KONSEP PERAWATAN DIRUMAH.docx

17
KOMUNITAS 2 KONSEP KEPERAWATAN DI RUMAH Disusun Oleh : KELOMPOK 1 Agustina Tarigan Derlina Tamba Desmanto Sembiring Feronika lingga Hetty Ambarita Luciana saragih Renglis Manalu

Transcript of KONSEP PERAWATAN DIRUMAH.docx

KOMUNITAS 2 KONSEP KEPERAWATAN DI RUMAH

Disusun Oleh :KELOMPOK 1Agustina TariganDerlina TambaDesmanto SembiringFeronika linggaHetty AmbaritaLuciana saragihRenglis Manalu

PROGRAM NERS JALUR TRANSFER STIKES SANTA ELISABETH MEDAN 2015

KATA PENGANTAR

Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Keperawatan Komunitas II yang membahas tentang Konsep Perawatan Dirumah. Dalam menyusun makalah ini, penyusun menyadari bahwa kemampuan yang penulis miliki adalah sangat terbatas, akan tetapi penyusun sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah mata kuliah ini dengan sebaik-baiknya, sehingga penulis berharap ini dapat berguna bagi mahasiswa yang membaca makalah ini, masyarakat pada umumnya serta bagi penulis sendiri pada khususnya.Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini.Akhirnya Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati segala kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun akan penulis terima. Dan akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penambahan ilmu pengetahuan.

Penusun

Kelompok I

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangProses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin. Langkah langkahnya dimulai dari (1) pengkajian : pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan. (Wahit, 2005). Proses keperawatan pada komunitas mencakup individu, keluarga dan kelompok khusus yang memerlukan pelayanan asuhan keperawatan. Tahap akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal. Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima. Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.Proses keperawatan komunitas juga memperhatikan adanya perbedaan budaya di masing-masing daerah, karena hal itu Leininger (1978) mendefinisikan transkultural di keperawatan sebagai: bidang kemanusiaan dan pengetahuan pada studi formal dan praktik dalam keperawatan yang difokuskan pada perbedaan studi budaya yang melihat adanya perbedaan dan kesamaan dalam perawatan, kesehatan, dan pola penyakit didasari atas nilai-nilai budaya, kepercayaan dan praktik budaya yang berbeda di dunia, dan menggunakan pengetahuan untuk memberikan pengaruh budaya yang spesifik pada masyarakat.

1.2 Rumusan MasalahBagaimana asuhan keperawatan pasien pada komunitas terutama konsep perawatan dirumah1.3 Tujuan1.3.1 Tujuan Umum Mampu memahami dan menjelaskan konsep perawatan dirumah1.3.2 Tujuan Khususa. Mampu memahami dan menjelaskan pengertian konsep perawatan dirumahb.Mampu memahami dan menjelaskan syarat dan criteria konsep perawatan dirumah.1.4 Manfaat Terkait dengan tujuan maka makalah pembelajaran ini diharapkan dapat memberi manfaat.1.4.1. Dari segi akademis, merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam asuhan keperawatan komunitas dalam bidang sistem Komunitas II.1.4.2. Dari segi praktis, makalah pembelajaran ini bermanfaaat bagi :a. Bagi mahasiswa Hasil makalah pembelajaran ini dapat menjadi masukkan bagi mahasiswa lainnya dalam konsep perawatan dirumahb. Untuk PenulisHasil penulisan makalah ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi penulis berikutnya, yang akan melakukan penulisan asuhan keperawatan komunitas dalam bidang sistem KomunitasII khususnta mengenai konsep perawatan dirumah

