KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

116
i MODUL 5 MULTIMEDIA No Kode: AR2/Profesional/523/5/2019 Penulis: Dr. Muhammad Yusuf Mappeasse, M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2019 Kegiatan Belajar 1: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS, GRAFIS PERCETAKAN DAN FOTOGRAFI

Transcript of KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

Page 1: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

i

MO

DU

L 5

MU

LT

IME

DIA

No Kode: AR2/Profesional/523/5/2019

Penulis:

Dr. Muhammad Yusuf Mappeasse, M.Pd.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2019

Kegiatan Belajar 1:

KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS, GRAFIS PERCETAKAN DAN FOTOGRAFI

Page 2: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

ii

DAFTAR ISI

A. Pendahuluan ..................................................................................................... 1

1. Deskripsi Singkat ...................................................................................... 1

2. Relevansi ................................................................................................... 1

3. Panduan Belajar ......................................................................................... 1

4. Capaian Pembelajaran ............................................................................... 2

5. Pokok-pokok Materi .................................................................................. 2

B. Uraian Materi.................................................................................................... 3

1. Konseptual Nirmana ................................................................................. 3

2. Visual Nirmana ....................................................................................... 14

3. Prinsip Keindahan Bentuk ...................................................................... 33

4. Bitmap ..................................................................................................... 53

5. Vektor ..................................................................................................... 55

6. Produksi Media Komunikasi Grafis........................................................ 58

7. Fotografi .................................................................................................. 83

C. Forum Diskusi .............................................................................................. 104

D. Rangkuman ................................................................................................... 104

E. Tes Formatif ................................................................................................. 109

F. Daftar Pustaka .............................................................................................. 114

Page 3: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

1

Kegiatan Belajar 1:

KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS, GRAFIS

PERCETAKAN DAN FOTOGRAFI

A. Pendahuluan

1. Deskripsi Singkat

Secara umum, tujuan Kegiatan Belajar 1 ini adalah untuk memberikan

pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada guru atau peserta PPG tentang

Desain grafis, Grafis Percetakan, dan Fotografi.

Secara khusus, tujuan Kegiatan Belajar 1 ini adalah agar peserta PPG

mampu: (1) mengidentifikasi konsep esensial desain grafis percetakan, desain

berbasis Bitmap dan Vektor, dan fotografi; (2) memahami dasar-dasar fotografi;

(3) mengevaluasi Desain berbasis Bitmap (raster) dan Vektor; dan (4)

mengevaluasi karya Fotografi.

2. Relevansi

Relevansi dari Kegiatan Belajar 1 ini adalah agar peserta PPG memiliki

kompetensi desain grafis percetakan dan fotografi yang sesuai dengan dunia usaha

dan industri di bidang percetakan dan fotografi.

3. Panduan Belajar

Pada Kegiatan Belajar 1 ini, urutan yang harus dilakukan oleh peserta

dalam mempelajari modul ini adalah :

a. Membaca tujuan pembelajaran sehingga memahami target atau goal dari

kegiatan belajar tersebut.

b. Membaca indikator pencapaian kompetensi sehingga memahami kriteria

pengukuran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

c. Membaca uraian materi pembelajaran sehingga memiliki pengetahuan,

keterampilan dan sikap kompetensi yang akan dicapai

d. Melakukan aktifitas pembelajaran dengan urutan atau kasus permasalahan

sesuai dengan contoh.

Page 4: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

2

e. Mengerjakan soal Tes Formatif.

Kegiatan Belajar 1 ini menggunakan beberapa dukungan perangkat yang

yang harus disediakan. Peserta dapat menggunakan perangkat yang dimiliki tetapi

harus memenuhi standar spesifikasi yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan agar

setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan dengan semestinya.

Perangkat-perangkat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran modul ini

adalah:

a. Personal Computer/Laptop yang sudah terinstal minimal OS Windows 7 atau

lebih.

b. Perangkat Lunak pengolah gambar, baik pengolah gambar diam maupun

pengolah gambar bergerak (video).

4. Capaian Pembelajaran

a. Konsep esensial desain grafis percetakan, desain berbasis Bitmap (raster) dan

Vektor, dan fotografi.

b. Dasar-dasar fotografi.

c. Desain berbasis Bitmap dan Vektor.

d. Karya Fotografi

5. Pokok-pokok Materi

Pokok-pokok materi dalam Kegiatan Belajar 1 ini, meliputi:

1. Konseptual Nirmana.

2. Visual Nirmana.

3. Prinsip Keindahan Bentuk

4. Bitmap.

5. Vektor

6. Produksi Media Komunikasi Grafis.

7. Fotografi.

Page 5: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

3

B. Uraian Materi

1. Konseptual Nirmana

a. Elemen Titik

Elemen titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi.

Dari sebuah titik dapat dikembangkan menjadi garis atau bidang. Pada gambar

dalam bidang gambar akan berawal dari sebuah titik dan berhenti pada sebuah

titik.

Gambar 1. 1. Titik yang Bersifat Relatif Terhadap Ukuran Bidang

Dalam mengatur titik pada suatu bidang, Anda bebas menentukan jumlah

titik dan alat penyentuh. Tujuan yang diharapkan adalah efek dari percampuran

titik-titik tersebut yang akan menghasilkan warna tertentu.

b. Raut Titik

Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak

bersudut, dan tanpa arah. Titik dapat juga beraut bujur sangkar , segitiga, dan lain

sebagainya.

Gambar 1. 2. Raut titik

c. Elemen Garis

Garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang,

rangkaian masa, dan warna. Garis bisa panjang, pendek, tebal, tipis, lurus,

melengkung, berombak, vertikal, horizontal, diagonal, dan lain sebagainya. Jika

titik-titik diletakkan sejajar secara berimpit, maka akan didapatkan sebuah garis.

Page 6: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

4

Gambar 1. 3. Elemen garis

Saat menyentuh alat gambar atau alat tulis dan Anda berusaha

menggerakkannya pada suatu bidang maka akan meninggalkan bekas. Bekas itu

disebut goresan atau garis. Disebut demikian karena bentuknya yang kecil

memanjang dan hal ini bersifat nisbi.

1) Raut Garis

Raut adalah ciri khas suatu bentuk. Raut garis adalah ciri khas bentuk

garis. Raut garis secara garis besar hanya terdiri dari dua macam, yaitu garis lurus

dan garis bengkok atau lengkung. Namun, jika dirinci terdapat empat macam jenis

garis sebagai berikut.

Jenis garis Raut garis

Garis lurus :

terdiri dari garis

horizontal, diagonal, dan

vertikal.

Garis lengkung :

terdiri dari garis lengkung

kubah, garis lengkung

busur, dan lengkung

mengapung.

Garis majemuk :

terdiri dari garis zig-zag,

dan garis

berombak/lengkung S.

garis zig-zag sebenarnya

merupakan garis-garis

lurus berbeda arah yang

Page 7: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

5

bersambung, dan garis

berombak/lengkung S

adalah garis-garis

lengkung yang

bersambung.

Garis gabungan :

yaitu garis hasil gabungan

antara garis lurus, garis

lengkung, dan garis

majemuk.

2) Interval Tangga Raut Garis

Pada dasarnya raut garis hanya terdiri dari garis lurus dan garis lengkung.

Garis lengkung bisa terdiri dari lengkung tunggal dan lengkung ganda (lengkung

S). Perbedaan raut pada garis lurus dan garis lengkung dapat dibuat tujuh interval

tangga, seperti tangga nada do, re, mi, fa, so, la, si.

Gambar 1. 4. Interval tangga raut garis

Sumber : Nirmana, 2009

Menyusun garis-garis dengan dua atau tiga interval tangga berdekatan,

misalnya nomor 1 dan 2, nomor 5 dan 6, atau nomor 1,2, dan 3, atau nomor-

nomor yang lainnya yang saling berdekatan, disebut transisi. Hasilnya harmonis,

enak dilihat, cocok untuk hal-hal yang perlu dinikmati berlama-lama, seperti

interior, lukisan, busana, dan lain sebagainya.

Jika hanya satu nada akan terdengar monoton, jika dua atau tiga nada yang

berdekatan akan terdengar harmonis, dan jika menggunakan dua nada yang

bertentangan misalnya nada tinggi dan nada rendah akan terdengar kontras, begitu

juga pada garis saat garis nomor 1 bersanding dengan 6 atau 7 akan terlihat

kontras.

Page 8: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

6

3) Ukuran Garis

Ukuran garis bukan berdasar ukuran sentimeter atau meter, tetapi ukuran

yang bersifat nisbi, yakni ukuran garis yang berupa panjang-pendek, tinggi-

rendah, besar-kecil, dan tebal-tipis. Seberapa panjang, tinggi, dan besarnya

dipengaruhi oleh tempat atau ruang di mana garis berada. Sedangkan ukuran

tebal-tipis dipengaruhi oleh alat dan tekanan penggoresan. Jika alat penggoresnya

pensil misalnya jenis pensil 2H, H, HB, 1B, 2B, 3B, 4B, atau 5B dan faktor

kekuatan tekanan dalam penggoresan. Oleh karenannya, dengan pensil yang sama,

tetapi tekanan penggoresan yang berbeda, akan dihasilkan ketebalan yang berbeda

pula.

4) Interval Tangga Ukuran Garis

Menyusun garis dengan dua atau tiga interval garis yang berjauhan disebut

oposisi, hasilnya kontras, dinamis, keras, kuat, tajam, namun bisa juga menjadi

kurang bagus dilihat jika tidak tepat menyusun ukuran garisnya.

Gambar 1. 5. Interval tangga ukuran garis

5) Arah Garis

Arah elemen garis hanya ada tiga, yaitu horizontal, diagonal, vertikal.

Garis bisa lurus, melengkung atau bergerigi, namun arah geraknya dari garis tetap

terdiri dari tiga arah.

6) Interval Tangga Arah Garis

Arah garis dapat berupa arah horizontal, arah diagonal, dan arah vertikal.

Dari arah horizontal, diagonal, vertikal, dapat dibuat tujuh vertikal tangga arah

garis.

Page 9: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

7

Komposisi yang dihasilkan dari menyusun dua atau tiga interval tangga

saling berdekatan akan menghasilkan transisi yang harmonis, enak dilihat,

menyenangkan. Komposisi yang dihasilkan dari menyusun dua atau tiga arah

garis yang saling berjauhan disebut oposisi, hasilnya kontras, dinamis, keras, kuat,

tajam, namun bisa juga menjadi kurang bagus dilihat jika tidak tepat menyusun

arah garisnya.

Gambar 1. 6. Interval tangga arah garis

7) Gerak Garis

Gerak garis merupakan arah gerak saat menggoreskan garis tersebut.

Gerak garis bisa dikatakan irama garis. Arah garis dapat lurus, lengkung,

lengkung ganda/majemuk, berombak merata, berombak dari kecil ke besar,

berombak dari besar ke kecil, melingkar-lingkar, patah-patah, bergigi, atau

campuran dari beberapa aspek.

Berbagai Susunan Garis dan Efeknya

Susunan garis horizontal : menghasilkan kesan tenang, damai, tetapi

pasif.

Susunan garis-garis vertikal : menghasilkan kesan stabil, megah, kuat,

statis dan kaku

Susunan garis-garis diagonal

(kanan/kiri) :

menghasilkan kesan bergerak lari/meluncur,

dinamis, tetapi tampak tak seimbang.

Susunan garis-garis lengkung : memberi kesan ringan dinamis, dan kuat.

Susunan garis-garis zig-zag : menghasilkan kesan semangat, gairah tetapi

ada kesan bahaya, dan kengerian.

Susunan garis-garis lengkung

berombak atau lengkung S :

memberikan kesan indah, dinamis, luwes,

lemah gemulai.

Susunan garis-garis berjajar Memberikan kesan enak, lembut, rapi,

tenang.

Berbagai teknik dan media yang dapat digunakan untuk membuat garis:

1) Garis dengan teknik goresan media runcing, seperti pensil, pena, rapido, dan

sejenisnya.

Page 10: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

8

2) Garis dengan teknik goresan media lunak, seperti kuas lunak/kuas cat air,

spon, dan media lunak yang lain.

3) Garis dengan media teknik goresan media keras, seperti kayu, besi, lidi, atau

lainnya.

4) Garis dengan teknik goresan pisau palet,dan sejenisnya.

5) Garis dengan teknik goresan lilin/pastel minyak dicampur cat air/cat poster.

6) Garis dengan goresan malam/paravin, dan canting dicampur cat air/cat poster.

7) Garis dengan goresan media garpu, sisir, dan sejenisnya.

d. Elemen Bidang

Bidang merupakan bentuk yang menempati ruang, dan bentuk bidang

sebagai ruangnya sendiri disebut ruang dwimatra/dua dimensi. Bidang hanya

berdimensi panjang dan lebar. Bidang sebagai ruang adalah ruang dwimatra dan

merupakan tempat di mana objek-objek berada.

Aplikasi susunan bidang dapat dilihat saat orang menyusun tegel lantai

maupun dinding, penyusunan lempeng batu alam pada dinding, menyusun

pecahan mozaik, menyusun foto di dinding, ataupun menyusun lukisan.

1) Raut Bidang

Secara garis besar macam dari raut bidang terdiri dari geometri dan non-

geometri. Bidang geometri bidang teratur yang dibuat secara matematika. Raut

bidang geometri atau bidang yang dibuat secara matematika, meliputi segitiga,

segi empat, segilima, segienam, segidelapan, lingkaran, dan lain sebagainya.

Gambar 1. 7. Gambar 06. Bidang geometri

Sumber :Nirmana, 2009

Bidang non-geometri merupakan bidang yang dibuat secara bebas, dapat

berbentuk bidang organik, bidang bersudut bebas, bidang gabungan, dan bidang

maya.

Page 11: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

9

Gambar 1. 8. Bidang sudut bebas

Sumber :Nirmana, 2009

Bidang organik adalah bidang-bidang yang dibatasi garis lengkung-

lengkung bebas, bidang bersudut bebas yaitu bidang-bidang yang dibatasi garis

patah-patah bebas.

Gambar 1. 9. Bidang organik Sumber :Nirmana, 2009

Selain bentuk bidang yang rata sejajar dengan tafril/bidang gambar,

terdapat bidang yang bersifat maya, yaitu bentuk bidang yang seolah meliuk,

bentuk bidang yang seolah miring membentuk sudut, bentuk bidang yang seolah

terpelintir, ada lipatan.

Gambar 1. 10. Bidang maya Sumber :Nirmana, 2009

Raut bidang gabungan merupakan segala bentuk alam ini dapat

disederhanakan menjadi bentuk bidang dengan raut geometri, raut non geometri,

seperti misalnya rumah, pohon, kuda, gitar, dan lain-lain,yang bersifat datar

disebut sebagai bidang.

Gambar 1. 11. Bidang gabungan

Sumber :Nirmana, 2009

2) Ukuran Bidang

Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar yang menutupi area, bentuk

bidang memiliki ukuran. Ukuran yang dimaksud bukan sentimeter atau meter,

Page 12: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

10

namun ukuran yang bersifat nisbi, di mana suatu ukuran yang menyesuaikan

dengan tempat di mana bidang tersebut berada. Ukuran bidang secara nisbi hanya

ada dua, yaitu luas dan sempit. Ukuran bidang yang sama dapat tampak luas

manakala diletakkan di area sempit, dan akan tampak sempit jika diletakkan pada

area yang luas.

3) Interval Tangga Bidang

Interval tangga bidang merupakan tangga bidang di antara dua bentuk

bidang berkontras. Interval tangga bidang dapat diciptakan sendiri secara bebas

terhadap dua bidang yang dianggap kontras, misalnya tangga bidang di antara

segitiga dengan lingkaran, segi empat dengan lingkaran, atau bentuk bidang

bergerigi dengan lingkaran.

Gambar 1. 12. Interval tangga raut bidang Sumber :Nirmana, 2009

Dengan berdasar pada interval tangga bidang, antara lain dapat dihasilkan

susunan bidang sebagai berikut.

a) Susunan repetisi raut bidang dengan suatu interval tangga (raut bidang

yang sama). Susunan ini hasilnya monoton, ada kesan resmi, rapi, terlihat

statis dan menjemukan.

b) Susunan transisi memadukan raut bidang dengan dua atau tiga interval

yang berdekatan hal ini menghasil harmonis, ada dinamika, dan enak

dinikmati.

c) Susunan oposisi di mana raut bidang dengan dua interval tangga berjauhan

(raut bidang yang berbeda), hasilnya kontras, keras, tajam.

Page 13: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

11

4) Interval Tangga Ukuran Bidang

Ukuran bidang bersifat nisbi, yang hanya memiliki dua ukuran, yaitu luas

dan sempit. Dikatakan luas jika bidang tersebut berada di tempat yang sempit, dan

dikatakan sempit manakala bidang tersebut diletakkan pada area yang luas.Di

antara ukuran yang luas dan yang sempit tersebut dapat kita buat tujuh interval

tangga ukuran bidang.

Saat menyusun bidang berdasar interval tangga ukuran ada beberapa hal

yang harus diperhatikan:

a) Menyusun bidang dengan ukuran satu interval tangga (berarti hanya satu jenis

ukuran), hasilnya monoton, statis, dan berkesan resmi.

b) Menyusun bidang dengan dua atau tiga interval bidang yang berdekatan,

hasilnya harmonis, enak dilihat, dan menyenangkan.

c) Menyusun bidang dengan interval saling berjauhan, hasilnya kontras,

dinamis, kuat, tajam, ada kesan kontradiktif.

Gambar 1. 13. Interval ukuran bidang

5) Interval Tangga Arah Bidang

Arah bidang dalam suatu area hanya ada tiga, yaitu horizontal, diagonal,

dan vertikal. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyusun bidang dengan

perubahan arah:

a) Menyusun bidang dengan satu interval tangga (satu arah yang sama) hasilnya

monoton, statis, terasa menjemukan.

b) Menyusun bidang dengan dua atau tiga arah berdekatan hasilnya harmonis,

enak dilihat, dan menyenangkan.

c) Menyusun dua atau tiga bidang dengan arah saling berjauhan, hasilnya

kontras, kuat, tajam, ada kesan kontradiktif.

Page 14: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

12

Gambar 1. 14. Interval tangga arah bidang

e. Elemen Gempal

1) Gempal/volume

Bentuk rupa gempal/volume merupakan bentuk yang mempunyai tiga

dimensi yaitu dimensi ruang yang tediri dari panjang, lebar, tebal. Hampir semua

bentuk yang di alam semesta ini berupa gempal/volume, misalnya kain yang tipis

tetap mempunyai ketebalan meskipun tipis.

Pada karya dua dimensi komposisi garis, bidang serta warna akan

memberikan kesan volume yang bersifat maya atau tidak dapat diraba. Gempal

semu merupakan bentuk tiga dimensi yang semu sehingga susunan gempal semu

akan membentuk ruang semu. Pada gambar berikut terlihat susunan bidang-

bidang yang menciptakan gempal semu, dengan menyusun bidang geometri

lingkaran dengan ukuran yang berbeda (membesar bagian tengah). Dengan

menggunakan bidang lengkung bisa juga membentuk suatu bentuk gempal maya.

Gambar 1. 15. Penciptaan volume maya pada nirmana dwimatra dengan bidang

Sumber http://www.notepedia.info

2) Raut Gempal

Raut merupakan suatu ciri dari suatu bentuk. Macam-macam raut gempal

diantaranya adalah:

Page 15: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

13

Gempal kubistis Bentuk gempal yang bersudut-sudut, seperti kubus,

kotak, balok, piramida dan lain sebagainya.

Gempal silindris Bentuk gempal yang melingkar seperti tabung,

kerucut, bola dan lain sebagainya.

Gempal gabungan Merupakan gabungan kubisitis dengan silindris,

contoh raut gempal gabungan diantaranya adalah

rumah, mobil, produk-produk elektronik dsb.

Gempal variasi Merupakan gempal imajiner dibuat variasi khayal

untuk tujuan artistik, misalnya patung, gambar

khayalan dsb.

3) Tata Rupa Gempal

Susunan pada gempal baik gempal nyata maupun gempal semu

mempunyai beberapa pedoman dalam susunan yang sama sebagai berikut:

a) Susunan repetisi

Susunan gempal dengan raut yang sama, misalnya susunan balok yang

berjajar. Susunan repetisi ini akan menghasilkan kesan monoton, kaku, statis,

namun juga akan terlihat resmi, rapi, teratur.

