Konsultan Manajemen Konstruksi

11
Konsultan Manajemen Konstruksi Disussun oleh : Dicky Dharmawan (4112010010) 3 PJJ Politeknik Negeri Jakarta

description

Tugas Manajemen Konstruksi 1

Transcript of Konsultan Manajemen Konstruksi

Page 1: Konsultan Manajemen Konstruksi

Konsultan Manajemen Konstruksi

Disussun oleh :

Dicky Dharmawan (4112010010)

3 PJJ

Politeknik Negeri Jakarta

Page 2: Konsultan Manajemen Konstruksi

1. Latar Belakang

Konsultan Manajemen Konstruksi memegang peranan yang sangat penting di

dalam keberhasilan sebuah proyek. Tugas sebuah perusahaan konsultan adalah

mengawal klien pada tahap awal proyek (tahap perencanaan dan perancangan) untuk

mempersiapkan tahap selanjutnya, serta pada masa konstruksi (pelaksanaan

pembangunan fisik). Tugas konsultan secara umum adalah menerjemahkan keinginan

dan kebutuhan klien dengan mendampingi konsultan perencana dalam proses desain

yang dituangkan ke dalam dokumen gambar, perhitungan, dan dokumen pendukung

lainnya.Kemudian melakukan pengawasan dan pendampingan kontraktor pada fase

pelaksanaannya. Perencanaan di awal proyek yang matang akan menghasilkan sebuah

produk pedoman pelaksanaan yang akurat, yang nantinya akan sangat turut

menentukan kesuksesan sebuah proyek. Konsultan Manajemen Konstruksi sebagai

pendamping konsultasi bagi user, maka harus mampu memahami dan menampung

semua masukan dari user, kemudian mengawasi dan mendampingi konsultan

perencana dalam menuangkannya ke desain. Prosesnya bisa terjadi berulang-ulang,

dimana pada umumnya pihak user memiliki banyak kebutuhan dan keinginan yang

harus diakomodasi (apalagi jika klien/user terdiri dari lebih dari satu orang/pihak

terkait, seperti banyak terjadi pada proyek-proyek instansi pemerintahan). Proses

diskusi, mendesain, presentasi, revisi desain/mendesain ulang, diskusi lagi, presentasi

lagi, mendesain lagi, dan begitu seterusnya, hampir pasti selalu terjadi pada setiap

proyek. Untuk itu, konsultan dituntut harus cerdas menyikapi hal tersebut, agar tidak

akan mengganggu pada proses konstruksinya. Dari Keppres Th 80 No.2003 dan

selanjutnya Perpres 54 tahun 2010, terlihat bahwa pekerjaan konsultan juga

mempunyai resiko yang cukup besar dari berbagai segi, baik dari segi materil maupun

segi non materil yang berhubungan dengan ketepatan waktu, kebutuhan tenaga,

menjaga kepercayaan, serta kredibilitas perusahaan itu sendiri. Dalam hal

keterlambatan pekerjaan, nama baik dari perusahaan konsultan sangat penting dan

menjadi pertaruhan, karena akan mempengaruhi kepercayaan dari pengguna

barang/jasa. Apabila kepercayaan dari pengguna barang/jasa sudah pudar, maka

kesempatan konsultan untuk berkembang lebih baik kedepannya menjadi semakin

Page 3: Konsultan Manajemen Konstruksi

2. Fungsi Manajemen Konstruksi

Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen

(perencanaan, pelaksanaan dan penerapan) secara sistematis pada suatu proyek.

Berikut merupakan beberapa fungsi dari konsultan manajemen konstruksi :

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah menentukan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana

mengerjakannya. Ini berarti menyangkut pengambilan keputusan berhadapan

dengan pilihan-pilihan.

b. Mengorganisasi (Organizing)

Fungsi ini berkaitan dengan usaha untuk menetapkan jenis-jenis kegiatan

yang dituntut untuk mencapai suatu tujuan tertentu, mengelompokkan kegiatan-

kegiatan tersebut berdasarkan jenisnya supaya lebih mudah ditangani oleh

bawahan.

c. Penempatan Orang (Staffing)

