konsep manusia menurut islam
-
Upload
ahmad-rudi -
Category
Education
-
view
35.202 -
download
15
Transcript of konsep manusia menurut islam
KONSEP
MANUSIA
MENURUT ISLAMOLEH :
A. FARHAN SYADDAD
DOSEN PT. KESATUAN BOGOR
SUMBER :
1. Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2001, Buku Teks PAI Pada PTU
2. Nasrudin Razzk, 1996, Dienul Islam, Bandung, PT Al Ma’arif
3. Muslim Nurdin, 1995, Moral dan Kognisi Islam, Bandung, Al Fabeta
STANDAR KOMPETENSI
• Menjelaskan hakikat manusia dalam
pandangan Islam
• Menjelaskan martabat manusia
dalam pandangan Islam
• Menjelaskan tanggung jawab
manusia baik sebagai Abdullah
maupun sebagai Kahlifatullah.
Segala sesuatu selain Allah adalah Alam/Makhluq (yang diciptakan)
ALAM
FISIKA/
NYATA
META FISIKA/
GHAIB
ORGANIK
ANORGANIK
NABATI
HEWANI
ANIMAL
HUMAN
HAQIQI
IDLAFI
Haqiqi : Sesuatu yang tidak dapat
diketahui kecuali dengan perantaraan
wahyu. Diketahui melalui Qolb
Dihniyah, caranya dengan berdzikir
Idlafi : Ghaib Nisbi, karena terikat pd
pengetahuan manusia, diketahui
melalui Qolb Fikriyah. Caranya
dengan berfikir
THOMAS
HOBBES
Manusia yang satu adalah serigala buat manusia
yang lainnya (Homo homini Lupus)
CHARLES
DARWIN
Manusia adalah bentuk akhir dari evolusi hayat,
sedangkan binatang bersel satu sbg awal evolusi
IMAM
GHAZALI
Manusia sebagai “al insan hayaawanunnatiq”
manusia adalah hewan yang berfikir
Sigmund
Freud
Manusia adalah makhluk yang memiliki prilaku
hasil interakasi antara komponen biologis (id),
psikologis (ego) dan sosial (super ego). Bahkan
manusia disebut sebagai makhluk yang
digerakkan oleh naluri biologis (libido)
Teori
Sosiologi
Teori
Evolusi
Filosuf
Muslim
Aliran
Psycho
Analisa
1. Memiliki hidup laku Vegetatif dengan ciri hidup :
melakuakn gerak sendiri, pernafasan, pencernaan
makakanan, kelanjutan jenis dll.
2. Melakukan penginderaan dengan alat indera, seperti melihat
dengan mata, mendengar dengan telinga dll.
3. Mempunyai perasaan dan kemauan. Dan pada binatang kelas
tinggi ada yang dapat dilatih untuk berfikir (???)
DITINJAU DARI HIDUP LAKUNYA
DITINJAU DARI SUDUT BIOLOGIS INSTINKTIF
1. Memiliki Naluri makan
2. Memiliki Naluri mempertahankan hidup
3. Memiliki Naluri keturunan, yang
mengakibatkan terjaminnya kelanjutan jenis.
VOLUME
• Hewan Tetap
• Manusia berkembang
AKAL
Sejak Awal Penciptaan manusia,Allah telah memberikan tigapotensi sebagai modal dasarpembentukan struktur kerohanianmanusia, yaitu :
☻Nafsu
☻Akal
☻Rasa
NAFSU
Pendorong untuk berbuat dan
bertindak kreatif dan dinamis.
Berkembang kpd dua arah, yaitu
kebaikan dan kejahatan.
AKAL
Potensi intelegensi sbg filter
tentang baik dan buruk yang
didorong oleh nafsu
RASA
Potensi yang mengarah pada
etika, estetika dan Agama
PERBEDAAN MANUSIA DAN
MALAIKAT
No Malaikat Manusia
1 Selalu Taat kepada
Allah
Kadang taat kadang
tidak
2 Diciptakan dari
cahaya
Diciptakan dari tanah
3 Tidak berjenis
kelamin
Berjenis kelamin
4 Tidak beribu - bapak Ada ibu - bapak
5 Diberi akal tapi tidak
diberi nafsu
Diberi akal dan nafsu
PERBEDAAN MANUSIA DENGAN JIN
IBLIS DAN SYAITHAN
No Manusia Jin dll.
1 Diciptakan dari tanah Diciptakan dari api
2 Diberi akal dan nafsu Diberi Nafsu
3 Berjenis Kelamin Berjenis Kelamin
4 Hidup sampai umur tertentu Hidup s.d. kiamat
Manusai Dalam Hindu
Manusia lahir menurut kasta tertentu, kehidupannya
dipengaruhi oleh peraturan yang kaku.
Brahma, golongan pendeta sederajat dengan Tuhan
walaupun tidak lebih.
Ksatria, golongan yang memerintah dan pahlawan-
pahlawan.
Waisya, golongan petani dan saudagar
Sudra, Golongan Budak
Menurut pandangan hindu ortodox semua hindu
golongan ke empat dan tidak memeluk agama hindu
dianggap manusia yang “Untouchables” (tidak boleh
dipegang).
Manusia Dalam Budha
• Budha tidak memandang manusia dalam
kasta-kasta. Tapi prinsip doktrin agama ini
meniadakan manusia kesenangan dan
kenikmatan hidup duniawi. Tujuan hidup
manusia adalah mencari nirwana, dalam
hal ini roh harus mengalami reinkarnasi
(tanasukh). Roh manusia yang mati baru
akan sampai kepada derajat nirwana
apabila roh itu telah cukup kesuciannya.
Manusia Dalam Syinto
• Syinto menganggap raja sebagai wakil
tuhan di bumi, karena dewa telah
bersemayam pada jiwa raja, durhaka
terhadap raja berarti durhaka kepada
Tuhan. Manusia harus taat kepada raja,
karena barang siapa yang mati membela
raja berarti mati di jalan Tuhan.
Manusia Dalam Nasrani• Manusia lahir dengan dosa waris dari Adam.
Yesus sengaja turun ke dunia untuk disalib
sebagai penebus dosa, karena Yesus dianggap
sebagai juru selamat. Keselamatan manusia
tergantung kepada keimanannya atas penyaliban
Yesus.
• Lain halnya dengan Cristian Science, aliran ini
menolak kultus individu menganggap Yesus
sebagai Guru bukan sebagai Tuhan, oleh
karenanya di Indonesia Cristian Science ini tidak
masug DGI.
1. Penyebutan Nama
Di dalam Al Qur’an manusia disebut
Dengan beberapa Istilah, diantaranya
ada yang disebut dengan Bani Adam,
Al Basyar, Al lnsan dan ada juga
Istilah An Nas.
a. Bani Adam
• Kata Bani Adam digunakan pada aspek historis penciptaannya, dimana
manusia berasal daris satu nenek moyang yaitu Adam. Banyak ayat Al
Qur’an yang menunujukan bahwa penyebutan manusia dalam Al qur’an
adalah dengan kata Bani Adam, dantaranya adalah : { (Q.S 5 : 27), (Q.S 7 :26,27,31, 35 dan 172) }
Dari ayat-ayat tersebut di isyaratkan bahwa :
• Manusia berasal dari satu nenek moyang (Adam), disebut Bani Adam
karena Adam adalah manusia pertama, jika bukan Adam berarti manusia
Bani Siapa ?
• Manusia memiliki keistimewaan dibanding makhluk lain yakni memilki sifat
mulia yang azali yaitu fitrah (Q.S. 30 : 30).
• Manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan azali, sehingga wajib
memelihara dan melestarikan fithrahnya dari rongrongan iblis baik yang
tumbuh dari dalam dirinya maupun dari luar (Q.S. 7 : 26 dan 317 :70, dan
Surat 27 : 35)
b. Al Basyar
• Kata Al Basyar ini digunakan dalam hal – hal yang
berkaitan dengan aspek Fisik (lahiriah manusia) atau
lebih menitik beratkan pada eksistensi manusia dari segi
penampilan biologis seperti makan, minum, seks dan
lain sebagainya. Bahkan Al Qur’an menjelaskan pula
tentang penciptaan manusia (basyar) dari tanah.
