Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

download Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

of 15

Transcript of Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

  • 7/27/2019 Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

    1/15

    13 1 Persamaan Diferensial Linear I Teknik IndustriRudini Mulya Daulay Universi tas Mercu Bu ana 2010

    Konsep Diferensial Linear Orde Satu

    Rudini Mulya DaulayProgram Studi Teknik Industri, Fakultas TeknikUniversitas Mercu Buana

    email:[email protected]

    Abstrak

    A. Pengertian Persamaan DiferensialPersamaan diferensial adalah persamaan yang memuat turunan-turunan dari suatu

    fungsi yang tidak diketahui, yang kita sebut dengan y(x).

    Rumus umum :

    )1(

    )1('

    n

    n

    xy

    Contoh :

    Y = 3x2 + 2

    Maka

    )10()12(

    10

    2

    12

    3'

    xxy

    )10()12(

    10

    2

    12

    3'

    xxy

    xxy 2' 3

    B. Persamaan Deferensial Variable TerpisahBanyak PD orde satu yang dapat direduksi ke dalam bentuk

    (1) g(y)y = f(x)

    dengan menggunakan manipulasi aljabar.

    Karena y = dy/dx,

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/27/2019 Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

    2/15

    13 2 Persamaan Diferensial Linear I Teknik IndustriRudini Mulya Daulay Universi tas Mercu Bu ana 2010

    maka kita lebih sering menuliskan (1) sebagai

    (2) g(y) dy = f(x) dx.

    Karena dalam persamaan (2) variabel x dan y terpisah, yakni masing-masingberada pada sisi yang berlainan, maka persamaan (2) disebut PD variabel terpisah,

    atau secara singkat cukup dinamakanpersamaan terpisah.

    Dengan melakukan pengintegralan pada dua sisinya, diperoleh

    (3) .)()( cdxxfdyyg

    Jika kita menganggap bahwa f dan g fungsi-fungsi yang kontinu, maka integral

    dalam (3) ada, dan dengan mengevaluasi integral ini kita dapat memperoleh

    selesaian persamaan (1).

    Contoh 1

    Selesaikan PD:

    9yy + 4x = 0.

    Penyelesaian:

    Dengan pemisahan variabel akan diperoleh

    9y dy = -4x dx.

    Dengan pengintegralan pada masing-masing sisinya akan diperoleh selesaian

    umum:

    cxy 22 22

    9

  • 7/27/2019 Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

    3/15

  • 7/27/2019 Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

    4/15

    13 4 Persamaan Diferensial Linear I Teknik IndustriRudini Mulya Daulay Universi tas Mercu Bu ana 2010

    Jika diintegralkan dan kemudian disubstitusikan kembali u dengan y/x akan

    diperoleh selesaian (5).

    Contoh 2

    Selesaikan PD:

    2xyy - y2 + x2 = 0.

    Penyelesaian:

    Pembagian dengan x2, menghasilkan

    .01'2

    2

    x

    yy

    x

    y

    Jika diambil

    u = y/x,

    dengan (6) persamaan menjadi

    2u(u + ux) - u2 + 1 = 0 atau

    2xuu + u2 + 1 = 0.

    Dengan pemisahan variabel akan diperoleh

    .1

    22 x

    dx

    u

    udu

    Jika diintegralkan diperoleh

    ln(1 + u2) = -lnx + c* atau

    1 + u2 = c/x.

    Dengan mengganti kembali u dengan y/x, diperoleh

    x2 + y2 = cx

  • 7/27/2019 Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

    5/15

    13 5 Persamaan Diferensial Linear I Teknik IndustriRudini Mulya Daulay Universi tas Mercu Bu ana 2010

    C. Persamaan Eksak dan Factor Integrasi1. Persamaan Eksak

    Suatu PD orde satu yang berbentuk

    (7) M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0disebut PD eksak jika ruas kirinya adalah diferensial total atau diferensial eksak

    (8)

    dari suatu fungsi u(x,y). Maka PD (7) dapat ditulis dengan

    du = 0.

    Dengan pengintegralan akan diperoleh selesaian umum dari (1) yang berbentuk

    (8) u(x,y) = c.Dengan membandingkan (7) dan (8) kita mengetahui bahwa (7) adalah PD eksak

    jika ada suatu fungsi u(x,y) sedemikian hingga

    (10) (a) Mx

    u

    (b) .Ny

    u

    Misal M dan N terdefinisikan dan mempunyai turunan parsial pertama yang kontinu

    dalam suatu daerah di bidang xy yang batas-batasnya berupa kurva tutup yang tidak

    mempunyai irisan mandiri (self-intersections). Maka dari (10) diperoleh

    .

    ,

    2

    2

    yx

    u

    x

    N

    xy

    u

    y

    M

    Dengan asumsi kontinuitas, maka dua turunan kedua di atas adalah sama. Jadi

    (11) .x

    N

    y

    M

    dyy

    udx

    x

    udu

  • 7/27/2019 Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

    6/15

    13 6 Persamaan Diferensial Linear I Teknik IndustriRudini Mulya Daulay Universi tas Mercu Bu ana 2010

    Syarat ini bukan hanya perlu tetapi juga cukup untuk Mdx+Ndy menjadi

    diferensial total.

    Jika (7) eksak, maka fungsi u(x,y) dapat ditemukan dengan perkiraan atau dengan cara

    sistematis seperti berikut. Dari (10a) dengan pengintegralan terhadap x diperoleh

    (12) u = );(ykMdx

    dalam pengintegralan ini, y dipandang sebagai suatu konstan, dan k(y) berperan

    sebagai konstan integrasi. Untuk menentukan k(y), kita turunkan u/y dari (12),gunakan (10b) untuk mendapatkan dk/dy, dan integralkan.

    Rumus (12) diperoleh dari (10a). Secara sama kita bisa menggunakan rumus

    (10b) untuk mendapatkan rumus (12*) yang mirip dengan (12) yaitu

    u = ).x(lNdy

    Untuk menentukan l(x) kita turunkan u/x dari (12*), gunakan (10a) untukmendapatkan dl/dx, dan intergralkan.

    Contoh 3

    Selesaikan

    xy + y + 4 = 0.

    Penyelesaian.

    Persamaan di atas ditulis dalam bentuk (7), yaitu

    (y+4)dx + xdy = 0.

    Kita lihat bahwa

    M = y+4, dan

    N = x.

    Jadi (11) dipenuhi, sehingga persamaannya adalah eksak.

    Dari (12*) diperoleh

    u = ).x(lNdy

    = ).x(lxdy

    = xy+l(x).

  • 7/27/2019 Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

    7/15

    13 7 Persamaan Diferensial Linear I Teknik IndustriRudini Mulya Daulay Universi tas Mercu Bu ana 2010

    Untuk menentukan l(x), rumus di atas diturunkan terhadap x dan gunakan rumus (10a)

    untuk mendapatkan

    .4y

    M

    dx

    dly

    x

    u

    Jadi

    dl/dx = 4, atau

    l = 4x+c*.

    Jadi selesaian umum PD berbentuk

    u = xy+l(x)

    = xy+4x+c*

    = konstan.

    Pembagian dengan x menghasilkan

    y = c/x+4.

    2. Factor Integrasi

    Persamaan Differensial:

    y

    -1

    dx+2xdy = 0

    adalah tak eksak, tetapi jika dikalikan dengan

    F(x,y) = y/x,

    diperoleh PD eksak:

    x-1dx+2ydy = 0,

    yang jika diselesaikan dengan metode kita, diperoleh

    lnx+y2 = c.

    Hal ini mengilustrasikan bahwa kadang-kadang suatu PD berbentuk

    (13) P(x,y)dx+Q(x,y)dy = 0,

  • 7/27/2019 Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

    8/15

    13 8 Persamaan Diferensial Linear I Teknik IndustriRudini Mulya Daulay Universi tas Mercu Bu ana 2010

    adalah tidak eksak, tetapi bisa dibuat eksak dengan mengalikan dengan fungsi

    (yang cocok) yang berbentuk

    F(x,y) ( 0).

    Fungsi ini disebut faktor integrasi dari (13). Berdasarkan pengalaman, faktorintegrasi bisa diperoleh dengan melakukan pemeriksaan. Untuk ini perlu

    diingat beberapa diferensial seperti dalam contoh berikut. Dalam kasus-kasus

    khusus yang penting, faktor integrasi dapat ditentukan dengan cara yang

    sistematis, sebagaimana kita lihat berikut ini.

    Contoh 4

    Selesaikan:

    xdy-ydx = 0.

    Penyelesaian.

    PD di atas adalah bukan PD eksak. Suatu faktor integrasi yang cocok adalah F =

    1/x2, sehingga diperoleh

    F(x)(xdy-ydx) = .cxy,

    x

    yd

    x

    ydxxdy

    0

    2

    D.Persamaan Diferensial Linear Orde SatuPersamaan diferensial biasa dikatakan linear, apabila persamaan diferensial

    tersebut mempunyai peubah tak bebas maupun turunannya bersifat linear.

    PD orde satu dikatakan linier jika dapat ditulis dalam bentuk

    (17) y + p(x)y = r(x),dimana p dan r fungsi-fungsi x yang kontinu pada suatu interval.

  • 7/27/2019 Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

    9/15

    13 9 Persamaan Diferensial Linear I Teknik IndustriRudini Mulya Daulay Universi tas Mercu Bu ana 2010

    Jika r(x)0, maka disebut PD linier homogen, jika tidak demikian maka disebut

    nonhomogen. Selesaian untuk PD homogen

    (18) y + p(x)y = 0,mudah dicari dengan pemisahan variabel:

    dy/y = -p(x)dx sehingga

    lny= -p(x)dx+c*

    atau

    (19) y(x) = ce-p(x)dx(c=ec* jika y 0);

    disini kita bisa memilih c=0 yang bersesuaian dengan selesaian y 0.

    Untuk selesaian PD nonhomogen (17), kita bisa menuliskan dalam bentuk

    (py-r)dx+dy = 0.

    Ini berbentuk

    Pdx+Qdy = 0, dimana

    P=py-r dan Q=1.

    Jadi (19) tinggal menjadi

    ).x(pdx

    dF

    F

    1

    Teorema 1 mengakibatkan bahwa faktor integral F(x) hanya bergantung pada x.

    Dengan pemisahan variabel dan pengintegralan diperoleh:

    dF/F = pdx,

    lnF=p(x)dx.

  • 7/27/2019 Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

    10/15

    13 10 Persamaan Diferensial Linear I Teknik IndustriRudini Mulya Daulay Universi tas Mercu Bu ana 2010

    Jadi

    F(x) = eh(x) dimana

    h(x) = p(x)dx.

    Dari sini,

    h = p.

    Jadi (17) dikalikan dengan F = eh dapat ditulis

    eh(y+hy) = ehr.

    Tetapi dengan dalil rantai :

    (ehy) = ehy+ehhy,

    sehingga

    (ehy) = ehr.

    Dengan pengintegralan, diperoleh

    ehy = ehrdx+c.

    Jika kedua rusuk dibagi dengan eh, diperoleh:

    (20) y(x) = e-h[ehrdx+c],

    h = p(x)dx.

    Ini menyatakan selesaian umum dari (17) dalam bentuk suatu integral.

    Selesaikan PD linier

    y-y = e2x.

    Penyelesaian.

    Di sini

    P = -1, r = e2x, h = pdx = -x

  • 7/27/2019 Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

    11/15

    13 11 Persamaan Diferensial Linear I Teknik IndustriRudini Mulya Daulay Universi tas Mercu Bu ana 2010

    Dan dari (20) diperoleh selesaian umum

    y(x) = ex[e-x e2x dx+c]

    = ex[ex+c]

    = cex

    +e2x

    .

    Cara yang lain, kita kalikan persamaannya dengan eh=e-x, sehingga diperoleh

    (y-y)e-x = (ye-x)

    = e2xe-x

    = ex

    integralkan kedua ruas untuk mendapatkan selesaian yang sama dengan yang di

    atas:

    ye-x = ex+c, sehingga

    y = e2x+cex.

    Contoh 5

    Selesaikan

    xy+y+4 = 0.

    Penyelesaian.

    Persamaan ditulis dalam bentuk (17):

    y+(1/x)y = -4/x.

    Jadi

    p = 1/x, r = -4/x,

    sehingga

    h = pdx

    = lnx,

    eh = x,

    e-h = 1/x.

  • 7/27/2019 Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

    12/15

    13 12 Persamaan Diferensial Linear I Teknik IndustriRudini Mulya Daulay Universi tas Mercu Bu ana 2010

    Dari sini, dengan (20) diperoleh selesaian umum:

    y(x) = 1/x[x(-4/x)dx+c]

    = c/x-4,

    Cocok dengan contoh 12.

    Persamaan diferensial terpisah

    Bentuk :

    g(y) dy = f(x) dx.

    Selesaian:

    .)()( cdxxfdyyg

    Reduksi ke Bentuk Terpisah

    Persamaan tak terpisah yang berbentuk

    y = g(y/x),

    di mana g suatu fungsi (y/x) yang diketahui, dapat diubah menjadi terpisah dengan

    substitusi

    y/x = u,

    sehingga menjadi bentuk terpisah

    .)( x

    dx

    uug

    du

  • 7/27/2019 Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

    13/15

    13 13 Persamaan Diferensial Linear I Teknik IndustriRudini Mulya Daulay Universi tas Mercu Bu ana 2010

    Persamaan Diferensial Eksak

    Suatu PD orde satu yang berbentuk

    M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0

    disebut PD eksak jika memenuhi

    .x

    N

    y

    M

    Jika tidak demikian, maka disebut PD tak eksak.

    Selesaiannya berbentuk

    u(x,y) = c,

    dimana

    u = );(ykMdx

    dengan k(y) suatu fungsi dari y saja. Untuk menentukan k(y), kita turunkan u/ygunakan kesamaan u/y = N(x,y) untuk mendapatkan dk/dy, kemudian integralkan.

    Secara sama, u dapat ditentukan dengan

    u = ).x(lNdy

    Untuk menentukan l(x) kita turunkan u/x dan gunakan kesamaan u/x = M(x,y) untukmendapatkan dl/dx, kemudian intergralkan.

    Jika suatu PD itu eksak, maka kita bisa mengubah menjadi tak eksak dengan membagi

    dengan suatu fungsi tertentu. Sebagai contoh,

    xdx+ydy=0

    adalah PD eksak, tetapi dengan membagi dengan y akan diperoleh PD tak eksak

    x/ydx+dy=0.

    Demikian juga suatu PD tak eksak, mungkin bisa diubah menjadi eksak dengan

    dibagi/dikalikan dengan suatu fungsi tertentu (yang cocok).

  • 7/27/2019 Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

    14/15

    13 14 Persamaan Diferensial Linear I Teknik IndustriRudini Mulya Daulay Universi tas Mercu Bu ana 2010

    Faktor Integral

    PD tidak eksak

    P(x,y)dx+Q(x,y)dy = 0,

    bisa dibuat eksak dengan mengalikan dengan fungsi (yang cocok) yang berbentuk

    F(x,y) ( 0).

    Fungsi ini disebutfaktor integrasi.

    .x

    Q

    y

    P

    Qdx

    dF

    F

    11

    Teorema 1 (Faktor integrasi hanya bergantung pada satu variabel)

    Jika P(x,y)dx+Q(x,y)dy = 0 suatu PD tak eksak sedemikian hingga:

    (a). .1

    x

    Q

    y

    P

    Qhanya bergantung pada x saja, maka faktor integrasi F(x) dari

    PD tersebut hanya bergantung pada x saja, yaitu

    F(x) =dx

    x

    Q

    y

    P

    Qe

    1

    (b). (Q/x-P/y)/P hanya bergantung pada y, maka faktor integrasi F(y) dari

    PD tersebut hanya bergantung pada y saja yaitu

    dyy

    P

    x

    Q

    PeyF

    1

    )( .

  • 7/27/2019 Konsep Diferensial Linear Orde Satu Dalam Probabilitas

    15/15

    13 15 Persamaan Diferensial Linear I Teknik IndustriRudini Mulya Daulay Universi tas Mercu Bu ana 2010

    PD Linier orde satu

    Bentuk umum PD orde satu linier :

    y + p(x)y = r(x),

    dimana p dan r fungsi-fungsi x yang kontinu pada suatu interval.

    Jika r(x)0, maka disebut PD linier homogen, jika tidak demikian maka disebut

    nonhomogen.

    Selesaian umum PD homogen

    y + p(x)y = 0,

    adalah

    y(x) = ce-p(x)dx

    Selesaian umum PD nonhomogen

    y + p(x)y = r(x),

    adalah

    y(x) = e-h[ehrdx+c],

    dengan

    h = p(x)dx.