KONSEP LITERASI DIGITAL DALAM KURIKULUM 2013kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum/data/data/3... ·...
Transcript of KONSEP LITERASI DIGITAL DALAM KURIKULUM 2013kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum/data/data/3... ·...
- 1 -
KONSEP LITERASI DIGITAL
DALAM KURIKULUM 2013
PUSAT KURIKULUM
DAN PERBUKUAN
JAKARTA, 2017
23 November 2017
- 2 -
KATA PENGANTAR
Literasi adalah kemampuan mengetahui, memahami, dan memaknai
bahasa tertulis dalam kehidupan sehari-hari. Menurut UNESCO (2004),
literasi dimaknai sebagai kemampuan mengenali, mengerti, menafsirkan,
menciptakan, mengomunikasikan, menghitung, dan menggunakan bahan
kajian, cetak, tertulis, dan berbagai moda yang berhubungan dengan
beragam konteks. Literasi mencakup rentang pembelajaran yang membuat
individu mampu untuk mencapai tujuannya, mengembangkan
pengetahuan dan potensinya, dan berpartisipasi secara penuh dalam
masyarakat sebagai keseluruhan. Perkembangan selanjutnya, literasi tidak
hanya terbatas pada literasi bahasa di atas. Pada saat ini, berkembang
enam jenis literasi, yaitu baca tulis, numerasi, keuangan, sains, digital dan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), serta literasi budaya dan
kewarganegaraan.
Keenam literasi di atas sudah dikembangkan dalam Kurikulum 2013.
Naskah ini pada dasarnya merupakan kajian konsep terhadap
pengembangan literasi dalam Kurikulum 2013, khususnya literasi digital. Di
dalam naskah ini disajikan tentang definisi, misi pedagogis, tujuan,
kompetensi, dan penjenjangan literasi.
Naskah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu, saran dan masukan
sangat diharapkan dari pembaca.
Jakarta, November 2017
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Dr. Awaluddin Tjalla
- 30 -
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN
JAKARTA, 2017
- 3 -
DAFTAR ISI
I. DefinisiError! Bookmark not defined.
II. Misi Pedagogis ........................................ Error! Bookmark not defined.9
A. Misi Literasi .................................. Error! Bookmark not defined.9
B. Literasi Digital dalam Kurikulum 2013Error! Bookmark not defined.9
C. Literasi Digital dalam Pemelajaran Lintas Mata Pelajaran .......... Error!
Bookmark not defined.0
III. Tujuan Literasi Digital ............................. Error! Bookmark not defined.11
IV. Kompetensi Literasi Digital ....................... Error! Bookmark not defined.12
V. Penjenjangan Literasi Digital ................... Error! Bookmark not defined.13
VI. Penutup…………………………………………………………………………………………….. 26
VII. Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………… 27
- 4 -
KONSEP LITERASI DIGITAL DALAM KURIKULUM 2013
PENDAHULUAN
Perspektif Literasi
Dari perspektif pedagogi, literasi tidak hanya merupakan satu entitas mata
pelajaran, melainkan menjadi indikator dari keberhasilan implementasi
kurikulum. Literasi dalam Kurikulum Australia merupakan proses untuk mencapai
tahap pemaknaan (interpreting) teks melalui mendengar, membaca, dan
mencermati. Meskipun pendefinisian literasi tersebut berada dalam konteks
pengajaran bahasa, tetapi ruang lingkup dari definisi tersebut dapat berlaku untuk
mata pelajaran lain. PISA (The Programme for International Studet Assessment)
mendefinisikan literasi digital sebagai refleksi kompetensi kognitif dari proses
penerjemahan atas struktur dan karakteristik penyajian tekstual sampai dengan
pemahaman pengetahuan tentang fenomena alam. Dalam upaya untuk
mengembangkan pemahaman pengetahuan tersebut, kompetensi metakognitif
menjadi sarana penerjemahan, baik pada tahap pemahaman terhadap struktur
dan penyajian tekstual sampai dengan pemahaman pengetahuan tentang
fenomena alam. Pengajaran bahasa merupakan titik tolak menuju literasi bidang
lain. Frasa dan paragraf dalam bahasa mengekspresikan struktur logika bahasa
dan sekaligus struktur logika cabang ilmu pengetahuan lainnya.
Proses pedagogi yang berlangsung melalui proses belajar mengajar di kelas
merupakan proses interaksi fungsional antara guru dan siswa serta antarsiswa.
Dalam proses interaksi tersebut, terdapat dua fenomena mengonstruksi
pengetahuan dan menginternalisasikan nilai-nilai kehidupan sosial. Keduanya
merupakan proses pengembangan kompetensi literasi. Dengan
mempertimbangkan bahwa proses pemelajaran membawa misi mengonstruksi
pengetahuan dan menginternalisasi nilai-nilai kehidupan, interaksi yang
berlangsung di ruang kelas tidak hanya bersifat tekstual, tetapi juga kontekstual.
Dengan mempertimbangkan kedua aspek tersebut, aspek tekstual dan
kontekstual bersifat saling melengkapi. Aspek tekstual memberikan karangka
pedagogis untuk menyeleksi konteks-konteks yang dapat diintegrasikan dalam
- 29 -
language in context. Social and Behavioral Sciences, 93. Hlm, 895
– 899.
Pole, D. The Concept of Reason. (1972), dalam R.F.Dearden P.H.Hirst and
R.S.Peters (Eds). Education and the development of reason.
London: Routledge. Hlm. 112-130.
Trilling, Bernie and Fadel, Charles (2009). 21st Century Skills: Learning for
Life in Our Times. San Fransisco: John Wiley & Sons, Inc
- 28 -
VII. DAFTAR PUSTAKA
Ainley J, W Schulz, and J Fraillon. 2016. A global measure of digital and
ICT literacy skills.
http://unesdoc.unesco.org/images/0024/002455/245577E.pdf
Anonim. 2007. Framework for 21st Century Learning.
http://www.p21.org/storage/documents/docs/P21_framework_0
816.pdf
Anonim. 2008. K12 Computer Science Framework. https://k12cs.org/wp-
content/uploads/2016/09/K–12-Computer-Science-
Framework.pdf
Anonim. 2011. Digital Literacy in Education. Policy Brief.
http://unesdoc.unesco.org/images/0021/002144/214485e.pdf
Anonim. 2017. The Three Dimensions of Science Learning.
https://www.nextgenscience.org
Curren, Randal (2010). Education for Global Citizenship and Survival
dalam Yvonne Raley and Gerhard Preyer (Ed). Philosophy of
Education in the Era of Globalization. New York: Routledge. Hlm
67-90.
Dale, Philip S. and Thoreson, Catherine Crain (March 1999), Language and
Literacy in a Developmental Perspective. Journal of Behavioral
Education, 9, 1. Hlm. 23-33.
Gerakan Nasional Literasi_ppt_2016.
Kemendikbud. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. Kemendikbud.
Puskurbuk. 2013. Naskah Akademik Kurikulum 2013. Jakarta. Puskurbuk.
Korkmaz, Sedat and Korkmaz, Şule Çelik (2013). Contextualization or de-
contextualization: student teachers’ perceptions about teaching a
- 5 -
I. DEFINISI
KONSEP LITERASI DIGITAL DALAM KURIKULUM 2013
proses belajar mengajar di kelas. Di lain pihak, aspek kontekstual memperkaya
pokok bahasan suatu topik dari mata pelajaran.
Dalam konteks ini, literasi tidak hanya bersandar pada kemampuan
membaca teks yang berdasarkan prinsip struktur bahasa dan perbendaharaan
kata pada teks tersebut, melainkan lebih jauh lagi sampai kepada pemaknaan teks.
Proses pemahaman terhadap aspek tekstual dan kontekstual harus meningkat
secara berjenjang, baik berdasarkan jenjang pendidikan maupun kompleksitas
pokok bahasan pada setiap jenjangnya. Pembentukan kompetensi literasi atas
setiap pokok bahasan pada setiap mata pelajaran meliputi tiga tahapan, yaitu
mengetahui (knowing), memahami (understanding), dan tahapan tertinggi adalah
memaknai (interpreting). Secara grafis, penjelasan dari setiap tahap disajikan pada
Gambar 1.
Gambar 1. Tahapan dalam Pengembangan Kompetensi Literasi
- 6 -
Konsep Literasi Digital, sejalan dengan terminologi yang dikembangkan
oleh UNESCO pada tahun 2011, merujuk serta tidak bisa dilepaskan dari
kegiatan literasi seperti membaca dan menulis, maupun matematika yang
berkaitan dengan pendidikan. Oleh karena itu, Literasi Digital merupakan
kecakapan hidup (life skills) yang tidak hanya melibatkan kemampuan
penggunaan perangkat TIK semata, tetapi juga kemampuan bersosialisasi,
kemampuan sebagai insan pembelajar, maupun memiliki sikap, berpikir
kritis, kreatif, serta inspiratif sebagai kompetensi dalam literasi digital.
Literasi Digital adalah istilah yang terkait dengan istilah digital divide yang
telah muncul sebelumnya. Digital divide adalah kesenjangan/
ketidaksetaraan ekonomi, sosial dan politik yang timbul sebagai akibat
ketidaksetaraan kemampuan mengakses, memilah dan mengolah
informasi yang tersebar secara global dan digital. Ketidaksetaraan ini dapat
berlaku di tingkat negara, kelompok masyarakat, maupun individu.
Literasi Digital berarti kemampuan dalam mengetahui sumber informasi,
mengakses/me-retrieve, memilah, mengolah, memaknai dan
memanfaatkan informasi digital baik yang offline maupun online untuk
mencapai keunggulan ekonomi, sosial dan politik. Literasi digital
mencakup literasi TIK dan literasi informasi.
Literasi TIK, atau lebih tepatnya keterampilan TIK adalah kemampuan
dalam mengoperasikan sarana dan prasarana TIK untuk mengakses dan
memroses informasi hingga dihasilkannya segala keunggulan ekonomi,
sosial dan budaya berkat penguasaan literasi digital. Sarana TIK mencakup
perangkat keras dan perangkat lunak, sedangkan prasarana TIK mencakup
jaringan komputer dan periferalnya. Mengoperasikan lingkupnya adalah
mulai dari memilih, mengintegrasikan, menjalankan, dan memelihara.
