Kontrol Diri Terhadap Perilaku Merokok (Revisi 3)

5
PSIKOLOGI ISLAMI KONTROL DIRI TERHADAP PERILAKU M EROKOK PADA MAH A S I SW A DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAMI BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Tuntutan dasar kebutuhan hidup manusia adalah meliputi pangan, sandang dan papan, yang kemudian tumbuh dan berkembang dengan berbagai tuntutan hidup lainnya. Salah satu tuntutan hidup manusia yang bersifat kesenangan adalah memanfaatkan tembakau atau kini dikenal luas dengan merokok. Kegiatan ini sudah dimulai sejak Colombus mendarat di benua Amerika pada tahun 1518, yaitu ketika bangsa Indian mengisap tembakau. Penanaman tembakau pun mulai berkembang luas menembus batas-batas negara lain, termasuk Indonesia. Sebagian besar orang Indonesia sudah sering mendengar atau membaca  peringatan dari pemerintah yang berbunyi: “Merokok dapat mengakibatkan serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”. Namun, tetap  banyak orang yang seakan-akan tid ak memperdulikan peringatan tersebut. Gencarnya iklan-iklan rokok yang mengidentikkan dengan kejantanan, kesegaran, dan keperkasaan memotifasi untuk mengkonsumsi rokok. Bagi pria, semakin muda usia mereka menghisap rokok, maka semakin tumbuh rasa bangga, dan bagi wanita merokok adalah bagian dari life style modern. Namun, siapa yang  bisa melarang seseorang untuk t idak merokok? siapapun boleh merokok sepuas- nya, karena di pasaran banyak orang menjual rokok. Orang bisa secara bebas mengkonsumsi, semuanya terpulang pada prinsip hidupnya, maukah memahami ajakan hidup sehat tanpa rokok atau merokok sudah menjadi bagian dari hidupnya Begitu banyak kepentingan dan agenda di balik mengguritanya rokok di Indonesia. Karena itu tak heran segala protes yang mewarnai dunia rokok kerap hanya berlangsung sesaat. Simak saja dari mulai undang-undang, peraturan  pemerintah hingga fat wa merokok, adu kepen tingan tak dapat terhindarkan. Jika yang mendukung rokok memiliki kepentingan pada aspek keuntungan material, yang menolak pun begitu semangat karena mendapat suntikan dana segar yang tidak terbilang kecil. Sebut saja gelontoran uang segar pada kelompok-kelompok yang mau mendorong gerakan anti rokok.  Terlepas dari riuh rendah di atas, jumlah perokok di Indonesia terus melejit naik, tercatat tidak kurang 60 juta jiwa menjadi perokok. Rokok dalam tradisi masyarakat di Indonesia memang sangatlah dekat. Bisa kita lihat pada upacara adat, tak jarang ikut menyertai hadir sebagai sesaji. Ada pula yang menggunakan rokok bersama sirih dan pinang muda menjadi undangan pesta. Sehingga untuk mengatasi gurita rokok, tampaknya bukan kerja yang mudah. Dalam perkembangannya di Indonesia, selalu saja ada kontroversi yang mengikutinya. Lihatlah misalnya pada tanggal 8 maret 2010, PP Muhammadiyah mengeluarkan fatwa haram rokok. Tidak cuma aktivitas merokok yang diharamkan tetapi juga berlaku bagi seluruh aktivitas sosial industri rokok, seperti memberikan bantuan dana sosial untuk masyarakat, termasuk bantuan bagi yayasan social terus mendapatkan penentangan. Bagi Muhammadiyah, seperti yang diberitakan Republika, Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan. Dr. Sudibyo Markus mengungkapkan bahwa fatwa haram merokok yang dikeluarkan oleh Majlis Tarjih dan Tajdid dikeluarkan, dalam rangka merevisi fatwa Majlis Tarjid tahun 2005 yang menyatakan bahwa merokok hukumnya mubah, boleh dikerjakan, tetapi ditinggalkan lebih baik. Sambutannya pun beragam, pada kalangan industri ada yang mengatakan berpengaruh, tetapi ada pula yang mengatakan tidak berpengaruh. Pelaku industri rokok mengaku tidak terpengaruh dengan fatwa haram ini, karena mereka telah memiliki pasar yang mapan. Bagaimana dengan kontrol diri pada perilaku merokok ? Armstrong (1990) menyatakan bahwa perilaku merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh dan menghembuskannya. Menurut Aditama (2006) asap rokok mengandung sekitar 4000 bahan kimia, 43 diantaranya bersifat karsinogen. Pengaruh asap rokok dapat mengakibatkan infeksi pada paru dan telinga serta kanker paru. Pada asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan, dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik. Racun dari karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker. Pada awalnya rokok mengandung 8-2- mg nikotin dan setelah dibakar nikotin yang masuk dalam sirkulasi darah menjadi 25%. Walau demikian kecil jumlah tersebut memiliki waktu hanya 15 detik untuk sampai ke otak. Nikotin diterima oleh reseptor asetilkolin-nikotinik yang kemudian terbagi ke jalur imbalan dan jalur adrenergenik. Pada jalur imbalan,  perokok akan merasa nikmat, memacu system d opaminergik. Hasilnya perokok akan merasa lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang dan mampu menahan rasa lapar. Sementara di jalur adrenegik, zat ini akan mengaktifkan sistem adrenergik, zat ini akan mengaktifkan sistem adrenergik pada bagian otak lokus

