemenrintahan bani umayah di Andalusia, spanyol. Kekalahan dalam pergolakan perebutan

kekuasaan, membuat keluarganya pindah ke Tunisia, Afrika Utara. Ia seorang ilmuwan

sekaligus praktisi berpengalaman di bidang pemerintahan dan beberapa kali menjadi hakim

terutama di Mesir. Ia gemar menelaah ilmu dan mengembara ke berbagai negeri islam.

Meninggal  pada tahun 1406 M.

 

Kitabnya yang terkenal adalah Al-Muqaddimah  sebuah pengantar pada kitab yang lebih

luas, yaitu kitab Al-‘Ibar yang terdiri dari enam jilid. Itab ini merupakan landasan teoritik

untuk memahami berbagai peristiwa yang berkaitan dengan masyarakat dan Negara, terutama

sejarah kehidupan para penguasa-penguasa islam, masyarakat yang hidup di dalamnya,

pergolakan politik dan sebagainya yang mewarnai dinasti-dinasti tersebut yang di cantumkan

dalam kitab Al-‘Ibar (kitab tentang ibarat-ibarat). Beliau hidup pada masa kekuasaan Bani

Umayah di Andalusia, Spanyol dan masa akhir kejayaan bani Abbas di Baghdad.

 

Point-point penting pemikirannya.

a. Masyarakat dan Negara

Dengan tabiat dan fitrah kejadiaannya, manusia itu memerlukan masyarakat. Artinya

bahwa manusia itu memerlukan kerjasama antar sesamanya untuk dapat hidup; baik untuk

memperoleh makanan maupun untuk mempertahankan diri. Tetapi manusia mempunyai

kewibawaan dan kekuasaan (mulk). Kerjasama ini tidak di dasarka pada naluri manusia

melainkan sebagai hasil pemikiran. Karena pemikiranlah yang membedakan antara manusia

dan hewan. Masyarakat yang mempunyai wazi’disertai mulk itulah yang disebut Negara.

Masyarakat yang di maksud ibn Khaldun adalah masyarakat yang menetapdan telah

9

Page 10: Thomas Hobbes

membentuk peradaban bukan masyarakat nomad (badui) di padang pasir. Negara

mengandung peradaban dan ini dapat tercapai dengan kehidupan menetap.negara pun

mengandung kekuasaan yang bisa memaksakan kehendaknya pada warganya. Kehidupan

menetap mendorong kemauan untuk berkuasa, dan kekuasaan inilah dasar perbedaan dari

masyarakat.

 

b.‘Ashabiyah (fanatisme/ rasa golongan)

 

Terbentuknya Negara, memerlukan rasa golongan (‘ashabiyah) untuk mengikat

pendukung-pendukung Negara bersangkutan sedemikian rupa sehingga mereka, bila di

perlukan, mempertahankan Negara dan kekuasaannya itu terhadap musuh-musuh di dalam

dan di luar kekuasaan. Ashabiyah memiliki hubungan yang erat dengan daulah (dapat berarti

dinasti). Dengan demikian kuat lemahnya dinasti, antara lain terletak pada kuat lemahnya

ikatan ashabiyah.

 

Ashabiyah bisa merupakan alat perjuangan, alat penyerang dan bertahan. Dapat pula

sebagai alat penyelesaian konflik antar golongan, yakni bila konflik ini harus di selesaikan

secara kekerasan. Dalam masyarakat menetap tujuan terakhir ashabiyah adalah Mulk,

kekuasaan-wibawa yang pada akhirnya melemahkan kemauan agar dituruti, kalau perlu

dengan kekerasan. Pada tahap selanjutnya, alat-alat kekuasaan termasuk ashabiyah kurang

memegang peranan sebagaimana ia di perlukan untuk menegakkan kekuasaan itu di awal

mula. Penguasa dan orang-orang yang telah  membantunya menegakkan kekuasaan itu mulai

melihat kepada hal-hal lain yang di rasakan lebih menarik, terutama kemewahan yang dating

tanpa di cari. Karena pada dasarnya tabiat ekuasaan itu diiringi dengan kemewahan. Tetapi

kemewahan ini hanya pada permulaan saja akan menambah si penguasa. Akhirnya ia akan

melemahkankekuatan ini, sebab ia mengandung sifat yang merusak akhlak manusia.

