digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK...

112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA DENGAN PENDEKATAN FOLDING ARCHITECTURE TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret Disusun Oleh: HARRI MULYANTO I0205075 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK...

Page 1: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA

DENGAN PENDEKATAN FOLDING ARCHITECTURE

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai

Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh:

HARRI MULYANTO

I0205075

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA

Dengan Pendekatan Folding Architecture

ABSTRAK

Setiap orang memiliki sisi kreatif. Kreativitas memberikan warna bagi

kehidupan individu seseorang mauaupun kehidupan individu disekitarnya. Dalam

mengekspresiskan sisi kreatif seseorang diperlukan suatu wadah. Ruang Publik

sebagai wadah masyarakat bertemu dan bersosialisasi memberikan banyak

manfaat warga kota. Individu-individu masyarakat kota sebagai pengguna ruang

publik dapat menggunakan ruang publik sebagai tempat mengekspresikan dirinya.

Ruang public kreatif sebagai wadah kreatifitas masyarakat di Indonesia pada

umumnya dan kota Jakarta pada khususnya memberikan fasilitas bagi masyarakat

baik sebagai fungsi ruang publik secara umum dan fasilitas kreatif bagi para

pelaku seni dan masyarakat sekitar. Wadah ini nantinya menjadi tempat

pengembangan kreativitas dan pengenalan seni bagi masyarakat.

Jakarta sebagai kota besar di Indonesia menjadi tempat dari segala pusat

kegiatan. Jakarta sebagai kota besar seharusnya dipenuhi oleh ruang-ruang publik.

Dalam hiruk pikuknya kota Jakarta, masyarakat Jakarta membutuhkan sebuah

wadah untuk bisa merelaksasikan hidupnya dari aktifitas yang sibuk. Selain

sebagai wadah berkumpul dan bersosialisasi ruang publik Jakarta juga bermanfaat

terhadap ekosistem kota.. Ruang publik kreatif Jakarta berusaha mewujudkan

semua itu dalam keterbatasan lahan di Jakarta. Folding Architecture sebagai

metode desain diterapkan untuk mengakomodasi permasalah dalam perancangan.

Berupaya menciptakan perpaduan yang halus antara banguanan fasilitas kreatif

dengan plasa,taman, dan lingkungan sekitar.

Kata kunci: Ruang publik, kreatif, Jakarta, folding architecture

Page 3: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

CREATIVE PUBLIC SPACE IN JAKARTA

With Folding Architecture Approach

ABSTRACT

Everyone has a creative side. Creativity gives the color of one's individual

life and the lives of individuals around. . In the creative side mengekspresiskan

someone needed a place. Public space as a place to meet people and socialize

provides many benefits citizens. Individuals as users of urban public space can

use public space as a place to express themselves. Creative public space as a

place for creative people in Indonesia in general and in particular the Jakarta

city provide facilities for the community both as a function of public space in

general and creative facilities for performers and community around. This facility

will be a place of creativity development and introduction of art to society.

Jakarta as Indonesia's big cities become places of all center activities.

Jakarta as a great city should be met by the public spaces. In the hustle and bustle

of the city of Jakarta, the Jakarta needs a place to relax from the activities of a

busy life. In addition to gather place and socialize as a public space is also

beneficial to the ecosystem of Jakarta city. Jakarta creative public space trying to

realize all of that in the limited space in Jakarta. Folding Architecture as a design

method is applied to accommodate problems in the design. Attempting to create a

subtle blend of creative facility buildings with plazas, parks, and environment.

Key words: Public space, creative, Jakarta, folding architecture

Page 4: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Pengertian Judul ……………………………………………………………… 1

B. Latar Belakang ……………………………………………………………….. 1

C. Permasalah dan Persoalan

B.1 Permasalahan …………………………………………………………….. 4

B.2 Persoalan …………………………………………………………………. 4

D. Tujuan dan Sasaran

C.1 Tujuan ……………………………………………………………………. 4

C.2 Sasaran …………………………………………………………………… 4

E. Lingkup dan Batasan Perencanaan dan Perancangan

E.1 Lingkup Perencanaan dan Perancangan …………………………………. 5

E.2 Batasan Perencanaan dan Perancangan ………………………………….. 5

F. Metode Perencanaan dan Perancangan

F.1 Pengumpulan Data ……………………………………………………….. 5

Halaman Judul

Lembar Pengesahan

Ucapan Terima Kasih

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Gambar

Lampiran

Page 5: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

F.2 Analisa Data ……………………………………………………………... 6

F.3 Merumuskan Konsep …………………………………………………….. 6

G. Sistematika Penulisan ……………………………………………………………. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Ruang Publik

A.1 Pengertian Ruang Publik ………………………………………………... 9

A.2 Fungsi dan Peran Ruang Publik …………………………………………. 9

A.3 Karakteristik Ruang Publik ……………………………………………… 10

B. Ruang Terbuka Hijau

B.1 Pengertian Ruang Terbuka Hijau ………………………………………… 13

B.2 Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau ………………………………………… 13

B.3 Fungsi Ruang Terbuka Hijau …………………………………………….. 14

B.4 Karakteristik Ruang Terbuka Hijau ……………………………………… 15

C. Kegiatan Kreatif di Ruang Publik ……………………………………………. 16

D. Folding Arsitektur

D.1 Sejarah Singkat Folding Arsitektur ……………………………………… 19

D.2 Folding Sebagai Metode Generatif Dalam Desain Arsitektur …………… 20

E. Preseden

E.1 Yokohama Port Terminal ………………………………………………… 25

E.2 Agora Theatre ……………………………………………………………. 27

E.3 Minicity Theme Park Building Antalya …………………………………. 28

F. Hubungan Ruang Publik Kreatif, Folding Arsitektur dan Kota Jakarta ……… 29

Page 6: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III LOKASI PERANCANGAN

A. Tinjauan Kota Jakarta Sebagai Lokasi Perancangan

A.1 Keadaan Geografis dan Klimatologis …………………………………… 33

A.2 Batasan dan Potensi Kota Jakarta ……………………………………….. 34

A.3 Rencana Pemanfaatan Ruang Kota Jakarta ……………………………… 36

A.4 Regulasi Kebutuhan Fasilitas Umum di Kota Jakarta …………………... 37

A.5 Kebijakan Ruang Publik Jakarta ………………………………………… 38

A.6 Kebijakan Ruang Terbuka Hijau Jakarta ………………………………... 39

B. Jakarta Sebagai Lokasi Ruang Publik Kreatif

B.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi Site ………………………………….. 40

B.2 Proses Pemlihan Site ……………………………………………………. 40

BAB IV ANALISA PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

A. Analisa Peruangan

A.1 Analisa Kegiatan ………………………………………………………... 41

A.2 Analisa Pola Kegiatan ………………………………… ……………….. 42

A.3 Analisa Kebutuhan Ruang ……………………………………………… 45

A.4 Analisa Besaran Ruang …………………………………………………. 47

B. Analisa Site

B.1 Analisa Penentuan Lokasi …………………………………………….. 53

B.2 Analisa Pengolahan Tapak ……………………………………………. 56

C. Analisa Tampilan Bangunan

C.1 Analisa Bentuk Bangunan………………………………………………. 62

C.2 Analisa Warna Bangunan ……………………………………………... . 68

D. Analisa Sistem Bangunan

Page 7: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D.1 Analisa Struktur Bangunan ……………………………………………. 69

D.2 Analisa Bahan Bangunan ……………………………………………… 75

D.3 Analisa Pencahayaan …………………………………………………... 76

D.4 Analisa Penghawaan …………………………………………………... 79

D.5 Analisa Utilitas ………………………………………………………… 79

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

A. Konsep Peruangan

A.1 Konsep Kegiatan ………………………………………………………... 89

A.2 Konsep Besaran dan Kebutuhan ruang ..................................................... 89

B. Konsep Lokasi dan Site Terpilih …………………………………………….. 92

C. Konsep Tampilan Banguanan

B.1 Konsep Bentuk Bangunan ………………………………………………. 96

B.3 Konsep Warna Bangunan ………………………………………………. 96

D. Konsep Sistem Bangunan

D.1 Konsep Struktur Bangunan ……………………………………………… 97

D.2 Konsep Bahan Bangunan ………………………………………………... 97

D.3 Konsep Pencahayaan ……………………………………………………. 97

D.4 Konsep Penghawaan ……………………………………………………. 98

D.5 Konsep Utilitas ………………………………………………………….. 98

Page 8: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Kebutuhan ruang 48

Tabel 4.2 Besaran ruang 52

Tabel 4.3 Rekapitulasi besaran ruang 53

Tabel 4.4 Persyaratan pemilihan site 55

Tabel 4.5 Mengenai system pemadaman dan bahan yang digunakan 87

Tabel 5.1 Kebutuhan dan besaran ruang 90

Tabel 5.2 Kebutuhan dan besaran ruang 90

Tabel 5.3 Kebutuhan dan besaran ruang 90

Tabel 5.4 Kebutuhan dan besaran ruang 90

Tabel 5.5 Rekapitulasi kebutuhan besaran ruang 91

Page 9: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hunting Kota Tua 18

Gambar 2.2 Latihan music klasik di Taman Suropati 18

Gambar 2.3 Proses transformasi folding 21

Gambar 2.4 Algoritma dalam Folding 22

Gambar 2.5 Hubungan ruang akibat pelipatan 23

Gambar 2.6 Diagram spasial,structural dan organisasional dari proses folding

24

Gambar 2.7 Eksterior dan interior Yokohama Port Terminal 26

Gambar 2.8 Eksterior dan Interior Agora Theatre 28

Gambar 2.9 Eksterior dan Interior Minicity Theme Park Building Antalya 29

Gambar 3.1 Peta wilayah jakarta 33

Gambar 4.1 Peta Rencana Struktur dan Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta 54

Gambar 4.2 Folding phase 63

Gambar 4.3 Tahapan pelipatan 64

Gambar 4.4 Tahapan pelipatan pertama 64

Gambar 4.5 Tahapan pelipatan kedua 65

Gambar 4.6 Tahapan pelipatan ketiga 65

Gambar 4.7 Tahapan pelipatan keempat 66

Gambar 4.8 Hasil dari proses evaluasi 67

Gambar 4.9 Padu padan warna primer pada interior Agora Theater 69

Gambar 4.10 Warna natural pembentuk struktur pada Minicity Theme Park Antalya

69

Gambar 4.11 Bagian lipatan yang digunakan sebagai struktur 70

Gambar 4.12 Penerapan shear wall sebagai hasil dari sebuah lipatan 71

Gambar 4.13 Bagian atap menggunakan struktur tertentu 71

Gambar 4.14 Analisa lipatan kertas yang digunakan sebagai struktur atap 72

Gambar 4.15 Penerapan folding plate pada struktur atap pada Yokohama Port Terminal

72

Gambar 4.16 Bentuk struktur yang diusulkan oleh FOA 73

Gambar 4.17 Jenis sambungan dan proses penyambungan dengan paku HILTI

73

Gambar 4.18 Bentuk rangka folded plate 74

Gambar 4.19 Proses fabrikasi dan perakitan pada site 74

Page 11: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 4.20 Beton sebagai bahan pembentuk struktur 75

Gambar 4.21 Baja dan kaca sebagai dinding bangunan 75

Gambar 4.22 Penerapan kayu pada permukaan bangunan 76

Gambar 4.23 Lampu taman berbentuk ranting pohon 77

Gambar 4.24 Lampu LED pada permukaan plasa 77

Gambar 4.25 Bangku taman dengan lampu 78

Gambar 4.26 Penggunaan dinding kaca 78

Gambar 4.27 Void akibat dari hasil pelipatan 79

Gambar 4.28 Skema analisa jaringan listrik 80

Gambar 4.29 Skema analisa jaringan komunikasi 81

Gambar 4.30 Skema analisa aliran air bersih artesis 82

Gambar 4.31 Skema analisa aliran air bersih PDAM 82

Gambar 4.32 Skema analisa aliran air kotor cair 83

Gambar 4.33 Skema analisa aliran air kotor lemak 83

Gambar 4.34 Skema analisa aliran air kotor padat 83

Gambar 4.35 Skema analisa system sanitasi air hujan 84

Gambar 4.36 Skema pembuangan sampah 84

Gambar 4.37 Skema pembuangan sampah 85

Gambar 4.38 Skema analisa system CCTV 85

Gambar 4.39 Bagan system penanggulangan bahaya kebakaran 88

Gambar 5.1 Site 92

Gambar 5.2 Skema system air bersih 99

Gambar 5.3 Skema system air kotor pada bangunan 99

Gambar 5.4 Skema konsep system pencahayaan 100

Gambar 5.5 Skema sumber listrik dari PLN 100

Gambar 5.6 Skema sumber listrik dari genset 100

Gambar 5.7 Skema sumber listrik gabungan dari PLN dan genset 100

Page 12: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN JUDUL

Ruang Publik Kreatif Di Jakarta Dengan Pendekatan Folding Architecture

memiliki penjelasan sebagai berikut:

“Ruang dalam suatu kawasan yang di pakai masyarakat Jakarta untuk

melakukan kegiatan bersosialisasi dan juga berfungsi sebagai ruang kreatif dalam

upaya mewujudkan program Pemprov DKI “Kota Kreatif Jakarta Punya” dengan

pendekatan metode lipatan-lipatan kertas untuk mendapatkan bentuk massa bangunan.

B. LATAR BELAKANG

Jakarta belum dapat memenuhi kebutuhan akan ruang publik,Sebagai

perbandingan Jakarta hanya mampu menerapkan rasio yang terkait dengan pelayanan

fasilitas olahraga outdoor sebesar 0.55m2/penduduk, sedangkan kota-kota di Jepang

adalah 5m2/penduduk. Disisi lain kondisi ruang publik yang ada di Jakarta tidak

terawat dan berubah fungsi, misalnya secara fisik tersedia, namun masyarakat tidak

dapat memanfaatkannya dengan baik dan leluasa, baik itu karena alasan keamanan

maupun kenyamanan, misalnya karena menjadi tempat berkumpulnya para pelaku

kriminal.

Disisi lain Kota Jakarta juga memerlukan kecukupan ruang terbuka hijau

(RTH), karena luasan RTH di Jakarta belum memenuhi luasan ideal RTH sebuah

kota sebesar 30% dari luas wilayahnya. Sementara itu, luas RTH di lapangan

diperkirakan hanya mencapai 9,04 persen. Keadaan ini diperburuk dengan ketidak

konsistenan dan ketidak profesionalan pemerintah dalam pengelolaan dan penanganan

Page 13: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

RTH. Pemprov DKI tidak berdaya mengembalikan fungsi RTH yang berubah

menjadi Plaza Senayan, Hotel Mulia. Padahal ruang terbuka hijau memberikan

memberikan manfaat yang besar terhadap kota terutama manfaat ekologis.

Ruang public Jakarta memiliki nilai positif dan negative akan keberadaannya.

Nilai positifnya yaitu taman Suropati digunakan akan sebagai tempat berkumpul

untuk berlatih music, dan kawasan Kota Tua yang digunakan objek foto bagi para

fotografer. Nilai negatif yaitu kawasan monas sering digunakan para pemuda dan

pemudi untuk berpacaran dan banyaknya ruang-ruang public yang digunakan untuk

para PKL. Muncul juga fenomena para seniman ingin memamerkan karyanya di

ruang publik, karena dapat secara langsung menyampaikan pesan dari karya tersebut

kepada masyarakat. Ruang public kreatif harus dapat menginspirasi penggunanya

melahirkan ide-ide kreatif dan mampu menjadi tempat dipamerkan hasil-hasil karya

kreatif sehingga mendapatkan apresiasi langsung dari masyarakat

Pada tanggal 13 Maret 2010 Jakarta mencanangkan diri sebagai Kota Kreatif.

Hal ini ditandai dengan adanya acara ‘Kota Kreatif Jakarta Punya’ yg diadakan di

Museum Fatahillah Jakarta. Harapannya ialah semakin banyak ruang kreatif di ruang

publik Jakarta. Program ruang kreatif membuka wawasan warga Jakarta tentang ruang

kreatif dan memperluas pemahaman terhadap apa yang disebut panggung, kanvas,

atau layer. Intinya, menyadarkan khalayak bahwa menjadi kreatif itu penting dan

menampilkan hasil karya itu tak harus di panggung konvensional yang selama ini kita

kenal.

Melihat dari permasalahan yang diutarakan diatas bahwa Kota Jakarta

kekurangan ruang public, ruang terbuka hijau dan fasilitas pendukung ruang public

dalam upaya menjadikan ruang public menjadi ruang kreatif. Perlu lahan yang luas

untuk memenuhi kebutuhan tersebut namun terkendala akan keterbatasan lahan.

Page 14: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Bagaimana bila semua kebutuhan itu terintegrasi menjadi satu, sebuah ruang public

serta fasilitas pendukungnya juga berperan sebagai ruang terbuka hijau.

Mengintegrasikan kebutuhan ruang public dan ruang terbuka hijau di Jakarta dengan

kondisi lahan yang terbatas tentu memerlukan pendekatan tertentu dalam proses

perencanaannya. Folding architecture sebagai salah satu metode desain mencoba

menjawab hal tersebut. Dalam folding architecture pengaruh yang ditimbulkan adalah

pengintegrasian segala perbedaan, kekomplesitasan serta perpecahan yang ada baik

dalam hal kontekstual maupun secara konseptual.