description

materi

Transcript of Kontrol Diri Terhadap Perilaku Merokok (Revisi 3)

  • 5/19/2018 Kontrol Diri Terhadap Perilaku Merokok (Revisi 3)

    1/5

    PSIKOLOGI ISLAMI

    KONTROL DIRI TERHADAP

    PERILAKU M EROKOK PADA MAHASISWA

    DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAMI

    BAB IPENDAHULUAN

    A. LatarBelakang MasalahTuntutan dasar kebutuhan hidup manusia adalah meliputi pangan,

    sandang dan papan, yang kemudian tumbuh dan berkembang dengan berbagai

    tuntutan hidup lainnya. Salah satu tuntutan hidup manusia yang bersifat

    kesenangan adalah memanfaatkan tembakau atau kini dikenal luas dengan

    merokok. Kegiatan ini sudah dimulai sejak Colombus mendarat di benua

    Amerika pada tahun 1518, yaitu ketika bangsa Indian mengisap tembakau.

    Penanaman tembakau pun mulai berkembang luas menembus batas-batas negara

    lain, termasuk Indonesia.

    Sebagian besar orang Indonesia sudah sering mendengar atau membaca

    peringatan dari pemerintah yang berbunyi: Merokok dapat mengakibatkan

    serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. Namun, tetapbanyak orang yang seakan-akan tidak memperdulikan peringatan tersebut.

    Gencarnya iklan-iklan rokok yang mengidentikkan dengan kejantanan,

    kesegaran, dan keperkasaan memotifasi untuk mengkonsumsi rokok. Bagi pria,

    semakin muda usia mereka menghisap rokok, maka semakin tumbuh rasa bangga,

    dan bagi wanita merokok adalah bagian dari life style modern. Namun, siapa yang

    bisa melarang seseorang untuk t idak merokok? siapapun boleh merokok sepuas-

    nya, karena di pasaran banyak orang menjual rokok. Orang bisa secara bebas

    mengkonsumsi, semuanya terpulang pada prinsip hidupnya, maukah memahami

    ajakan hidup sehat tanpa rokok atau merokok sudah menjadi bagian dari

    hidupnya

    Begitu banyak kepentingan dan agenda di balik mengguritanya rokok

    di Indonesia. Karena itu tak heran segala protes yang mewarnai dunia rokok

    kerap hanya berlangsung sesaat. Simak saja dari mulai undang-undang, peraturan

    pemerintah hingga fatwa merokok, adu kepen tingan tak dapat terhindarkan. Jika

    yang mendukung rokok memiliki kepentingan pada aspek keuntungan material,

    yang menolak pun begitu semangat karena mendapat suntikan dana segar yang

    tidak terbilang kecil. Sebut saja gelontoran uang segar pada kelompok-kelompok

    yang mau mendorong gerakan anti rokok.

