New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata...

64
1 LAPORAN PENELITIAN VITALITAS BAHASA SUWAWA DARMAWATI M.R. KANTOR BAHASA GORONTALO TAHUN 2019

Transcript of New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata...

Page 1: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

1

LAPORAN PENELITIAN

VITALITAS BAHASA SUWAWA

DARMAWATI M.R.

KANTOR BAHASA GORONTALO

TAHUN 2019

Page 2: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

2

PRAKATA

Penelitian ini merupakan salah satu usaha kecil dalam memberikan

sumbangsih pemikiran mengenai kepunahan bahasa. Status bahasa Suwawa di

Peta Bahasa keluaran Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yang hanya

terhitung sebagai sebuah dialek dari Bahasa Gorontalo, mengancam

keberadaannya sebagai satu bahasa yang memiliki kekhasan dan kearifan lokal—

sebagaimana bahasa daerah lainnya. Namun, tidak hanya karena itu, Penelitian

Usup dan Machmoed pada tahun 2014 mengelompokkan bahasa Suwawa sebagai

sebuah bahasa bukan sebuah dialek. Bahasa Suwawa juga masih dituturkan di

beberapa wilayah Gorontalo. Terlepas dari itu, penelitian vitalitas ini mutlak perlu

dilakukan untuk mempertegas keraguan yang ada mengenai status bahasa ini.

Semoga penelitian ini dapat menjadi bahan renungan, tambahan informasi,

tuntunan bagi pembaca, baik itu masyarakat umum, pihak pemangku kepentingan,

komunitas, tetua adat, untuk mengetahui secara memadai perihal vitalitas bahasa,

khusunya bahasa Suwawa. Penelitian ini masih banyak kekurangan dan

memerlukan banyak saran. Oleh karena itu, pembaca dapat ikut berkontribusi

dalam mencari pemecahan dari permalahasan keterancaman bahasa Suwawa ini

dari kepunahan.

Gorontalo, 2019

Peneliti

Page 3: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

3

DAFTAR ISI

PRAKATA ...........................................................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ..........

DAFTAR TABEL..................................................................................................... ..........

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... ..........

1.1 Latar Belakang .................................................................................................

1.2 Masalah dan Tujuan ....................................................................................... 7

1.3 Manfaat Kajian ................................................................................................ 8

1.4 Ruang Lingkup Kajian .................................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ..................................................... 10

2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................... 10

2.2 Landasan Teori ............................................................................................. 11

2.2.1 Kepunahan Bahasa dan Penyebabnya .............................................. 11

2.2.2 Faktor Penentu Vitalitas Bahasa......................................................... 15

2.2.3 Tingkat Vitalitas Bahasa ...................................................................... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................... 22

3. 1 Pengumpulan Data .......................................................................................... 8

3. 2 Pengolahan Data .............................................................................................. 9

3.3 Analisis Data ..................................................................................................... 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 22

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................................ 22

4.2 Bahasa Suwawa ........................................................................................................... 24

4.3 Komposisi Responden ................................................................................................ 27

4.4 Vitalitas Bahasa Suwawa ........................................................................................... 29

4.4.1 Penutur .................................................................................................. 30

4.4.2 Ranah Penggunaan Bahasa ................................................................. 31

4.4.3 Kontak Bahasa ...................................................................................... 34

4.4.4 Sikap dan Kebijakan ............................................................................ 37

4.4.5 Sikap Bahasa ......................................................................................... 38

4.4.6 Bilingualisme ........................................................................................ 40

Page 4: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

4

4.4.7 Posisi Dominan Masyarakat Penutur ................................................ 42

4.4.8 Pembelajaran ........................................................................................ 43

4.4.9 Dokumentasi ........................................................................................ 45

4.4.10 Tantangan Baru .................................................................................. 46

BAB V PENUTUP....................................................................................................................... 48

5.1 Simpulan ............................................................................................................. 48

5.2 Saran .................................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 51

LAMPIRAN ................................................................................................................................. 54

1. Data .............................................................................................................................................

2. Kuisioner....................................................................................................................................

3. Dokumentasi Kegiatan ............................................................................................................

Page 5: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Apa yang hilang ketika suatu bahasa lenyap? Pertanyaan inilah yang coba

dijawab oleh Rymer dalam tulisannya, “Suara-Suara yang Sirna” di majalah

National Geographic Indonesia 7 tahun lalu. Rymer mengindentifikasi sebagaian

besar penyebabnya adalah zaman yang kian mengglobal, terhubung, dan

homogen. (Rymer, 2012). Bahasa yang dipakai di tempat terpencil tidak lagi

terlindung oleh batas negara atau batas alam dari bahasa yang mendominasi dunia

komunikasi dan perdagangan. Orang tua di pedalaman sering mendorong anaknya

supaya meninggalkan bahasa suku yang dipakai leluhur dan menggunakan bahasa

yang dapat dipakai untuk meraih pendidikan dan kesuksesan yang lebih tinggi.

Rymer mengkhususkan tulisan itu untuk bercerita mengenai keberadaan 235.000

penutur bahasa Tuva di belahan Rusia, yang kian hari kian terdesak oleh bahasa

Inggris, Mandarin dan bahasa Rusia

Terkait kepunahan bahasa ini, Ibrahim menyebutkan bahwa lima fakta

yaitu : pertama, bahasa-bahasa yang masuk kategori terancam punah sebagian

besarnya berada di daerah atau negara berkembang yang miskin sumber daya

manusia dan sumber daya alam. Kedua, beberapa di antara bahasa-bahasa yang

Page 6: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

6

terancam punah memiliki jumlah populasi etnik yang masih banyak. Ketiga,

sebagian besar bahasa yang terancam punah merupakan etnik minoritas

terisolasi atau minoritas yang berada dalam wilayah yang multibahasa dan

multietnik. Keempat, sebagian besar bahasa yang terancam punah tidak

merupakan bahasa sehari-hari yang diajarkan oleh orang tua kepada anak-

anaknya di rumah. Kelima, kepunahan bahasa sebagian besar muncul di

wilayah multibahasa yang memilih sebuah bahasa lingua franca dalam

komunikasi lintas etnik (Ibrahim, 2009) .

Harrison memaparkan bahwa punahnya bahasa menandakan erosi

pengetahuan yang dimiliki manusia (Harrison, 2007). Dalam beberapa literatur

disebutkan,pengetahuan itu mencakup pengetahuan mengenai obat-obatan yang

disediakan alam. Akan tetapi, persoalan kepunahan bahasa tidak hanya sampai di

situ. Dadang Sunendar selaku Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan

Bahasa menyebutkan bahwa kepunahan bahasa bukan sekadar kepunahan

kosakata atatu tata bahasa melainkan kehilangan warisan budaya bangsa yang

sangat berharga (Harimansyah, 2017). Meskipun upaya pelindungan bahasa

adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba

langka yang terluka di Samudra Fasifik atau bahkan penyelamatan lautan dari

buangan sampah plastik penduduk dunia—secara mate-ekonomis, melainkan

perjuangan untuk memberikan sumbangan signifikan dalam rangka mengelola

kekayaan batin bangsa.. Bahkan, UNESCO mengingatkan bahwa ketika sebuah

bahasa punah, dunia kehilangan warisan yang sangat berharga–sejumlah besar

Page 7: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

7

legenda, puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi ke generasi akan

ikut punah.

Dalam kaitannya dengan keberadaan bahasa terancam punah, Indonesia juga

tak luput dari masalah ini. Fenomena kepunahan bahasa juga ditemukan di

Indonesia yang merupakan negara multibahasa dan multietnik. Sebagian dari 652

bahasa daerah yang ada di Indonesia mengalami ancaman kepunahan. Lauder

(2008) menyatakan ada 169 bahasa daerah di Indonesia yang terancam punah.

Anderbeck (2012:4) dalam “Portraits of Indonesian Language Vitality”

menyatakan bahwa 1 dari tiap 4 bahasa di Indonesia berstatus vital (EGIDS 1-6a),

1 dari tiap 4 bahasa berstatus terancam (EGIDS 6b), dan 1 dari tiap 4 bahasa

bersatus sekarat (EGIDS 7-8b) atau sudah punah (EGIDS 9 dan 10). Faktor-faktor

seperti urbanisasi, ekspansi ekonomi, frekuensi bepergian, percampuran budaya,

sentralisasi politik, media pendidikan, media massa seperti televisi, telepon seluler,

internet merupakan faktor yang berkontribusi terhadap kepunahan bahasa di

Indonesia.

Sejak tahun 2015, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan (dulunya

bernama Pusat Bahasa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah

melakukan kajian mengenai vitalitas bahasa. Hasilnya, Badan Bahasa mendata

jumlah bahasa daerah yang mengalami kemunduran sebanyak 56 bahasa, dalam

status rentan 30 bahasa, terancam punah sebanyak 19 bahasa, kritis sebanyak 30

bahasa, dan punah 10 bahasa.

Berbicara tentang vitalitas bahasa akan menyangkut banyak hal mengenai

keberadaan bahasa di sebuah masyarakat tuturnya dan pada akhirnya setiap hasil

Page 8: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

8

penelitian mengenai daya hidup bahasa tertentu akan berujung pada satu

kesimpulan penting: apakah status bahasa tersebut terancam kepunahan atau

masih dalam status aman. Bahasa yang terancam punah dalam hal ini adalah

bahasa-bahasa yang tidak lagi digunakan oleh penutur muda dalam komunitas

tutur bahasa yang bersangkutan karena tekanan ekonomi dan sosial yang

menyebabkan anak-anak muda tersebut berhenti menggunakan bahasa ibu

mereka dan mulai menggunakan bahasa yang dominan seperti bahasa Indonesia.

Lalu, bagaimana daya hidup bahasa Suwawa?

Menanggapi hal tersebut dan peta bahasa yang telah diluncurkan oleh Badan

Bahasa pada tahun 2019 lalu, bahasa Suwawa perlu diadakan penelitian

vitalitasnya. Dalam peta bahasa tersebut, bahasa Suwawa tidak termasuk dalam

bahasa-bahasa yang terdapat di Gorontalo, padahal penuturnya masih terdapat

sekitar 5000 orang (Ethnologue, n.d.).

Pada tahun 1986, Usup telah melaporkan bahwa jumlah penutur bahasa

Suwawa pada tahun 1984 terdapat 15 ribu orang (Usup, 1986). Sementara itu, 28

tahun setelahnya, tepatnya pada tahun 2012, SIL melalui situs ethnologue.com

melaporkan bahwa jumlah penutur bahasa Suwawa tinggal 5000 orang

(Ethnologue, n.d.). Data tersebut dapat dimaknai bahwa dalam kurun waktu 30

tahun, jumlah penutur bahasa Suwawa berkuraang sebanyak 67%. Ethnologue

juga memeringkat posisi keterancaman bahasa Suwawa berada pada posisi nomor

7. Di satu penelitian lain, Firdaus mengungkap bahwa saat ini kriteria vitalitas

bahasa Suwawa masih tergolong stabil dan mantap, tetapi terancam punaah dan

masuk dalam garis indeks 4-5 jika dilihat berdasarkan visualisasi yang tampak

Page 9: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

9

pada diagram laba-laba. (Firdaus, 2018). Penelitian itu mengambil lokasi di

Kecamatan Suwawa Timur dan Suwawa Selatan. Masih ada daerah penutur

bahasa Suwawa yang belum terjangkau dan belum sempat diambil data vitalitas

bahasanya, seperti di Kecamatan Suwawa Tengah dan TImur. Sementara itu dari

data Usup, penutur bahasa Suwawa tersebar di kecamatan Suwawa, Bone Pantai.

