Kontaktor Magnet

30
KONTAKTOR MAGNET Gb. Panel Motor 3 Fasa Gb. Membalik Putaran Motor 3 Fasa

Transcript of Kontaktor Magnet

Page 5: Kontaktor Magnet

Gb. Kontaktor Magnet

Kontaktor Magnet Merupakan Jenis Saklar Yang Bekerja Secara Magnetic Yaitu Kontak ( NO & NC ) Bekerja Apabila Kumparan Di Aliri Arus / Tegangan, Penggunaan Kontaktor Magnet Jauh Lebih Baik Dari Pada Saklar Biasa.

Sebuah Kontaktor Magnet Terdiri Dari :

1. Kumparan / Koil.

2. Beberapa Kontak NO ( Normally Open )

3. Beberapa Kontak NC ( Normally Close )

Kumparan / Koil Adalah Lilitan yang Apabila Di Aliri Arus / Tegangan Maka Akan Tejadi Magnetisasi Yang Akan Menarik Kontak - Kontaknya Sehingga Input & Output Pada Kontak NO Akan Terhubung & Sebaliknya Untuk Kontak NC Akan Terputus / Tidak Terhubung.

Apabila Pada Kumparan Kontaktor Diberi Tegangan Terlalu Tinggi / Tidak Sesuai Dengan Spesifikasi Maka Akan Menyebabkan Berkurangnya Umur / Merusak Kumparan Kontaktor. Tetapi Bila Tegangan Yang Diberikan Terlalu Rendah Maka Akan Menimbulkan Tekanan Antara Kontak-Kontak Dari Kontaktor Menjadi Berkurang Yang Nantinya Dapat Menimbulkan Bunga Api Pada Permukaannya Serta Dapat Merusak Kontak-Kontaknya.

Untuk Beberapa Keperluan Digunakan Juga Kumparan Arus ( Bukan Tegangan ), Akan Tetapi Dari Segi Produksi Lebih Disukai Kumparan Tegangan Karena Besarnya Tegangan Umumnya Sudah Di Normalisasi & Tidak Tergantung Dari Keperluan Alat Pemakaiannya.

Kontaktor Magnet Ada 2 Jenis :

Page 6: Kontaktor Magnet

1. Kontaktor Magnet AC ( Terdapat Kumparan Hubung Singkat Berfungsi Sebagai Peredam Getaran

Saat Kedua Inti Besi Saling Melekat )

2. Kontaktor Magnet DC.

Spesifikasi Dari Kontaktor Magnet Yang Harus Di Perhatikan :

1. Kemampuan Daya Kontaktor yang disesuaikan dengan Beban yang akan diperlukan.

2. Kemampuan menghantarkan arus dari kontak-kontaknya.

3. Kemampuan Tegangan dari Kumparan Magnet.

Kontak Pada Kontaktor Magnet Terdiri Dari :

1. Kontak Utama ( Digunakan Untuk Rangkaian Daya )

2. Kontak Bantu ( Digunakan Untuk Rangkaian Pengontrol / Pengunci )

Agar Penggunaan Kontaktor Dapat Disesuaikan Dengan Beban Yang Akan Dikontrol, Maka Pada Setiap Kontaktor Selalu Dilengkapi Dengan Plat Nama Yang Berisikan Data-Data Mengenai :

1. Perusahaan Pembuat Kontaktor.

2. Nomor Seri Pembuatan.

3. Tegangan Nominal Beban.

4. Tegangan Kerja Kontaktor.

5. Kemampuan Arus Yang Dapat DiAlirkan.

6. Kelas Operasi.

Kontak In Put / Kontak Yang DiHubungkan Ke Supply Pada Kontaktor Magnet Biasanya Kontak Dengan Nomor 1, 3, 5 . Dan Untuk Kontak Out Put / Kontak Yang DiHubungkan Pada Beban / Rangkaian Biasanya Dengan Nomor 2, 4, 6 . Sedangkan Untuk Kontak Penguncinya DiGunakan Kontak Nomor 13 & 14.