Gambar 1. 16. Susunan repetisi

Page 16: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

14

b) Susunan transisi

Pada susunan gempal transisi, raut gempal memiliki hubungan dan ada

peralihan bentuk, ada variasi yang sama atau kesamaan tertentu misalnya gempal

bola dengan gempal setengah bola, gempal silinder dengan kerucut. Susunan

gempal tansisi akan membentuk suatu susunan gempal yang harmonis, selaras dan

nyaman untuk di mata.

c) Susunan oposisi

Susunan oposisi atau disebut juga susunan gempal kontras yang saling

berbeda bentuk gempalnya, saling bertentangan dan adakalanya perbedaan

tersebut bertolak belakang. Susunan oposisi akan menghasilkan sifat kontras,

keras, bergejolak. Contoh dari susunan oposisi yaitu susunan gempal dengan

bentuk bola dengan kotak, bola dengan piramida, dan lain sebagainya.

Gambar 1. 17. Susunan oposisi

2. Visual Nirmana

a. Bentuk dan Raut

1) Bentuk

Semua benda yang ada di alam semesta merupakan karya seni/desain,

tentu mempunyai bentuk. Bentuk apa saja yang ada di alam dapat disederhanakan

menjadi titik, garis, bidang, gempal. Bentuk kerikil, pasir, debu, dan semacamnya

yang relatif kecil dan “tidak berdimensi” dapat dikategorikan sebagai titik.

Kawat, tali, kabel, benangdan semacamnya yang hanya berdimensi memanjang

dapat disederhanakan menjadi garis.

Page 17: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

15

2) Titik

Titik merupakan unsur visual yang ukurannya relatif kecil, tidak memiliki

panjang atau lebar, dan pangkal dari ujung sebuah garis atau bentuk yang akan

dibangun. Karya seni rupa berupa gambar atau pun lukisan bermula dari titik.

Gambar 1. 18. Rangkaian titik pada karya seni

3) Garis

Garis merupakan bentuk yang memanjang dan mempunyai sifat yang

elatis, kaku, dan tegas. Pengolahan suatu garis akan menghasilkan garis lengkung,

garis lurus, garis patah-patah, garis tebal, dan garis tipis. Kesemua jenis garis itu

bila dikomposisikan dengan tepat dan sesuai akan menghasilkan nilai artistik.

Bentuk garis di alam semesta ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

Garis Alamiah : garis cakrawala alam yang dapat dilihat sebagai batas

antara permukaan laut dan langit.

Garis Buatan : garis yang sengaja dibuat, contohnya garis hitam

pada gambar ilustrasi untuk menciptakan suatu

bentuk karya.

Gambar 1. 19. Rangkaian garis pada sebuah karya seni

Page 18: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

16

Fungsi dari sebuah garis dalam karya seni rupa:

a) Memberikan representasi atau citra struktur, bentuk,dan bidang. Garis ini

sering disebut garis kontour yang berfungsi untuk memberi batas/tepi

gambar.

b) Menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (movement), nilai

irama (rhythm), dan nilai arah (dirrection). Garis ini disebut juga garis grafis;

c) Memberikan kesan dimensi dan kesan tekstur. Garis ini disebut pula garis

arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan meraba.

4) Bidang

Bidang merupakan suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai

dimensi panjang, lebar dan luas, mempunyai kedudukan, arah, dibatasi oleh garis.

Bidang dalam seni rupa merupakan bagian yang mempunyai sisi lebar dan

panjang. Bidang dalam karya seni rupa dapat merupakan bidang yang teratur dan

tidak beraturan. Ada beberapa sifat dari bidang:

Bidang horizontal dan

vertikal :

memberikan kesan tenang, statis,

stabil, dan gerak;

Bidang bundar : memberikan kesan kadang stabil,

kadang gerak

Bidang segitiga : memberikan kesan statis maupun

dinamis

Bidang bergelombang : memberikan kesan irama dan gerak

Bidang secara garis besar dapat di dibedakan menjadi 2, yaitu:

a) Bidang Alamiah

Gambar 1. 20. Bidang hamparan pasir, bidang air laut, bidang langit

Sumber : www.pasirpantai.com

Page 19: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

17

Bidang yang sudah ada di lingkungan alam sekitar kita, contohnya bidang

sawah, bidang langit, bidang laut, bidang hamparan pasir pantai, dan lain

sebagainya.

b) Bidang Buatan

Bidang buatan dan yang sengaja dibuat dan tidak sengaja dibuat. Bidang

yang sengaja oleh manusia dibuat, misalnya: bidang lukisan, bidang segitiga,

bidang lingkaran, dan lain sebagainya. Bidang yang tidak sengaja diibuat timbul

karena pembubuhan warna, cahaya.

Gambar 1. 21, Bidang karena ada cahaya

Sumber: http://advancedhealth.ca

5) Raut

Raut adalah ciri khas suatu bentuk. Bentuk apa saja di alam ini tentu

memilik raut yang merupakan ciri khas dari bentuk tersebut.Bentuk titik, garis,

bidang, dan gempal, masing-masing raut. Raut merupakan ciri khas untuk

membedakan masing-masing bentuk dari titik, garis, bidang, gempal tersebut.

Raut adalah tampang, potongan, bentuk suatu objek. Raut dapat terbentuk

dari unsur garis yang melingkup dengan keluasan tertentu sehingga membentuk

bidang. Pada nirmana dwimatra, raut terdapat pada raut elemen titik, elemen garis,

elemen bidang.

a) Raut Titik

Raut elemen titik merupakan ciri khas titik yang tergantung alat

tulis/gambar yang digunakan, atau tergantung bentuk benda yang dibayangkan

sebagai titik. Paling umum adalah bahwa titik rautnya bundar sederhana tanpa

arah dan tanpa dimensi.

Page 20: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

18

b) Raut Garis

Raut pada elemen garis dapat berwujud garis lurus, garis lengkung, garis

majemuk gabungan

c) Raut Bidang

Untuk raut bidang dapat berujud sebagai raut bidang geometris, seperti

segi tiga, segi empat, lingkaran. Maupun raut non geometris seperti raut yang

terbentuk dari lengkungan-lengkungan bebas. Raut non geometris dapat berupa

bidang organik, bidang bersudut bebas, bidang gabungan, bidang maya.

b. Ukuran dan Tekstur

1) Ukuran

Ukuran bisa berupa besar, kecil, panjang, pendek, tinggi, rendah. Ukuran

tersebut bersifat nisbi/relatif artinya ukuran tidak bernilai mutlak. Ukuran

tergantung terhadap area di mana bentuk tersebut berada.

Ukuran diperhitungkan sebagai unsur rupa, untuk itu dibuatlah suatu

interval tangga sebagai panduan untuk mempermudah penyusunan variasi ukuran

bentuk untuk mendapatkan suatu karya yang indah. Terdapat 7 interval ukuran

bentuk untuk garis dan bidang, yang dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1. 22. Interval ukuran garis

Gambar 1. 23. Interval ukuran bidang

Anda dapat menyusun suatu karya seni dari bentuk garis maupun bidang

yang sama dengan ukuran yang berbeda, agar karya tersebut terlihat harmonis dan

Page 21: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

19

indah, beberapa hal yang perlu Anda saat menggunakan interval ukuran garis

maupun bidang.

a) Menyusun dengan susunan repetisi

Susunan dengan ukuran yang sama dan bentuk yang sama serta jarak yang

sama pula, hal ini menghasilkan suatu karya statis, tenang, rapi, resmi tetapi

menjemukan, monoton.

Gambar 1. 24. Susunan repetisi

b) Menyusun dengan susunan transisi

Susunan transisi menyusun bentuk-bentuk dengan 2 atau 3 interval tangga

yang berdekatan, misalkan menggunakan ukuran pada interval nomor 4-5-6. Hal

ini akan menghasilkan transisi yang harmonis.

Gambar 1. 25. Susunan transisi

c) Menyusun dengan susunan oposisi

Gambar 1. 26. Susunan oposisi

Page 22: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

20

Susunan oposisi merupakan susunan bentuk-bentuk dengan ukuran dua

interval tangga yang berjauhan. Susunan oposisi bersifat kontras, kuat, tajam.

Adakalanya saat menyusun bentuk yang mempunyai susunan ukuran yang

oposisi hasilnya kurang bagus dan kontradiksi. Untuk mengatasi ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan, sebagai berikut:

a) Mengulang-ulang dua bentuk kontras ukuran tersebut hingga tercipta suatu

irama, meski iramanya nanti cukup terasa keras namun dengan adanya

pengulangan tersebut cukup menetralkan kekontrasan.

b) Mengulang ukuran-ukuran besar dalam jumlah yang banyak lalu ditambah

dengan satu yang berukuran kecil. Atau juga sebaliknya dan hal ini akan

menjadi suatu dominasi pada suatu karya

c) Memberi jembatan yang menghubungkan dua kontras ukuran tersebut.

Dengan gradasi ukuran sehingga tercipta pengulangan yang bersifat progresif

dalam hal ukuran.

2) Tekstur

Setiap bentuk/benda yang ada di alam semesta ini termasuk karya seni

yang memiliki raut. Setiap raut memiliki nilai atau ciri ikhas. Ciri khas dari suatu

raut dapat berupa kasar, halus, polos, bermotif, keras dan lain sebagainya dan hal

ini disebut tekstur atau barik.

a) Tekstur kasar nyata.

Tekstur kasar nyata berguna untuk membantu mendapatkan keindahan

karena dengan permukaan kasar akan lebih mudah mendapatkan keselarasan atau

harmoni.

Gambar 1. 27. Tekstur kasar nyata harmoni

Tekstur kasar juga dapat mengesankan adanya dominasi atau mendapatkan

daya tarik pada suatu karya. Dominasi ini bisa didapatkan di kala karya yang kita

Page 23: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

21

buat dipadukan dengan susunan tekstur yang sebagian besar terdiri dari tekstur

halus.

Gambar 1. 28. Tekstur pada tutup botol

Tekstur kasar nyata dapat berwujud tekstur alami dan buatan. Contoh dari

tekstur alami yang sering dijumpai adalah tekstur kayu, tekstur batu, tekstu kulit

binatang dan lain sebagainya. Tekstur buatan dapat dibuat dengan pelbagai

macam cara apa untuk mendapatkan kekasarannya, misalnya ditatah, diukir atau

pun dibuat meniru alam.

Gambar 1. 29. Tekstur kasar nyata alami – kayu

b) Tekstur alami seadanya

Tekstur asli dari bahan dipertahankan. Bahan dapat berupa kertas, kain,

daun, pasir dan lain sebagainya. Penggunaan bahan dapat dipotong atau pun

disobek namun tekstur aslinya tetap dimunculkan.

Gambar 1. 30. Tekstur alami seadanya – pasir Sumber: https://pixabay.com/en/sand-beach-ripples-pattern-texture-218937

c) Tekstur alami berubah

Page 24: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

22

Bahan diubah sehingga tidak sama lagi dengan tekstur aslinya. Tekstur

aslinya telah diubah dengan pelbagai cara, misalnya kertas dibuat bubur,

dikusutkan, dicetak timbul dan lain sebagainya. Tekstur pada lempengan logam

dapat berubah dengan cara dilubangi, dipukuli. Tekstur kayu dapat diubah dengan

cara diukir.

Gambar 1. 31. Tekstur alami terubah - kertas Sumber : http://anak-lingkungan.blogspot.co.id/2012/12/cara-daur-ulang-limbah-

kertas.html

d) Tekstur tersusun

Bahan dapat disusun untuk membentuk suatu pola baru. Pasir, biji-bijian,

serpihan kayu, kain, kayu dapat disusun menjadi pola baru dan tekstur baru.

Gambar 1. 32. Tekstur dari susunan kertas Sumber : http://ca.binus.ac.id/2014/03/25/ramayana-dalam-kolase/

e) Tekstur kasar semu

Tekstur kasar semu adalah tekstur yang kekasaran teksturnya bersifat

semu. Tekstur terlihat kasar namun jika diraba teksturnya halus. Terdapat

beberapa macam tekstur kasar semu, seperti berikut ini:

- Tekstur hias manual

Tekstur hias manual merupakan tekstur yang menghiasi permukaan yang

dibuat secara manual. Contoh dari hias manual diantaranya adalah goresan

dengan kapas, bentuk goresan silang-silang, goresan dengan spon, dan lain

sebagainya.

Page 25: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

23

- Tekstur mekanik

Tekstur mekanik adalah tekstur yang dihasilkan dari proses alat mekanik

misalnya, jangka, raster, kamera hasil cetakan komputer dan lain sebagainya.

Berikut contoh tekstur mekanik. Hasil cetakan komputer, foto serat kayu, foto

tekstur wajah keriput:

Gambar 1. 33. Tekstur dari proses olahan komputer

Sumber :http://kopdarr.blogspot.co.id/2015/08/photoshop-

menambahkan-tekstur-pada-wajah.html

Kolase berupa tempelan kertas, kumpulan foto, huruf, dedaunan, dan lain

sebagainya.

Gambar 1. 34. Kolase kertas Sumber: http://ca.binus.ac.id/2014/03/25/ramayana-dalam-kolase/

Bahan alami yang digosok potong dan digosok halus, misalnya saja kulit

pohon, bebatuan.

Page 26: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

24

Gambar 1. 35. Tekstur kulit pohon

Sumber : http://kikkoganenda.blogspot.co.id/2010/03/nirmana-

dwimatra-aaaargh.html

f) Tekstur ekspresi

Tekstur ekspresi merupakan tekstur yang menjadi bagian dari proses

penciptaan rupa, dimana raut dan tekstur merupakan kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan. Tekstur menjadi raut dan bila tekstur dipisahkan maka raut akan

berubah dan maknanya tidak sama. Tekstur ekspresi banyak diterapkan pada seni

lukis, seni grafis, desain komunikasi visual. Tekstur ekspresi dapat berasal dari

goresan tangan ataupun hasil mekanik. Ada kalanya tekstur ekspresi juga bisa

kategorikan sebagai tekstur kasar nyata, misalnya saja karya seni yang dibuat dari

plototan cat sehingga kekasar tekstur dapat dilihat dan diraba pula.

g) Tekstur halus

Tektur halus merupakan teksur yang terlihat halus ketika dilihat kasat mata

maupun diraba.Tekstur halus dapat berupa kesan licin, kusam, mengkilat,

mulus.Ketika menyusun tekstur halus mengkilat dan berwarna relatif sulit untuk

menyusun keharmonisannya karena adanya pantulan permukaan.

Untuk menyusun tekstur suatu permukaan karya seni dapat menggunakan

acuan interval tangga tekstur yang mirip dengan tangga nada penyusunan musik,

yaitu do re mi fa so la si do atau diwakili angka dari 1 sampai dengan 7.

Page 27: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

25

Gambar 1. 36. Interval tangga tekstur Sumber :Nirmana, 2009

Kombinasi tekstur halus dengan halus atau kasar dengan kasar

(menggunakan satu interval saja) akan menghasilkan karya yang monoton, terasa

menjemukan, kurang ada daya tariknya.

Kombinasi tekstur yang tangga intervalnya berjauhan, misalnya tekstur

halus dengan tekstur kasar akan menghasilkan kesan kontras, dinamis, vitalitas

dan ada daya tarik yang menonjol. Misalnya saja tekstur batu kasar

dikombinasikan dengan dinding yang halus.

c. Warna

Warna merupakan spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya

sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang

cahaya tersebut. Warna dapat didefinisikan secara objektif/fisik sebagai sifat

cahaya yang dipancarkan, atau secara subjektif/psikologis sebagai bagian dari

pengalaman indra penglihatan. Secara objektif atau fisik, warna dapat diperikan

oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombangan, cahaya yang tampak

oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian

yang sempit dari gelombang elektromagnetik (Sadjiman, 2009).

Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan

warna merah dan menyerap warna lainnya dalam spektrum cahaya. Benda

berwana hitam karena sifat pigmen benda tersebut menyerap semua warna pelangi

dalam spektrum. Sebaliknya suatu benda berwarna putih Karen sifat pigmen

benda tersebut memantulkan semua warna pelangi atau semua panjang

gelombang.

Page 28: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

26

1) Warna Additive Dan Subtractive

Warna menurut asal kejadiannya dapat digolongkan menjadi warna

additive dan subtractive. Warna additive merupakan warna-warna yang berasal

dari cahaya yang disebut spektrum. Pada warna additive, pencampuran warna

primer cahaya yang terdiri dari warna red, green dan blue dimana pencampuran

ketiga warna primer dengan jumlah yang sama menghasilkan warna putih atau

dikenal dengan sistem warna RGB. Sedangkan warna subtractive adalah warna

yang berasal dari pigmen yang bersifat transparan. Warna pokok subtrative: sian

(cyan), magenta, dan kuning (yellow), dalam komputer disebut warna model

CMY atau lebih dikenal dengan CMYK, K bukanlah warna tapi unsur

prosentase/black/gelap pada masing-masing warna subtractive.

Gambar 1. 37. Lingkaran warna additive dan subtractive Sumber : Sadjiman, 2009

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa warna pokok additive adalah:

a) M : merah : red

b) B : biru : blue

c) H : Hijau : green

Sedangkan warna pokok dari warna subtractive adalah:

a) Kn : kuning : Yellow

b) Mg : magenta : magenta

c) Sa : sian : cyan

2) Dimensi-dimensi Warna

Terdapat tiga dimensi warna yang sangat besar pengaruhnya terhadap tata

rupa, yaitu hue, value, dan chroma.

Page 29: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

27

Hue adalah realitas/rona/corak warna, yaitu dimensi mengenai klasifikasi

warna, nama warna, dan jenis warna. Hue merupakan karakteristik, ciri khas, atau

identitas yang digunakan untuk membedakan sebuah warna dari warna lainnya.

Value adalah tonalitas warna, yaitu dimensi tentang terang-gelap warna

atau tua-muda warna, atau “ke-terang-an” warna (lightness).

Chroma adalah intensitas warna, yaitu dimensi tentang cerah redup warna,

cemerlang suram warna, disebut pula “kecerahan” warna (brightness). Intensitas

ini disebabkan oleh adanya penyerapan atau peredaman warna (saturation).

3) Pencampuran Warna Bahan

Berdasarkan pencampuran warna bahan warna dapat digolongkan menjadi

beberapa macam, yaitu warna primer, warna sekunder, warna intermediate, warna

tersier, warna kuarter. Warna bahan sesungguhnya terdiri atas dua jenis, yaitu:

a) Warna bahan tinta cetak (print computer dan offset).

Warna primer bahan tinta cetak adalah Cyan, Magenta, yellow (CMY)

b) Warna bahan cat (cat air, cat poster, cat akrilik, cat minyak, dan lain-lain).

Warna pokok/primer bahan cat dalam praktik sehari hari adalah kuning

(yellow), Merah (Red), dan Biru (Blue) atau disebut RGB.

Pada warna bahan cat warna pokok/primer/pertama adalah kuning, merah,

dan biru.

Gambar 1. 38. Pencampuran warna bahan

Sumber : Sadjiman, 2009

Page 30: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

28

Gambar 1. 39. Skala pencampuran warna Sumber : Sadjiman, 2009

Dari gambar skala pencampuran warna-warna, dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Warna primer/pokok terdiri dari warna pokok merah, kuning, biru.

b) Warna sekunder pencampuran 2 warna primer.

Hijau (H) = biru & kuning.

Jingga (J) = kuning & merah

Ungu (U) = merah & biru

c) Warna tersier pencampuran 2 warna sekunder.

Coklat kuning (CK) = jingga & hijau

Coklat merah (CM) = jingga & ungu.

Coklat biru (CB) = hijau & ungu.

d) Warna kuarter pencampuran 2 warna tersier.

Coklat jingga (CJ) = coklat kuning &coklat merah.

Coklat hijau (CH) = coklat kuning & coklat biru

Coklat ungu (CU) = coklat biru & coklat merah.

4) Klasifikasi Warna-warna

Terdapat lima klasifikasi warna, yaitu warna primer, sekunder,

intermediate, tersier, dan kuarter.

Page 31: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

29

Klasifikasi Keterangan Anggota warna

Warna primer

Disebut warna primer atau pokok

karena warna tersebut tidak dapat

dibentuk dari warna lain.

- Biru

- Merah

- Kuning

Warna sekunder

Sering disebut sebagai warna kedua

yang merupakan warna jadian dari

percampuran dua warna primer.

- Jingga/orange

- Ungu/violet

- Hijau

Wana

intermediate

Warna intermediate merupakan warna

perantara, yaitu warna yang ada

diantara warna primer dan sekunder

pada lingkaran warna.

- Kuning hijau

- Kuning jingga

- Merah jingga

- Merah ungu

- Biru violet

- Biru hijau

Warna tersier

Merupakan warna ketiga yang

dihasilkan percampuran dari dua

warna sekunder atau warna kedua.

- Coklat kuning

- Coklat merah

- Coklat biru

Warna kuarter Warna kuarter atau warna keempat

yaitu warna hasil percampuran dari

dua warna tersier atau warna ketiga

- Coklat jingga

- Coklat hijau

- Coklat ungu

Gambar 1. 40. Skema klasifikasi warna Sumber : Sadjiman, 2009

5) Pembagian Warna Berdasar Area Panas Dan Dingin

Dari pembahasan jenis-jenis warna mendasarkan pada teori tiga warna

primer, tiga warna sekunder, dan enam warna intermediate. Kedua belas warna

ini kemudian disusun dalam satu lingkaran. Lingkaran berisi 12 warna ini jika

Page 32: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

30

dibelah menjadi dua bagian akan memperlihatkan setengah bagian yang tergolong

daerah warna panas, dan setengah bagian warna dingin.

Warna panas memberikan kesan semangat, kuat, dan aktif, warna dingin

memberikan kesan tenang, kalem, dan pasif. Bila terlalu banyak warna dingin

akan berkesan sedih dan melankoli. Warna panas berkomplemen dengan warna

dingin, sehingga sifatnya kontras.

Gambar 1. 41. Warna panas dan dingin Sumber : Sadjiman, 2009

Dari skema lingkaran 12 warna dingin dan panas ini, secara terperinci

pembagian berbagai warna menjadi daerah panas dan dingin dalam lingkaran ini

adalah sebagai berikut.

a) Merah, jingga, dan kuning, digolongkan sebagai warna panas, kesannya

panas dan efeknya pun panas.

b) Biru, ungu, dan hijau, digolongkan sebagai warna dingin, kesannya dingin

dan efeknya pun dingin.

c) Hijau akan menjadi hangat/panas apabila berubah kearah hijau kekuning-

kuningan, dan ungu akan menjadi hangat jika berubah ke arah ungu kemerah-

merahan.

6) Warna-Warna dan Artinya

Tujuan mempelajari nirmana adalah melatih kepekaan artistik dan melatih

keterampilan teknis pada desain suatu karya, menambah pemahaman tentang

warna dan penerapannya.

Page 33: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

31

Warna Arti

Merah Cepat, enerjik, gairah, marah, berani, bahaya, positif,

ageresif, merangsang, dan panas.

Lambang keberanian, kemarahan, kekuatan.

Bila merahnya adalah merah muda, warna ini

memiliki arti kesehatan, kebugaran, keharuman

bunga rose .

Biru Dingin, pasif, melankoli, sayu, sendu, sedih, tenang,

berkesan jauh, mendalam, tak terhingga, tetapi cerah

Warna biru mempunyai asosiasi pada air, laut, langit,

dan dibarat pada es

Melambangkan keagungan keyakinan, keteguhan

iman, kesetiaan, kebenaran, kemurahan hati,

kecerdasan, perdamaian, kesatuan, kepercayaan, dan

lain-lain.

Kuning Keadaan terang dan hangat.

Gembira, ramah, supel, riang, cerah

Energi dan keceriaan, kejayaan, kemegahan,

kemuliaan, dan kekuataan.

Kuning tua dan kuning kehijau-hijauan

mengasosiasikan sakit, penakut, iri, dan lain-lain.

Hijau Berasosiasi pada hijaunya alam, tumbuhan-

tumbuhan, sesuatu yang hidup dan berkembang.

Hijau mempunyai watak segar, muda, hidup,

tumbuh, dan beberapa watak lainnya.

Melambangkan kesuburan, kesetiaan, keabadian,

kebangkitan, kesegaran, kemudaan, keremajaan,

keyakinan, kepercayaan, keimanan, pengharapan,

kesanggupan, kenangan, dan lain-lain.

Jingga/oranye

Warna jingga memiliki karakter dorongan, semangat

merdeka, anugerah, tapi juga bahaya.

Jingga menimbulkan sakit kepala, dapat

mempengaruhi sistem syaraf, dapat mengetarkan

jiwa, menimbulkan nafsu makan.

Mengingatkan orang pada buah orange sehingga

akan menambah rasa manis jika untuk warna

makanan.

Menimbulkan kesan murah, dalam arti harga,

sehingga banyak digunakan sebagai warna

pengumuman penjualan obral.

Ungu Ungu memiliki watak keangkuhan, kebesaran, dan

kekayaan.

Lambang kebesaran, kejayaan, keningratan,

kebangsawanan, kebijaksanaan, pencerahaan.

Melambangkan kekejaman, arogansi, duka cita, dan

Page 34: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

32

keeksotisan

Putih Putih warna paling terang.

Putih mempunyai watak positif, merangsang, cerah,

tegas, mengalah.

Melambangkan cahaya, kesucian, kemurnian,

kekanak-kanakan, kejujuran, ketulusan, ketentraman,

kebenaran, kesopanan, keadaan tidak bersalah,

kehalusan, kelembutan, kewanitaan, kebersihan,

simpel, kehormatan.

Hitam Formal, kesedihan

Serius, tegas

Praktis

Slim dan sexy

Abu-abu Ketenangan

Atau ledakan emosi

Kemurungan

Ketidak ceria

Pertanggungjawaban, keamanan,

Perak = kemewahan, teknologi tinggi

Terkait dengan kedokteran, keperawatan, farmasi

Coklat Warna tanah, atau warna natural.

Warna coklat adalah kedekatan hati, sopan, arif,

bijaksana, hemat, hormat

Tetapi memberi kesan terasa kurang bersih.

3. Prinsip Keindahan Bentuk

a. Kesatuan dan Dominasi

1) Kesatuan

Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang

sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat

karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut

tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika

salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan warna, raut, arah, dan

lain-lainnya, maka kesatuan telah tercapai.

Suatu susunan yang berirama sesungguhnya telah memiliki prinsip

kesatuan. Bila unsur yang akan disusun tidak memiliki kesamaan, kemiripan atau

sulit dicapai keserasian antar unsurnya maka harus dicari cara untuk

menyelesaikannya diantaranya dengan mengadakan pendekatan pengikatan,

pengkaitan serta karapatan.

Page 35: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

33

a) Kesatuan dengan pendekatan kesamaan unsur seni rupa

Pendekatan kesamaan untuk mencapaian kesatuan dapat dilakukan melalui

beberapa cara sebagai berikut

- Menyusun kesamaan unsur rupa secara total

Unsur-unsur rupa yang dapat disusun secara total untuk mendapatkan

kesatuan diantaranya adalah unsur raut, ukuran, arah, warna, value, tekstur,

gerak, jarak. Unsur-unsur tersebut disusun dengan susunan repetisi. Susunan

ini dapat diaplikasikan pada tatanan tegel lantai, keramik dinding maupun

lantai, wallpaper dan lain sebagainya.

Gambar 1. 42. Kesamaan unsur warna

- Menyusun kesamaan unsur raut

Raut dari suatu unsur rupa bisa saling bertentangan yang menyebabkan

susunan unsur terlihat tercerai berai, misal raut bidang segitiga dengan

lingkaran. Walaupun unsur raut, ukuran, arah, warna, value, tekstur, gerak,

jarak bisa berbeda namun bila unsur raut dibuat sama maka kesatuan sudah

didapatkan.

Gambar 1. 43. Kesamaan bentuk raut

- Menyusun kesamaan unsur warna

Page 36: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

34

Unsur warna merupakan salah satu unsur yang bisa bertentangan sehingga

menyebabkan kesatuan tidak terbentuk.

Gambar 1. 44. Kesamaan bentuk unsur warna

b) Kesatuan dengan pendekatan kemiripan unsur seni rupa

Mirip diartikan sebagai sesuatu hampir sama, adanya sedikit perubahan,

terdapat transisi ataupun variasi yang dekat.

- Kemiripan-kemiripan total unsur rupa.

Menyusun kemiripan secara total unsur-unsur rupa raut, arah, ukuran, warna,

value, tekstur dilakukan dengan susunan yang mempunyai perubahan dekat

atau disebut transisi.

- Kemiripan-kemiripan unsur raut.

Susunan obyek dengan raut yang mirip secara secara minimal telah mencapai

kesatuam walaupun unsur lain saking berbeda, misalnya raut semua segitiga

baik dalam dengan sudut tumpul, runcing, siku, sama sisi dan lain sebagainya

cenderung mirip sehingga dapat menyatu.

Gambar 1. 45. Kemiripan unsur raut

- Kemiripan-kemiripan unsur warna.

Page 37: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

35

Menyusun obyek dengan warna yang mirip dapat tercipta kesatuan. Warna-

warna yang mempunyai kemiripan diantaranya adalah:

- Warna analogus warna yang saling berdekatan dalam lingkaran warna.

- Warna close value warna yang saling berdekatan pada skala value.

- Warna – warna tersier dan kuarter.

Gambar 1. 46. Kemiripan unsur warna

c) Kesatuan dengan pendekatan keselarasan unsur seni rupa

Raut dan warna merupakan unsur rupa yang bisa bertentangan, berselisih

(discord), tidak ada hubungan satu sama lain dan hal ini berarti berhubungan satu

sama lain. Pada unsur raut dan unsur warna yang saling berbeda/ bertentangan

dan tidak memiliki hubungan harus dicarikan hubungan dengan melakukan

penyelarasan unsur raut dan penyelarasan unsur warna.

- Penyelarasan unsur raut

Bentuk raut dapat berupa titik, garis, bidang, gempal. Bentuk raut yang

berbeda berarti tidak ada hubungan dan tidak ada kesatuan. Untuk

menyatukan hubungan raut yang tidak berhubungan dengan cara:

- Diberi penghubung atau dinetralkan dengan bentuk raut yang memiliki

unsur kedua bentuk raut yang bertentangan tersebut.

Gambar 1. 47. Penyelarasan unsur raut

Page 38: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

36

- Bentuk raut yang tidak ada hubungan dapat disatukan dengan gradasi

antara kedua bentuk yang bertentangan.

Gambar 1. 48. Penguncian bentuk raut discord

- Penyelarasan unsur warna

Warna merupakan salah satu unsur rupa yang dapat bertentangan terutama

warna komplementer sehingga terlihat tidak menyaut, tidak enak dilihat, tidak

harmonis.Agar dapat memperoleh suatu kesatuan dengan melakukan

beberapa cara penguncian serta penggradasian.

- Penguncian / keying

Penguncian warna dapat dilakukan dengan cara penetralan, pencampuran,

pengkaburan, pengkacaan, pengkasaran/texturing, pengabu-abuan.

- Gradasi warna adalah tingkatan perubahan warna secara berangsur-angsur.

Gambar 1. 49. Gradasi warna

d) Kesatuan dengan pendekatan pengkaitan unsur seni rupa

Untuk memperoleh kesatuan tata rupa dengan cara pendekatan pengkaitan-

pengkaitan unsur rupa dapat dilakukan dengan saling mengkaitankan antara obyek

satu sama lain. Misalkan unsur-unsur rupa saling dihubungkan dengan

menggunakan garis semu sehingga unsur-unsur tersebut dapat saling terhubung

dan menyatu.

Page 39: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

37

e) Kesatuan dengan pendekatan pengikatan unsur seni rupa

Pendekatan kesatuan dengan pengikatan antara lain dapat dilakukan

dengan cara semua warna yang digunakan diikat dengan kontur yang sama, diikat

dengan memberi tali pengikat, diikat dengan latar belakang warna netral, diikat

dengan latar belakang warna netral diikat dengan kesamaan fungsi obyek yang

disusun atau dengan yang lain.

f) Kesatuan dengan pendekatan kerapatan unsur seni rupa

Kesatuan dengan pendekatan kerapatan antara lain dapat dilakukan dengan

mengadakan pengelompokan obyek mendekati titik atau mendekati garis yang

membentuk garis semu tertentu. Saat pendekatan kerapatan menggunakan garis

semu perlu diperhatikan titik awal dan titik akhir dari garis semu tersebut. Ada

beberapa hal yang harus diperhatikan saat menerapkan garis semu pada suatu

karya rupa diantaranya adalah:

- Susunan bentuk yang dimulai atau akhiri pada titik-titik pasti 1-2-3-4

menghasilkan susunan kaku, statis tetapi berkesan resmi.

- Susunan bentuk pada suatu bidang yang dimulai atau diakhiri diluar titik pasti

1-2-3-4 akan menghasilkan susunan yang lebih harmonis, dinamis namun

tidak resmi

Page 40: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

38

2) Dominasi

Dominasi (domination) merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang

harus ada dalam karya seni dan desain. Dominasi mempunyai beberapa tujuan

yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah

keberaturan.

Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada

pada suatu karya seni untuk menghasilkan karya seni yang artistik. Pada dominasi

mengandung unsur keunggulan, keistimewaan, keunikan, keganjilan dan menarik

perhatian.

Ada beberapa cara mencapai dominasi yang dapat menarik perhatian,

yaitu:

a) Dominasi kontras ekstrem

Kontras ekstrem artinya kontras pertentangan tajam, pertentangan penuh,

pertentangan 180 derajat. Namun kontras ekstrem digolongkan sebagai

kontras berulang. Di alam ini banyak kekontrasan-kekontrasan yang ekstrem

atau kontras berulang, contohnya terang-gelap, besar-kecil, kasar-halus,

tinggi-rendah, dan lain sebagainya.

Gambar 1. 50. Dominasi kontras ekstrem Sumber :Nirmana, 2009

b) Dominasi kelainan/anomali, keunikan, keganjilan, atau pengasingan.

Sesuatu yang aneh juga bisa merebut perhatian, sehingga bisa menjadi

dominasi. Kelainan dalam tata rupa dapat diperoleh dengan kelainan-

kelainan: raut, ukuran, arah, warna, value, tekstur, atau unsur yang lain.

Page 41: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

39

Kelainan juga dapat dilakukan dengan memberi hiasan pada salah satu bentuk

yang disusun di antara bentuk-bentuk yang polos.

Gambar 1. 51. Dominasi kelainan

Sumber :Nirmana, 2009

c) Dominasi keunggulan/keistimewaan/kekuatan.

Pada umumnya dominasi dibentuk dengan adanya kekontrasan dan kelainan,

namun sesuatu yang unggul, istimewa, paling kuat, juga dapat menjadi

dominasi, misalnya sebagai berikut.

- Susunan bentuk-bentuk yang memiliki gerombolan terbesar akan menjadi

dominasi.

- Warna dengan keluasan melebihi proporsi yang sebanding (3 kuning : 5

merah : 8 biru) akan merajai atau mendominasi.

Gambar 1. 52. Dominasi keunggulan

- Warna kuning merupakan warna paling kuat di antara beberapa warna,

sehingga dengan ukuran warna yang sama, kuning akan mendominasi.

Gambar 1. 53. Dominasi keunggulan lain

Page 42: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

40

b. Keseimbangan (balance)

Keseimbangan (balance) karya seni dan desain harus memiliki

keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah.Keseimbangan

adalah keadaan yang dialami oleh suatu benda jika semua bagian yang bekerja

saling meniadakan. Ada beberapa jenis keseimbangan yang dapat diterapkan pada

suatu karya, yaitu:

1) Keseimbangan simetris (symmetrical balance)

Keseimbangan simetris (symmetrical balance) yaitu keseimbangan antara

ruang sebelah kiri dan ruang sebelah kanan sama persis, baik dalam bentuk

rautnya, besaran ukurannya, arahnya, warnanya, maupun teksturnya.

Gambar 1. 54. Keseimbangan simetris

Pada keseimbangan simetris menghasilkan kesan kaku dan statis, tidak ada

gerak, pandangan berhenti. Karakter keseimbangan semetris antara lain: statis,

kaku, tidak ada gerak, namun tampak resmi, formal.

2) Keseimbangan memancar (radial balance)

Gambar 1. 55. Keseimbangan memancar

Keseimbangan memancar (radial balance) hampir sama dengan

keseimbangan simetri namun kesamaan polanya bukan hanya di antara ruang

Page 43: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

41

sebelah kiri dan ruang sebelah kanan saja, melainkan juga antara ruang sebelah

atas dan ruang sebelah bawah.

3) Keseimbangan sederajat (obvious balance)

Keseimbangan sederajat (obvious balance) merupakan keseimbangan

komposisi antara ruang sebelah kiri dan ruang sebelah kanan tanpa

memperhatikan bentuk yang ada di masing-masing ruang. Meskipun memiliki

bentuk raut yang berbeda, tetapi besarnya sederajat, misalnya bentuk raut

lingkaran dengan bentuk raut segitiga dengan besaran yang sama.Dibanding

keseimbangan simetris, keseimbangan sederajat lebih terasa dinamis, tidak kaku

dan tidak statis.

Gambar 1. 56. Keseimbangan sederajat

4) Keseimbangan tersembunyi (axial balance)

Merupakan yaitu keseimbangan antara ruang sebelah kiri dan ruang

sebelah kanan meskipun keduanya tidak memiliki besaran sama maupun bentuk

raut yang sama. Jika keseimbangan ini bisa dicapai maka akan menghasilkan

komposisi karya yang dinamis, hidup, bergairah.

Gambar 1. 57. Keseimbangan tersembunyi

c. Irama (ritme)

Irama berasal dari kata wirama yang berarti gerak yang berukuran, ukuran

perbandingan, mengalir. Pengulangan bentuk biasanya memberi kesan

Page 44: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

42

keselarasan, dan bentuk yang diulang seakan-akan seperti ketukan dari sebuah

irama.

Irama disebut juga ritme yang berasal dari kata rhythm (Inggris). Fadjar

Sidik menulis bahwa irama atau ritme ialah suatu pengulangan yang secara terus

menerus dan teratur dari suatu unsur atau unsur-unsur (Fadjar Sidik, Disain

Elementer, hal.48).

Dari pengertian irama tersebut terdapat dua hal penting yang perlu

diperhatikan berkaitan dengan aktivitas menyusun karta seni/desain. Kedua hal itu

adalah sebagai berikut:

- Gerak pengulangan.

- Gerak mengalir/aliran.

Fungsi garis semu/imajinasi pada irama, diantaranya adalah:

- Membimbing pandangan mata.

- Prinsip kesatuan.

- Ruang kosong.

1) Interval Tangga Rupa sebagai Alat Menata Seni dan Desain

Interval tangga ialah jarak antara tingkatan pengulangan atau gradasi, yang

jika di dalam musik disebut tangga nada (not), dan pada bidang seni rupa dapat

disebut "tangga rupa". Interval tangga pada seni rupa terdiri dari interval-interval

tangga: raut, ukuran, arah, warna, value, testur, kedudukan, gerak, dan jarak.

Dengan menggunakan dasar tangga nada yang diterapkan pada tangga

rupa, maka kemudian secara terukur dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

a) Repetisi

b) Transisi

c) Kontras

2) Jenis-jenis Interval Tangga Unsur Rupa

a) Interval tangga bentuk raut.

Pada interval tangga bentuk raut terdiri atas raut garis, raut bidang, raut

gempal.

- Interval tangga raut garis.

Page 45: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

43

- Interval tangga bidang.

- Interval tangga gempal

b) Interval tangga ukuran

Ukuran bentuk apa saja (garis, bidang, gempal) terdiri dari panjang-pendek,

tinggi-rendah, besar-kecil. Antara dua ukuran yang bertentangan tersebut

dapat dibuat tujuh interval tangga ukuran.

c) Interval tangga arah.

Arah satu bentuk (garis, bidang, gempal) terdiri atas horizontal, diagonal, atau

vertikal, yang dari ketiga arah ini dapat dibuat 7 interval tangga. Antara arah

horizontal-diagonal dapat dibuat 2 arah yang menghubungkan, dan arah

diagonal-vertikal dapat dibuat 2 arah yang menyela.

d) Interval tangga warna.

Interval tangga warna dapat diambil dari lingkaran warna. Setiap warna yang

berkomplemen dapat dibuat 7 interval tangga warna, melewati dua arah yang

berbeda.

e) Interval tangga value.

Value terdiri dari value terang-value sedang/normal-value-gelap (tint-tone-

shade). Dari value terang sampai value gelap ini dapat disusun 7 interval

tangga value. Di antara value terang (tint) dan value sedang (tone) dapat

disusun 2 interval tangga, dan di antara value sedang (tone) dan value gelap

(shade) dapat disusun 2 interval tanga, sehingga terciptalah 7 interval tangga

value (gelap-terang), yang disebut juga skala value. Value warna dapat dibuat

sebagai berikut.

- Warna murni (hue murni) diletakkan pada value 5,

- Warna value ke 6 adalah hue murni ditambah sedikit pigmen putih,

selanjutnya warna value ke 7 dan ke 8 berangsur-angsur makin ditambah

pigmen putih,

- Warna value ke 4 adalah hue murni ditambah sedikit pigmen hitam,

selanjutnya warna value ke 3 dan ke 2 berangsur-angsur semakin ditambah

pigmen hitam.

Page 46: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

44

Gambar 1. 58. Tangga value warna

f) Interval tangga tekstur

Tekstur terdiri dari tekstur kasar-tekstur sedang-tekstur halus. Antara terstur

kasar sampai tekstur halus ini dapat disusun 7 interval tangga tekstur, yang

dapat digunakan sebagai penolong menyusun rupa untuk memperoleh

susunan yang selaras dari sisi tekstur, baik dari bentuk garis, bidang maupun

gempal.

g) Interval tangga jarak

Jarak terdiri dari sempit/dekat-sedang-jauh. Antara jarak sempit sampai

dengan jauh dapat disusun 7 interval tangga jarak, yang dapat digunakan

sebagai alat menata rupa untuk memperoleh keselarasan/irama dari sisi jarak,

apakah garis, bidang, atau pun gempal.

h) Interval tangga kedudukan dan gerak.

Kedudukan suatu bentuk pada suatu ruang dapat di atas, di tengah, atau di

bawah, atau pun dapat juga di kanan, di tengah atau di kiri.Kedudukan/posisi

dibagian kiri sampai kanan, atau atas sampai bawah dapat dibuat interval

tangga kedudukan dan gerak, yang dapat digunakan sebagai alat menata rupa

untuk memperoleh keselarasan/irama dari gerak.

3) Menata Irama Berdasarkan Tangga Rupa

Ada tiga kemungkinan “hubungan pengulangan” unsur-unsur seni/rupa

yang dapat membentuk jenis-jenis irama tertentu, yaitu repetisi, transisi, dan

oposisi.

Page 47: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

45

4) Irama Laras Tunggal/Monoton/Repetisi

Repetisi merupakan pengulangan paling sederhana dan paling mudah,

karena hanya ada satu perbedaan yaitu kedudukan. Repetisi atau ada yang

menyebut similarity (kesamaan) adalah suatu pengulangan dengan kesamaan total

secara ketat dari dimensi-dimensi: bentuk, raut, ukuran, arah, warna, value,

tekstur, gerak, dan jarak. Repetisi adalah suatu susunan dengan kesamaan

ekstrem. Efek yang ditimbulkan: rapi, tenang, resmi, berwibawa, terdapat efek

kaku, statis, dan monoton, sehingga berkesan menjemukan.

Gambar 1. 59. Susunan repetisi Sumber: Nirmana, 2009

Arah gerak pengulangan yang membentuk garis semu bisa bebas kemana

pun, tetapi irama jenis tepetisi menekankann keteraturan ketat, dengan arah

horizontal, vertikal, atau diagonal, yang jika lebih dari satu garis semu selalu

diulang ketat dengan arah sejajar. Berikut ini beberapa contoh susunan repetisi

bentuk raut garis yang mengambil garis nomor 1 pada interval tangga garis (garis

lurus) yang akan membentuk garis semu diantaranya adalah:

Bentuk raut yang hanya satu buah yang

berarti tidak berulang, bisa dikatakan

tidak memiliki irama.

Bentuk raut berulang walau jumlahnya

sedikit telah memiliki irama meskipun

tampak kaku, dan semakin banyak

diulang semakin ritmis

Page 48: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

46

Bentuk raut berulang membentuk garis

semua yang berimajiner. Garis semu

berulang membentuk irama tertentu

yang menjadi ciri dari karya seni itu.

5) Irama Laras Harmonis/Transisi

Transisi merupakan pengulangan dengan perubahan-perubahan dekat

(variasi-variasi dekat) atau pengulangan dengan pergantian (alternasi) dan

menghasilnya suatu harmoni. Harmoni diartikan sebagai kombinasi dari obyek-

obyek yang memiliki kemiripan dalam satu atau beberapa hal. Harmoni dapat

dicapai dengan mengadakan pengubahan-pengubahan dekat (transisi) satu atau

beberapa unsur rupa tersebut di atas. Pemecahan masalah terhadap penyusunan

bentuk raut yang saling tidak ada hubungan dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

a) Memberi jembatan dengan interval tanga raut atau gradasi raut pada bentuk

raut yang berbeda tersebut.

b) Mengulang-ulang bentuk raut yang berbeda tersebut sehingga tercipta suatu

irama yang menyelaras kontras raut tersebut dengan laras kontras raut.

Menyusun suatu bentuk (garis/bidang/gempal) dengan dua atau tiga

interval tangga unsur rupa yang saling berdekatan yang berarti menyusun bentuk-

bentuk yang memiliki kemiripan, misalnya menyusun bentuk raut nomor 1 dan 2,

nomor 4 dan 5, atau nomor 2, 3, dan 4, (pada interval tangga bentuk raut) disebut

susunan secara transisi.

Gambar 1. 60. Interval tangga raut garis lurus

Sumber :Nirmana, 2009

Page 49: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

47

Menyusun bentuk-bentuk dengan kecenderungan mirip digolongkan

sebagai susunan secara transisi dengan perubahan dekat. Macam-macam susunan

transisi bisa transisi bentuk raut, transisi ukuran, transisi arah, transisi warna,

transisi value, transisi tekstur, transisi gerak, atau transisi jarak, bisa transisi satu,

beberapa atau seluruh unsur. Berikut ini beberapa contoh transisi pada raut bidang

segi empat, transisi tersusun berdasar perubahan ukuran, warna, jarak, gerak,

kedudukan dari raut bidang.

Gambar 1. 61. Transisi pada raut bidang segi empat Sumber : Nirmana, 2009

6) Irama Laras Kontras

Laras kontras atau transisi oposisi merupakan jenis irama dengan gerak

pengulangan dalam kekontrasan-kekontrasan atau pertentangan-pertentangan

secara teratur, runtut, terus menerus, bak sebuah aliran yang mengalir penuh

vitalitas. Kontras memberi penekanan yang menghidupkan desain, memberi

greget, memberi gairah yang dinamis pada desain. Kontras selalu terjadi dan ada

setiap hari, misalnya objek besar-kecil, panjang-pendek, tinggi-rendah, jauh-

dekat, vertikal-horizontal, dan lain-lain.

Page 50: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

48

Gambar 1. 62. Menjembatani kontras dengan gradasi

Sumber :Nirmana, 2009

Untuk mendapatkan irama kontras dapat dilakukan dengan:

- membuat pengulangan-pengulangan kontras;

- memberi jembatan kontras dengan gradasi.

Berikut ini adalah contoh susunan raut dengan irama oposisi yang

kekontrasannya dapat dilembutkan dengan adanya pengulangan bentuk raut,

pengulangan ukuran, pengulangan arah, gradasi ukuran, gradasi arah.

Gambar 1. 63. Susunan raut garis dengan irama oposisi Sumber : Nirmana, 2009

d. Proporsi dan Skala

1) Proporsi

Proporsi merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh

keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan

Page 51: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

49

perbandingan-perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah

perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden

Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam

karya seni rupa hingga karya arsitektur.

Dengan adanya proporsi atau perbandingan supaya ada perbandingan yang

ideal sebagai alat menciptakan karya seni yang menarik / serasi.Misalnya,

membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran kursi dengan meja, ukuran

objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek dengan objek lainnya.

Karya seni yang tidak proporsional tampak tidak menarik dan kelihatan janggal.

Untuk itu dalam penciptaannya harus dibuat sesuai dengan proporsi yang

sebenarnya.

a) Proporsi bentuk raut dan proporsi ruang

Ruang merupakan tempat dimana bentuk raut berada. Ruang dapat

berbentuk dwimatra maupun trimatra. Proporsi bentuk raut ataupun proporsi

ruang berkaitan erat dengan ukuran, dimana proporsi ideal pada umumnya

dinyatakan dengan ukuran yang bersifat matematis. Namun sifat matematisnya ini

hanya sebagai pengarah saja karena yang dibuat adalah karya seni maka rasa lebih

banyak berperan di sini.

b) Fibonachi spiral

Fibonacci spiral atau sering disebut juga golden spiral adalah bentuk spiral

yang terkenal untuk komposisi seni. Bentuk spiral ini (ilustrasi di bawah) banyak

terdapat di alam misalnya keong, bunga, dan lain-lain. Bentuk spiral terlihat

sangat alami dan enak dipandang.

Gambar 1. 64. Fibonachi spiral

Page 52: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

50

Sebuah Fibonacci spiral mendekati spiral emas menggunakan busur

seperempat lingkaran tertulis dalam kotak integer Fibonacci-nomor sisi,

ditampilkan untuk ukuran persegi 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, dan yang paling besar

adalah 34.

c) Proporsi din

Dasar proporsi din adalah bentuk bujur sangkar sebagai ukuran

panjangnya 1 : 1,414 (A:B). Proporsi lebih panjang atau lebih pendek dianggap

tidak proporsional.

Pada gambar “dasar pembuatan proporsi din” dapat dilihat bahwa bentuk

bujur sangkar adalah sisi A. Untuk membuat garis diagonal kemudian lingkaran

sampai memotong perpanjangan salah satu sisi bujur sangkar dan sisi bujur

sangkar dan inilah sisi panjang proporsi din (B), lebarnya adalah sisi bujur

sangkar tersebut (A).

Gambar 1. 65. Dasar pembuatan proporsi din

d) Proporsi antara bentuk raut dan ruang

Proporsi/perbandingan ukuran antara bentuk raut dan ruang di tempat di

mana bentuk raut tesebut berada, tidak ada ukuran yang pasti.

e) Proporsi antara bentuk raut dalam ruang

Setiap bentuk mempunyai ukuran, bisa besar-kecil, panjang-pendek,

tinggi-rendah dan lain sebagainya. Unsur bentuk dapat berupa titik, garis, bidang,

gempal dan setiap bentuk tentunya mempunyai raut pelbagai macam bentuknya.

Proporsi sangat erat kaitannya dengan masalah ukuran dalam hal ini ukuran dari

bentuk maupun rautnya. Perpaduan antar unsur-unsur pada nirmana dwimatra

Page 53: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

51

raut, ukuran, arah, warna, value, tekstur, kedudukan, jarak dan lain sebagainya

akan menghasilkan kesan diantaranya adalah repetisi, transisi, dan oposisi.

Gambar 1. 66. Susunan proporsi garis

Gambar 1. 67. Susunan proporsi bidang

Gambar 1. 68. Susunan proporsi gempal

Susunan bentuk dengan sebagian ukuran besar dan satu ukuran kecil atau

juga sebaliknya akan menarik perhatian dan menghasilkan suatu dominasi.

Gambar 1. 69. Susunan proporsi dengan dominasi

f) Proporsi warna.

Untuk mendapatkan komposisi warna sebanding dengan luasannya, dapat

menggunakan acuan percobaan newton:

- keluasan warna kuning adalah 3 bagian.

- keluasan warna merah adalah 5 bagian.

- keluasan warna biru adalah 8 bagian.

Page 54: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

52

2) Skala

Skala merupakan perubahan ukuran tanpa merubah perbandingan panjang,

lebar atau pun tinggi. Tujuan adanya skala pada suatu karya dwimatra

memberikan kesan luas, jauh, sedang, sempit, dan dekat.

Skala merupakan salah prinsip dalam keindahan bentuk karya seni. Skala

erat kaitannya dengan proporsi.

Gambar 1. 70. Perbandingan skala ukuran raut bidang persegi empat

Dari gambar di atas terlihat bahwa pada ukuran bidang dengan

perbandingan panjang dan lebar adalah 1:1. Untuk ukuran real dari panjang 2 dan

lebar 2, maka ketika bidang dikecilkan dengan perbadingan panjang dan lebar

tetap 1:1 dengan ukuran realnya panjang 1 dan lebar 1 dan begitu juga sebaliknya

jika ukuran dibesarkan.

Perubahan Skala tidak hanya pada pebandingan ukuran panjang/lebar/

tinggi pada obyek itu sendiri namun juga perbandingan ukuran terhadap obyek-

obyek sekitarnya.

4. Bitmap

Gambar bitmap, yang sering juga disebut sebagai gambar raster,

merupakan gambar yang dibentuk dari grid-grid warna. Grid ini adalah elemen

dasar dari sebuah gambar yang disebut pixel atau picture elements. Saat Anda

hanya memanipulasi gambar ini, proses yang terjadi sebenarnya adalah Anda

hanya mengedit lokasi piksel-piksel ini, bukan mengedit bentuk kurvanya.

Gambar bitmap sangat umum digunakan pada media elektronik, fotografi

atau digital painting. Mode ini sangat tergantung pada tingkat resolusi atau

Page 55: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

53

kepadatan grid pikselnya.Sebagai contoh anda dapat melihat pada perbandingan

pembesaran objek bitmap ini.

Gambar 1. 71. Bitmap/raster dan Pembesaran Objek

Bitmap sebenarnya merupakan nilai-nilai koordinat yang menentukan

tampilan objek secara individual pada setiap pikselnya. Bitmap dapat dikatakan

sebagai kesatuan atau kumpulan piksel (array of pixels) yang membentuk sebuah

ilusi image.

Gambar 1. 72. Data Bitmap

Ciri-ciri bitmap sebagai berikut:

a. Tersusun oleh sebaran titik-titik yang disebut pixel (picture element) beragam

warna. Pixel sendiri tersebar dalam grid.

b. Bersifat resolution dependent artinya kualitas gambar tergantung pada

resolusi, semakin besar resolusinya gambar yang dihasilkan semakin baik.

c. Sebuah gambar bitmap yang diperbesar melebihi ukuran normalnya akan

tampak kasar (pecah-pecah).

d. Cocok untuk pembuatan gambar dengan warna yang komplek.

Page 56: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

54

e. Gradasi warna nyata enak dipandang.

f. Mampu menyimpan gambar dengan format: JPG, JPEG, BMP, TIFF, PCK,

dan PNG.

g. Cocok dipakai untuk gambar-gambar dengan efek bayangan (shading) yang

halus.

h. Dapat ditambahkan efek khusus tertentu sehingga dapat membuat objek

tampil sesuai keinginan.

i. Space penyimpanan lebih besar.

Aplikasi pengolah gambar bitmap antara lain Microsoft Photo Editor,

Adobe Photoshop, Paint, Corel Photo Paint.

a. Microsoft Photo Editor/Microsoft Office Picture Manager.

Aplikasi manipulasi gambar untuk Windows 97–XP. Program ini telah

digantikan oleh Microsoft Office Picture Manager, walaupun beberapa fitur

Photo Editor tidak terdapat dalam Picture Manager.

b. Adobe Photoshop

Perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk

pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak

digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap

sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah

gambar.

c. Corel Photo Paint:

Perangkat lunak buatan Corel yang dikhususkan untuk pengeditan

foto/gambar dan pembuatan efek seperti Adobe Photoshop.

d. Paint

Fasilitas yang disediakan Windows untuk pengolahan gambar.

5. Vektor

Gambar vektor merupakan gambar digital yang berbasiskan persamaan

perhitungan matematis. Gambar vektor umumnya berukuran lebih kecil bila

dibandingkan dengan gambar bitmap. Beberapa format gambar vektor di

antaranya: .CDR, .AI, .SVG, .EPS, dan lain-lain .Gambar vektor menggabungkan

Page 57: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

55

titik dan garis untuk menjadi sebuah objek, sehingga gambar tidak menjadi pecah

biarpun diperbesar atau diperkecil, tidak seperti gambar Bitmap.

Gambar bertipe vektor terbentuk dari garis dan kurva hasil dari perhitungan

matematis dari beberapa titik, sehingga membentuk suatu objek gambar.Vektor

menampilkan sebuah gambar berdasarkan perhitungan koordinat geometris

gambar tersebut.Tampilan gambar vektor, walaupun bersifat relatif lebih kaku

daripada tampilan bitmap, kualitasnya tidak bergantung kepada resolusi gambar.

Gambar tipe ini bisa diubah-ubah ke berbagai ukuran dan juga dapat

dicetak pada tingkat resolusi sebesar apapun tanpa kehilangan detil dan ketajaman

gambar. Tampilan vektor merupakan pilihan terbaik ketika harus menampilkan

gambar-gambar yang harus bisa mempertahankan ketajaman garis ketika

ukuranya diubah. Ketika bekerja dengan gambar vektor, kita akan mengedit objek

berdasarkan perhitungan matematisnya.

Karena monitor menampilkan gambar dengan cara menggunakan jaringan

titik, maka kedua macam tipe gambar (bitmap dan Vektor) akan diperlihatkan

sebagai pixel pada layar monitor. Begitu juga ketika kita hendak menampilkan

gambar Vektor ke suatu halaman web, di mana kita harus melakukan export

gambar Vektor tersebut ke format yang di dukung oleh browser (JPG, GIF, PNG,

dll). Sifat gambar vektor yang telah diexport tersebut otomatis berubah menjadi

tipe bitmap/raster, meskipun dibuat dengan program/software penghasil gambar

Vektor.

Berbeda dengan bitmap, vektor grafik merepresentasikan gambarnya tidak

dengan menggunakan pixel, tetapi dengan kurva dan garis yang didefinisikan

dalam persamaan matematis yang disebut vektor. Misal untuk menggambar

lingkaran maka didefinisikan persamaan matematis darilingkaran sehingga

membentuk garis pembatas lingkaran. Di dalam garis pembatas tersebut diberi

warna sehingga terbentuklah lingkaran. Kedua cara perepresentasian gambar

tersebut mempunyai kekurangan dan kelebihan masing masing. Pada gambar

bitmap sangat baik digunakan untuk merepresentasikan gambar yang sangat

kompleks dan detail. Tetapi kekurangannya adalah ukuran filenya tergantung dari

ukuran gambar dan resolusinya.

Page 58: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

56

Gambar 1. 73. Perbedaan Gambar Vektor Dan Gambar Bitmap

Banyak aplikasi untuk pengolahan gambar vektor, diantaranya:

a. CorelDraw

Adalah editor grafik vektor yang dikembangkan oleh Corel, sebuah

perusahaan perangkat lunak, yang bermarkas di Ottawa, Kanada.

b. Adobe Illustrator.

Adalah program editor grafis vektor terkemuka, dikembangkan dan

dipasarkan oleh Adobe Systems.

c. Macromedia Freehand

Adalah aplikasi komputer untuk membuat grafik vektor 2 dimensi

(penggunaan lambang geometris seperti titik, garis, lengkungan dan poligon

untuk merepresentasikan gambar, dikenal dengan pemodelan geometris)

diorientasikan untuk pasar pemasaran desktop professional. Telah tersedia

untuk Microsoft Windows dan Mac OS X.Macromedia FreeHand dapat juga

untuk membuat banner, vektor, brosur, dan undangan.

Berikut adalah tabel perbedaan antar vektor dan bitmap:

Tabel 1. 1. Perbedaan antar vektor dan bitmap

Vektor Bitmap

Disusun oleh objek geometris

yang dibuat berdasarkan

perhitungan matematis

Disusun oleh objek yang disebut

pixel

Sifatnya resolution independent Sifatnya resolution dependent atau

dipengaruhi resolusi

Pengaruh perbesaran tidak pecah Pengaruh perbesaran pecah, blur dan

rusak jika melewati batas toleransi

tampilan

Page 59: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

57

Ukuran penyimpanan relatif kecil Ukuran penyimpanan relatif besar

Digunakan untuk ilustrasi dengan

bentuk geometris sederhana,

warna solid atau gradasi tanpa

terlalu banyak variasi warna.

Cocok untuk logo dan jenis desain

yang mengandalkan kesederhanaan

bentuk. Digunakan untuk gambar

kompleks, berupa ragam warna dan

bentuk yang beraneka, seperti foto

dari hasil bidikan kamera.

Format penyimpanan bisa berupa

AI, CDR, FH, EPS

Format penyimpanan PSD, TIFF,

JPEG, GIF, BMP, PNG

6. Produksi Media Komunikasi Grafis

a. Bahan dan Peralatan

Bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam membuat desain dan siap

dicetak adalah:

1) Pensil dan pena

Alat ini untuk membuat sket gambar (berwujud outline sket)

2) Scanner

Alat ini merupakan alat yang dipakai untuk membaca dokumen yang

tertulis/tergambar pada sebuah kertas, dengan cara melakukan pendeteksi

image pada kertas tersebut. Alat ini merupakan alat optis yang dapat

mengkonversikan citra seperti foto ke dalam bentuk digital supaya dapat

disimpan atau diubah di perangkat lunak.