BAB IIKONSEP PERAWATAN DI RUMAHPengertianPerawatan kesehatan rumah adalah suatu pelayanan kesehatansecara komprehensif yang diberikan kepada klien individu dan atau keluarga di tempattinggal mereka (di rumah), bertujuan untuk memandirikan klien dalam pemeliharaan kesehatan, peningkatan derajat kesehatan,upaya pencegahan penyakit dan resiko kekambuhan serta rehabilitasi kesehatan.( Smith dan Maurer 1995 )Pelayanan perawatan kesehatan rumah diberikan kepada individu dan keluarga sesuai kebutuhan mereka, dengan perencanaan dan koordinasi yang dilakukan oleh pelayanan kesehatan seperti: puskesmas, klinik dokter, praktek bidan, perawat, atau praktek bersama oleh profesi lain (ahli gizi, psikolog, fisioterapist, terapi wicara, dll) dengan pengiriman staf atau perawat rumah atas kesepakan bersama dengan klien sesuai peraturan dan kewenangan yang berlaku. Pelayanan kesehatan tersebut difasilitasi oleh departemen kesehatan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.Pelayanan perawatan kesehatan rumah meliputi penyediaaan pelayanan keperawatan klien di rumah, rehabilitasi fisik, terapi diet, konseling psikolog (Stanhope & Lancaster, 1999). Pelayanan perawatan kesehatan rumah juga dapat diartikan sebagai Medicare, a.l:1. Pelayanan paruh waktu atau secara terus menerus, dengan perawatan yang diberikan dibawah pengawasan seorang perawat professional yang sudah terregistrasi/terdaftar. 2. Terapi fisik, terapi okupasional, dan terapi wicara 3. Pelayanan kesehatan sosial berada dibawah pengawasan dokter 4. Pelayanan paruh waktu atau secara terus menerus yang dilakukan oleh pembantu perawat kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku 5. Kebutuhan medis selain obat-obatan, benda biologis seperti serum dan vaksin yang penggunaannya dalam aplikasi medis/kedokteran 6. Pelayanan medis diberikan oleh seseorang yang sudah mendapat izin praktek perawatan kesehatan rumah melalui agency atau suatu program dari rumah sakit. Selanjutnya perawatan kesehatan rumah juga dapat diartikan sebagai kesatuan yang memungkinkan pelayanan kesehatan dilakukan secara bersamaan ataupun kombinasi dari berbagai profesi kesehatan dalam kesatuan tim untuk mencapaidan mempertahankan status kesehatan klien secara optimal. Khususnya pada klien yang memerlukan pelayanan akibat penyakit yang akut, kronis,atau terminal yang memburuk. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan kesehatan rumah diberikan kepada individu dan keluarga di rumah tingggal mereka yang melibatkan berbagai disiplin ilmu atau profesi dalam suatu tim kesehatan untuk melakukan perawatan kesehatan di rumah. Dengan tujuan untuk memberikan kondisi yang sehat secara optimal dan terbebasnya klien daripenyakit yang diderita.

C. Jenis pelayanan kesehatan rumah dapat dilakukan oleh: 1. Pusat pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) 2. Pelayanan Kesehatan dibawah koordinasi rumah sakit 3. Pelayanan Kerawatan Hospice 4. Pelayanan Kesehatan Praktek Mandiri atau Berkelompok 5. Yayasan Pelayanan Sosial

D. Tipe pelayanan kesehatan rumah 1. Perawatan Berdasarkan Penyakit Program pelayanan kesehatan yang memerlukan perawatan kesehatan, pemantauan proses penyembuhan dan mengupayakan untuk tidak terjadi kekambuhan dan perawatan ulang ke rumah sakit. Umumnya dikoordinasikan dengan tim kesehatan dari beberapa disiplin ilmu atau profesi kesehatan, misalnya: dokter, fisioterapi, gizi, dll.