    Terlepas dari riuh rendah di atas, jumlah perokok di Indonesia terus

    melejit naik, tercatat tidak kurang 60 juta jiwa menjadi perokok. Rokok dalam

    tradisi masyarakat di Indonesia memang sangatlah dekat. Bisa kita lihat pada

    upacara adat, tak jarang ikut menyertai hadir sebagai sesaji. Ada pula yang

    menggunakan rokok bersama sirih dan pinang muda menjadi undangan pesta.

    Sehingga untuk mengatasi gurita rokok, tampaknya bukan kerja yang mudah.

    Dalam perkembangannya di Indonesia, selalu saja ada kontroversi yang

    mengikutinya. Lihatlah misalnya pada tanggal 8 maret 2010, PP Muhammadiyahmengeluarkan fatwa haram rokok. Tidak cuma aktivitas merokok yang

    diharamkan tetapi juga berlaku bagi seluruh aktivitas sosial industri rokok, seperti

    memberikan bantuan dana sosial untuk masyarakat, termasuk bantuan bagi

    yayasan social terus mendapatkan penentangan. Bagi Muhammadiyah, seperti

    yang diberitakan Republika, Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi

    Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan. Dr. Sudibyo Markus

    mengungkapkan bahwa fatwa haram merokok yang dikeluarkan oleh Majlis

    Tarjih dan Tajdid dikeluarkan, dalam rangka merevisi fatwa Majlis Tarjid tahun

    2005 yang menyatakan bahwa merokok hukumnya mubah, boleh dikerjakan,

    tetapi ditinggalkan lebih baik.

    Sambutannya pun beragam, pada kalangan industri ada yang

    mengatakan berpengaruh, tetapi ada pula yang mengatakan tidak berpengaruh.

    Pelaku industri rokok mengaku tidak terpengaruh dengan fatwa haram ini, karena

    mereka telah memiliki pasar yang mapan.

    Bagaimana dengan kontrol diri pada perilaku merokok ?

    Armstrong (1990) menyatakan bahwa perilaku merokok adalah

    menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh dan menghembuskannya.

    Menurut Aditama (2006) asap rokok mengandung sekitar 4000 bahan

    kimia, 43 diantaranya bersifat karsinogen. Pengaruh asap rokok dapat

    mengakibatkan infeksi pada paru dan telinga serta kanker paru.

    Pada asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan,

    dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat

    karsinogenik. Racun dari karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau

    dapat memicu terjadinya kanker. Pada awalnya rokok mengandung 8-2- mg

    nikotin dan setelah dibakar nikotin yang masuk dalam sirkulasi darah menjadi

    25%. Walau demikian kecil jumlah tersebut memiliki waktu hanya 15 detik untuk

    sampai ke otak. Nikotin diterima oleh reseptor asetilkolin-nikotinik yang

    kemudian terbagi ke jalur imbalan dan jalur adrenergenik. Pada jalur imbalan,

    perokok akan merasa nikmat, memacu system dopaminergik. Hasilnya perokok

    akan merasa lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang dan mampu menahan

    rasa lapar. Sementara di jalur adrenegik, zat ini akan mengaktifkan sistem

    adrenergik, zat ini akan mengaktifkan sistem adrenergik pada bagian otak lokus

  • 5/19/2018 Kontrol Diri Terhadap Perilaku Merokok (Revisi 3)

    2/5

    sereleus yang mengeluarkan serotonin. Meningkatnya serotonin menimbulkan

    rangsangan rasa senang sekaligus keinginan mencari rokok lagi (Tin, 2003).

    Rokok itu ibarat api, ia membakar nyawa dan jiwa seseorang.

    Walaupun hanya sekedar iseng atau sekedar coba-coba. Karena sekali mencoba

    seseorang akan merasa ketagihan. Perokok digambarkan dengan image bergaya,

    lambang status, pertanda kejantanan pada pria yang bergaya, begitu juga wanita.Semua iklan-iklan rokok memamerkan dan menggambarkan perokok hidup kaya-

    raya, jantan, sehat dan bergaya. Jadi, seseorang yang mengidolakan gaya hidup

    mereka akan mudah terpengaruh serta meniru si perokok yang digambarkan hebat

    melalui iklan-iklan rokok.