- 27 -
Indonesia mampu bersaing menyejajarkan diri di dunia internasional.
Keberhasilan pencapaian literasi harus didukung oleh seluruh komponen
yang ada di dunia pendidikan, terutama peran pendidik di sekolah yang
berupaya membimbing, mengarahkan, mendidik, mengevaluasi,
memfasilitasi berkembangnya potensi peserta didik sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan.
Konsep literasi digital ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman
bagi pendidik dalam mencapai kompetensi literasi. Konsep literasi ini dapat
membawa perubahan terhadap pemahaman peserta didik sebagaimana
literasi yang sebenarnya diterapkan dalam proses belajar mengajar di
sekolah
- 26 -
VI. PENUTUP
Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen
27) Mampu menjelaskan
dampak dan aspek lain
(misalnya ekonomi, efisiensi
waktu, dlsb) dari sarana digital
Siswa dapat menceritakan rentetan
manfaat yang diakibatkan
digunakannya suatu aplikasi dalam
suatu masyarakat atau terhadap
sejumlah pihak.
28) Mampu mereka-reka
kemungkinan pengembangan
sarana digital yang berpotensi
untuk dibuat.
Siswa dapat melihat adanya
celah/kekurangan dari fitur aplikasi
dibandingkan harapan para
pemakainya.
29) Mampu melakukan
penyesuaian penggunaan
aplikasi/perangkat yang sama
dengan versi lebih baru dalam
waktu relatif singkat
Setelah menguasai penggunaan aplikasi
pengolah kata X versi-1, dengan waktu
relative singkat mampu menggunakan
aplikasi pengolah kata X versi-2 (karena
fitur utamanya mirip)
30) Setelah menggunakan
suatu aplikasi/perangkat,
mampu dengan mudah
menggunakan
aplikasi/perangkat sejenis
Setelah menguasai salah satu
perangkat (misalnya Tablet-X), dengan
waktu relatif singkat mampu
menggunakan Tablet-Y (karena
perangkat sejenis)
31) Dapat menjelaskan
dampak pelanggaran atau
tidak menghargai HaKI
terhadap berbagai aspek .
Siswa dapat menceritakan hal-hal apa
saja yang dapat terjadi ketika HaKI
tidak dihargai.
Literasi digital adalah salah satu literasi yang dikembangkan untuk
kepentingan pendidikan di sekolah, khususnya, dan kemajuan pendidikan
Indonesia, pada umumnya. Dengan demikian, pendidikan dapat
memenuhi kriteria dan capaian yang diharapkan dan dapat memperbaiki
kehidupan bangsa. Dengan literasi yang baik, diharapkan agar bangsa
- 7 -
Literasi informasi adalah bagian dari literasi digital dalam memilah,
memaknai dan memanfaatkan informasi, termasuk pemilahan informasi
yang bisa dipercaya dengan hoax (informasi palsu) serta rekayasa
informasi palsu untuk membentuk opini masyarakat yang salah
(disinformasi).
Dampak Literasi Digital
Literasi digital secara substansi adalah sebagaimana didefinisikan di atas.
Namun, dunia digital telah meningkatkan kompleksitas dimensi dunia non
digital sebelumnya. Dampak-dampak yang tidak dapat dipisahkan dari
literasi digital tersebut antara lain:
1. Terbentuknya masyarakat digital (digital citizenship) yaitu
kelompok masyarakat yang anggotanya tersebar di seluruh pelosok
dunia, namun saling terhubung dan informasi terkirim dari satu
anggota ke anggota lain tanpa adanya kendala ruang dan waktu.
Informasi yang mengalir di dalamnya bersifat muldimedia. Dampak
positifnya adalah penyebaran informasi yang cepat dan masif
(viral). Dampak negatif dari kecepatan dan masifnya informasi yang
beredar adalah terkendalanya proses penyaringan informasi.
2. Perlunya penekanan dalam etika berkomunikasi lebih dari
sebelumnya untuk menghindari kesalahpahaman akan substansi
informasi yang dikirimkan. Penulisan berita yang salah, meragukan
atau tidak didukung data yang akurat mengenai suatu pihak lain
dapat merugikan pihak tersebut.
3. Perlunya perhatian yang lebih akan aspek legal dunia digital
khususnya penghargaan akan HaKI. Dunia digital mengakibatkan
menjadi begitu rentannya penghargaan ini karena segala sesuatu
- 8 -
sangat mudah diakses. Karya-karya intelektual dan seni digital
seperti gambar-gambar, berita-berita, perangkat lunak begitu
mudah tersalin dari satu tempat ke tempat lain.
Pada saat ini, ada pihak-pihak tertentu yang telah menyalahgunakan
kemampuan literasi digital untuk kegiatan-kegiatan ilegal seperti human-
trafficking, pedofilia, pornografi, hingga terorisme.
Literasi digital merupakan integrasi dan aplikasi kemampuan kognitif dan
teknis mencakup mengetahui, menggunakan, dan memaknai informasi,
yang dapat dikelompokkan dalam lima aspek yaitu:
a. Access (mengakses): pengetahuan tentang informasi dan
bagaimana untuk mengumpulkan dan atau mendapatkan informasi
tersebut.
b. Manage (mengelola): kemampuan mengelola dan menerapkan
skema klasifikasi atau organisasi.
c. Integrate (mengintegrasikan) : kemampuan melakukan
interpretasikan dan mendeskripsikan kembali informasi
(membandingkan, mengklasifikasi, dan membuat ringkasan).
d. Evaluate (mengevaluasi): kemampuan memutuskan tentang
kualitas, keterkaitan, kegunaan, atau efisiensi dari informasi.
Create (menciptakan): kemampuan menciptakan informasi baru
melalui mengadopsi, menerapkan, mendesain, membuat atau menulis
informasi.
Literasi Digital merupakan kemampuan dasar yang dibutuhkan setiap saat
di sekolah atau tempat kerja, seperti kemampuan memecahkan
permasalahan, numerik dan visualisasi. Selain kemampuan dasar,
diperlukan juga kemampuan teknis (keterampilan) untuk memahami
- 25 -
Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen
22) Mampu menunjukkan
adanya informasi dari sejumlah
data yang diperoleh secara
terpisah dan menghasilkan
suatu kesimpulan baru.
Siswa dapat mengkompilasi (memilah,
memilih, menyimpulkan) sejumlah
data/informasi baik secara kualitatif
maupun kuantitatif menjadi
informasi/kesimpulan baru.
23) Mampu melindungi diri
dari kejahatan dalam dunia
digital
Diberikan suatu deskripsi situasi yang
mengancam keamanan dirinya, siswa
mampu merencanakan langkah-
langkah pengamanan.
24) Mampu menceritakan
manfaat yang diperoleh serta
kesulitan apa jika perangkat itu
tidak tersedia.
Diberikan suatu tugas, Siswa dapat
menerangkan manfaat dan kendala
memakai suatu perangkat/aplikasi
dibandingkan dengan mengerjakannya
tanpa adanya perangkat/aplikasi
terkait.
25) Mampu menjalankan
mesin pencari berdasarkan
kata kunci terkait dan memilah
mana yang berguna dan mana
yang tidak.
Siswa dapat melakukan pencarian
sejumlah informasi berdasar kata kunci
pencarian tertentu kemudian mampu
memilah berdasarkan substansinya
maupun indikasi tertentu kemudian
memilih mana yang berguna dan mana
yang tidak.
26) Dapat bekerjasama dan
berkomunikasi secara online
dalam mencapai suatu tujuan.
Siswa dapat bekerjasama dengan
siswa-siswa lainnya melalui media
online (tanpa tatap muka) dalam
menyelesaikan suatu tugas bersama
sesuai dengan etika.
- 24 -
Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen
kemudian dapat memilah mana yang
berguna dan mana yang tidak.
17) berdasarkan suatu kriteria,
Mampu memilah antara
informasi benar atau salah
atau belum terbukti benar.
Diberikan sebuah teks yang berisi
suatu berita dan sumbernya, siswa
dapat menilai apakah berita itu dapat
dipercaya atau tidak.
18) Mampu menulis suatu
tulisan formal berdasarkan
kaidah, etika dan etiket yang
sesuai dengan lawan
berkomunikasi.
Siswa dapat memilih kata-kata yang
tepat dan struktur yang baik serta
gramatika yang benar agar pesan
dalam tulisan dapat tersampaikan
dengan baik melalui media yang tepat.
19) Mampu memperagakan
bagaimana memanfaatkan
beberapa aplikasi offline dan
online, serta menjelaskan
manfaatnya.
Siswa dapat menunjukkan manfaat
tempat penyimpanan online yang
dapat dipakai bersama untuk bekerja
secara kolaborasi.
Siswa dapat memanfaatkan media
offline (flash-disk, sd-card) untuk
penyimpanan, dan dapat bekerja
dengan baik menggunakan perangkat
yang tidak terhubung ke internet.
20) Mampu menerapkan
kaidah dalam mengutip atau
memakai karya digital pihak
lain.
Mengetahui tata cara yang benar akan
penulisan kutipan atau penulisan ulang
suatu pernyataan dari sumber karya
orang lain.
21) Mampu menunjukkan
perbedaan fitur antara aplikasi.
Siswa mampu memilih aplikasi yang
paling sesuai dengan fiturnya untuk
tujuan tertentu misalnya apakah lebih
baik menggunakan pemroses kata,
pemroses spreadsheet, pemroses foto,
atau pemroses bahan presentasi
- 9 -
II. MISI PEDAGOGIS
perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan elemen-elemen teknologi
digital.
Pembelajaran literasi digital membawa misi pedagogis, yaitu menghasilkan
Insan Indonesia yang kritis, kreatif, inovatif, dan produktif melalui upaya
membangun keterampilan digital yang terintegrasi dengan pengetahuan
lainnya, disertai dengan sikap dan afeksi digital (attitude and affective
toward digital) menjadi insan berkarakter.
A. Misi Literasi
Literasi digital berimplikasi terhadap strategi pembelajaran di sekolah
yang dikemas menggunakan berbagai pendekatan yang inovatif dan
terpadu. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk
mengakomodasi misi pedagogis di atas diantaranya adalah
collaborative learning, inquiry based learning, problem based learning,
problem solving, project based learning, dan cooperative learning.
B. Literasi Digital dalam Kerangka Kurikulum 2013
Secara konseptual, Kurikulum 2013 berbasis kompetensi. Kurikulum
2013 terdiri atas 4 (empat) Kompetensi Inti (KI) yang dibagi menjadi 3
aspek, yaitu KI-1 dan KI-2 merupakan aspek sikap, KI-3 menyangkut
aspek pengetahuan, dan KI-4 menyangkut aspek keterampilan.
Literasi digital dalam pendidikan dasar dan menengah harus ditandai
dengan penguasaan keterampilan, kemampuan, dan sikap intelektual
dalam menggunakan sistem komputer yang meliputi perangkat keras
- 10 -
dan perangkat lunak, serta memanfaatkan dan memaknai informasi
untuk mampu bersaing di tingkat global.
Keilmuan yang mendasari keterampilan TIK merupakan perpaduan dari
cabang-cabang Ilmu Komputer/Informatika, Matematika, Teknik
Elektronika, Telekomunikasi, dan Sibernetika. Keterampilan tersebut
harus berkaitan dengan kecakapan yang diperlukan untuk mampu
bersaing pada abad 21 antara lain pengolah kata dan multimedia,
spreadsheet, presentasi, basis data, Internet dan e-mail. Tema-tema
tersebut dikaitkan dengan mata pelajaran lain dan aspek kehidupan
sehari-hari. Literasi digital selayaknya dikembangkan dengan
pendekatan interdisipliner (melibatkan berbagai disiplin ilmu), dan
multidimensional (mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat).
C. Literasi Digital dalam Pemelajaran Lintas Mata Pelajaran
Literasi digital dalam pemelajaran lintas mata pelajaran adalah literasi
yang memuat konteks pada suatu mata pelajaran dan akan terlihat
pemaknaan suatu pemelajaran antarmata pelajaran tersebut. Literasi
tersebut tidak berdiri sendiri, namun terintegrasi dalam suatu konteks
mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya yang memiliki fungsi dan
tujuan tertentu sebagai muatan pemelajaran.
Semua mata pelajaran akan melibatkan kegiatan dimana siswa
mengakses, memilah, mengolah, memaknai, dan memanfaatkan
informasi digital, baik yang offline maupun online.
Keterampilan literasi digital yang mencakup pengetahuan dan
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dipakai dalam semua
mata pelajaran lain, antara lain penggunaan:
• aplikasi pengolah kata untuk menulis laporan, membuat poster,
menulis surat, atau tugas-tugas lain;
- 23 -
Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen
11) Mampu menceritakan
beberapa situs dan aplikasi
online yang bermanfaat dan
populer beserta fitur-fitur yang
disediakan bagi penggunanya.
Siswa dapat secara lebih detail dapat
menceritakan manfaat dan fitur-fitur
apa saja dari suatu sarana online
misalnya toko online , pemesanan tiket
online, sarana dan media sosialisasi
online.
12) Mampu menceritakan
kendala-kendala yang umum
terjadi serta cara
penanganannya yang benar.
Siswa dapat menjelaskan bahaya virus
komputer atau carding (pencurian data
kartu kredit), keterbatasan bandwidth
internet, bug pada aplikasi.
13) Mampu memperagakan
pengoperasian perangkat
untuk menjalankan beberapa
fungsi sederhana.
Siswa dapat mengoperasikan mulai dari
menghidupkan komputer, melakukan
login, mengaktifkan aplikasi, melakukan
penyuntingan, meload/menyimpan file
kerja, mematikan kembali komputer.
14) Mampu menggunakan
beberapa aplikasi edukatif
(online atau bukan) yang
membantu proses
pembelajaran.
Siswa dapat memanfaatkan sarana
aplikasi edukatif yang ada dan dapat
menilai manfaatnya terhadap proses
pembelajarannya.
15) Mampu memperagakan
pengoperasian perangkat
untuk menjalankan beberapa
kombinasi fungsi untuk suatu
tujuan edukatif.
Siswa dapat menggunakan kombinasi
beberapa fitur tertentu misalnya dalam
sebuah spreadsheet untuk
menghasilkan suatu hasil seperti
menghitung total perbaris, kemudian
rata-rata total, dan seterusnya.
16) Mampu mengakses dan
mencari informasi, dari
internet secara optimal
kemudian mengolah untuk
tujuan tertentu
Berdasarkan permintaan informasi
tertentu, siswa dapat memilih keyword
yang tepat agar mesin pencarian dapat
memberikan daftar alamat yang sesuai,
- 22 -
Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen
6) Mampu menunjukkan suatu
sumber dan informasi yang
benar atau belum diverifikasi.
Berdasarkan kriteria yang sudah
ditentukan, Siswa dapat menilai suatu
berita/pesan di media sosial, berita,
atau lainnya bahwa itu bisa dipercaya
atau tidak atau belum pasti.
7) Mampu menceritakan
bagaimana sebuah perangkat
terhubung ke Internet.
Siswa dapat menjelaskan perjalanan
informasi mulai dari mengetikkan
alamat suatu situs yang diakses di
browser, hingga browser menampilkan
informasi yang dikirimkan oleh alamat
tersebut.
8) Mampu menceritakan
beberapa sarana aktivitas
online serta manfaatnya.
Siswa dapat menceritakan suatu
aplikasi online yang ditentukan dan
manfaatnya seperti e-banking, aplikasi
pemesanan kendaraan, aplikasi media
sosial.
9) Dapat menjelaskan
kemudahan dan kenyamanan
yang diperoleh dari
keberadaan sejumlah sarana
layanan online.
Siswa dapat menceritakan perbedaan
manfaat jika menggunakan sarana
layanan online dengan tidak
menggunakan, serta menyebutkan
dampak-dampak terkait.
10) Dapat menjelaskan
perlunya penghormatan akan
hak cipta pihak lain.
Siswa dapat menunjukkan
pemahamannya akan perlunya
penghargaan atas tulisan karya pihak
lain dan mengapa hak itu perlu
dihormati dan apa yang terjadi
terhadap kreatifitas jika hak itu tidak
dihormati.
- 11 -
III. TUJUAN LITERASI DIGITAL
• aplikasi presentasi untuk menyiapkan presentasi yang bermakna dan
menarik;
• aplikasi spreadsheet untuk mengolah data hasil observasi atau
eksperimen;
Pada abad ini, sumber belajar banyak tersedia secara online dan gratis,
yang dapat diperoleh berkat keahlian menggunakan browser secara
cerdas dan efektif.
Proses belajar, terutama mempelajari aspek dinamika menjadi lebih
efektif dengan menggunakan sumber-sumber belajar dalam bentuk
video atau multimedia.
Komunikasi dan kolaborasi dipermudah dengan menggunakan email,
media sosial dan berbagi file dan sumber daya.
Membangun literasi digital yang mencakup literasi informasi dan literasi
TIK, ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
memiliki kemapuan daya saing pada abad 21. Untuk itu tujuan operasional
dari literasi digital adalah:
1. Mengetahui dan peduli pentingnya informasi dan TIK dalam kehidupan
sehari-hari;
2. Memiliki pengalaman merasakan bahwa informasi sebagai komponen
penting untuk pemecahan masalah dengan melibatkan sarana TIK
untuk mencarinya;
3. Menggunakan informasi dan TIK dengan pola berulang dalam aktivitas
sehari-hari;
- 12 -
IV. KOMPETENSI LITERASI DIGITAL
4. Memiliki standar penguasaan dan pemahaman terhadap informasi dan
TIK yang diperlukan, serta menggunakan standar tersebut sebagai
acuan aktivitas sehari-hari secara konsisten;
5. Meningkatkan kinerja aktivitas sehari-hari secara signifikan dan
terukur melalui pemanfaatan informasi dan TIK; dan
6. Menjadikan informasi dan TIK sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari aktivitas sehari-hari, sehingga secara langsung telah menjadi
prilaku dan budaya hidup (sebagai masyarakat yang berbudaya
informasi).
Literasi digital ditandai dengan indikator kompetensi sebagai berikut:
1. Siswa mengetahui dan mengenal perangkat keras, perangkat
lunak, dan sistem komputer serta komunikasi lewat internet, serta
terampil dan terbiasa menggunakan perangkat keras maupun
perangkat lunak (aplikasi) yang diperlukan sebagai sarana
penunjang pelajaran-pelajaran di sekolah maupun kehidupan
bermasyarakat.
2. Siswa memahami pemfungsian sistem komputer, aplikasi, dan
bagaimana komunikasi di dunia digital dapat terjadi, serta aspek
sosial serta keamanannya.
3. Siswa terampil dan terbiasa dalam dalam berkomunikasi dan
berinteraksi dengan menggunakan teknologi dan media digital;
4. Siswa memaknai penggunaan informasi dan TIK untuk menunjang
kegiatan mengakses, mengolah dan menyebarkan informasi, baik
dalam pembelajaran maupun dalam kolaborasi dan pergaulan
- 21 -
dari kompetensi terkait. Contoh asesmen yang diberikan harus disesuaikan
dengan tingkat kelas.
Tabel 2: Kompetensi Literasi Digital dan Contoh-contoh Asesmen
Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen
1) Mampu menjelaskan
manfaat dan fungsi dari
perangkat, komponen
utamanya serta beberapa
periferal utama suatu
komputer.
Siswa dapat menjelaskan fungsi CPU,
monitor, mouse, printer, dll
Siswa dapat menjelaskan komponen-
komponen antar muka aplikasi (menu,
icon, window).
2) Mampu menjelaskan
penggunaan yang baik
perangkat lunak/keras untuk
tugas-tugas sederhana.
Siswa dapat menjelaskan manfaat
suatu aplikasi misalnya teks editor.
Siswa dapat menjelaskan dimana
kegunaan aplikasi itu.
3) Mampu menjelaskan
manfaat untuk fitur yang lebih
kompleks (kombinasi sejumlah
fitur untuk suatu hal).