2. Pelayanan Kesehatan Umum Pelayanan kesehatan ini berfokus pada pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit, termasuk penyuluhan kesehatan kepada ibu nifas paska melahirkan, perawatan luka klien dengan DM, konsultasi gizi pada klien dengan penyakit dan masalah kesehatan tertentu, masalah kesehatan lansia, dll3. Pelayanan Kesehatan Khusus Pelayanan kesehatan khusus pada kondisi klien yang memerlukan tehnologi tinggi, misalnya: pediatric care, chemoterapi, hospice care, psychiatric mental health care. Melalui persiapan tehnologi medi dan keperawatan memungkinkan situasi rumah sakit dapat dilakukan di rumah. Disamping itu pelayanan ini akan memberikan efisiensi biaya pengobatan dan perawatan di rumah sakit.

E. Pemberi Perawatan Kesehatan Rumah A. Perawat Pelayanan kesehatan rumah dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya oleh perawat professional yang sudah dan masih terdaftar memiliki izin praktek dengan kemampuan keterampilan asuhan keperawatan klien di rumah. Berdasarkan Kepmenkes RI No. 1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang registrasi dan praktik perawat bahwa: Praktik keperawatan merupakan tindakan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat secara mandiri dan professional melalui kerjasama bersifat kolaboratif dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya sesuai ruang lingkup wewenang dan tanggung jawab. Lingkup kewenangan perawat dalam praktik keperawatan professional terhadap klien individu,keluarga, kelompok khusus dan masyarakat dalam rentang sehat-sakit sepanjang daur kehidupan. Asuhan keperawatan diberikan dengan menggunakan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian,penetapandiagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan tindakan keperawatan, dan evaluasi keperawatan yang dapat diterapka pada asuhan keperawatan gerontik pada klien usia 60 tahun keatas yang mengalami proses penuaan dan masalahnya baik ditatanan pelayanan kesehatan maupun diwilayah binaan di masyarakat (asuhan keperawatan komunitas pada kelompok khusus). Dalam perawatan kesehatan di rumah, perawat akan melakukan kunjungan rumah (home visite) dan melakukan catatan perubahan dan evaluasi terhadap perkembangan kesehatan klien. Peran perawat dalam perawatan kesehatan rumah berupa koordinasi dan pemberi asuhan keperawatana. Koordinator,b. Pemberi pelayanan kesehatan dimana perawat memberikan perawatan langsung kepada klien dan keluarganya, c. Pendidik, perawat mengadakan penyuluhan kesehatan dan mengajarkan cara perawatan secara mandiri,d. Pengelola, perawat mengelola pelayanan kesehatan/keperawatan klien, e. Sebagai konselor, dengan memberikan konseling/bimbingan kepada klien dan keluarga berkaitan dengan masalah kesehatan klien, f. Advocate (pembela klien)yang melindunginya dalam pelayanan keperawatan, dang. Sebagai peneliti untuk mengembangkan pelayanan keperawatan. Pada keadaan dan kebutuhan tertentu perawat dapat koordinasi/kolaborasi dengan dokter untuk tindakan diluar kewenangan perawat, berupa pengobatan dan tindak lanjut perawatan klien ataupun melakukan rujukan kepada profesi lain.

B. Dokter Program perawatan rumah umumnya berada dibawah pengawasan seorang dokter untuk memastikan masalah kesehatan klien. Dokter berperan dalam memberikan informasi tentang diagnosa medis klien, test-diagnostik, rencana pengobatan dan perawatan rumah, penentuan keterbatasan kemampuan, upaya perawatan, pencegahan, lama perawatan, terapi fisik, dll. Bila diperlukan dilakukan kolaborasi dengan perawat, dimana perawat yang melakukan kunjungan rumah harus mendapat izin dan keterangan dari dokter yang bersangkutan sebagai penanggungjawab terapi program. Program perawatan di rumah harus dilakukan follow up oleh dokter tersebut minimal setelah 60 hari kerja, sehingga dapat disepakati apakah program dilanjutkan / tidak.

C. Speech TherapistMerupakan pelayanan kesehatan yang diberikan bagi klien dengan gangguan atau kesulitan dalam berbicara dan berkomunikasi, dengan tujuan untuk membantu klien agar dapat mengoptimalkan fungsi-fungsi otot bicara agar memiliki kemampuan dalam berkomunkasi melalui latihan berbicara.

D..Fisioterapist Program yang dilakukan adalah tindakan berfokus pada pemeliharaan, pencegahan, dan pemulihan kondisi klien di rumah. Aktivitas perawatan kesehatan rumah yang dilakukan adalah melakukan latihan penguatan otot ekstremitas, pemulihan mobilitas fisik, latihan berjalan, aktif-pasif, atau tindakan terapi postural drainase klien COPD. Latihan lain berhubungan dengan penggunaan alat kesehatan tertentu, seperti; pemijatan, stimulasi listrik saraf, terapi panas, air, dan penggunaansinar ultraviolet. Dalam hal ini ahli fisioterapist juga mempunyai kewajiban untuk mengajarkan klien atau keluarganya tentang langkah-langkah dalam latihan program yang diberikan.

E.Pekerja Sosial MedisPekerja sosial medis yang sudah mendapatkantraining/pelatihan dapat diperbantukan dalam perawatan klien dan keluarganya untuk jangka waktu yang panjang, khususnya pada klien dengan penyakit kronis (long term care). Pekerja sosial sangat berguna pada masa transisi dari peran perawatan medis atau perawat kepada klien/keluarga. F. Kontrak DalamPerawatan Kesehatan Rumah Kontrak atau perjanjian antara yayasan/pemberi jasa layanan/agency dengan klien dan keluarga merupakan aspek penting dalam pelaksanaan perawatan kesehatan di rumah.

Adapun hal-hal yang berhubungan dengan kontrak adalah: Persetujuan atau kesepakatan antara yayasan/agency dengan klien dan keluarga tentang pelaksanaan dan perencanaan perawatan di rumah dan catatan medis. Kontrak tersebut memperbolehkan klien dan keluarga untuk menyusun tujuan sendiri ataupun membantu memecahkan masalah perawatan klien sesuai rencana perawatan/pengobatan dokter dalam kesepakatan yang tercantum (yang dibuat) Kontrak berhubungan langsung dengan proses keperawatan dan dapat diselesaikan sesuai dengan tahapan proses keperawatan, yaitu; pengkajian, perumusan masalah/diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keperawatan. Dimana dalam setiap tindakan berkaitan dengan asuhan keperawatan tersebut akan dilakukan atas persetujuan klien/keluarga. Jika selama kunjungan atau perawatan di rumah ada kesesuain kesepakatan antara yayasan/pemberi layanan/agency dan klien/keluarga, maka kontrak tersebut dapat dilanjutkan pada kunjungan berikutnya, akan tetapi bila tidak memungkinkan/tidak ada kesesuain makakontrak dapat ditinjau kembali. Pembuatan kontrak dapat dilakukan secara nonformal (lisan) ataupun secara formal (tulisan), tergantung dari persetujuan dan kesepakatan bersama kedua belah pihak antara yayasan/pemberi jasa layanan/agency dengan klien dan keluarga. Kolaborasi interdisiplin ilmu atau profesi yang efektif dalam perawatan kesehatan rumah akan memberikan kesinambungan pelayanan kesehatan yang dapat memberikan kesadaran/kemandirian klien dan keluarga, sehingga program perawatan kesehatan dapat dilaksanakan secara komprehensif. Secara umum proses kolaborasi untuk perawatan kesehatan rumah diawali dengan adanya rencana pulang discharge plan dari rumah sakit. Perawat di rumah sakit mengidentifikasi kebutuhan klien untuk perawatan di rumah, kemudian mengkoordinasikan tentang perencanaan pulang atau discharge plan dengan dokter untuk diminta persetujuannya. Kemudian dilanjutkan dengan koordinasi kepada yayasan/agency terkait yang akan melakukan perawatan di rumah, khususnya pelayanan perawatan yang diminta oleh dokter. Dalam hal ini dapat berasal dari berbagai disiplin ilmu (profesi kesehatan lain seperti: dokter, terapi fisik, perawat, bidan, ahli gizi, dll). Dokter akan menjelaskan tentang rencana program pengobatan, perawatan, prognosis terapi dan biaya yang dibutuhkan kepada klien dan keluarganya. Mekanisme dan legislasi tanggung gugat dan pelaksanaan pemenuhan kebutuhan klien/keluarga disesuaikan dengan kewenagan profesi masing-masing dan ketentuan pemerintah yang berlaku. Untuk legalitas pelaksanaan perawatan kesehatan rumah, maka persyaratan medicareharus dipenuhi antara lain: adanya kontrak/perjanjian bersama, pendokumentasian pelayanan dan kolaborasi interdisiplin tim, catatan perkembangan kesehatan klien, dan catatan koordinasi & kolaborasi dalam penyelenggaraan perawatan.

Dalam hal ini, keberhasilan tim kesehatan yang interdisiplin sangat tergantung dari banyak faktor diantaranya: pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta kemampuan seorang praktisi yang benar-benar berkompeten dan ahli dibidangnya.

Perawatan Kesehatan Rumah dengan Tehnologi Tinggi Pada saat ini perawatan di rumah yang menggunakan tehnologi tinggi telah menjadi bagian dalam keperawatan kesehatan rumah dimasyarakat, dimana rumah sakit dapat mengirimkan pasien/klien pulang ke rumah lebih awal dari yang direncanakan dengan pemanfaatan fasilitas tehnologi medis yang tinggi, seperti: klien dengan terapi infus atau oksigen, menggunakan ventilator mekanis, alat hemodialisa ginjal, ataupun klien dengan kemoterapi, dll. Penggunaan tehnologi medis ini dapat dilakukan pada berbagai kondisi kesehatan klien dan disesuaikan dengan kebutuhan klien baik dari aspek usia (anak, dewasa, lanjut usia), jenis pengobatan, dll. Penggunaan peralatan tehnologi tinggi di rumah mengharuskan tersedianya perawat atau tim kesehatan dengan keterampilan khusus. Sebagai tenaga perawat yang profesional mereka harus memiliki kemampuan untuk mengoperasikan alat dengan tepat dan umumnya mereka telah mendapatkan training perawatan kesehatan di rumah. Pada kondisi yang khusus harus dilakukan pendidikan kesehatan bagi klien atau keluarga terhadap cara pengoperasian alat yang memungkinkan untuk digunakan secara mandiri. Karena dalam perawatan rumah klien atau keluarga juga ikut bertanggung jawab terhadap perawatan dan pengobatan klien, dimana pada kondisi tertentuklien atau anggota keluarga harus dapat berperan sebagai perawat, misalnya:klien dalam perawatan rumah menggunakan terapi infus, maka anggota keluarga harus dapat memelihara dan mempertahankan infus yang terpasang dengan benar (tidak terjepit, tetesan lancer, dll). Pendidikan kesehatan merupakan aspek penting bagi anggota keluarga terhadap peran mereka dalam menghadapi kondisi kesehatan klien. Seringkali anggota keluarga hanya berfokus pada masalah penggunaan peralatan medis dan mereka mengabaikan kebutuhan klien yang lain. Aspek emosional adalah hal yang harus dibicarakan dengan keluarga, karena dalam menjalankan program perawatan klien, keluarga dipersiapkan dalam menghadapi perubahan peran yang memungkinkan timbulnya kekhawatiran, kegelisahan dan kecemasan. Keluarga dapat mengalami masalah mental dan emosional, khususnya lelah terhadap situasi kondisi penyakit dan perawatan klien yang berkepanjangan. Sehingga pendidikan dan dukungan emosional sangat penting bagi keluarga.

H. Standar Praktek Perawatan Kesehatan Rumah

Standar I: Organisasi Pelayanan Kesehatan Rumah Semua pelayanan kesehatan di rumah direncanakan, disusun, dan dipimpin oleh seorang kepala/manajer perawat professional yang telah dipersiapkan dengan kompetensi dalam pemberian pelayanan/asuhan keperawatan dalam kesehatan masyarakat dan termasuk proses administrasi dan pendokumentasian. Standar II: Teori Perawat menetapkan konsep teoritis sebagai dasar keputusan dalam melaksanakan asuhan keperawatan Standar III: Pengumpulan Data Perawat secara terus-menerus mengumpulkan, dan mendokumentasikan data yang luas, akurat dan sistematis. Standar IV: Diagnosa Perawat menggunakan data dari hasil observasi dan penilaian kesehatan klien untuk menentukan diagnosa keperawatan. Standar V Perencanaan Perawat mengembangkan rencana-rencana tindakan guna menentukan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Rencana didasarkan pada perumusan diagnosa keperawatan dan menggabungkan nilai-nilai dalam upaya pencegahan penyakit, tindakan pengobatan/kuratif dan tindakan rehabilitasi perawatan. Standar VI: Intervensi Perawat dipedomani oleh intervensi keperawatan untuk memberikan rasa kepuasan, memulihkan status kesehatan, memperbaiki, dan memajukan kesehatan, serta mencegah komplikasi dan penyakit lanjutan yang memerlukan tindakan rehabilitasi. Standar VII: Evaluasi Perawat secara terus-menerus mengevaluasi respon klien dan keluarga dalam penanganan guna menetapkan kemajuan terhadap hasil yang telah dicapai dan meninjau kembali data dasar diagnosa perawatan dan perencanaaan yang telah disusun(ANA, 1986). Perawatan Rumah Hospice (Hospice Care)

Pengertian Hospice Care adalah pelayanan perawatan untuk meringankan penyakit lanjutan atau penyakit terminal dari klien di rumah sakit dan kemudian melanjutkan pelayanan perawatan di rumah dibawah pengawasan Medicare. Pelayanan hospicetersebut mempertimbangkan kebutuhan khusus dari klien dengan penyakit terminal atau yang akan meninggal dunia, sehingga klien memiliki kesempatan untuk meninggal di rumah sesuai dengan keinginan merekadengan dukungan keluarga sepenuhnya.

Tujuan Membantu klien dan keluarga memelihara kondisi kesehatan dan kesejahteraan klien Meringankan rasa sakit dan memfasilitasi rasa nyaman klien Mempersiapkan klien dan keluarga untuk menghadapi kondisi penyakit Pelayanan Hospice Care

Jenis pelayanan hospice dapat menggunakan jasa institusi atau rumah sakit, ataupun melalui agency perawatan kesehatan rumah ataupun keduanya. Hal tersebut tergantung dari persetujuan klien/keluarga melalui kesepakatan kontrak. Jika pelayanan menggunakan jasa rumah sakit sebagai penghubung agency perawatan rumah, maka hal ini lebih efisien karena rumah sakit memiliki kontribusi memadai untuk memenuhi kebutuhan perawatan klien dalam kondisi penyakit terminal atau klien yang akan meninggal dunia. Rumah sakit memiliki tim (staf) sesuai kebutuhan klien, disamping peralatan dan fasilitas bagi klien.

Pemberi pelayanan hospice yang bekerja bagi klien/keluarga sering berhadapan dengan stress, khususnya perawat sangat dibutuhkan kemampuan merawat yang mandiri dalam menghadapi klien menjelang ajal. Adapun faktor stress yang umum terjadi adalah: Kesulitan menerima kenyataan bahwa masalah klien tidak dapat dikontrol Frustasi akibat banyaknya masalah pada klien yang akan meninggal dunia Marah akibat subjektivitas kemauan dan harapan keluarga yang tinggi Kesulitan menyusun batas keterlibatan dengan klien dan keluarganya Kebutuhan Perawat Hospice Yayasan/agency dengan tim yang berkompeten dalam perawatan rumah hospice Pengetahuan bekerja dalam tim perawatan rumah hospice Kematangan emosional pribadi dan dalam menghadapi emosional klien/keluarganya Memenuhi persyaratan Hospice Medicare yang memiliki sertifikat

Aspek finansial perawatan kesehatan rumah Medicare Pelayanan kesehatan rumah yang dibiayai oleh perusahaan asuransi dibawah kontrak kerjasama klien/keluarga dengan pihak asuransi, diantaranya: Jaminan Sosial Tenaga Kerja dengan persyarakan khusus, Asuransi swasta lainnya. Medicaid Pelayanan kesehatan rumah yang diberikan bagi orang yang berpenghasilan rendah, melalui program bantuan pengobatan bagi orang-orang tertentu, di Indonesia dikenal dengan ASKESKIN, atau Program Pengobatan Dasar bagi masyarakat tidak mampu yang dibiayai oleh pemerintah/yayasan lain. Asuransi Swasta Pelayanan ini diberikan kepadapeserta asuransi swasta baik secara individu maupun secara berkelompok dengan syarat dan ketentuan tertentu. Pembayaran individu Pelayanan kesehatan rumah bagi individu yang tidak memiliki asuransi kesehatan dapat melakukan pembayaran langsung kepada klinik/praktikmandiri/yayasan/agencytertentu atas kesepakan bersama atau kontrak.

Persyaratan Pelayanan Perawatan di Rumah 1. Memiliki anggota keluarga atau kerabat yang bertanggung jawab menjadi pendamping bagi klien atas tindakan dan perawatan yang diberikan oleh yayasan/agency. 2. Bersedia membuat kesepakatan dan persetujuan perawatan kesehatan klien di rumah baik secara non formal (lisan) atau formal (tertulis) dalam kontrak/informed concent3. Bersedia membuat kesepakatan kerja dengan pengelola perawatan kesehatan di rumah untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab dan haknya dalam menerima pelayanan keperawatan, medis dan kesehatan lainnya.

BAB IIIPenutup

A. KesimpulanMasalah yang sering timbul pada keluarga dengan berbagai persoalan kesehatan seperti sakit kronis,lansia adanya rehabilitasi medic yang terus memerlukan bantuan kesehatan selama perawatan dirumah . Solusinya dapat dicapai engan berkonsultasi dengan petugas kesehatan terdekat atau dengan sesama anggota keluarga dengan bantuan tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuha, kesehatanya

B. SaranDiharapkan mahasiswa benar-benar mampu memahami 5 tugas keluarga sehingga kita dapat dengan mudah menggali permasalahan yang duhadapi keluarga . Berkolaborasi dengan petugas kesehatan setempat adalah suatu keharusan dalam membantu keluarga. Peran petugas kesehatan sangatlah dibutuhkan keluarga dalam mengatasi masalh yang dihadapinya. Oleh sebab itu perawat harus siap menjalankan peran yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan keluarga

DAFTAR PUSTAKADepkes.2003.Pedoman perawatan usia lanjut diRumah.Jakarta:Depkes RI. Mubarak Wahit iqbal.2009.Ilmu Keperawatan komunitas,Buku 2.Zang,S.M.&Bailey,N.C.2004.Manual perawatan di rumah.Edisi terjemahan Cetakan 1.Jakarta:EGC.Depkes.2006.Panduan pelayanan keperawatan kesehatan di Rumah.Directorat ,Bina pelayanan keperawatan Dirjen Bina pelayanan Medik.Suprajitno .2012.Asuhan Keperawatan Keluarga.Aplikasi Dalam Praktek.Jakarta.EGC.Sulistyo,Andarmayo.2012.Keperawatan Keluarga.Edisi Pertama.Yokyakarta;Graha Ilmu