3) Komputer (software Corel Draw, Photoshop)

Alat ini merupakan perangkat elektronik yang dapat dipakai untuk mengolah

data dengan perantaraan sebuah program dan mampu memberikan informasi

dan pengolahan tersebut. Jenis alat ini merupakan prasarana untuk

mempercepat proses desain. Pengerjaan melalui alat inilah yang dikatakan

proses mendesain atau produksi hingga desain komprehensif.

4) Printer

Alat ini merupakan perangkat output yang bekerja sebagai pencetak. Sebuah

printer mengeluarkan data yang terlihat pada layer komputer pada selembar

kertas. Adanya alat ini, karya desain akan terlihat seperti aslinya.

Page 60: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

58

5) Kertas

Kertas merupakan bahan untuk mencetak. Jenis kertas yang dibutuhkan

antara lain, kertas HVS 80 gram, inkjet paper 105 gsm, dan premium inkjet

glossy paper 150 g.

b. Perangkat Lunak untuk Mendesain Media Komunikasi Grafis

1) CorelDraw

Sebelum ke langkah-langkah pembuatan, berikut ini fasilitas/menu pada

CorelDraw yang sering digunakan dalam mendesain karya grafis.

Tabel 1. 2. Macam tool dan fungsinya

Tools Fungsi

Pick digunakan untuk memilih dan mengatur ukuran ,

memiringkan, dan melakukan rotasi terhadap suatu objek

Shape digunakan untuk mengedit suatu bentuk dari objek

yang digambar

Smudge Brush digunakan untuk mengubah sebuah objek

vector dengan menggeser kursor mengenai garis tepi

objek tersebut

Roughen brush digunakan untuk mengubah objek vector

dengan cara menggeser kursor mouse disepanjang garis

tepi objek

Free transform digunakan untuk mengubah

bentuksebuah objek menggunakan rotasi bebas, rotasi

sudut, skala, dan kemiringan.

Crop digunakan untuk menghilangkan area yang tidak

diinginkan pada sebuah objek

Knife digunakan untuk memotong objek

Eraser berfungsi untuk menghilangkan area dari gambar

yang dibuat

Virtual segmen delete berfungsi untuk menghapus bagian

dari objek diantara objek yang saling berpotongan

Zoom berfungsi untuk mengubah tingkat pembesaran

dalam jendela penggambaran

Hand berfungsi mengontrol letak objek, dimana bagian

dari gambar tersebut tidak tampak pada jendela

penggambaran

Freehand digunakan untuk menggambar sebuah garis

tunggal dan kurva

Bezier digunakan untuk menggambar sebuah segmen

Page 61: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

59

kurva dalam sekali gambar melalui bentuk titik

Artistic media menyediakan fasilitas brush, sprayer,

calligraphic, dan pressure

Pen digunakan untuk menggambar sebuah segmen kurva

dalam sekali gambar melalui bentuk garis

Polyline digunakan untuk menggambar garis dan kurva

dalam bentuk yang terlihat

3 point curve digunakan untuk menggambar sebuah

objek kurva dengan mendefinisikan awal, akhir, dan titik

tengahnya

Interactive connector digunakan untuk menggabungkan

dua objek dengan sebuah garis penghubung

Dimension digunakan untuk menggambar garis secara

horizontal, vertical, dimiringkan, atau dimensi siku-siku

Smart fill berfungsi untuk membuat sebuah objek dari

area yang dilingkupi dua objek atau lebih dan kemudian

memberikan warna ke objek tersebut

Smart drawing berfungsi untuk mengkonversi gambar

yang dibuat dengan gerakan tangan ke bentuk basic shape

dan smooted curve

Rectangle digunakan untuk menggambar bentuk bujur

sangkar dan persegi empat

3 point rectangle digunakan untuk menggambar bentuk

bujur sangkar atau persegi empat melalui titik sudut

Ellipse digunakan untuk menggambar bentuk elip dan

lingkaran

3 point ellipse digunakan untuk menggambar bentuk elip

dan lingkaran dari sebuah titik sudut

Polygon diguankan untuk menggambar bentuk segi

banyak yang simetris atau bentuk bintang

Star digunkan untuk menggambar bentuk bintang yang

sempurna

Complex star digunakan untuk menggambar

bentukbintang yang lengkap dan memiliki sisi yang

saling berpotongan

Graph paper digunakan untukmenggambar bentuk

jaringan garis yang serupa di atas kertas bergaris

Spiral digunakan untuk menggambar bentuk spiral yang

simetris dan bersifat logaritma

Basic shape menyediakan berbagai pilihan bentuk dasar,

termasuk hexagram, smiley face, dan segitiga sama sisi

Arrow shape dapat digunakan untuk membuat gambar

panahdalam berbagai bentuk, arah, dan berbagai bentuk

ujung panah

Flowchart shape digunakan untuk menggambar symbol –

Page 62: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

60

simbol flowchart

Banner shape digunakan untuk menggambar bentuk pita

dan bentuk ledakan

Callout shape digunakan untuk menggambar callout dan

label

Text digunakan untuk mengetikkan kata-kata secara

langsung di atas layar seperti teks artistic dan paragraph

Interactive blend digunakan untuk memadukan dua objek

Interactive contour digunakan untuk membuat bentuk

garis luar dari objek yang dipergunakan

Interactive distortion memberikan fasilitas push atau full

distortion, zipper distortion, atautwister distortion yang

dapat digunakan pada objek yang diinginkan

Interactive drop shadows berfungsi untuk memberikan

efek bayangan terhadap objek

Interactive envelope digunakan untuk mengubah bentuk

sebuah objek dengan menggeser titik-titik dari objek

yang dikenakan

Interactive extrude digunakan untuk membuat suatu

kedalaman pandangan dari sebuah objek

Interactive transparency dapat digunakan untuk

memberikan efek transparan yang interaktif terhadap

suatu objek vector maupun objek gambar

Eyedropper digunakan untuk memilih dan

menggandakan properties dari sebuah objek, seperti

warna, ketebalan garis, ukuran, dan efek dari sebuah

objek dalam jendela gambar

Paintbucket digunakan untuk memakai semua properties

suatu objek seperti warna, ketebalan garis, ukuran, efek

dari sebuah objek dalam layar gambar setelah semua

pilihan tersebut dilakukan dengan tooleyedropper

Outline digunakan untuk melakukan pengaturan terhadap

properties sebuah garis seperti bentuk, ukuran dan

lainnya

Outline color digunakan untuk memberikan memberikan

warna pada sebuah garis

No outline digunakan menghilangkan garis tepi dari

sebuah objek

Point outline digunkan untuk memberikan ukuran

ketebalan dari garis tepi mulai dari ukuran ½, 1, 2 dan

seterusnya

Fill digunakan untuk mengatur properties dari pengisian

warna terhadap suatu objek

Fill color berfungsi untuk memberikan warna solid terhadap suatu objek yang diinginkan

Page 63: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

61

Fountain fill dialog berfungsi untuk memberikan warna

dalam bentuk gradasi kepada suatu objek

Pattern fill dialog berfungsi untuk memberikan berbagai

macam bentuk pola terhadap suatu objek

Texture fill dialog digunakan untukmemberikan tekstur

tertentu kepada suatu objek gambar yang dinginkan

Postscript fill dialog digunakan untuk memberikan efek

tekstur yang dibuat dengan bahasa postscript pada seuatu

objek

No fill berfungsi untuk menghilangkan isi warna dari

suatu objek

Interactive fill digunakan untuk memberikan berbagai

macam bentuk fill pada objek

Interactive mesh akan membentuk mesh grid ke dalam

sebuah objek. Tiap grid memiliki titk pertemuan antara

garis yang dapat diberikan warna yang berbeda-beda

pada tiap grid-nya.

a) Weld

Weld adalah fasilitas pada Coreldraw yang memungkinkan anda untuk

mengombinasikan dua atau lebih objek kurva menjadi satu objek satu kurva

dengan satu garis tepi. Adapun cara menggunakannya adalah:

- Tekan shift pilih objek tujuan, kemudian pilih objek sumber.

- Klik arrange-shaping-trim, atau klik pada tombol trim . Pada property

bar.

Gambar 1. 74. Sebelum dan Sesudah Dilakukan Weld

b) Trim

Trim akan membuat objek kurva dengan menghilangkan bagian objek yang

tertimpa objek lainnya. Sebelum anda melakukan trim, sebaiknya tentukan

terlebih dahulu objek mana yang akan di trim (objek tujuan) dan objek mana

yang akan digunakan untuk melukan trim (objek sumber). Caranya:

- Tekan shift pilih objek tujuan, kemudian pilih objek sumber.

- Klik arrange-shaping-trim, atau klik pada tombol trim . Pada property

bar.

Page 64: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

62

Gambar 1. 75. Ketika Di-Trim Objek RectangleTerpotong Sesuai Bentuk Circle

c) Intersect

Dengan intersect anda dapat membuat objek baru sesuai dengan bentuk

perpotongan antara dua objek atau lebih. Adapun cara menggunakannya

adalah:

- Pilih objek dengan menekan shift.

- Klik arrange-shaping-intersect atau menekan tombol intersect pada

properti bar.

d) Simplify

Simplify digunakan untuk melakukan pemotongan pada objek tanpa harus

menentukan objek sumber dan objek tujuan. Cara menggunakannya adalah:

- Pilih dua atau lebih objek yang diinginkan.

- Klik arrange-shaping-simplify atau dengan menekan tombol simplify

pada properti bar.

Gambar 1. 76. Sebelum dan Sesudah Dilakukan Simplify

e) Front Minus Back

Tools ini berfungsi untuk memotong area objek yang berada di depan objek

lainnya dengan objek di belakang sebagai pemotongnya. Untuk

melakukannya, ikuti langkah berikut:

- Pilih dua objek yang saling bertumpukan tetapi memiliki area

perpotongan.

- Klik arrange-shapping-front minus back. Atau dengan menekan front

minus back di properti bar.

Page 65: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

63

Gambar 1. 77. Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Proses Front Minus Back

f) Back Minus Front

Berbeda dengan sebelumnya tools ini akan memotong objek yang berada di

bawah objek lain dengan objek diatasnya sebagai pemotongnya. Untuk

melukanya ikuti langkah berikut:

- Pilih dua objek yang saling bertumpukan dan memiliki area perpotongan..

- Klik arrange-shaping-back minus front atau dengan mengklik tombol

back minus front pada properti bar.

Gambar 1. 78. Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Back Minus Front

g) Create A New Object That Surrounds The Selected Objects

Tools ini akan membuat sebuah objek baru, bedasarkan hasil kombinasi

antara dua atau lebih objek tanpa harus menghapus objek lainnya. Untuk

melakukannya ikuti langkah berikut:

- Pilih objek yang saling berpotongan.

- Klik pada tombol create a new object that surrounds the selected

objects pada properti bar.

Gambar 1. 79. Dua Objek Dan Objek Baru Hasil Kombinasi

h) Menempatkan Teks Pada Path

Anda dapat menambahkan Artistic Text dan menempatkannya ke sepanjang

garis dari objek terbuka seperti objek garis (Line) atau obejek tertutup seperti

square. Namun untuk Paragraph text hanya bisa ditambahkan pada objek

Page 66: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

64

garis saja. CorelDraw menempatkan teks pada path sebagai objek sehingga

anda masih dapat memisahkan teks pada path-nya. Ketika Anda memisahkan

kedua objek teks akan tetap menggunakan bentuk sebelum ditempelkan pada

path. Untuk menambah Teks sepanjang Path, gunakan langkah berikut:

- Pilih Path menggunakan Pick tool

- Klik Text > Fit text to path. Maka kursor teks akan masuk ke dalam path.

Jika path terbuka maka kursor teks akan diletakkan pada awal. Jika path

tertutup kursor teks akan dimasukkan ke tengah.

- Ketikkan teks sepanjang Path tersebut.

Gambar 1. 80. Menambah Teks Pada Path

i) Mengimpor Gambar

Anda dapat mengimpor gambar ke dalam CorelDraw secara langsung atau

dengan membuat link gambar tersebut pada file di luar. Ketika Anda

melakukan Link terhadap file gambar di luar, perubahan pada file aslinya

akan secara otomatis mengubah file yang telah diimpor juga.

Untuk melakukan impor terhadap gambar, lakukan langkah sebagai berikut:

- Klik File > Import.

- Carilah file gambar yang ingin anda import

- Pilih file tersebut. Jika Anda ingin mengubah Link terhadap file tersebut,

aktifkan pilihan Link Bitmap externally.

- Klik tombol Import.

- Pada halama CorelDraw, klik pada posisi dimana gambar ingin diletakkan.

Jika Anda menginginkan posisi gambar pada tengah halaman, tekan

tombol Enter.

Page 67: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

65

2) Photoshop

Tabel 1. 3. Tombol untuk seleksi

Tombol Ilustrasi

Rectangular Marquee,

Elliptical Marquee,

Single Row Marquee,

Single Column Marquee,

berfungsi untuk menyeleksi objek dengan

pola persegi empat, ellips, baris tunggal

dan kolom tunggal

Move, berfungsi untuk memilih

layer dan memindah area seleksi.

Lasso untuk membuat area seleksi

dengan pola bebas.

Polygonal Lasso untuk membuat

area seleksi dengan pola polygon.

Magnetic Lasso untuk membuat

area seleksi berdasarkan tonal warna.

Quick Selection untuk membuat area seleksiberdasarkan tebal warna yang

terpilih oleh ujung kuas mouse.

Magic Wand untuk mebuat area

seleksi berdasarkan warna warna yang

sejenis.

Cara mengatur ukuran gambar adalah:

a) Buka file yang akan diatur.

b) Klik menu Image > Image Size, akan tampil kotak dialog Image Size.

Page 68: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

66

Gambar 1. 81. Kotak Dialog Mengatur Ukuran Gambar

Untuk merubah ukuran kanvas, caranya adalah:

a) Buka file gambar, klik menu Image > Canvas Size.

b) Akan tampil kotak dialog Canvas Size.

Gambar 1. 82. Kotak Dialog Pengaturan Ukuran Kanvas

c) Atur ukuran kanvas menggunakan Width dan Height, klik OK.

Gambar 1. 83. Hasil Setelah Pengaturan Kanvas

Tool untuk mentransformasi gambar di dalam layer tertentu. Edit >

Transform.

a) Scale, untuk merubah besar kecilnya suatu gambar.

Page 69: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

67

b) Rotate, untuk memutar gambar.

c) Skew, distrorsi, perspektif, warp, untuk merubah bentuk gambar sesuai

keinginan kita.

d) Palet

Berisi tentang informasi mengenai image atau gambar yang dikerjakan, yang

mencakup Layer, History, Navigator, Color dan lain sebagainya. Palet dapat

ditampilkan atau disembunyikan dengan membuka menu Windows dan klik

pada pallet yang akan ditampilkan atau disembunyikan.

3) Pembuatan Logo

Model dasar untuk logo harus dibuat dengan tujuan agar logo yang dibuat

mudah untuk dikembangkan. Anda dapat membuat berbagai model dasar logo

seperti kotak, bulat, bentuk oval, segitiga, ataupun bentuk bentuk lainnya. Untuk

membuatnya, ikuti langkah berikut:

a) Klik flyout objek dan plih polygon tool

b) Tekan tombol Ctrl kemudian klik dan drag sehingga membentuk gambar

polygon dan masukan jumlah sisi polygon pada kotak isian di Property

barsebanyak 5.

c) Kemudian pilih Pick tool dan klik pada objek polygon yang dibuat. Klik

Arrange> Align and Distrbute> Center to Page. Tujuan agar objek berada

tepat di tengah halaman dan memudahkan untuk dilakukan edit.

Gambar 1. 84. Membuat Bentuk Dasar Logo Berbentuk Polygon 5 Sisi

d) Buatlah Guideline untuk tiap sudut dari polygon tersebut sebagai garis bantu

untuk memodifikasi bentuknya secara tepat.

Page 70: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

68

Gambar 1. 85. Memberikan Guidline Sebagai Bantuan Memodifikasi

e) Klik flyout Shape Edit dan pilihShape tool pilih gambar

dasar logo yang dibuat.

f) Pilih titik yang terdapat di tengah sisi kemudian drag ke dalam mengikuti

garis Guideline sesuai dengan jarak yang diinginkan dan tambahkan sebuah

Guideline yang menyentuh dua titik yang berbentuk sisi polygon.

Gambar 1. 86. Titik yang Ditarik Berada Di Tengahsegmen Garis Polygon

g) Lakukan seleksi pada titik yang ditarik dengan ditambah dengan dua titik

dikiri dan dikanannya dan klik Convert Line to Curve pada properti bar.

Buatlah lengkungan dengan menyeret sisi di kanan dan di kiri titik tengah

segmen garis sehingga terbentuk seperti Gambar 1.87.

Gambar 1. 87. Membuat Lengkungan Pada Sisi kiri Dan Kanan Titik Yang Ditarik

h) Kini Anda telah memiliki bentuk dasar model logo seperti bentuk bunga yang

simetris. Kemudian hapus semua Guideline yang telah Anda buat.

i) Membuat Teks Logo:

- Pilih Allipse tool, tekan Ctrl dan mulailah membuat bentuk elips dan

sesuaikan ukurannya.

Page 71: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

69

- Aktifkan Dinamic Guides kemudian letakkan objek Ellips tepat di tengah-

tengah objek dasar logo. Anda bisa menggunakan Guideline vertikal dan

horizontal sebagai bantuan.

- Klik Text tool , letakkan pointer pada sisi atas dari lingkaran yang

dibuat. Masukkan teks yang diinginkan dan sesuaikan posisi teks simetris

seperti pada gambar berikut.

Gambar 1. 88. Memberikan Teks Yang Mengikuti Bentuk Lingkaran

- Aturlah jarak antara teks dan garis lingkaran dengan mengatur nilai pada

kotak Distance from path di Property Bar.

- Selanjutnya klik Arrange> Break Text apart untuk memisahkan teks

dengan lingkaran agar tidak mempengaruhi teks yang dibuat.

Gambar 1. 89. Memberikan Jarak Teks Dengan Lingkaran Serta Memisahkannya

- Tekan Shift, pilih objek pertama, yaitu lingkaran, dan objek kedua, yaitu

logo dasar. Kemudian klik tombol Simplify untuk melakukan pemotongan

pada bagian tengah logo.

Kini Anda telah mendapatkan gambar dasar logo yang berlobang di tengah

dan teks di dalam logo tersebut.

4) Menyisipkan Gambar pada Logo

Sekarang Anda akan membuat sebuah objek gambar untuk mengisi bagian

tengah logo yang kosong. Untuk membuatnya, ikuti langkah berikut:

Page 72: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

70

a) Klik File> Import, kemudian masukkan gambar bitmap ke dalam halaman

gambar.

b) Pilih gambar yang diimpor dan lakukan trace. Klik Bitmaps>

Tracebitmap>Logo. Kemudian masukan nilai Smoothing= 20 , bar slider

Detail letaknya maksimum, ColorsMode= RGB dengan Number of Colors=

28, dan aktifkan pilihan Delete Original Image.

c) Buatlah sebuah lingkaran tepat berada di tengah dalam logo dengan ukuran

lebih kecil dari lobang logo menggunakan Ellipse tool. Jangan lupa menekan

tombol Ctrl selama menggambar.

Gambar 1. 90. Gambar Bitmap yang Di-Trace Dan Penambahan Lingkaran

Di Tengah Logo

d) Pilih gambar bitmap hasil trace, klik Effects > Powerclip> Place Inside

continer. Arahkan pointer pada lingkaran yang dibuat di tengah bagian dalam

logo. Klik pada sisi lingkaran tersebut. Hasil gambar akan berada dalam

lingkaran yang dibuat.

Gambar 1. 91. Objek Gambar Telah Dimasukan Di bagian Tengah Dalam Logo

5) Memberi Efek dan Warna

a) Klik pada gambar dasar logo yang berbentuk bunga, kemudian berikan warna

Cyan yang terdapat pada Color Pallete. Pilih teks dan beri warna White.

Page 73: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

71

Gambar 1. 92. Memberikan Warna Pada Gambar Dasar Logo dan Teksnya

b) Pilih gambar dasar logo yang berwarna Cyan, kemudian klik Edit>

Duplicate. Jangan lupa mengatur offset duplikat menjadi 0.

c) Pilih hasil duplikat , klik Arrange> Order> To BackOf Layer atau tekan

tombol Shift+Page Down. Tujuannya untuk meletakkan gambar hasil

duplikat dibelakang objek aslinya.

d) Lakukan pembesaran gambar hasil duplikat dengan klik Arrange>

Transformation> Scale. Pada docker Transformation masukkan nilai Scale

menjadi 105% untuk vertikal dan horizontal. Pilih posisi tengah dan centang

pilihan Non-proportional. Tekan tombol Apply untuk mengakhiri.

