Konsep Kep.transkultural

21
(Ns. Eny Sutria, S.Kep.,M.Kes)

description

DDFD

Transcript of Konsep Kep.transkultural

  • (Ns. Eny Sutria, S.Kep.,M.Kes)

  • PENDAHULUANKetika seorang perawat yang dihadapkan dengan klien yang berbeda budaya, maka perawat professional tetap memberikan asuhan keperawatan yang tinggi, demi terpenuhinya kebutuhan dasar klien tersebut. Perawat professional akan berfikir kritis dalam menangani hal tersebut. Seorang perawat professional Dr. Medeleine Leininger membuat konsep tentang Transcultural Nursing sebuah konsep yang berkembang dari ilmu antropologi.

  • Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada abad ke-21, termasuk tuntutan terhadap asuhan keperawatan yang berkualitas akan semakin besar. Dengan adanya globalisasi, dimana perpindahan penduduk antar Negara (imigrasi) dimungkinkan, menyebabkan adaya pergeseran terhadap tuntutan asuhan keperawatan.

  • Leininger beranggapan bahwa sangatlah penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan terjadinya cultural shock.

  • Allah berfirman dalam Al-quran tentang perlu adanya pengenalan kebudayaan lain.Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. (QS. Al-Hujurat: 13)

  • Konsep Etnik dan BudayaEtnik adl seperangkat kondisi spesifik yg dimiliki oleh kelompok tertentu. Sekelompok etnik adl sekumpulan individuyg mempunyai budaya dan sosial yang unik serta menurunkannya kepada generasi berikutnya. Etnik berbeda dengan ras. Ras merupakan sistem pengklasifikasian manusia berdasarkan karakteristik fisik, pigmentasi, bentuk tubuh, bentuk wajah, bulu pada tubuh dan bentuk kepala.

  • Budaya adl keyakinan dan perilaku yg diturunkan atau diajarkan manusia kepada generasi berikutnya. Menurut konsep budaya Leininger, karakteristik budaya dpt digambarkan sbb:1) budaya adl pengalaman yg bersifat universal shg tidak ada dua budaya yg sama persis. 2)budaya bersifat stabil, tetapi juga dinamis, 3) budaya diisi dan ditentukan oleh kehidupan manusianya sendiri tanpa disadari.

  • PENGERTIAN

    Transcultural Nursing adalah suatu keilmuwan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002).

  • Tujuan Untuk mengembangkan sains dan pohon keilmuan yg humanis sehingga tercipta praktik keperawatan pada kultur yg spesifik dan universal. Dalam pelaksanaan praktik keperawatan yang bersifat humanis, perawat perlu memahami landasan teori dan praktik keperawatan yg berdasarkan budaya.

  • Budaya adalah norma atau aturan tindakanNilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkanPerbedaan budaya dalam asuhan keperawatan Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu Ras adalah perbedaan macam-macam manusiaEtnografi adalah ilmu yang mempelajari budayaCare adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing, mendukung dan mengarahkan Cultural Care berkenaan dengan kemampuan kognitifCulturtal imposition berkenaan dengan kecenderungan untuk memaksakanKonsep dalam Transcultural Nursing

  • Paradigma Transcultural Nursing

    Leininger (1985) mengartikan paradigma keperawatan transcultural sebagai cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya terhadap empat konsep sentral keperawatan yaitu : manusia, sehat, lingkungan dan keperawatan (Andrew and Boyle, 1995).

  • a. Cara I : Mempertahankan budaya Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya, misalnya budaya berolahraga setiap pagi. b. Cara II : Negosiasi budaya Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain. c. Cara III : Restrukturisasi budaya Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut.

  • Pembahasan ini sangat penting sebagai dasar konsep keperawatan transkultural, dilihat menurut kajian filosofi, penjelasan, gagasan dan prinsip yang disajikan dengan berbagai pernyataan. Pada pembahasan kali ini juga dibahas bagaimana seorang perawat memahami dan mengerti kebudayaan individu atau kelompok. Hal ini yang mendasari seorang perawat menggunakan konsep keperawatan transkultural yang tepat.

  • seseorang yang memahami budaya orang tersebut tanpa mengambil atau memakai budaya orang tersebut. Sebagai seorang perawat muslim dalam melaksanakan praktek keperawatan tak ada toleransi untuk secara penuh menggunakan kebudayaan suatu kelompok yang bertentangan dengan syariat Islam. Hal ini berkaitan dengan kisah nabi Muhammad tatkala beliau memerintahkan orang kafir untuk beriman tetapi orang kafir tersebut memberikan persyaratan agar nabi setelah itu juga beriman kepada tuhan mereka.Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. (QS. AL-Kafiruun: 2)

  • Proses keperawatan Transcultural Nursing

    Model konseptual dikembangkan Leininger dalam menjelaskan asuhan keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit (Sunrise Model)proses keperawatan ini digunakan oleh perawat sebagai landasan berfikir dan memberikan solusi terhadap masalah klien Pengelolaan asuhan keperawatan dilaksanakan dari mulai tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. 1. Pengkajian Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien (Giger and Davidhizar, 1995). Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada "Sunrise Model" yaitu : a. Faktor teknologi (tecnological factors) b. Faktor agama dan falsafah hidup (religious and philosophical factors) c. Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinship and social factors) d. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways) e. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors) f. Faktor ekonomi (economical factors) g. Faktor pendidikan (educational factors)

  • 2. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar belakang budayanya yang dapat dicegah, diubah atau dikurangi melalui intervensi keperawatan. (Giger and Davidhizar, 1995). Terdapat tiga diagnosa keperawatan yang sering ditegakkan dalam asuhan keperawatan transkultural yaitu : gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan kultur,gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosiokultural dan ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang diyakini.

  • 3. Perencanaan dan Pelaksanaan Perencanaan dan pelaksanaan dalam keperawatan trnaskultural adalah suatu proses keperawatan yang tidak dapat dipisahkan. a. Cultural care preservation/maintenance 1)Identifikasi perbedaan konsep 2) Bersikap tenang 3) Mendiskusikan kesenjangan budayab. Cultural careaccomodation/negotiation 1) Gunakan bahasa yang mudah 2) Libatkan keluarga 3) lakukan negosiasi c. Cultual care repartening/reconstruction 1) Beri kesempatan 2) Tentukan tingkat perbedaan 3) Gunakan pihak ketiga 4) Terjemahkan terminologi 5) Berikan informasi

  • Evaluasi

    Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap keberhasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien. Melalui evaluasi dapat diketahui asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien.

  • KESIMPULAN

    1. Keperawatan transkultural adalah suatu proses pemberian asuhan keperawatan yang difokuskan kepada individu dan kelompok untuk mempertahankan, meningkatkan perilaku sehat sesuai dengan latar belakang budaya 2. Pengkajian asuhan keperawatan dalam konteks budaya sangat diperlukan untuk menjembatani perbedaan pengetahuan yang dimiliki oleh perawat dengan klien 3. Diagnosa keperawatan transkultural yang ditegakkan dapat mengidentifikasi tindakan yang dibutuhkan untuk mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, membentuk budaya baru yang sesuai dengan kesehatan atau bahkan mengganti budaya yang tidak sesuai dengan kesehatan dengan budaya baru. 4. Perencanaan dan pelaksanaan proses keperawatan transkultural tidak dapat begitu saja dipaksakan kepada klien sebelum perawat memahami latar belakang budaya klien sehingga tindakan yang dilakukan dapat sesuai dengan budaya klien. 5. Evaluasi asuhan keperawatan transkultural melekat erat dengan perencanaan dan pelaksanaan proses asuhan keperawatan transkultural.