Konsep-AskepKlg
-
Upload
nikafadila -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
description
Transcript of Konsep-AskepKlg
Perawatan Kesehatan Keluarga Definisi :
Tingkat perkemas yang dipusatkan pada klg sebagai unit/ satu kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan dan perawatan sebagai sasarannya.
Tujuan :1. Memungkinkan keluarga untuk mengelola misalnya kesehatannya dan memeriksa
pertahanan fisik keluarga 2. Melindungi dan memperkuat yanmas tentang perawatan kesehatan.
Alasan keluarga sebagai unit pelayanan :1. Keluarga merupakan bagian dari masyarakat yang dapat dijadikan gambaran dari manusia2. Perilaku keluarga dapat menimbulkan masalah kesehatan dan menjadi sumber daya
pemecah masalah kesehatan manusia.3. Masalah kesehatan dalam keluarga akan slg mempengaruhi terhadap individu keluarga.4. Merupakan lingkungan yang serasi untuk mengembangkan potensi tiap individu dalam
keluarga.5. Keluarga merupakan pengambilan keputusan dalam mengatasi masalah6. Merupakan saluran yang efektif dalam meyalurkan dan mengembangkan kesehatan pada
masyarakat.
Ciri-ciri keluarga :a. (Berges 1962)
- Tdd klp orang punya ikatan perkawinan, keturunan, darah, adopsi.- Anggota tinggal bersama dalam satu rumah- Anggota berinteraksi-berkomunikasi dalam peran sosial- Punya kebiasaan/budaya asal dari masyarakat, ttp keunikan tersendiri
b. (Drs Nasrul E / Perkesmas 1995)- Diikat perkawinan.- Ada hubungan darah, ikatan batin- Ada tanggung jawab tiap anggota- Ada pengambil keputusan- Kerjasama antara anggota- Komunikasi dan interaksi antar anggota- Tinggal satu rumah
Ciri keluarga Indonesia :1. Suami pengambil keputusan2. Merupakan satu kesatuan yang utuh3. Berbentuk monogram4. Bertanggung jawab5. Pengambil keputusan6. Meneruskan nilai budaya bangsa7. Ikatan kekeluargaan erat8. Punya semangat gotong-royong
Perbandingan Karateristik Komunitas Kota dan DesaNo Lingkungan Pedesaan No Lingkungan Perkotaan
1 Isolasi Demografi dan Sosial 1 Kedekatan demografi dan sosial2 Homogenitas pendekatan komunitas 2 Hiterogenitas pendekatan3 Kerjaan agrikultur 3 Kerjaan industrial4 Populasi jarang 4 Populasi padat5 Ekonomi nafkah hidup 5 Ekonomi konsumen6 Hubungan personal 6 Hubungan impersonal
7 Nilai perilaku lebih tradisional / konservatif
7 Nilai dan perilaku kurang tardisional
Pola Kehidupan Keluarga IndonesiaNo Daerah Pedesaan No Daerah Perkotaan
1 Tradisional 1 Dinamis2 Agraris 2 Rasional3 Tenang 3 Konsumtif4 Sederhana 4 Demokratif5 Akrab 5 Individual6 Menghormati ortu 6 Terlibat dalam kehidupan politik
Pengaruh Keluarga Terhadap St. Anggota Keluarga.1. Tahap pencegahan penyakit.
keluarga memantap syaraf-syaraf kesehatan dan melakukan upaya preventif2. Tahap timbul gejala.
keluarga menginterpretasikan arti gejala3. Tahap mencari pertolongan.
keluarga mengajak dan meyakinkan individu untuk mencari pertolongan4. Tahap kontak medical.
keluarga pertama kali merujuk masalah kesehatan5. tahap “Sick Role”
keluarga dapat menetapkan aktivitas yang ssi sebagai klien6. Tahap rehabilitasi
keluarga dapat mendukung upaya rehabilitasi mengkhawatirkan.
Prinsip-prinsip Perawatan Kesehatan Keluarga1. Bekerjasama keluarga secara kolektif2. Dimulai sisi kemauan keluarga3. “NCP” disaksikan dengan tahap perkembangan keluarga 4. Menekankan pada kemampuan keluarga
Lima Definisi Pola Hidup Sehat (Ardell’s)1. Self Responsibility
Keluarga perlu me tanggung jawab terhadap kesehatan memotivasi praktek hidup sehat.
2. Nutrional AwarenessKeluarga dapat menyadari bahwa makan tiap hari hidup sehat
3. Stress Management80% orang sakit dipengaruhi oleh stress relaksasi
4. Physical FitnessPengaruhi positif if exercise teratur
- Physical :me self confidence- Fisiologis : - me lemak tubuh
- me tingkat stres5. Environmental Sensitivity
Keluarga menyadari pengaruh lingkungan terhadap kesehatan / kesejahteraan.
Konsep KeluargaA. Definisi Keluarga
WHO (1969)Anggota RT yang slg berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
Depkes RI (1988)
Unit terkecil masyarakat terdiri : KK, beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan slg ketergantungan.
Duvall (1977)Sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk mencipkatan dan mempertahankan budaya yang umum, me perkembangan fisik, mental dan emosional dan sosial dari tiap anggota.
