KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

146
KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE (STUDI KASUS MARKETPLACE TOKOPEDIA) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) Oleh: Masyhuri Azhar 11140460000059 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

Transcript of KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

Page 1: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

(STUDI KASUS MARKETPLACE TOKOPEDIA)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)

Oleh:

Masyhuri Azhar

11140460000059

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 2: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE
Page 3: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

ii

Page 4: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE
Page 5: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

iii

ABSTRAK

Masyhuri Azhar NIM 11140460000059. KONSEPSI BAI SALAM DALAM

TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE (STUDI KASUS MARKETPLACE

TOKOPEDIA). Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1441 H/ 2019 M.

Studi ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana konsep Bai Salam dalam

transaksi jual beli online di tokopedia. Mulai dari menjelaskan mekanisme Bai

Salam, berikut aplikasi pelengkap yang meliputi Bai Salam dalam transaksi jual

beli online di tokopedia. Dan menjelaskan tata cara resolusi masalah yang

dilakukan pada aplikasi tokopedia. Serta kesesuaian keduanya menurut ilmu fikih

muamalah dan ketentuan-ketentuan dalam fatwa DSN-MUI tentang Salam.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat

deskriptif analitis dengan pendekatan penelitian yuridis empiris yang dilakukan

secara observasi non-partisipan, dengan tanpa menjadi bagian dari pegawai

namun melalui cara menjadi bagian dari pengguna aplikasi dan mengamatinya.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mekanisme transaksi jual beli

online di tokopedia jika dikaitkan dengan konstruksi hukum fikih, maka

mekanisme ini sesuai dengan ketentuan fikih muamalah dan ketentuan-ketentuan

Fatwa DSN-MUI tentang Salam, namun tidak semua akad jual beli yang

digunakan pasti menggunakan akad Salam, ada juga yang diidentifikasikan

dengan akad lain. Selain itu tata cara yang dilakukan dalam pusat resolusi sejalan

dengan nilai maslahat mediasi (sulh) dalam Islam. Dan jika dilihat dari sisi

kekurangan mekanisme keduanya terletak pada akad pelengkap Bai Salam yang

masih bercampur dengan akad yang tidak sesuai syariah dan mekanisme pusat

resolusi yang belum difasilitasi pilihan mediasi dengan menggunakan prinsip

syariah.

Kata Kunci: Bai Salam, Jual Beli Online, E-Commerce, Marketplace, Tokopedia.

Pembimbing: Dr. Nahrowi, S.H., M.H.

Page 6: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

iv

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Alhamdulillah segala puja beserta puji syukur kehadirat Allah Swt. tuhan

semesta alam yang telah memberikan rahmat dan karunia kepada seluruh hamba-

Nya. selawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan kepada Nabi besar

Muhammad Saw. pemimpin dan penutup para Nabi.

Besar rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. atas segala

pertolongan dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan sebagai

tugas akhir untuk memenuhi gelar sarjana. Tak luput juga penulis sampaikan

terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang berkontribusi dan

membantu dalam pembuatan skripsi ini hingga selesai. Oleh karena itu,

perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag., S.H., M.H., M.A. selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. A.M. Hasan Ali, M.A. selaku Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Abdurrauf, Lc., MA. selaku Sekertaris Program Studi Hukum Ekonomi

Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Nahrowi, S.H., M.H. selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu

memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis.

5. Segenap dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh staff dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas

Syariah dan Hukum.

7. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang tak henti-hentinya selalu

memberikan doa dan dukungan.

Page 7: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

v

8. Seluruh teman-teman Program Studi Hukum Ekonomi Syariah angkatan 2014

yang menjadi teman berproses menuntut ilmu di dalam dan di luar kelas.

9. Seluruh kerabat dan sahabat tercinta yang menjadi tempat diskusi dan berbagi

cerita selama masa perkuliahan.

Kepada seluruh pihak yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan

pikiran untuk membantu proses penulisan skripsi ini semoga mendapatkan

ganjaran pahala yang berlimpah di sisi Allah Swt. Dan apabila terdapat

kekurangan serta kesalahan dalam penulisan atau isi materi yang dapat

menyinggung pihak manapun, penulis mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-

luasnya.

Semoga tulisan ini dapat menjadi pembelajaran untuk meningkatkan

keilmuan dan memperluas wawasan bagi penulis dan bagi seluruh pembaca.

Jakarta, 16 Desember 2019

Masyhuri Azhar

Page 8: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix

DAFTAR SKEMA .................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 8

E. Kajian Pustaka Terdahulu ............................................................. 9

F. Teknik Penulisan ......................................................................... 12

G. Kerangka Teori dan Konseptual ................................................. 12

H. Sistematika Penulisan ................................................................. 16

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 17

A. Konsep Akad dalam Fikih .......................................................... 17

1. Pengertian Akad ................................................................... 17

2. Rukun-rukun akad ................................................................ 18

3. Syarat-syarat Akad ............................................................... 21

4. Jenis-jenis Akad ................................................................... 22

5. Berakhirnya Akad ................................................................ 24

B. Bai Salam .................................................................................... 25

1. Definisi Bai Salam ............................................................... 25

2. Dasar Hukum Bai Salam ...................................................... 26

3. Rukun dan Syarat Bai Salam ............................................... 27

4. Jenis Akad Salam ................................................................. 33

5. Perbedaan antara Jual Beli Salam dengan Jual Beli Biasa .. 34

Page 9: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

vii

C. Perdagangan Elektronik .............................................................. 37

1. Electronic Commerce........................................................... 37

2. Marketplace ......................................................................... 43

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 51

A. Metode Penelitian ....................................................................... 51

B. Sumber dan Jenis Data Penelitian ............................................... 53

C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 54

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 55

E. Gambaran Umum Tokopedia ...................................................... 56

1. Sekilas Tentang Tokopedia .................................................. 56

2. Produk dan Layanan Tokopedia .......................................... 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 59

A. Mekanisme Bai Salam dalam Jual Beli Online Tokopedia......... 59

1. Alur Pendaftaran Akun Tokopedia ...................................... 59

2. Tata Cara Membuka Toko, Berjualan dan Dropship di

Tokopedia ............................................................................ 61

3. Simulasi Jual Beli Online Tokopedia .................................. 75

4. Macam-Macam Akad dalam Jual Beli Online Tokopedia ... 77

B. Resolusi masalah pada Transaksi Jual Beli Online

di Tokopedia ............................................................................... 94

1. Pusat Resolusi ...................................................................... 94

2. Mekanisme Pengajuan Komplain ........................................ 94

3. Mediasi Penyelesaian Sengketa dalam Sistem Hukum

Islam ................................................................................... 116

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 128

A. Simpulan ................................................................................... 128

B. Rekomendasi ............................................................................. 130

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 132

Page 10: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Pengaturan Nama dan Domain Toko ................................................. 62

Gambar 4.2 Pengaturan Lokasi Toko .................................................................... 63

Gambar 4.3 Pengaturan Wilayah Kota ................................................................. 64

Gambar 4.4 Pengaturan Kode Pos ......................................................................... 65

Gambar 4.5 Pengaturan Layanan Kurir ................................................................. 66

Gambar 4.6 Pengaktifan Toko ............................................................................... 67

Gambar 4.7 Akun Toko ......................................................................................... 68

Gambar 4.8 Barang yang Dijual ............................................................................ 69

Gambar 4.9 Gambar Produk .................................................................................. 70

Gambar 4.10 Detail Produk ................................................................................... 71

Gambar 4.11 Panduan Deskripsi Produk ............................................................... 72

Gambar 4.12 Produk Siap Dijual ........................................................................... 73

Gambar 4.13 Pengaturan Dropship ........................................................................ 74

Gambar 4.14 Pengajuan Pickup Ulang ................................................................ 110

Gambar 4.15 Pickup Ulang Berhasil.................................................................... 111

Page 11: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Top 10 Marketplace ................................................................................. 2

Tabel 1.2 Kajian Pustaka Terdahulu ...................................................................... 10

Tabel 4.1 Instant Kurir ........................................................................................... 96

Tabel 4.2 Kurir Konvensional ................................................................................ 97

Page 12: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

x

DAFTAR SKEMA

Skema 1.1 Kerangka Konseptual ............................................................................... 11

Page 13: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

E-commerce merupakan salah satu bentuk transaksi perdagangan yang

paling banyak dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi. Melalui

transaksi perdagangan ini, konsep pasar tradisional (dimana penjual dan

pembeli secara fisik bertemu) berubah menjadi konsep telemarketing

(perdagangan jarak jauh dengan menggunakan internet). E-commerce pun

telah mengubah cara konsumen dalam memperoleh produk yang diinginkan.

Melalui e-commerce semua formalitas-formalitas yang biasa

digunakan dalam transaksi konvensional dikurangi disamping tentunya

konsumen pun memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dan

membandingkan informasi seperti barang dan jasa secara lebih leluasa tanpa

dibatasi oleh batas wilayah (borderless). Hal yang sama dikemukakan oleh

Michael Pattison dalam “Legal Implication of Doing Bussines on the

Internet”, Information Management & Computer Security 5/1 (1997) 29-24,

di halaman 29 sebagaimana dikutip oleh Abu Bakar Munir dalam Cyber Law,

Policities And Challenge bahwa:

“There are several features, which distinguish electronic commerce

from bussines conducted by traditional means. In particular: electronic

commerce estabilishes a global marketplace, where traditional geographic

boundaries are not only ignored, they are quite simply irrelevant....”1

Dampak dari adanya internet sebagai hasil revolusi teknologi

informasi bagi konsumen di satu sisi telah mengubah prilaku konsumen

menjadi semakin kritis dan selektif dalam menentukan produk yang akan

dipilihnya. Konsumen memiliki akses yang lebih besar pada bermacam-

macam produk. Begitu pula bagi produsen, kemajuan ini memberi dampak

1 Dikdik M. Arif Mansur dan Elisatris Gultom, CYBER LAW Aspek Hukum Teknologi

Informasi (Bandung: PT Refika Aditama, 2005), h. 144.

Page 14: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

2

positif dalam memudahkan pemasaran produk sehingga dapat memotong

jalur distribusi yang berakibat pada penghematan biaya dan waktu, serta

memudahkan produsen dalam menghimpun database pelanggan secara

elektronik, disamping kemudahan-kemudahan lainnya.

Tabel 1.1 Top 10 Marketplace2

Sebaliknya, karena pihak yang melakukan transaksi secara fisik tidak

saling bertemu, maka kemungkinan lahirnya berbagai bentuk kecurangan

atau kekeliruan menjadi perhatian utama yang perlu penanganan lebih besar.

Sisi negatif lainnya yang sering kali tampak dalam transaksi e-commerce

adalah apabila barang yang ditawarkan berkualitas rendah atau pelayanan

yang diberikan oleh produsen kurang memuaskan, maka kondisi tersebut

akan mudah menyebar ke berbagai konsumen lainnya tanpa mampu

dibendung, yang berakibat pada pengurangan jumlah konsumen. Disamping

itu, karena begitu banyaknya jumlah orang yang dapat mengakses internet

mengakibatkan produsen sukar untuk mendeteksi apakah pembeli yang

hendak memesan produknya adalah pembeli yang sesungguhnya atau bukan

(iseng belaka).

Kondisi diatas jelas merugikan baik bagi produsen terlebih konsumen

yang relatif memiliki posisi tawar (bargaining posisition) lebih rendah

2 Sumber: iprice.co.id , data terakhir okt 2019

Page 15: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

3

dibandungkan produsen/pelaku usaha. Lemahnya posisi konsumen seringkali

menjadi objek aktifitas untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dari

produsen, sehingga keseimbangan yang diharapkan melalui hubungan jual-

beli tidak tercapai.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab lemahnya kedudukan konsumen

dalam melakukan transaksi perdagangan antara lain: ketidaktahuan konsumen

pada mitra bisnisnya, kurang pahamnya konsumen pada mekanisme

transaksi, kurang jelasnya informasi yang diberikan produsen mengenai

produk yang ditawarkan, dan sebagainya.

Oleh karena itu, dalam menciptakan iklim berusaha yang sehat

terlebih bagi konsumen dakam melakukan transaksi perdagangan melalui e-

commerce, perlu diupayakan suatu bentuk pengaturan baru yang memadai

dan mampu mengatur segala aktifitasnya. Sebagaimana dikemukakan oleh

Severine Dusollier bahwa ―Legislative development are facing a new

challenge brought on by the rapid development of the on-line technology and

by the newly created difficulty of applying existing regulation in a networked

environment”.

Sekalipun transaksi perdagangan melalui e-commerce menyisakan

banyak masalah yang perlu segera dicari penyelesaiannya.3

Di Indonesia, untuk menjamin dan melindungi kepentingan konsumen

atas produk barang dan/atau jasa yang dibeli, pada tanggal 20 April 1999

Pemerintah Republik Indonesia memberlakukan Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang dimuat dalam Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3821. Undang-Undang Perlindungan

Konsumen ini berlaku efektif pada tanggal 20 April 2014 yang merupakan

awal pengakuan perlindungan konsumen secara legitimasi formal yang

menjadi sarana dan kekuatan hukum bagi konsumen dan tanggung jawab

pelaku usaha sebagai penyedia/pembuat produk bermutu.

3 Dikdik M. Arif Mansur dan Elisatris Gultom, CYBER LAW Aspek Hukum Teknologi

Informasi (Bandung, PT Refika Aditama, 2005), h. 144-146.

Page 16: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

4

Undang-Undang Perlindungan Konsumen ini memuat aturan-aturan

yang dijadikan sebagai payung hukum bagi peraturan perundang-undangan

lain yang menyangkut konsumen dan sekaligus mengintegrasikannya

sehingga dapat memperkuat penegakan hukum di bidang perlindungan

konsumen. Perlu diperhatikan, bahwa Undang-Undang Perlindungan

Konsumen ini bukan merupakan awal dan akhir dari hukum yang mengatur

tentang perlindungan konsumen, tetapi terbuka kemungkinan terbentuknya

undang-undang baru yang pada dasarnya memuat ketentuan-ketentuan yang

melindungi konsumen.4

Selain adanya Undang-Undang Perlindungan Konsumen pemerintah

memandang Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

(ITE) mutlak diperlukan bagi negara Indonesia, karena saat ini Indonesia

merupakan salah satu negara yang telah menggunakan dan memanfaatkan

teknologi informasi secara luas dan efisien. Sehingga pemerintah pada

tanggal 26 April 2008 mensahkan berlakunya UU ITE. UU ITE dimaksudkan

dapat memberikan banyak manfaat, diantaranya untuk menjamin kepastian

hukum bagi masyarakat yang melakukan transaksi elektronik, mendorong

pertumbuhan ekonomi, mencegah terjadinya kejahatan berbasis teknologi

informasi dan melindungi masyarakat pengguna jasa dengan memanfaatkan

teknologi informasi.

Pembentukan UU ITE adalah sebagai wujud ‖Pembaharuan Hukum‖

sebagai pengaruh dari 7 (tujuh) aspek pembaharu hukum, yaitu aspek ilmu

pengetahuan dan teknologi, yang sebagaimana diketahui delapan aspek

pembaharu hukum antara lain, aspek globalisasi, aspek politik, aspek

ekonomi, aspek pendidikan, aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, aspek

supremasi hukum dan aspek perspektif hukum Islam. Undang-Undang

tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dibentuk dalam upaya

mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang

4 Nurhalis, ―Perlindungan Konsumen dalam Perspektif Hukum Islam dan Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1999‖. Jurnal IUS, Vol. 3, No. 9, (Desember 2015), h. 526.

Page 17: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

5

teknologi informasi dan transaksi elektronik, agar tidak terjadi kekosongan

hukum jika terjadi tindakan perbuatan melawan hukum.5

Pada dasarnya transaksi e-commerce sama halnya dengan jual beli

biasa pada umumnya, namun perbedaan terletak pada media atau majelis

dalam melakukan transaksi tersebut yang berupa jaringan elektronik

komputer atau media elektronik lainnya. Dalam transaksi e-commerce

transaksi jual beli yang telah disepakati akan dilanjutkan kepada ekspedisi

pengiriman barang, karena biasanya para pelaku transaksi online ini

bertempat pada jarak yang berjauhan. Dalam ekonomi Islam akad pesanan

barang dengan pembayaran uang dimuka itu disebut dengan Bai Salam, maka

dari itu sedikit banyak antara e-commerce dengan Bai Salam memiliki

persamaan antara keduanya.

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) telah

mengeluarkan fatwa No.05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Salam.

Fatwa ini sebagai jawaban dari para mufti atas permasalahan konkrit yang ada

di masyarakat dan sebagai bukti bahwa perlunya masyarakat muslim

memiliki rujukan dalam kehidupan sehari-hari. Fatwa ini sekaligus sebagai

pedoman bagi masyarakat muslim agar tidak ragu dalam mengambil

keputusan untuk melakukan transaksi bisnis maupun transaksi di lembaga

keuangan.

Baik Bai Salam maupun e-commerce sama-sama merupakan aktivitas

jual beli. Maka seperti halnya transaksi jual beli, disyaratkan paling tidak ada

4 hal yang harus terpenuhi; yaitu pembeli, penjual, alat tukar (uang), dan

barang yang diperjualbelikan atau obyek transaksi. Hanya saja, pada transaksi

e-commerce maupun Bai Salam obyek transaksi ditangguhkan

penyerahannya walaupun telah terjadi kesepakatan jual beli antara penjual

dan pembeli. Setidaknya inilah persamaan mendasar antara e-commerce dan

Bai Salam. Adapun beberapa perbedaan spesifik ditemukan juga dalam di

5 Latifah Hanim ―Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Keabsahan

Perjanjian dalam Perdagangan Secara Elektronik (E-Commerce) di Era Globalisasi‖, Jurnal

Dinamika Hukum, Vol. 11 (Februari 2011), h. 60-61.

Page 18: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

6

antara kedua konsep tersebut khusunya adalah hal model penawaran,

pembayaran, serta pengiriman dan penerimaan.

Perbedaan ini tidak secara otomatis menyatakan bahwa e-commerce

tidak sah. Kecuali nyata pertentangannya dengan prinsip dan nilai ajaran

Islam di bidang muamalah, yaitu mengandung unsur maisir (judi/gambling),

gharar (penipuan), riba dan produk atau jasa yang ditawarkan adalah

termasuk yang diharamkan oleh ajaran Islam.6

Marketplace hadir sebagai wadah bagi para pelaku e-commerce untuk

bertransaksi jual beli secara elektronik tanpa harus melakukan tatap wajah.

Menurut sumber iprice.co.id sebagai lembaga survey menunjukkan data

bahwa situs marketplace yang paling diminati dan paling banyak dukunjungi

adalah www.tokopedia.com.

Perlu diketahui bahwa transaksi jual beli yang terjadi di tokopedia jika

dikaitkan dengan konstruksi hukum fikih muamalah ada beberapa macam

akad yang bisa terjadi pada transaksi di dalamnya. Pada umumnya akad yang

digunakan adalah akad Salam, karena akad jual beli pesanan dengan cara

pembayaran dimuka dalam fikih muamalah dikenal dengan akad Salam. tapi

dalam kondisi tertentu bila barang yang dipesanan merupakan barang yang

belum jadi dan penjual harus membuatkannya terlebih dahulu maka akad itu

bukan lagi dihukumi sebagai akad Salam melainkan akad istishna‟, dan

dalam kasus lain juga bisa saja terjadi salam paralel bila mana penjual tidak

memiliki barang yang ia jual di etalase tokonya namun hanya menjual barang

dari toko lain yang dijual kembali dan dikirim atas nama tokonya sendiri.

Atas dasar latar belakang tersebut diatas penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul : KONSEPSI BAI

SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE (STUDI KASUS

MARKETPLACE TOKOPEDIA).

6 Azhar Muttaqin ―Transaksi E-Commerce dalam Tinjauan Jual Beli Islam‖, Ulumudin,

Vol. IV, tahun IV, (Januari – Juni 2010), h. 463.

Page 19: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

7

B. Identifikasi Masalah

Pembahasan mengenai permasalahan ini memiliki cakupan yang

sangat luas maka dari itu penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang

ada dalam pembahasan ini antara lain sebagai berikut:

1. Tinjauan hukum Islam terhadap e-commerce.

2. Jaminan keamanan yang didapatkan oleh konsumen dalam melakukan

transaksi e-commerce.

3. Cara penyelesaikan sengketa dalam transaksi e-commerce.

4. Forum tempat penyelesaian sengketa e-commerce.

5. Dasar hukum saat ini yang membolehkan transaksi elektronik.

6. Kesesuaian penerapan jual beli online dengan Bai Salam.

7. Proses jual beli online menurut Bai Salam.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan karya ilmiah ini, agar tidak terlalu meluas dalam

pembahasan dan mencapai fokus yang diharapkan, maka penulis hanya

membatasi pembahasan mengenai konsepsi Bai Salam dalam transaksi

jual beli online pada marketplace tokopedia.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada identifikasi dan pembatasan masalah diatas maka

penulis merumuskan beberapa permasalahan dalam penelitian ini yaitu :

a. Apakah penerapan jual beli online di tokopedia sesuai dengan Bai

Salam?

b. Bagaimana cara penyelesaian sengketa dalam transaksi jual beli online

di tokopedia?

Page 20: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui apakah transaksi jual beli online yang ada di

tokopedia sesuai dengan unsur-unsur yang ada pada akad Salam.

b. Untuk mengetahui cara penyelesaian sengketa yang timbul akibat

transaksi elektronik yang terjadi pada aplikasi tokopedia.

2. Manfaat Penelitian

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan kepada

marketplace agar selalu memperhatikan unsur-unsur pemenuhan akad

yang benar sehingga menghindari terjadinya sengketa sekecil apapun.

b. Memberikan manfaaat bagi masyarakat tepatnya bagi para pelaku

transaksi jual beli online guna memberikan pemahaman yang luas dan

utuh dari segi hukum dan praktiknya serta diharapkan dapat

memberikan informasi dan menambah wawasan bagi para akademisi,

praktisi maupun untuk penelitian selanjutnya.

Page 21: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

9

E. Kajian Pustaka Terdahulu

Judul skripsi Skripsi terdahulu Pembeda skripsi

―Analisa Hukum Islam

tentang Jual Beli Gold

pada Game Online

Jenis World Of

Warcraft (WOW)” oleh

Yasinta Devi

(105043101314),

program Sarjana

Syariah UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2010.

Dalam skripsi tersebut

membahas mengenai

jual beli komoditi

(gold) pada game

online dengan uang

rill dan komoditi

tersebut berupa

digital/ maya.

Perbedaan dengan

skripsi ini adalah

penulis mengkaji

tentang jual beli objek

barang yang berwujud

nyata dan dapat

digenggam sedangkan

yang diteliti oleh

penulis terdahulu

adalah jual beli yang

objeknya merupakan

barang /komoditi dalam

bentuk digital yang

dapat diakui secara hak

kepemilikan namun

bukan dalam berwujud

dan berbentuk.

Page 22: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

10

―Perlindungan Hukum

terhadap Konsumen

dalam Transaksi E-

Commerce Ditinjau dari

Hukum Perikatan‖ oleh

Apriyanti

(1110048000003),

program Sarjana

Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2014.

Dalam skripsi tersebut

membahas mengenai

e-commerce terhadap

keabsahan sebuah

kontrak elektronik

yang didasari oleh

asas konsensualisme

yang diatur dalam

Pasal 18 Undang-

Undang Informasi dan

Transaksi Elektronik

serta kaitannya

dengan perlindungan

hukum terhadap

konsumen yang diatur

pada Undang-Undang

No. 8 Tahun 1999.

Perbedaan dengan

skripsi ini adalah

penulis mengkaji

kesesuaian transaksi

jual beli online di

tokopedia dengan Bai

Salam sedangkan yang

diteliti oleh penulis

terdahulu mengenai

keabsahan transaksi

online pada asas

konsensualisme yang

diatur oleh UU ITE dan

kesesuaian terhadap

UUPK.

Page 23: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

11

―Jual Beli Online

dengan Menggunakan

Sistem Dropshipping

menurut Sudut Pandang

Akad Jual Beli Islam

(Studi Kasus pada

Forum Kaskus)‖ oleh

Putra Kalbuadi

(1110046100104),

program Sarjana

Ekonomi Syariah UIN

Syarif Hidayatullah

Jakarta 2015.

Dalam penelitian

tersebut membahas

tentang jual beli

dropshipping secara

online dan dasar

kebolehan hukum

Islam dalam

melakukan transaksi

ini.

Perbedaan dengan

skripsi ini adalah

penulis mengkaji

konsep jual beli Salam

dalam transaksi jual

beli online sedangkan

yang diteliti oleh

penulis sebelumnya

fokus pada sistem jual

beli secara

dropshipping dalam

transaksi jual beli

online.

Tabel 1.2 Kajian Pustaka Terdahulu

Page 24: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

12

F. Teknik Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini mengacu pada seluruh aturan dan

ketentuan pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

G. Kerangka Teori dan Konseptual

1. Kerangka Teori

Dalam penelitian ini, akan dijelaskan kerangka pemikiran penelitian

yang dimaksudkan umtuk menjelaskan teori-teori yang akan di bahas

sebagai berikut:

a. E-Commerce

Secara garis besar, perdagangan elekronik (e-commerce)

didefinisikan sebagai cara untuk menjual dan membeli barang-

barang dan jasa lewat jaringan internet, tetapi hal ini tentu saja

mencakup berbagai aspek. Ferraro (2008) mengatakan bahwa yang

dimaksud dengan e-commerce adalah aktivitas penjualan dan

pembelian barang atau jasa melalui fasilitas internet. Media yang

populer dalam aktivitas e-commerce adalah world wide web (www).

b. Marketplace

Berdasarkan definisi marketplace merupakan sebuah wadah jual

beli yang melakukan kegiatan menjual suatu barang ataupun jasa

kepada para pembeli. Biasanya marketplace berbentuk pasar

elektronik atau online.

c. Bai Salam

Secara etimologi, Salam artinya salaf (pendahuluan), secara

terminologi (ta‟rif) muamalah Salam adalah penjualan suatu barang

yang disebutkan sifat-sifatnya sebagai persyaratan jual beli dan

barang tersebut masih dalam tanggungan penjual, dimana syarat-

syarat tersebut diantaranya adalah mendahulukan pembayaran pada

waktu di akad majlis (akad disepakati).

Salam merupakan bentuk jual-beli dengan pembayaran di muka

dan penyerahan barang dikemudian hari (advanced payment atau

Page 25: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

13

forward buying ataau future sales) dengan harga, spesifikasi, jumlah,

kualitas, tanggal, dan tempat penyerahan yang jelas, serta disepakati

sebelumnya dalam perjanjian.

d. Wakalah bil Ujrah

wakalah bil ujrah sendiri adalah : Mewakilkan yang dilakukan

orang yang punya hak tasharruf kepada orang yang juga memiliki

tasharruf tentang sesuatu yang boleh diwakilkan. Secara etimologis

adalah akad penyerahan, pendelegasian, dan pemberian mandat

dalam akad penyerahan kekuasaan, pada akad tersebut seseorang

menunjuk orang lain sebagai wakilnya untuk bertindak, dalam hal ini

seseorang sebagai wakil akan menerima upah (ujrah) dari muwakil

karena jasa pengirim barang kepada pihak lain (orang yang dituju

oleh muwakil) yang telah dilakukan dengan baik.

e. Asuransi (Takaful)

Asuransi jika dilihat secara syariah pada hakikatnya adalah

suatu bentuk kegiatan saling memikul risiko di antara sesama

manusia sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi

penanggung atas risiko yang lainnya. Saling pikul risiko itu

dilakukan atas dasar saling tolong-menolong dalam kebaikan,

dengan cara masing-masing mengeluarkan dana ibadah (tabarru‟)

yang ditujukan untuk menanggung risiko tersebut, dengan kata lain

asuransi syariah adalah sistem di mana para peserta mengibahkan

sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk

membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami oleh sebagian

peserta. Prinsip dasar asuransi syariah adalah mengajak kepada

setiap peserta untuk saling menjalin sesama peserta terhadap suatu

yang meringankan terhadap bencana yang menimpa mereka (sharing

of risk)

Menurut Fatwa DSN. No. 21/DSN-MUI/X/2001. Asuransi

Syariah (Ta‟min, Takaful, atau Tadhamun) adalah usaha saling

melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak

Page 26: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

14

melalui investasi dalam bentuk aset dan/atau tabarru‟ yang

memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu

melalui akad (perikatan) sesuai dengan syariah.

f. Mediasi (Sulh)

Secara etimologis, mediasi berasal dari bahasa latin, mediare

yang berarti berada di tengah. Makna ini menunjuk pada peran yang

ditampilkan pihak ketiga sebagai mediator dalam menjalankan

tugasnya menengahi dan menyelesaikan sengketa antara para pihak,

―berada di tengah‖ juga bermakna mediator harus berada pada posisi

netral dan tidak memihak dalam menyelesaikan sengketa. Ia harus

menjaga kepentingan para pihak yang bersengketa secara adil dan

sama, sehingga menumbuhkan kepercayaan (trust) dari para pihak

yang bersengketa.

Dalam istilah bahasa Arab mediasi itu adalah sulh. Sulh secara

etimologis, berarti meredam pertikaian. Sedangkan menurut

terminologi, pengertian sulhu, berarti suatu jenis akad atau perjanjian

untuk mengakhiri perselisihan/pertikaian antara dua pihak yang

bersengketa secara damai. Upaya damai itu biasanya dilakukan

melalui pendekatan musyawarah (syura‟) diantara para pihak yang

berselisih.

Page 27: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

15

2. Kerangka Konseptual

Penelitian ini jika dituangkan dalam bentuk kerangka pemikiran dari

awal hingga akhir penelitian maka dapat digambarkan sebagai berikut:

Takaful

(Asuransi)

ma

Wakalah bil Ujrah

Bila Terjadi Perselisihan

Penjual

(Pengguna Aplikasi)

Akad Pokok

Akad Asesoir

Proteksi Barang

Pengiriman

Salam

Ekspedisi

Barang

Pembayaran

Hasil Penelitian

Sesuai

Tidak Sesuai

Mediasi/Sulh

Pusat Resolusi

Tokopedia

(Marketplace)

Jual Beli Online

Konsepsi Bai Salam dalam Transaksi Jual Beli Online

(Studi Kasus Marketplace Tokopedia)

Pembeli

(Pengguna Aplikasi)

Page 28: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

16

H. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang bersifat utuh dan menyeluruh guna

menjabarkan keterkaitan antara satu bab dengan yang lainnya serta untuk

mempermudah proses penulisan skripsi ini, diperlukan adanya sistematika

penulisan. Adapun sistematika penulisan skripsi ini akan dibagi menjadi lima

tahapan bab diantaranya yaitu:

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,

identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, kajian putaka terdahulu, teknik penulisan, kerangka

teori dan konseptual, dan sistematika penulisan.

BAB II : Bab ini menguraikan tentang konsep akad dalam fikih,

penjabaran tentang Bai Salam, dan perdagangan elektronik

meliputi tentang e-commerce dan marketplace.

BAB III : Pada bab ini penulis menjelaskan tentang metode penelitian yang

dikaji, mulai dari jenis dan pendekatan penelitian, sumber dan

jenis data penelitian, teknik pengumpulan data, teknik

pengolahan dan analisis data, dan gambaran umum tokopedia.

BAB IV : Bab ini akan menjelaskan tentang konsepsi Bai Salam dalam

jual-beli online berupa tinjauan transaksi jual-beli online di

marketplace tokopedia, dan penyelesaian sengketa jual beli yang

terjadi di dalamnya.

BAB V : Merupakan bab penutup yang berisi tentang simpulan dan

rekomendasi.

Page 29: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Akad dalam Fikih

1. Pengertian Akad

Kata akad berasal dari bahasa Arab al „aqd yang secara etimologi

berarti perikatan, perjanjian, daan pemufakatan (al-ittifaq). Secara

terminologi fiqh, akad didefinisikan dengan:

و ل ح ىم ف ه ر ث أ ت ب ث ي وع ر ش م جو ىو ل ع ول ب ق ب اب يج إ اط ب ط ر إ

Artinya: ―Pertalian ijab (pernyataan melakukan ikatan) dan kabul

(pernyataan penerimaan ikatan) sesuai dengan kehendak syariat yang

berpengaruh kepada objek perikatan‖.

Pencantuman kata-kata yang ―sesuai dengan kehendak syariat‖

maksudnya bahwa seluruh perikatan yang dilakukan oleh dua pihak atau

lebih tidak dianggap sah apabila tidak sejalan dengan kehendak syara‟.

Misalnya, kesepakatan untuk melakukan transaksi riba, menipu orang

lain, atau merampok kekayaan orang lain. Adapun pencantuman kata-kata

―berpengaruh pada objek perikatan‖ maksudnya adalah terjadinya

perpindahan pemilikan dari satu pihak (yang melakukan ijab) kepada

pihak yang lain (yang menyatakan kabul).

Hasbi Ash Shiddieqy, yang mengutip definisi yang dikemukakan Al-

Sanhury, akad ialah:

ىاض ر الت ت ب ث ي ع و ر ش م و ج ىو ل ع ل و ب ق ب اب ج ي إ اط ب ط ر إ

Artinya: ―Perikatan ijab dan kabul yang dibenarkan syara‟ yang

menetapkan kerelaan kedua belah pihak‖.

Page 30: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

18

Adapula yang mendefinisikan, akad ialah:

اع ر ش ل و ب الق و اب ج ي ال ب ف ر ص الت اء ز ج أ ط ب ر

Artinya: ―Ikatan atas bagian tasharruf ( pengelolaan ) menurut syara‟

dengan cara serah terima‖.1

2. Rukun-rukun akad

Setelah deketahui bahwa akad merupakan suatu perbuatan yang

sengaja dibuat oleh dua orang atau lebih berdasarkan keridaan masing-

masing, maka timbul bagi kedua belah pihak haq dan iltizam yang

diwujudkan oleh akad, rukun-rukun akad ialah sebagai berikut.

a. Aqid ialah orang yang berakad, terkadang masing-masing pihak terdiri

dari satu orang, terkadang terdiri dari beberapa orang, misalnya

penjual dan pembeli beras di pasar biasanya masing-masing pihak satu

orang, ahli waris sepakat untuk memberikan sesuatu kepada pihak

yang lain yang terdiri dari beberapa orang. Seseorang yang berakad

terkadang orang yang memiliki haq (aqid ashli) dan terkadang

merupakan wakil dari yang memiliki haq.

b. Ma‟qud ‗alaih ialah benda-benda yang diakadkan, seperti benda-benda

yang dijual dalam akad jual beli, dalam akad hibah (pemberian), dalam

akad gadai, utang yang dijamin seseorang dalam kafalah.

c. Maudhu‟ al „aqd ialah tujuan atau maksud pokok mengadakan akad.

Berbeda akad, maka berbedalah tujuan pokok akad. Dalam akad jual

beli tujuan pokoknya ialah memindahkan barang dari penjual kepada

pembeli dengan diberi ganti. Tujuan akad hibah ialah memindahkan

barang dari pemberi kepada yang diberi untuk dimilikinya tanpa ada

pengganti („iwadh). Tujuan pokok akad ijarah adalah memberikan

manfaat dengan adanya pengganti. Tujuan pokok I‟arah adalah

1Abdul Rahman Ghazy dkk, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Kencana 2012), h. 50-51.

Page 31: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

19

memberikan menfaat dari seseorang kepada yang lain tanpa ada

pengganti.

d. Shighat al „aqd ialah ijab dan kabul, ijab ialah permulaan penjelasan

yang keluar dari salah seorang yang berakad sebagai gambaran

kehendaknya dalam mengadakan akad, sedangkan kabul ialah

perkataan yang keluar dari pihak yang berakad pula, yang diucapkan

setelah adanya ijab. Pengertian ijab kabul dalam pengamalan dewasa

ini ialah bertukarnya sesuatu dengan yang lain sehingga penjual dan

pembeli dalam membeli sesuatu terkadang tidak berhadapan, misalnya

seseorang yang berlangganan majalah Panjimas, pembeli mengirimkan

uang melalui pos wesel dan pembeli menerima majalah tersebut dari

petugas pos.

hal-hal yang harus diperhatikan dalam shighat al „aqd ialah:

a. Shighat al „aqd harus jelas pengertiannya. Kata-kata dalam ijab kabul

harus jelas dan tidak memiliki banyak pengertian, misalnya seseorang

berkata ―aku serahkan barang ini‖, kalimat tersebut masih kurang jelas

sehinggan masih menimbulkan pertanyaan, apakah benda tersebut

diserahkan sebagai pemberian, penjualan, atau titipan. Kalimat yang

lengkapnya ialah ―aku serahkan benda ini kepadamu sebagai hadiah

atau sebagai pemberian‖.

b. Harus bersesuaian antara ijab dan kabul. Tidak boleh antara yang

berijab dan yang menerima lafal, misalnya seseorang berkata, ―aku

serahkan benda ini kepadamu sebagai titipan‖, tetapi yang

mengucapkan kabul berkata, ―aku terima benda ini sebagai

pemberian‖. Adanya kesimpangsiuran dalam ijab dan kabul akan

menimbulkan persengketaan yang dilarang oleh agama Islam karena

bertentangan dengan ishlah diantara manusia.

c. Menggambarkan kesungguhan kemauan dari pihak-pihak yang

bersangkutan, tidak terpaksadan tidak karena diancam atau ditakut-

takuti oleh orang lain karena dalam tijarah harus saling ridha.

Page 32: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

20

Mengucapkan dengan lidah merupakan salah satu cara yang ditempuh

dalam mengadakan akad, tetapi ada juga cara lain yang dapat

menggambarkan kehendak untuk berakad. Para ulama menerangkan

beberapa cara yang ditempuh dalam akad.

a. dengan cara tulisan (kitabah), misalnya dual aqid berjauhan

tempatnya, maka ijab kabul boleh dengan cara kitabah. Atau dasari

inilah para fuqaha membentuk kaidah:

اب ط الخ ك ة اب ت الك

Artinya: ―Tulisan sama dengan ucapan‖.

Dengan ketentuan kitabah tersebut dapat dipahami kedua belah pihak

dengan jelas.

b. Isyarat, bagi orang tertentu akad atau ijab dan kabul tidak dapat

dilaksanakan dengan ucapan dan tulisan, misalnya seseorang yang bisu

tidak dapat mengadakan ijab kabul dengan bahasa, orang yang tidak

pandai tulis baca tidak mampu mengadakan ijab dan kabul dengan

tulisan. Maka orang yang bisu dan tidak pandai tulis baca tidak dapat

melakukan ijab kabul dengan ucapan dan dengan tulisan. Dengan

demikian, kabul atau akad dilakukan dengan isyarat. Maka dibuatlah

kaidah berikut.

ة ود ه ع الم ة ار ش ل ان س الل ب ان ي الب ك س ر خ ل

Artinya: ―Isyarat bagi orang bisu sama dengan ucapan lidah.‖

c. Ta‟athi (saling memberi), seperti seseorang yang melakukan

pemberian kepada seseorang dan orang tersebut memberikan imbalan

kepada yang memberi tanpa ditentukan besar imbalan. Dengan contoh

yang jelas dapat diuraikan sebagai berikut ―seseorang pengail ikan

sering memberikan ikan hasil pancingannya kepada seorang petani,

Page 33: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

21

petani tersebut memberikan beberapa liter beras kepada pengail yang

memberikan ikan, tanpa disebutkan besar imbalan yang dikehendaki

oleh pemberi ikan‖.

Proses di atas itu dinamakan ta‟athi, tetapi menurut sebagian ulama

jual beli seperti itu tidak dibenarkan.

d. Lisan al hal, menurut sebagian ulama, apabila seseorang meninggal-

kan barang-barang dihadapan orang lain, kemudian dia pergi dan

orang yang ditinggali barang-barang itu berdiam diri saja, hal itu

dipandang telah ada akad ida‟ (titipan) antara orang yang meletakkan

barang dengan yang menghadapi letakkan barang titipan dengan jalan

dalalat al hal.

3. Syarat-syarat Akad

Setiap pembentuk akad mempunyai syarat yang ditentukan syara‟

yang wajib disempurnakan, syarat-syarat terjadinya akad ada dua macam.

a. Syarat-syarat yang bersifat umum, yaitu syarat-syarat yang wajib

sempurna wujudnya dalam berbagai akad.

b. Syarat-yarat yang bersifat khusus, yaitu syarat-syarat yang wujudnya

wajib ada dalam sebagian akad. Syarat khusus ini bisa juga disebut

syarat idhaafi (tambahan) yang harus ada disamping syarat-syarat

yang umum, seperti syarat adanya saksi dalam pernikahan.

Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam berbagai macam

akad, diantaranya:

a. kedua orang yang melakukan akad cakap bertindak (ahli). Tidak sah

akad orang yang tidak cakap bertindak, seperti orang gila, orang yang

berada dibawah pengampuan (mahjur) karena boros atau yang lainnya.

b. Yang dijadikan objek akad dapat menerima hukumnya.

c. Akad itu diizinkan oleh syara‟, dilakukan oleh orang yang mempunyai

hak melakukannya walaupun dia bukan aqid yang memiliki barang.

d. Janganlah akad itu akad yang dilarang oleh syara‟, seperti jual beli

mulasamah.

Page 34: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

22

e. Akad dapat memberikan faedah sehingga tidaklah sah jika rahn

dianggap sebagai imbangan amanah.

f. Ijab itu berjalan terus, tidak dicabut sebelum terjadi kabul. Maka bila

orang yang berijab menarik kembali ijabnya sebelum kabul, maka

batallah ijabnya.

g. Ijab dan kabul mesti bersambung sehingga bila seseorang yang berijab

sudah berpisah sebelum adanya kabul, maka ijab tersebut menjadi

batal.2

4. Jenis-jenis Akad

Dalam kita-kitab fikih terdapat banyak bentuk akad yang kemudian

dapat dikelompokkan dalam berbagai variasi jenis-jenis akad.

Mengenai pengelompokkan jenis-jenis akad ini pun terdapat banyak

variasi penggolongannya. Secara garis besar ada pengelompokkan jenis-

jenis akad, antara lain:

a. Akad menurut tujuannya terbagi atas dua jenis:

1) Akad Tabarru yaitu akad yang dimaksudkan untuk menolong dan

murni semata-mata karena mengharapkan rida dan pahala dari

Allah Swt, sama sekali tidak ada unsur mencari “return” ataupun

motif. Akad yang termasuk dalam kategori ini adalah : Hibah,

Wakaf, Wasiat, Ibra‟, Wakalah, Kafalah, Hawalah, Rahn, dan

Qirad. Atau dalam redaksi lain akad tabarru (gratuitous contract)

adalah segala macam perjanjian yang menyangkut nonprofit

transaction (transaksi nirlaba). Transaksi ini pada hakikatnya

bukan transaksi bisnis untuk mencari keuntungan komersil.

2) Akad tijari yaitu akad yang dimaksudkan untuk mencaari dan

mendapatkan keuntungan dimana rukun dan syarat telah dipenuhi

semuanya. Akad yang termasuk dalam kategori ini adalah:

Murabahah, Salam, Istishna‟, dan Ijarah Muntahiya bittamlik

serta Mudarabah dan Musyarakah. Atau dalam redaksi lain akad

tijari (compensational contract) adalah segala macam perjanjian

2 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada, 2008), h. 46-50.

Page 35: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

23

yang menyangkut for profit transaction. Akad ini dilakukan

dengan tujuan untuk mencari keuntungan, karena itu bersifat

komersial.

b. Akad menurut keabsahannya terbagi kepada tiga jenis:

1) Akad sahih (valid transaction) yaitu akad yang memenuhi semua

rukun dan syaratnya. Akibat hukumnya adalah perpindahan

barang misalnya dari penjual kepada pembeli dan perpindahan

harga (uang) dari pembeli kepada penjual.

2) Akad Fasid (voidable contract), yaitu akad yang semua rukunnya

terpenuhi, namun ada syarat yang tidak terpenuhi. Belum terjadi

perpindahan barang dari penjual kepada pembeli dan perpindahan

harga (uang) dari pembeli kepada penjual. Sebelum adanya usaha

untuk melengkapi syarat tersebut. Dengan kata lain akibat

hukumnya adalah Mauquf (berhenti dan tertahan untuk

sementara).

3) Akad Bathal (Void contract) yaitu akad dimana salah satu

rukunnya tidak terpenuhi dan otomatis syaratnya juga tidak

terpenuhi. Akad seperti ini tidak menimbulkan akibat hukum

perpindahan harta (harga/uang) dan benda kepada kedua belah

pihak.3

c. Akad menurut kedudukannya, dibedakan menjadi:

akad yang pokok ( al-„aqd al-ashli) dan akad asesoir (al-aqd at-tab‟i).

1) Akad pokok adalah akad yang berdiri sendiri yang keberadaannya

tidak tergantung kepada suatu hal lain. Termasuk ke dalam jenis

ini adalah semua akad yang keberadaannya karena dirinya sendiri,

seperti akad jual beli, sewa-menyewa, penitipan, pinjam pakai,

dan seterusnya.

2) Akad asesoir adalah akad yang keberadaannya tidak berdiri

sendiri, melainkan tergantung kepada suatu hak yang menjadi

3 Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah Fiqh Muamalah, (Jakarta: Kencana, 2015), h. 76-78.

Page 36: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

24

dasar ada dan tidaknya atau sah dan tidaknya akad tersebut

termasuk ke dalam kategori ini adalah akad penanggungan (al-

kafalah) dan akad gadai (ar-rahn). Kedua akad ini merupakan

perjanjian untuk menjamin, karena itu keduanya tidak ada apabila

hak-hak yang dijamin tidak ada. Terhadap akad jenis ini berlaku

kaidah hukum Islam yang berbunyi ―suatu yang mengikut‖ (at-

tabi‟ tabi). Artinya perjanjian asesoir ini yang mengikut kepaa

perjanjian pokok tersebut.4

5. Berakhirnya Akad

Para ulama fiqh menyatakan bahwa suatu akad dapat berakhir apabila:

a. Berakhirnya masa berlakunya akad itu, apabila akad itu mempunyai

tenggang waktu.

b. Dibatalkan oleh pihak-pihak yang berakad, apabila akad itu sifatnya

tidak mengikat.

c. Dalam akad yang bersifat mengikat, suatu akad dapat dapat dianggap

berakhir jika:

1) Jual beli itu fasad, seperti terdapat unsur-unsur tipuan salah satu

rukun atau syaratnya tidak terpenuhi.

2) Berlakunya khiyar syarat, aib, atau rukyat.

3) Akad itu tidak dilaksanakan oleh salah satu pihak.

4) Tercapainya tujuan akad itu sampai sempurna.

d. Salah satu pihak yang berakad meninggal dunia. Dalam hubungan ini

para ulama fiqh menyatakan bahwa tidak semua akad otomatis

berakhir dengan wafatnya salah satu pihak yang melaksanakan akad.

Akad yang berakhir dengan wafatnya salah satu pihak yang

melaksanakan akad, diantaranya akad sewa-menyewa, al-rahn, al-

kafalah, al-syirkah, al-wakalah, dan al-muzara‟ah. Akad juga akan

berakhir dalam ba‟I al-fudhul (suatu bentuk jual beli yang keabsahan

4 Ibid. h. 81-82.

Page 37: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

25

akadnya tergantung pada perseetujuan orang lain) apabila tidak

mendapat persetujuan dari pemilik modal.5

B. Bai Salam

1. Definisi Bai Salam

Secara etimologi, Salam artinya salaf (pendahuluan), secara

terminologi (ta‟rif) muamalah Salam adalah penjualan suatu barang yang

disebutkan sifat-sifatnya sebagai persyaratan jual beli dan barang tersebut

masih dalam tanggungan penjual, dimana syarat-syarat tersebut

diantaranya adalah mendahulukan pembayaran pada waktu di akad majlis

(akad disepakati).6

Salam merupakan bentuk jual-beli dengan pembayaran di muka dan

penyerahan barang dikemudian hari (advanced payment atau forward

buying atau future sales) dengan harga, spesifikasi, jumlah, kualitas,

tanggal, dan tempat penyerahan yang jelas, serta disepakati sebelumnya

dalam perjanjian.

Barang yang diperjualbelikan belum tersedia pada saat transaksi dan

harus diproduksi terlebih dahulu, seperti produk-produk pertanian dan

produk-produk fungible (barang yang dapat diperkirakan dan diganti

sesuai berat, ukuran, dan jumlahnya) lainnya. Barang-barang non-fungible

seperti batu mulia, lukisan berharga, dan lain-lain yang merupakan barang

langka tidak dapat dijadikan objek Salam (Al-Omar dan Abdel-Haq,

1996). Risiko terhadap barang yang diperjualbelikan masih berada pada

penjual sampai waktu penyerahan barang. Pihak pembeli berhak untuk

meneliti dan menolak barang yang akan diserahkan apabila tidak sesuai

dengan spesifikasi awal yang disepakati.

Salam diperbolehkan oleh Rasulullah Saw. dengan beberapa syarat

yang harus dipenuhi. Tujuan utama dari jual beli Salam adalah untuk

memenuhi kebutuhan para petani kecil yang memerlukan modal untuk

memulai masa tanam dan untuk menghidupi keluargamya sampai waktu

5 Abdul Rahman Ghaz dkk, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Kencana 2012), h. 58-59.

6Muhammad, Bisnis syariah transaksi dan pola peningkatannya, (Depok: Rajawali Pers

2018) h. 200.

Page 38: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

26

panen tiba. Setelah pelarangan riba, mereka tidak dapat lagi mengambil

pinjaman ribawi untuk keperluan ini sehinga diperbolehkan bagi mereka

untuk menjual produk pertaniannya di muka.

Sama halnya dengan para pedagang Arab yang biasa mengekspor

barang ke wilayah lain dan mengimpor barang lain untuk keperluan

negerinya. Mereka membutuhkan modal untuk menjalankan usaha

perdagangan ekspor impor itu. Untuk kebutuhan modal perdagangan ini,

mereka tidak dapat lagi meminjam dari para rentenir setelah dilarangnya

riba. Oleh sebab itulah, mereka diperbolehkan menjual barang di muka.

Setelah menerima pembayaran tunai tersebut, mereka dengan mudah dapat

menjalankan usaha perdagangan mereka.

Salam bermanfaat bagi penjual karena mereka menerima pembayaran

di muka. Salam juga bermanfaat bagi pembeli karena pada umumnya

harga dengan akad Salam lebih murah daripada harga dengan akad tunai.

Transaksi Salam sangat popular pada zaman Imam Abu Hanifah (80-

150 AH/699-769 AD). Imam Abu Hanifah meragukan keabsahan kontrak

tersebut yang mengarah pada perselisihan. Oleh karena itu, beliau

berusaha menghilangkan kemungkinan adanya perselisihan dengan

merinci lebih khusus apa yang harus diketahui dan dinyatakan dengan

jelas di dalam kontrak, seperi jenis komoditi, mutu kuantitas, serta tanggal

dan tempat pengiriman.7

2. Dasar Hukum Bai Salam

Berikut adalah dasaar hukum Bai Salam:

a. Firman Allah QS. Al-Baqarah [2]: 282:

...وه ب ت اك ىف م س م ل ج أ ىل إ ن ي د ب م ت ن اي د ت اذ إ وان م أ ن ي ذ ال اه ي أ اي

Artinya: ―Hai orang yang beriman! Jika kamu bermu‘amalah tidak

secara tunai sampai waktu tertentu , buatlah secara tertulis...‖.

7 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada, 2007), h.

90-91.

Page 39: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

27

b. Hadis riwayat Bukhari dari Ibn ‗Abbas, Nabi bersabda:

م و ل ع م ل ج أ ىل إ م و ل ع م ن ز و و م و ل ع م ل ي ىك ف ف ء ي ش ىف ف ل س أ ن م

Artinya: ―Barang siapa melakukan salaf (Salam), hendaknya ia

melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas, untuk

jangka waktu yang diketahui‖ (HR. Bukhari, Sahih al-Bukhari [Beirut:

Dar al-Fikr, 1955], jilid 2, h. 36).

c. Kaidah fiqh:

ا.ه م ي ر ح ىت ل ع ل ي ل د ل د ي ن أ ل إ ة اح ب ل اة ل ام ع ىالم ف ل ص ل أ

Artinya: ―Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan

kecuali ada dalil yang mengharamkannya.‖

d. Fatwa:

Fatwa Dewan Syariah Nasional No.05/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Jual Beli Salam.

3. Rukun dan Syarat Bai Salam

a. Rukun Jual Beli Salam

Jumhur Ulama berpandangan bahwa rukun Salam ada tiga, yaitu

pertama sighah yang mencakupi ijab dan kabul, kedua, pihak yang

berakad, orang yang memesan dan menerima pesanan, ketiga, barang

dan uang pengganti uang barang.

Sighah harus menggunakan lafadz yang menunjukkan kata

memesan barang, karena Salam pada dasarnya jual beli di mana

barang yang menjadi objeknya belum ada. Hanya saja diperbolehkan

dengan syarat harus menggunakan kata ―memesan‖ atau Salam. kabul

juga harus menggunakan kalimat yang menunjukkan kata menerima

atau rela terhadap harga. Para pihak harus cakap hukum (baligh atau

mumayyiz dan berakal) serta dapat melakukan akad atau transaksi.

Page 40: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

28

Sementara barang yang menjadi objek jual beli Salam adalah barang

harus milik penuh si penjual, barang yang bermanfaat, serta dapat

diserah terimakan. Sementara modal harus diketahui, modal atau uang

harus diserahkan terlebih dahulu di lokasi akad.

Rukun Salam di atas bila dipilah-pilah sebenarnya ada lima hal,

yaitu:

1) Orang yang memesan (muslim) atau pembeli.

2) Orang yang menerima pesanan (muslim ilaih) atau penjual.

3) Barang yang dipesan (muslam fih).

4) Modal (ra‟su mal al-salam).

5) Akad (ijab dan Kabul).

b. syarat jual beli Salam

Ulama telah bersepakat bahwa Salam diperbolehkan dengan

syarat sebagai berikut:

1) Jenis objek jual beli Salam harus jelas.

2) Sifat objek jual beli Salam harus jelas.

3) Kadar atau ukuran objek jual beli Salam harus jelas.

4) Jangka waktu pemesanan objek jual beli Salam harus jelas.

5) Asumsi modal yang dikeluarkan diketahui masing-masing pihak.

KHES Pasal 103 ayat 1-3 menyebutkan syarat Salam sebagai

berikut: ―(1) jual beli Salam dapat dilakukan dengan syarat kuantitas

dan kualitas barang sudah jelas. (2) kuantitas barang dapat diukur

dengan takaran atau timbangan dan atau meteran. (3) spesifikasi

barang yang dipesan harus diketahui secara sempurna oleh para

pihak.‖

Persyaratan Salam, khususnya syarat modal dan barang secara

lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) syarat modal

Modal dalam Salam harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a) Harus jelas jenisnya, misalnya satuan rupiah, dolar, atau mata

uang lainnya bila modal berupa uang tunai; bisa juga barang

Page 41: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

29

yang bernilai dan terukur, misalnya satuan kilogram atau

satuan meteran dan sejenisnya bila modal berupa barang.

b) Harus jelas macamnya, bila dalam suatu negara terdiri dari

beberapa mata uang. Bila modal berupa barang, misalnya

beras, harus jelas jenis apa.

c) Harus jelas sifat dan kualitasnya, baik sedang atau buruk;

ketiga syarat ini menghindari ketidakjelasan modal yang

diberikan pembeli kepada penjual, sehinga mencegah

terjadinya perselisihan di antara penjual dan pembeli.

d) Harus jelas kadar modal bila modal memang suatu yang

berkadar. Hal ini tidak cukup dengan isyarat, harus jelas dan

eksplisit.

e) Modal harus segera diserahkan di lokasi akad atau transaksi

sebelum kedua belah pihak berpisah; apabila kedua belah

pihak berpisah sebelum pemesan memberikan modal, maka

akad dianggap rusak dan tidak sah.

2) syarat barang yang dipesan (muslam fil)

Barang yang menjadi objek jual beli Salam harus memenuhi

syarat sebagai berikut:

a) Harus jelas jenisnya; seperti beras jagung dan sejenisnya.

b) Harus jelas macamnya; seperti beras rojo lele, pandan wangi

dan sejenisnya.

c) Harus jelas sifat dan kualitasnya; seperti beras IR yang bagus,

sedang atau yang berkualitas rendah.

d) Harus jelas kadarnya; seperti dalam satuan kilogram, takaran

sentimeter, bilangan atau satuan ukuran-ukuran lainnya.

e) Barang tidak dibarter dengan barang sejenis yang akan

menyebabkan terjadinya riba fadl.

f) Barang yang dipesan harus dapat dijelaskan spesifikasinya;

apabila barang tidak dapat dijelaskan spesifikasinya, seperti

mata uang rupiah atau dirham, maka Salam tidak sah.

Page 42: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

30

g) Penyerahan barang harus di waktu kemudian, tidak

bersamaan dengan penyerahan harga pada waktu terjadinya

akad; bila barang diserahkan langsung maka tidak disebut

Salam, akan tetapi jual beli biasa; menurut Ulama Hanafiyah

jangka waktu Salam adalah sekitar satu bulan, sementara

menurut Malikiyah sekitar setengah bulan atau 15 hari;

karena jangka waktu tersebut yang umum terjadi pada

pemesanan barang.

h) Kadar objek dalam akad Salam harus jelas dan pasti, karena

dalam jual beli Salam tidak berlaku khiyar syarat kedua belah

pihak atau salah satunya.

i) Tempat penyerahan barang harus jelas, ini adalah persyaratan

menurut Hanafiyah.

j) Objek akad Salam atau barang yang diperjualbelikan

merupakan barang yang dapat dijelaskan sifat, jenis, kadar,

macam dan kualitasnya.8

Selain itu, ketentuan pembayaran dan barang tentang Salam dijelaskan

dalam fatwa Salam dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Ketentuan tentang Pembayaran:

1) Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa

uang, barang, atau manfaat.

2) Pembayaran harus dilakukan pada saat kontrak disepakati.

3) Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang.

b. Ketentuan tentang Barang:

1) Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai hutang.

2) Harus dapat dijelaskan spesifikasinya.

3) Penyerahannya dilakukan kemudian.

4) Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan

berdasarkan kesepakatan.

8 Imam Mustofa, Fiqih Muamalah Kontemporer, (Depok: PT. Raja Grafindo Persada,

2018), h. 85-91.

Page 43: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

31

5) Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya.

6) Tidak boleh menukar barang, kecuali dengan barang sejenis

sesuai kesepakatan.9

Namun demikian, terdapat juga syarat-syarat lain yang menjadi

titik perbedaan antar mazhab. Syarat-syarat tersebut antara lain

(Usmani, 1999) sebagai berikut:

a) Menurut mazhab Hanafi, komoditas yang akan dijual dengan akad

Salam tetap tersedia di pasar semenjak akad efektif sampai saat

penyerahan. Jika komoditas tersebut tidak tersedia di pasar pada

saat akad efektif, Salam tidak dapat dilakukan meskipun

diperkirakan komoditas tersebut akan tersedia di pasar pada saat

penyerahan namun, ketiga mazhab yang lain ( Syafi‘I, Maliki, dan

Hambali) berpendapat bahwa ketersediaan komoditas pada saat

akad efektif bukan merupakan syarat sahnya akad Salam. Yang

penting bahwa komoditas tersebut tersedia pada saat penyerahan.

Pendapat ini diterapkan untuk kondisi sekarang.

b) Menurut mazhab Hanafi dan Hambali, waktu penyerahan minimal

satu bulan dari tanggal efektif. Jika waktu penyerahan ditetapkan

kurang dari satu bulan, maka akad Salam tidak sah. Mereka

berargumen bahwa Salam diperbolehkan untuk memenuhi

kebutuhan petani dan pedagang kecil sehinggan kepada mereka

seharusnya diberi kesempatan yang cukup untuk mendapatkan

komoditas yang dimaksud. Mereka mungkin tidak dapat memasok

komoditas tersebut dalam waktu kurang dari satu bulan. Selain

itu, harga dengan akad Salam pada umunya lebih murah dari

harga tunai. Konsesi mengenai harga ini dapat dijustifikasi hanya

ketika komoditas tersebut diserahkan setelah periode waktu

tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap harga. Periode waktu

kurang daripada satu bulan biasanya tidak berpengaruh terhadap

9 Fatwa Dewan Syariah Nasional No.05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Salam. h. 3.

Page 44: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

32

harga. Batas waktu penyerahan minimum harus tidak kurang dari

satu bulan.

Imam Malik mendukung pendapat bahwa harus ada jangka waktu

minimum tertentu dalam akad Salam. Namun, beliau perpendapat

bahwa jangka waktunya tidak kurang dari 15 hari karena harga di

pasar dapat berubah dalam semalam. Pendapat ini ditentang oleh

beberapa ahli hukum fikih yang lain, seperti Imam Syafi‘I dan

beberapa Ulama Hanafi. Mereka mengatakan bahwa Rasulullah

Saw. tidak menetapkan periode minimum sebagai syarat sahnya

akad Salam. Satu-satunya syarat yang harus disebutkan dalam

hadis adalah bahwa waktu penyerahan harus ditetapkan secara

tegas sehingga tidak boleh ada batas waktu minimum. Para pihak

dapat menetapkan tanggal penyerahan kapan saja mereka setujui

bersama.

Pendapat ini lebih sesuai kondisi saat ini karena rasulullah Saw.

tidak menetapkan periode minimum. Para ahli hukum Islam

menetapkan periode yang berbeda-beda dari satu hari sampai satu

bulan. Jelas bahwa mereka melakukan itu atas dasar kemanfaatan

dan perhatian terhadap kepentingan pedagang kecil. Namun,

kemanfaatan ini dapat berbeda dari waktu ke waktu dan daru satu

tempat ke tempat lain. Demikian juga, kadang-kadang bagi

pedagang lebih baik menetapkan periode waktu minimum yang

lebih pendek. Dalam masalah harga, penetapan harga dengan akad

salam tidak harus lebih rendah daripada harga pasar pada hari itu.

Penjual sendiri yang lebih tau mengenai kepentingannya. Jika

penjual menyetujui penyerahan barang yang lebih awal secara

sukarela, maka tidak ada alasan untuk melarangnya. Para ahli

hukum Islam kontemporer tertentu memilih pendapat ini karena

lebih sesuai untuk transaksi zaman sekarang.

Dari pembahasan diatas jelas bahwa akad Salam dimaksudkan

sebagai bentuk pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan pedagang

Page 45: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

33

dan petani kecil sebagai penjual yang membutuhkan modal awal

untuk dapat menjalankan usahanya untuk memenuhi pesanan

pembeli. Bentuk pembiayaan Salam ini dapat juga dilakukan oleh

perbankan syariah modern, khususnya untuk membiayai sektor

pertanian. Bank syariah dapat mengambil keuntungan dari

perbedaan harga Salam yang lebih rendah daripada harga tunai.

Untuk memastikan penyerahan barang pada tanggal yang

ditentukan, bank dapat meminta jaminan.

Karena dalam akad Salam ini bank bertindak sebagai penyedia

pembiayaan, dan tidak sebagai pembeli akhir komoditas yang

diproduksi oleh penjual, bank kemudian menjual kembali dengan

akad Salam paralel kepada pembeli akhir dengan waktu

penyerahan barang yang sama. Dapat juga bank (sebagai

penjual/muslam ilaihi) menerima pesanan barang dari nasabah

(pembeli/muslam), kemudian bank (sebagai pembeli/muslam)

memesankan permintaan barang nasabah kepada produsen penjual

(muslam ilaihi) dengan pembayaran di muka, dengan jangka

waktu penyerahan yang disepakati bersama.10

4. Jenis Akad Salam

Ada dua jenis dari akad Salam :

a. Salam biasa

Salam biasa adalah transaksi atau akad jual beli dimana barang

yang diperjualbelikan belum ada ketika transaksi dilakukan, dan

pembeli melakukan pembayaran dimuka sedangkan penyerahan

barang baru dilakukan di kemudian hari. Ini yang terjadi pada skala

kecil, biasanya transkasi penjualan dalam masyarakat, pasar

tradisional, atau di medsos serta lainnya. Jadi dalam transaksi salam

ini hanya terjadi diantara dua orang yaitu si penjual dan si pembeli.

10

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada, 2007),

h. 93-95.

Page 46: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

34

Berbeda dengan salam paralel yang melibatkan pihak ketiga sebagai

penyedia barang (supplier).

b. Salam paralel

Salam paralel adalah akad Salam yang dilakukan dua transaksi

Salam yaitu antara pemesanan pembeli dan penjual serta antara

penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak ketiga lainnya. Hal ini

terjadi ketika penjual tidak memiliki barang pesanan dan si penjual

memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan

tersebut.11

5. Perbedaan antara Jual Beli Salam dengan Jual Beli Biasa

Semua syarat-syarat dasar suatu akad jual beli biasa masih tetap ada

pada jual beli Salam. Namun ada beberapa perbedaan antara keduanya.

Misalnya:

a. Dalam jual beli Salam, perlu ditetapkan periode pengiriman barang,

yang dalam jual beli biasa tidak perlu.

b. Dalam jual beli Salam, komoditas yang tidak dimiliki oleh penjual

dapat dijual; yang dalam jual beli biasa tidak dapat dijual.

c. Dalam jual beli Salam, hanya komoditas yang secara tepat dapat

ditentukan kualitas dan kuantitasnya dapat dijual, yang dalam jual beli

beli biasa, segala komoditas yang dapat dimiliki bisa dijual, kecuali

yang dilarang oleh Alquran dan Hadis.

d. Dalam jual beli Salam, pembayaran harus dilakukan ketika membuat

kontrak; yang dalam jual beli biasa, pembayaran dapat ditunda atau

dapat dilakukan ketika pengiriman barang berlangsung.

Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa aturan asal pelarangan jual beli

yaitu tidak adanya barang, telah dihapuskan dengan pertimbangan

kebutuhan masyarakat terhadap kontrak Salam.12

11

Moh Syaiful Suib, ―Implikasi Force Majeure pada Akad Perspektif Ushul Fiqh dan Fiqh

(Studi pada Akad Salam)‖, Profit, Vol.2, No. 2 (2018). h. 56. 12

Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah Fiqh Muamalah, Jakarta: Kencana, 2015. h. 115-116.

Page 47: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

35

Selain perbedaan-perbedaan yang disebutkan di atas ada satu

perbedaan lain yang menjadi ciri khas pembeda antara jual beli Salam

dengan jual beli biasa, yaitu terletak pada khiyar yang melekat di antara

keduanya.

Secara terminologi, khiyar adalah pilihan untuk melanjutkan jual beli

atau membatalkannya karena ada cacat pada barang yang dijual, atau ada

perjanjian pada waktu akad, atau karena sebab yang lain. Tujuan

diadakannya khiyar adalah untuk mewujudkan maslahat bagi kedua belah

pihak sehingga tidak ada rasa menyesal setelah akad selesai, karena

mereka sama-sama rela atau setuju.

Jika dilihat dari macamnya, khiyar terbagi beberapa macam

diantaranya adalah:

1. Khiyar majlis.

2. Khiyar syarat.

3. Khiyar aib.

4. Khiyar ru‟yah.13

Jenis khiyar yang melekat pada jual beli Salam adalah khiyar ru‟yah.

Khiyar ru‟yah adalah khiyar atau pilihan untuk meneruskan akad atau

membatalkannya, setelah barang yang menjadi objek akad dilihat oleh

pembeli. Hal ini terjadi dalam kondisi di mana barang yang menjadi objek

akad tidak ada di majelis akad, kalaupun ada hanya contohnya saja,

sehingga pembeli tidak tahu apakah barang yang yang dibelinya itu baik

atau tidak. Setelah pembeli melihat langsung kondisi barang yang

dibelinya, apabila setuju, ia bisa meneruskan jual belinya dan apabila tidak

setuju, ia boleh mengembalikannya kepada penjual, dan jual beli

dibatalkan, sedangkan harga dikembalikan seluruhnya kepada pembeli.

Jumhur Ulama membolehkan jual beli barang yang ghaib (tidak ada

di majelis akad), tanpa menyebutkan sifat, dan kepada pembeli diberikan

hak khiyar ru‟yah, atau dengan disebutkan sifatnya yang dikehendaki, dan

kepadanya (pembeli) diberikan hak khiyar sifat. Dalam konteks ini apabila

13

H. Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Amzah, 2013), h. 216-222.

Page 48: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

36

pembeli telah melihat barang yang menjadi objek akad jual beli, maka ia

boleh memilih antara meneruskan jual beli atau membatalkannya dan

barang dikembalikan kepada penjual, baik barangnya sesuai dengan sifat

yang dikemukakan atau tidak.

Waktu penetapan khiyar bagi pembeli berlaku pada saat ia melihat

barang yang dijual, bukan sebelumnya. Apabila jual beli diteruskan

sebelum barangnya dilihat, maka jual beli tidak mengikat, dan khiyar tidak

gugur.14

Pada jual beli biasa khiyar yang melekat pada para pihak adalah

khiyar majelis. Pengertian khiyar majelis sebagaimana dikemukakan oleh

Sayid Sabiq adalah suatu khiyar yang diberikan kepada kedua belah pihak

yang melakukan akad untuk meneruskan atau membatalkan jual beli

selama mereka masih berada di majelis akad, setelah terjadinya ijab dan

kabul, dengan syarat tidak ada perjanjian tidak khiyar.15

Walaupun jual beli Salam dengan jual beli biasa terdapat beberapa

perbedaan, namun keduanya masih sama-sama dalam kategori jual beli

dalam hukum perdata, yang membedakan hanya beberapa mekanismenya

saja. Hukum jual beli di Indonesia telah lama diatur di dalam KUHPerdata

jauh sebelum diterbitkannnya fatwa-fatwa jual beli oleh DSN-MUI

sebagai rujukan spesifik untuk masyarakat muslim.

Hukum yang sangat dasar dalam jual beli diatur dalam KUHPerdata

terdapat pada Buku Ketiga Bab V tentang Jual Beli pada Pasal 1457

sampai dengan Pasal 1540 KUHPerdata. Pengertian jual beli menurut

KUHPerdata terdapat pada Pasal 1457 yaitu: ―Jual beli adalah suatu

persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk

menyerahkan suatu barang, dan pihak yang lain untuk membayar harga

yang dijanjikan.‖ Dan pada Pasal 1458 dilanjutkan, ―Jual beli dianggap

telah terjadi antara kedua belah pihak, segera setelah orang-orang itu

14

H. Ahmad Wardi Muslich, h. 236-238. 15

Ibid, h. 223.

Page 49: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

37

mencapai kesepakatan tentang barang tersebut beserta harganya, meskipun

barang itu belum diserahkan dan harganya belum dibayar.‖

C. Perdagangan Elektronik

1. Electronic Commerce

a. Pengertian

Secara garis besar, perdagangan elekronik (e-commerce)

didefinisikan sebagai cara untuk menjual dan membeli barang-barang

dan jasa lewat jaringan internet, tetapi hal ini tentu saja mencakup

berbagai aspek. Ferraro (2008) mengatakan bahwa yang dimaksud

dengan e-commerce adalah aktivitas penjualan dan pembelian barang

atau jasa melalui fasilitas internet. Media yang populer dalam aktivitas

e-commerce adalah world wide web (www).

Oleh karenanya, perbaikan terus menerus mengenai pelayanan

yang disediakan oleh sistem web e-commerce akan mempunyai

pengaruh yang besar pada tingkat penjualan dan kepuasan

konsumen.16

Eletronic commerce (e-commerce) merupakan satu set dinamis

teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan

perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi

elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang

dilakukan secara elektronik (Purbo & wahyudi 2001). Sepadan dengan

penjelasan Laudon & Traver (2009) bahwa e-commerce adalah

penggunaan internet, web, dan aplikasi untuk transaksi bisnis secara

digital yang memungkinkan terjadinya transaksi komersil antar

organisasi dan atau individu. Transaksi digital yang dimaksud

meliputi proses mediasi. Dapat disimpulkan bahwa e-commerce

adalah transaksi komersil bisnis termasuk mediasi yang dilakukan

16

Heksawan Rahmadi dan Deni Malik, ―Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Risiko

terhadap Keputusan Pembelian E-Commerce pada Tokopedia.com di Jakarta Pusat‖, Revormasi

Administrasi, Vol. 3, No. 1, (Maret, 2016), h. 128.

Page 50: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

38

melalui media elektronik yang dilakukan antar organisasi dan atau

individu.17

Menurut Ustadiyanto (2001:11) dalam praktiknya, e-commerce

dikelompokkan menjadi dua segmen yaitu business to business (B2B)

dan business to consumer (B2C). B2B e-commerce merupakan bentuk

transaksi perdagangan melalui internet yang dilakukan oleh dua atau

lebih perusahaan, sedangkan B2C e-commerce merupakan transaksi

jual beli melalui internet antara penjual dengan konsumen. Secara

fundamental transaksi business to consumer (B2C) memiliki desain

yang berbeda dengan business to business (B2B). Konsumen yang

dihadapi dalam transaksi business to consumer (B2C) mungkin

memiliki atau tidak memiliki kemampuan dalam mempergunakan

teknologi informasi. Oleh karena itu, di dalam web e-commerce untuk

keperluan B2C mutlak harus dipasang panduan atau bantuan bagi

konsumen yang mengalami kesulitan. Jika dibandingkan dengan B2B,

jumlah transaksi B2C lebih besar, tetapi nilai transaksinya lebih

kecil.18

Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo)

mengatakan perlindungan konsumen dalam transaksi digital telah

diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Informasi dan Transsaksi Elektronik (UU ITE) dan Peraturan

Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan

Transaksi Elektronik (PP PSTE). Ketika ditelusuri Pasal 28 ayat 1

dalam Bab VII Perbuatan Terlarang berbunyi ―Setiap orang dengan

sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan

yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi

Elektronik.‖19

17

Fadhlir Rahman, ―Strategi UMKM dalam Membangun Brand Toko Online di

Marketplace (Studi pada Komunitas Tokopedia di Kota Bekasi‖, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),

Vol. 53 No. 1 (Desember, 2017), h. 42. 18

Heksawan Rahmadi, h. 129. 19

Cnnindonesia.com/ https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20181213200948-185-

353530/kominfo-perlindungan-konsumen-e-commerce-telah-diatur-uu-ite /2019/12/21.

Page 51: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

39

b. Karakteristik E-Commerce

E-commerce memiliki karakteristik tersendiri apabila

dibandingkan dengan transaksi konvensional/tradisional. Pedoman

yang perlu diperhatikan dalam transaksi perdagangan melalui e-

commerce dapat dibagi menjadi dalam 4 (empat) bagian yaitu:

1) Dari sisi produsen/pelaku usaha;

Kedudukan produsen dalam hubungannya dengan transaksi

perdagangan relatif lebih kuat apabila dibandingkan dengan

konsumen. Salah satu bukti kuatnya kedudukan itu adalah

produsen berada pada pihak penyedia produk sedangkan

konsumen berada pada pihak yang membutuhkan produk,

sehingga apapun yang ditentukan oleh produsen sepanjang

konsumen membutuhkan produk itu maka konsumen akan

menyetujuinya, sehingga lahirlah bentuk-bentuk kontrak baku

(standart contract) yang menonjolkan prinsip take it or leaves it.

Kuatnya kedudukan produsen sedapat mungkin harus diawasi

karena tanpa pengawasan maka dapat menimbulkan kerugian bagi

konsumen.

Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan perlindungan

konsumen dalam transaksi melalui e-commerce, maka

perlindungan terhadap konsumen dapat diberikan dalam bentuk:

a) pemberitahuan identitas produsen/pelaku usaha secara jelas

yang meliputi alamat tempat berusaha (termasuk email),

telepon, jenis usaha yang dikelola, apabila memiliki pabrik,

perkebunan atau tempat pengolahan lainnya maka

dicantumkan alamat pabrik, perkebunan dsb;

b) Apabila produsen/pelaku usaha merupakan kantor/

perusahaan cabang harus diberitahu alamat

kantor/perusahaan induknya;

c) Memiliki ijin yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang

untuk menyelenggarakan bisnisnya.

Page 52: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

40

2) Dari sisi konsumen;

Konsumen sebagai pihak yang membutuhkan produk

seringkali belum mulai melakukan transaksi diharuskan untuk

memberikan informasi yang lengkap mengenai identitas diri atau

perusahaan (apabila konsumennya adalah perusahaan). Hal yang

wajar apabila produsen berkepentingan atas informasi tersebut

karena melalui informasi inilah produsen dapat menilai

kredibilitas konsumen, apakah konsumen adalah pembeli yang

sungguh-sungguh atau tidak.

Sebaliknya, apakah ada jaminan bahwa data diri/identitas

konsumen (perorangan/perusahaan) tidak digunakan

(dikomersialkan) oleh produsen seperti untuk pengiriman brosur

pemasaran perusahaan. Padahal konumen sangat memperhatikan

aspek keamanan dan kerahasiaan dari informasi pribadinya dalam

online transaction. Untuk melindungi konsumen dari

penyalahgunaan informasi (berupa data diri) maka perlu adanya

jaminan dari produsen bahwa data/identitas konsumen tidak akan

dopergunakan secara menyimpang diluar peruntukannya tanpa

seijin konsumen.

3) Dari sisi produk (barang dan jasa)

Informasi produk sangat penting diketahui oleh konsumen,

karena melalui informasi ini konsumen dapat mengambil

keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak. tingkat

pengenalan konsumen pada produk yang akan dibeli bermacam

ragamnya. Bagi konsumen yang mengetahui produk maka

informasi prooduk tidak begitu penting karena hanya akan

dijadikan sebagai pelengkap saja, tetapi sebaliknya bagi

konsumen yang tidak tahu (awam), maka pengenalan produk

sangat penting karena kesalahan dalam memilih produk dapat

merugikan konsumen.

Page 53: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

41

Di beberapa negara sudah ada pengaturan mengenai promosi

yang ditujukan bagi konsumen anak-anak, hal ini disebabkan

anak-anak kadang kala mengalami kesukaran dalam memahami

produk apa yang dimaksud dalam promosi tersebut. Sehingga

penjual (produsen) harus melakukan tindakan/perlakuan khusus

terhadap suatu produk atau penggunanya yang ditawarka pada

anak-anak guna menghindari salah pengertian.

Oleh karena itu, dalam menawarkan produknya (barang/jasa)

mereka prosdusen diwajibkan untuk:

a) Memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai

produk yang ditawarkan sehingga konsumen tidak disesatkan

terutama informasi yang sifatnya mendasar (kualitas produk

apakah asli atau imitasi, baru atau bekas, jenis produk,

ukuran) disamping informasi-informasi lain yang relevan

seperti keunggulan-keunggulan dari produk, kekurangan dsb.

Hal ini penting guna membantu konsumen dalam mengambil

keputusan apakah akan membeli produk atau tidak;

b) Informasi mengenai produk harus diberikan melalui bahasa

yang mudah dimengerti dan tidak menimbulkan penafsiran

secara berlebihan;

c) Memberikan jaminan bahwa produk yang ditawarkan aman

atau nyaman untuk dikonsumsi atau dipergunakan;

d) Memberikan jaminan bahwa produk yang diterima sesuai

dengan apa yang ditawarkan oleh produsen saat diiklankan

(dipromosikan).

4) Dari segi transaksi;

Perlu diketahui bahwa tidak semua konsumen paham dalam

melakukan transaksi melalui internet, sehingga produsen perlu

mencantumkan dalam website-nya informasi yang jelas dan

lengkap mengenai mekanisme transaksi serta hal-hal lainnya

berkenaan dengan transaksi, seperti:

Page 54: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

42

a) Syarat-syarat yang harus dipenuhi konsumen dalam

melakukan transaksi.

b) Kesempatan bagi konsumen untuk mengkaji ulang transaksi

yang akan dilakukan sebelum mengambil keputusan, hal ini

dimaksudkan untuk menghindari adanya kesalahan yang

dibuat oleh konsumen.

c) Harga dari produk yang ditawarkan, apakah sudah termasuk

pajak atau belum, termasuk ongkos kirim atau belum.

d) Mata uang apa yang dipakai.

e) Bagaimana mekanisme pengiriman barangnya (dikenal

adanya berbagai system pengiriman barang).

f) Produsen harus menyediakan suatu rekaman transaksi

(record of transaction) yang setiap saat bisa diakses oleh

konsumen yang didalamnya memuat segala sesuatu

perkenaan dengan transaksi yang sedang/tengah dilakukan.

Hal ini penting untuk kepentingan pembuktian apabila

dikemudian hari timbul sengketa.

g) Informasi mengenai dapat/tidaknya konsumen

mengembalikan barang yang sudah dibeli, apabila

diperkenankan, bagaimana mekanismenya.

h) Apakah diberikan jaminan penggantian barang atau

penggantian uang, apabila produk yang diterima tidak sesuai

atau rusak.

i) Mekanisme penyelesaian sengketa.

j) Jangka waktu pengajuan klaim yang wajar (reasonable

time).20

20

Dikdik M. Arif Mansur dan Elisatris Gultom, CYBER LAW Aspek Hukum Teknologi

Informasi, (Bandung, PT Refika Aditama, 2005), h. 159-162.