Jika benar bahwa bahasa Suwawa adalah bahasa induk bahasa Gorontalo,

seharusnya penuturnya dapat berjumlah lebih banyak daripada jumlah tersebut.

1.2 Masalah

Masalah dalam kajian ini adalah bagaimanakah daya hidup bahasa

Suwawa di Kecamataan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi

Gorontalo berdasarkan sepuluh indikator vitalitas bahasa?

1.3 Tujuan Penelitan

Sejalan dengan masalah tersebut kajian ini bertujuan untuk memaparkan

tingkat daya hidup bahasa Suwawa di Kecamataan Suwawa Selatan, Kabupaten

Bone Bolango, Provinsi Gorontalo berdasarkan sepuluh indikator vitalitas

bahasa.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih

jelas tentang kondisi kebahasaan di Gorontalo, khususnya tentang daya hidup

bahasa Suwawa di Kecamataan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango,

Page 10: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

10

Provinsi Gorontalo, terutama diDesa Bondaraya, Desa Bondawuna, dan Desa

Bonedaa. Dengan teridentifikasinya daya hidup atau vitalitas bahasa ini,

pemerintah dapat mengambil kebijakan berdasarkan tingkat keterancaman

bahasa, misalnya dengan melakukan dokumentasi, revitalisasi, ataupun

revivalisasi bahasa.

1.5 Lingkup Penelitian

Kajian vitalitas bahasa Suwawa di Kabupaten Bone Bolang dibatasi

pada bahasa Suwawa yang dituturkan di tiga desa, yaitu Desa Bondara, Desa

Bondawuna, dan Desa Bonedaa. Ketiga desa ini berada di Kecamatan Suwawa

Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Vitalitas atau daya

hidup dalam kajian ini melingkupi vitalitas bahasa dalam sepuluh variabel,

antara lain (1) penutur, (2) kontak bahasa, (3) bilingualisme, (4) posisi dominan

penutur, (5) ranah penggunaan bahasa, (6) sikap bahasa, (7) sikap dan

kebijakan pemerintah, (8) pembelajaran, (9) dokumentasi, dan (10) tantangan

baru.

Page 11: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

11

BAB II

TEORI DAN GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Bahasa daerah di Indonesia berjumlah ratusan. Badan Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) hingga Agustus 2017 telah memverifikasi

sebanyak 669 bahasa daerah—bukan dialek atau subdialek. Jumlah bahasa

tersebut diperoleh berdasarkan hasil pengolahan data pemetaan bahasa yang

diambil di 2.357 daerah pengamatan (DP) di seluruh Indonesia yang dilakukan

sejak tahun 1992. Jumlah tersebut tentunya akan bertambah seiring dengan

bertambahnya jumlah DP dalam pemetaan berikutnya. Artinya, masih banyak

bahasa daerah yang belum dipetakan. Sebagai perbandingan jumlah bahasa hasil

pemetaan yang dipublikasikan pada tahun 1972, Lembaga Bahasa Nasional

(sekarang Badan Bahasa, Kemendikbud) menyebutkan ada 418 bahasa daerah

berdasarkan inventarisasi bahasa-bahasa di Indonesia pada tahun 1969—1971.

Informasi bahasa-bahasa yang telah dipetakan oleh Badan Bahasa dapat dilihat di

http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/petabahasa.

Berbagai lembaga internasional pun telah mencoba memetakan bahasa di

Indonesia dengan metodologinya masing-masing. Perserikatan Bangsa-Bangsa

(PBB) melalui program United Nations Educational, Scientific, and Cultural

Organization (UNESCO) dengan proyek Atlas of the World’s Languages in Danger

(http://www.unesco.org/languages-atlas) dan Summer Institute of Linguistics

Page 12: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

12

(SIL) Internasional dengan proyek Ethnologue (https://www.ethnologue.com)

merupakan contoh lembaga dunia yang telah melakukan upaya pemetaan bahasa.

Karena perbedaan metodologi itu pula, jumlah bahasa hasil pemetaan lembaga-

lembaga tersebut pun berbeda-beda. Misalnya, dengan memasukkan pengakuan

penutur secara sosiolinguistik, SIL (Simons dan Fennig, 2017) menyebut jumlah

bahasa di Indonesia sebanyak 719 bahasa daerah dan 707 di antaranya masih aktif

dituturkan. UNESCO sendiri baru mencatatkan 143 bahasa daerah di Indonesia

Page 13: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

13

Di antara ratusan bahasa yang terdapat di Indonesia tersebut hanya tiga

belas bahasa yang memiliki penutur di atas satu juta, yakni bahasa Jawa, Sunda,

Batak, Bali, Bugis, Madura, Minang, Rejang Lebong, Lampung, Makassar,

Banjar, Bima, dan Sasak (BPS, 2010). Namun, dari tahun ke tahun jumlah bahasa

daerah tersebut terus berkurang.

Apabila kita melihat peta kebahasaan di Indonesia—berdasarkan pemetaan

yang dibuat UNESCO—yang menggambar kepunahan bahasa di Indonesia (lihat

Gambar 1.1 Peta Kepunahan Bahasa), kita dapat menemukan bahwa bahasa-

bahasa yang terancam punah tersebut terbanyak terdapat di wilayah Indonesia

bagian timur. Bahasa tersebut memiliki jumlah penutur sedikit dan bahkan sudah

mulai ditinggalkan oleh penuturnya. Berbeda dengan di pulau Jawa yang hanya

memiliki tiga bahasa terbesar (Jawa, Sunda, dan Madura) dengan beragam

dialeknya.

2.1 Bahasa Suwawa

Bahasa Suwawa sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia tergolong

berpenutur tidak begitu banyak. SIL juga memiliki nama lain untuk penutur

bahasa Suwawa yaitu Bonda, Bone, Bunda, Bune, Suvava, Toewawa. Status

bahasa Suwawa menurut SIL termasuk pada kategori 7 (shifting) artinya bahasa

Suwawa mengalami pergeseran. Bahasa Suwawa termasuk juga pada rumpun

Austronesia. Bahasa Suwawa masih perlu diungkap kriteria vitalitasnya.

Pemilihan bahasa itu sebagai objek penelitian dilandasi pertimbangan bahwa

Page 14: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

14

bahasa Indonesia telah mendesak esksistensinya apalagi wilayah pakai bahasa

Suwawa telah tergerus akibat bersinggungan dengan bahasa Gorontalo dan

masyarakat pendatang. Sehubungan dengan itu, masalah yang dianalisis sesuai

dengan latar belakang masalah tadi adalah karakteristik responden dan

penetapan kriteria vitalitas bahasa Suwawa berdasarkan hubungan nilai rerata

indeks dengan karakteristik responden. Nama ‘Suwawa’, berasal dari bahasa

Suwawa: tuwawa atau tuwawa’a (bahasa Gorontalo: tuwawu = satu) yang

merupakan serapan dari kata towawa’a yang artinya ‘satu tubuh’ atau ‘satu

badan’ (Pateda, 1985). Makna kata towawa’a tersebut hingga saat ini beragam,

tetapi memiliki keselarasan. Ada yang memaknainya sebagai suatu kesatuan

sosial berdasarkan genealogi, teritorial, dan kultural masyarakat Suwawa.

Artinya, masyarakat Suwawa merupakan suatu kesatuan masyarakat yang

terintegrasi secara emosional berdasarkan faktor kekeluargaan, wilayah, dan

budaya. Ada juga yang memaknainya terbatas pada segi teritorial kontemporer.

Kerajaan Suwawa juga memiliki istana kerajaan seperti kerajaan-kerajaan pada

umumnya di Indonesia, istana tersebut dikenal dengan sebutan leda-leda

(Yogyakarta: keraton). Leda-leda merupakan tempat dilangsungkannya

pemerintahan Kerajaan Suwawa khususnya sebagai tempat bersidangnya raja-

raja Suwawa. Sayangnya, tidak semua raja Suwawa sempat menikmati nuansa

pemerintahan kerajaan di ledaleda (Usup, 1986). Dalam perkembangannya,

Kerajaan Suwawa banyak mengalami pergantian raja. Penelitian tentang bahasa

Suwawa sudah banyak dilakukan, ada yang sudah berbentuk kamus yang

disusun oleh Pateda, (1985), berjudul Kamus Bahasa Suwawa-Indonesia. Selain

Page 15: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

15

itu, ada juga yang meneliti tentang struktur bahasa Suwawa oleh Jahja (1986)

dengan judul Morfologi dan Sintaksis Bahasa Suwawa. Buku tersebut

diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

2.2. Vitalitas Bahasa

Vitalitas atau daya hidup suatu bahasa merujuk pada intensitas

penggunaan dan eksistensi sebuah bahasa sebagai alat komunikasi dalam berbagai

konteks sosial untuk tujuan tertentu. Suatu bahasa dapat dikatakan memiliki

vitalitas yang tinggi apabila penutur bahasa tersebut berjumlah banyak dan variasi

bahasa tersebut digunakan secara luas. Karakteristik ini merupakan salah satu ciri

bahasa yang akan terus digunakan dan diturunkan dari generasi ke generasi

(Meyerhoff, 2006: 108).

Hasil kajian terhadap vitalitas bahasa digunakan untuk menentukan status

sebuah bahasa berdasarkan kategori berikut.

1. Bahasa berstatus punah, yakni bahasa yang sudah tidak dituturkan atau

tidak ada penuturnya lagi.

2. Bahasa berstatus sangat terancam, yakni bahasa yang penuturnya 40 tahun

ke atas dan sangat kritis (critically endangered) karena penuturrnya

sedikit, berusia 70 tahun ke atas.

3. Bahasa berstatus terancam punah, yakni bahasa yang hanya digunakan

oleh penutur berusia 20 tahun ke atas atau generasi tua dan digunakan

dalam ranah keluarga.

4. Bahasa berstatus mengalami kemunduran, yakni sebagian anak-anak dan

Page 16: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

16

kaum tua menggunakannya, tetapi jarang digunakan dalam ranah

umum/publik.

5. Bahasa berstatus stabil, tetapi terancam punah, yakni bahasa yang

digunakan semua anak-anak dan kaum tua, tetapi jumlah penutur sedikit.

6. Bahasa berstatus aman, yakni bahasa ini digunakan dalam semua ranah

komunikasi.

Tujuan utama dari pengategorian ini adalah untuk mengetahui tingkat

kondisi atau status vitalitas bahasa yang dapat diarahkan untuk menyelamatkan

sebuah bahasa ini dari kepunahan.

Warami (2016:4) menggambarkan kondisi bahasa-bahasa yang jumlah

penuturnya sedikit dalam lima tahapan klasifikasi vitalitas sebagai berikut.

1) Bahasa yang dianggap berpotensi terancam adalah bahasa yang secara

sosial ekonomi tergolong minoritas serta mendapatkan tekanan yang

cukup besar dari bahasa mayoritas.

2) Bahasa yang dianggap terancam punah adalah bahasa yang tidak

mempunyai lagi generasi muda yang dapat berbahasa ibu, penutur yang

fasih hanyalah kelompok generasi menengah atau dewasa.

3) Bahasa yang dianggap sangat terancam punah adalah bahasa yang hanya

berpenutur generasi tua berusia di atas 50 tahun.

4) Bahasa yang dianggap sekarat adalah bahasa yang dituturksn oleh

beberapa orang sepuh, yaitu sekitar 70 tahun ke atas.

Page 17: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

17

5) Bahasa yang dianggap punah adalah bahasa yang penuturnya tinggal satu

orang sehingga tidak ada lawan berkomunikasi dalam bahasa itu.

2. 3 Kepunahan Bahasa

Kepunahan bahasa terkait dengan kematian bahasa. Artinya, kondisi

yang menggambarkan sebuah bahasa tidak lagi dituturkan. Salah satu keadaan

yang memperlihatkan gejala-gejala kepunahan bahasa adalah penurunan

jumlah penutur aktif secara drastis. Sebuah bahasa dinyatakan punah ketika

tidak lagi memiliki penutur. Menurut UNESCO (2003), bahasa dikatakan

terancam punah ketika penuturnya berhenti menggunakannya; digunakan di

ranah komunikasi yang semakin berkurang jumlahnya; dan berhenti diwariskan

dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Jika sebuah bahasa kehilangan

seluruh penutur jatinya, bahasa itu menjadi punah atau mati. Krauss (2007)

menyatakan sebuah bahasa berada pada kondisi terancam punah jika tidak ada

transmisi ke generasi muda. Campbell (1994), sebagaimana disebutkan oleh

(Janse, 2003), mendefinisikan kepunahan bahasa dengan “the loss of a

language due to gradual shift to the dominant language in language contact

situations”. Situasi itu mencakup tahap intermediate bilingualism di mana

bahasa subordinat digunakan oleh penutur yang jumlahnya berkurang sejalan

dengan penurunan jumlah konteks penggunaannya.

Penyebab kepunahan bahasa dapat dikelompokkan ke dalam empat

kategori utama, yaitu (1) bencana alam, kelaparan, dan wabah penyakit; (2)

peperangan dan genosida; (3) penindasan; (4) dominasi kultural, politik atau

Page 18: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

18

ekonomi (Sallabank, 2010: 56–57). Empat kategori tersebut dapat dibagi

kembali menjadi lima faktor umum berikut.

1) Ekonomi: misalnya, kemiskinan di daerah pedalaman dapat

menyebabkan migrasi ke daerah perkotaan. Demikian pula

apabilaekonomi daerah meningkat, kepariwisataan dapat

menyebabkan kedatangan penutur bahasa mayoritas.

2) Dominasi kultural oleh kelompok masyarakat mayoritas,

misalnya dunia pendidikan hanya menggunakan bahasa mayor

atau resmi. Politik: misalnya, kebijakan pendidikan yang

meniadakan atau mengabaikan bahasa daerah dan larangan

penggunaan bahasa minoritas di ranah publik.

3) Sejarah: misalnya, kolonisasi, perselisihan daerah perbatasan,

kemunculan satu kelompok masyarakat dan ragam bahasanya

dalam dominasi kultural dan politik.

4) Attitudinal: misalnya, bahasa minoritas diasosiasikan dengan

kemiskinan, kebutaaksaraan dan penderitaan, sedangkan

bahasa mayoritas diasosiasikan dengan kemajuan.

Menurut (Ibrahim, 2009), ada tiga penyebab utama kepunahan bahasa,

yaitu (1) orang tua tidak lagi mengajarkan bahasa ibu kepada anak-anak serta

tidak lagi menggunakannya, (2) pilihan sebagian masyarakat tutur untuk tidak

menggunakannya dalam ranah komunikasi sehari-hari, dan (3) tekanan sebuah

bahasa mayoritas dalam masyarakat tutur multilingual. Penyebab pertama dan

Page 19: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

19

kedua terkait dengan sikap dan pemertahanan bahasa masyarakat tuturnya.

Pilihan untuk tidak menggunakan dan kebiasaan orang tua untuk tidak

mewariskan bahasa ibu kepada anak-anaknya akan mempercepat gerak menuju

kepunahan. Sebaliknya, pemertahanan bahasa yang kuat akan memperkuat pula

daya hidup bahasa tersebut. Sementara itu, penyebab ketiga terkait dominasi

komunikasi dalam mobilitas sosial-ekonomi serta penguasaan sumber-sumber

kekuasaan kelompok mayoritas pemilik bahasa mayoritas yang mau tidak mau

harus dihadapi oleh semua penutur, terutama penutur bahasa minoritas. Hal ini

menyebabkan penutur bahasa minoritas meninggalkan bahasa ibunya untuk

kemudian menggunakan bahasa mayoritas. Selanjutnya, di luar pemertahanan

bahasa, penyebab terdalam dari kepunahan bahasa adalah para penuturnya (1)

berpikir tentang dirinya yang inferior secara sosial, (2) terikat masa lalu, (3)

bersikap tradisional, atau (4) secara ekonomi kehidupannya stagnan. Summer

Institute of Linguistics atau SIL mencatat setidaknya ada dua belas faktor

penyebab kepunahan bahasa, antara lain (1) jumlah penutur yang kecil, (2) usia

penutur, (3) digunakan atau tidaknya bahasa ibu oleh anak-anak, (4)

penggunaan bahasa lain secara reguler dalam latar budaya yang beragam, (5)

perasaan identitas etnik dan sikap terhadap bahasanya secara umum, (6)

urbanisasi kaum

muda, (7) kebijakan pemerintah, (8) penggunaan bahasa dalam pendidikan, (9)

intrusi dan eksploitasi ekonomi, (10) keberaksaraan, (11) kebersastraan, dan

(12) kedinamisan para penutur dalam membaca dan menulis sastra.

Page 20: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

20

Dalam konteks Indonesia, kepunahan bahasa menurut (Tondo, 2009)

disebabkan oleh faktor alamiah dan faktor non-alamiah. Faktor alamiah yang

tidak dapat dihindari kejadiannya dapat berupa bencana alam, pengaruh bahasa

mayoritas, komunitas bahasa yang bilingual atau multilingual, pengaruh

globalisai, migrasi, dan perkawinan antaretnik. Sementara faktor non-alamiah

dapat berupa kurangnya penghargaan terhadap bahasa daerah, intensitas

pemakaian bahasa daerah yang rendah, pengaruh ekonomi, dan pengaruh

pemakaian bahasa Indonesia.

Tidak jauh berbeda dengan penyebab kepunahan yang disebutkan

sebelumnya, (Tondo, 2009) menyebutkan faktor penyebab kepunahan bahasa

dalam konteks bahasa di Indonesia, yaitu sebagai berikut.

1) Pengaruh bahasa mayoritas di wilayah tutur bahasa daerah. Hal ini

dapat dilihat dalam kasus bahasa Yaben yang digunakan di Kampung

Konda dan Wamargege, Kabupaten Sorong Selatan. Bahasa ini

mendapat pengaruh yang kuat dari bahasa Melayu Papua. Dalam

banyak ranah, masyarakat etnik Yaben cenderung memilih

menggunakan bahasa Melayu Papua.

2) Kondisi masyarakat penutur yang bilingual atau multilingual di mana

penutur mampu menggunakan dua bahasa atau lebih.

3) Globalisasi yang terjadi di berbagai dimensi kehidupan manusia, seperti

ekonomi, sosial, politik, dan budaya mendorong penutur sebuah bahasa

untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan penutur bahasa lain

Page 21: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

21

dengan sebuah bahasa yang diterima secara global. Misalnya dengan

bahasa Inggris.

4) Migrasi penduduk dari daerah asalnya baik karena pekerjaan maupun

pendidikan turut menentukan kelangsungan hidup bahasanya.

5) Perkawinan antaretnik sebagai salah satu akibat interaksi sosial

antaretnik yang ada di Indonesia turut pula mendorong proses

kepunahan bahasa daerah. Pasangan suami istri beda etnik seringkali

mengalami kesulitan untuk mempertahankan bahasa etniknya dan harus

memilih salah satu bahasa etnik yang akan digunakan dalam

komunikasi sehari-hari. Bahkan, memilih bahasa lain yang dapat

dipahami oleh kedua belah pihak, seperti bahasa Indonesia.

6) Bencana alam dan musibah juga dapat menjadi penyebab kepunahan

sebuah bahasa. Kelaparan, peperangan, penyakit, gempa bumi, tsunami

dan bencana lainnya dapat memusnahkan penutur sebuah bahasa.

7) Kurangnya penghargaan terhadap bahasa etnik sendiri, terutama pada

generasi muda. Bahasa daerah seringkali dianggap kurang memiliki

prestise, sementara bahasa lain dipandang lebih bergengsi, misalnya

bahasa Indonesia, bahasa Inggris, atau bahasa lain yang dominan.

8) Pengaruh bahasa Indonesia terhadap bahasa daerah. Persaingan dengan

bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan yang memiliki

pengaruh sangat kuat telah menyebabkan bahasa-bahasa daerah

mengalami pergeseran. Bahkan, bagi banyak orang Indonesia bahasa

Page 22: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

22

Indonesia telah menjadi bahasa primer sehingga tidak sedikit yang

menggunakannya sebagai bahasa pertama.

9) Faktor ekonomi. Banyak penutur bahasa daerah yang lebih sering

menggunakan bahasa lain, misalnya bahasa Inggris, dengan maksud

memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang lebih baik.

10) Kurangnya intensitas komunikasi berbahasa daerah dalam berbagai

ranah, khususnya dalam ranah rumah tangga.

Pengabaian penggunaan bahasa daerah oleh penutur usia muda juga

merupakan gejala sebuah bahasa akan mengalami kepunahan. Dewasa ini,

generasi muda tidak cakap lagi menggunakan bahasa daerah mereka masing-

masing. Kebanyakan hanya menguasai secara pasif. Generasi muda tersebut

mengerti dengan bahasa daerah mereka, tetapi tidak dapat berbicara dengan

bahasa tersebut. Jika keadaan seperti ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin

beberapa tahun mendatang akan semakin banyak bahasa daerah yang pada

akhirnya punah terkikis zaman.

2.4 Faktor Penentu Vitalitas Bahasa

Menentukan vitalitas sebuah bahasa bukanlah pekerjaan yang mudah

karena harus mempertimbangkan berbagai faktor yang berbeda dan jalin menjalin.

Komunitas tutur yang kompleks dan pola penggunaan bahasa dalam komunitas itu

yang beragam merupakan hal yang sulit untuk diselidiki. Bahkan, jumlah

Page 23: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

23

penutur tidak selalu menjadi indikator vitalitas yang jelas karena bahasa yang

dituturkan oleh ribuan penutur dapat saja berstatus terancam, sedangkan bahasa

yang dituturkan ratusan penutur dalam kondisi stabil (Brenzinger, 2007:x). Ada

sejumlah faktor yang terlibat dalam penentuan tingkat vitalitas bahasa. Faktor

tersebut dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum, yaitu (1) basis

penutur, (2) ranah penggunaan, dan (3) dukungan atau tekanan internal maupun

eksternal terhadap penggunaan bahasa (Grenoble, 2011:38–40). Basis penutur

merupakan faktor paling penting dalam pengukuran vitalitas. Basis ini tidak

hanya mencakup jumlah penutur, tetapi yang lebih penting mencakup distribusi

generasi penutur dan proporsi penutur bahasa target dalam total populasi.

Indikator pergeseran bahasa yang jelas adalah ketika anak berhenti belajar

bahasa itu. Agar suatu bahasa dapat bertahan hidup, ia harus memiliki penutur

masa depan. Jumlah penutur relevan dalam penentuan vitalitas karena basis

penutur yang lebih kecil mungkin lebih rentan terhadap pergeseran tiba-tiba,

tetapi pada kenyataannya beberapa bahasa dengan jumlah penutur yang relatif

kecil dapat cukup stabil, terutama jika kelompok tetap dalam isolasi relatif,

tanpa kontak berkelanjutan dengan bahasa lain yang melibatkan hubungan

dominasi asimetris. Jumlah total penutur juga relevan dalam hal pentingnya

persentase populasi yang menuturkan bahasa itu. Dengan basis penutur yang

besar, jika beberapa penutur beralih ke bahasa lain, itu bukan tanda bahwa

bahasanya dalam bahaya. Selain basis penutur, hal yang harus dipertimbangkan

dalam pengukuran vitalitas adalah sikap masyarakat terhadap bahasanya. Pada

umumnya, sikap positif akan meningkatkan vitalitas bahasa, sedangkan sikap

Page 24: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

24

yang negatif mendorong terjadinya pergeseran bahasa. Selanjutnya, hal yang

berkaitan dengan dokumentasi. Pendokumentasian sebuah bahasa tidak secara

langsung mempengaruhi vitalitasnya. Akan tetapi, banyaknya dokumentasi

dapat mengindikasikan bahwa bahasa itu digunakan dengan kuat di banyak

ranah. Pendokumentasian dapat merangsang diskusi di masyarakat tentang

pergeseran bahasa dan dapat memotivasi anggota masyarakat untuk berpikir

tentang vitalitas bahasa.

Pada tahun 2003, UNESCO menetapkan sembilan kriteria yang

digunakan untuk penentuan tingkat ancaman kepunahan bahasa. Sembilan

faktor itu merupakan kunci dalam mengukur vitalitas bahasa, yaitu (1)

transmisi bahasa antargenerasi, (2) jumlah absolut penutur, (3) proporsi penutur

dalam total populasi, (4) ranah penggunaan bahasa, (5) respon terhadap ranah

dan media baru, (6) bahan pendidikan bahasa dan literasi, (7) sikap dan

kebijakan pemerintah, termasuk status resmi dan penggunaan bahasa, (8) sikap

anggota masyarakat terhadap bahasanya, dan (9) jumlah dan kualitas

dokumentasi. Dengan menerapkan faktor-faktor ini, sistem pemeringkatan 5

sampai 0 digunakan untuk menggambarkan daya hidup bahasa. Misalnya,

tingkat 5 dengan faktor 1 menunjukkan bahwa semua anggota suatu komunitas

merupakan penutur dari bahasa. Tingkat 0 menyatakan bahwa semua penutur

sebuah bahasa telah meninggal. Faktor 1 sampai 8 digunakan untuk mengukur

vitalitas bahasa dan tingkat keterancaman dengan menangkap dinamika dari

proses pergeseran bahasa tertentu. Faktor yang paling penting di antara faktor

itu adalah transmisi bahasa antargenerasi yang memastikan sejauh mana

Page 25: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

25

pemerolehan bahasa anak-anak dalam komunitas itu. Bahasa tanpa penutur

muda jelas terancam oleh kepunahan. Selanjutnya, faktor 9 bertujuan

membantu penentuan urgensi dokumentasi dengan fokus pada kuantitas dan

kualitas dari data bahasa yang sudah ada dan sudah dianalisis. Faktor terakhir

ini merupakan upaya untuk memberikan indikator pemeringkatan bahasa

berkenaan dengan kebutuhan mendesak untuk dokumentasi.

2.5 Tingkat Vitalitas Bahasa

Tingkat vitalitas bahasa berbeda antara satu pakar dengan pakar

lainnya. Sejumlah skala yang berbeda digunakan untuk mengungkapkan

tingkat vitalitas sebuah bahasa. Pada umumnya, skala itu berpusat pada vitalitas

penutur seperti persentase atau proporsi penutur antargenerasi dan ranah

penggunaan bahasa. (Grenoble dan Whaley, 2006) mengajukan enam skala

yang menggambarkan tahapan keterancaman sebagai berikut.

1) Safe: semua generasi menggunakan bahasa itu di semua ranah; bahasa itu

memiliki basis penutur yang besar dibandingkan bahasa lain yang

dituturkan di daerah yang sama. Bahasa yang aman biasanya memiliki

status resmi dan berfungsi sebagai bahasa pemerintahan, pendidikan, dan

perdagangan. Selain itu, bahasa yang aman memiliki prestise tinggi.

2) At risk: tidak ada pola penyusutan basis penutur yang tampak, tetapi bahasa

itu tidak memiliki karakteristik bahasa yang aman; digunakan di ranah

terbatas atau memiliki penutur yang lebih kecil daripada bahasa lain di

daerah yang sama. Sikap bahasa menjadi kunci pada tahap ini. Sikap positif

Page 26: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

26

terhadap bahasa dapat menguatkan vitalitas, sedangkan sikap negatif dapat

menyebabkan pergeseran.

3) Disappearing: sebuah bahasa dikatakan hilang ketika ada pergeseran yang

tampak ke bahasa lain dalam komunitas tutur bahasa itu. Karena itu, bahasa

tersebut digunakan di ranah yang lebih terbatas dan bahasa komunikasi

yang lebih luas menggantikannya di rumah dengan persentase yang besar.

4) Moribund: sebuah bahasa dikatakan sekarat jika tidak lagi ditransmisikan

ke anak-anak dan basis penutur secara konsisten menyusut.

5) Nearly extict: sebuah bahasa dikategorikan hampir punah jika hanya

beberapa penutur generasi tertua yang tersisa.

6) Extict: bahasa disebut punah jika tidak ada lagi mempunyai penutur.

(Crystal, 2002) menyebutkan lima skala ancaman kepunahan bahasa

berikut.

1) Potentially endangered, yakni bahasa yang memiliki potensi besar

menjadi bahasa yang punah, misalnya bahasa yang tertinggal secara

sosial dan ekonomi.

2) Endangered, yakni bahasa yang terancam punah disebabkan hanya

memiliki penutur muda yang sangat sedikit yang tetap menggunakan

bahasa ibunya. Penutur fasih bahasa ini hanya penutur dewasa.

3) Severely endangered, yakni bahasa yang benar-benar terancam karena

penutur aktif adalah kelompok usia di atas 50 tahun.

4) Nearly extict, yakni bahasa yang dalam kondisi sekarat karena

penuturnya adalah orang-orang yang sangat tua.

Page 27: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

27

5) Extict, yakni bahasa yang sudah mati karena tidak lagi memiliki penutur.

(Krauss, 1997) menggunakan sepuluh skala untuk membedakan

berbagai level berdasarkan usia, distribusi penutur, dan tingkat penggunaan.

Skala Krauss sangat informatif karena menguraikan jumlah penutur

berdasarkan generasi dan usia dalam generasi yang lebih tua. Skala Krauss

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Tingkat Vitalitas Bahasa menurut Krauss (1997)

a the language is spoken by all generations including all,

or nearly all, children a- the language is learned by all or

most children

b the language is spoken by all adults, parental age and up, but

learned by few or no children

b- the language is spoken by adults aged 30 and older, but not by

younger parents

c the language is spoken only by adults

aged 40 and older c- all speakers aged 50 and older

-d all speakers aged 60 and older

d all speakers aged 70 and older

Page 28: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

28

d- all speakers aged 70 and older, with fewer than 10 speakers

e. extict, no speakers Sumber: Grenoble (2011)

Selain teori sosiolinguistik, digunakan juga teori vitalitas menurut Fishman

dalam (Ibrahim, 2009), vitalitas bahasa atau keterpakaian bahasa adalah

pemakaian sistem linguistik oleh suatu masyarakat penutur asli yang tidak

terisolasi. Jadi, vitalitas mempersoalkan apakah sistem linguistik tersebut masih

memiliki penutur asli yang menggunakan atau tidak. Teori kriteria vitalitas bahasa

yang diterapkan mencakup pada (1) sangat kritis, (2) sangat terancam, (3)

terancam, (4) mengalami kemunduran, (5) stabil, mantap, tetapi berpotensi

mengalami kemunduran dan (6) aman (Grimes, 2002). Sangat kritis (critically

endangered) berarti hanya sisa sedikit sekali penutur karena semua berumur 70

tahun ke atas dan termasuk berusia kakek-nenek buyut. Sangat terancam

(serserely endangered) berarti semua penutur berumur 40 tahun ke atas dan

termasuk berusia kakek-nenek. Terancam (endangered) berarti semua penuturnya

berusia 20 tahun ke atas dan termasuk berusia orang tua

tua. Mengalami kemunduran (eroding) berarti sebagian penutur terdiri atas anak-anak

dan kaum tua. Kondisi stabil dan mantap, tetapi terancam punah (stable but

threatened) berarti semua anak-anak dan kaum tua menggunakannya, tetapi

jumlah penutur sedikit. Aman (safe) berarti tidak terancam punah karena bahasa

ini diharapkan dipelajari oleh semua anak dan semua orang dalam kelompok etnis

tersebut.

Page 29: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

29

2.6 Masyarakat Tutur

Bahasa adalah milik individu dan kelompok (Wardhaugh, 2006:). Hal ini

merupakan pijakan awal pikiran mengenai munculnya istilah masyarakat tutur.

Istilah ini mengarahkan kita lebih jauh bahwa seseorang, secara linguistik akan

bertindak seperti orang lain, berbahasa yang sama atau dialek yang sama serta

ragam yang yang sama, menggunakan kode yang sama, sehingga dianggap

sebagai satu kelompok atau masyarakat tutur yang sama, Padahal menurut

Wardhaugh, konsep masyarakat tutur tidak sesederhana itu. Kita harus terlebih

dahulu mampu membedakan antara bahasa, dialek, dan ragam bahasa ketika ingin

menjelaskan mengenai masyarakat tutur.

Fishman menyebut masyarakat tutur sebagai suatu masyarakat yang

anggota-anggotanya setidak-tidaknya mengenal satu variasi bahasa beserta

norma-norma yang sesuai penggunaannya (Fishman1972). Senada dengan

Fishman, Chaer berpendapat bahwa masyarakat tutur bukanlah masyarakat yang

berbicara dengan bahasa yang sama, melainkan suatu masyarakat yang

mempunyai norma-norma yang sama dalam menggunakan bentuk-bentuk bahasa

(Chaer dan Agustina, 2004). Djokokentjono bahkan menambahkan adanya unsur

perasaan di antara penuturnya, bahwa mereka merasa menggunakan tutur yang

sama berdasarkan konsep inilah maka dua buah dialek yang secara linguistik

merupakan satu bahasa dianggap menjadi dua bahasa dari dua masyarakat tutur

yang berbeda.

Pendapat Gumperz lebih detail lagi. Menurutnya, masyarakat tutur timbul

karena rapatnya komunikasi atau karena integrasi simbolis dengan tetap mengakui

Page 30: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

30

kemampuan komunikatif penuturnya tanpa mengingat jumlah bahasa atau variasi

bahasa yang digunakan (Gumperz, 1982). Kompleksnya suatu masyarakat tutur

ditentukan oleh banyak atau luasnya variasi bahasa yang didasari oleh

pengalaman dan sikap para penutur tempat variasi itu berada.

Verbal repertoir suatu masyarakat merupakan cerminan repertoir seluruh

penuturnya (Fishman 1972:28). Cerminan itu menyangkut luas jangkauan,

kedalaman, pemahaman, dan keluwesan repertoir itu, sehingga berdasarkan sempit

dan luas repertoirnya, masyarakat tutur dibedakan atas dua macam, yaitu 1)

masyarakat tutur yang repertoir pemakainya lebih luas dan menunjukkan verbal

repertoir setiap penutur lebih luas pula, dan 2) masyarakat tutur yang repertoir

pemakainya sempit, yaitu masyarakat tutur yang sebagian anggotanya mempunyai

pengalaman dan aspirasi hidup yang sama, namun menunjukkan pemilikan

wilayah linguistik yang sempit, termasuk perbedaan variasinya.