Misalnya untuk aplikasi text editor,
siswa dapat mengubah suatu tulisan ke
dalam format yang sudah ditentukan.
4) Mampu menceritakan
adanya sejumlah informasi di
internet yang bagi banyak
orang bisa bermanfaat.
Siswa dapat menceritakan adanya
sumber informasi di internet (surat
kabar online, e-book, blog).
5) Dapat menuliskan dan
mengirimkan pesan-pesan
yang memenuhi kaidah, etiket
dan etika yang sesuai dengan
pihak lawan komunikasinya.
Siswa dapat menuliskan pesan
SMS/chat atau email yang sopan jika
dituliskan ke orang yang layak untuk
dihormatinya.
Siswa dapat menggunakan aplikasi
untuk menuliskan dan mengirimkan
suatu email.
- 20 -
Aspek Kompetensi
Tingkat
SD
I-
III
SD
IV-
VI
SMP
VII-
IX
SMA
X-XII
Memaknai masih
adanya potensi
kegunaan sarana digital
yang belum tersedia.
29) Mampu mereka-reka
kemungkinan
pengembangan sarana
digital yang berpotensi
untuk dibuat.
ya
Memaknai perubahan
teknologi yang berubah
dengan cepat
30) Mampu melakukan
penyesuaian
penggunaan
aplikasi/perangkat yang
sama dengan versi lebih
baru dalam waktu relatif
singkat
Ya
31) Setelah
menggunakan suatu
aplikasi/perangkat,
mampu dengan mudah
menggunakan
aplikasi/perangkat
sejenis
ya Ya
Menyadari Hak Atas
Kekayaan Intelektual (
HaKI )
32) Dapat menjelaskan
dampak pelanggaran
atau tidak menghargai
HaKI terhadap berbagai
aspek .
ya ya
Contoh-contoh asesmen masing-masing kompentensi di Tabel 1
ditunjukkan di Tabel 2, yang diharapkan dapat membantu menjelaskan arti
- 13 -
V. PENJENJANGAN LITERASI DIGITAL DALAM LINGKUP SEKOLAH
dengan sesama di dunia digital (yang mungkin berjauhan dan tidak
bertemu muka) secara bertanggung jawab dan beretika.
5. Siswa mampu berpikir kritis, memilah, menganalisis, berkreasi, dan
faham tentang isu-isu terkini melalui pemanfaatan teknologi serta
pemaknaan informasi.
Perjenjangan dalam literasi digital merupakan salah satu aspek dalam satu
proses yang berkesinambungan mulai dari jenjang yang terendah sampai
dengan jenjang yang tertinggi. Perjenjangan ini penting untuk dibuat agar
capaian literasi mengarah pada kesesuaian kebutuhan peserta didik dan
kesesuaian dengan pertumbuhan mental dan psikologis peserta didik serta
kesesuaian dengan capaian kompetensi yang diharapkan.
Perjenjangan tersebut memudahkan pula pendidik untuk menentukan
materi yang harus diberikan peserta didik dalam mencapai kompetensi
tersebut. Dengan demikian, penting sekali untuk menentukan tingkatan
kompetensi literasi peserta didik sesuai dengan jenjang peserta didik itu.
Literasi digital di sekolah dapat dilatihkan sesuai dengan jenjang
pendidikannya. Berdasarkan tingkat perkembangan intelektual siswa,
tahapan literasi digital ditunjukkan oleh Tabel 1.
Tabel 1: Penjenjangan Aspek Literasi Digital dan Kompetensinya Dalam
Lingkup Sekolah
- 14 -
Aspek Kompetensi
Tingkat
SD
I-
III
SD
IV-
VI
SMP
VII-
IX
SMA
X-XII
Mengetahui manfaat
umum dari beberapa
perangkat TIK yang
umum digunakan
sehari-hari.
1) Mampu menjelaskan
manfaat dan fungsi dari
perangkat, komponen
utamanya serta
beberapa periferal
utama suatu komputer.
ya ya ya ya
Mengetahui cara
penggunaan yang baik
perangkat-perangkat
terkait.
2) Mampu menjelaskan
penggunaan yang baik
perangkat lunak/keras
untuk tugas-tugas
sederhana.
ya ya ya ya
Mengetahui manfaat
faktual fitur-fitur dari
perangkat yang lebih
kompleks
3) Mampu menjelaskan
manfaat dari fitur yang
lebih kompleks
(kombinasi sejumlah
fitur untuk suatu hal).
ya ya
Mengetahui manfaat
internet sebagai jalur
untuk mengakses
sumber-sumber
informasi.
4) Mampu menceritakan
adanya sejumlah
informasi di internet
yang bagi banyak orang
bisa bermanfaat.
ya ya ya
Memahami pentingnya
etika dan etiket dalam
berkomunikasi melalui
teknologi dan media
digital.
5) Dapat menuliskan dan
mengirimkan pesan-
pesan yang memenuhi
kaidah, etiket dan etika
sesuai dengan pihak
lawan komunikasinya.
ya ya ya
- 19 -
Aspek Kompetensi
Tingkat
SD
I-
III
SD
IV-
VI
SMP
VII-
IX
SMA
X-XII
manfaat yang diperoleh
serta kesulitan apa jika
sarana TIK tidak
tersedia.
Memaknai kegunaan
mesin pencari untuk
mengakses sumber-
sumber informasi yang
berguna dan tersebar di
internet .
25) Mampu menjalankan
mesin pencari
berdasarkan kata kunci
terkait dan memilah
mana yang berguna dan
mana yang tidak.
ya ya
Memaknai manfaat
kolaborasi/diskusi
secara online.
26) Dapat bekerjasama
dan berkomunikasi
secara online dalam
mencapai suatu tujuan.
ya ya
Menyadari berbagai
kemudahan dan
manfaat informasi dan
penggunaan sarana TIK
dalam meningkatkan
kualitas hidup.
27)Mampu menjelaskan
kemudahan dan manfaat
informasi dan sarana TIK
yang memudahkan
kehidupan sehari-hari
ya ya ya
Memaknai dampak dan
aspek lain dari
penggunaan informasi
dan sarana TIK
28) Mampu menjelaskan
dampak dan aspek lain
(misalnya ekonomi,
efisiensi waktu, presisi,
konsistensi ) dari sarana
digital
ya ya
- 18 -
Aspek Kompetensi
Tingkat
SD
I-
III
SD
IV-
VI
SMP
VII-
IX
SMA
X-XII
aplikasi offline dan
online, serta
menjelaskan
manfaatnya.
Memahami karya
digital pihak lain tanpa
melanggar hak
ciptanya.
20) Mampu menerapkan
kaidah dalam mengutip
atau memakai karya
digital pihak lain.
ya ya
Memilih aplikasi yang
sesuai dengan tujuan.
21) Mampu
menunjukkan perbedaan
fitur antara aplikasi.
ya
Memahami adanya
manfaat lebih lanjut
atau implisit dari data
dan informasi di
internet.
22) Mampu
menunjukkan adanya
informasi dari sejumlah
data yang diperoleh
secara terpisah dan
menghasilkan suatu
kesimpulan baru.
ya ya ya
Menyadari adanya
kejahatan dan ancaman
terhadap keamanan diri
dalam dunia digital
23) Mampu melindungi
diri dari kejahatan dalam
dunia digital
ya ya
Memaknai kegunaan
dan menikmati
kemudahan sarana TIK
secara langsung.
24) Mampu
menceritakan secara
lisan/tertulis sesuai
dengan usia siswa,
ya ya ya
- 15 -
Aspek Kompetensi
Tingkat
SD
I-
III
SD
IV-
VI
SMP
VII-
IX
SMA
X-XII
Menyadari sumber dan
informasi yang tidak
benar yang tidak
seharusnya digunakan.
6) Mampu menunjukkan
suatu sumber dan
informasi yang benar
atau belum diverifikasi.
ya ya
Menyadari perlu
adanya koneksi internet
untuk mengakses
sejumlah informasi.
7) Mampu menceritakan
bagaimana sebuah
perangkat terhubung ke
Internet.
ya ya
Memahami adanya
berbagai sarana
aktivitas online.
8) Mampu menceritakan
beberapa sarana
aktivitas online serta
manfaatnya.
ya ya
Memahami manfaat
lebih nyata dalam
meningkatkan kualitas
hidup.
9) Dapat menjelaskan
kemudahan dan
kenyamanan yang
diperoleh dari
keberadaan sejumlah
sarana layanan online.
ya ya
Memahami adanya hak
cipta dari suatu
tulisan/karya/perangkat
lunak.
10) Dapat menjelaskan
perlunya penghormatan
akan hak cipta pihak lain.
ya ya
Mengetahui sejumlah
situs dan aplikasi online
dengan setiap fitur
utamanya.
11) Mampu
menceritakan beberapa
situs dan aplikasi online
yang bermanfaat dan
populer beserta fitur-
ya
- 16 -
Aspek Kompetensi
Tingkat
SD
I-
III
SD
IV-
VI
SMP
VII-
IX
SMA
X-XII
fitur yang disediakan
bagi penggunanya.
Memahami
keterbatasan
kemampuan lingkungan
digital dan dampak
aplikasi bagi pengguna.
12) Mampu
menceritakan kendala-
kendala yang umum
terjadi serta cara
penanganannya yang
benar.
ya
Mengoperasikan fitur-
fitur sederhana.
13) Mampu
memperagakan
pengoperasian
perangkat untuk
menjalankan beberapa
fitur sederhana.
ya ya ya ya
Mengoperasikan
perangkat untuk proses
pembelajaran.
14) Mampu
menggunakan beberapa
aplikasi edukatif (online
atau bukan) yang
membantu proses
pembelajaran.
ya ya ya ya
Mengoperasikan fitur-
fitur perangkat yang
secara umum
digunakan.
15) Mampu
memperagakan
pengoperasian
perangkat untuk
menjalankan beberapa
ya ya ya
- 17 -
Aspek Kompetensi
Tingkat
SD
I-
III
SD
IV-
VI
SMP
VII-
IX
SMA
X-XII
kombinasi fitur untuk
suatu tujuan edukatif.
Menggunakan sarana
TIK untuk menggali
informasi dari internet.
