Konsep stress dan adaptasi(1)

Click here to load reader

download Konsep stress dan adaptasi(1)

of 26

Transcript of Konsep stress dan adaptasi(1)

  • 1. STRES dan ADAPTASIOLEH: NITA FITRIA

2. Hubungan antara Stressor . Stress . Respon Stress 3. Respon atau Adaptasi dalam Stress 4. Sindrom Adaptasi Lokal ( LAS )respons dari jaringan,organ,atau bagiantubuh terhadap stres karena trauma,penyakit,atau perubahan fisiologis lainnya. Contoh : pembekuan darah, penyembuhan luka,akomodasi mata terhadap cahaya, danrespons terhadap tekanan. 5. Sindrom Adaptasi LokAL ( LAS )1. Respons yang terjadi adalah setempat; respons ini tidak melibatkan seluruh sistem tubuh.2. Respons adalah adaptif, berarti bahwa stresor diperlukan untuk menstimulasinya.3. Respons adalah berjangka pendek.Respon tidak dapat terus menerus.4. Respons adalah restoratif, berarti bahwa LAS membantu dalam memulihkan homeostasis region atau bagian tubuh. 6. Sindrom Adaptasi Umum ( GAS )1. Respons fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres.2. Respons pertahanan dari keseluruhan tubuhterhadap stres.3. Respons ini melibatkan beberapa sistemtubuh, terutama sistem saraf otonom dan sistemendokrin.Reaksi AlarmReaksi alarm melibatkan pengerahan mekanismepertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapistresor. 7. Respon Fisiologis 8. Mekanisme Adaptasi Fisiologis umpan balik negatif suatu proses dimana tubuh melakukan mekanisme kontrol bila merasakan suatu keadaan abnormal, seperti saat terjadi hipotermi maka terjadi proses menggigil untuk membangkitkan panas tubuh. dikontrol oleh medulla oblongata, reformasi reticuler (di brain stem dan medula spinalis) dan kelenjar hipofise (melekat pada hipotalamus) 9. Mekanisme Adaptasi Psikologis Menyesuaikan diri terhadap stress denganmenghadapi rintangan secara sadarrealistik, obyektif, dan rasionaldengan menggunakan Mekanisme Defensif1. Proyeksi : Menyalahkan orang lain2. Introversi : Menarik diri3. Kegembiraan dan kesibukan 10. Penelitian Dr. Robert J. an Amberg (1979) dalam Hawari (2001) 11. Tahap I ( Stress paling ringan )1. Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting)2. Penglihatan tajam tidak sebagaimana biasanya3. Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis. 12. Tahap II ( Mulai timbul keluhan ) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang seharusnyamerasa 1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yangsegar Merasa seharusnya merasa segar; 2) makan siangmudah lelah sesudah Merasamudah lelah sesudah makan siang; 3) Lekas merasa capai menjelang sore hariLekas merasa capai menjelang sore hari; 4) Sering mengeluh lambung/perutSering mengeluh lambung/peruttidak nyaman (bowel discomfort); 5) tidak nyaman (bowel lebih keras dari biasanyaDetakan jantung discomfort) Detakan(berdebar-debar); 6)tegang;dari biasanya(berdebar-jantung lebih keras 7) punggungdan tengkuk terasaOtot-ototTidakdebar) Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang Tidak bisa santai 13. Tahap III ( Keluhan dengan gejala-gejala )1. Gangguan lambung dan usus semakin nyata; misalnya keluhan maag(gastritis), buang air besar tidak teratur (diare)2. Ketegangan otot-otot semakin terasa3. Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat4. Gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar untuk mulai masuk tidurSebaiknya konsultasi ke dr/ dikurangi stressor 14. Tahap III ( Keluhan dengan gejala-gejala )5. (early insomnia), atau terbangun tengah malam dan sukar kembali tidur6. (middle insomnia), atau bangun terlalu pagi atau dini hari dan tidak dapat kembali tidur (Late insomnia)7. Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa sempoyongan dan serasa mau pingsan)Sebaiknya konsultasi ke dr/ dikurangi stressor 15. Tahap IV1) Untuk bertahan letih sewaktu bangunsajayang 1) Merasasepanjang hari pagi sudah terasa seharusnya merasa segar; 2) Merasaamat sulit lelah sesudah makan siang; 3) mudah2) Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan & Lekas merasa capai menjelang sore hari; 4) Sering mengeluh lambung/perutmudah diselesaikan menjadi membosankan dan tidak nyaman (bowel discomfort); 5)terasaDetakansulit lebih keras dari biasanyalebih jantung3) Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi (berdebar-debar); 6) Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang; 7) Tidakkehilangan kemampuan untuk merespons secaramemadai (adequate)4) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatanrutin sehari-hari; 16. 5) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang menegangkan Seringkali menolak ajakan (negativism) karena tiada semangat dan kegairahan 1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang6) Daya konsentrasi daya ingat menurun seharusnya merasa segar; 2) Merasa mudah lelah sesudah makan siang; 3)7) Timbul Lekas merasaketakutan dan kecemasan yang perasaan capai menjelang sore hari;tidak dapat dijelaskanlambung/perut 4) Sering mengeluh apa penyebabnya tidak nyaman (bowel discomfort); 5) Detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar); 6) Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang; 7) Tidak 17. Tahap V ( Semakin buruk ) Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam(physical dan psychological exhaustion) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaansehari-hari yang ringan dan sederhana Gangguan sistem pencernaan semakin berat(gastrointestinal disorder) Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yangsemakin meningkat, mudah bingung dan panik. 18. Tahap VI (Tahapan Klimaks)seseorang mengalami serangan panik (panic attack)dan perasaan takut mati.Tidak jarang orang yg mengalami stres tahap VI iniberulang dibawa ke UGD bahkan ICCU, meskipun padaakhirnya dipulangkan karena tidak ditemukankelainan fisik organ tubuh. 19. 1) Debaran jantung teramat keras2) Susah bernapas (sesak dan megap-megap)3) Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran4) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan5) Pingsan atau kolaps (collapse). 20. Lovibond & Lovibond (1995) 21. Keterangan mencakup 3 subvariabel, yaitu fisik, emosi/psikologis, dan perilaku. Jumlah skor dari pernyataan item tersebut, memiliki makna 0-29 (normal) 30-59 (ringan) 60-89 (sedang) 90-119 (berat) >120 (Sangat berat) 22. 26 5/18/2012