Page 55: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

43

2. Marketplace

a. Pengertian

Berdasarkan definisi marketplace merupakan sebuah wadah jual

beli yang melakukan kegiatan menjual suatu barang ataupun jasa

kepada para pembeli. Biasanya marketplace berbentuk pasar

elektronik atau online. Di Indonesia, PT Tokopedia Indonesia adalah

salah satu contoh model bisnis marketplace. Dengan menggunakan

website tokopedia.com. Namun, konsep marketplace berbeda dengan

konsep toko online. toko online dapat diilustrasikan sebagai sebuah

toko retail yang menjual produknya secara virtual. Salah satu contoh

dari toko online adalah Bhineka.com. toko online tersebut merupakan

situs e-commerce yang menjadi pelopor toko online di Indonesia,

bahkan, bhineka.com menjadi salah satu situs toko online terbesar di

Indonesia sejak dibuat pada tahun 1997. Sedangkan marketplace dapat

diilustrasikan sebagai sebuah pasar tradisional yang mempunyai

banyak orang berkumpul di dalam satu tempat untuk melakukan

kegiatan-kegiatan jual beli secara online. Biasanya pihak marketplace

berperan sebagai perantara penjual dan pembeli dalam bentuk website

yang bertujuan untuk mewadahi pertemuan dan melakukan transaksi

secara legal antara pihak penjual dengan pembeli.21

Boris Wertz dan Angela Tran Kingyens (2013), Marketplace di

definisikan sebagai berikut :

―Sebuah online marketplace (pasar online) adalah jenis dari situs

e-commerce yang menghubungkan bagi mereka para penyedia produk

atau jasa (penjual) dengan mereka yang mencari untuk membeli

produk atau layanan (pembeli). Pembeli dan penjual ini mungkin

memiliki kesulitan menemukan satu sama lain sebelumnya, dan

21

Bala Putra Dewa dan Djoko Budiyanto Setyohadi, ―Analisis Dampak Faktor Costumer

Relationship Management dalam Melihat Tingkat Kepuasan dan Loyalitas pada Pelanggan

Marketplace di Indonesia‖, Telematika, Vol. 14, No.01, (April, 2017), h. 35.

Page 56: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

44

dengan demikian online marketplace (pasar online) menciptakan

efisiensi di pasar lainnya (offline) yang dianggap tidak efisien.‖ 22

b. Penyelesaian Sengketa Elektronik

Setiap perikatan dalam ranah hukum perdata harus dibuatkan

klausul penyelesaian sengketa dalam setiap perjanjian, gunanya adalah

untuk mengantisipasi apabila dari salah satu pihak melakukan cedera

janji atau wanprestasi kepada pihak yang lainnya. Dalam transaksi e-

commerce, Alternaltive Dispute Resolution (ADR) merupakan solusi

yang cukup cepat dan tepat untuk menyelesaian sengketa elektronik.

Berikut adalah penjelasan mengenai ADR dan macam-macam

mekanisme penyelesaian sengketa alternaltif:

1) ADR Solusi dalam Sengketa Elektronic Commerce

Kompleksitas transaksi perdagangan dengan mempergunakan

internet disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: tidak

bertemunya pihak penjual dan pembeli secara fisik, tempat

kediaman para pihak berjauhan, sistem hukum yang berbeda

antara para pihak. Kondisi ini tentunya berpotensi menimbulkan

berbagai permasalahan yang membutuhkan penyelesaian secara

tepat. Oleh karena itu, masalah penyelesaian sengketa yang efektif

dan efisien dalam transaksi e-commerce merupakan hal yang

sangat penting untuk dicapai dalam upaya menciptakan iklim

perdagangan yang kondusif.

Secara umum, ada beberapa bentuk mekanisme yang dikenal

dalam sistem penyelesaian sengketa, yaitu: melalui proses

ajudikasi (adjudicative prosess), yang meliputi peradilan dan

arbitrasi serta proses konsensus (consensus prosess), seperti

negosiasi, mediasi, konsiliasi.

22

Fadhlir Rahman, ―Strategi UMKM dalam Membangun Brand Toko Online di

Marketplace (Studi pada Komunitas Tokopedia di Kota Bekasi)‖, Jurnal Administrasi Bisnis

(JAB), Vol. 53, No. 1 (Desember 2017), h. 42.

Page 57: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

45

Sekalipun bentuk mekanisme penyelesaian sengketa (ADR)

banyak macamnya, tetapi diupayakan agar mekanisme

penyelesaian yang dipilih adalah sistem penyelesaian yang efektif,

adil, tidak menyita waktu serta biaya yang murah. Sebagaimana

dinyatakan dalam Guidelines for Consumer Protection in the

Context og Electronic Commerce, yang dikeluarkan oleh

Organisation for Economic Co-operation and Development

(OECD):

“Businesses consume representative and goverments should

work together to continue to provide consumers with the option of

alternaltive dispute resolution mechanism that provide effective

resolution of the dispute in a fair and timely manner and without

undue cost or burden to the consumer.”

Dimungkinkan mekanisme penyelesaian sengketa alternaltif

dipergunakan dalam sengketa e-commerce, mengingat proses

penyelesaian melibatkan para ahli di bidangnya sehingga dapat

mempercepat tercapainya suatu penyelesaian yang adil. Di

samping itu, mekanisme penyelesaian sengketa alternaltif pun

menyediakan penyelesaian yang murah, rahasia, serta dapat

dipercaya.

Beberapa ahli yang berkecimpung dalam industri teknologi

informasi berpendapat bahwa e-commerce tidak akan berkembang

dengan baik kecuali bila pihak-pihak yang terlibat di dalamnya

(stakeholders) dapat menjamin penyelesaian dan pelaksanaan

transaksi secara fair. Hal ini menunjukkan bahwa

maju/mundurnya perkembangan transaksi e-commerce sangat

dipengaruhi oleh tersedianya mekanisme penyelesaian sengketa

yang baik.23

23

Dikdik M. Arif Mansur dan Elisatris Gultom, CYBER LAW Aspek Hukum Teknologi

Informasi, (Bandung, PT Refika Aditama, 2005), h. 171-172.

Page 58: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

46

2) Macam-macam mekanisme penyelesaian sengketa alternaltif

Terdapat beberapa macam mekanisme penyelesaian

asengketa, yaitu:

a) Arbitrase

Istilah arbitrase berasal dari kata “arbitrare” (bahasa

lain), yang berarti kekuasaan untuk menyelesaikan sesuatu

perkara menurut kebijaksanaan (Umar dan Kanrdono,

1995:2). Apabila memperhatikan pengertian di atas nampak

jelas bahwa lembaga arbitrase memang dimaksudkan

menjadi suatu lembaga yang berfungsi untuk menyelesaikan

suatu perkara atau sengketa tetapi tidak mempergunakan

suatu metode penyelesaian yang klasik. Dalam hal ini

lembaga peradilan.

Pasal 1 angka 1 dari Undang-undang Nomor 30 Tahun

1999 tentang Arbitrase dan Alternaltif Penyelesaian

Sengketa, memberikan definisi arbitrasi sebagai cara

penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum

yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara

tertulis oleh para pihak yang bersengketa.

Pemilihan lembaga arbitrase untuk menyelesaikan

sengketa yang timbul di antara para pihak dilandasi oleh

banyaknya keuntungan yang diperoleh, antara lain:

(1) keuntungan dari satu peradilan arbitrase sebagaimana

tersebut diatas ialah menang waktu, karena dapat

dikontrol oleh para pihak sehingga kelambatan dalam

proses peradilan pada umunya dapat dihindari.

(2) di samping keuntungan tersebut, kerahasiaan proses

penyelesaian sengketa merupakan suatu hal yang sangat

dibutuhkan dalam dunia usaha dapat dikatakan lebih

terjamin.

Page 59: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

47

(3) Macam-macam bukti dalam penyelesaian perselisihan

yang tidak terletak dalam bidang yuridis pun dapat

digunakan, sehingga tidak perlu terlambat karena

ketentuan undang-undang mengenai pembuktian yang

bersangkutan.

(4) Suatu putusan arbitrase pada umumnya terjamin, tidak

memihak, mantap, dan jitu karena diputuskan oleh

(orang) ahli yang pada umunya menjaga nama dan

martabatnya oleh karena berprofesi dalam bidang

tersebut.

(5) Terakhir, peradilan arbitrase berpotensi untuk

menciptakan profesi yang lain, yaitu sebagai arbiter yang

merupakan faktor pendorong untuk para ahli untuk lebih

menekuni bidangnya untuk mencapai tingkat paling atas

secara nasional.

b) Negosiasi

Kata negosiasi pada umumnya dipakai untuk suatu

perbicaraan atau perundingan dengan tujuan mencapai suatu

kesepakatan antara para peserta tentang hal yang

dirundingkan.

Hal yang sama dikemukakan oleh C. Chatterjee yang

menyatakan, To negotiate means to “hold communication or

conference for the purpose of arranging some matter by

mutual agreement, to discuss a metter with a view to some

settlement or compromise.”

Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

negosiasi merupakan suatu proses pembicaraan atau

perundingan mengenai suatu hal tertentu untuk mencapai

suatu kompromi atau kesepakatan diantara para pihak yang

melakukan negosiasi.

Page 60: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

48

Menurut Howard Raiffia, sebagaimana dikutip oleh

Suyud Margono, ada beberapa tahapan negosiasi, yaitu:

(1) Tahapan persiapan

Dalam mempersiapkan perundingan, hal pertama

yang perlu dipersiapkan adalah apa yang kita

butuhkan/inginkan. Dengan kata lain, kenali dulu

kepentingan kita sebelum mengenali kepentingan orang

lain. Tahap ini sering diistilahkan know yourself. Dalam

tahap persiapan kita juga perlu menelusuri berbagai

alternaltif lainnya apabila alternaltif terbaik atau

maksimal tidak tercapai atau disebut BATNA (best

alternaltive to a negotiated agreement).

(2) Tahap tawaran awal (Opening Gambit)

Pada tahap ini, biasanya perunding mempersiapkan

strategi tentang hal-hal yang berkaitan dengan

pertanyaan siapakah yang harus terlebih dahulu

menyampaikan tawaran. Apabila kita menyampaikan

tawaran awal dan perunding lawan tidak siap (ill

prepared), terdapat kemungkinan tawaran pembuka

kita mempengaruhi persepsi tentang reservation price

dari perunding lawan.

(3) Tahap pemberian konsesi (The Negotiated Dance)

Konsesi yang harus dikemukakan tergantung pada

konteks negosiasi dan koneksi yang diberikan oleh

perunding lawan. Dalam tahapan ini, seseorang

perunding harus dengan tepat melakukan kalkulasi

tentang agresifitas serta harus bersikap manipulatif.

(4) Tahap akhir (End Play)

Tahap akhir permainan adalah pembuatan

komitmen atau membatalkan komitmen yang telah

dinyatakan sebelumnya.

Page 61: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

49

Lebih lanjut Howard Raiffia menyatakan agar

suatu negosiasi dapat berlangsung secara efektif dan

mencapai kesepakatan yang bersifat stabil, terdapat

beberapa kondisi yang mempengaruhinya, yaitu:

(1) Pihak-pihak bersedia bernegosiasi secara sukarela

berdasarkan kesadaran penuh (willingness).

(2) Pihak-pihak siap melakukan negosiasi

(preparedness).

(3) Mempunyai wewenang mengambil keputusan

(authoritative).

(4) Memiliki kekuatan yang relatif seimbang sehingga

dapat menciptakan saling ketergantungan (relative

equal bargaining power).

(5) Mempunyai kemauan menyelesaikan masalah.

c) Mediasi

Mediasi adalah proses pemecahan masalah dimana

pihak luar yang tidak memihak (impartial)

Dan netral bekerja dengan pihak yang bersengketa

untuk membantu mereka memperoleh kesepakatan

perjanjian dengan memuaskan. Berbeda dengan hakim atau

arbiter, mediator tidak mempunyai wewenang untuk

memutuskan sengketa antara para pihak, namun dalam hal

ini para pihak menguasakan kepada mediator untuk

membantu mereka menyelesaikan persoalan-persoalan di

antara mereka.

Menurut Kovact, sebagaimana dikutip oleh Suyud

Margono mediasi yaitu falicitated negociated, it process by

which a neutral third party, the mediator, assist disputing

parties in reaching a mutually satisfaction solution.

Dari rumusan di atas dapat ditarik beberapa hal penting

yaitu:

Page 62: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

50

(1) Mediasi adalah suatu proses penyelesaian sengketa

berdasarkan perundingan.

(2) Mediator terlibat da diterima oleh para pihak yang

bersengketa di dalam perundingan.

(3) Medoator bertugas membantu para pihak yang

bersengketa untuk mencari penyelesaian.

(4) Mediator tidak mempunyai kewenangan membuat

keputusan selama perundingan berlangsung.

(5) Tujuan mediasi adalah untuk mencapai atau

menghasilkan kesepakatan yang dapat diterima pihak-

pihak yang bersengketaguna mengakhiri sengketa.

d) Konsiliasi

Seperti halnya mediasi, konsiliasi (conciliation) juga

merupakan suatu proses penyelesaian sengketa diantara para

pihak dengan melibatkan pihak ketiga yang netral dan tidak

memihak. Biasaanya konsiliasi mengacu pada suatu proses

yang mana pihak ketiga bertindak sebagai pihak yang

mengirimkan suatu penawaran penyelesaian antara para

pihak tetapi perannya lebih sedikit dalam proses negosiasi

dibandingkan seorang mediator.

Seperti juga mediator, tugas dari konsiliator hanyalah

sebagai fasilitator untuk melakukan komunikasi di antara

para pihak sehingga dapat ditemukan solusi oleh para pihak

itu sendiri. Dengan demikian konsiliator hanya melakukan

tindakan-tindakan seperti mengatur waktu dan tempat

pertemuan para pihak, mengarahkan subyek pembicaraan,

membawa pesan dari satu pihak kepada pihak lain jika

pesan tersebut tidak mungkin disampaikan langsung atau

tidak mau bertemu muka langsung, dan lain-lain. 24

24

Dikdik M. Arif Mansur dan Elisatris Gultom, CYBER LAW Aspek Hukum Teknologi

Informasi, (Bandung, PT Refika Aditama, 2005), h. 177-181.

Page 63: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

51

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah jenis penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiry yang

menekankan pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala,

simbol, maupun deskripsi tentang suatu fenomena; fokus dan multi

metode, bersifat alami dan holistik; mengutamakan kualitas,

menggunakan beberapa cara, serta disajikan dengan naratif. Dari sisi lain

dan secara sederhana dapat dikatakan bahwa tujuan penelitian kualitatif

adalah untuk menemukan jawaban terhadap suatu fenomena atas

pertanyaan melalui aplikasi prosedur ilmiah secara sistematis dengan

menggunakan pendekatan kualitatif.1

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yang mengungkapkan

peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan teori–teori hukum

yang menjadi objek penelitian. Demikian juga hukum dalam

pelaksanaannya di dalam masyarakat yang berkenaan dengan objek

penelitian.2Penelitian kualitatif berusaha memahami kompleksitas

fenomena yang diteliti. Peneliti berusaha menginterpretasikan dan

kemudian melaporkan suatu fenomena. Peneliti juga berusaha memahami

suatu fenomena dari sudut pandang sang pelaku di dalamnya. Pemahaman

sang peneliti sendiri dan para pelaku dihaarapkan akan saling melengkapi

dan mampu menjelaskan kompleksitas fenomena yang diamati3

1 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan

(Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), h. 329. 2 H. Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), h. 175.

3 Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar (Jakarta: PT. Indeks, 2012), h. 9.

Page 64: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

52

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian hukum yang penulis kaji adalah tipe pendekatan penelitian

yuridis empiris. Secara definisi, penelitian hukum empiris adalah sebuah

metode penelitian hukum yang berupaya untuk melihat hukum dalam

artian yang nyata atau dapat dkatakan melihat, meneliti bagaimana

bekerjanya hukum di masyarakat.4

Berdasarkan sifat penelitian ini yang menggunakan metode

penelitian bersifat deskriptif analitis, analisis data yang dipergunakan

adalah pendekatan kualitatif terhadap data primer dan data sekunder.

Deskriptif tersebut, meliputi isi dan struktur hukum positif, yatu suatu

kegiatan yang dilakukan oleh penulis untuk menentukan isi atau makna

aturan hukum yang dijadikan rujukan dalam menyelesaikan permasalahan

hukum yang menjadi objek kajian.5

Penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat dirumuskan objek dari

penelitian hukum empiris ini adalah penelitian terhadap peristiwa,

kejadian, dan perbuatan nyata yang terjadi di masyarakat. Dengan kata

lain meneliti bagaimana fenomena hukum di masyarakat. Fenomena ini

apabila diidentifikasi merupakan fenomena sosial yang ada kaitannya

dengan hukum.6

4 Jonaedi Efendi, Metode Penelitian Hukum: Normatif dan Empiris (Depok: Prenadamedia

Group, 2018), h. 150. 5 H. Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), h. 107.

6 Ibid. h. 151.

Page 65: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

53

B. Sumber dan Jenis Data Penelitian

1. Data Sekunder

Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari fatwa Dewan Syariah

Nasional–MUI, buku-buku cetak, berbagai jurnal serta beberapa temuan

pendukung yang didapat langsung dari temuan lapangan.

a. Bahan Hukum Primer :

1) KUHPerdata Buku Ketiga Bab V tentang Jual Beli

2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik

3) Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 05/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Jual Beli Salam.

b. Bahan Hukum Sekunder :

bersumber dari analisis kepustakaan seperti buku cetak, jurnal hukum,

e-commerce, dan ekonomi yang berkaitan dengan objek penelitian.

c. Bahan Hukum Tersier :

merupakan bahan-bahan temuan pendukung yang didapatkan dari

penggunaan aplikasi sebagai pembeli dan pelaku usaha dalam aplikasi

tokopedia.

2. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung melalui survei

pada objek penelitian yang penulis lihat dan amati kemudian disimpulkan

dari apa yang penulis amati itu. Data yang peneliti himpun berupa

penerapan mekanisme transaksi jual beli barang yang dilakukan di

aplikasi tokopedia serta mekanisme penyelesaian masalah di pusat

resolusi tokopedia.

Page 66: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

54

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi penelitian yang lengkap dan

utuh, penulis melakukan langkah-langkah metode pengumpulan data sebagai

berikut:

1. Penelitian Kepustakaan

Merupakan metode pengumpulan data yang penulis lakukan untuk

menghimpun berbagai informasi yang dapat dijadikan acuan kajian

teoritis yang relevan dengan objek masalah penelitian yang diteliti.

Dengan cara menelaah berbagai macam literatur berupa buku-buku,

jurnal, diktat, artikel, dan penelitian terdahulu.

2. Studi dokumentasi

Merupakan catatan temuan dari hasil observasi yang sesuai dengan

fokus masalah penelitian tentang peristiwa sebagai sumber informasi yang

relevan dan akurat. Dokumen itu dapat berupa tulisan, foto, tangkapan

layar, dan segala riwayat aktifitas pengguna di dalam aplikasi yang

berkaitan dengan penelitian.

3. Pengamatan (Observasi)

Teknik yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah observasi

non-partisipan dengan pengamatan yang tidak dilakukan di dalam kantor

atau dengan menjadi pegawai, akan tetapi dengan menjadi bagian dari

pengguna aplikasi dan juga mengamati pengguna lain. Dalam hal ini

penulis melakukan pengamatan langsung terhadap praktik transaksi jual

beli yang dilakukan di tokopedia. Selain itu penulis juga mengamati

perilaku para buyer terhadap review yang diberikan terhadap suatu barang

dan mengamati perilaku seller dalam kejujuran dan keterbukaan informasi

yang diberikan kepada calon pembeli serta penyelesaian sengketa pada

pusat resolusi di dalam aplikasi (after seles).

Page 67: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

55

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis kualitatif empiris. Yaitu dengan menganalisis ketentuan dalam

fatwa serta temuan dilapangan yang berkaitan secara komprehensif.

Pendekatan kualitatif sebenarnya merupakan tata cara penelitian yang

menghasilkan data deskriptif, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden

secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata. Yang diteliti dan dipelajari

adalah objek penelitian yang utuh. Dengan demikian, maka dengan

mempergunakan metode kualitatif, seorang peneliti terutama bertujuan untuk

mengerti atau memahami gejala yang ditelitinya7

Dalam penelitian ini penulis berusaha menguraikan pengujian

terhadap efektifitas hukum pada faktor yang dapat mempengaruhi hukum itu

berfungsi di dalam masyarakat. Dalam hal ini penulis mengungkapkan kaidah

hukum yang berlaku sebagai pedoman hidup masyarakat muslim di Indonesia

yang dibentuk oleh lembaga DSN-MUI melalui fatwa-fatwanya untuk

memenuhi kebutuhan transaksi bisnis tanpa rasa keraguan.

Langkah-langkah yang berkitan dengan pengolahan terhadap bahan-

bahan hukum yang telah dikumpulkan untuk menjawab isu hukum yang telah

dirumuskan dalam rumusan masalah.8

7 Soerjono Soekanto, Pengantar penelitian hukum (Jakarta: UI-Press, 1986), h. 32.

8 Jonaedi Efendi, Metode Penelitian Hukum: Normatif dan Empiris (Depok: Prenadamedia

Group, 2018), h. 173.

Page 68: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

56

E. Gambaran Umum Tokopedia

1. Sekilas Tentang Tokopedia

Tokopedia adalah perusahaan teknologi Indonesia dengan misi

mencapai pemerataan ekonomi secara digital. Sejak didirikan di 2009,

tokopedia telah menjadi pelopor dalam transformasi digital di dalam

negeri.

Tokopedia memiliki visi untuk membangun sebuah ekosistem di mana

siapapun bisa memulai dan menemukan apa pun. Di platform tokopedia,

senantiasa memberdayakan jutaan penjual dan pengguna melalui bisnis

marketplace, logistik, payment, fintech dan new retail.

Berpusat di Jakarta, tokopedia sedang membangun sebuah perusahaan

teknologi kelas dunia yang akan terus menciptakan peluang, meningkatkan

inklusi keuangan, serta membantu semua masyarakat Indonesia untuk

mendapatkan lebih.9

Saat ini tokopedia telah meluncurkan situs baru khusus bagi pengguna

yang ingin bertransaksi dengan nuansa islami dengan berbagai macam

produk yang sesuai dengan syariah. Produk tersebut diberi nama dengan

tokopedia salam dengan beberapa fitur diantaranya: fashion muslim,

reksadana syariah, zakat, dan donasi.

Tokopedia salam sudah dapat diakses mulai dari tanggal 2 September

2019 oleh seluruh pengguna tokopedia melalui halaman

https://www.tokopedia.com/salam. Namun, seluruh layanan di tokopedia

salam juga dapat didapatkan melalui halaman www.tokopedia.com karena

tokopedia salam bukan sebagai pemisah namun hanya sebagai

pengelompokkan dari produk yang bernuansa islami dan sesuai dengan

kaidah syariah dengan memberikan keuntungan berupa kemudahan bagi

pengguna untuk menceri berbagai pilihan produk dan layanan bernuansa

islami di tokopedia. Maka dari itu, tidak ada perbedaan mekanisme untuk

berbelanja di tokopedia salam dan tidak ada perbedaan signifikan pada

mekanisme pembayaran di tokopedia salam. Perbedaannya tokopedia

9 Linkedin.com https://www.linkedin.com/company/pt--tokopedia/ 2019/9/4.

Page 69: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

57

salam mengutamakan metode pembayaran melalui bank nasional berbasis

syariah.

2. Produk dan Layanan Tokopedia

Tokopedia saat ini adalah sebuah platform yang lebih dari sekedar

marketplace. Tokopedia menyediakan teknologi sebagai solusi untuk

memberdayakan jutaan penjual dan konsumen agar dapat berpartisipasi

membangun masa depan perdagangan, diantaranya:

a. Marketplace

Marketplace tokopedia menyediakan pilihan produk paling

beragam di Indonesia. Tokopedia telah bekerjasama dengan lebih dari

6,4 juta penjual, berbagai toko resmi dan mitra logistik serta

pembayaran untuk memberikan pengalaman terbaik bagi

pelanggannya.

Di marketplace tokopedia, perekonomian Indonesia bergerak di

level tinggi yaitu >1% (di atas satu persen) dari total perekonomian

Indonesia terjadi di marketplace tokopedia yang terdiri dari lebih dari

6,4 juta penjual dan lebih dari 200 juta produk di dalamnya.10

Kategori produk berbelanja di tokopedia diantaranya:

1) Buku 11) Ibu & Bayi 21) Olahraga

2) Dapur 12) Kamera 22) Otomotif

3) Elektronik 13) Kecantian 23) Perawatan Hewan

4) Fashion Anak 14) Kesehatan 24) Perawatan Tubuh

5) Fashion Muslim 15) Komputer & Aksesoris 25) Pertukangan

6) Fashion Pria 16) Laptop & Aksesoris 26) Rumah Tangga

7) Fashion Wanita 17) Mainan & Hobi 27) Logam Mulia

8) Film & Musik 18) Makanan & Minuman 28) Wedding

9) Gaming 19) Office & Stationery 29) Produk Lainnya

10) Handphone &

Tablet

20) Perlengkapan Pesta &

Craft

10

Data persentase berdasarkan situs https://www.tokopedia.com/about/our-business/

Page 70: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

58

b. Teknologi Finansial dan Pembayaran

Penjual ataupun pengguna, layanan teknologi finansial tokopedia

akan memberi pengguna akses pemodalan, solusi investasi terjangkau,

dan berbagai opsi pembayaran. Dengan membuat layanan keuangan

yang lebih mudah diakses oleh semua orang. Tokopedia

memungkinkan adanya inklusi keuangan di Indonesia.

Aplikasi produk keuangan di tokopedia diantaranya:

1) Reksadana 4) Emas

2) Pinjaman Online 5) Pinjaman Modal

3) Kartu Kredit 6) Asuransi

c. Mitra Tokopedia

Aplikasi Mitra tokopedia menjembatani kesenjangan antara

online dan offline. Mitra tokopedia menambah nilai ke toko fisik

tradisional melalui perluasan jangkauan pelanggan online dan

mengekspos penjual ke lebih banyak pilihan pemasok dengan harga

cerdas. Anggap mitra sebagai mitra digital, sambil menjalankan toko

yang sama.

d. Logistik dan Fulfillment

pengiriman menjadi mudah dengan sistem logistik dan

fulfillment yang terintegrasi. Pelanggan dapat memilih waktu

kedatangan paket yang akan diakomodasikan oleh mitra tokopedia

sementara penjual dapat menyimpan produk mereka di gudang pintar

tokopedia yang berlokasi di seluruh Indoneia.

Page 71: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

59

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Mekanisme Bai Salam dalam Jual Beli Online Tokopedia

1. Alur Pendaftaran Akun Tokopedia

Pendaftaran akun tokopedia dapat dilakukan dengan beberapa cara,

diantaranya sebagai berikut:

a. Berikut cara melakukan pendaftaran akun tokopedia melalui google:

1) Klik ―Daftar‖ di pojok kanan atas homepage tokopedia.

2) Pilih ―Daftar dengan Google‖.

3) Anda akan terhubung dengan akun google. Klik ―Allow”.

4) Masukkan kata sandi baru dan nomor ponsel anda yang aktif.

Kata sandi ini akan anda gunakan untuk login dan penarikan

tunai di tokopedia.

5) Klik ―Buat Password”. Akun anda sudah aktif.

b. Berikut cara melakukan pendaftaran akun tokopedia di aplikasi

handphone:

1) Buka aplikasi tokopedia di handphone anda lalu klik ―logo

akun‖ di pojok kanan bawah.

2) Klik ―Daftar‖ di pojok kanan atas lalu isi kolom untuk mengisi

nomor ponsel atau email. Atau anda bisa menggunakan opsi

daftar melalui akun media sosial yang ada di bawah tombol

―Daftar‖. Tersedia dua pilihan, yaitu pilih akun untuk masuk

menggunakan google atau facebook. Nanti akan muncul akun

media sosial anda lalu pilih.

3) Jika anda mengisi kolom dengan alamat email maka anda akan

diperintahkan untuk masukan nama lengkap dan kata sandi.

Kata sandi ini akan anda gunakan untuk login dan penarikan

tunai di tokopedia.

Page 72: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

60

4) Klik ―Daftar‖. Lalu anda akan mendapat kode verifikasi melalui

email anda dan masukan kode yang telah dikirim. Akun anda

sudah aktif.

c. Berikut cara melakukan pendaftaran akun tokopedia menggunakan

nomor ponsel:

1) Anda dapat lakukan pendaftaran di tokopedia dengan

menggunakan nomor ponsel. Namun, hanya tersedia untuk

nomor ponsel yang belum terdaftar di tokopedia. Berikut cara

untuk melakukan pendaftaran dengan nomor ponsel :

a) Masukkan nomor ponsel

b) Klik daftar, lalu anda akan masuk ke halaman verifikasi

c) Masukkan Kode Verifikasi yang dikirimkan melalui SMS

atau panggilan telepon ke nomor ponsel anda

d) Pendaftaran berhasil. Anda berhasil membuat akun

tokopedia

2) Setelah sukses, anda belum memiliki email dan kata sandi,

namun anda telah memiliki nama dummy dari ID tokopedia

anda. (contoh: Toppers1234567)

3) Anda pun dapat melengkapi email, kata sandi dan mengubah

nama pada halaman pengaturan. Tetapi, untuk saat ini fitur ini

hanya bisa digunakan pada platform mobile saja. Namun, dalam

waktu dekat akan tersedia untuk semua platform.

4) Seluruh notifikasi anda akan dikirimkan melalui Whatsapp,

SMS, TopChat, ataupun Push Notification untuk berbagai

aktivitas. Seperti ketika anda melakukan pembelian di

marketplace atau produk digital.1

1 tokopedia.com https://www.tokopedia.com/help/article/a-0561 2019/10/7.

Page 73: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

61

2. Tata Cara Membuka Toko, Berjualan dan Dropship di Tokopedia

a. Untuk membuka toko di tokopedia, pastikan anda telah memiliki

akun tokopedia. Setelah itu, ikuti langkah-langkah berikut:

1) Untuk memulai membuat toko anda, klik ikon ―garis tiga‖ pada

pojok kiri atas.

2) Pada halaman informasi toko, isilah nama toko dan domain toko

yang anda inginkan. Informasi ini akan bersifat permanen dan

tidak dapat anda ubah di kemudian hari.

3) Kemudian klik ―Buka Toko‖.

4) Pilih ―Lengkapi Informasi Toko‖.

5) Pada halaman ini, lengkapi informasi toko anda berupa slogan

toko, deskripsi toko dan logo toko.

Page 74: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

62

6) Informasi toko dapat anda lengkapi paling telat tujuh hari setelah

anda mengisi nama dan domain toko. Apabila telah melewati

tujuh hari tanpa melengkapi slogan, deskripsi, dan logo toko,

maka pembuatan akun toko anda akan dibatalkan secara

otomatis.

Gambar 4.1 Pengaturan Nama dan Domain Toko

Page 75: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

63

7) Lengkapi informasi pengiriman dengan klik ―Pilih dari Daftar

Alamat‖.

Gambar 4.2 Pengaturan Lokasi Toko

Page 76: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

64

8) Pilihlah wilayah kota anda.

Gambar 4.3 Pengaturan Wilayah Kota

Page 77: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

65

9) Sertakan pula kode pos anda.

Gambar 4.4 Pengaturan Kode Pos

10) Pilih gambar peta untuk menandai titik lokasi pengiriman anda

dan lengkapi informasi ―Alamat Pick Up”. Informasi ini akan

digunakan untuk pengantaran instant courier.

Page 78: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

66

11) Pilihlah layanan kurir yang akan anda gunakan untuk toko anda.

Gambar 4.5 Pengaturan Layanan Kurir

Page 79: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

67

12) Klik selanjutnya dan toko anda telah aktif dan berhasil dibuka.

Gambar 4.6 Pengaktifan Toko

Catatan: Anda dapat membuat nama toko sesuai dengan keinginan dan

dapat mewakili identitas toko. Nama toko tidak dapat di ubah dan

telah dijelaskan dalam syarat dan ketentuan tokopedia point ke-11.2

2 tokopedia.com https://www.tokopedia.com/help/article/a-0590 /9/2019/9/21

Page 80: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

68

b. Untuk menjual barang di tokopedia, pastikan anda telah membuka

toko di akun tokopedia anda. Setelah itu, ikuti langkah-langkah

berikut:

1) Untuk memulai berjualan di toko anda, klik logo akun di sebelah

kiri bawah lalu pilih akun toko dan klik ―+ Tambah Produk‖.

Gambar 4.7 Akun Toko

Page 81: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

69

2) Anda diperintahkan untuk mengisi nama produk dan kategori

produk.

Gambar 4.8 Barang yang Dijual

Page 82: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

70

3) Setelah itu upload foto produk sedetail mungkin dari berbagai

sisi.

Gambar 4.9 Gambar Produk

Page 83: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

71

4) Pada halaman produk yang akan dijual, isilah nama produk dan

detail produk, mulai dari mengisi deskripsi produk, harga dan

sebagainya.

Gambar 4.10 Detail Produk

Page 84: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

72

5) Bila diperlukan silahkan klik tips penulisan produk di bagian atas

layar untuk memberikan gambaran produk yang jelas dan rinci

terhadap calon pembeli.

Gambar 4.11 Panduan Deskripsi Produk

Page 85: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

73

6) Setelah seluruh kolom sudah diisi dengan lengkap kemudian

klik ―Simpan‖ dan barang siap dijual.

Gambar 4.12 Produk Siap Dijual

c. Untuk melakukan dropship barang melalui tokopedia, pastikan anda

telah memiliki toko. Setelah itu ikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1) Pilih toko yang barang dagangannya akan anda jual kembali dan

pilih barang-barang apa saja yang akan anda jual kembali di toko

anda.

2) Posting barang yang akan anda jual dengan gambar dan deskripsi

produk yang menarik. Usahakan foto produk hasil dari buatan

sendiri agar barang dagangan anda terlihat berbeda.

Page 86: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

74

3) Lebihkan harga produk anda dari selisih harga pokok sebagai

keuntungan. Penting untuk memperhatikan persaingan harga

dengan penjual lain agar barang anda menarik untuk dibeli.

4) Saat ada yang membeli produk anda, anda cukup berbelanja

seperti biasa kepada toko yang anda jadikan sebagai supplier

anda.

5) Pada halaman keranjang anda bisa men-checklist “Dropship”

Untuk mengirim barang sebagai dropshipper.

Gambar 4.13 Pengaturan Dropship

6) Anda wajib mengisi nama pengirim dan nomor telepon.

7) Selanjutnya melakukan pembayaran. Dan pesanan dikirim penjual

kepada pembeli dengan nama toko anda sebagai pengirim.

Page 87: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

75

3. Simulasi Jual Beli Online Tokopedia

Setiap orang yang ingin mengakses aplikasi tokopedia di ponsel

miliknya diharuskan untuk mendaftar akun tokopedia terlebih dahulu.

Setelah pengguna sudah memiliki akun, pengguna aplikasi dapat login

dan bertransaksi apapun di dalam aplikasi berdasarkan fitur-fitur yang

disediakan, salah satunya adalah jual beli secara online. Untuk

mendapatkan gambaran yang jelas mengenai jual beli yang terjadi di

tokopedia, penulis membuat gambarang langkah-langkah untuk membeli

produk di aplikasi tokopedia.

Langkah pertama setelah anda membuka aplikasi tokopedia, silahkan

mencari barang-barang yang ingin anda beli di kolom pencarian di

bagian layar atas. Setelah itu memasukan kata kunci di kolom pencarian

dan klik ―cari‖ maka muncul hasil pencarian yang dijual oleh berbagai

toko dengan macam, jenis, spesifikasi, dan harga yang sangat beragam.

Jika anda sudah menemukan barang yang anda inginkan, silahkan

masukan ke keranjang belanja yang ada di layar bawah handphone anda

atau anda bisa langsung klik ―Beli‖ atau jika anda ingin bertanya-tanya

lebih jauh mengenai deskripsi produk silahkan klik simbol chat yang ada

di sebelah kiri bawah.

Setelah klik ―Beli‖ anda akan dihadapkan ke halaman detail produk.

Disana ada keterangan mengenai jumlah stok barang yang masih tersedia

dan anda bisa menentukan kuantitas barang yang ingin anda beli

sekaligus bisa membuat catatan untuk penjual terhadap barang yang anda

pesan. Lalu klik ―Beli‖ pada bagian bawah layar untuk melanjutkan.

Selanjutnya anda akan masuk ke halaman keranjang yang berisi

barang-barang yang sudah anda pilih untuk dibeli. Di halaman keranjang

anda bisa memilah barang yang ingin anda beli terlebih dahulu dan yang

ingin dibeli belakangan. Jika ingin membeli semua sekaligus anda bisa

men-checklist pilihan ―Pilih semua produk‖ yang ada dibagian kiri atas

atau jika ingin menghapus produk yang tidak jadi untuk dibeli anda bisa

klik ―Hapus‖ yang ada di bagian kanan atas. Di halaman ini total harga

Page 88: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

76

dari jumlah barang yang kita pilih ditampilkan di bawah sebelah kiri

guna untuk memudahkan calon pembeli untuk menghitung total uang

belanja yang akan dikeluarkan untuk membeli barang. Jika anda sudah

yakin untuk membeli dan sudah mengecek ulang dengan benar isi

keranjang belanja anda, silahkan langsung klik ―Beli‖ yang ada dibagian

kiri bawah disamping total harga.

Selanjutnya anda akan masuk di halaman ―Pengiriman‖. Di halaman

ini anda bisa memasukan voucher/promo tokopedia yang anda miliki dan

juga bisa memasukan voucher promo yang disediakan oleh toko yang

bersangkutan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Di halaman ini

anda harus memasukan alamat pengiriman, bisa untuk satu alamat

maupun kirim ke banyak alamat dan tentunya dengan harga ongkos kirim

yang banyak pula sesuai jumlah dan jarak tempuh tujuan alamat

pengiriman. Selanjutnya anda harus memlih durasi pengiriman

berdasarkan ekspedisi yang opsinya disediakan oleh penjual untuk

dipilih. Harga ekspedisi diukur berdasarkan berat barang yang ingin

dikirimkan dan semakin cepat durasi pengiriman barang biasanya akan

semakin mahal harganya. Selanjutnya disediakan opsi asuransi untuk

barang dan pengiriman bagi pembeli yang ingin barangnya mendapatkan

jaminan dari risiko kerusakan maupun kehilangan. Di halaman ini

ditampilkan ringkasan belanja yang berisi total harga, total ongkos kirim,

asuransi pengiriman (jika ada), asuransi proteksi produk (jika ada), dan

total potongan ongkos kirim (jika ada) berdasarkan voucher yang

digunakan.

Jika sudah melengkapi seluruh tahapan pada halaman pegiriman,

maka selanjutnya anda akan masuk ke tahapan terakhir dalam pemesanan

barang yaitu tahap pembayaran. Tokopedia cukup lengkap dalam

menyediakan pilihan metode pembayaran yang sesuai dengan kebutuhan

costumer, diantaranya antara lain adalah metode transfer virtual account

syariah, ovo, debit instan OneKlik, transfer virtual account, transfer bank

Page 89: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

77

(verifikasi manual), pembayaran instan (internet banking), tunai di gerai

retail, kartu kredit, dan cicilan tanpa kartu kredit.

Setelah semua tahapan itu selesai, anda dapat memantau pesanan

anda melalui aplikasi tokopedia untuk menunggu pesanan anda

dikonfirmasi oleh penjual untuk dikemas dan dikirimkan melalui

ekspedisi. Setelah pesanan sampai ke tujuan maka anda dapat

mengkonfirmasi barang diterima dengan klik ―Pesanan Diterima‖.

Transaksi telah selesai.

4. Macam-Macam Akad dalam Jual Beli Online Tokopedia

Bila transaksi jual beli pesanan di tokopedia dikaitkan dengan

konstruksi hukum fikih, maka pada umumnya akad yang digunakan

adalah akad Salam. Akan tetapi dalam kondisi tertentu tidak hanya akad

Salam saja yang dapat terjadi di dalamnya melainkan ada beberapa jenis

akad, diantaranya:

a. Jual beli Biasa

Transaksi yang dilakukan dalam jual beli online tokopedia bisa

dihukumi menjadi jual beli biasa bila cara pembayaran yang

digunakan untuk membayar pesanan dilakukan secara COD (Cash On

Delivery) atau bayar di tempat. Hal ini dihukumi demikian karena jual

beli dilakukan dalam satu majelis akad di mana penjual—atau dalam

hal ini diwakilkan oleh ekspedisi—dan pembeli saling bertatap wajah

untuk melakukan ijab dan kabul. Dalam jual beli biasa pembeli

melihat secara langsung barang yang akan dibelinya dan

pembayarannya pun langsung diberikan kepada penjual selama kedua

belah pihak masih dalam satu majelis.

b. Salam Paralel

Dalam praktik jual beli online tidak selamanya pemilik toko

menjual barang dagangan yang ia miliki tapi ada juga penjual yang

menjual barang dari penjual lain atau supplier. Hal ini biasa disebut

dengan istilah dropship, yaitu penjual menjual barang dari penjual lain

atau supplier dan barang tersebut dilabeli sebagai barang dagangannya

Page 90: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

78

sendiri dan dikirim atas nama toko miliknya. Dalam konteks fikih

muamalah akad seperti ini disebut dengan salam paralel.

c. Istishna‟

Dalam jual beli online di tokopedia tidak semua barang yang

dijual sudah berbentuk stok tersedia dan tinggal dikirim. Ada juga

barang-barang yang belum tersedia, dalam arti barang harus dipesan

terlebih dahulu untuk dibuatkan oleh penjual, seperti bucket dan

karangan bunga, pembuatan kartu ucapan, dan sebagainya. Dalam

fikih muamalah akad seperti ini disebut dengan akad istishna‟ karena

barang yang dipesan belum ada dan baru dibuatkan setelah dipesan.

Berbeda dengan akad Salam di mana barang yang dipesan sudah

tersedia dan tinggal dikirim saja.

d. Akad Pelengkap Bai Salam dalam Jual Beli Online Tokopedia

Berdasarkan identifikasi akad yang terdapat dalam sistem jual beli

online tokopedia dan pandangannya menurut fikih muamalah dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1) Ekspedisi Barang

Penggunaan jasa ekspedisi dalam hukum Islam dapat

menggunakan dua jenis akad, yaitu akad ijarah atau wakalah bil

ujrah. Diantara kedua jenis akad ini memiliki satu persamaan

dalam hal adanya ujrah (pemberian upah) terhadap jasa yang

diberikan. Ijarah disini adalah menyewa jasa dalam bentuk tenaga

untuk mengantarkan barang sampai ke tujuan dengan ujrah

(upah) yang disepakati. Sedangkan wakalah disini merupakan

pendelegasian atau perwakilan dari pembeli (muwakil) kepada

kurir (wakil) untuk mengantarkan barang dengan pemberian ujrah

(upah) tertentu. Berikut yang akan dijelaskan di bawah ini:

a) Akad Ijarah

(1) Pengertian

Istilah ijarah berasal dari kata ajr yang berarti „awdh

(ganti), sehingga tsawab (pahala) sering pula dinamakan

Page 91: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

79

dengan ajr (upah). Sedangkan secara istilah, ijarah

berarti satu jenis akad untuk mengambil manfaat dengan

jalan penggantian. Pengertian yang hampir sama juga

dikemukakan oleh Hanafiyyah bahwa ijarah berarti akad

atas suatu manfaat dengan penggantian.

Dari dua pengertian tersebut, maka tampaknya dapat

dipahami bahwa ijarah itu bermakna bay‟ al-manfa‟ah,

yakni jual beli antara mal dengan manfaah. Hal ini

berarti bahwa ada perbedaann yang signifikan antara

ijarah dan bay‟, yakni dari segi objeknya. Kalau objek

jual beli terletak pada barang („ayn) itu sendiri,

sedangkan objek ijarah terletak pada manfaat barang.

Oleh karena itu, barang yang bisa dijadikan sebagai

objek ijarah hanyalah barang yang bisa diambil

manfaatnya.

Dalam tataran implementasinya, ijarah ini dapat

dipilah kepada dua bagian besaran yaitu ijarah bi al-

quwwah dan ijarah bi al-manfaah. Ijarah itu dikatakan

sebagai ijarah bi al-quwwah apabila yang disewakan itu

berupa jasa atau tenaga manusia. Sedangkan ijarah itu

dikatakan sebagai ijarah bi al-manfaah apabila yang

disewakan itu berupa barang. Namun, kedua ijarah

tersebut memiliki prinsip-prinsip yang sama, yakni

menyewa atau menyewakan sesuatu.3

(2) Dasar Hukum

(a) Alquran

ام م ت م ل اس ذ إ م ك ي ل ع اح ن ج ل ف م ك د لو أ واع ض ر ت س ت ن أ م ت د ر أ ن إ و

ر ي ص ب ون ل م ع ات م ب الل ن واأ م ل اع و واالل ق ات و وف ر ع الم ب م ت ي ات ء

3 Yadi Janwari, Lembaga Keuangan Syariah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), h.

88.

Page 92: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

80

Artinya: ―Dan, jika kamu ingin anakmu disusukan

oleh orang lain, tidak dosa bagimu apabila kamu

memberikan pembayaran menurut yang patut.

Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa

Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.‖ (QS.

Al-Baqarah: 223)

(b) Hadis

ىط ع أ و م ج ت ح إ م ل س و و ي ل ع ىالل ل ص ي ب الن ن أ اس ب ع ن اب ر و ى

حمدوالبخارىومسلم(أ.)رواهر ه ج أ ام ج الح

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa

Rasulullah Saw. bersabda, ―Berbekamlah kamu,

kemudian berikanlah olehmu upah kepada tukang

bekam itu.‖ (HR Bukhari Muslim)

(3) Jenis-Jenis Ijarah

Ada dua jenis ijarah dalam hukum Islam, yaitu:

(1) Ijarah yang berhubungan sewa jasa, yaitu

memperkerjakan jasa seseorang dengan upah

sebagai imbalan jasa yang disewa. Pihak yang

memperkerjakan disebut musta‟jir, pihak pekerja

disebut ajir, upah yang dibayarkan disebut ujrah.

(2) Ijarah yang berhubungan dengan aset atau properti,

yaitu memindahkan hak untuk memakai dari aset

atau properti tertentu kepada orang lain dengan

imbalan biaya sewa. Bentuk ijarah ini mirip dengan

leasing (sewa) di bisnis konvensional. Pihak yang

menyewa (leese) disebut musta‟jir, pihak yang

menyewakan (lessor) disebut mu‟jir/muajir,

sedangkan biaya sewa disebut ujrah.4

4 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 99.

Page 93: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

81

b) Wakalah bil Ujrah

(1) Pengertian

Pengiriman barang melalui jasa ekspedisi dalam

hukum Islam termasuk dalam akad wakalah bil ujrah

yaitu konsumen sebagai muwakkil (orang yang

mewakilkan), sedangkan pihak ekspedisi sebagai wakil

(pihak yang mewakili dalam pengiriman barang).

Sedangkan pengertian wakalah bil ujrah sendiri adalah :

Mewakilkan yang dilakukan orang yang punya hak

tasharruf kepada orang yang juga memiliki tasharruf

tentang sesuatu yang boleh diwakilkan. Secara

etimologis adalah akad penyerahan, pendelegasian, dan

pemberian mandat dalam akad penyerahan kekuasaan,

pada akad tersebut seseorang menunjuk orang lain

sebagai wakilnya untuk bertindak, dalam hal ini

seseorang sebagai wakil akan menerima upah (ujrah)

dari muwakil karena jasa pengirim barang kepada pihak

lain (orang yang dituju oleh muwakil) yang telah

dilakukan dengan baik.5

(2) Dasar Hukum

(a) Firman Allah Swt QS. Al-kahfi (18): 19 :

و أ ام و اي ن ث ب ل م ك م ه ن م ل ائ ق ال ق م ه ن ي واب ل ائ س ت ي ل م اى ن ث ع ب ك ال ذ ك و

ىل إ ه ذ ى م ك ق ر و ب م ك د ح أ واث ع اب ف م ت ث ب ل ام ب م ل ع أ م ك ب وار ال ق م و ي ض ع ب

م ر و ب م ك ت ئ ي ل ف ام اع ىط ك ز أ اه ي أ ر ظ ت ن ي ل ف ة ن ي د الم ل و ف ط ل ت ي لاو و ن ق

د اح أ م ك ب ن ر ع ش ي

5 R. Zainul Mushthofa, ―Analisis Hukum Islam terhadap Jasa pengiriman Barang/Surat di

PT POS Indonesia dalam Implementasi Akad Wakalah Bil Ujrah‖, Jurnal Ummur Qura, Vol. XIII,

No. 1, Maret 2019. h. 66-67

Page 94: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

82

Artinya: ―Dan demikianlah Kami bangunkan

mereka agar mereka saling bertanya di antara

mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara

mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada

(disini?)". Mereka menjawab: "Kita berada (disini)

sehari atau setengah hari". Berkata (yang lain lagi):

"Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya

kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang

di antara kamu untuk pergi ke kota dengan

membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat

manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah

ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah

ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali

menceritakan halmu kepada seorangpun. (Qs: Al-

Kahfi : 19)

(b) Hadis

ي ب الن ت ي ت أ ف ر ب ي ىخ ل إ ج و ر الخ دت ر أ ال ق و ن ع الل ي ض ر ر اب ج ن ع

ة س م خ و ن م ذ خ ف ر ب ي خ ىب ل ي ك و ت ي ت اأ ذ إ ال ق ف م ل س و و ي ل ع ىالل ل ص

اق س و ر ش ع

Artinya: Dari Jabir Ra berkata: aku keluar pergi

ke Khaibar, lalu aku datang kepada Rasulullah Saw.

Maka beliau bersabda, ―apabila engkau datang pada

wakilku di Khaibar maka ambillah darinya 15

wasaq.‖ (H.R. Abu Daud: 3632)

Page 95: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

83

(3) Macam-macam Wakalah

Akad wakalah ditinjau dari lingkupnya dibagi

menjadi dua macam yaitu:

(1) Wakalah muthlaqah

Wakalah muthlaqah adalah perwakilan yang

dalam pelaksanaan prakteknya tidak terikat dengan

syarat-syarat tertentu (Muwakil tidak memberikan

persyaratan tertentu dalam perwakilannya).

(2) Wakalah muqayyadah

Wakalah muqayyadah, yaitu perwakilan yang

terikat oleh syarat-syarat yang telah ditetukan dan

telah disepakati bersama.6

Dalam hal ini, terkait akad yang digunakan dalam

pendelegasian atau perwakilan pengantaran barang

adalah kategori wakalah muqayadah. Yaitu jenis

perwakilan yang terikat dengan syarat-syarat tertentu

dalam kasifikasi jenis barang yang akan dikirimkan

berdasarkan ketentuan dan kesepakaatan dua belah

pihak. Misal dalam beberapa perusahaan ekspedisi tidak

menerima jenis paket yang mengandung cairan untuk

keluar pulau atau tidak menerima paket surat berharga

dalam bentuk apapun demi alasan keamanan, dan lain

sebagainya.

6 R. Zainul Mushthofa, ―Analisis Hukum Islam terhadap Jasa pengiriman Barang/Surat di

PT POS Indonesia dalam Implementasi Akad Wakalah Bil Ujrah‖, Jurnal Ummur Qura, Vol. XIII,

No. 1, Maret 2019. h. 72.

Page 96: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

84

2) Asuransi

a) Pengertian

Kata asuransi berasal dari bahasa Inggris, yaitu

insurance. Dalam bahasa Belanda verzekering. Dalam bahasa

Arab at-ta‟min atau at-takaful. Dalam bahasa Indonesia

diterjemahkan menjadi pertanggungan.

Menurut KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum

Dagang), yang dimaksud dengan asuransi atau

pertanggungan adalah suatu perjanjian (timbal balik), dengan

mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada

seorang tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk

memberikan penggantian kepadanya, karena suatu kerugian,

kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang dihadapkan,

yang mungkin akan dideritanya, karena suatu peristiwa tak

tentu (onzeker voonal).

Pengertian asuransi atau pertanggungan menurut UU No.

2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian adalah perjanjian

antara dua belah pihak atau lebih, dengan mana pihak

penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan

menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian

kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau

kehilangan keuntungan, yang dihadapkan atau tanggung

jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan

diberikan tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang

tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang

didasarkan atas meninggalnya atau hidupnya seorang yang

dipertaggungkan.7

Jadi, dengan kata lain, asuransi adalah salah satu bentuk

pengendalian risiko yang dilakukan dengan cara mengalihkan

7 Mardani, Aspek Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia (Jakarta: Prenadamedia Grup,

2015), h. 79-80.

Page 97: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

85

(transfer) risiko dari satu pihak ke pihak lain (dalam hal ini

adalah perusahaan asuransi). Unsur-unsur yang terdapat

dalam kedua definisi tersebut adalah:

(1) Asuransi adalah suatu perjanjian;

(2) Premi merupakan pra-syarat perjanjian;

(3) Penanggung akan memberikan penggantian kepada

tertanggung;

(4) Kemungkinan terjadinya peristiwa tak tertentu atau

peristiwa yang tidak pasti.

Asuransi jika dilihat secara syariah pada hakikatnya

adalah suatu bentuk kegiatan saling memikul risiko di antara

sesama manusia sehingga antara satu dengan yang lainnya

menjadi penanggung atas risiko yang lainnya. Saling pikul

risiko itu dilakukan atas dasar saling tolong-menolong dalam

kebaikan, dengan cara masing-masing mengeluarkan dana

ibadah (tabarru‟) yang ditujukan untuk menanggung risiko

tersebut, dengan kata lain asuransi syariah adalah sistem di

mana para peserta menghibahkan sebagian atau seluruh

kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim, jika

terjadi musibah yang dialami oleh sebagian peserta. Prinsip

dasar asuransi syariah adalah mengajak kepada setiap peserta

untuk saling menjalin sesama peserta terhadap suatu yang

meringankan terhadap bencana yang menimpa mereka

(sharing of risk)

Menurut Fatwa DSN. No. 21/DSN-MUI/X/2001.