Gambar 1. 93. Duplikat, Order,Dan Scale pada Logo Hasil Duplikat.

e) Tekan tombol Shift, pilih objek pertama berupa gambar logo dasar aslinya

dan objek kedua gambar logo dasar hasil duplikat. Klik Arrange> Shaping>

Simplify. Pilih gambar hasil duplikat dan beri warna biru pada Color Pallete.

Sehingga hasil akhir seperti gambar berikut.

Gambar 1. 94. Gambar Hasil Pemberian Warna Objek Shape di Tepi Logo

Page 74: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

72

Anda juga dapat memperindah logo yang dibuat dengan memberikan efek-

efek ertentu, misalnya efek interactive contour. Untuk menggunakannya, ikuti

langkah berikut:

a) Pilih gambar logo dasar yang berwarna Cyan.

b) Buka flyout Interaktif tool. Klik Interactife Contour tool. Pada Property Bar

klik tombol To Center, Contour Step=11, Contour Offset=0,05. Outline

Color= Blue, dan Fill color= Blue, sehingga hasilnya seperti gambar berikut.

Gambar 1. 95. Logo Diperindah Dengan Interaktif Contour Tool

6) Pembuatan Poster

Pembuatan poster menggunakan perangkat lunak CorelDraw, dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a) Buat lembar kerja baru di CorelDraw, kemudian atur Paper Type menjadi A3,

Portrait, Drawing Units menjadi centimeters.

Gambar 1. 96. Mengatur Paper Type

b) Klik Rectangle Tool > lalu drag di tempat lembar kerjanya.

Page 75: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

73

Gambar 1. 97. Rectangle Tool

c) Warnai kotak persegi yang akan dibuat background tadi menjadi warna

gradien antara Hijau & kuning. Caranya, klik persegi yang sudah dibuat tadi

> klik icon Fill (gambar ember tumpah) di ToolBox > Cari icon Fountain

Fill> klik iconnya.

Gambar 1. 98. Mewarnai background

d) Pada garis tepi dari objek persegi tersebut masih terlihat garis tipisnya. Untuk

itu hilangkan garis hitamnya agar terlihat lebih lembut.

Caranya, klik persegi tersebut > lalu klik outline tool > pilih No outline yang

ditandai dengan ikon tool berupa X.

Gambar 1. 99. Menghilangkan Garis Tepi

Page 76: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

74

e) Membuat replika orang di dalam poster:

- Pertama, buat 2 buah objek persegi dan lingkaran, dan tumpuk menjadi

satu.

Gambar 1. 100. Menumpuk dua objek

- Seleksi semua objek >lalu klik Front Minus Back, hasilnya seperti

ditunjukkan gambar di bawah ini.

Gambar 1. 101. Front Minus Back

- Buat objek tersebut menjadi melengkung. Klik objek > klik Shape Tool

(F10).

Gambar 1. 102. Membuat objek menjadi melengkung

- Klik sekali lagi objeknya >Convert Line To Curve, untuk membentuk

curve pada objek.

Page 77: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

75

Gambar 1. 103. Membentuk curve pada objek

- Duplikat objek yang sudah jadi tersebut, untuk membuat tangan dan kaki.

dengan cara: Klik objek > Klik Menu Arrange>Klik Transformation

>Klik Scale.

Gambar 1. 104. Menduplikat objek

- Perintah ini akan memunculkan jendela baru di sebelah kanan lembar kerja

Anda.

Gambar 1. 105. Jendela Baru

- Setelah itu klik objek yang dibuat tadi, terus ikuti langkah sesuai yang

ditunjukan pada gambar di bawah ini.

Page 78: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

76

Gambar 1. 106. Meng-klik objek yang telah dibuat

- Sehingga hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah ini.

Gambar 1. 107. Hasil

- Menambahkan objek lingkaran sebagai kepala orang.

Gambar 1. 108. Menambahkan lingkaran sebagai kepala

- Selanjutnya tinggal diberi warna.

Gambar 1. 109. Memberi warna

Page 79: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

77

- Gambar di bawah ini adalah hasil akhir setelah objek orang diberi

pewarnaan. Untuk hasil yang lebih halus, garis tepi dapat dihilangkan.

Gambar 1. 110. Hasil akhir pewarnaan objek

- Setelah diwarnai lalu kita duplikasi orangnya menjadi 3, dan warnai

manusianya dengan warna lain.

Gambar 1. 111. Menduplikasi objek

f) Selanjutnya buat latar belakang sebuah kota.

- Buat beberapa persegi yang bentuknya beda-beda dan setiap persegi harus

bersinggungan dengan persegi lainnya.

Gambar 1. 112. Membuat beberapa objek persegi

- Lakukan proses weld pada semua objek persegi berbentuk replika kota

tadi, agar terlihat menyatu menjadi satu. Caranya, seleksi semua objek >

klik icon Weld.

Page 80: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

78

Gambar 1. 113. Proses Weld

- Sekarang kita warnai gedung-gedungnya dengan Fountain Fill. perhatikan

pengisian warna pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. 114. Mewarnai gedung

- Ini adalah hasil akhir setelah objek orang diberi pewarnaan. untuk hasil

yang lebih halus, garis tepi dapat anda hilangkan.

Gambar 1. 115. Hasil akhir pewarnaan

Page 81: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

79

- Selanjutnya membuat awan, caranya sama seperti membuat kota.

Membuat objek > Weld objeknya > kemudian diberi warna.

Gambar 1. 116. Membuat awan

- Seleksi semua objek > klik icon Weld.

Gambar 1. 117. Proses weld semua objek

- Hasilnya akan seperti ini gambar di bawah ini, kemudian diberi warna.

Gambar 1. 118. Hasil weld dan pewarnaan

- Ini adalah hasil akhir setelah objek orang diberi pewarnaan. untuk hasil

yang lebih halus, garis tepi dapat dihilangkan dan selanjutnya diduplikasi

awannya menjadi 5.

Page 82: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

80

Gambar 1. 119. Hasil akhir

g) Membuat matahari:

- Buat objek sebuah lingkaran dan kemudian diberi warna Transparency.

dalam membuat lingkaran gunakan tombol shift sambil membuat

lingkaran dengan ellipse tool. Lalu diberi warna dengan Fountain Fill.

Gambar 1. 120. Membuat dan mewarnai objek lingkaran

- Setelah diberi warna, selanjutnya beri efek Transparency pada

mataharinya. Transparency Tool bisa ditemukan di icon group Blend

Tool. Tarik edge di objek lingkarannya yang akan diberi efek transparan

kemudian di-drag.

Gambar 1. 121. Efek Transparency

- Pindahkan gedung ke belakang manusia-manusianya. Caranya, klik kanan

pada gedungnya > Order > Behind> klik manusia yang posisinya paling

belakang. Hasilnya seperti ini.

Page 83: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

81

Gambar 1. 122. Memindahkan gedung ke belakang manusia

- Buat gedung-gedung yang ada menjadi berbaur dengan latar atau

backgroundnya dengan membuat transparan di bagian bawahnya

menggunakan Transparency Tool.

Gambar 1. 123. Membuat gedung berbaur dengan latar

h) Menambahkan kata-kata motivasi

- Caranya, klik icon Text Tool di toolbox (logonya huruf A) > klik di mana

kita akan menulis.

Gambar 1. 124. Text Tool

- Hasil akhir yang akan kita peroleh seperti ini.

Page 84: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

82

Gambar 1. 125. Hasil akhir

7. Fotografi

a. Pengertian Fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani

yaitu "Fotos" : Cahaya dan "Grafo" : melukis/menulis.). Fotografi adalah

melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum,

fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari

suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut

pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini

adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan

sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah

dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan

identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan yang disebut lensa.

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar,

digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran

pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya

tersebut dengan merubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture),

dan kecepatan rana (Shutter speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed

disebut sebagai pencahayaan (exposure). Di era fotografi digital di mana film

tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang

menjadi Digital ISO.

Page 85: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

83

b. Dasar-dasar Fotografi

Fotografi adalah melukis dengan cahaya. Jadi esensi dari fotografi adalah

cahaya. Kamera tidak akan merekam apapun untuk menjadikan sebuah foto tanpa

cahaya. Oleh karena itu, dasar dari sebuah fotografi adalah bagaimana seoptimal

mungkin kita mengatur tingkat pencahayaan (exposure) yang masuk ke kamera

kita, sehingga memperoleh pencahayaan yang pas, tidak kelebihan cahaya (Over

Exposure) atau kekurangan cahaya (Under Exposure).

Pada dasarnya, ada tiga pengaturan kamera yang mempengaruhi tingkat

exposure kamera yaitu Shuter Speed, Aperture dan ISO. Ketiga pengaturan dasar

tersebut sering dinamakan TRIANGLE FOTOGRAFI atau SEGITIGA

FOTOGRAFI. Ketiganya harus bersinergi secara pas agar menghasilkan kualitas

gambar yang terbaik atau sesuai keinginan kita. Ketiga pengaturan tersebut

adalah:

1) Shutter Speed (Kecepatan Rana)

Shutter Speed adalah kecepatan terbuka sampai tertutupnya tirai (rana)

atau dengan kata lain lamanya waktu penyinaran sensor pada kamera digital, dan

film pada kamera konvensional. Shuter Speed dinyatakan dengan angka-angka: 1,

1/2, 1/4, 1/8, 1/16, 1/32, 1/64, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000, dan

seterusnya. Satuannya adalah detik, jadi 1/100 artinya 1/100 detik.

Pada saat kita menekan tombol Shuter, ada semacam tirai yang membuka

dan menutup di depan sensor. Semakin lama tirai terbuka semakin banyak jumlah

cahaya yang masuk dan sebaliknya, Semakin kecil angkanya berarti semakin

cepat waktu yg digunakan, hal ini akan menciptakan efek diam (freeze), misalnya

kita akan memotret objek yang bergerak, sebagai contoh mobil berjalan dengan

kecepatan 50 km/jam. Agar mobil tertangkap seolah olah berhenti atau ter-efek

diam, kita memerlukan setidaknya shutter speed di atas 1/125 detik, Sebaliknya

bila kita akan memotret objek tersebut dengan efek bergerak, maka dibutuhkan

shutter speed kurang dari 1/125 detik, sehingga terlihat obyek seperti ada bekas

gerakan.

Dua hal di atas tergantung juga dari kecepatan objek tersebut bergerak,

semakin cepat objek bergerak, berarti semakin tinggi shutter speed yang

Page 86: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

84

dibutuhkan agar memperoleh efek diam atau bergerak yang diinginkan. Perlu

diperhatikan, semakin rendah shutter speed, akan mengakibatkan semakin besar

juga kemungkinan terjadinya camera shaking, yang akan mengakibatkan hasil

jepretan menjadi goyang dan tidak tajam. Agar aman, gunakan shutter speed di

atas 30 atau 1/30 detik, kalau memang menginginkan shutter speed lebih rendah,

misal 1/15 detik, 1/8 detik atau yang lebih rendah, gunakan penyangga atau tripod

untuk menghindari shake (goyah) pada saat kita menekan tombol shutter.

2) Aperture (Diafragma)

Aperture adalah ukuran besar kecilnya bukaan lensa. Lensa berfungsi

memasukkan dan meneruskan cahaya ke sensor atau film. Ukuran besar kecilnya

diatur melalui diafragma. Pada kamera umumnya tertera 1,8 ; 2,8; 3,5 ; 4; 5,6 ; 7,1

dst. angka angka tersebut dikenal sebagai f-number atau biasa disebut aperture

(bukaan): f/1.8 ; f/2,8; f/3,5 ; f/4; f/5,6 ; f/7,1 dan seterusnya. Semakin besar

bukaan lensa semakin kecil f-numbernya sebaliknya semakin kecil bukaan

semakin besar f-number nya jadi f/4 lebih kecil bukaannya daripada f/1,8.

Cara kerja aperture mirip pupil pada mata manusia, semakin besar bukaan

berarti semakin banyak cahaya yang masuk, semakin kecil bukaan maka semakin

sedikit cahaya yang masuk. Aperture sangat berhubungan dengan ruang tajam

atau depth of field. Semakin besar bukaan lensa maka semakin tipis DOF nya, hal

ini mengakibatkan efek blur di belakang obyek atau fokus sehingga bagus untuk

Fotografi Makro. Sebaliknya semakin kecil bukaan lensa maka semakin lebar

DOF nya, hal ini mengakibatkan gambar tetap tajam mulai dari obyek terdekat

hingga background foto yang terjauh dari obyek. Bukaan kecil sering digunakan

untuk Fotografi Landscape.

3) ISO/ASA (Tingkat Kepekaan Sensor)

ISO adalah tingkat kepekaan sensor atau film dalam merekam cahaya.

Pada kamera digital dituliskan dengan angka 100, 200, 400, 800, 1600 dan

seterusnya. Peranan ISO juga penting, semakin tinggi ISO yang digunakan, maka

kepekaan terhadap cahaya pun makin besar, sehingga pada pencahayaan kurang

pun, shutter speed maupun aperture masih dapat digunakan secara maksimal.

Page 87: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

85

Tapi perlu diingat, semakin tinggi ISO yang digunakan, akan semakin tinggi

tingkat noise atau pun grain yang dihasilkan.

Untuk mengetahui apakah exposure sudah tepat atau belum, pada kamera

digital atau konvensional tersedia fasilitas metering. Sehingga terjadinya over

exposure (kelebihan pencahayaan) atau under exposure (kekurangan

pencahayaan) dapat diminimalkan.

c. Metering

Fotografi tidak bisa lepas dari cahaya dan metering. Metering sendiri

adalah proses mengukur seberapa terang objek foto supaya kamera bisa

mendapatkan exposure yang tepat (tidak over dan tidak under). Mata manusia

punya kemampuan beradaptasi pada berbagai tingkat intensitas cahaya sehingga

meski berada di tempat terang atau temaram, mata kita masih mampu memberikan

eksposur yang normal. Selain itu, mata manusia pun punya jangkauan dinamis

(dynamic range) yang luar biasa baik, kita bisa melihat benda yang punya

perbedaan terang gelap yang sangat lebar. Saat memotret, kita dihadapkan pada

kenyataan kalau kamera, tak peduli seberapa pun canggihnya, tidak mampu

menangkap segala keindahan yang bisa dilihat oleh mata.

1) Cahaya dan metering

Bagi para profesional, sebelum memotret mereka selalu mengukur cahaya

dengan alat khusus bernama Light Meter. Alat ini berupa sensor yang peka cahaya

dan bisa menghitung berapa nilai shutter dan aperture untuk berbagai suasana,

baik terang atau gelap. Cahaya yang diukur tentu sama dengan cahaya yang

mengenai obyek (dinamakan incident light) dan menjadi patokan seberapa terang

cahaya sekitar di saat itu. Itulah yang dinamakan metering menurut para

profesional.

Page 88: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

86

Gambar 1. 126. Light Meter

Kita yang terbiasa memakai kamera modern dan serba otomatis tentu

awam dengan alat semacam itu. Wajar karena di dalam kamera modern sudah

tersedia fasilitas metering yang memudahkan dan juga tersedia berbagai mode

metering seperti Center Weighted atau Spot metering. Kamera DSLR bahkan

mampu menampilkan skala light meter pada layar LCD (dan pada viewfinder)

sehingga mampu menunjukkan apakah setting shutter dan aperture yang kita atur

sesuai dengan hasil pengukuran kamera (lihat gambar di bawah ini).

Gambar 1. 127. Skala Light Meter

Untuk sebagian besar kasus, metering kamera sudah mampu menggantikan

fungsi alat light meter khusus yang mahal. Bila memakai kamera otomatis

(kamera ponsel, kamera saku, dan sebagainya), metering kamera akan mulai

bekerja saat layar LCD menampilkan gambar dan terus menerus mengevaluasi

kondisi cahaya hingga tombol rana ditekan setengah. Saat tombol ditekan

setengah, metering akan dikunci (AE-lock) dan juga auto fokusnya (AF-lock)

hingga tombol ditekan penuh barulah foto akan diambil. Bagaimana hasilnya?

Mayoritas foto yang diambil dengan mode otomatis memberi eksposur yang tepat.

Pada beberapa kasus adakalanya metering meleset, agak gelap atau terlalu terang,

kita bisa kompensasikan dengan Exposure Compensation ke arah minus atau plus.

Page 89: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

87

2) Permasalahan

Kondisi apa saja yang berpotensi mengganggu metering kamera?

Utamanya adalah saat terdapat perbedaan terang gelap yang ekstrim dalam sebuah

foto. Bila foto dominan terang atau dominan gelap, metering kamera juga akan

tertipu. Kita ambil contoh seperti foto berikut ini. Mata kita mampu melihat foto

di bawah ini dengan lebih baik, di mana apa yang jadi detail dari jendela bisa

dilihat sedangkan warna dari kursi dan tembok masih tampak jelas. Ini karena

sekali lagi mata kita punya dynamic range dan kemampuan metering yang

istimewa.

Kedua foto di atas adalah contoh bagaimana sebuah bidang foto dengan

perbedaan terang gelap yang ekstrim. Bagi kamera, kondisi foto di atas ini

menyulitkan.

Gambar 1. 128. Permasalahan Metering

Pertama, perbedaan terang gelap seperti ini sulit direproduksi seperti

asilnya karena jauh melampaui kemampuan dynamic range dari sebuah sensor

kamera, bahkan kamera film sekalipun. Kedua, metering kamera atau sang

fotografer akan dihadapkan pada dua pilihan: menyelamatkan detail di daerah

terang (highlight) atau menyelamatkan detail di daerah gelap (shadow). Tidak ada

pilihan yang enak. Mengejar highlight artinya area lain akan jadi gelap, sedang

mengejar shadow akan merusak highlight sehingga wash-out/blown/ detilnya

hilang (lihat bagian jendela pada foto di atas sebelah kanan).

Page 90: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

88

3) Metering Sebagai Penentu Eksposur

Bagaimana sebenarnya kerja metering kamera? Sederhananya, kamera

yang bekerja secara otomatis akan melakukan langkah-langkah berikut ini:

- Mengukur cahaya

- Menebak eksposur yang tepat

- Menentukan nilai shutter dan aperture (dan ISO bila perlu).

Perhatikan langkah pertama dan kedua. Inilah dua proses yang dilakukan

kamera yang paling banyak peluang kesalahannya. Langkah pertama adalah

kamera harus mengukur cahaya, di mana kamera sebenarnya hanya mengukur

cahaya yang masuk melalui lensa. Artinya cahaya yang masuk ke dalam kamera

pada intinya adalah cahaya yang datang dari objek, bukan cahaya yang mengenai

objek. Bedakan itu. Cahaya yang mengenai objek namanya incident light sedang

yang dipantulkan oleh objek namanya reflected light.

Gambar 1. 129. Incident light dan reflected light.

Pada kamera DSLR, tentunya ada sebuah tombol yang namanya AEL/AFL

(Auto Exposure Lock/ Auto Focusing lock). Fungsi tombol tersebut bisa

bergantian dengan fungsi tombol shutter yang ditekan setengah. Untuk

pengaturannya, silahkan buka buku manual kamera masing-masing. Fokusing

harus diarahkan ke POI tetapi metering tidak harus diarahkan ke POI. Metering

bisa diarahkan ke mana saja bahkan bisa juga dan dianjurkan diarahkan ke grey

card. Untuk itulah maka tersedia exposure lock pada kamera, yaitu untuk bisa

mengunci exposure pada bagian lain dan fokusing dan komposisi pada bagian

lain.

Metering sangat erat kaitannya dengan exposure yang telah dibahas pada

bagian terdahulu. Secara garis besarnya metering adalah melakukan pengukuran

Page 91: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

89

pada suatu objek utama (POI) agar mendapatkan exposure yang tepat. Metering

adalah juga pengamatan terhadap cahaya, pengamatan terhadap highlight, shadow

dan middle tone lalu memutuskan pada bagian manakah exposure akan

didasarkan, ataukah akan diambil nilai rata-rata terhadap kondisi yang ada.

Metering adalah jiwa dari fotografer. Semakin paham dan piawai dalam satu

masalah ini, maka akan semakin mendekatilah apa yang ada dibenak fotografer

dengan foto yang dihasilkannya. Bukankah kita selalu berkeluh kesah, wah…saya

maunya begini kok hasilnya begitu…semua itu adalah masalah metering, jadi

perdalam masalah ini dan hasil foto yang diharapkan akan bisa didapatkan.

