Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk...

29
Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania Weny Wijayanti Dr. Sukarti INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah kontrol diri pada seorang penderita kleptomania, berkaitan dengan bagaimanakah kemampuan penderita kleptomania dalam kontrol perilakunya, dalam hal ini lebih kepada siapakah selama ini yang mengendalikan situasi dalam dirinya, apakah dirinya sendiri, orang lain, ataukah sesuatu di luar dirinya. Selain itu juga berkaitan dengan kontrol kognitifnya, bagaimana menafsirkan suatu peristiwa secara kognitif, serta bagaimanakah kemampuan dalam pengambilan keputusan. Pencurian sering terjadi pada pusat-pusat pertokoan ataupun pusat perbelanjaan. Para pencuri atau biasa disebut dengan istilah pengutil, melakukan tindakan pencurian di pertokoan, mulai dari barang yang biasa-biasa saja sampai dengan barang-barang yang berkelas. Jika dilihat dari data yang dipaparkan sebelumnya, bahwasanya terdapat 3,8 sampai 24 persen dari mereka yang ditangkap karena mencuri di toko adalah penderita kleptomania. Hal ini menandakan bahwa prevalensi kleptomania untuk sekarang ini cukup tinggi. Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi atau yang memiliki nilai ekonomi. Berangkat dari ciri-ciri tersebut, maka perlu diadakan penelitian yang baku mengenai bagaimankah kemampuan kontrol diri pada seorang penderita kleptomania. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam memahami sejauh mana kemampuan penderita kleptomania dalam melakukan kontrol terhadap dirinya. Dan hasil dari penelitian ini adalah subyek dalam penelitian ini tidak memiliki kontrol perilaku yang baik. Sehingga menyebabkan Subyek tidak dapat menahan dorongan dalam dirinya untuk mengambil barang, ia tidak dapat menahan rasa “pengen “terhadap sesuatu , serta yang mampu mengendalikan situasi adalah sesuatu di luar dirinya. Dari segi kontrol kognitif, terlihat pada subyek tidak mampu untuk mengantisipasi dorongan- dorongan yang muncul dari dalam hatinya, yang kemudian memunculkan secara kognitif bahwa seolah-olah ada orang yang menyuruh subyek untuk mengambil sesuatu. Pada subyek terlihat ia tidak mampu untuk melakukan pilihan yang benar terhadap dua perilaku yang bertentangan. Di satu sisi ia menyadari bahwa apa yang akan dilakukannya tersebut salah, namun pada sisi lainnya dorongan yang terjadi padanya begitu kuat sehingga ia tidak dapat menahannya. Kata kunci : Kontrol diri dan Kleptomania

Transcript of Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk...

Page 1: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania

Weny Wijayanti

Dr. Sukarti

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah kontrol diri pada seorang penderita kleptomania, berkaitan dengan bagaimanakah kemampuan penderita kleptomania dalam kontrol perilakunya, dalam hal ini lebih kepada siapakah selama ini yang mengendalikan situasi dalam dirinya, apakah dirinya sendiri, orang lain, ataukah sesuatu di luar dirinya. Selain itu juga berkaitan dengan kontrol kognitifnya, bagaimana menafsirkan suatu peristiwa secara kognitif, serta bagaimanakah kemampuan dalam pengambilan keputusan.

Pencurian sering terjadi pada pusat-pusat pertokoan ataupun pusat perbelanjaan. Para pencuri atau biasa disebut dengan istilah pengutil, melakukan tindakan pencurian di pertokoan, mulai dari barang yang biasa-biasa saja sampai dengan barang-barang yang berkelas. Jika dilihat dari data yang dipaparkan sebelumnya, bahwasanya terdapat 3,8 sampai 24 persen dari mereka yang ditangkap karena mencuri di toko adalah penderita kleptomania. Hal ini menandakan bahwa prevalensi kleptomania untuk sekarang ini cukup tinggi. Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi atau yang memiliki nilai ekonomi. Berangkat dari ciri-ciri tersebut, maka perlu diadakan penelitian yang baku mengenai bagaimankah kemampuan kontrol diri pada seorang penderita kleptomania. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam memahami sejauh mana kemampuan penderita kleptomania dalam melakukan kontrol terhadap dirinya.

Dan hasil dari penelitian ini adalah subyek dalam penelitian ini tidak memiliki kontrol perilaku yang baik. Sehingga menyebabkan Subyek tidak dapat menahan dorongan dalam dirinya untuk mengambil barang, ia tidak dapat menahan rasa “pengen “terhadap sesuatu , serta yang mampu mengendalikan situasi adalah sesuatu di luar dirinya. Dari segi kontrol kognitif, terlihat pada subyek tidak mampu untuk mengantisipasi dorongan- dorongan yang muncul dari dalam hatinya, yang kemudian memunculkan secara kognitif bahwa seolah-olah ada orang yang menyuruh subyek untuk mengambil sesuatu. Pada subyek terlihat ia tidak mampu untuk melakukan pilihan yang benar terhadap dua perilaku yang bertentangan. Di satu sisi ia menyadari bahwa apa yang akan dilakukannya tersebut salah, namun pada sisi lainnya dorongan yang terjadi padanya begitu kuat sehingga ia tidak dapat menahannya. Kata kunci : Kontrol diri dan Kleptomania

Page 2: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

2

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang Masalah

Mengartikan apakah normal dan abnormal bukanlah suatu tugas yang

mudah. Di antara berbagai kesulitan yang ada, yang dimaksud dengan abnormal

itu dapat berbeda-beda dari satu kebudayaan ke kebudayaan yang lain, dan dari

waktu ke waktu dalam kebudayaan yang sama. Pada awal abad ke 20, di Amerika

Serikat, masturbasi dianggap menyebabkan berbagai macam hal, mulai kutil

sampai kegilaan; kini, banyak sikap lebih bisa menerima masturbasi, dan

masturbasi tidak lagi dianggap sebagai sebuah abnormalitas ( Kaplan & Sadock,

1997 ).

Tidak sama dengan orang lain apakah itu bisa dikatakan sebagai sebuah

keabnormalan ? Chrisye adalah seseorang yang berbeda namun ia tidak dianggap

abnormal karena ia adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu yang luar biasa.

Taufik hidayat juga tidak dianggap abnormal walaupun ia sudah menjadi pemain

bulutangkis profesional papan atas di usianya yang relatif muda. Bila dengan

menjadi berbeda

( atypical ) tidak membuat seseorang dianggap abnormal, maka apakah yang

membuat seseorang dianggap abnormal ? Tingkah laku abnormal ( abnormal

behavior) adalah tingkah laku yang mal-adaptif dan berbahaya. Tingkah laku

seperti ini tidak mendukung kesejahteraan, perkembangan, dan pemenuhan masa

Page 3: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

3

remaja. Tingkah laku seperti ini mempengaruhi kemampuan remaja untuk dapat

berfungsi secara efektif di dunia ini dan juga dapat membahayakan orang lain.

Orang pasti menginginkan suatu keadaan yang sehat dan seimbang.

Perilaku yang dilakukan setiap harinya menjadi suatu tolak ukur yang dapat

digunakan untuk memberikan penilaian terhadap dirinya apakah ia memang telah

berperilaku sebagaimana umumnya individu yang lain atau justru terdapat

perbedaan- perbedaan yang sangat signifikan antara individu tersebut dengan yang

lain, sehingga ia dikatakan telah melakukan suatu penyimpangan perilaku.

Individu dengan suatu penyimpangan dari apa yang seharusnya, memiliki suatu

keyakinan sendiri terhadap apa yang ia lakukan. Ia memiliki keyakinan bahwa apa

yang benar menurutnya belum tentu benar dalam pandangan orang lain. Perilaku-

perilaku yang menyimpang bagaimana idealnya seseorang yang dikatakan sehat

secara mentalpun menjadi sesuatu yang wajar baginya, bukan lagi menjadi

menjadi sesuatu yang luar biasa. Perilaku yang ditunjukkan menyimpang,

mengganggu ketenangan serta kesejahteraan orang disekitarnya dikatakan sebagai

suatu perilaku yang mal-adaptif.

Tingkah laku mal-adaptif yang dimaksud diatas termasuk didalamnya

adalah gangguan pengendalian impuls yang tidak diklasifikasikan di tempat lain

( impuls – control disorders not elsewhere classified ) dituliskan di dalam

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi keempat ( DSM-IV )

:gangguan eksplosif intermiten, kleptomania, piromania, berjudi patologis,

trikotilomania, dan gangguan pengendalian impuls yang tidak ditentukan ( Kaplan

& Sadock, 1997 ).

Page 4: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

4

Kleptomania merupakan satu diantara beberapa gangguan pengendalian

impuls. Prevalensi kleptomania adalah tidak diketahui. Diperkirakan angka

kleptomania adalah terentang dari 3,8 sampai 24 persen dari mereka yang

ditangkap karena mencuri di toko. Rasio jenis kelamin adalah tidak diketahui,

namun kleptomania tampaknya lebih sering ditemukan diantara wanita

dibandingkan laki-laki ( Hurlock, 1973 ).

Pencurian sering terjadi pada pusat-pusat pertokoan ataupun pusat

perbelanjaan. Para pencuri atau biasa disebut dengan istilah pengutil, melakukan

tindakan pencurian di pertokoan, mulai dari barang yang biasa-biasa saja sampai

dengan barang-barang yang berkelas. Jika dilihat dari data yang dipaparkan

sebelumnya, bahwasanya terdapat 3,8 sampai 24 persen dari mereka yang

ditangkap karena mencuri di toko adalah penderita kleptomania. Hal ini

menandakan bahwa prevalensi kleptomania untuk sekarang ini cukup tinggi.

Orang kleptomania mungkin merasa bersalah dan cemas setelah mencuri,

tetapi mereka tidak marah atau balas dendam. Selain itu, jika benda yang dicuri

adalah sasaran, diagnosis bukan kleptomania, karena kleptomania tindakan

mencuri itu sendirilah yang merupakan sasaran.

Kalau seorang pencuri biasa merasa khawatir seandainya tindakannya

tersebut diketahui oleh orang lain, maka seorang kleptomania sama sekali tidak

memiliki kekhawatiran seperti itu pada saat ia melakukan pencurian. Karena bagi

seorang kleptomania, mencuri justru merupakan sebuah tindakan yang

menyenangkan bagi dirinya.

Page 5: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

5

Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls

untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi atau

yang memiliki nilai ekonomi. Benda-benda yang diambil tersebut seringkali

dibuang, dikembalikan secara rahasia, atau disimpan dan disembunyikan. Orang

dengan gangguan kleptomania biasanya memiliki uang untuk membayar benda

yang mereka curi secara impulsif. Seperti gangguan pengendalian impuls lainnya,

kleptomania ditandai oleh ketegangan yang memuncak sebelum tindakan, diikuti

oleh pemuasan dan peredaan ketegangan dengan atau tanpa rasa bersalah,

penyesalan, atau depresi selama tindakan. Mencuri adalah tidak direncanakan dan

tidak melibatkan orang lain. Walaupun pencurian tidak terjadi jika kemungkinan

akan ditangkap, orang kleptomania tidak selalu mempertimbangkan kemungkinan

penangkapan mereka, kendatipun penahanan yang berulang menyebabkan

penderitaan dan rasa malu. Orang kleptomania mungkin merasa bersalah dan

cemas setelah mencuri, tetapi mereka tidak marah atau balas dendam. Selain itu,

jika benda yang dicuri adalah sasaran, diagnosis bukan kleptomania, karena

kleptomania tindakan mencuri itu sendirilah yang merupakan sasaran ( Kaplan &

Sadock, 1997 ).