Secara kontekstual folding digunakan untuk mengatasi keterbatasan lahan

dalam upaya mewujudkan sebuah ruang public kreatif yang juga berperan sebagai

ruang terbuka hijau dengan menjalin antara ruang dan permukaaan, mencoba

keduanya dapat mengalir dengan halus dari bangunan ke bagian lainnya ruang

digunakan sebagai fasilitas pendukung ruang public kreatif dan permukaan digunakan

sebagai taman dan plaza/square. Secara konseptual folding digunakan untuk

mewujudkan sebuah ruang public yang menginspirasi. Folding architecture bersifat

experimental sehingga menghasilkan bentuk-bentuk arsitektural yang baru dan tidak

biasa. Bentukan ruang public kreatif yang tidak biasa ini dapat menginspirasi

penggunanya untuk melahirkan gagasan atau ide-ide kreatif.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Kota Jakarta memerlukan

ruang public kreatif yang dapat memenuhi kebutuhan akan ruang public dan ruang

terbuka hijau di Jakarta, serta berfungsi sebagai ruang kreatif bagi masyarakat kota

Jakarta dalam upaya mewujudkan program Pemprov DKI “Kota Kreatif Jakarta

Punya”.

Page 15: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

C. PERMASALAHAN DAN PERSOALAN

C.1. Permasalahan

Mewujudkan ruang publik yang juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau

di Jakarta yang dapat mengakomodasi kegiatan kreatif dengan pendekatan

desain folding architecture.

C.2. Persoalan

a. Sistem peruangan yang dapat mendukung proses kegiatan agar dapat berfungsi

maksimal.

b. Penentuan lokasi site yang tepat untuk mendukung fungsi Ruang Publik

Kreatif sebagai ruang kreatif dan ruang terbuka hijau.

c. Mendapatkan bentukan fasad yang diperoleh dari proses folding

d. Sirkulasi antar bagian ruang public kreatif yang saling terhubung.

D. TUJUAN DAN SASARAN

D.1. Tujuan

Mewujudkan konsep perencanaan dan perancangan bangunan Ruang Publik

Kreatif di Jakarta dengan pendekatan Folding architecture sebagai ruang kreatif

dan juga mampu mendukung proporsi ruang terbuka hijau di Jakarta.

D.2 Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai adalah tersusunnya suatu landasan program

perencanaan dan perancangan Ruang Publik Kreatif di Jakarta.

a. Mendapatkan program ruang yang optimal sehingga dapat menampung

seluruh kegiatan yang ada di dalamnya.

Page 16: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

b. Penentuan lokasi yang sesuai untuk Ruang Publik Kreatif dan tata kota

Jakarta.

c. Konsep tampilan bangunan dengan mengaplikasikan prinsip desain folding

architecture.

E. LINGKUP dan BATASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

E.1 Lingkup Perencanaan dan Perancangan

· Pembahasan disesuaikan dengan materi data yang diperoleh dan hal ini

menjadi kriteria dalam menentukan bentuk fisik bangunan, tata ruang,

persyaratannya dan besaran tiap ruang yang direncanakan.

· Pembahasan lain disesuaikan dengan tujuan dan sasaran yang telah

disebutkan di atas.

E.2 Batasan Perencanaan dan Perancangan

· Pembahasan dibatasi pada proses pemecahan permasalahan arsitektural yang

akan menjadi faktor penentu perumusan konsep perencanaan dan

perancangan “‘Ruang Publik Kreatif di Jakarta Dengan Pendekatan Folding

Architecture”.

F. METODE PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Untuk lebih memudahkan, metode pembahasan dibagi menjadi beberapa

tahap. Berikut adalah tahapan-tahapan yang dilakukan:

F.1 Pengumpulan Data

· Pengumpulan data-data tentang ruang public dan ruang terbuka hijau

Page 17: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

· Pengumpulan data-data tentang bangunan penunjang ruang public kreatif

seperti galeri, teater, restaurant, bar & shop.

· Pengumpulan data-data tentang Folding architecture, baik itu teori maupun

preseden bangunannya.

F.2. Analisa Data

· Menentukan macam kegiatan di ruang public

· Mengidentifikasi syarat-syarat khusus tentang bangunan ruang public kreatif

kemudian dihubungkan dengan hasil analisa kegiatan pada ruang publk

kreatif.

· Mengidentifikasi tentang kriteria-kriteria Folding architecture melalui

pengolahan teori dan preseden.

F.3. Merumuskan Konsep

· Merumuskan sintesa dari hasil korelasi antara komponen pembahasan dan

outputnya sehingga diperoleh konsep perencanaan dan perancangan yang

nantinya akan dipakai sebagai acuan /pedoman desain ‘Ruang Publik Kreatif

di Jakarta Dengan Pendekatan Folding Architecture”.

G. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB 1 PENDAHULUAN

Mengemukakan latar belakang masalah, permasalahan dan

persoalan, tujuan dan sasaran pembahasan, lingkup pembahasan,

metoda pembahasan, dan sistematika penulisan.

Page 18: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DATA

· Tinjauan pustaka tentang ruang publik (Public Space Urban Space :The

Dimension of Urban Design,Finding Lost Space:Theories of Urban Design,

Urban Space), ruang terbuka hijau (Public Space, UU No.26/2007) dan

folding architecture (Folding Architecture: Spatial Structural and

Organizational Diagrams)

· Berbagai Data yang akan ditinjau mengenai kondisi ruang publik

di Jakarta yang berkaitan dengan kegiatan kreatif masyarakat

Jakarta.

BAB III LOKASI PERENCANAAN

Meninjau perspektif kota (luas, potensi dan fungsi kota,

perencanaan umum tata ruang kota), meninjau kondisi ruang public

Jakarta dan komunitas-komunitas yang ada didalamnya yang menjadi

target desain bangunan (potensi, apresiasi masyarakat, fasilitas dan

sarana) , pemilihan site.

BAB IV ANALISA PENDEKATAN PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN

Meliputi analisa makro dan mikro dengan penjabaran analisa

non fisik yang termasuk didalamnya: pelaku, jenis dan pengelompokan

kegiatan, proses kegiatan, kebutuhan dan program ruang dan organisasi

ruang serta analisa fisik yang termasuk didalamnya: kriteria

pengolahan tapak, kriteria bentuk ruang dan bangunan,. dan kriteria

struktur, dan utilitas.

Page 19: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Mensintesakan konsep perencanaan dan perancangan yang

merupakan hasil akhir dari analisis yang selanjutnya ditransformasikan

dalam wujud desain fisik bangunan.

Page 20: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bagian ini membahas tentang ruang Publik, ruang terbuka hjau,kreativitas di ruang

public dan folding architecture serta presedennya terkait dengan ruang public.

A. RUANG PUBLIK

A.1. Pengertian Ruang Publik

Ruang publik adalah ruang dalam suatu kawasan yang di pakai masyarakat

penghuninya untuk melakukan kegiatan kontak publik ( Whyte dalam Carmona dkk.

2003)1. Ruang publik dapat berbentuk cluster maupun linier dalam ruang terbuka

maupun tertutup. Beberapa contoh ruang publik antara lain : plaza,square, atrium,

pedestrian.

A.2. Fungsi dan Peran Ruang Publik

Selain sebagai ruang bertemu, berinteraksi, serta wadah berkegiatan sosial

lainnya, ruang publik juga memiliki fungsi lain yang terkadang tidak disadari dan

akhirnya sering diabaikan. Padahal, manfaatnya dapat memberi keuntungan yang

dapat memajukan kualitas hidup masyarakat atau komunitas yang tinggal di sekitar

ruang publik tersebut. Salah satunya yaitu jika sebuah ruang publik dimanfaatkan,

dijaga, dan diatur secara kreatif sesungguhnya dapat menjadi bisnis yang

menguntungkan

Kemudian ada teori-teori mengenai kependudukan (citizenship) yang banyak

berkembang dalam mendefinisikan dan memahami peran sebuah ruang publik.

1 Carmona dkk. 2003, Public Space Urban Space :The Dimension of Urban Design, Architectural Press London

Page 21: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Graham Murdock (1999) dalam Rights and Representations; public discourse and

cultural citizenship, in J. Gipsrud (ed) Television and Common Knowledge (London,

Routledge, hal. 11-12), mengemukakan sebuah teori dan mengidentifikasi apa yang ia

lihat sebagai empat hak yang timbul dari kehadiran sebuah ruang publik2:

· Hak mendapatkan informasi; menciptakan kemampuan untuk mengakses

informasi seluas-luasnya mengenai aktivitas akan meluaskan pilihan dalam

berkegiatan..

· Hak mendapatkan pengalaman; menyediakan akses untuk menyampaikan

representasi invidual maupun pengalaman sosial.

· Hak mendapatkan pengetahuan; Ruang publik harus menjamin akses

menuju ‘kunci perdebatan dan argumen’.

· Hak untuk berpartisipasi; mencakup kemampuan berbicara tentang hidup

dan aspirasi dan didengar oleh orang lain.

A.3. Karakteristik Ruang Publik

Menurut sifatnya, ruang publik terbagi menjadi dua3 :

· Ruang Publik Terbuka

Bentuk dasar ruang terbuka selalu terletak di luar massa bangunan.

Dapat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang Memberi kesempatan

untuk bermacam-macam kegiatan (multifungsi). Contoh ruang publik terbuka

antara lain : jalan, jalur pedestrian, taman lingkungan, plaza, lapangan olah

raga, taman kota, taman rekreasi, dan lain-lain.

2 http://www.liac.org.nz/cms/imagelibrary/100108.doc (Brian Pauling, The ‘Enclosing’ Public Space,2007) 3 Rustam Hakim, Hardi Utomo, Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap (Jakarta, 2003), hal. 50

Page 22: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Ruang publik terbuka tentunya memiliki peran penting terhadap

perkembangan sosial masyarakatnya. Hadirnya suatu ruang publik akan

memberi dampak pada kehidupan sehari-hari warga yang menggunakannya

untuk berkegiatan.

Beberapa fungsi ruang terbuka yaitu4 :

o Fungsi sosial; sebagai tempat berkomunikasi atau bersosialisasi, tempat

bermain dan berolah raga, tempat untuk mendapatkan udara segar, tempat

menunggu kegiatan lain.

o Fungsi ekologis; untuk memperlunak arsitektur bangunan, menyerap air

hujan, pencegah banjir, menyegarkan udara, memperbaiki iklim mikro

dengan mereduksi panas dan polusi, memelihara dan menjaga

keseimbangan ekosistem.

· Ruang Publik Tertutup

Pengertian ruang publik tertutup tidak selamanya dapat didefinisikan

sama dengan pendefinisian ruang publik secara umum. Bangunan-bangunan

pemerintah seperti perpustakaan umum dan bangunan lain yang sejenis juga

termasuk ruang publik. Namun, tidak semua bangunan milik negara dapat

didefinisikan seperti itu. Beberapa taman, mal, ruang tunggu, dan lainnya

tutup ketika malam hari. Sehingga secara umum, terutama pada waktu

tertentu, tempat-tempat seperti itu tidak dapat dikatakan dapat digunakan

untuk kepentingan publik (public use)5.

4 Rob Krier, Urban Space (New York, 1979) 5 http://en.wikipedia.org/wiki/Public_space

Page 23: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Suatu ruang publik yang berhasil merupakan ruang publik yang responsif

terhadap kebutuhan penggunanya. Ruang publik yang dapat memenuhi kebutuhan

penggunanya cenderung hidup dan dimanfaatkan secara intensif. Menurut Roger

Trancik6, pada ruang publik yang merupakan hardscape (ruang buatan manusia), ada

tiga faktor yang penting dalam desainnya:

· Ketertutupan (sense of enclosure) ; faktor yang mendefnisikan batas dari

suatu ruang.

· Permukaan ; Faktor ini menjadi elemen estetika dalam suatu ruang atau

mempunyai fungsi tertentu.

· Focal point ; faktor yang memudahkan orientasi dan juga turut

mendefinisikan ruang.

Ruang publik yang baik mempunyai ciri-ciri dimana ruang tersebut hidup

digunakan secara intensif oleh penggunanya. Ruang tersebut tanggap terhadap

kebutuhan penggunanya sehingga termanfaatkan dengan baik. Ruang publik yang

baik seharusnya juga turut menciptakan partisipasi komunitas7. Partisipasi komunitas

menghubungkan komunitas dengan ruang publik, menciptakan rasa memiliki dan

akhirnya turut menunjang keberhasilan ruang publik itu sendiri.

Ada beberapa sebab mengapa ruang publik tidak digunakan8, beberapa

diantaranya:

· Kekurangan tempat untuk duduk atau beristirahat

· Fasilitas yang tidak berfungsi

· Path yang ada tidak menuju daerah dimana orang mau menuju

· Dominasi oleh kendaraan

6 Trancik, Roger, Finding Lost Space : Theories of Urban Design, New York : Van Nostrand Reinhold,1986 7 Francis, Mark, Urban Open Space , Designing for User Needs, Washington : Island Press, 2003 8 Francis, Mark, Urban Open Space , Designing for User Needs, Washington : Island Press, 2003

Page 24: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

· Tembok kosong atau daerah mati disekitar place

· Perberhentian transit yang lokasinya tidak sesuai

· Tidak ada kegiatan apa apa disana

B. RUANG TERBUKA HIJAU

B.1 Pengertian Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka hijau adalah ruang yang didominasi oleh lingkungan alami di

luar maupun di dalam kota, dalam bentuk taman, halaman, areal rekreasi kota dan

jalur hijau (Trancik, 1986; 61)

Ruang-ruang di dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk

area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur yang dalam

penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan yang

berfungsi sebagai kawasan pertamanan kota, hutan kota, rekreasi kota, kegiatan Olah

Raga, pemakaman, pertanian, jalur hijau dan kawasan hijau pekarangan (Inmendagri

no.14/1988).

B.2. Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau

Klasifikasi ruang terbuka hijau berdasarkan pada kepentingan pengelolaannya

adalah sebagai berikut :

· Kawasan Hijau Pertamanan Kota, berupa sebidang tanah yang sekelilingnya

ditata secara teratur dan artistik, ditanami pohon pelindung, semak/perdu,

tanaman penutup tanah serta memiliki fungsi relaksasi.Termaktub dalam

penjelasan UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang pasal 29 (ayat 1, 2 dan 3):

Page 25: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

· Kawasan Hijau Hutan Kota, yaitu ruang terbuka hijau dengan fungsi utama

sebagai hutan raya.

· Kawasan Hijau Rekreasi Kota, sebagai sarana rekreasi dalam kota yang

memanfaatkan ruang terbuka hijau.

· Kawasan Hijau kegiatan Olahraga, tergolong ruang terbuka hijau area lapangan,

yaitu lapangan, lahan datar atau pelataran yang cukup luas. Bentuk dari ruang

terbuka ini yaitu lapangan olahraga, stadion, lintasan lari atau lapangan golf.

· Kawasan Hijau Pemakaman.

· Kawasan Hijau Pertanian, tergolong ruang terbuka hijau areal produktif, yaitu

lahan sawah dan tegalan yang masih ada di kota yang menghasilkan padi,

sayuran, palawija, tanaman hias dan buah-buahan.

· Kawasan Jalur Hijau, yang terdiri dari jalur hijau sepanjang jalan, taman di

persimpangan jalan, taman pulau jalan dan sejenisnya.

· Kawasan Hijau Pekarangan, yaitu halaman rumah di kawasan perumahan,

perkantoran, perdagangan dan kawasan industri.

Sementara klasifikasi RTH menurut Inmendagri No.14 tahun 1988,

yaitu: taman kota, lapangan olahraga, kawasan hutan kota, jalur hijau kota,

perkuburan, pekarangan, dan RTH produktif.

B.3. Fungsi Ruang Terbuka HIjau

Keberadaan ruang terbuka hijau (RTH)di setiap kota memiliki tiga

fungsi penting yaitu:

· Ekologis : dapat meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir,

mengurangi polusi udara dan pengatur iklim mikro.

Page 26: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

· sosial-ekonomi : untuk memberikan fungsi sebagai ruang interaksi sosial,

sarana rekreasi dan sebagai tetenger (landmark) kota

· evakuasi : berfungsi antara lain untuk tempat pengungsian saat terjadi

bencana

B.4. Karakteristik Ruang Terbuka Hijau

Menurut Stephen Carr dan kawan-kawan ada beberapa tipe ruang

terbuka hijau. Tipe tersebut masing-masing mempunyai karakteristik yang

berbeda, yaitu:9

· Central park

Dibangun dan diatur sebagai bagian dari sistem ruang terbuka kota,

ruang terbuka untuk kepentingan seluruh kota, kadang dilokasikan dekat

dengan pusat kota.

· Downtown park

Taman hijau kota dengan rumput dan pohon berlokasi di daerah kota,

dapat berupa taman tradisional, historik atau baru.

· Commons

Daerah hijau luas, hanya daerah padang rumput untuk kegunaan umum

sekarang dipergunakan untuk kegiatan diwaktu luang.

· Neigborhood park

Ruang terbuka dibangun di lingkungan perumahan, dibangun dan

diatur sebagai bagian dari sistem ruang terbuka kota atau sebagai bagian dari

pembangunan perumahan baru, meliputi taman bermain, lapangan olahraga,

dll.

9 Carr et all, Public Space (Cambridge University Press, 1992)

Page 27: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

· Mini park

Taman kota yang kecil, diabatasi oleh bangunan, meliputi air mancur

atau elemen-elemen air sebagai pelengkap.

· Community park

Taman lingkungan yang dirancang, dibangun atau diatur oleh

penduduk lokal pada lahan kosong. Meliputi viewing garden, play area dan

community garden. Kadang kala di bangun di lahan privat, dan tidak secara

resmi dipandang sebagai bagian sistem ruang terbuka kota, bahkan mudah

diserang untuk ditiadakan oleh pengguna lain seperti pembangunan hunian

dan komersial.

· Greenways dan Parkways

Daerah alam dan ruang rekreasi yang dihubungkan oleh pedestrian dan

jalan sepeda.

Sedangkan menurut F.C van Rooden ruang terbuka hijau kota dapat disusun menurut

empat katergori penting atau hirarki tata ruang kota yang berbeda dalam dimensi, jarak

dan kemungkinan penggunanya, yaitu:10

· House block Greenspace

Daerah hijau dengan luasan 50-5000 m2 pada area maksimum 1-50 m dari rumah dan

terletak di lingkungan tempat tinggal.. Yang termasuk dalam kategori ini Communal

Gardens, taman bermain dan taman umum kecil.