    Setiap individu memiliki suatu mekanisme yang dapat membantu

    mengatur dan mengarahkan perilaku. Mekanisme yang dimaksud di atas

    adalah kontrol diri. Kontrol diri pada satu individu dengan individu yang lain

    tidaklah sama. Ada individu yang memiliki kontrol diri yang tinggi dan ada

    individu yang memiliki kontrol diri yang rendah (Widiana dkk, 2004).

    Chaplin (2005) berpendapat bahwa kontrol diri yaitu kemampuan untuk

    membimbing tingkah laku sendiri dalam artian kemampuan manusia untuk

    menekan atau merintangi impuls-impuls atau tingkah laku impulsif. Kemampuan

    mengontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan emosi serta

    dorongan-dorongan dari dalam dirinya (Hurlock, 1997).

    B.

    URAIAN FENOMENA

    Rokok adalah sebuah benda pembentuk kejantanan. Sebagian besar dari

    mahasiswa pasti menjawab demikian apabila ditanya tentang rokok. Karena

    memang hampir sebagian besar mengkonsumsinya lantaran kurangnya peraya

    diri bila tidak merokok. Fenomena merokok di kalangan anak muda Indonesia

    sudah sangat memprihatinkan. Selain terbukti merusak kesehatan jasmani,

    ketergantungan terhadap nikotin juga memengaruhi keseimbangan psikis

    perokok.

    Ilham Hadi (8) terlihat asyik mengaduk-aduk akuarium di kantor

    Komisi Nasional Perlindungan Anak di bilangan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

    Sejurus kemudian, ia tampak resah. Matanya mulai liar mencari-cari sesuatu. Iakemudian berlari menghampiri Nenah (31), ibu kandungnya yang sedang berada

    di ruangan lain.

    Rokoknya mana... mau rokok... rokok...! kata Ilham. Nenah hanya

    terdiam melihat permintaan anaknya. Ia sedikit menyingkir karena Ilham mulai

    terlihat hendak menyerang ibunya yang ikut menemani Ilham ke kantor Komisi

    Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Agan Umar (35), ayah Ilham,

    mencoba membujuk anak pertamanya itu untuk membeli jajanan atau mainan.

    Namun, Ilham tidak menggubrisnya. Mulut mungilnya terus mencerocos

    meminta rokok.Emosinya mulai naik karena tidak ada satu pun orang dewasa di

    situ yang mau memenuhi permintaannya. Ia mulai memukul, menendang, ataumenjambak ayah-ibunya, dan juga Ketua Umum Komnas PA Arist Merdeka

    Sirait.Sejak berumur empat tahun, Ilham sudah mengenal rokok. Ia mencontoh

    orang dewasa. Menurut Agan, Ilham sering berkumpul dengan paman dan orang-

    orang dewasa lain yang duduk-duduk minum kopi sambil merokok. Ia melihat,

    mencoba merokok, dan akhirnya kecanduan merokok.Bocah kecil yang

    seharusnya masih menikmati masa kanak-kanaknya itu kini kecanduan rokok. Ia

    sering kali kehilangan kendali dirinya ketika tubuh mungilnya mulai meminta

    asupan nikotin. Setiap hari, dua bungkus rokok bisa dihabiskan oleh Ilham.

    Menurut Adrialti, tingkat kecanduan Ilham terhadap nikotin dari rokok

    sudah sampai pada level berat. Secara psikologis, Ilham sudah bergantung pada

    nikotin. Jika ia tidak mengisap rokok, perilakunya menjadi kasar. Selain

    memukul, ia juga merusak benda-benda di sekitarnya, kata Adrialti.Ketika otak

    sudah tidak bisa mengendalikan perilakunya, mata Ilham menatap tajam. Iasemakin gelisah, lalu berjalan ke sana kemari sambil mulutnya berulang kali

    memaki dengan kata-kata kasar. Kalau sudah tidak bisa dikendalikan, saya

    menyerah. Saya terpaksa memberikan rokok kepada Ilham, tutur Agan

    lirih.Ilham hanyalah satu dari banyak bocah kecil yang kecanduan nikotin dari

    rokok. Manajer Program Komnas PA Lisda Sundari mengungkapkan, temuan-

    temuan kasus seperti Ilham yang kebetulan diungkap wartawan hanya yang

    tampak di permukaan.

