Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007). Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak, 2007). Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta memecahkan masalah tersebut (Elisabeth, 2007). 1

description

Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khususkunjungi http://warungbidan.blogspot.com/

Transcript of Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

Page 1: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling

berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang

sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama

dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka

tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).

Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling

bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak, 2007).

Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan

gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang

merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara komprehensif

melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan

melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim

kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta memecahkan

masalah tersebut  (Elisabeth, 2007).

B. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih mengetahui tentang

konsep keperawatan komunitas dan kelompok khusus.

1

Page 2: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Pengertian

Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional

yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi,

dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit

dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan

yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan

dan evaluasi pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).

2. Asumsi Dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas Menurut

ANA (American Nurses Association)

a. Asumsi

Sistem pemeliharaan yang kompleks.

1) Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder dan tersier.

2) Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk pendidikan dasar

praktek penelitian.

3) Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder dan tersier.

4) Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan kesehatan primer.

b. Kepercayaan

1) Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua orang.

2) Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.

3) Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan kesehatan.

4) Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu.

5) Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan.

6) Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka waktu yang

lama.

7) Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan.

2

Page 3: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

8) Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung jawab secara mandiri

dan aktif berpartisipasi dalam pemeliharaan kesehatan.

3. Falsafah Keperawatan Komunitas

Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka

dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan praktik

keperawatan komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan

komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh

lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan

membrikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.

Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma

keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan

keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan

manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

b. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan kemanusiaan

untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia

yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.

c. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima

oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.

d. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya

kuratif dan rehabilitatif.

e. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara

berkesinambungan.

f. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai consumer

pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling

mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan

kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat.

g. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara

berkesinambungan dan terus-menerus.

3

Page 4: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

h. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia

harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam

pelayanan kesehatan mereka sendiri.

4. Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas

a. Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat

kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan

kapasitas yang mereka miliki.

b. Tujuan Khusus

Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus

dan masyarakat dalam hal:

1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.

2) Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah.

3) Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/ keperawatan.

4) Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi.

5) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/ keperawatan.

6) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan

kesehatan/keperawatan.

7) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self

care).

8) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.

9) Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian bayi, ibu dan

balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

10) Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap masalah

kesehatan.

5. Sasaran

Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah

kesehatan/perawatan.

4

Page 5: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

a. Individu

Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai

masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh

suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik

secara fisik, mental maupun sosial.

b. Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota

keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena

pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling

tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai

masalah kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga

lainnya dan keluarga-keluarga yang aada di sekitarnya.

c. Kelompok Khusus

Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin,

umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah

kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:

a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan

pertumbuhannya, seperti;

1) Ibu hamil

2) Bayi baru lahir

3) Balita

4) Anak usia sekolah

5) Usia lanjut

b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan

serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:

1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin

lainnya.

2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus,

jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.

c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:

1) Wanita tuna susila

5

Page 6: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba

3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.

d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:

1) Panti wredha

2) Panti asuhan

3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)

4) Penitipan balita

e. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup

lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka

sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas.

Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi, saling

tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama

anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial,

kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.

6. Strategi

Strategi intervensi keperawatan komunitas meliputi :

a. Proses kelompok.

b. Pendidikan kesehatan.

c. Kerja sama (partnership).

7. Ruang Lingkup Perawatan Komunitas

Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya

peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan

dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta

memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke

lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi). Dalam memberikan asuhan

keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah upaya preventif dan

promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.

6

Page 7: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

a. Upaya Promotif

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:

1) Penyuluhan kesehatan masyarakat

2) Peningkatan gizi

3) Pemeliharaan kesehatan perseorangan

4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan

5) Olahraga secara teratur

6) Rekreasi

7) Pendidikan seks.

b. Upaya Preventif

Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan

terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:

1) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil

2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun

kunjungan rumah

3) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di

rumah.

4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.

c. Upaya Kuratif

Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota

keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah

kesehatan, melalui kegiatan:

1) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)

2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan

rumah sakit

3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas

4) Perawatan payudara

5) Perawatan tali pusat bayi baru lahir.

7

Page 8: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

d. Upaya Rehabilitatif

Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-

penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu

yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya.,

dilakukan melalui kegiatan:

1) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,

patah tulang maupun kelainan bawaan

2) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,

misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual

yang mungkin dilakukan oleh perawat.

e. Upaya Resosialitatif

Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan

kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-

kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,

misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita

Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi

meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang

mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah

kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan

pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.

B. Konsep Keperawatan Kelompok Khusus

1. Kelompok khusus

Sekelompok masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik, mental

maupun social budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan

pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena ketidakmampuan dan

ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya

sendiri.

8

Page 9: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

2. Perawatan kelompok khusus

Upaya di bidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada

kelompok – kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,

permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut yang

dilaksanakan secara terorganisir dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok

dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak

melupakan upaya kuratif dan rehabilitative yang ditujukan kepada mereka yang tinggal

dipanti dan kepada kelompok – kelompok yang ada dimasyarakat, diberikan oleh

tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses

keperawatan.

3. Tujuan

a. Tujuan umum

Meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok untuk dapat menolong

diri mereka sendiri (self care) dan tidak terlalu tergantung kepada pihak lain.

b. Tujuan khusus

Agar kelompok khusus dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam hal:

1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan kelompok khusus sesuai

dengan macam, jenis dan tipe kelompok.

2) Menyusun perencanaan asuhan keperawatan/kesehatan yang mereka hadapi

berdasarkan permasalahan yang terdapat pada kelompok.

3) Penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi

berdasarkan rencana yang telah mereka susun bersama.

4) Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam memelihara kesehatan

mereka sendiri.

5) Mengurangi ketergantungan kelompok khusus dari pihak lain dalam

pemeliharaan dan perawatan diri sendiri.

6) Meningkatkan produktivitas kelompok khusus untuk lebih banyak berbuat

dalam rangka meningkatkan kemampuan diri mereka sendiri.

9

Page 10: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

7) Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan keperawatan dalam

menunjang fungsi puskesmas dalam rangka pengembangan pelayanan

kesehatan mayarakat.

4. Sasaran

Ada dua sasaran pokok pembinaan yaitu melalui institusi – institusi yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap kelompok khusus dan pelayanan

kelompok khusus dimasyarakat yang telah terorganisir secara baik atau melalui melalui

posyandu yang ditujukan untuk ibu hamil, bayi dan anak balita atau terhadap kelompok

– kelompok khusus dengan cirri khas tertentu misalnya kelompok usila, kelompok

penderita berpenyakit kusta dan sebagainya.

5. Pelayanan kelompok khusus di institusi

Pelayanan terhadap lembaga – lembaga social kemasyarakatan yang

menyelenggarakan pemeliharaan dan pembinaan kelompok – kelompok khusus

tertentu, diantaranya:

a. Panti wreda

b. Panti asuhan

c. Pusat rehabilitasi anak cacat (fisik, mental, social)

d. Penitipan balita

Yang menjadi sasaran pembinaan dan pelayanan kelompok khusus di institusi meliputi:

a. Penghuni panti

Merupakan prioritas utama karena mereka yang rawan terhadap masalah kesehatan

dan umumnya merekalah yang bermasalah baik secara individu maupun kelompok.

Dalam mengatasi permasalahan perlu kolaborasi dengan profesi kesehatan lain

maupun dengan petugas – petugas terkait.

b. Petugas panti

Merupakan orang yang setiap berhubungan langsung dengan pelayanan penghuni

panti dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi dan merekalah yang paling

mengetahui.

10

Page 11: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

c. Lingkungan panti

Merupakan salah satu mata rantai penyebaran penyakit

6. Pelayanan kelompok khusus di masyarakat

Dilakukan melalui kelompok – kelompok yang terorganisir dengan melibatkan

peran serta aktif masyarakat, melalui pembentukan kader kesehatan diantara kelompok

tersebut yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan oleh puskesmas, selain itu

lahan pembinaan kelompok khusus masyarakat dapat dilakukan melalui posyandu

terhadap kelompok ibu hamil, bayi dan anak balita serta kelompok lainnya yang

mungkin dapat dilakukan.

Klasifikasi

Kelompok khusus dapat diklasifikasikan berdasarkan permasalahan dan

kebutuhan yang mereka hadapi, diantaranya:

a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus yang memerlukan pengawasan akibat

pertumbuhan dan perkembangannya misal:

1) Kelp. Ibu hamil

2) Kelp. Ibu bersalin.

3) Kelp. Ibu nifas.

4) Kelp. Bayi dan anak balita.

5) Kelp. Anak usia sekolah.

6) Kelp. Usia lanjut.

b. Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan

bimbingan, diantaranya:

1) Kelp. penderita penyakit menular (kusta, TBC, AIDS, Peny. Kelamin)

2) Kelp. Penderita penyakit tidak menular (DM, Jantung, Stroke)

3) Kelp. Cacat yang memerlukan rehabilitasi (Fisik, mental, social)

4) Kelp. Khusus yang mempunyai resika terserang penyakit (WTS,

penyalahgunaan obat & narkotika, pekerja tertentu).

11

Page 12: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

7. Ruang lingkup kegiatan.

Kegiatan perawatan kelompok khusus mencakup upaya – upaya promotif,

preventif, kuratif, rehabilitative dan resosialitatif melalui kegiatan – kegiatan yang

terorganisasi sebagai berikut:

a. Pelayanan kesehatan dan keperawatan.

b. Penyuluhan kesehatan.

c. Bimbingan dan pemecahan masalah terhadap anggota kelompok, kader kesehatan

dan petugas panti.

d. Penemuan kasus secara dini.

e. Melakukan rujukan medic dan kesehatan.

f. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan masyarakat, kader dan petugas panti

atau pusat – pusat rehabilitasi kelompok khusus.

g. Alih tegnologi dalam bidang kesehatan dan keperawatan kepada petugas panti,

kader kesehatan.

8. Prinsip dasar

Yang menjadi prinsip dasar dalam perawatan kelompok khusus adalah:

a. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok khusus dalam

meningkatkan kesehatan mereka sendiri.

b. Menekankan kepada upaya preventif dan promotif dengan tidak melupakan upaya

kuratif dan rehabilitative.

c. Pendekatan yang menyeluruh menggunakan proses keperawatan secara konsisten

dan berkesinambungan.

d. Melibatkan peran serta aktif petugas panti, kader kesehatan dan kelompok sebagai

subyek maupun obyek pelayanan.

e. Dilakukan diinstitusi pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

kelompok khusus dimasyarakat terhadap kelompok khusus yang mempunyai

masalah yang sama.

f. Ditekankan pada pembinaan perilaku penghuni panti,petugas panti, lingkungan

panti bagi yang diinstitusi dan masyarakat yang mempunyai masalah yang sama

kearah perilaku sehat.

12

Page 13: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

9. Tahap – tahap perawatan kelompok khusus

a. Tahap persiapan

1) Mengidentifikasi jumlah kelompok khusus yang ada dimasyarakat dan jumlah

panti atau pusat – pusat rehabilitasi yang ada disuatu wilayah binaan.

2) Mengadakan pendekatan sebagai penjajagan awal pembinaan kelompok khusus

terhdap institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap

kelompok khusus dan kelompok khusus yang ada di masyarakat.

3) Identifikasi masalah kelompok khusus di masyarakat dan di panti /institusi

melalui pengumpulan data.

4) Menganalisa data kelompok khusus dimasyarakat dan diinstitusi

5) Merumuskan masalah dan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan

kelompok khusus di masyarakat dan institusi.

6) Mulai dari tahap mengidentifikasi masalah, analisa data, perumusan masalah

dan prioritas masalah kesehatan/keperawatan kelompok khusus melibatkan

kader kesehatan dan petugas panti

b. Tahap perencanaan

Menyusun perencanaan penanggunangan masalah kesehatan /keperawatan bersama

petugas panti (bagi yang diinstitusi) dan kader kesehatan (yang dimasyarakat).

Yang manyangkut:

1) Jadwal kegiatan (Tujuan, sasaran, jenis pelayanan, biaya, kriteria hasil).

2) Jadwal kunjungan.

3) Tenaga pelaksana pengorganisasian kegiatan.

4) Dsb.

c. Tahap pelaksanaan

Pelaksanaan didasarkan atas rencana kerja yang telah disepakati bersama, yang

disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Pelaksanaan kegiatan dapat berupa:

1) Pendidikan dan pelatihan kader dan petugas panti.

2) Pelayanan kesehatan dan keperawatan.

3) Penyuluhan kesehatan.

4) Imunisasi.

5) Penemuan khasus dini.

13

Page 14: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

6) Rujukan bila dianggap perlu.

7) Pencatatan dan pelaporan kegiatan.

d. Tahap penilaian.

Penilaian atas keberhasilan kegiatan didasarkan atas criteria yang telah disusun.

Penilaian dapat dilakukan selama kegiatan berlangsung dan setelah kegiatan

dilaksanakan secara keseluruhan.

14

Page 15: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang

ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya

pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan

kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan

melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan

keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).

Upaya di bidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada

kelompok – kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,

permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut yang

dilaksanakan secara terorganisir dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan

derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak

melupakan upaya kuratif dan rehabilitative yang ditujukan kepada mereka yang tinggal

dipanti dan kepada kelompok – kelompok yang ada dimasyarakat, diberikan oleh tenaga

keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses keperawatan.

15

Page 16: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, E.T., and McFarlane, J.(2000). Community as partner: Theory and practice in nursing, 3rd.ed, Philadelpia: Lippincott

Allender, J.A., and Spradley, B.W.(2001). Community health nursing : Concepts and practice, 4th.ed, Philadelpia: Lippincott

Clark, M.J.(1999). Nursing in the community: Dimensions of community health nursing, Standford, Connecticut: Appleton & Lange

George B. Julia , Nursing Theories- The base for professional Nursing Practice , 3rd ed. Norwalk, Appleton and Lange.

Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika : Jakarta.

Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1. Cv Sagung Seto : Jakarta.

16

Page 17: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

MAKALAH

KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELOMPOK KHUSUS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas

2014

17

Page 18: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta

salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa

kita semua ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT.

Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih memahami tentang

KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELOMPOK KHUSUS yang akan

sangat berguna terutama untuk mahasiswa. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan

makalah ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun dalam isi.

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang

membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Amin.

Sukabumi, Maret 2014

Penulis

18i

Page 19: Konsep Keperawatan Komunitas Dan Kelompok Khusus

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Tujuan ................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Keperawatan Komunitas .......................................................................2

B. Konsep Keperawatan Kelompok Khusus ...........................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

19ii