Setiap individu memiliki suatu mekanisme yang dapat membantu

mengatur dan mengarahkan perilaku. Mekanisme yang dimaksud diatas adalah

kontrol diri, kontrol diri pada satu individu dengan individu yang lain tidaklah

sama. Ada individu yang memiliki kontrol diri yang tinggi dan ada pula individu

yang memiliki kontrol diri yang rendah

( Sarafino, 1994 )

Page 6: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

6

Menurut Goldfried dan Merbaum ( Lazarus, dalam Anuhoni Tyas, 2005)

kontrol diri berarti suatu proses yang menjadikan individu sebagai agen utama

dalam membimbing, mengatur, dan mengarahkan bentuk-bentuk perilaku yang

dapat membawanya ke arah konsekuensi positif. Kontrol diri juga diperlukan

untuk mengatur perilaku yang diinginkan untuk menghadapi stimulus sehingga

menghasilkan akibat yang diinginkan dan menghindari yang tidak diinginkan (

Sarafino, 1994 ). Ciri penting seorang penderita kleptomania terdiri dari dorongan

yang rekuren, intrusif, dan tidak dapat ditahan untuk mencuri benda-benda yang

tidak diperlukan. Seorang penderita kleptomania mengalami kegagalan berulang

dalam menahan impuls untuk mencuri. Ditinjau dari apa yang telah dipaparkan

diatas maka kontrol diri sangatlah penting untuk dimiliki oleh seorang penderita

kleptomania. Jika kontrol diri penderita rendah, maka akan semakin sulit untuk

menahan impuls yang datang secara tiba-tiba. Jika seorang penderita memiliki

kontrol diri yang cukup baik, maka kemungkinan ia akan lebih dapat menahan

dorongan yang timbul, dan akan mampu pula untuk mengendalikan dirinya,

sehingga diharapkan akan mampu merepres tindakan dan dorongan-dorongan

yang seringkali timbul untuk melakukan pencurian.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah kontrol

diri pada seorang penderita kleptomania.

Page 7: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

7

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, diharapkan penelitian yang akan dilakukan akan dapat

memberi manfaat bagi khasanah ilmu psikologi pada khususnya. Terutama disini

adalah berkaitan dengan disiplin ilmu psikologi abnormal, psikologi klinis,

psikologi perkembangan, serta psikologi kepribadian.

2. Manfaat Praktis

Sedangkan manfaat praktis diharapkan akan dapat tercapai pada keluarga

subyek dalam penelitian ini, masyarakat umum, serta pada aparat keamanan.

Bagi keluarga subyek, diharapkan akan semakin memahami keadaan yang terjadi

pada diri subyek, melakukan upaya-upaya preventif terhadap perjalanan penyakit

ini.

Bagi masyarakat umum, diharapkan akan semakin mengerti dan memahami,

bahwasanya perilaku yang dilakukan oleh subyek merupakan sebuah tindakan

diluar batas kontrolnya. Sehingga bagi masyarakat luas tidak akan

mendiskreditkan penderita kleptomania, tetapi lebih memahami bahwa ini adalah

sebuah keabnormalan, bukan sebuah kriminalitas yang dilakukan dengan

kesengajaan.

Bagi aparat keamanan, terutama adalah pihak kepolisian diharapkan akan lebih

memahami bagaimanakah ciri-ciri seorang kleptomania, sehingga dapat

membedakannya dari tindakan pencurian yang dilakukan oleh seorang pencuri

biasa.

Page 8: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

8

D. Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Elias Aboujaoude, M.D.; Nona Gamel, M. S.

W.; dan Lorrin M. Koran, M.D.(2004 ) dengan judul Overview of Kleptomania

and Phenomenologicval Description of 40 Patients. Penelitian ini dilakukan

terhadap 40 pasien yang dinyatakan sebagai penderita kleptomania. Dari

penelitian tersebut, diketahui

35 % subyek memperlihatkan simpton awal gejala kleptomania sebelum usia 11

tahun.

Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Franck J. Bayle, M.D., Herve

Caci, M.D., Ph.D., Bruno Millet, M.D., Ph.D., Sami Richa, M.D. dan Jean-Pierre

Olie, M.D.( 2003 ) yang berjudul Psychopathology and Commorbidity of

Psychiatric Disorders In Patients with Kleptomania. Penelitian ini dilakukan

dengan mengkombinasikan antara pasien kleptomania, pasien ketergantungan

alkohol, dan pasien psikiatri tanpa kelainan dalam hal mengontrol impuls. Hasil

dari penelitian ini diketahui bahwa pasien penderita kleptomania memiliki skor

impulsivitas yang tinggi dibanding dengan pasien ketergantungan alkohol maupun

pasien tanpa gangguan impuls.

Penelitian ini menggunkan pendekatan kualitatif dengan subjek penel itian

adalah penderita kleptomania yang berjumlah dua orang.

Page 9: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONTROL DIRI

1. Pengertian Kontrol Diri

Kontrol diri adalah pengaturan proses-proses fisik dan psikologis dari

perilaku seseorang, dengan kata lain kontrol diri meru pakan serangkaian proses

yang membentuk dirinya sendiri ( Calhoun dan Acocella, 1990 ). Mereka

menyatakan bahwa 2 alasan yang mengharuskan seorang individu mengontrol

perilakunya, pertama bahwa individu merupakan makhluk sosial yang tidak dapat

hidup sendiri sehingga membutuhkan orang lain, namun agar individu tidak

melanggar hak-hak orang lain serta tidak membahayakan orang lain, maka

individu tersebut harus mengontrol perilakunya. Kedua masyarakat mendorong

individu untuk secara konsisten menyusun standar yang lebih baik bagi dirinya

sehingga dalam rangka memenuhi tuntutan tersebut dibutuhkan kontrol diri agar

dalam proses pencapaian standar tersebut individu tidak melakukan hal-hal yang

menyimpang.

2. Aspek-aspek Kontrol Diri

Menurut Calhoun & Accocella terdapat tiga aspek kontrol diri,

yaitukontrol perilaku ( Behavior Control ), kontrol kognitif ( Cognitive Control ),

dan kontrol dalam mengambil keputusan ( Decision Making ).

a. Kontrol Perilaku ( Behavior Control )

Page 10: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

10

Merupakan kesiapan atau kemampuan seseorang untuk memodifikasi

suatu keadaan yang tidak menyenangkan. Kemampuan mengontrol

perilaku dalam hal ini berupa kemampuan untuk menentukan siapa yang

mengendalikan situasi, dirinya sendiri, orang lain, atau sesuatu di luar

dirinya.

b. Kontrol kognitif ( Cognitive Control )

Yaitu kemampuan individu utuk mengelola info rmasi yang tidak

diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai. Atau memadukan suatu

kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis atau

untuk mengurangi tekanan. Kemampuan ini meliputi kemampuan untuk

mengantisipasi peristiwa atau keadaan melalui berbagai pertimbangan

secara relatif objektif dan ini didukung oleh informasi yang dimilikinya

serta kemampuan untuk menafsirkan peristiwa atau keadaan dengan cara

memperhatikan segi-segi positif.

c. Kontrol dalam mengambil keputusan ( Decision Making )

Yaitu kemampuan untuk memilih suatu tindakan berdasarkan sesuatu yang

diyakini atau disetujui.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kontrol Diri

Sebagaimana faktor psikologis lainnya, kontrol diri dipengaruhi pula oleh

beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal ( Hurlock, 1973). Faktor

eksternal meliputi lingkungan keluarga. Dalam lingkungan keluarga terutama

orangtua akan menentukan bagaimana kemampuan kontrol diri seseorang .

Page 11: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

11

Faktor internal yang mempengaruhi kontrol diri seseorang adalah faktor

usia dan kematangan ( Hurlock, 1973 ). Semakin bertambahnya usia maka akan

semakin baik kontrol dirinya. Individu yang matang secara psikologis juga akan

mampu mengontrol perilakunya karena telah mampu mempertimbangkan mana

hal yang baik dan yang tidak baik bagi dirinya.

4. Perkembangan Kontrol Diri

Vasta dkk ( dalam Ghufron, 2003 ) mengungkapkan bahwa perilaku anak -

anak pertama-tama dikendalikan oleh kekuatan eksternal. Secara p erlahan-lahan

control eksternal tersebut diinternalisasikan menjadi kontrol internal. Salah satu

menginternalisasikan kontrol dengan melalui kondisioning klasikal. Menurut

Calhoun & Acocella (dalam Ghufron, 2003 ) langkah penting dalam

perkembangan bayi adalah proses belajar melalui kondisioning klasikal. Orangtua

mempunyai nilai yang tinggi karena bayi secara instingtif mengasosiasikan

orangtuanya sebagai stimulus yang menyenangkan seperti makanan, kehangatan,

dan pengasuhan.

Kontrol diri akan muncul pada tahun ketiga ketika anak sudah mulai menolak

segala sesuatu yang dilakukan untuknya dan menyatakan keinginannya untuk

melakukannya sendiri ( Vasta, 1992 ). Kontrol eksternal pada walnya didapatkan

anak melalui instruksi verbal dari orangtuanya. Pada usia ini dilakukannya sendiri

dengan meniru perintah yang sama untuk dirinya sendiri. Anak akan

menginternalisasikan kontrol , mengarahkan perilakunya dengan diam-diam

melalui pikiran, tanpa banyak bicara. Oleh karena itu kontrol verbal terhadap

Page 12: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

12

perilaku anak yang awalnya bersal dari kekuatan eksternal menjadi berasal dari

dirinya sendiri.

Setelah tiga tahun kontrol diri menjadi lebih terperinci dari pengalaman (

Vasta, dalam Ghufron, 2003 ). Anak mengembangkan strategi untuk menekan

godaan yang dialaminya setiap hari. Mereka harus belajar menolak gangguan

sewaktu melakukan pekerjaan dan menunda hadiah langsung yang menarik untuk

memperoleh hadiah lebih besar atau lebih penting belakangan( Mussen,dalam

Ghufron, 2003 ).

B. KLEPTOMANIA

1. Pengertian

Dalam kamus “ The Advanced Learner’s of Current English “, kata

kleptomania diberi batasan sebagai “ irressistable tendency to steal not from

poverty but from weakness of mind “ ( dalam Kaplan & Sadock,1997)

( kecenderungan yang tidak bisa ditahan untuk mencuri, bukan disebabkan karena

kemiskinan tetapi karena kelemahan jiwa ).

Seperti gangguan pengendalian impuls lainnya, kleptomania ditandai oleh

ketegangan yang memuncak sebelum tindakan, diikuti oleh pemuasan d an

peredaan ketegangan dengan atau tanpa rasa bersalah, penyesalan, atau depresi

selama tindakan. Mencuri adalah tidak direncanakan dan tidak melibatkan orang

lain. Walaupun pencurian tidak terjadi jika kemungkinan akan ditangkap, orang

kleptomania tidak selalu mempertimbangkan kemungkinan penangkapan mereka,

kendatipun penahanan yang berulang menyebabkan penderitaan dan rasa malu.

Page 13: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

13

Orang kleptomania mungkin merasa bersalah dan cemas setelah mencuri, tetapi

mereka tidak marah atau balas dendam. Selain itu, jika benda yang dicuri adalah

sasaran, diagnosis bukan kleptomania, karena kleptomania tindakan mencuri itu

sendirilah yang merupakan sasaran.

2. Ciri-ciri kleptomania

Terdapat beberapa tanda yang bisa menjelaskan bahwa sebuah pencurian

dilakukan karena seseorang yang melakukannya mengidap kleptomania

( http://www.Yahoo.com/. 12/02/06 ) , yaitu :

a. Secara kompulsif orang bersangkutan mengambil barang tanpa

langkah yang berbelit-belit.

b. Orang tersebut mengambil barang yang sama berulang-ulang dengan

tanpa alasan dan tanpa adanya keperluan untuk memiliki barang

tersebut.

c. Orang tersebut mengalami ketegangan yang meningkat sebelum

melakukan pencurian.

d. Orang tersebut merasa senang setelah mengambil barang.

e. Orang tersebut tidak merasa menyesal sebelum, selama, dan setelah

melakukan pencurian.

Sedangkan kriteria Diagnostic untuk Kleptomania menurut DSM -IV,

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder yaitu:

a. Adanya peningkatan rasa tegang sebelum, dan rasa puas selama dan segera

sesudahnya.

b. Meskipun upaya untuk menyembunyikannya biasanya dilakukan, tetapi

tidak setiap kesempatan yang ada digunakan.

Page 14: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

14

c. Pencurian biasanya dilakukan sendiri ( Solitary Act ), tidak bersama-sama

dengan pembantunya.

d. Individu mungkin tampak cemas, murung, dan rasa bersalah pada waktu

diantara episode pencurian, tetapi hal ini tidak mencegahnya untuk

mengulangi perbuatannya tersebut.

3. Penyebab Gangguan

Menurut Kaplan & Sadock dalam bukunya yang berjudul Sinopsis Psikiatri,

terdapat beberapa pendekatan yang dapat menjelaskan penyebab dari gangguan

ini, yaitu:

a. Pendekatan Psikoanalitik

Dalam pandangan Psikoanalitik, lebih menekankan pada ekspresi impuls

agresif pada kleptomania, sedangkan beberapa yang lain menitikberatkan pada

aspek libinal. Sedangkan yang memusatkan pada simbolisme melihat arti dalam

tindakan itu sendiri, obyek itu dicuri, dan korban pencurian. Kleptomania

seringkali disertai oleh gangguan lain, seperti mood, gangguan obsesif kompulsif,

dan gangguan makan. Kleptomania seringkali terjadi sebagai bagian dari bulimia

nervosa. Pada beberapa laporan, hampir seperempat pasien dengan bulimia

nervosa memenuhi kriteria diagnostik untuk kleptomania.Gejala kleptomania

cenderung tampak saat terjadi stress yang bermakna, sebagai contohnya,

kehilangan, perpisahan, dan akhir hubungan yang berarti.

Page 15: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

15

b. Pendekatan Biologis

Banyak peneliti yang telah memusatkan pada kemungkinan terlibatnya

faktor organik dalam gangguan pengendalian impuls, khususnya dengan pasien

yang berperilaku kasar. Percobaan telah menunjukkan bahwa daerah otak tert entu,

seperti sistem limbik, adalah berhubungan dengan aktivitas impulsive dan kasar

dan daerah otak lainnya adalah berhubungan dengan inhibisi perilaku tersebut..

bukti-bukti yang cukup banyak menunjukkan bahwa sistem neurotransmitter

serotonin memperanta rai gejala yang terlihat pada gangguan pengendalian impuls.

Sedangkan jika melihat kleptomania secara biologis, maka retardasi mental dan

penyakit otak telah pula dihubungkan dengan kleptomania, seperti mereka

dihubungkan pula dengan gangguan pengendalian impuls yang lain. Tanda

neurologis fokal, atrofi kortikal, dan pembesaran ventrikel lateral telah ditemukan

pada beberapa pasien. Gangguan metabolisme monoamine, khususnya serotonin,

telah didalilkan!

c. Pendekatan Psikodinamika

Menurut pandangan dari aliran Psikodinamika suatu impuls adalah suatu

kecenderungan untuk bertindak guna menurunkan ketegangan yang meningkat

yang disebabkan oleh dorongan instinktual yang telah dibangun atau oleh

menurunnya pertahanan ego terhadap dorongan. Gangguan impuls mem iliki suatu

usaha untuk melewati ( by pass ) pengalaman gejala yang mengganggu atau afek

yang menyakitkan dengan berusaha bertindak pada lingkungan.

Page 16: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

16

Ada yang menduga dari pandangan Psikodinamika karena adanya pertahanan

bawah sadar. Impuls atau keinginan ini merupakan refleksi motif seksual atau

masochistic

( kesenangan karena menderita ) dan tindakan mencuri merupakan pengeluaran

impuls yang menunjukkan mekanisme narsistik individu yang mudah dikritik

untuk mencegah pengecilan diri ( Kaplan & Sadock, 1997 ).

d. Pendekatan Psikososial

Aspek psikososial sangat penting sebagai bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari sebuah gangguan, seperti peristiwa kehidupan awal. Model yang

tidak tepat untuk identifikasi dan tokoh orangtua yang sendirinya sulit untuk

mengendalikan impuls juga telah dilibatkan. Disamping itu faktor parental tertentu

juga memberikan pengaruh yang cukup berarti terhadap perjalanan penyakit ini.

Kebanyakan penelitian menyokong pendapat bahwa seseorang dengan

kleptomania mempunyai keruwetan dan di sfungsi pada masa kanak-kanaknya.

Dorongan mencuri adalah usaha untuk mengembalikan kekurangan pada masa

kanak-kanak dini ini.

4. Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania

Beberapa penelitian yang dilakukan terhadap penderita kleptomania

menunjukkan bahwasanya kontrol diri memiliki hubungan yang signifikan

terhadap perjalanan penyakit ini. Penelitian dilakukan oleh Franck J. Bayle,

M.D., Herve Caci, M.D., Ph.D., Bruno Millet, M.D., Ph.D., Sami Richa, M.D. dan

Jean-Pierre Olie, M.D.(2003).

Page 17: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

17

Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa pasien penderita kleptomania

memiliki skor impulsivitas yang tinggi dibanding dengan pasien ketergantungan

alkohol maupun pasien tanpa gangguan impuls.

Menurut Ronald A. Fullerton and Girish N. Punj, dalam Shoplifting as

Moral Insanity : Historical Perspectives on Kleptomania ( Journal of

Macromarketing, 2004 ), mengemukakan bahwasanya kleptomania merupakan

sebuah perilaku yang uncontrollable ( tidak terkontrol ) dan irrational ( tidak

rasional ). Perilaku seorang penderita kleptomania tidak terkontrol ketika

dorongan untuk mencuri itu tiba -tiba muncul. Mereka mengmabil barang-barang

yang sebenarnya tidak mereka butuhkan, terutama biasanya adalah di pusat-pusat

perbelanjaan, dan setelah itu ketegangan yang tadinya muncul akan reda dengan

sendirinya.

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimanakah kontrol perilaku pada responden penelitian ( siapa yang

mampu mengendalikan situasi, dirinya sendiri, orang lain , atau sesuatu

diluar dirinya )?

2. Bagaimanakah kontrol kognitif pada responden penelitia n ( bagaimana

kemampuan responden untuk mengelola informasi yang tidak diinginkan

dengan cara menginterpretasi atau menilai )?

3. Bagaimanakah kontrol dalam pengambilan keputusan ( decision making )

pada responden penelitian ( bagaimana kemampuan responden u ntuk

memilih suatu tindakan berdasarkan sesuatu yang diyakini atau disetujui )?

Page 18: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Fokus Penelitian

Fokus pada penelitian yang akan dilakukan yaitu kontrol diri pada

penderita kleptomania.

B. Responden

Subyek dalam penelitian yang akan dilakukan ini adalah seseorang yang

telah dinyatakan sebagai seorang penderita kleoptomania. Terutama telah

dilakukan pemeriksaan oleh seorang ahli, jadi subyek dalam penelitian ini

dinyatakan sebagai seorang kleptomania bukan dari kesimpulan yang diambil dari

pandangan masyarakat, namun subyek tersebut telah diperiksa oleh ahli yang

berkompeten terhadapnya, dalam hal ini adalah seorang Psikiater. Subyek dalam

penelitian ini adalah seorang remaja berjenis kelamin perempuan usia 21 tahun,

telah menjalani pemeriksaan medis dan dinyatakan sebagai penderita kleptomania.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan menggunakan teknik

wawancara yang tidak terstruktur. Dengan pertimbangan proses tanya jawab yang

akan dilaksanakan tidak menjadi kaku, dan pertanyaaan yang akan diajukanpun

bersifat fleksibel. Sedangkan yang dimaksud dengan wawancara tidak terstruktur

yaitu wawancara yang lebih bebas iramanya, terutama berkaitan dengan waktu

bertanya dan cara memberikan respon. Dalam teknik wawancara ini peneliti tidak

Page 19: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

19

menyusun pertanyaan terlebih dahulu. Pelaksanaan tanya-jawab mengalir seperti

dalam percakapan sehari-hari.

D. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain

penelitian Embedded Case Study . Yang dimaksud dengan Case Study yaitu suatu

penelitian ( penyelidikan ) intensif, menyangkut seseorang / beberapa orang,

biasanya berkenaan dengan satu gejala psikologis tunggal. Penelitian ini

menggunakan desain Embedded Case Study karena tema penelitian telah

terpancang di awal proses penelitian.

A. Analisis Data

Analisis data kualitatif ( Bogdam & Bikken, dalam Moleong 2006 )

adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

dan apa yang dipelajari, memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang

lain.

Pada penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan menganalisis data yang

di dapat dengan menggunakan Collaborative Group Analysis of Data, yang

dikemukakan oleh Janice McDrury. Menurut Janice McDrury ( Collaborative

Page 20: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

20

Group Analysis of Data, dalam Moleong 2006 ) tahapan analisis data kualitatif

adalah sebagai berikut :

1. Membaca / mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang

ada dalam data,

2. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang

berasal dari data.

3. Koding yang telah dilakukan.

Page 21: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

21

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan

1. Orientasi Kancah Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan ini dengan menggunakan satu orang

subyek. Subyek berjenis kelamin perempuan, berusia 21 tahun. Subyek diketahui

positif menderita kleptomania pada saat berusia 16 tahun, waktu itu subyek masih

duduk di bangku SMP, tepatnya pada tahun 2003.