• Ayat-ayat Al Qur’an yang berbicara tentang Al Basyardiantaranya terdapat dalam surat berikut ini : (Q.S. 5 :18 , 11 : 27 , 14 : 10 – 11, 15 : 28 dan 33, 17 : 93, 18 :110, 21 : 34 – 35, 23 : 24, 25 : 54 , 26 : 154, 30 : 20,36 : 15, 38 : 71, 41 : 6)
c. Al Insan
• Kata al insan ini dipergunakan dalam
aspek yang sangat luas, diantaranya :
1. Dalam konteks ilmu. Manusia di dorong
untuk meraih pengetahuan sebanyak-
banyaknya dan pengetahuan merupakan
karunia khusus bagi manusia. Allah
mengajarkan kepada manusia segala
sesuatu yang tidak mungkin diketahui oleh
makhluk lainnya. Simak Firman Allah surat96 : 1- 4.
Lanjutan … (al insan)
2. Manusia memiliki musuh yaitu syetan, suatu
kekuatan yang selalu berusaha menarik manusia untuk
menyimpang dari nilai – nilai dan norma – norma Ilahi.
Simak firman Allah surat 12 : 5.
3. Manusia sebagai pemikul amanat. Allah telah
menunjuk manusia sebagai khalifah Allah di muka
bumi dalam arti memberikan wewenang dan
kekuasaan kepada manusia bahkan apapun yang bisa
dimanfaatkan dan dikendalikan oleh manusia
diserahkan Allah kepada manusia. Simak firmanAllah surat 33 : 72.
Lanjutan …. (al insan)
4. Manusia dalam kontek penggunaan waktu yang
menuntut disiplin dan kesadaran serta kreatifitas yang
membawa manusia pada keuntungan material dan
rohani. Simak Firman Allah suarat 103 : 1 – 3.
5. Manusia dalam hubungannya dengan peranan danusahanya. Penekanan nilai kepribadian manusia
tergantung kepada usaha yang dilakukannya yang
justru menuntut pertanggung jawaban manusia. SimakFirman Allah surat 53 : 39.
6. Manusia dalam hubungannnya dengan kualitasmoral. Simak Firman Allah surat 29 : 8.
d. An Naas
• Kata “annas” yang merupakan bentuk
jamak dari kata “insan” dipergunakan
dalam aspek sosial manusia yang
menunujukan sifatnya yang
berkelompok sesama jenis (Q.S. 2 :21, 49 : 13)
2. Proses Penciptaan Manusia
Proses penciptaan manusia dengan empat cara, yaitu :
1. Diciptakan dari tiada menjadi ada, yaitu dari bahan baku
tanah seperti penciptaan manusia pertama Adam AS (Q.S. 23 : 12, 3 : 59, dan 32 : 7)
2. Diciptakan dari manusia pertama (Adam), yaitu dari
bagian tubuh manusia pertama , seperti Siti Hawa (Q.S. 4: 1)
3. Diciptakan tanpa melalui proses persenyawaansperma Bapak seperti Nabi ISA AS (Q.S. 19 : 16 – 36)
4. Diciptakan melalui proses persenyawaan sperma dansel telur kemudian menjadi nuthfah, alaqoh, mudghah,
lahman akhor, makhluk yang sempurna seperti kita
manusia sekarang ini (Q.S. 23 : 12 – 16).
3. Kedudukan Manusia
• Di dalam Al Qur’an disebutkan tentang
kedudukan manusia, manusia itu adalah :
a) Makhluq yang termulia (Q.S. 17 : 70)
b) Makhluq yang paling indah bentuk dan kejadiannya (Q.S. 95 : 4)
c) Makhluq yang diberi kebebasan memilih dan bisa
membedakan antara yang baik dan yang buruk
(Q.S. 91 : 7 – 10)
d) Makhluq yang diberi kemampuan oleh Allah untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan dan dibekali
dengan alat-alat yang mendukungnya dalam meraih
iptek itu (Q.S. 96 : 1 – 5).
Lanjutan …
Alat-alat untuk meraih iptek tersebut adalah :
• Pendengaran, penglihatan, akal pikiran dan hati
(Q.S. 16 : 78)
• Lisan (Q.S. 90 : 8-9) , (Q.S. 55 : 1 – 3).
