Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

38
Topik : Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas Sub Topik : 1. Definisi masa nifas 2. Tujuan asuhan masa nifas 3. Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas 4. Tahapan masa nifas 5. Kebijakan nasional masa nifas 6. Kebutuhan dasar ibu nifas Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan III Waktu : 100 Menit Dosen : Kristiova Masnita Saragih Setelah mengikuti perkuliahan ini tanpa melihat hand out diharapkan mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan konsep dasar masa nifas secara benar. 2. Mengidentifikasi kebutuhan dasar ibu masa nifas dengan tepat. Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 1 OBJEKTIF PERILAKU SISWA HAND OUT

Transcript of Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

Page 1: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

Topik : Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

Sub Topik : 1. Definisi masa nifas

2. Tujuan asuhan masa nifas

3. Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas

4. Tahapan masa nifas

5. Kebijakan nasional masa nifas

6. Kebutuhan dasar ibu nifas

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan III

Waktu : 100 Menit

Dosen : Kristiova Masnita Saragih

Setelah mengikuti perkuliahan ini tanpa melihat hand out diharapkan mahasiswa

dapat :

1. Menjelaskan konsep dasar masa nifas secara benar.

2. Mengidentifikasi kebutuhan dasar ibu masa nifas dengan tepat.

1. Saifuddin AB. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta : YBPSP. 2000

2. Mochtar R. Sinopsis Obstetri jilid 1 : Jakarta : EGC. 1998

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 1

OBJEKTIF PERILAKU SISWAOBJEKTIF PERILAKU SISWA

REFERENSIREFERENSI

HAND OUTHAND OUT

Page 2: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

3. Manuaba IGB.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berenana

untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. 1998

4. JHPIEGO-WHO.Asuhan Kebidanan pada Ibu Post Partum. Jakarta :

Pusdiknakes. 2001.

5. Huliana M. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta : Puspaswara, 2003 :

3-11

6. Jones DL.Setiap Wanita. Jakarta : Dela Pratasa, 2005 : 265-282

7. Maternal and child Health Branch WIC Suplemental Food Branch California

Departement of Health Service. Nutrition During Prenancy and the

Postpartum Period, 1990 : 126-127

8. Sellers MC Pauline. Midwifery Vol 1. South Africa : Credda Press, 1993 :

571-691

Asuhan masa nifas sangat diperlukan karena merupakan masa kritis baik ibu

maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi

setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.

Masa neonatus merupakan masa kritis dari kehidupan bayi, dua pertiga

kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian bayi

baru lahir terjadi dalam 7 hari setelah lahir. Dengan pemantauan melekat dan

asuhan pada ibu dan bayi masa nifas dapat mencegah beberapa kematian ini.

Begitu pula, perawatan fisik dan pemenuhan kebutuhan dasar pada masa

puerperium harus mengarah pada tercapainya kesehatan yang baik, dengan upaya

bidan diarahkan pada identifikasi dan penatalaksanaan masalah kesehatan yang

muncul pada masa nifas tersebut.

Untuk itu, para bidan wajib memahami apa yang dinamakan masa nifas dan

bagaimana penatalaksanaan masa ini.

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 2

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Page 3: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

1. DEFINISI MASA NIFAS

ª Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir

ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa

nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.

ª Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai

sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Lama masa

nifas ini yaitu 6-8 minggu.

ª Puerperium adalah berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari,

merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat

kandungan pada keadaan yang normal.

ª Batasan waktu nifas yang paling singkat (minimum) tidak ada batas

waktunya, bahkan bisa jadi dalam waktu yang relatif pendek darah sudah

keluar, sedangkan batas maksimumnya adalah 40 hari.

ª Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta mencakup 6

minggu berikutnya. Asuhan nifas haruslah memberikan tanggapan

terhadap kebutuhan khusus ibu selama masa yang istimewa ini.

ª Wanita yang melalui periode puerperium disebut puerpura.

2. TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS

Tujuan asuhan masa nifas/postpartum :

a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.

b. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah,

mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 3

URAIAN MATERIURAIAN MATERI

Page 4: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,

nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada

bayinya dan perawatan bayi sehat.

d. Memberikan pelayanan keluarga berencana.

e. Memfasilitasi hubungan dan ikatan batin antara ibu dan bayi.

f. Memulai dan mendorong pemberian ASI.

