Konsep Dasar Produksi Benih
-
Upload
hikari-ilmi -
Category
Documents
-
view
244 -
download
2
description
Transcript of Konsep Dasar Produksi Benih
MAKALAH
TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH
KONSEP DASAR PRODUKSI BENIH
(Penyerbukan Buatan)
Dosen Pengampu :
ENDAH SRI REDJEKI
NIDN 07211163011
Oleh Kelompok 2 :
Abdul Malik (13112003)
Nurul Ilmi Santoso (13112004)
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan
bagi kami sebagai penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Teknologi Produksi Benih. Dengan tugas ini
kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh tentang topik-topik materi yang sudah
diberikan oleh dosen pengampu kami yaitu Ibu Endah Sri Redjeki. Makalah dengan topik
“Konsep Dasar Produksi Benih” Mengenai penjelasan lebih lanjut kami memaparkannya
dalam sub bab bagian pembahasan makalah ini, dengan harapan makalah ini dapat
bermanfaat.
Tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu tak lain harapan Kami kepada semua
pihak dapat memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan tugas ini.
Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Gresik, 6 April 2015
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan penulisan .......................................................................................... 1
1.4 Manfaat penulisan ........................................................................................ 2
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................... 3
2.1 Penyerbukan Buatan …….. …….............................................................. 3
2.2 Pemanenan............................................................................................... 3
2.3 Pembersihan Benih…............................................................................... 4
2.4 Pengeringan Penyimpanan Benih................................................................. 6
2.5 Uji Perkecambahan Benih............................................................................. 6
BAB 3 PENUTUP ......................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 7
3.2 Saran-saran ................................................................................................... 7
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Benih merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya tanaman
yang perannya tidak dapat digantikan oleh faktor lain. Karena benih sebagai bahan
tanaman dan sebagai pembawa potensi genetik terutama untuk varietas-varietas unggul
baru. Keunggulan varietas dapat dinikmati oleh konsumen bila benih yang ditanam
bermutu (asli, murni, vigor, bersih dan sehat).
Salah satu penyebab utama rendahnya produktivitas tanaman dikarenakan varietas
yang biasa ditanam petani tidak mampu lagi berproduksi lebih tinggi akibat kemampuan
genetiknya yang terbatas. Untuk menghasilkan benih yang berkualitas maka perlu
diperhatikan teknik-teknik dasar produksi benih. Oleh karena itu penulis akan
menjabarkan teknik-teknik dasar produksi benih.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses penyerbukan tanaman?
2. Bagaimana cara pemanenan yang baik?
3. Bagaimana proses membersihkan benih yang baik?
4. Bagaimana proses penyimpanan benih yang baik?
5. Bagaimana proses pengujian perkecambahan benih?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan umum dalam penyusunan makalah Produksi Benih yaitu :
1. Mengetahui proses penyerbukan tanaman
2. Mengetahui teknik pemanenan yang baik
3. Mengetahui prosedur dalam pembersihan benih yang baik dan benar
4. Mengetahui prosedur penyimpanan benih yang baik dan benar
5. Mengetahui proses pengujian perkecambahan benih.
1
1.4 Manfaat Penulisan
Mahasiswa dapat mengkaji serta memahami beberapa kajian tentang proses produksi
benih agar mahasiswa mendapatan ilmu dan teknik produksi yang baik dan benar.
Sehingga mahasiswa dapat memproduksi benih yang baik dan unggul yang dapat
meningkatkan produktivitas tanaman yang dibudidayakan.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyerbukan Buatan
Penyerbukan silang buatan adalah proses penyerbukan yang dilakukan oleh
manusia terhadap 2 jenis tanaman yang masing-masing memiliki keunggulan sifat
berbeda tetapi kedua jenis tanaman tersebut masih dalam satu keluarga.
Penyerbukan buatan dilakuakan dengan cara serbuk sari dikumpulkan dari bunga
yang berasal dari pohon yang direncanakan menjadi induk jantan (Serbuk sari dipilih
dari bunga yang sehat dan berasal dari induk yang sehat, matang atau menjelang
matang), kemudian serbuk sari yang telah dikumpulkan diberi perlakuan sesuai dengan
ketentuan masing-masing komoditas yaitu dengan pengeringan atau penyimapanan
dalam ruang yang terkontrol.
