Konsep Ketuhanan

18
Mata Kuliah Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam : Pendidikan Agama Islam SKS : 3 (3-0) SKS SKS : 3 (3-0) SKS Deskripsi Singkat Deskripsi Singkat : : Mata kuliah ini menjelaskan ajaran- Mata kuliah ini menjelaskan ajaran- ajaran agama Islam yang meliputi aqidah ajaran agama Islam yang meliputi aqidah dan ibadah untuk mewujudkan keshalehan dan ibadah untuk mewujudkan keshalehan spiritual dan nilai-nilai akhlak serta spiritual dan nilai-nilai akhlak serta aspek-aspek mu’amalah lainnya untuk aspek-aspek mu’amalah lainnya untuk mewujudkan keshalehan sosial. mewujudkan keshalehan sosial. Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Umum : : Setelah mengikuti mata kuliah ini, Setelah mengikuti mata kuliah ini, Mahasiswa mampu menjelaskan konsep ajaran Mahasiswa mampu menjelaskan konsep ajaran Islam yang benar dan dapat menunjukkan Islam yang benar dan dapat menunjukkan kesadaran untuk mengamalkan ajaran Islam kesadaran untuk mengamalkan ajaran Islam ke dalam kehidupan sehari-hari. ke dalam kehidupan sehari-hari.

description

agama

Transcript of Konsep Ketuhanan

Page 1: Konsep Ketuhanan

Mata KuliahMata Kuliah : Pendidikan Agama Islam: Pendidikan Agama IslamSKS : 3 (3-0) SKSSKS : 3 (3-0) SKS

Deskripsi SingkatDeskripsi Singkat : : Mata kuliah ini menjelaskan ajaran-ajaran agama Mata kuliah ini menjelaskan ajaran-ajaran agama

Islam yang meliputi aqidah dan ibadah untuk Islam yang meliputi aqidah dan ibadah untuk mewujudkan keshalehan spiritual dan nilai-nilai mewujudkan keshalehan spiritual dan nilai-nilai akhlak serta aspek-aspek mu’amalah lainnya untuk akhlak serta aspek-aspek mu’amalah lainnya untuk mewujudkan keshalehan sosial.mewujudkan keshalehan sosial.

Tujuan Instruksional UmumTujuan Instruksional Umum : : Setelah mengikuti mata kuliah ini, Mahasiswa Setelah mengikuti mata kuliah ini, Mahasiswa

mampu menjelaskan konsep ajaran Islam yang mampu menjelaskan konsep ajaran Islam yang benar dan dapat menunjukkan kesadaran untuk benar dan dapat menunjukkan kesadaran untuk mengamalkan ajaran Islam ke dalam kehidupan mengamalkan ajaran Islam ke dalam kehidupan sehari-hari.sehari-hari.

Page 2: Konsep Ketuhanan

SUPIAN, S.Ag, M.AgSUPIAN, S.Ag, M.Ag

NIP. 19731017 200604 1 002NIP. 19731017 200604 1 002 DANAU SIPIN RT. 24 KEL. LEGOK KEC. DANAU SIPIN RT. 24 KEL. LEGOK KEC.

TELANAIPURA JAMBITELANAIPURA JAMBI FAK. PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBIFAK. PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI ISTRI : ERNAWATI, S.AgISTRI : ERNAWATI, S.Ag HP : 081367745375HP : 081367745375 ANAK : 1. NOER MAWADDAH AININA (NINA) KELAS ANAK : 1. NOER MAWADDAH AININA (NINA) KELAS IV SDIV SD 2. AHMAD NAZHIF AL-MUBARAK (NAZHIF) 2 2. AHMAD NAZHIF AL-MUBARAK (NAZHIF) 2 TAHUNTAHUN

Page 3: Konsep Ketuhanan

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAMKONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

