Kontrol Audit

download Kontrol Audit

of 7

description

Tugas Kontrol Audit

Transcript of Kontrol Audit

  • Kontrol Audit Sistem Informasi

    Erik Gunawan 1212004 Benny Aveda Paskhadira - 1212024

    Anton Whisnu W - 1212038

    2015

  • KasusBankSyariahMandiri(BSM)

    Sumber:http://keuangan.kontan.co.id/news/pengamatmanajemenrisikobsmpatutdipertanyakan PembobolanbankdenganmoduskreditfiktiftersebutnilainyamencapaiRp102

    miliar. 4Tersangkayaitu:

    1. KepalaCabangBSMMuhammadAgustinusMasrie,2. KepalaCabangPembantuHaerulliHermawan,3. AccountingOfficerJhonLopulisadan,4. DebituryangdiketahuibernamaIyanPermanajugaikutditangkap.Iyan

    bekerjasebagaideveloper. Modusnyapenyimpanganterhadappemberianfasilitaspemberiankreditfiktif197

    nasabah.Nasabahnyafiktif, ParatersangkamenjalankanaksinyasejakJuli2011hinggaMei2012. BankSyariahMandiriCabangBogor.

    A. AnalisisITRiskdanITControl(RiskAssesment):

    1. IdentifikasiAncaman

    Intergritasdata

    InfrastrukturIT

    ManajemenSDM

    2. AssesmentVulnerabilitas

    a. Intergritasdata

    Dari data sebanyak 197 data nasabah yang mengajukan

    permintaan kredit kepada Bank Syariah Mandiri ditemukan

    sebanyak 113 data nasabah yang fiktif atau nasabah yang

    didaftarkan dengan menggunakan identitas diri yang palsu. hal

    tersebut menyatakan bahwa datadata yang dimiliki oleh Bank

    Syariah Mandiri tidak valid sehingga dari sisi integritas data,

    diketahui bahwa sistem yang digunakan oleh Bank Syariah

    Mandiri ini memiliki risiko terhadap pemalsuan data nasabah.

    Selain itu pernyataan mengenai Bank Syariah Mandiri

    mempunyai sistem internal kontrol yang bagus menurut

    kuasa hukum Bambang Sulistyo patut dipertanyakan

    karena jumlah 113 data itu bukan merupakan jumlah yang

    sedikit.

  • InternalControlterkaitrisikotersebut

    1. PreventiveControl:

    a. Sebaiknya terdapat pemeriksaan terhadap data

    nasabah untuk memastikan bahwa data nasabah

    yangakandibuatadalahvalid.

    b. Sebaiknya proses pengajuan kredit harus melalui

    persetujuandarifoureyesprincipal.

    2. DetectiveControl:

    a. Adanya fitur early warning system pada sistem

    saat ini, sehingga dapat mengetahui jika terdapat

    penyalahgunaanterhadappemberiankredit.

    b. Adanya pemeriksaan terhadap keaslian dokumen

    yang dijadikan sebagai jaminan oleh setiap

    debitur, sehingga Bank Syariah Mandiri tidak

    akan mengalami kerugian yang besar karena

    memilikidokumenberhargayangbersifatvalid.

    3. CorrectiveControl:

    a. Sebagai langkah penanggulangan agar kasus

    tersebut tidak terulang kembali sebaiknya Bank

    Syariah Mandiri mengadopsi sistem yang ada

    padaindukperusahaaanyaituBankMandiri.

    Terkait kasus yang terjadi dengan adanya penghargaan selama

    4 tahun berturutturut pada Bank Syariah Mandiri, tentu

    menjadi hal yang ironis serta menimbulkan pertanyaan apakah

    tim yang melakukan audit kepada Bank Syariah Mandiri sudah

    mengerjakan tugasnya dengan sebaikbaiknya atau tidak, dan

    terdapat kemungkinan juga bahwa adanya risiko manipulasi

    terhadaplaporankeuanganBankSyariahMandiri.

    InternalControlterkaitrisiko:

    1. PreventiveControl:

  • a. Bank Syariah Mandiri seharusnya dapat

    memastikan bahwa tim auditor yang

    dipilih untuk melakukan audit

    merupakan tim yang sudah profesional

    dan mempunyai jenjang career yang

    baik.

    2. DetectiveControl:

    a. Sistem yang digunakan saat ini

    diharapkan dapat menyimpan log

    transaksi agar dapat mengetahui

    aktivitasaktivitas yang dilakukan

    karyawan terhadap sistem dan dapat

    mendeteksi ketika terjadi manipulasi data

    yangmengarahkepadatindakkejahatan.

    3. CorrectiveControl:

    a. Sebaiknya Bank Syariah Mandiri dapat

    memberlakukan sistem whistleblower,

    sehingga ketika terdapat penyalahgunaan

    terhadap pengelolaan kredit, dapat

    langsung dilaporkan kepada pihak yang

    berwajib.

    b. InfrastrukturIT

    Terkait kasus pengajuan kredit fiktif yang terjadi pada Bank

    Syariah Mandiri, menyatakan bahwa infrastruktur IT yang

    seharusnya dapat membantu proses bisnis dari Bank Syariah

    Mandiri, ternyata tidak dapat mengatasi permasalahan kasus

    pengajuan kredit fiktif tersebut. Hal tersebut dikarenakan

    cabang BSM tersebut dapat dengan mudahnya mendaftarkan

    nasabahbarudanmengajukanpermintaankredit.

    InternalControlterkaitrisiko:

    1. PreventiveControl:

  • a. Seharusnya induk perusahaan Bank Mandiri

    dapat mengintegrasikan sistem yang sudah ada

    pada Bank Mandiri Syariah. Sehingga seluruh

    pendaftaran nasabah dapat dikontrol oleh

    manajemen pusat Bank Mandiri agar dapat

    meminimalisir kasus pengajuan kredit fiktif

    tersebut.

    2. DetectiveControl:

    a. Diharapkan Bank Mandiri sebagai induk

    perusahaan dari Bank Syariah Mandiri dapat

    melakukan monitoring secara rutin kepada Bank

    Syariah Mandiri, sehingga kasus kredit fiktif

    seperti ini dapat diminimalisir dan dapat

    diketahui dengan cepat. Karena dengan adanya

    kasus kredit fiktif ini secara tidak langsung

    dapat merugikan pihak Bank Mandiri pula

    sebagaiindukperusahaan.

    3. CorrectiveControl:

    a. Untuk menanggulangi agar kasus kredit fiktif ini

    tidak terjadi lagi sebaiknya Bank Syariah

    Mandiri memperbaiki infrastruktur IT yang

    sudah ada dan jika perlu, melakukan adopsi

    terhadap seluruh sistem yang ada pada induk

    perusahaanyaituBankMandiri.

    c. ManajemenSDM

    Kasus pengajuan kredit fiktif yang menimbulkan kerugian

    hingga 53 milyar rupiah pada Bank Syariah Mandiri ini

    dilakukan oleh kerjasama antara debitur dan tiga karyawan

    Bank Mandiri Syariah yaitu Kepala Cabang Utama Bank

    Syariah Mandiri Bogor M. Agustinus Masrie, Kepala Cabang

    Pembantu Bank Syariah Mandiri Bogor Chaerulli Hermawan,

  • dan Accounting Officer Bank Syariah Mandiri Bogor John

    Lopulisa. Hal tersebut menimbulkan risiko adanya kasus

    pelanggaran lain yang dilakukan oleh karyawan Bank Syariah

    Mandirijikatidakditanganisecepatnya.

    InternalControlterkaitrisiko:

    1. PreventiveControl:

    a. Bank Syariah Mandiri seharusnya dapat lebih

    selektif dalam melakukan penerimaan pegawai

    agar dapat memastikan bahwa seluruh karyawan

    yang diterima bekerja memiliki karakter yang

    baik.

    2. DetectiveControl:

    a. Manajemen Bank Mandiri ada baiknya

    menciptakan sebuah divisi antifraud yang

    memiliki tujuan untuk mengamati kegiatan

    pegawai. Tentunya anggota dari divisi tersebut

    harus benarbenar berkomitmen pada tugas yang

    diberikan.

    3. CorrectiveControl:

    a. Sebaiknya Bank Syariah Mandiri melakukan

    psychotestkepadaseluruhkaryawanyangada.

    b. Sebaiknya Bank Syariah Mandiri lebih

    memperkuat hubungan antara atasan dan

    bawahan agar dapat saling mengingatkan satu

    samalain.

    c. Sebaiknya manajemen Bank Syariah Mandiri

    menerapkan suatu budaya positif yang dapat

    memberikan perubahan jangka panjang sehingga

    seluruh karyawan dapat bekerja dengan penuh

    integritas.

  • B. Kesimpulan

    Manajemen Risiko dari Bank Syariah Mandiri dapat dikatakan masih rentan

    terhadap risiko ancaman yang ada seperti salah satunya kredit fiktif tersebut. Adapun

    faktor utama dalam kasus ini adalah mengenai integritas SDM yang dimiliki oleh

    karyawan Bank Syariah Mandiri. Hal tersebut tentunya menjadi tugas bagi Bank

    Syariah Mandiri untuk dapat memberlakukan regulasi serta standar perusahaan dalam

    mencegah terjadinya ancamanancaman yang ada. Oleh karena itu ada baiknya Bank

    Mandiri Syariah lebih proaktif dalam mengimplementasikan program AntiFraud.

    Karena dengan adanya program tersebut, diharapkan dapat memotivasi setiap

    karyawan untuk berpartisipasi dalam melaporkan tindak kejahatan yang ada, dan tentu

    dapat mencerminkan sebuah organisasi yang memiliki etika tinggi, serta integritas

    yangbaik.