Konservasi

7
Konservasi IP tdk ada keluhan HP kadang linu kadang tidak HPP pasti ada rasa linu Nyeri pada gigi disebabkan dentin yang terbuka Dentin terbuka bisa karena email yg hilang atau gingiva turun/retraksi (pemakaian tusuk gigi, trauma sikat gigi). Bila tidak dirawat, Bisa menyebabkan pulpitis, berarti saluran akar sudah perforasi. Pulpitis didiamkan gangrena pulpa, lebih parah lagi gangrena radix. Sedapat mungkin dipertahankan, jangan dicabut. HPP ada luka caries lunak/keras, dianggap lunak untuk amannya. Perawatan pulcapping. Perawatan yang mengharapkan akan terjadinya dentin sekunder. Luka lunak menjadi keras. Minimal 1 bulan. 1-2 minggu. Bila lunak bisa terjadi perforasi (pulpitis). Pulpitis wajib gigi dimatikan, kasus pulpitis jangan ditambal (sakit). Saraf dan pembuluh darah harus dibuang dari pulpa. Perawatannya, mumifikasi atau pulpektomi. Wajib dilakukan foto : ada/tidak kelainan di apikal, menghitung panjang akar pada perawatan saluran akar(gigi posterior dari daerah oklusal ke apikal, gigi anterior dari incisal ke apikal). Untuk usia lanjut bisa buntu. Pada mumifikasi hanya sampai cavum dentin, dengan harapan steril pada cavum dentin. Pada konservasi tidak dianjurkan, lebih baik pulpektomi, lebih aman. Pulpektomi sampai di saluran akar (1mm di atas apikal). Menggunakan jarum dengan stopper, digunakan untuk mengukur kedalaman akar. Jaringan lunak harus keluar semua, digunakan

Transcript of Konservasi

Page 1: Konservasi

Konservasi

IP tdk ada keluhan

HP kadang linu kadang tidak

HPP pasti ada rasa linu

Nyeri pada gigi disebabkan dentin yang terbuka

Dentin terbuka bisa karena email yg hilang atau gingiva turun/retraksi (pemakaian tusuk gigi,

trauma sikat gigi).

Bila tidak dirawat, Bisa menyebabkan pulpitis, berarti saluran akar sudah perforasi. Pulpitis

didiamkan gangrena pulpa, lebih parah lagi gangrena radix.

Sedapat mungkin dipertahankan, jangan dicabut.

HPP ada luka caries lunak/keras, dianggap lunak untuk amannya. Perawatan pulcapping.

Perawatan yang mengharapkan akan terjadinya dentin sekunder. Luka lunak menjadi keras.

Minimal 1 bulan. 1-2 minggu. Bila lunak bisa terjadi perforasi (pulpitis). Pulpitis wajib gigi

dimatikan, kasus pulpitis jangan ditambal (sakit). Saraf dan pembuluh darah harus dibuang

dari pulpa. Perawatannya, mumifikasi atau pulpektomi. Wajib dilakukan foto : ada/tidak

kelainan di apikal, menghitung panjang akar pada perawatan saluran akar(gigi posterior dari

daerah oklusal ke apikal, gigi anterior dari incisal ke apikal). Untuk usia lanjut bisa buntu.

Pada mumifikasi hanya sampai cavum dentin, dengan harapan steril pada cavum dentin. Pada

konservasi tidak dianjurkan, lebih baik pulpektomi, lebih aman.

Pulpektomi sampai di saluran akar (1mm di atas apikal). Menggunakan jarum dengan

stopper, digunakan untuk mengukur kedalaman akar. Jaringan lunak harus keluar semua,

digunakan jarum eksterpasi, bentuk seprti pohon natal. Saluran akar bentuk juga seperti

pohon natal (kerucut). Setelah jaringan lunak keluar semua dan saluran akar kosong,

diperlebar dengan jarum Rimmer (spiral), dan dihaluskan dengan jarum Fial. Pada brenjolan

merukapan tempat kuman (retentif kuman). Irigasi dengan NaOCl (bila dilakukan dengan

baik 75% berhasil). Sterilisasi jarum dengan glassbit (syarat mutlak). Dikeringkan dengan

paperpoint sesuai dengan jarum terakhir yang dipakai. Aplikasikan obat antibiotika ledermix,

dimasukkan ke dalam saluran akar dengan jarum Fial (ukuran satu no dibawah jarum

terakhir). Ditutup sementara, pulang. Tiga hari kembali lagi. Dibongkar, aplikasi lagi tutup

lagi. Sampai 3 kali. Dimasukkan bahan pengganti jaringan lunak guttapoint besarnya sama

dengan jarum terakhir. Sebelumnya saluran akar diolesi dengan campuran dari kresopin dan

endometason sebagai shield. Untuk mengisi sela-sela saluran akar agar cairan tubuh tidak

masuk ke dalam saluran akar. Ditutup semen, tunggu 1 minggu, tumpat.

Pulpektomi ada 2 teknik :

Page 2: Konservasi

1. Anaestesi : Vital Pulpektomi (kasus trauma) tujuan mengurangi rasa sakit dengan di

suntik.

2. Dengan Arsen : setelah mati dilakukan pulpektomi. (Non Vital)

Tumapat yang ada :

1. Silikat : pada gigi pergantian, pada gigi sulung, tidak boleh digunakan pada gigi

dewasa.

2. Amalgam : banyak ditinggalkan.

3. Komposit : pake sinar.

4. Tumpatan tuang, untuk kasus spesifik. Kasus kehilangan banyak mahkota gigi.

Dicetak dulu, bikin jadi diluar baru di semen.

a. Inlay : tumpatan bentuk sesuai dengan bentuk caries yang ada (bentuk cavitas).

b. Uplay : Mengikutsertakan bagian oklusal untuk retensi.

c. Full : mahkota pasak ditanam di saluaran akar. Kasus gigi akar satu. Buat pontage.

Implan : bentuk seperti pasak, ditanam di processus alveolaris tulang rahang.

Mempengaruhi bentuk bibir dan pipi. Terutama gigi depan, bibir bersandar di gigi

depan. Tidak terjadi resorbsi gingiva. Harus disesuaikan dengan gigitan, untuk

mengunyah.

Prosto

Gigi belakang sudah tidak ada, kesulitan makan.

Gigi Palsu

Lepasan : 1. Acrilic : mempunyai porus sehingga plak dapat menempel pada porus tersebut.

Sehingga setiap malam harus dilepas, dan setiap gosok gigi dibersihkan. Dengan kawat, tanpa

kawat. Tanda kawat lebih bagus, tidak kelihatan kawat. Kekuatan gigi palsu ini bertumpu

pada gingiva baik buccal atau palatinal. Pada dengan kawat bertumpu pada kawat dan gigi,

harus sering dibersihkan karena dapat terjadi caries pada gigi yang ditumpu. Lepasan metal,

lebih nyaman karena penampang kecil tidak mudah patah, terlihat tidak cantik. Kawat

penampang setengah lingkaran sehingga terlihat lebih besar.

Semi-permanen : kerugian bagian enamel gigi sebelahnya harus dihilangkan kemudian

ditutup dengan mahkota selubung kemudian di semen. Jangan dibuatkan terlalu cepat, karena

terdapat resorbsi gingiva (3mgg-1bln) dibuatkan mahkota sementara.

Page 3: Konservasi

Fix/Implan : persyaratan, ketebalan tulang, bila tipis harus di bone graf. Setelah tumbuh

tulang di tanam. Kontra Indikasi pada diabetes melitus, faktor alergi yang sangat progresif

dengan resorbsi tulang alveolaris. Ditanam akar dulu kemudian mahkotanya.

Ortho

Bidang ilmu kesehatan gigi untuk meratakan gigi

Kasus-kasus :

Protrusi

Progenasi

Berdesakan

Meratakan gigi tidak bisa tanpa mengorbankan gigi dengan kasus gigi berdesakan, atau

protrusi. Gigi yang dikorbankan premolar satu dengan catatan tidak ada gigi lain yang rusak.

Gigi 3 ke 3 haram dibuang, karena nilai estetik sudut mulut. Caninus untuk menyangga sudut

mulut. Pasien anak, pada gigi pergantian, gigi molar pertama akan tumbuh permanen pada

usia 11 tahun. Kerusakan biasanya pada balita karena kurang disiplin menggosok gigi. Gigi

sulung pertama pada usia 6 bulan. Terlalu dini tanggal gigi sulung dapat mengakibatkan gigi

tidak rata, digunakan space maintener.

Lepasan : pergerakan gigi hanya versi (doyong) apikal tetap mahkota bergeser.

Fix/braket : pergerakan gresi

Ada kemungkinan setelah perawatan bisa relaps 0-2 tahun baru bisa terjadi kalsifikasi.

Menggunakan retentif sudah terjadi kalsifikasi atau belum.

Pada gigi depan karena kecabut, lepas karena kecelakaan, gigis dan sering bengkak. Pada

anak-anak yang tanggal lebih dini terjadi gigitan terbalik samapai gigi 2. Sebelum tumbuh

total diberikan inklinasi bite plate pada gigi bawah (2-3mgg). Untuk dewasa tidak bisa.

Dr. Fina

Gigi permanen mulai tumbuh umur 5-6 tahun, gigi molar 1.

Enamel, dentin, pulpa, tulang alveoli, periodontal membran, bifurkasio, apex.

Caries iritatio pulpa, megenai enamel saja : Tx reparasi sedikit diberi semen langsung tembel.

Caries media, hiperemi pulpa, mengenai pulpa : klinis gigi sakit bila ada rangsang, karies

besar belum perforasi, vital +, fungsiolesa +

Pulpitis : keradangan pada pulpa, klinis : nyeri spontan, klo terkena rangsang lebih sakit,

fungsiolesa +, vital +,

Page 4: Konservasi

Gangrena pulpa : tekanan -, dreg -, tes vitalitas -, sering berubah warna. Biasanya disertai

dengan periodontitis (perkusi +, tekanan +)

Gangrena radix : tinggal sisa akar.

HP : dibersihkan, preparasi, tumpatan

Tx HP profunda : Pulcapping : dibersihkan cavitasnya, preparasi, diaplikasikan kalsium

hidroksida (diharapkan dapat terbentuk dentin sekunder), semen, tumpatan sementara (2mgg-

1bln di test) tidak ada keluhan tumpat.

Tx Pulpitis : mumifikasi hanya melibatkan cavum dentin. Pada kasus rongsen akar bengok,

akar buntu. Foto. Matikan saluran akar, dengan arsen ditutup sementara (3hr), sterilisasi

dengan kresopin (3hr), kresopin (3hr), kresopin (3hr). Pulpitis, GP jg bisa. Isi dengan butrek,

semen, kalfit (1mgg test) tumpat.

Pulpektomi : vital : dengan anaestesi, ekstirpasi, irigasi dengan NaOCl dikeringkan dengan

papper point, ledermix (sterilisasi) bisa sampe 2x.

Non vital : diberi arsen (3hr), dibor, sama seperti diatas.

Periodontitis : keradangan pada jaringan periodontium. Perkusi +, tekanan +

Apikal : terdapat caries, GP, jaringan periodontal radang.

Marginalis : gigi utuh tetapi perkusi +, tekanan +

Pergantian gigi, gigi persistensi wajib dicabut

Menunjang diagnosa : anamnesa, pemeriksaan fisik, gejala klinis, foto, pemeriksaan lab.

DM : gigi banyak yang goyang, KI ektraksi gigi. Luka sulit sembuh.

HT : KI ekstraksi gigi.

Gigi gingsul : biasanya gigi taring, eksosterma

Dr. Peti (anaestesi)

Anaestesi RA anterior RB : infiltrasi, langsung pada gigi yang bersangkutan

Anaestesi RB posterior : blok

Cara : infiltrasi, arah dari apex, RA setinggi apikal, membentuk sudut 45o. aspirasi 1.5 cc di

bagian buccal, untuk gigi anterior 0.5 cc disuntikkan di foramen incicivus 1mm dibelakang

papila incicivus sudut 45o, aspirasi. Palatinal sudah teranaestesi.

Posterior : Buccal 45o, aspirasi, masukkan 1.5 cc, 0.5 cc di palatinal di gigi bersangkutan.

Dilihat bila sudah pucat berarti masuk.

Molar 1 RA : di bagian buccal