PENDAHULUANPENDAHULUAN Seorang muslim yang paripurna adalah yang nalar dan hatinya Seorang muslim yang paripurna adalah yang nalar dan hatinya

bersinar, pandangan akal dan hatinya tajam, akal pikir dan bersinar, pandangan akal dan hatinya tajam, akal pikir dan nuraninya berpadu dalam berinteraksi denga Allah SWT dan nuraninya berpadu dalam berinteraksi denga Allah SWT dan dengan sesama manusia dan lingkungannya. Sifat kesempurnaan dengan sesama manusia dan lingkungannya. Sifat kesempurnaan ini merupakan Karakter Islam yaitu agama yang membangun ini merupakan Karakter Islam yaitu agama yang membangun kemurnian Akidah atas dasar kejernihan akal dan membentuk kemurnian Akidah atas dasar kejernihan akal dan membentuk pola pikir teologis yang menyerupai bidang-bidang ilmu eksakta, pola pikir teologis yang menyerupai bidang-bidang ilmu eksakta, karena dalam segi akidah, Islam hanya menerima hal-hal yang karena dalam segi akidah, Islam hanya menerima hal-hal yang menurut ukuran akal sehat dapat diterima sebagai ajaran akidah menurut ukuran akal sehat dapat diterima sebagai ajaran akidah yang benar dan lurus.yang benar dan lurus.

Untuk itu Landasan dan Nilai-Nilai Tauhid sangat penting dalam Untuk itu Landasan dan Nilai-Nilai Tauhid sangat penting dalam konsep Ketuhanan Islam, dan ia menjadi orientasi dan tolok ukur konsep Ketuhanan Islam, dan ia menjadi orientasi dan tolok ukur dalam aspek berkeyakinan dan berperilaku. dalam aspek berkeyakinan dan berperilaku.

Page 4: Konsep Ketuhanan

Siapakah Tuhan itu?Siapakah Tuhan itu?

Perkataan Perkataan ILAH ILAH yang selalu diterjemahkan “TUHAN” , dalam yang selalu diterjemahkan “TUHAN” , dalam al-Qur’an digunakan untuk menyatakan berbagai objek yang al-Qur’an digunakan untuk menyatakan berbagai objek yang dibesarkan atau dipentingkan manusia.dibesarkan atau dipentingkan manusia.

QS. alJatsiah : 23 yang berarti :”QS. alJatsiah : 23 yang berarti :” Maka pernahkah kamu Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya” Tuhannya”

QS. Al-Qashas :38QS. Al-Qashas :38 perkataanperkataan ilah ilah digunakan oleh Firaun digunakan oleh Firaun untuk dirinya : “ Dan Firaun berkata : wahai pembesar kaum untuk dirinya : “ Dan Firaun berkata : wahai pembesar kaum ku aku tidak mengetahui tuhan bagimu selainku”ku aku tidak mengetahui tuhan bagimu selainku”

Berdasarkan logika al-Quran : Tuhan (Berdasarkan logika al-Quran : Tuhan (ilahilah) ialah sesuatu ) ialah sesuatu yang dipentingkan oleh manusia sedemikian rupa sehingga yang dipentingkan oleh manusia sedemikian rupa sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh-Nyamanusia merelakan dirinya dikuasai oleh-Nya

Page 5: Konsep Ketuhanan

Ibn Taimiyah mendefinisikan Ibn Taimiyah mendefinisikan ILAHILAH : “ : “yang dipuja dengan yang dipuja dengan penuh kecintaan hati, tunduk kepada nya, merendahkan penuh kecintaan hati, tunduk kepada nya, merendahkan diri dihadapannya, takut dan mengharapkanNya diri dihadapannya, takut dan mengharapkanNya kepadanya tempat berpasrah ketika berada dalam kepadanya tempat berpasrah ketika berada dalam kesulitan, berdoa dan bertawakkal kepadanya untuk kesulitan, berdoa dan bertawakkal kepadanya untuk kemaslahatan diri, meminta perlindungan dari nya dan kemaslahatan diri, meminta perlindungan dari nya dan menimbulkan ketenangan di saat mengingatnya dan menimbulkan ketenangan di saat mengingatnya dan terpaut cinta kepadanya”terpaut cinta kepadanya”dalam Islam diajarkan kalimat LA ILAHA ILLA ALLAH. dalam Islam diajarkan kalimat LA ILAHA ILLA ALLAH. Susunan kalimat tersebut dimulai dengan peniadaan, yaitu Susunan kalimat tersebut dimulai dengan peniadaan, yaitu ‘ tidak ada tuhan’ kemudian baru diikuti dengan penegasan ‘ tidak ada tuhan’ kemudian baru diikuti dengan penegasan ‘melainkan Allah’ hal ini berarti sesorang muslim harus ‘melainkan Allah’ hal ini berarti sesorang muslim harus membersihkan diri dari segala macam tuhan terlebih membersihkan diri dari segala macam tuhan terlebih dahulu sehingga yang ada dalam hatinya hanya ada satu dahulu sehingga yang ada dalam hatinya hanya ada satu Tuhan yaitu Allah. Tuhan yaitu Allah.

Page 6: Konsep Ketuhanan

TUHAN MENURUT AGAMA-TUHAN MENURUT AGAMA-AGAMA WAHYUAGAMA WAHYU

Pengkajian manusia tentang Tuhan yang Pengkajian manusia tentang Tuhan yang hanya didasarkan atas pengamatan dan hanya didasarkan atas pengamatan dan pengalaman serta pemikiran manusia tidak pengalaman serta pemikiran manusia tidak akan pernah benar. Sebab Tuhan adalah akan pernah benar. Sebab Tuhan adalah sesuatu yang ghaib, sehingga informasi sesuatu yang ghaib, sehingga informasi tentang Tuhan yang hanya berasal dari tentang Tuhan yang hanya berasal dari manusia biarpun dinyatakan sebagai hasil manusia biarpun dinyatakan sebagai hasil renungan maupun pemikiran rasional tidak renungan maupun pemikiran rasional tidak akan benar.akan benar.

Page 7: Konsep Ketuhanan

TUHAN MENURUT TUHAN MENURUT PEMIKIRAN MANUSIAPEMIKIRAN MANUSIA

DINAMISME (KEKUATAN BENDA)DINAMISME (KEKUATAN BENDA) ANIMISME (KEKUATAN ROH)ANIMISME (KEKUATAN ROH) POLITEISME (KEKUATAN DEWA)POLITEISME (KEKUATAN DEWA) HENOTEISME (KEKUATAN TUHAN HENOTEISME (KEKUATAN TUHAN

TERBATAS UNTUK SATU BANGSA)TERBATAS UNTUK SATU BANGSA) MONOTEISME (SATU TUHAN)MONOTEISME (SATU TUHAN)

Page 8: Konsep Ketuhanan

SEJARAH TENTANG SEJARAH TENTANG TUHANTUHAN

FIR’AUN (MENGAKU TUHAN)FIR’AUN (MENGAKU TUHAN) NAMRUZ (TUHAN DIHANCURKAN)NAMRUZ (TUHAN DIHANCURKAN) IBRAHIM (MENCARI TUHAN)IBRAHIM (MENCARI TUHAN) UMAR IBN AL-KHATTAB (MAKAN UMAR IBN AL-KHATTAB (MAKAN

TUHAN)TUHAN) MUSA (BERBICARA DENGAN TUHAN)MUSA (BERBICARA DENGAN TUHAN) MUHAMMAD (MENGHADAP TUHAN)MUHAMMAD (MENGHADAP TUHAN)

Page 9: Konsep Ketuhanan

Informasi tentang Tuhan Informasi tentang Tuhan berdasarkan Al-Qur’an :berdasarkan Al-Qur’an :

1.QS. Al-Anbiya’: 92 :1.QS. Al-Anbiya’: 92 : Sesungguhnya agama yang diturunkan Allah adalah satu, Sesungguhnya agama yang diturunkan Allah adalah satu,

yaitu yaitu agama Tauhid. agama Tauhid. Oleh karena itu seharusnya manusia Oleh karena itu seharusnya manusia menganut satu agama tapi mereka telah berpecah belah. menganut satu agama tapi mereka telah berpecah belah. Mereka akan kembali kepada Allah dan Allah akan Mereka akan kembali kepada Allah dan Allah akan menghakimi merekamenghakimi mereka

Ayat diatas menegaskan tidak ada perbedaan konsep Ayat diatas menegaskan tidak ada perbedaan konsep tentang ajaran ketuhanan sejak zaman dahulu hingga tentang ajaran ketuhanan sejak zaman dahulu hingga sekarang, melalui pesan dan ajaran yang dibawa oleh sekarang, melalui pesan dan ajaran yang dibawa oleh Rasul-rasulNya, Allah memperkenalkan dirinya sejak nabi Rasul-rasulNya, Allah memperkenalkan dirinya sejak nabi adam sampai nabi terakhir nabi Muhammad saw.adam sampai nabi terakhir nabi Muhammad saw.Jika terjadi perbedaan itu karena perbuatan manusia.Jika terjadi perbedaan itu karena perbuatan manusia.

