KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN...

151
i KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN AL-IMAM ASY-SYAFI’I SKRIPSI Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: VEGA FEBRIANI SAWITRI NIM. 11114280 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Transcript of KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN...

Page 1: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

i

KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB

DIWAN AL-IMAM ASY-SYAFI’I

SKRIPSI

Disusun guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

VEGA FEBRIANI SAWITRI

NIM. 11114280

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2019

Page 2: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

ii

Page 3: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

iii

KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB

DIWAN AL-IMAM ASY-SYAFI’I

SKRIPSI

Disusun guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

VEGA FEBRIANI SAWITRI

NIM. 11114280

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2019

Page 4: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Page 5: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

v

Page 6: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

vi

Page 7: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

vii

MOTTO

من صبر ظفر

“Barang siapa sabar, beruntunglah ia”

(Al-Mahfudzat)

Page 8: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah „ala kulli hal, atas limpahan rahmat serta karunia-Nya yang

telah mengantarkan penulis pada kesempatan ini. Penulis mempersembahkan karya

kecil ini sebagai kado bukti keseriusan dan rasa terimakasih kepada orang-orang

terkasih yang Allah SWT titipkan untuk mendampingi sampai penghujung awal

perjuangan. Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapakku dan mamaku tercinta, Muhammad Subur (Alm) dan Sutriyah yang

selalu memperjuangkan kebahagiaan anak-anaknya, memberikan doa tiada

hentinya, nasehat, kasih sayang, semangat, dan motivasi dalam kehidupanku.

2. Keluargaku di Tangerang, Karanggede, dan adikku Olivianti Zulianisa yang

selalu memberiku semangat dan mendoakan keberhasilanku.

3. Sahabatku Khafidzotus Solikhah, Siti Nur Jauharatul Uyuuni, Oktavita Sari,

Tyas Indra Yudiantari, Nurul Fatimah, Muhammad Mahzum, Azizah, Novi

Dyah Arisanti, Anis Aulia Arifani yang telah memberikan banyak pelajaran

berharga dalam hidupku, selalu memberikan motivasi kepadaku, dan selalu

membantuku dalam berbagai keadaan.

4. Abu Dhabi‟s room Ma‟had IAIN Salatiga th. 2014-2015, Vela, Pamela, Umi,

Sulis, Faizah yang telah memberikan banyak pelajaran dan pengalaman

berharga dalam hidupku.

5. Para penghuni kost Bapak Fatoni dan Ibu Sa‟diyah yang selalu membantuku

dalam banyak hal, khususnya Millatul Mustanida yang selalu menemaniku dan

mengantarku kemana pun dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2014 khususnya Jurusan PAI.

Page 9: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

ix

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu

memberikan nikmat, karunia, taufik, dan hidayah-Nya skripsi dengan judul Konsep

Sabar Dalam Menuntut Ilmu Pada Kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i dapat

terselesaikan, meski pun dalam wujud yang sederhana. Shalawat dan salam

senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW,

satu-satunya suri tauladan terbaik yang dapat mereformasi umat manusia dari

zaman kegelapan menuju zaman terang benderang seperti zaman sekarang ini

dengan ajarannya, yakni agama Islam.

Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan, dan

bantuan dari berbagai pihak terkait, sehingga kebahagiaan yang tiada tara penulis

rasakan setelah skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak

terima kasih setulusnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Ibu Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

5. Bapak Dr. Miftahuddin, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

mencurahkan segala tenaga, pikiran, dan bimbingannya dengan penuh

kesabaran, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 10: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

x

6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu

pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Kepala Bagian Akademik dan para stafnya yang senantiasa memberikan

pelayanan akademik yang mana membantu melancarkan proses pembuatan

skripsi dengan lancar.

8. Kepala Bagian Perpustakaan dan para stafnya yang telah memberikan ruang

untuk membuat skripsi dengan bahan sumber buku dan rujukan yang lengkap.

9. Bapak Muhammad Subur (Alm) dan Ibu Sutriyah serta keluarga besar yang

selalu memberikan doa, semangat, dukungan, dan kasih sayang tak terhingga.

10. Bapak Fatoni dan Ibu Sa‟diyah serta keluarga besar yang sangat berbaik hati.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas bantuan dan

dorongannya.

Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan, penulis hanya bisa

berdoa, semoga Allah SWT mencatat seluruh kebaikan ini sebagai amal shalih yang

akan mendapat balasan yang berlipat ganda.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam segi isi mau pun metodologi. Oleh

karena itu, saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak

guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Amin.

Salatiga, 02 Juli 2019

Penulis

Page 11: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ............................................................................. i

LEMBAR BERLOGO IAIN ................................................................................. ii

HALAMAN SAMPUL DALAM ......................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ vi

MOTTO ................................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii

ABSTRAK ............................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7

E. Kajian Pustaka ............................................................................................... 9

F. Metode Penelitian .......................................................................................... 11

G. Definisi Operasional ...................................................................................... 13

H. Sistematika Penulisan .................................................................................... 15

Page 12: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

xii

BAB II BIOGRAFI

A. Biografi Imam Syafi‟i .................................................................................... 16

B. Setting Sosial .................................................................................................. 29

C. Karya-Karya Imam Syafi‟i............................................................................. 36

BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN

A. Garis Besar Isi Kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i ......................................... 40

B. Kompilasi Kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i ................................................ 53

BAB IV PEMBAHASAN

A. Konsep Sabar Dalam Menuntut Ilmu Pada Kitab Diwan Al-Imam

Asy-Syafi‟i ...................................................................................................... 56

B. Relevansi Konsep Sabar Dalam Menuntut Ilmu Pada Kitab Diwan Al-Imam

Asy-Syafi‟i Di Era Modern ............................................................................. 101

C. Implikasi Konsep Sabar Dalam Menuntut Ilmu Pada Kitab Diwan Al-Imam

Asy-Syafi‟i Di Era Modern ............................................................................. 108

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 120

B. Saran .............................................................................................................. 121

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 2: Daftar Satuan Kredit Kegiatan (SKK)

Lampiran 3: Daftar Riwayat Hidup Penulis

Page 14: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

xiv

ABSTRAK

Sawitri, Vega Febriani. Konsep Sabar Dalam Menuntut Ilmu Pada Kitab Diwan Al-

Imam Asy-Syafi‟i. Salatiga tahun 2019. Skripsi. Jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI). Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan (FTIK). Institut

Agama Islam Negeri (IAIN). Pembimbing: Dr. Miftahuddin, M.Ag.

Kata Kunci: Konsep Sabar Dalam Menuntut Ilmu, Kitab Diwan Al-Imam Asy-

Syafi‟i.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep sabar dalam menuntut

ilmu pada kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i. Pertanyaan utama yang ingin dijawab

melalui penelitian ini adalah: (1) Apa garis besar isi kitab Diwan Al-Imam Asy-

Syafi‟i. (2) Apa konsep sabar dalam menuntut ilmu pada kitab Diwan Al-Imam Asy-

Syafi‟i. (3) Bagaimanakah relevansi konsep sabar dalam menuntut ilmu pada kitab

Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i di era modern.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), maka

data yang diperoleh bersumber dari literatur. Ada pun referensi yang menjadi

sumber data primer yaitu dari kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i. Dalam

pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi. Analisis data yang

digunakan dalam skripsi ini adalah analisis isi (content analysis).

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Garis besar isi kitab Diwan

Al-Imam Asy-Syafi‟i, adalah uraian moral dan nasehat serta refleksi dari keadaan

masyarakat saat itu, sekaligus mencerminkan gambar diri sang Imam, Imam

Syafi‟i. (2) Konsep sabar dalam menuntut ilmu pada kitab Diwan Al-Imam Asy-

Syafi‟i, yakni sabar dalam menghadapi sikap pendidik, sabar dalam menjalani

waktu menuntut ilmu yang lama, sabar dalam menyiapkan biaya yang cukup, sabar

dalam perantauan, sabar dalam berkawan, sabar dalam menghindari hawa nafsu dan

meninggalkan maksiat. (3) Relevansi konsep sabar dalam menuntut ilmu pada kitab

Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i di era modern, yaitu betapa pentingnya menanamkan

perilaku sabar dalam menuntut ilmu yang harus dilakukan sejak dini untuk

membentuk pribadi Islami yang berakhlak mulia.

Page 15: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap hari manusia menghadapi berbagai persoalan hidup yang

seperti tidak ada habisnya. Terkadang merasakan kebahagiaan, tapi tidak

jarang juga merasakan sedih dan kecewa dengan apa yang dialami.

Semuanya datang silih berganti, seiring pergantian siang dan malam yang

setia menemani. Pergantian siang dan malam memang mengisyaratkan

pergantian peristiwa yang terus terjadi dalam kehidupan manusia.

Terkadang ada di atas, terkadang juga ada di bawah. Terkadang hidup terasa

menyenangkan, tetapi pada saat lain, hidup terasa sebagai beban berat.

Begitulah, hidup membawa manusia pada berbagai persoalan yang

silih berganti dan itu akan terus terjadi sepanjang hidupnya. Karena itulah,

bagaimana cara seorang manusia menyikapi setiap peristiwa sangat

menentukan bagaimana hasil dan perasaan mereka terhadapnya. Karena

pada dasarnya, peristiwa yang terjadi di sekeliling manusia bersifat netral.

Manusialah yang memaknai peristiwa itu dalam perasaannya. Saat sesuatu

terjadi, mereka bisa merasakannya sebagai kesedihan, kegembiraan,

ketakutan, atau apa pun, bergantung pada bagaimana cara mereka

menyikapinya. Manusia sedih, senang, dan gembira bukan karena peristiwa

di luar dirinya, tetapi semua itu timbul dari dalam diri manusia sendiri.

Sangat bergantung pada bagaimana seorang manusia memandang

berbagai peristiwa tersebut. Saat seseorang mulai bekerja melakukan

Page 16: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

2

sesuatu, kemudian ia belum berhasil atau gagal, saat itulah cara pandangnya

berperan. Jika ia memandang hidup sebagai proses panjang yang harus

dilalui secara terus-menerus dan konsisten, segala macam tantangan dan

kegagalan akan dianggap sebagai sebuah proses evaluasi terhadap apa yang

sudah dikerjakan. Karenanya, tidak perlu bersedih hati, jadikan kegagalan

sebagai sarana introspeksi dan perbaikan diri agar pada masa mendatang

bisa menjadi lebih baik.

Sebaliknya, jika kegagalan dianggap sebagai akhir hidup, hidupnya

akan semakin terpuruk. Bukannya bangkit dari kegagalan, tetapi justru

kegagalan itu membuatnya jatuh dan sulit untuk bangkit. Satu kegagalan

seakan-akan menutup semua pintu keberhasilan, merasa bahwa ia tidak

mungkin bisa bangkit dari keterpurukannya. Pola pikir semacam itulah yang

justru membuatnya semakin terpuruk. Sekali seseorang berfikir bahwa ia

tidak mungkin bangkit dari keterpurukan karena sebuah kegagalan, yang

terjadi adalah seperti apa yang dipikirkannya. Karena itulah, mestinya

seorang manusia melihat bahwa di balik semua peristiwa yang terjadi di

dunia ini selalu ada sisi baik yang bisa bermanfaat untuk kehidupannya,

baik saat ini mau pun saat mendatang.

Bahkan, dalam posisi yang sangat sulit sekali pun, seharusnya

seorang manusia masih bisa melihat ada kebaikan dari setiap peristiwa.

Dalam bahasa agamanya, selalu ada „hikmah‟ dari setiap peristiwa yang

terjadi. Tidak ada satu pun peristiwa di dunia ini yang terjadi secara

kebetulan. Semua sudah diatur agar manusia mau belajar (Zainudin, 2012:

Page 17: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

3

97-99). Intinya, jangan sampai berbagai peristiwa yang menghampiri

manusia ini dapat menjerumuskannya pada hal-hal yang buruk berdampak

negatif dan bertindak semaunya sendiri tanpa memikirkan sebab-akibatnya

kelak.

Pada era modern ini, hampir semua orang menyukai hal-hal yang

berbau instan. Di sini uang menjadi patokannya, manakala memiliki uang,

maka hal-hal instan yang diinginkan bisa terwujudkan, begitu pun

sebaliknya. Misalnya, banyak orang yang mengaku berpendidikan tetapi

mengabaikan proses di dalamnya seperti sabar dalam menuntut ilmu,

bahkan dengan mudahnya mereka langsung membeli ijazah tanpa

menikmati proses di dalamnya. Terjadinya hal tersebut, salah satu

kemungkinan mereka pernah gagal mengenyam pendidikan di universitas

favorit yang diinginkan, karena tingginya tekad dan harapan hingga

membuat mereka frustasi serta putus asa. Sayangnya, mereka sudah

menyerah dahulu hingga akhirnya mengambil jalan pintas tersebut, padahal

perjuangan baru saja dimulai.

Inilah salah satu dampak dari berbagai peristiwa yang menghampiri

seorang manusia, yang mana mereka belum bisa memaknai berbagai

peristiwa tersebut dengan baik dan telah menjerumuskannya pada segala hal

yang negatif. Namun perlu disadari, bahwa semua hal yang berbau instan

belum tentu bisa membawa manfaat bagi manusia, bahkan dapat

menimbulkan penyesalan di akhir, sebab hal-hal yang berbau instan itu

banyak menimbulkan kecurangan. Sebagai manusia yang berpendidikan,

Page 18: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

4

seharusnya mereka bisa menahan diri untuk tidak berbuat kecurangan hanya

untuk mendapatkan hasil akhir yang memuaskan. Dengan menahan diri

inilah, berarti seorang manusia muslim telah menjalankan perintah Allah

SWT yakni berlaku sabar atau ber-sabar dari segala bentuk hawa nafsu yang

dapat menjerumuskannya pada hal-hal buruk larangan Allah SWT.

Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

Dari segi bahasa, shabr artinya menahan dan mengendalikan diri agar tidak

„dijajah‟ hawa nafsu dan emosi (Elfanany, 2013: 24). Kesabaran juga

merupakan landasan pacu seorang muslim. Seorang muslim harus

menjalankan keyakinan imannya dengan berbasiskan pada kesabaran. Tidak

ada keimanan tanpa kesabaran. Jika pun ada, maka imannya lemah dan

rapuh. Ibarat seorang muslim menyembah Allah SWT dalam keadaan

compang-camping. Jika ada kenikmatan, ia akan tenang. Akan tetapi, jika

ada musibah yang menimpa, maka ia akan berpaling dari Allah SWT. Dari

sini, ia akan mendapatkan keuntungan dari kedua tempat ini kecuali hanya

kerugian yang tiada taranya (Al-Jauziyyah, 2005: xxxi).

Sabar bisa diklasifikasikan menjadi 5, yaitu sabar dalam ketaatan,

sabar dalam menjauhi kemaksiatan, sabar dalam menerima dan menghadapi

musibah, sabar dalam menuntut dan mengembangkan ilmu, serta sabar

dalam bekerja dan berkarya (Elfanany, 2013: 24). Namun, dalam hal ini

penulis hanya ingin membahas tentang sabar dalam menuntut ilmu.

Belajar atau menuntut ilmu merupakan hal yang sangat penting

untuk mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Tanpa ilmu,

Page 19: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

5

manusia tidak dapat melakukan segala hal. Untuk mencari nafkah perlu

ilmu, beribadah perlu ilmu, bahkan makan dan minum pun perlu ilmu.

Dengan demikian, belajar merupakan sebuah keharusan yang tidak dapat

ditolak, apalagi terkait dengan kewajiban seorang sebagai hamba Allah

SWT. Jika seorang muslim tidak mengetahui kewajibannya sebagai hamba,

bagaimana bisa ia dapat memperoleh keselamatan di dunia dan akhirat

(Lubis, 2016: 229). Jadi sangat jelas, bahwa menuntut ilmu itu sangat

penting.

Imam Syafi‟i mengatakan dalam syairnya, bahwa sabar dalam

menuntut ilmu salah satunya adalah sabar dalam menghadapi sikap kerasnya

pendidik dan jangka waktu yang lama dalam menuntut ilmu. Namun pada

era modern ini, apakah cukup dengan 2 hal di atas? Tentu tidaklah cukup.

Seperti halnya perantau dalam menuntut ilmu, mereka tentu saja tidak hanya

harus sabar dalam menghadapi sikap kerasnya pendidik dan jangka waktu

yang lama dalam menuntut ilmu, akan tetapi sabar dalam menjumpai

kawan-kawan baru yang berbeda karakter, lingkungan baru yang mungkin

suasananya berbeda dengan kampung halamannya, dan tentunya sabar

dalam mengatur keuangan sebab jauh dari orang tua.

Seperti halnya jangka waktu yang lama dalam menuntut ilmu,

biasanya orang yang sudah berumur selalu mempermasalahkan masalah

waktu dalam menuntut ilmu. Terkadang terbesit rasa malu bila ingin belajar

ke bangku perkuliahan atau pun ke sebuah majelis karena penuntut ilmu

merasa sudah bukan masa-masa umurnya untuk belajar atau menuntut ilmu

Page 20: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

6

lagi di tempat tersebut. Namun, perlu diketahui bahwa belajar atau menuntut

ilmu itu tidak mengenal batas dimensi waktu atau seumur hidup dan bisa

dilakukan di mana saja. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

ذ ئ احذ ا ؼ أغجا ا

Artinya: “Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat” (HR. Muslim).

Hadits ini menjelaskan bahwa prinsip menuntut ilmu itu tidak

mengenal batas usia, sejak seorang manusia terlahir sampai masuk kubur

pun mereka senantiasa mengambil pelajaran dalam kehidupan, dengan kata

lain Islam mengajarkan untuk menuntut ilmu sepanjang hayat dikandung

badan (Prayoga, 2015: 18). Seharusnya, dengan ber-sabar dalam menuntut

ilmu inilah bisa dijadikan motivasi untuk meraih kesuksesan, keberhasilan,

keberkahan, atau pun keberuntungan di masa yang akan datang.

Dari uraian di atas, penulis ingin lebih jauh mengkaji tentang nilai

sabar dalam menuntut ilmu pada kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i yang di

dalamnya terdapat beberapa uraian syair Imam Syafi‟i tentang sabar dalam

menuntut ilmu. Untuk itu, maka penulis mencoba untuk menyusun sebuah

skripsi yang berjudul: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU

PADA KITAB DIWAN AL-IMAM ASY-SYAFI‟I, dengan harapan semoga

dapat memberikan kontribusi dan manfaat terutama bagi penulis dan

umumnya bagi pembaca.

Page 21: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

7

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa garis besar isi kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i?

2. Apa konsep sabar dalam menuntut ilmu pada kitab Diwan Al-Imam

Asy-Syafi‟i?

3. Bagaimanakah relevansi konsep sabar dalam menuntut ilmu pada kitab

Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i di era modern?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui garis besar isi kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i.

2. Mengetahui konsep sabar dalam menuntut ilmu pada kitab Diwan Al-

Imam Asy-Syafi‟i.

3. Mengetahui relevansi konsep sabar dalam menuntut ilmu pada kitab

Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i di era modern.

D. Manfaat Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini dapat dikemukakan menjadi 2 bagian,

yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

teoritis, yakni menambah pemahaman tentang nilai sabar dalam

menuntut ilmu yang terkandung pada kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i.

Page 22: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan salah satu bentuk pelatihan bagi

penulis dalam menganalisa isi kandungan yakni khususnya konsep

sabar dalam menuntut ilmu pada kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i

untuk dijadikan sebagai salah satu karya ilmiah (Skripsi) serta

dapat menambah wawasan dan pemahaman penulis yang

selanjutnya untuk dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan

sehari-hari.

b. Bagi Masyarakat Umum

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam

pembuatan karya ilmiah yang berkaitan dengan konsep sabar dalam

menuntut ilmu dan mempermudah masyarakat umum untuk

mengetahui isi kandungan kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i

khususnya konsep sabar dalam menuntut ilmu yang terkandung

pada kitab tersebut.

E. Kajian Pustaka

Dari pengamatan penulis, ada beberapa hasil penelitian yang

berhubungan dengan penelitian ini, yakni:

1. Tesis yang ditulis oleh Ahmad Khoironi Arianto, mahasiswa Program

Studi Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta 2013,

dengan judul “Metafora dalam Puisi Imam Syafi`i.” Penelitian ini

mengungkapkan bahwa, Metafora dalam syair-syair Imam Syafi‟i atau

Page 23: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

9

kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i adalah ungkapan kebahasaan kitab

Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i yang maknanya tidak dapat dijangkau

secara langsung dari lambang yang dipakai, karena makna yang

dimaksud terdapat pada prediksi ungkapan kebahasaan tersebut

(Arianto, 2013).

2. Tesis yang ditulis oleh Abdullah Ridlo, mahasiswa Program Studi

Interdisciplinary Islamic Studies (IIS) Konsentrasi Ilmu Bahasa Arab

Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta 2017, dengan

judul “Kompleksitas Gaya Bahasa Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i (Studi

Analisis Stilistika).” Penelitian ini mengungkapkan bahwa, penggunaan

gaya bahasa dalam kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i banyak ragam

diantaranya yang ditimbulkan dari aspek Mustawaa As-Sawtii (Ranah

Fonologi), berjumlah 7 gaya bahasa, diantaranya adalah Qaafiyah

(sajak), Tawaffuqul„ Aruud Waddarb (kesejajaran bait), Bahr (ritme),

Tikraar (repetisi), Tajaanus As-Saawti (asonasi), Sawt Nawwaah

(intonasi sedih), dan Aswat As-Saafir (suara gemerincing). Kemudian,

pada aspek Mustawa As-Sarfi (Ranah Morfologi), diantaranya gaya

bahasa, Perubahan kata ganti Al-Idmaar Fi Maudi‟ Al-Idhaar (Ridlo,

2017).

3. Skripsi yang ditulis oleh Rina Aisyah, mahasiswi Program Studi

Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri (STAIN) Ponorogo 2015, dengan judul “Etika Menuntut

Ilmu dalam Al-Qur‟an Surat Al-Kahfi Ayat 69-78 Tafsir Al-Maraghiy

Page 24: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

10

dan Tafsir Al-Misbah (Studi Komparatif).” Penelitian ini

mengungkapkan bahwa, Etika Menuntut Ilmu dalam Al-Qur‟an surat

Al-Kahfi ayat 69-78 yang dapat diambil dari kisah Nabi Musa AS dan

Nabi Khidhir yaitu tentang sifat dan akhlak seorang pelajar yang harus

dimiliki, kegigihan, sifat rasa ingin tahu, ketabahan dan kesabaran,

hormat dan rendah diri, serta menjaga kesopanan (Aisyah, 2015).

Berdasarkan kajian terhadap karya penelitian tersebut, penulis akan

membandingkan perbedaan antara penelitian di atas dengan penelitian yang

penulis lakukan.

Pada penelitian ke-1 dan ke-2, kajian keduanya hampir serupa yakni

mengkaji tentang gaya bahasa yang terdapat pada syair Imam Syafi‟i dalam

kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i secara menyeluruh. Namun, pada

penelitian yang penulis lakukan ini tidak mengkaji tentang gaya bahasa,

tetapi makna syair yang berada di dalamnya secara spesifik yaitu syair

Imam Syafi‟i tentang sabar dalam menuntut ilmu dalam kitab Diwan Al-

Imam Asy-Syafi‟i. Dan pada penelitian ke-3, kajiannya hampir serupa

dengan penelitian yang penulis lakukan yakni dalam menuntut ilmu salah

satu etika yang harus dimiliki penuntut ilmu adalah adanya ke-sabar-an.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Ada pun jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian

kepustakaan (library research), karena semua yang digali adalah

Page 25: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

11

bersumber dari pustaka. Dan yang dijadikan objek kajian adalah hasil

karya tulis yang merupakan hasil dari pemikiran (Hadi, 1987: 3).

2. Sumber Data

Sumber data yang dijadikan bahan-bahan dalam kajian ini

merupakan sumber data yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan

yang dikategorikan sebagai berikut:

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang langsung

dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya (Suryabrata,

1995: 84-85).

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library

research), maka data yang diperoleh bersumber dari literatur. Ada

pun referensi yang menjadi sumber data primer yaitu data yang

diambil dari sumber utamanya. Data ini diambil dari kitab Diwan

Al-Imam Asy-Syafi‟i kompilasi Na‟im Zarzour yang diterbitkan Dar

Al-Kotob Al-Ilmiyah, Beirut, pada tahun 2014.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang telah tersusun

dalam bentuk dokumen-dokumen (Suryabrata, 1995: 85).

Ada pun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah

buku-buku atau karya ilmiah lain yang isinya dapat melengkapi

data penelitian yang penulis teliti, misalnya: Jejak Hidup dan

Page 26: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

12

Keteladanan Imam 4 Mazhab (Kana Media, Yogyakarta),

Mengubah Musibah Menjadi Nikmat (Citra Risalah, Yogyakarta),

Kemuliaan Sabar dan Keagungan Syukur (Mitra Pustaka,

Yogyakarta), dan lain sebagainya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian

library research, sebagai sumber primer. Dengan demikian

pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

dokumentasi data terkait variabel-variabel yang berupa catatan seperti

buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen harian,

catatan rapat, dan sebagainya (Arikunto, 2010: 202).

4. Analisa Data

Dalam menganalisis data yang ada, penulis menggunakan

metode content analysis (analisis isi) (Suryabrata, 1995: 85). Dengan

teknik analisis ini, penulis akan menganalisis terhadap makna atau pun

isi yang terkandung dalam ulasan-ulasan kitab Diwan Al-Imam Asy-

Syafi‟i dan konsep sabar dalam menuntut ilmu.

G. Definisi Operasional

Agar di dalam penelitian ini tidak terjadi penafsiran yang

menyimpang dengan yang dimaksud oleh penulis, maka penulis akan

menjelaskan istilah-istilah di dalam judul ini. Istilah-istilah yang perlu

penulis jelaskan adalah sebagai berikut:

Page 27: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

13

1. Konsep

Konsep adalah rancangan, ide atau pengertian yang di

abstrakkan dari peristiwa konkret, gambaran mental dari objek, proses,

atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi

untuk memahami hal-hal lain (KBBI, 2008: 748).

2. Sabar

Menurut pengertian bahasa, sabar berarti melarang dan

menahan. Dalam hal ini berarti menahan hati agar tidak gusar, menahan

keluhan, dan segala macam nafsu serta amarah. Sabar termasuk akhlak

utama yang dapat menghindarkan diri seseorang dari melakukan hal-hal

yang tidak baik. Oleh sebab itu, sabar menjadi kekuatan jiwa yang

menentukan kebaikan dan kelurusannya (Soebachman, 2014: 67).

3. Menuntut ilmu

Menuntut ilmu adalah suatu usaha mencari ilmu guna

mengetahui suatu pengetahuan yang ingin diketahui atau pun yang

belum diketahui, biasanya diwujudkan dengan cara belajar, seperti,

menempuh pendidikan di sekolah, mendengarkan tausiyah atau

ceramah, membaca berbagai buku, dan lain sebagainya. Si pencari atau

penuntut ilmu ini biasa disebut siswa, murid, pelajar, mahasiswa, dan

lain sebagainya.

Dan menuntut ilmu adalah hal yang paling wajib dilakukan

manusia untuk memperluas wawasan, sehingga derajat manusia pun

bisa terangkat. Menuntut ilmu merupakan ibadah, sebagaimana sabda

Page 28: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

14

Nabi Muhammad SAW “Menuntut ilmu wajib atas setiap muslim laki-

laki dan perempuan.”

4. Imam Syafi‟i

Imam Syafi‟i yang dimaksud di sini adalah Muhammad ibn Idris

ibn Al-Abbas ibn Utsman ibn Syafi‟ ibn As-Sa‟id ibn „Ubaid ibn

„Abdun Yazid ibn Hasyim ibn Al-Muththalib ibn Abdul Manaf. Beliau

kemudian memiliki gelar Abu Abdullah (Sati, 2014: 140). Beliau

adalah seorang Mufti besar Sunni Islam dan juga pendiri madzhab

Syafi‟i.

5. Kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i

Kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i adalah sebuah kitab yang

merangkum syair-syair Imam Syafi‟i. Bait syair dalam kitab Diwan Al-

Imam Asy-Syafi‟i tersebut kurang lebih berjumlah 802 bait dari 320

qashidah (himpunan/topik) yang dirangkum dalam 20 qafiyah (bab)

(Fahmi, 2014: 186). Sebagian besar syair-syair Imam Syafi‟i

menceritakan tentang moral dan nasehat serta refleksi dari keadaan

masyarakat saat itu, sekaligus mencerminkan gambar diri sang Imam,

Imam Syafi‟i.

H. Sistematika Penulisan

Guna memperoleh gambaran yang jelas, menyeluruh dan

mempermudah dalam memahami masalah-masalah yang akan dibahas,

maka penulis menyusun sistematika penelitian. Sistematika yang penulis

Page 29: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

15

maksud di sini adalah sistematika penyusunan skripsi dari bab ke bab. Ada

pun sistematika penyusunan skripsi ini sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, menguraikan tentang: Latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka,

metode penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan.

Bab II Biografi, menguraikan tentang: Biografi Imam Syafi‟i, setting

sosial, dan karya-karya Imam Syafi‟i.

Bab III Deskripsi Pemikiran, menguraikan tentang: Garis besar isi

kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i dan kompilasi kitab Diwan Al-Imam Asy-

Syafi‟i.

Bab IV Pembahasan, menguraikan tentang: Analisis konsep sabar

dalam menuntut ilmu pada kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i, relevansi

konsep sabar dalam menuntut ilmu di era modern, dan implikasinya.

Bab V Penutup, menguraikan tentang: Kesimpulan dan saran.

Page 30: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

16

BAB II

BIOGRAFI

A. Biografi Imam Syafi’i

Imam yang ke-3 menurut tarikh kelahiran, yakni Abu Abdullah

Muhammad ibn Idris, yang lebih terkenal sebagai Imam Syafi‟i, pendiri

madzhab Syafi‟i, termasuk golongan suku Quraisy, seorang Hasyimiy dan

keluarga jauh Nabi Muhammad SAW (Ahmad, 1994: 89).

Imam Syafi‟i merupakan seorang tokoh Islam yang mempunyai

nama cukup besar dalam memberikan sumbangan dan kemaslahatan

(kebaikan), terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan

kepada seluruh umat Islam. Ketinggian ilmunya melebihi pujian yang

diucapkan kepadanya. Penguasaan ilmu pengetahuannya yang

bersumberkan kepada rujukan Al-Qur‟anul Karim dan Sunnah Nabi SAW

amat disegani oleh pihak kawan mau pun lawan. Beliau telah menghabiskan

sisa hidupnya dengan menimba berbagai ilmu pengetahuan untuk

ditaburkan kembali dalam tarbiyah (pendidikan) dan pembangunan

masyarakat. Tidak dapat dinafikan, beliau merupakan uswatun hasanah

(ikutan atau tauladan yang baik) sebagai ulama mulia yang

memperjuangkan madzhab Ahlu As-Sunnah wa Al-Jama‟ah (Syafaruddin,

2015: 104).

1. Kelahiran

Layaknya tangkai tanaman yang patah, ia akan tergantikan oleh

tangkai yang baru. Demikianlah, kiranya yang terjadi pada Imam

Page 31: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

17

Syafi‟i. Beliau lahir di Ghaza (Palestina) pada hari Jum‟at, di akhir

bulan Rajab tahun 150 H (767 M), sebagai “Tangkai yang baru”.

Sebab, kelahiran Imam Syafi‟i bertepatan dengan tahun meninggalnya

Imam Abu Hanifah. Pada saat umat Islam kehilangan seorang imam

besar, pada waktu bersamaan lahir seorang calon imam besar suatu saat

nanti (Sati, 2014: 139). Imam Syafi‟i lahir pada zaman dinasti Bani

Abbasiyah, tepatnya pada zaman kekuasaan Abu Ja‟far Al-Mansyur

(137-159 H/754-774 M) (Syafaruddin, 2015: 105).

Seorang keturunan Arab ini terlahir dengan nama asli

Muhammad ibn Idris ibn Al-Abbas ibn Utsman ibn Syafi‟ ibn As-Sa‟id

ibn „Ubaid ibn „Abdun Yazid ibn Hasyim ibn Al-Muththalib ibn Abdul

Manaf. Beliau kemudian memiliki gelar Abu Abdullah (Sati, 2014:

139).

2. Nasab

Imam Syafi‟i terlahir dari seorang bapak keturunan Quraisy.

Bapaknya meninggal dunia saat beliau masih dalam buaian ibunya.

Nilai-nilai luhur telah tertanam dalam dirinya. Ibunya selalu

membimbing beliau untuk terus meraihnya dengan mengirimnya dari

Ghaza ke Makkah. Hal ini dilakukan agar Imam Syafi‟i bisa hidup tidak

jauh dari pusat ilmu kala itu. Sang ibu juga takut Imam Syafi‟i

kehilangan garis nasabnya di sana (Suwaidan, 2015: 22).

Keluarga Imam Syafi‟i adalah keluarga Palestina yang fakir dan

terusir, mereka tinggal di pemukiman orang-orang Yaman, namun

Page 32: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

18

kemuliaan nasabnya menjadi pengganti kemiskinannya (Syurbashi,

2006: 211).

Abdul Manaf kakek ke-9 dari Imam Syafi‟i dan Abdul Manaf

pula kakek ke-4 dari Nabi Muhammad SAW. Jadi, nasab Imam Syafi‟i

bertemu dengan Nabi Muhammad SAW pada Abdul Manaf. Ada pun

nasab Imam Syafi‟i dari ibunya adalah Muhammad ibn Fathimah binti

Abdullah ibn Hasan ibn Husen ibn Ali ibn Abi Thalib. Dengan

demikian, maka ibunya adalah cucu dari Sayyidina Ali ibn Abi Thalib,

menantu Nabi Muhammad SAW dan khalifah ke-4 yang terkenal

(Yanggo, 1997: 121).

Jadi, Imam Syafi‟i merupakan satu-satunya imam diantara 4

madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi‟i dan Ḥambali) yang mempunyai garis

keturunan sama dengan Rasulullah SAW (Anam, 2016: 60).

3. Tempat tinggal

Imam Syafi‟i berpindah-pindah tempat antara Yaman, Makkah,

Madinah, Iraq, dan terakhir beliau pindah ke Mesir dan menetap di sana

sampai beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir (Al-Jazairy,

2001: 357).

4. Perjalanan menuntut ilmu

a. Awal menuntut ilmu

Imam Syafi‟i mulai membuka mata dan hatinya di negeri

kelahiran moyangnya. Negeri yang merupakan tumpuan hati dan

harapan seluruh kaum muslim di dunia dan tempat turunnya wahyu

Page 33: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

19

Islam, Makkah. Beliau mulai beradaptasi dengan lingkungan ini

untuk mengukuhkan posisinya di tengah para ulama dan orang-

orang terhormat. Ibunda yang cerdik ingin membawa Imam Syafi‟i

kecil ke tempat seorang guru untuk memintanya mengajari Imam

Syafi‟i membaca Al-Qur‟an dan menulis layaknya anak-anak saat

mulai belajar. Sayangnya, sang ibu tidak memiliki apa-apa untuk

diberikan sebagai upah kepada guru (Suwaidan, 2015: 24-25).

Masa kanak-kanak dan masa remaja dilalui Imam Syafi‟i di

bawah asuhan ibunya di lingkungan Bani Muthalib, Makkah.

Sesuai dengan tujuan perpindahannya ke Makkah, masa ini

dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pendidikan, pembentukan

pribadi, dan penguasaan ilmu-ilmu yang bermanfaat (Hikmah,

2014: 21).

b. Kesungguhan dalam menuntut ilmu

Imam Syafi‟i mengenang masa kecilnya dengan penuh suka

cita. Kemiskinan tidak menghalangi niatnya untuk tetap menuntut

ilmu. Imam Syafi‟i berkata:

“Aku ini anak yatim, hanya diasuh oleh ibuku. Ibuku menyuruhku

mengaji. Padahal beliau tidak punya apa-apa untuk diberikan

kepada sang guru. Sang guru ridha, jika aku yang akan

menggantikannya mengajar kelak, jika beliau sudah pensiun.

Sesudah menghafalkan Al-Qur‟an, aku masuk ke dalam masjid,

duduk bersama para ulama untuk menyimak hadits dan

permasalahan yang dibicarakan, lalu aku menghafalnya. Ibuku

tidak punya apa-apa untuk membelikanku kertas. Aku pun

menggunakan tulang. Aku ambil tulang itu lalu menulis di atasnya.

Ketika sudah penuh, tulang itu aku lempar ke kendi (wadah dari

tanah liat), sampai terkumpul 2 bejana besar” (Al-Minsyawi,

2009: 3-4).

Page 34: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

20

c. Anak yang matang dan cerdas

Suatu hari guru Imam Syafi‟i terlambat datang ke

majelisnya. Dengan nekad beliau berdiri menggantikan gurunya

mengajar anak-anak yang lain. Sejak itu, sang guru tahu bahwa

Imam Syafi‟i bukan anak biasa. Beliau pun mulai memerhatikan

Imam Syafi‟i dan memutuskan untuk membebaskannya dari biaya

pendidikan asal Imam Syafi‟i mau mengajari anak-anak lain jika

beliau terlambat atau berhalangan hadir. Imam Syafi‟i bertutur:

“Saat membaca buku, aku mendengar guruku tengah mengajari

seorang anak tentang ayat-ayat Al-Qur‟an. Aku pun mulai

menghafalnya. Ketika guru selesai mendiktekan semua ayat untuk

murid-muridnya, biasanya aku sudah menghafalnya terlebih

dahulu. Suatu hari guruku pernah berkata, „Tak layak bagiku untuk

memungut bayaran sepeser pun bayaran darimu‟” (Suwaidan,

2015: 25).

Sejak awal, daya ingat Imam Syafi‟i yang luar biasa dan

intelektualnya yang tajam membuat guru-gurunya menyayangi

beliau (Khan, 2012: 135).

d. Masa muda tanpa gejolak pubertas

Imam Syafi‟i mulai masuk ke masjid dan berkumpul

dengan para ulama. Beliau banyak mendengarkan pelajaran dari

mereka dengan mengerahkan segenap kemampuan otak dan

semangatnya. Setelah rampung menghafal Al-Qur‟an, beliau mulai

tertarik menghafal hadits. Antusiasnya terhadap hadits sangat

tinggi. Saking banyaknya beliau mendengarkan para Muhaddits

menyampaikan hadits, beliau berhasil menghafal banyak hadits

Page 35: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

21

dengan hanya mendengar. Kadang beliau menuliskannya di atas

tembikar atau di atas kulit.

Beliau biasa pergi ke perpustakaan, tempat catatan-catatan,

dan manuskrip-manuskrip disimpan. Di sana beliau meminta

beberapa lembar manuskrip dan menulis catatan di bagian yang

belum ada catatannya. Pada fase ini beliau berhasil menghafal kitab

Al-Muwaththa‟ karya besar Imam Malik, bahkan sebelum beliau

bertemu dengan sang imam (Suwaidan, 2015: 26).

Menurut riwayatnya, beliau telah mahir membaca dan

menulis Arab pada usia 5 tahun. Pada usia 9 tahun, beliau telah

hafal Al-Qur‟an 30 juz. Pada usia 10 tahun, beliau sudah mampu

menghafal hadits yang terdapat dalam kitab Al-Muwaththa‟ karya

Imam Malik. Di usianya yang ke-15 tahun, beliau lulus dalam

spesialisasi hadits dari gurunya Imam Sufyan ibn Uyaina, sehingga

beliau diberi kepercayaan untuk mengajar dan memberi fatwa

kepada masyarakat dan menjadi guru besar di Masjidil Haram,

Makkah (Ratna, 2014: 71).

Ketika menginjak usia 20 tahun, beliau menemui Imam

Malik ibn Anas di Madinah dan membacakan apa yang beliau ingat

tentang isi kitab Al-Muwaththa‟ di depan sang imam tersebut, di

mana sang imam sangat mengagumi kemampuan mengingatnya ini.

Imam Syafi‟i muda kemudian tinggal bersama Imam Malik sampai

beliau wafat pada tahun 795 M (Pramono, 2012: 283).

Page 36: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

22

Pada masa mudanya Imam Syafi‟i belum pernah menikmati

indahnya masa muda atau mengalami gejolak pubertas seperti

kebanyakan anak-anak seusianya. Beliau lebih menyibukkan diri

dengan menuntut ilmu dan menjadikannya sebagai tujuan

(Suwaidan, 2015: 27).

e. Petualangan Imam Syafi‟i sang penyair

Imam Syafi‟i sangat suka berpetualangan ke berbagai negeri

untuk mencari ilmu dari ulama ternama, disamping untuk

mendengarkan para sastrawan dan penyair, melihat kondisi umat

Islam dan tingkat pengetahuan mereka. Dalam hal ini beliau

berkata dalam bait-bait syairnya:

“Tidak ada tempat bagi orang-orang cerdas dan beradab untuk

istirahat, maka tinggalkan kampung halaman dan merantaulah,

merantaulah! Engkau pasti akan mendapatkan ganti atas apa yang

engkau tinggalkan, dan gantilah pekerjaan dengan yang baru,

karena kelezatan hidup ada dalam pekerjaan baru, aku melihat

bahwa air yang menggenang itu akan merusak, jika air itu

mengalir maka akan baik, sementara jika ia menggenang akan

rusak” (Al-Jamal, 2006: 65).

Beliau sangat tekun mempelajari kaidah-kaidah dan nahwu

bahasa Arab. Untuk tujuan itu beliau pernah mengembara ke

kampung-kampung dan tinggal bersama kabilah Huzail lebih

kurang 10 tahun, lantaran hendak mempelajari bahasa mereka dan

juga adat istiadat mereka. Kabilah Huzail adalah suatu kabilah yang

terkenal sebagai suatu kabilah yang paling baik bahasa Arabnya.

Imam Syafi‟i banyak menghafal syair-syair dan qasidah dari

kabilah Huzail (Asy-Syurbasi, 1991: 143).

Page 37: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

23

Setelah menguasai ilmu bahasa, Imam Syafi‟i pulang ke

Makkah. Hafalan Al-Qur‟an dan kitab Al-Muwaththa‟nya tetap

beliau jaga, tapi beliau belum tergolong orang yang „alim. beliau

lebih dikenal sebagai penyair dan sastrawan. Ketika itu, para

penyair dan sastrawan memiki kedudukan yang cukup tinggi di

kalangan orang Arab. Imam Syafi‟i memiliki majelis-majelis

khusus untuk melantunkan syair-syairnya, menuturkan kisah-kisah,

dan berita-berita Arab, serta ragam sastranya. Banyak orang

menyukai majelis-majelis seni sastra seperti ini. Sejak itulah

mereka mulai berkumpul di sekeliling Imam Syafi‟i. Kala itu,

keilmuan Syafi‟i di bidang agama belum menonjol (Suwaidan,

2015: 33-34).

Wawasan Imam Syafi‟i berasal dari beberapa sumber dan

berdiri di atas pilar, Syaikh dan gurunya, penelaahan dan

bacaannya, pengembaraannya ke Yaman, Kufah, Bashrah, Makkah,

Baghdad, dan Mesir, manfaat yang diambilnya dari dialog, surat

menyurat, dan debat yang berlangsung pada masanya antara ulama

ilmu kalam, ulama filsafat, ulama fiqih, ulama hadits, dan ulama

bidang-bidang lainnya, selain itu, yang terakhir sendiri, terdapat

pula pemikirannya sendiri dan perenungannya, semua sumber ini

membentuk wawasan yang luas untuknya.

Imam Syafi‟i sendiri mengisyaratkan bahwa dirinya percaya

bahwa keragaman sumber untuk membentuk wawasan yang luas

Page 38: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

24

adalah sesuatu yang wajib dan tidak bisa tidak, karena kepercayaan

ini, mendapatinya mengatakan:

“Barangsiapa belajar Al-Qur‟an nilainya akan mahal,

barangsiapa mencatat hadits hujahnya akan kuat, barangsiapa

menelaah fiqih kedudukannya akan mulia, barangsiapa

mempelajari bahasa tabiatnya akan lembut, barangsiapa belajar

berhitung pendapatnya akan cermat, dan barangsiapa tidak

menjaga dirinya tak akan mendapatkan manfaat ilmunya”

(Syurbashi, 2006: 218).

Imam Syafi‟i adalah seorang penyair yang bijaksana serta

pandai tentang menggunakan syair yang tinggi dan baik, sekali pun

beliau tidak mencurahkan segala tenaganya untuk mendalami

bidang ini (Asy-Syurbasi, 1991: 169).

Suatu ketika, Imam Syafi‟i ditanya tentang ilmu dan sastra:

“Bagaimana minatmu pada sastra?” beliau berkata, “Aku

mendengar 1 huruf sastra yang belum pernah aku dengar

sebelumnya, lalu seluruh anggota tubuhku serasa ingin mendengar

dan menikmati sastra itu sebagaimana telinga menikmatinya.”

Ditanya lagi, “Bagaimana usahamu untuk mencapainya?” beliau

berkata, “Dengan agresif layaknya usaha memperoleh kenikmatan

harta.” Ditanya lagi, “Bagaimana engkau mempelajarinya?”

“Seperti seorang wanita mencari anak semata wayangnya yang

hilang” kata beliau (Al-Minsyawi, 2009: 99).

Imam Syafi‟i pada awalnya berkonsentrasi pada syair,

sastra, dan kisah-kisah Arab terdahulu termasuk peperangannya,

Page 39: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

25

namun, Allah SWT memalingkannya kepada fiqih dan ilmu

(Syurbashi, 2006: 213). Imam Syafi‟i berkata:

“Aku pergi mengembara untuk menimba ilmu nahwu dan sastra,

lalu aku bertemu dengan Muslim ibn Khalid, beliau bertanya,

„Wahai pemuda, dari manakah engkau?‟ „Aku dari Makkah,‟

jawabku. Beliau bertanya lagi, „Di Makkah, kamu tinggal

dimana?‟ Aku jawab, „di bukit Al-Khif.‟ „Dari kabilah mana

engkau berasal?‟ tanya beliau lagi. „Dari keturunan „Abd Manaf‟

jawabku. Lalu Muslim ibn Khalid berkata, „Bagus...bagus..., Allah

telah memuliakan engkau di dunia dan akhirat, alangkah baiknya

engkau mengkonsentrasikan diri dalam ilmu fiqih, dan menurutku

itu lebih baik bagimu‟” (Al-Fayumi, 2009: 4).

Sebagaimana telah diketahui bahwa Imam Syafi‟i pada

masa mudanya banyak menumpu tenaganya untuk mempelajari

syair, sastra dan sejarah, tetapi Allah SWT menyediakan baginya

beberapa sebab yang mendorong beliau untuk mempelajari ilmu

fiqih dan ilmu-ilmu yang lain (Asy-Syurbasi, 1991: 144). Salah

satu sebab yang mendorongnya untuk mempelajari ilmu fiqih dan

ilmu-ilmu lainnya yakni terjadinya percakapan antara Imam Syafi‟i

dan Muslim ibn Khalid.

Penulis mengambil kesimpulan, bahwa masa muda Imam

Syafi‟i sering mengembara ke pedalaman untuk mendengarkan

syair-syair dan kehebatan para penyair-penyair, hingga akhirnya

beliau telah banyak menghafal syair-syair dan matan-matan ilmu

bahasa.

5. Guru-guru

Imam Syafi‟i belajar fiqih dan hadits dari guru-guru yang tempat

tinggalnya jauh dan memiliki metode yang beragam. Bahkan, sebagian

Page 40: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

26

gurunya ada yang berasal dari kelompok Mu‟tazilah yang menggeluti

ilmu kalam, ilmu yang dilarang beliau untuk ditekuni. Beliau telah

mendapatkan segala kebaikan dari mereka. Beliau mengambil apa yang

dianggapnya perlu dan meninggalkan apa yang harus ditinggalkan

(Suwaidan, 2015: 265). Berikut guru-guru Imam Syafi‟i:

a. Guru Imam Syafi‟i di Makkah: Muslim ibn Khalid Az-Zinji,

Sufyan ibn Uyainah, Sa‟id ibn Salim Al-Qidah, Daud ibn

Abdurrahman Al-Athar, dan Abdul Hamid ibn Abdul Aziz ibn Abu

Daud.

b. Guru Imam Syafi‟i di Madinah: Malik ibn Anas, Ibrahim ibn Sa‟ad

Al-Anshari, Abdul Aziz ibn Muhammad Ad-Darawardi, Ibrahim

ibn Yahya Al-Asami, Muhammad ibn Sa‟id ibn Abu Fadik, dan

Abdullah ibn Nafi‟ Ash-Shaigh.

c. Guru Imam Syafi‟i di Yaman: Muthraf ibn Mazin, Hisyam ibn

Yusuf Qadhi Shan‟a, Umar ibn Abu Maslamah, dan Yahya ibn

Hassan.

d. Guru Imam Syafi‟i di Iraq: Muhammad ibn Hasan, Waki‟ ibn

Jarrah Al-Kufi, Abu Usamah Hammad ibn Usamah Al-Kufi, Ismail

ibn Athiyah Al-Bashri, dan Abdul Wahab ibn Abdul Majid Al-

Bashri.

Demikianlah, para guru beliau dari aneka aliran dan corak, ada

di antara mereka yang menaruh perhatian pada hadits, akal, ada yang

Mu‟tazilah, ada yang Syi‟ah, ada yang madzhabnya berbeda dengan

Page 41: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

27

madzhabnya beliau dan seterusnya. Ini meluaskan cakrawalanya,

memperbanyak materinya, dan memperbesar pengetahuannya

(Syurbashi, 2006: 219-220).

6. Murid-murid

Selain memiliki guru-guru yang terkenal, beliau juga memiliki

banyak murid yang menyebabkan nama Imam Syafi‟i abadi sepanjang

zaman. Para murid sang imam ini banyak berjasa dalam penyebaran dan

pengajaran madzhab Syafi‟i, meski pun mereka berasal dari berbagai

latar belakang pemikiran (Sati, 2014: 161). Berikut murid-murid Imam

Syafi‟i:

a. Murid Imam Syafi‟i di Hijaz: Muhammad ibn Idris (Abu Bakar),

Ibrahim ibn Muhammad ibn Al-Abbas ibn Utsman ibn Syafi‟ Al-

Muththalibi (Abu Ishaq), Musa ibn Abi Al-Jarud Al-Makkiy (Abu

Al-Walid), dan Imam Abu Bakar Al-Humaidi.

b. Murid Imam Syafi‟i di Iraq: Imam Ahmad ibn Hanbal, Ibrahim ibn

Khalid Al-Kalbi (Abu Tsaur), Muhammad ibn Al-Hasan ibn Al-

Shabah Al-Za‟farani (Abu Ali), Abu Abdurrahman Ahmad ibn

Muhammad ibn Yahya Al-Asy‟ari Al-Bashri, dan Abu Ali Al-

Husain ibn Ali ibn Yazid Al-Karabisi.

c. Murid Imam Syafi‟i di Mesir: Abu Ya‟qub Yusuf ibn Yahya Al-

Buwaithi, Al-Rabi‟ ibn Sulaiman Abu Muhammad, Al-Rabi‟ ibn

Sulaiman Al-Jizi, Sulaiman ibn Yahya ibn Ismail Al-Muzanni,

Yunus ibn Abdul A‟la Al-Shadafi, Harmalah ibn Yahya ibn

Page 42: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

28

Harmalah At-Tajibi, dan Muhammad ibn Abdullah ibn Abdul

Hakam (Abu Abdullah) (Suwaidan, 2015: 273-294).

Pelajaran dan ilmu yang disampaikan Imam Syafi‟i kepada

murid-muridnya banyak dan beragam, mereka menunjukkan keluasan

Imam Syafi‟i dalam keilmuan dan menunjukkan keragaman tujuan

murid-muridnya dalam menuntut ilmu, ini menjadi lebih gamblang jika

telah diketahui bahwa Imam Syafi‟i -seperti diceritakan Rabi‟ ibn

Sulaiman- mulai duduk di halaqahnya selesai shalat shubuh, lalu

didatangi ahli Al-Qur‟an, jika matahari telah terbit, mereka bubar dan

diganti oleh ahli hadits yang menanyainya penafsirannya dan

maknanya, jika matahari mulai meninggi, mereka bubar lalu halaqah itu

dipenuhi orang untuk berdiskusi dan berdialog, jika waktu dhuha tiba,

mereka bubar, lalu datanglah ahli bahasa Arab, arudh, nahwu, dan

syair, dan mereka tetap di situ hingga menjelang tengah hari.

Ini berarti bahwa Imam Syafi‟i selama 6 jam setiap hari selalu

dalam keadaan menyampaikan pelajaran secara berkesinambungan,

berpindah dari satu ilmu ke ilmu lainnya dan dari satu materi ke materi

lainnya, beliau tetap di tempatnya, sedang gelombang murid silih

berganti mendatanginya, sekelompok dari mereka pergi dari sisinya

untuk digantikan oleh sekelompok yang lainnya, beliau tetap seperti itu

sehabis shalat shubuh hingga menjelang shalat dhuhur (Syurbashi,

2006: 225).

Page 43: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

29

7. Peristiwa wafat

Imam Syafi‟i nampaknya menghabiskan hidupnya untuk

membaca dan menulis, serta berfikir keras dalam berbagai masalah dan

ilmu pengetahuan. Beliau banyak berpetualangan ke berbagai negeri,

walau pun umurnya telah beranjak, beliau masih terus mengarang buku

barunya, serta menebarkan madzhabnya kepada manusia.

Demikianlah, kehidupan yang beliau jalani hingga terkena

penyakit wasir. Wasir ini benar-benar telah menyiksanya selama hampir

4 tahun, beliau rela menanggung sakit demi ijtihadnya yang baru di

Mesir, menghasilkan 4.000 lembar. Selain itu beliau terus meneruskan

mengajar, meneliti, dialog serta mengkaji baik siang mau pun malam.

Hingga akhirnya beliau wafat pada malam Jum‟at menjelang subuh,

pada hari terakhir dari bulan Rajab tahun 204 H, dalam umurnya yang

ke-54 tahun (Al-Jamal, 2006: 84-86).

B. Setting sosial

Seorang ilmuwan Quraisy yang ilmunya tersebar ke berbagai

belahan bumi, dan terkenal di belahan bumi bagian timur dan barat, beliau

adalah Imam Syafi‟i. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa beliau termasuk

seorang ulama yang diakui kepintaran dan kredibilitas keilmuannya oleh

penduduk bumi, sehingga tidak ada seorang ulama pun yang datang

setelahnya yang melebihi kepintaran beliau. Imam Syafi‟i itu termasuk

seorang ilmuwan yang sangat cerdas dan memiliki wawasan keilmuan yang

sangat dalam pada masanya, sehingga banyak sekali para ulama pada

Page 44: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

30

masanya yang menjadikannya sebagai sinar, petunjuk, dan pelindung bagi

mereka (Al-Jazairy, 2001: 349-350).

Imam Syafi‟i menghabiskan hidupnya pada zaman dinasti Abbasiyah

(suatu zaman permulaan dalam perkembangan ilmu pengetahuan), ia adalah

zaman kemajuan intelektual, perkembangan penerjemahan, pengadopsian

filsafat, kodifikasi ilmu, keragaman ras dalam masyarakat Islam, banyaknya

kejadian-kejadian sosial, kemunculan aliran-aliran pemikiran yang beragam,

kemunculan bencana zindik, usaha para perusak menyebarkan kerusakan

dan dekadensi moral di tengah-tengah umat, timbul perkumpulan-

perkumpulan ahli ilmu kalam dan pendebat pendapat-pendapat para

pemberontak agama, muncul ciri khas-ciri khas yang jelas antara aliran

hadits dan riwayat dengan aliran pikiran dan rasio, melebarnya lapangan

debat dan diskusi antara keduanya, dan Imam Syafi‟i lebih dekat pada aliran

pertama daripada aliran kedua.

Pada zaman ini, wilayah kekuasaan negara Islam pun semakin

meluas, sehingga muncullah ibu kota-ibu kota besar yang berkilauan yang

memiliki popularitas keilmuan yang cukup prestisius, ada Baghdad, Kufah,

Bashrah, Damaskus, Fusthath, Qordova, Qairuwan, dan sebagainya

(Syurbashi, 2006: 209).