Page 7: Kontaktor Magnet

 Magnetic Contactor (MC) adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan daya minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relay dengan kapasitas yang besat. Umumnya MC terdiri dari 3 pole kontak utama dan kontak bantu (aux. contact). Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan cara memberikan tegangan pada koil MC sesuai spesifikasinya. Komponen utama sebuah MC adalah koil dan kontak utama. Koil dipergunakan untuk menghasilkan medan magnet yang akan menarik kontak utama sehingga terhubung pada masing masing pole. Untuk aplikasi yang lebih, MC mempunyai beberapa accessories. Dan yang paling banyak dipergunakan adalah kontak bantu. Jika kontak bantu yang telah tersedia kurang bisa dilakukan penambahan di samping atau depan. Pneumatic Timer juga sering dipakai dalam wiring sebuah system, misalnya pada Star Delta Starter.

Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak bekerja apabila kumparan diberi energi. The National Manufacture Assosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas, transformator, kapasitor, dan motor listrik.

Adapun peralatan elektromekanis jenis kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 8: Kontaktor Magnet

Prinsip Kerja

Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :

Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah ( DC ), tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan digunakan juga kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.

Karakteristik

Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang dipikul, kemampuan

Page 9: Kontaktor Magnet

menghantarkan arus dari kontak – kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa.

Aplikasi

Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :a.Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan yang tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari kontaktor.b.Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu operator (satu lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.c.Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat digunakan kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana harus menekan tombol dan kontaktor akan memulai urutan event yang benar secara otomatis.d.Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang sangat peka.e.Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya dari operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan instalasi.f.Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada titik-titik yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk tombol tekan.g.Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti Programmable Logic Controller (PLC).

JENIS DAN KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET

Maret 3, 2010 oleh graveryard

JENIS DAN KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET

Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis yang menggunakan alat kontrol kontaktor magnet memerlukan alat bantu lain agar fungsi pengontrolan berjalan dengan baik seperti: tombol tekan, thermal overload relay dan alat bantu lainnya. Kontaktor magnet banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik 1 fasa dan 3 fasa, anatara lain untuk mengontrol motor dua arah putaran, strating bintang-segitiga, beberapa unit motor bekerja dan berhenti berurutan dan lain-lain.

A. Kontaktor MagnetKontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan.

Page 10: Kontaktor Magnet

Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC) atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada kumparan magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat.

1. Kontaktor Magnet Arus Searah (DC)Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang intinya terbuat dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang digunakan untuk menarik angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak. Bila arus listrik terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan menarik/menolak angker sehingga kontak kembali membuka atau menutup.Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan kerja yang besar pula, namun hal ini akan mengakibatkan arus yang melalui kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat panas. Jadi kontaktor magnet arus searah akan efisien pada tegangan kerja kecil seperti 6 V, 12 V dan 24 V.

Gambar 1. Simbol dan gambar fisik kontaktor magnet DC

Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua kontak SPDT (Single Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini

Page 11: Kontaktor Magnet

menggunakan tegangan DC 6V, 12 V, 24 V, dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V. Kemampuan kontak mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk dapat mengalirkan arus daya yang besar untuk mengendalikan motor induksi, relay dihubungkan denganBila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti gelombang arus AC.

1. Kontaktor Magnet Arus Bolak balik (AC)Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan kontaktor magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua kali besar tegangan sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1 detik akan terdapat 50 gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 = 0,02 detik yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali.

Page 12: Kontaktor Magnet

Gambar 2. Simbol dan kode angka serta bentuk fisik dari kontaktor

Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan secara terus menerus (kontinu).Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas. Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak mempunyai belitan hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap 100 kali.

Page 13: Kontaktor Magnet

Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 % dari tegangan kerja, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar.Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally Close = NC). Kontak No berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/ menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.

Gambar 3. Simbol-simbol kontaktor magnet. a) Kumparan (coil), b) Kontak Utama, c) Kontak bantu

Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama terdiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan NC. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk pesawat pemakai listrik misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alt bantu rangkaian, lampu-lampu indikator, dan lain-lain.Dari informasi diatas dapat dilihat bahwa keuntungan penggunaan kontaktor magnet daripada saklar togel dan saklar Cam adalah,* Arus listrik yang mengalir pada saklar pengontrol sangat kecil dibandingkan arus beban.* Dapat mengontrol beban listrik dari tempat jauh dengan kerugian tegangan yang relatif kecil.

Page 14: Kontaktor Magnet
Page 15: Kontaktor Magnet

Tiga fase, 480 volt listrik AC datang untuk tiga normal kontak terbuka di bagian atas melalui sekrup terminal

kontaktor berlabel "L1," "L2," dan "L3" (The "L2" terminal tersembunyi di belakang sebuah persegi berbentuk

"snubber" sirkuit terhubung di terminal koil kontaktor itu). Kekuatan untuk keluar motor kelebihan beban perakitan

pemanas di bagian bawah perangkat ini melalui terminal sekrup berlabel "T1," "T2," dan "T3."

Kelebihan beban sendiri pemanas unit hitam, blok berbentuk persegi dengan label

"W34," menunjukkan respons termal tertentu untuk tenaga kuda tertentu dan suhu

penilaian terhadap motor listrik. Jika motor listrik dari daya yang berbeda dan / atau

temperatur peringkat itu harus diganti untuk satu saat dalam pelayanan, unit pemanas

kelebihan beban harus diganti dengan unit yang memiliki respon termal cocok untuk

motor baru. Produsen motor dapat memberikan informasi tentang unit-unit pemanas yang

sesuai untuk digunakan.

Tombol tekan putih yang terletak antara "T1" dan "T2" garis pemanas berfungsi sebagai

cara untuk secara manual mengatur kembali normal saklar tertutup kembali ke keadaan

normal setelah pernah tersandung oleh temperatur pemanas yang berlebihan. Kawat

sambungan ke "overload" saklar kontak dapat dilihat di bagian bawah kanan atas foto,

dekat label membaca "NC" (biasanya-tertutup). Pada unit overload khusus ini, sebuah

"jendela" dengan label "Tersandung" menunjukkan kondisi tersandung dengan

menggunakan bendera berwarna. Dalam foto ini, tidak ada "tersandung" kondisi, dan

muncul indikator jelas.

Sebagai catatan kaki, elemen pemanas dapat digunakan sebagai arus mentah shunt

resistor untuk menentukan apakah suatu gambar motor arus ketika kontaktor ditutup.

Mungkin ada saat-saat ketika Anda bekerja pada rangkaian kontrol motor, di mana

kontaktor terletak jauh dari motor itu sendiri. Bagaimana Anda tahu jika motor

mengkonsumsi daya ketika kumparan kontaktor diberi energi dan angker telah ditarik?

Bila gulungan motor terbakar terbuka, Anda bisa mengirimkan tegangan ke motor

melalui kontak kontaktor, tetapi masih memiliki nol saat ini, dan dengan demikian tidak

ada gerakan dari poros motor. Jika penjepit-on ammeter ini tidak tersedia untuk

mengukur baris saat ini, Anda bisa membawa multimeter dan mengukur millivoltage di

masing-masing elemen pemanas: jika saat ini adalah nol, tegangan pemanas akan menjadi

nol (kecuali elemen pemanas itu sendiri adalah terbuka , dalam hal ini tegangan akan

besar); jika ada arus motor akan melalui fase yang kontaktor, Anda akan membaca yang

pasti bahwa millivoltage di pemanas:

Page 16: Kontaktor Magnet

Ini adalah trik yang sangat berguna untuk menggunakan untuk troubleshooting 3-phase

AC motor, untuk melihat apakah satu fase berliku dibakar terbuka atau dilepas, yang

akan menghasilkan destruktif yang cepat kondisi yang dikenal sebagai "tunggal-

pentahapan." Jika salah satu garis kekuasaan untuk membawa motor terbuka, tidak akan

ada arus yang melalui itu (seperti ditunjukkan oleh seorang 0,00 mV membaca di dalam

pemanas), meskipun dua baris (seperti ditunjukkan oleh sejumlah kecil tegangan jatuh di

pemanas masing-masing).