16) Mampu mengakses
dan mencari informasi
dari internet secara
optimal kemudian
mengolah untuk tujuan
tertentu
ya ya ya
Menggunakan
pengetahuan untuk
memeriksa kebenaran
suatu informasi.
17) Berdasarkan suatu
kriteria, sesuai dengan
usia, mampu memilah
antara informasi benar
atau salah atau belum
terbukti benar.
ya ya ya
Memahami sarana TIK
untuk menyusun suatu
pesan dengan
pemilihan kata-kata
yang memenuhi kaidah,
etika dan etiket yang
tepat.
18) Mampu menulis
suatu tulisan formal
berdasarkan kaidah,
etika dan etiket yang
sesuai dengan lawan
berkomunikasi.
ya ya
Memanfaatkan aplikasi-
aplikasi offline dan
online.
19) Mampu
memperagakan
bagaimana
memanfaatkan beberapa
ya ya
- 16 -
Aspek Kompetensi
Tingkat
SD
I-
III
SD
IV-
VI
SMP
VII-
IX
SMA
X-XII
fitur yang disediakan
bagi penggunanya.
Memahami
keterbatasan
kemampuan lingkungan
digital dan dampak
aplikasi bagi pengguna.
12) Mampu
menceritakan kendala-
kendala yang umum
terjadi serta cara
penanganannya yang
benar.
ya
Mengoperasikan fitur-
fitur sederhana.
13) Mampu
memperagakan
pengoperasian
perangkat untuk
menjalankan beberapa
fitur sederhana.
ya ya ya ya
Mengoperasikan
perangkat untuk proses
pembelajaran.
14) Mampu
menggunakan beberapa
aplikasi edukatif (online
atau bukan) yang
membantu proses
pembelajaran.
ya ya ya ya
Mengoperasikan fitur-
fitur perangkat yang
secara umum
digunakan.
15) Mampu
memperagakan
pengoperasian
perangkat untuk
menjalankan beberapa
ya ya ya
- 17 -
Aspek Kompetensi
Tingkat
SD
I-
III
SD
IV-
VI
SMP
VII-
IX
SMA
X-XII
kombinasi fitur untuk
suatu tujuan edukatif.
Menggunakan sarana
TIK untuk menggali
informasi dari internet.
16) Mampu mengakses
dan mencari informasi
dari internet secara
optimal kemudian
mengolah untuk tujuan
tertentu
ya ya ya
Menggunakan
pengetahuan untuk
memeriksa kebenaran
suatu informasi.
17) Berdasarkan suatu
kriteria, sesuai dengan
usia, mampu memilah
antara informasi benar
atau salah atau belum
terbukti benar.
ya ya ya
Memahami sarana TIK
untuk menyusun suatu
pesan dengan
pemilihan kata-kata
yang memenuhi kaidah,
etika dan etiket yang
tepat.
18) Mampu menulis
suatu tulisan formal
berdasarkan kaidah,
etika dan etiket yang
sesuai dengan lawan
berkomunikasi.
ya ya
Memanfaatkan aplikasi-
aplikasi offline dan
online.
19) Mampu
memperagakan
bagaimana
memanfaatkan beberapa
ya ya
- 18 -
Aspek Kompetensi
Tingkat
SD
I-
III
SD
IV-
VI
SMP
VII-
IX
SMA
X-XII
aplikasi offline dan
online, serta
menjelaskan
manfaatnya.
Memahami karya
digital pihak lain tanpa
melanggar hak
ciptanya.
20) Mampu menerapkan
kaidah dalam mengutip
atau memakai karya
digital pihak lain.
ya ya
Memilih aplikasi yang
sesuai dengan tujuan.
21) Mampu
menunjukkan perbedaan
fitur antara aplikasi.
ya
Memahami adanya
manfaat lebih lanjut
atau implisit dari data
dan informasi di
internet.
22) Mampu
menunjukkan adanya
informasi dari sejumlah
data yang diperoleh
secara terpisah dan
menghasilkan suatu
kesimpulan baru.
ya ya ya
Menyadari adanya
kejahatan dan ancaman
terhadap keamanan diri
dalam dunia digital
23) Mampu melindungi
diri dari kejahatan dalam
dunia digital
ya ya
Memaknai kegunaan
dan menikmati
kemudahan sarana TIK
secara langsung.
24) Mampu
menceritakan secara
lisan/tertulis sesuai
dengan usia siswa,
ya ya ya
- 15 -
Aspek Kompetensi
Tingkat
SD
I-
III
SD
IV-
VI
SMP
VII-
IX
SMA
X-XII
Menyadari sumber dan
informasi yang tidak
benar yang tidak
seharusnya digunakan.
6) Mampu menunjukkan
suatu sumber dan
informasi yang benar
atau belum diverifikasi.
ya ya
Menyadari perlu
adanya koneksi internet
untuk mengakses
sejumlah informasi.
7) Mampu menceritakan
bagaimana sebuah
perangkat terhubung ke
Internet.
ya ya
Memahami adanya
berbagai sarana
aktivitas online.
8) Mampu menceritakan
beberapa sarana
aktivitas online serta
manfaatnya.
ya ya
Memahami manfaat
lebih nyata dalam
meningkatkan kualitas
hidup.
9) Dapat menjelaskan
kemudahan dan
kenyamanan yang
diperoleh dari
keberadaan sejumlah
sarana layanan online.
ya ya
Memahami adanya hak
cipta dari suatu
tulisan/karya/perangkat
lunak.
10) Dapat menjelaskan
perlunya penghormatan
akan hak cipta pihak lain.
ya ya
Mengetahui sejumlah
situs dan aplikasi online
dengan setiap fitur
utamanya.
11) Mampu
menceritakan beberapa
situs dan aplikasi online
yang bermanfaat dan
populer beserta fitur-
ya
- 14 -
Aspek Kompetensi
Tingkat
SD
I-
III
SD
IV-
VI
SMP
VII-
IX
SMA
X-XII
Mengetahui manfaat
umum dari beberapa
perangkat TIK yang
umum digunakan
sehari-hari.
1) Mampu menjelaskan
manfaat dan fungsi dari
perangkat, komponen
utamanya serta
beberapa periferal
utama suatu komputer.
ya ya ya ya
Mengetahui cara
penggunaan yang baik
perangkat-perangkat
terkait.
2) Mampu menjelaskan
penggunaan yang baik
perangkat lunak/keras
untuk tugas-tugas
sederhana.
ya ya ya ya
Mengetahui manfaat
faktual fitur-fitur dari
perangkat yang lebih
kompleks
3) Mampu menjelaskan
manfaat dari fitur yang
lebih kompleks
(kombinasi sejumlah
fitur untuk suatu hal).
ya ya
Mengetahui manfaat
internet sebagai jalur
untuk mengakses
sumber-sumber
informasi.
4) Mampu menceritakan
adanya sejumlah
informasi di internet
yang bagi banyak orang
bisa bermanfaat.
ya ya ya
Memahami pentingnya
etika dan etiket dalam
berkomunikasi melalui
teknologi dan media
digital.
5) Dapat menuliskan dan
mengirimkan pesan-
pesan yang memenuhi
kaidah, etiket dan etika
sesuai dengan pihak
lawan komunikasinya.
ya ya ya
- 19 -
Aspek Kompetensi
Tingkat
SD
I-
III
SD
IV-
VI
SMP
VII-
IX
SMA
X-XII
manfaat yang diperoleh
serta kesulitan apa jika
sarana TIK tidak
tersedia.
Memaknai kegunaan
mesin pencari untuk
mengakses sumber-
sumber informasi yang
berguna dan tersebar di
internet .
25) Mampu menjalankan
mesin pencari
berdasarkan kata kunci
terkait dan memilah
mana yang berguna dan
mana yang tidak.
ya ya
Memaknai manfaat
kolaborasi/diskusi
secara online.
26) Dapat bekerjasama
dan berkomunikasi
secara online dalam
mencapai suatu tujuan.
ya ya
Menyadari berbagai
kemudahan dan
manfaat informasi dan
penggunaan sarana TIK
dalam meningkatkan
kualitas hidup.
27)Mampu menjelaskan
kemudahan dan manfaat
informasi dan sarana TIK
yang memudahkan
kehidupan sehari-hari
ya ya ya
Memaknai dampak dan
aspek lain dari
penggunaan informasi
dan sarana TIK
28) Mampu menjelaskan
dampak dan aspek lain
(misalnya ekonomi,
efisiensi waktu, presisi,
konsistensi ) dari sarana
digital
ya ya
- 20 -
Aspek Kompetensi
Tingkat
SD
I-
III
SD
IV-
VI
SMP
VII-
IX
SMA
X-XII
Memaknai masih
adanya potensi
kegunaan sarana digital
yang belum tersedia.
29) Mampu mereka-reka
kemungkinan
pengembangan sarana
digital yang berpotensi
untuk dibuat.
ya
Memaknai perubahan
teknologi yang berubah
dengan cepat
30) Mampu melakukan
penyesuaian
penggunaan
aplikasi/perangkat yang
sama dengan versi lebih
baru dalam waktu relatif
singkat
Ya
31) Setelah
menggunakan suatu
aplikasi/perangkat,
mampu dengan mudah
menggunakan
aplikasi/perangkat
sejenis
ya Ya
Menyadari Hak Atas
Kekayaan Intelektual (
HaKI )
32) Dapat menjelaskan
dampak pelanggaran
atau tidak menghargai
HaKI terhadap berbagai
aspek .
ya ya
Contoh-contoh asesmen masing-masing kompentensi di Tabel 1
ditunjukkan di Tabel 2, yang diharapkan dapat membantu menjelaskan arti
- 13 -
V. PENJENJANGAN LITERASI DIGITAL DALAM LINGKUP SEKOLAH
dengan sesama di dunia digital (yang mungkin berjauhan dan tidak
bertemu muka) secara bertanggung jawab dan beretika.
5. Siswa mampu berpikir kritis, memilah, menganalisis, berkreasi, dan
faham tentang isu-isu terkini melalui pemanfaatan teknologi serta
pemaknaan informasi.