Semasa hidupnya Imam Syafi‟i sangat suka berpetualang ke

berbagai negeri untuk mencari ilmu dari ulama ternama, di samping untuk

mendengarkan para sastrawan dan penyair, melihat kondisi umat Islam dan

tingkat pengetahuan mereka. Begitu umurnya menginjak 20 tahun, Imam

Page 45: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

31

Syafi‟i yang masih tinggal di Makkah, menuntut ilmu, dan mengajarkan

ilmu yang beliau peroleh, beliau begitu rindu untuk melihat Madinah Al-

Munawwarah, dan masjidnya yang agung, serta mengunjungi makam

Rasulullah SAW beserta 2 sahabatnya, Abu Bakar dan Umar, bertemu

dengan Imam Malik untuk mengambil manfaat dari ilmu beliau. Pada saat

itu kitab Al-Muwaththa‟ yang dikumpulkan oleh Imam Malik berupa hadits-

hadits Rasulullah SAW sangat masyhur di kalangan umat Islam, mereka

sangat berantusias untuk menulisnya, dan Imam Syafi‟i sempat meminjam

buku ini dari seorang penduduk Makkah, lalu menghafalnya dalam waktu

yang relatif singkat.

Lalu Imam Syafi‟i pergi menghadap wali (gubernur) Makkah,

meminta kepadanya untuk menuliskan surat rekomendasi kepada wali

Madinah agar beliau diperkenalkan kepada Imam Malik. Pada saat itu,

gubernur Makkah sangat senang dengan Imam Syafi‟i, beliau juga sangat

mengetahui kredibilitas keilmuannya, kecerdasan serta keluasan cakrawala

berpikirnya. Permintaan ini disambut dengan senang, pada akhirnya wali

menulis 2 surat, surat pertama untuk gubernur Makkah dan surat kedua

untuk Imam Malik. Setelah itu, berangkatlah Imam Syafi‟i menuju

Madinah. Sesampainya di Madinah beliau langsung melepaskan rasa

rindunya, kemudian beristirahat sejenak lalu pergi menghadap gubernur

Madinah. Ternyata tidaklah mudah untuk bertemu dengan Imam Malik,

namun bukan Imam Syafi‟i namanya jika menyerah begitu saja.

Page 46: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

32

Pada akhirnya Imam Syafi‟i bisa bertemu dengan Imam Malik,

setelah berbincang-bincang, keesokan harinya Imam Syafi‟i diminta untuk

membaca Al-Muwaththa‟ yang telah dihafalnya, Imam Malik menikmati

bacaan Imam Syafi‟i. Setelah itu, Imam Syafi‟i rajin datang ke rumah Imam

Malik bahkan tiap hari untuk membaca Al-Muwaththa‟ di hadapan Imam

Malik, sementara beliau menyimak dengan baik, hingga Imam Syafi‟i

menyelesaikan seluruh bacaannya dalam waktu yang relatif singkat. Imam

Malik sungguh sangat gembira sekali dengan prestasi ini. Imam Syafi‟i

akhirnya sangat disenangi Imam Malik, lalu menjadi tamu baginya selama

hampir 8 bulan, beliau selalu menemani Imam Malik, baik di rumah mau

pun di masjid. Imam Syafi‟i pun bekerja pada Imam Malik, terkadang Imam

Syafi‟i menggantikan Imam Malik mengajar di majelisnya.

Saat masih di Madinah, Imam Syafi‟i mengetahui bahwa Imam Abu

Hanifah dulu berada di Iraq. Ketika wafat, beliau telah melahirkan banyak

ulama, di antaranya, Imam Abu Yusuf dan Muhammad ibn Hasan. Imam

Syafi‟i beristikharah dan bertekad untuk bertemu dengannya dan juga para

ulama yang lain. Imam Syafi‟i menemui Imam Malik, mengatakan bahwa

beliau berkeinginan pergi ke Iraq untuk menambah ilmu. Imam Malik pun

menyetujuinya sambil menyodorkan uang 64 dinar sebagai bekal menuntut

ilmu. Sesampainya di Kufah, Imam Syafi‟i langsung menuju masjid untuk

shalat hingga beliau dipertemukan dengan Abu Yusuf dan Muhammad ibn

Hasan. Selanjutnya mereka saling berkenalan, berbincang-bincang, dan

setiap kali ditanya sesuatu, Imam Syafi‟i menjawabnya dengan jawaban

Page 47: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

33

yang cukup lengkap. Muhammad ibn Hasan sangat senang, lalu menerima

Imam Syafi‟i sebagai tamu, serta mengizinkannya untuk menulis buku-buku

yang beliau miliki di perpustakaan pribadinya sesuka hatinya.

Imam Syafi‟i tinggal beberapa waktu di Kufah bersama Muhammad

ibn Hasan, selama itu Imam Syafi‟i menulis banyak buku. Ketika Imam

Syafi‟i hendak meninggalkan Iraq untuk meneruskan petualangannya dalam

mengais ilmu, serta beliau ingin sekali keliling beberapa kota di Iraq, Persia,

dan tempat-tempat lainnya. Sehingga, disampaikan keinginan ini kepada

Muhammad ibn Hasan, beliau pun setuju. Akhirnya, Imam Syafi‟i di bekali

uang 3.000 dinar sebagai bekal perjalanannya. Imam Syafi‟i menerimanya

dengan senang hati sambil mendoakan Muhammad ibn Hasan. Setelah

menerima hadiah dari Muhammad ibn Hasan, Imam Syafi‟i segera

berpamitan. Uang yang diterima tersebut beliau pakai untuk keliling negeri

Persia dan sekitarnya. Perjalanan ini memakan waktu tepat 2 tahun dari

tahun 182-184 H, dari apa yang beliau hafal dari para ulama ternama, serta

wawasan kondisi umat, baik dari sisi akhlak mau pun adat, keilmuan Imam

Syafi‟i bertambah secara drastis.

Ketika sedang berada di Ramlah, kafilah dari Hijaz mengadakan

kunjungan, kesempatan ini digunakan Imam Syafi‟i untuk bertanya kepada

mereka tentang kabar Imam Malik, mereka mengatakan bahwa beliau baik-

baik saja. Pada kondisi Imam Syafi‟i dilapangkan rezekinya, beliau sangat

rindu untuk kembali ke Madinah, untuk bertemu dengan Imam Malik.

Sehingga, beliau membeli kendaraan dan langsung pergi menuju Madinah

Page 48: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

34

Al-Munawwarah. Selanjutnya Imam Syafi‟i menetap kembali di Madinah

selama 4 tahun beberapa bulan, menemani Imam Malik dan bekerja kembali

padanya. Ketika berada di Madinah, Imam Syafi‟i sering berkunjung ke

Makkah, tanah kelahiran dan nenek moyangnya serta ibunda tercinta yang

selalu menasehati dan mengarahkannya dengan baik, tak lupa mengunjungi

para syaikh. Beliau selalu menghormati mereka dan tidak pernah melupakan

jasa-jasa mereka.

Ketika Imam Malik wafat, Imam Syafi‟i kesulitan ekonomi untuk

membiayai hidupnya. Akhirnya Imam Syafi‟i pergi menuju Yaman, hingga

mendapat pekerjaan sebagai hakim di Najran. Walau pun Imam Syafi‟i

sudah sangat terkenal di Makkah dan Madinah, juga di kalangan pelajar

yang datang dari seluruh penjuru negeri Islam, yang aktif mengikuti

pelajarannya dan sangat mencintainya, namun demikian, beliau tidak pernah

mengambil upah baik di Madinah mau pun Di Makkah. Namun, pekerjaan

sebagai hakim ini hanya sebentar disebabkan Imam Syafi‟i difitnah oleh

masyarakat Najran yang tidak menyukainya dan hampir saja merenggut

nyawanya.

Imam Syafi‟i kemudian meninggalkan Yaman dan kembali ke

Makkah, beliau tidak banyak melakukan banyak hal selama di Yaman,

kecuali bahwa beliau telah menikah dan mendapatkan anak. Imam Syafi‟i

masih tetap terus melakukan perjalanan menuntut ilmu, seperti ke Bashrah,

Baghdad, Mesir, dan lain sebagainya. Setelah kembalinya Imam Syafi‟i,

beliau aktif kembali menulis dan menyebarkan ilmu yang didapat dari

Page 49: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

35

perjalanan-perjalanannya menuntut ilmu kepada murid-muridnya,

masyarakat, dan terkadang para ulama pun mendatanginya. Seluruh ilmu

yang dimiliki oleh Imam Syafi‟i ini sungguh memberikan manfaat kepada

umat Islam (Al-Jamal, 2006: 65-75).

Dengan modal pengetahuannya yang luas dan mendalam terhadap

fiqih dari berbagai sumber di Makkah, Madinah, Yaman, dan Irak, Imam

Syafi‟i menyusun kaidah-kaidah untuk menjadi dasar bagi madzhab baru

yang akan dibangun beliau di antara kedua aliran, Ahlu Ar-Ra‟yi dan Ahlu

Al-Hadits (Syafaruddin, 2015: 110). Hingga akhirnya, didirikannya

madzhab Imam Syafi‟i.

Pengetahuan Imam Syafi‟i tentang masalah sosial kemasyarakatan

sangat luas. Beliau menyaksikan secara langsung kehidupan masyarakat

desa (Badwy) dan menyaksikan pula kehidupan masyarakat yang sudah

maju peradabannya pada tingkat awal di Iraq dan Yaman. Juga

menyaksikan kehidupan masyarakat yang sudah sangat kompleks

peradabannya, seperti yang terjadi di Iraq dan Mesir. Beliau juga

menyaksikan kehidupan orang Zuhud dan Ahlu Al-Hadits. Pengetahuan

Imam Syafi‟i dalam bidang kehidupan ekonomi dan kemasyarakatan yang

bermacam-macam itu, memberikan bekal baginya dalam ijtihadnya pada

masalah-masalah hukum yang beraneka ragam. Hal ini memberikan

pengaruh pula dalam madzhabnya (Yanggo, 1997: 124).

Penyebaran madzhab Syafi‟i terus berkembang dan tersiar ke seluruh

pelosok negara-negara Islam, baik di Barat, mau pun di Timur, yang dibawa

Page 50: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

36

oleh para muridnya dan pengikut-pengikutnya dari satu negeri ke negeri

lain, termasuk ke Indonesia. Kini madzhab Syafi‟i banyak dianut oleh umat

Islam di Indonesia, Asia Tenggara, Mesir, Baghdad, dan negara-negara

lainnya (Ratna, 2014: 71).

C. Karya-karya Imam Syafi’i

Imam Syafi‟i adalah seorang penulis produktif yang mengisi hari-

hari beliau dengan menulis, selain mengajar, dan beribadah kepada Allah

SWT. Karya-karya yang dihasilkan sang imam ibarat mutiara yang tidak

ternilai harganya dan tetap abadi sepanjang masa. Sampai sekarang, karya-

karya tersebut masih dapat dibaca dan dipelajari. Menurut Muhammad ibn

Al-Hasan, Imam Syafi‟i menulis sekitar 113 buku dalam berbagai bidang,

baik fiqih, tafsir, adab mau pun lainnya. Padahal, usia sang imam hanyalah

54 tahun (Sati, 2014: 168-169).

Semangat Imam Syafi‟i untuk berkarya dan mentransfer ilmunya

pada umat tidak berhenti sampai maut menjemputnya. Peninggalannya pun

tidak hanya kitab Ar-Risalah, tapi segudang kitab rujukan penting lainnya

sebagai khazanah ilmu-ilmu Islam seperti, Al-Hujjah, Ahkam Al-Qur‟an,

Al-Umm (yang dihimpun dan ditulis oleh muridnya, Al-Buwaithi), dan lain

sebagainya. Dan tentu saja warisan yang tak kalah pentingnya adalah

semangatnya yang membara untuk selalu menggali, mengkaji, menghafal,

menulis, dan memikirkan kejayaan umat (Thabrani, 2006: 207).

Page 51: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

37

Kitab-kitab Imam Syafi‟i, baik yang ditulisnya sendiri, didiktekan

kepada muridnya, mau pun dinisbahkan kepadanya, antara lain sebagai

berikut:

1. Kitab Ar-Risalah, yakni kitab yang membahas tentang masalah-masalah

ushul fiqih (hasil riwayat Al-Rabi‟ ibn Sulaiman Al-Muradi).

2. Kitab Al-Umm, yakni sebuah kitab fiqih yang di dalamnya

dihubungkan pula sejumlah kitabnya, yakni:

a. Kitab Ikhtilaf Abi Hanifah wa ibn Abi Laila.

b. Kitab Khilaf Ali wa ibn Mas‟ud, yakni sebuah kitab yang

menghimpun permasalahan yang diperselisihkan antara Ali dengan

Ibn Mas‟ud dan antara Imam Syafi‟i dengan Abi Hanifah.

c. Kitab Ikhtilaf Malik wa Asy-Syafi‟i.

d. Kitab Jama‟i Al-„Ilmi.

e. Kitab Ar-Radd „ala Muhammad ibn Al-Hasan.

f. Kitab Siyar Al-Auza‟iy.

g. Kitab Ikhtilaf Al-Hadits.

h. Kitab Ibthalu Al-Istihsan.

3. Kitab Al-Imla‟.

4. Kitab Al-Amaliy.

5. Kitab Harmalah, kitab yang didiktekan kepada muridnya yang bernama

Harmalah ibn Yahya.

6. Kitab Mukhtashar Al-Muzaniy, yakni kitab yang dinisbahkan kepada

Imam Syafi‟i.

Page 52: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

38

7. Kitab Mukhtashar Al-Buwaithiy, yakni kitab yang dinisbahkan kepada

Imam Syafi‟i.

8. Kitab Ikhtilaf Al-Hadits, yakni penjelasan Imam Syafi‟i tentang hadits-

hadits Nabi SAW (Yanggo, 1997: 135).

9. Kitab Musnad Imam Syafi‟i, yakni kitab yang berisi hadits-hadits yang

diriwayatkan Imam Syafi‟i terkait permasalahan fiqih, seperti kitab Al-

Hajj, kitab Zakat, kitab Ash-Shaum, kitab „Alamat An-Nubuwwah,

kitab Al-Manaqib, dan lain-lain.

10. Kitab Tafsir Imam Syafi‟i, sementara Tafsir Imam Syafi‟i lebih banyak

berisi tafsir yang menunjukkan pemikiran-pemikiran sang Imam.

Utamanya dalam penafsiran berbagai ayat yang berkaitan dengan

hukum fiqih. Terdapat 95 surah dan sekitar 745 ayat di dalam kitab

tersebut (Sati, 2014: 169).

Dalam kitab Al-Umm (kitab intisari) dan Ar-Risalah ini, untuk

pertama kalinya dalam sejarah Islam, Imam Syafi‟i secara sistematis

merumuskan prinsip-prinsip dasar dari ilmu fiqih. Beliau memang belajar di

bawah bimbingan para ulama aliran Hanafi dan Maliki, tetapi beliau tidak

mengikuti mereka bulat-bulat. Beliau justru mengembangkan metodologi

dan pendekatannya sendiri dalam penggunaan sumber-sumber kitab suci

Islam. Dalam prosesnya, beliau menjadi pelopor Ushul Al-Fiqih (Khan,

2012: 140-141).

Penulis mengambil kesimpulan, bahwa keseluruhan karya-karya

Imam Syafi‟i berupa kitab yang di dalamnya terdapat berbagai pembahasan,

Page 53: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

39

seperti masalah fiqih, aqidah, akhlak, dan lain sebagainya. Dalam proses

penulisan kitab-kitabnya, beliau menggunakan sumber-sumber dari Al-

Qur‟an, hadits, ijma‟, dan qiyas. Hingga kini kitab-kitab Imam Syafi‟i masih

tetap dikutip dan dikembangkan para muridnya yang tersebar di Makkah,

Iraq, Mesir, dan lain sebagainya.

Page 54: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

40

BAB III

DESKRIPSI PEMIKIRAN

A. Garis Besar Isi Kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi’i

Karya sastra lahir karena adanya keinginan dari pengarang untuk

mengungkapkan eksistensinya sebagai manusia. Substansi karya sastra

adalah ide, gagasan, dan pesan tertentu yang diilhami oleh imajinasi dan

realitas sosial budaya pengarang yang diungkapkan melalui media bahasa.

Karena itu, karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang

melibatkan kreativitas manusia. Salah satu bentuk karya sastra tertulis yang

sangat dikenal adalah puisi atau syair (syi‟r). Secara terminologis, para

sastrawan mendefinisikan syair sebagai “Perkataan yang memiliki wazn

(musikalitas/pola irama) dan qafiyah (bab/sajak/kesesuaian huruf akhir

setiap bait) yang mengungkapkan imajinasi dan gambaran indah yang

memberikan pengaruh.” Syair memiliki corak khusus seperti madh (pujian),

hija‟ (ejekan), ghazl (romantis), dan lain-lain.

Di dalam sebuah puisi, tersimpan makna yang dibalut dalam

keindahan bahasa yang mengandung beberapa nilai, seperti nilai-nilai

pendidikan. Sedangkan, nilai-nilai pendidikan merupakan salah satu kunci

utama dalam perkembangan sumber daya manusia yang berkualitas.

Menelaah puisi dengan tujuan untuk menggali nilai-nilai pendidikan dapat

dianggap sebagai cara yang tepat untuk menyerap nilai-nilai kearifan dan

keutamaan akhlak yang dapat diterapkan dalam dunia pendidikan (Fahmi,

2014: 181-182).

Page 55: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

41

Barangkali akan membuat tercengang orang-orang yang belum

mengetahui biografi Imam Syafi‟i secara utuh jika dikatakan kepada mereka

bahwa beliau adalah seorang penyair, tetapi inilah yang terjadi, Imam

Syafi‟i adalah seorang penyair yang mahir mendeklamasikan syair meski

pun beliau tidak fokus terhadapnya, beliau tidak menggelutinya dengan

serius karena kesibukannya dengan fiqih dan hadits, Al-Mubarrad berkata,

“Syafi‟i termasuk penyair paling hebat, sastrawan paling prestisius, dan

orang yang paling mengetahui ilmu qira‟ah.” Dan Imam Syafi‟i tetap hafal

bait-bait syair ini hingga setelah beliau menggeluti fiqih dan hadits, dan

mendendangkannya di tempat yang jauh dari orang-orang yang tidak

menyukainya.

Mush‟ab Az-Zubairi menuturkan, “Bapakku dan Imam Syafi‟i

bergantian mendendangkan syair, Imam Syafi‟i mendendangkan bait-bait

syair Huzail di luar kepala, lalu meminta, „Jangan ceritakan ini kepada

siapa pun dari ahli hadits, karena mereka tak akan mampu menanggungnya

(menahan diri)‟.” Imam Syafi‟i mempunyai pembawaan, bakat, potensi, dan

kemampuan menggubah syair, ditambah dengan modal bait-bait syair yang

cukup banyak yang telah dihafal dan dipahaminya (Syurbashi, 2006: 243-

244).

Sosok Imam Syafi‟i sebagai seorang imam madzhab fiqih terkemuka

dalam Islam yang sudah tidak asing lagi bagi kaum muslim, apalagi di

Indonesia yang mayoritas menganut madzhab Syafi‟i. Dalam bidang ushul

fiqih (yurisprudensi Islam), beliau dikenal dengan metode istinbath

Page 56: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

42

(perumusan hukum) yang khas, antara lain metode qiyas (analogi kasus

hukum), yang merupakan landasan penting dalam penegakan hukum Islam.

Namun, ketokohan Imam Syafi‟i tidak sebatas dalam bidang fiqih dan ushul

fiqih saja, tetapi juga dalam bidang kepenyairan. Hal ini dapat dibuktikan

dengan banyaknya nasehat dan hikmah dalam gubahan syair yang

merupakan karya sang imam atau karya muridnya yang dinisbahkan kepada

Imam Syafi‟i. Nasehat dan hikmah Imam Syafi‟i terangkai dalam bentuk

prosa dan sebagian lainnya dalam bentuk syair. Sebagai pakar kajian Al-

Qur‟an dan bahasa Arab, kualitas prosanya tidak dapat diragukan lagi secara

kualitas. Sedangkan, kualitas syairnya tidak dapat juga dipandang sebelah

mata. Keindahan bahasanya sangat memukau, pilihan diksinya sangat tepat

dan terinci, hikmah yang menjadi perhatiannya mencakup beragam aspek

kehidupan, dan aktualitasnya melintasi zaman.

Dengan bahasa yang lugas, tegas, dan mudah dicerna, syair-syair

Imam Syafi‟i mampu menjadi wadah ekspresi pesan nilai yang tidak lekang

ditelan zaman. Nilai-nilai pendidikan yang disampaikan sang imam kepada

para pembacanya (penyimaknya) pun sangat menyentuh kalbu serta

menyegarkan jiwa yang kehausan akan nilai, bak sebuah oase bagi musafir

yang hampir mati ditelan ganasnya terik di tengah padang pasir (Fahmi,

2014: 184). Demikianlah, sosok Imam Syafi‟i sebagai seorang penyair

kenamaan yang walau pun ditutupi oleh ketenaran fiqihnya, namun mutiara

sastra yang dimilikinya masih berkilau sepanjang zaman, dan mahkota

Page 57: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

43

sastra yang disematkan orang di kepalanya tetap menampakkan dan

menambah kewibawaannya sebagai seorang ilmuwan sejati.

Lepas dari itu semua, syair-syair Imam Syafi‟i sangat sederhana

dalam bahasa dan ungkapan, tidak berbelit atau muja‟ad serta ringkas.

Sehingga, mudah untuk dihafal, karena bersinggungan dengan tema yang

selalu aktual untuk ukuran zamannya. Hal ini berbeda dengan para

pendahulunya dari kalangan penyair Jahiliyah yang dikenal akrobatik dalam

menggunakan bahasa yang sulit dan jarang digunakan orang kebanyakan,

seperti yang ditemukan dalam syair Imru‟ul Qais Al-Kindi mau pun Labid

ibn Rabi‟ah. Penguasaan kosa kata yang baik, tidak membuatnya bermain-

main dengan kalimat, namun malah meraciknya dengan kedalaman fiqih,

sehingga menghasilkan hikmah yang gampang diingat, mudah diucapkan

serta tidak menimbulkan kebosanan, karena syairnya dikenal ijaz atau

ringkas (Thabrani, 2006: 207-208).

Kumpulan syair Imam Syafi‟i ini sebagian besar bertajuk dalam

kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i, kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i adalah

sebuah kitab yang merangkum syair-syair Imam Syafi‟i. Bait-bait syair

dalam kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i tersebut kurang lebih berjumlah

802 bait dari 320 qashidah (himpunan/topik) yang dirangkum dalam 20

qafiyah (bab) (Fahmi, 2014: 186).

Dari jumlah itu, yang terbanyak adalah tentang ilmu dan segala

sesuatu yang berhubungan dengannya, seperti anjuran untuk mencarinya,

syarat-syarat pokok pencari ilmu, dan keutamaannya. Beliau sangat

Page 58: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

44

menganjurkan pelajar dan mahasiswa untuk tidak puas dalam mencari ilmu,

bahkan sebisa mungkin melakukan rihlah atau perjalanan (berkelana) untuk

menambah wawasan dan memperdalam ilmu. Hal ini tidak lepas dari

pengalaman pribadinya sebagai seorang pengembara yang berkelana

mencari dan menimba ilmu mulai dari Madinah, Makkah, Yaman, Baghdad,

dan Mesir. Beliau merasakan profit dan spirit luar biasa dari perjalanan ini.

Ditambah susana dinamis yang selalu berganti-ganti sesuai dengan kondisi

geografis dan demografisnya.

Pada saat itu, Imam Syafi‟i hanya ingin berbagi pengalaman dengan

orang lain melalui media syair tentang bagaimana beliau mencapai semua.

Beliau juga merasa miris dengan kondisi sosial yang menurutnya timpang.

Tapi, hal ini juga menguatkan Sunnatullah atau hukum alam yang terjadi

pada setiap siklus kesejarahan dan kehidupan manusia. Di titik ini, seakan

beliau memotret dirinya sendiri, guru-gurunya, dan murid-muridnya

(Thabrani, 2006: 209-211). Jadi, sebagian besar syair-syair Imam Syafi‟i

menceritakan tentang moral dan nasehat serta refleksi dari keadaan

masyarakat saat itu, sekaligus mencerminkan gambar diri sang Imam. Dan

adanya syair-syair Imam Syafi‟i kurang lebih sebab dilatarbelakangi oleh

kondisi-kondisi tersebut.