Sasaran dari asuhan masa nifas/postpartum :

a. Pencegahan, diagnosa dini dan pengobatan komplikasi pada ibu.

b. Merujuk ibu ke asuhan tenaga ahli bilamana perlu.

c. Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan ia

melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya khusus.

d. Imunisasi ibu terhadap tetanus.

e. Mendorong agar dilaksanakan metoda yang sehat tentang pemberian

makan anak dan peningkatan pengembangan hubungan antara ibu dan

anak yang baik.

3. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DALAM MASA NIFAS

Bidan harus memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari

setelah persalinan. Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas di

puskesmas dan rumah sakit atau melalui kunjungan ke rumah.

Sebagai pelaksana, bidan mempunyai 3 (tiga) kategori tugas dalam asuhan

masa nifas, yaitu :

a. Tugas Mandiri

Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan

melibatkan klien/keluarga.

Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu nifas.

Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa

nifas.

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 4

Page 5: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah

bersama klien/keluarga.

Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah

dibuat.

Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan.

Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.

Membuat catatan dan laporan.

b. Tugas Kolaborasi/Kerjasama

Memberikan asuhan kebidanan pada ibu masa nifas dengan risiko tinggi

dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawat daruratan yang

memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga.

Mengkaji kebutuhan asuhan kepada ibu dalam masa nifas dengan

risiko tinggi dan keadaan kegawat daruratan yang memerlukan

pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi.

Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan faktor

risiko dan keadaan kegawat daruratan.

Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan risiko

tinggi dan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.

Melaksanakan asuhan kebidanan dengan risiko tinggi dan

memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.

Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.

Membuat rencana tindak lanjut bersama klien/keluarga.

Membuat catatan dan laporan.

c. Tugas rujukan

Merujuk kasus yang bukan wewenangnya.

Keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh bidan menurut kompetensi

inti bidan, adalah :

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 5

Page 6: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang terfokus,

termasuk keterangan rinci tentang kehamilan, persalinan dan

kelahiran.

Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada ibu.

Pengkajian involusi uterus serta penyembuhan perlukaan/luka jahitan.

Merumuskan diagnosa masa nifas.

Menyusun perencanaan.

Memulai dan mendukung pemberian ASI eksklusif.

Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu meliputi perawatan diri

sendiri, istirahat, nutrisi dan asuhan bayi baru lahir.

Mengidentifikasi hemtoma vulva dan melaksanakan rujukan bilamana

perlu.

Mengidentifikasi infeksi pada ibu, mengobati sesuai kewenangan atau

merujuk untuk tindakan yang sesuai.

Penatalaksanaan ibu postpartum abnormal : sisa plasenta, renjatan dan

infeksi ringan.

Melakukan konseling pada ibu tentang seksualitas dan KB pasca

persalinan.

Melakukan konseling dan memberikan dukungan untuk wanita pasca

aborsi.

Melakukan kolaborasi atau rujukan pada komplikasi tertentu.

Memberikan antibiotika yang sesuai.

Mencatat dan mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi

yang dilakukan.

4. TAHAPAN MASA NIFAS

Menurut Rustam Mochtar dalam bukunya (sinopsis obstetri, 1998) masa nifas

terbagi menjadi :

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 6

Page 7: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

a. Puerperium Dini, yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri

dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam dianggap telah bersih dan boleh

bekerja setelah 40 hari.

b. Puerperium Intermedial, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia

yang lamanya 6-8 minggu.

c. Remote Puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat

sempurna terutama bila selama hamil/waktu persalinan mempunyai

komplikasi.

Waktu untuk sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau bahkan

tahunan.

5. KEBIJAKAN NASIONAL MASA NIFAS

Asuhan postpartum hendaknya merupakan upaya kolaboratif antara

orangtua, keluarga, pemberi asuhan yang sudah terlatih atau tradisional,

profesi kesehatan, dan lain-lain, termasuk kelompok anggota masyarakat,

pembuat kebijakan, perencana kesehatan, dan administrator. Bidan memiliki

peranan yang sangat penting dalam penyediaan asuhan postpartum.

Kunjungan nifas yang diprogamkan oleh pemerintah paling sedikit 4 kali

kunjungan. Dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk

mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.

Kesimpulan dari kunjungan ini diisi pada kartu ibu dan juga kartu

pertumbuhan dan perkembangan anak.

KUNJUNGAN WAKTU TUJUAN

1 6-8 jam setelah

persalinan

ª Mencegah perdarahan masa nifas

karena atonia uteri.

ª Mendeteksi dan merawat penyebab

lain perdarahan : rujuk bila

perdarahan berlanjut.

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 7

Page 8: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

ª Memberikan konseling pada ibu

atau salah satu anggota keluarga

bagaimana mencegah perdarahan

masa nifas karena atonia uteri.

ª Pemberian ASI awal.

ª Melakukan hubungan antara ibu

dan bayi baru lahir.

ª Menjaga bayi tetap sehat dengan

cara mencegah hipotermia.

Jika petugas kesehatan menolong

peralinan, ia harus tinggal dengan ibu

dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama

setelah kelahiran, atau sampai ibu dan

bayi dalam keadaan stabil.

2 6 hari setelah

persalinan

ª Memastikan involusi uterus

berjalan normal : uterus

berkontraksi, fundus dibawah

umbilikus, tidak ada perdarahan

abnormal, tidak ada bau.

ª Menilai adanya tanda-tanda

demam, infeksi atau perdarahan

abnormal.

ª Memastikan ibu mendapat cukup

makanan, cairan dan istirahat.

ª Memastikan ibu menyusui dengan

baik dan tidak memperlihatkan

tanda-tanda penyulit.

ª Memberikan konseling pada ibu

mengenai asuhan bayi, tali pusat,

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 8

Page 9: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

menjaga bayi tetap hangat dan

merawat bayi sehari-hari.

3 2 minggu setelah

persalinan

ª Sama seperti kunjungan ke 2.

4 6 minggu setelah

persalinan

ª Menanyakan pada ibu tentang

penyulit-penyulit yang ia atau bayi

alami.

ª Memberikan konseling KB secara

dini.

6. STANDAR PELAYANAN NIFAS

6.1 Perawatan bayi baru lahir

Tujuan

Menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu terlaksananya pernafasan

spontan serta mencegah hipotermi

Pernyataan standar

Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan

pernafasan spontan, mencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan

dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan

juga harus mencegah atau menangani hipotermi.

Hasil

1. Bayi baru lahir dengan kelainan atau kecacatan dapat segera

menerima perawatan yang tepat

2. BBL mendapatkan perawatan yang tepat untuk dapat bernafas dengan

baik

3. Penurunan angka kejadian hipotermi

Prasyarat

1. Bidan harus mampu :

a. Memeriksa dan menilai BBL

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 9

Page 10: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

b. Menolong bayi bernafas spontan dan melakukan resusitasi

c. Mengenal tanda-tanda hipotermi serta melakukan pencegahan dan

penanganan.

2. Adanya alat atau bahan yang diperlukan, misalnya thermometer, kain

untuk bayi

3. Obat tetes mata

4. Kartu ibu

Proses

Bidan harus :

1. Segera sesudah bayi lahir, menilai apakah bayi bernafas

2. Segera keringkan bayi dengan handuk kering, bersih dan hangat

3. Klem tali pusat

4. Cuci tangan

5. Sesudah 5 menit lakukan penilaian APGAR

6. Periksa bayi (head to too)

7. Timbang dan ukur panjang bayi

8. Periksa TTV

9. Berikan bayi pada ibu untuk disusui

10. Pastikan bayi tetap hangat

11. Berikan salep mata

12. Perhatikan pengeluaran urin dan mekonium dalam 24 jam

13. Lakukan pencatatan

Ingat

1. Jaga bayi tetap hangat

2. Bersihkan jalan nafas jika bayi tidak segera menangis

3. Berikan ASI secepatnya

4. Berikan salep mata

5. Rujuk segera bila dalam 24 jam bayi tidak mengeluarkan urin dan

mekonium

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 10

Page 11: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

6.2 Penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan

Tujuan

Memulihkan kesehatan ibu dan bayi pada masa nifas serta memulai

pemberian ASI dalam 2 jam pertama setelah persalinan

Pernyataan standar

Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya

komplikasi dalam 2 jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan

yang diperlukan. Disamping itu bidan memberikan penjelasan tentang

hal-hal yang mempercepat pulihnya kesehatan ibu dan membantu ibu

untuk memulai pemberian ASI.

Hasil

1. Komplikasi segera dideteksi dan dirujuk

2. Penurunan kejadian infeksi nifas dan neonatal

3. Penurunan kematian akibat perdarahan post partum primer

4. Pemberian ASI segera dimulai

Prasarat

1. Ibu dan bayi dijaga oleh bidan selama 2 jam setelah persalinan

2. Bidan terlatih dalam merawat ibu dan bayi

3. Ibu termotivasi untuk menyusui

4. Tersedia alat/bahan, misalnya air, sabun

5. Tersedianya oksitosin dan obat lain yang dibutuhkan

6. Adanya sarana pencatatan

Proses

1. Keringkan bayi dan perhatikan nafas

2. Jika KU bayi baik letakkan bayi di dada ibu (IMD)

3. Raba fundus uteri

4. Jika terjadi perdarahan segera lakukan kompresi bimanual

5. Secepatnya bantu ibu agar dapat menyusui

6. Lakukan pemeriksaan pada bayi

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 11

Page 12: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

7. Bila penjelasan pada orang tua jika tidak ada perbaikan KU setelah

resusitasi

8. Minta ibu BAK dalam 2 jam pertama setelah melahirkan

9. Bantu ibu membersihkan tubuhnya

10. Dokumtesi

11. Sebelum meninggalkan ibu, beritahu keluarga bagaimana caranya dan

kapan meminta pertolongan jika terjadi gangguan

12. Jangan meninggalkan ibu dan bayi sebelum dalam keadaan baik

Yang perlu diingat

1. Jaga bayi tetap hangat

2. Segera berikan ASI

3. Kolostrum penting untuk bayi

4. Periksa uterus dan kandung kemih secara teratur

5. Jika dilakukan episiotomy, lakukan pemeriksaan secara teratur

6.3 Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas

Tujuan

Memberikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi sampai 42 hari

setelah persalinan dan memberikan penyuluhan ASI eksklusif

Pernyataan standar

Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah

pada hari ketiga, minggu ke 2 dan minggu keenam setelah persalinan,

untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui PTT yang benar,

penemuan dini, penangan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi

pada masa nifas serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara

umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru

lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB

Hasil

1. Komplikasi pada masa nifas dapat segera dirujuk

2. Mendorong pemberian ASI eksklusif

3. Mendorong kebiasaan yang bermanfaat

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 12

Page 13: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

4. Menurunkan angka kejadian infeksi pada ibu dan bayi

5. Masyarakat semakin mengerti tentanng pentingnya menjarangkan

kelahiran

6. Meningkatnya imunisasi pada bayi

Prasyarat

1. Bidan telah terampil :

a. Perawatan nifas

b. Membantu ibu memberikan ASI

c. Mengetahui komplikasi yang dapat terjadi

d. Penyuluhan dan pelayanan KB

2. Bidan dapat memberikan pelayanan KB

3. Tersedia alat/ bahan

4. Kartu ibu

Proses

1. Pada kunjungan rumah, sapalah ibu dan keluarga

2. Tanyakan masalah pada ibu dan bayi

3. Cuci tangan

4. Lakukan pemeriksaan pada ibu

5. Periksa ibu jika riwayat anemia

6. Berikan penyuluhan

7. Cuci tangan, lalu periksa bayi

8. Perhatikan KU bayi dan tanyakan pemberian ASI

9. Perhatikan warna kulit bayi

10. Bicarakan pemberian ASI pada ibu

11. Nasehati ibu untuk memberikan ASI dan menghindari pemberian

makanan sebelum 6 bulan

12. Bicarakan tentang KB

13. Dokumentasi

14. Rujuk bila perlu

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 13

Page 14: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

HASIL PENELITIAN MEMBUKTIKAN

1. Memberikan makanan tambahan selain kolostrum atau ASI

membahayakan bayi

2. Ibu yang baru bersalin harus menggunakan pembalut yang bersih atau kain

yang bersih yang telah di jemur. Menjemur kain di bawah sinar matahari

dapat mengurangi bakteri

3. Menggunakan minyak atau bahan-bahan lain untuk tali pusat bayi adalah

berbahaya.

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 14

Page 15: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

7. KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS

a. NUTRISI DAN CAIRAN

Dahulu biasa untuk membatasi diet wanita masa nifas yang melahirkan

pervaginam, tetapi sekarang diet umum yang menarik dianjurkan. Kalau

pada akhir 2 jam setelah melahirkan per vaginam tidak ada kemungkinan

komplikasi yang memerlukan anestesi, pasien hendaknya diberikan

minum dan makan jika ia lapar dan haus. Sebaiknya selama menyusui ibu

tidak melakukan diet untuk menghilangkan kelebihan berat badan.

Konsumsi makanan dengan menu seimbang, bergizi dan mengandung

cukup kalori berguna untuk produksi ASI dan mengembalikan tenaga

setelah persalinan. Jika ibu menyusui bayi, sebaiknya tidak

mengkonsumsi makanan yang mengandung alkohol. Obat-obatan

dikonsumsi sebatas yang dianjurkan dan tidak berlebihan. Sebaiknya

penggunaan obat tradisional dan obat-obatan selain vitamin

dikonsultasikan dengan dokter/bidan.

Ibu menyusui harus :

ª Mengkonsumsi tambahan kalori 500 kalori tiap hari.

Jumlah kalori yang dikonsumsi pada ibu menyusui mempengaruhi

kuantitas dari ASI yang diproduksi. Untuk menghasilkan setiap 100

ml susu, ibu memerlukan asupan kalori 85 kalori. Pada saat minggu

pertama dari 6 bulan menyusui (ASI eksklusif) jumlah susu yang

harus dihasilkan oleh ibu sebanyak 750 ml setiap harinya. Dan mulai

minggu kedua susu yang harus dihasilkan adalah sejumlah 600 ml,

jadi tambahan jumlah kalori yang harus dikonsumsi oleh ibu adalah

510 kalori.

ª Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral

dan vitamin yang cukup.

ª Minum sedikitnya 1-1,5 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk

minum setelah setiap kali selesai menyusui).

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 15

Page 16: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

Makanan yang dikonsumsi haruslah makanan yang sehat, makanan yang

sehat adalah makanan dengan menu seimbang yaitu yang mengandung

unsur-unsur, seperti sumber tenaga, pengatur dan pelindung.

1. Sumber tenaga (energi)

Sumber tenaga diperlukan untuk pembakaran tubuh, pembentukan

jaringan baru serta penghematan protein (jika sumber tenaga kurang

protein digunakan sebagai cadangan untuk memenuhi kebutuhan

energi). Zat gizi yang termasuk sumber tenaga adalah, yaitu beras,

sagu, jagung dan tepung terigu, havermount dan ubi.

2. Sumber pembangun

Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan pergantian sel-sel yang

rusak dan mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam

amino sebelum diserap dalam darah. Pencernaannya dibantu oleh

enzim dalam lambung dan pankreas sebelum diserap oleh sel mukosa

usus dan di bawa ke hati (hepar) melalui pembuluh darah (vena porta).

Sumber protein dapat diperoleh dari protein nabati dan hewani.

Protein nabati antara lainikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam,

hati telur, susus, dan keju. Protein nabati banyak terkandung dalam

kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang merah, kacang hijau,

kacang kedelai, tahu dankeju. Ketiga makanan tersebut juga

mengandung zat kapur, zat besi dan vitamin B.

3. Sumber pengatur dan pelindung

Unsur-unsur tersebut digunakan untuk melindungi kelancaran

metabolisme di dalam tubuh dari serangan penyakit dan mengatur

kelancaran metabolisme di dalam tubuh. Sumber buah pengatur dan

pelindung bisa diperoleh dari semua jenis sayur dan buah-buahan

segar. Berikut ini beberapa mineral penting :

a. Zat kapur

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 16

Page 17: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

Zat kapur dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Sumbernya

antara lain susu, keju, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun

hijau.

b. Fosfor

Fosfor dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak.

Sumbernya antara lain susu, keju, kacang-kacangan dan sayuran

berdaun hijau.

c. Zat besi

Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena

dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel darah merah

sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat

besi antara lain kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang-

kacangan, dan sayur-sayuran berwarna hijau.

d. Yodium

Yodium sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan

mental (terbelakang) dan kekerdilan fisik yang serius. Sumber

yodium adalah minyak ikan, ikan laut, dan garam beryodium.

e. Kalsium

Ibu menyusui membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gigi dan

anak sebagai sumbernya yaitu susu dan keju.

Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya

selama 40 hari pasca persalinan.

Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan

vitamin A kepada bayinya melalui ASI.

PERBANDINGAN KEBUTUHAN ZAT GIZI

WANITA TIDAK HAMIL, HAMIL DAN MENYUSUI

Makanan Normal Hamil Menyusui

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 17

Page 18: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

Kalori (kal) 2500 2500 3000

Protein (gram) 60 85 100

Kalsium (gram) 0,8 1,5 2

Feerum (FE) (mg) 12 15 15

Vitamin A 5000 6000 8000

Vitamin B (mg) 1,5 1,8 2,3

Vitamin C (mg) 70 100 150

Vitamin D (SI) 2,2 2,5 3

Riboflavin 15 18 23

Asam Nikotin - 600 700

KEBUTUHAN MAKAN IBU MENYUSUI DALAM SEHARI

Bahan Makanan Ibu-Menyusui bayi/anak

Bayi umur Bayi umur Bayi umur

0-6 bulan 7-12 bulan 13-24 bulan

Nasi 5 piring 4 ½ piring 4 piring

Ikan 2 ½ potong 2 potong 3 potong

Tempe 5 potong 4 potong 5 potong

Sayuran 3 mangkuk 3 mangkuk 3 mangkuk

Buah 2 potong 2 potong 2 potong

Gula 5 sdm 5 sdm 5 sdm

Susu 1 gelas 1 gelas 1 gelas

Air 8 gelas 8 gelas 8 gelas

Contoh kebutuhan dasar nutrisi ibu masa nifas

Nama Bahan Berat (gram) Ukuran Rumah Tangga

Beras 300 4 gelas nasi

Daging 75 3 potong sedang

Tempe 75 3 potong kecil

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 18

Page 19: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

Sayuran 300 3 gelas

Buah 200 2 potong

Susu 200 1 gelas

Gula 10 1 sendok makan

Minyak 25 5 sendok makan

Selingan 2X

Nilai gizi :

Kalori : 2500

Protein : 85

Lemak : 82

H.A : 414

Waktu Jenis Makanan Jumlah (gram) Ukuran

Pagi Nasi 200 1¼ gelas

Daging 50 1 potong

Telur 25 ½ butir

Tempe -

Sayuran 50 ½ gelas

Minyak 10 1 sdm

Gula 10 1 sdm

10.00 Susu 200 1 gelas

Gula 10 1 sdm

Siang Nasi 250 1 ¾ gelas

Daging 50 1 potong

Telur 50 1 butir

Tempe 50 1 potong

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 19

Page 20: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

Sayuran 75 ¾ gelas

Minyak 15 1 ½ sdm

Buah 100 1 buah

16.00 Kacang Hijau 25 2 sdm

Gula 15 1 ½ sdm

Sore Nasi 250 1 ¾ gelas

Daging 50 1 potong

Telur 25 ½ butir

Tempe 50 1 potong

Sayuran 75 ¾ potong

Minyak 10 1 sdm

Buah 100 1 buah

b. AMBULASI

ª Perubahan penting mulai terjadi dalam penatalaksanaan masa nifas.

Ibu nifas dianjurkan untuk turun dari tempat tidur dalam 24 jam

pertama setelah kelahiran pervaginam.

ª Mobilisasi/ambulasi sangat bervariasi, sangat tergantung, pada

komplikasi persalinan, nifas, atau sembuhnya luka (jika ada luka). Jika

tidak ada kelainan lakukan mobilisasi sedini mungkin, yaitu dua jam

setelah persalinan normal.

ª Pada ibu dengan partus normal ambulasi dini dilakukan paling tidak 6-

12 jam post partum, sedangkan pada ibu dengan partus sectio secarea

ambulasi dini dilakukan paling tidak setelah 12 jam post partum

setelah ibu sebelumnya beristirahat (tidur).

ª Ambulasi dilakukan oleh ibu dengan tahapan miring kiri atau kanan

terlebih dahulu, kemudian duduk dan apabila ibu sudah cukup kuat

berdiri maka ibu dianjurkan untuk berjalan (mungkin ke toilet untuk

berkemih).

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 20

Page 21: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

ª Banyaknya keuntungan dari ambulasi dini dibuktikan oleh sejumlah

penelitian. Para wanita menyatakan bahwa mereka lebih baik dan

lebih kuat setelah ambulasi awal.

ª Dengan ambulasi dini :

Faal usus dan kandung kencing lebih baik

Yang paling penting ambulasi dini juga menurunkan banyak

frekuensi trombosis dan emboli paru pada masa nifas

Memperlancar sirkulasi darah dan mengeluarkan cairan vagina

(lochea)

c. ELIMINASI

ª Buang Air Kecil (BAK)

Pengeluaran urin akan meningkat pada 24-48 jam pertama sampai

sekitar hari ke-5 setelah melahirkan. Ini terjadi karena volume darah

ekstra yang dibutuhkan waktu hamil tidak diperlukan lagi setelah

persalinan. Oleh karena itu, ibu belajar berkemih secara spontan

setelah melahirkan. Sebaiknya, ibu tidak menahan buang air kecil

ketika ada rasa sakit pada jahitan. Menahan buang air akan

menyebabkan terjadinya bendungan air seni. Keadaan ini dapat

menghambat uterus berkontraksi dengan baik sehingga menimbulkan

perdarahan yang berlebihan. Dengan mengosongkan kandung kemih

secara adekuat, tonus kandung kemih biasanya akan pulih kembali

dalam 5-7 hari postpartum.

ª Buang Air Besar (BAB)

Sulit buang air besar (konstipasi) dapat terjadi karena ketakutan akan

rasa sakit, takut jahitan terbuka, atau karena haemorrhoid. Kesulitan

ini dapat dibantu dengan mobilisasi dini, mengkonsumsi makanan

tinggi serat dan cukup minum sehingga bisa buang air besar dengan

lancar. Sebaiknya pada hari kedua ibu sudah bisa buang air besar. Jika

sudah pada hari ketiga ibu masih belum bisa buang air besar, ibu bisa

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 21

Page 22: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

menggunakan pencahar berbentuk supositoria. Ini penting untuk

menghindarkan gangguan pada kontraksi uterus yang dapat

menghambat pengeluaran cairan vagina.

d. KEBERSIHAN DIRI

Untuk mencegah terjadinya infeksi baik pada luka jahitan dan maupun

kulit, maka ibu harus menjaga kebersihan diri secara keseluruhan.

(Anjurkan kebersihan seluruh tubuh).

1. Perawatan Perineum

ª Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin

dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ia mengerti untuk

membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan

ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus.

Nasihatkan kepada ibu untuk membersihkan vulva setiap kali

selesai BAK/BAB.

ª Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut

setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah

dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau

disetrika.

ª Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum

dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.

2. Pakaian

Sebaiknya, pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat

karena produksi keringat menjadi banyak (disamping urine). Produksi

keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat

hamil. Sebaiknya pakaian agak longgar di daerah dada sehingga

payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian

dalam, agar tidak terjadi iritasi pada daerah sekitarnya akibat lochea.

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 22

Page 23: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

3. Kebersihan Rambut

Setelah bayi lahir mungkin ibu akan mengalami kerontokan pada

rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya

menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan

lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita

lain. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih kembali setelah

beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup,lalu sisir

menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering

rambut.

4. Kebersihan Kulit

Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil

akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk

menghilangkan pebengkakan pada wajah, kaki, betis dan tangan ibu.

Oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan,

ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari

biasanya.Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.

5. Perawatan Payudara

Perawatan payudara tidak hanya dilakukan sebelum melahirkan tetapi

juga dilakukan setelah melahirkan. Perawatan yang dilakukan

terhadap payudara bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan

mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar

pengeluaran susu.

Agar tujuan perawatan ini dapat tercapai, perlu diperhatikan hal-hal

sebagai berikut :

ª Lakukan perawatan payudara secara teratur.

ª Pelihara kebersihan sehari-hari.

ª Pemasukkan gizi ibu harus lebih baik dan lebih banyak untuk

mencukupi produksi ASI.

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 23

Page 24: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

ª Ibu harus percaya diri akan kemampuan dirinya menyusui bayi.

ª Ibu harus merasa nyaman dan santai.

ª Hindari rasa cemas dan stress karena akan menghambat refleks

oksitosin.

Perawatan payudara hendaknya dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari

setelah bayi dilahirkan dan dilakukan dua kali sehari.

e. ISTIRAHAT

ª Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang

berlebihan.

ª Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga secara

perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi

tidur.

ª Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal :

Mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi.

Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak

perdarahan.

Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat

bayinya dan diri sendiri.

f. SEKSUAL

Pada banyak pasangan, perubahan karena kehamilan dapat

mengganggu keseimbangan dalam hubungan mereka, terutama dalam

hubungan seksual. Begitu juga setelah persalinan. Pada masa ini, ibu

menghadapi peran baru sebagai orang tua sehingga sering melupakan

perannya sebagai pasangan. Namun segera setelah ibu merasa percaya diri

dengan peran barunya, ia akan menemukan waktu dan melihat sekeliling

serta menyadari bahwa ia sudah kehilangan aspek lain dalam

kehidupannya yang juga penting. Oleh karena itu, suami perlu memahami

perubahan dalam diri istri sehingga tidak merasa diabaikan. Kerjasama

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 24

Page 25: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

dengan pasangan dalam merawat dan memberikan kasih sayang pada

bayinya sangat dianjurkan. Hubungan seksual dapat dilanjutkan setiap

saat ibu merasa nyaman untuk memulai dan aktivitas itu dapat dinikmati.

ª Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah

merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke

dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu

tidak merasa nyeri, aman untuk memulai melakukan hubungan suami

istri kapan saja ibu siap.

ª Banyak budaya, yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami

istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6

minggu setelah persalinan. Keputusan bergantung pada pasangan yang

bersangkutan.

KEBUTUHAN WANITA DALAM NIFAS

1. Dukungan

Ibu dalam masa nifas membutuhkan dukungan dari petugas pemberi asuhan

kesehatan terutama untuk masalah yang sudah nyata atau yang mencurigai.

Selain daripada itu, mereka juga memerlukan dukungan emosional dan

psikologis dari pasangan dan keluarga mereka, dengan jalan membantu dalam

menyelesaikan tugas-tugas rumah agar supaya ibu mempunyai lebih banyak

waktu untuk mengasuh bayinya. Ibu dalam masa nifas juga memerlukan cuti

hamil serta perlindungan dari kesewenangan/kekerasan dosmetik.

2. Informasi dan Konseling

Ibu memerlukan informasi dan konseling mengenai pengasuhan anak dan

pemberian ASI, perubahan fisik, tanda-tanda infeksi, asuhan bagi diri sendiri,

kebersihan dan penyembuhan, kehidupan seksual, kontrasepsi serta gizi.

3. Rasa Takut

Ibu dalam masa ini bisa merasa takut, oleh karena itu akan memerlukan

dukungan dan dorongan dengan perasaan ketidakmampuan serta rasa

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 25

Page 26: Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas

kehilangan hubungan yang erat dengan suaminya, dan juga tanggung jawab

yang terus menerus untuk mengasuh bayi dan lain-lainnya.

Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta mencakup enam

minggu berikutnya. Asuhan nifas haruslah memberikan tanggapan terhadap

kebutuhan khusus ibu selama masa yang istimewa ini. Tahapan dalam masa nifas

menurut Roestam terdiri dari : puerperium dini, puerperium intermedial dan

remote puerperium. Tujuan asuhan pada masa ini adalah untuk menjaga kesahatan

ibu dan bayi, melaksanakan skrining dan mendiagnosa komplikasi sedini

mungkin, memberikan pendidikan kesehatan serta memberikan pelayanan KB.

Peran dan tanggung jawab bidan meliputi tugas mandiri, tugas kolaborasi dan

rujukan, serta memiliki keterampilan dasar yang harus dimiliki berdasarkan

kompetensi inti bidan Indonesia. Kunjungan asuhan menurut kebijakan nasional

adalah 4 kali selama masa nifas.

Perawatan fisik dan pemenuhan kebutuhan dasar pada masa puerperium harus

mengarah pada tercapainya kesehatan yang baik, dengan upaya bidan diarahkan

pada identifikasi dan penatalaksanaan masalah kesehatan yang muncul pada masa

nifas.

Innama Sakinah - Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas 26

KESIMPULANKESIMPULAN