Kemewahan akan melupakan seseorang tentang kewajiban-kewajibannya yang sesuai yang

harus di penuhi sebagai seorang penguasa. Kemudian melemahkan ashabiyah. Dalam

demikian, seorang penguasa mendasarkan kekuasaannya pada serdadu upahan, yang

merupakan pejabat-pejabat yang tidak mengenal ashabiyah. Bila ini terjadi, sekurang-

kurangnya buat sementara, kekuasaan akan menuju pada pemusatan kekuasaan. Kemudian

kekerasan untuk memaksakan kehendak.

10

Page 11: Thomas Hobbes

 

Oleh golongan yang pertama-tama menagakkan daulah (dinasti), pemusatan kekuasaan

itu tidak di benarkan. Rasa ashabiyah semula akan menyuruh orang untuk membagi

kemenangan dan kemegahan yang di peroleh secara bersama itu di antara mereka. Bila timbul

juga pemusatan kekuasaan, maka rasa golongan akan hancur. Itulah sebabnya penguasa

bergantung kepada orang upahan yang memudahkan datangnya kehancuran umum.

 

c.  Syarat-syarat kepala negara.

 

Menurtnya syarat-syarat bagi kepala negara, yang di sebutnya khalifah atau imam adalah

empat; yaitu pengetahuan, keadilan (’adalah), mempunyai kemampuan, serta sehat jasmani

dan ruhani dari segala kekurangan yang mungkin mempengaruhi penilaian dan perbuatan. Di

tambahkan pula syarat kelima yang masih di perselisihkan oleh para ulama yaitu keturunan

Quraisy.

1)      Bahwa pengetahuan menjadi syarat sudah jelas. Imam bisa melaksanakan hukum Ilahi

jika ia tahu. Yang tidak di ketahui, tidak dapat melaksanakan dengan baik.

Pengetahuannya baru berarti bila ia bisa membuat keputusannya sendiri. Taklid

merupakan suatu kekurangan; Imamah memerlukan kesempurnaan dalam sifat dan

keadaan.

2)      ’Adalah di perlukan oleh sebab kekhalifahan/ imamah merupakan lembaga agama dan

mengawasi semua lembaga lain yang memerlukan keadilan. Tidak ada peredaan

pendapat bahwa keadilan imam batal karena perbuatan maksiyat yang di lakukannya.

3)      Kemampuan berarti bahwa imam atau khalifah bersedia melaksanakan hukum dan

untuk pergi ke medan perang. Ia harus memahami hal ihwal perang dan melaksanakan

tanggung jawabnya dalam memobilisasi perang. Ia mesti mengetahui rasa golongan,

tentang diplomasi, atau kuat memenuhi tugasnya untuk melindungi agama, memimpin

perang suci terhadap musuh, menegakkan hukum, dan mengelola kepentingan umum.

4)      Sehat jasmani dan ruhani sehingga bebas dari kekurangan seperti buta, gila, bisu, tuli,

dan kekurangan karena hilangnya anggota badan yang mempengaruhi ia berbuat

melakukan kewajibannya.

11

Page 12: Thomas Hobbes

5)      Syarat tentang keturunan Quraisy berdasarkan konsensus umum di antara para sahabat

Nabi pada hari saqifah banu sa’idah dan Abu Bakar terpilih sebagai Khalifah pertama.

Syarat ini di jadikan sebagai syarat khusus.

 

d. Imamah dan  Khilafah

 

Ibnu Khaldun tidak membedakan antara khalifah dan imam. Keduanya adalah nama

bagi jabatan politik sebagai pengganti Nabi yang mengemban agama. Lembaga Khilafah atau

Imamah ini menjaga agar ajaran-ajaran Nabi tegak. Lembaga tersebut bersandar pada syariat.

Lembaga yang bersandar pada pertimbangan akal ini bermaksud ”memenuhi kepentingan-

kepentingan duniawiah dan menghilangkan hal-hal yang merusak tercapainya kepentingan-

kepentingan di maksud”. Inilah kekuasaan-wibawa politis yang sesuai dengan syariat serta

”menyebabkan manusia bertindak sesuai dengan perintah syariat untuk kepentingan mereka

baik di dunia lain (akhirat) maupun di dunia ini”.karena hidup ini tidaklah terbatas hingga

yang fana ini saja, melainkan di lanjutkan setelah mati.