Fungsi ini menyangkut usaha untuk mengembangkan dan menempatkan

orang-orang yang tepat di dalam berbagai jenis pekerjaan yang sudah didisain

lebih awal dalam organisasi.

d. Mengarahkan (Directing)

Fungsi ini biasa juga disebut supervisi. Ini menyangkut pembinaan motivasi

dan pemberian bimbingan kepada bawahan untuk mencapai tujuan utama.

e. Mengontrol (Controlling)

Fungsi ini dijalankan untuk menjamin bahwa perencaan bisa diwujudkan

secara pasti. Ada banyak alat-alat analisa untuk suatu proses kontrol yang

efektif. Proses kontrol pada dasarnya selalu memuat unsur: perencanaan yang

diterapkan, analisa atas deviasi atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi,

dan menentukan langkah-langkah yang perlu untuk dikoreksi.

Page 4: Konsultan Manajemen Konstruksi

3. Tugas dan Tanggung Jawab Konsultan Manajemen Konstruksi

Berikut merupakan beberapa tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh

konsultan manajemen konstruksi didalam suatu pekerjaan proyek :

a. Mengkoordinir dan memberi pengarah-an pada pihak-pihak yang terlibat.

b. Melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan.

Pengawasan KMK secara keseluruhan, beberapa pekerjaan yang cacat atau

harus diperbaiki. Dalam perbaikan tersebut, KMK harus terus mengawasi sampai

pekerjaan tersebut selesai diperbaiki. Pengawasan dilakukan dengan menilai

pekerjaan sesuai/tidak sesuai dengan spesifikasi. Konsep pengawasan pekerjaan

biasa dilakukan secara preventif, yaitu meminimalkan kesalahan yang

mengakibatkan pembongkaran dan pengulangan pekerjaan yang tidak perlu

karena kesalahan gambar/mutu pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan.

c. Memproses sertifikat dan berita acara yang diperlukan selama pelaksanaan.

Konsultan memproses berita acara serah terima lapangan berita acara serah

terima lapangan sebagai site proyek.

d. Mengendalikan jadwal pelaksanaan berdasarkan jadwal induk.

Peranan KMK bertugas mengendalikan jadwal pelak-sanaan. Masalah

keuangan dalam pembangunan menjadi tanggung jawab KMK.

e. Mengkoordinir ketersediaan fasilitas pendukung

Fasilitas-fasilitas pendukung harus disediakan oleh KMK. Fasilitas

pendukung tersebut termasuk didalam-nya pengadaan air, listrik, telepon, kantor,

gudang, mess, dll. KMK bertanggung jawab atas penggunaan fasilitas pendukung

tersebut dan memastikan bahwa fasilitas tersebut digunakan sebagaimana

mestinya.

f. Memimpin rapat koordinasi lapangan.

Konsultan Manajemen Konstruksi wajib memimpin rapat koordinasi

lapangan. Di dalamnya dibahas kendala-kendala yang dihadapi kontraktor dan

bagaimana cara mengatasinya.

g. Memberikan rekomendasi untuk me-nunjuk kontraktor dan sub-kontraktor

spesialis .

h. Memproses pengadaan gambar kerja dan contoh material dari kontraktor.

Konsultan memproses gambar dari kontraktor untuk pelaksanaan

dilapangan

Page 5: Konsultan Manajemen Konstruksi

i. Mengawasi pengadaan dan kualitas tenaga kerja, material dan peralatan

dari para kontraktor.

Konsultan manajemen konstruksi mengawasi pekerjaan di lapangan, dan

disesuaikan dengan apa yang dilaporkan kontraktor pada laporan harian.

j. Menyiapkan prosedur untuk perubahan dan pekerjaan tambahan.

Konsultan memberi instruksi untuk penambahan pekerjaan

dilapangan/proyek

k. Menyusun program untuk keselamatan kerja dan keamanan proyek.

Keselamatan kerja: KMK harus menerapkan program keselamatan secara

konsisten seperti: pembersihan proyek, pemakaian helm, sepatu lapangan,

identitas pekerja, pemasangan jaring pengaman, rambu di sekeliling lubang

terbuka (galian, lift), tanda dilarang merokok di dalam proyek, kotak P3K dan

menyediakan asuransi untuk para pekerja. Program keselamatan kerja akan

meningkatkan produktivitas para pekerja.

l. Menyusun laporan berkala dan merekam data-data lapangan.