    Sebagai gambaran, dari 2010 hingga sekarang, Komnas PA

    menemukan sedikitnya 20 kasus anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang

    menjadi perokok aktif. Data resmi Kementerian Kesehatan tentang anak balita

    yang merokok aktif tidak ada. Pemerintah hanya mengeluarkan data Riset

    Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang meneliti perokok aktif pada anak usia 10-14

    tahun, kata Lisda (Kompas, 20/3/2012).

    Jumlah perokok dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.Menurut WHO meningkat menjadi 2,1% pertahunnya di Negara berkembang.

    Peningkatan ini menyebabkan Indonesia menduduki peringkat ke 4 jumlah

    perokok terbanyak di dunia.Data Survey Nasional tahun 2004 menyebutkan

    bahwa 63,2% laki-laki dan 4,2 % perempuan Indonesia adalah perokok. Jumlah

    penduduk di Indonesia yang merokok mencapai 30% dari keseluruhan jumlah

  • 5/19/2018 Kontrol Diri Terhadap Perilaku Merokok (Revisi 3)

    3/5

    penduduk. Sekitar 70% diataranya adalah perokok yang memulai kebiasaannya

    sebelum usia 19 tahun(Kompasiana, 13/8/2013).Sangat ironis memang melihat

    fenomena tersebut. Generasi muda Indonesia yang menjadi harapan bangsa

    kelak,menjadi ketergantungan terhadap zat aditif yaitu rokok. Untuk itu marilah

    sadar diri dan saling mengingatkan antar mahasiswa. Dimana sebaiknya seorang

    perokok aktif lebih peduli terhadap para perokok pasif dan lebih respek terhadapkesehatan orang lain dengan merokok di tempat yang telah disediakan seperti

    smoking area begitu pula sebaliknya

    C.

    HASIL WAWANCARA

    a) WAWANCARA

    Identitas SubjekNama : AZ

    Usia : 20 tahun

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Pekerjaan : Mahasiswa UII

    HASIL WAWANCARA :AZ mengaku pertama kali dia merokok sejak dari SMA karena

    terpengaruh oleh teman-teman sebayanya. Menurut dia merokok adalah salahsatu cara untuk menjadi anak yang gaul dan menyenangkan sehingga membuat

    dia menjadi ketagihan untuk terus merokok hingga sekarang. Dengan merokok

    semua beban pikiran dan permasalahan dapat dia lupakan karena ketika dia

    merokok dia merasa nyaman dalam dirinya.

    Saat masih SMA ketika dia ingin merokok dia bersembunyi sembunyi

    tanpa sepengetahuan orang tua dan keluarganya. Sekarang karena dia merantau

    kuliah jauh dari orang tuanya sehingga membuat dia bisa bebas kapan saja untuk

    merokok. Jadi sampai sekarang orang tuanya tidak mengetahui perilaku dia yang

    perokok.

    Ketika dengan orang tua, dia tidak menunjukan bahwa dia perokok

    aktif bahkan dia memperlihatkan sikap baik kepada orang tuanya dan menuruti

    perintah orang tuanya. Serta dia juga terlihat rajin beribadah seperti sholat dan

    ibadah lainnya.

    Dia merasa tertekan ketika berada dirumah. Peraturan yang dibuat olehorang tuanya harus diikuti oleh dia sehingga membuat dia merasa tidak nyaman

    dirumah dan membuat dia mencari pelarian ketika diluar rumah bersama teman-

    temannya.

    Saat dilingkuan luar rumah banyak hal yang bisa dia lakukannya

    bersama teman temannya, dan hal tersebut membuat dia merasa bahagia dan

    senang dan bisa melepaskan beban pikiran dan permasalahannya.

    Sebenarnya dia sadar kalau perilaku dia ini salah, namun dengan begini

    dia menjadi merasa hidup seutuhnya. Dia menikmati hidupnya yang sekarang.

    Untuk merubah perilaku dia kearah yang lebih baik menurut dia sangat berat danperlu proses yang lama.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    Merokok merupakan bukan hal baru, tetapi sampai saat sekarang ini

    belum ditentukan hukum yang je las dan tegas tentang merokok, di samping itu dala m

    al-Quran dan al-Hadis tidak ada satupun ketentuan yang mengatur secara eksplisit

    tentang merokok. Oleh karena itu masalah ini dalam Islam termasuk bidang hukum

    Ijtihadiyyah artinya untuk menentukan hukum halal dan haram masih diperlukan

    peranan akal pikiran para ulama ahli fiqh malalui ijtihadnya.

    Hukum taaquli merupakan sebuah hukum yang diambil dari al-Quran

    dan al-Hadis yang bisa diketahui perumusannya dan alasan (illat) yang melatar

    belakanginya. Jika suatu hukum sudah dianggap tidak relevan atau illatnya sudah tidaksesuai maka hukum itu sudah tidak bisa dipakai, dan jika keadaan sudah sekritis ini,

    maka harus melakukan ijtihad dalam rangka memutuskan hukum. Maksudnya

    langsung merujuk pada ushul fiqh dan qaidah fiqh-nya.

    Menurut Ghofur (2006) sebagai landasan dasar untuk menimbang dan

    menentukan relevansi hukum-hukum fiqh yang telah ada, yaitu dengan

    memperhatikan masalah-masalah yang timbul di muka bumi ini, dalam perumusan

    hukum tersebut tidak pernah terlepas dari lima unsur dasar yaitu:

    1.

    Hifz}u al-di>n (melindungi agama).

    2. Hifz}u al-nafs (melindungi jiwa).

    3. Hifz}u al-aql (melindungi akal).

    4. Hifz}u al-nasl (melindungi keturunan).

    5. Hifz}u al-ma>l (melindungi harta)

    Demikian halnya apabila dalam menghadapi suatu perkara

    antaramaslahat dan mafsadah, maka yang harus dipilih adalah maslahatnya yang

    lebih banyak. dan ketika kedua-duanya sama banyaknya atau kuatnya, maka

    menolak mafsadah lebih baik dari meraih kemaslahatan, sebab menolak suatu

    kemafsadatan merupakan kemaslahatan.

  • 5/19/2018 Kontrol Diri Terhadap Perilaku Merokok (Revisi 3)

    4/5

    Dunia kedokteran telah membuktikan, bahwa mengkonsumsi rokok

    dapat membahayakan tubuh, dalam hal ini akan dikaji dengan firman Allah dalam

    al-Quran: Al-Baqarah (2)

    Berinfaqlah di jalan Allah, dan janganlah kamu terjunkan dirimu dalam hal-

    hal yang merusak, dan berbuatlah kebaikan. Sesungguhnya Allah cinta orang-orang yang berbuat kebaikan itu

    Sesuai dengan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa merokok,

    telah dibuktikan sangat membahayakan bagi perokoknya maupun orang lain.

    Perilaku merokok termasuk juga tindakan menghambur-hamburkan harta untuk hal-

    hal yang tidak bermanfaat bagi dunia maupun agamanya. Padahal Nabi melarang

    menghambur-hamburkan uang, larangan tersebut menjadi kuat ketika perokok

    dalam keadaan membutuhkan uang untuk nafkah diri dan keluarganya.

    Pendapat yang menyatakanbahwamerokokhukumnya haram

    berargumentasisebagaiberikut:pertama, merokok haram

    hukumnyaberdasarkanmakna yang terindikasidarizhahirayat Al-Quran surat Al-

    Baqarah(195)

    Dan janganlahkamumenjatuhkandirimusendirikedalamkebinasaan.

    Wajhuddilalah(aspekpendalilan)

    dariayattersebutadalahbahwamerokoktermasukperbuatanmencampakkandirisendirik

    edalamkebinasaan.Duniakedokterantelahmembuktikanbahwamengkonsumsibarangi

    nidapatmembahayakan, jikamembahayakanmakahukumnya

    haram.Dalillainnyaadalahfirman Allah SWT dalam surah An Nisa (5)

    Dan janganlahkamuserahkankepada orang-orang yang belumsempurnaakalnya,

    harta (mereka yang adadalamkekuasaanmu) yang dijadikan Allah

    sebagaipokokkehidupan .

    Kedua, dalildari As-Sunnahadalahhadits yang

    berasaldariRasulullahsecarashahihbahwabeliaumelarangmenyia-

    nyiakanharta.Maknamenyia-nyiakanhartaadalahmengalokasikannya kepadahal

    yang tidakbermanfaat.Sebagaimanadimaklumi,

    bahwamengalokasikanhartadenganmembelirokokadalahtermasukpengalokasiannya

    kepadahal yang tidakbermanfaatbahkanpengalokasiankepadahal yang di

    dalamnyaterdapatkemudharatan.Dalildari As-Sunnah yang lainnya,

    sebagaimanahadits-haditsdariRasulullah SAW yang berarti:

    Tidakboleh (menimbulkan) bahayadanjugatidakolehmembahayakan (orang lain)

    (HaditsRiwayatIbnu Majah, kitab Al-Ahkam 2340)

    Jadi, menimbulkanbahaya (dharar)dalamsyariat, baikbahayanyaterhadapbadan,

    akalataupunharta.

    Ketiga, dalil dari itibar (logika) yang benar, yang menunjukkan

    keharaman merokok adalah karena (dengan perbuatannya itu) siperokok

    mencampakkan dirinya sendiri kedalam hal yang menimbulkan hal yang berbahaya,

    rasa cemas dan keletihan jiwa. Orang yang berakal tentunya tidak rela hal itu terjadi

    terhadap dirinya sendiri. Alangkah tragisnya kondisi dan demikian sesak dada

    siperokok, bila dirinya tidak menghisapnya. Alangkah berat dirinya berpuasa dan

    melakukan ibadah-ibadah lainnya karena hal itu meghalangi dirinya dari merokok.

    Bahkan, alangkah berat dirinya berinteraksi dengan orang-orang yang shalih karena

    tidak mungkin mereka membiarkan rokok mengepul dihadapan mereka. Karenanya,

    si perokok akan melihat dirinya demikian tidak karuan bila duduk-duduk bersama

    mereka dan berinteraksi dengan mereka.

    Keempat, pendapatulama yang mengharamkanrokok,

    sepertidalamMazhabHanafi di antaranyaNajmuddinaz-Zahidi, Syekh Mahmud al-

    Ini, Abu al-Hasan al- Mishri al-Hanafi, dan Muhammad al-Marisyi yang

    dikenaldengannamaSajaqliZadah. Dari Mazhab Maliki sepertiAbd al-Malik al-

    Islami, Syekh Ibrahim Allaqqani, danSyekh Khalid bin Ahmad al-Maliki. Dari

    mazhabSyafiI sepertiSyekhNajmuddin al-Ghazzi. Dari

    MazhabHanbalisepertiSyekh Muhammad bin Abdul WahhabdanSyekh Muhammad

    bin Ibrahim Mufti Arab Saudi.

    Kelima,nashumummerupakandalilqathI (dilalahqathiah).

    Qaidahiniuntukmenjawabpendapat yang menyatakanbahwatidakditemukannash,

    baik di dalamKitabullahataupunSunnahRasul-Nyaperihalharamnyamerokok. Nash-

    nashKitabullahdan As-Sunnahterdiridariduajenis.Pertama, Satujenis yang dalil-dalilnyabersifatumumsepertiAdh-Dhawabith (ketentuan-ketentuan) dankaidah-

    kaidah dimanamencakuprincian-rincian yang banyaksekalihingga hari kiamat.

    Kedua, satujenis lagi yang dalil-

    dalilnyamemangdiarahkankepadasesuatuitusendirisecaralangsung.Dalil yang

    bersifatumumtersebutmerupakandalilqathi.