Perjenjangan dalam literasi digital merupakan salah satu aspek dalam satu
proses yang berkesinambungan mulai dari jenjang yang terendah sampai
dengan jenjang yang tertinggi. Perjenjangan ini penting untuk dibuat agar
capaian literasi mengarah pada kesesuaian kebutuhan peserta didik dan
kesesuaian dengan pertumbuhan mental dan psikologis peserta didik serta
kesesuaian dengan capaian kompetensi yang diharapkan.
Perjenjangan tersebut memudahkan pula pendidik untuk menentukan
materi yang harus diberikan peserta didik dalam mencapai kompetensi
tersebut. Dengan demikian, penting sekali untuk menentukan tingkatan
kompetensi literasi peserta didik sesuai dengan jenjang peserta didik itu.
Literasi digital di sekolah dapat dilatihkan sesuai dengan jenjang
pendidikannya. Berdasarkan tingkat perkembangan intelektual siswa,
tahapan literasi digital ditunjukkan oleh Tabel 1.
Tabel 1: Penjenjangan Aspek Literasi Digital dan Kompetensinya Dalam
Lingkup Sekolah
- 12 -
IV. KOMPETENSI LITERASI DIGITAL
4. Memiliki standar penguasaan dan pemahaman terhadap informasi dan
TIK yang diperlukan, serta menggunakan standar tersebut sebagai
acuan aktivitas sehari-hari secara konsisten;
5. Meningkatkan kinerja aktivitas sehari-hari secara signifikan dan
terukur melalui pemanfaatan informasi dan TIK; dan
6. Menjadikan informasi dan TIK sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari aktivitas sehari-hari, sehingga secara langsung telah menjadi
prilaku dan budaya hidup (sebagai masyarakat yang berbudaya
informasi).
Literasi digital ditandai dengan indikator kompetensi sebagai berikut:
1. Siswa mengetahui dan mengenal perangkat keras, perangkat
lunak, dan sistem komputer serta komunikasi lewat internet, serta
terampil dan terbiasa menggunakan perangkat keras maupun
perangkat lunak (aplikasi) yang diperlukan sebagai sarana
penunjang pelajaran-pelajaran di sekolah maupun kehidupan
bermasyarakat.
2. Siswa memahami pemfungsian sistem komputer, aplikasi, dan
bagaimana komunikasi di dunia digital dapat terjadi, serta aspek
sosial serta keamanannya.
3. Siswa terampil dan terbiasa dalam dalam berkomunikasi dan
berinteraksi dengan menggunakan teknologi dan media digital;
4. Siswa memaknai penggunaan informasi dan TIK untuk menunjang
kegiatan mengakses, mengolah dan menyebarkan informasi, baik
dalam pembelajaran maupun dalam kolaborasi dan pergaulan
- 21 -
dari kompetensi terkait. Contoh asesmen yang diberikan harus disesuaikan
dengan tingkat kelas.
Tabel 2: Kompetensi Literasi Digital dan Contoh-contoh Asesmen
Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen
1) Mampu menjelaskan
manfaat dan fungsi dari
perangkat, komponen
utamanya serta beberapa
periferal utama suatu
komputer.
Siswa dapat menjelaskan fungsi CPU,
monitor, mouse, printer, dll
Siswa dapat menjelaskan komponen-
komponen antar muka aplikasi (menu,
icon, window).
2) Mampu menjelaskan
penggunaan yang baik
perangkat lunak/keras untuk
tugas-tugas sederhana.
Siswa dapat menjelaskan manfaat
suatu aplikasi misalnya teks editor.
Siswa dapat menjelaskan dimana
kegunaan aplikasi itu.
3) Mampu menjelaskan
manfaat untuk fitur yang lebih
kompleks (kombinasi sejumlah
fitur untuk suatu hal).
Misalnya untuk aplikasi text editor,
siswa dapat mengubah suatu tulisan ke
dalam format yang sudah ditentukan.
4) Mampu menceritakan
adanya sejumlah informasi di
internet yang bagi banyak
orang bisa bermanfaat.
Siswa dapat menceritakan adanya
sumber informasi di internet (surat
kabar online, e-book, blog).
5) Dapat menuliskan dan
mengirimkan pesan-pesan
yang memenuhi kaidah, etiket
dan etika yang sesuai dengan
pihak lawan komunikasinya.
Siswa dapat menuliskan pesan
SMS/chat atau email yang sopan jika
dituliskan ke orang yang layak untuk
dihormatinya.
Siswa dapat menggunakan aplikasi
untuk menuliskan dan mengirimkan
suatu email.
- 22 -
Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen
6) Mampu menunjukkan suatu
sumber dan informasi yang
benar atau belum diverifikasi.
Berdasarkan kriteria yang sudah
ditentukan, Siswa dapat menilai suatu
berita/pesan di media sosial, berita,
atau lainnya bahwa itu bisa dipercaya
atau tidak atau belum pasti.
7) Mampu menceritakan
bagaimana sebuah perangkat
terhubung ke Internet.
Siswa dapat menjelaskan perjalanan
informasi mulai dari mengetikkan
alamat suatu situs yang diakses di
browser, hingga browser menampilkan
informasi yang dikirimkan oleh alamat
tersebut.
8) Mampu menceritakan
beberapa sarana aktivitas
online serta manfaatnya.
Siswa dapat menceritakan suatu
aplikasi online yang ditentukan dan
manfaatnya seperti e-banking, aplikasi
pemesanan kendaraan, aplikasi media
sosial.
9) Dapat menjelaskan
kemudahan dan kenyamanan
yang diperoleh dari
keberadaan sejumlah sarana
layanan online.
Siswa dapat menceritakan perbedaan
manfaat jika menggunakan sarana
layanan online dengan tidak
menggunakan, serta menyebutkan
dampak-dampak terkait.
10) Dapat menjelaskan
perlunya penghormatan akan
hak cipta pihak lain.
Siswa dapat menunjukkan
pemahamannya akan perlunya
penghargaan atas tulisan karya pihak
lain dan mengapa hak itu perlu
dihormati dan apa yang terjadi
terhadap kreatifitas jika hak itu tidak
dihormati.
- 11 -
III. TUJUAN LITERASI DIGITAL
• aplikasi presentasi untuk menyiapkan presentasi yang bermakna dan
menarik;
• aplikasi spreadsheet untuk mengolah data hasil observasi atau
eksperimen;
Pada abad ini, sumber belajar banyak tersedia secara online dan gratis,
yang dapat diperoleh berkat keahlian menggunakan browser secara
cerdas dan efektif.
Proses belajar, terutama mempelajari aspek dinamika menjadi lebih
efektif dengan menggunakan sumber-sumber belajar dalam bentuk
video atau multimedia.
Komunikasi dan kolaborasi dipermudah dengan menggunakan email,
media sosial dan berbagi file dan sumber daya.
Membangun literasi digital yang mencakup literasi informasi dan literasi
TIK, ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
memiliki kemapuan daya saing pada abad 21. Untuk itu tujuan operasional
dari literasi digital adalah:
1. Mengetahui dan peduli pentingnya informasi dan TIK dalam kehidupan
sehari-hari;
2. Memiliki pengalaman merasakan bahwa informasi sebagai komponen
penting untuk pemecahan masalah dengan melibatkan sarana TIK
untuk mencarinya;
3. Menggunakan informasi dan TIK dengan pola berulang dalam aktivitas
sehari-hari;
- 10 -
dan perangkat lunak, serta memanfaatkan dan memaknai informasi
untuk mampu bersaing di tingkat global.
Keilmuan yang mendasari keterampilan TIK merupakan perpaduan dari
cabang-cabang Ilmu Komputer/Informatika, Matematika, Teknik
Elektronika, Telekomunikasi, dan Sibernetika. Keterampilan tersebut
harus berkaitan dengan kecakapan yang diperlukan untuk mampu
bersaing pada abad 21 antara lain pengolah kata dan multimedia,
spreadsheet, presentasi, basis data, Internet dan e-mail. Tema-tema
tersebut dikaitkan dengan mata pelajaran lain dan aspek kehidupan
sehari-hari. Literasi digital selayaknya dikembangkan dengan
pendekatan interdisipliner (melibatkan berbagai disiplin ilmu), dan
multidimensional (mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat).
C. Literasi Digital dalam Pemelajaran Lintas Mata Pelajaran
Literasi digital dalam pemelajaran lintas mata pelajaran adalah literasi
yang memuat konteks pada suatu mata pelajaran dan akan terlihat
pemaknaan suatu pemelajaran antarmata pelajaran tersebut. Literasi
tersebut tidak berdiri sendiri, namun terintegrasi dalam suatu konteks
mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya yang memiliki fungsi dan
tujuan tertentu sebagai muatan pemelajaran.
Semua mata pelajaran akan melibatkan kegiatan dimana siswa
mengakses, memilah, mengolah, memaknai, dan memanfaatkan
informasi digital, baik yang offline maupun online.
Keterampilan literasi digital yang mencakup pengetahuan dan
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dipakai dalam semua
mata pelajaran lain, antara lain penggunaan:
• aplikasi pengolah kata untuk menulis laporan, membuat poster,
menulis surat, atau tugas-tugas lain;
- 23 -
Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen
11) Mampu menceritakan
beberapa situs dan aplikasi
online yang bermanfaat dan
populer beserta fitur-fitur yang
disediakan bagi penggunanya.
Siswa dapat secara lebih detail dapat
menceritakan manfaat dan fitur-fitur
apa saja dari suatu sarana online
misalnya toko online , pemesanan tiket
online, sarana dan media sosialisasi
online.
12) Mampu menceritakan
kendala-kendala yang umum
terjadi serta cara
penanganannya yang benar.
Siswa dapat menjelaskan bahaya virus
komputer atau carding (pencurian data
kartu kredit), keterbatasan bandwidth
internet, bug pada aplikasi.
13) Mampu memperagakan
pengoperasian perangkat
untuk menjalankan beberapa
fungsi sederhana.
Siswa dapat mengoperasikan mulai dari
menghidupkan komputer, melakukan
login, mengaktifkan aplikasi, melakukan
penyuntingan, meload/menyimpan file
kerja, mematikan kembali komputer.