Dalam laporan bulanan KMK biasanya berisikan :

a) Status paket pekerjaan.

b) Legalitas dan data-data pelaksanaan.

c) Lampiran foto kegiatan lapangan dan monitoring cuaca.

m. Memproses pembayaran para kontrak-tor.

Kontraktor dibayar per bulan dan didasarkan pada volume pekerjaan yang

dicapai per bulan. Pencapaian volume tesebut dapat dilihat pada weekly progress.

n. Memproses tuntutan.

Pihak KMK berpotensi menerima laporan Tuntutan dari pihak yang terlibat

dalam proyek apabila terjadi kesalahan dalam perencanaan dilapangan.

o. Memproses pengadaan gambar lengkap.

Page 6: Konsultan Manajemen Konstruksi

4. Struktur Organisasi Konsultan Manajemen Konstruksi dalam

Proyek

Perkembangan proyek konstruksi dengan dana yang semakin besar menyebabkan

kegiatan dialam proyek menjadi semakin banyak. Hal ini mengakibatkan pihak-pihak

yang terlibat didalam proyek menjadi semakin banyak pula. Misalnya dengan semakin

banyaknya kegiatan proyek maka dibutuhkan semakin banyak kontraktor spesialis.

Oleh sebab itu owner tidak cukup mampu untuk mengelola proyeknya sendirian

sehingga membutuhkan pihak lain yang membantu dalam mengelola proyek yang

disebut dengan pihak manajemen konstruksi.

Organisasi manajmene konstruksi berkaitan dengan tim manajemen proyek terdiri

dan manajer proyek (kontraktor, konsultan, desain, dan sebagainya) yang mempunyai

tugas mengelola proyek secara terpadu dari perencanaan proyek (project planning),

desain dan pelaksanaan konstruksi, hubungan kontrak antara pihak yang terlibat dalam

tim manajemen proyek bertujuan meminimalkan hubungan timbal balik didalam tim

manajemen proyek.

Pelaksanaan tahapan pada organisasi semacam ini memungkinkan dilaksanakan

secara overlapping karena pelaksanaan proyek seperti desain dan pelaksanaan

konstruksinya sudah terpadu dibawah koordinasi manajemen kosntruksi. Dengan

keterlibatan beberapa kontraktor spesialis, pihak manajemen kosntruksi

mengkoordinasikan agar desain pekerjaan yang satu dapat langsung dikerjakan

kontraktor spesialis yang satu tanpa menunggu keseluruhan desain selesai.

Pelaksanaan semacam ini melakukan satu kali pengadaan kosnultan dan beberapa kali

pengadaan kontraktor semacam ini disebut dengan pendektan perkerjaan.

a. Berkerja sama-sama pemlik proyek dan konsultan desain mulai awal proyek dan

membuat rekomendasi penyempurnaan desain (agar benar-benar memenuhi

kebutuhan/ mutu pemilik) pemilikan teknologi dan metode konstruksi, membuat

jadwal kosntruksi dan studi ekonomi pelaksanaan dan seterusnya.

b. Mengusulkan alternatif desain dan metoe pelaksanaan konstruksi yang tepat dan

membuat analisa dampak alternatif tersebut terhadap biaya dan jadwal

kosntruksi

c. Memantau perkembangan proyek sedemikian rupa sehingga tidak melampaui

target yang telah ditetapkan oleh pemilik proyek

Page 7: Konsultan Manajemen Konstruksi

d. Koordinasi pengadaan peralatan dan bahan dan seluruh kekgiatan konstraktor.

Koordinasi hal-hal yang berkaitan dengan pembayaran angsuran, perubahan,

tuntutan dan pemeriksaan agar sesuai dengan persyaratan

e. Melaksanakan dukungan pelayanan yang berkaitan dengan proyek dan

dibutuhkan pemilik proyek. Misalnya koordinasi permoohonan izn-izin seperti

IMB