Konstruksi Jalan Raya

76
PELENGKA P JALAN KON STRU KSI JALA N RA Y A 3 Fitri Eka Pratiwi 411 201 0012 Ganesvara Jusa Katuuk 411 201 0013 Hegi Hermawan Maulana 411 201 0014 PERANCANGAN JALAN DAN JEMBA TAN

description

Pelengkap Jalan:- Patok- Rambu- Dinding Pelindung

Transcript of Konstruksi Jalan Raya

Pelengkap jalan

Pelengkap jalanKonstruksi jalan raya 3Fitri Eka Pratiwi411 201 0012

Ganesvara Jusa Katuuk411 201 0013

Hegi Hermawan Maulana411 201 0014

Perancangan jalan dan jembatan

PatokPengarahKilometerGuard RailBarrierPermanenNon. PermanenRambuMarkaPelengkap PengamanpatokPatok pengarah berfungsi untuk memberi petunjuk arah yang aman dan batas jalur jalan yang bisa digunakan sebagai pelayanan bagi lalu lintas. Patok pengarah dipasang pada sisi luar badan jalan.

Penjelasan patok pengarahA.Patok Kayu : ukuran 100 mm x 50 mm (nominal)

B.Patok Flexibel :dapat melentur, terbuat dari bahan plastik, karet, atau semacam lainnya

C.Patok Semi Flexibel :bengkok jika ditabrak kendaraan, tetapi dapat diluruskan dengan pemeliharaan, putih dan dari bahan plastic, logam atau bahan lain. D.Patok Rigid / Kaku : dapat pecah dan dari bahan logam atau bahan non kayuTipe tipe Patok pengarahPeletakan patok peng- arah harus sedemi- kian rupa sehingga paling sedikit dua pasang delineator (yang paling dekat ; tidak kurang dari 30 meter di depan ken- daraan) harus terlihat dengan baik pada setiap saat.

Peletakan Patok pengarah

contoh Patok pengarah

penjelasan Patok kilometerPatok Kilometer adalah patok yang menginformasikan panjang jalan dan/ atau jarak dari kota atau simpul tertentu.

Patok Kilometer dipasang disisi luar badan jalan diluar saluran tepi atau diambang pengaman ruang manfaat jalan.

Bila dipasang pada median jalan maka jarak dari tepi jalan paling dekat 0,6 meter, di sepanjang koridor jalan pada setiap jarak 1 kilometer .

Secara fisik berupa kolom beton atau papan rambu.

Diantara patok kilometer harus dipasang patok hektometer yang berjarak setiap 100 meter. gambar Patok kilometer

Kerusakan Patok kilometerKerusakan dapat berupa patok pecah, zetar patah tercabut/tergeser atau hilang kotor, berlumut, cat memudar, berubah warna, atau tulisan menjadi tidak jelas.

Tingkat Kerusakan :Patok yang rusak (pecah, patah, tercabut/tergeser) atau hilang dan harus diperbaiki atau diganti, diukur dalam buah/ patok. Patok yang kotor atau berlumut dan harus dibersihkanPatok yang berubah warna atau tulisan menjadi tidak jelas dan harus di cat kembali

Kemungkinan Penyebab Kerusakan antara lain Ditabrak oleh kendaraan, karena debu dan gas buang kendaraan bermotor serta pengaruh cuaca (panas dan hujan).

Kerusakan Patok kilometerUntuk patok yang pecah (gompal) ditambal kembali dengan bahan adukan (semen dan pasir), kemudian dicat seperti semula. Untuk patok yang patah atau hilang, diganti dengan yang baru.Patok yang tercabut atau tergeser, dipasang kembali ditempat semula; disesuaikan menurut standard. Patok yang kotor/berlumut dibersihkan. Patok yang warna catnya telah memudar atau berubah, harus dicat kembali dengan warna yang sama. Rumput yang tinggi dan semak-semak disekitar patok dibersihkan (dipotong).Perbaikan kerusakan pada Patok kilometermarkaPenjelasan markaMarka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan berupa peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, gari serong serta lambang lainnya.

Berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.

Jenis jenis marka( Marka garis tepi perkerasan )berupa garis utuh yang dipasang membujur pada bagian tepi perkerasan tanpa kerb. berfungsi sebagai batas lajur lalu lintas bagian tepi perkerasan.ukuran :1. L minimum marka jalan ini 20 m2. lebar garis utuh (W) pada marka ini minimal 0,10 m max 0,15 m

Penempatan: Marka jalan ini ditempatkan pada perkerasan jalan dibagian tepi dalam maupun tepi luar perkerasan .

Pada jalan 2 (dua) arah yang mempunyai lebih dari 3 (tiga) lajur, tiap-tiap arah harus dipisah dengan garis utuh membujur dan pada saat mendekati persimpangan atau keadaan tertentu dapat digunakan 2 (dua) garis utuh yang berdampingan.

Jenis jenis marka( Marka garis tepi perkerasan )Jenis jenis marka( Marka garis Marginal )Marka garis utuh membujur yang ditempatkan pada bagian tepi perkerasan yang dilengkapi dengan kerb.Marka jalan ini berfungsi sebagai batas bingkai jalan bagian tepi perkerasan.Ukuran: Lebar garis utuh (W) pada marka jalan ini minimal 0,10 meter dan maksimal 0.15 meter.penempatan: Marka jalan ini ditempatkan pada perkerasan jalan dibagian tepi dalam maupun tepi luar perkerasan sebelum kerb.

Jenis jenis marka( Marka garis pendekat )Marka garis utuh membujur yang ada sebelum adanya halangan atau pulau jalan.Marka jalan ini berfungsi sebagai tanda bahwa arus lalu lintas/kendaraan mendekati halangan atau pulau jalan.Ukuran: Lebar garis utuh (W) pada marka jalan ini minimal 0,10 meter dan maksimal 0.15 meter.Penempatan: Marka jalan ini ditempatkan pada perkerasan jalan setelah adanya marka garis peringatan dan sebelum marka garis serong (chevron).

Jenis jenis marka( Marka garis pengarah )Marka garis utuh membujur yang dipasang sebelum persimpangan sebagai penganti marka garis putus-putus pemisah arah lajur.berfungsi sebagai pengarah lalu lintas pada persimpangan sebidang.Ukuran:Panjang (L) minimum marka jalan ini 20 m dari marka garis melintang batas henti.Lebar garis utuh (W) pada marka jalan ini minimal 0,10 meter dan maksimal 0.15 meter.Penempatan: Marka jalan ini ditempatkan pada perkerasan jalan setelah marka batas lajur dan sebelum marka garis melintang batas henti

Marka garis utuh membujur pada daerah tertentu atau tikungan dengan jarak pandang terbatas.Marka jalan ini berfungsi sebagai tanda larangan bagi kendaraan untuk tidak melewati marka garis ini karena jarak pandangan yang terbatas seperti di tikungan, lereng bukit, atau pada bagian jalan yang sempit.Ukuran:Panjang (L) minimum marka jalan ini 20 meterLebar garis utuh (W) pada marka jalan ini minimal 0,10 meter dan maksimal 0.15 meter.Penempatan: Marka jalan ini ditempatkan pada sumbu perkerasan jalan setelah marka peringatan sebagaimana terlihat dalam Gambar.Jenis jenis marka( Marka garis larangan )

Jenis jenis marka( Marka garis sumbu dan pemisah )Marka garis putus-putus membujur.Marka jalan ini berfungsi sebagai marka garis sumbu atau tanda pemisah lajur.Ukuran:Panjang masing-masing garis maupun jarak celah pada garis putus-putus harus sama. Ketentuan panjang marka dan interval diatur berdasarkan kecepatan rencana seperti berikut:Apabila kecepatan lalu-lintas kurang dari 60 km per jam, panjang garis putusputus (a) 3,0 meter dan jarak celah garis putus-putus (b) 5,0 meter.Apabila kecepatan lalu-lintas 60 km per jam atau lebih, panjang garis putus-putus (a) 5,0 meter dan jarak celah garis putus-putus (b) 8,0 meter.Penempatan:Marka jalan ini ditempatkan pada sumbu perkerasan untuk jalan lurus 2 jalur.Untuk jalan yang memiliki jalur pendakian, penempatan marka ini tidak pada sumbu perkerasan, melainkan pada batas lajur pada jalur pendakian.

Jenis jenis marka( Marka garis sumbu dan pemisah )

Marka ini terdiri atas garis ganda putus-putus dan garis utuh membujur yang sejajar.Marka ini mengindikasikan bahwa:Lalu lintas yang berada pada sisi garis putus-putus dapat melintasi garis ganda tersebut.Lalu lintas yang berada pada sisi garis utuh dilarang melintasi garis ganda tersebut.Ukuran:Jarak antara/spasi 2 (dua) garis membujur yang berdampingan atau garis ganda, minimal 0,1 meter dan maksimal 0,18 meter.Panjang garis dan jarak celah merujuk pada ukuran marka membujur garis putus-putus.Penempatan: Marka ini ditempatkan pada sumbu perkerasan atau batas jalur.

Jenis jenis marka( Marka garis putus - putus dan utuh )Marka ini berbentuk garis ganda utuh yang sejajar.Marka ini berfungsi sebagai pemisah jalur lalu lintas yang tidak boleh dilewati kendaraan atau sebagai pengganti median timbul.Ukuran:Jarak antara/spasi 2 (dua) garis membujur yang berdampingan atau garis ganda, minimal 0,1 meter dan maksimal 0,18 meter.Bila jarak 2 (dua) buah marka membujur garis utuh > 18 cm, marka di antara ke dua marka membujur garis utuh tersebut (di dalamnya) dilengkapi dengan marka serong dan dikategorikan sebagai median diatas (pedoman perencanaan median).

Jenis jenis marka( Marka garis ganda utuh )Marka ini berupa garis utuh melintang pada perkerasan jalan di persimpangan atau daerah penyeberangan pejalan kaki.Marka ini berfungsi sebagai batas berhenti bagi kendaraan yang diwajibkan oleh alat pemberi isyarat lalu lintas atau rambu larangan.Ukuran: tebal garis marka melintang harus lebih besar dari marka membujur, minimal 0,20 meter dan maksimal 0,30 meter.Jenis jenis marka( Marka melintang garis utuh )

Jenis jenis marka( Marka melintang garis utuh )Penempatan:Bila garis berhenti dilengkapi dengan perkataan Stop yang dituliskan di permukaan jalan, jarak antara puncak huruf pada tulisan STOP dan garis berhenti, minimal 1 meter maksimal 2,5 meter.Pada persimpangan atau daerah penyeberangan pejalan kaki, dan harus dilengkapi dengan garis pembatas berupa garis utuh membujur.

Jenis jenis marka( Marka melintang garis putus - putus )Marka ini berupa garis ganda putus-putus pada pertemuan jalan mayor dengan minor yang tidak dilengkapi lampu lalu lintas (APILL).Marka ini berfungsi sebagai batas berhenti kendaraan sewaktu mendahulukan kendaraan lain apabila tidak dilengkapi dengan rambu larangan.Ukuran :Tebal Garis minimum 0.30 meter.Panjang garis (a) 0.60 meter jarak celah (b) 0.30.

Penempatan :Pada persimpangan yang tidak dilengkapi dengan rambu larangan atau APILL, harus didahului dengan marka lambang berupa segitiga yang salah satu alasnya sejajar dengan marka melintang tersebut, jarak antara alas segitiga dengan garis tanda melintang minimal 1 meter dan maksimal 2,5 meter. Alas segitiga minimal 1 meter dan tingginya 3 (tiga) kali alas segitiga.

Jenis jenis marka( Marka melintang garis putus - putus )Jenis jenis marka( Marka serong dengan bingkai / chevron)Berupa garis serong utuh dengan bingkai garis utuh yang menyatakan bahwa kendaraan tiak diperbolehkan menginjak bagian jalan tersebut.Marka ini berfungsi sebagai pemberitahuan awal atau akhir pemisah jalan, pengarah lalu lintas, dan kendaraan akan mendekati pulau lalu lintas.Ukuran:Tebal garis bingkai minimal 0.15 meter.Tebal garis serong minimal 0.30 meter.Jarak celah antar garis serong minimal 1.00 meter.Sudut garis serong 45 terhadap arah lalu lintas.Panjang daerah arsir atau garis serong minimal 10.00 meter.Jarak akhir daerah arsir 2.00 meter dari ujung penghalang atau pulau jalan.Penempatan: Marka ini ditempatkan pada perkerasan jalan setelah marka garis pendekat dan sebelum halangan atau pulau jalan.Jenis jenis marka( Marka serong dengan bingkai / chevron)

Jenis jenis marka( Marka panah )Marka ini berbentuk ujung anak panah dengan 1 atau 2 penunjuk arah.Marka ini berfungsi sebagai pengarah jalur bagi lalu lintas.Ukuran:Panjang minimum 5 meter untuk jalan dengan kecepatan rencana kurang dari 60 km.Panjang minimum 7,50 meter untuk jalan dengan kecepatan rencana lebih dari 60 km perjam, detail dimensi marka panah pada kecepatan ini sama dengan 1.50 kali dimensi marka panah untuk kecepatan dibawah 60 km/jam.Jarak antar panah minimum 40.00 meter maksimum 80.00 meter.Jumlah minimum marka panah 2 buah.Penempatan: Marka ini ditempatkan pada perkerasan jalan sebelum garis batas henti (5 sampai 10 meter).

Jenis jenis marka( Marka panah )

Jenis jenis marka( Marka tulisan )Marka ini berupa huruf pada perkerasan jalan yang memanjang ke jurusan arah lalu lintas.Marka ini berfungsi untuk mempertegas penggunaan ruang jalan, memperingatkan pemakai jalan atau menuntun pemakai jalan.Penempatan : Marka ini ditempatkan pada ditengah lajur lalu lintas.

Jenis jenis marka( Marka tulisan )

Jenis jenis marka( Marka dua garis utuh melintang )Marka ini berupa garis utuh melintang.Marka ini berfungsi sebagai tempat penyeberangan jalan bagi pejalan kaki.Ukuran:Jarak antar garis melintang sekurang-kurangnya 2,50 meter.Lebar garis melintang 0,30 meter.Penempatan: Marka ini ditempatkan pada persimpangan jalan.

Jenis jenis marka( Marka penyebrangan sepeda )Marka ini berupa 2 (dua) garis putus-putus berbentuk bujur sangkar atau belah ketupat.Marka ini berfungsi sebagai tempat penyeberangan sepeda.Ukuran :Panjang atau lebar sisi bujur sangkar atau belah ketupat tempat penyeberangan sepeda minimal 0,4 meter dan maksimal 0,6 meter.Jarak antara bujur sangkar atau belah ketupat minimal 1,80 meter untuk satu arah dan 3 meter untuk 2 (dua) arah.Jarak celah antara bujur sangkar atau belah ketupat sama dengan panjang atau lebar sisi bujur sangkar atau belah ketupat.Penempatan: Marka ini ditempatkan pada pada persimpangan jalan.

Jenis jenis marka( Marka peringatan perlintasan kereta api )Marka ini berupa tanda silang dengan marka huruf/tulisan dan marka lambang lainnya.Marka in berfungsi sebagai pemberitahuan bahwa kendaraan mendekati perlintasan sebidang kereta api.Ukuran:Ukuran lebar keseluruhan marka lambang 2,40 meter tinggi 6,00 meter.Ukuran huruf yang bertuliskan KA tinggi 1,50 meter dan lebar 0,60 meter.Penempatan:Marka ini ditempatkan pada permukaan perkerasan.Tanda garis melintang sebagai batas berhenti kendaraan ditempatkan pada jarak minimal 4,50 meter dari jalan kereta api.Sebelum garis melintang diberi tanda.peringatan berupa marka lambang dengan jarak 100 meter dilengkapi dengan tulisan KA.

Jenis jenis marka( Marka peringatan perlintasan kereta api )Marka ini terbuat dari bahan yang keras dan tahan karat yang dilengkapi pemantul cahaya atau lampu yang dapat bersinar pada saat gelap atau pada saat kondisi jalan basah. Fungsi :Batas tepi jalur lalu lintas Marka membujur berupa garis putus-putus sebagai tanda peringatanSumbu jalan sebagai pemisah jalurMarka membujur berupa garis utuh sebagai pemisah jalur bus Marka lambing berupa chevronPulau lalu lintas

Jenis jenis marka( paku jalan )Ukuran Tidak boleh menonjol lebih dari 15 mm diatas permukaan jalanApabila dilengkapi dengan reflector, paku jalan tidak boleh menonjol lebih dari 40 mm di atas permukaan jalanPaku jalan berukuran 4 persegi panjang harus mempunyai ukuran sekurang-kurangnya lebar 0,10 m dan panjang 0,20 mSisi panjang paku jalan berbentuk persegi panjang harus memiliki ketentuan :paku jalan yang dipasang pada jalan dengan kecepatan rencana 60 Km/jam harus memiliki sisi panjang sekurang-kurangnya 15 cm

Jenis jenis marka( paku jalan )Penempatan :Paku jalan dengan pemantul cahaya berwarna kuning untuk pemisah jalur atau lajur lalu lintasPaku jalan dengan pemantul cahaya berwarna merah ditempatkan pada garis batas di sisi jalanPaku jalan dengan pemantul cahaya berwarna putih ditempatkan pada garis batas sisi kanan jalan

Jenis jenis marka( paku jalan )Pertimbangan perencanaan penempatan marka jalan Kondisi perkerasan jalanmarka jalan sebaiknya tidak dipasang pada jalan-jalan yang kondisi perkerasannya buruk atau direncanakan untuk direhabilitasi dalam jangka pendek.

Kondisi Lingkungan JalanPemilihan bahan dan penerapan marka jalan perlu memperhitungkan kondisi lingkungan, seperti temperature, curah hujan, dan kelembaban permukaan jalan sehingga marka dapat bertahan sesuai dengan usia rencana .

Kondisi dan Karakteristik Lalu lintas Perencanaan dan pelaksanaan marka jalan perlu memperhitungkan kecepatan, jenis dan kelompok kendaraan yang dominan pada ruas dimana marka akan dipasang sehingga penempatan marka dapat secara efektif memberikan arahan sesuai kondisi lalu lintas yang diinginkan perencana.

Aspek keselamatan, keamanan, ketertibandan kelancaran lalu lintasPemasangan marka harus mengikuti ketentuan keselamatan kerja yang berlaku, termasuk penggunaan rambu-rambu kerja. Selain itu, pemasangan marka sebaiknya memperhitungkan keadaan lalu lintas sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas.

Kerusakan pada marka jalanCiri - ciriMarka jalan memudar, terhapus atau berubah bentuk/ alinyemen.

Tingkat kerusakanKerusakan pada marka jalan yang diperbaiki dengan pengecatan kembali, diukur dalam luas (meter persegi) yang terkena cat.

Kemungkinan Penyebab UtamaGesekan roda ban kendaraan, atau terjadinya perubahan bentuk (deformasi) pada perkerasan aspal.

AkibatBila kerusakan tidak diperbaiki dapat berakibat kurang/ tidak terarahnya lalu lintas yang memungkinkan terjadinya kekacauan lalu lintas atau bahkan kecelakaan lalu lintas.

Kerusakan pada marka jalanUsaha PerbaikanMarka yang memudar atau terhapus, langsung dicat kembali dengan mengikuti bekas marka lama, secara manual atau dengan mesin. Marka yang mengalami perubahahan bentuk/ alinyemen, harus diukur kembali dan dicat dengan mengikuti garis yang sudah dibuat.

rambuPenjelasan rambuRambu adalah salah satu dari perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan / atau perpaduan di antaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan. Jenis rambu berdasarkan fungsi( rambu peringatan )Digunakan untuk peringatan kemung- kinan ada ba haya atau tempat berba- haya di bagian jalan di depannya.

Warna dasar rambu peringatan berwarna kuning dengan lam- bang atau tulisan berwarna hitam .

Jenis rambu berdasarkan fungsi( rambu larangan )Digunakan untuk me- nyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakai jalanDitempatkan sedekat mungkin dengan titik larangan dimulaiWarna dasar rambu larangan berwarna putih dan lambang atau tulisan berwarna hitam atau merah

Digunakan untuk me-nyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pemakai jalan. Wajib ditempat se-dekat mungkin dengan titik kewajiban dimulai

Jenis rambu berdasarkan fungsi( rambu perintah )Rambu Petunjuk digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan.

Rambu petunjuk ditempatkan sedemikian rupa sehingga mempunyai daya guna sebesar -besarnya dengan memper-hatikan keadaan jalan dan kondisi lalu lintas.

Jenis rambu berdasarkan fungsi( rambu petunjuk arah )PAPAN TAMBAHANa. Papan tambahan digunakan untuk memuat keterangan yang diperlukan untuk menyatakan hanya berlaku untuk waktu-waktu tertentu, jarak-jarak dan jenis kendaraan tertentu ataupun perihal lainnya sebagai hasil manajemen dan rekayasa lalu lintas.b. Papan tambahan ditempatkan dengan jarak 5 sentimeter sampai dengan 10 sentimeter dari sisi terbawah daun rambu dengan ketentuan lebar papan tambahan secara vertikal tidak melebihi sisi daun rambu.c. Persyaratan papan tambahan :- Papan tambahan menggunakan warna dasar putih dengan tulisan dan bingkai berwarna hitam.- Papan tambahan tidak boleh menyatakan suatu keterangan yang tidak berkaitan dengan rambunya sendiri.- Pesan yang termuat dalam papan tambahan harus bersifat khusus, singkat, jelas dan mudah serta cepat dimengerti oleh pengguna jalan- Ukuran perbandingan papan tambahan antara panjang dan lebar adalah 1 (satu) berbanding 2 (dua). Jarak dari rambu sampai awal bagian jalan yang berbahaya atau awal daerah dimana peraturan berlaku, PAPAN TAMBAHAN

SPESIFIKASI TEKNIS

1. UKURAN DAN BAHAN1. Plat Alumunium Plat alumunium memiliki ketebalan minimal 2,0 mm (termasuk reflective sheeting)2. Bahan logam lainnya Bahan logam lainnya merupakan bahan logam tertentu selain alumunium dengan syarat :a) Bersifat anti karat, dengan atau tanpa lapisan anti karat, termasuk bagian berlubang untuk bautb) Mempunyai tebal minimal 0,8 mm.SPESIFIKASI TEKNIS(UKURAN DAN BAHAN)

3. Bahan Non Logam Bahan non logam merupakan bahan non logam tertentu dengan syarat-syarat bahan :a) Mempunyai ketahanan terhadap :cuaca, dengan metode uji setara ASTM G.53-88:kelembapan nisbi, dengan metode uji setara ASTM D.2247-87:asam, dengan metoda uji setara ASTM D.1308-87kelapukanuji mekanik meliputi, daya lengkung dan patah.b) Mempunyai tebal minimal 2,0 mm4. Pada bagian belakang daun rambu dibubuhi tulisan sumber pendanaan, tahun anggaran dan tanggal pemasangan yang dicat dengan warna hitam.SPESIFIKASI TEKNIS

1I. TATA CARA PENEMPATANPenempatan rambu lalu lintas jalan harus memperhatikan hal sebagai berikut :

1. PenempatanRambu ditempatkan di sebelah kiri menurut arah lalu lintas, di luaR jarak tertentu dari tepi paling luar bahu jalan atau jalur lalu lintas kendaraan dan tidak merintangi lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki serta dapat dilihat dengan jelas oleh pemakai jalan. Dalam keadaan tertentu dengan mempertimbangkan lokasi dan kondisi lalu lintas, rambu dapat ditempatkan di sebelah kanan atau di atas daerah manfaat jalan. Jarak penempatan antara rambu yang terdekat dengan bagian tepi paling luar bahu jalan atau jalur lalu lintas kendaraan minimal 0,60 meter, sedangkan rambu yang dipasang pada pemisah jalan (median) ditempatkan dengan jarak 0,30 m dari bagian paling luar dari pemisah jalan.Penempatan rambu di sebelah kanan jalan atau di atas daerah manfaat jalan harus mempertimbangkan faktor faktor antara lain geografis, geometris jalan, kondisi lalu lintas, jarak pandang dan kecepatan rencanaSPESIFIKASI TEKNIS(TATA CARA PENEMPATAN)

SPESIFIKASI TEKNIS(TATA CARA PENEMPATAN)

2. TinggiBagian sisi rambu yang paling rendah harus minimal 1,75 m dan tinggimaksimum 2,65 m diatas titik pada sisi jalan yang tingginya diukur daripermukaan jalan sampai dengan sisi daun rambu bagian bawah atau papan tambahan bagian bawah apabila rambu dilengkapi dengan papan tambahan,sedangkan rambu yang dipasang pada fasilitas pejalan kaki tinggiminimum 2,00 m dan maksimum 2,65 m dari sisi daun rambu yang paling bawahatau papan tambahan. Khusus untuk rambu peringatan ditempatkan denganketinggian 1,20 m dan rambu yang ditempatkan di atas daerah manfaat jalanketinggian 1,20 m dan rambu yang ditempatkan di atas daerah manfaat jalanminimum 5,00 m.SPESIFIKASI TEKNIS(TATA CARA PENEMPATAN)

SPESIFIKASI TEKNIS(TATA CARA PENEMPATAN)

3. OrientasiPemasangan rambu lalu lintas jalan berorientasi (mengarah) tegak lurusterhadap arah perjalanan (sumbu jalan) untuk jalan yang melengkung/belok kekanan. Untuk jalan yang lurus atau melengkung/belok ke kiri pemasangan posisirambu harus digeser minimal 30 searah jarum jam dari posisi tegak lurus sumbujalan kecuali rambupetunjuk seperti tempat penyeberangan,pemberhentian bis, tempat parkir dan petunjuk fasilitas, pemasangan rambusejajar dengan bahu (tepi) jalan, dan arah dari rambu harus mengarah kepadaarah yang tepat. Posisi rambu tidak boleh terhalang oleh bangunan, pepohonandan atau bendabenda lain yang dapat mengakibatkan mengurangi ataumenghilangkan arti rambu yang terpasang.SPESIFIKASI TEKNIS

1II. TATA CARA PEMASANGANPemasangan rambu lalu lintas jalan meliputi kegiatan :

1. Peletakan daun rambu pada tiang rambu;Daun rambu yang telah dilapisi dengan lembaran reflektif, diletakan pada tiang rambu dengan menggunakan baut yang dikencangkan. Daun rambu harus tetaprata (tidak melengkung).

2. Pembuatan pondasi dan peletakan rambu untuk rambu tiang tunggalSPESIFIKASI TEKNIS(TATA CARA PEMASANGAN)

Pembuatan pondasi dan peletakan rambu dengan syarat :a. Ukuran pondasi rambu dibentuk dengan papan untuk bekesting dan setiap tiang masing-masing berukuran :1) Pengecoran di luar -Sisi bagian atas = 250 mm - Sisi bagian bawah = 400 mm - Kedalaman = 600 mm 2) Pengecoran setempat -Sisi bagian atas = 250 mm - Sisi bagian bawah = 500 mm - Kedalaman = 500 mmb. Bagian tiang rambu yang terbenam pada pondasi sedalam 600 mm;c. Bagian dasar galian pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan dengan ketebalan 100 mm;d. Pondasi beton dibuat dari campuran semen, pasir dan batu kerikil/split dengan perbandingan 1:2:3;e. Bagian pondasi diatas permukaan tanah setinggi 100 mm.Pemeliharaan dan perbaikan rambuHal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemeliharaan dan Perbaikan Rambu:

Pekerjaan layanan pemeliharaan perbaikan rambu, dalam proses pembersihan dan perbaikan rambu jalan tidak boleh menimbulkan goresan atau garutan pada rambu jalan.Bahan cat untuk perlengkapan rambu jalan seperti pelapisan (coating), cat dan email yang akan digunakan pada persiapan rambu, tiang dan perlengkapannya harus dari mutu yang baik, dibuat khusus untuk rambu, dan dari jenis yang memenuhi standar. Cat untuk bagian- bagian baja harus dari oksida seng kadar tinggi, mengandung minimum 7 kilogram oksida seng (acicular type) per 100 liter cat. Untuk kecocokan maka sebaiknya dipakai cat dasar, cat lapis awal dan cat untuk penyelesaian akhir dari pabrik yang sama. Seluruh bahan yang dipakai tak boleh kadaluarsa dan harus dalam batas waktu seperti yang ditetapkan oleh pabrik pembuatnya. Pelengkap pengaman jalan pelengkap pengaman jalanBerfungsi untuk :melindungi daerah atau bagian jalan yang membahayakan bagi lalu lintas.Mengurangi resiko kendaraan tak terkontrol menyebrangi median atau sisi jalan.Mengurangi resiko kendaraan terpental kembali ke aliran lalu lintas setelah bertabrakan dengan barrier.Sebagai pengarah lalu lintas.

Digunakan pada daerah seperti adanya:Jurang atau lereng dengan kedalaman lebih dari 5 (lima) meterTikungan pada bagian luar jalan dengan radius tikungan lebih dari 30 meterMedian jalan Bangunan pelengkap jalan tertentu

Pagar pengaman secara fisik bisa berupa :Pagar Rel yang bersifat lentur (guard rail)Pagar Kabel (wire hope)Pagar beton yang bersifat kaku seperti beton penghalang lalu lintas (concrete barrier)Guard rail

S = Guard railD = SpacerP = Post

detail Guard rail

instalasi Guard rail68- Merupakan Barrier yang bersifat permanen

Terbuat dari baja galvanis w-beam ( ASTM A 500 ) yang dilekatkan pada Post/ Penyangga yang berupa kayu atau baja profil ( ASTM A 36 ) Menggunakan Anchor Bolt, Nut dan Washer ( AASTHO M 164 )

Berguna untuk meredam tumbukan kendaraan penjelasan Guard rail Kerusakan Guard rail

Concrete barrier

Concrete barrier

ASTM C 825Concrete barrier- Merupakan Barrier yang bersifat permanen tetapi bisa juga dipindahkan.

Terbuat dari beton bertulang precast.

Memiliki ketahanan tinggi terhadap tumbukan kendaraan dan di rancang untuk mendefleksikan kendaraan.

-Dibuat dengan beton air entrainment dengan kadar udara 5,5% Dan memliki kuat tekan pada hari ke-28 senilai 4000 psi atau setara 28 Mpa (ASTM C 825)

plastic barrier- Merupakan Barrier yang biasanya hanya untuk penggunaan sementara.

- Terbuat dari polyethylene yang memiliki rongga didalamnya.

Dapat diisi dengan air atau pasir sehingga hanya memberikan tahanan kecil hingga sedang dibandingkan Concrete Barrier.

Tidak dirancang utuk mendefleksikan kendaraan, sehingga kendaraan dapat menembus barrier tersebut.

plastic barrierTerima kasih