Konservasi Lumba
-
Upload
andam-dewi-pertiwi -
Category
Documents
-
view
42 -
download
0
description
Transcript of Konservasi Lumba
Konservasi Lumba-lumba bagi Kehidupan Manusia
Saat ini, istilah konservasi semakin meluas di masyarakat. Tak heran
jika banyak orang yang menggunakan istilah ini dalam percakapan mereka.
Namun, banyak juga orang yang hanya mengenal istilah ini tanpa
mengetahui maknanya. Konservasi itu sendiri berasal dari kata Conservation
yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki
pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save
what you have). Konservasi sangat dibutuhkan untuk mencegah adanya
kepunahan organisme di alam ini.
Dewasa ini, banyak organisme yang hampir punah, padahal
organisme tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan
menunjang ekosistem di alam. Sebagai contohnya yaitu ekosistem laut.
Dalam ekosistem ini, mamalia laut sangat berperan penting. Mamalia laut
merupakan satwa yang memiliki kelenjar susu dan hidup di laut. Namun,
jumlah mamalia laut tak sebanyak ’non-mamalia laut’. Dan semakin hari,
jumlahnya terus berkurang karena sering diburu oleh manusia yang tidak
bertanggung jawab. Habitat mamalia laut berada di laut lepas yang masih
bersih dan memiliki banyak organisme laut sebagai penunjang ekosistem
laut. Habitat seperti ini menjadi tempat yang nyaman bagi mereka. Namun
ada saatnya dimana habitat mereka menjadi tidak nyaman. Air laut yang
tadinya bersih telah tercemar oleh limbah. Atau laut yang tadinya tenang,
telah terganggu oleh adanya kapal-kapal nelayan yang mengeksploitasi
sumber daya laut secara ilegal. Hal itu menyebabkan kehidupan mamalia laut
menjadi terancam sehingga dibutuhkan adanya konservasi yang dapat
mempertahankan hidup mereka.
Salah satu mamalia laut yang harus dikonservasi adalah lumba-lumba.
Hewan yang terkenal cerdas ini sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Selain sebagai hiburan, lumba-lumba ternyata juga sebagai sarana terapi
bagi anak autis. Tubuh lumba-lumba memberi banyak inspirasi bagi penemu
alat-alat modern, misalnya untuk pakaian menyelam dibutuhkan bahan yang
licin untuk memudahkan berenang. Maka dari itu, konservasi sumber daya
laut ini juga dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Konservasi
lumba-lumba dapat dilakukan dengan membuat kolam yang besar sebagai
’habitat baru’ untuk lumba-lumba. ’Habitat baru’ ini dapat memudahkan dalam
perawatan lumba-lumba, dan dapat dimanfaatkan sebagai penelitian
terhadap lumba-lumba agar lebih mudah diamati lagi. Konservasi buatan ini
juga banyak dimanfaatkan sebagai ajang atraksi lumba-lumba yang dapat
memberikan banyak pelajaran kepada anak-anak, dan memudahkan
penyandang autis untuk berinteraksi langsung dengan lumba-lumba.
Di dalam habitat buatan tersebut, lumba-lumba dirawat dengan sebaik
mungkin, dengan diberi obat atau injeksi untuk menyembuhkan lukanya.
Karena biasanya, konservasi lumba-lumba seperti ini bertujuan untuk
merawat lumba-lumba yang sakit, terdampar, atau bahkan terjaring oleh
jaring nelayan. Setelah lumba-lumba pulih, mereka akan dikembalikan ke
habitat aslinya dengan pantauan khusus dari sang perawat. Konservasi
lumba-lumba juga dapat dilakukan di habitat aslinya. Namun, karena habitat
aslinya di laut lepas, dikhawatirkan lumba-lumba tersebut tidak terpantau
dengan maksimal. Dengan adanya konservasi lumba-lumba seperti ini, laut
menjadi tampak lebih hidup. Lumba-lumba yang tadinya sakit dan sulit untuk
berenang lincah, kini menjadi pemandangan di laut lepas yang bersahabat
dengan manusia. Tak jarang wisatawan yang datang hanya untuk melihat
berbagai atraksi lumba-lumba di habitat aslinya. Gerakan atraksi lumba-
lumba dipercaya dapat menurunkan atau bahkan menghilangkan rasa stres.