Selanjutnya alat, bahan, dan serbuk sari yang telah disiapkan dibawa ke lapangan
dimana induk betina dan bunga-bunganya yang telah dikastrasi berada. Bila putik dalam
keadaan masih diberi pelindung, maka pelindungnya dibuka dulu dan kepala putik
diamati dengan loupe untuk memastikan kesehatan dan kesegarannya. Kemudian serbuk
sari ditempelkan pada kepala putik secukupnya. Setelah penyerbukan telah terjadi, bunga
harus ditutup dengan tas atau direkam ( bunga labu dan bunga besar lainnya ). Lepaskan
tas atau tape setelah sekitar satu minggu.
2.2 Pemanenan
Pemanenan adalah tahap tahapan akhir yang dilakukan setelah budidaya.
Berdasarkan teknik persiapan penyimpanan, benih dapat dibagi ke dalam dua kategori,
yakni benih kering dan benih basah. Benih kering adalah biji tanaman apapun yang
cukup ditunggu hingga menua lalu kering pada tangkainya sebelum diambil. Benih basah
adalah biji tanaman apapun yang perlu ditunggu hingga matang pada tangkainya sebelum
dipetik untuk kemudian difermentasi atau direndam air hangat lalu dijemur.
Dari penilaian karakteristik benih tanaman maka proses pemanenan dibedakan
menjadi 2 yaitu proses kering dan proses basah. Proses kering adalah pemanenan benih
yang telah masak dan kering seperti buah-buahan kering misalkan jagung, kacang-
kacangan dsb, sementara proses basah adalah pemanenan yang dilakukan pada benih
3
yang berasal dari buah-buahan berair misalkan melon, tomat. Benih-benih yang sudah
melalui proses pengeringan dapat disimpan di dalam kantong-kantong plastik cetik
2.3 Pembersihan Benih
Ketika biji keluar dari lapangan, akan berisi banyak jenis partikel (benih yang
diinginkan, benih gulma, bahan tanaman, dll). Selain berbagai jenis partikel, benih yang
diinginkan mungkin memiliki benih kemungkinan kerusakan. Saat melepas benih yang
tidak diinginkan dari benih-benih yang tersedia, ada banyak perbedaan dalam benih yang
digunakan untuk membuat pemisahan yaitu;
1. Ukuran (besar vs kecil dan panjang, lebar, dan tebal).
Cara yang paling populer untuk partikel yang terpisah dengan ukuran yang
berbeda adalah dengan scalping (menggunakan layar yang memungkinkan
jatuhnya benih yang diinginkan melalui lubang layar saat mengeluarkan
partikel yang lebih besar) atau penyaringan (putus partikel yang lebih kecil
dengan menggunakan layar di mana hanya partikel yang lebih kecil dari benih
bisa lewat). Kedua pemisahan ini dapat dilakukan secara manual dengan
menggunakan kotak memisahkan atau mekanis menggunakan perangkat
seperti Clipper Office Tester (lihat bagian peralatan). Membuat panjang
pemisahan dapat dilakukan dengan menggunakan silinder atau disc mesin
indentasi.
2. Berat (light vs berat dan perbedaan berat jenis dan luas permukaan).
Pemisahan ini paling baik dilakukan dengan penggemar kotak, kolom udara
atau aspirator. Aspirator ini bekerja dengan melewati aliran udara melewati
benih yang memungkinkan cahaya (sering unviable) benih yang akan ditiup
keluar dari tempat benih. Metode ini juga akan menghapus sekam cahaya yang
tetap dalam banyak benih.
3. Bentuk (bulat vs non-bulat).
Pemisahan ini dapat dilakukan dengan pemisah spiral (biji bulat akan bergulir
lebih cepat dari biji datar atau non-bulat).
4. Permukaan Tekstur (kasar, halus atau runcing).
Sepotong datar karton mengasarinya-up bekerja dengan baik untuk pemisahan
ini. Benih bulat akan bergulir ke bawah ketika ditempatkan sedikit miring
sementara unggulan datar akan "tertangkap" di kardus mengasarinya. Juga
beludru rol bekerja dengan baik.
5. Warna.
4
Pemisahan ini paling sering dilakukan dengan tangan-memetik.
Cara membersihkan benih kering :
- Polong Benih dapat dikeringkan kemudian pecah di sejumlah cara. Menghentak dan
menghancurkan dalam kotak perontokan atau menggunakan perontok mekanik umum
Setelah semua benih dilepaskan dari polong.
- Memisahkan biji dari polong dengan menggunakan handscreen atau " Clipper Mill "
- Sebuah kotak perontokan dapat dibangun dengan membuat 3 x 3 kotak ( tanpa top )
dan menempatkan tikar plastik bergelombang di bagian bawah itu .
- Setelah polong besar dihapus , sekam ringan dapat dihilangkan dengan menampi atau
menggunakan kolom udara
- Penghapusan halus sekam dapat dicapai dengan menggunakan beludru rol
- Setelah semua sekam telah dihapus , benih harus disimpan di tempat yang gelap ,
bersih , kering , lingkungan bebas hama
Cara membersihkan benih basah;
- Benih dapat dihapus dari buah dengan memotong buah terbuka dan menyendoki
keluar biji atau dengan menggunakan "Basah Sayuran Biji Separator" untuk tomat,
paprika, dan mentimun.
- Setelah biji dihapus, beberapa spesies (tomat, misalnya) bisa mendapatkan
keuntungan dari proses fermentasi.
- Fermentasi Proses: biji (ditutupi dengan pulp / gel) ke dalam wadah dan penutup biji
dengan jumlah yang sama air selama kurang lebih 2 hari. Anda harus aduk campuran
ini setidaknya dua kali sehari.
- Setelah proses fermentasi selesai (akan ada bau menyengat dan lapisan jamur yang
tumbuh di atas ember), benih harus dibilas secara menyeluruh. Saringan dan
keranjang penggorengan berguna selama langkah ini.
- Setelah benih dibilas, mereka dapat dicelupkan dalam larutan Clorox 20% (proses ini
melindungi benih dari Tobacco Mosaic Virus) dan kemudian dibilas lagi dengan air
bersih untuk melindungi benih terhadap virus tertentu.
- Benih hanya perlu direndam selama waktu yang cukup untuk memastikan bahwa
semua benih telah menghubungi larutan pemutih.
- Setelah benih diperlakukan, mereka harus benar-benar kering sebelum menyimpan.
5
2.4 Pengeringan dan Penyimpanan Benih
2.4.1 Pengeringan Benih
Biji dikeringkan dalam 10 - 25 derajat Celcius ( 50-77 derajat Fahrenheit ) dan
pada 10-20% kelembaban. Benih harus dikeringkan sesegera mungkin setelah panen
untuk menghindari jamur dan pertumbuhan virus. Waktu pengeringan adalah variabel
tergantung pada benih dan kondisi di mana benih dikeringkan. Pada dasarnya
pengeringan menggunakan oven tidak dianjurkan karena panas dapat menyebabkan
kerusakan pada banyak biji.
2.4.2 Penyimpanan Benih
Penyimpanan yang optimal adalah penyimpanan pada ruang kedap udara dengan
kelembaban dan suhu rendah. Kecuali kacang polong dan kacang-kacangan yang
disimpan pada "udara terbuka". Logam dan alumunium foil sering digunakan di bank
benih. Penyimpanan dingin dalam jenis freezer sangat berharga untuk memperpanjang
umur bibit. Suhu rendah memperlambat proses pembusukan benih. Tapi hati-hati,
kebanyakan biji dapat mentolerir beku tetapi, hal itu dapat merusak orang lain. Uji
sampel kecil dari biji terlebih dahulu sebelum menempatkan banyak biji seluruh ke
penyimpanan freezer.
2.5 Uji Perkecambahan Benih
Perkecambahan merupakan proses metobolisme biji hingga dapat menghasilkan
pertumbuhan dari komponen kecambah (plumula dan radikula). Definisi perkecambahan
adalah jika sudah dapat dilihat atribut perkecambahannya, yaitu plumula dan rdikula dan
keduanya tumbuh normal dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan ISTA
(International Seed Testing Association)
Pengujian perkecambahan penting untuk kedua regenerator benih dan produsen
benih. Untuk penyimpanan jangka panjang, perkecambahan awal harus minimal 85 %
untuk sereal dan 75 % untuk sayuran.
6
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses produksi benih setelah penanaman adalah pengeringan, pembersihan,
penyimpanan benih dan pengujian perkecambahan benih
Proses pemanenan dilakukan dengan 2 cara yaitu metode kering dan metode basah
Untuk menentukan produktivitas benih dilakukan uji perkecambahan
3.2 Saran- Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan, antara lain:
Untuk mendalami ilmu teknologi produksi benih yang dipelajari maka mahasiswa harus
dibekali pula dengan praktikum atau pengamatan lapang di tempat produksi benih.
7