· Quarter Greenspace

Daerah hijau dengan luas 5000 m2 – 4 ha terletak dalam radius 100-500 m dari

rumah. Yang termasuk kategori quarter park, lapangan olahraga dan taman umum

10 Garret Eckbo, Urban Landscape Design, McGraw-Hill, 1963.

Page 28: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

yang lebih besar.

· District Greenspace

Daerah hijau dengan luasan sampai 8 ha sering di kunjungi orang karenanya terletak

dalam jarak yang dekat dengan lokasi pemukiman. Elemen-elemen terdiri dari

padang rumput untuk rekreasi umum, lapangan bermain, lapangan olahraga, taman

bunga dan mungkin juga disediakan restoran.

· Town Greenspace

Town park dikunjungi oleh warga kota dan kadang oleh penduduk yang berada di

kawasan pinggir kota. Biasanya merupakan daerah yang sangat luas, mecakup luasan

20-200 ha. Orang yang mengunjungi daerah ini biasanya melungkan waktu yang

lebih lama, biasanya setengah hari maupun seharian.

C. KEGIATAN KREATIF DI RUANG PUBLIK

Dari fungsinya, ruang publik merupakan ruang yang mampu menampung

kebutuhan akan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas bersama, umumnya dalam

ruangan terbuka, memungkinkan terjadinya pertemuan antarmanusia untuk saling

berinteraksi, melakukan kegiatan bersama-sama, dan sejumlah aktivitas lainnya.

Sebuah interaksi antar pengguna ruang public atau terhadap ruang public itu sendiri

memunculkan suatu proses kreatif. Menurut Utami Munandar (1999)11 salah satu

factor terjadinya proses kreatif yaitu factor pendorong (press) yang dapat berasal dari

diri sendiri maupun lingkungan. Lingkungan yang dimaksud disini adalah ruang

public yang mampu menginspirasi dan menstimulus penggunanya untuk melakukan

hal yang produktif dalam suatu proses kreatif. Namun tidak semua ruang public tidak

dapat di gunakan sebagai tempat proses pembentukan produktivitas atau ide-ide

kreatif masyarakat.

11 Munandar, Utami, 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Penerbit Rineka Cipta.

Page 29: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Menurut Adi Panuntun12, salah satu pelopor atau penggagas lahirnya kawasan

Kota Tua sebagai sebuah ruang kreatif bagi masyarakat Jakarta, ruang kreatif tidak

sebatas pemaknaan pada ruang publik, melainkan lebih pada pemaknaan atas sebuah

ruang publik.

Ruang publik harus mampu merangsang proses-proses pembentukan

produktivitas atau ide-ide kreatif masyarakat yang berinteraksi di dalam ruang-ruang

kreatif tersebut. Sebuah ruang publik, lanjut Adi, setidaknya harus memiliki sejumlah

kriteria, yakni kemampuan ruang atau kawasan tersebut berkarya dan mampu

mengilhami atau menginspirasi lahirnya sebuah gagasan atau ide-ide kreativitas baru.

Selain itu, ruang kreatif tersebut mampu menjadi tempat dipamerkannya hasil-hasil

karya kreatif sehingga mendapatkan apresiasi langsung dari masyarakat.Contohnya

taman Suropati digunakan akan sebagai tempat berkumpul untuk berlatih music, dan

kawasan Kota Tua yang digunakan objek foto bagi para fotografer.

Beberapa waktu lalu di Taman Museum Fatahillah diadakan sebuah acara

pemutaran video 3d . Malam itu, fasade Museum Fatahillah disulap menjadi big

screen dari pemutaran video 3D. Ini disebut Video Mapping. Tujuan utama acara ini

tak lain adalah untuk mengusung misi Pemprov DKI merevitalisasi Kawasan Kota

12 http://bataviase.co.id/node/138273

Gambar 2.1 Hunting foto di Kota Tua. Sumber : google.com

Gambar 2.2 Latihan music klasik di Taman Suropati

Sumber : google.com

Page 30: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Tua sebagai kawasan industri kreatif. Pertunjukan yang baru pertama kali

dipertunjukkan di Indonesia ini terselenggara atas kerja sama Pemprov DKI Jakarta

dengan British Council dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN). Harapannya ialah

semakin banyak ruang kreatif di ruang publik Jakarta. Sesuai dengan program

Pemprov DKI Kota Kreatif Jakarta Punya yang mencoba menjadikan kota Jakarta

sebagai kota kreatif seperti kota Liverpool.

D. FOLDING ARCHITECTURE

D.1 Sejarah singkat Folding Architecture

Isu tentang folding architecture berawal dari tulisan Greg Lynn pada

Architectural Design: Folding In Architecture pada tahun 1993. Tulisan ini didasarkan

pada beberapa esay dan proyek oleh beberapa grup arsitek yang mencari logika

formal alternatif hingga kontradiktif tentang dekontruksi. Greg Lynn dalam esainya

yang berjudul Architectural Curvilineary – The Folded, The Pliant and The Supple13

mengungkapkan pendapatnya. Folding merupakan sebuah respon penemuan arsitektur

terhadap kompleksitas, perbedaan, serta keragaman antara konteks formal dengan

kultural. Secara etimologi, folding dihubungkan dengan ‘pliancy’ (sesuatu yang liat),

dan secara umum, arsitektur dari ‘the fold’ dihubungkan dengan teori kulinari

Selain tu, Peter Eisenman pun mengungkapkan pendapatnya mengenai

folding14. Menurutnya , the fold bukan hanya sebuah penggerak formal, tetapi juga

cara untuk unfolding lingkungan social baru dari yang telah ada sebelumnya. The fold

berfungsi sebagai pembatas dari gerakan social, cultural, ekonomi dan fisik untuk

menghasilkan interaksi antara struktur yang meliputinya terhadap lingkungannya. 13 Greg Lynn, “Architecture Curvilinearity, the Folded, the Pliant and the Supple”, Folding in Architecture, Architectural Design Ed. Rev. 2004 14 www.transientdesigns.net/articles/The%20Fold%20in%20Organisations.pdf

Page 31: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Pengaruh yang ditimbulkan folding adalah pengintegrasian segala perbedaan,

kekompleksitasan serta perpecahan yang ada, baik dalam hal kontekstual maupun

secara konseptual.

D.2. Folding sebagai metode generatif dalam desain arsitektur

“Folding as a gemeratif process in architectural design is essentially

expremental agnostic, non-linear and bottom up’15 . Folding berpotensi menghasilkan

ruang yang dapat digunakan sebagai strategi yang generatif untuk mengantarkan

kepada tren baru pada struktur organisasi yang ada. Sequence dalam proses

transformasi generatif mempengaruhi hasil dari obyek yang dirancang.

Berdasarkan kedinamisan bentuk serta kefleksibelannya, fungsi dari folding

tersebut dapat diartikan sebagai generator perancangan dengan fase-fase transisi.

Empat fase perancangan tersebut adalah:

a. Materi dan Fungsi

Kertas digunakan sebagai alat untuk melakukan metode ini karena

mudah dilipat sehingga lebih bermassa dan dapat berdiri dengan

strukturnya sendiri. Transformasi selembar kertas ke dalam keadaan yang

lebih bermassa, melalui sebuah perlakuan dan mempertahankan kesatuan

dari material tersebut.Perlakuan tersebut bersifat intuitif,

melipat/membuka, menekan, meremas,melipit, merobek, memutar,

memuntir, menarik, membungkus, melilit, menusuk,menggantung,

memampatkan, mengikat, dan lain sebagainya. Transformasi tersebut

disebut juga sebagai diagram dalam usaha pengaktualisasian bentuk.

15 Sophia Vyzoviti, 2003, Folding Architecture: Spatial Structural and Organizational Diagrams, BIS Publishers, hal:8

Page 32: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

b. Algoritme

Sebagai materi yang dinamis, kertas memiliki potensi untuk

dieksplorasi. Sehabis diberikan perlakuan, materi ini juga memperlihatkan

suatu bekas dan bekasnya itu merupakan sebuah hasil pemetaan dari proses

yang telah dilakukan. Perlakuan yang repetitif pada pelipatan kertas

memberikan suatu tanda dari respon yang intuitif ke dalam teknik utama,

seperti: triangulas, melipat dengan tingkatan bersusun, melipat pada lipatan,

membentuk pola seperti carikan, kurva-kurva spline, spiral, dan berkelok-

kelok16. Transformasi generatif pada kertas lipat dapat disusun dalam

sebuah sequence dan sangat bergantung pada kesuksesan dalam proses

hasil transformasi. Sequence generatif, beragam teknik, pembukaan lipatan,

pemetaan transformasi, rencana yang terarah dan penerapannya dilakukan

sebagai definisi dari algoritma pada kertas lipat. Pengulangan ini menjadi

dokumentasi dan membutuhkan notasi sebagai kelengkapan instruksi

dengan waktu sebagai variabelnya.

16 Sophia Vyzoviti, 2003, Folding Architecture: Spatial Structural and Organizational Diagrams, BIS Publishers, hal:9

Gambar 2.3 Proses transformasi folding.

Sumber : Sophia Vyzoviti, 2003, Folding Architecture: Spatial Structural and Organizational Diagrams, BIS Publishers, hal:20&26

Page 33: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

c. Diagram Spasial, Struktural, dan Organisasional

Selama proses transformasi terdapat ruang-ruang yang kemudian

muncul akibat penambahan volume pada kertas. Pemetaan pada pelipatan

kertas sebagai sebuah diagram spasial membutuhkan suatu abstraksi dari

hubungan spasialnya. Hal-hal yang berkaitan dengan topologi sangat

krusial untuk menggambarkan kemunculan/keberadaan ruang sebagai hasil

dari pelipatan kertas; proximity (kedekatan); separation (pemisahan);

spatial succesion (pergantian spasial); enclosured (pembatasan); serta

contiguity (keterhubungan)17. Tahap ini dimaksudkan untuk mengamati dan

membentuk ruang diantara lipatan sebagai ruang yang aktual. Bukan hanya

17 Sophia Vyzoviti, 2003, Folding Architecture: Spatial Structural and Organizational Diagrams, BIS Publishers, hal:10

Gambar 2.4 Algoritma dalam folding

Sumber : Sophia Vyzoviti, 2003, Folding Architecture: Spatial Structural and Organizational Diagrams, BIS Publishers, hal:54-55

Page 34: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

sebagai ruang virtual yang nantinya akan terbangun ataupun bentukan

geometris yang abstrak, namun lebih ke bagaimana mengakomodasi ruang

dalam program-progam yang diinginkan. Sebuah ruang yang halus, yang

nantinya akan dapat diperhitungkan lebih lanjut.

d. Protipe Arsitektur

Dalam desain yang dikembangkan melalui proses folding,

obyek bukan hal utama yang harus diraih. Namun, bagaimana caranya kita

tahu dan mengenal suatu cara, material, serta mengembangkan proses

pencarian spasial, struktural, dan pengorganisasian suatu desain menuju

sebuah hasil akhir keterbangunan.

Tahap ini dimaksudkan untuk menyertakan kelengkapan arsitektural

ke dalam diagram yang mengenalkan material, program, serta konteksnya.

Kemudian kelengkapan arsitektural tersebut dapat kita kenal sebagai

diagram spasial, struktural, atau organisasional, dan proses ini pun nantinya

dapat dijadikan sebagai strategi dalam mengatur kekompleksitasan dengan

mengintegrasikan elemen-elemen yang terbagi-bagi ke dalam suatu

Gambar 2.5 Hubungan ruang akibat pelipatan Sumber : Sophia Vyzoviti, 2003, Folding Architecture: Spatial

Structural and Organizational Diagrams, BIS Publishers, hal:81&101

Page 35: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

kesinambungan.

Proses folding pun tidak sama satu dengan yang lainnya. Dengan jenis

perlakuan yang sama, hasil bentuk akhir dari sebuah objek akan berbeda. Begitupun

Gambar 2.6 Diagram spasial,structural dan organisasional dari proses folding

Sumber : Sophia Vyzoviti, 2003, Folding Architecture: Spatial Structural and Organizational Diagrams, BIS Publishers, hal:118

Page 36: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dengan pertukaran tahap pengerjaannya, obyek yang akan dihasilkan juga akan

berbeda. Intuisi sangat diandalkan dalam pengerjaannya.

Folding dapat dikaitkan terhadap arsitektur. Folding memperhatikan

keterhubungan obyek terhadap konteksnya, baik terhadap site atau kondisi sekitarnya.

Selain itu, Folding memperhatikan juga kesatuan antara obyek yang terbangun

terhadap hal- hal yang ingin diakomodasinya, seperti kesatuan antara pengunjung

dengan program yang dihasilkan.

E. PRESEDEN

E.1. Yokohama Port Terminal

Yokohama Port Terminal dirancang oleh Foreign Office Architect pada tahun

1995 dan digunakan untuk umum pada tahun 2002, dengan konsepnya yang brilian

yaitu dengan menggunakan self-supporting steel structure yang dibangun seperti

sebuah kapal laut, yang mana mampu mengintegrasikan antara penumpang/pengguna

terminal dengan kumpulan komunitas publik dalam satu kesatuan.

Foreign Office Architects mencoba menghasilkan bentuk baru dalam dunia

arsitektur. Pada Yokohama Port Terminal, arsitektur yang dihasilkan adalah dengan

bentukan yang naik dan bergelombang dari permukaan tanah, dan kemudian berubah

dengan membengkokannya dengan puntiran-puntiran halus seperti operasi plastik

diatas permukaan bumi. Building become landscape and landscape building,man and

nature in one indivisible embrace.

Foreign Office Architects mencoba menghasilkan bentuk baru dalam dunia

arsitektur. Pada Yokohama Port Terminal, arsitektur yang dihasilkan adalah dengan

bentukan yang naik dan bergelombang dari permukaan tanah, dan kemudian berubah

Page 37: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dengan membengkokannya dengan puntiran-puntiran halus seperti operasi plastik

diatas permukaan bumi. Building become landscape and landscape building,man and

nature in one indivisible embrace.

Pada bangunan ini, FOA berusaha untuk menjalin antara ruang dan

permukaan, mencoba keduanya dapat mengalir dengan halus dari bangunan ke bagian

lainnya. Artikulasi yang dihasilkan dari sistem sirkulasi dengan menggunakan sistem

folding ini menghasilkan dua kualitas spasial yang berbeda, yaitu kontinuitas antara

eksterior dengan interiornya, serta kontinuitas antara perbedaan ketinggian pada

bangunan ini.

Preseden ini dapat di gunakan sebagai rujukan bagaimana mengintegrasikan

dua hal menjadi satu yaitu mengintegrasikan ruang public kreatif dengan ruang

terbuka hijau. Caranya dengan menjalin ruang dan permukaan sehingga menghasilkan

kontinuitas antara exterior dan interior serta sirkulasi yang kontinu untuk

Gambar 2.7 Eksterior dan Interior Yokohama Port terminal

Sumber : http://www.arcspace.com/architects/foreign_office/yokohama/yokohama_index.h

tml

Page 38: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

mengakomodasi fungsi olohraga yaitu sebagai jogging track.

E.2. Agora Theatre

Agora Theatre berlokasi di area Agoraweg, Lelystad, Netherland pada area

seluas 2.925 meter persegi. Luas bangunannya sendiri adalah 7.000 meter persegi,

dirancang oleh UN Studio. Alokasi program utama pada bangunan ini adalah teater

dengan dua buah aula dan sebuah ruangan multifungsi. Program lain yang

diakomodasi adalah restoran dan bar.

Desain dari teater ini mengeksplor integritas antara teater seni dengan media

baru terhadap bentuk-bentuk sculpture. Pada teater ini, drama dan penampilan tidak

harus dilakukan di atas panggung ataupun pada sore hari, tetapi dibebaskan pada

urban experience. Arsitek utama dari bangunan ini adalah Ben Van Berkel dan Gerard

Loozekkot. Mereka mendapatkan bentuk dari teater ini dengan mengintegrasikan

konsep teater sebagai tempat untuk pergerakan, bermain, beratraksi terhadap struktur

bangunan tersebut, yang merepresentasikan selimut luar yang unik, garis-garis tegas

dan kaku, pencahayaan yang inovatif, dan penggunaan warna yang menarik.

Pada bangunan ini, kontinuitas dilihat dari bagaimana bangunan itu dapat

berdiri.Tiap elemen-elemen permukaan yang membentuk kulit bangunan terbentuk

atas potongan-potongan yang disambung menjadi satu sehingga terlihat menjadi satu

bagian utuh. Bangunan ini pun terlihat seolah-olah ditanam pada sitenya.

Preseden ini dapat di gunakan sebagai rujukan bagaimana ruang public dapat

digunakan sebagai tempat bermain maupun kanvas bagi proses kreatif di ruang public

kreatif. Bentukan dan warna yang atraktif dapat menjadi inspirasi bagi para

pengunjung ruang public kreatif.

Page 39: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

E.3. Minicity Theme Park Building Antalya

Bangunan ini berlokasi di Istanbul, Turkey dirancang oleh arsitek Emre

Arolat. Masalah utama dari desain ini adalah dikotomi antara ruang luar dan ruang

dalam yang timbul atas permintaan klien, ketika hubungan antara representasi dan

realitas menjadi masalah yaitu ketika taman sebagai perhatian yang utama bagi

pengunjung dan menjadikannya monument landmark, dan disisi lain model yang

dipamerkan didalam tidak dapat terlihat dari luar. Sebuah muka bangunan yang

memanjang disisi selatan memisahkan taman agar tidak terlihat dari area public.

Dinding belakang area dalam ruangan, yang kadang-kadang menjadi teras

dengan menjadi robek di beberapa tempat, memungkinkan permeabilitas visual.

Cabang pada samping barat terlepas dari tanah. Tempat dimana interior dan exterior

terbagi dan tidak terbagi.