Isi kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i yang dirangkum dalam 20

qafiyah (bab) itu, diantaranya adalah:

ضح .1 لبف١خ ا

a. غب ش ال (umur seorang pemuda) ػ

Page 59: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

45

b. حت اغبء (mencintai wanita)

c. ب رشبء رفؼ (biarkan hari-hari berbuat sesukanya) دع ال٠

d. ػبء ضأ ثبذ (jangan meremehkan doa) ل ر

جبء .2 لبف١خ ا

a. ب د حجبة ف سث عبئ (maka apa yang bisa menghalangi

seseorang yang meminta pada Tuhannya)

b. حك الد٠ت (hak beradab)

c. حع (beginilah nasib) ىزا ا

d. فبء ١ت ز٠ش ا (uban adalah peringatan yang kekal) اش

e. ع١ذ الخ ح لق ا (kesantunan pemilik akhlak)

f. عفبخ (jawaban atas ucapan orang yang bodoh)

g. بي ثل (kaya tanpa harta) غ

h. ث١خ (musibah)

i. اوت اىبرثخ ى ءح ا (para peramal bintang yang berdusta) ج

j. صغ١ش غش غف (memperdaya anak-anak kecil) ا

k. اغزشة غب tinggalkanlah kampung halaman dan) دع ال

merantaulah)

l. ػشظب جلد ي ا غ aku akan mengarungi jauh) عأظشة ف

dan luasnya negeri)

m. جبي (perangai orang-orang) خك اش

n. ذ حغج (Engkau yang mencukupiku) أ

لبف١خ ازبء .3

a. غ (akhlak-akhlak yang tunduk) أخلق ا

b. ف١ (orang yang bodoh) اغ

Page 60: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

46

c. ي للا (keluarga Rasulullah SAW) آي سع

d. ١ب ثبذ ٠ (menjual agama dengan dunia) ثبػا اذ

e. ص١جبد (berbagai macam musibah) ئحذ ا

f. ؼ (adab-adab ilmu) آدة ا

g. ح١بح (teman hidup) أصذقء ا

h. جزي جت ا بي ٠ (memurahkan harta itu wajib) ا

i. الخلق ىبس (akhlak yang mulia)

j. ج (akhlak seseorang) أخلق اش

4. ج١ لبف١خ ا

a. ١ ف حذ٠ش اع (tamu yang memberi berita)

b. ح١بح (jalan kehidupan) عخ ا

c. فشط للا لش٠ت (Allah SWT melapangkan sesuatu yang dekat)

d. فشط ب ألشة ا (betapa dekat kemenangan)

حبء .5 لبف١خ ا

a. خ ذ حى اص (hikmah diam)

b. ى ا فز ا (mufti Makkah)

c. ف اص فم١ ا (seorang faqih dan seorang shufi)

اي .6 لبف١خ اذ

a. أخلق ابط (perangai manusia)

b. ح شذ سخبء ش (masa senang dan susah) د

c. ؼش (syair) اش

d. صحجخ ابط (berteman dengan manusia)

e. بد ا ب ق ا ب٠ب ف (kematian berada di atas kepala)

Page 61: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

47

f. ػفب اللا (pengampunan Allah SWT)

g. حغبد ح ا (permusuhan sebab iri hati) ػذا

h. خ ىش (sadar akan tipu daya) أ٠مظز

i. د ٠طج (kematian mengintainya) ا

j. للا (pengampunan Allah SWT) ػف

k. ٠ط لل (kemurahan Allah SWT) ازف

l. للا (ketakwaan Allah SWT) رم

m. ائذ ظ ف (faedah dalam pengembaraan 5) ف العفبس خ

n. ب اض ح (bencana pada setiap zaman)

o. (mencintai sang Kekasih) حت ا

اء .7 لبف١خ اش

a. ذ خ ا (keabadian surga) جب

b. ا إإ طش (hujankanlah berlian) أ

c. صش ق ئ (rindu kepada Mesir) ش

d. عل (hakikat Islam) حمبئك ال

e. ش ق أ ش ف (kehendak di atas kehendakku) أ

f. ح ا د بط ئحزس (berhati-hatilah dalam mencintai manusia)

g. ؼجبدح حذ (sendirian untuk beribadah)

h. حزس ا ١مظخ (jaga dan waspada) ا

i. ؼزس بط ا (permintaan maaf) از

j. ئ٠بن (jauhkan dirimu)

k. ب ش ٠ (macam masa 2) اذ

l. ذ (diam) اص

Page 62: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

48

m. ش اذ ب حى (rela dengan ketetapan masa) ساض ث

n. حغب ا ض (laksana tajamnya pedang)

o. ا (aib yang hina) ػبس ا

p. ؼذ ا ذ٠ك (teman dan lawan) اص

q. فظ وج١شح (kebesaran jiwa)

8. ١ لبف١خ اغ

a. ذائذ صذ٠مه ؼه ف اش وب (temanmu adalah ia yang selalu

bersamamu untuk saling menguatkan)

b. زه ا (rahmat Allah SWT) سح

c. غش٠ك اجبح (jalan keselamatan)

d. حش ثجبة حظ لفخ ا (berdirinya seorang mulia di depan pintu

yang gelap)

e. ؼ (kemuliaan ilmu) ششف ا

بد .9 لبف١خ اص

a. ي للا (pengganti Rasulullah SAW) خفبء سع

b. س ؼ (ilmu adalah cahaya) ا

بد .10 لبف١خ اع

a. ا د رج (jika kalian tidak bermurah hati) ئرا

b. ت حص (berhentilah di Al-Muhashshab) لف ثب

11. ؼ١ لبف١خ ا

a. بح١ (mencintai orang-orang shaleh) أحت اص

b. أدة ابصح (adab memberi nasehat)

c. سع (menjauhkan diri dari dosa) ا

d. دػبء ئ للا (doa kepada Allah SWT)

Page 63: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

49

e. م١بط حبي ف ا (perbandingan yang mustahil)

f. ى ا فز (mufti Makkah) ا

g. غ اط (waspada dari sifat tamak) حزاس

h. غ ي ف اط (kehinaan pada sifat tamak) ار

i. ص١حخ (nasehat)

فبء .12 لبف١خ ا

a. الصذلبء؟ (siapa teman-temanmu?)

b. ب ئ ب ئ ٠زوش فع (seorang imam menyebutkan kelebihan

seorang imam)

c. ؼ١ف اع أل م ب أظؼف ا (ketika sesuatu yang lemah

menjadi kuat dan yang kuat menjadi lemah)

d. ى زغ (ibadah yang mengenyangkan) ا

e. ص ي ئ عؼبد و١ف ا (bagaimana bisa sampai kebahagiaan)

مبف .13 لبف١خ ا

a. حش ف١ ا ٠عب غ ف مب jangan berdiam di negeri yang) ل

mana kamu dihina kebebasanmu)

b. ؼ ح ا (manisnya ilmu) حل

c. حع (nasib yang baik) ا

d. ابط الح ك (kebodohan manusia)

e. ؼ (ilmuku selalu bersamaku) ػ

f. ذ٠ك حك اص ب أخطأ ف ذ٠ك سث bisa jadi teman yang selalu) اص

salah itu teman yang sebenarnya)

g. ك ا ىش rusaknya manusia terletak pada tipu) خك ابط ا

daya dan bujukan)

Page 64: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

50

h. غش٠ت (orang asing) ا

i. ذ ػ للا و (tawakal kepada Allah SWT) ر

j. حذ ل ٠غ ؼم akal tidak membuatku kaya dengan) ا

sendirinya)

ىبف .14 لبف١خ ا

a. ظفشن ض ذن ب حه ج (tak ada yang bisa memuaskan gatalnya

kulitmu selain garukan kulitmu sendiri)

b. غ (puncak kekayaan) سأط ا

c. مبء اش (sebuah kemalangan)

d. خ ؼظ١ فزخ ا (fitnah yang besar) ا

15. لبف١خ ال

a. ىل ل ا ؼ (perbuatan bukan perkataan) ا

b. ثذع (bid‟ah)

c. ف ابئجبد ل١ ا خ sedikit teman saat bencana datang) ال

menimpa)

d. ب ذ ػب شء ل ٠ seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan) ا

berilmu)

e. خ حى (mencari hikmah) غبت ا

f. ثبلل (jauhilah karena Allah SWT) اعزغ

g. خفبؤ ي للا keluarga Rasulullah SAW dan para) آي سع

penggantinya)

h. ي للا (keluarga Rasulullah SAW) آي ث١ذ سع

i. شبوخ ابط (menyerupai orang-orang)

j. اعزؼشح وزت (meminjam kitab-kitab)

Page 65: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

51

k. ؼب (jalan keluhuran) غش٠ك ا

l. ب ثج ػ semakin aku mengetahui tentang) صاد

kebodohanku)

m. شمبء ف م (celakanya orang yang malang) اش

n. ابط ى (tetapi aku telah berkawan dengan manusia) داس٠ذ و

16. ١ لبف١خ ا

a. ؼ جذ ا (kemuliaan ilmu)

b. ىبد (tiga hal yang membinasakan) صلس

c. غ س ػ ا ضش اذ -tak akan aku sebarkan intan kepada domba) ل أ

domba)

d. ش (demi umurku) ؼ

e. ب د٠ (zina adalah hutang) اض

f. غ (sebab-sebab kecukupan) أعجبة ا

g. ٠ ز١ ب (hari itu mereka tak mendatangi para pencaci) ١ظ ش

h. جبي اش ب حش (wahai penoda kehormatan orang lain) ٠ب برى

i. ره (aku telah mengujimu) لذ ث

j. ؼظ ح للا ا (kemenangan Allah SWT yang lebih besar) ػض

k. للا ؼف جبء ع mengharapkan keselamatan akan ampunan) اش

Allah SWT)

l. ؼ ا (kelebihan ilmu) فع

17. لبف١خ ا

a. ؟ ؼ ا (?bagaimana kami mendapatkan ilmu) و١ف

b. ا ا ػ ذ فغ (aku menjaga diriku dari kehinaan) ص

c. احفع غبه (jagalah lisanmu)

Page 66: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

52

d. بب (mencela zaman kami) رؼ١ت ص

e. ضل ا (semisal pagi-pagi buta) أصجح

f. ش١ئخ للا (kehendak Allah SWT)

g. ص١حخ غب١خ (mahalnya nasehat)

h. ء اظ (berburuk sangka) ع

i. ١برشوا اذ (meninggalkan dunia)

j. اء (takziah) ػض

k. ١غ (wahai Dzat Yang Maha Mendengarkan) ٠ب ع

l. فإادن غبك (jauhkanlah hatimu dari hatiku) فإاد

m. ؼجبد kembalilah engkau kepada Tuhan para) اسجغ ئ سة ا

hamba)

n. شد أػ١ (terjaganya mata) ع

o. ؼ طب ذ (kumatikan ketamakanku) أ

p. ىل ا (banyak berbicara) حش

q. عأصجش (aku akan sabar)

r. ذ ٠ ؼ (ilmu memberi petunjuk) ا

s. ف عخ (seribu tahun) أ

t. ح ق ئ غض (rindu dengan tanah Gaza) ش

u. خ (kebaikan) ا

v. ١ ج ا ١ شاسح رح (pahit rasanya membebani sesuatu yang

indah)

w. ؼ ا (keutamaan ilmu-ilmu) أفع

x. ج ا (gilanya kegilaan) ج

y. ئبخ (menghinakan)

Page 67: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

53

z. ي ؼبئذ (aku berkata kepada orang yang datang menjengukku) أل

بء .18 لبف١خ ا

a. ف١ اغ فم١ (orang yang pandai dan orang yang bodoh) ا

سح .19 مص لبف١خ الف ا

a. ائب -hidup orang-orang yang mulia dan orang) ح١بح الششاف

orang yang kikir)

١بء .20 لبف١خ ا

a. خ حت ػ فبغ عجط١ (mencintai Sayyidina Ali ibn Abi Thalib

dan dua anaknya serta Fatimah)

b. جب ا ػشاض ػ (tinggalkan orang yang bodoh) ال

c. ظب و١خ اش (pandangan simpatik yang tak terlihat) ػ١

B. Kompilasi Kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi’i

Telah diketahui bersama bahwa, Imam Syafi‟i adalah seorang ulama

pendiri madzhab Syafi‟i, paling tidak yang terbesit pertama dalam pikiran

tentang Imam Syafi‟i adalah beliau seorang ulama ahli fiqih. Namun,

mungkin tak banyak yang mengetahui bahwa Imam Syafi‟i adalah juga

seorang penyair, meski pun beliau tidak menulis buku atau kitab khusus

untuk syair-syairnya. Faktanya, Imam Syafi‟i pernah menjadi seorang ahli

syair yang syair-syairnya terkenal indah dan berisi. Syair-syairnya ibarat

untaian mutiara yang gemerlapan, penuh dengan ungkapan-ungkapan

balaghah, hikmah, dan nasehat yang bernilai tinggi (Syafaruddin, 2015:

108).

Page 68: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

54

Dari sekian banyak fuqaha‟, lebih spesifik lagi para imam madzhab,

hanya Imam Syafi‟i yang dikenal sebagai sastrawan dan penyair yang

menjadi rujukan penting dunia sastra (Arab). Bukti konkret dalam hal ini

adalah ontologi puisi sang Imam yang sampai sekarang masih menjadi

magnet tersendiri bagi para pencinta syair Arab atau puisi. Seandainya tidak

sibuk dengan ilmu fiqih, sudah barang tentu beliau bisa mengalahkan Labid

ibn Rabi‟ah, sang penyair legendaris Jahiliyah. Memang tidak berlebihan

apa yang dikatakannya, “Seandainya syair tidak mengecilkan arti seorang

ulama‟, sudah barang tentu aku kini lebih hebat (dalam hal syair ) dari

Labid ibn Rabi‟ah)” (Thabrani, 2006: 201-202).

Imam Syafi‟i menyenandungkan syairnya secara spontan sebagai

cerminan atas keadaan tertentu atau sebagai jawaban pertanyaan seseorang

kepadanya. Seorang murid yang mendengar syair tersebut akan

menghafalnya, lalu menyampaikannya dari mulut ke mulut, turun-temurun.

Kemudian, para penulis akan menukil untuk buku-buku mereka syair-syair

yang sesuai dengan tema yang mereka tulis. Akhirnya, tersebarlah syair-

syair Imam Syafi‟i di berbagai karya tentang hadits, fiqih, sejarah, bahasa,

etika, dan lainnya (http://www.penerbitzaman.com). Hingga kini syair-syair

Imam Syafi‟i sangat populer di kalangan ulama, pelajar, mahasiswa, dan

para penuntut ilmu di mana pun berada.

Pertama kali yang mengumpulkan syair-syair Imam syafi‟i ini dalam

kitab tersendiri, dari berbagai syair yang ada dan tersebar di berbagai kitab,

sebagaimana disebutkan dalam kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i, adalah

Page 69: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

55

Ahmad Al-Ajmi, dan dinamakan kitabnya dengan judul “Natijatul Afkar

fima Yughzi ila Al-Imam Asy-Syafi‟i min Asy‟ar” (diterbitkan oleh Dar Al-

Kutub Al-Mishriyah). Kemudian adalah Muhammad Mushthafa Asy-

Syadzili, dan dinamakan kitabnya dengan judul “Al-Jauharun Nafis fi

Asy‟ari Muhammad ibn Idris” (diterbitkan di Mesir tahun 1321 H/1903 M).

Sementara, orang pertama yang menamakan dengan judul “Diwan Al-Imam

Asy-Syafi‟i”, adalah Muhammad Ibrahim (diterbitkan di Mesir tahun 1329

H/1911 M). Kemudian terbit versi Muhammad Abdurrahim (diterbitkan di

Beirut oleh Dar Al-Fikr tahun 1415 H/1995 M), versi Abdurrahman Al-

Musthawi (diterbitkan di Beirut oleh Dar Al-Ma‟rifah tahun 1425 H/2005

M) (Al-Musthawi, 2005: 11-12). Dan versi-versi lainnya juga yang

termasuk penulis gunakan ini yakni versi Naim Zarzour (diterbitkan di

Beirut oleh Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah tahun 1435 H/2014 M).

Page 70: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

56

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Konsep Sabar dalam Menuntut Ilmu pada Kitab Diwan Al-Imam Asy-

Syafi’i

Setiap manusia pasti mempunyai kesulitan hidup yang harus dijalani

dan dilewati. Tidak ada manusia yang hidup tanpa pernah merasakan

kesulitan. Kadar kesulitan hidup ini berbeda-beda sikap dan caranya dalam

menghadapi kesulitan tersebut. Ternyata kesulitan atau beban hidup itu

disesuaikan dengan tingkat kesiapan manusia dalam menghadapinya.

Karena itulah, beban itu diturunkan sesuai dengan kadar kehidupan setiap

manusia.

Saat anak-anak, beban yang mesti ditanggung tidaklah besar, karena

hampir semuanya dikerjakan oleh orang tuanya. Memasuki usia sekolah,

anak belajar menghadapi berbagai kesulitan, mulai dari memahami

pelajaran hingga kesulitan dalam pergaulan. Semuanya adalah proses

belajar. Semakin besar dan dewasa, beban yang mesti ditanggung juga

bertambah berat. Saat kuliah, misalnya, anak belajar mengerjakan tugas-

tugas perkuliahan dan belajar kepemimpinan di berbagai organisasi intra

dan ekstra kampus. Semuanya itu juga proses belajar. Hingga memasuki

jenjang pernikahan, beban yang ditanggungnya juga bertambah berat.

Bagaimana mengelola keluarga berdua bersama pasangan. Mempunyai anak

juga merupakan tanggung jawab tersendiri. Mulai dari menyiapkan

pendidikannya.

Page 71: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

57

Alhasil, setiap usia mempunyai kesulitan sendiri yang harus

dihadapi. Pada dasarnya, setiap manusia mampu mengatasi semua kesulitan

itu dengan baik, selama ia mempunyai kesabaran dalam menghadapi

berbagai tantangan tersebut dan terus berusaha mencari jalan keluar dari

setiap masalah. Tanpa adanya kesabaran, sulit menemukan jalan keluar.

Sabar itulah kunci agar manusia menemukan jalan keluar. Karenanya, tidak

perlu takut dengan berbagai tantangan dan kesulitan hidup. Sebab, semua

masalah di dunia ini datang bersama jalan keluarnya. Tidak ada masalah

yang tidak bisa diselesaikan. Semua ada jalan keluarnya jika mau bersabar

(Zainudin, 2012: 102-104).

Sabar itu perihal menahan diri dari berputus asa, meredam amarah

jiwa, mencegah lisan untuk mengeluh, serta menahan anggota badan dari

berbuat kemungkaran (Soebachman, 2014: 65). Seperti halnya dalam

menuntut ilmu, kesabaran sangat diperlukan karena, kehidupan ini selalu

berproses, memerlukan waktu, dan tidak instan. Ketika „melamar‟ menjadi

murid Nabi Khidhir, Nabi Musa AS diminta memenuhi satu syarat saja

yaitu sabar (Elfanany, 2013: 25). Begitu pun dengan Imam Syafi‟i yang

berjuang menakhlukkan aral kemiskinan dalam menuntut ilmu hingga

mencapai surga keilmuan berkat kesabarannya.

Ilmu merupakan hal penting dalam diri manusia untuk menjalani

kehidupan, tanpa ilmu manusia tak bisa bergaul dengan baik, misalkan saja

ada manusia yang tak bisa membaca, tentu ia tak akan bisa memperoleh

pengetahuan karena, hakikatnya kegiatan membaca akan menghasilkan

Page 72: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

58

pengetahuan, dan tanpa pengetahuan ia pun akan sulit menentukan arah

tujuan untuk melangkah ke depan serta bingung akan menjadi apa di masa

yang akan datang, sedangkan dunia terus maju dan berkembang seiring

waktu yang berjalan. Begitu sempurnanya Islam, perintah pertama yang

Allah SWT turunkan kepada hamba-hamba-Nya adalah perintah membaca,

agar manusia bisa membaca fenomena alam sekitar untuk mengambil ilmu

pengetahuan, dan bisa bersyukur terhadap nikmat yang Allah SWT

limpahkan (Angelia, 2017: 78).

Menuntut ilmu itu wajib, tidak mengenal batas tempat dan juga tidak

mengenal batas usia, baik anak-anak mau pun orang tua. Kewajiban

menuntut ilmu dapat dilaksanakan di sekolah, pesantren, majelis ta‟lim,

pengajian, belajar sendiri, penelitian atau diskusi, dan lain sebagainya. Ilmu

merupakan cahaya kehidupan bagi umat manusia. Dengan ilmu, kehidupan

di dunia terasa lebih indah, yang susah akan terasa mudah, yang kasar akan

terasa lebih halus. Dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT, harus

dengan ilmu pula. Sebab, beribadah tanpa didasarkan ilmu yang benar

adalah sia-sia belaka. Oleh karena itu, dengan mengamalkan ilmu di jalan

Allah SWT merupakan ladang amal (pahala) dalam kehidupan, dan dapat

memudahkan seseorang untuk masuk ke dalam surga Allah SWT (Prayoga,

2015: 19).

Dalam menuntut ilmu pun tidak mengenal gender. Pria dan wanita

punya kesempatan yang sama untuk menuntut ilmu. Sehingga, setiap orang

baik pria mau pun wanita bisa mengembangkan potensi yang diberikan oleh

Page 73: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

59

Allah SWT kepada dirinya sehingga, potensi itu berkembang dan sampai

kepada kesempurnaan yang diharapkan. Karena itulah, agama menganggap

bahwa menuntut ilmu termasuk bagian dari ibadah. Ibadah tidak terbatas

kepada masalah shalat, puasa, haji, dan zakat semata. Bahkan, menuntut

ilmu itu dianggap sebagai ibadah yang utama, karena dengan ilmulah

manusia bisa melaksanakan ibadah-ibadah yang lainnya dengan benar

(Mulyono, 2009: 217).

Menuntut ilmu itu harus didasari serta memiliki landasan (hujjah),

hujjah adalah dasar dan landasan yang dijadikan sebagai penguat ilmu

syariat tersebut. Imam Syafi‟i telah membuat perumpamaan bagi penuntut

ilmu syar‟i yang tidak berdasarkan hujjah. Beliau berkata:

“Perumpamaan manusia yang menuntut ilmu tanpa hujjah adalah seperti

manusia yang mencari kayu bakar pada malam hari, ia membawa seikat

kayu, di mana di dalamnya terdapat ular yang siap mematuknya, sedangkan

ia tidak mengetahuinya.”

Dari pernyataan ini dapat diketahui bahwa beliau menganjurkan

kepada para penuntut ilmu, ketika menuntut ilmu harus berdasarkan kepada

hujjah yang berasal dari Al-Qur‟an dan sunnah Rasulullah SAW. Apabila

manusia mempelajari ilmu agama, akan tetapi tidak merujuk kepada

sumbernya yang asli, yaitu Kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW, maka

bisa saja ia akan mendapatkan masalah-masalah yang disangka termasuk

agama, padahal bukan, sehingga akibatnya dapat terjatuh ke dalam

penyimpangan.

Maka kunci untuk dapat selamat dari kesesatan adalah dengan

berpegang kepada Kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW. Jika para

Page 74: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

60

penuntut ilmu tidak berpegang kepada kedua hujjah ini, maka ia akan

mendapatkan masalah besar dalam kehidupannya. Disisi lain, dalam wasiat

tersebut, Imam Syafi‟i menjelaskan tentang resiko dan bahaya yang akan

menimpa penuntut ilmu, apabila tidak berdasarkan kepada hujjah dalam

mempelajari ilmu yaitu akan tersesat tanpa disadarinya. Apabila manusia

mempelajari ilmu syariat tanpa dasar Al-Qur‟an dan hadits yang shahih,

maka akhirnya adalah berupa penyimpangan, kekeliruan, dan kesesatan

(Syafaruddin, 2015: 112-114).

Tak mudah untuk mendapatkan ilmu, terkadang berbagai penyakit

timbul secara tiba-tiba, seperti malas, jenuh, sombong, dan sebagainya.

Ketika semangat membara setan pun menggembosi, ikut andil untuk

menurunkan semangat. Penyakit-penyakit tersebut dapat diobati dengan

salah satu sifat yang terpuji, yaitu sabar. Memang menuntut ilmu bukanlah

perkara mudah dan sederhana. Butuh pengorbanan dan kesabaran tingkat

tinggi untuk menguasainya. Selain itu, godaan dalam proses menuntut ilmu

juga cukup banyak, beraneka ragam, dan datang silih berganti, baik godaan

dari luar mau pun dalam diri sendiri.

Kesuksesan penuntut ilmu sangat ditentukan oleh sejauh mana ia

mampu mengusir setiap godaan ini. Begitulah, sulitnya menuntut ilmu. Ada

banyak rintangan dan godaan yang harus disingkirkan. Sangat beruntung ia

yang mampu bersabar dalam melewati segala bentuk ujian ini. Di antara

deretan ujian di atas, umpatan dan cacian kawan sejawat mungkin adalah

ujian paling berat dibanding lainnya. Barangkali sudah nasib manusia

Page 75: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

61

berilmu seperti itu. Terkadang kawan pun bisa jadi lawan, bahkan tak jarang

nyawa pun dikorbankan demi sebuah kebenaran. Namun, ketika datang

masanya, mereka akan tersenyum bahagia di depan Yang Maha Kuasa,

ketika mampu melewati tahapan di atas.

Syaikh Nu‟man pun menyatakan bahwa betapa banyak gangguan

yang harus dihadapi oleh manusia yang berusaha menuntut ilmu. Maka ia

harus ber-sabar untuk menahan rasa lapar, kekurangan harta, jauh dari

keluarga, dan tanah airnya. Sehingga, ia harus bersabar dalam upaya

menimba ilmu dengan cara menghadiri pengajian-pengajian, mencatat,

memperhatikan penjelasan serta mengulang-ulang pelajaran, dan lain

sebagainya. Hakikatnya, ilmu itu tidak akan didapatkan dengan banyak

mengistirahatkan badan. Terkadang manusia harus menerima gangguan dari

orang-orang yang terdekat darinya. Tidak ada yang bisa bertahan, kecuali

manusia yang mendapat anugerah ketegaran dari Allah SWT. Manusia yang

ingin beramal dengan ilmunya juga harus bersabar dalam menghadapi

gangguan yang ada di hadapannya (Elfanany, 2013: 41).

Banyak manusia yang awalnya bersemangat dalam menuntut ilmu,

tapi dengan silih bergantinya hari tak sedikit yang akhirnya putus di tengah

jalan. Apa sebabnya? Entahlah, namun yang jelas salah satunya karena tidak

mampu bersabar. Menuntut ilmu membutuhkan kesabaran yang tinggi,

pengorbanan, serta semangat membaja. Tanpa itu mustahil seorang

memperoleh ilmu. Imam syafi‟i berpesan dalam syairnya, berikut:

Page 76: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

62

ئل ثغزخ ؼ ربي ا أخ رفص١ب ثج١ب ج١ه ػ عأ

غخ ر ث اجزبد حشص وبء ب ي ص غ صحجخ أعزبر

Artinya: Wahai saudaraku, kau tak akan meraih ilmu kecuali dengan 6

perkara. Aku akan memberi tahu kepadamu perinciannya dengan

penjelasan. Yaitu cerdas, semangat, kesungguhan, biaya yang

cukup, bimbingan pendidik, dan waktu yang lama (Diwan Al-Imam

Asy-Syafi‟i, 2014: 99).

Imam Syafi‟i mematok 6 bekal yang harus dimiliki serta dipenuhi

oleh para penuntut ilmu agar dapat meraih keberhasilan dan kesuksesan

dalam menuntut ilmu yang diciptakannya sesuai dengan harapan dan asas

manfaat dari ilmu tersebut bagi proses transmisi selanjutnya pada orang lain

dan masyarakat luas. Tidak perlu berputus asa ketika harus membutuhkan

waktu yang lama untuk memahami pelajaran, yang terpenting tetap sabar.

Oleh sebab itu, bersabarlah dalam menuntut ilmu. Tidak ada batasan waktu

dalam hal itu. Tidak ada batas umur. Manusia akan terus belajar agama

sampai nanti, ketika nafas sudah terhenti.

Berikut analisis sabar dalam menuntut ilmu yang terdapat pada kitab

Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i:

1. Sabar dalam menghadapi sikap pendidik dan sabar dalam menjalani

waktu menuntut ilmu yang lama

Mungkin terkadang para penuntut ilmu dihinggapi dengan rasa

jenuh, lelah, dan letih dalam menuntut ilmu. Itu merupakan hal yang

biasa terjadi dalam seluk beluk menuntut ilmu. Namun, jangan sampai

para penuntut ilmu mengalami dekadensi semangat dalam memperoleh

ilmu yang bermanfaat. Jangan pernah para penuntut ilmu merasa bosan

Page 77: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

63

darinya. Bersabar merupakan ciri utama manusia beriman. Manusia

beriman akan bersyukur apabila ia mendapat nikmat dan akan bersabar

apabila ia mendapat musibah atau cobaan. Manusia beriman akan

bersabar terhadap semua cobaan dari Allah SWT, apabila ia melakukan

sesuatu dengan ikhlas, maka akan menambah pahala dan kasih sayang

dari Allah SWT.

Jadi maksudnya, para penuntut ilmu itu harus ulet dalam

menuntut ilmu, tidak putus di tengah jalan, dan tidak merasa bosan,

bahkan harus kontinu dalam belajar semampu mungkin. Hendaklah ia

memfokuskan perhatian kepada ilmu dan tidak merasa bosan, karena

apabila ia dihinggapi rasa bosan, maka ia akan cepat lelah lalu

meninggalkan belajarnya. Sabar dan tabah itu pangkal keutamaan

dalam segala hal, maka sebaiknya para penuntut ilmu harus mempunyai

hati tabah dan sabar dalam belajar, jangan sampai ditinggalkan sebelum

sempurna dipelajari, dalam suatu bidang ilmu jangan sampai berpindah

ke bidang lain sebelum memahaminya benar-benar dan sungguh-

sungguh (Maghfirah, 2014: 44-45).

Sejatinya tak sedikit manusia yang menginginkan dirinya

menjadi cerdas, pintar serta memiliki banyak ilmu. Cerdas di sini bukan

berarti harus memiliki IQ yang tinggi, melainkan orang yang bisa

menangkap ilmu yang diberikan oleh pendidik. Cerdas dapat

diasumsikan sebagai anugerah bawaan dari lahir, yaitu kemampuan

berpikir orang yang cepat mengerti, memahami, menangkap maksud

Page 78: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

64

dari suatu kondisi atau pun keadaan. Sedangkan, pintar adalah

banyaknya ilmu yang diperoleh dari proses pembelajaran secara formal

di sekolah atau pun informal lewat lingkungan sekitar dan pengalaman

hidup (Muttaqien, 2014: 13).

Untuk mewujudkan keinginan ini, seorang harus menuntut ilmu

dengan rajin belajar, belajar dalam jangka waktu yang lama, dan lain

sebagainya. Tentu dalam mengejar kecerdasan ini para penuntut ilmu

harus sabar menjalaninya, sebab banyaknya tantangan dan rintangan

susahnya dalam mempelajari ilmu. Kesabaran dalam mempelajari dan

mengambil ilmu, ketika menghafal ilmu butuh kesabaran, ketika

memahami ilmu butuh kesabaran, ketika menghadiri majelis ilmu butuh

kesabaran, ketika memperhatikan hak-hak pendidiknya juga

membutuhkan kesabaran. Inilah poin penting dalam memahami hakikat

sabar bagi para penuntut ilmu.

Seorang ulama faqih yang perjalanan hidupnya dalam menuntut

ilmu sangat luar biasa, Imam Syafi‟i memberikan nasehat emasnya

teruntuk para penuntut ilmu di mana pun berada agar tetap bersabar

menjalani rutinitas menuntut ilmunya. Berikut beliau tuangkan nasehat

tersebut dalam syairnya:

ؼ جفب ش ا ف رصجش ػ ف ؼ ة ا سع فا شار

عبػخ ش ازؼ ٠زق ي ح١بر غ ج ع ري ا رجش

لذ شجبث فبر ازؼ١ فبر ب أسثؼ فىجش ػ١

فز راد ا ازم - للا - ؼ ث ٠ى ئرا ب اػزجبس زار

Page 79: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

65

Artinya: Bersabarlah dalam menghadapi pahitnya ketidakramahan dari

seorang pendidik, karena sesungguhnya meresapnya ilmu itu

terletak pada pengajarannya. Barangsiapa yang tidak mau

merasakan pahitnya belajar sesaat, maka ia akan terus-

menerus merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.

Barangsiapa yang tidak sempat belajar di waktu mudanya,

maka takbirkanlah 4 kali untuk kematiannya. Demi Allah,

manusia dianggap ada sebab ilmu dan ketakwaannya, jika

keduanya tak ada pada diri manusia, maka keberadaannya tak

akan dianggap (Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i, 2014: 41).

Imam Syafi‟i menyimpulkan untuk para penuntut ilmu bahwa

kesuksesan dalam menuntut ilmu tidak bisa dicapai kecuali dengan

bersabar menghadapi sikap kerasnya pendidik, mulai belajar pada

waktu muda dengan memanajemen waktu, dan menyertai ilmunya

dengan ketakwaan. Jika tidak ada semua itu, maka kepribadian para

penuntut ilmu tidak akan berguna sama sekali dan tentu ia akan terus-

menerus merasakan hinanya kebodohan. Hal-hal tersebut penulis rinci

sebagai berikut:

a. Sabar dalam menghadapi sikap pendidik

Imam Syafi‟i menjelaskan bahwa seseorang yang sedang

menuntut ilmu itu salah satunya harus bersabar terhadap metode

pendidiknya dalam mengajar, meski pun metode itu dirasakan terlalu

keras baginya. Sebab, pada metode yang demikian, justru terletak

ilmu yang akan melekat pada diri penuntut ilmu. Frasa „murri-l-jafa

min mu‟allim‟, arti harfiahnya adalah sikap keras pendidik itu seperti

pil yang sangat pahit, maksudnya cara mengajar atau mendidik sang

pendidik yang dirasakan terlalu keras bagi para peserta didiknya

(Fahmi, 2014: 187).

Page 80: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

66

Pendidik adalah pahlawan tanpa tanda jasa, tanpa jasa

seorang pendidik, seseorang yang sudah menginjak status mahasiswa

tidak akan pernah mengenal angka 1 sampai 10, tidak akan bisa

membaca dan dianggap buta huruf, sedangkan seorang ustadz

mengajarkan huruf alif sampai ya‟, tanpa seorang ustadz pun

seseorang tidak akan bisa mengaji atau membaca ayat-ayat suci Al-

Qur‟an, tidak akan tahu mana yang halal dan mana yang haram.

Peran orang tua mendukung anaknya agar semangat belajar dan

membiayai semua fasilitas yang diperlukan untuk menuntut ilmu.

Tetapi, tetap saja tanpa peranan dan dukungan orang tua anak tidak

akan mengenal yang namanya bangku pendidikan (Muttaqien, 2014:

21).

Adanya ilmu adalah karena didatangi, bukan ditunggu

kedatangannya. Mempelajarinya merupakan perkara yang dicintai

oleh Allah SWT dan ilmu menjadikan pemiliknya mempunyai

kedudukan yang mulia di sisi-Nya (Yiyin, 2016: 28). Sebagaimana

kisah Imam Syafi‟i yang mempersiapkan dirinya dengan persiapan

yang sangat matang untuk bertemu dengan Imam Malik, sang guru.

Persiapan yang menunjukkan potret spirit rasionalitas yang

disandangnya semenjak kecil, sebuah spirit dengan perenungan

sebagai pilar utamanya. Ada pun persiapan yang menunjukkan spirit

rasionalitas Imam Syafi‟i ini adalah mempelajari landasan berpikir

Imam Malik yang telah membuat keilmuannya tersohor, Imam

Page 81: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

67

Syafi‟i menemukan landasan itu di dalam kitab Imam Malik, Al-

Muwaththa‟. Kemudian berusaha mencari kitab Al-Muwaththa‟,

hingga beliau mendapatkannya dan akhirnya beliau pun berhasil

meminjamnya dari seorang pria di Makkah. Lalu berupaya

mempelajari dan menghafal kitab Al-Muwaththa‟ (Al-Fayumi, 2009:

40).

Peranan pendidik sangat penting dalam melaksanakan

pendidikan, artinya pendidik memiliki tanggung jawab untuk

menentukan arah pendidikan tersebut. Itulah sebabnya, Islam sangat

menghormati dan memuliakan orang-orang berilmu. Setiap penuntut

ilmu wajib menghormati dan memuliakan mereka, berlapang dada

ketika terjadi ikhtilaf diantara mereka. Bagaimana pun seorang

pendidik hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan,

maka sebagai seorang penuntut ilmu sebaiknya, kita memaafkan dan

menyikapi hal tersebut dengan ber-husnudzan terhadap mereka

sebagai sebuah penghormatan.

Jangan sampai para penuntut ilmu menyikapi ikhtilaf tersebut

sebagai sebuah kesalahan yang menjadikannya berburuk sangka

terhadap pendidik, karena hal tersebut dapat menjadi penghalang

untuk memperoleh ilmu. Sejatinya, manusia tidak luput dari

kesalahan. Pendidik merupakan orang yang memiliki pengetahuan

yang luas, bisa dijadikan tauladan yang baik, dan biasanya memiliki

banyak pengalaman dalam segala hal terutama menghadapi para

Page 82: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

68

peserta didiknya. Sedangkan, penuntut ilmu merupakan orang yang

masih perlu mendapatkan bimbingan serta ilmu, sehingga sudah

seharusnya para penuntut ilmu menghormati dan memuliakan

kedudukan para pendidiknya, baik ketika ada mau pun sudah tidak

ada (Maghfirah, 2014: 46).

Terkadang dalam upaya menuntut ilmu ditemukan kesulitan,

rintangan, serta kegalauan yang mengiringi para penuntut ilmu. Jika

dikaitkan dengan penyakit „galau‟ yang melanda anak muda zaman

sekarang, kegalauan yang sering dialami para pemuda di bangku

sekolah adalah menerima sikap yang tidak mengenakkan dari

pendidiknya. Mungkin bagi mereka, pendidik terlalu keras dalam

mengajar, otoriter, tidak demokratis, seenaknya sendiri, pilih kasih,

dan lain sebagainya. Tapi, janganlah semua itu dijadikan sebagai

penghambat. Sebaliknya, jadikanlah semua itu sebagai motivasi.

Sebab, orang yang belajar tanpa bimbingan seorang pendidik itu

bagaikan berlayar tanpa peta. Diombang ambing oleh hal yang tidak

jelas hingga akhirnya tersesat (Muttaqien, 2014: 15).

Bersabarlah dahulu selama beberapa waktu untuk

mempertimbangkan dan memilih pendidik. Janganlah suka

meninggalkan seorang pendidik dan pindah kepada pendidik yang

lain, jika hal demikian dilakukan, maka hal itu tidak membawa

keberkahan baginya dan dapat melukai perasaan seorang

pendidiknya. Seharusnya, ia konsisten dan bersabar dalam belajar

Page 83: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

69

kepadanya. Dalam belajar, para penuntut ilmu harus memandang

pendidiknya dengan pandangan yang penuh penghormatan, meyakini

kesempurnaan ilmunya, dan keahliannya serta keunggulannya dari

kebanyakan para pendidik segenerasinya. Dengan cara ini, ilmu

pendidik tersebut akan lebih bermanfaat baginya dan meresap ke

dalam hatinya. Seyogyanya, ia bersabar terhadap kekasaran

pendidik, keburukan akhlaknya, dan janganlah hal itu

menghalanginya untuk terus mengikuti pengajarannya serta

meyakini kesempurnaannya. Hendaknya ia menafsirkan perbuatan-

perbuatan pendidiknya itu dengan penafsiran yang baik.

Para penuntut ilmu hendaklah memuliakan ilmu dan

pemiliknya dengan sepenuh hati. Penting untuk diketahui bahwa

para penuntut ilmu tidak akan mendapatkan ilmu dan manfaatnya,

melainkan dengan memuliakan ilmu itu sendiri dan menghormati

keagungan pendidiknya. Suksesnya seseorang dikarenakan

memuliakan ilmu dan pendidiknya. Sebaliknya, kegagalan seseorang

dalam belajar itu karena tidak beritikad memuliakan dan

menghormati pendidiknya. Manusia tidak akan pernah kufur

dikarenakan berbuat kemaksiatan, tetapi manusia dapat menjadi

kufur karena tidak mau menghormati perintah Allah SWT dan

larangan-larangan-Nya, bahkan meremehkannya. Barangsiapa

melukai hati pendidiknya, berkah ilmunya tertutup dan hanya sedikit

kemanfaatannya. Umpama dokter dan pendidik, keduanya tidak akan

Page 84: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

70

memberi nasehat bila tidak dimuliakan. Maka terimalah penyakitmu,

bila kau acuhkan doktermu dan terimalah kebodohanmu, bila kau

tentang pendidikmu.

b. Sabar dalam menjalani waktu menuntut ilmu yang lama

Waktu menuntut ilmu yang lama di sini mempunyai arti

waktu yang mencukupi. Jika dianugerahi otak yang cerdas, maka

lebih cepat lebih baik, karena jika bisa lebih cepat, maka bisa

mempelajari hal yang lain. Jika memiliki daya tangkap yang pas-

pasan, maka harus sabar dan memang membutuhkan waktu belajar

yang lama (Muttaqien, 2014: 15).

Prinsip lain yang dinasehatkan oleh Imam Syafi‟i bagi

penuntut ilmu adalah memerlukan waktu lama. Para penuntut ilmu

harus menyiapkan diri menghabiskan waktu yang panjang untuk

mencapai pemahaman yang mendalam terhadap ilmu. Kesediaan

mencurahkan perhatian dan menempuh proses yang lama merupakan

kunci untuk meraih keutamaan-keutamaan ilmu yang sangat tinggi.

Banyak hal yang dapat dipelajari dalam waktu singkat, tapi untuk

menghasilkan penguasaan yang matang kerap memerlukan waktu

yang lama nan panjang. Meski demikian, sekedar siap menjalani

masa yang panjang tidak banyak bermakna, apabila tidak disertai

ketekunan.

Ada kesabaran, ada ketekunan. Sebagian ilmu menuntut

ketekunan untuk masa yang panjang. Keduanya diperlukan, sebab

Page 85: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

71

dalam menuntut ilmu memerlukan daya tahan yang tinggi. Ada

orang yang cerdas sehingga mudah memahami. Tapi ada sebagian

ilmu yang menuntut ketekunan, masa yang panjang, dan sekaligus

kecerdasan. Dalam bidang sains pun sabar, tekun, dan cerdas

diperlukan secara bersamaan. Hendaklah para penuntut ilmu

menjauhi sikap instan dan tergesa-gesa ingin menguasai ilmu dengan

segera. Pengetahuan dapat diperoleh dengan cepat, tetapi

pemahaman yang matang dan mendalam hanya dapat diraih dengan

kesabaran dan kesungguhan (Syafaruddin, 2015: 121).

Dalam hal ini, para penuntut ilmu bisa mencontoh

keteladanan Imam Syafi‟i dalam membagi waktunya. Imam Syafi‟i

membagi waktu malamnya menjadi 3 bagian, sepertiga malam yang

pertama untuk menulis, sepertiga malam yang kedua untuk shalat,

dan sepertiga malam yang ketiga untuk tidur. Inilah nasehat Imam

Syafi‟i kepada para penuntut ilmu. Setiap waktu Imam Syafi‟i

memanfaatkannya untuk membaca, menulis, dan berceramah.

Kehidupan sehari-harinya amat teratur, beliau selalu membagi

waktunya secara sistematis dan jarang sekali menyimpang dari

rencana yang telah ditetapkan. Inilah yang dinamakan memanajemen

waktu yang baik dan bersikap selektif terhadap waktu.

Sejatinya orang yang sedang berusaha di jalan Allah SWT ini

selalu mendapat ujian, seperti susahnya mempelajari ilmu yang

memiliki tingkat kesulitan yang tinggi sehingga, membutuhkan

Page 86: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

72

waktu yang sangat lama untuk memerangi kebodohan. Ini seperti

cerita Ibnu Hajar Al-Asqalani, beliau sudah mondok hingga puluhan

tahun tapi masih saja bodoh, akhirnya beliau boyong dan pulang ke

rumah, saat dalam perjalanan pulang ke rumah beliau istirahat di

dalam gua. Beliau terkejut melihat di gua ada air yang menetes di

atas batu dan mampu melubangi batu tersebut.

Akhirnya beliau berfikir, tetesan air saja lama-kelamaan bisa

melubangi batu, beliau pun sadar bahwa dengan ketekunan dan

usaha yang terus menerus pasti akan membuahkan hasil, kemudian

beliau kembali ke pondok untuk menuntut ilmu dan sukses seperti

sekarang (Muttaqien, 2014: 14). Para penuntut ilmu jangan sampai

menyangka bahwa menuntut ilmu itu cukup hanya dengan sehari

atau dua hari, setahun atau dua tahun. Karena, sesungguhnya

menuntut ilmu membutuhkan kesabaran bertahun-tahun lamanya.

Seringkali terdengar banyaknya alasan yang dikeluhkan para

penuntut ilmu dengan banyaknya kesibukan yang sedang

dialaminya. Padahal, sebenarnya mereka tidak memberikan

perhatian ketika menuntut ilmu. Dewasa ini, terlihat fenomena-

fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan. Lihatlah ketika di

kelas, dosen atau guru yang sedang menerangkan mata pelajaran

dengan penuh semangat, ternyata para peserta didik tidak

mengimbanginya dengan penuh semangat pula. Banyak peserta didik

yang bercanda, bermain-main, tidur, bahkan bermain handphone di

Page 87: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

73

kelas. Waktu yang seharusnya mereka gunakan untuk memberikan

perhatian menuntut ilmu, mereka gunakan untuk hal-hal yang tidak

bermanfaat. Hasil akhirnya pun jauh dari harapan para pendidik dan

para orang tua, sebab perbuatannya di masa muda yang tidak

bermanfaat. Jangan sampai perbuatan-perbuatan di masa muda

mendatangkan penyesalan di masa mendatang.

Modal utama dalam menuntut ilmu adalah waktu dan umur.

Pergunakanlah selalu waktu luang untuk belajar, jangan menganggur

apalagi malas. Jagalah waktu dengan selalu bekerja keras, belajar,

berkumpul dengan para pemilik ilmu, menyibukkan diri dengan

membaca mau pun mengajar, merenung, menelaah, dan menghafal

serta meneliti. Terutama pada saat umur masih muda di mana masih

dikaruniai kesehatan. Manfaatkanlah waktu yang sangat berharga ini

agar kelak mampu mendapatkan derajat ilmu yang tinggi, karena

waktu muda adalah waktu yang bagus untuk konsentrasi hati dan

fikiran, karena masih sedikit kesibukan untuk memenuhi kehidupan,

beban dan tanggungjawab masih ringan (Muttaqien, 2014: 26).

Terbiasanya mengulur-ulur waktu, pepatah Arab mengatakan,

„Waktu itu ibarat pedang‟. Jika tidak dipenggal, maka ganti pedang

itu yang akan memenggal. Sebab, waktu bekerja dalam umur.

Artinya, haruslah menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya untuk

menuntut ilmu, beramal shaleh, dan lain sebagainya, agar waktu

yang terus berjalan ini tidak tersia-siakan. Coba direnungkan, berapa

Page 88: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

74

jamkah Allah SWT memberikan waktu kepada manusia untuk

bekerja, istirahat, dan berapa jamkah sisa dari itu semua? Apakah

masih tetap ingin memberikan alasan kesibukan dengan adanya sisa

waktu dari jam kerja dan jam istirahat? Untuk itu, hendaklah selalu

memanfaatkan waktu yang ada, waktu sebaik mungkin, terutama

untuk menuntut ilmu.

2. Sabar dalam menyiapkan biaya yang cukup

Biaya di sini mengandung arti, seorang yang ingin menuntut

ilmu harus dengan biaya. Misalnya, setiap orang tua yang ingin

mendaftarkan anaknya ke universitas harus membayar uang pangkal,

uang makan, dan uang kost jika anaknya merantau, serta kebutuhan

lainnya agar konsentrasi serta tidak terganggu selama proses menuntut

ilmu, dan pendidik pun seharusnya juga dibayar oleh peserta didik agar

pendidik bisa konsentrasi mengajar peserta didik dan tidak perlu kerja

lagi, karena sudah mendapat upah dari mengajarnya (Muttaqien, 2014:

14-15). Salah satu kewajiban orang tua dalam pendidikan anaknya

adalah menyiapkan bekal atau biaya yang cukup untuk kelangsungan

pendidikan anaknya. Begitu pula sang anak harus membantu

meringankan beban orang tuanya dalam hal biaya dengan cara

menghemat atau meminimalisir kebutuhan yang kurang penting nan

boros, serta mencoba mencari lowongan beasiswa.

Bagaimana pun keadaan ekonomi orang tua para penuntut ilmu,

mereka harus tetap semangat dengan tekun belajar, belajar dengan

Page 89: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

75

sungguh-sungguh, dan pantang menyerah, karena menuntut ilmu itu

sulit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Para penuntut ilmu

yang tidak punya semangat juang tinggi dalam menuntut ilmu, maka

akan menghabiskan biaya dan waktu dengan sia-sia. Merupakan suatu

keharusan bagi seorang penuntut ilmu untuk bersungguh-sungguh,

kontinu, dan tidak kenal lelah untuk berhenti belajar.

Perihal biaya dalam menuntut ilmu, kisah hidup Imam Syafi‟i

berikut dapat menggubah jiwa semangat juang para penuntut ilmu

untuk pantang menyerah dan tetap berusaha. Imam Syafi‟i berasal dari

keluarga Palestina yang miskin, dan hidup di perkampungan orang

Yaman. Semasa muda, Imam Syafi‟i hidup dalam kemiskinan, tetapi

keadaan tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk menuntut ilmu

dan berkarya. Beliau mengumpulkan tulang belulang, pelepah kurma,

tulang unta, batu, dan sebagainya untuk ditulis catatan-catatan pelajaran

di atasnya (Anam, 2016: 55).

Pada saat itu harga kertas sangat mahal. Dikarenakan sulitnya

mendapatkan kertas-kertas tersebut, Imam Syafi‟i lebih mengandalkan

ingatan melalui cara menghafal. Kebiasaan itulah yang menyebabkan

Imam Syafi‟i memiliki daya ingat yang kuat, sehingga dapat mengingat

semua pelajaran yang diterima dari guru-gurunya (Syafaruddin, 2015:

108). Namun, beliau tetap yakin dan optimis bahwasannya Allah SWT

tidak akan membiarkan hambanya yang sedang berjuang ini selalu di

Page 90: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

76

dalam keadaan sulit dan penuh kekurangan. Sebagaimana diungkapkan

Imam Syafi‟i dalam syairnya berikut:

ب وب ظ سثب وفبن ثبل ئ ب ٠ى غذ ع١ىف١ه ف

Artinya: Sesungguhnya Tuhan yang telah mencukupimu kemarin, Dia

juga yang akan mencukupimu di hari esok (Diwan Al-Imam

Asy-Syafi‟i, 2014: 103).

Imam Syafi‟i menyakinkan kepada para penuntut ilmu

bahwasannya rezeki atau kecukupan kemarin hingga esok hari telah

Allah SWT cukupi. Tak perlu dikhawatirkan, Allah SWT mencukupi

atau memberi rezeki itu melalui berbagai cara, entah itu melalui

makanan yang telah diberi orang lain atau kawan sendiri, entah itu

berupa tawaran pekerjaan, entah itu uang sangu dari orang tua menjadi

lancar, atau pun mendapatkan beasiswa. Ini merupakan nikmat yang tak

terduga dan tentu harus tetap disyukuri. Bila manusia menginginkan

nikmat, maka manusia harus berusaha terlebih dahulu.

Ibarat pepatah, „Tak ada kenikmatan setelah kesusahan‟.

Adakalanya dalam hal biaya ini pun para penuntut ilmu diberi ujian

serta musibah yang berupa kesulitan, kemiskinan, kelaparan, mau pun

semakin mahalnya biaya pendidikan yang membuat semangat menuntut

ilmu kian menurun. Semua ini hanyalah masalah waktu. Para penuntut

ilmu dilatih agar berlaku sabar dengan selalu berusaha dan berdoa

kepada Allah SWT, sabar dalam menahan melakukan tindakan yang

dilarang Allah SWT seperti mencuri, mengemis, dan lain sebagainya.

Yakinlah masih banyak cara untuk mendapatkan biaya dalam menuntut

Page 91: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

77

ilmu, namun lakukanlah dengan cara yang halal serta diridhai Allah

SWT dan perbanyak rasa syukur. Ketahuilah, orang sabar tidak pernah

mengeluh dan tidak pernah ada rasa putus asa, baik dalam keadaan

senang atau pun susah. Para penuntut ilmu harus tetap ikhlas

menghadapi ini semua dan menyerahkannya kepada Allah SWT.

3. Sabar dalam perantauan

Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim dan muslimah,

baik itu melalui jalur formal atau informal. Di era sekarang, menuntut

ilmu menjadi sebuah hal yang harus dilakukan, termasuk di Indonesia,

sejak adanya program „wajib belajar 9 tahun‟. Oleh karena itu, pada

saat ini menuntut ilmu menjadi hal yang biasa dilakukan oleh setiap

orang terutama yang berada pada usia-usia pendidikan. Agama Islam

juga mewajibkan setiap muslim dan muslimah untuk menuntut ilmu.

Dengan adanya kewajiban tersebut, tentu orang akan berpikir

bagaimana cara menuntut ilmu atau di mana akan menuntut ilmu.

Salah satu bentuk menuntut ilmu tersebut adalah dengan pergi

merantau dari kampung asal menuju tempat yang berkembang ilmu

pengetahuan di sana, yaitu sekolah. Hal semacam inilah yang banyak

dilakukan oleh masyarakat Islam di Indonesia sebagai bentuk

menghidupkan sunnah dalam menuntut ilmu (Hasan, 2007: 68).

Merantau adalah meninggalkan kampung halaman dengan kemauan

sendiri untuk jangka waktu yang lama atau dengan tujuan mencari

Page 92: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

78

penghidupan, menuntut ilmu atau mencari pengalaman, biasanya

dengan maksud kembali pulang.

Seringkali para penuntut ilmu merasa cukup dengan sumber

ilmu dan para pendidik yang ada di daerah sendiri. Padahal rasa

kecukupan itu bisa menjadi bumerang dan hal buruk jika tidak

diantisipasi. Hal buruk yang dimaksud adalah minimnya pengalaman

dan pengetahuan. Dengan merantau para penuntut ilmu akan

mendapatkan ilmu dari berbagai sudut pandang, lebih menghargai ilmu,

dan lebih toleran dengan berbagai perbedaan. Lihatlah bagaimana

orang-orang yang hanya menuntut ilmu di daerahnya sendiri, lebih

kaku, dan sulit menerima perbedaan. Lebih fundamental dan kuat dalam

memegang prinsip yang mendarah daging di daerahnya. Padahal boleh

jadi prinsip-prinsip itu tidak semuanya baik dan tidak semua pandangan

baru dari luar daerah itu buruk.

Merantau untuk menuntut ilmu adalah hal yang sangat utama.

Hal ini dicontohkan oleh para Nabi, sahabat, dan generasi setelahnya.

Salah satu contoh, Imam Syafi‟i adalah seorang ulama yang melakukan

pengembaraan atau perantauan dalam menuntut ilmu. Dalam hal ini,

beliau memberi nasehat agar para penuntut ilmu merasakan merantau,

meninggalkan zona nyamannya menuju wilayah baru, suasana baru,

pengalaman baru, dan berkenalan dengan orang-orang baru pula. Beliau

pun menuangkan pengalaman merantaunya ke dalam bait-bait syair

berikut ini:

Page 93: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

79

مب ب ف ا أدة ر ػم اغزشة ز غب ساحخ فذع ال

ب ظ رفبسل عبفش رجذ ػ ؼ١ش ف اصت ػ ز٠ز ا صت فا ا

Artinya: Orang yang berakal dan berbudaya tak kan tenang berdiam di

satu tempat. Karena itu, tinggalkanlah kampung halaman dan

merantaulah. Bepergianlah, niscaya kau akan menemukan

ganti dari orang yang kau tinggalkan. Dan berusahalah

karena kenikmatan hidup ada dalam usaha (Diwan Al-Imam

Asy-Syafi‟i, 2014: 36).

Memang benar perkataan orang tua dahulu, hendaknya

merasakan rasanya merantau supaya tahu makna pentingnya keluarga

dan jauhnya jarak. Dengan merantau pun jadi tahu bagaimana adab dan

sopan santun dengan sesama kawan dan masyarakat. Jangan takut untuk

pergi menuntut ilmu, kelak akan mendapatkan pengganti dari orang-

orang yang ditinggalkan, membina persahabatan baru, dan mengikat tali

kekeluargaan dengan orang-orang yang belum pernah ditemui

sebelumnya.

Orang yang hanya berdiam diri hidup di daerahnya sepanjang

hidup tidak akan memiliki banyak kawan, buta lingkungan, serta hidup

yang membosankan, dan cenderung flat life. Sangat berbeda dengan

orang yang pernah merantau, baik itu untuk menuntut ilmu mau pun

mengais rezeki, tak hanya kawan bahkan saudara yang akan didapat,

namun wawasan, kehidupan penuh tantangan, dan rahmat Allah SWT

di mana pun ia berada. Luasnya jaringan koneksi sosial mempermudah

jalan hidup seseorang menjadi pribadi yang lebih berkualitas,

dikarenakan mampu bersinggungan dengan berbagai karakter dan

kepribadian orang lain, sehingga ia bisa menempatkan diri. Sayangnya,

Page 94: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

80

sebagian orang lebih memilih berada dalam comfort zone dan merasa

kehidupan sudah lebih baik saat ini dan begini-begini saja. Tak ingin

bersusah payah jauh dari rumah atau keluarga, hidup di tanah asing,

mau pun mengenal orang-orang asing.

Sangatlah wajar menemui orang-orang yang berbeda karakter

dan kehidupan, maka tak jarang sering ditemui ketidakcocokan atau

sesuatu yang tidak menyenangkan bagi diri masing-masing. Hanya saja

hal itu harus dihadapi dengan sabar sebagai bentuk mencari keridhaan

Allah SWT. Sebagai seorang penuntut ilmu yang harus memenuhi

hasrat akan menuntut ilmu, seringkali ia harus berpisah dengan orang

tua yang selalu ada, kenyamanan hidup di rumah serta kehangatan

keluarga dengan jarak ratusan kilometer. Akan tetapi, ia tidaklah

sendiri, puluhan ribu kawan sejawat juga tiba saatnya melepaskan diri

dari sangkar burung merpati, siap terbang mengepakkan sayap melihat

dunia dengan begitu indahnya mencari persinggahan baru, harus rela

hidup jauh dalam dimensi ruang yang berbeda dengan orang tua

mereka. Semua hanya demi menuntut ilmu, mengisi bejana kosong

dalam hati, dan otak yang haus akan pengetahuan.

Berikut hikmah menuntut ilmu di perantauan daripada di

lingkungan rumah sendiri ada 5, seperti yang diterangkan oleh Imam

Syafi‟i:

a. Hilangnya perasaan sumpek. Ketika di rumah sudah merasa sumpek

maka dengan bepergian perasaan sumpek itu biasanya cepat hilang,

Page 95: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

81

perasaan sumpek biasanya terjadi karena apa yang dirasakan dan

dilihat adalah itu-itu saja, dunia itu memang membosankan dan

menyumpekkan bila apa yang dilakukan, dihadapi, dan yang dilihat

serta urusi selalu sama, maka para penuntut ilmu pun dihimbau

untuk sesekali menghibur diri, jangan sampai dalam menuntut ilmu

menemukan hal yang membosankan (Muttaqien, 2014: 28).

b. Mendapatkan penghidupan. Kadang kala kampung halaman tidak

menyediakan lebih banyak hal untuk mengais rezeki atau tempat

pendidikan yang lebih layak, karena berbagai faktor. Maka merantau

pun menjadi pilihan, sebagaimana yang terlihat saat ini, banyak

masyarakat lebih memilih pergi ke kota yang konon menjanjikan

lapangan penghidupan lebih luas. Meski tak harus ke kota, namun

ketika seseorang merantau, ia akan berusaha untuk menjalani

keadaan secara mandiri, dan muncullah kemampuan untuk

mempertahankan hidupnya.

c. Bertambahnya ilmu. Ibarat pepatah, „Setiap ladang punya

kumbangnya sendiri‟. Setiap daerah atau negara punya kelebihan dan

keistimewaan ilmu serta hikmah yang tak bisa didapat di kampung.

Maka, merantau adalah satu sarana menuntut ilmu, mendapatkan

sebanyak mungkin ibrah dan teladan, agar batin bisa menjadi

semakin terisi dengan kebijaksanaan, baik dalam wawasan mau pun

bersikap.

Page 96: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

82

d. Mendapatkan pelajaran tata krama. Etika mau pun akhlak menjadi

sesuatu yang sangat penting dan berharga bagi kelangsungan hidup

berbangsa dan bernegara, dengan merantau orang akan tahu berbagai

macam watak dan etika seseorang. Dengan merantau pula seseorang

akan belajar dan beradaptasi bersosial dengan orang lain (Muttaqien,

2014: 29). Setiap daerah atau negara punya kulturnya masing-

masing. Hal ini akan menyadarkan orang yang merantau bahwa

hidup bersama dalam keragaman memerlukan proses belajar hidup

yang terus menerus. Belajar toleransi, menghargai orang lain, dan

saling membantu adalah tata krama yang bisa didapat jika seseorang

sudah merantau dan mengenali realitas daerah perantauannya.

e. Bergaul dengan orang baik dan bertambahnya kawan yang mulia.

Kawan yang baik adalah kawan yang bisa mengajak kawannya pada

keutamaan dan mencegahnya dari perbuatan yang buruk serta

membukakan pintu-pintu kebaikan untuknya. Apabila kawannya

berbuat salah, maka ia akan melarangnya tanpa harus merusak

kehormatan. Inilah kawan yang baik. Dengan merantau seseorang

bisa menemukan dan mencari kawan yang bisa mengajak pada

kebaikan dan melarangnya untuk berbuat buruk (Muttaqien, 2014:

29-30). Di tanah rantau, menjalin relasi-relasi baru yang baik akan

sangat menguntungkan, baik dalam perjalanan karir mau pun proses

menuntut ilmu. Dari relasi dan pertemanan bisa didapat kebaikan-

kebaikan yang tak terduga. Ketika pulang, hal itu bisa dimanfaatkan

Page 97: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

83

untuk kembali turut membangun kampung halaman,

memberdayakan masyarakat bersama, dan lain sebagainya.

Demikianlah, kurang lebih bagaimana Imam Syafi‟i

menunjukkan keistimewaan dalam sebuah pengembaraan atau

perantauan. Mengapa harus merantau? Merantau memang memberikan

dampak yang begitu besar bagi hidup seseorang. Berbicara kemandirian

tentu sudah pasti, namun di balik itu ada yang penting lagi yakni

mengasah nilai-nilai spiritual individu sebagai manusia. Para perantau

menyadari betul hidup dengan sendirian begitu berat, kadang ketika

masalah menerpa dan tidak ada tempat mengadu. Di sinilah, kesabaran

para perantau di uji, terkadang susahnya menyesuaikan diri dengan

lingkungan atau pun kawan baru, kelaparan sebab kehabisan uang, dan

sebagainya.

Agar para penuntut ilmu yang merantau tetap sabar menjalani

semua ini, mari diingat kembali niat awal kalian untuk merantau.

Tanyakan pada diri masing-masing, untuk apa kalian berada di daerah

atau negeri orang ini? Untuk apa kalian datang jauh-jauh ke sini jika

tidak belajar? Ingatlah bagaimana keringat terus mengucur dari kening

kedua orang tua yang tiada lelah membanting tulang demi membiayai

kelangsungan belajar kalian? Sudahkah kalian berbakti kepada mereka

dengan menuntut ilmu sebaik-baiknya seperti yang mereka harapkan?

Jika menekuni semua itu, maka mari kembalilah ke jalan Allah SWT

dengan selalu mengawali kegiatan mengucapkan Basmallah, berniat

Page 98: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

84

untuk menjadi orang yang berguna, melakukan yang baik-baik, dan

menghindari bentuk kegiatan buruk serta berdoa agar selalu diberi

kemudahan dan kelancaran dalam segala urusan.

4. Sabar dalam berkawan

Jiwa manusia sering dihinggapi keresahan, lebih-lebih ketika

sedang diuji dengan penderitaan dan situasi yang sulit. Saat resah, orang

sering mencari tempat untuk mengadu dan mencari kawan untuk

mencurahkan perasaan. Tujuannya agar persoalan yang membelitnya

cepat terpecahkan. Di sinilah pentingnya seorang kawan atau sahabat.

Dalam berbagai situasi, sahabat yang baik akan selalu memberikan

dukungan dan menawarkan saran yang bijak, tidak membiarkan

sahabatnya terkungkung dalam jalan yang gelap. Kawan atau sahabat

sejati hanya didapat melalui proses pencarian. Dari sekian kawan yang

dimiliki, tidak semuanya tepat menjadi tempat untuk berbagi, karena

tidak semua kawan selalu seperjuangan.

Dalam situasi sulit, kawan sejati akan selalu ada, membantu dan

memberikan dukungan agar kawannya tetap tegak berdiri. Jika bisa

membantu dengan materi, ia akan membantu kawannya dengan materi.

Jika materi tak ada, ia akan membantu kawannya dengan jasa atau

saran. Ia akan membantu dengan tulus dan ikhlas, tanpa mengharap

pujian apalagi imbalan. Ia melakukan semua itu semata-mata agar

kawannya segera terbebas dari penderitaan. Kawan seperti inilah yang

disebut sahabat sejati (Effendy, 2012: 111-112).

Page 99: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

85

Di antara yang dapat memberikan pengaruh kepada seseorang

dalam menuntut ilmu adalah seorang kawan. Maka itu sudah

sepantasnya ia jeli dalam memilih kawan. Karena, sebagian dari

penuntut ilmu tidak memperhatikan perkara ini sehingga, ketika

semangatnya sedang membara, kemudian datanglah kawan yang buruk,

maka ia dapat memadamkan api semangatnya sehingga meninggalkan

belajarnya (Al-Jauziyyah, 2010: 76).

Pergaulan sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Oleh

karena itu, Islam mengajarkan manusia agar selektif memilih kawan.

Musibah cepat atau lambat akan menimpa seseorang, jika ia bergaul

dengan orang-orang yang berperilaku buruk. Sebaliknya, manfaat yang

besar akan didapatkannya, jika ia bergaul dengan orang-orang yang

baik. Rasulullah SAW bersabda:

“Permisalan kawan yang baik dan kawan yang buruk, ibarat seorang

penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi

mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli

minyak wangi darinya, dan kalau pun tidak, engkau tetap mendapatkan

bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi percikan apinya

mengenai pakaianmu, dan kalau pun tidak, engkau tetap mendapatkan

bau asapnya yang tak sedap” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits di atas menunjukkan bahwa Rasulullah SAW

menganjurkan manusia untuk bergaul dengan kawan-kawan yang baik.

Sebab, bergaul dengan kawan yang baik akan mendapatkan dua

kemungkinan yang kedua-duanya baik, yaitu seseorang akan menjadi

baik atau minimal ia akan memperoleh kebaikan dari apa yang

dilakukan oleh kawannya kala itu. Bergaul dengan kawan yang shaleh

Page 100: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

86

akan mendatangkan banyak kebaikan, seperti penjual minyak wangi

yang akan memberikan manfaat dengan aroma minyak wanginya.

Kebaikan yang akan diperoleh seseorang yang berkawan dengan orang

shaleh tentu lebih banyak dan lebih utama daripada keharuman minyak

wangi.

Kawan yang baik akan mengajarkan kepada kawannya hal-hal

yang bermanfaat bagi kehidupan di dunia dan akhirat. Ia akan

memberikan saran dan nasehat. Ia juga akan mengingatkan kawannya

untuk tidak mendekati hal-hal yang membuatnya celaka. Dan yang

terpenting, ia akan senantiasa memotivasi kawannya untuk taat kepada

Allah SWT dan bersabar dengan segala kekurangan yang dimilikinya.

Kawan yang baik akan mengajak kawannya untuk berakhlak terpuji,

baik dalam perkataan mau pun perbuatan. Karena, seseorang akan

terpengaruh oleh sahabat atau kawan dekatnya dalam tabiat dan

perilakunya. Keduanya saling terikat satu sama lain, baik dalam

kebaikan mau pun keburukan.

Selain kebaikan-kebaikan di atas, masih banyak manfaat lain

yang didapatkan dari kawan yang baik. Minimal, seseorang akan

tercegah dari perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji. Kawan yang baik

akan senantiasa menjaga kawannya dari maksiat dan mengajaknya

untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan. Sebaliknya, bergaul

dengan kawan yang buruk juga akan mendatangkan dua kemungkinan

yang sama-sama buruk, yakni seseorang akan berperilaku buruk atau ia

Page 101: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

87

ikut mendapat kerugian akibat keburukan yang dilakukan oleh

kawannya itu.

Orang yang bersifat buruk dapat mendatangkan bahaya bagi

orang yang berkawan dengannya. Betapa banyak orang yang hidupnya

hancur karena, keburukan kawan-kawan mereka. Oleh karena itu,

merupakan nikmat Allah SWT yang besar jika seseorang mendapatkan

kawan yang baik. Jangan sampai seseorang menyesal di dunia dan

akhirat karena, pengaruh kawan buruk yang membuatnya tergelincir

dari jalan kebenaran dan terjerumus dalam kemaksiatan (Effendy, 2012:

112-114).

Dalam berkawan alangkah baiknya, para penuntut ilmu memilih

kawan yang bersungguh-sungguh, warak, memiliki tabiat baik, dan

lainnya. Dan alangkah baiknya, para penuntut ilmu menghindari

berkawan dengan orang yang malas, pelit membagi ilmunya, banyak

bicara yang tidak bermanfaat, suka merusak, gemar memfitnah, dan

lainnya. Keburukan akhlak biasanya mudah menular dan menyebar,

sebaiknya para penuntut ilmu lebih berhati-hati dan selektif dalam

berkawan.

Imam Syafi‟i memberikan salah satu contoh tentang kawannya

yang enggan meminjamkan kitab-kitabnya pada beliau. Alkisah, saat

Imam Syafi‟i tiba di kota Baghdad, beliau mendatangi Syaikh

Muhammad ibn Al-Hasan salah seorang murid dari Imam Abu Hanifah

untuk meminjam kitab-kitab beliau, tetapi Syaikh Muhammad ibn Al-

Page 102: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

88

Hasan tidak berkenan meminjaminya. Imam Syafi‟i adalah orang yang

sangat menghormati Syaikh Muhammad ibn Al-Hasan dan sering

memuji beliau. Kemudian Imam Syafi‟i mengirim surat kepada Syaikh

Muhammad ibn Al-Hasan dengan untaian syair berikut:

رش ػ١ ب ز ض ل سآ

سآ وب لج لذ سأ

ب ٠ج ل بي و ى فبق ا

أ ٠ ؼ ا أ ؼ ٠ أ

٠جز ؼ ؼ ل

Artinya: Katakan pada orang-orang yang engkau belum pernah melihat

sebuah mata yang semacamnya, jika ia melihat belum ada

yang semisalnya. Dan orang yang apabila orang lain

melihatnya, seakan-akan orang itu melihat orang yang

sebelumnya. Karena sesungguhnya apa yang ia sembunyikan,

mengungguli semua kesempurnaan. Ilmu melarang

pemiliknya, menghalangi orang yang berhak mendapatkan

ilmu untuk mendapatkannya. Semoga saja ia bersedia

memberikan, kepada orang yang berhak mendapatkan ilmu

itu, semoga saja (Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i, 2014: 90).

Setelah mendapatkan surat dari Imam Syafi‟i, Syaikh

Muhammad ibn Al-Hasan mengirimkan kepada Imam Syafi‟i banyak

sekali kitab-kitab melebihi yang pernah beliau inginkan dulu. Entah

sebab apa Syaikh Muhammad ibn Al-Hasan enggan meminjamkan

kitab-kitabnya kepada Imam Syafi‟i. Namun, Imam Syafi‟i secara tidak

langsung telah mengajarkan kepada para penuntut ilmu bahwa jangan

langsung berburuk sangka atau pun langsung mendendam kawan sebab

hal sepele. Melakukan siasat lain agar seorang kawan benar-benar

mengetahui sifat asli kawannya dengan cara lain, seperti Imam Syafi‟i

Page 103: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

89

menggunakan cara halus dengan mengirimkan surat berupa bait-bait

syair yang membuat Syaikh Muhammad ibn Al-Hasan menjadi luluh

sehingga, meminjamkan kitab-kitabnya bahkan melebihi yang

diinginkan Imam Syafi‟i.

Jangan membuat diri sendiri menjadi orang yang pendendam.

Jika rajin mengikuti berbagai peristiwa, baik yang tersaji melalui media

massa atau pun yang langsung ditemui dalam kehidupan masyarakat,

banyak kasus negatif kehidupan manusia yang muncul disebabkan oleh

balas dendam. Balas dendam adalah tindakan emosional tanpa

memikirkan akibat buruk yang akan ditimbulkan di kemudian hari.

Tindakan semacam ini dilatarbelakangi oleh banyak faktor yang tidak

mampu dikontrol lagi secara manusiawi. Itu sebabnya, banyak pula

yang mengklaim akibat perbuatan ini sebagai yang tidak manusiawi.

Sifat balas dendam yang disertai dengan mengorbankan orang lain

dalam ajaran Islam amat dicela dan karenanya, ini dikategorikan ke

dalam perbuatan akhlak yang tidak terpuji (Muttaqien, 2014: 25).

Islam mengajarkan kepada setiap orang beriman untuk

senantiasa berbuat kebaikan dan mempunyai hati yang mulia. Bahkan,

terhadap orang yang berbuat jahat sekali pun. Dalam batas-batas

tertentu, tetap diperintahkan untuk berbuat baik kepadanya, misalnya

dengan mendoakannya agar diberikan kesadaran atau pun tetap bersikap

baik kepadanya. Tujuan dari semua itu tidak lain adalah agar semua

orang terbiasa dan terpola untuk melakukan kebaikan dalam seluruh

Page 104: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

90

aspek kehidupan. Tidak ada ruginya berbuat kebaikan, karena manfaat

dari kebaikan itu akan kembali pada diri sendiri, mulai dari

mendapatkan perlakuan dan penghargaan yang layak dari orang lain,

bahkan sampai mendapatkan pahala yang mulia di sisi-Nya dengan

mendapatkan nikmat surga-Nya (El-Sutha, 2009: 104).

Imam Syafi‟i pun menafikan rasa dendamnya dengan bersikap

baik dan ramah kepada siapa pun, sebagaimana beliau dendangkan

dalam syair berikut:

أحمذ ػ أحذ د ب ػف اد أسح ؼذا ا ذ فغ

ذ سؤ٠ز ػ ػذ أح١ ثبازح١بد ئ لدفغ اشش ػ

أثغع غب جشش ل ش ا أظ حجبد ج لذ حش ل وأ

Artinya: Saat aku memaafkan dan tidak menyimpan dendam kepada

seseorang, jiwaku terlepas dari susahnya permusuhan. Aku

menghormati musuhku saat melihatnya, supaya terhindar

keburukan dariku dengan penghormatan tersebut. Aku

menampakkan keramahan kepada manusia yang aku benci,

seakan-akan hatiku penuh dengan cinta (Diwan Al-Imam Asy-

Syafi‟i, 2014: 39).

Imam Syafi‟i menganjurkan agar pribadi masing-masing belajar

memaafkan segala kesalahan siapa pun dan bersikap ramah kepada

siapa pun, meski pun kepada orang yang dibenci. Sikap ramah itu harus

ditampilkan dalam wajah yang ceria dan murah senyum, seperti orang

yang sedang jatuh cinta. Keramahan adalah salah satu nilai akhlak

mulia yang terkandung dalam syair di atas. Dan Imam Syafi‟i

menganjurkan untuk bersikap diam terhadap orang yang suka

menghina. Anjuran untuk diam dan tidak menanggapi penghinaan

Page 105: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

91

tersebut dinilai sebagai jawaban yang tepat atas penghinaan yang

terjadi. Sikap ini merupakan prinsip akhlak yang mulia (Fahmi, 2014:

189-190).

Berbuatlah yang baik dan terbaik, niscaya kelak akan

mendapatkan yang baik dan terbaik pula. Inilah prinsip hidup yang

tidak diragukan lagi kebenarannya. Adalah suatu hukum yang tidak bisa

ditolak bahwa „Untuk memperoleh, maka harus memberi‟. Setiap orang

pasti akan memetik apa yang telah ditanamnya. Tanamlah kebaikan,

maka engkau akan memetik kebaikan. Sebaliknya, jika engkau

menanam keburukan, maka keburukan pula yang akan engkau petik.

Hasil akan selalu berbanding lurus dengan usaha dan upaya yang telah

dilakukan (El-Sutha, 2009: 106-107).

Berkumpul dengan orang-orang shaleh adalah sebuah cara untuk

tetap dapat menjaga dan mengembangkan potensi kebaikan yang ada

dalam diri. Di dalam teori pengembangan modern juga diakui, bahwa

salah satu faktor yang dapat memengaruhi perkembangan moral

manusia adalah lingkungan tempat tinggal. Di dalam Islam dinyatakan,

bahwa sebaik-baik rumah adalah yang dekat dengan masjid. Rumah

dekat dengan masjid akan selalu mengingatkan seseorang untuk selalu

melaksanakan shalat dan menjauhkan diri dari perilaku-perilaku buruk

dan jahat. Kehadiran kawan-kawan juga dapat memengaruhi semangat

belajar seseorang. Karena itu, berkawan dengan orang-orang yang baik,

Page 106: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

92

rajin, dan bersungguh-sungguh dalam belajar tentu akan mempermudah

penuntut ilmu untuk mencapai hasil seperti yang diharapkan.

5. Sabar dalam menghindari hawa nafsu dan meninggalkan maksiat

Roda kehidupan terus berputar, begitu pun dengan kesedihan

dan kesenangan terus bergulir dalam kehidupan. Setiap saat manusia

bergelut dengan hal yang sesuai dan tidak sesuai dengan harapan.

Ketika mendapatkan hal yang sesuai dengan harapan, rasa syukur

memenuhi hati. Namun demikian, sabar tak bisa ditinggalkan karena,

kesabaran membuat manusia mampu bertahan dari godaan nafsu yang

melalaikan dan membuat lupa diri. Sebaliknya, ketika manusia

mendapatkan hal yang tidak sesuai dengan harapan, sabar menjadi

pilihan yang utama sehingga, manusia tidak menjadi lemah dan putus

asa (Asma, 2010: 11).

Sabar yang tertinggi derajatnya adalah sabar yang berasal dari

kehendak personal dalam melawan segala dorongan hawa nafsu tercela.

Secara psikologi, manusia mempunyai dua kekuatan yang bekerja di

dalam dirinya. Salah satunya adalah „kekuatan pendorong‟, yang

mendorong ia untuk melakukan suatu tindakan, dan yang lain adalah

„kekuatan penahan‟, yang menahan ia untuk melakukan suatu tindakan.

Sabar pada intinya mengarahkan kekuatan pendorong agar mendorong

manusia untuk melakukan perbuatan yang baik, dan mengarahkan

kekuatan penahan untuk menahan manusia dari tindakan yang bisa

merugikan dirinya sendiri atau orang lain (Al-Jauziyyah, 2010: 16).

Page 107: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

93

Manusia selalu diuji dengan hawa nafsu, selalu menginginkan

segala macam kenikmatan hidup, kesenangan, dan kemegahan dunia.

Manusia tidak seperti hewan yang tidak memiliki kehendak dan

keinginan. Setiap saat manusia mengalami berbagai macam gejolak,

oleh karena itu, manusia harus memiliki dua peredam, yaitu akal sehat

dan agama. Maka, manusia diperintahkan untuk mengangkat seluruh

hawa nafsu kepada agama dan akal sehat. Dengan begitu, manusia

harus selalu memperhatikan hasil yang baik dan kesembuhan yang

didapat dari seteguk kesabaran, dan selalu mengingat pahitnya

kepedihan yang dirasakan daripada kelezatan menuruti kehendak hawa

nafsu. Kedudukan dan martabat di sisi Allah SWT dan di hati para

hamba-Nya yang terpilih lebih baik dan berguna daripada kelezatan

mengikuti tuntutan hawa nafsu. Di samping itu, manusia hendaknya

lebih mengutamakan manis dan lezatnya menjaga kesucian diri dan

kemuliaannya daripada kelezatan kemaksiatan (Syukur, 2013: 49).

Di dunia ini banyak sekali godaan hawa nafsu dalam menuntut

ilmu yang pada akhirnya membuat para penuntut ilmu melakukan

perbuatan maksiat. Sebagai contoh, malasnya belajar, banyaknya tidur,

seringnya bermain, seringnya berbaur dengan lawan jenis hingga

timbulnya perasaan saling suka lalu menjalin suatu hubungan yang

secara langsung sudah menjerumuskannya untuk berbuat kemaksiatan,

dan lain sebagainya. Berikut bait-bait syair Imam Syafi‟i agar para

penuntut ilmu tetap konsisten serta fokus pada niat awal tujuan

Page 108: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

94

menuntut ilmu dan meninggalkan perbuatan yang jelas-jelas tidak

disukai serta dilarang oleh Allah SWT:

أز ؼ م١ح ا ز غ١ت ػبق عش غب١بح ص

ػ صفحبرب صش٠ش ؼشبق ألل ا وبء اذ أح

ب أز فزبح ذف مش ا سال أ ػ م اش ل مش

٠صخ ػ غشث ب ح ب٠ خ عبق ر ذا ف اذسط أش

رج١ز ج اذ شا ؟ أث١ذ ع ثؼذ ران حبل رجغ ب

Artinya: Belajar pada waktu malam terasa lebih lezat bagiku daripada

berhubungan dengan biduan yang cantik juga pelukan yang

wangi. Dan goresan-goresan penaku di atas lembaran kertas,

lebih terasa manis daripada menggauli wanita dan

kerinduan para pecinta. Dan terasa lebih lezat pukulanku

pada lembaran kertas untuk menghilangkan debu daripada

tabuhan seorang gadis pada rebananya. Dan terhuyung-

huyungku sebab kebingungan mengurai sebuah kalimat yang

sulit dalam belajar, lebih membuatku senang daripada

mabuk sebab minum arak. Aku arungi gelapnya malam

dengan terjaga sedangkan engkau menghabiskannya dengan

tidur, apakah engkau masih juga berharap untuk bisa

menandingiku? (Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i, 2014: 81).

Syair ini menjelaskan tentang manisnya ilmu. Menurut Imam

Syafi‟i, untuk merasakan manisnya ilmu seperti halnya merasakan

nikmatnya mandi di kolam, harus menceburkan diri ke dalamnya.

Beliau ingin berbagi pengalaman dengan orang lain melalui media syair

tentang bagaimana beliau mencapai semua itu dengan malam-malam

yang penuh derak-derak bunyi pena yang menari dengan lincah di atas

kertas. Kenikmatan tersebut menjadikannya sibuk dengan belajar di

malam hari dan memalingkannya pada perbuatan maksiat. Mungkin

perbuatan inilah yang bisa dicontoh dari Imam Syafi‟i untuk

Page 109: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

95

menghindari hawa nafsu dan meninggalkan maksiat. Namun, ternyata

dengan manisnya ilmu saja tidak cukup untuk menghindari hawa nafsu

yang berdampak maksiat. Manisnya ilmu hanya sebuah tameng kecil

untuk berlindung.

Sejak awal perjalanannya dalam menuntut ilmu, Imam Syafi‟i

berpegang teguh pada istiqamah dan menjauhi maksiat serta dosa,

tampaknya beliau mengambil manfaat yang tidak sedikit dari nasehat

Imam Malik ibn Anas untuknya ketika beliau mengatakan kepadanya:

“Wahai Muhammad, bertakwalah kepada Allah SWT sebab Dia telah

meniupkan cahaya ke hatimu dan jangan padamkan cahaya dengan

maksiat, karena kamu akan memiliki suatu kedudukan.”

Sebagaimana beliau juga mengambil manfaat yang besar dari

nasehat gurunya, Imam Waki‟ ibn Jarrah yang diungkapkan Imam

Syafi‟i dalam bahasanya (Syurbashi, 2006: 263), sebagai berikut:

ء حفظ و١غ ع د ئ شى ؼبص ئ رشن ا فأسشذا

س ؼ ا ثأ أخجش ذ ؼبص س للا ل ٠

Artinya: Aku mengadu kepada Imam Waki‟ tentang buruknya

hafalanku, beliau lalu memberiku petunjuk agar aku

meninggalkan kemaksiatan. Dan beliau menyampaikan

kepadaku, sesungguhnya ilmu adalah cahaya dan cahaya

Allah tidak dianugerahkan kepada orang yang bermaksiat

(Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i, 2014: 71).

Dalam syair ini, Imam Syafi‟i mengadu kepada Imam Waki‟

tentang sebab hafalannya yang sedang buruk padahal, beliau tidak

pernah meninggalkan belajar dan memiliki daya ingat yang kuat. Imam

Waki‟ pun menyarankan agar Imam Syafi‟i untuk benar-benar

meninggalkan kemaksiatan, karena ilmu adalah cahaya Allah SWT dan

Page 110: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

96

cahaya Allah SWT tidak akan diberikan kepada pemaksiat. Berkaitan

hal ini, syaikh-syaikh Makkah berkata tentang Imam Syafi‟i, “Beliau

tak pernah merayu wanita”. Imam Syafi‟i banyak beribadah dan

mengerjakan shalat tahajjud, cukuplah diketahui bahwa beliau membagi

waktu malamnya menjadi 3 bagian, sepertiga untuk menulis, sepertiga

untuk shalat dan tahajjud, dan sepertiga untuk tidur (Syurbashi, 2006:

264). Jelas sudah, syair ini menganjurkan para penuntut ilmu agar

benar-benar meninggalkan maksiat dan bujuk hawa nafsu. Dan inilah

yang menjadi sebab susahnya menyerap ilmu dan seringnya lupa akan

ilmu.

Jika para penuntut ilmu menghendaki „kesuksesan‟ dalam

kehidupan ini, maka mereka harus bersabar dengan disertai tekun

belajar dan bekerja keras. Jika mereka menghendaki untuk

mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, maka mereka harus bersabar

untuk taat kepada Allah SWT dan bersabar untuk menjauhi segala

larangan-Nya (Hartanto, 2012: 22).

Banyaknya godaan dan rintangan membuat para penuntut ilmu

harus bersabar dalam menghindari hawa nafsu dan meninggalkan

maksiat. Sabar bila timbul rasa malas, terlalu banyak rasa ingin selalu

tidur, dan sebagainya. Lalu apa yang harus para penuntut ilmu perbuat

agar tetap semangat dalam menuntut ilmu? Selalu konsisten terhadap

apa yang dicita-citakan, mencari cara penguat hafalan, seperti hal-hal

yang dapat menguatkan hafalan atau mudah hafal adalah dengan

Page 111: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

97

kesungguhan, mengulang-ulang atau dilakukan secara terus-menerus,

menuliskan atau mencatat kembali apa yang telah dihafal, mengerjakan

shalat malam dengan kerendahan diri dan kekhusyukan serta membaca

Al-Qur‟an. Dan para penuntut ilmu harus menghindari hal-hal yang

menyebabkan lupa yakni banyak melakukan kemaksiatan dan gelisah

karena, terlalu sibuk memikirkan urusan dunia.

Orang yang berakal janganlah sampai terlena dengan urusan

dunia, karena akan membahayakan dan sama sekali tidak ada

manfaatnya. Terlena dan terlalu sibuk terhadap urusan dunia tidak

terlepas dari akibat kegelapan di dalam hati, sedangkan sibuk terhadap

akhirat tidak terlepas dari akibat cahaya yang ada di dalam hati. Cahaya

itu akan terasakan di dalam hati ketika shalat. Terlena kepada dunia

akan menghalangi berbuat kebajikan, tetapi terlena kepada akhirat akan

membawa kepada amal kebajikan. Dan dengan mempelajari berbagai

ilmu pengetahuan akan dapat menghilangkan kegelisahan di dalam hati.

Melaksanakan shalat dengan khusyuk juga dapat mengatasi kegelisahan

di dalam hati. Shalat dengan khusyuk juga akan dapat lebih

memudahkan mencapai kesuksesan belajar. Salah satu fungsi shalat

adalah mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar. Dan terjaganya

diri dari perbuatan keji dan munkar adalah salah satu syarat agar ilmu

dapat masuk dengan mudah ke dalam hati dan akal para penuntut ilmu.

Kehidupan ini adalah tempat manusia menuntut ilmu untuk bekal

ketika suatu hari nanti ia pulang ke rumah-Nya. Maka, sudah sejauh mana ia

Page 112: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

98

mempersiapkan ilmu-ilmu yang telah dipelajarinya, ilmu-ilmu yang telah

dibaginya, dan sikap yang telah diberikannya sebagai penuntut ilmu. Dalam

proses menuntut ilmu tentunya para penuntut ilmu dihadapkan dengan

berbagai macam ujian dan cobaan, berbagai macam kesedihan, dan berjuta

kebahagiaan. Orang-orang yang menuntut ilmu sudah sejatinya memiliki

kesabaran seluas lautan, setinggi langit, sesejuk angin, dan sehangat mentari

yang menyinari perut bumi. Untuk itu, para penuntut ilmu harus memahami

betul pentingnya belajar dengan menuntut ilmu.

Orang-orang yang menuntut ilmu adalah orang-orang yang akan

diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Namun, banyak kasus yang menimpa

para penuntut ilmu ketika mereka dihadapkan oleh suatu permasalahan atau

hambatan yang meluluh-lantahkan semangatnya dalam menuntut ilmu.

Maka, satu hal yang harus mereka tanamkan adalah sabar dalam menuntut

ilmu. Sabar adalah sebuah kesadaran bahwa hal yang menyakitkan di hati,

apa pun bentuknya bukanlah sebuah petaka melainkan semua itu adalah

bentuk cobaan yang melahirkan satu keyakinan bahwa hidup ini adalah

perjalanan yang di dalamnya ada ujian dan cobaan, di mana keduanya

merupakan bentuk kasih sayang dan perhatian Allah SWT kepada manusia.

Dengan itu semua, para penuntut ilmu bisa lebih banyak belajar dan

lebih bijak dalam mengendalikan otak dan perasaan, bukan lantas disesali

dengan frustasi, melainkan mereka harus lapang dada, ikhlas menerima, dan

tetaplah berusaha sekuat tenaga. Kuncinya sabar adalah mentalitas. Maka,

untuk para penuntut ilmu yang saat ini sedang dirundung duka, dilanda

Page 113: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

99

kegalauan akut, sedang berada pada titik jenuh, mulai lelah, dan lapar,

kembalilah kepada-Nya. Memang sabar merupakan hal yang gampang

diucapkan, namun berat untuk dijalani oleh semua orang. Maka dari itu,

mereka memerlukan suatu proses untuk mencapai pada sebuah kesabaran

yang hakiki.

Bentuk ujian atau musibah dalam hidup yang dihadapi oleh manusia,

tak pernah peduli serta memandang apa pun statusnya. Apakah laki-

perempuan, tua-muda, besar-kecil, atau kaya-miskin. Semua akan melalui

fase ujian yang sama. Hanya soal waktu dan seberapa berat materi ujiannya.

Hal itu mutlak menjadi rahasia Allah SWT, yang jelas semua itu semestinya

membuat manusia semakin tambah bersyukur kepada Allah SWT.

Sebabnya? Sebab kemurahan-Nya, Allah SWT berkenan memberi manusia

„bocoran‟ rahasia tentang macam-macam ujian dan musibah yang bakal

mereka hadapi selama berada di dunia ini. Termasuk para penuntut ilmu pun

sebetulnya telah diberi bekal oleh Allah SWT tentang kunci rahasia untuk

menghadapi berbagai macam ujian tersebut.

Jadi, bila diresapi sungguh-sungguh, sebetulnya tak ada tempat bagi

manusia untuk berkecil hati atau putus asa ketika sedang dihadapkan dengan

berbagai macam ujian dan musibah. Sebab, jauh sebelum manusia itu

dihujani dengan berbagai macam ujian atau musibah, Allah SWT telah

mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan processing ujian dan

musibah tersebut, yang mana kelak bakal dihadapi dengan sebaik-baiknya.

Itulah bukti nyata dari kasih sayang Allah SWT (Azka FM, 2012: 23-24).

Page 114: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

100

Sejatinya ujian dan cobaan bertubi-tubi yang menerpa hidup manusia dalam

menuntut ilmu merupakan salah satu ketentuan yang telah ditetapkan Allah

SWT, yang mana tak ada para penuntut ilmu yang mampu menghalaunya

selain dengan kokohnya pondasi kesabaran tuk hadapi badai cobaan demi

meraih kemenangan yang mereka cita-citakan. Maka, dengan sabar

hilanglah noda kejahilan dan kelak kelezatan ilmu akan dirasakan.

B. Relevansi Konsep Sabar dalam Menuntut Ilmu pada Kitab Diwan Al-

Imam Asy-Syafi’i di Era Modern

Nihil bila hidup terlepas dari problematika menjalani kehidupan,

terkadang suasana hati berubah-ubah dari detik ke detik, menit ke menit,

hari ke hari, dan dalam situasi yang berbeda. Permasalahan hidup yang ada

pada seseorang memerlukan adanya suatu penyelesaian, salah satunya

dengan sifat sabar. Sabar berarti keadaan jiwa yang kokoh, stabil, dan

konsekuen dalam pendirian. Jiwanya tidak tergoyahkan serta pendiriannya

tidak berubah, bagaimana pun berat tantangan yang dihadapinya. Dengan

sabar pula, seseorang tidak akan mengambil jalan pintas. Banyak orang

yang menghalalkan segala cara. Namun, kini sabar hanya menjadi lip

service saja. Sabar seolah-olah barang langka. Padahal, orang yang bersabar

merupakan aset yang tak terkira nilai dan harganya. Zaman sekarang pun,

kebanyakan orang ingin semua hal serba instan, cari yang mudah serta

melupakan tekad usaha. Seperti halnya dalam menuntut ilmu, para penuntut

ilmu pun tak sedikit yang mengambil jalan pintas yang instan demi meraih

kesuksesan, sebab mereka belum sanggup melatih diri untuk bersabar.

Page 115: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

101

Pendidikan adalah ujung tombak peradaban manusia. Manusia dapat

dilihat kemajuan peradabannya menurut tingkat pendidikannya. Kebutuhan

manusia akan pendidikan menjadi sangat penting karena, pendidikan dapat

membentuk dan mempersiapkan manusia menjadi pribadi yang disiplin dan

hidup bermakna. Kebermaknaan hidup manusia menjadikannya

berkembang dari satu waktu ke waktu. Dengan demikian, pendidikan

mempunyai tugas ganda, yakni mengembangkan kepribadian manusia

secara individual dan mempersiapkan manusia sebagai anggota penuh

dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa, negara, dan lingkungan

dunianya (Fahmi, 2014: 182).

Dalam kenyataan sejarah perkembangan Islam, proses belajar-

mengajar itu menimbulkan perkembangan ilmu, yang lama mau pun baru,

dalam berbagai cabangnya. Ilmu telah menjadi tenaga pendorong perubahan

dan perkembangan masyarakat. Hal itu terjadi karena ilmu telah menjadi

suatu kebudayaan. Dan sebagai unsur kebudayaan, ilmu mempunyai

kedudukan yang sangat penting dalam masyarakat Islam di masa lampau

(Noer, 2014: 14-15).

Para penuntut ilmu di masa lampau tidak sama dengan para penuntut

ilmu di masa kini yang telah dimanjakan oleh berbagai fasilitas dan

kemudahan sarana. Di masa salafus shaleh para penuntut ilmu terbiasa

dengan lingkungan yang „keras‟ dalam menuntut ilmu. Kekerasan yang

dimaksud bukan bersinggungan dengan dimensi kehidupan yang memang

dari dulu tetap akan menampakkan dinamika sesuai dengan kondisi

Page 116: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

102

geografis dan sosio kultural sebuah komunitas penduduk, namun pada

tatanan penciptaan dan penataan lingkungan belajar yang membuat sebuah

habitat terjerat untuk selalu bersaing secara sehat untuk mencari dan

menghimpun ilmu sebanyak-banyaknya dengan cara menulis dan menghafal

sampai mencapai derajat dan gelar sebagai „Imam‟. Kondisi yang sangat

maju ini kemudian, dimunculkan sebagai sebuah budaya teks atau hafalan

oleh Barat dan para orientalisnya, sehingga timbul kesan bahwa budaya

Islam itu hafalan, kaku, dan stagnan. Jelas, ini sebuah pemutarbalikan fakta

yang sangat mengganggu „stabilitas keilmuan tradisional‟ (Thabrani, 2006:

202).

Dalam sejarah keilmuan Islam yang begitu luar biasa, para penuntut

ilmu akan dibuat malu dan merasa minder dengan kesungguhan dan

kegigihan para ulama dalam mencari ilmu. Bagaimana pengorbanan mereka

hanya demi mendapatkan sebuah hadits, bagaimana pengorbanan Imam

Bukhari dalam mengumpulkan hadits dari tempat-tempat yang jauh. Begitu

juga, Imam Muslim yang rela meninggalkan tempat tinggalnya selama

beberapa tahun demi berguru guna mengumpulkan hadits. Para penuntut

ilmu di masa kini tidak akan bisa mendapatkan kemudahan dalam belajar

hadits, apabila para ulama dahulu tidak memiliki kesungguhan yang tinggi

dalam menuntut ilmu.

Para ulama zaman dahulu pun rela mengorbankan harta bendanya

untuk melakukan perjalanan dalam menuntut ilmu. Abu Hatim yang

menjual bajunya untuk dapat menuntut Ilmu, Imam Malik ibn Anas menjual

Page 117: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

103

kayu atap rumahnya untuk bisa menuntut ilmu, bahkan Al-Hamadzan Al-

Athar, seorang syaikh dari Hamadzan yang rela menjual seluruh warisannya

untuk biaya menuntut ilmu. Inilah semestinya jati diri para penuntut ilmu,

mencurahkan segala kemampuan baik materi atau apa pun yang dimilikinya

hingga mereka menggapai cita-citanya, hingga mereka mumpuni dalam

bidang keilmuan dan kekuatannya, baik hafalan, pemahaman mau pun

kaidah dasarnya.

Begitu pula dengan ulama faqih madzhab fiqih terkemuka dalam

Islam yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat muslim, apalagi muslim

di Indonesia yang mayoritas menganut madzhabnya, yakni Imam Syafi‟i

yang berjuang menakhlukkan aral kemiskinan dalam menuntut ilmu hingga,

mencapai surga keilmuan berkat kesabarannya. Alkisah, pada masa itu

harga kertas sangat mahal. Untuk mencatat pelajaran, beliau mengumpulkan

kepingan-kepingan tulang yang lebar dan besar. Di atas tulang-tulang itulah

beliau menulis catatan-catatannya. Bila tak ditemukan tulang, beliau pergi

ke diwan (tempat masyarakat mencatatkan berbagai urusannya dalam

kehidupan sehari-hari, semacam kantor) untuk mengumpulkan buangan

kertas yang bagian belakangnya masih dapat digunakan untuk menulis

catatan-catatan pelajaran.

Dikarenakan sulitnya mendapatkan kertas-kertas tersebut Imam

Syafi‟i lebih mengandalkan ingatan melalui cara menghafal. Kebiasaan

itulah yang menyebabkan Imam Syafi‟i memiliki daya ingat yang kuat,

sehingga dapat mengingat semua pelajaran yang diterima dari guru-gurunya

Page 118: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

104

(Syafaruddin, 2015: 108). Dan dikisahkan pula oleh muridnya, ketika beliau

sedang mengajar di majelisnya. Dengan senyum tipis dan raut muka

menyiratkan keridhaan dan kesederhanaan, Imam Syafi‟i duduk di antara

murid-muridnya. Beliau bercerita tentang penderitaan yang pernah

dilaluinya. Saat beliau menakhlukkan berbagai rintangan yang

menghalanginya untuk belajar. Beliau berkata: “Selama 16 tahun, makanku

hanyalah adonan basah dan sebiji kurma. Aku makan hanya untuk

menguatkan tubuhku.” Ada yang bertanya, “Apa yang engkau maksud

wahai Abu Abdullah?” jawab Imam Syafi‟i, “Aku ingin bisa menghafal ilmu

dan fiqih” lanjutnya, “Aku menyerahkannya kepada Allah SWT, setelah itu

Allah SWT mengaruniakannya kepadaku.” Imam Syafi‟i mengajarkan

kepada murid-muridnya agar selalu bersabar dalam menuntut ilmu (Al-

Minsyawi, 2009: 5-6).

Segala usaha untuk meraih kesuksesan senantiasa beliau lakukan

dengan gigih, penuh semangat dan tekad, serta ketabahan agar kemiskinan

yang dirasakannya dapat terangkat dan hilang dari beliau (Hikmah, 2014:

20). Dan kini, usaha beliau dahulu kala telah menghasilkan ratusan kitab

dan buku, serta para murid yang meneruskan perjuangan beliau dalam

menulis kitab dan buku, seperti kitab yang penulis gunakan ini.

Setiap orang yang menuntut ilmu harus berani menempuh kesulitan

demi kesulitan yang menghadangnya. Dan tidak ada yang instan atau mudah

di dunia ini, seperti halnya orang yang mencari harta harus melalui kerja,

apalagi mencari ilmu, ya tentu harus sekolah dan rajin belajar. Alangkah

Page 119: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

105

baiknya para penuntut ilmu terus berusaha memaksa dirinya untuk meraih

ilmu, bersungguh-sungguh, dan rajin dengan cara menghayati keutamaan

ilmu. Karena, sesungguhnya ilmu itu abadi, sedang harta benda itu akan

binasa (Muttaqien, 2014: 12). Berikut nasehat Imam Syafi‟i yang semoga

dapat mengubah mindset para penuntut ilmu yang sudah lelah dengan

menuntut ilmu serta ingin dan sudah menyerah dengan cara yang instan:

ب ذ ػب شء ٠ ف١ظ ا ١ظ أ رؼ جب و ػ خ

ذ ػ ل ػ م وج١ش ا ئ جحبف ا زفذ ػ١ صغ١ش ئرا ا

ب ػب وب ئ م صغ١ش ا ئ حبف ا وج١ش ئرا سدد ئ١

Artinya: Belajarlah! Seseorang tidak dilahirkan sebagai ilmuwan, seorang

pemilik ilmu tidak akan pernah sama dengan orang yang tak

memilikinya (orang bodoh). Pemimpin suatu kaum yang tidak

memiliki ilmu, akan tampak kecil jika dikelilingi oleh pasukannya.

Orang yang kecil di tengah satu kaum jika memiliki ilmu, akan

tampak besar di tengah masyarakatnya (Diwan Al-Imam Asy-

Syafi‟i, 2014: 88).

Sungguh dalam nasehat di atas, menggambarkan bahwa kemuliaan

ilmu tidak serta merta diraih secara mudah dan singkat. Tapi, perlu adanya

usaha dari sang pendamba ilmu tersebut. Usaha yang dimaksud adalah

belajar dengan giat dan tekun, sehingga kelak menjadikannya cerdas dan

berpotensi. Anggaplah tak ada alasan yang membuat para penuntut ilmu

menyerah dalam menuntut ilmu. Sejatinya, tidak ada yang tidak mungkin

jika Allah SWT menghendaki atas apa yang telah diusahakan dengan belajar

giat dan tekun ini.

Imam Syafi‟i pernah ditanya, “Bagaimana ambisi anda untuk

mendapatkan ilmu?” Beliau menjawab, “Seperti ambisi orang yang tamak

Page 120: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

106

terhadap dunia dan bakhil ketika memperoleh kelezatan harta.” Lalu

ditanyakan kembali kepada beliau, “Seperti apakah anda di dalam mencari

ilmu?” Beliau menjawab, “Seperti pencarian seorang wanita yang

kehilangan anak satu-satunya.” Penjelasan di atas menunjukkan bahwa

dalam menuntut ilmu dibutuhkan kesungguhan dan semangat yang kuat.

Kesungguhan dan semangat yang kuat inilah kelak dapat menghantarkan

para penuntut ilmu kepada keberhasilan dalam menuntut ilmu (Syafaruddin,

2015: 118).

Menuntut ilmu dan mengembangkan ilmu itu tidak semudah

menikmati hasil, di balik kesuksesan tentu ada perjuangan besar, dalam

menuntut ilmu pun tentu akan ditemukan banyak rintangan, baik berupa

hambatan serta ujian yang timbul dari dalam atau pun jiwa sendiri, seperti

menghadapi pendidik yang sifatnya keras, cepatnya waktu berlalu,

mahalnya biaya pendidikan, goyahnya kesehatan, kecerdasan yang

terkadang menjadi sebuah perbandingan, dan keikhlasan yang hakikatnya

harus tertanam dalam jiwa. Orang yang ikhlas dalam menuntut ilmu akan

Allah SWT mudahkan ia dalam perjalanannya, rintangan yang ada bukanlah

hambatan untuk melangkah pergi menuntut ilmu dan mengembangkan ilmu.

Bukankah orang yang menuntut ilmu sama halnya sedang berada di jalan

Allah SWT sampai ia kembali.

Keterbatasan keadaan yang ada pada diri para penuntut ilmu, berupa

materi atau pun fisik seharusnya, tidak menjadi penghalang untuk

melakukan amal-amal shaleh seperti halnya menuntut ilmu dan

Page 121: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

107

mengembangkan ilmu. Apabila para penuntut ilmu menerima ketetapan

tersebut dengan sabar, maka Allah SWT akan senantiasa memberikan

petunjuk dan rahmat-Nya. Dengan petunjuk dari Allah SWT, maka suatu

saat kelak jalan yang serasa sempit menjadi luas, hal yang sulit menjadi

mudah dan keadaan yang gelap akan menjadi terang benderang (Asma,

2010: 209).

C. Implikasi Konsep Sabar dalam Menuntut Ilmu pada Kitab Diwan Al-

Imam Asy-Syafi’i di Era Modern

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit

dahulu, bersenang-senang kemudian. Itulah, pepatah yang sering didengar.

Pepatah yang menggambarkan bagaimana sebaiknya menyikapi perjalanan

hidup ini, yaitu jangan pernah menyerah dan jangan pernah berputus asa.

Karena, memang begitulah konsekuensi hidup. Namun, tak sedikit yang

beranggapan, buat apa seseorang harus naik rakit untuk bisa pergi ke hulu,

sementara ada cara lain yang lebih enak dan nikmat yang bisa ditempuh?

Misalnya, dengan cara naik kapal atau helikopter.

Mengapa harus bersakit-sakit dahulu untuk bisa meraih kesenangan,

sementara ada cara lain yang lebih singkat? Bodoh namanya, jika untuk

meraih kesenangan ia harus bersusah payah terlebih dahulu, sedang jelas-

jelas ada cara lain yang lebih mudah. Anggapan yang demikian, tidak

sepenuhnya salah. Begitulah watak manusia pada umumnya. Mereka ingin

hidup dengan cara yang serba instant. Apalagi bagi manusia zaman akhir

seperti sekarang ini. Bila memang ada cara yang super cepat dan gampang,

Page 122: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

108

mengapa harus berlama-lama dan bersusah payah? Jadi, wajar jika

kebanyakan orang ingin memilih cara yang gampang untuk bisa meraih

nikmat (Azka FM, 2012: 1-4).

Setiap insan yang hidup di muka bumi ini pasti pernah mengalami

suka dan duka. Tak ada insan yang diberi duka sepanjang hidupnya karena,

ada kalanya manisnya hidup juga menghampirinya. Demikian pula

sebaliknya, tak ada insan yang terus merasa suka karena, pasti suatu ketika

duka menyapanya. Jika demikian, tidaklah salah apabila ada pepatah yang

mengatakan, „Kehidupan ini ibarat roda yang berputar.‟ Terkadang di atas,

terkadang di bawah. Terkadang bangun dan sukses, terkadang jatuh dan

bangkrut. Terkadang kalah, terkadang menang. Terkadang susah, terkadang

bahagia. Dan terkadang suka, terkadang duka. Begitulah kehidupan di dunia

ini, kesengsaraan dapat berganti bahagia, namun kebahagiaan tidaklah kekal

adanya (Syukur, 2013: 12).

Ibarat manusia berada di tengah samudra luas, jika ingin selamat

sampai ke pantai, tentu ia harus berusaha berenang dengan sungguh-

sungguh. Atau meminta pertolongan agar tidak tenggelam ditelan

gelombang. Begitulah konsekuensinya, jika ingin selamat. Sama halnya

dengan hidup di dunia ini, jika ingin selamat dalam mengarungi perjalanan

hidup, jangan sekali-kali manusia menolak pertolongan dari Allah SWT.

Sebab, jika menolak pertolongan-Nya, sama saja artinya ia telah menggali

kuburannya sendiri. Namun faktanya, banyak orang yang mengaku punya

otak, bisa berpikir, bisa membedakan yang benar dan salah, punya harta,

Page 123: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

109

kedudukan, dan ilmu pengetahuan tinggi itu malah seringkali menolak

pertolongan yang dikirim Allah SWT untuk dirinya. Buktinya apa? Lihatlah

bagaimana sikap orang-orang yang mengaku mulia itu tatkala mereka

dihujani dengan berbagai masalah atau ujian. Sebagian besar di antara

mereka justru berlomba-lomba untuk lari dan melepaskan diri dari masalah,

musibah, atau pun ujian (Azka FM, 2012: 9-10).

Sabar pun menjadi kunci jawabannya. Orang-orang yang sabar

adalah orang-orang yang mampu melewati segala tantangan kehidupan

dengan baik. Sabar menjadi kekuatan yang ampuh dalam menghadapi

berbagai tantangan dan cobaan hidup. Orang-orang yang sabar saat ditimpa

kesulitan akan tegar menghadapi kesulitan tersebut untuk kemudian bangkit.

Ketegaran inilah yang akan memberikannya jalan keluar. Ketika seseorang

mampu keluar dari satu kesulitan, dirinya akan bertambah kuat menghadapi

berbagai tantangan lainnya di depan. Begitu seterusnya, setiap ia mampu

melewati kesulitan, ia akan siap menghadapi tantangan dan kesulitan yang

lebih besar. Bila seseorang sudah siap menghadapi tantangan dan rintangan

yang lebih besar, artinya ia telah menyiapkan diri untuk kesuksesan yang

lebih besar. Seperti diketahui, semakin tinggi prestasi dan jabatan seseorang,

semakin besar pula tantangan dan rintangan yang akan dihadapinya.

Semakin tinggi pohon, semakin kencang pula tiupan angin yang

menerpanya. Karena itulah, kesabaran dalam hidup manusia tidak ada

batasnya.

Page 124: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

110

Semakin besar ujian dan rintangan, akan memperbesar pula

kesempatan untuk meraih prestasi yang lebih baik. Bukankah seseorang jika

ingin kariernya naik tidak bisa melepaskan diri dari tugas dan tanggung

jawab yang lebih besar dan berat? Sabar, dengan demikian, adalah tangga di

mana seseorang akan mampu menghadapi berbagai tantangan di depannya

dengan baik, sekaligus menjadikan dirinya menjadi lebih maju dari waktu

ke waktu. Dengan prestasi yang semakin baik inilah, terbuka kemungkinan

untuk bisa semakin bermanfaat bagi orang banyak. Karena itulah, jika ada

rintangan, halangan, mau pun cobaan yang menimpa seseorang,

bersyukurlah karena itulah cara terbaik dalam melatih kesabaran. Saat

seseorang melatih kesabaran, di situlah ia melatih pribadinya untuk

menyongsong kesuksesan yang lebih besar. Percayalah bahwa di balik

semua cobaan, rintangan, dan halangan yang ada dalam hidup, pertolongan

Allah SWT sangat dekat (Zainudin, 2012: 104-107).

Imam Syafi‟i pun menganjurkan agar manusia selalu menjaga

keindahan sabar ketika menghadapi masalah, musibah, ujian, atau pun

kegalauan. Sebab, kebahagiaan setelah kesulitan atau kelapangan sesudah

kesempitan, itu sangat dekat dengan orang yang bersabar. Karena itu,

menurut Imam Syafi‟i, manusia yang menjaga ketaatan pada perintah Allah

SWT, termasuk perintah sabar, akan meraih keselamatan dan kemenangan

dari semua urusan yang dihadapinya (Fahmi, 2014: 188). Dalam hal ini,

Imam Syafi‟i mendendangkan syairnya berikut:

Page 125: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

111

فز ذ للا شة بصخ ٠ع١ك ب ا ػ ب خشط رسػ ب ا

ذ حمبرب ب اعزحى ب ل رفشط ظبلذ ف ذ أظ و فشجذ

Artinya: Terkadang musibah yang menimpa seorang pemuda (seseorang)

membuat dadanya semakin sesak, padahal di sisi Allah ada jalan

keluarnya. Semakin menjadi sempit, tatkala tali yang mengikatnya

semakin kuat, Allah menganugerahkan jalan keluar, padahal

sebelumnya ia menyangka tak ada lagi jalan keluar (Diwan Al-

Imam Asy-Syafi‟i, 2014: 48).

Menjadi pribadi yang sabar memang tidak semudah membalik

telapak tangan. Namun, bukan berarti para penuntut ilmu tidak bisa menjadi

salah satunya. Mereka semua pasti menginginkannya karena, begitu banyak

kebaikan yang akan diperoleh oleh orang yang sabar. Para penuntut ilmu

bisa meraihnya asal mau berlatih dengan tekun sehingga, sedikit demi

sedikit kesabaran memenuhi diri mereka (Asma, 2010: 158). Memang

kehidupan ini tidaklah semulus yang direncanakan. Ada kalanya ujian saling

bergantian menghadang. Jika para penuntut ilmu mampu menggenggam erat

rasa sabar, sabar itu akan menjadi salah satu kekuatan utama untuk

menyikapi ujian-ujian tersebut dengan sikap yang baik. Jagalah keindahan

sabar, karena betapa dekatnya kelapangan itu. Siapa yang menjaga Allah

SWT dengan kesabarannya, niscaya selamat dari segala masalah. Begitu

pun sebaliknya. Yakinlah bahwa Allah SWT tidak akan membiarkan

hamba-Nya yang sedang menuntut ilmu dalam keadaan susah. Imam Syafi‟i

berkata:

“Keadaan manusia dalam ilmu bertingkat-tingkat. Apa yang mereka

hasilkan dari ilmu sesuai dengan tingkatan mereka padanya. Selayaknya

bagi para penuntut ilmu, mencurahkan segala upayanya dalam menambah

ilmunya, sabar atas setiap rintangan tatkala mencarinya, mengikhlaskan

niat karena Allah SWT saat meraih ilmu, baik sebuah nash atau

Page 126: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

112

pemahaman terhadap istinbath, dan berharap kepada Allah SWT agar

membantunya, karena tidak ada kebaikan yang bisa diraih melainkan

dengan bantuan-Nya”(Soebachman, 2012: 20).

Seseorang apabila mengetahui nilai pentingnya sesuatu pasti ia akan

berusaha dengan semangat untuk mendapatkannya. Sedangkan, ilmu adalah

sesuatu yang paling berharga yang dicari oleh setiap orang. Para penuntut

ilmu hendaknya memiliki semangat membaja untuk menghafal dan

memahami ilmu, duduk bermajelis dengan para ulama, dan mengambil ilmu

langsung dari mereka, memperbanyak membaca, menggunakan umur dan

waktunya semaksimal mungkin serta menjadi orang yang paling pelit

menyia-nyiakan waktunya.

Sejatinya, untuk menjadi pemenang tidak selalu menggunakan

kekuatan fisik, tetapi salah satunya dengan kesabaran justru mempunyai

kekuatan luar biasa. Sifat tersebut merupakan bukti keimanan seseorang,

sumber kebahagiaan, dan kesuksesan. Seseorang mungkin pernah tiba-tiba

merasa bahagia tanpa sebab apa pun. Rasa itu sebenarnya diakibatkan oleh

rasa sabar atas apa yang ia terima baik saat karunia yang didapat atau

musibah yang didapat. Seseorang yang sabar akan memiliki kekuatan yang

besar. Ia seakan-akan menjadi pancaran energi yang melimpah. Kesabaran

seseorang dapat dilihat pula dari raut muka, tutur kata, serta gerak-gerik

perilakunya yang selalu tenang dan damai. Seseorang yang selalu meratapi

apa yang terjadi, menyesali kesalahan atau kekeliruan yang dibuat dan

terpaku pada waktu mereka yang terbatas hanya akan merasakan kesusahan,

Page 127: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

113

kesengsaraan dan keputusasaan. Dengan kesabaran dan menerima apa yang

terjadi, maka kita akan menjadi manusia tangguh.

Ketika para penuntut ilmu merasa kelelahan dalam perjuangan

menuntut ilmu ini, mari kuatkanlah kembali keimanan, mari kuatkanlah

kesabaran. Bersabar dengan ujian dalam menuntut ilmu, bersabar dalam

ujian-ujian kehidupan dunia, yang di dunia ini hanyalah seperti sekian menit

saja dibanding lamanya masa di akhirat. Mari kobarkanlah kembali

semangat untuk meraih derajat tinggi dan mulia di sisi-Nya. Sesungguhnya

cita-cita para penuntut ilmu tidak terhenti pada kebahagiaan dunia,

melainkan akhirat. Semangatnya generasi terdahulu dalam belajar dan

mengajarkan ilmu, Rasulullah SAW juga telah mendidik umatnya untuk

menjadi orang yang selalu bersemangat. Wahai para penuntut ilmu, calon

generasi peradaban Islam. Hendaklah ilmu yang kalian miliki menjadikan

kalian semakin takut untuk bermaksiat dan semakin bersemangat dalam taat

kepada Allah SWT. Menjadikan kalian terus berjuang untuk mewujudkan

kegemilangan Islam. Bersemangatlah dan berlelah-lelahlah, karena lelahmu

akan memuliakanmu.

Sekali lagi, sabar bukanlah kelesuan, tetapi gairah hidup. Sabar

bukan kecengengan, tetapi ketegaran. Sabar bukanlah pesimis, tetapi

optimis. sabar bukanlah diam membisu, tetapi pantang menyerah. Dan

orang yang sabar bukanlah yang tidak menangis ketika mendapatkan

musibah, bukan pula tidak mengeluh ketika tertimpa kesulitan, karena itu

barulah tahap awal kesabaran. Meraih kemenangan adalah janji Allah SWT

Page 128: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

114

kepada hamba-hamba-Nya yang bersabar dan janji-Nya pastilah benar.

Namun, jangan lupa bahwa sabar juga bukanlah kekuatan tanpa

perhitungan, bukan ketegaran tanpa tujuan, bukan pesimis tanpa arahan,

bukanlah gerak pantang menyerah tanpa pemikiran yang matang. Tetapi,

sabar merupakan keterpaduan antara kekuatan dan perhitungan, ketegaran

dan tujuan, optimis dan arahan, serta gerak pantang menyerah dan

pemikiran matang. Maka, tunggulah kemenangan yang dijanjikan oleh

Allah SWT kepada orang-orang yang penyabar (Syukur, 2013: 21-23).

Janganlah pernah merasa terlalu terhimpit, terkekang karena di dunia

ini segala sesuatu pasti berubah. Saat hati tidak bisa sabar, cobalah berdoa

untuk bisa sabar. Tataplah masa depan, jalani dengan penuh kesabaran,

karena pasti di balik sebuah permasalahan pasti akan muncul kemudahan.

Sabar itu tidak berarti pasrah. Sabar itu menerima dengan baik apa yang

terjadi, dengan tetap berusaha mencapai apa yang diinginkan. Menjadi sabar

merupakan pilihan baik. Ujian atau cobaan pasti akan terus mengalir. Sabar

menjalani adalah sebuah kunci kehidupan. Saat ditimpa suatu musibah pasti

akan sulit bersabar dan menerimanya. Tetapi, coba diingat lagi bahwa di

balik kesulitan pasti ada kemudahan. Setiap tangisan pasti akan ada sebuah

senyuman. Berbagai tantangan dan hambatan hidup yang dijumpai manusia

terkadang sangat berat. Pada dasarnya semua yang terjadi itu bisa baik dan

bisa buruk. Tinggal dari sisi mana seseorang yang memandangnya?

Ingatlah, apa pun masalah, harus tetap dalam kesabaran. Orang sabar tidak

hanya bersikap lapang dada saat menghadapi kesulitan dan musibah, tetapi

Page 129: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

115

juga teguh pendirian (istiqamah) dalam memperjuangkan kebenaran serta

selalu dinamis dan optimis dalam meraih masa depan yang lebih baik dan

bermakna (Elfanany, 2013: 21-24).

Page 130: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

116

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian kitab Diwan Al-Imam Asy-

Syafi‟i dengan kajian berupa konsep sabar dalam menuntut ilmu, maka

penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Garis besar isi kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i

Kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i adalah sebuah kitab yang

merangkum syair-syair Imam Syafi‟i. Bait-bait syair dalam kitab

tersebut kurang lebih berjumlah 802 bait dari 320 qashidah

(himpunan/topik) yang dirangkum dalam 20 qafiyah (bab). Sebagian

besar syair-syair Imam Syafi‟i menceritakan tentang moral dan nasehat

serta refleksi dari keadaan masyarakat saat itu, sekaligus mencerminkan

gambar diri sang Imam. Dan kompilasi kitab Diwan Al-Imam Asy-

Syafi‟i dilakukan oleh murid-murid sang Imam secara turun-temurun,

terbukti dengan adanya kitab-kitab syair Imam Syafi‟i tersebut dalam

berbagai versi.

2. Konsep sabar dalam menuntut ilmu pada kitab Diwan Al-Imam Asy-

Syafi‟i

Beberapa bait syair Imam Syafi‟i dalam kitab Diwan Al-Imam

Asy-Syafi‟i tersebut, memberikan nasehat kepada para penuntut ilmu

agar sabar dalam menghadapi sikap pendidik, sabar dalam menjalani

waktu menuntut ilmu yang lama, sabar dalam menyiapkan biaya yang

Page 131: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

117

cukup, sabar dalam perantauan, sabar dalam berkawan, sabar dalam

menghindari hawa nafsu dan meninggalkan maksiat.

3. Relevansi dan implikasi konsep sabar dalam menuntut ilmu pada kitab

Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i di era modern

Para penuntut ilmu di masa lampau tidaklah sama dengan para

penuntut ilmu di masa kini yang telah dimanjakan oleh berbagai

kemudahan. Di masa salafus shaleh para penuntut ilmu terbiasa dengan

lingkungan yang keras dalam mencari ilmu. Semestinya, para penuntut

ilmu masa kini malu dan minder dengan kesungguhan dan kegigihan

para penuntut ilmu dahulu dalam mencari ilmu. Maka, sangat relevan

jika para penuntut ilmu di masa kini mencontoh para penuntut ilmu

dahulu dengan mengabaikan segala hambatan dan tetap terus berusaha

hingga mencapai target yang diinginkan, sebab ilmu dan pendidikan itu

tidak ada yang instan. Dan tentu sangat direkomendasikan apabila

konsep sabar dalam menuntut ilmu pada kitab Diwan Al-Imam Asy-

Syafi‟i ini diterapkan pada pendidikan masa kini, meninjau betapa

pentingnya menanamkan perilaku sabar dalam menuntut ilmu yang

harus dilakukan sejak dini untuk membentuk pribadi Islami yang

berakhlak mulia.

B. Saran

Setelah melakukan kajian tentang sabar dalam menuntut ilmu pada

kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i, penulis ingin menyampaikan beberapa

saran, antara lain:

Page 132: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

118

1. Bagi orang tua

Alangkah baiknya selalu memberikan semangat, dukungan,

kasih sayang, serta pengawasan terhadap anak-anaknya agar mereka

selalu terdukungi serta semangat dalam kehidupan sehari-hari, baik

dalam menuntut ilmu mau pun sebelum dan setelahnya. Tanamkan

selalu pendidikan akhlak kepada anak-anak, sehingga anak-anak

terbiasa dengan nilai kesabaran terutama menjalani sabar dalam

menuntut ilmu dan menjadi anak yang penyabar, tidak terburu-buru

dengan selalu mengambil jalan pintas dan instan.

2. Bagi para penuntut ilmu

Diharapkan karya ini menjadi tambahan wacana baru bagi para

penuntut ilmu untuk meningkatkan kualitas pendidikan akhlak dengan

mengamalkan konsep sabar dalam menuntut ilmu yang terdapat dalam

kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i ini. Ada pun saran penulis terhadap

sekian sabar dalam menuntut ilmu tersebut, hendaknya para penuntut

ilmu dapat menerapkan perilaku sabar dalam menghadapi sikap

pendidik, sabar dalam menjalani waktu menuntut ilmu yang lama, sabar

dalam menyiapkan biaya yang cukup, sabar dalam perantauan, sabar

dalam berkawan, sabar dalam menghindari hawa nafsu dan

meninggalkan maksiat. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh para

penuntut ilmu dahulu. Dan alangkah baiknya apa pun yang terjadi saat

menuntut ilmu, tetaplah semangat, ikhlas, dan sabar dalam

menjalaninya.

Page 133: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

119

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil dari analisis tentang kajian konsep sabar dalam menuntut

ilmu pada kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i ini belum sepenuhnya bisa

dikatakan sempurna. Sebab, tidak menutupi kemungkinan masih

banyak kekurangan di dalamnya sebagai akibat dari keterbatasan waktu,

sumber rujukan, metode, pengetahuan, dan ketepatan analisis yang

dimiliki penulis. Oleh karena itu, alangkah baiknya peneliti selanjutnya

untuk dapat mengkaji ulang hasil penelitian ini secara lebih kritis,

komprehensif, dan sempurna.

Page 134: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Jamil. 1994. Seratus Muslim Terkemuka. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Aisyah, Rina. 2015. Etika Menuntut Ilmu dalam Al-Qur‟an Surat Al-Kahfi

Ayat 69-78 Tafsir Al-Maraghiy dan Tafsir Al-Misbah (Studi

Komparatif). Skripsi tidak diterbitkan. Ponorogo: Program Studi

Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo.

Al-Fayumi, Muhammad Ibrahim. 2009. Imam Syafi‟i: Pelopor Fikih dan

Sastra. Jakarta: Erlangga.

Al-Jamal, M. Hasan. 2006. Biografi 10 Imam Besar. Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar.

Al-Jauziyyah, Ibn Qayyim. 2005. Kemuliaan Sabar dan Keagungan Syukur.

Yogyakarta: Mitra Pustaka.

_______________________. 2010. Membeli Surga dengan Sabar &

Syukur. Yogyakarta: Golden Books.

Al-Jazairy, Abu Bakar. 2001. Ilmu dan Ulama: Pelita Kehidupan Dunia dan

Akhirat. Jakarta: Pustaka Azzam.

Al-Minsyawi, Muhammad Shiddiq. 2009. 101 Kisah Imam Syafi‟i.

Surakarta: Rahma Media Pustaka.

Al-Musthawi, Abdurrahman. 2005. Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i. Beirut: Dar

Al-Ma‟rifah.

Anam, Saiful. 2016. Imam Al-Shafi‟i dan Pesantren. Jurnal Dirosat

(Pendidikan Islam), (Online), Vol. 1, No. 1,

(http://ejournal.idia.ac.id/, diakses 28 November 2017).

Angelia, Yeni & In‟amul Hasan. 2017. Merantau dalam Menuntut Ilmu

(Studi Living Hadis oleh Masyarakat Minangkabau). Jurnal Living

Hadis, (Online), Vol. 2, No. 1, (http://ejournal.uin-suka.ac.id/,

diakses 16 November 2018).

Arianto, Ahmad Khoironi. 2013. Metafora dalam Puisi Imam Syafi`i. Tesis

tidak diterbitkan. Yogyakarta: Program Studi Pascasarjana

Universitas Gadjah Mada (UGM).

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Asma, Ummu. 2010. Dahsyatnya Kekuatan Sabar. Jakarta: Belanoor.

Page 135: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

Asy-Syurbasi, Ahmad. 1991. Sejarah dan Biografi Imam Empat Mazhab.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Azka FM, Abu. 2012. Mengubah Musibah Menjadi Nikmat. Yogyakarta:

Citra Risalah.

Effendy, Yudy. 2012. Sabar & Syukur: Rahasia Meraih Hidup Supersukses.

Jakarta: Qultum Media.

Elfanany, Burhan. 2013. Rahasia Dahsyat di Balik Keajaiban Sabar, Syukur

& Shalat. Yogyakarta: Pinang Merah Publisher.

El-Sutha, Saiful Hadi. 2009. Seri Perkaya Hati 8: Mau Gak Rugi Lagi?

Banyakin Sabar!. Jakarta: Erlangga.

Fahmi, Ari Khairurrijal & Nuruddin. 2014. Nilai Pendidikan Akhlak dalam

Syair Imam Al-Syafi‟i (Kajian Struktural Genetik). Jurnal

Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, (Online), Vol. 1,

No. 2, (http://journal.uinjkt.ac.id/, diakses 28 November 2017).

Hadi, Sutrisno. 1987. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan

Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.

Hartanto, Ihsan. 2012. Dahsyatnya 4 Kekuatan Mahadahsyat: Motivasi Diri

dengan Ikhlas, Sabar, Syukur & Do‟a. Yogyakarta: In AzNa Books.

Hasan, Abdillah F. 2009. Setengah Syukur, Setengah Sabar. Jogjakarta:

Diva Press.

Hikmah, Nur. 2014. Moderasi Imam Syafi‟i antara Ahlul Ra‟yi dan Ahlul

Hadis. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Jurusan Perbandingan

Mazhab dan Hukum UIN Alauddin.

Http://www.penerbitzaman.com/celah/86/gambar-diri-imam-syafi‟i-dalam -

syair (diakses 07 Oktober 2018).

Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Jakarta: Pusat Bahasa.

Khan, Muhammad Mojlum. 2012. 100 Muslim Paling Berpengaruh

Sepanjang Sejarah. Jakarta: Noura Books (PT Mizan Publika).

Lubis, Zulfahmi. 2016. Kewajiban Belajar. Jurnal Ihya‟ Al-Arabiyah,

(Online), Vol. 6, No. 2, (http://jurnal.uinsu.ac.id/, diakses 16

November 2018).

Maghfirah, Muflihatul. 2014. Etika Menuntut Ilmu (Studi Buku Kitab Al-

„Ilmu Karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-„Utsaimin). Skripsi

Page 136: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

tidak diterbitkan. Jakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif

Hidayatullah.

Mulyono. 2009. Kedudukan Ilmu dan Belajar dalam Islam. Jurnal Tadris,

(Online), Vol. 4, No. 2, (http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/,

diakses 16 November 2018).

Muttaqien, M. Habibi. 2014. Etika Bagi Penuntut Ilmu Perspektif Kitab

Alaalaa (Kajian atas Kitab Alaalaa: Syair Alaalaa dan Nadham

Ta‟lim). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Pendidikan

Agama Islam UIN Maulana Malik Ibrahim.

Noer, M. Fadholi. 2014. Menuntut Ilmu Sebagai Transformasi Perubahan

Paradigma. Jurnal Qathruna, (Online), Vol. 1, No. 1,

(http://jurnal.uinbanten.ac.id/, diakses 16 November 2018).

Pramono, Teguh. 2012. 100 Muslim Terhebat Sepanjang Masa. Jogjakarta:

Diva Press.

Prayoga, Anggi., Arifah Hawa., & Koimah. 2015. Makalah: Kewajiban

Menuntut Ilmu, (Online), (http://www.academia.edu/, diakses 16

November 2018).

Ratna, Qori. 2014. 100 Ilmuwan Muslim: Para Pelopor Sains Modern.

Klaten: Galmas Publisher.

Ridlo, Abdullah. 2017. Kompleksitas Gaya Bahasa Diwan Al-Imam Asy-

Syafi‟i (Studi Analisis Stilistika). Tesis tidak diterbitkan.

Yogyakarta: Program Studi Interdisciplinary Islamic Studies (IIS)

Konsentrasi Ilmu Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga.

Sati, Pakih. 2014. Jejak Hidup dan Keteladanan Imam 4 Mazhab.

Yogyakarta: Kana Media.

Soebachman, Adiba A. 2012. Rahasia 5 Kekuatan Sapu Jagad. Yogyakarta:

Syura Media Utama.

____________________. 2014. 6 Spirit Mahadahsyat: Ikhlas, Tawakal,

Sabar, Syukur, Doa, Zikir. Yogyakarta: Syura Media Utama.

Suryabrata, Sumadi. 1995. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Suwaidan, Tariq. 2015. Biografi Imam Syafi‟i. Jakarta: Zaman.

Syafaruddin., Candra Wijaya., & Ahmad Syukri Sitorus (Eds.). 2015.

Peningkatan Kontribusi Manajemen Pendidikan dalam

Pengembangan Sumber Daya Manusia Berkualitas untuk

Page 137: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

Membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN. Medan: Perdana Publishing.

Syukur, Abdul. 2013. Dahsyatnya Sabar, Syukur & Ikhlas: Rahasia Hidup

Sukses dan Bahagia. Jogjakarta: Sabil.

Syurbashi, Ahmad. 2006. Biografi Empat Imam Mazhab. Solo: Media

Insani Press.

Thabrani, Abdul Mukti. 2006. Mahkota Sastra Imam Syafi‟i (Menyingkap

Sisi Lain Kepenyairan Sang Imam). Jurnal Bahasa dan Sastra,

(Online), Vol. 2, Thn. 1, (http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/,

diakses 28 November 2017).

Yanggo, Huzaemah Tahido. 1997. Pengantar Perbandingan Mazhab.

Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Yiyin. 2016. Iman Merekah di Bulan Berkah: Memancarkan Cahaya Ilmu.

Majalah Muslimah Aisyah, Edisi 1, Vol. 1, No. 1, hlm. 28-29.

Zainudin, Akbar. 2012. Hasanah Dunia Akhirat: Rahasia Sukses

Berdasarkan Energi Doa Sapu Jagat. Bandung: Mizania.

Zarzour, Na‟im. 2014. Kitab Diwan Al-Imam Asy-Syafi‟i. Beirut: Dar Al-

Kotob Al-Ilmiyah.

Page 138: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

LAMPIRAN

Page 139: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

DAFTAR SATUAN KREDIT KEGIATAN

(SKK)

Nama : Vega Febriani Sawitri

NIM : 111-14-280

Fakultas/Jurusan : Tarbiyah/PAI (Pendidikan Agama Islam)

Dosen Pembimbing Akademik : Dr. Miftahuddin, M.Ag.

NO. NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN SEBAGAI NILAI

1. OPAK STAIN Salatiga 2014

dengan tema “Aktualisasi

Gerakan Mahasiswa yang

Beretika, Disiplin, dan Berfikir

Terbuka”

18-19 Agustus

2014

Peserta 3

Page 140: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

2. OPAK Jurusan Tarbiyah

STAIN Salatiga 2014 dengan

tema “Aktualisasi Pendidikan

Karakter Sebagai Pembentuk

Generasi yang Religius,

Educative, dan Humanis”

20-21 Agustus

2014

Peserta 3

3. Orientasi Dasar Keislaman

(ODK) dengan tema

“Pemahaman Islam Rahmatan

Lil „Alamin sebagai Langkah

Awal Menjadi Mahasiswa

Berkarakter” di selenggarakan

oleh LDK dan ITTAQO STAIN

Salatiga

21 Agustus 2014 Peserta 2

4. Workshop Enterpreneurship

dengan tema “Menanamkan

Nilai-Nilai Jiwa

Kewirausahaan Mahasiswa

yang Kreatif dan Inovatif” di

selenggarakan oleh KSEI dan

SSC STAIN Salatiga

22 Agustus 2014 Peserta 2

Page 141: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

5. Achievement Motivation

Training (AMT) dengan tema

“Dengan Semangat

Menyongsong Prestasi” di

selenggarakan oleh CEC dan

JQH STAIN Salatiga

23 Agustus 2014 Peserta 2

6. Library User Education dengan

tema “Pendidikan Pemustaka”

di selenggarakan oleh UPT

Perpustakaan STAIN Salatiga

28 Agustus 2014 Peserta 2

7. English Friendship Camp

(EFC) CEC STAIN Salatiga

dengan tema “CEC is the Best

Way for Great Generation”

27-28 September

2014

Peserta 3

8. Study Club Held by Division of

Education and Linguistic CEC

STAIN Salatiga

07 Desember 2014 Peserta 2

Page 142: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

9. Talkshow dengan tema

“Ciptakan Karakter Mahasiswa

Religius dan Berakhlaq Mulia”

di selenggarakan oleh Al-

Khidmah Kampus Kota

Salatiga

19 September 2014 Peserta 2

10. Masa Ta‟aruf (MASTA) IMM

dengan tema “Membentuk

Pribadi, Kembangkan Diri,

Lahirkan Potensi” di

selenggarakan oleh Pimpinan

Cabang IMM Kota Salatiga

26 September 2014 Peserta 2

11. Bedah Buku “Membidik

Bintang” di selenggarakan oleh

LDK STAIN Salatiga

01 Oktober 2014 Peserta 2

12. Training UTS “SIBA-SIBI”

Semester Ganjil Tahun 2014 di

selenggarakan oleh CEC dan

ITTAQO STAIN Salatiga

24-25 Oktober

2014

Peserta 3

Page 143: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

13. Sarasehan dan Donor Darah

dengan tema “Berkarya Sesuai

Potensi” di selenggarakan oleh

Pimpinan Cabang IMM

Salatiga

27 Oktober 2014 Peserta 2

14. Talkshow dengan tema “Beauty

and Islamic Fashion” di

selenggarakan oleh Ma‟had

Putri STAIN Salatiga

08 November 2014 Peserta 2

15. Talkshow Pra Nikah dengan

tema “Menjemput Jodoh

Impian” di selenggarakan oleh

RKI (Rumah Keluarga

Indonesia) Kota Salatiga dan

LDK STAIN Salatiga

09 November 2014 Peserta 2

16. PERBASIS (Perbandingan

Bahasa Arab Bahasa

Inggris)/CEA (Comparison

English Arabic) di

selenggarakan oleh CEC dan

ITTAQO STAIN Salatiga

27 November 2014 Peserta 2

Page 144: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

17. Seminar Nasional dengan tema

“Perlindungan Hukum

Terhadap Usaha Mikro

Menghadapi Pasar Bebas

Asean” di selenggarakan oleh

HMPS STAIN Salatiga

15 Desember 2014 Peserta 8

18. Seminar Nasional dengan tema

“Aktualisasi Bahasa Arab untuk

Membentuk Karakter Bangsa

yang Bermartabat” di

selenggarakan oleh ITTAQO

STAIN Salatiga

10 Juni 2015 Peserta 8

19. Program MA‟HAD

MAHASISWA selama 1 tahun

28 Agustus 2014-

01 Juli 2015

Peserta 8

20. Ibtida‟ LDK IAIN Salatiga

dengan tema “Ikat Hati, Bina

Diri, Songsong Teladan Sejati”

03-04 Oktober

2015

Peserta 2

Page 145: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

21. Seminar Pendidikan dengan

tema “Menciptakan Metode

Pendidikan Agama Islam yang

Ideal dalam Proses

Membebaskan dan

Memerdekakan Manusia” di

selenggarakan oleh HMJ PAI

IAIN Salatiga

12 November 2015 Peserta 2

22. Seminar Nasional dengan tema

“Muslimah Sejati Bertabur

Inspirasi” di selenggarakan

oleh LDK IAIN Salatiga

29 November 2015 Peserta 8

23. Seminar Nasional dengan tema

“Implementasi Nilai-Nilai

Pancasila sebagai Benteng

dalam Menolak Gerakan

Radikalisme” di selenggarakan

oleh Dewan Mahasiswa IAIN

Salatiga

10 Februari 2016 Peserta 8

Page 146: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

24. Training Kader (TEKAD) 1

LDK IAIN Salatiga dengan

tema “Peneguhan Karakter

Dakwah Mewujudkan Generasi

Rabbani”

01-02 April 2016 Peserta 2

25. Seminar Nasional dalam rangka

Milad LDK IAIN Salatiga ke-

14 dengan tema “Esensi

Dakwah Kontemporer”

21 Mei 2016 Panitia 8

26. Seminar Nasional dengan tema

“LGBT dalam Perspektif

Psikologi dan Kesehatan” di

selenggarakan oleh PIK

Sahajasa

26 Mei 2016 Peserta 8

27. Seminar Nasional dengan tema

“Indonesia Budayaku Indonesia

Warisanku (SALATIGA KOTA

PUSAKA)” di selenggarakan

oleh HMJ PGMI

02 Juni 2016 Peserta 8

Page 147: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

28. Seminar Internasional dalam

rangka kegiatan Festival

Solidaritas untuk Petani

Indonesia dengan tema “Petani

Untuk Negeri” di selenggarakan

oleh BPH

24 September 2016 Peserta 2

29. Seminar Nasional Achievement

Motivation Training (AMT)

dengan tema “Solusi Cerdas,

Sukses Akademis, dan

Organisasi” di selenggarakan

oleh LDK IAIN Salatiga

01 Oktober 2016 Panitia 8

30. Seminar Nasional dengan tema

“Ya Allah, I‟m Falling in Love”

di selenggarakan oleh LDK

IAIN Salatiga

26 November 2016 Panitia 8

31. Seminar Online via WhatsApp

Grup NOBAR (Nongkrong

Online Bareng) “Beasiswa

ICCR India” di selenggarakan

oleh Rumah Belajar „Aku Bisa‟

03 Desember 2016 Peserta 2

Page 148: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

32. Seminar Online via WhatsApp

Grup Cerita Ilmu Discuss

dengan tema ”Menulis Essay

yang Baik dan Memenangkan

Kompetisi Essay” di

selenggarakan oleh Cerita Ilmu

15 Desember 2016 Peserta 2

33. Seminar Online via WhatsApp

Grup Forum Penulis Inspiratif

(FPI) dengan tema “Creative

Writers and Best Creations” di

selenggarakan oleh Forum

Penulis Inspiratif

26 Februari 2017 Peserta 2

34. SK Pengangkatan Pengurus

LDK Fathir Ar-Rasyid IAIN

Salatiga oleh Rektor IAIN

Salatiga

27 Februari 2017 Pengurus 4

Page 149: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

35. Seminar Internasional dengan

tema “Be Global Citizen

through Non Formal Learning

in Internasional Voluntary

Service: Another Way to Go

Abroud” di selenggarakan oleh

KKI IAIN Salatiga dan GREAT

(Gerakan Kerelawanan

Internasional)

04 April 2017 Peserta 8

36. Pelantikan Pengurus Cabang

dan Kohati HMI Cabang

Salatiga Periode 2017/2018 dan

Seminar Nasional dengan tema

“Kontekstualisasi Peran HMI:

Peneguhan Kembali Ikhtiar

Perjuangan HMI dalam Rangka

Mengawal Kemaslahatan Umat

dan Bangsa”

29 Agustus 2017 Peserta 2

37. Seminar Nasional dengan tema

“Strategi Pemberdayaan

Masyarakat Menuju Desa

17 November 2017 Peserta 8

Page 150: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.
Page 151: KONSEP SABAR DALAM MENUNTUT ILMU PADA KITAB DIWAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5769/1/VegaFS.pdf · Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Vega Febriani Sawitri

TTL : Jakarta, 22 Februari 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : JL. H. Mair II RT. 001 RW. 004 No. 66 Kelurahan

Larangan Indah, Ciledug, Kota Tangerang

Nama Orang Tua : Muhammad Subur (Alm) dan Sutriyah

No. HP/WA : 081299685360

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : 1. TK Al-Mubaarokah Tangerang (2002)

2. SDN Sudimoro 03 Malang (2008)

3. SMP Al-Munawwariyyah Malang (2011)

4. SMA Plus Ibadurrahman Tangerang (2014)

5. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga (2019)

Salatiga, 02 Juli 2019

Penulis