Asuransi Syariah (Ta‟min, Takaful, atau Tadhamun) adalah

usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara

sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset

dan/atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian

Page 98: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

86

untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan)

sesuai dengan syariah.8

Dalam asuransi syariah biasanya akad melandasinya

berupa akad tijarah dan atau akad tabarru‟. Di mana akad

tijarah merupakan semua bentuk akad yang dilakukan untuk

tujuan komersial misalnya mudharabah, wadiah, dan

wakalah. Sedangkan akad tabarru‟ merupakan semua bentuk

akad yang dilakukan dengan tujuan kebaikan dan tolong-

menolong tidak ditujukan untuk komersial.9

b) Dasar Hukum

(1) Landasan Syariah

(a) Alquran

ن إ الل او ق ت او د غ ل ت م د اق م س ف ن ر ظ ن ت ل و االل و ق ت اوان م أ ن ي ذ اال ه ي أ اي

ن و ل م ع ات م ب ر ي ب خ الل

Artinya: ―Hai orang yang beriman bertakwalah

kepada Allah dan hendaklah setiap diri

memperhatikan apa yang telah dibuat untuk hari

esok (masa depan). Dan bertakwalah kepada Allah,

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang

kamu kerjakan.‖ (QS. Al-Hasyr: 18)

(b) Hadis

حمدأجوعنعبادةبنالصامت,و)رواهابنمار ر ض ل و ر ر ض ل

عنابنعباس,ومالكعنيحي(

Artinya: ―Tidak boleh membahayakan diri sendiri

dan tidak pula membahayakan orang lain.‖ (Hadis

Nabi Riwayat Ibnu Majah dari ‗Ubadah bin Shamit,

8 Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah Ditinjau dari Perbandingan

dengan Asuransi Konvensional (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2011), h. 35-36. 9 Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah Ditinjau dari Perbandingan

dengan Asuransi Konvensional (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2011), h. 106.

Page 99: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

87

Riwayat Ahmad dari Ibnu ‗Abbas, dan Malik dari

Yahya)

(c) Kaidah Fikih

.ان ك م ل ار د ق ب ع ف د ي ر ر الض

Artinya: ―Segala Mudarat harus dihindarkan sedapat

mungkin.‖

(d) Fatwa

1. Fatwa DSN No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang

Pedoman Umum Asuransi Syariah.

2. Fatwa DSN No. 51/DSN-MUI/III/2006 tentang

Akad Mudarabah Musyarakah pada Asuransi

Syariah.

3. Fatwa DSN No. 52/DSN-MUI/III/2006 tentang

Akad Wakalah Bil Ujrah pada Asuransi Syariah.

4. Fatwa DSN No. 53/DSN-MUI/III/2006 tentang

Akad Tabarru‘ pada Asuransi dan Reasuransi

Syariah.

(2) Perundang-Undangan

(a) Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Tentang Usaha

Perasuransian.

Undang-undang ini menjadi dasar hukum utama

tentang usaha perasuransian di Indonesia.

(b) Keputusan Menteri Keuangan RI No.

426/KMK.06/2003 tentang Perizinan Usaha dan

Kelembagaan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan

Asuransi.

Peraturan ini yang dijadikan dasar untuk mendirikan

asuransi syariah di Indonesia yang termaktub pada

ketentuan Pasal 3 dan 4 terkait dengan perizinan

Page 100: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

88

melakukan asuransi dan reasuransi berdasarkan

prinsip syariah.

c) Macam dan Jenis Asuransi pada jual-beli online tokopedia

(1) Asuransi Pengiriman

Asuransi pengiriman merupakan layanan yang

disediakan untuk melindungi transaksi yang terjadi di

tokopedia. Dengan bekerjasama dengan PT. Asuransi

Tokio Marine Indonesia, segala transaksi yang

menggunakan layanan ini, akan terlindungi dari segala

kendala yang terjadi pada proses pengiriman seperti

kehilangan atau kerusakan barang, termasuk layanan free

return. Yang dimaksud dengan transaksi di tokopedia

mencakupi proses pengiriman awal (shipment), retur

(return), dan pengiriman kembali (shipment). Dan

pengiriman kembali (re-shipment). Pengiriman return

dan re-shipment berlaku jika barang yang diterima

pembeli tidak sesuai.10

Asuransi pengiriman yang di terapkan adalah

asuransi terhadap resiko yang terjadi pada saat

pengiriman barang oleh ekspedisi. Dan asuransi ini

bersifat opsional, dengan arti pembeli bisa memilih

untuk menggunakan asuransi atau tidak pada kolom

pembelian.

(2) Asuransi Barang

Asuransi Barang merupakan fitur yang disediakan

tokopedia untuk menjamin proteksi barang terhadap

barang yang dibeli konsumen. Untuk penerapan asuransi

pembelian barang di official store pembeli dikenakan

wajib asuransi dan tidak ada opsi untuk tidak

10

Tokopedia https://www.tokopedia.com/help/article/a-1715 2019/11/4

Page 101: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

89

berasuransi. Namun asuransi ini tidak dipungut biaya

apapun (free). Asuransi yang diberikan berupa jaminan:

(a) Pasti Ready

Jaminan bagi pembeli bahwa barang yang dijual

di etalase pasti tersedia tanpa harus menanyakan

ketersediaan produk kepada penjual. Bila barang

yang dipesan ternyata stoknya kosong atau pesanan

dibatalkan oleh penjual maka pihak tokopedia akan

memberikan cashback sebagai kompensasi.

(b) Pasti Original

Jaminan bagi pembeli bahwa produk yang dibeli

di toko tersebut merupakan barang original dan

bukan barang palsu atau tiruan. Bila barang yang

diterima oleh pembeli terbukti barang palsu atau

tiruan maka uang yang dikeluarkan pembeli untuk

membeli barang akan dikembalikan dua kali lipat

dari harga yang dibayarkan.

(c) Garansi 7 Hari

Jaminan bagi pembeli bila barang yang dibeli

rusak, hilang saat pengiriman, atau tidak sesuai

deskripsi, klaim garansi pengembalian barang

berlaku 7 hari sejak pembeli mengajukan komplain

di pusat resolusi.

Berbeda dengan official store, untuk penerapan

asuransi pembelian barang di toko regular atau

power merchant pembeli memiliki opsi untuk

menggunakan asuransi atau tidak (opsional) di

halaman pembelian barang dan sifatnya tidak gratis

(berbayar).

Page 102: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

90

d) Perbedaan Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional

Beberapa perbedaan yang jelas antara asuransi syariah

dengan asuransi konvensional antara lain sebagai berikut:

(1) Keberadaan Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam

perusahaan asuransi syariah merupakan keharusan.

Dewan ini berperan mengawasi manajemen, produk serta

kebijakan investasi supaya senantiasa sejalan dengan

syariat Islam.

(2) Prinsip asuransi syariah adalah takafuli (tolong

menolong) sedangkan prinsip asuransi konvensional

tabaduli (jual beli diantara nasabah dengan perusahaan)

(3) Dana yang terkumpul dari nasabah perusahaan asuransi

syariah (premi) diinvestasikan berdasarkan syariah

dengan sistem bagi hasil (mudharabah). Sedangkan pada

asuransi konvensional investasi dana dilakukan pada

sembarang sektor dengan sistem bunga.

(4) Premi yang terkumpul diperlakukan tetap sebagai dana

milik nasabah. Perusahaan hanya sebagai pemegang

amanah untuk mengelolanya. Sedangkan pada asuransi

konvensional, premi menjadi milik perusahaan dan

perusahaanlah yang memiliki otoritas penuh untuk

menetapkan kebijakan pengelolaan dana tersebut.

(5) Untuk kepentingan pembayaran klaim nasabah dana

diambil dari rekening tabarru‟ seluruh peserta yang

sudah diikhlaskan untuk keperluan tolong menolong bila

ada peserta yang terkena musibah. Sedangkan dalam

asuransi konvensional, dana pembayaran klaim diambil

dari rekening milik perusahaan.

(6) Keuntungan investasi dibagi dua antara nasabah selaku

pemilik dana dengan perusahaan selaku pengelola,

dengan prinsip bagi hasil. Sedangkan dalam asuransi

Page 103: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

91

konvensional, keuntungan sepenuhnya menjadi milik

perusahaan. jika tidak ada klaim, nasabah tidak

mendapatkan apa-apa.11

(7) Asuransi konvensional mengenal istiah uang hangus atau

loss premium, yaitu peserta yang tidak sanggup lagi

melanjutkan perjanjian atau putus di tengah perjanjian,

tidak dapat menarik uangnya kembali karena uang

tersebut oleh perusahaan telah dibebankan pada berbagai

macam biaya penutupan sehingga polis tidak memiliki

nilai tunai. Asuransi syariah tidak mengenal adanya loss

premium karena perusahaan hanya sebagai pemegang

amanah dari peserta untuk mengelola dananya. Jika

peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian berakhir,

ia masih dapat mengambil uang tabungannya.12

e) Prinsip Asuransi dalam Islam

Berikut adalah prinsip-prinsip asuransi dalam Islam atau

yang digunakan dalam perusahaan asuransi syariah:

(1) Tolong-Menolong

Dalam ajaran Islam semangat untuk melakukan

tolong-menolong antara sesama menjadi dasar adanya

asuransi pada tahap awal. Asuransi merupakan wujud

usaha dalam pertanggungan yang melibatkan

sekelompok orang dan perusahaan asuransi yang

bertindak sebagai lembaga pengelola dana. Berdasarkan

semangat tolong-menolong maka nilai dasar dari

asuransi syariah adalah social oriented, yaitu sebuah

nilai yang bertujuan untuk saling membantu dan saling

11

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi

(Yogyakarta: Ekonisia, 2008), h. 124-125. 12

Khoiril Anwar, Asuransi Syariah, Halal dan Maslahat (Solo: Tiga Serangkai 2007), h.

41-42.

Page 104: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

92

menolong antara sesama peserta asuransi dalam

menghadapi musibah pada sisi ekonomi.13

(2) Kerja sama

kerja sama yang diterapkan dalam asuransi syariah

dapat berwujud dalam bentuk akad mudharabah dan

musyarakah. Akad mudharabah yaitu pemilik harta

(modal) menyerahkan modal kepada pengusaha untuk

berdagang dengan modal tersebut, dan laba dibagi di

antara keduanya berdasarkan persyaratan yang

disepakati. Adapun akad musyarakah adalah akad yang

berlaku antara dua orang atau lebih untuk ta‟awun dalam

bekerja pada suatu usaha dan membagi keuntungan.

(3) Kerelaan

Dalam bisnis asuransi syariah, kerelaan (al-ridha)

dapat diterapkan pada setiap anggota (nasabah) asuransi

agar mempunyai motivasi dari awal untuk merelakan

sejumlah dana (premi) yang disetorkan ke perusahaan

asuransi, yang difungsikan sebagai dana sosial

(tabarru‟). Dana sosial (tabarru‟) betul-betul digunakan

untuk tujuan membantu anggota (nasabah) asuransi yang

lain jika mengalami bencana kerugian.

(4) Amanah

Prinsip amanah harus diterapkan dalam semua bisnis

syariah, termasuk asuransi syariah. Amanah yaitu

bertanggung jawab (responsibility, transparansi,

trustworthy). Sifat amanah harus diterapkan pada kedua

belah pihak antara nasabah dan perusahaan asuransi

syariah. Yaitu seorang nasabah menyampaikan informasi

yang benar berkaitan dengan premi yang dibayar, dan

13

Desmadi Saharuddin, Pembayaran Ganti Rugi pada Asuransi Syariah (Jakarta:

Prenadamedia Grup, 2015), h. 46.

Page 105: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

93

tidak memanipulasi kerugian yang menimpa dirinya.

Sifat amanah bagi perusahaan asuransi yaitu harus

membuat laporan yang jujur dan transparan.

(5) Keadilan

Prinsip keadilan dalam bisnis asuransi syariah dapat

diterapkan dalam pembagian bagi hasil (nisbah bagi

hasil), sesuai kesepakatan dalam akad. Misalnya 50:50

atau 55:45 atau 60:40.

(6) Bebas Riba

Sistem asuransi syariah tidak mengenal riba

(bunga/interest). Karena riba hukumnya haram menurut

syariah.

(7) Bebas Gharar

Gharar secara bahasa berarti: risiko, tipuan, dan

menjatuhkan diri atau harta ke jurang kebinasaan.

Menurut istilah gharar adalah jual beli yang tidak jelas

kesudahannya. Jadi asas gharar adalah ketidakjelasan.

Ketidakjelasan ini bisa terjadi pada barang atau harga.

Asuransi konvensional dilarang karena kontraknya

berdasarkan gharar yang akadnya dikaitkan dengan

kejadian yang tidak jelas, mungkin terjadi dan mungkin

tidak terjadi.

(8) Bebas Maisir

Asuransi syariah dilarang menggunakan model

perjudian. Karena judi dalam bentuk apapun dilarang

oleh syariah.14

14

Mardani, Aspek Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia (Jakarta: Prenadamedia Grup,

2015), h. 99-102

Page 106: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

94

3) Pembayaran

Tokopedia menyediakan metode pembayaran belanja dengan

cara yang beragam dan juga bekerjasama dengan bank yang

bermacam-macam, salah satunya bekerjasama dengan beberapa

bank syariah. Pembayaran yang terjadi dalam belanja online sama

halnya seperti mentransfer uang dari rekening ke rekening yang

lainnya. Dalam perbankan syariah akad seperti ini dikenal sebagai

akad wakalah bil ujrah.

Proses implementasi akad wakalah dalam produk transfer

uang diawali dengan permintaan nasabah sebagai muwakkil

kepada bank syariah sebagai wakil untuk mentransfer sejumlah

uang kepada rekening orang lain, oleh karena bank melakukan

sebuah jasa, maka bank berhak untuk mendapatkan fee. Oleh

karena itu, akad wakalah yang digunakan bank syariah dalam

produk transfer uang menggunakan akad wakalah bil ujrah.15

B. Resolusi masalah pada Transaksi Jual Beli Online di Tokopedia

1. Pusat Resolusi

Pusat resolusi merupakan tempat sarana bagi pembeli dan penjual

untuk menyelesaikan kendala terkait pesanan, seperti produk rusak,

kurang, tidak sesuai dan kendala mengenai selisih biaya pengiriman.

Melalui pusat resolusi, pembeli dan penjual bisa berdiskusi secara

langsung untuk menentukan solusi dari penyelesaian kendala terkait

pesanan berdasarkan pada bukti yang dilampirkan.

2. Mekanisme Pengajuan Komplain

a. Mengajukan Komplain (Sebagai Pembeli)

Pada pusat resolusi anda sebagai Pembeli bisa mengajukan komplain

kepada penjual untuk pesanan yang mengalami kendala di antaranya:

15

Yadi Janwari, Lembaga Keuangan Syariah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), h.

120.

Page 107: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

95

1) Meminta penjual untuk melakukan pengecekan kurir jika anda

tidak kunjung menerima produk.

Jika pesanan anda tidak kunjung sampai, anda bisa meminta

penjual untuk melakukan pengecekan status pengiriman pesanan

pada kurir terkait, berikut panduannya:

a) Klik logo akun yang ada di sisi kanan bawah layar, lalu klik

kolom ―Transaksi Belanja‖, pilih ―Sedang Dikirim‖.

b) Pilih transaksi yang akan di komplain lalu pada halaman detail

transaksi untuk melakukan pengecekan detail produk sebelum

mengajukan komplain. Setelah itu pilih tombol ―Komplain‖ lalu

pilih ―Ya‖ atau anda bisa menekan tombol titik tiga pilih

tombol ―Komplain‖ lalu pilih ―Ya‖.

c) Pilih barang dan masalah yang ingin anda komplain, jika

pesanan produk anda belum diterima, pilih ―Kendala Produk‖

lalu pilih barang yang akan di komplain.

d) Pilih status ―Belum Sampai‖, lalu pilih Masalah ―Barang yang

dipesan belum sampai‖, tulis alasan anda mengajukan

komplain, lalu bisa disesuaikan jumlah barang yang ingin anda

barang.

e) Selanjutnya, klik ―Simpan‖. Apabila terdapat lebih dari satu

barang yang ingin anda komplain, maka anda bisa

klik ―Simpan‖ dan ―Pilih Barang Lain‖ kemudian mengisi form

komplain kembali.

f) Pilih solusi ―Saya ingin meminta bantuan Cek kurir‖ jika anda

tak kunjung menerima produk.

g) Klik tombol buat komplain setelah itu muncul pop up notifikasi

rangkuman komplain, silakan klik ―Buat Komplain‖.

Selanjutnya anda bisa berdiskusi dengan penjual di pusat

resolusi dan akan dibantu oleh customer care tokopedia jika

anda menekan tombol ―Minta Bantuan‖.

Page 108: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

96

h) Jika penjual sepakat dengan solusi anda, penjual akan

melakukan pengecekan status pengirimannya dan akan

menginfokan status pengiriman produk di pusat resolusi.

i) Setelah produk telah diterima oleh anda dengan baik, anda bisa

segera menekan tombol ―Selesaikan Komplain‖ untuk menutup

komplain.

Untuk bisa melakukan permintaan cek ke kurir pada penjual,

anda bisa melakukan pengecekan pada batas waktu munculnya

tombol ―Belum Sampai‖ berikut ini:

a) Jika resi yang diunggah penjual valid tombol belum sampai

dengan solusi ―Saya ingin meminta bantuan Cek kurir‖ akan

muncul untuk pengiriman instant kurir pada:

Tabel 4.1 Instant Kurir

Catatan: Waktu tersebut terhitung sejak penjual melakukan

request pick up.

Page 109: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

97

b) Untuk solusi ―Saya ingin meminta bantuan Cek kurir‖ akan

muncul untuk pengiriman konvensional pada:

Tabel 4.2 Kurir Konvensional

Catatan: Waktu tersebut terhitung sejak penjual input resi.

Jika resi yang diunggah oleh penjual tidak valid, anda bisa

menunggu selama 2×24 jam terlebih dahulu hingga penjual

melakukan perubahan resi yang valid. Nantinya jika selama

2×24 jam penjual tidak kunjung mengubah nomor resi yang

valid maka dana otomatis akan masuk ke saldo

tokopedia/OVO points/limit kartu kredit sesuai dengan metode

pembayaran yang anda gunakan.

Page 110: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

98

2) Mengajukan retur refund kepada penjual jika anda menerima

barang yang tidak sesuai atau rusak.

a) Cara Mengajukan Retur dan Penggantian Produk

Jika pesanan produk yang anda terima mengalami kendala

rusak atau tidak sesuai, anda bisa meminta penjual untuk

melakukan penukaran produk dengan yang baru. Berikut

panduan cara mengajukan retur dan penggantian produk:

(1) Klik logo akun yang ada di sisi kanan bawah layar, lalu

klik kolom ―Transaksi Belanja‖, pilih ―Sampai Tujuan‖.

(2) Pilih transaksi yang akan di komplain lalu pada halaman

detail transaksi untuk melakukan pengecekan detail produk

sebelum mengajukan komplain. Setelah itu pilih

tombol ―Komplain‖ lalu pilih ―Ya‖ atau anda bisa menekan

tombol titik tiga pilih tombol ―Komplain‖ lalu pilih ―Ya‖.

(3) Pilih barang dan masalah yang ingin anda komplain, jika

pesanan produk yang anda terima rusak atau tidak sesuai,

pilih ―Kendala Produk‖ lalu pilih barang yang akan di

komplain.

(4) Pilih status ―Sudah Sampai‖, lalu pilih masalah ―Barang

Rusak‖ atau ―Barang tidak Sesuai Deskripsi‖, tulis alasan

anda mengajukan komplain, lalu bisa disesuaikan jumlah

barang yang ingin anda komplain

(5) Selanjutnya, klik ―Simpan‖. Apabila terdapat lebih dari

satu barang yang ingin anda komplain, maka anda bisa

klik ―Simpan‖ dan ―Pilih Barang Lain‖ kemudian mengisi

form komplain kembali.

(6) Pilih solusi ―Saya ingin menukar barang‖.

(7) Pilih ―Bukti & Keterangan‖, lalu anda bisa melampirkan

foto produk yang berkendala maksimal 5 foto atau 4 foto 1

video. Selanjutnya, anda bisa memberikan keterangan di

kolom keterangan.

Page 111: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

99

(8) Klik ―Buat Komplain‖ lalu muncul pop up notifikasi

rangkuman komplain, silakan klik ―Buat Komplain‖.

Selanjutnya anda bisa berdiskusi dengan penjual di pusat

resolusi dan akan dibantu oleh customer care tokopedia

jika anda menekan tombol ―Minta Bantuan‖.

(9) Jika penjual menyetujui solusi yang anda ajukan, penjual

akan menginfokan alamat untuk retur produk, silakan anda

bisa mengirimkan kembali produk yang tidak sesuai atau

rusak ke alamat penjual. Selanjutnya anda bisa segera

masukkan nomor resi di halaman pusat resolusi dengan

klik ―Masukkan No. Resi‖.

(10) Setelah produk yang tidak sesuai atau rusak telah sampai

ke penjual, penjual akan mengirim produk baru ke alamat

anda. Jika penjual sudah memasukkan nomor resi, anda

bisa melacaknya dengan klik ―Lacak‖ pada kotak dialog di

halaman pusat resolusi.

(11) Setelah produk pengganti telah sampai dengan baik, anda

bisa segera menekan tombol ―Selesaikan Komplain‖ untuk

menutup komplain.

Page 112: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

100

b) Cara Mengajukan Retur dan Pengembalian Dana

Jika pesanan yang anda terima mengalami kendala rusak

atau tidak sesuai, anda bisa meminta penjual untuk melakukan

retur dan pengembalian dana. Berikut panduan cara

mengajukan retur dan pengembalian dana:

(1) Klik logo akun yang ada di sisi kanan bawah layar, lalu

klik kolom ―Transaksi Belanja‖, pilih ―Sampai Tujuan‖.

(2) Pilih transaksi yang akan di komplain lalu pada halaman

detail transaksi untuk melakukan pengecekan detail produk

sebelum mengajukan komplain. Setelah itu pilih

tombol ―Komplain‖ lalu pilih ―Ya‖ atau anda bisa menekan

tomboltitik tiga pilih tombol komplain lalu pilih ―Ya‖.

(3) Pilih barang dan masalah yang ingin anda komplain, jika

pesanan produk yang anda terima rusak atau tidak sesuai,

pilih ―Kendala Produk‖ lalu pilih barang yang akan di

komplain.

(4) Pilih status ―Sudah Sampai‖, lalu pilih masalah ―Barang

rusak atau Barang tidak sesuai deskripsi‖, tulis alasan anda

mengajukan komplain, lalu bisa disesuaikan jumlah barang

yang ingin anda complain.

(5) Selanjutnya, klik ―Simpan‖. Apabila terdapat lebih dari

satu barang yang ingin anda komplain, maka anda bisa

klik ―Simpan‖ dan ―Pilih Barang Lain‖ kemudian mengisi

form komplain kembali.

(6) Pilih solusi ―Saya ingin mengembalikan barang dan

meminta uang saya kembali‖, jika ongkos kirim ingin di

kembalikan anda bisa centang ―Saya ingin biaya ongkos

kirim dikembalikan‖.

(7) Pilih ―Bukti & Keterangan‖, lalu anda bisa melampirkan

foto produk yang berkendala maksimal 5 foto sekaligus

Page 113: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

101

atau 4 foto 1 video. Selanjutnya, anda bisa memberikan

keterangan di kolom keterangan.

(8) Klik ―Buat Komplain‖ lalu muncul pop up notifikasi

rangkuman komplain, silakan klik ―Buat Komplain‖.

Selanjutnya anda bisa berdiskusi dengan penjual di pusat

resolusi dan akan dibantu oleh customer care tokopedia

jika anda menekan tombol ―Minta Bantuan‖.

(9) Jika penjual menyetujui solusi yang anda ajukan, penjual

akan menginfokan alamat untuk retur produk, silakan anda

bisa mengirimkan kembali produk yang tidak sesuai atau

rusak ke alamat penjual. Selanjutnya anda bisa segera

masukkan nomor resi di halaman pusat resolusi dengan

klik ―Masukkan No. Resi‖.

(10) Setelah produk yang tidak sesuai atau rusak telah sampai

ke penjual, penjual bisa menekan tombol ―Selesaikan

Komplain‖ dan komplain akan di tutup dengan

pengembalian dana yang akan masuk ke saldo

tokopedia/OVO points/limit kartu kredit sesuai dengan

metode pembayaran yang anda gunakan.

3) Mengajukan pengiriman produk kurang kepada penjual jika anda

menerima produk yang tidak lengkap.

Jika pesanan produk yang anda terima kurang, anda bisa

meminta penjual untuk melakukan pengiriman produk kurang.

Berikut panduannya:

a) Klik logo akun yang ada di sisi kanan bawah layar, lalu klik

kolom ―Transaksi Belanja‖, pilih ―Sampai Tujuan‖.

b) Pilih transaksi yang akan di komplain lalu pada halaman detail

transaksi untuk melakukan pengecekan detail produk sebelum

mengajukan komplain. Setelah itu pilih tombol ―Komplain‖ lalu

pilih ―Ya‖ atau anda bisa menekan tombol titik tiga pilih

tombol ―Komplain‖ lalu pilih ―Ya‖.

Page 114: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

102

c) Pilih barang dan masalah yang ingin anda komplain. Jika

pesanan produk yang anda diterima kurang, pilih ―Kendala

Produk‖ lalu pilih barang yang akan di komplain.

d) Pilih status ―Sudah Sampai‖, lalu pilih ―Masalah Barang tidak

lengkap‖, tulis alasan anda mengajukan komplain, lalu bisa

disesuaikan jumlah barang yang ingin anda komplain

e) Selanjutnya, klik ―Simpan‖. Apabila terdapat lebih dari satu

barang yang ingin anda komplain, maka anda bisa

klik ―Simpan‖ dan ―Pilih Barang Lain‖ kemudian mengisi form

komplain kembali.

f) Pilih solusi kirim barang saya yang tersisa.

g) Pilih ―Bukti & Keterangan‖, lalu anda bisa melampirkan foto

produk yang berkendala maksimal 5 foto sekaligus atau 4 foto 1

video. Selanjutnya, anda bisa memberikan keterangan di kolom

keterangan.

h) Jika penjual sepakat dengan solusi anda, penjual akan

mengirimkan sisa barang dan memasukkan nomor resi di

halaman pusat resolusi. Jika penjual sudah memasukkan nomor

resi, anda bisa melacaknya dengan klik ―Lacak‖ pada kotak

dialog di halaman pusat resolusi.

i) Setelah sisa pesanan produk telah sampai dengan baik, anda

bisa segera menekan tombol ―Selesaikan Komplain‖ untuk

menutup komplain.

4) Mengajukan pengembalian dana kepada penjual jika terdapat

selisih biaya pengiriman.

a) Jika Barang Belum Sampai

Apabila pesanan anda belum diterima hingga estimasi

waktu yang telah diberikan oleh kurir terkait, maka anda dapat

melakukan pengajuan pengembalian dana berdasarkan status

resi pengiriman anda.

(1) Status resi masih dalam pengiriman

Page 115: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

103

Jika pesanan anda tidak kunjung sampai, anda bisa

mengajukan pengembalian dana berdasarkan status

pengiriman barangnya. Berikut panduannya:

(a) Klik logo akun yang ada di sisi kanan bawah layar, lalu

klik kolom transaksi belanja, pilih ―Sedang Dikirim‖.

(b) Pilih transaksi yang akan dikomplain lalu pada

halaman ―Detail Transaksi‖ untuk melakukan penge-

cekan detail produk sebelum mengajukan komplain.

Setelah itu pilih tombol ―Komplain‖ lalu pilih ―Ya‖ atau

anda bisa menekan tombol titik tiga pilih

tombol ―Komplain‖, klik ―Ya‖.

(c) Pilih barang dan masalah yang ingin anda komplain, jika

pesanan produk anda belum diterima, pilih kendala

produk lalu pilih barang yang akan dikomplain.

(d) Pilih status ―Belum sampai‖, lalu pilih masalah ―Barang

yang dipesan belum sampai‖, tulis alasan anda

mengajukan komplain, lalu bisa disesuaikan jumlah

barang yang ingin anda komplain.

(e) Selanjutnya, klik ―Simpan‖. Apabila terdapat lebih dari

satu barang yang ingin anda komplain, maka anda bisa

klik ―Simpan dan Pilih Barang Lain‖ kemudian mengisi

form komplain kembali.

(f) Pilih solusi ―Saya ingin meminta uang saya

kembali‖ jika anda tak kunjung menerima produk.

(g) Selanjutnya anda bisa mengisi nominal biaya yang harus

dikembalikan, jumlah nominal tidak melebihi nilai

transaksi.

(h) Klik tombol ―Buat Komplain‖ setelah itu muncul pop up

notifikasi rangkuman komplain, silakan klik ―Buat

Komplain‖. Selanjutnya anda bisa berdiskusi dengan

penjual di pusat resolusi dan akan dibantu oleh customer

Page 116: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

104

care tokopedia jika anda menekan tombol ―Minta

Bantuan‖.

(i) Jika penjual sepakat dengan solusi pengembalian dana,

maka komplain akan di tutup dengan pengembalian dana

yang akan masuk ke saldo tokopedia/OVO points/limit

kartu kredit sesuai dengan metode pembayaran yang

anda gunakan.

(j) Jika penjual tidak menyetujui solusi yang anda ajukan,

maka customer care tokopedia akan membantu

memberikan solusi terbaik untuk kedua belah pihak.

(2) Status resi sudah terkirim tetapi barang belum diterima

Jika status resi pengiriman anda sudah terkirim akan

tetapi pesanan belum diterima, anda bisa mengajukan

pengembalian dana. Berikut panduannya:

(a) Klik logo akun yang ada di sisi kanan bawah layar, lalu

klik kolom transaksi belanja, pilih ―Sampai Tujuan‖.

(b) Pilih transaksi yang akan dikomplain lalu pada

halaman ―Detail Transaksi‖ untuk melakukan pengece-

kan detail produk sebelum mengajukan komplain.

Setelah itu pilih tombol ―Komplain‖ lalu pilih ―Ya‖ atau

anda bisa menekan tombol titik tiga pilih

tombol ―Komplain‖, klik ―Ya‖.

(c) Pilih barang dan masalah yang ingin anda komplain, Jika

pesanan produk anda belum diterima, pilih kendala

produk lalu pilih barang yang akan di komplain.

(d) Pilih Status ―Belum sampai‖, lalu pilih masalah ―Barang

yang dipesan belum sampai‖, tulis alasan anda

mengajukan komplain, lalu bisa disesuaikan jumlah

barang yang ingin anda komplain.

(e) Selanjutnya, klik ―Simpan‖. Apabila terdapat lebih dari

satu barang yang ingin anda komplain, maka anda bisa

Page 117: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

105

klik ―Simpan dan Pilih Barang Lain‖ kemudian mengisi

form komplain kembali.

(f) Pilih solusi ―Saya ingin meminta uang saya

kembali‖ jika anda tak kunjung menerima produk.

(g) Selanjutnya anda bisa mengisi nominal biaya yang harus

dikembalikan, jumlah nominal tidak melebihi nilai

transaksi.

(h) Klik tombol ―Buat Komplain‖ setelah itu muncul pop up

notifikasi rangkuman komplain, silakan klik ―Buat

Komplain‖. Selanjutnya anda bisa berdiskusi dengan

penjual di pusat resolusi dan akan dibantu oleh customer

care tokopedia jika anda menekan tombol ―Minta

Bantuan‖.

(i) Jika penjual sepakat dengan solusi pengembalian dana,

maka komplain akan di tutup dengan pengembalian dana

yang akan masuk ke saldo tokopedia/OVO points/limit

kartu kredit sesuai dengan metode pembayaran yang

anda gunakan.

(j) Jika penjual tidak menyetujui solusi yang anda ajukan,

maka customer care tokopedia akan membantu

memberikan solusi terbaik untuk kedua belah pihak.

b) Jika Barang Sudah Sampai

Apabila pesanan sudah sampai namun barang yang diterima

tidak lengkap atau mengalami kendala selisih ongkos kirim.

anda bisa mengajukan pengembalian dana berdasarkan bukti

yang dilampirkan:

(1) Status barang telah diterima dan beda ongkos kirim

(a) Klik logo akun pada sisi kanan bawah layar, lalu klik

kolom transaksi belanja, pilih ―Sampai Tujuan‖.

(b) Pilih transaksi yang akan dikomplain lalu pada

halaman ―Detail Transaksi‖ untuk melakukan

Page 118: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

106

pengecekan detail produk sebelum mengajukan

komplain. Setelah itu pilih tombol ―Komplain‖ lalu

pilih ―Ya‖ atau anda bisa menekan tombol titik tiga

pilih tombol ―Komplain‖, klik ―Ya‖.

(c) Pilih barang dan masalah yang ingin anda komplain.

Jika terdapat selisih biaya pengiriman, pilih ―Kendala

Ongkos Kirim‖.

(d) Pilih solusi ―Saya ingin meminta uang saya kembali‖.

Selanjutnya anda bisa mengisi nominal biaya yang

harus dikembalikan.

(e) Klik tombol ―Buat Komplain‖ setelah itu muncul pop

up notifikasi rangkuman komplain, silakan klik ―Buat

Komplain‖. Selanjutnya anda bisa berdiskusi dengan

penjual di pusat resolusi dan akan dibantu oleh

customer care tokopedia jika anda menekan

tombol ―Minta Bantuan‖.

(f) Jika penjual sepakat dengan solusi pengembalian dana,

maka komplain akan di tutup dengan pengembalian

dana yang akan masuk ke saldo tokopedia/OVO

points/limit kartu kredit sesuai dengan metode

pembayaran yang anda gunakan.

(g) Jika penjual tidak menyetujui solusi yang anda ajukan,

maka customer care tokopedia akan membantu

memberikan solusi terbaik untuk kedua belah pihak.

(2) Status resi sudah terkirim tetapi barang belum diterima

Jika status resi pengiriman anda sudah terkirim akan

tetapi pesanan belum diterima, anda bisa mengajukan

pengembalian dana. Berikut panduannya:

(a) Klik logo akun yang ada di sisi kanan bawah layar, lalu

klik kolom transaksi belanja, pilih ―Sampai Tujuan‖.

Page 119: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

107

(b) Pilih transaksi yang akan dikomplain lalu pada

halaman ―Detail Transaksi‖ untuk melakukan

pengecekan detail produk sebelum mengajukan

komplain. Setelah itu pilih tombol ―Komplain‖ lalu

pilih ―Ya‖ atau anda bisa menekan tombol titik tiga

pilih tombol ―Komplain‖, klik ―Ya‖.

(c) Pilih barang dan masalah yang ingin anda komplain,

jika pesanan produk anda belum diterima, pilih

―Kendala Produk‖ lalu pilih barang yang akan

dikomplain.

(d) Pilih status ―Sudah Sampai‖, lalu pilih

masalah ―Barang yang dipesan belum sampai‖, tulis

alasan anda mengajukan komplain, lalu bisa

disesuaikan jumlah barang yang ingin anda komplain.

(e) Selanjutnya, klik ―Simpan‖. Apabila terdapat lebih dari

satu barang yang ingin anda komplain, maka anda bisa

klik ―Simpan dan Pilih Barang Lain‖ kemudian mengisi

form komplain kembali.

(f) Pilih solusi ―Saya ingin meminta uang saya

kembali‖ jika anda tak kunjung menerima produk.

(g) Selanjutnya anda bisa mengisi nominal biaya yang

harus dikembalikan, jumlah nominal tidak melebihi

nilai transaksi.

(h) Klik tombol ―Buat Komplain‖ setelah itu muncul pop

up notifikasi rangkuman komplain, silakan klik ―Buat

Komplain‖. Selanjutnya anda bisa berdiskusi dengan

penjual di pusat resolusi dan akan dibantu oleh

customer care tokopedia jika anda menekan

tombol ―Minta Bantuan‖.

(i) Jika penjual sepakat dengan solusi pengembalian dana,

maka komplain akan di tutup dengan pengembalian

Page 120: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

108

dana yang akan masuk ke saldo tokopedia/OVO

points/limit kartu kredit sesuai dengan metode

pembayaran yang anda gunakan.

(j) Jika penjual tidak menyetujui solusi yang anda ajukan,

maka customer care tokopedia akan membantu

memberikan solusi terbaik untuk kedua belah pihak.

Catatan: Pembeli tidak bisa lagi mengajukan komplain

terhadap pesanan yang sama setelah 3 hari sejak status

komplain telah selesai atau dibatalkan.

b. Menanggapi Komplain (Sebagai Penjual)

Pada pusat resolusi anda sebagai penjual bisa

menanggapi komplain dari pembeli untuk pesanan yang mengalami

kendala di antaranya:

1) Menanggapi komplain dari pembeli untuk dilakukan pengecekan

kurir jika pembeli tidak kunjung menerima barangnya.

a) Cara Menanggapi Komplain Produk Belum Diterima

Jika anda menerima komplain bahwa produk belum diterima

oleh pembeli dan pembeli mengajukan solusi ―Minta Bantuan

Cek Kurir‖, anda sebagai penjual bisa menanggapi komplain

dengan cara berikut:

(1) Klik logo akun pada sisi kanan bawah layar, lalu pilih

menu ―Komplain saya sebagai Penjual‖.

(2) Pilih tombol ―Lihat Detail Pengajuan‖ untuk masuk ke

diskusi pusat resolusi.

(3) Jika anda menyepakati solusi yang diajukan oleh pembeli

yaitu ―Minta Bantuan Cek Kurir‖, anda bisa menekan

tombol ―Terima Solusi‖.

(4) Selanjutnya anda bisa menginfokan status pengiriman

produk barangnya.

Page 121: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

109

(5) Jika nantinya pembeli telah menerima barang dengan baik

dan sudah tidak ada kendala lainnya, maka pembeli bisa

menyelesaikan kendala komplainnya dengan solusi

penerusan dana kepada anda.

(6) Jika pembeli tidak kunjung menerima barang dan status

pengirimannya tidak ada perkembangan, anda bisa menekan

tombol ―Minta Bantuan‖ agar customer care tokopedia bisa

membantu melakukan pengecekan kembali untuk status

pengiriman produknya.

b) Retry Pickup

Jika status pengiriman barang sudah "Delivered" namun

pembeli belum terima barang. Tidak perlu khawatir, anda

sebagai penjual masih bisa melakukan pickup ulang dengan

cara berikut:

(1) Pembeli klik ―Komplain‖.

(2) Pembeli pilih kategori ―Barang belum diterima‖.

(3) Pembeli ajukan ―Komplain‖.

(4) Penjual klik ―Pickup Ulang” pada halaman detail kom-

plain.

Gambar 4.14 Pengajuan Pickup Ulang

Page 122: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

110

(5) Tokopedia akan mencarikan driver pengganti untuk

pengiriman dengan kurir instan.

(6) Setelah pickup ulang berhasil, resi bisa anda lacak di

halaman resolusi.

Gambar 4.15 Pickup Ulang Berhasil

2) Menanggapi komplain dari pembeli untuk solusi ―Retur

Refund dan Retur Tukar‖ jika pembeli menerima barang yang tidak

sesuai atau rusak.

a) Retur dan Pengembalian Dana

Jika anda menerima komplain bahwa produk yang diterima

oleh pembeli tidak sesuai atau tidak lengkap dan pembeli

mengajukan solusi ―Retur dan Pengembalian Dana‖, anda

sebagai penjual bisa menanggapi komplain dengan cara berikut:

(1) Klik logo akun pada sisi kanan bawah layar, lalu pilih

menu ―Komplain Saya sebagai Penjual‖.

(2) Pilih tombol ―Lihat Detail Pengajuan‖ untuk masuk ke

diskusi pusat resolusi.

Page 123: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

111

(3) Jika anda menyepakati solusi yang diajukan oleh pembeli

yaitu ―Retur dan Pengembalian Dana‖, anda bisa menekan

tombol ―Terima Solusi‖.

(4) Selanjutnya anda bisa menginfokan alamat retur pada

kolom masukkan alamat.

(5) Setelah pembeli menginfokan nomor resi pengembalian

barang, anda bisa melakukan pengecekan status pengiriman

barang dengan menekan tombol ―Lacak‖.

(6) Jika anda sudah menerima pengembalian barang retur

dengan baik, anda bisa menekan tombol ―Selesaikan

Komplain‖ untuk menyelesaikan kendala dan dana akan

dikembalikan kepada pembeli.

(7) Jika barang retur yang anda terima mengalami kendala, anda

bisa berdiskusi dengan pembeli di pusat resolusi dan akan

dibantu oleh customer care tokopedia dengan mengklik

tombol ―Minta Bantuan‖.

b) Retur dan Penggantian Produk

Jika anda menerima komplain bahwa produk yang diterima

oleh pembeli tidak sesuai atau tidak lengkap dan pembeli

mengajukan solusi ―Retur dan Penggantian Produk‖, anda

sebagai penjual bisa menanggapi komplain dengan cara

berikut:

(1) Klik logo akun pada sisi kanan bawah layar, lalu pilih

menu ―Komplain saya sebagai Penjual‖.

(2) Pilih tombol ―Lihat Detail Pengajuan‖ untuk masuk ke

diskusi pusat resolusi.

(3) Jika anda menyepakati solusi yang diajukan oleh pembeli

yaitu ―Retur dan Penggantian Produk‖, anda bisa menekan

tombol ―Terima Solusi‖.

(4) Selanjutnya anda bisa menginfokan alamat retur pada

kolom masukkan alamat.

Page 124: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

112

(5) Setelah pembeli menginfokan nomor resi pengembalian

barang, anda bisa melakukan pengecekan status pengiriman

barang dengan menekan tombol ―Lacak‖.

(6) Jika anda menerima pengembalian barang retur dengan baik,

anda bisa melakukan pengecekan terlebih dahulu untuk

produk pengganti. Setelah itu anda bisa mengirimkan

kembali produk pengganti kepada pembeli.

(7) Selanjutnya anda bisa melampirkan resi fisik pengiriman

produk pengganti di tombol ―Masukkan No. Resi‖.

(8) Anda bisa melakukan pengecekan status pengiriman produk

pengganti dengan menekan tombol ―Lacak‖.

(9) Setelah pembeli menerima produk pengganti dalam kondisi

baik, pembeli akan menyelesaikan komplain dengan

solusi ―Penerusan Dana kepada Anda‖.

(10) Jika barang retur yang yang diterima oleh

pembeli mengalami kendala, anda bisa berdiskusi dengan

pembeli di pusat resolusi dan akan dibantu oleh customer

care tokopedia dengan mengklik tombol ―Minta Bantuan‖.

3) Menanggapi komplain dari pembeli untuk solusi ―Kirimkan

Sisanya‖ jika pembeli menerima barang yang kurang.

Jika anda menerima komplain bahwa produk yang diterima

oleh pembeli tidak lengkap dan pembeli mengajukan

solusi ―Kirimkan Sisanya‖, anda sebagai penjual bisa menanggapi

komplain dengan cara berikut:

a) Klik logo akun pada sisi kanan bawah layar, lalu pilih

menu ―Komplain Saya sebagai Penjual‖.

b) Pilih tombol ―Lihat Detail Pengajuan‖ untuk masuk ke

diskusi pusat resolusi.

c) Jika anda menyepakati solusi yang diajukan oleh pembeli

yaitu ―Kirimkan Sisanya‖, anda bisa menekan tombol ―Terima

Solusi‖.

Page 125: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

113

d) Selanjutnya anda bisa melakukan pengecekan barang sebelum

dilakukan pengiriman.

e) Jika anda sudah melakukan pengiriman produk kepada pembeli,

anda bisa melampirkan resi fisik pengiriman produk dengan

menekan tombol ―Masukkan No. Resi‖ dan jika anda ingin

melakukan pengecekan status pengiriman, anda bisa menekan

tombol ―Lacak‖.

f) Jika pembeli sudah menerima keseluruhan barang dalam

kondisi baik, pembeli akan menyelesaikan komplain dengan

solusi penerusan dana kepada anda.

g) Jika barang yang diterima oleh pembeli mengalami kendala

kembali, anda bisa berdiskusi dengan pembeli di pusat resolusi

dan akan dibantu oleh customer care tokopedia dengan

menekan tombol ―Minta Bantuan‖.

4) Menanggapi komplain dari pembeli untuk solusi pengembalian

dana jika pembeli menerima kendala selisih ongkos kirim.

a) Jika Barang Belum Sampai

(1) Status resi masih dalam pengiriman

Jika anda menerima komplain dari pembeli belum

menerima barang hingga estimasi waktu yang telah diberikan

oleh kurir, anda sebagai penjual bisa menanggapi komplain

dengan cara berikut:

(a) Klik logo akun pada sisi kanan bawah layar, lalu pilih

menu ―Komplain Saya sebagai Penjual‖.

(b) Pilih tombol ―Lihat Detail Pengajuan‖ untuk masuk ke

diskusi pusat resolusi.

(c) Jika barang yang diterima oleh pembeli tidak kunjung

sampai hingga estimasi waktu yang telah diberikan oleh

kurir, anda bisa berdiskusi dengan pembeli di pusat

resolusi dan akan dibantu oleh customer care tokopedia

dengan menekan tombol ―Minta Bantuan‖.

Page 126: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

114

(d) Nantinya, anda bisa menunggu perkembangan yang akan

diinfokan oleh customer care tokopedia untuk penyele-

saian kendalanya.

(e) Jika anda menyetujui solusi yang diajukan oleh pembeli

yaitu ―Pengembalian Dana‖, anda bisa menekan tom-

bol ―Selesaikan Komplain‖ lalu setelah itu komplain akan

ditutup dengan solusi pengembalian dana kepada pembeli.

(2) Status resi sudah terkirim tetapi barang belum diterima

Jika anda menerima komplain dari pembeli belum

menerima namun status pengirimannya sudah Delivered,

anda sebagai penjual bisa menanggapi komplain dengan cara

berikut:

(a) Klik logo akun pada sisi kanan bawah layar, lalu pilih

menu ―Komplain Saya sebagai Penjual‖.

(b) Pilih tombol ―Lihat Detail Pengajuan‖ untuk masuk ke

diskusi pusat resolusi.

(c) Jika barang yang diterima oleh pembeli tidak kunjung

sampai hingga estimasi waktu yang telah diberikan oleh

kurir, anda bisa berdiskusi dengan pembeli di pusat

resolusi dan akan dibantu oleh customer care tokopedia

dengan menekan tombol ―Minta Bantuan‖.

(d) Nantinya, anda bisa menunggu perkembangan yang akan

diinfokan oleh customer care tokopedia untuk penyele-

saian kendalanya.

(e) Jika anda menyetujui solusi yang diajukan oleh pembeli

yaitu pengembalian dana, anda bisa menekan tom-

bol ―Selesaikan Komplain‖ lalu setelah itu komplain akan

ditutup dengan solusi pengembalian dana kepada pembeli.

Page 127: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

115

b) Jika Barang Sudah Sampai

(1) Status barang telah diterima dan beda ongkos kirim

Jika anda menerima komplain dari pembeli bahwa

terdapat selisih ongkos kirim, anda sebagai penjual bisa

menanggapi komplain dengan cara berikut:

(a) Klik logo akun pada sisi kanan bawah layar, lalu pilih

menu ―Komplain Saya sebagai Penjual”.

(b) Pilih tombol ―Lihat Detail Pengajuan‖ untuk masuk ke

diskusi pusat resolusi.

(c) Jika anda menyepakati solusi pengembalian dana untuk

kendala selisih ongkos kirim, anda bisa menekan

tombol ―Selesaikan Komplain‖.

(d) Selanjutnya komplain akan ditutup dengan solusi

pengembalian dana kepada pembeli sesuai dengan selisih

ongkos kirimnya.

(e) Jika anda tidak menyepakati solusi pengembalian dana

untuk kendala selisih ongkos kirim, anda bisa

melampirkan bukti resi fisik pengiriman produk lalu

anda bisa berdiskusi dengan pembeli di pusat resolusi

dan akan dibantu oleh customer care tokopedia dengan

menekan tombol ―Minta Bantuan‖.

(2) Status barang telah diterima dan tidak lengkap

Jika anda menerima komplain dari pembeli bahwa barang

yang diterima kurang/tidak lengkap, anda sebagai penjual

bisa menanggapi komplain dengan cara berikut:

(a) Klik logo akun pada sisi kanan bawah layar, lalu pilih

menu ―Komplain saya sebagai Penjual‖.

(b) Pilih tombol ―Lihat Detail Pengajuan‖ untuk masuk ke

diskusi pusat resolusi.

Page 128: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

116

(c) Jika anda menyepakati solusi pengembalian dana untuk

kendala selisih ongkos kirim, anda bisa menekan

tombol ―Selesaikan Komplain‖.

(d) Selanjutnya komplain akan ditutup dengan solusi

pengembalian dana kepada pembeli sesuai dengan

jumlah barang yang kurang.

(e) Jika anda tidak menyepakati solusi pengembalian dana

untuk kendala selisih ongkos kirim, anda bisa

melampirkan bukti foto keseluruhan produk sebelum

dikirimkan lalu anda bisa berdiskusi dengan pembeli di

pusat resolusi dan akan dibantu oleh customer care

tokopedia jika anda menekan tombol ―Minta Bantuan‖.

Catatan: Jika tidak ada kesepakatan antara pembeli dan

penjual, anda bisa klik tombol ―Minta Bantuan‖. Selanjutnya,

customer care tokopedia akan berperan sebagai mediator dan

memberikan solusi terkait kendala yang dihadapi.16

3. Mediasi Penyelesaian Sengketa dalam Sistem Hukum Islam

a. Pengertian

Secara etimologis, mediasi berasal dari bahasa latin, mediare yang

berarti berada di tengah. Makna ini menunjuk pada peran yang

ditampilkan pihak ketiga sebagai mediator dalam menjalankan

tugasnya menengahi dan menyelesaikan sengketa antara para pihak,

―berada di tengah‖ juga bermakna mediator harus berada pada posisi

netral dan tidak memihak dalam menyelesaikan sengketa. Ia harus

menjaga kepentingan para pihak yang bersengketa secara adil dan

sama, sehingga menumbuhkan kepercayaan (trust) dari para pihak

yang bersengketa.

Dalam istilah bahasa Arab mediasi itu adalah sulh. Sulh secara

etimologis, berarti meredam pertikaian. Sedangkan menurut

16

tokopedia.com, https://www.tokopedia.com/help/ 2019/10/15

Page 129: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

117

terminologi, pengertian sulhu, berarti suatu jenis akad atau perjanjian

untuk mengakhiri perselisihan/pertikaian antara dua pihak yang

bersengketa secara damai. Upaya damai itu biasanya dilakukan

melalui pendekatan musyawarah (syura‟) diantara para pihak yang

berselisih.17

Islah dalam ajaran Islam yang bermakna lebih menonjolkan

metode penyelesaian perselisihan atau konflik secara damai dengan

mengesampingkan perbedaan-perbedaan yang menjadi akar

perselisihan. Intinya bahwa para pihak yang berselisih diperintahkan

untuk mengikhlaskan ―kesalahan‖ masing-masing dan diamalkan

untuk saling memaafkan.18

Pengertian mediasi secara umum menurut Blacks‟ Law Dictionary

adalah “mediation is private, informal dispute resolution process in

wich a neutral thrird person, the mediator, help disputing parties to

reach an agreement. The mediator has no power to impose a

decession on the parties”. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia mediasi adalah proses mengikutsertakan pihak ketiga dalam

penyelesaian suatu perselisihan sebagai penasihat. Sedangkan menurut

kamus Inggris-Indonesia karangan John M. Echols & Hasan Shadily

adalah ―penyelesaian sengketa dengan menengahi‖.19

17

Mardani, Hukum Perikatan Syariah di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013),

h. 253-254. 18

Nurnaningsih Amriani, Mediasi Alternaltif Penyelesaian Sengketa Perdata di

Pengadilan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 119. 19

Ahmad Mujahidin, ―Karakteristik Mediasi Sengketa Ekonomi Syariah‖, Varia Peradilan,

No. 355 (Juni 2015), h. 55.

Page 130: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

118

Pengertian mediasi dalam PERMA menurut ketentuan Pasal 1

butir 7 PERMA diartikan ―cara penyelesaian sengketa melalui proses

perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan

dibantu oleh mediator‖. Dari ketentuan tersebut dapat dipahami bahwa

mediasi yang dimaksud di sini adalah:

1) Penyelesaian sengketa melalui proses perundingan antar para

pihak;

2) Perundingan para pihak tersebut dibantu oleh mediator.20

Berdasar dengan pengertian mediasi tersebut diatas dan

dihubungkan dengan mediasi sengketa ekonomi syariah, maka dapat

ditarik pengertian adalah cara penyelesaian sengketa ekonomi syariah

melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan para

pihak dengan dibantu oleh mediator yang adil, netral, dan menguasai

permasalahan tentang prinsip-prinsip hukum ekonomi syariah serta

tidak berwenang untuk memutuskan.21

Mediasi melibatkan pihak ketiga yang netral, dalam arti bahwa

pihak ketiga (penengah/mediator) dipandang mampu mencari solusi

yang adil dan jujur yang dapat diterima para pihak melalui proses

perundingan untuk menjembatani kehendak atau keinginan para pihak

yang bersengketa tersebut. Ketika membantu menyelesaikan sengketa,

mediator/penengah harus:

1) Fokus pada persoalan, bukan terhadap kesalahan orang lain;

2) Mengerti dan menghormati terhadap perbedaan pandangan;

3) Memiliki keinginan berbagi dan merasakan;

4) Bekerjasama dalam menyelesaikan masalah.22

20

Cik Basir, Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah di Pengadilan Agama dan

Mahkamah Syar‟iyah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 132. 21

Ahmad Mujahidin, ―Karakteristik Mediasi Sengketa Ekonomi Syariah‖, Varia Peradilan,

No. 355 (Juni 2015), h. 55. 22

Abdurrahman Konoras, Aspek Hukum Penyelesaian Sengketa secara Mediasi di

Pengadilan, (Depok: Rajawali Pers, 2017), h. 51.

Page 131: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

119

b. Dasar Hukum

1) Alquran

perdamaian (al-sulh) diisyaratkan Allah Swt. sebagaimana

yang tertuang dalam Alquran:

ام ه ن ي واب ح ل ص أ واف ل ت ت ق إ ن ي ن م ؤ الم ن م ان ت ف ائ ط ن إ و

Artinya: ―Dan kalau ada dua golongan mereka yang beriman itu

berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya.‖ (QS. Al-

Hujurat: 9)

ك ف ر ي خ ل ب م ن ل إ م ىه و ج ن ن م ر ي ث ى و ر ع م و أ ة ق د ص أ م ر اس الن ن ي ب ح ل ص إ و أ ف

Artinya: ―Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan

mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh

(manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma‟ruf, atau

mengadakan perdamaian diantara manusia.‖ (QS. Al-Nisa: 114)

ر ي ح خ ل الص و

Artinya: ―Perdamaian itu lebih baik.‖ (QS.Al-Nisa: 128)

2) Hadis

Disamping firman-firman Allah Swt., Rasulullah Saw. juga

mengajarkan untuk melaksanakan perdamaian. Dalam salah satu

hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan Tirmizi dari Umar

bin Auf Al-Muzzani, Rasulullah Saw. bersabda:

ىل ع ن و م ل س الم و اام ر ح ل ح أ و أ ل ل ح م ر اح ح ل ص ل إ ن ي م ل س الم ن ي ب ز ائ ج ح ل الص

اام ر ح ل ح أ و أ ل ل ح م ر اح ط ر ش ش ر وط ه م إ ل

Page 132: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

120

Artinya: ―Perdamaian dibolehkan di kalangan kaum muslimin,

selain perdamaian yang mengharamkan yang halal atau

menghalalkan yang haram. Dan orang-orang Islam (yang

mengadakan perdamaian itu) bergantung pada syarat-syarat

mereka (yang telah disepakati), selain syarat yang mengharamkan

yang halal atau menghalalkan yang haram. 23

3) Undang-Undang

Alternaltif penyelesaian sengketa hanya diatur dalam satu

pasal yakni pasal 6 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang

Arbitrase dan Alternaltif Penyelesaian Sengketa yang berbunyi:

a) Sengketa atau beda pendapat perdata dapat diselesaikan oleh

para pihak melalui alternaltif penyelesaian sengketa yang

didasarkan pada itikad baik dengan mengesampingkan

penyelesaian secara litigasi di pengadilan.

b) Penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui alternaltif

penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

diselesaikan dalam pertemuan langsung oleh para pihak

dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari dan hasilnya

dituangkan dalam suatu kesepakatan tertulis

c) Dalam hal sengketa atau beda pendapat sebagaimana

dimaksud dalam ayat (2) tidak dapat diselesaikan, maka atas

kesepakatan tertulis para pihak, sengketa atau beda pendapat

diselesaikan melalui bantuan seorang atau lebih penasihat

ahli maupun melalui seorang mediator.24

23

Sohari Sahrani dan Ru‘fah Abdullah, Fikih Muamalat, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011),

h. 230. 24

Ahmad Mujahidin, ―Perdamaian dan Mediasi dalam Sengketa Ekonomi Syariah‖, Varia

Peradilan, No. 345 (Agustus, 2014), h. 69.

Page 133: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

121

c. Rukun dan Syarat

1) Rukun Sulh (ishlah)

Ada tiga rukun yang harus dipenuhi dalam perjanjian

perdamaian yang harus dilakukan oleh orang yang melakukan

perdamaian dalam sengketa ekonomi syariah, yakni:

a) Ijab (offering),

b) Kabul (Acceptance), dan

c) Lafal dari perjanjian damai tersebut.

Jika ketiga hal ini sudah terpenuhi, maka perjanjian itu telah

berlangsung sebagaimana yang diharapkan. Dari perjanjian damai

itu lahir suatu ikatan hukum, yang masing-masing pihak

berkewajiban untuk melaksanakannya. Perlu diketahui bahwa

perjanjian damai yang sudah disepakati itu tidak bisa dibatalkan

secara sepihak. Jika ada pihak yang tidak menyetujui isi

perjanjian itu, maka pembatalan perjanjian itu harus atas

persetujuan kedua belah pihak.

2) Syarat Sulh

a) Subjek Hukum

Orang yang melakukan perdamaian sengketa ekonomi

syariah harus orang yang cakap bertindak menurut hukum.

Selain dari itu orang yang melaksanakan perdamaian harus

orang yang mempunyai kekuasaan atau mempunyai

wewenang untuk melepaskan haknya atau hal-hal yang

dimaksudkan dalam perdamaian tersebut.

b) Objek Hukum

(1) Harus berbentuk harta, baik berwujud maupun yang

tidak berwujud seperti hak milik intelektual, yang dapat

dinilai atau dihargai, dapat diserah terimakan dan

bermanfaat;

(2) Harus dapat diketahui secara jelas sehingga tidak

melahirkan kesamaan dan ketidakjelasan, yang pada

Page 134: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

122

akhirnya dapat pula melahirkan pertikaian baru terhadap

objek yang sama.

d. Persoalan yang boleh didamaikan

Para ahli hukum Islam sepakat bahwa hal-hal yang dapatdan

boleh didamaikan hanya dalam bentu pertikaian harta benda yang

dapat dinilai dan sebatas hanya kepada hak-hak manusia yang dapat

diganti.

Dengan kata lain, persoalan perdamaian itu hanya diperbolehkan

dalam bidang muamalah saja, sedangkan yang menyangkal hak-hak

Allah tidak dapat didamaikan.25

e. Praktik mediasi Rasulullah Saw.

Pembahasan pada subbab ini dipusatkan pada praktik mediasi

yang pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. saat beliau belum

menjadi rasul. Kejadian ini berupa peletakan kembali Hajar Aswad

(batu hitam) berlangsung sebelum pewahyuan Alquran kepada Nabi

Muhammad Saw. Ketika itu ia hanya dipandang sebagai manusia

biasa yang tidak memiliki kekuasaan politik apapun. Kejadian ini

merupakan konflik yang sangat potensial mengarah kepada kekerasan

dan pertumpahan darah.

Menurut Alquran, kakbah dibangun oleh Nabi Ibrahim As.,

sebagai rumah Tuhan pertama dalam tradisi monoteisme. Di dalam

Kakbah ada sebuah batu hitam (Hajar Aswad) yang dinyatakan

sebagai meteor. Al-Ghazali menulis bahwa batu hitam itu adalah

salah satu permata dari surga.50

Dalam tradisi Islam, batu ini berasal

dari langit, yang melambangkan akad asal (al-mistaq) antara Tuhan

dan manusia, serta melambangkan bahwa manusia harus hidup selaras

dengan kebenaran dan memelihara dunia.

Pada tahun 605, ketika Nabi Muhammad Saw. berusia 35 tahun,

masyarakat Mekkah membangun kembali Mekkah, yang sebelumnya

25

Ahmad Mujahidin, ―Perdamaian dan Mediasi dalam Sengketa Ekonomi Syariah‖, Varia

Peradilan, No. 345 (Agustus, 2014), h. 67-68.

Page 135: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

123

rusak akibat banjir. Ketika itu, Kakbah tegak tanpa atap dan dan hanya

lebih tinggi sedikit dari tubuh manusia. Berbagai suku di Arab

mengumpulkan batu untuk meninggikan bangunan Kakbah. Mereka

bekerja secara terpisah, sehingga temboknya cukup tinggi untuk

meletakkan batu hitam itu di sudutnya. Kemudian, meletuslah

pertikaian pendapat karena setiap klan/suku ingin mendapatkan

kehormatan sebagai pengangkat batu tersebut dan meletakkan kembali

di tempat semula. Kebuntuan berlangsung empat atau lima hari dan

masing-masing klan bersiap bertarung untuk menyelesaikan sengketa

tersebut.

Melihat perebutan peran untuk meletakkan Hajar Aswad (batu

hitam) begitu tajam diantara suku Arab, maka salah seorang dari

mereka yang tertua mengusulkan bahwa yang akan menyelesaikan

sengketa ini adalah orang yang pertama sekali memasuki Kakbah

besok pagi melalui pintu Bab al-Safa. Saran ini ternyata diterima oleh

semua kelompok yang bertikai. Besok hari ternyata orang yang

masuk melalui pintu gerbang ini adalah Muhammad setiap orang

gembira karena Muhammad mereka kenal sebagai al-amin, yang

terpercaya lagi tulus, dan mereka siap menerima apapun

keputusannya.

Setelah mendengarkan kasusnya, Muhammad meminta mereka

membawa untuknya sepotong jubah, yang kemudian ia bentangkan

diatas tanah. Kemudian ia mengambil batu hitam dan meletakkannya

di tengah–tengah kain itu. Lalu ia berkata: Marilah setiap klan/suku

memegang pinggiran jubah, kemudian kalian angkatlah bersama-sama

batu hitam tersebut. Ketika mereka mengangkatnya mencapai

ketingggian yang tepat, Muhammad mengambil batu itu dan

meletakkannya di sudut dan pembangunan kembali Kakbah

dilanjutkan hingga selesai.

Dari tindakan Nabi Saw. dalam peristiwa ini, nilai penyelesaian

sengketa antarsuku dalam menciptakan perdamaian dapat

Page 136: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

124

diidentifikasikan antara lain nilai sabar, menghargai orang lain dalam

kedudukan yang sederajat, kebersamaan, komitmen dan pro aktif

untuk menyelesaikan sengketa. Nilai–nilai merupakan modal bagi

para pihak dalam menjalankan negosiasi, mediasi dan bahkan

arbitrase, baik dalam sengketa antar-individu maupun antar kelompok.

Kesabaran merupakan prinsip utama yang harus di miliki

mediator, karena dalam hal ini Nabi Muhammad Saw. mendengar

terlebih dahulu akar persoalan dan keinginan para suku dalam

meletakkan kembali batu Hajar Aswad tersebut ke tempat semula.

Tindakan mendengar menandakan kesabaran Nabi Muhammad Saw.

yang hendak mempelajari seluruh informasi seputar hal yang

dipersengketakan oleh seluruh suku. Kesabaran mendengar akan

dapat menggali sejumlah informasi yang berharga sehingga

memudahkan Nabi dalam menyusun menyusun strategi penyelesaian

sengketa. Keterbatasan Informasi akan menyulitkan Nabi Muhammad

Saw. dalam menyelesaikan sengketa sehingga akan berdampak pada

ketersediaan para pihak bertikai menerima tawaran penyelesaian

sengketa yang dibuat oleh Nabi Muhammad Saw.

Nabi Muhammad Saw. mengajak setiap klan memegang

pinggiran jubah yang di bentangkan dan terdapat batu hitam di

atasnya. Tindakan Nabi Saw. ini, menandakan bahwa Nabi Saw.

memberikan penghargaan dan kehormatan terhadap martabat dari

masing-masing kelompok yang bertikai. Mereka seluruhnya setara,

tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih rendah

kedudukannya. Tindakan ini amat perlu dilakukan oleh Nabi Saw.,

untuk menunjukan bahwa tidak ada yang menang dan tidak ada yang

kalah dalam penyelesaian konflik tersebut. Mereka memiliki peran

dan kedudukan yang sama dalam peletakan batu hitam (hajar as-

aswad). Kelompok yang satu tidak lebih tinggi derajat dan perannya,

ketimbang kelompok-kelompok lain. Penyelesaian sengketa dalam

peletakan kembali Hajar Aswad melahirkan win-win solution

Page 137: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

125

antarsuku dan tidak ada suku yang merasa menang atau kalah dalam

sengketa tersebut.

Nilai lain yang dapat dipetik dari kasus peletakan Hajar Aswad

adalah nilai persamaan dan penghormatan kemanusiaan seluruh

kelompok. Tindakan Nabi Muhammad Saw. sebagai mediator

mengajak suku bertikai mengangkat jubbah secara bersama-sama,

menyiratkan nilai kebersamaan dan kekeluargaan. Kehormatan tidak

harus diperoleh dengan mengorbankan kehormatan pihak lain atau

dengan menggunakan kekerasan, tetapi bisa diperoleh secara bersama-

sama melalui sikap saling berbagi dan saling menghormati satu sama

lain. Dalam kenyataan, nilai berbagi merupakan nilai yang amat

penting dalam kasus peletakan kembali batu Hajar Aswad menjadi

mungkin terwujud, bila partisipasi pihak bertikai menunjukan

komitmen dan iktikad baik untuk menyelesaikan sengketa mereka.

Nilai positif lain yang dapat dipetik dari tindakan Nabi Saw.

menyelesaikan sengketa meletakan Hajar Aswad adalah nilai

komitmen, proaktif dan kreatif dalam berpikir dari para pihak, yang

difasilitasi oleh Nabi Muhammad Saw. Para pihak bertikai harus

menunjukan keinginan untuk menyelesaikan sengketa dengan

bersedia mendengar pandangan kelompok lain. Dalam kasus ini,

berpikir kreatif ditandai dengan pemanfaatan jubbah secara inovatif

sebagai wahana menyelesaikan sengketa di mana jubah tersebut

dipegang oleh setiap kelompok bertikai. Kain jubah sebagai ‗tali

pengikat‘ keikutserataan para pihak dalam penyelesaian sengketa.

Mereka merasa diperlakukan sama dalam membangun kembali

Kakbah dan peletakan Hajar Aswad.

Penyelesaian sengketa dalam peletakan Hajar Aswad dalam

pembangunan kembal Kakbah dilakukan Nabi Saw., ketika ia belum

memiliki kekuasaan politik di Mekkah. Nilai positif yang dapat

dipetik dari kasus tersebut berupa; kesabaran, penghormatan, dan

penghargaan terhadap kemanusiaan, berbagi bersama, komitmen,

Page 138: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

126

proaktif, dan kreatif berpikir untuk menyelesaikan sengketa. Nilai

tersebut penting diaktualisasikan mediator dan para pihak yang terlibat

dalam penyelesaian sengketa (konflik), baik antar-individu maupun

antar kelompok dalam masyarakat.26

f. Tujuan Mediasi

Mediasi dalam menyelesaikan perkara sengketa memeiliki

beberapa tujuan yang harus dipahami, baik oleh para pihak maupun

mediator sendiri, yakni:

1) Untuk mencapai atau menghasilkan kesepakatan yang dapat

diterima oleh para pihak yang bersengketa guna mengakhiri

sengketa.

2) Merupakan sebuah proses penyelesaian sengketa berdasarkan

perundingan atau negosiasi.

3) Mediasi lazimnya terjadi setelah para pihak yang bersangkutan

melakukan negosiasi (dan gagal mencapai kesepakatan).

4) Mediasi merupakan suatu negosiasi dengan melibatkan pihak

ketiga yang memiliki pengetahuan tentang prosedur negosiasi yang

efektif dan berfungsi membantu para pihak yang beersengketa

mengkoordinasikan negosiasinya agar berjalan efektif dan efesien.

5) Tujuan mediasi dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian yaitu

tujuan utama dan tujuan tambahan. Yang dimaksud dengan tujuan

utama yaitu membantu mencarikan jalan keluar atau alternaltif

penyelesaian atas sengketa yang timbul di antara para pihak yang

disepakati dan dapat diterima oleh para pihak yang bersangktan.

26

Syahrizal Abbas, Mediasi dalam Perspektif Hukum Syariah, Hukum Adat, dan Hukum

Nasional (Jakarta: Kencana, 2009), h. 165-171.

Page 139: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

127

Proses mediasi dalam penyelesaian sengketa adalah proses yang

forward looking bukan backward looking. Yang hendak dicapai

bukanlah mencari kebenaran dan/atau dasar hukum yang diterapkan

namun kepada penyelesaian masalah. “The goal is not truth finding or

low imposing but problem solving” (Lovenheim, 1996: 1.4). Melalui

proses mediasi diharapkan dapat dicapai terjalinnya komunikasi yang

lebih baik diantara para pihak yang bersengketa dan menjadikan para

pihak dapat mendengar, memahami alasan atau penjelasan atau

argumentasi yang menjadi dasar atau pertimbangan pihak lain.27

27

Ahmad Mujahidin, ―Karakteristik Mediasi Sengketa Ekonomi Syariah‖, Varia Peradilan,

No. 355 (Juni 2015), h. 63-64.

Page 140: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

128

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, baik yang

dilakukan secara observasi dan yang dilakukan melalui literatur-literatur yang

terkait dengan Bai‟ Salam dalam transaksi jual beli secara online, maka

penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

1. Simpulan terhadap mekanisme Bai Salam dalam jual beli online

tokopedia diantaranya:

a. Bila mekanisme berbelanja online di tokopedia dikaitkan dengan

konstruksi hukum fikih, maka mekanisme pada aplikasi ini sesuai

dengan unsur syarat dan rukun Bai Salam serta sesuai dengan

ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Fatwa Salam. Namun disisi

lain, walaupun penyedia layanan aplikasi tokopedia sudah membuat

sistem yang sedimikian rapi dan transparan, kendali dalam

mengelola toko seluruhnya diberikan kepada pemilik toko terutama

dalam memberikan informasi spesifikasi barang dan membuat

deskripsi produk barang yang dijual. Hasilnya, terdapat beberapa

penjual yang lalai dalam memberikan deskripsi produk secara jelas

dan akurat sehingga menimbulkan persepsi lain bagi calon pembeli

terhadap barang yang dijual dan dapat menimbulkan sengketa karena

kesalahpahaman. Begitu pula kesalahpahaman dapat terjadi sebab

pembeli kurang mengerti cara menggunakan aplikasi dan tidak teliti

sebelum membeli barang.

Page 141: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

129

b. Bersamaan dengan peluncuran tokopedia salam pada aplikasi

tokopedia yang memfasilitasi konsumen muslim dalam memilih

produk dengan nuansa islami, tokopedia juga sudah menyediakan

opsi pembayaran menggunakan bank syariah. sehingga masyarakat

muslim yang menghendaki bebas riba tidak ragu lagi dalam

berbelanja secara online. Akan tetapi secara umum tokopedia tetap

menyediakan opsi pembayaran menggunakan bank konvensional

dalam aplikasinya.

c. Jasa asuransi barang dan pengiriman terbatas hanya pada asuransi

konvensional. Tidak ada opsi bagi pembeli untuk menggunakan

asuransi syariah sehingga tidak memfasilitasi masyarakat muslim

yang ingin menjaminkan barangnya dengan akad yang bebas dari

transaksi riba.

2. Pusat resolusi merupakan media online yang disediakan tokopedia

sebagai forum mediasi antara penjual dan pembeli untuk bermusyawarah

dalam menyelesaikan sengketa diantara mereka hingga mencapai sebuah

mufakat. Bila diperlukan, costumer care tokopedia dapat membantu

sebagai mediator di antara keduanya untuk membantu menyelesaikan

masalah yang mereka hadapi. Keberadaan pusat resolusi sejalan dengan

nilai maslahat yang ada dalam Islam. Dalam hukum Islam mediasi

penyelesaian sengketa dikenal dengan sulh (ishlah). Penyelesaian

masalah ini dilakukan secara damai dan solusinya dapat diterima oleh

seluruh pihak yang bersengketa.

Page 142: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

130

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, berikut

rekomendasi yang penulis sampaikan:

1. Rekomendasi terkait mekanisme Bai Salam dalam jual beli online

tokopedia:

a. Disarankan kepada pihak tokopedia agar menyediakan opsi asuransi

syariah pada asuransi pengiriman dan proteksi barang bagi pembeli

dalam berbelanja, karena selama ini keduanya masih menggunakan

asuransi konvensional. Pada halaman pesanan sebaiknya diberikan

notifikasi pop up sebagai peringatan pilihan untuk menggunakan

asuransi atau tidak dan bukan hanya di centang pilihan asuransi saja,

agar bisa menghindari potensi riba sebab menggunakan asuransi.

Bahkan pada transaksi di official store itu menggunakan sistem

wajib asuransi, sehingga tidak ada pilihan bagi costumer muslim

untuk menghindari transaksi yang bebas riba. Sebenarnya konsumen

muslim sudah difasilitasi dengan opsi pembayaran dengan bank

syariah, namun sangat disayangkan bila dalam sistem pembelian

barang di official store tetap diharuskan menggunakan asuransi

konvensional. Sehingga sistem pembelian ini masih bercampur

antara syariah dengan konvensional. Jika penerapan syariah hanya

diberlakukan di salah satu sisi saja dan yang lainnya masih

menggunakan konvensional maka kemurnian syariah itu akan gugur

sebab tercampur dengan akad yang tidak sesuai syariah.

b. Sebaiknya tokopedia dalam menyediakan pilihan pembayaran kredit

tidak hanya bekerjasama dengan perusahaan konvensional saja

melainkan dengan perusahaan yang berbasis syariah. Tujuannya

adalah agar sistem syariah yang disediakan tokopedia tidak

setengah-setengah dan dapat diperlakukan di semua sistem cara

pembayaran, dengan cara tunai maupun dengan cara kredit.

Page 143: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

131

2. Rekomendasi terkait resolusi masalah pada transaksi jual beli online

tokopedia:

a. Costumer care yang bertindak sebagai mediator dalam pusat resolusi

yang bertugas membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi

costumer seluruhnya merupakan tenaga ahli yang bersifat umum

(konvensional). Disarankan bagi pihak tokopedia agar pusat resolusi

juga diisi oleh tenaga ahli hukum ekonomi syariah dalam

menyelesaikan sengketa untuk memfasilitasi costumer muslim yang

menggunakan akad syariah.

b. Seyogyanya DSN-MUI menerbitkan fatwa terkait pengaturan

penyelesaian sengketa berbasis syariah dalam bisnis e-commerce.

Agar mekanisme penyelesaian sengketa dalam e-commerce

mempunyai rujukan lebih sistematis dan spesifik dan tidak lagi

menggunakan ketentuan umum pada setiap fatwa yang bila mana

terjadi perselisihan maka kasus dilimpahkan ke Basyarnas.

Mengingat bahwa dewasa ini para pelaku e-commerce membutuhkan

solusi yang serba cepat, mudah dan praktis sehingga sudah

semestinya pengaturan sistem penyelesaian sengketa e-commerce

dilakukan secara online pada penyedia layanan yang bersangkutan.

Page 144: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

132

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Syahrizal, Mediasi dalam Perspektif Hukum Syariah, Hukum Adat, dan

Hukum Nasional, Jakarta: Kencana, 2009.

Ali, H. Zainuddin, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

Amriani, Nurnaningsih, Mediasi Alternaltif Penyelesaian Sengketa Perdata di

Pengadilan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Amrin, Abdullah, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah Ditinjau dari

Perbandingan dengan Asuransi Konvensional, Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2011.

Anwar, Khoiril, Asuransi Syariah, Halal dan Maslahat, Solo: Tiga Serangkai

2007.

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada,

2007.

Aref, Dikdik M. Mansur, Elisatris Gultom, CYBER LAW Aspek Hukum

Teknologi Informasi, Bandung, PT Refika Aditama, 2005.

Azhar Muttaqin ―Transaksi E-Commerce dalam Tinjauan Jual Beli Islam‖.

Ulumudin, Vol. IV, tahun IV, Januari – Juni, 2010.

Basir, Cik, Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah di Pengadilan Agama dan

Mahkamah Syar‟iyah, Jakarta: Kencana, 2009.

CNN Indonesia, cnnindonesia.com, https://m.cnnindonesia.com/teknologi/201812

13200948-185-353530/kominfo-perlindungan-konsumen-e-commerce-telah

-diatur-uu-ite

Dewa, Bala Putra dan Djoko Budiyanto Setyohadi, ―Analisis Dampak Faktor

Costumer Relationship Management dalam Melihat Tingkat Kepuasan dan

Loyalitas pada Pelanggan Marketplace di Indonesia‖, Telematika, Vol. 14,

No.01, April, 2017.

Efendi, Jonaedi, Metode Penelitian Hukum: Normatif dan Empiris, Depok:

Prenadamedia Group, 2018.

Fatwa Dewan Syariah Nasional No.05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli

Salam.

Page 145: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

133

Ghazy, Abdul Rahman dkk, Fiqh Muamalat, Jakarta: Kencana 2012.

Janwari, Yadi, Lembaga Keuangan Syariah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2015.

KUHPerdata Buku Ketiga Bab V tentang Jual Beli

Konoras, Abdurrahman, Aspek Hukum Penyelesaian Sengketa secara Mediasi di

Pengadilan, Depok: Rajawali Pers, 2017.

Latifah Hanim ―Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap

Keabsahan Perjanjian dalam Perdagangan secara Elektronik (E-Commerce)

di Era Globalisasi‖. Jurnal Dinamika Hukum Vol. 11 Februari, 2011.

LinkedIn, linkedIn.com, https://www.linkedin.com/company/pt--tokopedia/.

Mardani, Aspek Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia Jakarta: Prenadamedia

Grup, 2015.

Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah Fiqh Muamalah, Jakarta: Kencana, 2015.

Mardani, Hukum Perikatan Syariah di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2013.

Muhammad, Bisnis syariah transaksi dan pola peningkatannya, depok: Rajawali

Pers 2018.

Mujahidin, Ahmad, ―Karakteristik Mediasi Sengketa Ekonomi Syariah‖, Varia

Peradilan, No. 355 Juni 2015.

Mujahidin, Ahmad, ―Perdamaian dan Mediasi dalam Sengketa Ekonomi Syariah‖,

Varia Peradilan, No. 345 Agustus, 2014.

Mushthofa, R Zainul, ―Analisis Hukum Islam terhadap Jasa pengiriman

Barang/Surat di PT POS Indonesia dalam Implementasi Akad Wakalah Bil

Ujrah‖, Jurnal Ummur Qura, Vol. XIII, No. 1, Maret 2019.

Muslich, H. Ahmad Wardi, Fiqh Muamalat, Jakarta: Amzah, 2013.

Mustofa,Imam, Fiqih Muamalah Kontemporer, Depok: PT. Raja Grafindo

Persada, 2018.

Nurhalis, ―Perlindungan Konsumen dalam Perspektif Hukum Islam dan Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1999‖. Jurnal IUS, Vol. 3, No. 9, Desember, 2015.

Rahmadi, Heksawan dan Deni Malik, ―Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi

Risiko terhadap Keputusan Pembelian E-Commerce pada Tokopedia.com di

Jakarta Pusat‖, Revormasi Administrasi, Vol. 3, No. 1, Maret, 2016.

Page 146: KONSEPSI BAI SALAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

134

Rahman, Fadhlir, ―Strategi UMKM dalam Membangun Brand Toko Online di

Marketplace (Studi pada Komunitas Tokopedia di Kota Bekasi‖, Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 53 No. 1, Desember, 2017.

Sahrani, Sohari, dan Ru‘fah Abdullah, Fikih Muamalat, Bogor: Ghalia Indonesia,

2011.

Saharuddin, Desmadi, Pembayaran Ganti Rugi pada Asuransi Syariah, Jakarta:

Prenadamedia Grup, 2015.

Sarosa, Samiaji, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar, Jakarta: PT. Indeks, 2012.

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi,

Yogyakarta: Ekonisia, 2008.

Suhendi, Hendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada, 2008.

Suib, Moh Syaiful, ―Implikasi Force Majeure pada Akad Perspektif Ushul Fiqh

dan Fiqh (Studi pada Akad Salam)‖, Profit, Vol.2, No. 2, 2018.

Soekanto, Soekanto, Pengantar penelitian hukum, Jakarta: UI-Press, 1986.

Tokopedia, tokopedia.com, https://www.tokopedia.com/about/our-business/

Tokopedia, tokopedia.com, https://www.tokopedia.com/help/article/

Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik.

Yusuf, A. Muri, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan, Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.