Metering kamera bekerja dengan mengkalkulasi objek menjadi middle

grey. Kalau kamera diarahkan pada objek berwarna putih terang yang memenuhi

frame kamera maka metering kamera tersebut akan menset objek tersebut menjadi

middle grey, maka hasilnya akan under exposure. Kalau kamera diarahkan pada

objek hitam pekat yang memenuhi frame kamera maka metering kamera akan

mensetnya juga menjadi middle grey, maka hasilnya akan menjadi over exposure.

Bukankah itu yang sering kita alami? Perhatikan Diagram 1 berikut untuk

memperjelas pemahaman mengenai masalah ini.

Gambar 1. 130. Diagram 1

Setelah mengenal apa itu metering, langkah selanjutnya adalah mengetahui

bagaimana metering itu bekerja. Untuk itu perlu dipahami dulu amunisi apakah

yang dimiliki oleh kamera untuk masalah metering ini. Secara umum sebuah

kamera saat ini paling tidak telah dilengkapi oleh 3 buah jenis metering:

a) Matrix metering

b) Center weight metering.

Page 92: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

90

c) Spot metering

d. Komposisi

1) Simpel (Simplicity)

Pada forum-forum kritik foto, sering kita dengar komentar-komentar

seperti ini: “simpel tapi menarik…”, atau “backgroundnya terlalu ramai sehingga

POI kurang menonjol…” dan lain-lain. Tujuan komposisi ini adalah memberikan

penonjolan pada objek utama foto (point of interest – POI)agar langsung terlihat

secara utuh tanpa gangguan elemen-elemen lain yang tidak diperlukan. Karena itu

saat melihat sebuah objek yang hendak difoto, pastikan benar bahwa elemen-

elemen yang masuk ke dalam frame kamera adalah elemen-elemen yang benar-

benar diperlukan. Cobalah zoom lebih dekat atau cari sudut pandang lain jikalau

hal itu terjadi.

2) Rule of Third

Panduan komposisi rule of third mungkin yang paling populer dan paling

sering diterapkan. Pada prinsipnya panduan ini adalah menempatkan objek utama

tidak pada tengah frame tetapi pada salah satu dari 1/3 bagian sisi pojok foto, lihat

grafik berikut.

Gambar 1. 131. Rule of Third

Menempatkan objek utama di tengah frame akan menghasilkan foto yang

kurang dinamis dan terkesan snapshot. Menempatkan objek utama pada prinsip

Page 93: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

91

rule of third akan memberikan efek yang lebih dinamis. Dan berdasarkan

penelitian, mata kita memang lebih terasa nyaman pada posisi tersebut.

3) Golden Mean/Golden Section

Golden mean juga dikenal dengan golden section adalah sebuah panduan

komposisi yang didasarkan pada perhitungan matematika yang unik.

Gambar 1. 132. Golden Mean/Golden Section

Panduan komposisi ini pertama kali didokumentasikan oleh seniman

Yunani kuno dan sampai saat ini masih digunakan meskipun popularitasnya agak

tertutupi oleh panduan komposisi rule of third. Prinsipnya, panduan kompoisi ini

hampir sama dengan rule of third namun titik interesnya lebih sempit sekitar 5%

ke arah tengah.

Pada teorinya, golden mean ini bisa digunakan pada semua scene foto, tapi

pada prakteknya lebih mudah diaplikasikan pada foto portrait formal/klasik. Pada

scene lain lebih mudah menggunakan komposisi rule of third.

4) Kurva

Komposisi objek membentuk baris kurva baik S,V atau garis garis

lengkung sejajar.

5) Diagonal

Obyek menyerupai bentuk diagonal

e. White Balance

Sebuah benda berwarna putih akan tetap tampak putih di mata kita walau

disinari cahaya kekuningan. Itu terjadi karena mata kita melakukan adaptasi, juga

Page 94: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

92

nalar kita membantu memberi tahu bahwa benda yang kita lihat berwarna putih.

Namun, kalau benda berwarna putih itu disinari cahaya kekuningan lalu difoto,

benda itu akan tampak berwarna kekuningan pada fotonya, tidak putih lagi. Hal

itu terjadi karena kamera tidaklah berpikir. Dia hanya merekam apa adanya. Kalau

putih akan dia rekam putih, dan kalau merah akan dia rekam merah. Kamera tidak

peduli dari mana warna itu datang: apakah warna asli ataukah warna akibat

cahaya yang datang.

Atas dasar inilah, dalam dunia fotografi digital dikenal adanya

penyesuaian pada warna putih ini, yang dikenal dengan istilah white balance atau

biasa disingkat WB. Penyesuaian ini dilakukan agar benda berwarna putih akan

terekam putih dengan cahaya berwarna apa pun. Keaslian warna sangat penting

pada foto-foto yang membutuhkan akurasi warna seperti foto kain, lukisan, dan

benda komersial lain.

Alasan mengapa warna putih yang dipilih sebagai dasar koreksi adalah

karena hanya warna ini yang absolut pada perubahan. Diberikan cahaya kuning

dia akan jadi kuning dan seterusnya. Sedangkan warna lain, kalau diberi warna

kuning, akan berubah jadi warna baru yang sangat tidak terukur. Masalah terukur

ini jadi penting karena kita perlu tolok ukur asli untuk mengoreksi agar warna bisa

kembali ke aslinya. Hanya warna putih yang akurat. Tak ada putih muda, putih

tua, putih kekuningan, atau putih kehijauan.

White balance adalah aspek penting dalam dunia fotografi dan

berpengaruh pada hasil akhir foto. Alasan kenapa kita perlu memahami white

balance adalah karena kita ingin warna foto kita seakurat mungkin. Jadi, white

balance berpengaruh terhadap warna foto.

Agar lebih jelas silahkan lihat contoh foto di bawah ini:

Gambar 1. 133. Efek white balance

Page 95: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

93

Ketiga foto di atas adalah foto yang identik, bahkan ketiganya berasal

hanya dari satu foto. Saya hanya mengubah setting white balance-nya dan

hasilnya: ketiganya sangat berbeda warnanya. Foto A tampak sangat kebiruan,

foto B terlihat cukup normal dan foto C terlihat kekuning-kuningan.

Perhatikan warna cahaya lampu neon dan lampu bohlam, beda bukan? itu

karena masing-masing neon dan bohlam memiliki ”temperatur warna“ yang

berbeda. Cahaya yang kekuningan (bohlam) disebut hangat sementara cahaya

yang kebiruan (neon) disebut dingin.

Alasan kenapa kamera memerlukan setting white balance adalah karena

kita memotret dalam kondisi pencahayaan yang berubah-rubah. Mata telanjang

kita adalah alat yang super canggih dan mampu beradaptasi (menyeimbangkan)

terhadap perubahan warna cahaya, jadi kertas putih di mana pun akan tampak

putih bagi kita. Namun kamera tidaklah secanggih mata, karena itu kertas putih

belum tentu terlihat putih bagi kamera dalam warna pencahayaan yang berbeda.

Jadi tujuan setting white balance adalah memerintahkan kamera agar

mengenali temperatur sumber cahaya yang ada. Supaya yang putih terlihat putih,

merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau, atau dengan kata lain agar kamera

merekam warna objek secara akurat dalam kondisi pencahayaan apa pun.

f. Depth of Field (DOF)

Setelah kita bahas exposure dan metering, maka saat ini kita akan bahas

tentang depth of field (DOF). Bahasan ini mempunyai kaitan dengan aperture dan

exposure, karena bukaan diafragma akan mempengaruhi DOF sekaligus

mempengaruhi exposure secara keseluruhan. Tidak semua objek di depan kamera

kita terlihat jelas apabila kita foto. Hal ini tergantung benda tersebut ada di daerah

fokus apa tidak, sehingga kita perlu memutar ring focus baik secara manual atau

auto untuk menjadikan obyek tersebut terlihat jelas atau tajam. Daerah tajam atau

daerah fokus inilah yang disebut Depth Of Field (DOF). Dof ada yang tipis dan

ada yang tebal hal ini dipengaruhi oleh 3 hal:

Page 96: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

94

1) Besar kecilnya Diafragma

Semakin besar bukaan diafragma (angka aperture kecil) maka semakin tipis

DOFnya. Sebaliknya semakin kecil bukaan diafragma (angka aperture besar)

maka semakin Luas DOFnya.

2) Jarak Obyek dengan Kamera

Semakin dekat jarak objek maka semakin tipis DOF, semakin jauh jarak

objek maka semakin luas DOF-nya.

3) Panjang Focal Length (Panjang Lensa)

Semakin panjang focal length yang digunakan semakin dangkal DOF,

Semakin pendek focal length yang digunakan semakin dalam DOF.

Untuk hal ketiga (focal length), memang masih menjadi perdebatan karena

menurut beberapa pendapat, DOF yang dihasilkan hanyalah merupakan persepsi

saja karena semakin panjang focal length maka gambar yang tampak akan

semakin besar dan ini mengakibatkan DOF terlihat semakin nyata. Sedangkan

pada focal length pendek, DOF tidak begitu terlihat, tetapi jika dilakukan

cropping maka DOFnya sebenarnya sama saja. Terlepas dari pendapat tersebut,

focal length yang panjang memang memberikan persepsi DOF yang lebih

dangkal.

Secara garis besar, rumusnya adalah sebagai berikut: (1) DOF semakin

tipis, maka background semakin blur; dan (2) DOF semakin tebal (luas), maka

background semakin jelas.

Gambar 1. 134. Depth of Field (DOF)

Page 97: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

95

Bidang putih dalam gambar memperlihatkan rentang ketajaman dari

sebuah gambar, sedangkan warna abu-abu adalah bagian gambar yang tidak fokus

(blur). Semakin besar bukaan diafragma, semakin sempit rentang ketajaman

gambarnya.

Gambar 1. 135. Rentang ketajaman

g. Fotografi Makro

Essensi dari fotografi makro adalah meminimalkan daerah fokus (DOF) ,

hal ini dimaksudkan agar dengan membuat daerah fokus setipis mungkin, obyek

yang kita kehendaki menjadi lebih detail tanpa terganggu pemandangan lain yang

tidak diperlukan.

Benda-benda yang dapat dimakro adalah:

1) Benda mati/diam.

Seperti: sendok/garpu,perhiasan, uang koin, perangko, bunga, miniatur,

mobil-mobilan, souvenir, dan lain-lain.

Page 98: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

96

Gambar 1. 136. Fotografi Makro Benda Mati

2) Makhluk Hidup

Seperti : serangga, kupu-kupu, bunga tanaman, laba-laba, dan lain-lain.

Gambar 1. 137. Fotografi Makro Makhluk Hidup

Semua kamera DSLR kini sudah memiliki fasilitas untuk fotografi makro

dengan menggunakan lensa yang berbeda-beda, dan biasanya jarak antara

fokus lensa ke objeknya akan berbeda tergantung jenis lensa yang digunakan.

Untuk lensa khusus makro biasanya jarak objek ke lensa bisa sampai 20 cm,

tapi apabila kita menggunakan lensa tele maka jarak terdekat yang bisa kita

dapatkan titik fokus biasanya lebih dari 1 meter dari objek.

Sekarang telah banyak tersedia alat tambahan berupa filter close up,filter

Lup/Raynox dan reverse lens (sebuah lensa yang dimodifikasi) yang

ditempelkan di depan lensa, maka jarak antara objek dan lensa akan semakin

dekat untuk mendapatkan pembesaran lebih dari 1:1. Dan ada juga tele

converter dan extension tube yang dipasang di antara lensa dan bodi kamera.

Pembagian fotografi makro menggunakan kamera DSLR umum:

1) Menggunakan lensa khusus makro atau lensa zoom yang bertanda “bunga

tulip” (bisa untuk foto makro).

Page 99: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

97

2) Menggunakan lensa tele atau lensa normal plus tele converter.

Untuk lebih jelasnya maka lensa-lensa di bawah ini adalah yang biasa

dipergunakan untuk fotografi makro:

1) Lensa Makro Normal : 50mm.

2) Lensa Makro Mid tele : 90-105mm.

3) Lensa Makro Tele : 150-180mm.

Beberapa hal yang harus diperhatikan selama pemotretan makro adalah:

1) Lighting (Pencahayaan)

Lighting sangat diperlukan untuk menambah efek dramatis pada hasil foto

yang diinginkan. Jika kita hanya mengandalkan lighting seadanya dari cahaya

matahari (natural ligting) maka hasil foto kita menjadi flat dan tidak menarik.

2) Depth Of Field (DoF)

DOF (kedalaman fokus) dalam fotografi makro, ruang ketajaman suatu foto

akan indah bisa dilihat jikalau sesuai dengan objek yang akan kita abadikan.

Karena semakin dekat jarak antara titik fokus kamera dengan objek maka

akan semakin tipis/sempit DoFnya, ini dapat kita kontrol dengan mengatur

bukaan diafragma dari lensanya. Tentunya kita tak akan menghasilkan foto

kupu-kupu yang hanya tajam dibagian mata saja sementara keindahan dari

warna sayapnya menjadi blur. Jadi jikalau kita ingin mendapatkan DoF yang

lebih lebar, tetapi jarak antara lensa dengan objeknya ingin lebih dekat, maka

bukaan difragma haruslah diset semakin kecil nilainya (biasanya antara f/5.6

bisa sampai f/16).

Jadi kesimpulannya, DoF yang dihasilkan adalah kombinasi dari ke 3 variabel

tersebut. Pada fotografi makro, DoF yang akan dihasilkan relatif sangatlah

tipis (kebalikan dari pemotretan landscape).

3) Fokus

Focusing pada fotografi makro tidaklah sulit apabila kita lakukan pada benda

mati/diam. Tapi akan sangatlah sulit jikalau kita melakukannya pada benda

yang bergerak seperti serangga yang selalu beterbangan.

Walaupun kini semua lensa sudah dilengkapi dengan fitur auto focus, tapi

tidaklah semuanya memiliki kecepatan seperti yang kita harapkan dalam

Page 100: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

98

mengikuti objek yang bergerak tersebut, jadi manual focusing sangatlah

dibutuhkan dalam hal ini. Setelah cukup terbiasa mendapatkan fokus yang

baik, barulah mencoba mengatur komposisi yang bagus.

4) Komposisi

Membuat komposisi agar sesuai dengan kaidah “Rule Of Third” sangatlah

sulit, karena objek yang akan kita foto selalu bergerak dan sangatlah kecil,

kadangkala seluruh objek tersebut mengisi frame kamera sepenuhnya.

Hanya dengan sering berlatih dan berlatihlah maka akan didapat komposisi

yang bagus dan kreatifitas seorang fotografer sangatlah berperan sekali dalam

menentukan komposisi antara foreground, background yang mendukung

objek (POI-Point of Interest) dengan DOF yang pas.

5) Lokasi

Di dalam ruangan biasanya menggunakan lampu tambahan seperti flash, ring

flash, atau bahkan lampu studio. Di luar ruangan kita selalu memanfaatkan

cahaya matahari sebagai available lightingnya. Biasanya saat yang tepat untuk

memotret makro adalah di pagi hari sampai jam 9 pagi, atau di sore hari jam

3-5 sore.

6) Tripod atau handheld

Di saat penggunaan flash tidak memungkinkan (karena serangga yang akan

kita foto akan lari menjauh) maka untuk mendapatkan eksposure yang baik

antara bukaan diafragma yang kecil (agar DOFnya lebih lebar) dan shutter

speed sementara shutter speed yang kita dapat sangat rendah, maka

penggunaan tripod/monopod sangatlah dibutuhkan agar hasil fotonya tidak

menjadi blur. Untuk jelasnya apabila shutter speed kita di bawah/lebih

rendah/kecil dari 1/FL(focal length) lensa yang dipergunakan maka sebaiknya

pergunakanlah tripod/monopod. Contohnya kita memakai lensa yang 100

mm, maka apabila shutter speed yang didapat di kamera 1/60 sebaiknya

memakai tripod/monopod agar/objek momen yang akan kita abadikan tidak

menjadi blur. Penggunaan tripod sangat membantu dalam pengambilan foto

makro terutama disaat cuaca/matahari tidak sedang terik. Monopod lebih

fleksibel terutama dalam pengambilan foto makro serangga.

Page 101: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

99

7) Mood dan kesabaran

Memotet adalah seperti halnya kita melukis sebuah kanvas putih, yang akan

dilukis dengan menggunakan cahaya. Mood seorang fotografer akan tertuang

di kanvas elektronik tersebut saat mengabadikannya. Makro fotografi

sangatlah menuntut kesabaran yang sangat tinggi dalam memotret sebuah

bunga mawar apalagi seekor kupu-kupu/lebah yang sedang sibuk menghisap

madu di bunga. Ingatlah, fokus, exposure dan komposisi dari objek yang

akan kita lukis di kamera apakah sudah seperti yang akan kita abadikan sesuai

dengan moodnya.

8) Moment dan keberuntungan

Moment tidaklah sesulit seperti yang kita bayangkan, kita bisa mempelajari

waktu, kebiasaan dan tempat dari setiap serangga keluar (pada umumnya

pagi). Atau saat yang tepat/terbaik kapan sebuah bunga mawar akan mekar.

Kadang kala faktor keberuntunganlah yang mempertemukan fotografer

dengan objeknya. Tapi janganlah lupa, jikalau kita tidak mendapatkan objek

baik dan menarik lantas tidak mau berusaha mengulanginya esok harinya.

Karena kunci dari fotografi makro adalah terus berlatih dan terus berusaha

semaksimal mungkin.

h. Fotografi Landscape

Fotografi Landscape (LS) merupakan cabang fotografi yang mengeksplor

keindahan alam. Fotografi ini sangat digemari oleh mereka yang suka traveling.

Fotografi ini juga banyak digunakan untuk keperluan pariwisata, perumahan, dan

percetakan. Komposisi sangat diperlukan dalam fotografi ini diantaranya yang

sering dipergunakan adalah rule of third dan komposisi kurva. Beberapa hal yang

harus diperhatikan dalam Fotografi Landscape antara lain:

1) Maksimalkan Depth of Field (DoF)

Memaksimalkan DoF merupakan esensi landscape fotografi. Hal ini

kebalikan dari fotografi makro yang menggunakan DoF sesempit mungkin.

Landscape berusaha untuk memasukkan semua unsur atau semua elemen

dalam keadaan fokus. Walaupun tidak mutlak, inilah konsep dasar dari

Page 102: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

100

fotografi landscape. Untuk itu gunakan aperture sekecil mungkin. Dan jika

perlu, terapkan konsep hyporfocal distance. jika kita mengecilkan aperture,

otomatis shutter speed akan berkurang sehingga tripod dibutuhkan untuk

mengurangi shake karena slow speed.

2) Perhatikan Horizon

Jika kita berhadapan dengan suatu pemandangan, hampir dapat dipastikan

kita akan melihat garis horizontal yang membentang dan membelah gambar

menjadi dua bagian. Ini disebut garis horizon alam Fotografi Landscape, jika

salah satu bagian lebih menarik. Berilah porsi 2/3 dari frame. Dan yang

kurang menarik beri sisanya yaitu 1/3. Memang tidak mutlak, tetapi bila POI

berada pada bagian yang 2/3 maka kesannya akan lebih kuat.

3) Pertimbangkan langit

Gambar 1. 138. Langit

Langit adalah elemen yang cukup penting dalam landscape. Jika dalam

pemotretan langit kurang bagus, usahkan jangan menempatkan pada 2/3

frame. Ini akan menimbulkan kesan yang flat dan membosankan. Tetapi jika

keadaan langit dan awan dalam formasi yang 'wow', jangan ragu untuk penuhi

frame dengan langit. Gunakan filter untuk meningkatkan kontras dan saturasi

langit seperti gradual neutral density dan polarizer.

4) Cari Focal Point

Focal point adalah titik di mana mata kita berhenti pada saat memandang

sebuah foto. Tanpa focal point, mata kita tidak akan fokus dalam melihat foto.

Seperti jenis fotografi lainnya, fotografi landscape juga membutuhkan focal

point. Focal point dapat berupa batu, rumput, ranting, bunga. Apapun yang

Page 103: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

101

sepertinya menyatu dengan alam dapat dijadikan focal point. Jangan lupakan

pengaplikasian rule of third dalam penempatan focal point.

5) Jangan lupakan foreground

Foreground bisa menjadikan foto kita lebih berdimensi. Ada sense of depth

dari foto jika kita meletakan foreground dengan benar. Seringkali foreground

menjadi POI dari foto landscape kita.