14) Mampu menggunakan
beberapa aplikasi edukatif
(online atau bukan) yang
membantu proses
pembelajaran.
Siswa dapat memanfaatkan sarana
aplikasi edukatif yang ada dan dapat
menilai manfaatnya terhadap proses
pembelajarannya.
15) Mampu memperagakan
pengoperasian perangkat
untuk menjalankan beberapa
kombinasi fungsi untuk suatu
tujuan edukatif.
Siswa dapat menggunakan kombinasi
beberapa fitur tertentu misalnya dalam
sebuah spreadsheet untuk
menghasilkan suatu hasil seperti
menghitung total perbaris, kemudian
rata-rata total, dan seterusnya.
16) Mampu mengakses dan
mencari informasi, dari
internet secara optimal
kemudian mengolah untuk
tujuan tertentu
Berdasarkan permintaan informasi
tertentu, siswa dapat memilih keyword
yang tepat agar mesin pencarian dapat
memberikan daftar alamat yang sesuai,
- 24 -
Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen
kemudian dapat memilah mana yang
berguna dan mana yang tidak.
17) berdasarkan suatu kriteria,
Mampu memilah antara
informasi benar atau salah
atau belum terbukti benar.
Diberikan sebuah teks yang berisi
suatu berita dan sumbernya, siswa
dapat menilai apakah berita itu dapat
dipercaya atau tidak.
18) Mampu menulis suatu
tulisan formal berdasarkan
kaidah, etika dan etiket yang
sesuai dengan lawan
berkomunikasi.
Siswa dapat memilih kata-kata yang
tepat dan struktur yang baik serta
gramatika yang benar agar pesan
dalam tulisan dapat tersampaikan
dengan baik melalui media yang tepat.
19) Mampu memperagakan
bagaimana memanfaatkan
beberapa aplikasi offline dan
online, serta menjelaskan
manfaatnya.
Siswa dapat menunjukkan manfaat
tempat penyimpanan online yang
dapat dipakai bersama untuk bekerja
secara kolaborasi.
Siswa dapat memanfaatkan media
offline (flash-disk, sd-card) untuk
penyimpanan, dan dapat bekerja
dengan baik menggunakan perangkat
yang tidak terhubung ke internet.
20) Mampu menerapkan
kaidah dalam mengutip atau
memakai karya digital pihak
lain.
Mengetahui tata cara yang benar akan
penulisan kutipan atau penulisan ulang
suatu pernyataan dari sumber karya
orang lain.
21) Mampu menunjukkan
perbedaan fitur antara aplikasi.
Siswa mampu memilih aplikasi yang
paling sesuai dengan fiturnya untuk
tujuan tertentu misalnya apakah lebih
baik menggunakan pemroses kata,
pemroses spreadsheet, pemroses foto,
atau pemroses bahan presentasi
- 9 -
II. MISI PEDAGOGIS
perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan elemen-elemen teknologi
digital.
Pembelajaran literasi digital membawa misi pedagogis, yaitu menghasilkan
Insan Indonesia yang kritis, kreatif, inovatif, dan produktif melalui upaya
membangun keterampilan digital yang terintegrasi dengan pengetahuan
lainnya, disertai dengan sikap dan afeksi digital (attitude and affective
toward digital) menjadi insan berkarakter.
A. Misi Literasi
Literasi digital berimplikasi terhadap strategi pembelajaran di sekolah
yang dikemas menggunakan berbagai pendekatan yang inovatif dan
terpadu. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk
mengakomodasi misi pedagogis di atas diantaranya adalah
collaborative learning, inquiry based learning, problem based learning,
problem solving, project based learning, dan cooperative learning.
B. Literasi Digital dalam Kerangka Kurikulum 2013
Secara konseptual, Kurikulum 2013 berbasis kompetensi. Kurikulum
2013 terdiri atas 4 (empat) Kompetensi Inti (KI) yang dibagi menjadi 3
aspek, yaitu KI-1 dan KI-2 merupakan aspek sikap, KI-3 menyangkut
aspek pengetahuan, dan KI-4 menyangkut aspek keterampilan.
Literasi digital dalam pendidikan dasar dan menengah harus ditandai
dengan penguasaan keterampilan, kemampuan, dan sikap intelektual
dalam menggunakan sistem komputer yang meliputi perangkat keras
- 8 -
sangat mudah diakses. Karya-karya intelektual dan seni digital
seperti gambar-gambar, berita-berita, perangkat lunak begitu
mudah tersalin dari satu tempat ke tempat lain.
Pada saat ini, ada pihak-pihak tertentu yang telah menyalahgunakan
kemampuan literasi digital untuk kegiatan-kegiatan ilegal seperti human-
trafficking, pedofilia, pornografi, hingga terorisme.
Literasi digital merupakan integrasi dan aplikasi kemampuan kognitif dan
teknis mencakup mengetahui, menggunakan, dan memaknai informasi,
yang dapat dikelompokkan dalam lima aspek yaitu:
a. Access (mengakses): pengetahuan tentang informasi dan
bagaimana untuk mengumpulkan dan atau mendapatkan informasi
tersebut.
b. Manage (mengelola): kemampuan mengelola dan menerapkan
skema klasifikasi atau organisasi.
c. Integrate (mengintegrasikan) : kemampuan melakukan
interpretasikan dan mendeskripsikan kembali informasi
(membandingkan, mengklasifikasi, dan membuat ringkasan).
d. Evaluate (mengevaluasi): kemampuan memutuskan tentang
kualitas, keterkaitan, kegunaan, atau efisiensi dari informasi.
Create (menciptakan): kemampuan menciptakan informasi baru
melalui mengadopsi, menerapkan, mendesain, membuat atau menulis
informasi.
Literasi Digital merupakan kemampuan dasar yang dibutuhkan setiap saat
di sekolah atau tempat kerja, seperti kemampuan memecahkan
permasalahan, numerik dan visualisasi. Selain kemampuan dasar,
diperlukan juga kemampuan teknis (keterampilan) untuk memahami
- 25 -
Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen
22) Mampu menunjukkan
adanya informasi dari sejumlah
data yang diperoleh secara
terpisah dan menghasilkan
suatu kesimpulan baru.
Siswa dapat mengkompilasi (memilah,
memilih, menyimpulkan) sejumlah
data/informasi baik secara kualitatif
maupun kuantitatif menjadi
informasi/kesimpulan baru.
23) Mampu melindungi diri
dari kejahatan dalam dunia
digital
Diberikan suatu deskripsi situasi yang
mengancam keamanan dirinya, siswa
mampu merencanakan langkah-
langkah pengamanan.
24) Mampu menceritakan
manfaat yang diperoleh serta
kesulitan apa jika perangkat itu
tidak tersedia.
Diberikan suatu tugas, Siswa dapat
menerangkan manfaat dan kendala
memakai suatu perangkat/aplikasi
dibandingkan dengan mengerjakannya
tanpa adanya perangkat/aplikasi
terkait.
25) Mampu menjalankan
mesin pencari berdasarkan
kata kunci terkait dan memilah
mana yang berguna dan mana
yang tidak.
Siswa dapat melakukan pencarian
sejumlah informasi berdasar kata kunci
pencarian tertentu kemudian mampu
memilah berdasarkan substansinya
maupun indikasi tertentu kemudian
memilih mana yang berguna dan mana
yang tidak.
26) Dapat bekerjasama dan
berkomunikasi secara online
dalam mencapai suatu tujuan.
Siswa dapat bekerjasama dengan
siswa-siswa lainnya melalui media
online (tanpa tatap muka) dalam
menyelesaikan suatu tugas bersama
sesuai dengan etika.
- 26 -
VI. PENUTUP
Kompetensi Literasi Digital Contoh-contoh Asesmen
27) Mampu menjelaskan
dampak dan aspek lain
(misalnya ekonomi, efisiensi
waktu, dlsb) dari sarana digital
Siswa dapat menceritakan rentetan
manfaat yang diakibatkan
digunakannya suatu aplikasi dalam
suatu masyarakat atau terhadap
sejumlah pihak.
28) Mampu mereka-reka
kemungkinan pengembangan
sarana digital yang berpotensi
untuk dibuat.
Siswa dapat melihat adanya
celah/kekurangan dari fitur aplikasi
dibandingkan harapan para
pemakainya.
29) Mampu melakukan
penyesuaian penggunaan
aplikasi/perangkat yang sama
dengan versi lebih baru dalam
waktu relatif singkat
Setelah menguasai penggunaan aplikasi
pengolah kata X versi-1, dengan waktu
relative singkat mampu menggunakan
aplikasi pengolah kata X versi-2 (karena
fitur utamanya mirip)
30) Setelah menggunakan
suatu aplikasi/perangkat,
mampu dengan mudah
menggunakan
aplikasi/perangkat sejenis
Setelah menguasai salah satu
perangkat (misalnya Tablet-X), dengan
waktu relatif singkat mampu
menggunakan Tablet-Y (karena
perangkat sejenis)
31) Dapat menjelaskan
dampak pelanggaran atau
tidak menghargai HaKI
terhadap berbagai aspek .
Siswa dapat menceritakan hal-hal apa
saja yang dapat terjadi ketika HaKI
tidak dihargai.
Literasi digital adalah salah satu literasi yang dikembangkan untuk
kepentingan pendidikan di sekolah, khususnya, dan kemajuan pendidikan
Indonesia, pada umumnya. Dengan demikian, pendidikan dapat
memenuhi kriteria dan capaian yang diharapkan dan dapat memperbaiki
kehidupan bangsa. Dengan literasi yang baik, diharapkan agar bangsa
- 7 -
Literasi informasi adalah bagian dari literasi digital dalam memilah,
memaknai dan memanfaatkan informasi, termasuk pemilahan informasi
yang bisa dipercaya dengan hoax (informasi palsu) serta rekayasa
informasi palsu untuk membentuk opini masyarakat yang salah
(disinformasi).
Dampak Literasi Digital
Literasi digital secara substansi adalah sebagaimana didefinisikan di atas.
Namun, dunia digital telah meningkatkan kompleksitas dimensi dunia non
digital sebelumnya. Dampak-dampak yang tidak dapat dipisahkan dari
literasi digital tersebut antara lain:
1. Terbentuknya masyarakat digital (digital citizenship) yaitu
kelompok masyarakat yang anggotanya tersebar di seluruh pelosok
dunia, namun saling terhubung dan informasi terkirim dari satu
anggota ke anggota lain tanpa adanya kendala ruang dan waktu.
Informasi yang mengalir di dalamnya bersifat muldimedia. Dampak
positifnya adalah penyebaran informasi yang cepat dan masif
(viral). Dampak negatif dari kecepatan dan masifnya informasi yang
beredar adalah terkendalanya proses penyaringan informasi.
2. Perlunya penekanan dalam etika berkomunikasi lebih dari
sebelumnya untuk menghindari kesalahpahaman akan substansi
informasi yang dikirimkan. Penulisan berita yang salah, meragukan
atau tidak didukung data yang akurat mengenai suatu pihak lain
dapat merugikan pihak tersebut.
3. Perlunya perhatian yang lebih akan aspek legal dunia digital
khususnya penghargaan akan HaKI. Dunia digital mengakibatkan
menjadi begitu rentannya penghargaan ini karena segala sesuatu
- 6 -
Konsep Literasi Digital, sejalan dengan terminologi yang dikembangkan
oleh UNESCO pada tahun 2011, merujuk serta tidak bisa dilepaskan dari
kegiatan literasi seperti membaca dan menulis, maupun matematika yang
berkaitan dengan pendidikan. Oleh karena itu, Literasi Digital merupakan
kecakapan hidup (life skills) yang tidak hanya melibatkan kemampuan
penggunaan perangkat TIK semata, tetapi juga kemampuan bersosialisasi,
kemampuan sebagai insan pembelajar, maupun memiliki sikap, berpikir
kritis, kreatif, serta inspiratif sebagai kompetensi dalam literasi digital.
Literasi Digital adalah istilah yang terkait dengan istilah digital divide yang
telah muncul sebelumnya. Digital divide adalah kesenjangan/
ketidaksetaraan ekonomi, sosial dan politik yang timbul sebagai akibat
ketidaksetaraan kemampuan mengakses, memilah dan mengolah
informasi yang tersebar secara global dan digital. Ketidaksetaraan ini dapat
berlaku di tingkat negara, kelompok masyarakat, maupun individu.
Literasi Digital berarti kemampuan dalam mengetahui sumber informasi,
mengakses/me-retrieve, memilah, mengolah, memaknai dan
memanfaatkan informasi digital baik yang offline maupun online untuk
mencapai keunggulan ekonomi, sosial dan politik. Literasi digital
mencakup literasi TIK dan literasi informasi.
Literasi TIK, atau lebih tepatnya keterampilan TIK adalah kemampuan
dalam mengoperasikan sarana dan prasarana TIK untuk mengakses dan
memroses informasi hingga dihasilkannya segala keunggulan ekonomi,
sosial dan budaya berkat penguasaan literasi digital. Sarana TIK mencakup
perangkat keras dan perangkat lunak, sedangkan prasarana TIK mencakup
jaringan komputer dan periferalnya. Mengoperasikan lingkupnya adalah
mulai dari memilih, mengintegrasikan, menjalankan, dan memelihara.
- 27 -
Indonesia mampu bersaing menyejajarkan diri di dunia internasional.
Keberhasilan pencapaian literasi harus didukung oleh seluruh komponen
yang ada di dunia pendidikan, terutama peran pendidik di sekolah yang
berupaya membimbing, mengarahkan, mendidik, mengevaluasi,
memfasilitasi berkembangnya potensi peserta didik sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan.
Konsep literasi digital ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman
bagi pendidik dalam mencapai kompetensi literasi. Konsep literasi ini dapat
membawa perubahan terhadap pemahaman peserta didik sebagaimana
literasi yang sebenarnya diterapkan dalam proses belajar mengajar di
sekolah
- 28 -
VII. DAFTAR PUSTAKA
Ainley J, W Schulz, and J Fraillon. 2016. A global measure of digital and
ICT literacy skills.
http://unesdoc.unesco.org/images/0024/002455/245577E.pdf
Anonim. 2007. Framework for 21st Century Learning.
http://www.p21.org/storage/documents/docs/P21_framework_0
816.pdf
Anonim. 2008. K12 Computer Science Framework. https://k12cs.org/wp-
content/uploads/2016/09/K–12-Computer-Science-
Framework.pdf
Anonim. 2011. Digital Literacy in Education. Policy Brief.
http://unesdoc.unesco.org/images/0021/002144/214485e.pdf
Anonim. 2017. The Three Dimensions of Science Learning.
https://www.nextgenscience.org
Curren, Randal (2010). Education for Global Citizenship and Survival
dalam Yvonne Raley and Gerhard Preyer (Ed). Philosophy of
Education in the Era of Globalization. New York: Routledge. Hlm
67-90.
Dale, Philip S. and Thoreson, Catherine Crain (March 1999), Language and
Literacy in a Developmental Perspective. Journal of Behavioral
Education, 9, 1. Hlm. 23-33.
Gerakan Nasional Literasi_ppt_2016.
Kemendikbud. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. Kemendikbud.
Puskurbuk. 2013. Naskah Akademik Kurikulum 2013. Jakarta. Puskurbuk.
Korkmaz, Sedat and Korkmaz, Şule Çelik (2013). Contextualization or de-
contextualization: student teachers’ perceptions about teaching a
- 5 -
I. DEFINISI
KONSEP LITERASI DIGITAL DALAM KURIKULUM 2013
proses belajar mengajar di kelas. Di lain pihak, aspek kontekstual memperkaya
pokok bahasan suatu topik dari mata pelajaran.
Dalam konteks ini, literasi tidak hanya bersandar pada kemampuan
membaca teks yang berdasarkan prinsip struktur bahasa dan perbendaharaan
kata pada teks tersebut, melainkan lebih jauh lagi sampai kepada pemaknaan teks.
Proses pemahaman terhadap aspek tekstual dan kontekstual harus meningkat
secara berjenjang, baik berdasarkan jenjang pendidikan maupun kompleksitas
pokok bahasan pada setiap jenjangnya. Pembentukan kompetensi literasi atas
setiap pokok bahasan pada setiap mata pelajaran meliputi tiga tahapan, yaitu
mengetahui (knowing), memahami (understanding), dan tahapan tertinggi adalah
memaknai (interpreting). Secara grafis, penjelasan dari setiap tahap disajikan pada
Gambar 1.
Gambar 1. Tahapan dalam Pengembangan Kompetensi Literasi
- 4 -
KONSEP LITERASI DIGITAL DALAM KURIKULUM 2013
PENDAHULUAN
Perspektif Literasi
Dari perspektif pedagogi, literasi tidak hanya merupakan satu entitas mata
pelajaran, melainkan menjadi indikator dari keberhasilan implementasi
kurikulum. Literasi dalam Kurikulum Australia merupakan proses untuk mencapai
tahap pemaknaan (interpreting) teks melalui mendengar, membaca, dan
mencermati. Meskipun pendefinisian literasi tersebut berada dalam konteks
pengajaran bahasa, tetapi ruang lingkup dari definisi tersebut dapat berlaku untuk
mata pelajaran lain. PISA (The Programme for International Studet Assessment)
mendefinisikan literasi digital sebagai refleksi kompetensi kognitif dari proses
penerjemahan atas struktur dan karakteristik penyajian tekstual sampai dengan
pemahaman pengetahuan tentang fenomena alam. Dalam upaya untuk
mengembangkan pemahaman pengetahuan tersebut, kompetensi metakognitif
menjadi sarana penerjemahan, baik pada tahap pemahaman terhadap struktur
dan penyajian tekstual sampai dengan pemahaman pengetahuan tentang
fenomena alam. Pengajaran bahasa merupakan titik tolak menuju literasi bidang
lain. Frasa dan paragraf dalam bahasa mengekspresikan struktur logika bahasa
dan sekaligus struktur logika cabang ilmu pengetahuan lainnya.
Proses pedagogi yang berlangsung melalui proses belajar mengajar di kelas
merupakan proses interaksi fungsional antara guru dan siswa serta antarsiswa.
Dalam proses interaksi tersebut, terdapat dua fenomena mengonstruksi
pengetahuan dan menginternalisasikan nilai-nilai kehidupan sosial. Keduanya
merupakan proses pengembangan kompetensi literasi. Dengan
mempertimbangkan bahwa proses pemelajaran membawa misi mengonstruksi
pengetahuan dan menginternalisasi nilai-nilai kehidupan, interaksi yang
berlangsung di ruang kelas tidak hanya bersifat tekstual, tetapi juga kontekstual.
Dengan mempertimbangkan kedua aspek tersebut, aspek tekstual dan
kontekstual bersifat saling melengkapi. Aspek tekstual memberikan karangka
pedagogis untuk menyeleksi konteks-konteks yang dapat diintegrasikan dalam
- 29 -
language in context. Social and Behavioral Sciences, 93. Hlm, 895
– 899.
Pole, D. The Concept of Reason. (1972), dalam R.F.Dearden P.H.Hirst and
R.S.Peters (Eds). Education and the development of reason.
London: Routledge. Hlm. 112-130.
Trilling, Bernie and Fadel, Charles (2009). 21st Century Skills: Learning for
Life in Our Times. San Fransisco: John Wiley & Sons, Inc
- 30 -
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN
JAKARTA, 2017
- 3 -
DAFTAR ISI
I. DefinisiError! Bookmark not defined.
II. Misi Pedagogis ........................................ Error! Bookmark not defined.9
A. Misi Literasi .................................. Error! Bookmark not defined.9
B. Literasi Digital dalam Kurikulum 2013Error! Bookmark not defined.9
C. Literasi Digital dalam Pemelajaran Lintas Mata Pelajaran .......... Error!
Bookmark not defined.0
III. Tujuan Literasi Digital ............................. Error! Bookmark not defined.11
IV. Kompetensi Literasi Digital ....................... Error! Bookmark not defined.12
V. Penjenjangan Literasi Digital ................... Error! Bookmark not defined.13
VI. Penutup…………………………………………………………………………………………….. 26
VII. Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………… 27