Page 31: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

31

BAB III

METODOLOGI

Penelitian Vitalitas Bahasa Suwawa ini akan menghasilkan data yang

melengkapi penelitian mengenai daya hidup bahasa Suwawa sebelumnya

(Firdaus, 2017) dengan lingkup DP berbeda untuk dapat menjangkau wilayah

penutur lebih luas. Kegiatan penelitian dilakuakn oleh tenaga peneliti dari

Kantor Bahasa Gorontalo dan dibantu oleh 125 pembantu lapangan yang

terdiri atas pemuka masyarakat baik tokoh adat, maupun anggota

masyarakat, pihak pemerintah daerah, kalangan pendidik dan mahasiswa.

DP yang dijadikan sasaran ada 3 desa, yaitu Desa Bondaraya, Desa Bonedaa, dan

Desa Bondawuna di Kecamatan Suwawa Selatan.

Kegiatan penelitian ini diawali dengan pengumpulan data tahap awal berupa

pengamatan ke daerah sasaran selama 3 hari. Secara lengkap, langkah kerja

penelitian dituangkan ke dalam tabel berikut.

No. Uraian

Kegiatan

Bulan I (Maret) Bulan II (April) Bulan III (Mei) Bulan IV Juni

M

1

M

2

M

3

M

4

M

5

M

1

M

2

M

3

M

4

M

5

M

1

M

2

M

3

M

4

M

5

M

1

M

2

M

3

M

4

M

5

1. Persiapan

(Proposal dan

Instrumen

Penelitian)

x x x x x

2. Pengambilan x x x x x

Page 32: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

32

3.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam kajian ini menggunakan teknik angket

(kuesioner),. Adapun data dalam penelitian ini ini terdiri atas data primer dan data

sekunder. Data primer dijaring dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner.

Materi kuesioner mengandung data pribadi responden dan data situasi kebahasaan.

Bentuk kuesioner yang digunakan adalah kuesioner dengan menggunakan tertutup.

Kuesioner didistribusikan ke 125 orang penutur bahasa Suwawa yang berdomisili

di Desa Bondaraya, Desa Bonedaa, dan Desa Bondawuna di Kecamatan Suwawa

Selatan. Penutur dipilih dengan mempertimbangkan usia mereka berkisar dari usia

15-25, 25—50, dan >50 tahun.

3. 2 Pengolahan Data

Langkah-langkah pengolahan data dalam kajian ini meliputi penyuntingan,

pengodean, pemrosesan, dan pengecekan data. Penyuntingan data merupakan

proses menata dan menyusun semua lembar jawaban yang terkumpul

berdasarkan nomor skala yang telah ditentukan. Pengodean dilakukan dengan

mengklasifikasikan jawaban responden menurut jenisnya dengan cara menandai

setiap jawaban dengan kode tertentu. Pemrosesan data dimulai dengan

memasukkan data kasar dalam bentuk tabulasi pada program excel kemudian

Data

3. Pengolahan

Data

x x x x x x x

4. Penyusunan

Laporan

x x x

Page 33: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

33

diolah dalam program SPSS 22.Terakhir, pengecekan data dilakukan

untuk mengevaluasi apakah masih ada kesalahan atau tidak.

3.3 Analisis Data

Data kuantitatif yang diperoleh melalui teknik kuesioner dianalisis

secara deskriptif kuantitatif berdasarkan penghitungan frekuensi dan

presentase. Penghitungan ini menggunakan aplikasi program excel dan SPSS

untuk sarana analisisnya.

Page 34: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebelum membahas bagaimana daya hidup bahasa , disajikan karakteristik responden

yang terjaring pada penelitian kali ini. Karakteristik itu meliputi karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan, dan bahasa yang dikuasai.

Tabel 1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 40 32.0 32.0 32.0

Perempuan 85 68.0 68.0 100.0

Total 125 100.0 100.0

Dari tabel tersebut tampak bahwa responden yang terjaring di penelitian ini adalah

laki-laki berjumlah 40 orang (32%), dan perempuan 85 orang (68%)

Tabel 2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Usia

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 15-25 35 28.0 28.0 28.0

25-50 70 56.0 56.0 84.0

>50 20 16.0 16.0 100.0

Total 125 100.0 100.0

Dari tabel tersebut tampak bahwa responden yang terjaring di penelitian ini adalah

penutur berusia 15—25 berjumlah 35 atau 28%, penutur berusia 25-50 berjumlah 70 orang

(56%), dan berusia 50 tahun ke atas 20 orang (20%).

Tabel 3 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Pendidikan

Frequenc

y Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Page 35: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

35

Valid SD 28 22.4 22.4 22.4

SMP 12 9.6 9.6 32.0

SMA 81 64.8 64.8 96.8

S1 4 3.2 3.2 100.0

Total 125 100.0 100.0

Dari tabel tersebut tampak bahwa responden yang terjaring di penelitian ini adalah

berpendidikan terakhir SD berjumlah 28 atau 22,4%, penutur berpendidikan terakhir SMP

berjumlah 12 orang (9,6%), penutur berpendidikan terakhir SMA berjumlah 81 orang atau

(64,8%), dan penutur berpendidikan terakhir S1 hanya 4 orang atau 3, 2%.

Tabel 4 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ibu Rumah

Tangga 51 40.8 40.8 40.8

Petani 18 14.4 14.4 55.2

Pelajar 21 16.8 16.8 72.0

ASN 2 1.6 1.6 73.6

Aparat Desa 21 16.8 16.8 90.4

Swasta 12 9.6 9.6 100.0

Total 125 100.0 100.0

Dari tabel tersebut tampak bahwa responden yang terjaring di penelitian ini adalah ibu

rumah tangga berjumlah 51 atau 40.8 %, petani berjumlah 18 orang (14,4%), pelajar 21 orang

atau (16,8%), ASN 2 orang (1,6 %), aparat desa 21 orang (16.8%) dan swasta 12 orang atau

9,6%.

Tabel 5 Karakteristik Responden berdasarkan Bahasa yang Dikuasai

BahasaDikuasai

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Bahasa 114 91.2 91.2 91.2

Bahasa

Gorontalo 11 8.8 8.8 100.0

Total 125 100.0 100.0

Page 36: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

36

Dari tabel tersebut tampak bahwa responden yang terjaring di penelitian ini adalah

yang menguasai bahasa 114 orang (91,2%)dan yang menguasai bahasa Gorontalo 11 orang

(8.8%).

Tabel 1 Kriteria Vitalitas Bahasa

Angka dan Garis

Indeks

Kriteria

Vitalitas Diagram Jaring Laba-

No.

Bahasa

(Grimes, Laba**

2001)* Angka Garis

Indeks Indeks

1.

Sangat kritis

dan 0,0—0,20 1--2

terancam

2. Terancam 0,21—0,40 2—3

3. Mengalami 0,41—0,60 3—4

kemunduran

4. Stabil dan 0,61—0,80 4—5

mantap, tetapi

terancam punah

5. Aman 0,81—1 5—6

Sumber: Grimes (2002) dalam Mahsun (2011)

Page 37: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

37

A. Kriteria Vitalitas Bahasa Berdasarkan Jenis Kelamin

Hubungan jenis kelamin yang terdiri atas dua subbagian (laki-laki dan perempuan)

dikaitkan dengan semua subindeks dapat dijadikan sebagai penentu kriteria vitalitas bahasa .

Hal itu mengacu pada besaran nilai rerata setiap subindeks berdasarkan variabel jenis

kelamin yang kemudian divisualisasi dalam bentuk diagram jaring laba-laba.

Tabel 6 Rekapitulasi Jenis Kelamin Dikaitkan dengan Subindeks

Jenis

Indeks Laki-laki Perempuan

indeks 1 4,15 3,824

indeks 2 2,425 2,394

indeks 3 3,095 2,847

indeks 4 3,665 3,687

indeks 5 3,713 3,593

indeks 6 3,16 3,142

indeks 7 3,515 3,259

indeks 8 3,18 2,938

indeks 9 3,09 2,738

indeks 10 3,355 3,233

Rata-rata 3,3348 3,1655

Dari data-data tersebut, dapat kita simpulkan seperti pada Tabel 6, nilai rata-rata laki-

laki 3.3348 + nilai rata-rata perempuan 3,1655 / 2 = 3,25015. Angka ini berada pada

garis 3, berarti termasuk pada kategori 4, 3—4, mengalami kemunduran. Secara lebih

detail hal tersebut dapat kita lihat pada visualisasi intepretasi dengan menggunakan diagram

jaring laba-laba berikut.

Page 38: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

38

B. Kriteria Vitalitas Bahasa Berdasarkan Kelompok Usia

Hubungan variabel kelompok usia yang terdiri atas tiga subbagian (15< 25 tahun, 25—

50 tahun, dan >50 tahun) dengan semua subindeks termasuk juga sebagai salah satu aspek

yang dijadikan penentu kriteria vitalitas bahasa . Acuannya adalah besaran nilai rerata setiap

subindeks berdasarkan variabel kelompok usia pada Tabel 7 di bawah ini yang kemudian

divisualisasi dalam bentuk diagram jaring laba-laba.

Tabel 7 Rekapitulasi Kelompok Usia Dikaitkan dengan Subindeks

Jenis

Usia15 <25 Usia 25–50 Usia >50

Indeks

indeks

1 3,600 4,000 4,250

indeks

2 2,043 2,561 2,485

indeks

3 2,717 3,039 2,900

indeks

4 3,503 3,774 3,660

indeks

5 3,477 3,740 3,520

indeks

6 3,103 3,167 3,160

indeks

7 3,303 3,374 3,290

indeks

8 2,971 3,021 3,070

indeks

9 2,460 2,971 3,110

0,000 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000

Jumlah Penutur

Total Ranah Penggunaan

Total Kontak Bahasa

Total Sikap dan …

Total Sikap Bahasa

Total Bilingualis…

Total Posisi Dominan …

Total Pembelajar…

Total Dokument…

Total Tantangah …

Laki-laki

Perempuan

Total

Page 39: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

39

indeks

10 3,023 3,420 3,190

Rata-

rata 3,020 3,307 3,264

Dari data-data tersebut, dapat kita simpulkan seperti pada Tabel 7, nilai rata-rata

penutur berusia 15-25 3.020 + nilai rata-rata penutur berusia 25—50 3,307+penutur

berusia >50 3,264/3 =3.197. Angka ini berada pada garis 3, berarti termasuk pada

kategori 4, 3—4, mengalami kemunduran. Secara lebih detail hal tersebut dapat kita lihat

pada visualisasi intepretasi dengan menggunakan diagram jaring laba-laba berikut.

C. Kriteria Vitalitas Bahasa Berdasarkan Kelompok Pendidikan

Hubungan variabel kelompok pendidikan yang terdiri atas empat subbagian (SD, SMP,

SMA, dan S1) dengan semua subindeks termasuk juga sebagai salah satu aspek yang

dijadikan penentu kriteria vitalitas bahasa . Acuannya adalah besaran nilai rerata setiap

subindeks berdasarkan variabel kelompok pendidikan pada Tabel 8 di bawah ini yang

kemudian divisualisasi dalam bentuk diagram jaring laba-laba.

Tabel 8 Rekapitulasi Kelompok Pendidikan Dikaitkan dengan Subindeks

Jenis

Indeks SD SMP SMA SARJANA

0,000

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000 Jumlah Penutur

Total Ranah Penggunaan

Total Kontak Bahasa

Total Sikap dan Kebijakan

Total Sikap Bahasa

Total Bilingualisme

Total Posisi Dominan …

Total Pembelajaran

Total Dokumentasi

Total Tantangah Baru

15-25

25-50

>50

Total

Page 40: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

40

indeks 1 4,321 3,833 3,802 4,000

indeks 2 2,571 2,067 2,424 1,825

indeks 3 3,157 2,833 2,859 2,950

indeks 4 3,850 3,767 3,610 3,650

indeks 5 3,693 3,683 3,591 3,850

indeks 6 3,357 3,300 3,070 2,800

indeks 7 3,350 3,467 3,316 3,400

indeks 8 3,150 3,100 2,974 2,650

indeks 9 3,200 3,067 2,717 2,450

indeks 10 3,243 3,467 3,242 3,500

Rata-Rata 3,389 3,258 3,161 3,108

Dari data-data tersebut, dapat kita simpulkan seperti pada Tabel 8, nilai rata-rata penutur

berpendidikan terakhir SD 3,389+ nilai rata-rata penutur berpendidikan terakhir SMP 3,258

+ nilai rata-rata penutur berpendidikan terakhir SMA 3,161 + nilai rata-rata penutur

berpendidikan terakhir S-13,108/4 =3,229 Angka ini berada pada garis 3, berarti

termasuk pada kategori 4, 3—4, mengalami kemunduran. Secara lebih detail hal tersebut

dapat kita lihat pada visualisasi intepretasi dengan menggunakan diagram jaring laba-laba

berikut.

D. Kriteria Vitalitas Bahasa Berdasarkan Kelompok Pekerjaan

0

1

2

3

4

Jumlah Penutur

Total Ranah Penggunaan

Total Kontak Bahasa

Total Sikap dan Kebijakan

Total Sikap Bahasa

Total Bilingualisme

Total Posisi Dominan …

Total Pembelajaran

Total Dokumentasi

Total Tantangah …

SD

SMP

SMA

S1

Total

Page 41: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

41

Hubungan variabel kelompok pekerjaan yang terdiri atas 6 subbagian (ibu rumah tangga,

petani, ASN, aparat desa, pelajar, dan swasta) dengan semua subindeks termasuk juga

sebagai salah satu aspek yang dijadikan penentu kriteria vitalitas bahasa . Acuannya adalah

besaran nilai rerata setiap subindeks berdasarkan variabel kelompok pekerjaan pada Tabel 9

di bawah ini yang kemudian divisualisasi dalam bentuk diagram jaring laba-laba.

Tabel 9 Rekapitulasi Kelompok Pekerjaan Dikaitkan dengan Subindeks

Jenis

Indeks

Ibu Rumah

Tangga Petani Pelajar ASN

Aparat

desa Swasta

indeks 1 4,059 4,167 3,429 4,500 4,048 3,583

indeks 2 2,579 2,567 2,090 2,650 2,348 2,017

indeks 3 3,010 3,167 2,762 2,300 2,943 2,575

indeks 4 3,816 3,622 3,486 3,800 3,752 3,383

indeks 5 3,733 3,556 3,329 3,300 3,857 3,500

indeks 6 3,245 3,244 3,205 3,000 3,029 2,725

indeks 7 3,380 3,667 3,319 2,800 3,257 2,958

indeks 8 2,973 3,433 3,081 2,700 2,852 2,792

indeks 9 3,014 3,356 2,433 3,500 2,710 2,267

indeks

10 3,227 3,444 3,114 4,100 3,448 3,033

Rata-

Rata 3,304 4,167 3,429 4,500 4,048 3,583

Dari data-data tersebut, dapat kita simpulkan seperti pada Tabel 9, nilai rata-rata

penutur yang bekerja sebagai ibu rumah tangga 3,304+ nilai rata-rata penutur bekerja

sebagai petani4,167 + nilai rata-rata penutur yang statusnya pelajar 3,429+ ASN 4,500 +

nilai rata-rata penutur yang bekerja sebagai aparat desa 4,048+ penutur yang bekerja di

sektor swasta 3,538/6 =3, 832. Angka juga ini berada pada garis 3, berarti termasuk

Page 42: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

42

pada kategori 4, atau 3—4, mengalami kemunduran. Secara lebih detail hal tersebut dapat

kita lihat pada visualisasi intepretasi dengan menggunakan diagram jaring laba-laba berikut.

E. Kriteria Vitalitas Bahasa Berdasarkan Bahasa dikuasai

Hubungan variabel kelompok pekerjaan yang terdiri atas 2 subbagian (bahasa dan

bahasa Gorontalo) dengan semua subindeks termasuk juga sebagai salah satu aspek yang

dijadikan penentu kriteria vitalitas bahasa . Acuannya adalah besaran nilai rerata setiap

subindeks berdasarkan variabel kelompok usia pada Tabel 10 di bawah ini yang kemudian

divisualisasi dalam bentuk diagram jaring laba-laba.

Tabel 10 Rekapitulasi Kelompok Bahasa yang dikuasai Dikaitkan dengan Subindeks

0

1

2

3

4

Jumlah Penutur

Total Ranah Penggunaan

Total Kontak Bahasa

Total Sikap dan …

Total Sikap Bahasa

Total Bilingualisme

Total Posisi Dominan …

Total Pembelajaran

Total Dokumentasi

Total Tantangah …

Ibu Rumah Tangga

Petani

Pelajar

ASN

Aparat Desa

Swasta

Total

Page 43: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

43

Jenis Indeks

Bahasa Suwawa

Bahasa Gorontalo

indeks 1 3,921 4,000

indeks 2 2,414 2,291

indeks 3 2,930 2,891

indeks 4 3,670 3,782

indeks 5 3,640 3,536

indeks 6 3,140 3,227

indeks 7 3,321 3,545

indeks 8 3,004 3,127

indeks 9 2,840 2,955

indeks 10 3,254 3,455

Rata-Rata 3,214 3,281

Dari data-data tersebut dapat kita simpulkan seperti pada Tabel 10, nilai rata-rata

penutur yang menguasai bahasa 3,214 + nilai rata-rata penutur yang menguasai bahasa

Gorontalo3,281 /2= 3,171. Angka ini juga berada pada garis 3, berarti termasuk pada

kategori 4, 3—4, mengalami kemunduran. Secara lebih detail hal tersebut dapat kita lihat

pada visualisasi intepretasi dengan menggunakan diagram jaring laba-laba berikut.

Page 44: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

44

0

1

2

3

4

Jumlah Penutur

Total Ranah Penggunaan

Total Kontak Bahasa

Total Sikap dan Kebijakan

Total Sikap Bahasa

Total Bilingualisme

Total Posisi Dominan …

Total Pembelajaran

Total Dokumentasi

Total Tantangah …

Bahasa Suwawa

Bahasa Gorontalo

Total

Page 45: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

45

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Kondisi kebahasaan masyarakat Suwawa di Desa Bondaraya, Bondawuna, dan

Bonedaa, Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango, pada umumnya tidak

jauh berbeda dilihat dari sepuluh indikator vitalitas bahasa. Dari sepuluh indikator, semua

indikator berada di angka garis yang sama (3—4) mengalami kemunduran. Indeks

keterancaman bahasa Suwawa di tiga desa tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang

signifikan. Bahasa Suwawa di tiga desa itu dapat dikategorikan ke dalam kelompok bahasa

daerah yang terancam punah..

Dari uraian pada bab-bab sebelumnya, beberapa simpulan dapat dibuat

mengenai kondisi kebahasaan bahasa Suwawa di Suwawa Buom, Otvai, dan

Aimoli di sepuluh indikator vitalitas bahasa sebagai berikut.

1) Masyarakat penutur bahasa Suwawa merupakan mayoritas penduduk di Desa

Bondaraya, Bondawuna, dan Bonedaa.

2) Mobilitas penutur Suwawa ke daerah lain tidak terlalu tinggi. Kontak bahasa

antarpenutur beda bahasa terjadi sebagai akibat adanya penutur bahasa lain .

3) Masyarakat penutur bahasa Suwawa cenderung dwibahasawan. Selain bahasa

Suwawa, mereka dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dengan baik.

Bahkan, sebagian kecil penutur menguasai bahasa daerah lain.

Page 46: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

46

4) Masyarakat Suwawa hampir tidak mempunyai posisi dominan dalam bidang

pertaian, perdagangan, pemerintahan, dan kesenian. Mayoritas masyarakat

Suwawa bermata pencaharian petani dan pekebun.

5) Penggunaan bahasa Suwawa terbatas pada ranah domestik, seperti rumah dan

lingkungan sekitar (ketetanggaan). Akan tetapi, bahasa Indonesia telah mulai

memasuki ranah rumah. Di ranah publik seperti instansi pemerintahan,

pendidikan, dan pusat kesehatan, bahasa Suwawa cenderung tidak digunakan.

Demikia pula dalam ranah agama dan jual beli; bahasa Suwawa cenderung

sedikit digunakan.

6) Masyarakat Suwawa cenderung memiliki sikap positif terhadap bahasanya.

Mereka merasa bangga dan menganggap bahasa Suwawa lebih penting

daripada bahasa daerah lain. Demikian juga dengan pemerintah dan lembaga

adat; mereka menghargai penggunaan bahasa Suwawa.

7) Pemerintah tidak menetapkan peraturan tentang pelestarian bahasa Suwawa

serta sanksi pelanggaran penggunaan bahasa Suwawa.

8) Orangtua cenderung mengajarkan bahasa Suwawa kepada anak-anaknya,

tetapi penguasaan bahasa anak-anak tidak terlalu baik. Bahasa Suwawa tidak

diajarkan di sekolah. Bahasa ini juga tidak mempunyai bahan ajar dan

ortografi.

9) Jumlah dokumentasi bahasa Suwawa cukup memadai. Telah ditemukan tata

bahasa yang komprehensif, kamus, rekaman video, dan rekaman audio.

10) Bahasa Suwawa jarang digunakan di ranah dan media baru seperti internet,

media penyiaran (televisi/radio), media cetak, dan sistem hukum.

Kondisi daya hidup bahasa Suwawa yang lemah dalam sebagian besar indikator

vitalitas menempatkan bahasa Suwawa pada situasi terancam punah.

5.2 Saran

Pelindungan dan pelestarian bahasa bukan hanya tanggung jawab pemerintah,

baik pusat maupun daerah. Peraturan dan kebijakan apapun yang ditetapkan oleh

pemerintah mengenai pelestarian bahasa tidak akan dapat

Page 47: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

47

mempertahankan vitalitas sebuah bahasa jika masyarakat tuturnya sendiri tidak

memiliki kesetiaan dan kebanggaan terhadap bahasanya. Begitu juga

sebaliknya. Oleh karena itu, sinergi yang kuat antara pemerintah dan

masyarakat penutur sangat diperlukan dalam rangka pelindungan dan

pelestarian bahasa Suwawa. Kegiatan revitalisasi bahasa Suwawa hendaknya

difokuskan pada transmisi bahasa antargenerasi sebagai “gold factor” vitalitas

bahasa. Dengan demikian, peningkatan jumlah penutur muda yang menjadi

tujuan pokok revitalisasi dapat terwujud. Selain itu, kegiatan

pendokumentasian bahasa Suwawa juga perlu dilakukan karena dokumentasi

bahasa ini masih sangat terbatas.

Page 48: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

48

DAFTAR PUSTAKA

Ethnologue. (n.d.). Suwawa | Ethnologue. Retrieved May 6, 2019, from https://www.ethnologue.com/language/swu

Firdaus, W. (2018). Tekanan Kepunahan Bahasa Suwawa: Analisis Tingkat Daya Hidup Bahasa.

Harimansyah, G. (2017). Pedoman Konservasi dan Vitalitas Bahasa. Pedoman. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Harrison, K. D. (2007). When Languages Die The Extinction of the World’s Languages and the Erosion of Human Knowledge. New York: Oxford University Press Inc.

Ibrahim, G. A. (2009). Bahasa Terancam Punah: Fakta, Sebab-Musabab, Gejala, dan Strategi Perawatannya. Linguistik Indonesia, 29(1), 35–52. https://doi.org/10.18860/ling.v5i1.609

Rymer, R. (2012). Suara-Suara yang Sirna - National Geographic. Retrieved January 16, 2020, from National Geographic website: https://nationalgeographic.grid.id/read/13278468/suara-suara-yang-sirna

Usup, H. T. (1986). Rekonstruksi Protobahasa Gorontalo Mongondow.pdf (p. 467). p. 467. Jakarta: Universitas Indonesia.

Anderbeck, Karl. 2012. “Portraits of Indonesian Language Vitality”.

Dalam Pacific Linguistics’ ICAL 2012 Proceeding, Vol. 12: Language Documentation and Cultural Practices in Austronesian World.(http:www.academia.edu/ 3370703/Portraits-of-Indonesian-Language-Vitality, diakses 7 Mei 2018)

Austin, Peter K. dan Julia Sallabank (ed.). 2011. The Cambridge Handbook of Endangered Language. Cambridge: Cambridge University Press.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2017. Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Alor. 2017. Alor Barat Laut dalam

Angka 2017. Kalabahi: Badan Pusat Statistik Kabupaten Alor.

-----------. 2017. Teluk Mutiara dalam Angka 2017. Kalabahi: Badan

Pusat Statistiik. Kabupaten Alor

Bradley, David. 2011. “a Survey of Language endangerment”. Dalam

Peter K. Austin dan Julia Sallabank (ed.) The Cambridge

Page 49: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

49

Handbook of Endangered Language. Cambridge: Cambridge University Press.

Brenzinger, Matthias. 2007. “Language Endangerment Throughout the World” dalam Matthias Brenzinger (ed.) Language Diversity Endangered. Berlin: Mouton de Gruyter.

--------- dan Tjeerd de Graaf. tt. Documenting Endangered Languages

and Language

Maintenance. (http://www.mercator-

research.eu/fileadmin/mercator/

research_ project_files/endangered_languages/Article%20EOLSS.doc, diakses 11-12-2015).

Grenoble, Lenore A. 2011. “Assessing Language Endangerment”. Dalam Peter K. Austin dan Julia Sallabank (ed.) The Cambridge

Handbook of Endangered Language. Cambridge: Cambridge University Press.

Grenoble, Lenore A. and Lindsay J. Whaley. 2006. Saving Languages:

an Introduction to Language Revitalization. Cambridge:

Cambridge University Press.

Haan, Johnson Welem. 2001. “The Grammar of Suwawa: a Papuan

Language Spoken on the Island of Alor East Nusa Tenggara”. University of Sydney: Departement of Linguistics.

Page 50: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

50

DOKUMENTASI PENELITIAN

1. Desa Bondawuna

Page 51: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

51

2. Desa Bondaraya

Page 52: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

52

3. Desa Bonedaa

Page 53: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

53

PANDUAN WAWANCARA PENYELAMATAN BAHASA YANG HAMPIR PUNAH DI INDONESIA UNTUK PENUTUR BAHASA SUWAWA DAERAH PENGAMATAN (BAHASA SUWAWA) Petunjuk Pengisian 1. Jawaban kuisioner hendaklah ditulis secara jelas dengan menggunakan tinta 2. Ada pertanyaan yang menuntut lebih dari satu jawaban 3. Apabila dalam memberikanjawaban informan ragu-ragu atau berpikir lama,

hendaklah jawabannya itu ditandai untuk dicek kebenarannya setelah selesai seluruh daftar tanyaan. A. Data Pembantu Lapangan dan daerah pengamatan

1. Nama :..............................................................................................

2. Jenis kelamin : [ ] Laki-laki [ ]Perempuan 3. Usia : [ ] < 25 tahun (Generasi I)

[ ] < 25-50 tahun (Generasi II) [ ] > 60 tahun (Generasi III)

4. Tempat lahir : Desa :......................................................................

Distrik :......................................................................

Kabupaten :...................................................................... Provinsi :......................................................................

5. Kelompok suku bangsa dan bahasa Anda : a. Suku Anda : ................................. bahasa ibu-Anda :

............................ b. Suku istri/suami : bahasa ibu istri/suami

Anda : .................................. Anda : .............................

c. Suku ayah Anda : .................................. bahasa ibu- ayah Anda : .............................

d. Suku ibu Anda : .................................. bahasa ibu-Ibu Anda :

............................. e. Suku kakek-Anda :................................... bahasa ibu- kakek

Anda : .............................

f. Suku nenek-Anda : .................................. bahasa ibu- nenek

Page 54: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

54

Anda : .............................

6. Pendidikan tertinggi Anda:................................... pada tahun : ............................

7. Pekerjaan terakhir Anda :.................................... di :.............................

KUISIONER PENELITIAN VITALITAS BAHASA SUWAWA

Tim Penelitian Bahasa Terancam Punah

Yth. Para Informan Terima kasih atas kesediaan Anda menjadi responden dalam penelitian ini. Sebelumnya perlu kami informasikan bahwa terdapat tidak kurang dari 646 bahasa daerah termasuk di dalamnya bahasa daerah Anda. Pemerintah mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap kelestarian bahasa –bahas aitu. Oleh Karen itu, kantor Bahasa Gorontalo ,elalukakan penelitian vitalitas bahasa sebagai bentuk awal upaya pelindungnan terhadap-bahasa-bahasa itu. Informasi yang Anda berikan ini sangat membantu kami untuk mennetukan langkah yang tepat terhadap bahasa daerah Anda. Untuk itu, kami mohon kesediaan Anda untuk memberikan informasi sejujur-jujurnya. 1. Ketika berdiskusi tentang ilmu pengetahuan modern, bahasa yang digunakan

adalah.... A. selalu bahasa Suwawa B. bahasa Suwawa lebih banyak dari bajasa Indonesia C. bahasa Suwawa sama banyak dengan bahasa Indonesia D. bahasa Suwawa lebih sedikit dari bahasa Indonesia E. tidak pernah menggunakan bahasa Suwawa

2. Bahasa yang digunakan ketika sayan berurusan dengan petugas kesehatan....

A. selalu bahasa Suwawa B. bahasa Suwawa lebih banyak dari bajasa Indonesia C. bahasa Suwawa sama banyak dengan bahasa Indonesia D. bahasa Suwawa lebih sedikit dari bahasa Indonesia E. tidak pernah menggunakan bahasa Suwawa

Page 55: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

55

3. Bahasa yang digunakan dalam selebaran yang ditulis pemerintah untuk warga etnis

Suwawa adalah.... A. selalu bahasa Suwawa B. bahasa Suwawa lebih banyak dari bajasa Indonesia C. bahasa Suwawa sama banyak dengan bahasa Indonesia D. bahasa Suwawa lebih sedikit dari bahasa Indonesia E. tidak pernah menggunakan bahasa Suwawa

4. Bahasa yang digunakan ketika berkomunikasi dengan kelompok etnis Suwawa.... A. selalu bahasa Suwawa B. bahasa Suwawa lebih banyak dari bajasa Indonesia C. bahasa Suwawa sama banyak dengan bahasa Indonesia D. bahasa Suwawa lebih sedikit dari bahasa Indonesia E. tidak pernah menggunakan bahasa Suwawa

5. Bahasa yang digunakan untuk berbicara dengan keluarga di rumah.... A. selalu bahasa Suwawa B. bahasa Suwawa lebih banyak dari bajasa Indonesia C. bahasa Suwawa sama banyak dengan bahasa Indonesia D. bahasa Suwawa lebih sedikit dari bahasa Indonesia E. tidak pernah menggunakan bahasa Suwawa

6. Surat-surat dari sekolah untuk saya menggunakan

A. selalu bahasa Suwawa B. bahasa Suwawa lebih banyak dari bajasa Indonesia C. bahasa Suwawa sama banyak dengan bahasa Indonesia D. bahasa Suwawa lebih sedikit dari bahasa Indonesia E. tidak pernah menggunakan bahasa Suwawa

7. Bahasa yang digunakanaparat kecamatan atau kelurahan ketika berbincangn dengan

orang-orang dari sesame etnis A. selalu bahasa Suwawa B. bahasa Suwawa lebih banyak dari bajasa Indonesia C. bahasa Suwawa sama banyak dengan bahasa Indonesia D. bahasa Suwawa lebih sedikit dari bahasa Indonesia E. tidak pernah menggunakan bahasa Suwawa

8. Bahasa yang digunakan untuk ibadah keagamaan A. selalu bahasa Suwawa B. bahasa Suwawa lebih banyak dari bajasa Indonesia C. bahasa Suwawa sama banyak dengan bahasa Indonesia D. bahasa Suwawa lebih sedikit dari bahasa Indonesia E. tidak pernah menggunakan bahasa Suwawa

9. Bahasa yang saya gunakan untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa A. selalu bahasa Suwawa

Page 56: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

56

B. bahasa Suwawa lebih banyak dari bajasa Indonesia C. bahasa Suwawa sama banyak dengan bahasa Indonesia D. bahasa Suwawa lebih sedikit dari bahasa Indonesia E. tidak pernah menggunakan bahasa Suwawa

10. Bahasa ini digunakan dalam perjanjian sewa-menyewa atau jual beli

A. selalu bahasa Suwawa B. bahasa Suwawa lebih banyak dari bajasa Indonesia C. bahasa Suwawa sama banyak dengan bahasa Indonesia D. bahasa Suwawa lebih sedikit dari bahasa Indonesia E. tidak pernah menggunakan bahasa Suwawa

11. Bahasa yang digunakan di sekolah untuk menyampaikan pelajaran kepada para

siswa A. selalu bahasa Suwawa B. bahasa Suwawa lebih banyak dari bajasa Indonesia C. bahasa Suwawa sama banyak dengan bahasa Indonesia D. bahasa Suwawa lebih sedikit dari bahasa Indonesia E. tidak pernah menggunakan bahasa Suwawa

12. Kegiatan tawar menawar di pasar menggunakan bahasa

A. selalu bahasa Suwawa B. bahasa Suwawa lebih banyak dari bajasa Indonesia C. bahasa Suwawa sama banyak dengan bahasa Indonesia D. bahasa Suwawa lebih sedikit dari bahasa Indonesia E. tidak pernah menggunakan bahasa Suwawa

13. Bahasa yang digunakan untuk menulis surat/SMS untuk keluarga saya A. selalu bahasa Suwawa B. bahasa Suwawa lebih banyak dari bajasa Indonesia C. bahasa Suwawa sama banyak dengan bahasa Indonesia D. bahasa Suwawa lebih sedikit dari bahasa Indonesia E. tidak pernah menggunakan bahasa Suwawa

14. Bahasa yang digunakan dalam mengiklankan barang yang dijual

A. selalu bahasa Suwawa B. bahasa Suwawa lebih banyak dari bajasa Indonesia C. bahasa Suwawa sama banyak dengan bahasa Indonesia D. bahasa Suwawa lebih sedikit dari bahasa Indonesia E. tidak pernah menggunakan bahasa Suwawa

15. Ketika berbicara kepada saya, guru atau kepala sekolah menggunakan bahasa

A. selalu bahasa Suwawa B. bahasa Suwawa lebih banyak dari bajasa Indonesia C. bahasa Suwawa sama banyak dengan bahasa Indonesia D. bahasa Suwawa lebih sedikit dari bahasa Indonesia

Page 57: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

57

E. tidak pernah menggunakan bahasa Suwawa

16. Angota kelompok etnis Suwawa yang mampu berbahasa Indonesia…. A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. sangat sedikit

E.tidak ada

17. Kelompok etnis Suwawa yang berperan dalam pemerintahan…. A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. sangat sedikit

E.tidak ada

18. Buku sekolah yang ditulis dalam bahasa Suwawa…. A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. sangat sedikit