  • 5/19/2018 Kontrol Diri Terhadap Perilaku Merokok (Revisi 3)

    5/5

    Pada semua pendapat yang telah diutarakan, bahwasanya hukum merokok

    merupakan ketegasan dari Allah SWT dan Rasulullah SAW. Hanya saja di dalam

    bahan rokok itu terdapat nash yang merugikan bagi kesehatan manusia. Pada

    dasarnya hukum asal setiap sesuatu merupakan halal kecuali ada nash yang dengan

    tegas mengharamkan. Kemudian sesuatu yang haram bukanlah hal yang

    memudharatkan dan sesuatu yamg halal bukanlah yang memiliki banyak manfaat.Akan tetapi yang haram adalah yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya walau

    bermanfaat dan yang halal adalah yang dihalalkan oleh Allah dan Rasul-Nya walau

    memudharatkan.

    Jadi, sesuai dengan pendapat para ulama islam mengenai perilaku merokok

    sebenarnya hukumnya makruh. Namun, karena perilaku merokok lebih banyak

    membawa mudharatnya daripada manfaat yang didapatkan. Sehingga sebagian

    besar para ulama sepakat bahwasanya merokok merupakan hal yang diharamkan.

    Solusi yang dapat penyusun berikan kepada para perokok. Pertama,

    menanamkan pola atau perilaku hidup sehat dari orangtua kepada anak sejak dini.

    Dengan cara memberitahu bahaya apa saja yang terkandung dalam rokok. Sehingga

    anak dapat membentengi diri dari perilaku merokok kedepannya. Kedua, apabila

    sudah terlanjur memiliki perilaku merokok secara aktif hendaknya mencaripengganti rokok. Seperti melakukan olahraga secara teratur. Harapannya dengan

    olahraga, seorang perokok dapat mengalihkan kebiasaan merokok pada hal yang

    lebih positif. Ketiga, menjaga diri dari lingkungan perokok aktif yang bisa

    mempengaruhi diri sendiri. Karena lingkungan berperan besar dalam

    mempengaruhi seseorang untuk berperilaku merokok.

    BAB III

    PENUTUP

    A.

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisis data yang telah diperoleh melalui wawancara yang

    dilakukan kepada interviewee, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan

    negatif antara kontrol diri terhadap perilaku merokok pada mahasiswa. Semakin

    tinggi kontrol diri maka semakin rendah perilaku merokok. Sebaliknya apabilasemakin rendah kontrol diri maka semakin tinggi perilaku merokok.

    B.

    RefleksiSebaiknya sejak dini kita berusaha untuk menjaga kesehatan tubuh

    dengan cara salah satunya yaitu menghindari perilaku merokok sejak dini. Karena

    dengan merokok maka kita akan merusak kesehatan kita, sedangkan dalam islam

    kita diwajibkan untuk merawat dan menjaga tubuh kita. Segala sesuatu yang

    bersifat mudharat

    C. Saran

    1.

    Seluruh masyarakat

    Seluruh masyarakat disarankan melakukan upaya promotif dan

    preventif te rhadap peri laku merokok hendaknya lebih diperhatikan, misalnyadengan membatasi tempat merokok dan bekerjasama lintas sektor untuk

    menghentikan iklan rokok yang berlebihan serta menghimbau dengan iklan

    tentang merokok terhadap kesehatan. Dan yang lebih penting adalah

    membudayakan pola hidup sehat dengan cara menanamkan tentang akan

    bahaya merokok bagi kesehatan sejak dini sehingga para generasi muda dapa t

    terhindar dari perilaku merokok.

    2. In terviewer

    Interviewer disarakan untuk lebih mempersiapkan segala kebutuhan

    dalam wawancara sematang mungkin, seperti pertanyaan yang diajukan

    kepada interviewer hendaknya bersifat komunikatif satu arah. Agar dalam

    melakukan wawancara dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil

    yang lebih baik lagi.

    3. I nterviewee

    Bagi subjek intervieweediharapkan untukmembangun kontrol diri lebih

    kuat lagi karena hal ini sangat penting untuk menghindari dampak negatif dari

    perilaku merokok karena merokok dapat berdampak buruk bagi kesehatan.