Burgess (1963)- Terdiri dari kelompok orang yang mempunyai ikatan perkawinan, keturaunan
darah, adopsi.- Anggota keluarga hidup bersama dalam satu rumah tangga dan hidup
terpisah mereka dianggap sebagai keluarga - Anggota keluarga berinteraksi sebagai komunitas dalam peran sosial
- Mempunyai kebiasaan yang berasal dari masyarakat tetapi mempunyai keunikan tersendiri.
UU No.10 Tahun 1992Unit terkecil dalam masyarakat, yang terdiri dari suami-istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Friedman (1988)Kumpulan 2 orang atau lebih secara bersama, karena sudah ikatan lahir dan emosional dan setiap individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
B. Peran Keluarga Peran adalah :
- Serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan.
- Target dari apa yang diharapkan dan harus dilakukan individu pada situasi ttt untuk mencapai tujuan.
Peran : - Formal - InformalFormal : - Suami, Istri, Ortu dan anak
- Pengasuh - Pemeliharaan rumah - Berhubungan dengan keluarga suami/istri - Pemberi
- Sexsual Informal : Inisiator, Dinamisator, Koordinator, anggota masyarakat.
Peran suami dan ayah :1. Pencari nafkah 4. Pendidik2. Pelindung 5. Kepala keluarga3. Pemberi rasa aman 6. Anggota masyarakat
Peran istri dan ibu :1. Mengurus RT 3. pencari nafkah tambahan2. Pengasuh, Pendidik & pelindung 4. Anggota masyarakat
Peran anakPeran psikososial sesuai tingkat perkembangan, baik fisik mental sosial dan spiritual.
C. Fungsi Keluarga
Menurut WHO (1978)1. Fungsi Biologi
- Reproduksi- Memelihara dan membesarkan anak- Memberi makan- Mempertahankan kesehatan- Rekreasi
2. Fungsi Ekonomi- Ada sumber penghasilan- Menjamin keamanan finansial anggota keluarga - Menentukan alokasi sumber
3. Fungsi Psokologi- Menyediakan lingkungan yang dapat menaikkan perkembangan kepribadian secara alami.
- Memberikan kasih sayang dan rasa aman- Memberikan perhatian diantara keluarga- Memberikan perlindungan psikologis yang optimum
4. Fungsi Edukasi- Menyekolahkan anak- Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa
5. Fungsi SosiokulturalTransfer nilai yang berhubungan dengan : perilaku, tradisi/adat, bahasa
Fungsi menurut Friedman :1. Fungsi Affective
- Perlindungan psikologis - Mendewasakan- Rasa aman - Mengenal identitas diri- Interaksi
2. Fungsi Sosialisasi peran- Fungsi dan peran di masyarakat- Sasaran untuk kontak sosial di dalam dan diluar rumah
3. Fungsi ReproduksiMenjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup masyarakat
4. Fungsi memenuhi kebutuhan fisik dan perawatan- Sandang, Pangan dan Papan- Perawatan kesehatan
5. Fungsi Ekonomi- Pengadaan sumber dana - Pengaturan keseimbangan- Pengalokasian dana
6. Fungsi Pengontrol / PengaturMemberikan pendidikan, norma-norma
Fungsi Keluarga (PP No.21 Th 1994)1. Fungsi Keagamaan
Wahana utama dan pertama menciptakan seluruh anggota keluarga menjadi insan yang taqwa terhadap Tuhan YME
2. Fungsi Sosial BudayaMenggali dan mengembangkan serta melestarikan sosial budaya masyarakat
3. Fungsi Kasih Sayang
Pengembangan rasa cinta dan kasih sayang setiap anggota keluarga, antar kerabat, antar generasi
4. Fungsi Perlindungan- Memberi rasa aman, tentram lahir dan batin- Memberi keteladanan
5. Fungsi Reproduksi- Memberi keturunan yang berkualitas melalui pengaturan dan perencanaan yang sehat.
- Insan pembangun handal
6. Fungsi Pendidikan dan Sosialisasi- Keluarga sebagai pendidikan utama dan pertama anggota keluarga
menaikkan fisik, mental, sosial spiritual.- Secara serasi, selaran dan seimbang- Anggota keluarga menjadi panutan bagi masyarakat dan diri sendiri
7. Fungsi Ekonomi- Keluarga menaikkan ketrampilan, dalam usaha ekonomis produksi- Pendapatan keluarga menaik- Kesejahteraan
8. Fungsi Pembinaan Lingkungan- Menaikkan diri dalam lingkungan, sosbud dan lingkungan alam serasi,
selaras dan seimbang.
Nasrul Effendy (1988) dibagi 3 fungsi pokok keluarga
Asih Membangun kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepadaanggota keluarga shg memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhan.
Asuh Menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak, agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga menjadikan mereka anak yang sehat fisik, mental, sosial dan spiritual.
Asah Memenuhi kebutuhan pendidikan anak sehingga anak menjadi manusia yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
Type Keluarga1. Nuclear familiy
Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sangsi-sangsi legal dalam suatu ikatan perkawinan. Satu/keduannya dapat bekerja diluar rumah.
2. Reconsituted NuclearPembentuk baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri tinggal dalam satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru, satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah.
3. Middle Age/Aging CoupleSuami sebagai pencari uang, istri di rumah/ keduannya bekerja di rumah, anak-sudah meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karir.
4. Dyadic NuclearSuami/istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak. Keduanya/ salah satu bekerja di luar rumah.
5. Single ParentSatu ortu sebagai akibat perceraian/ke….pasangan dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah/di luar rumah.
6. Dual CarrierSuami/istri keduanya orang karier dan tanpa anak.
7. Commuter MarriedSuami istri/keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada jarak tertentu. Keduamya saling mencari pada waktu tertentu.
8. Single AdultWanita/pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk kawin.
9. Three GenerationTiga generasi/lebih tinggal dalam satu rumah.
10. InstitusionalAnak-anak/orang dewasa tinggal dalam suati panti
11. CommunalSatu rumah terdapat 2/ lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
12. Group MarriageSatu perumahan terdapat ortu dan keturunannya dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan semua adalah ortu dari anak-anak
13. Unmarried Parent and ChildIbu dan anak, dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya diadopsi
14. Cohibing Couple2 orang /satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin
15. Extended FamilyNuclear Family dimana famili tinggal dalam satu rumah dan berorientasi pada satu kepela keluarga
Struktur Keluarga
1. PatrilinealKeluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis sang ayah.
2. MatrilinealKeluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis sang ibu.
3. MatrilokalSepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
4. PatrilokalSepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
5. Keluarga KawinanHubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga, karena adanya hubungan dengan suami atau istri
Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga
1. PatrilokalYang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah.
2. MatrilokalYang diminan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu.
3. EqualitarianYang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah dan ibu
Status Perkembangan Keluarga dan Tugasnya (Duval)
1. Keluarga Baru (Begining Family)Pasangan yang belum mempunyai anakTugas perkembangan :- Membina hubungan dan kepasan bersama- Menetapkan tujuan bersama- Membina hubungan dengan keluarga lain, teman atau kelompok sosial- Merencanakan anak-KB
- Prenatal Care (pengertian kehamilan, persalinan dan menjadi ortu)2. Child Bearing Keluarga yang mempunyai anak < 30 bulan Tugas perkembangan :
- Membagi peran dan tanggung jawab- Menata ruang untuk anak- Menyediakan dana/biaya- Bertanggung jawab merawat anak- Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin- Memfasilitasi role learing anggota keluarga.
3. Keluarga dengan anak pra sekolah (Families with preschool) Usia anak antara 30 bulan – 6 tahun Tugas Perkembangan :
- Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seprti rumah, ruang bermain, privasi dan keamanan.
- Mensosialisasikan anak- Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak
yang lain.- Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hub.ortu dengan anak dan
hub. Perkawinan) dan diluar keluarga (keluarga besar dan komunitas)4. Keluarga dengan anak usia sekolah (Family With School Children) Keluarga dengan anak usia 6 – 13 tahun Tugas perkembangan :
- Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan- Mempertahankan keintiman pasangan- Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin menaik termasuk
kebutuhan untuk menaikkan anggaran kebutuhan kesehatan keluarga.5. Keluarga dengan anak remaja
Keluarga mempunyai anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir 5/ 6-7 kemudian yaitu saat anak meninggalkan rumah ortunya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasab yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Tugas perkembangan :- Memberi kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat remaja
yang sudah berpositif dewasa dan menaikkan otonominya.- Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga - Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan ortu. Hindari perdebatan,
kecurigaan dan permusuhan- Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga
6. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)Tahap ini dimulai pada saat yang terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga tau jika anak ada yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama ortuTujuan utama tahap ini :Mengorganisasikan kembali keluarga untuk tetap berperan dan melepas anak untuk hidup sendiri.Tugas perkembangan :- Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar- Mempertahankan keintiman pasangan.- Membantu ortu suami/istri yang sedang sedang sakit dan mamasuki masa tua- Membantu anak untuk mandiri di masyarakat- Penataan kembali peran dan kegiatan RT
7. Keluarga usia pertengahanTahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
Tugas perkembangan :- Mempertahankan kesehatan- Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-
anak.- Menaikkan keakraban pasangan.
8. Keluarga usia lanjutTahap ini dimulai saat slah satu pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan me… s/ keduannya me…Tugas perkembangan :- Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan- Adaptasi dengan perubahan, kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatan.- Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat- Mempertahankan dengan anak dan sosial masyarakat- Melakukan “Life Review”
Tugas Kesehatan Keluarga (Friedman, 1988)a. Mengenal masalah kesehatan.b. Membuat keputusan tindakan pada anggota keluarga yang sakitc. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakitd. Mempertahankan dan menciptakan suasana rumah yang sehate. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan.
Peran Perawat Keluarga1. Pendidik
Memberi pendidikan kesehatan pada keluarga agar :a. Keluarga dapat melakukan program askep keluarga secara mandirib. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
2. Koordinator Perlu pada perawatan yang berkelanjutan agar pelayanan komprehensive dapat tercapai
3. Pelaksana Kontak pertama perawat pada keluarga malalui anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat mendemontrasikan kepada keluarga askep yang diberikan dengan harapan keluarga dapat melakukan asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakit.
4. Pengawas kesehatan Melakukan ”home visit” atau kunjungan rumah untuk mengidentifikasi tentang kesehatan keluarga.
5. Konsultan (penasihat) Perawat sebagai narasumber bagian keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan perlu membina hubungan baik, bersikap terbuka dan dapat dipercaya.
6. Kolaborasi Perlu keluarga yankes mencapai yahap kesehatan keluarga opt.
7. Fasilitator perlu tahu tentang sistem rujukan dan dana sehat
8. Penemu Kasus Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini tidak terjadi wabah.
9. Modifikasi Lingkungan Agar tercipta lingkungan yang sehat.
Pelayanan Keperawatan di Rumah Home Visit atau Kunjungan Rumah Pengertian dan Tujuan :
Interaksi yang dilakukan di tempat tinggal keluarga yang bertujuan untuk menaikkan dan mempertahankan kesehatan keluarga dan anggotanya.
Tujuan Dasar :1. Mensupport System yang adekuat dan efektif serta mendorong digunakannya yankes.2. Menaikkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga dengan
masalah kesehatan dan kecacatan.3. Mendorong tumbuh dan kembang yang normal di seluruh anggota keluarga serta
memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang pe… kesehatan dan pencegahan.
4. Menguatkan fisik keluarga dan kedekatan antar anggota keluarga5. Me.. kesehatan lingkungan
Fase Hubungan Perawat Klien dengan Keluarga1. Fase Prenesiasi atau persiapan
- Mencari data keluarga yang akan dikunjungi dari puskesmas atau kader kesehatan- Membuat laporan pendahuluan untuk kunjungan yang akan dilakukan- Kontrak waktu kunjungan dengan keluarga.
2. Fase Inisiasi atau Perkenalan- Perawat dan keluarga saling mengenal dan bagimana keluarga menaggapi suatu
masalah kesehatan.3. Fase Implementasi
- Perawat melakukan pengkajian dan perencanaan untuk menyelesaikan masalah kesehatan keluarga bersama dengan keluarga.
- Melakukan implementasi sesuai intervensi- Ekplorasi nilai-nilai keluarga dan persepsi keluarga terhadap kebutuhan- Membatu pendidikan kesehatan sesuai tingkat pendidikannya.
4. Fase Terminasi- Perawat membuat kesimpulan hasil kunjungan berdasarkan pada pencapaian tujuan
yang ditetapkan bersama keluarga.- Menyusun rencana tindak lanjut terhadap masalah kesehatan yang sedang
ditangani dan masalah kesehatan yang mungkin dialami keluarga- Tinggalkan alamat perawat.
5. Fase Pasca Kunjungan- Membuat dokumentasi lengkap tentang hasil kunjungan untuk disimpan di yankes
setempat.
Tanggung Jawab Perawat Yang Melakukan Yankep di Rumah1. Pemberi pelayanan secara langsung2. Dokumentasi3. Koordinasi antara pelayanan dan Manajemen kasus4. Menentukn frequensi dan lama perawatan5. Advocacy.
Keluarga SejahteraAdalah - Keluarga yang dibutuhkan atas dasar perkawinan yang sah mampu
memenuhi kebutuhan hidup spiritual, material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan yang serasi,selaras dan seimbang antar anggota dan antar anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (A. Mungit, 1996)
Tujuan :1. Meningkatkan penget keluarga tentang masalah yang dihadapi2. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menganalisa potensi dan peluang yang
dimiliki3. Meningkatkan kemauan masyarakat dalam memcahkan masalahnya secara mandiri4. Meningkatkan kegotong royongan dan kesetiakawanan sosial dalam membantu
keluarga khususunya keluarga prasejahtera untuk meningkatkan kesehatannya.Tahapan Keluarga Sejahteraa. Keluarga Prasejahtera
Yaitu keluarga belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri. Pada keluarga pra sejahtera, kebutuhan dasar belum seluruhnya terpenuhi yaitu : 1.Melaksanakan ibadah menurut agamanya oleh masing-masing anggota
keluarga. 2.Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 kali/lebih.
3.Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk aktifitas dirumah, bekerja, sekolah dan bepergian.
4.Lantai rumah terluas bukan lantai tanah 5.Bila anak sakit dan atau pasangan usia subur ingin ber-KB dibawah ke sarana
kesehatanb. Keluarga Sejahtera I Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal tetapi
belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya. Pada keluarga sejahtera I kebutuhan dasar 1 s/d 5 telah terpenuhi, namun kebutuhan sosial psikologisnya belum terpenuhi.
6. Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur7. Paling kurang seminggu, keluarga menyediakan ikan daging dan telur.8. Seluruh anggota keluarga maemperoleh paling kurang satu stel pakian baru
pertahun.9. Luas lantai paling kurang 8m2 untuk tiap penghuni rumah10. Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan sehat11. Paling kuran satu anggota keluarga 15 tahun keatas berpenghasilan tetap12. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa baca tulis huruf
latin13. seluruh anak berusia 5-15 tahun bersekolah pada saat ini14. Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih PUS memakai
kontrasepsi (kecuali sedang hamil) c. Keluarga Sejahtera II
Yaitu keluarga yang telah disamping dapat memenihi kebutuhan dasarnya, juga telah dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya, seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi.Pada keluarga sejahtera II, kebutuhan sosial psikologisnya telah terpenuhi (1 s/d 14) namun kebutuhan pengembangan belum sepenuhnya terpenuhi antara lain :15. Mempunayi upaya untuk menaikkan pengertian agama16. Sebagian dari penghasilan dapat disisihkan untuk tabungan keluarga17. Biasanya makan bersama, paling kuran sekali dalam sehari dan
kesempatan itu dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga
18. Ikut serta dalam kegiatam masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya19. Mengadakan rekreasi bersama diluar rumah paling kurang 1x/ bulan.20. Dapat diperoleh berita dari surat kabar/ radio /tv/ majalah.21. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi sesuai kondisi
daerahd. Keluarga Sejahtera III
Adalah keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial, psikologis dan pengembangan keluarganya tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat seperti sumbangan materi dan berperan aktif dalam kegiatan masyarakat.Pada keluarga sejahtera III, kebutuhan fisik, sosial, psikologis dan pengembangannya telah terpenuhi (1 s/d 21) namun kebutuhan sosial belum terpenuhi : 22. Secara teratur atau pada waktu dengan sukarela memberikan sumbangan
bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materil23. Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan
e. Keluarga Sejahtera III Plus
Keluarga sejahtera III plus yaitu keluarga yang telah memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial dan psikologis dan pengembangannya serta dapat telah memberi sumbangan teratur dan berperan aktif dalam kegiatan masyarakat.Pada keluarga sejahtera III plus, kebutuhan fisik, sosial psikologis dan pengembangannya telah terpenuhi serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
ASUHAN KEPERAWATANKELUARGA
A. PengertianSuatu rangakaian kegiatan yang diberikan mall praktik kep. Kepada keluarga untuk membatu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
B. TujuanUmum :
Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan secara mandiri.Khusus :1. Mengenal masalah kesehatan keluarga2. memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah
kesehatan keluarga3. melakukan tindakan keperawatan kesehatan kepada anggota
keluarga yang sakit, mempunyai gangguan fisik, tubuh dan atau yang membutuhkan bantuan asuhan keperawatan
4. memelihara lingkungan (fisik, psikis dan sosial) sehingga dapat menunjang pe.. kesehatan keluarga.
5. memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat, mis : puskesmas, pustu, kartu sehat dan posyandu untuk memperoleh yankes.
Sasaran Keluarga yang rawan kesehatan Mis: keluarga yang beresiko terhadap timbulnya masalah kesehatan.
Persiapan pemberian Askep 1. Menetapkan keluarga sasaran yang akan dikunjungi serta
menentukan kasus-kasus yang perlu ditindaklanjuti dirumah malalui seleksi kasusu di puskesmas/pustu sebagai prioritas.
2. Menetapkan jadwal kunjungana. Membuat jadwal kunjungan dan nama-nama keluarga yang
akan dikunjungi.b. Membuat kesepakatan dengan keluarga tentang waktu
kunjungan dan kehadiran anggota keluarga pengambil keputusan.
3. Menyiapkan perlengkapan lapangan terdiri dari :a. Mempelajari riwayat penyakit dari KX dari status rekam/kes
keluarga dan pencatatan lain yang ada kaitannya dengan klien.
b. Membuat catatan singkat tentang permasalahan KX dan keluarga sebagai dasar kajian lebih lanjut di keluarga.
c. Formulir/catatan pengkajian keluarga dan catatan lain yang diperlukan
d. PHN kita yang berisi, antara lain : peralatan dan obat-obat sederhana
e. Alat bantu penyuluhan
Dalam Pelaksanaan KK sasaran kegiatan yang dilakukan :
1. Menciptakan suasana atau hubungan yang baik dengan semua anggota keluarga
2. Menggunakan bahasa yang sederhana.3. memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah4. Menginformasikan tujuan kunjungan serta meyakinkan keluarga
bahwa kedatangan perawat untuk membantu keluarga menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di keluarga.
Tahapan Proses Keperawatan Keluarga
1. Pengkajian keluarga dan Individu dalam keluarga a. Mengidentifikasi data demografi dan sosio kulturalb. Data lingkunganc. Struktur dan fungsi keluargad. Stress dan setrategi koping yang digunakan keluargae. Perkembangan keluarga
Sedangkan pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga meliputi :
a. Fisik c. Emosi e. Spiritual b. Mental d. Sosial
2. Perumusan diagnosis keperawatan3. Penyusunan perencanaan
Menyusun prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga dan menyeleksi intervensi kep.
4. Pelaksanaan5. Evaluasi
C. Tahap Pengkajian Metode : a. Wawancara langsung
b. Observasi fasilitas rumah c. Px-an fisik dari anggota keluargad. Data sekunder, ex hasil lab x-ray
Hal-hal yang perlu dikaji :1. Data Umum
1) NamaKK 4) Pendidikan KK2) Alamat 5) Komposisi keluarga3) Pekerjaan
No Nama JkHub
Dengan KK
UmurStruktur Imunisasi ket
Bcd Polio DPT Hepatitis Campak1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
2. GenogramSimbol yang biasa digunakan :
+
LK PR Identitas Kx f menikah pisah
-
cerai
anak angkat aborsi Kembar
Tinggal dalam satu rumah
3. Tipe keluarga Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta
kendala atau masalah keluarga yang terjadi dengan jenis tipe keluarga.
4. Suku bangsaMengkaji asal suku bangsa tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kes.
5. Agamamengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kes.
6. Struktus sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari KK maupun
anggaran keluarga l lainnya ditentukan pula oleh kebutuhan yang dikeluarkan oleh
keluarga dan bagian-bagian yang dimiliki7. Aktivitas rekreasi keluarga
X
Rekreasi tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama mengunjungi tempat rekreasi …. Namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio .. merupakan aktifitas rekreasi
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
8. Tahap perkembangan keluarga saat ini - tahap ini ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti
9. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi- menjelaskan mengenai tugas perkembangan, yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendalanya.10. Riwayat Keluarga inti - Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga
inti, meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit, sumber yankes yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman terhadap yankes.
11. Riwayat keluarga sebelumnya - Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga
dari pihak suami dan istri
Pengkajian Lingkungan
12. Karateristik rumah - Luas rumah, tipe, jumlah ruangan, jumlah jendela serta
pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan RT, jenis septic tank, sumber air, sumber air minum, denah rumah.
13. Karateristik tetangga dan komunitas RW- Menjelaskan mengenai karateristik dari tetangga dan
komunitas setempat, meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan kesepakatan penduduk setempat yang mempengaruhi kesehatan.
14. Mobilitas geografi keluarga - Ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah rumah.15. Perkumpulan keluarga dan interaksi di masyarakat - Menjelaskan waktu yang digunakan untuk berkumpul
serta perkumpulan keluarga yang ada serta sejauh mana keluarga berinteraksi di masyarakat
16. Sistem pendudkung keluarga - Jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas
yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan, mencakup fasilitas fisik, psikologis, sosial, dukungan dari anggota keluarga dan masyarakat setempat.
Struktur Keluarga 17. Pola komunikasi keluarga - Menjelaskan cara berkomunikasi dalam anggota
keluarga 18.Struktur kekuatan keluarga
- Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku
19.Struktur peran - menjelaskan peran masing-masing keluarga, baik
secara formal/informal20.Nilai Norma keluarga
- Menjelaskan nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.
Fungsi Peran
21.Fungsi Afektif - Dikaji tentang gambaran diri keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang lain, bagaimana kehangatan tercipta dalam keluarga dan bagaimana mengembangkan sikap saling menghargai.
22.Fungsi Sosialisasi- Bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga
disiplin budaya dan perilaku dalam keluarga
23.Fungsi perawatan kesehatan- Bagaimana keluarga menyediakan pakaian,
perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit,bagaimana pengertian keluarga tentang sehat – sakit, kesanggupan keluarga di dalam melaksanankan, perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas keluarga.
Hal-hal yang dikaji :a. Untuk mengenal kemempuan keluarga mengenal
masalah kesehatan yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga menngetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi tanda-tanda gejala, faktor penyebab yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah.
b. Untuk mengetahui keluarga mengambil keputusan mengenai kesehatan yang tepat, hal-hal yang perlu dikaji sbb:- Kemampuan keluarga mengerti masalah
kesehatan tentang arti dan luasnya masalah
- Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
- Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
- Apakah keluarga merasa takut akibat dari tindakan penyuluh
- Apakah keluarga mempunyai sikap (-) terhadap masalh kesehatan
- Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
- Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
- Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah
c. Untuk mengetahui keluarga merawat anggota keluarga yang sakit yang perlu dikaji :- Bagaiimana kelurga mengerti keadaan
penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi dan diagnosa dan cara perwatannya.
- Sejauhmana keluarga mengerti tentang sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan
- Bagaimana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
- Sejauh mana keluarga mengerti sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan finansial, fasilitas fisik psikososial)
- Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakitd. Untuk mengetahi kemempuan keluarga memelihara
lingkungan rumah yang sehat. Hal yang perlu dikaji :- Sejauh mana keluarga mengerti sumber-sumber
keluarga yang dimiliki- Sejauh mana melihat keuntungan/manfaat
pemeliharaan lingkungan- Sejauh mana keluarga mengerti tentang higine
dan sanitasi- Sejauh mana mengerti upaya pencegahan
penyakit- Sejauh mana keluarga sikap pandangan keluarga
terhadap terhadap higine dan sanitasi- Sejauh mana kekompakan dalam keluarga
e. Untuk mengetahu keluarga menggunakan fasilitas yankes di masyarakat, yang perlu dikaji :- Sejauh mana keluarga mengerti keberadaan
fasilitas kesehatan
- Sejauh mana keluarga memahami keuntungan yang dapat diperoleh di fasilitas yankes
- Sajauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan
- Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas
- Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
24. Fungsi reproduksi Hal-hal yang perlu dikaji :
a. Berapa jumlah anakb. Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c. Metode apa yang digunakan dalam keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota
25. Fungsi ekonomi Hal-hal yang perlu dikaji :
a. Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,pangan dan papanb. Sejauh mana memanfaatkan sumber yang ada di
masayarakat dalam uapaya penaikan status sosial.
Stress dan Kooping Keluarga 26. Stres jangka panjang dan pendek
- stress jk pendek stres yang dialami keluarga yang memerlukan penangannan dalam waktu kurang lebuh 6 bulan.- Stress jk panjang stres yang dialami keluarga yang
memerlukan penangannan dalam waktu kurang 6 bulan.27. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stressor
Yang perlu dikaji : bagaimana keluarga berespon terhadap streesor
28. strategi kooping yang digunakanstrategi kooping apa yang digunakan keluarga jika menghadapi masalah kesehatan
29. strategi adaptasi disfungsionalDikaji mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga dalam menghadapi masalah
Pemeriksaan Fisik dilakukan pada semua anggota keluarga Harapan keluarga
perawat menyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
Setelah Pengkajian Analisa DataKomponennya :
- Pengelompokan data : DS, DO- Kemungkinan penyebab : merujuk 5 tugas keluarga- Masalah B. Tahap Perumusan diagnosis kep keluarga :
Tipologi dari Dx kep keluarga :1. Aktual
Hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda-tanda dan gx dari ggn kesehatan. Contoh :- perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan balita keluarga
bapak T b/d ketidakmampuan mengenal masalah gizi balita- keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (ibu Y)
keluarga bapak A b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak
2. ResikoHasil pengkajian sdh data yang menunnjang namun belum terjadi ggn misalnya, lingkungan rumah yang kurang bersih, pada makan tidak adekuat stimulasi tumbuh kembang yang tak adekuat.Contoh :- resiko terjadi konflik pada bapak M b/d ketidakmampuan
P keluarga mengenal masalah komunikasi- resiko gangguan perkembangan pada balita keluarga
bapak Y b/d ketidakmampuan keluarga melakukan stimulasi pada balita- resiko gangguan pergerakan pada lansia (ibu Y)
keluarga bapak A b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak.
3. Potensial (keadaan sejahtera)Suatu keadaan keluarga dalam keadaan sejahterah sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkanContoh :- potensial terjadi kenaikkan kesejahteraan pada ibu hamil
(ibu menyusui keluarga bapak K- potensial penaikan status kesehatan pada bayi keluarga
bapak X- potensial penaikkan status kesehatan pada pasangan
baru menikah keluarga bapak
Diagnosa keperawatan NANDA yang relevan dengan keperawatan keluarga :
1. Altered family processes 2. Altered health maintenance.3. Altered nutrition : Less than body requirements4. Altered nutrition : More than body requirements5. Altered nutrition : Potensial for more or potensial for Less
than body requirements6. Altered parenting7. Altered pattern of elimination : In adekuate sanitary disposal
conditions8. Altered role performance9. Altered sexuality patterns10. Anticipatory grieving11. Decisional conflict (specifi)12. Disfungtional grieving13. Family coping : Potensial for growth14. Health seeking behavior15. Ineffective family coping : Compromised16. Ineffective family coping : Disabling17. Impaired adjustment18. Impaired home maintenance
management19. Impaired social interaction20. Knowledge deficit (specify)21. Non compliance (specify)22. Parental role conflict23. Risk for altered parenting24. Risk for trauma (injury)25. High risk for violence26. Powerlessness27. Social isolation
BUKU SUMBER :NANDA Diagnoses are described in McFarland & McFarlane (1993)
Keterbatasan diagnosa Nanda dalam keperawatan keluarga :1. Diagnosa tersebut tidak bersifat teoritis yang mana bisa merupakan
kekuatan dan kelemahan tergantung pada sudut pandang seseorang.2. Sebagaian besar keperawatan yang berorientasi pada keluarga bersifat
sangat luas dan tidak cukup untuk mengarahkan intervensi. Akan tetapi dengan menspesifikan tanda dan gejala dariu masalah / factor etiologi keterbatasan ini dapat diatasi
3. Diagnosa lebih berorientasi pada penyakit 4. Yang ada sekarang tidak lengkap dan tidak mencakup sebagaian besar
masalah / diagnsa dari keperawatan keluarga.
Skala Untuk Menentukan Prioritas Askep Keluarga (Bailon dan Maglaya, 1998)
No
Kreteria Bobot
1
2
3
4
Sifat masalahSkala : tidak kurang sehat ancaman kesehatan keadaan sejahtera
kemungkinan masalah dapat diubahskala : mudah sebagian tidak dapat
potensial masalah untuk dicegahskala : tinggi cukup rendah
menonjolnya masalahskala : masalah berat harus segera ditangani sebaliknya tak dirasakan
321
210
321
210
1
2
1
1
Skoring :1. tentukan skore untuk setiap kriteria2. skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan bobot
skore X bobot angka tertinggi
3. jumlah skor untuk angka tertinggi
Faktor yang mempengaruhi penentuan prioritas
1. Sifat masalahBobot yang berat diberikan pada tidak /kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera.
2. Kemungkinan masalah dapat diubahPerawat perlu memperhatiklan :
-pengetahuan yang ada seakrang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah
-sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik, kenangan dan tenaga-sumber daya perawat : penegtahuan ketrampilan dan waktu-SDM : fasilitas, organisasi dan sebagian masyarakat
3. Potensial masalah untuk dicegah- kepelikan masalah yang berhubungan dengan peny
masalah- lamamnya masalah yang berhubungan jika waktu masalah
itu ada- tindakan sedang dijalankan tindakan yang tepat
memperbaiki masalah- adanya kel. “High Risk” (kel. Yang sangat peka me (+)
potensi untuk mencegah masalah4. Manajemen masalah
Perawat perlu menilai persepsi atau bagian keluarga melihat masalah kesehatan tersebut
Skor yang tertinggi mareupakan masalah yang prioritas
C. Perencanaan1. Menetukan tujuan umum hasil akhir yang akan dicapai
melalui semua usaha contoh : stl tindakan keperawatan keluarga mampu merawat bayi prematur dengan tepat.
2. Menentukan tujuan khusus pernyataan yang spesifik tentang hasil yang diharapkan dari tindaksan kep Ciri samart contoh : BB prematur akan ber(+) min 0,5 kg/bl
3. menentukan intervensiMenurut Wright dan Lehay (1984) intervensi ditujukan :
1. kognitif2. afektif3. perilaku
4. Menentukan rencana evaulasi- kriteria evaluasi tanda tanda indikator yang
menunjukkan obyektif telah dicapai- standart evaluasi Tk performance yang dihaarpkan
dikaitkan dengan kriteriacontoh :Tujuan : stl KR II keluarga akan memanfaatkan Pus untuk mendapatkan yankes preventif, curativeKriteria : kunjungan puskesmasStandart : kunjungan ibu hamil anak yang sakit
D. Tindakan Pelaksanaan Tindakan Kep KeluargaMencakup :
1 Menstimulasi kesadaran atau pemnerimaan keluarga mengani msl kesehatan dan kebutuhan kesehatan dengan cara :- Memberikan informasi- Mengidentifikasi kebut & harapan kesehatan- Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2 Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan :- Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan- Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki- Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan
3 Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara :
- Mendemontrasikan cara perawatan- Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah- Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4 Membatu keluarga menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat dengan cara :
- Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga- Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
5 Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan cara :
- Mengenakan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga- Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Implementasi
Perhatian : Keluarga
Teknik Motivasi
Perilaku sehat pada keluarga
Tiga prinsip motivasi yang bermanfaat dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat (ROSENSTOCK)
- Kesulitan-Kebingungan -Ketidakmampuan
1. Tingkah laku yang berkaitan dengan masalah kesehatan dipengaruhi oleh :
a. Kemampuan keluarga melihat akibat masalah kesehatan terhadap dirinya
b. Keyakinan keluarga terhadap keberhasilan tindakan dalam menurunkan masalah
2. Tingkah laku kesehatan muncul akibat adanya beberapa dorongan dan tindakan.
3. Dorongan yang berhubungan dengan kesehatan tidak selalu menimbulkan tingkah laku yang sehat dan sebaliknya.
Faktor-faktor penyulit dari keluarga untuk membangkitkan minat kerjasama untuk melakukan tindakan kesehatan :
1. Keluarga kurang memperoleh informasi2. Keluarga mendapat informasi yang tidak lengkap sehingga
melihat masalah hanya sebagian3. Keluarga tidak dapat mengkaitkan informasi dengan situasi
yang dihadapi4. keluarga tidak mau menghadapi situasi5. Anggota keluarga tidak mau menghadapi tekanan sosial6. Keluarga ingin mempertahankan suatu pola tingkah laku7. Keluarga gagal mengkaitkan tindakan dengan sasaran
keluarga8. Tidak percaya dengan tindakan yang diusulkan oleh perawat
Faktor-faktor penyulit yang berasal dari petugas kesehatan :1. Petugas kesehatan cenderung menerapkan satu pola
pendekatan (kaku)2. Petugas kurang memberikan penghargaan-perhatian
terhadap FCII sos-bud3. Petugas kurang mampu dalam mengambil tindakan dan
menggunakan bermacam-macam teknik dalam mengatasi masalah yang rumit
D. Tahap Evaluasi
Metode Evaluasi :1. Observasi2. Wawancara3. Latihan Stimulasi4. Memeriksa Lapangan/Record
Hasil perawatan dapat diukur melalui :1. Keadaan Fisik
Misalanya : Suhu tubuh turun, BB naik, perubahan tanda klinis2. Psychologis Sikap
Misalnya : - Perasaan cemas menurun - Sikap positif terhadap petugas kesehatan
3. Pengetahuan – PerilakuMisalnya : - Keluarga dapat menjelaskan kembali manfaat suatu
tindakan keperawatan - Keluarga menjalankan petunjuk yang diberikan
Luasnya Evaluasi Proses Evaluasi dapat dipusatkan pada 3 dimensi :
1. EfisiensiDikaitkan dengan sumber daya, mis : uang, waktu, tenaga.
2. Kecocokan (Apropriateness)Dikaitkan dengan kesesuaian tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah sesuai dengan pertimbangan profesional.
3. KecukupanDikaitkan dengan kelengkapan tindakan. Keperawatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
Macam-macam Evaluasi :1. Evaluasi Kwantitatif
Penguraian yang dilihat dari jumlah kegiatanmisalnya : - Imunisasi yang diberikan
- Pemberian penyuluhan2. Evaluasi Kwalitatif
Evaluasi mutu yang terfokus pada 3 dimensi :
a. Struktur/Sumber Terkait dengan tenaga manusia – bahan yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan.
Misal :- Minat/dorongan - Penyediaan peralatan - Uang
b. ProsesBerkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Misalnya : proses penyuluhan
c. Hasil Bertambahnya kesanggupan keluarga dalam melaksanakan tugas keluarga perubahan perilaku
Evaluasi disusun dengan SOAP S : Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subyektif
setelah dilakukan intervensi keperawatan.
O : Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara obyektif setelah dilakukan intervensi keperawatan.
A : Analisa dari hasil yang dicapai dengan mengacu pada tujuan yang terkait dengan diagnosis.
P : Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi.