Konsep Dasar Keracunan.docx

5
Konsep Dasar Keracunan 1. Definisi Racun adalah zat yang ketika tertelan dalam jumlah yang relative kecil menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia. Keracunan adalah masuknya suatu zat toksik ke dalam tubuh melalui system  pencernaan baik kecelakaan maupun disengaja, yang dapat mengganggu kesehatan bahkan dapat menimbulkan kematian (krisanti paula,2009). Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang menggunakannya. Racun adalah zat yang ketika tertelan, terisap, diabsorbsi,menempel pada kulit, atau dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relatif kecil menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia. Keracunan melalui inhalasi dan menelan materi toksik., baik kecelakaan dan karena kesengajaan, merupakan kondisi bahaya kesehatan. Sekitar 7% dari semua pengunjung departemen kedaruratan datang karena masalah toksik . 2. Etiologi a. Zat kimia  b. Makanan c. Obat-obatan 3. Manifestasi klinik a. Zat kimia a) Alkohol Etil alcohol (wiski berkadar 40 %, gin 3%, anggur) Bahaya : buta mendadak (pada keracunan spiritus). Kematian terjadi karena kelumpuhan pernapasan.  b) Arsen Contoh : Racun tikus, kertas pembunuh lalat. Gejala : perut dan tenggorokan rasa terbakar, muntah dan berak seperti air cucian beras, mulut kering, nafas dan kotoran berbau bawang, kejang otot, sakit kepala, tangan dan kaki dingin, pernapasan mendesis, kejang-kejang,  pingsan.

Transcript of Konsep Dasar Keracunan.docx

Page 1: Konsep Dasar Keracunan.docx

7/27/2019 Konsep Dasar Keracunan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-keracunandocx 1/5

Konsep Dasar Keracunan

1.  Definisi

Racun adalah zat yang ketika tertelan dalam jumlah yang relative kecil

menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia.

Keracunan adalah masuknya suatu zat toksik ke dalam tubuh melalui system

 pencernaan baik kecelakaan maupun disengaja, yang dapat mengganggu

kesehatan bahkan dapat menimbulkan kematian (krisanti paula,2009).

Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam

tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang menggunakannya.

Racun adalah zat yang ketika tertelan, terisap, diabsorbsi,menempel pada

kulit, atau dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relatif kecil

menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia. Keracunan melalui

inhalasi dan menelan materi toksik., baik kecelakaan dan karena kesengajaan,

merupakan kondisi bahaya kesehatan. Sekitar 7% dari semua pengunjung

departemen kedaruratan datang karena masalah toksik . 

2. Etiologi

a. Zat kimia

 b. Makanan

c. Obat-obatan

3. Manifestasi klinik

a. Zat kimia

a)  Alkohol

Etil alcohol (wiski berkadar 40 %, gin 3%, anggur)

Bahaya : buta mendadak (pada keracunan spiritus). Kematian terjadi

karena kelumpuhan pernapasan.

 b)  Arsen

Contoh : Racun tikus, kertas pembunuh lalat. Gejala : perut dan

tenggorokan rasa terbakar, muntah dan berak seperti air cucian beras,

mulut kering, nafas dan kotoran berbau bawang, kejang otot, sakit

kepala, tangan dan kaki dingin, pernapasan mendesis, kejang-kejang,

 pingsan.

Page 2: Konsep Dasar Keracunan.docx

7/27/2019 Konsep Dasar Keracunan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-keracunandocx 2/5

c)  Asam borat

Gejala : mual, muntah, mencret, sakit kepala, keringat dingin, sesak

napas, kulit keluar merah-merah, pingsan.

d)  Asam keras

Bahaya : sangat korosif, menggerus dan merusak jaringan tubuh yang

terkena.

e)  Bensin

Gejala : apabila terhisap paru-paru dapat menimbulkan peradangan dan

 pembengkakan paru-paru.

f)  Detergen

Gejala : sakit perut, mencret dan mungkin muntah-muntah.

g)  Formalin

Bau yang pedas, menusuk meruakan tanda yang khas

h)  Insektisida

Gejala : pusing, mual dan muntah, perasaan lemah, sesak napas, tidak

dapat tidur, kurang konsentrasi, banyak keringat, sakit perut dan

mencret, kejang-kejang.

i)  Karbol

Gejala : mulut dan perut terasa terbakar, lidah bercak-bercak putih dan

kemudian cokelat, sakit kepala, pucat, pingsan bila dosis besar cepat

mematikan

 j)  Karbon dioksida

Gejala : gas yang terbentuk pada waktu ada kebakaran .apabila kadarnya

mencapai 10-15 % dalam pernapasan.

 b. Makanan

a)  Jamur

Gejala muncul dalam jarak beberapa menit sampai 2 jam sesudah makan

 jamur. berupa sakit perut, muntah, mencret, haus, berkeringat banyak,

kekacauan mental, pingsan.

Page 3: Konsep Dasar Keracunan.docx

7/27/2019 Konsep Dasar Keracunan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-keracunandocx 3/5

 b)  Jengkol

Gejala sakit pinggang yang disertai sakit perut, nyeri sewaktu kencing,

Kristal-kristal asam jengkol yang berwarna putih nampak keluar

 bersama air kencing.

c)  Makanan laut

Mual, muntah, kesemutan disekitar mulut, lemah badan dan susah

 bernapas

d)  Tempe /oncom/bongkrek

Gejala :sakit perut yang hebat, muntah, mencret, berkeringat banyak.

c. Obat-obatan

Gejala : koma,depresi napas, miosis, hipotensi, bradikardi, hipotermia,

edema paru, bising usus menurun, hiporefleksi, dan kejang.

4. Patofisiologi

Botulisme adalah suatu bentuk keracunan yang spesifik, sebagai akibat

 penyerapan toksin yang dikeluarkan oleh clostridium botulinum. Toksin botulinum

mempunyai efek farmakologis yang sangat spesifik yaitu menghambat hantaran

 pada serabut saraf kolinergik. Pada penyelidikan diperlihatkan bahwa sejumlah

kecil toksin mengganggu hantaran saraf di dekat percabangan akhir dan di ujung

serabut saraf dan menghambat dan menginaktivasikan enzim asetilkolinesterase.

Enzim secara normal menghancurkan asetilkolin yang dilepaskan oleh susunan

saraf pusat, ganglion autonom, ujung  –   ujung saraf simpatis dan ujung  –   ujung

saraf motorik. Hambatan asetilkolinesterase menyebabkan tertumpuknya sejumlah

 besar asetilkolin pada tempat  – tempat tersebut.

Pada susunan saraf pusat, perangsangan permulaan akan segera di ikutidengan depresi sel-sel yang menyebabkan kekejangan (konvulsi).yang kemudian

di ikuti dengan gangguan / penurunan kesadaran.rangsangan permulaan dan di

ikuti dengan hambatan pada ganglion autonom menyebabkan gangguan / disfungsi

yang bervariasi dan multiple alat-alat tubuh yang dipersyarafi oleh system syaraf

autonom. Penumpukan asetilkolin pada ujung syaraf simpatis menyebabkan

konstriksi pupil, penglihatan kabur, stimulasi otot-otot intestinal, kontriksi otot-

otot bronchial dengan gejala-gejala gangguan pernapasan: penekakan aktifitas

cardiac pace maker.

Page 4: Konsep Dasar Keracunan.docx

7/27/2019 Konsep Dasar Keracunan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-keracunandocx 4/5

5. Penatalaksanaan kegawatan

a.  Tindakan ABCD

a)  Airway (jalan napas)

Bebaskan jalan napas dari sumbatan, apabila perlu pasang pipa

endotrakeal.

 b)  Breathing (pernapasan)

Jaga agar pasien dapat bernapas dengan baik.apabila perlu berikan

 bantuan pernapasan .

c)  Circulation (peredaran darah )

Tekanan darah dan nadi dipertahankan dalam batas normal

d)  Dekontamination(pembersihan)

Guna mengurangi absorpsi bahan racun dilakukan pembersihan racun,

tergantung cara masuk bahan racun. Bahan racun yang tertelan atau

melalui saluran cerna dapat dilakukan pengosongan lambung dan usus

dengan :

1)  Emesis

Dapat dilakukan secara mekanik dengan merangsang daerah

orofaring bagian belakang.dengan obat-obatan dapat diberikan

larutan pekak 10-20 cc dalam 1gelas air hangat, dan dapat di ulang

setelah 30 menit.

2)  Kumbah lambung

Kumbah lambung bertujuan mencuci sebersih mungkin bahan racun

dari lambung, namun kurang bermanfaat apabila dilakukan 4 jam

setelah bahan tertelan, karena bahan telah melewati lambung dan

telah diabsorbsi oleh usus.

3)  Kataris (urus-urus)

Dilakukan apabila bahan racun diperkirakan telah mencapai usus,

yang berguna membersihkan usus halus sampai kolon, dengan

memakai 30 g magnesium sulfat.

4)  Eliminasi

Eliminasi adalah melakukan pembersihan racun dimana

diperkirakan racun telah beredar dalam darah,dengan cara diuresis

 paksa, hemodialisis, hemoperfusi

Page 5: Konsep Dasar Keracunan.docx

7/27/2019 Konsep Dasar Keracunan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-keracunandocx 5/5

I.  Diuresis Paksa

Terutama berguna pada keracunan yang dapat dikeluarkan

melalui ginjal.tidak boleh dikerjakan pada keadaan syok,

dekompensasi jantung, gagal ginjal, edema paru dan kercunan

akibat bahan yang tidak dapat di ekresi melalui ginjal.

II.  Dialisis

Dapat dilekukan hemodialisis maupun dialisis peritoneal.

 b.  Pemberian antidote

Antidot (bahan penawar) berguna untuk melawan efek racun yang

telah masuk dalam organ target.tidak smua racun mempnyai antidote yang

spesifik.

c.  Tindakan suportif

Guna mempertahankan fungsi vital, perlu perawatan menyeluruh,

termasuk perawatan temperature koreksi keseimbangan asam basa atau

elektrolit, pengobatan infeksi dll.