Konsep Kepribadian

Manusia

Oleh :AIQN

140111006

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki status terringgi

dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya, karena selain

memiliki kemauan, manusia juga memiliki kemampuan intelektual dalam aktivitas kehidupannya.

Pengertian Kepribadian

Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri seseorang sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas di dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan, (Gordon W. Allport).

Tipologi Hipocrates-Galenus

Hipocrates berpendapat bahwa dalam diri manusia terdapat unsur-unsur chole, melanchole, phlegmatis, dan sanguis. Keempat unsur ini harus selaras dalam kehidupan manusia.

Galenus menyempurnakan pendapat Hipocrates dengan embedakan kepribadian manusia atas dasar proporsi campuran dari keempat unsur tersebut. Jika salah satu proporsi dari unsur melebihi dari proporsi unsur2 lain dari seharusnya (dominan), maka akan menyebabkan adanya ciri-ciri khas sifat2 kejiwaan sesorang.

Tipologi Kepribadian

Tipologi Hipocrates-Galenus

Tipologi KretschmerPokok pikiran utama Kretschmer yaitu

mengenai: Watak : keseluruhan dari kemungkinan bereaksi

secara emosional dan volisional seseorang yang terbentuk selama hidup oleh unsur2 dari dalam dan unsur2 dari luar.

Tempramen : bagian dari kejiwaan yang secara kimiawi berkolerasi dengan aspek jasmani.

Konstitusi : seluruh sifat individu yang berasal dari keturunan.

Konstitusi Dinamika Sifat Struktur Tubuh

Piknis Badan agak pendek, dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar, leher pendek dan kuat, kaki dan lengan lemah dan banyak lemak.

Leptosom Tubuh kelihatan kurus tinggi, langsing, rongga dada kecil, rusuk mudah dihitung, lengan dan kaki kurus, tengkorak kecil, dan muka bulat telur.

Atletis Tubuh yang mendatar dan seimbang, gabungan tipe lektosom dan piknis, badan kukuh dan tegap, bahu lebar dan kuat, dada besar dan kuat, kepala dan leher tegak, muka bulat telur.

Displastis Penyimpangan dari tipe piknis, leptosom, dan atletis

Tipologi Kretschmer

Tipologi Tempramen KretschmerTipe Tempramen Dinamika Kepribadian

Tipe schizothym (tipe leptosom, displastik, dan atletis)

Senang mengasingkan diri, cenderung antusiasme, menutup diri, dan hidup dengan dirinya sendiri.

Tipe cyclothym (tiupe piknik) Cenderung menjadi maniak defresif, mudah mengadakan kontak sosial atau dunia luar, mudah bergaul dan mudah mendapatkan teman, ramah.

Tipologi EysenckSecara umum tipologi kepribadian menurut

teori Eysenck dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok kepribadian tipe introver dan tipe ekstrover.

Tipe Kepribadian Dinamika Kepribadian

Tipe Introver Kecenderungan menunjukkan depersi dan ketakutan serta diikuti dengan obsesi curiga, mudah tersinggung, apatis, saraf otonom labil, gampang terluka, mudah gugup, rendah diri, mudah melamun, suka tidur. Biasanya tingkat intelegensi yang dimiliki relatif tinggi dengan jumlah kosakata yang relatif banyak dan baik.

Tipe Ekstrover Cenderung mengembangkan gejala-gejala histeria, sedikit energis, perhatian sempit, prestasi kerja kurang baik, kosakata yang relatif sedikit, gagap, mudah kena kecelakaan, selalu sakit-sakitan. Biasanya taraf intelegensinya relatif rendah, dan selalu bekerja cepat dan terburu-buru sehingga hasil kerja kurang teliti. Taraf prestasinya selalu dinilai dengan berlebih-lebihan, tidak kaku dan interpersonal variabilitas besar.

Struktur dan Perkembangan Kepribadian

Pandangan Psikoanalisistokoh psikoanalisis yang terkenal adalah

Sigmund Freud, dengan teori psikodinamika yang mengatakan bahwa struktur kepribadian manusia terdiri dari tiga aspek, yaitu:

Das EsDas Es disebut juga dengan istilah the Id.

Aspek ini berhubungan dengan aspek biologis yang merupakan sistem orisinal di dalam kepribadian manusia. Das Es dianggap juga sebagai dunia batin yang subjektif dan tidak ada hubungan langsung dengan dunia objektif.

Das IchDisebut dengan istilah ego. Aspek Das

Ich berkaitan dengan aspek psikologis manusia dan timbul karena kebutuhan seseorang dengan kenyataan (realita).

Das Ueber IchDisebut juga super egoatau aspek sosiologi

kepribadian yang dianggap sebagai wakil dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan dan diajarkan orang tua kepada anak-anaknya yang dimasukkan dalam bentuk larangan atau perintah.

Pandangan Psikologi IndividuTokoh yang mengembangkan psikologi individu yaitu

Gordon W. Alpport, di mana dia mengatakan bahwa secara umum struktur kepribadian manusia dinyatakan dalam bentuk sifat (trait) dan tingkah laku manusia didorong sifat-sifat (traits).

Pandangan Psikologi Medantokoh yang terkenal dalam mengembangkan

psikologi medan adalah Kurt Lewin. Secara garis besar struktur kepribadian manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu:

• Pribadi adalah sifat-sifat individu yang saling berinteraksi antara sesama manusia dan lingkungan yang menimbulkan ruang hidup.

• Lingkungan psiklogis adalah bagian dari ruang hidup yang ditentukan sifat-sifat lingkungan objektif dan sifat-sifat pribadi

• Ruang hidup adalah totalitas realitas psikologis yang berisikan semua fakta-fakta yang bisa mempengaruhi tingkah laku pada suatu saat.

Pembawaan

Artinya bahwa pembentukan kepribadian itu merupakan hasil warisan genetis dari kedua orang tua. Warisan genetis yang khas yaitu fungsi intelektual dari otak yang menghasilkan suatu jaringan komunikasi yang akan menentukan kemampuan (potensi diri) seseorang, seperti pola pikir, penalaran, fantasi, pengalaman, ataupun pemecahan masalah bagi seseorang dalam melakukan aktivitas ataupun kegiatan prilaku sesorang.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

PerkembanganKepribadian

LingkunganArtinya lingkungan juga merupakan faktor

penentu dalam perkembangan dan pembentukan kepribadian seseorang. Adapun faktor-faktor lingkungan yang berhubungan dengan kepribadian adalah lingkungan fisik, psikis dan sosiokultural.

Struktur DiriYang paling fundamental dalam berfungsinya

struktur diri yaitu asumsi-asumsi yang dibuat individu itu sendiri mengenai dirinya sendiri dengan lingkungan. Asumsi-asumsi itu berdasarkan hasil proses pembelajaran yang terdiri dari:

Asumsi realitas, Asumsi kemungkinan, Asumsi nilai.

Pieter, Herri Z, S.Psi. dan Dr. Namora L Lubis,

M.Sc. Pengantar Psikologi dalam Keperawatan. Kencana Prenada Media Group: Jakarta. 2010.

Daftar Pustaka

TERIMA KASIH