Preseden ini dapat di gunakan sebagai rujukan bagaimana sebuah ruang luar

dan ruang dalam dapat terjalin menjadi satu. Dimana terlihat kontinuitas antara ruang

Gambar 2.8 Eksterior dan Interior Agora theatre

Sumber : http://www.arcspace.com/architects/un/lelystad2/lelystad2.html

Page 40: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

public kreatif dengan kondisi sekitarnya.

F. HUBUNGAN RUANG PUBLIK KREATIF,FOLDING ARSITEKTUR, DAN KOTA

JAKARTA

Folding arsitektur sebagai salah satu metode desain dalam arsitektur

digunakan untuk mengakomodir tuntutan desain sebuah ruang public kreatif di Jakarta

karena:

· Menurut Eisenman folding berfungsi sebagai pembatas bagi gerakan social,

cultural, ekonomi dan fisik menghasilkan interaksi antara struktur yang

meliputinya terhadap lingkungannya, Hal ini dapat di hubungkan dengan

masyarakat Jakarta yang multicultural dan dinamis. Latar belakang pengguna

Gambar 2.9 Eksterior dan Interior Minicity Theme Park Building Antalya

Sumber : http://www.emrearolat.com/2004/01/03/minicity-theme-park-building-istanbul-

turkey-2004/

Page 41: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

ruang public kreatif di batasi namun tetap menghasilkan interaksi antara pengguna

yaitu kegiatan kreatif.

· Pengaruh folding arsitektur adalah pengintegrasian segala perbedaan,

kekomplesitasan serta perpecahan yang ada baik dalam hal kontekstual maupun

secara konseptual. Perbedaan yang dimaksud adalah tujuan pengguna untuk datang

ke ruang public kreatif dan macam kegiatan yang diwadahi dalam ruang public

tersebut namun tetap dalam satu kegiatan utama yaitu kegiatan kreatif.

· Folding arsitektur digunakan untuk mengatasi keterbatasan lahan di Jakarta, Ruang

public kreatif dan Ruang terbuka hijau di integrasikan menjadi satu dengan

menjalin ruang dan permukaan.Mencoba mengalirkan keduanya secara halus dari

bangunan (fasilitas ruang public kreatif) ke bagian lainnya (taman dan

plaza/square).

· Folding arsitektur dapat dikategorikan sebagai prakarya arsitektur, ini sesuai

dengan sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses kreatif yaitu produk kreatif.

· Folding arsitektur bersifat experimental sehingga menghasilkan bentuk-bentuk

arsitektural yang baru dan tidak biasa. Bentukan ruang public kreatif yang tidak

biasa ini dapat menginspirasi penggunanya untuk melahirkan gagasan atau ide-ide

kreatif.

RESUME:

RUANG PUBLIK · Ruang publik adalah ruang dalam suatu kawasan yang di pakai masyarakat

penghuninya untuk melakukan kegiatan kontak public, Contohnya yaitu

plaza,square, atrium, pedestrian.

· Selain sebagai tempat berkumpul ruang public juga memliki keuntungan bisnis

bila dikelola secara kreatif.

Page 42: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

· Ruang public di bagi menjadi dua yaitu rruang public terbuka dan tertutup.

· Faktor penting dalam desain ruang public adalah ketertutupan, permukaan dan

focal point.

· Ada beberapa sebab mengapa ruang public tidak digunakan yaitu path yg tidak

baik, dominasi oleh kendaraan, tidak ada kegiatan apa-apa disana, dan fasilitas

yang tidak berfungsi.

RUANG TERBUKA HIJAU · Ruang terbuka hijau (RTH) adalah ruang yang didominasi oleh lingkungan alami

di luar maupun di dalam kota, dalam bentuk taman, halaman, areal rekreasi kota

dan jalur hijau.

· Menurut kepentingan pengelolaannya RTH terbagi atas kawasan hijau

pertamanan kota,hutan kota,rekreasi kota,kegiatan

olahraga,pemakaman,pertanian, jalur hijau dan pekarangan

· RTH memiliki tiga fungsi penting yaitu fungsi ekologis,social-ekonomi, dan

evakuasi.

· Menurut karakteristiknya RTH terdiri dari central park, downtown park,

commons,neighborhood park, mini park, community park, greenways dan

parkways.

KEGIATAN KREATIF DI RUANG PUBLIK · Ruang public dapat memunculkan proses kreatif bagi penggunanya dan factor

yang mempengaruhi proses kreatif yaitu press yang berkaitan dengan lingkungan

ruang public.

· Ruang kreatif tidak sebatas pemaknaan pada ruang public, melainkan lebih pada

pemaknaan atas sebuah ruang public.

Page 43: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

· Ruang public kreatif harus mampu menginspirasi penggunanya, menjadi tempat

dipamerkannya karya sehingga mendapatkan apresiasi langsung dari masyarakat.

FOLDING ARSITEKTUR · Isu tentang folding arsitektur berawal dari tulisa Greg Lyn pada Architectural

Design: Folding in Architecture pada tahun 1993

· Pengaruh yang ditimbulkan folding adalah pengintegrasian segala perbedaan,

kekompleksitasan serta perpecahan yang ada, baik dalam hal kontekstual maupun

secara konseptual.

· Folding arsitektur terdiri dari empat fase transisi yaitu materi dan fungsi,

algoritme, diagram spasial, structural dan organisasional dan prototype arsitektur.

· Materi dan fungsi terkait proses pelipatan kertas yang digunakan sebagai media

folding.

· Algoritme terkait dengan tahap-tahap pelipatan dengan waktu sebagai

variabelnya.

· Diagram spasial,structural dan organisasional terkait dengan ruang yang

terbentuk akibat pelipatan dan hubungannya dengan ruang lainnya.

· Prototype arsitektur terkait dengan diagram yang mengenalakan material,

program serta konteksnya yang digunakan sebagai strategi dalam mengatur

kekompleksitasan dengan mengintegrasikan elemen-elemen yang terbagi-bagi ke

dalam suatu kesinambungan.

Page 44: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB 1II

LOKASI PERANCANGAN

A. TINJAUAN KOTA JAKARTA SEBAGAI LOKASI PERANCANGAN

A.1. Keadaan Geografis dan Klimatologis

Luas wilayah DKI

Jakarta 662.33 km2

termasuk wilayah daratan

Kepulauan Seribu yang

tersebar di Teluk Jakarta.

Wilayah Jakarta terletak

pada 60 12’ Lintang selatan

dan 1060 48’ Bujur Timur.

Dilihat dari keadaan topografi, pada dasarnya wilayah DKI Jakarta dapat

dikategorikan sebagai daerah datar. Seluruh daratan terdiri dari endapan pleistocene,

dimana permukaannya terdapat pada +50 meter di bawah permukaan tanah yang ada.

Kekuatan tanah di wilayah DKI Jakarta mengikuti pola yang sama, dimana

pencapaian lapisan tanah keras (untuk tujuan pembangunan) di wilayah bagian utara

baru terdapat pada kedalaman 10–25 meter. Sedangkan makin ke selatan permukaan

tanah keras semakin dangkal, sekitar 8–15 meter. Wilayah Jakarta dilewati oleh

sungai-sungai baik alami maupun buatan, dan dilalui oleh angin musim barat dan

angin musim timur sesuai dengan pergantian musim tahunan.

Gambar 3.1 Peta Wilayah Jakarta

Sumber: BPS tahun 2010

Page 45: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

A.2 Batasan dan Potensi Kota Jakarta

Batas wilayah kota DKI Jakarta adalah:

Sebeleah selatan : Kabupaten Bogor, Depok

Sebelah utara : Laut Jawa

Sebelah barat : Kabupaten Tangerang

Sebelah timur : Kabupaten Bekasi

Kota Jakarta mempunyai potensi yang cukup besar dalam bidang budaya,

pariwisata dan perdagangan, dan secara umum potensi kota Jakarta saat ini

digambarkan sebagai berikut:

1. Sosio Kependudukan

Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang begitu pesat, yang diikuti

pula dengan adanya pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang semakin maju, maka

pendapatan perkapita masyarakat akan meningkat.

Jakarta sebagai pusat segala macam kegiatan, baik yang berskala nasional,

regional maupun lokal, tidak terlepas dari hal tersebut. Jakarta mempunyai tingkat

laju pertumbuhan penduduk terhitung antara tahun 2000-2010 sebesar 1,4 persen

serta pertumbuhan ekonomi dan bisnis sebesar 6,5 persen pada tahun 2010 dan 6,7

persen dari tahun 2010 saja1. Semakin maju tingkat kehidupan masyarakat, maka

mereka semakin menuntut adanya kelengkapan pada fasilitas untuk memenuhi

aktivitas kehidupan sehari-hari, seperti kebutuhan fasilitas informasi, transportasi,

hiburan, rekreasi, dan sebagainya. Sementara semakin maju tingkat kehidupannya

semakin besar pula tuntutan akan fasilitas-fasilitas tersebut.

1 Biro Pusat Statistik, Statistik Wilayah DKI Jakarta, 2007

Page 46: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2. Sosial dan Budaya

Jakarta dengan masyarakat yang multicultural memiliki potensi akan hal

keberagaman budaya. Berbagai macam komunitas muncul di kota Jakarta seperti

komunitas seni Salihara dan Utan Kayu, komunitas urban sejenis Parkour,Fixie,

dan skateboard di Gelora Bung Karno dan Komunitas music di taman Suropati dan

Kemayoran. Komunitas-komunitas ini merupakan potensi kreatif dari kota Jakarta

dan memberikan warna tersendiri bagi kehidupan warga Jakarta. Baru-baru ini kota

Jakarta menyelenggarakan sebuah acara yang bertajuk Jakarta Biennale: Maximum

City. Acara ini merupakan sebuah merupakan sebuah respon dari komunitas-

komunitas yang ada di Jakarta terutama komunitas seni tentang kota Jakarta yang

mereka ungkapkan dalam sebuah karya yang ditampilkan dalam ruang-ruang

public di kota Jakarta seperti di taman Ayodya,taman Menteng, dan bundaran HI.

Pada tahun 2010 lalu Pemprov DKI Jakarta mencanangkan suatu program

yaitu “Kota Kreatif Jakarta Punya”. Program ini bertujuan untuk menambah ruang

kreatif di ruang-ruang public Jakarta. Selain itu program ini juga membuka

wawasan warga Jakarta tentang ruang kreatif yaitu mengajak warga Jakarta bahwa

kreatif itu penting dan menampilkan karya tidak harus di panggung konvensional

yang selama ini kita kenal.

3. Sarana dan Prasarana

Sebagian besar penyediaan prasarana dasar kota saat ini belum mampu

menjangkau seluruh wilayah kota. Kebutuhan akan listrik telah cukup mampu

menjangkau seluruh wilayah kota. Saat ini telah dilakukan penambahan kapasitas

dan peningkatan pelayanan dengan bantuan pemerintah dan pihak luar. Sementara

dari segitransportasi, akses menuju beberapa bagian utama kota sudah dapat

dicapai deng,an TransJakarta atau Busway.

Page 47: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

A.3 Rencana Pemanfaatan Ruang Kota Jakarta

Di dalam wilayah DKI Jakarta dilakukan pembagian wilayah untuk

pengembangan kota dan kepulauan sebagai zona-zona perencanaan. Berdasarkan

analisa mengenai kondisi alam, antara lain sosial dan ekonomi penduduk, serta

dengan memperhatikan pula aspek batas-batas wilayah kecamatan maupun kelurahan

yang ada, maka wilayah DKI Jakarta dibagi menjadi 3 Wilayah Pengembangan (WP)

utama, yaitu2 :

a. Wilayah Pengembangan (WP) Utara terdiri atas:

1. WP Kepulauan Seribu (WP-KS), dengan kebijakan meningkatkan

kegiatan pariwisata, kualitas kehidupan masyarakat nelayan.

2. WP Pantai Utara (WP-PU), dengan kebijakan meliputi:

a) Pantai Lama :

1) Meningkatkan dan melestarikan kualitas lingkungan Jakarta

Utara

2) Mempertahankan permukiman nelayan

3) Mengembangkan fungsi pelabuhan dan perniagaan

b) Pantai Baru: melalui pengembangan reklamasi yang terpisah secara

fisik dari pantai lama dengan kegiatan utama jasa dan perdagangan

berskala internasional, perumahan, pelabuhan serta pariwisata.

b. Wilayah Pengembangan (WP) Tengah terdiri dari :

1. WP Tengah Pusat (WP-TP), dengan kebijakan pengembangan yang

diarahkan untuk pusat pemerintahan, pusat kegiatan perdagangan dan

jasa serta permukiman intensitas tinggi.

2 Rencana Umum Tata Ruang Kota DKI Jakarta, Jakarta 2010

Page 48: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2. WP Tengah Barat (WP-TB) dengan kebijakan pengembangan untuk

permukiman yang ditunjang dengan pengembangan Sentra Primer

Baru Barat.

3. WP Tengah Timur (WP-TT), dengan kebijakan pengembangan untuk

pusat industry/pergudangan serta permukiman yang ditunjang dengan

pengembangan Sentre Primer Baru Timur.

c. Wilayah Pengembangan (WP) Selatan terdiri atas:

1. WP Selatan Utara (WP-SU) dengan kebijakan untuk pengembangan

kawasan permukiman dengan intensitas ruang sedang sampai tinggi.

2. WP Selatan Selatan (WP-SS) dengan kebijakan pengembangan

permukiman secara terbatas dengan penerapan Koefisien Dasar

Bangunan rendah untuk mempertahankan fungsinya sebagai kawasan

resapan air.

A.4 Regulasi Kebutuhan Fasilitas Umum di Kota Jakarta

Rencana distribusi fasilitas umum merupakan arahan tingkat/hierarki pelayanan

setiap jenis kegiatan kota yang secara khusus dicerminkan dalam besaran radius

pelayanan, ruang kota, maupun dalam wilayah pelayanan yang lebih luas, sedangkan

rencana pengalokasian fasilitas pelayanan secara bertahap diarahkan pada pusat-pusat

lingkungan sesuai dengan hierarki pelayanan.

Dasar pertimbangan penyusunan distribusi fasilitas umum adalah:

· Penduduk sebagai subyek dan obyek pelayanan kegiatan kota

· Aspek kependudukan yang dipertimbangkan meliputi jumlah, distribusi dan

kepadatan

Page 49: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

· Skala pelayanan kegiatan kota, menyangkut pengaturan hierarki pelayanan setiap

kegiatan

· Lokasi yang berkaitan dengan pengalokasian fasilitas berdasarkan pertimbangan

radius pelayanan dalam ruang kota secara keseluruhan

Rencana pengembangan kawasan bangunan fasilitas umum di DKI Jakarta

ditentukan sebagai berikut:

· Mengembangkan fasilitas perdagangan terutama untuk pasar tradisional sesuai

kebutuhan dan jangkauan pelayanannya

· Mengembangkan kawasan multifungsional bertaraf internasional secara terpadu di

kawasan ekonomi prospektif. Pengembangan terbesar meliputi Kawasan Niaga

Terpadu Sudirman, Kawasan Segitiga Kuningan dan Casablanca

· Membatasi pengembangan perkantoran, perdagangan, dan jasa di sepanjang jalan

arteri di luar kawasan ekonomi prospektif

· Prosentase luas kawasan bangunan umum disesuaikan dengan kebutuhan dan

rencana pengembangan Setiap Wilayah Pengembangan (SWP) dan wilayah

Kotamadya yang telah ditentukan, seperti misalnya pada wilayah Kotamadya

Jakarta Selatan, ditargetkan pengembangan bangunan fasilitas umum sebesar

1,69% dari luas DKI Jakarta

A.5 Kebijakan ruang public Jakarta

Berdasarkan rencana tata ruang wilayah DKI Jakarta 2030 kebijakan tentang

ruang public disusun untuk mewujudkan budaya kota yang tertata dan terkendali

yaitu:

Page 50: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

· Menyediakan fasilitas yang memadai dan layak secara fungsional dan

estetika.

· Mengembangkan proporsi yang seimbang antara massa bangunan dengan

ruang public.

· Sesuai dengan prinsip pengembangan Traffic Oriented Develepment

(TOD) yaitu pendekatan desain dengan mengutamakan kenyamanan

kehidupan pada ruang public dan pusat lingkungan serta

mempertahankan ruang terbuka hijau.

A.6 Kebijakan ruang terbuka hijau Jakarta

Kebijakan tentang RTH Jakarta tecantum dalam rencana tata ruang

wilayah Jakarta 2030 yaitu:

· Meningkatkan kuantitas dan kualitas RTH serta mempertahankan

ketersediaan RTH yang ada.

· Memfungsikan kembali ruang dan kawasan yang berpotensi dan/atau

peruntukan sebagai RTH.

· Menerapkan inovasi penyediaan RTH budi daya.

· Melibatkan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha

dalam penyediaan, peningkatan kualitas, dan pemeliharaan RTH privat

dan public.

· Mengembangkan RTH privat melalui peningkatan peranserta masyarakat

di lahan halaman rumah,kebon,halaman kantor,gedung, dan industry

yang memiliki potensi dikembangkan menjadi RTH.

Page 51: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

B. JAKARTA SEBAGAI LOKASI RUANG PUBLIK KREATIF

B.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi Site

Jakarta dengan arealnya yang luas dan sebagai pusat pemerintahan dan

perekonomian, lebih menerima segala perbedaan juga akses dalam pencapaian segala

fasilitas lebih mudah dibanding kota lain. Tersedianya sarana dan prasarana

menempatkan Ruang Publik Kreatif di Jakarta, namun sebagai fungsinya sebagai ruang

public dan ruang kreatif, ada beberapa alasan lain:

· Banyaknya komunitas yang ada di Jakarta dan memerlukan tempat untuk

mengekspresikan kreatifitasnya

· Mengubah paradigma bahwa Mall bukanlah ruang public.

· Mewujudkan mimpi kota yang baik yaitu kota yang mampu mengajak

masyarakatnya untuk berkegiatan diluar rumah.