Hal utama yang harus diperhatikan dalam melestarikan lumba-lumba
yaitu mencegah adanya hal-hal yang dapat mengganggu kehidupan lumba-
lumba. Maka dari itu, butuh adanya larangan mengganggu lumba-lumba dan
merusak lingkungannya. Peraturan ini perlu ditegaskan agar lumba-lumba
tidak perlu berkali-kali dikonservasi di habitat buatan manusia. Dalam hal ini,
peran pemerintah sangat dibutuhkan.
Sebenarnya manusia sangat berperan penting dalam pelestarian
sumber daya laut. Namun, banyak orang yang tidak menyadarinya dan tidak
tahu apa yang harus mereka perbuat dalam melestarikan sumber daya laut.
Selain dengan konservasi sumber daya laut, manusia juga dapat mencegah
adanya eksploitasi sumber daya laut yang ilegal dan besar-besaran.
Bagaimanapun juga, laut merupakan sumber daya milik bersama dan bukan
milik perorangan. Jadi, segala sesuatu yang ada di laut tidak boleh
dieksploitasi dengan seenaknya. Akankah lebih baik jika manusia juga
menahan dirinya agar tidak merusak ekosistem laut. Misalnya menangkap
ikan menggunakan bom ikan atau zat berbahaya lainnya yang dapat
menyebabkan air laut menjadi tercemar. Untuk melestarikan lingkungan
secara tidak langsung, dapat dilakukan dengan cara memberi pengajaran
atau penyuluhan kepada anak-anak di usia dini tentang pentingnya sumber
daya laut dan dampak dari kerusakan laut.
Untuk mewujudkan kehidupan laut Indonesia yang tenteram,
dibutuhkan peran seorang pemimpin yang dapat mengatur segala hal tentang
kelautan di Indonesia. Orang itu adalah Menteri Kelautan dan Perikanan.
Untuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan dibutuhkan keahlian dan
strategi khusus dalam menangani masalah kelautan. Jika saya
berkesempatan menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan di indonesia, maka
langkah awal yang akan saya lakukan adalah dengan memetakan masalah-
masalah kelautan dan perikananan sesuai dengan skala prioritasnya bagi
kehidupan manusia dan ekosistem laut tersebut. Untuk menyelesaikan
masalah itu semua, tentunya butuh banyak orang yang harus fokus terhadap
masing-masing masalah tersebut agar dapat diselesaikan dengan cepat dan
tidak bercampur dengan masalah lainnya. Saya juga akan meminimalkan
penggunaan laut sebagai sarana rekreasi yang berpotensi merusak laut
tersebut. Dan laut yang tidak digunakan sebagai sarana rekreasi akan saya
gunakan untuk konservasi sumber daya laut dan sebagai tempat penelitian
kehidupan laut. Saya akan memaksimalkan pemanfaatan laut sebagai sarana
pembelajaran siswa agar muncul generasi-generasi pecinta laut yang dapat
menjaga eksistensi kehidupan laut. Selain itu, saya juga akan
mencanangkan peraturan-peraturan yang dapat mendukung program-
program tersebut. Mulai dari peraturan yang ringan hingga yang berat,
seperti: dilarang menggunakan perahu dengan mesin yang bersuara keras
dan dapat mengganggu biota laut, dan pembatasan jumlah eksploitasi
sumber daya laut. Dengan diberlakukannya sanksi yang berat bagi orang
yang melanggar peraturan tersebut, maka orang akan takut melanggarnya.