• Pena (Q.S. 68 : 1-2) , (Q.S. 96 : 4)
e)Khalifah Allah di Muka Bumi (Q.S. 2 : 30)
f) Makhluk yang diberi beban untuk
beribadah kepada Allah (Q.S. 51 : 56)
4. Sifat-sifat Manusia
• Bodoh, tidak mengetahui, aniaya (Q.S. 14 : 34 dan S.
33 : 72).
• Lemah (Q.S. 4 : 28)
• Keluh kesah ( Q.S. 70 : 19)
• Kikir ( Q.S. 70 : 19, 17 : 100)
• Melampaui batas (Q.S. 96 : 6)
• Tergesa-gesa (Q.S. 17:11,21 : 37)
• Putus Asa (Q.S. 17 : 83,41:39)
• Banyak menentang (Q.S. 18:54)
• Enggan bersyukur (Q.S. 41:51,42 : 48 dan 100 : 6 – 7)
Lanjutan ….
• Merasa Cukup (Q.S. 96 : 6 – 7)
• Sombong ( Q.S. 17 : 83)
• Hanif ( Q.S. 30 : 30)
• Memilih (Q.S. 2 :256, 10 :99)
• Mengabdi (Q.S. 2 :165, 51 : 56)
• Cinta (Q.S. 2 : 165, 3 : 14)
• Berjamaah (Q.S. 49 :13)
5. Musuh Manusia
• Syetan/iblis (Q.S. 35 : 6, 2 : 168-169, 36 :
60 – 62)
• Hawa Nafsu (Q.S. 12 : 53, 19 : 59)
• Orang Kafir (Q.S. 4 : 101)
• Thaghut (Q.S. 28 : 8, 2 : 257)
• Orang Munafiq (Q.S. 63 : 4)
• Ahlul Kitab (Q.S. 5 : 82, 2 : 120)
6.Peranan Manusia di Bumi
a. Sebagai Hamba Allah (Abdullah)
Sebagai “Abdullah” membawa konsekwensi menghambakan diri
kepada Allah. Karenan esensi dari “abdu” adalah ketaatan,
ketundukan dan kepatuahan. Kewajiban manusia untuk
menghambakan diri kepada Allah dilatar belakangi oleh :
– Tujuan pencipataan manusia hanyalah untuk beribadah(Q.S. 2 : 21, 51:36, 22:72, 41 : 37,14 : 35,1 : 4, 11 : 2, 27 : 91, 5 : 76, 13 : 26, 16 : 73 dan sebagainya)
– Untuk mencapai tujuan penciptaan disediakan sarana hidup dan
kehidupan.(Q.S. 2 : 22, 2 : 172, 5 : 76, 16 : 114, 10 : 59, 28 : 82, 34 : 15, 45 : 5, 20 : 132 dan sebagainya).
Lanjutan …
b. Sebagai Khalifatullah
– Tugas Khalifah adalah memakmurkan bumi
(Q.S. 2 : 30, 30 : 9, 6 : 165, 19 : 19, 10 : 73, 7: 74, 27 : 62) dan sebagainya.
– Kekhalifahan harus disertai dengan prestasi
dan kemahiran ilmu pengetahuan,
keterampilan dan kepribadian yang mulia.
(Q.S.2 : 31, 13 : 29, 103 : 1-3, 10 : 4, 22 : 50,18 : 110, 17 : 84, 3 : 136, 2 : 151, 58 : 11, 61: 2 – 3 dan sebagainya)
Lanjutan ….
Manusia sebagai khalifah akan mampu
memerankan fungsinya apabila :
– Berusaha dan berupaya mengembangkan
potensi yang telah dianugerahkan Allah ,
yaitu akal pikiran. ( Q.S 16 : 78)
– Komitmen terhadap pedoman yaitu Al
Qur’an dan As Sunah sebagai sumber
petunjuk (Q.S. 6 : 125, 2 : 2 dan 38)
Lanjutan …
• Ketika manusia mampu memadukan
antara tugas ibadah dan perannya
sebagai khalifah maka perwujudan
manusia yang dicita-citakan yakni “Insan
Kamil” akan dengan mudah tercapai.