KONSERVASI & RESTORASI KEANEKARAGAMAN HAYATI
-
Upload
jefta-pamandungan -
Category
Documents
-
view
242 -
download
0
Transcript of KONSERVASI & RESTORASI KEANEKARAGAMAN HAYATI
-
KONSERVASI
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Oleh : Yefta Pamandungan, SP., M.Sc
Prodi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, UNSRAT 2014
-
Tujuan Instruksional Khusus :
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep konservasi dan restorasi keanekaragaman hayati (ekosistem, spesies/populasi dan genetik)
Pokok Bahasan :
KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI
Sub Pokok Bahasan :
Konservasi dan Restorasi Ekosistem, Spesies, Populasi dan Keanekaragaman Genetik.
Referensi
1. Primack, R.B. 1998. Essentials of Conservation Biology. Massachusetts: Sinaeur Associates.
2. Sumarto, S. 2013. Biodiversitas. CV. Patra Media Grafindo. Bandung.
3. Maryanto, I dkk. 2013. Bioresources: Untuk Pembangunan Ekonomi Hijau. LIPI Press. Jakarta
4. Bappenas, 2004. Wilayah Kritis Keanekaragaman Hayati di Indonesia.
-
Pengantar
Pengertian Biodiveritas/Biodiversity/Biological
Diversity/Keanekaragaman Hayati, Keragaman
Hayati, Sumber Daya Hayati :
Kategori Biodiversitas
Nilai Biodiversitas
-
Pengertian Biodiveritas (Bappenas, 2004)
Keanekaragaman hayati adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan keanekaan bentuk kehidupan di bumi, interaksi di
antara berbagai makhluk hidup serta antara mereka dengan
lingkungannya
Keanekaragaman hayati mencakup semua bentuk kehidupan di muka
bumi, mulai dari makhluk sederhana seperti jamur dan bakteri hingga
makhluk yang mampu berpikir seperti manusia
Keanekaragaman hayati ialah fungsi-fungsi ekologi atau layanan
alam, berupa layanan yang dihasilkan oleh satu spesies dan/atau
ekosistem (ruang hidup) yang memberi manfaat kepada spesies lain
termasuk manusia (McAllister 1998)
-
Pengertian biodiversitas . . .
Keanekaragaman hayati merujuk pada aspek keseluruhan dari
sistem penopang kehidupan, yaitu mencakup aspek sosial,
ekonomi dan lingkungan serta aspek sistem pengtahuan dan
etika, dan kaitan di antara
berbagai aspek ini;
Keanekaan sistem pengetahuan dan kebudayaan masyarakat
juga terkait erat dengan keanekaragaman hayati.
-
Keanekaragaman ekosistem
Mencakup keanekaan bentuk dan susunan bentang alam, daratan maupun
perairan, di mana makhluk atau organisme hidup (tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme) berinteraksi dan membentuk keterkaitan dengan lingkungan
fisiknya.
Keanekaragaman spesies
keanekaan spesies organisme yang menempati suatu ekosistem, di darat maupun
di perairan. Dengan demikian masing-masing organisme mempunyai ciri yang
berbeda satu dengan yang lain.
Keanekaragaman spesies
Keanekaan individu di dalam suatu spesies. Keanekaan ini disebabkan oleh
perbedaan genetis antarindividu. Gen adalah faktor pembawa sifat yang dimiliki
oleh setiap organisme serta dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
Jenis Keanekaragaman Hayati
-
Keanekaragaman hayati memiliki beragam nilai atau arti bagi
kehidupan. Mencakup aspek ekonomi, sosial, lingkungan, aspek
sistem pengtahuan, dan etika serta kaitan di antara berbagai aspek ini.
1. Nilai Eksistensi
2. Nilai Jasa Lingkungan
3. Nilai Warisan
4. Nilai Pilihan
5. Nilai Konsumtif
6. Nilai Produktif
Nilai Keanekaragaman Hayati
-
Fakta Biodiversitas Indonesia
Di tingkat dunia, Indonesia menduduki posisi yang penting dalam
hal keanekaragaman hayati, karena termasuk salah satu
megadiversity country, dari 17 negara selain Columbia, Mexico,
Zaire dan Brazil dll (Bappenas,1991)
Memiliki 10% luas permukaan bumi, namun mendukung 70%
biodiversitas dunia, terutama taxa tumbuhan berkayu, serangga,
amphibia, reptilia, burung dan mamalia (Bappenas,1991)
Secara biogeografi, kawasan Indonesia terbagi atas 7 kawasan
pulau utama (major islands): Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan
(Borneo), Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua (LIPI, 2013)
Disebut kawasan Melanesia, dengan 3 pusat keanekaragaman
hayati terbesar yaitu : Sumatra, Borneo dan Papua (LIPI, 2013)
-
Luas daratan sekitar 1,3% dari total permukaan bumi, kaya akan spesies (sp) liar dan beragam ekosistem.
Menduduki peringkat keempat negara kaya akan sp burung1.539 sp. (17% dari total sp. burung di dunia) Peringkat pertama berdasarkan jumlah sp endemik (381 sp).
Memiliki 17.500 sp tumbuhan berbunga (10% dari total sp berbunga dunia)
515 spesies satwa mamalia (12% dari total sp mamalia dunia)
511 sp reptil dan 270 sp amfibi (16% dari total spesies dunia)
35 sp primata (> 40 sp), menduduki urutan ke-4 dunia, 18% sp endemik.
121 sp kupu-kupu
1400 sp ikan air tawar (menduduki urutan ke-3 stelah brazil dan kolombia) (Bappnenas, 1993 dalam Sumarto, 2013)
-
Tugas (kumpul minggu depan, tgl 2 April 2014)Berikan uraian tentang Bagaimana kondisi terkini (tahun 2010 2014) tentang Biodiversitas Indonesia?.
-
Biogeografi fauna di Indonesia, menempatkan Sulawesi
dan Papua memiliki nilai endemisitas yang tergolong
tinggi dibandingkan pulau lainnya (LIPI, 2013)
Kawasan Papua (sebagian ilmuwan menyebutnya
kawasan Melanesia Timur, Papuasia) memiliki kawasan
endemisitas flora tertinggi di Indonesia, 60-70% (LIPI, 2013)
-
Kondisi Biodiversitas Indonesia Kekayaan sumberdaya hayati Indonesia saat ini diperkiraan sedang mengalami penurunan
dan kerusakan. Krisis keanekaragaman hayati disebabkan oleh berbagai faktor, yang saling berkaitan, yaitu :
1. Faktor Teknis a. Kegiatan manusia
- Kesadaran, pemahaman dan kepedulian yang rendah
- Pemanfaatan berlebih
- Pemungutan dan perdagangan ilegal
- Konversi habitat alami
- Monokulturisme dalam budidaya tanaman
- Tekanan penduduk
- Kemiskinan dan keserakahan
b. Pemilihan Teknologi : penggunaan alat yang merusak habitat, budidaya monokultur, pencemaran laut karena tumpahan minyak dari kapal.
c. Faktor alam : Pemanasan global perubahan iklim global sistem hidrologi dibumi berdampak pada ekosistem alami dan kehidupan manusia
-
Kondisi Biodiversitas Indonesia . . .
2. Faktor Struktural
Ada dua akar persoalan atau masalah struktural. 1) Paradigma
pembangunan yang dianut oleh pemerintah selama era 1970-an
hingga 1990 dan 2) Belum terbentuk tata kelola (good
governance) yang baik. Berkaitan dengan :
Kebijakan Eksploitatif, Sentralistik, Sektoral dan Tidak
Partisipatif
Sistem Kelembagaan yang Lemah
Sistem dan penegakan hukum yang lemah
-
Dengan permasalahan tersebut maka
diperlukan upaya upaya berupa
KONSERVASI dan
RESTORASI keanekaragaman hayati.
-
Konservasi itu sendiri merupakan berasal dari kata
Conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare
(keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya
memelihara apa yang kita punya (keep/save what you
have), namun secara bijaksana (wise use).
Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902)
yang merupakan orang Amerika pertama yang
mengemukakan tentang konsep konservasi.
Konservasi dalam pengertian sekarang, sering diterjemahkan
sebagai the wise use of nature resource
(pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana).
-
Konservasi Genetik
Indonesia memiliki sumber daya genetik flora dan
fauna yang sangat berharga untuk masa kini dan
mendatang
Dalam satu spesies, hewan maupun tumbuhan
memiliki variasi genetik, sehingga menimbulkan
perbedaan yang jelas
Terjadi penyusutan keragaman genetik (erosi
genetik)
-
Konservasi Spesies/Populasi
Bertujuan untuk melindungi spesies yang
terancam punah (ytp) melalui taman nasional
dan kawasan perlindungan lainnya
Upaya tersebut masih mengalami hambatan,
misalnya 1). Belum adanya petunjuk teknis yang rinci dan tepat dalam upaya konservasi spesies ytp
2). Masih kurangnya informasi mengenai sebaran dan
kebutuhan habitat spesies ytp.
3). Terkendala tuntutan tata guna lahan yang
seringkali berlawanan.
-
Ekosistem terumbu karang
Ekosistem Mangrove
Ekosistem Hutan
Konservasi Ekosistem
-
Upaya Konservasi
Dengan tingginya nilai endemisitas tersebut perlu upaya penyelamatan (konservasi) berupa :
Konservasi in-situKondisi sumber daya genetik yang terdapat di dalam ekosistem dan habitat alami serta pemeliharaan dan pemulihan populasi jenis-jenis berdaya hidup dalam lingkungan alaminya, dan dalam hal jenis-jenis terdomestikasi atau budidaya, di dalam lingkungan tempat sifat-sifat khususnya berkembang (http://ecopedia.wordpress.com. ensiklopedi ekologi indonesia)
konservasi yang ideal tapi masih banyaknya ancaman dan gangguan berupa kerusakan yang terjadi di kawasan ini
-
Kawasan konservasi mangrove di wilayah kota Tarakan. http://nationalgeographic.co.id
Cagar alam Tangkoko yang terancam.
http://nationalgeographic.co.id
Konservasi in-situ
-
Konservasi ex situkonservasi komponen-
komponen keanekaragaman
hayati diluar habitat
alaminya.
Kebun Raya, berfungsi
sebagai laboratorium hidup
dan menyediakan material
untuk penelitian, tanpa harus
ke kawasan aslinya yang
seringkali tidak terjangkau.
Gene Bank, Metode Konservasi
Genetik
-
Sampai saat ini, sejumlah kawasan konservasi telah
ditetapkan yang jumlahnya mencapai 28,166,580.30 ha
(mencakup 237 Cagar Alam, 77 Suaka Marga Satwa, 50
Taman Nasional, 119 Taman Wisata Alam, 21 Taman Hutan
Raya, 15 Taman Buru) di seluruh Indonesia (http://ecopedia.wordpress.com. ensiklopedi ekologi indonesia)
-
Penutup
Ancaman dan permasalahan yang marak terjadi
mengenai keanekaragaman hayati di Indonesia
menuntut kepedulian serius dari segenap pihak.
Kepedulian tersebut dapat berupa upaya konservasi
dan restorasi keanekaragaman hayati (biodiversitas)
dengan cara in-situ dan ex-situ yang diikuti dengan
penegakan hukum yang jelas bagi pihak-pihak
melakukan pelanggaran.