Gambar 1. 139. Bunga sebagai Foreground

6) Gunakan Tripod

Mungkin sejak zaman digital orang sering melupakan tripod. Buat apa tripod,

kalau ISO tinggi sudah bagus hasilnya. Lensa sudah ada yang dengan

stabilizer. Tripod hukumnya wajib bagi landscaper. Untuk exposure di atas

satu detik, tripod is highly recomended.

7) Tangkap gerakan alam

Gambar 1. 140. Gerakan Alam

Mungkin sebagian orang berfikir, foto landscape adalah foto yang tenang,

damai, kalem, dan lain-lain. Tapi kita bisa menambahkan sedikit "drama" pada

foto landscape kita. Dapat berupa ombak di laut, pohon yang tertiup angin,

Page 104: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

102

awan yang berjalan, dan sebagainya. Jika kita berhasil menangkapnya, foto

landscape kita akan terasa "otherworld" dengan mood yang sangat kuat.

8) Bekerja sama dengan cuaca

Cuaca tidak dapat kita prediksi. Kita cuma bisa menunggu waktu yang tepat

untuk memotret. Kebanyakan pemula berfikir foto landscape yang bagus

adalah pada saat hari yang cerah. Ini tidak sepenuhnya salah, di sini sudah

dijelaskan jenis-jenis fotografi landscape. Foto yang diambil saat hari cerah

sudah biasa dan biasa dijadikan foto kalender. Jika kita ingin foto landscape

yang sedikit berbeda, memotretlah pada saat cuaca yang tidak biasa. Misalnya

saat terjadi badai, mendung, sehabis hujan, langit gelap dengan sedikit sinar

matahari, dan kondisi "extrem" lainnya. Foto Anda akan lebih berkarakter,

karena kejadian yang anda foto tidak akan terulang lagi.

9) Golden hour

Gambar 1. 141. Golden hour

Cahaya dari samping akan menunjukan sebuah dimensi dan tekstur yang kuat

untuk sebuah objek. Dalam fotografi landscape, cahaya dari samping muncul

saat pagi hari dan sore hari. Pada waktu ini, warna-warni terlihat sangat bagus

dan landscape terlihat sangat hidup. Dinamakan golden hour karena warna-

warni pada waktu ini adalah merah-kuning-seperti-emas. Jadi, memotretlah

pada waktu ini.

10) Garis dan bentuk

Bermainlah dengan komposisi. Garis dapat menjadi focal point yang sangat

kuat karena membantu mata kita menelusuri foto landscape kita. Garis dapat

Page 105: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

103

memberikan kedalaman ruang yang luar biasa, perspektif yang berbeda.

Temukan garis dalam foto anda dan jadikan itu kekuatan yang hebat!

C. Forum Diskusi

Diskusikanlah topik berikut ini:

D. Rangkuman

1. Elemen titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi.

2. Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak

bersudut dan tanpa arah dapat pula beraut bujur sangkar , segitiga dan lain

sebagainya.

3. Ciri khas dari elemen titik adalah ukurannya yang kecil dan rautnya

sederhana.

4. Dari kegiatan belajar mengidentifikasi unsur-unsur konseptual nirmana pada

elemen garis materi dapat dirangkum sebagai berikut :

a. Garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang,

rangkaian masa dan warna.

b. Menyusun garis-garis dengan dua atau tiga interval tangga berdekatan,

misalnya nomor 1 dan 2, nomor 5 dan 6, atau nomor 1, 2, dan 3, atau

nomor-nomor yang lainnya yang saling berdekatan, disebut transisi.

1. Adakalanya saat menyusun bentuk yang mempunyai susunan ukuran

yang oposisi hasilnya kurang bagus dan kontradiksi. Bagaimana cara

mengatasi hal tersebut?

2. Kemukakan pendapat anda, bagaimanakah cara mengatasi backlight

pada pengambilan gambar objek fotografi?

3. Menurut anda, aksesories kamera apa saja yang harus dipersiapkan

pada pengambilan gambar outdoor?

4. Faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam pengambilan

gambar indoor dan outdoor?

Page 106: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

104

c. Ukuran garis bukan berdasar ukuran sentimeter atau meter, tetapi ukuran

yang bersifat nisbi, yakni ukuran garis yang berupa panjang-pendek,

tinggi-rendah, besar-kecil, dan tebal-tipis.

d. Menyusun garis dengan dua atau tiga interval garis yang berjauhan disebut

oposisi, hasilnya kontras, dinamis, keras, kuat, kuat, tajam.

e. Arah elemen garis hanya ada tiga, yaitu : horizontal, diagonal, vertikal.

f. Gerak garis merupakan arah gerak saat menggoreskan garis tersebut.

Gerak garis bisa dikatakan irama garis.

5. Dari kegiatan belajar mengidentifikasi unsur-unsur konseptual nirmana pada

elemen bidang materi dapat dirangkum sebagai berikut:

a. Bidang merupakan bentuk yang menempati ruang, dan bentuk bidang

sebagai ruangnya sendiri disebut ruang dwimatra/ dua dimensi.

b. Secara garis besar macam dari raut bidang terdiri dari geometri dan non-

geometri.

c. Berdasarkan pada interval tangga, bidang dapat dirangkai dengan susunan

repetisi, transisi, oposisi.

d. Arah bidang dalam suatu area hanya ada tiga, yaitu horizontal, diagonal,

dan vertikal.

6. Dari kegiatan belajar mengidentifikasi unsur-unsur konseptual nirmana pada

elemen gempal materi dapat dirangkum sebagai berikut:

a. Bentuk rupa gempal / volume merupakan bentuk yang mempunyai tiga

dimensi yaitu dimensi ruang yang terdiri dari panjang, lebar, tebal.

b. Gempal semu merupakan bentuk tiga dimensi yang semu sehingga

susunan gempal semu akan membentuk bentuk semu.

c. Raut merupakan suatu ciri dari suatu bentuk yang terdiri dari gempal

kubistis, gempal silindris, gempal gabungan, gempal variasi.

d. Susunan pada gempal baik gempal nyata maupun gempal semu

mempunyai beberapa susunan repetisi, susunan transisi, tansisi oposisi.

7. Dari kegiatan belajar mengidentifikasi unsur-unsur visual nirmana unsur

bentuk dan raut, materi dapat dirangkum sebagai berikut:

Page 107: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

105

a. Titik mempunyai peran yang sama dengan elemen seni yang lain seperti

garis dan warna.

b. Bentuk garis di alam semesta ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu alamiah dan

buatan.

c. Macam-macam bentuk bidang geometri dan non geometri.

8. Dari kegiatan belajar mengidentifikasi unsur-unsur konseptual nirmana pada

unsur ukuran dan tekstur, materi dapat dirangkum sebagai berikut:

a. Setiap bentuk titik, garis, bidang maupung gempal memiliki sebuah

ukuran, ukuran bisa berupa besar, kecil, panjang, pendek, tinggi, rendah.

b. Terdapat 7 interval ukuran bentuk untuk garis dan bidang.

c. Tekstur merupakan unsur seni rupa yang memberikan watak/karakter pada

permukaan bidang yang dapat dilihat dan diraba oleh 5 panca indera.

d. Secara umum tekstur dapat dikelompokan ke dalam tekstur kasar nyata,

tekstur kasar semu dan tekstur halus.

9. Dari kegiatan belajar mengidentifikasi unsur-unsur konseptual nirmana pada

unsur warna, materi dapat dirangkum sebagai berikut :

a. Warna merupakan spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya

sempurna.

b. Warna menurut asal kejadiannya dapat digolongkan menjadi warna

additive dan subtractive.

c. Berdasarkan pencampuran warna bahan warna dapat digolongkan menjadi

beberapa macam, yaitu warna primer, warna sekunder, warna

intermediate, warna tersier, warna kuarter.

10. Dari kegiatan belajar mengidentifikasi prinsip keindahan bentuk kesatuan dan

dominasi , materi dapat dirangkum sebagai berikut:

a. Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada

keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya maupun

kaitannya dengan ide yang melandasinya.

b. Beberapa macam kemiripan untuk mencapai kesatuan, diantaranya

kemiripan – kemiripan total unsur rupa, kemiripan – kemiripan unsur raut,

kemiripan – kemiripan unsur warna.

Page 108: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

106

c. Pada unsur raut dan unsur warna yang saling berbeda / bertentangan dan

tidak memiliki hubungan harus dicarikan hubungan dengan melakukan

penyelarasan unsur raut dan penyelarasan unsur warna.

d. Dominasi mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian,

menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan.

11. Ada beberapa jenis keseimbangan yang dapat diterapkan pada suatu karya,

yaitu keseimbangan simetris (symmetrical balance), keseimbangan memancar

(radial balance), keseimbangan sederajat (obvious balance), keseimbangan

tersembunyi (axial balance).

12. Irama atau ritme adalah gerak pengulangan atau gerak mengalir yang ajek,

teratur, terus menerus.

13. Proporsi artinya perbandingan ukuran keserasian antara satu bagian dengan

bagian yang lainnya dalam suatu benda atau susunan karya seni (komposisi).

Untuk mendapatkan proporsi yang baik, kita harus selalu membandingkan

ukuran keserasian dari benda atau susunan karya seni tersebut.

14. Skala merupakan perubahan ukuran tanpa merubah perbandingan panjang ,

lebar ataupun tinggi.

15. Bitmap adalah representasi dari citra grafis yang terdiri dari susunan titik

yang tersimpan di memori computer.Nilai setiap titik diawali oleh satu bitdata

untuk gambar hitam putih, atau lebih bagi gambar berwarna. Kerapatan titik-

titik tersebut dinamakan resolusi, yang menunjukkan seberapa tajam gambar

ini ditampilkan, ditunjukkan dengan jumlah baris dan kolom, contohnya

1024x768.

16. Gambar vektor atau grafik vektor merupakan gambar digital yang berbasiskan

persamaan matematis.Gambar Vektor terdiri dari penggabungan koordinat-

koordinat titik menjadi garis atau kurva untuk kemudian menjadi sebuah

objek, sehingga gambar tidak menjadi pecah walaupun diperbesar atau

diperkecil.Gambar vektor umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil bila

dibandingkan dengan gambar bitmap. Beberapa format gambar vektor di

antaranya: SVG, EPS, dan CDR, AI.

Page 109: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

107

17. Bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam membuat disain siap cetak

adalah: pensil dan pena, scanner, kamera, komputer (software CorelDraw dan

Photoshop), printer, kertas.

18. CorelDraw dan Photoshop merupakan software yang sering digunakan untuk

membuat media komunikasi grafis.

19. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk

menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan

cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat

paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya,

tidak ada foto yang bisa dibuat.

20. Pada dasarnya ada tiga pengaturan kamera yang mempengaruhi tingkat

eksposure kamera yaitu, Shuter Speed, Aperture, dan ISO. Ketiga pengaturan

dasar tersebut sering dinamakan TRIANGLE FOTOGRAFI atau SEGITIGA

FOTOGRAFI.

21. Bagi para profesional, sebelum memotret mereka selalu mengukur cahaya

dengan alat khusus bernama Light Meter.

22. Komposisi pada fotografi terdiri dari: Simple (Simplicity), Rule of Third,

Golden Mean/Golden Section, Kurva, dan diagonal.

23. Tujuan pengaturan white balance adalah memerintahkan kamera agar

mengenali temperatur sumber cahaya yang ada. Supaya yang putih terlihat

putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau, atau dengan kata lain agar

kamera merekam warna obyek secara akurat dalam kondisi pencahayaan

apapun.

24. Daerah tajam atau daerah fokus yang disebut Depth Of Field (Dof). Dof ada

yang tipis dan ada yang tebal hal ini dipengaruhi oleh 3 hal: Besar kecilnya

Diafragma, Jarak Obyek dengan Kamera, dan Panjang Focal Length (Panjang

Lensa).

25. Esensi dari fotografi Makro adalah meminimalkan daerah fokus (DOF), hal

ini dimaksudkan agar dengan membuat daerah fokus setipis mungkin, obyek

yang kita kehendaki menjadi lebih detail tanpa terganggu pemandangan lain

yang tidak kita perlukan.

Page 110: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

108

26. Fotografi Landscape (LS) merupakan cabang fotografi yang mengeksplor

keindahan alam.

E. Tes Formatif

1. Kesan yang muncul apabila anda melihat garis vertikal adalah …..

a. tenang, damai, tetapi pasif.

b. stabil, megah, kuat, statis dan kaku.

c. ringan dinamis, dan kuat.

d. enak, lembut, rapi, tenang.

e. indah, dinamis, luwes, lemah gemulai.

2. Kesan yang muncul apabila anda melihat garis-garis diagonal adalah …..

a. tenang, damai, tetapi pasif.

b. stabil, megah, kuat, statis dan kaku.

c. semangat, gairah tetapi ada kesan bahaya, dan kengerian.

d. indah, dinamis, luwes, lemah gemulai.

e. bergerak lari/meluncur, dinamis, tetapi tampak tak seimbang.

3. Kesan yang muncul apabila anda melihat garis-garis berjajar adalah …..

a. indah, dinamis, luwes, lemah gemulai.

b. ringan dinamis, dan kuat.

c. semangat, gairah tetapi ada kesan bahaya, dan kengerian.

d. enak, lembut, rapi, tenang.

e. stabil, megah, kuat, statis dan kaku.

4. Gambar di bawan ini adalah …..

a. Bidang maya

b. Bidang organik

c. Bidang gabungan

d. Bidang sudut bebas

Page 111: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

109

e. Bidang geometri

5. Gambar di bawan ini adalah …..

a. Bidang maya

b. Bidang organik

c. Bidang gabungan

d. Bidang sudut bebas

e. Bidang geometri

6. Gambar susunan di bawah ini adalah ……

a. Susunan transisi.

b. Susunan repetisi.

c. Susunan komposisi.

d. Susunan oposisi.

e. Susunan gabungan.

7. Gambar susunan di bawah ini adalah ……

a. Susunan repetisi

b. Susunan komposisi.

c. Susunan oposisi

d. Susunan gabungan

e. Susunan transisi

Page 112: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

110

8. Ciri khas dari suatu raut dapat berupa kasar, halus, polos, bermotif, keras dan

lain sebagainya dan hal ini disebut …..

a. Bidang

b. Raut

c. Tekstur

d. Profil

e. Garis

9. Berikut ini adalah tiga dimensi warna yang sangat besar pengaruhnya

terhadap tata rupa, kecuali:

a. Hue

b. Value

c. Chroma

d. Bright

e. Contrast

10. Warna hijau dihasilkan dari percampuran warna …..

a. Kuning dan biru

b. Biru dan merah.

c. Kuning dan merah

d. Coklat dan biru

e. Biru dan cyan

11. Warna kuning memberikan kesan …..

a. Cepat, enerjik, gairah, marah, berani, bahaya, positif, ageresif,

merangsang, dan panas.

b. Dingin, pasif, melankoli, sayu, sendu, sedih, tenang, berkesan jauh,

mendalam, tak terhingga, tetapi cerah

c. Energi dan keceriaan, kejayaan, kemegahan, kemuliaan, dan kekuataan.

d. kesuburan, kesetiaan, keabadian, kebangkitan, kesegaran, kemudaan,

keremajaan, keyakinan, kepercayaan, dan keimanan.

e. kekejaman, arogansi, duka cita, dan keeksotisan.

Page 113: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

111

12. Keseimbangan yang kesamaan polanya bukan hanya di antara ruang sebelah

kiri dan ruang sebelah kanan saja, melainkan juga antara ruang sebelah atas

dan ruang sebelah bawah adalah …..

a. Keseimbangan simetris

b. Keseimbangan memancar

c. Keseimbangan sederajat

d. Keseimbangan tersembunyi

e. Keseimbangan asimetris.

13. Gambar di bawah ini adalah …..

a. Keseimbangan sederajat

b. Keseimbangan asimetris

c. Keseimbangan simetris

d. Keseimbangan tersembunyi

e. Keseimbangan memancar.

14. Jenis irama dengan gerak pengulangan dalam pertentangan-pertentangan

secara teratur, runtut, terus menerus, bak sebuah aliran yang mengalir penuh

vitalitas disebut …..

a. Irama Laras Kontras

b. Irama Laras Harmonis

c. Irama Laras Tunggal

d. Irama Laras Ganda

e. Irama Laras asinkron

15. Gambar menu Corel Draw di bawah ini berfungsi untuk:

Page 114: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

112

a. mengatur properties dari pengisian warna terhadap suatu objek.

b. memberikan warna solid terhadap suatu objek yang diinginkan.

c. memberikan memberikan warna pada sebuah garis.

d. untuk memberikan warna dalam bentuk gradasi kepada suatu objek.

e. memberikan berbagai macam bentuk fill pada objek.

16. Agar mobil yang berjalan dengan kecepatan 50 km/jam tertangkap seolah

olah berhenti atau ter-efek diam, kita memerlukan shutter speed ……

a. 1/64 detik.

b. 1/32 detik.

c. 1/125 detik.

d. 1/16 detik.

e. 1/250 detik.

17. Apabila hasil pemotretan anda mengalami noise atau pun grain, maka yang

anda harus lakukan adalah …..

a. Menurunkan ISO.

b. Menaikkan ISO.

c. Menurunkan diafragma.

d. Menaikkan Shutter Speed.

e. Menggunakan Tripod.

18. Jika pada pemotretan, anda menginginkan sutter speed yang lebih rendah

misalnya 1/8 detik, maka untuk mengindari shake anda perlu ……

a. Menurunkan ISO.

b. Menaikkan ISO.

c. Menurunkan diafragma.

d. Menaikkan diaragma.

e. Menggunakan Tripod.

Page 115: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

113

19. Sebelum melakukan pengambilan gambar menggunakan kamera foto, anda

mengukur seberapa terang objek foto supaya kamera bisa mendapatkan

exposure yang tepat. Dengan demikian anda elah melakukan proses ......

a. Zooming

b. Metering

c. Panning

d. Crabbing

e. Setting

20. Jika benda berwarna putih itu disinari cahaya kekuningan lalu difoto, benda

itu akan tampak berwarna kekuningan pada fotonya. Untuk mendapatkan

warna asli (putih) dari foto benda tersebut, maka yang anda haus lakukan

adalah:

a. Mengatur ISO.

b. Mengatur white balance.

c. Mengatur diafragma.

d. Menggunakan tripod.

e. Menggunakan Blitz.

F. Daftar Pustaka

Danton Sihombing. 2003.Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Endah Damayanti. 2017. Nirmana Dwimatra. Modul. Jakarta: Dirktorat Jenderal

GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

http://alltutorial.net/cara-membuat-logo-im3-dengan-corel-draw/Diunduh 11 April

2018.

http://aryacreativedesign.blogspot.co.id/2014/02/cara-membuat-brosur-dengan-

corel-draw-x4.html. Diunduh 11 April 2018.

http://tugasrupa.blogspot.co.id/2013/03/komposisi-teori-nirmana.html. Diunduh

10 April 2018.

Page 116: KONSEP DASAR DESAIN GRAFIS , GRAFIS PERCETAKAN DAN IA ...

114

http://widiatom.blogspot.co.id/2013/02/cara-membuat-undangan-sederhana-

versi.html. Diunduh 11 April 2018.

Joko Raharjo. 2008. Rahasia Desain dan Cetak Peluang Bisnis Desain Grafis.

Yogyakarta: CV. Andi Offset.

M. Suyanto. 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan.Yogyakarta: CV.

Andi Offset.

Nanik Sri Rahayu. 2017. Paket Keahlian Multimedia Kelompok Kompetensi F.

Modul. Jakarta: Dirktorat Jenderal GTK Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Nugroho, S. 2014. Teknik Dasar Fotografi. Yogyakarta: Andi Offset

Nugroho Sarwo. 2015. Manajemen Warna dan Desain. Yogyakarta: Andi Offset.

Peny Iswindarti. 2017. Produksi Media Komunikasi Grafis. Modul. Jakarta:

Dirktorat Jenderal GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Kumputer (Teori Grafis Komputer). Yogyakarta:

CV. Andi Offset.

Pujiyanto. 2008. Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1. Jakarta (BSE). Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen

Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Sadjiman Ebdi Sanyoto. 2009. Nirmana. Yogyakarta: Jalasutera.

Sarwo Nugroho. 2015. Manajemen Warna dan Desain. Yogyakarta: CV. Andi

Offset.

Wahana Komputer. 2007. Mendesain Karya Grafis dengan CorelDraw

X3.Yogyakarta: CV. Andi Offset.