* TINJAUAN:

* Sebuah kontaktor relay yang besar, biasanya digunakan untuk mengalihkan arus ke

motor listrik atau beban listrik tinggi.

* Besar motor listrik dapat dilindungi dari kerusakan kelebihan arus melalui penggunaan

pemanas dan kelebihan kelebihan beban kontak. Jika seri-terhubung pemanas terlalu

panas dari arus yang berlebihan, yang biasanya tertutup overload kontak akan terbuka,

de-kontaktor pengiriman energi listrik ke motor.

Mengoperasikan Motor 1 Fasa

Dalam mengoperasikan motor 1 fasa dengan kendali elektromagnetik, dibutuhkan kontaktor

magnet, MCB, dan tombol ON/ OFF (saklar tekan) untuk alat kontrolnya. Dengan kontaktor

Page 17: Kontaktor Magnet

magnet, motor 1 fasa jenis split phasa dapat dijalankan dari jarak jauh, kontaktor dapat

diletakkan pada tempat yang jauh dari operator. Sedangkan operator hanya mengendalikan

tombol start untuk menjalankan dan tombol stop untuk mengendalikan. Dengan demikian

operator dapat bekerja ditempat yang aman.

Dari gambar rangkaian kontrol dan daya, terlihat kontak-kontak kontaktor magnet dipakai sesuai

keperluannya. Pada rangkaian kontrol, fasa dihubungkan ke MCB 1 fase, kemudian melalui

tombol OFF, menuju ke tombol ON, yang kemudian menuju coil pada kontaktor dan berakhir di

netral, karena sakelar ON yang digunakan merupakan sakkelar tombol, maka dipakai sakelar

pengunci/ bantu yang terhubung pararel ke kontak bantu kontaktor NO (Normally Open).

Sedangkan pada rangkaian daya, perjalanannya yaitu dari Fasa melalui MCB dan menuju ke

kontaktor (pada kontak utama), dan dari kontak utama menuju motor 1 fasa. Salah satu masukan

kontak utama pada kontaktor dihubungkan melalui sumber netral dan keluarannya dihubungkan

ke motor listrik.

Page 20: Kontaktor Magnet

JENIS DAN KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET

Diposkan oleh royers di 07.51 2 komentar Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis yang menggunakan alat kontrol kontaktor magnet memerlukan alat bantu lain agar fungsi pengontrolan berjalan dengan baik seperti: tombol tekan, thermal overload relay dan alat bantu lainnya. Kontaktor magnet banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik 1 fasa dan 3 fasa, anatara lain untuk mengontrol motor dua arah putaran, strating bintang-segitiga, beberapa unit motor bekerja dan berhenti berurutan dan lain-lain.

A. Kontaktor MagnetKontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC) atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada kumparan magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat.

1. Kontaktor Magnet Arus Searah (DC)Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang intinya terbuat dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang digunakan untuk menarik angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak. Bila arus listrik terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan menarik/menolak angker sehingga kontak kembali membuka atau menutup.Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan kerja yang besar pula, namun hal ini akan mengakibatkan arus yang melalui kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat panas. Jadi kontaktor magnet arus searah akan efisien pada tegangan kerja kecil seperti 6 V, 12 V dan 24 V.

Page 21: Kontaktor Magnet

Gambar 1. Simbol dan gambar fisik kontaktor magnet DC

Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua kontak SPDT (Single Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini menggunakan tegangan DC 6V, 12 V, 24 V, dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V. Kemampuan kontak mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk dapat mengalirkan arus daya yang besar untuk mengendalikan motor induksi, relay dihubungkan denganBila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti gelombang arus AC.

1. Kontaktor Magnet Arus Bolak balik (AC)Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan kontaktor magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua kali besar tegangan sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1 detik akan terdapat 50 gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 = 0,02 detik yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali.

Page 22: Kontaktor Magnet

Gambar 2. Simbol dan kode angka serta bentuk fisik dari kontaktor

Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan secara terus menerus (kontinu).Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas. Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak mempunyai belitan hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap 100 kali.

Page 23: Kontaktor Magnet

Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 % dari tegangan kerja, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar.Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally Close = NC). Kontak No berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/ menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.

Gambar 3. Simbol-simbol kontaktor magnet. a) Kumparan (coil), b) Kontak Utama, c) Kontak bantu

Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama terdiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan NC. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk pesawat pemakai listrik misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alt bantu rangkaian, lampu-lampu indikator, dan lain-lain.Dari informasi diatas dapat dilihat bahwa keuntungan penggunaan kontaktor magnet daripada saklar togel dan saklar Cam adalah,* Arus listrik yang mengalir pada saklar pengontrol sangat kecil dibandingkan arus beban.* Dapat mengontrol beban listrik dari tempat jauh dengan kerugian tegangan yang relatif kecil.

Page 24: Kontaktor Magnet

Kontaktor

Kontaktor ini dirancang menggunakan sistem variabel komposisi sehingga memungkinkan untuk mendapatkan suatu sistem kontrol yang fleksibel untuk berbagai sistem/fungsi kontrol, karena pada kontaktor tersebut tersedia berbagai macam perlengkapan yang dapat dipasang langsung pada kontaktor dengan sistem clip on yang terdiri antara lain :- Pengaman beban lebih- Modul masukan     - Modul kontrol "auto-man-off"     - Modul tunda waktu on/off     - Modul interface     - Modul Supressor koil- Lengkapan untuk dipasang di samping kontaktor.     - Blok kontak bantu tambahan     - Interlock mekanis dan elektris- Lengkapan untuk dipasang di depan kontaktor     - Tunda waktu pneumatis on/off     - Latch blok mekanis     - Kontak bantu tambahan

Dengan sistem tersebut bisa didapatkan banyak keuntungan antara lain :- Hemat ruangan ( panel )- Hemat waktu ( pemasangan, pemeliharaan, dll )- Hemat sediaan ( satu jenis kontaktor yang sama untuk berbagai macam kontaktor )

Dalam pemilihan kontaktor yang perlu diperhatikan :- Jenis beban- Kapasitas beban - frekuensi on-off- starting dengan waktu yang panjang dan lonjakan arus yang tinggi.Untuk arus start yang tinggi dan sering on-off sebaiknya digunakan rating kontaktor long life atau high performance sehingga didapatkan kontaktor yang berfungsi dengan baik.

Relay Thermis Beban Lebih ( Thermal Overload Relay )

Pengamanan beban lebih memproteksi motor pada ketiga fasanya yang baik menggunakan sistem bimetal (LR2-K & LR-D) maupun yang menggunakan system elektronik tanpa supply terpisah (LR9-F) dan mempunyai sensitifitas terhadap hilang fasa yang bekerja dengan sistem differensial (tidak langsung trip pada kasus terjadinya hilang satu fasa) apabila dibutuhkan proteksi yang segera (Instantaneous) harus ditambahkan peralatan khusus untuk proteksi hilang fasa misalnya RM4, RCP,….).Pengaman beban lebih ini bisa dipasangkan langsung dengan kontaktornya maupun terpisah sehingga sangat fleksibel untuk pemasangannya di dalam panel.Pengaman beban lebih memproteksi motor dari kerusakan karena terjadinya beban lebih dengan memutuskan suplai ke koil kontaktor (melalui kontak NC nya), sehingga kontaktor terbuka dan

Page 25: Kontaktor Magnet

motor berhenti (proteksi dilakukan dengan melalui fungsi kontrolnya,tidak ada pemutusan daya langsung pada pengaman beban lebihnya).Pemilihan jenis pengaman beban lebih ditentukan oleh rating/setting arus sesuai dengan arus nominal motor pada beban penuh dan kelas tripnya. Untuk pemakaian standar digunakan kelas trip 10 yaitu pengaman beban lebih akan trip pada 7.2 Ir dalam waktu 4 detik < Tp < 10 detik, untuk pemakaian dimana dibutuhkan waktu starting yang panjang misalnya pada Blower harus digunakan kelas trip 20 atau 30.