E.tidak ada

19. Orang dari kelompok etnis lain yang menguasai bahasa Suwawa…. A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. sangat sedikit

E.tidak ada

20. Penutur bahass Suwawa yang tinggal lama di daerah lain yang berbeda bahasa…. A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. sangat sedikit

E.tidak ada

21. Kelompok etnis Suwawa yang memerankan peran penting dalam pertanian…. A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. sangat sedikit

E.tidak ada

22. Kosakata baru yang ditemukan dalam bahasa Suwawa…. A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. sangat sedikit

E.tidak ada

23. Kelompok etnis Suwaw yang memerankan peran penting dalam kesenian…. A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. sangat sedikit

E.tidak ada

24. Warga etnis lain yang datang ke daerah saya ini…. A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. sangat sedikit

E.tidak ada

25. Bahan bacaan bahasa Suwawa…. A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. sangat sedikit

E.tidak ada

26. Anggota keklompok etnis Suwawa yang mampu menggunakan bahasa daerah lain secara baik… A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. sangat sedikit

E.tidak ada

Page 58: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

58

27. Anggota kelompok etnis Suwawa yang mampu berbahasa asing… A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. sangat sedikit

E.tidak ada

28. Orang yang bisa diajak komunikasi dengan bahasa Suwawa di internet…. A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. sangat sedikit

E.tidak ada

29. Tulisan-tulisan yang ditemukan dalam bahasa Suwawa… A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. sangat sedikit

E.tidak ada

30. Ada bahan ajar yang memadai untuk pelajaran bahasa Suwawa…. A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. sangat sedikit

E.tidak ada

31. Orang yang tidak mampu menggunakan bahasa Suwawa akan dikucilkan. A. sangat setuju B. setuju C. kurang setuju D. tidak setuju

E.sangat tidak setuju

32. Setiap anggota kelompok etnis Suwawa harus mampu memggunakan bahasa Suwawa…. A. sangat setuju B. setuju C. kurang setuju D. tidak setuju

E.sangat tidak setuju

33. Bahasa Suwawa lebih penting dari pada bahasa lain A. sangat setuju B. setuju C. kurang setuju D. tidak setuju

E.sangat tidak setuju

34. Setiap orang tua akan mengajarkan bahasa Suwawa kepada anak-anaknya. A. sangat setuju B. setuju C. kurang setuju D. tidak setuju

E.sangat tidak setuju

35. Orang yang tidak menggunakan bahasa daerah ini akan dianggap melanggar adat. A. sangat setuju B. setuju C. kurang setuju D. tidak setuju

E.sangat tidak setuju

36. Orang yang tidak menggunakan bahasa daerah ini akan dibenci banyak orang. A. sangat setuju B. setuju C. kurang setuju D. tidak setuju

E.sangat tidak setuju

37. Bahasa Suwawa wajib digunakan dalam layanan publik pada hari tertentu A. sangat setuju B. setuju C. kurang setuju D. tidak setuju

E.sangat tidak setuju

38. Lembaga adat mengembangkan baahsa Suwaw agar tetap digunakan.

Page 59: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

59

A. sangat setuju B. setuju C. kurang setuju D. tidak setuju E.sangat tidak setuju

39. Penggunaan bahasa Indonesia menghambat perkembangan bahasa Suwawa A. sangat setuju B. setuju C. kurang setuju D. tidak setuju

E.sangat tidak setuju

40. Pemerintah daerah mengembangkan dan melindungi bahasa Suwawa A. sangat setuju B. setuju C. kurang setuju D. tidak setuju

E.sangat tidak setuju

41. Orang tua menegur anaknya apabila melakukan kesalahan dalam menggunakan bahasa Suwawa. A. selalu B. sering C. kadang-kadang D. jarang E.tidak

pernah

42. Bahasa Suwawa digunakan di dunia maya A. selalu B. sering C. kadang-kadang D. jarang E.tidak

pernah

43. Saya akan menegur atau membetulkan jika seseorang salah dalam menggunakan bahasa Suwawa A. selalu B. sering C. kadang-kadang D. jarang E.tidak

pernah

44. Penutur bahasa Suwawa bepergian ke daerah lain yang berbeda bahasa A. selalu B. sering C. kadang-kadang D. jarang E.tidak

pernah

45. Saya dapat menggunakan bahasa Suwawa. A. sangat menguasai B. menguasai C. kurang menguasai D. sedikit menguasai E.

tidak menguasai

46. Keluarga saya dapat menggunakan bahasa Suwawa. A. sangat menguasai B. menguasai C. kurang menguasai D. sedikit menguasai E.

tidak menguasai

47. Saya dapat menggunakan bahasa daerah lain. A. sangat menguasai B. menguasai C. kurang menguasai D. sedikit menguasai

E.tidak menguasai

48. Keluarga saya dapat menggunakan bahasa daerah lain. A. sangat menguasai B. menguasai C. kurang menguasai D. sedikit menguasai

E.tidak menguasai

49. Saya dapat menggunakan bahasa asing

Page 60: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

60

A. sangat menguasai B. menguasai C. kurang menguasai D. sedikit menguasai E.tidak menguasai

50. Keluarga saya dapat menggunakan bahasa asing A. sangat menguasai B. menguasai C. kurang menguasai D. sedikit menguasai E.tidak menguasai

51. Keluarga saya dapat menggunakan bahasa Indonesia A. sangat menguasai B. menguasai C. kurang menguasai D. sedikit menguasai

E.tidak menguasai

52. Anak-anak masih dapat berbahasa Suwawa dengan… A. sangat menguasai B. menguasai C. kurang menguasai D. sedikit menguasai

E.tidak menguasai

53. Saya mampu berbahasa Indonesia dengan… A. sangat menguasai B. menguasai C. kurang menguasai D. sedikit menguasai

E.tidak menguasai 54. Masyarakat tutur bahasa Suwawa masih mampu menggunakan bahasa Suwawa A. sangat menguasai B. menguasai C. kurang menguasai D. sedikit menguasai

E.tidak menguasai 55. Penutur bahasa Suwawa menyukai siaran radio berbahasa daerah lain A. sangat suka B. suka C. kurang suka D. tidak suka

E.sangat tidak suka

56. Dibanding penutur bahasa daerah lain di sekitar daerah saya, jumlah penutur bahasa Suwawa

A. lebih banyak B. sama banyak C. lebih sedikit D. sangat sedikit E.tidak ada

57. Jarak daerah ini dengan kota… A.< 10 km B. 11—15 km C. 16—20 km D. 21—30 km E. >30

58. Penduduk daerah ini yang berbahasa Suwawa daripada yang berbahasa daerah

lain…. A. lebih banyak B. sama banyak C. lebih sedikit D. sangat sedikit

E.tidak ada

59. Penyusunan tata bahasa Suwawa A.sangat lengkap B. lengkap C. kurang lengkap D.tidak lengkap E.tidak ada

60. Bahasa Suwawa telah memiliki sistem aksara. A.lebih banyak B. sama banyak C. lebih sedikit D. sangat sedikit E.tidak ada

Page 61: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

61

61. Dokumentasi tentang bahasa Suwawa dapat ditemukan secara mudah

A. sangat mudah B. mudah C. agak sulit D. sulit E.sangat sulit

62. Dokumentasi tentang bahasa Suwawa yang disusun dalam bentuk buku

A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. tidak ada E.tidak tahu

63. Sistem aksara bahasa Suwawa telah dimasukkan dalam unicode A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. tidak ada E.tidak

tahu

64. Ada peraturan daerah yang mebuat bahasa Suwawa lestari A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. tidak ada E.tidak

tahu

65. Dokumen tentang bahasa Suwawa sudah ditemukan sejak seabad yang lalu A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. tidak ada E.tidak

tahu

66. Dokumentasi berupa rekaman audio dapat ditemukan juga dalam bahasa Suwawa A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. tidak ada E.tidak

tahu

67. Ada peraturan yang menghambat penggunaan bahasa Suwawa A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. tidak ada E.tidak

tahu

68. Sudah ada dokumentasi tentang sejarah bahasa Suwawa A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. tidak ada E.tidak

tahu

69. Kamus bahasa Suwawa telah disusun. A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. tidak ada E.tidak

tahu

70. Bahasa Suwawa didokumentasikan dengan baik. A. sangat baik B. baik C. kurang baik D. tidak baik E.sangat tidak baik

71. Ada kewajiban penggunaan bahasa Suwawa dalam ranah pemerintahan pada hari tertentu. A. selalu B. sering C. kadang-kadang D. jarang E.tidak

pernah

72. Kelompok etnis Suwawa yang memainkan peranan penting dalam perdagangan

Page 62: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

62

A. sangat banyak B. banyak C. sedikit D. tidak ada E.tidak tahu

73. Penggunaan bahasa Suwawa ini dihambat oleh penggunaan bahasa daerah lain. A. selalu B. sering C. kadang-kadang D. jarang E.tidak

pernah

74. Bahasa Suwawa mudah digunakan dalam berinternet. A. sangat mudah B. mudah C. agak sulit D. sulit E.

sangat sulit

75. Saya bangga dengan bahasa Suwawa

A. sangat bangga B. bangga C. kurang bangga D. tidak bangga E. sangat tidak bangga

76. Penggunaan bahasa Suwawa dianjurkan pemerintah.

A. sangat dianjurkan B. mengikuti C. kurang mengikuti D. tidak mengikuti E.sangat tidak mengikuti

77. Saya dapat menggunakan computer untuk menuliskan bahasa Suwawa tanpa

kendala teknis A. selalu B. sering C. kadang-kadang D. jarang E.tidak

pernah 78. Masyarakat etnis Suwawa mendengarkan siaran radio nasional

A. selalu B. sering C. kadang-kadang D. jarang E.tidak pernah

79. Daerah ini sukar dijangkau dari daerah lain dan dari kota

A. sangat mudah B. mudah C. agak sulit D. sulit E.sangat sulit

80. Perusahaan swasta mengizinkan penggunaan bahasa Suwawa dalam berurusan dengan mereka. A. selalu B. sering C. kadang-kadang D. jarang E.tidak

pernah

81. Bahasa Suwawa diajarkan di sekolah formal. A. sangat setuju B. setuju C. kurang setuju D. tidak setuju

E.sangat tidak setuju

82. Kosakata bahasa Suwawa dikembangkan mengikuti tantangan zaman. A. sangat mengikuti B. mengikuti C. kurang mengikuti D. tidak

mengikuti E.sangat tidak mengikuti

83. Pemerintah menghargai penggunaan bahasa Suwawa.

Page 63: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

63

A. sangat menghargai B. dianjurkan C. kurang dianjurkan D. tidak dianjurkan

E.sangat tidak dianjurkan

84. Lembaga adat melindungi bahasa Suwawa dengan A. sangat baik B. baik C. kurang baik D. tidak baik E.sangat tidak

baik

85. Bahasa Suwawa lebih member manfaat daripada bahsa daerah lain. A. sangat setuju B. setuju C. kurang setuju D. tidak setuju

E.sangat tidak setuju

86. Saya memperoleh banyak manfaat dari bahasa Suwawa. A. sangat setuju B. setuju C. kurang setuju D. tidak setuju

E.sangat tidak setuju

87. Bahasa Suwawa dianggap paling penting di daerah ini. A. sangat penting B. penting C. kurang penting D. tidak penting

E.sangat tidak penting

Ciutkan

l

b

s

Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo

Desa

Bondaraya

Bondawuna

Bulontala

Bulontala Timur

Bonedaa

Libungo

Molintogupo

Pancuran

Page 64: New VITALITAS BAHASA SUWAWA · 2020. 2. 13. · adalah upaya yang hasilnya tidak senyata penyelamatan spesies lumba-lumba langka ... puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi

2