Konsep_Dasar_SIG.pdf

7
0 A. Pendahuluan Sistem Informasi Geografis/GIS (Geographic Information System) merupakan bentuk cara penyajian informasi terkait dengan objek berupa wilayah dalam bentuk informasi spatial (keruangan). GIS mampu memberikan informasi yang sangat detail mengenai atribut yang dimiliki oleh tiap wilayah yang ingin diketahui maupun untuk keperluan analisis. Jika kita melihat perkembangan di negara- negara maju, penerapan GIS sebagai sumber informasi kewilayahan sangat tinggi kuantitas dan kualitas (tingkat akurasi) penggunaanya bila dibandingkan pada negara-negara yang sedang berkembang. GIS tidak hanya digunakan secara intern tetapi sudah memasuki dunia internet, dimana pada website-website tertentu (luar negeri) memfokuskan pada pemetaan yang dihadapkan langsung dengan interface GIS sehingga berlomba- lomba untuk memikat investor dengan menampilkan informasi-informasi yang diinginkan. Fakta di atas didasarkan atas kebutuhan negara-negara maju dalam menetapkan ataupun kontrol terhadap kawasan/wilayah yang khususnya lebih besar pada orientasi pendapatan/profit, seperti penetapan kawasan industri, bussiness centre. Geografi berperan dalam bidang mapping and planning harus mampu memberikan suatu informasi tata ruang dengan cara penyajian yang baik kepada seluruh lapisan masyarakat sehingga mudah dimengerti dan dipahami. Hal yang perlu diingatkan, bahwa tidak semua lapisan masyarakat termasuk investor mengerti isi yang terkandung dalam dokumen tata ruang. Sistem Informasi Geografi Geografis atau lebih dikenal dengan nama SIG, merupakan suatu sistem yang berbasis komputer digunakan untuk menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan, untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. SIG memiliki rujukan spasial (keruangan) yang dapat berujud lokasi (titik, garis, area), distribusi, serta terintegrasikan dengan data atribut yang berkaitan dengan tiga unsur penting geografis tersebut secara keruangan. Data geospatial dibedakan menjadi data grafis (atau disebut juga data geometris) dan data

Transcript of Konsep_Dasar_SIG.pdf

Page 1: Konsep_Dasar_SIG.pdf

0

A. Pendahuluan

Sistem Informasi Geografis/GIS (Geographic Information System) merupakan

bentuk cara penyajian informasi terkait dengan objek berupa wilayah dalam

bentuk informasi spatial (keruangan). GIS mampu memberikan informasi yang

sangat detail mengenai atribut yang dimiliki oleh tiap wilayah yang ingin diketahui

maupun untuk keperluan analisis. Jika kita melihat perkembangan di negara-

negara maju, penerapan GIS sebagai sumber informasi kewilayahan sangat

tinggi kuantitas dan kualitas (tingkat akurasi) penggunaanya bila dibandingkan

pada negara-negara yang sedang berkembang.

GIS tidak hanya digunakan secara intern tetapi sudah memasuki dunia

internet, dimana pada website-website tertentu (luar negeri) memfokuskan pada

pemetaan yang dihadapkan langsung dengan interface GIS sehingga berlomba-

lomba untuk memikat investor dengan menampilkan informasi-informasi yang

diinginkan. Fakta di atas didasarkan atas kebutuhan negara-negara maju dalam

menetapkan ataupun kontrol terhadap kawasan/wilayah yang khususnya lebih

besar pada orientasi pendapatan/profit, seperti penetapan kawasan industri,

bussiness centre.

Geografi berperan dalam bidang mapping and planning harus mampu

memberikan suatu informasi tata ruang dengan cara penyajian yang baik kepada

seluruh lapisan masyarakat sehingga mudah dimengerti dan dipahami. Hal yang

perlu diingatkan, bahwa tidak semua lapisan masyarakat termasuk investor

mengerti isi yang terkandung dalam dokumen tata ruang.

Sistem Informasi Geografi Geografis atau lebih dikenal dengan nama SIG,

merupakan suatu sistem yang berbasis komputer digunakan untuk menyimpan,

mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai

referensi keruangan, untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan

dan perencanaan.

SIG memiliki rujukan spasial (keruangan) yang dapat berujud lokasi (titik,

garis, area), distribusi, serta terintegrasikan dengan data atribut yang berkaitan

dengan tiga unsur penting geografis tersebut secara keruangan. Data geospatial

dibedakan menjadi data grafis (atau disebut juga data geometris) dan data

Page 2: Konsep_Dasar_SIG.pdf

1

atribut (data tematik). Data grafis mempunyai tiga elemen : titik (node), garis

(arc) dan luasan (poligon) dalam bentuk vector ataupun raster yang mewakili

geometri topologi, ukuran, bentuk, posisi dan arah.

Komponen utama SIG adalah sistem komputer, data geospatial dan pengguna,

seperti diperlihatkan pada gambar 1. berikut.

B. Sejarah Sistem Informasi Geografis (SIG)

Belajar dari sejarah perkembangan SIG seperti dijelaskan Wikipedia (2005)

bahwa tidak ada satu negarapun yang mampu berdiri sendiri tanpa mendapat

pengaruh dari negara lain. Temuan Roger Tomlinson yang telah terlebih dahulu

menggagas kegiatan menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang

dikumpulkan (1960) untuk inventarisasi Tanah Kanada (Canadian Land Inventory

atau CLI) dimana kegiatannya adalah untuk mengetahui kemampuan lahan di

wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah,

pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:

250000 yang bertahan sampai tahun 1970-an.

SIG ada tahun 1960 yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan

geografis. Pada tahun 1970-an di beberapa negara bagian Amerika mulai

menggunakan SIG untuk keperluan pengelolaan sumberdaya lahan dan

Page 3: Konsep_Dasar_SIG.pdf

2

perencanaan wilayah. Dangermond (1982) mengawali pengembangan paket

perangkat lunak (soft ware) SIG yang populer yaitu ARC/INFO. Dewasa ini, GIS

berkembang tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografi

saja tetapi sudah merambah ke berbagai bidang seperti: (1) analisis penyakit

epidemik (demam berdarah) , (2) analisis kejahatan (kerusuhan) , (3) navigasi

dan vehicle routing (lintasan terpendek), (3) analisis bisnis (sistem stock dan

distribusi), (4) urban (tata kota) dan regional planning (tata ruang wilayah), (5)

peneliti: spatial data exploration, (6) utility (listrik, PAM, telpon) inventory and

management, (7) pertahanan (military simulation), dan lain-lain.

C. Konsep Dasar SIG

SIG atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai GIS, merupakan

akronim dari: Geographic Information System, merupakan komputer yang

berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital

dan analisa terhadap permukaan geografi bumi.

SIG secara umum dapat dipahami sebagai sistem yang berbasis

komputer, yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, menganalisis serta

mengaktifkan kembali data yang berhubungan dengan keruangan untuk

berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.

Burrough dalam Suryantoro (2005) menjelaskan SIG merupakan

himpunan alat yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengaktifkan

sesuai kehendak, pentransformasian, serta penyajian data spasial dari suatu

fenomena nyata di permukaan bumi untuk maksud tertentu.

Aronoff juga memberikan batasan SIG sebagai sistem berbasis

komputer yang memberikan empat kemampuan untuk menangani data

bereferensi geografis, yaitu masukan data, pengelolaan atau manajemen data

(penyimpana dan pengaktifan kembali), manipulasi dan analisis, serta hasil

keluaran. Sedangkan Parent membatasi SIG sebagai sistem yang memuat data

dengan rujukan spasial yang dapat dianalisis dan dikonversi menjadi informasi

untuk keperluan tertentu. Defenisi GIS selalu berubah karena GIS merupakan

bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif masih baru.

Page 4: Konsep_Dasar_SIG.pdf

3

Beberapa defenisi lain dari GIS adalah: (1) Definisi GIS (Rhind, 1988):

GIS is a computer system for collecting, checking, integrating and analyzing

information related to the surface of the earth. (2) Definisi GIS yang dianggap

lebih memadai (Marble & Peuquet, 1983) and (Parker, 1988; Ozemoy et al.,

1981; Burrough, 1986): GIS deals with space-time data and often but not

necessarily, employs computer hardware and software.

Purwadhi, 1994 mnedefinisikan SIG ke dalam dua pengertian, yaitu:

1. SIG merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras (hardware),

perangkat lunak (software), dan data, serta dapat mendaya-gunakan sistem

penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara simultan, sehingga

dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan.

2. SIG merupakan manajemen data spasial dan non-spasial yang berbasis

komputer dengan tiga karakteristik dasar, yaitu: (i) mempunyai fenomena

aktual (variabel data non-lokasi) yang berhubungan dengan topik

permasalahan di lokasi bersangkutan; (ii) merupakan suatu kejadian di suatu

lokasi; dan (iii) mempunyai dimensi waktu.

Berikut ini, penjelasan tentang GIS berdasarkan urutan akronimnya

sebagai berikut:

1. Geography: Istilah ini digunakan karena GIS dibangun berdasarkan pada

‘geografi’ atau ‘spasial’. Objek ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam

suatu keruangan atau space. Objek bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi

alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk

memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu objek sesuai

dengan kenyataannya di bumi. Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk

mewakili setiap spasial yang berbeda pada peta dua dimensi.

Page 5: Konsep_Dasar_SIG.pdf

4

Gambar 2. Data Spasial

(Source: Purwadhi, 1997)

FORMAT TITIK FORMAT GARIS

- Koordinat tunggal - koordinat titik awal dan akhir

- Tanpa panjang mempunyai panjang tanpa luasan

- Tanpa luasan

Contoh: Contoh:

- lokasi kecelakaan - jalan, sungai

- Letak pohon - utility

FORMAT POLIGON FORMAT PERMUKAAN

Koordinat dengan titik awal

dan akhir sama mempunyai

panjang dan luasan

Contoh:

- tanah persil

- bangunan

Area dengan kordinat vertikal-area dengan

ketinggian

Contoh:

- peta slope

- bangunan bertingkat

Page 6: Konsep_Dasar_SIG.pdf

5

2. Information. Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data, dalam SIG informasi

memiliki volume terbesar. Setiap objek geografi memiliki setting data tersendiri

karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta. Jadi, semua

data harus diasosiasikan dengan objek spasial yang dapat membuat peta menjadi

intelligent. Ketika data tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografis yang

representatif, data tersebut mampu memberikan informasi dengan hanya mengklik

mouse pada objek. Perlu diingat bahwa semua informasi adalah data tapi tidak

semua data merupakan informasi.

3. System. Pengertian ini merujuk kepada suatu sistem yang terdiri dari kumpulan

elemen-elemen yang saling berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan

yang dinamis untuk mencapai tujuan tertentu.

D. Pentingnya SIG

Berikut adalah alasan dibutuhkannya SIG :

1. Penanganan data geospatial sangat buruk

2. Peta dan statistik sangat cepat kadaluarsa

3. Data dan informasi sering tidak akurat

4. Tidak ada pelayanan penyediaan data

5. Tidak ada pertukaran data

Dengan diterapkannya SIG, didapat keuntungan sebagai berikut :

1. penanganan data geospatial menjadi lebih baik dalam format baku

2. revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah

3. data geospatial dan informasi lebih mudah dicari, dianalisis dan

direpresentasikan

4. menjadi produk bernilai tambah

5. data geospatial dapat dipertukarkan

6. produktivitas staf meningkat dan lebih efisien

7. penghematan waktu dan biaya

8. keputusan yang akan diambil menjadi lebih baik

Page 7: Konsep_Dasar_SIG.pdf

6

Tabel 1. Kelebihan SIG dan kekurangan pekerjaan manual tanpa SIG.

Peta SIG Pekerjaan Manual

Penyimpanan Database Digital Skala dan Standar berbeda

Baku dan terpadu

Pemanggilan Kembali Pencarian dengan

komputer

Cek dan manual

Pemutakhiran Sistematis Mahal dan memakan waktu

Analisis overlay Sangat cepat Memakan waktu dan

tenaga

Analisis spatial Mudah Rumit

Penayangan Murah dan cepat Mahal