Page 10: Konsep Ketuhanan

2. QS. Al-Maidah: 722. QS. Al-Maidah: 72 : : ‘ ‘Al-Masih berkata ; hai bani Israil sembahlah Allah Tuhan ku Al-Masih berkata ; hai bani Israil sembahlah Allah Tuhan ku

dan Tuhan mu, sesungguhnya orang yang dan Tuhan mu, sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka (Allah) akan mempersekutukan Allah, maka (Allah) akan mengharamkan kepadanya syurga dan tempat mereka mengharamkan kepadanya syurga dan tempat mereka adalah neraka’adalah neraka’

3. QS. Al-Ikhlas : 1-4 ;3. QS. Al-Ikhlas : 1-4 ; ” ” Katakanlah: Dia lah Allah Tuhan Yang Maha Esa, Allah Katakanlah: Dia lah Allah Tuhan Yang Maha Esa, Allah

adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu, Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan sesuatu, Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada sesuatu apa pun yang setara denganNya”dan tidak ada sesuatu apa pun yang setara denganNya”

Page 11: Konsep Ketuhanan

Metode Pembuktian adanya Tuhan Metode Pembuktian adanya Tuhan

melalui Alam/Ciptaanmelalui Alam/Ciptaan Menurut Ibn Rusyd metode pembuktian Sang Menurut Ibn Rusyd metode pembuktian Sang

Pencipta/ al-khaliq ini ada 2 cara :Pencipta/ al-khaliq ini ada 2 cara :

DALIL IKHTIRA’ / DALIL IKHTIRA’ / IBDA’IBDA’ : :

Bukti adanya Tuhan Bukti adanya Tuhan melalui pemahaman melalui pemahaman dan penghayatan dan penghayatan keserasian alam keserasian alam sebagai ciptaan.sebagai ciptaan.

DALIL ‘INAYAH :DALIL ‘INAYAH :

Bukti adanya sang Bukti adanya sang pencipta melalui pencipta melalui pemahaman dan pemahaman dan penghayatan penghayatan manfaat alam manfaat alam semesta.semesta.

Page 12: Konsep Ketuhanan

SYAHADAH/IKRARSYAHADAH/IKRAR

TIDAK ADA TUHAN TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAHSELAIN ALLAH

MUHAMMAD MUHAMMAD ADALAH UTUSAN ADALAH UTUSAN ALLAHALLAH

Page 13: Konsep Ketuhanan

SYAHADAH/IKRARSYAHADAH/IKRAR(iman)(iman)

TASHDIQ(HATI)

AMAL(TUBUH)

IKRAR(LIDAH)

Page 14: Konsep Ketuhanan

TANDA-TANDA ORANG TANDA-TANDA ORANG BERIMAN DALAM AL-QURANBERIMAN DALAM AL-QURAN

BERGETAR HATI JIKA DI SEBUT NAMA ALLAH (AL-ANFAAL : 2)BERGETAR HATI JIKA DI SEBUT NAMA ALLAH (AL-ANFAAL : 2) BERTAWAKKAL (ALI IMRAN : 120/ALMAIDAH 12 DLL)BERTAWAKKAL (ALI IMRAN : 120/ALMAIDAH 12 DLL) TERTIB DALAM MENUNAIKAN SHOLAT ( AL-ANFAAL : 3/AL-TERTIB DALAM MENUNAIKAN SHOLAT ( AL-ANFAAL : 3/AL-