B.2 Proses Pemlihan Site

Tujuan dari pemilihan site ini adalah untuk mendapatkan lokasi terbaik dan ideal

bagi berdirinya Ruang Publik Kreatif dengan beberapa dasar pertimbangan yang antara

lain:

· Persyaratan fisik tentang ruang public dan sarana pameran dan pertunjukan

· Sesuai dengan rencana pemanfaatan ruang kota Jakarta

· Dekat dengn pemukiman

· Mudah dalam pencapaian

Page 52: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

BAB IV

ANALISA PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pada bab ini membahas mengenai analisa baik dalam hal programming

maupun arsitektural untuk mendapatkan konsep yang diinginkan dengan landasan

tinjauan teori yang telah dibahas pada bab sebelumnya.

A. ANALISA PERUANGAN

Analisa peruangan merupakan analisa perencanaan dan perancangan

bangunan dengan cara mengelompokkan pelaku, pola kegiatan pelaku,kebutuhan

ruang tiap pelaku, persyaratan tiap ruang, serta besaran ruang yang dibutuhkan tiap

pelaku. Gubahan masa dan bentuk bangunan merupakan target utama dalam

perancangan bangunan Ruang Publik Kreatif di Jakarta. Oleh karenanya analisa

peruangan yang akan dilakukan harus mengikuti bentuk dari bangunan itu

sendiri. Sehingga beberapa analisa ruangan merupakan sebuah ide awal yang

diselaraskan dengan bentuk bangunan dan besaran ruangan yang diperoleh

merupakan besaran minimal.

Dalam penentuan analisa peruangan disesuaikan dengan fungsi Ruang publik

kreatif sebagai ruang publik secara umum dan ruang untuk berkegiatan kreatif .

Sebagai ruang publik yang mampu memfasilitasi kegiatan kreatif didalamnya maka

diperlukan suatu program acara untuk menjaga keberlangsungan kegiatan kreatif dan

menarik masyarakat melakukan kegiatan kreatif di dalamnya.

Page 53: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

A.1 Analisa Kegiatan

Analisa kegiatan didasari oleh dua pertimbangan, diantaranya:

1. Pelaku kegiatan

a. Masyarakat umum

Pelaku yang menggunakan ruang public kreatif sebagai tempat berekreasi,

berolahraga dan berkegiatan kreatif di area tersebut.

b. Seniman dan curator

Seniman: sebagai pelaku yang memamerkan karyanya dan juga

memberikan pelatihan tentang proses-proses kreatif

Kurator: sebagai pelaku yang mengurasi karya dari seniman atau

masyarakat yang ingin menampilkan karyanya dan juga sebagai pemandu

dalam pameran.

c. Pengelola

Pelaku yang bertugas mengelola gedung baik dalam hal perawatan hingga

memogram berbagai acara di ruang public kreatif

2. Jenis kegiatan yang ditampung

Ruang Publik Kreatif mewadahi beberapa aktivitas atau kegiatan yang

dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok kegiatan yaitu:

a. Kegiatan utama

· Kegiatan berekreasi dan berolahraga

Kegiatan ini merupakan fungsi ruang public kreatif secara

umum, bersosialisasi maupun melepas penat dari kehidupan sehari-

hari.

· Kegiatan Pameran

Page 54: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Kegiatan ini merupakan upaya menjadikan ruang publik

menjadi ruang kreatif dengan menyediakan fasilitas untuk

memamerkan karya dari hasil proses kreatif yang terjadi pada ruang

publik yang terkait dengan seni rupa.

· Kegiatan Pertunjukan dan pemutaran film

Seperti kegiatan pameran, kegiatan ini mewadahi kegiatan

kreatif yang terkait dengan seni pertunjukan.

· Kegiatan studio dan workshop

Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat berkegiatan

kreatif di ruang publik yaitu pelatihan dan sarana bagi para seniman

untuk memperkenalkan pada masyarakat proses penciptaan karya seni.

b. Kegiatan pengelola

Kegiatan ini mencakup kegiatan perawatan, mengelola administrasi

dan memogram acara pada ruang publik kreatif untuk mengajak

masyarakat untuk berkegiatan kreatif di ruang publik.

c. Kegiatan penunjang.

Kegiatan ini mencakup kegiatan yang terkait dengan area komersil

yatiu makan/minum dan juga berbelanja.

A.2 Analisa Pola Kegiatan

Setelah mengetahui macam dan pelaku kegiatan pada Ruang Publik

Kreatif maka untuk mendapatkan kebutuhan dan besaran ruang yang

diinginkan melalui tahap analisa pola kegiatan.

Page 55: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Analisa pola kegiatan pada Ruang Publik Kreatif didasarkan pada:

1. Fungsi sebagai ruang publik dan ruang kreatif

2. Pelaku kegiatan

3. Jenis kegiatan

· Pola Kegiatan pengunjung taman dan plasa

· Pola Kegiatan seniman dan curator pada pertunjukan dan pemutaran film

· Pola kegiatan seniman dan curator pada pameran

· Pola kegiatan penonton pertunjukan

Pulang

Parkir

Berekreasi

Berolahraga

Makan/minum

Datang

Pulang

Parkir

Datang Menunggu/ persiapan

Dokumentasi

Mementaskan Pertunjukan

Memutar Film

Memberi Informasi

Diskusi dan Evaluasi Hasil

Pulang

Parkir

Datang

Persiapan Memandu pengunjung

Pulang

Parkir

Datang Bertanya/mendapatkan

informasi

Menunggu

Menonton pertunjukan/ Pemutaran film

Respon/tanggapan

Page 56: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

· Pola kegiatan pengunjung pameran · Pola Kegiatan seniman dan curator pada workshop

· Pola kegiatan peserta studio workshop

· Pola kegiatan pengelolaan

Pulang

Parkir

Datang Bertanya/mendapatkan informasi

Melihat karya seni/literatur

Pulang

Parkir

Datang

Persiapan

Memberikan informasi

Memandu praktek membuat karya seni

Bertanya/mendapatkan informasi

Diskusi dan evaluasi

Pulang

Parkir

Datang

Mendaftar

Bertanya/mendapatkan informasi

Praktek membuat karya seni

Melihat karya seni/literatur

Diskusi dan evaluasi

Pulang

Parkir

Datang

Mengatur administrasi

Mengelola kelancaran program

Menerima tamu/memberi informasi

Memelihara koleksi karya Seni/literatur

Evaluasi Rutin

Penyelesaian maslah

Dokumentasi

Page 57: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

A.3 Analisa kebutuhan ruang

Dasar Pertimbangan

a. Pelaku kegiatan dalam ruangan;

b.Kegiatan yang terjadi;

c. Jenis, sifat, tuntutan kegiatan yang ditampung

Kelompok Kegiatan

Macam Kegiatan Pelaku Kegiatan

Kebutuhan Ruang

1 2 3 4 A. Kegiatan Utama 1. Kegiatan

Rekreasi/ Olahraga

- Parkir - Berekreasi - Berolahraga - makan/minum - metabolisme

Pengunjung

- area parkir - plasa/square - taman

- lavatory

2. Kegiatan Pameran

- Parkir - Menitipkan barang bawaan - Bertanya - Menonton pameran - metabolisme

Pengunjung - area parkir - penitipan barang - front desk - ruang pameran - lavatory

- parkir

- memeriksa dokumen/objek pamer - memandu dan memberi informasi - metabolism - ibadah

Kurator - area parkir - kantor kuratorial - ruang pameran - lavatory - mushola

- parkir

- memeriksa dokumen/objek pamer - menurunkan/memuat barang - mengelola kegiatan pameran - metabolisme - ibadah

Pengelola - area parkir - ruang pameran - loading dock - ruang pameran - lavatory - mushola

3. Kegiatan Pertunjukan/ Pameran film

- parkir - bertanya - mendaftar/membeli tiket - menonton pertunjukan - menonton pemutaran film - diskusi dan evaluasi - metabolisme

Pengunjung - area parkir - front desk

- amphiteater terbuka - r.audio visual - - lavatory

- parkir - mempersiapkan

pertunjukan/pemutaran film - briefing - pertunjukan pementasan seni - pemutaran film

Pementas/kru film/seniman

- area parkir - r.persiapan

- amphiteater terbuka - r.audio visual

Page 58: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

- diskusi dan evaluasi - menyimpan peralatan - lavatory

- gudang - lavatory

4. Kegiatan Studio dan workshop

- parkir - persiapan studio workshop - memberikan pelajaran - praktek

- menyimpan alat - metabolism - ibadah

Seniman dan kurator

- area parkir - kantor kuratorial - r.studio workshop

- gudang alat - lavatory - mushola

- parkir - mendaftar - persiapan studio workshop - menitipkan barang bawaan - mengikuti kelas teori - mengikuti pelatihan praktek - diskusi dan evaluasi - menyimpan alat - metabolisme

Pengunjung/ peserta

workshop

- area parkir - front desk - r.persiapan - r.locker - r,studio workshop

- gudang - lavatory

B. Kegiatan Penunjang

Coffe shop - parkir - memesan makanan dan minuman - menikmati makanan - berkumpul,diskusi,memberi

informasi - membayar pesanan - metabolisme

Pengunjung dan

seniman

- area parkir - retail coffe shop - area duduk

- kasir - lavatory

Art shop - parkir - bertanya dan melihat-lihat koleksi - membeli koleksi - metabolisme

Pengunjung

- area parkir - retail shop - kasir - lavatory

C. Kegiatan Pengelola

- parkir - aktivitas direktur

- keg. wakil direktur - keg.sekretariat dan tata usaha

- keg. administrasi dan keuangan

- keg. manajemen program - keg, manajemen keamanan dan

perawatan - komputerisasi data/arsip - rapat - menyiapkan konsumsi untuk

pengelola

- area parkir - r.direktur utama - r.tamu - r.wakil direktur - r.sekretariat dan tata

usaha - r.manajer

administrasi keu - r.staf administrasi

keu - r. manajer program - r. manajer keamanan

dan perawatan - r. koor. dan staf

keamanan - r.koor dan staf

perawatan dan rmh tangga

- r.arsip - r.rapat - dapur/pantry

- mushola

Page 59: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

- ibadah - metabolisme - keg.penerimaan - keg.perawatan bangunan

- keg.pengoperasian utilitas

bangunan

- keg.pengamanan

- lavatory - parkir - gudang alat

kebersihan - r.genset - r.trafo - r.panel listrik - r.mesin ac - r.pompa - Tangki air - gudang - r.kontrol

A.4 Analisa besaran ruang

Penentuan besaran ruang yang dilakukan dengan pertimbangan/acuan sebagai

berikut::

· Perhitungan standard (literatur)

- Architects data, Ernerst Neufert (NAD)

- Time Saver Standart for Building Type, Joseph de Chiara & John Callender

(TSS)

- Building, Planning and Design Standard (BPDS)

- New Metric Handbook (NMH)

- Mechanical and Electrical Equipment for Buildings (MEE)

· Perhitungan studi ruang (PHS), yaitu perkiraan kebutuhan ruang dengan

pertimbangan:

- Kapasitas pemakai

- Peralatan pendukung

- Flow

Tabel 4.1 Tabel kebutuhan ruang

Sumber : Analisa penulis

Page 60: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

- Kenyamanan pemakai

· Asumsi

· Studi kasus/ Studi banding (SB)

Disamping itu sebagai dasar pertimbangan penentuan besarnya sirkulasi/flow gerak

yang dibutuhkan masing-masing ruang, dengan pertimbangan aktivitas dalam ruang

dengan dimensi alat gerak yang digunakan serta flow gerak atas dasar tujuan

tuntutan dan karakter kegiatan, ditentukan sebagai berikut (Architects data, Ernerst

Neufert):

· 5%-10% = standart minimum

· 20% = kebutuhan keleluasaan sirkulasi

· 30% = tuntutan kenyamanan fisik

· 40 % = tuntutan kenyamanan psikologis

· 50% = Tuntutan spesifik kegiatan

· 70%-100%= Keterkaitan dengan banyak kegiatan

Proses penentuan besaran ruang yaitu sebagai berikut:

a. Area kegiatan utama

NAMA RUANG

PENDEKATAN JUMLAH/ KAPASITAS

KETERANGAN PERHITUNGAN

TOTAL

Taman Asumsi Di kategori kan quarter Greenspace dengan luas 5000m2-4 ha

9000 m2

Plasa SB Studi banding dengan plaza museum fatahilah

3300 m2

Entrance/lobby NAD 75 orang Dihitung dari 5% dari ruang pamer

5% x 1500 Flow 30%

97,5 m2

Reception & Information

NAD 5,5 m2/org

3 orang Penempatan @ 1 org utk tiap ruang-ruang utama

3 x 5,5 Flow 20%

19.5 m2

Ruang Pamer Asumsi 1 unit Studi banding dengan ruang pamer Selasar Sunaryo Art Space

1500 m2

Page 61: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Ruang audio visual

NMH Seat

0,4-0.6 m2/org Stage

100-200 m2

400 orang 400 x 0,4 + stage 100

m2

Flow 30%

338 m2

Amphiteater SB 1 unit Studi banding dengan Selasar Sunaryo Art Space

300 300 m2

Ruang persiapan Asumsi 1 unit Dihitung 5% dari total ruang pamer

5% x 1500 Flow 5%

80 m2

R,Penitipan barang

NAD 1 unit Kapasitas 1 org staf, lemari/rak penyimpanan utk ± 20 org

20 m2

Flow 20% 24 m2

Ruang mekanikal

SB 1 unit Dihitung 25% dari ruang audio visual

25% x 338 84,5 m2

Toilet umum NMH Pria: 21-30 org

4 WC 4 urinoir

2 wastafel Wanita: 21-30 org

4 WC 4 wastafel

4 x 1,80 4 x 0,40 2 x 0,54

4 x 1,80 4 x 0,54

9,88 m2 9,36 m2

Gudang barang koleksi

SB 1 unit Dihitung setengah luasan ruang persiapan

40 40 m2

Gudang alat SB 1 unit Dihitung setengah luasan ruang persiapan

40 40 m2

Kantor curator dan staf ahli

Asumsi 1 unit, 3 orang Kuator = 1 org Staf ahli = 2 org

50 m2

Luas = 14.913,24 m2

b. Unit kegiatan komersial

NAMA RUANG

PENDEKATAN JUMLAH/ KAPASITAS

KETERANGAN PERHITUNGAN

TOTAL

Art shop SB 1 unit Studi banding dengan art shop galeri Salihara

60 m2

Area duduk food shop

NAD 1,3-1,9 m2/org

150 orang Estimasi tersedia 30-40 meja @ 4 orang

150 x 1,9 Flow 40%

399 m2

R.counter kasir NAD 5,5 m2/org

1 unit, 2 orang 2 staf penjaga kasir, 1 org utk art shop, 1 org utk coffe shop

2 x 5,5 Flow 10%

12 m2

Dapur & bar PHS 1 unit Studi banding dengan McDonald’s Cafe

50 50 m2

Gudang kering PHS 1 unit Setengah dari luasan dapur & bar

25 25 m2

Gudang basah PHS 1 unit Setengah dari luasan dapur & bar

25 25 m2

R. manager commercial area

NAD 1 unit Ruang kerja untuk 1 org manager dengan kegiatan pengelolaan area komersil

25 Flow 20%

30 m2

R. staff commercial area

PHS 1 unit Dihitung 10% dari total luasan area coffe shop

10% x 399 39,9 m2

Toilet+locker NAD 2 unit, unit Dihitung masing-masing 2 x 26,6 53,2 m2

Page 62: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

karyawan pria & wanita setengah dari luasan ruang kerja staf

Toilet umum NMH Pria: 21-30 org

2 WC 2 urinoir

2 wastafel Wanita: 21-30 org

2 WC 2 wastafel

2 x 1,80 2 x 0,40 2 x 0,54

2 x 1,80 2 x 0,54

5,48m2

4,68m2

Luas = 704,26 m2

c. Area kegiatan Pengelolaan

NAMA RUANG

PENDEKATAN JUMLAH/ KAPASITAS

KETERANGAN PERHITUNGAN

TOTAL

Ruang tamu.front desk

PHS 30 30 m2

R.direktur NAD 15-36 m2/org

1 unit, I orang Diperuntukan bagi 1 orang direktur utama

35 Flow 30%

45,5 m2

R.wakil direktur NAD 15-36 m2/org

1 unit, 1 orang Diperuntukan bagi 1 org kegiatan managerial

30 Flow 20%

36,m2

R.sekretaris NAD 8-12 m2/org

1 unit, 2 orang Diperuntukan bagi 1 org sekretaris utama& 1 org asisten

2 x 10 Flow 20%

24 m2

R.manager administrasi &keuangan

NAD 8-12 m2/org

1 unit, 1 orang Diperuntukan bagi 1 org pengelola bagian administrasi

12 Flow 20%

14,4 m2

R.staf administrasi& keuangan

NAD 5,5 m2/org

1 unit,3 orang Diperuntukan bagi 1 org coordinator& 2 org staff

3 x 5,5 Flow 20%

19,8 m2

R.manajer program

NAD 8-12 m2/org

1 unit, 1 orang Diperuntukan bagi 1 org pengelola program kegiatan utama

12 Flow 20%

14,4 m2

R.manajer keamanan& perawatan

NAD 8-12 m2/org

1 orang Diperuntukan bagi 1 org pengelola keamanan dan perawatan fasilitas

12 Flow 20%

14,4 m2

R.rapat NAD 1,5-2 m2/org

10 orang Dihitung tiap unit bidang di wakili oleh 1-2 org

10 x 2 Flow 20%

24 m2

R.arsip PHS 1 unit Dihitung setengah dari luasan ruang rapat

50% x 12 m2

R.istirahat NMH 6 x 8,2 m2/org

14 orang Dihitung perwakilan dari tiap unit bidang dihitung kecuali Direksi

14 x (6 x 8,2) Flow 20%

59 m2

Pantry BPDS 14% dari R. Makan

1 unit 14% x 49,2 6,89m2

Gudang PHS 1 unit Disamakan dengan luasan pantry

6,89m2

Toilet umum NMH Pria: 21-30 org

2 WC 2 urinoir

2 wastafel Wanita: 21-30 org

2 WC 2 wastafel

2 x 1,80 2 x 0,40 2 x 0,54

2 x 1,80 2 x 0,54

5,48m2

4,68m2

Luas = 317,44 m2

Page 63: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

d. Area kegiatan servis

NAMA RUANG

PENDEKATAN JUMLAH/ KAPASITAS

KETERANGAN PERHITUNGAN

TOTAL

R,panel dan trafo Asumsi 1 unit 20 20 m2 R.genset Asumsi 1 unit 40 40 m2 R.pompa Asumsi 1 unit 50 50 m2 R.mesin ac Asumsi 1 unit 48 48 m2 R.keamanan (CCTV)

Asumsi 1 unit 20 20 m2

Toilet+locker karyawan

NAD 2 unit, unit pria&wanita

Disamakan dengan area toilet dan locker karyawan di commercial area

53,2 m2 53,2 m2

Dapur+kantin SB 1 unit Studi Banding area kantin Plaza Senayan

60 60m2

Gudang PHS 1 unit Dihitung 1/3 dari area dapur+kantin

1/3 x 60m2 20m2

Loading dock NAD 30m2/mobil

1unit, 2 mobil

2x30m2 Flow 50%

90m2

Mushola Asumsi 1 unit 40 40m2 Area parkir NHM 25 mobil

100 motor

2 bus

Standar 1 parkir mobil = 2.5 x 4.5 =

11.25 m2 11,25 x 25=

281,2 Sirkulasi100% =281,2m2 Total = 562,4

Standar 1

parkir motor = 0.7 x 1.5 =

1.05 m2 1,05 x 100 =

105 m2 Sirkulasi 50%

= 52,5 m2 Total =

157,5 m2

2 minibus @ 28 m2 = 56

m2 Flow 100% =

56 m2 Total = 112

m2

562,4 m2 157,5 m2 112 m2

Luas = 1273,1 m2

Rekapitulasi besaran ruang

Tabel 4.3 Tabel besaran ruang

Sumber : Analisa penulis

Page 64: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Jumlah luas bangunan 2613,24 m2+704,26 m2+317,44 m2+441,2 m2

total 4076,14 m2

Jumlah area parkir 831,9 m2 Jumlah taman dan Plaza 12300 m2 Sirkulasi 30% luas bangunan 1222,84 m2 Sirkulasi 50% luas bangunan 415,95 m2 LUAS TOTAL 18846,83 m2

Dari besaran ruang yang didapat dari analisa merupakan besaran minimal.

Besaran ruang tersebut dapat berubah tergantung proses pembentukan ruang dari

proses folding.

B. ANALISA SITE

B.1 Analisa Penentuan Site

Tujuan : Mendapatkan lokasi yang tepat untuk Ruang Publik Kreatif

Dasar Pertimbangan:

· Sesuai dengan Rancangan Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) yang

difungsikan sebagai zona fasilitas umum dan perencanaan ruang terbuka

hijau

· Dekat dengn pemukiman

· Berada pada kawasan potensial terhadap keberadaan bangunan Ruang

Publik Kreatif sebagai bangunan fasilitas umum

· Mudah dijangkau dengan berbagai macam transportasi darat

· Kelengkapan sistem utilitas kota sebagai jaringan pendukung kegiatan

bangunan

Tabel 4.3

Tabel rekapitulasi besaran ruang

Sumber : Analisa pnulis

Page 65: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Gambar 4.1 Peta Rencana Struktur dan Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta

Sumber : Dinas Tata Kota

Dari RUTRK yang terlihat pada gambar sebagian besar wilayah Jakarta terdiri dari

titik area yang dipusatkan sebagai kegiatan utama. Penempatan lokasi Ruang Publik

Kreatif akan disesuaikan dengan syarat pemilihan berdasarkan fungsi bangunan dengan

RUTRK yang ada. Dari pertimbangan kedua hal tersebut, di dapat dua lokasi yang

sesuai dengan kebutuhan bangunan. Dua lokasi tersebut diantaranya:

Kriteria Bobot Alternative I Alternative II · Letaknya strategis (dapat diakses dengan mudah) · Dekat dengan embrio tempat berkumpul

masyarakat · Berada dekat dengan pemukiman · Dekat dengan fasilitas umum lainnya (fasilitas

2 2 2

3 2

2 2

3 3

3 3

ALTERNATIF 2 Jalan H. Benyamin Sueb, Kemayoran Jakarta Pusat

ALTERNATIF 1 Jalan Kemang Raya, Kemang

Jakarta Selatan

Page 66: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

pendidikan,kelengkapan utilitas, dll) · Lahan yang cukup, sehingga dapat mewadahi

setiap kegiatan Ruang Publik Kreatif

1 1 2

10 14 Keterangan Bobot Keterangan Nilai

2 : Menentukan 3 : Sangat Baik 1 : Kurang Menentukan 2 : Baik 1 : Kurang Baik

Kesimpulan:

Dari hasil analisa pendekatan lokasi yang sesuai dengan pertimbangan diatas berada

pada alternatif 1 yaitu di kawasan Kemayoran Jalan H.Benyamin Sueb

Beberapa potensi sebagai pendukung Ruang Publik Kreatif, diantaranya adalah :

· Terletak di kawasan yang strategis dengan suasana yang tidak terlalu ramai

· Terletak dekat dengan kawasan berkumpul para masyarakat disekitar mesjid

akbar kemayoran.

· Tidak banyak polusi udara

· Mudah dijangkau

· Dekat dengan fasilitas umum (Pom Bensin, kantor polisi, area bisnis, dll)

Dengan adanya beberapa potensi disekitar site ini, diharapkan mampu menunjang

keberadaaan Ruang Publik Kreatif yang direncanakan.

B.2 Analisa Pengolahan Site

a. Analisa Klimatologis

1) Dasar pertimbangan :

- arah datang sinar matahari

- arah angin

- pemecahan masalah akibat iklim terhadap bangunan

Tabel 4.4. perbandingan site terpilih

Sumber : Analisa penulis

Tabel 4.4 Tabel persyaratan pemilihan site

Sumber : Analisa pnulis

Page 67: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

2) Kondisi site :

a) Analisa

Masalah yang berhubungan dengan iklim mempunyai beberapa

altematif pemecahan masalah dengan pertimbangan sebagai berikut :

· Bukaan

Biasanya berhubungan dengan dimana seharusnya diletakkan bukaan

untuk menangkap sinar matahari kedalam bangunan ataupun

bukaan bagi angin sebagai penghawaan alami.

· Barrier

Barrier atau penghalang dapat berupa sebagai vegetasi ataupun

bangunan dan pagar yang didesain sebaik mungkin sebagai

penghalang sinar matahari ataupun angin yang merugikan

bangunan dan kegiatan di dalamnya.

· Material

Material lebih difungsikan sebagai pemecahan masalah bangunan

dengan sinar matahari, dimana ia berperan sebagai filter sinar dan

mengurangi kesilauan (glare) dalam bangunan.

Matahari Bagian yang menerima

sinar matahari terbanyak ada pada sisi timur

Angin Pergerakan udara terbesar

barasal dari arah jalan raya, namun pada bagian lain masih mendapatkan

angin yang cukup

Page 68: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

b) Hasil analisa

· Sinar matahari

- Timur

Karena merupakan sinar yang dibutuhkan, maka pada sisi

timur bangunan perlu diberikan bukaan untuk menangkap

sinar matahari untuk mendukung kegiatan di dalamnya.

- Barat

Sinar dihindari dengan mempertahankan pohon existing yang

ada atau bentuk-bentuk penutup dinding yang sedemikian rupa.

sedikit bukaan pada bangunan dan juga penggunaan material

yang tidak menyerap sinar matahari dan mengurangi efek silau.

· Bentuk Bangunan

Bentuk bangunan dibuat memanjang dan untuk memaksimalkan area

bangunan yang menghadap ke arah timur dan selatan, sehingga

dapat metode cross ventilation (penghawaan alami) dapat berjalan

maksimal

· Orientasi Bangunan

- Orientasi bangunan terhadap sinar matahari yang paling cocok

dan menguntungkan adalah memanjang dari arah utara ke

selatan, bukaan dimaksimalkan pada bagian fasade selatan dan

timur bangunan sehingga cahaya tetap dapat dimanfaatkan

tanpa menimbulkan dampak silau dan panas yang berlebihan.

- Sebagian orientasi bangunan terhadap angin mengikuti bentuk

site yang ada untuk menangkap aliran udara yang pada

umumnya mengalir dari arah barat laut sedangkan bagian

lain tetap memanjang ke arah timur dan barat. Aliran udara

masih bisa ditangkap dengan desain yang baik namun sinar

matahari merupakan hal yang tidak bisa dikondisikan.

Page 69: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

b. Analisa View

1) Dasar pertimbangan :

- Orientasi dimaksudkan sebagai pengarah atau penunjuk terhadap kegiatan

yang ada pada bangunan

- View meupakan point of interest yang akan didesain pada sebuah bangunan

- View bisa didapatkan dari arah dalam maupun luar bangunan

- Letak site dan sirkulasi memegang peranan dalam penentuan view

bangunan

2) Kondisi eksisting :

3) Analisa :

- View to site terbesar berasal dari jalan Casa

- Karena posisi sebelah barat site tertutup pohon maka view to site dari

jalan H. Benyamin Sueb kearah selatan tidak lebih besar dari Jalan Casa.

4) Hasil analisa :

- Orientasi utama bangunan diarahkan ke Jalan Casa sebagai jalan utama

untuk menarik pengunjung.

- Pada sisi sebelah barat site dengan kondisi pohon yang sudah ada,

lansekap ditata sedemikian rupa agar view dari sisi ini dapat menarik bagi

yang pengunjung yang melintasinya.

View in Karena berada pada 2 jalan

utama yang lebar , maka view in terbesar berada

pada bagian barat sebelah utara

Bagian timur sebelah selatan masih memiliki view

yang cukup besar.

Merupakan jalan utama View in sangat kecil karena

terhalang pohon

Merupakan jalan kampung. View in tidak terlalu besar.

Page 70: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

c. Analisa Pencapaian

1) Dasar pertimbangan :

- penentuan ME (main entrance) dan SE (second entrance)

- sirkulasi yang mudah, aman dan nyaman

- kondisi, arus kendaraan dan potensi jalan

2) Analisa

-

- Dari kondisi eksisting tersebut, dengan pertimbangan jumlah arus

transportasi yang melalui Jalan Casa maka letak ME akan lebih efektif

diletakkan di depan. Sedangkan jalur SE diletakkan disamping yaitu jalan

Apron (bagian utara sebelah timur) demi kenyamanan sirkulasi pengelola.

3) Hasil analisa

- ME diletakkan pada Jalan Casa karena lebih potensial dan lebih mudah

dicapai.

- SE diletakkan di jalan Apron karena cukup nyaman bagi pengelola untuk

bermanuver dan tidak terlalu ramai.

Side Entrance Jalan Apron merupakan jalan kampung Sehingga sangat

dimungkinkan digunakan sebagai Side Entrance.

Main Entrance Jalan Casa yang merupakan jalan utama menuju site dan

cukup lebar. Maka sangat dimungkinkan digunakan

sebagai Main Entrance.

ME

SE

Page 71: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

d. Analisa Kebisingan

1) Dasar Pertimbangan :

- Penentuan zona publik dan servis

- Penempatan area outdoor dan area indoor

2) Kondisi eksisting :

3) Analisa

- Pemberian vegetasi ditekankan pada usaha untuk mereduksi kebisingan

dari perempatan, sehingga tidak mengganggu aktivitas di dalam

bangunan.

- Pemberian vegetasi selain sebagai barrier kebisingan juga untuk elemen

estetika.

- Peletakan ruangan yang menjauhi pusat kebisingan terbesar

4) Hasil analisa

- Penambahan pohon perdu setinggi 1,5 m sebagai penambah peredam

noise pada bagian sekeliling tapak.

- Bangunan diposisikan lebih utara untuk menjauhi kebisingan.

- Mempertahankan pohon existing pada sisi barat site sebagai barrie terhadap

kebisingan

Karena noise terkecil berada pada bagian barat, maka area untuk ruangan tertutup diposisikan

pada bagian barat site

Noise Noise terbesar berada pada sebelah Selatan. Akan lebih

efektif jika digunakan sebagai area outdoor, bukan

ruangan/indoor.

Page 72: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

e. Analisa Sirkulasi

1) Dasar Pertimbangan :

- Pola kegiatan

- Hubungan antar ruang

- Pengaruh folding

2) Analisa

- Pengaruh dari folding adalah kontinuitas yang berarti sirkulasi yang

dirancang dalam ruang public kreatif bersifat menerus.

- Setiap ruangan berhubungan langsung dengan ruang terbuka (roof

garden dan plasa)

- Fungsi bangunan sebagai ruang public memperhatikan keselamatan dalam

hal evakuasi ketika terjadi bencana

3) Hasil analisa

- Kesan terbuka tercapai dari sirkulasi yang bersifat menerus serta

menghasilkan kontinuitas antara eksterior dan interior dan perbedaan

ketinggian pada bangunan.

- Sirkulasi menggunakan ramp untuk menimbulkan kesan menyatu antar

ruangan

- Jalur sirkulasi dalam bangunan mempermudah proses evakuasi ketika

terjadi bencana dengan menerapkan pintu yang terbuka.

f. Analisa Zoning

1) Dasar pertimbangan :

- Hasil dari analisa makro (pengolahan tapak) yang disesuaikan dengan

konsep bangunan yang ingin diterapkan.

Page 73: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

2) Kondisi Eksisting :

3) Analisa

- ME di posisikan

- sebagai pintu utama masuknya area.

- Zona publik diletakkan di bagian depan site, yaitu di dekat ME.

- Zona servis yaitu zona untuk pengelola diletakkan di dekat SE.

4) Hasil analisa

- Zona publik diletakkan di bagian selatan sebagai area untuk outdoor ,

taman, dan plasa.

- Zona privat berada di bagian utara sebagai area untuk massa utama.

- Zona servis berada di bagian timur atau utara sebagai area pengelola.

C. ANALISA TAMPILAN BANGUNAN

B.1 Analisa Bentuk Bangunan

Ruang Publik Kreatif yang digunakan sebagai fasilitas umum masyarakat

memiliki bentukan massa bangunan dengan pertimbangan sebagai berikut:

· menciptakan perpaduan yang halus antara plasa sebagai area terbuka dengan

bangunan sebagai fasilitas kegiatan kreatif dan lingkungan sekitarnya

Semi Area semi publik merupakan

area transisi. Dapat dipergunakan sebagai area outdoor atau area indoor

dengan tingkat sirkulasi tinggi

Publik Sesuai dengan analisa

sebelumnya, maka area publik lebih sesuai jika diletakkan

pada bagian selatan site, dekat dengan Main Entrance

Privat Sesuai dengan analisa sebelumnya, maka area privat akan

lebih sesuai jika diletakkan pada bagian utara site.

Page 74: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Gambar 4.2 Folding phase

Sumber : Analisa penulis

· Integritas antar bagian dari Ruang Publik Kreatif untuk menunjang kegiatan

yang diwadahi

Dari berbagai pertimbangan tersebut maka bentukan massa bangunan

merupakan “single mass”

Bentuk massa bangunan yang berupa single mass didapatkan dengan

menggunakan metode tertentu. Dalam proses metode yang diterapkan

mempertimbangkan beberapa hal-hal yaitu:

1. Program ruang yang diwadahi dalam Ruang Publik Kreatif

2. Pola kegiatan dan sirkulasi pengguna dalam Ruang Publik Kreatif

3. Kondisi site

Metode yang dgunakan dalam mendapatkan bentuk bangunan yaitu metode

folding.

Dalam proses Folding yang dilakukan untuk mendapatkan bentukan massa

bangunan melalui 4 fase yaitu:

· Persiapan

Proses ini terkait dengan pengaktualisasian bentuk. Media kertas digunakan

karena mudah dilipat. Transformasi selembar kertas kedalam keadaan yang

lebih bermassa dilakukan melalui perlakuan melipat/membuka, menekan,

meremas, melipit, merobek, memutar, memuntir, menarik dan sebagainya.

`

Page 75: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Gambar 4.3 Tahapan pelipatan

Sumber : Analisa penulis

Gambar 4.4 Tahapan pelipatan pertama Sumber : Analisa penulis

· Eksplorasi

Proses ini terkait dengan dengan tahap pelipatan pada kertas dengan

waktu sebagai variabelnya.

1. Dada area 1, lipatan kertas membentuk ruang pameran dengan

tambahan lipatan untuk menyatukan dengan area taman. Lipatan pada

kanan kiri area 1 berfungsi sebagai struktur.

LIPATAN YANG BERFUNGSI SEBAGAI STRUKTUR

Page 76: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Pada area 2, lipatan kertas membentuk ruang audio visual. hasil dari

lipatan membentuk kemiringan pada atap dengan tujuan sebagai area

duduk yang mengarah langsung ke ampiteater terbuka

3. Pada area 3, lipatan kertas membentuk ruang pengelola dan servis.

lipatan pada area ini berhubungan dengan hasil dari lipatan

sebelumnya yang menghasilkan kemiringan tertentu sehingga area 3

dapat dibuat menjadi 2 lantai

Gambar 4.5 Tahapan pelipatan kedua Sumber : Analisa penulis

Gambar Tahapan pelipatan ketiga Sumber :

ada area 2, lipatan kertas membentuk ruang audio visual. hasil dari

lipatan membentuk kemiringan pada atap dengan tujuan sebagai area

duduk yang mengarah langsung ke ampiteater terbuka.

ada area 3, lipatan kertas membentuk ruang pengelola dan servis.

lipatan pada area ini berhubungan dengan hasil dari lipatan

sebelumnya yang menghasilkan kemiringan tertentu sehingga area 3

dibuat menjadi 2 lantai.

65

Gambar 4.6 Tahapan pelipatan ketiga Sumber : Analisa penulis

ada area 2, lipatan kertas membentuk ruang audio visual. hasil dari

lipatan membentuk kemiringan pada atap dengan tujuan sebagai area

ada area 3, lipatan kertas membentuk ruang pengelola dan servis.

lipatan pada area ini berhubungan dengan hasil dari lipatan

sebelumnya yang menghasilkan kemiringan tertentu sehingga area 3

Page 77: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Pada area 4, lipatan kertas membentuk food court dengan dengan

tambahan lipatan pada 2 sisi yang berfungsi untuk

area tempat duduk ampiteater terbuka dan menyatukan kondisi

lingkungan yg ada di sebelahnya

· Evaluasi

Tahap ini dimaksudkan untuk mengamati dan membentuk ruang diantara

lipatan sebagai ruang yang a

program-program yang diinginkan.

terbentuk seperti kedekatan, pemisahan, pergantian sapasial,

dan keterhubungan

Gambar 4.7 Tahapan pelipatan keempat Sumber : Analisa penulis

ada area 4, lipatan kertas membentuk food court dengan dengan

tambahan lipatan pada 2 sisi yang berfungsi untuk sebagai struktur,

area tempat duduk ampiteater terbuka dan menyatukan kondisi

lingkungan yg ada di sebelahnya.

dimaksudkan untuk mengamati dan membentuk ruang diantara

lipatan sebagai ruang yang aktual untuk mengakomodasi ruang dalam

program yang diinginkan. Hubungan antara ruang-ruang

terbentuk seperti kedekatan, pemisahan, pergantian sapasial, pembatasan

dan keterhubungan.

LIPATAN YANG BERFUNGSI SEBAGAI STRUKTUR

Ampiteater terbuka

66

ada area 4, lipatan kertas membentuk food court dengan dengan

sebagai struktur,

area tempat duduk ampiteater terbuka dan menyatukan kondisi

dimaksudkan untuk mengamati dan membentuk ruang diantara

tual untuk mengakomodasi ruang dalam

ruang yang

pembatasan

LIPATAN YANG BERFUNGSI SEBAGAI STRUKTUR

Ampiteater terbuka

Page 78: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Gambar 4.8 Hasil dari proses evaluasi Sumber : Analisa penulis

Pemotongan kembali dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan view dari ruang pameran dan lobby ke arah ampiteater terbuka dan pepohonan

Hasil dari pemotongan kertas untuk mendapatkan view ke ampiteater

hasil dari pemotongan kertas untuk mendapatkan view pepohonan

Page 79: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

· Aktualisasi bentuk arsitektural

Proses ini mengaktualisasikan bentukan yang tercipta dari proses folding

kedalam hal-hal yg berkaitan dengan arsitektural seperti dimensi,

struktur,material.

B.2 Analisa Warna Bangunan

Dasar pertimbangan yang dipakai dalam pemilihan warna bangunan pada

yaitu:

· Eksterior

- Bahan material yang digunakan

- Struktur yang diterapkan pada bangunan ini

- Warna landskap

· Interior

- Kesan ekspresif

- Karakter kegiatan yang diwadahi

Pada eksterior warna bangunan disesuaikan dengan bahan yang digunakan

untuk struktur bangunan yang digunakan untuk mendapatkan kesan natural. Pada

interior penggunaan warna yang dipakai adalah warna dasar yaitu warna primer,

sekunder dan tersier, yang susunanya diatur sedemikian rupa sehingga mampu

memberi kesan warna yang mencolok pada bagian bangunan tertentu sehingga

kesan ekspresif dapat terwujud.

Page 80: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

D. ANALISA SISTEM BANGUNAN

C.1 Analisa Struktur Bangunan

Untuk struktur bangunan yang digunakan mempertimbangkan berbagai aspek

yaitu:

· Bentuk yang tercipta dari proses folding memerlukan penyelesaian struktur

tertentu

· Penggunaan atap bangunan yang luas sebagai taman harus mampu menopang

beban bila ada kegiatan diatasnya

· Bentuk permukaan yang saling terhubung antara plasa dan taman yang berada

di permukaan atap

Untuk mengkomodasi berbagai aspek tersebut analisa pemilihan struktur yang

di gunakan yaitu:

Gambar 4.9 Padu padan warna primer,sekunder dan tersier pada

interior agora teater Sumber : http://www.wayfaring.info

Gambar 4.10 Warna natural bahan pembentuk struktur pada

minicity theme partk antalya Sumber http://www.emrearolat.com

Page 81: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Gambar 4.11 Bagian lipatan yang digunakan sebagai struktur

Sumber : Analisa penulis

· Sub Struktur

Footplat

Penggunaan pondasi footplat mampu mendukung bangunan

berlantai banyak maupun sedikit, cocok untuk jenis tanah yang tidak

terlalu keras, tidak perlu menggali tanah terlalu dalam.

· Super Struktur

Bentuk bangunan merupakan hasil dar proses folding. Lipatan-lipatan yang

tercipta dari proses tersebut dapat berfungsi sebagai struktur penopang

bangunan.

Dari gambar diatas terlihat bahwa struktur yg sesuai dengan bentuk dari

lipatan adalah struktur shear wall. Keuntungan dari penggunaan struktur ini

LIPATAN YANG BERFUNGSI SEBAGAI STRUKTUR

Page 82: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yaitu mudah dalam pelaksanaan dan ekonomis serta memungkinkan bentuk

bentuk yang aktraktif.

· Upper Struktur

Pemilihan upper struktur membutuhkan syarat

- Atap yang luas yang berfungsi taman

- Mampu menahan beban

- Karena mengatapi sebuah ruangan yang luas dan maka

mampu digunakan untuk bentang

Gambar 4.13

Bagian atap menggunakan struktur tertentu Sumber : Analisa penulis

yaitu mudah dalam pelaksanaan dan ekonomis serta memungkinkan bentuk

bentuk yang aktraktif.

struktur membutuhkan syarat tertentu yaitu:

Atap yang luas yang berfungsi taman

Mampu menahan beban diatasnya

Karena mengatapi sebuah ruangan yang luas dan maka

mampu digunakan untuk bentang lebar

Gambar 4.12 Penerapan shear wall struktur sebagai hasil dari

sebuah lipatan Sumber http://www.emrearolat.com

Bentang atap yang luas harus mampu menopang beban bila ada kegiatan diatasnya.

71

yaitu mudah dalam pelaksanaan dan ekonomis serta memungkinkan bentuk-

Karena mengatapi sebuah ruangan yang luas dan maka harus

Bentang atap yang luas harus mampu menopang beban bila ada kegiatan diatasnya.

Page 83: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Gambar 4.14 Analisa lipatan kertas yang digunakan sebagai struktur atap

Sumber : labs.teague.com/?p=728

Folding selain sebagai metode pencarian bentuk dapat digunakan juga untuk

menyelesaikan permasalahan struktur yang akan diterapkan pada atap bangunan ini

sehingga memungkinkan untuk meminimalkan penggunaan kolom.

Dalam kasus struktur pada Yokohama Port Terminal, FOA selaku biro

konsultan mengajukan sebuah struktur yang digunakan pada atap bangunan

berupa sebuah struktur folded plate. Dengan bentukan struktur sebagai berikut:

Gambar 4.15 Penerapan folding plate pada struktur atap pada

Yokohama Port Terminal Sumber http://www.emrearolat.com

Page 84: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

dalam proses selanjutnya konsultan struktur menemukan kendala

bagaimana menghubungkan folded plate tersebut dengan balok. Solusinya

adalah menggunakan system paku HILTI yaitu paku yang ditembakkan

dengan diameter 4,5mm dalam proses penyambungan antara folded plate dan

balok.

Gambar 4.16 Bentuk struktur yang diusulkan oleh FOA

Sumber http://www25.big.or.jp/~k_wat/yokohama/estruc.htm

Gambar 4.17 Jenis sambungan dan prose penyambungan dengan paku HILTI

Sumber http://www25.big.or.jp/~k_wat/yokohama/estruc.htm

Page 85: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Gambar 4.18 Bentuk rangka folded plate

Sumber: http://www25.big.or.jp/~k_wat/yokohama/estruc.htm

Gambar 4.19 Proses fabrikasi dan perakitan pada site

Sumber: http://www25.big.or.jp/~k_wat/yokohama/estruc.htm

Page 86: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

C.2 Analisa Bahan Bangunan

Bahan bangunan yang digunakan harus sesuai dengan tuntutan desain yaitu

mempetimbangkan struktur yang akan digunakan dan kesan yang ingin didapat dari

penggunaan bahan tersebut.Bahan yang digunkan adalah bahan-bahan fabrikasi

seperti:

· Beton : penggunaanya lebih banyak di pakai pada struktur utama bangunan.

Penggunaan beton diharapkan mampu memberikan kesan kekakuan dan

kekuatan.

· Baja dan kaca : dipakai sebagai dinding untuk menimbulkan kesan luas antar

ruangan dan terbuka

Gambar 4.20 Beton sebagai bahan pembentuk struktur

Sumber http://www.emrearolat.com

Gambar 4.21 Baja dan kaca sebagai dinding bangunan

Sumber http://www.arcspace.com

Page 87: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

· Kayu : Penggunaan kayu diharapkan mampu memberikan kesan alami,

ketenagan, kesejukan pada bangunan ini.

C.3 Analisa Pencahayaan

Untuk pencahayaan yang digunakan mempertimbangkan berbagai aspek yaitu:

· Jenis kegiatan

· Kondisi ruang (terbuka dan tertutup)

1. Eksterior

a. Lampu taman

Pada area plasa dan taman penerangan pada malam hari menggunakan

lampu taman. Dengan bentuk lampu taman yang menyerupai ranting

pohon memberikan keserasian antara kondisi sekitar dengan elemen

eksterior.

Gambar 4.22 Penerapan kayu pada permukaan bangunan

Sumber http://www.arcspace.com

Page 88: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

b. LED Ground light

Pada area plasa penerangan menggunakan led ground light bertujuan

untuk memberikan aksen pada plasa pada malam hari.

c. Bench light

Selain sebagai tempat duduk, bangku taman juga difungsikan sebagai

penerang pada area luar.

Gambar 4.23 Lampu taman berbentuk ranting pohon

Sumber http://www.archdaily.com

Gambar 4.24 Lampu LED pada permukaan plasa Sumber http://www.iluminare-led.ro

Page 89: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

2. Interior

a. Dinding Kaca

Penggunaan dinding sangat diperlukan. Sebab pada bagian

ruangan tertentu seperti ruang pameran dan sejenisnya yang berada di

dalam bangunan, membutuhkan pencahayaan yang maksimal. Selain itu

pengaplikasian dinding yang digabungkan dengan penutup bangunan

lain (seperti beton baja, dan kayu) diharapkan mampu memberikan

kesan luas.

Gambar 4.26 Penggunaan dinding kaca

Sumber http://www.emrearolat.com

Gambar 4.25 Bangku taman dengan lampu

Sumber http://www.rhsblog.co.uk

Page 90: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

C.4 Analisa Penghawaan

Void yang terbentuk pada bagian tertentu bangunan yang merupakan hasil

dari proses folding yang menghubungkan antara ruang luar dan ruang dalam,

memberikan penghawaan alami yang cukup bagi ruang-ruang dalam bangunan. Hal

in juga untuk mengurangi penggunaan penghawaan buatan pada bangunan.

Penghawaan buatan hanya di gunakan pada ruang yang memang membutuhkan

persyaratan tertentu seperti persyaratan akustik ruang.

C.5 Analisa Utilitas

Dalam proses analisa utilitas yang terkait denagan pemasangan perlu

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

· bentukan dari proses folding harus tetap sesuai dengan karakternya

· bentuk bangunan

· struktur yang digunakan.

Gambar 4.27 Void akibat hasil dari pelipatan Sumber: www.arcspace.com

Page 91: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

1. ME (listrik, telepon)

· Jaringan Listrik

Dasar pertimbangan:

- Kelancaran distribusi listrik

- Efisiensi sumber daya

Sumber listrik utama adalah berasal dari PLN yang didukung oleh

genset. Apabila terjadi kerusakan pada pendistribusian listrik dari PLN, maka

akan diganti dengan menggunakan sistem standby emergency power (SEB)

dari genset. Instalasi listrik di dalam bangunan secara umum dibagi 2 jenis,

yaitu:

a. Instalasi untuk penerang

Instalasi yang mendistribusikan energi listrik untuk seluruh

jaringan peralatan penerangan baik di dalam maupun di luar bangunan.

b. Instalasi untuk power

Instalasi yang mendistribusikan listrik untuk alat-alat elektronik

lainnya seperti lift, AC, pompa dan sebagainya.

PLN

Genset

Panel utama

Panel skunder

Distribusi

Distribusi

Meteran

Panel skunder

Gambar 4.28 Skema Analisa Jaringan Listrik

Sumber : Poerbo, 1995:56.

Page 92: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

· Jaringan Komunikasi

Dasar pertimbangan:

- Kemudahan, kecepatan dan kejelasan informasi intern maupun ekstern

- Ekonomis dalam perawatan

- Sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangan teknologi

informasi

Sistem komunikasi yang digunakan adalah :

a. Sistem intercom/telepon PABX (Private Automatic Branch Exchange)

Merupakan sistem komunikasi yang menghubungkan antar ruang-ruang

dalam bangunan.

b. Jaringan internet

c. Jaringan telepon PT. Telkom

Dalam jaringan telepon, terbagi menjadi beberapa line sehingga mungkin

digunakan lebih dari satu hubungan pembicaraan.

d. Pengeras suara : untuk memberi informasi kepada pengunjung di dalam

ataupun di luar bangunan.

Proses pemasangan instalasi listrik disesuaikan dengan bentuk yang

tercipta dari folding. Bentuk yang dinamis memerlukan perlakuan yang khusus

dalam proses pemasangan instalasi

PT. Telkom Panel Kontrol Telepon Lokal

Faks Operator

SLJJ/SLI

Gambar 4.29 Skema Analisa Jaringan Komunikasi

Sumber: Analisa penulis

Page 93: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

2. Sanitasi (air bersih, air kotor, air hujan)

· Air bersih

a. Sumber air sumur artesis.

Air bersih dari sumur artesis ditampung di bak penampung dan

disalurkan dengan saluran perpipaan untuk menjangkau titik-titik

pendistribusian, misal wc umum, fire hidrant ke bangunan-bangunan.

b. PDAM

Sumber air bersih ini disediakan oleh perusahaan air minum

setempat.

· Air Kotor

Sistem pengolahan air kotor dan drainase diarahkan untuk menghindari

pencemaran lingkungan bagi penduduk setempat.

Pompa

Sumur dalam

Ground Water Tank Pompa

Upper tank

distribusi

Gambar 4.30 Skema analisa Aliran Air Bersih Artesis

Sumber: Materi Perkuliahan S.K.B.G 3, 2004

Ground reservoir

Meteran

PAM

Pompa

Tangki atas

Distribusi

Gambar 4.31 Skema Analisa Aliran Air Bersih PDAM

Sumber: Materi Perkuliahan S.K.B.G 3, 2004

Page 94: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

a. Air kotor dari kamar mandi

b. Air kotor dari dapur

c. Air kotor dari WC

· Air hujan

Pembuangan air hujan melalui saluran-saluran terbuka maupun

tertutup. Untuk saluran horisontal dilakukan dengan pengolahan kemiringan

tanah. Dan untuk membantu penyerapan ke dalam tanah dapat digunakan

lapangan rumput di sekitar bangunan.

Bak Kontrol

Kamar Mandi

Bak Pengendapan

T. pengolahan limbah

Gambar 4.32 Skema Analisa Aliran Air Kotor Cair

Sumber: Materi Perkuliahan S.K.B.G 3, 2004

Penangkap lemak

Air dapur

Peresapan

Riol

Gambar 4.33 Skema Analisa Aliran Air Kotor Lemak

Sumber: Materi Perkuliahan S.K.B.G 3, 2004

Riol Peresapan septictank WC

Gambar 4.34 Skema Analisa Aliran Air Kotor Padat

Sumber: Materi Perkuliahan S.K.B.G 3, 2004

Page 95: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Gambar 4.35 Skema Analisa Sistem Sanitasi Air Hujan

Sumber: Analisa penulis

Air hujan dari atap

Pipa Vertikal Sumur

Resapan

Air hujan sekitar site

Bak kontrol Selokan

Gambar 4.36 Skema Pembuangan Sampah

Sumber: Materi Perkuliahan S.K.B.G 3, 2004

3. Sampah

Pengelolaan sampah dilakukan dengan memisahkan sampah yang

masih bisa didaur ulang dan sampah yang tidak bisa didaur ulang. Hal ini

bertujuan untuk menghindari pembuangan sampah yang dapat merusak

lingkungan dengan cara memisahkannya dan ditempatkan secara terpisah dari

sampah-sampah lain yang memungkinkan bisa ditangani lebih lanjut sebelum

dibuang.

Sistem pembuangan sampah dengan cara mengumpulkan sampah lalu

dilakukan pemisahan sampah pada bangunan yang dilakukan oleh petugas

· Sampah dari kegiatan umum

Tempat

Petugas

Shaft sampah

Ruang sampah

Mobil sampah

Page 96: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Gambar 4.37 Skema Pembuangan Sampah

Sumber: Materi Perkuliahan S.K.B.G 3, 2004

Gambar 4.38 Skema Analisa Sistem CCTV Sumber: Poerbo, 1995:160.

· Sampah dari lingkungan dalam site

4. Sistem Pengamanan Bangunan

· Sistem CCTV

Sistem pengamanan bangunan dilakukan untuk menghindari tindak kejahatan

yang terjadi dalam bangunan yang dapat membahayakan dan merugikan

pengguna bangunan. Sistem yang digunakan adalah sistem CCTV yaitu sistem

keamanan yang dapat memonitor tempat – tempat yang diinginkan melalui

ruang security.

· Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Peristiwa kebakaran merupakan bahaya yang sering terjadi pada bangunan,

Untuk mengantisipasi dan mengatasinya, perlu disediakan sistem pencegahan

bahaya kebakaran dalam bangunan. Beberapa sistem pemadaman dan bahan

yang dipergunakan dijelaskan pada tabel berikut :

Kelas, sistem dan bahan untuk pemadaman kebakaran.

Petugas kebersihan

Tempat sampah

Bak sampah Mobil sampah

Power

Monitor

Central security Call button

Page 97: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Kelas

Kebakara

n

Sistem

pemadam

an

Bahan pemadaman

Air Foam

(busa)

CO2 CTF-

BT

Powder

Dry

Chemical

Kelas A;

kayu, karet,

tekstil, dll

Pendingin

an,

penguraia

n, isolasi

Baik Boleh Boleh Boleh Boleh

Kelas B;

bensin, cat,

minyak, dll

Isolasi Bahaya Baik Baik Boleh Boleh

Kelas C;

listrik dan

atau mesin-

mesin

Isolasi Bahaya Bahaya Baik Boleh Baik

Kelas D;

logam

Isolasi,

pendingin

an

Bahaya Bahaya Boleh Bahaya Baik

BCF = Bromide, Chlorine, Fluorine adalah jenis gas Halon

Bahan pemadam api CO2 = Carbon dioxida

Sistem pemadaman meliputi :

Penguraian = pemisahan / menjauhkan benda-benda yang mudah terbakar

Page 98: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Pendinginan = penyemprotan air pada benda-benda yang terbakar

Isolasi = dengan cara menyemprotkan CO2

Blasting effect system = pemberian tekanan yang tinggi sekaligus menyerap

O2 dengan menggunakan bahan peledak

Prosentase CO2 yang diperlukan untuk ruang dengan pemadaman otomatis

Tingkat

bahaya

Prosentase

CO2

Volume CO2 Berat CO2 / m3

Berbahaya 40% 40% x volume

ruang

0,8 kg

Cukup

berbahaya

30% 30% x volume

ruang

0,6 kg

Cara kerja yang dipilih untuk diterapkan pada Ruang Publik Kreatif adalah

sistem semi otomatis untuk ruang-ruang pengelola dan pameran, mengingat

pentingnya dokumen-dokumen dan karya-karya seni yang terdapat pada

ruang-ruang tersebut. Hal ini akan merugikan apabila sistem pemadaman

otomatis dengan splinker air langsung dipakai tanpa melihat dulu seberapa

besar kebakaran yang terjadi. Untuk itu pula tetap disediakan tabung-tabung

gas CO2 dengan tujuan ketika digabung dengan sistem semi otomatis, manusia

bisa mengambil keputusan apakah kebakaran yang terjadi masih bisa

dikendalikan dengan tabung CO2 atau tidak.

Tabel 4.5. Mengenai sistem pemadaman dan bahan yang digunakan

Sumber : Poerbo, 1995.

Page 99: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

· Sistem Penangkal Petir

Dasar pertimbangan :

- Penangkal petir mempunyai kemampuan tinggi untuk melindungi

bangunan dari sambaran petir.

- Sistem penangkal petir tidak menimbulkan efek elekrifikasi/ flash over

pada saat penangkal tersebut mengalirkan arus ke grounding sistem.

- Pemasangan penangkal petir tidak mengganggu fasad bangunan.

Sistem penangkal petir pada terdiri dari:

· Sistem franklin, Prinsip kerja melindungi isi dari kerucut, dimana jari-jari

dan alasnya sama dengan tinggi kerucut. Sistem ini untuk bangunan

dengan luasan atap yang relatif luas dirasa kurang efektif dan efisien.

· Sistem faraday, Sistem ini menggunakan jaringan tiang-tiang kecil yang

dipasang di atas atap. Tinggi tiang tidak lebih dari 60cm. Sistem ini lebih

efektif dibanding sistem franklin.

· Sistem Thomas, Sistem ini menggunakan alat berbentuk payung setinggi

50 cm yang dipasang di atas atap dan diisolasi agar tidak mengalirkan

listrik kedalam bangunan.

Sistem penangkal petir yang terpilih adalah Sistem faraday

Gambar 4.39 Bagan sistem penanggulangan bahaya kebakaran.

Sumber : Rahmat, 2000.

Page 100: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

BAB V

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Konsep dasar yang digunakan pada perancangan Ruang Publik Kreatif ini meliputi konsep

peruangan,konsep tampilan bangunan, konsep system bangunann dan konsep lokasi dan site

terpilih..

A. KONSEP PERUANGAN

A.1 Konsep Kegiatan

Konsep kegiatan bangunan yang ada pada bangunan Ruang Publik kreatif

diantaranya:

a. Kegiatan utama

· Kegiatan berekreasi dan berolahraga

· Kegiatan Pameran

· Kegiatan Pertunjukan dan pemutaran film

· Kegiatan studio dan workshop

b. Kegiatan pengelola

c. Kegiatan penunjang.

A.2 Konsep Besaran dan Kebutuhan ruang

Berikut ini besaran masing-masing ruang berdasarkan kelompok kegiatannya :

Page 101: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

1.Area kegiatan utama

NAMA RUANG

JUMLAH/ KAPASITAS

LUAS

Taman 9000 m2

Plasa 3300 m2

Entrance/lobby 75 orang 97,5 m2 Reception & Information 3 orang 19,5 m2 Ruang Pamer 1 unit 1500 m2 Ruang audio visual 400 orang 338 m2

Amphiteater 1 unit 300 m2 Ruang persiapan 1 unit 80 m2

R,Penitipan barang 1 unit 24 m2

Ruang mekanikal 1 unit 84,5 m2 Toilet umum 19,24 m2

Gudang barang koleksi 1 unit 40 m2

Gudang alat 1 unit 40 m2 Kantor curator dan staf ahli 1 unit, 3 orang 50 m2 TOTAl 14.913,24 m2

2. Unit Kegiatan Komersil

NAMA RUANG

JUMLAH/ KAPASITAS

LUAS

Art shop 1 unit 60 m2 Area duduk food shop 150 orang 399 m2 R.counter kasir 1 unit, 2 orang 12 m2

Dapur & bar 1 unit 50 m2 Gudang kering 1 unit 25 m2

Gudang basah 1 unit 25 m2 R. manager commercial area 1 unit 30 m2 R. staff commercial area 1 unit 39,9 m2 Toilet+locker karyawan 2 unit, unit pria

& wanita 53,2 m2

Toilet umum 10,16 m2

TOTAl 704,26 m2

3. Area kegiatan Pengelolaan

NAMA RUANG

JUMLAH/ KAPASITAS

LUAS

Ruang tamu.front desk 30 m2 R.direktur 1 unit, I orang 45,5 m2

R.wakil direktur 1 unit, 1 orang 36,m2 R.sekretaris 1 unit, 2 orang 24 m2

Tabel 5.1 Tabel kebutuhan dan besaran ruang

Sumber : Analisa penulis

Tabel 5.2 Tabel kebutuhan dan besaran ruang

Sumber : Analisa penulis

Page 102: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

R.manager administrasi &keuangan

1 unit, 1 orang 14,4 m2

R.staf administrasi& keuangan 1 unit,3 orang 19,8 m2

R.manajer program 1 unit, 1 orang 14,4 m2 R.manajer keamanan& perawatan

1 orang 14,4 m2

R.rapat 10 orang 24 m2 R.arsip 1 unit 12 m2 R.istirahat 14 orang 59 m2 Pantry 1 unit 6,89m2

Gudang 1 unit 6,89m2 Toilet umum 10,16 m2 TOTAl 317,44 m2

4. Area kegiatan servis

NAMA RUANG

JUMLAH/ KAPASITAS

TOTAL

R,panel dan trafo 1 unit 20 m2 R.genset 1 unit 40 m2 R.pompa 1 unit 50 m2 R.mesin ac 1 unit 48 m2 R.keamanan (CCTV) 1 unit 20 m2 Toilet+locker karyawan 2 unit, unit

pria&wanita 53,2 m2

Dapur+kantin 1 unit 60m2 Gudang 1 unit 20m2

Loading dock 1unit, 2 mobil 90m2 Mushola 1 unit 40m2 Area parkir 25 mobil

100 motor 2 bus

562,4 m2 157,5 m2

112 m2 TOTAl 1273,1 m2

Rekapitulasi besaran ruang

Jumlah luas bangunan 2613,24 m2+704,26 m2+317,44 m2+441,2 m2

total 4076,14 m2

Jumlah area parkir 831,9 m2 Jumlah taman dan Plaza 12300 m2 Sirkulasi 30% luas bangunan 1222,84 m2 Sirkulasi 50% luas bangunan 415,95 m2 LUAS TOTAL 18846,83 m2

Tabel 5.3 Tabel kebutuhan dan besaran ruang

Sumber : Analisa penulis

Tabel 5.4

Tabel kebutuhan dan besaran ruang

Sumber : Analisa penulis

Tabel 5.5 Rekapitulasi kebutuhan besaran ruang

Sumber : Analisa penulis

Page 103: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

B. KONSEP LOKASI DAN SITE TERPILIH

Menurut hasil analisa dan pertimbangan yang telah dilakukan pada bab

sebelumnya, maka site terpilih yang cocok untuk mendirikan Ruang Publik Kreatif Di

Jakarta adalah di kawasan Kemayoran tepatnya di Jln. H.Benyamin Sueb. Salah satu

alasannya adalah letaknya strategis dan letaknya dekat dengan pusat keramaian kota

dan pemukiman penduduk

1. Batas – batas site terpilih adalah sebagai berikut :

§ Sebelah Utara : Pemukiman

§ Sebelah Timur : Jl. Apron & Kantor polisi

§ Sebelah Selatan : Jl. Casa & Pemukiman

§ Sebelah Barat : Jl. H. Benyamin Sueb

2. Luasan Site

Gambar 5.1 Site

Sumber : Dokumen pribadi

Page 104: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

§ Luasan site : 16.000 m2

§ Building Coverage : 40 %

§ Lahan yang boleh didirikan bangunan : 16.000 x 40 %

: 6.400 m2

3. Hasil Pengolahan Site

a. Klimatologis

Menempatkan bukaan pada sisi timur site untuk mendapatkan sinar

matahari yang dibutuhkan.

Meletakkan sedikit bukaan pada bangunan dan juga

penggunaan material yang tidak menyerap sinar

matahari dan mengurangi efek silau.

Mempertahankan kondisi eksisting yang ada untuk

menghindari sinar matahari.

Page 105: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

b. View

c. Pencapaian

Arah orientasi bangunan menuju jalan

casa untuk menarik perhatian pengunjung.

Penataan landscape yang sudah ada untuk

memperindah dan menarik bagi pengunjung yang

melintasinya.

SITE

MAIN ENTRANCE

SIDE ENTRANCE

in out

in

out

Main Entrance diletakkan di jalan Casa yang merupakan jalan utama menuju site dan

cukup lebar.

Side entrance diletakkan di jalan

Apron yang merupakan jalan

kampung.

Page 106: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

d. Kebisingan

e. Sirkulasi

Penambahan perdu setinggi 1,5 meter di sekeliling

site sebagai penambah

peredam noise.

Mempertahankan perdu yang sudah ada sebelumnya

sebagai peredam.

Massa bangunan diposisikan lebih ke utara untuk menghindari kebisingan.

PLASA BANGUNAN

TAMAN

Sirkulasi menerus dari plasa ke taman lalu ke bangunan atau dari plasa ke bangunan lalu ke taman

Page 107: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

f. Zoning

C. KONSEP TAMPILAN BANGUNAN

C.1 Konsep Bentuk Bangunan

· Bentuk massa bangunan merupakan single mass

· Metode yang digunakan untuk mendapatkan bentukan bangunan yaitu

metode folding architecture.

· Dalam proses mendapatkan bentuk bangunan melalui empat fase yaitu:

- Persiapan

Tahap ini merupakan sebuah fase perkenalan tentang cara pelipatan

dan bahan yang digunakan dalam proses folding

- Eksplorasi

Zona privat berada di

bagian utara sebagai area untuk massa

utama.

Zona publik diletakkan di

bagian selatan sebagai area untuk

outdoor , taman, dan plasa.

Zona servis berada di bagian timur atau utara

sebagai area pengelola.

Page 108: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Tahap mendapatkan bentuk sesuai dengan konsep bentuk bangunan

berupa single mass dengan setiap bagian yang terhubung dengan

bagian lainnya.

- Evaluasi

Tahap ini merupakan tahap penilaian hasil tahap sebelumnya untuk

melihat apakah bentuk yang didapatkan sudah sesuai dengan konsep

bentuk bangunan yang diterapkan.

- Aktualisasi bentuk arsitektur

Merupakan tahap dimana dari bentuk yang didapatkan diterjemahkan

kedalam suatu dimensi dan proporsi serta pemilihan material dan

struktur yang diterapkan pada bangunan.

C.2 Konsep Warna Bangunan

Warna yang digunakan pada eksterior menggunakan warna natural dari bahan

yang digunakan pada struktur bangunan. Sedangkan pada interior warna yang

digunakan yaitu padu padan warna primer,sekunder dan tersier.

D. KONSEP SISTEM BANGUNAN

D.1 Konsep Struktur Bangunan

Pemilihan struktur yang akan digunakan akan di jelaskan pada transformasi

desain karena sangat terkait dengan bentuk yang tercipta dari proses folding. Secara

umum struktur yang digunakan sebelum terkait dengan bentuk yang tercipta yaitu:

1. Upper

Menggunakan struktur folded plate yang memungkinkan untuk meminimalkan

penggunaan kolom.

Page 109: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

2. Super struktur

Struktur yang digunakan berupa shear wall sesuai dengan bentukan yang

dihasilkan dari proses folding.

3. Sub struktur menggunkan pondasi footplat

D.2 Konsep Bahan Bangunan

Bahan bangunan yang digunakan yaitu beton sebagai bahan pembentuk

struktur utama. Baja dan kaca sebagai struktur pemisah antar ruang dalam bangunan

dan kayu sebagai elemen penutup pada permukaan dan interior bangunan.

D.3 Konsep Pencahayaaan

Pada area plasa dan taman penerangan menggunakan lampu taman,led groud

light dan bench light. Penggunaan dinding kaca di tempatkan pada ruang pamer untuk

memenuhi kebutuhan pencahayaan pada ruang tersebut.

D.4 Konsep Penghawaan

Void yang terbentuk pada bangunan menjadi sumber penghawaan alami bagi

ruangan. Penghawaan buatan digunakan pada ruang audio visual dan pengelola

karena memerlukan persyaratan khusus.

D.5 Konsep Utilitas

Pada bangunan ruang public kreatif ini konsep mengekspos system utilitas

diterapkan pada jaringan listrik dan jaringan pengaman terhadap kebakaran

Konsep Utilitas yang digunakan bangunan Ruang Publik Kreatif adalah:

1. Konsep Pengamanan Terhadap Kebakaran

Page 110: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Sistem yang digunakan adalah:

· Sistem fire alarm

· Sistem sprinkler gas

· Tangga darurat

· Fire estinguisher

· Outdoor hydrant

2. Konsep Pengamanan Bahaya Petir

Sistem penangkal petir yang digunakan pada bangunan adalah

sistem faraday, dengan prinsip kerja tiang yang dipasang pada puncak

atap dan dihubungkan dengan kawat menuju ground. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam penangkal petir adalah :

· Tiang penangkal diletakkan di bagian-bagian teritinggi bangunan

· Seluruh bidang atas bangunan arus dapat terlindungi

· Penangkal petir menggunakan bahan yang dapat menghantarkan

muatan listrik ke dalam ground

3. Konsep Penyediaan Air Bersih

Sistem yang digunakan adalah sistem up feed dimana air dipompakan

dari bawah langsung ke outlet.

Pompa

Sumur dalam

Ground Water Tank Pompa distribusi

PDAM

Gambar 5.2 Skema sistem air bersih Sumber : Analisa Penulis

Page 111: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

4. Konsep Jaringan Air Kotor

Sistem jaringan air kotor dibagi menjadi dua bagian, yaitu

jaringan air kotor padat (tinja & lavatory) dan jaringan air kotor cair (air

hujan, roof garden, wastafel, t. wudlu, kolam renang dan dapur). Air

kotor padat disalurkan ke Septictank kemudian ke peresapan, sedangkan

air kotor cair dikumpulkan di Water treatment untuk di olah kembali

sehingga bisa digunakan untuk perawatan roof garden.

5. Konsep Penyediaan Listrik

Digunakan genset dan baterai yang bekerja secara otomatis ketika

aliran PLN mati. Sumber listrik digunakan untuk kebutuhan menjalankan

AC, lift, ruang monitor keamanan.

Gambar 5.3 Skema sistem air kotor pada bangunan.

Sumber : Rahmat, 2000.

Gambar 5.4 Skema konsep sistem Pencahayaan

Sumber:Analisa Penulis

Sinar matahari

Pencahayaan alami, menggunakan

cahaya matahari

Pencahayaan artifisial

Page 112: digilib.uns.ac.id/Konsep... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user RUANG PUBLIK KREATIF DI JAKARTA Dengan Pendekatan Folding Architecture ABSTRAK Setiap orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

· PLN

· Genset

· Gabungan

keterangan :

.. ATS (Automatic Transfer Switch), adalah alat yang mentransfer aliran listrik secara

otomatis

dari PLN ke generator, sehingga kemudian Generator berfungsi sebagai PLN.

.. EMD (Electrical Main Distribution), merupakan pusat pendistribusian aliran listrik

yang ada.

Gambar 5.5 Skema sumber listrik dari PLN

Sumber: Poerbo, 1995:56.

Bagan 5.6 Skema sumber listrik dari genset

Sumber: Poerbo, 1995:56.

Gambar 5.7 Skema sumber listrik gabungan dari PLN dan genzet

Sumber: Poerbo, 1995:56.