2. Persiapan Pengambilan Data

A. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara terhadap subyek diperkuat dengan 3 orang

key person atau informan. Dilakukannya wawancara terhadap 3 orang key person

atau informan tersebut adalah agar di dapat data yang benar-benar valid, agar

dapat dilakukan cross check terhadap data yang di dapat dari subyek.

Tabel Pelaksanaan Wawancara

no nama wawancara

1 RN Jum’at, 9 Januari 2007

2 SL Senin, 22 Januari 2007

3 RS Senin, 22 Januari 2007

4 TA Selasa, 23 Januari 2007

Page 22: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

22

C. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Identitas Responden

a. Responden Penelitian

Nama : Rn

Umur : 21Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan :-

2. Hasil Penelitian

1. Kontrol Perilaku ( Behavior Control )

a. Subyek tidak dapat menahan dorongan dalam dirinya untuk

mengambil barang, ia tidak dapat menahan rasa “pengen

“terhadap sesuatu

b. Yang mengendalikan situasi adalah sesuatu di luar dirinya

2. Kontrol kognitif ( Cognitive Control )

Dari segi kontrol kognitif, terlihat pada subyek tidak mampu untuk

mengantisipasi dorongan-dorongan yang muncul dari dalam hatinya, yang

kemudian memunculkan secara kognitif bahwa seolah-olah ada orang yang

menyuruh subyek untuk mengambil sesuatu.

3. Kontrol dalam mengambil keputusan ( Decision Making )

Pada subyek terlihat yang terjadi adalah ia tidak mampu untuk melakukan

pilihan yang benar terhadap dua perilaku yang bertentangan. Di satu sisi ia

menyadari bahwa apa yang akan dilakukannya itu adalah salah, tidak seharusnya

Page 23: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

23

ia melakukannya, namun pada sisi lainnya dorongan yang terjadi padanya begitu

kuat sehingga ia tidak dapat menahannya.

Sebagaimana faktor psikologis lainnya, kontrol diri dipengaruhi pula oleh

beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal ( Hurlock, 1973). Faktor

eksternal meliputi lingkungan keluarga. Dalam lingkungan keluarga terutama

orangtua akan menentukan bagaimana kemampuan kontrol diri seseorang.

Dari hasil yang dapat diketahui bahwa subyek memiliki lingkungan

keluarga :

1. Orang tua kurang perhatian terhadap subyek

2. Subyek merasa dianaktirikan di dalam keluarga

Dari hasil wawancara di ketahui bahwasanya subyek melakukan coping untuk

dapat mengurangi atau menghilangkan kebiasaan dalam hal mengambil barang

ataupun uang dengan mencari uang sendiri, yaitu dengan cara mengamen di

jalanan.

D. PEMBAHASAN

Pada hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa kontrol

diri pada subyek penelitian ini rendah.

Pada subyek terlihat ia tidak mampu untuk melakukan kontrol terhadap

perilakunya. Subyek tidak dapat untuk menahan dorongan yang timbul dalam

dirinya untuk mengambil barang. Subyek Kemampuan mengontrol perilaku

sendiri dalam hal ini berupa kemampuan untuk menentukan siapa yang

mengendalikan situasi, dirinya sendiri, orang lain, atau sesuatu di luar dirinya.

Page 24: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

24

Pada subyek, yang mengendalikan situasi adalah sesuatu di luar dirinya. Subyek

selalu merasa bahwa ada orang lain yang menyuruh atau memerintahnya untuk

mengambil barang ketika dorongan untuk mengambil barang tiba-tiba muncul.

Dari segi kontrol kognitif, terlihat pada subyek tidak mampu untuk

mengantisipasi dorongan- dorongan yang muncul dari dalam hatinya, yang

kemudian memunculkan secara kognitif bahwa seolah-olah ada orang yang

menyuruh subyek untuk mengambil sesuatu. Subyek juga tidak pernah

memikirkan tentang resiko apa yang akan ia terima ketika perilakunya tersebut

ketahuan oleh orang lain. Pada subyek terlihat ia tidak mampu untuk melakukan

pilihan yang benar terhadap dua perilaku yang bertentangan.

Kontrol diri sendiri dipengaruhi pula oleh beberapa faktor, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal sendiri meliputi lingkungan

keluarga. Di dalam lingkungan keluarga sendiri, terutama di sini adalah orangtua

akan sangat menentukan bagaimana kemampuan kontrol diri seseorang. Pola asuh

tertentu akan menentukan pula bagaimana kemampuan kontrol diri yang dimiliki

oleh anak. Pada subyek diketahui, ia dibesarkan dalam sebuah lingkungan

keluarga, terutama di sini adalah orangtua yang permisif . Orangtua subyek sangat

kurang dalam hal perhatian dan kasih sayang kepada keduanya. Yang kemudian

terjadi adalah subyek tidak mampu untuk mengembangkan kontrol diri dengan

baik karena tidak di dukung oleh kedua orangtua.

Subyek berusaha untuk melakukan sebuah coping terhadap perilaku

mengambil barang ataupun uang yang biasa mereka lakukan. Subyek melakukan

coping lewat jalanan. Subyek melakukan coping dengan cara mengamen.

Page 25: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

25

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan kurangnya kontrol diri pada subyek.

Subyek tidak dapat mengembangkan dan memiliki sebuah kontrol diri yang terdiri

dari tiga aspek, yaitu :

1. Kontrol Perilaku ( Behavior Control )

Terlihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, kedua subyek dalam

penelitian ini tidak memiliki kontrol perilaku yang baik. Sehingga menyebabkan

Subyek tidak dapat menahan dorongan dalam dirinya untuk mengambil barang, ia

tidak dapat menahan rasa “pengen “terhadap sesuatu , serta yang mampu

mengendalikan situasi adalah sesuatu di luar dirinya.

2. Kontrol kognitif ( Cognitive Control )

Dari segi kontrol kognitif, terlihat pada subyek satu tidak mampu untuk

mengantisipasi dorongan-dorongan yang muncul dari dalam hatinya, yang

kemudian memunculkan secara kognitif bahwa seolah-olah ada orang yang

menyuruh subyek untuk mengambil sesuatu.

3. Kontrol dalam pengambilan keputusan ( decision making )

Yang terjadi pada subyek adalah ia tidak mampu untuk melakukan pilihan

yang benar terhadap dua perilaku yang bertentangan. Di satu sisi ia menyadari

bahwa apa yang akan dilakukannya itu adalah salah, tidak seharusnya ia

Page 26: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

26

melakukannya, namun pada sisi lainnya dorongan yang terjadi padanya begitu

kuat sehingga ia tidak dapat menahannya.

Selain itu dari hasil penelitian ini juga didapat bahwa perilaku kleptomania

yang terjadi dan kemampuan kontrol diri yang rendah yang dimiliki oleh subyek

adalah karena faktor orangtua. Kurangnya perhatian, arahan, dan kasih sayang

dari kedua orangtua menyebabkan subyek menjadi tidak dapat mengembangka n

kontrol terhadap dirinya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada peneliti

selanjutnya yang akan mengambil tema yang sama dengan tema penelitian kontrol

diri pada penderita kleptomania dengan metode penelitian kualitatif agar dapat

lebih menggali pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara. Selain itu juga, merujuk

pada penelitian ini yang sangat minim dalam hal subyek penelitian yang

digunakan, maka disarankan pada peneliti selanjutnya untuk menambah jumlah

subyek penelitian sehingga data yang didapatpun akan semakin kuat.

Page 27: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

27

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006. Apakah Kleptomania Bisa Diobati. ttp://www.Yahoo.com/. 12/02/06

Anonim, 2005. Kleptomania, Dorongan Mencuri Tiba-tiba. http://www.Yahoo.com/. 12/02/06

Anonim, 2004. Kleptomania Umumnya Diderita Oleh Wanita http://www.Yahoo.com/. 12/02/06

Anonim, 2004. Keinginan Yang Tidak Terbendung. http://www.meditasisuryani.com/ . 12/02/06

Anuhoni Tyas, 2005. Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Perilaku Tawuran Pada Remaja Pria. Skripsi ( Tidak Diterbitkan ). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Berndt, T.J. 1992. Child Development. Orlando : Holt, Rinehart& Winston inct.P

Calhoun & Acoccella. 1990. Psychology of Adjustment and Human Relationships. Third Edition. New York : Mc. Graw Hill.

Elias Aboujaoude, Nona Gamel, Lorrin M , Overview of Kleptomania and Phenomenological Description of 40 Patients. Journal of Psychiatry, 6, 244-247.

Franck J. Bayle, Herve Caci, Bruno Millet, Sami Richa, dan Jean-Pierre Olie,

2003. Psychopathology and Commorbidity of Psychiatric Disorders In Patients with Kleptomania . Journal Of American Psychiatry , 160, 1509-1513

Gustinawati.1990. Peranan Kontrol Pribadi Dalam Kesesakan Pada Penghuni

Perumahan Dengan Kepadatan Tingkat Tinggi Di Kota Bandung. Skripsi ( Tidak diterbitkan ). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Hurlock Elizabeth. 1973. Adolescence Developmental. Boston : McGraw-Hill

Hurlock,E.B. 1994. Psikologi Perkembangan. Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.

Joan Arehart-Treichel, 2004 .Impulsiveness Key Feature Of Kleptomania .

Journal Of Clinical Psychology, 160, 1439-1445.

Kaplan & Sadock,1997. Sinopsis Psikiatri. Jilid 2. Jakarta : Binarupa aksara.

Kazdin,A.E.1994. Behavior Modification : in Applied Setting ( 5th ed ). California: Brooks/ Cole Publishing Company.

Page 28: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

28

Moleong, 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

M. Ghufron, 2003. Hubungan Antara Kontrol Diri dan Persepsi Remaja Terhadap Penerapan disiplin Orangtua dengan Prokrastinasi Akademik. Skripsi ( Tidak diterbitkan ). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Noeng Muhadjir, 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi IV.Yogyakarta : Rake Sarasin.

Patton, M.Q.,1980. Qualitatif Evaluation Methods. Beverly Hills : CA. Sage. Ronald A. Fullerton and Girish N. Punj, 2004. Shoplifting as Moral Insanity :

Historical Perspectives on Kleptomania .Journal of Macromarketing, 24, 8-16.

Sarafino, E.P.,1994. Health Psychology Biopsychosocial Interaction. Second

Edition. New York : John Wiley and Sons Inc. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Supratiknya, 1995. Mengenal Perilaku Abnormal . Yogyakarta : Kanisius. Sutardjo A. Wiramihardja, 2004. Pengantar Psikologi Klinis. Bandung : PT. Refika Aditama. Widiana, Herlina Siwi, 2004. Kontrol Diri dan Kecenderungan Kecanduan

Internet. Skripsi ( Tidak diterbitkan ). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

IDENTITAS PENULIS

Nama : Weny Wijayanti

No. Mahasiswa : 03 320 102

Alamat : Jl. Magelang No. 79 Yogyakarta 55242

Page 29: Kontrol Diri Pada Penderita Kleptomania · Ciri penting dari kleptomania adalah kegagalan untuk menahan impuls untuk mencuri benda- benda yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi

29

No. Hp : 08139 2626 888