Konverter Heksadesimal Ke Biner

12
KONVERTER HEKSADESIMAL KE BINER 1. TEORI DASAR Kita telah terbiasa menggunakan system bilangan desimal, yaitu system bilangan berbasis 10, yang mempunyai 10 buah symbol, yaitu 0, 1, 2, … , 9. tetapi system ini tidak selalu merupakan pilihan terbaik untuk setiap aplikasi. Sistem biner yang lebih sederhana lebih cocok digunakan pada elektronika digital. Sistem biner merupakan system bilangan berbasis 2, dan hanya mempunyai 2 simbol yaitu 1 dan 0. Sistem lain yang sering digunakan adalah system bilangan dengan basis 8 atau octal, dan system bilangan dengan basis 16 atau heksadesimal. Bilangan heksadesimal digunakan secara luas dalam kerja mikroprosesor. Bilangan ini jauh lebih singkat dibandingkan bilangan biner. Hal ini memudahkan penulisan dan penghapalannya. Selain itu mengubah ke dalam bentuk biner dapat dilakukan secara langsung bila diperlukan. Heksadesimal (atau biasa disebut dengan bilangan hex) berarti angka 16. Artinya kita menggunakan bilangan- bilangan 16 digit sebagai berikut : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E dan F.

description

persiapan UN teori Kejuruan

Transcript of Konverter Heksadesimal Ke Biner

Page 1: Konverter Heksadesimal Ke Biner

KONVERTER HEKSADESIMAL KE BINER

1. TEORI DASAR

Kita telah terbiasa menggunakan system bilangan desimal, yaitu system

bilangan berbasis 10, yang mempunyai 10 buah symbol, yaitu 0, 1, 2, … , 9. tetapi

system ini tidak selalu merupakan pilihan terbaik untuk setiap aplikasi. Sistem biner

yang lebih sederhana lebih cocok digunakan pada elektronika digital. Sistem biner

merupakan system bilangan berbasis 2, dan hanya mempunyai 2 simbol yaitu 1 dan 0.

Sistem lain yang sering digunakan adalah system bilangan dengan basis 8 atau octal,

dan system bilangan dengan basis 16 atau heksadesimal.

Bilangan heksadesimal digunakan secara luas dalam kerja mikroprosesor.

Bilangan ini jauh lebih singkat dibandingkan bilangan biner. Hal ini memudahkan

penulisan dan penghapalannya. Selain itu mengubah ke dalam bentuk biner dapat

dilakukan secara langsung bila diperlukan.

Heksadesimal (atau biasa disebut dengan bilangan hex) berarti angka 16.

Artinya kita menggunakan bilangan-bilangan 16 digit sebagai berikut : 0, 1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E dan F.

Bilangan yang lebih besar dari 1510 memerlukan lebih dari satu digit hex.

Kolom heksadesimal menunjukkan eksponen dengan basis 16, yaitu 160 = 1, 161 =

16, 162 = 256 an seterusnya.

Page 2: Konverter Heksadesimal Ke Biner

Tabel dibawah akan menunjukkan ekivalensi antara bilangan heksadesimal, biner dan

desimal.

Heksadesimal Biner Desimal

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

A

B

C

D

E

F

0000

0001

0010

0011

0100

0101

0110

0111

1000

1001

1010

1011

1100

1101

1110

1111

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Konversi Heksadesimal ke Biner

Untuk mengubah bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner, ubahlah setap digit

heksadesimal menjadi biner 4-bit yang ekivalen dengan table diatas. Misalnya, 9AF

diubah menjadi biner sebagai berikut :

9 A F

1001 1010 1111

Page 3: Konverter Heksadesimal Ke Biner

Untuk memudahkan pembacaan, penulisan angka-angka biner dilakukan dengan

memberi spasi untuk setiap string 4-bit, seperti contoh diatas maka dapat dituliskan

sebagai berikut :

9AF16 = 1001 1010 1111

Ada banyak cara untuk membuat alat konversi heksa to biner. Biasanya itu

didasarkan pada tuts didalam matriks, tapi kita akan menggunakan cara yang lebih

sederhana. 16 kotak tuts (0…F) yang disambungkan bersama (common) pada saluran

catu positif.

2. GAMBAR RANGKAIAN

Page 4: Konverter Heksadesimal Ke Biner

3. DATASHEET IC 4532

PENGATURAN IC 4532

TABEL KEBENARAN IC 4532

Page 5: Konverter Heksadesimal Ke Biner

GAMBAR RANKAIAN DALAM IC 4532

FUNSI IC 4532 DALAM RANKAIAN

Funsi IC 4532 adalah suatu rankaian masukan prioritas (I0-I7),dan tiga keluaran

alamat yang aktif (A0-A2), satu keluaran alamat tinggi yang aktif adalah (A0-A7), dan

satu ketinggian yang aktif memungkinkan Input (Ein), serta satu kelompok tinggi

yang aktif memilih keluaran atau output (G).

Data diterima di delapan prioritas masukan pada rankaian yaitu (I0-I7), sandi biner

yang sesuai dengan prioritas yang paling tinggi masuk (I0-I7) yang ketinggian

Page 6: Konverter Heksadesimal Ke Biner

dihasilkan di alamat keluaran (A0-A2) jika memungkinkan masukan (Ein) ketinggian,

prioritas Input I7 adalah assigneri prioritas yang paling tinggi. kelompok memilih

keluaran (G) ketika tinggi satu atau lebih prioritas masuk (I0-I7) bersifat rendah (Ein)

bersifat ketinggian. memungkinkan masukan (Ein) ketinggian. memungkinkan

masukan (Ein) ketika yang rendah, angkatan semua keluaran (A0-A2.GS.Eout)rendah.

Enkoder prioritas IC 4532 pada rankaian tersebut untuk menyediakan suatu alamat

yang biner untuk masukan yang aktif dengan prioritas yang paling tinggi. delapan

data masuk (D0-D7) dan satu memungkinkan masukan (Ein) disediakan lima keluaran

sudah tersedia pada rankaian, keluaran tiga adalah adalah alamat keluaran (Q0 thru

Q2), dan satu kelompok memilih (G) dan satu keluaran pada rankaian ,memastikan

keluaran pada rankaian tersebut.

4. METODE PERANCANGAN

Konversi sandi dilakukan oleh dua encoder prioritas (IC 4532). Kalau salah

satu input I0 … I7 di IC-IC itu dihubungkan kepada saluran catu positif lewat salah

satu kontak S1 … S16 yaitu dibikin logika tinggi, maka sandi biner yang relevan

muncul di outpu atau keluaran yang bersangkutan Q0 … Q2. Dimana Q2 adalah bit

LSB. Karena dekodernya dikaskadekan maka keseluruhan ada 16 input.

Output-output yang berkoresponden dari decoder dikombinasikan pada

gerbang-gerbang OR N6 … N8 untuk membentuk tiga bit keluaran terendah D0 … D2.

Bit data keempat diambil dari output GS (group select) IC 4532 sebelah kanan.

Keluaran ini adalah logika tinggi kalau salah satu kotak tuts S9 … S16 (8…F) ditutup.

Karena output-output GS kedua IC dikombinasikan kedalm gerbang OR N5 maka D3

adalah aktif high kalau ada tuts yang ditekan.

Kalau lebih dari satu tuts yang ditekan, dipilihlah yang tertinggi sebagaimana

yang diharapkan dari encoder prioritas. Rangkaian memerlukan catuan 3…18 V

(disini kami menggunakan catuan 9 V), konsumsi arus tidak melebihi 10 mA.

Page 7: Konverter Heksadesimal Ke Biner

Tabel Kebenaran IC 4532

This device is an 8-bit priority encoder.

E1 0 1 2 3 4 5 6 7 | GS O2 O1 O0 EO

|

0 X X X X X X X X | 0 0 0 0 0

1 0 0 0 0 0 0 0 0 | 0 0 0 0 1

1 1 X X X X X X X | 1 0 0 0 0

1 0 1 X X X X X X | 1 0 0 1 0

1 0 0 1 X X X X X | 1 0 1 0 0

1 0 0 0 1 X X X X | 1 0 1 1 0

1 0 0 0 0 1 X X X | 1 1 0 0 0

1 0 0 0 0 0 1 X X | 1 1 0 1 0

1 0 0 0 0 0 0 1 X | 1 1 1 0 0

1 0 0 0 0 0 0 0 1 | 1 1 1 1 0

8. SIMULASI RANGKAIAN

Untuk membuat dan mensimulasikan rangkai konversi heksa to biner ini kita

menggunakan software yang telah sering kita gunakan dalam merancang berbagai

macam rangkaian elektronika yang disebut dengan nama Electronic Workbench (

EWB ).

Kita mengambil contoh, apabila tuts S8 kita tekan, maka semua input pada IC

4532 yang disebelahh kiri (IC1) bernilai low (0), maka keluaran pada O0…O2 ataupun

pada GS semua juga berlogika “0” (low). Sedangakan untuk IC2 terdapat masukan

pada tuts S8 atau pada input I0 berlogika “1” dan input I1…I7 berlogika “0”, maka

sesuai dengan table kebenaran dari IC4532 diatas keluaran pada O0…O2 berlogika

“0” dan keluaran pada GS berlogika “1”.

Karena output-output dari decoder dikombinasikan pada gerbang-gerbang OR

N6 … N8 untuk membentuk tiga bit keluaran terendah D0 … D2, maka keluaran pada

D0….D2 berlogika “0” atau pada gambar rangkaian digantikan dengan tidak

Page 8: Konverter Heksadesimal Ke Biner

menyalanya probe yang terpasang. Sedangkan untuk keluaran D3 yang mendapatkan

sinyal langsung dari output GS dari IC2 yang berlogika “1” akan menyalakan probe

yang terpasang atau dengan kata lain keluaran untuk D3 berlogika high “1”. Dapat

ditarik kesimpulan bahwa keluaran yang dihasilkan bila tuts S8 ditekan akan

menghasilkan D0 = 0, D1 = 0, D2 = 0 dan D3 = 1. Jika dituliskan menjadi 1000.

Gambar hasil simulasi rangkaian koverter heksa to biner

Jika tuts S8 ditekan

Page 9: Konverter Heksadesimal Ke Biner

TUGAS PERANCANGAN SISTEM DIGITAL

KONVERTER HEKSADESIMAL KE BINER

OLEH :

NAMA : EDI KADIR

STB : D4 1006 002

JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM D3 INFORMATIKA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2008

Page 10: Konverter Heksadesimal Ke Biner