 

Ibn Khaldun menekankan bahwa syariat tidak hanya asal-asalan membatasi, mengekang

atau pun melarang kekuasaan politik, melainkan untuk mencegah timbulnya keburukan-

keburukan serta kejahatan yang mudah berbarengan dengan adanya kekuasaan, misalnya

perbuatan sewenang-wenang, ketidakadilan, dan keinginan hendak bermandikan kesenangan

lepas dari kepatutan. Seorang pemimpin harus mematuhi kewajiban-kewajiban agama.

 

Ibnu Khaldun dan jenis pemerintahan

 

Ibn Khaldun telah berusaha mencari dasar pengklasifikasian yang dapat membedakan

jenis-jenis pemerintahan satu sama lain, sehingga dia mendapatkan bahwa substansi setiap

sistem pemerintahan hanyalah undang-undang. Jenis undang-undanglah yang menjelaskan

karakter suatu sistem pemerintahan. Undang-undang adalah ruh setiap sistem atau tatanan

sosial dan menjadi dasar eksistensinya. Menurutnya, ketika undang-undang tersebut ada tiga

macam, maka sistem pemerintahan pun ada tiga macam.

1.Mulk natural. Membawa sekalian umat manusia sesuai dengan tujuan dan keinginan

nafsu. Yang ia maksuk dengan tabiat natural adalah insting, atau kecendrungan dan

12

Page 13: Thomas Hobbes

keinginan insting yang tersusun dalam satu individu: seperti egoisme dan keinginan untuk

menjadi arogan atau despotis, berusaha mewujudkan keserakahan individu berdasarkan

egoisme. Menurut Ibn Khaldun pemerintahan seperti ini harus di benci. Di masa sekarang

pemerintahan jenis ini menyerupai pemerintahan otorier, individualis, otokrasi atau

inkonstitusional.

2.Mulk politik. Membawa atau mengantar masyarakat sesuai dengan pandangan rasio dalam

mencapai kemaslahatan duniawi dan mencegah mudarat. Jenis pemerintahan kedua ini

seperti apa yang kita namakan sekarang sebagai pemerintahan republik atau pun juga

kerajaan konstitusional, yang dapat mewujudkan keadilan sampai batas tertentu;

membawa berbagai manfaat bagi rakyat dalam kehidupan dunia karena mnejalankan

kebijakannya berdasarkan rasio yang elah di gariskan oleh para pemikir umat,

mendatangkan stabilitas, kemajuan dan kejayaan negara. Namun bahwa sistem ini adalah

orde materialis yang hanya membatasi diri dalam urusan keduniaan dan

mengesampingkan kehidupan spiritual dan aspek-aspek agama, sehingga tidak mampu

mewujudkan kepentingan rakyatnya dalam hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan

akhirat. Jenis pemerintahan ini di puji di satu sisi, namun di cela pada sisi lain.

3.khilafah/ Imamah. ”identik dengan membawa semua orang untuk berpikir sesuai dengan

jalan agama, dalam memenuhi semua kepentingan mereka, baik yang bersifat

keukhrawian maupun keduniawian. Karena dalam pandangan syara’, semua situai dan

kondisi keduniaan harus memperhatikan pula kemaslahatan ukhrawi. Dengan demikian

pemerintahan model ketiga ini adalah perwakilan Tuhan sebagai pemilik syariat dalam

menjaga agama dan mengatur dunia dengan ajaran-ajarannya”.ibn Khaldun juga

mengadakan studi komparasi dengan dua model pemerintahan sebelumnya. ”jika aturan

perundang-undangan di putuskan oleh para intelektual dan pembesar negara, kebijakan

politiknya di sebut rasional; dan jika aturan-aturan tersebut berasala dari Allah yang

mensyariatkannaya, maka orientasi politiknya adalah religius, bermanfaat dalam

kehidupan dunia dan akhirat. Adapun model pemerintah yang berorientasikan kekerasan,

penindasan dan mengesampingkan potensi kemarahan rakyatnya pastilah akan

menimbulkan kerusakan dan permusuhan.     

13