Konsumsi dan investasi

27
KONSUMSI DAN INVESTASI SK / KD KELUAR MATERI LATIHAN Oleh : Wardayadi SMA N 1 BAMBANGLIPURO

Transcript of Konsumsi dan investasi

Page 1: Konsumsi dan investasi

KONSUMSI DAN INVESTASIKONSUMSI DAN INVESTASI

SK / KD KELUARMATERI LATIHAN

Oleh : Wardayadi

SMA N 1 BAMBANGLIPUROSMA N 1 BAMBANGLIPURO

Page 2: Konsumsi dan investasi

STANDAR KOMPETENSI

Memahami Konsumsi dan Investasi

6.1. Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan6.2. Mendeskripsikan kurva permintaan investasi

KOMPETENSI DASAR

Page 3: Konsumsi dan investasi

MEMAHAMI KONSUMSI DAN TABUNGAN

Komponen Pendapatan

Nasional

Tabungan

Investasi Suku Bunga

MPS

APS

Fungsi Tabungan

Grafis

Matematis

Konsumsi

Fungsi Konsumsi

MPC

APC

Garis 450

Grafis

Matematis

Page 4: Konsumsi dan investasi
Page 5: Konsumsi dan investasi

1. Average Propensity to Consume (APC)

2. Marginal Propensity to Consume (MPC)

3. Fungsi Konsumsi

4. Grafik Konsumsi

5. Garis 450

Page 6: Konsumsi dan investasi

APC dan MPCAPC dan MPCAPC atau Average Propensity to Consume adalah total konsumsi dibagi dengan disposable income. Dalam bentuk rumus, APC dapat ditulis sebagai berikut :

APC = C

Yd

MPC atau Marginal Propensity to Consume adalah perubahan konsumsi sebagai akibat perubahan pendapatan nasional. Dalam bentuk rumus, MPC dapat ditulis sebagai berikut :

MPC = Δ C

Δ Yd

Page 7: Konsumsi dan investasi

Fungsi KonsumsiFungsi KonsumsiApabila ada campur tangan pemerintah secara matematis pendapatan siap pakai dapat dinyatakan sebagai berikut :

Yd = Y – Tx + Tr

Dimana :

Yd = Disposable Income,

Y = Pendapatan Nasional

Tx = Pajak

Tr = Transfer

Page 8: Konsumsi dan investasi

Karena perekonomian hanya terdiri dari dua sektor, maka :

Yd = Y – 0 + 0

Yd = Y

Jadi, dalam perekonomian tertutup sederhana besarnya pendapatan siap pakai sama dengan besarnya pendapatan nasional

Hubungan antara pengeluaran konsumsi nasional ( C ) dengan pendapatan nasional ( Y ) dikenal sebagai fungsi konsumsi. Secara matematis hubungan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :

C = f ( Y )

Fungsi konsumsi tersebut dapat dijabarkan kembali menjadi :

C = a + bYDimana :

a = pengeluaran konsumsi otonom

b = Marginal Propensity to Consume (MPC)

Page 9: Konsumsi dan investasi

TABEL PENDAPATAN NASIONAL DAN TABEL PENDAPATAN NASIONAL DAN KONSUMSI NASIONALKONSUMSI NASIONAL

Pendapatan Nasional ( Y ) Konsumsi ( C ) ( Rp )

0 50

200 200

400 350

600 500

800 650

1000 800

1200 950

Page 10: Konsumsi dan investasi

GRAFIK FUNGSI KONSUMSI GRAFIK FUNGSI KONSUMSI NASIONALNASIONAL

50

200

350

500

650

800

950

0

200

400

600

800

1000

200 400 600 800 1000 1200

Y ( Miliar Rupiah )

C ( M

ilia

r Rupia

h )

Page 11: Konsumsi dan investasi

Bagaimana cara Bagaimana cara menentukankan fungsi menentukankan fungsi

konsumsi?konsumsi?C = a + bY

b = MPC = Δ C = 150 / 200 = 0,75

C = a + bYC = a + 0,75 Y

50 = a + 0,75 (0)a = 50

Persamaan fungsi konsumsi dapat dirumuskan :C = 50 + 0,75 Y

Δ Yd

Page 12: Konsumsi dan investasi

BENTUK FUNGSI KONSUMSIBENTUK FUNGSI KONSUMSI

Empat ciri penting dari fungsi konsumsi yaitu :• Terdapat tingkat impas (break even level) dari pendapatan,

yaitu tingkat dimana seluruh disposable income rumah tangga digunakan untuk kegiatan konsumsi. ( APC = 1 )

• Di bawah tingkat impas, ada Dissaving, yaitu keadaan dimana konsumsi rumah tangga lebih besar daripada disposable income, sehingga rumah tangga melakukan pinjaman atau menggunakan tabungan sebelumnya. ( APC > 1 )

• Di atas tingkat impas, sebagian dari disposable income digunakan untuk kegiatan konsumsi dan sisanya ditabung ( APC < 1 )

• Setiap peningkatan disposable income akan menyebabkan kegiatan konsumsi meningkat. Tetapi, besarnya peningkatan konsumsi lebih rendah daripada peningkatan disposable income.Untuk semuanya, 0<MPC<1

Page 13: Konsumsi dan investasi

GARIS 45GARIS 4500 / Y = C / Y = C

50200

350500

650800

950

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

200 400 600 800 1000 1200

Y ( Miliar Rupiah )

C ( M

ilia

r Rupia

h )

Garis 450 adalah garis yang menghubungkan titik – titik di mana konsumsi yang diinginkan sama dengan disposable income. Garis ini membantu menentukan tingkat impas, yaitu perpotongan antara garis 450 dengan kurva konsumsi.

Page 14: Konsumsi dan investasi

TABUNGAN ( SAVING )

1. Average Propensity to Saving (APS)

2. Marginal Propensity to Consume (MPS)

3. Fungsi Tabungan

4. Grafik Tabungan

Page 15: Konsumsi dan investasi

APS dan MPSAPS dan MPSAPS atau Average Propensity to Saving adalah total Tabungan dibagi dengan disposable income. Dalam bentuk rumus, APS dapat ditulis sebagai berikut :

APC = S

Yd

MPS atau Marginal Propensity to Saving adalah perubahan tabungan sebagai akibat perubahan disposable income. Dalam bentuk rumus, MPC dapat ditulis sebagai berikut :MPC = Δ S

Δ Yd

Page 16: Konsumsi dan investasi

Fungsi TabunganSecara matematis, fungsi tabungan dapat dinyatakan sebagai berikut

:

S = f ( Y )

Karena tabungan nasional merupakan bagian dari pendapatan nasional yang tidak digunakan untuk konsumsi nasional, maka

fungsi tabungan tersebut sebenarnya diperoleh dari :

S = Y – C

= Y – ( a + bY )

= Y – a – bY, sehingga

S = - a + ( 1 – b ) Y

Dimana : a = tabungan otonom

1 – b = MPS

MPS = 1 – b, karena b = MPC, maka MPS + MPC = 1

Page 17: Konsumsi dan investasi

PENDAPATAN NASIONAL ( Y )

TABUNGAN NASIONAL ( S )

0 - 50

200 0

400 50

600 100

800 150

1000 200

1200 250

Page 18: Konsumsi dan investasi

Grafik Fungsi Tabungan NasionalGrafik Fungsi Tabungan Nasional

200 400 600 800 1000 1200

-50

0

50

100

150

200

250

Y

S

Page 19: Konsumsi dan investasi

Bagaimana cara Bagaimana cara menentukankan fungsi menentukankan fungsi

tabungan?tabungan?

S = - a + ( 1 – b ) Y

Nilai MPC yaitu 0,75

Jadi nilai MPS = 1 – 0,75 = 0,25

S = - a + 0,25Y

50 = - a + ( 0,25 x 400 )

50 = - a + 100

- a = 50 – 100

- a = - 50

Maka fungsi tabungannya yaitu :

S = - 50 + 0,25 Y

Page 20: Konsumsi dan investasi

Bagaimana Hubungan antara Bagaimana Hubungan antara Disposable Income, Konsumsi, dan Disposable Income, Konsumsi, dan

Tabungan ?Tabungan ?

• Pada saat disposable rendah, rumah Pada saat disposable rendah, rumah tangga akan memanfaatkan tangga akan memanfaatkan tabungannya untuk memenuhi tabungannya untuk memenuhi kebutuhan konsumsikebutuhan konsumsi

• Pada saat disposable income tinggi Pada saat disposable income tinggi dan melebihi tingkat konsumsi, dan melebihi tingkat konsumsi, rumah tangga akan menabungrumah tangga akan menabung

Page 21: Konsumsi dan investasi

Apa saja Faktor – Faktor yang Apa saja Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi dan Mempengaruhi Konsumsi dan

Tabungan ?Tabungan ?

• Kekayaan yang terkumpulKekayaan yang terkumpul

• Sikap berhematSikap berhemat

• Suku BungaSuku Bunga

• Kondisi PerekonomianKondisi Perekonomian

• Program Dana Pensiun PemerintahProgram Dana Pensiun Pemerintah

Page 22: Konsumsi dan investasi

INVESTASIINVESTASIInvestasi adalah penanaman modal. Dalam menghitung jumlah

investasi, pengeluaran yang dicatat adalah sebagai berikut :

1. Pembelian berbagai jenis barang modal seperti mesin – mesin dan peralatan produksi lainnya untuk menjalankan berbagai jenis usaha.

2. Pengeluaran untuk membeli rumah, mendirikan pabrik, dan mendirikan gedung perkantoran

3. Penambahan nilai stok barang – barang yang belum terjual, bahan mentah, dan barang – barang dalam proses produksi.

Keputusan mengenai apakah masyarakat produsen akan melakukan investasi atau tidak pada dasarnya dilakukan dengan cara membandingkan Marginal Benefit ( MB ) dan Marginal Cost ( MC ). MB berupa keuntungan yang diramalkan ( Expected Rate of Return ( r) ) dan MC berupa Tingkat Bunga ( Interest Rate (i)).

Sebuah proyek investasi dapat dilakukan apabila r > i atau paling tidak r = i

Page 23: Konsumsi dan investasi

Akumulasi Pengeluaran Investasi pada Akumulasi Pengeluaran Investasi pada Berbagai tingkat Keuntungan yang Berbagai tingkat Keuntungan yang

DiramalkanDiramalkan

Keuntungan yang diramalkan ( r )

Akumulasi Pengeluaran Investasi

16 0

14 50

12 100

10 150

8 200

6 250

4 300

2 350

0 400

Page 24: Konsumsi dan investasi

Kurva Permintaan InvestasiKurva Permintaan Investasi

0

5

10

15

20

0 50 100 150 200 250 300 350 400

I ( juta rupiah )

r

Page 25: Konsumsi dan investasi

PERHITUNGANPERHITUNGANFungsi Inventasi mempunyai bentuk umum :

I = a + bi

Dimana a = investasi otonom

b = MPI ( Marginal Propensity to Invest )= Δ C

Δ Yd

Berdasarkan tabel, maka :MPI = 50 = -25

-2

Page 26: Konsumsi dan investasi

Sehingga pada suku bunga 12 %, jumlah investasi yang diminta Rp 100, maka :

I = a + bi

100 = a + ( - 25 x 12 )

100 = a + ( - 300 )

a = 400

Jadi, persamaan permintaan investasi dapat dinyatakan sebagai berikut :

I = 400 – 25i

Page 27: Konsumsi dan investasi

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA