Konsep Dan Prinsip Patient Safety 2015
-
Upload
anang-satrianto -
Category
Documents
-
view
3.767 -
download
493
description
Transcript of Konsep Dan Prinsip Patient Safety 2015
Oleh :Anang Satrianto, S.Kep, Ns
Prodi D3 KeperawatanInstitute of Healht Sciences Banyuwangi
2015
A. CapaianPembelajaran (Tujuan)Setelah mengikuti perkuliahan ini
mahasiswa diharapkan akan mampu menjelaskan Konsep dan prinsip patient safety
B. Bahan Kajian (Materi Ajar)1. Pengertian patient safety 2. Lingkup keamanan dan keselamatan pasien3. Komponen pasien safety 4. Sasaran pasien safety5. Prinsip & Implikasi pasien safety dalam
praktik keperawatan
Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.
Menurut Kohn, Corrigan & Donaldson tahun 2000, patient safety adalah tidak adanya kesalahan atau bebas dari cedera karena kecelakaan
Menurut Supari tahun 2005, patient safety adalah bebas dair cidera aksidental atau menghindarkan cidera pada pasien akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan.
Keselamatan pasien (patient safety;;) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko.
Tujuan “Patient safety” adalah1. Terciptanya budaya keselamatan pasien
di RS2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit
thdp pasien dan masyarakat;3. Menurunnya KTD di RS4. Terlaksananya program-program
pencegahan shg tidak terjadi pengulangan KTD.
Dalam pencegahan infeksi, desain lingkungan perawatan pasien harus memenuhi persyaratan aman, perawatan berkualitas tinggi dengan mempertimbangkan hal berikut (The Comission on Patient Safety and Quality Assurance of Irlandia, 2008):
1. Memaksimalkan kenyamanan dan martabat pasien.
2. Menjamin kemudahan pelaksanaan perawatan profesional.
3. Membuat ketentuan yang sesuai untuk anggota keluarga dan pengunjung.
4. Meminimalkan risiko infeksi.5. Meminimalkan risiko efek samping lain seperti
jatuh atau kesalahan pengobatan.6. Mengelola transportasi pasien.7. Memungkinkan untuk fleksibilitas penggunaan
dari waktu ke waktu dan persyaratan perencanaan pelayanan selanjutnya.
1. Sembilan solusi keselamatan Pasien di RS yaitu (Daud, 2007)
2. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien RS sebagai panduan bagi staf Rumah Sakit (DepKes RI, 2006)
1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look-alike, sound-alike medication names).
2. Pastikan identifikasi pasien3. Komunikasi secara benar saat serah terima
pasien4. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh
yang benar.5. Kendalikan cairan elektrolit pekat.6. Pastikan akurasi pemberian obat pada
pengalihan pelayanan7. Hindari salah kateter dan salah sambung slang.8. Gunakan alat injeksi sekali pakai9. Tingkatkan kebersihan tangan untuk
pencegahan infeksi nosokomial.
1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien, ciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil.
2. Pimpin dan dukung staf RS, bangunlah komitmen dan fokus yang kuat dan jelas tentang keselamatan pasien di RS.
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko, kembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi dan penilaian hal yang potensial bermasalah.
4. Kembangkan sistem pelaporan, pastikan staf dapat dengan mudah melaporkan kejadian/insiden, serta RS mengatur pelaporan kepada KKP-RS.
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien, kembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien.
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien, dorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul.
7. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien, gunakan informasi yang ada tentang kejadian/ masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan.
Hasting G. 2006. Service Redesign: Eight steps to better patient safety. Health Service
Journal.http://www.goodmanagement-hsj.co.uk/patientsafety Departemen Kesehatan R.I(2006). Panduan nasional keselamatan
pasien rumah sakit. utamakan keselamatan pasien. Bakit Husada Depertemen Kesehatan R.I (2006). Upaya peningkatan mutu
pelayanan rumah sakit. (konsep dasar dan prinsip). Direktorat Jendral Pelayanan Medik Direktorat Rumah Sakit Khusus dan Swasta.
Komalawati, Veronica. (2010) Community&Patient Safety Dalam Perspektif Hukum Kesehatan.
Kozier, B. Erb, G. & Blais, K. (1997) Professional nursing practice concept, and prespective. California: Addison Wesley Logman, Inc.
Lestari, Trisasi. Konteks Mikro dalam Implementasi Patient Safety: Delapan Langkah Untuk Mengembangkan Budaya Patient Safety. Buletin IHQN Vol II/Nomor.04/2006 Hal.1-3
Nursalam, (2002). Manajemen keperawatan. aplikasi dalam praktik keperawatan profesional. Salemba Medika. Jakarta.
PERSI – KARS, KKP-RS. (2006). Membangun budaya keselamatan pasien rumah sakit. Lokakarya program KP-RS. 17 Nopember 2006