MUKMINUN 2)MUKMINUN 2) MENAFKAHKAN REZEKI YANG DITERIMANYA (AL-ANFAAL MENAFKAHKAN REZEKI YANG DITERIMANYA (AL-ANFAAL

3/ALMUKMINUN 4)3/ALMUKMINUN 4) MENGHINDARI PERKATAAN YANG TIDAK BERMANFAAT DAN MENGHINDARI PERKATAAN YANG TIDAK BERMANFAAT DAN

MENJAGA KEHORMATAN DIRI (AL-MUKMINUN : 3,5)MENJAGA KEHORMATAN DIRI (AL-MUKMINUN : 3,5) MEMELIHARA AMANAH DAN MENEPATI JANJI (AL-MUKMINUN 6)MEMELIHARA AMANAH DAN MENEPATI JANJI (AL-MUKMINUN 6) BERJIHAD DAN SUKA MENOLONG ( AL-ANFAAL : 74)BERJIHAD DAN SUKA MENOLONG ( AL-ANFAAL : 74) TIDAK MENINGGALKAN PERTEMUAN SEBELUM MINTA IZIN (AN-TIDAK MENINGGALKAN PERTEMUAN SEBELUM MINTA IZIN (AN-

NUR : 62)NUR : 62)

Page 15: Konsep Ketuhanan

TANDA ORANG BERIMAN TANDA ORANG BERIMAN (ABUL A’LA AL-MAUDUDI)(ABUL A’LA AL-MAUDUDI)

JAUH DARI PANDANGAN YG SEMPIT DAN PICIKJAUH DARI PANDANGAN YG SEMPIT DAN PICIK PERCAYA DIRI DAN MEMILIKI HARGA DIRIPERCAYA DIRI DAN MEMILIKI HARGA DIRI RENDAH HATI DAN KHIDMATRENDAH HATI DAN KHIDMAT JUJUR DAN ADILJUJUR DAN ADIL TIDAK BERSIFAT MURUNG DAN PUTUS ASATIDAK BERSIFAT MURUNG DAN PUTUS ASA BERPENDIRIAN TEGUH,SABAR,TABAH DAN SELALU BERPENDIRIAN TEGUH,SABAR,TABAH DAN SELALU

OPTIMISOPTIMIS KSATRIA,BERANI, TIDAK GENTAR DENGAN RESIKO DAN KSATRIA,BERANI, TIDAK GENTAR DENGAN RESIKO DAN

TIDAK TAKUT MATITIDAK TAKUT MATI HIDUP DAMAI DAN PENUH RIDHOHIDUP DAMAI DAN PENUH RIDHO PATUH, TAAT DAN DISIPLIN MENJALANKAN AJARAN AGAMAPATUH, TAAT DAN DISIPLIN MENJALANKAN AJARAN AGAMA

Page 16: Konsep Ketuhanan

PENGARUH IMAN DALAM PENGARUH IMAN DALAM KEHIDUPANKEHIDUPAN

MELENYAPKAN KEPERCAYAAN KEPADA KEKUASAAN MELENYAPKAN KEPERCAYAAN KEPADA KEKUASAAN BENDABENDA

MENANAMKAN SEMANGAT BERANI MENGHADAPI MAUTMENANAMKAN SEMANGAT BERANI MENGHADAPI MAUT MENANAMKAN SIKAF “SELF HELF” DALAM KEHIDUPANMENANAMKAN SIKAF “SELF HELF” DALAM KEHIDUPAN MEMBERIKAN KETENTRAMAN JIWAMEMBERIKAN KETENTRAMAN JIWA MEWUJUDKAN HAYATAN THAYYIBAHMEWUJUDKAN HAYATAN THAYYIBAH MELAHIRKAN SIKAP IKHLAS DAN KONSEKUEN MELAHIRKAN SIKAP IKHLAS DAN KONSEKUEN MEMBERIKAN KEBERUNTUNGANMEMBERIKAN KEBERUNTUNGAN MENCEGAH PENYAKITMENCEGAH PENYAKIT

Page 17: Konsep Ketuhanan

RENUNGKAN DANRENUNGKAN DANDISKUSIKANDISKUSIKAN

Page 18: Konsep Ketuhanan

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

WASSALAMU’ALAIKUM WASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUHWARAHMATULLAHI WABARAKATUH