KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang cukup prospektif dan memiliki peluang usaha yang menjanjikan karna selain sebagai penghasil pertumbuhan ekonomi, sektor pariwisata juga sangat berpeluang untuk menjadi salah satu pendorong pertumbuhan sektor lainnya, seperti sektor perkebunan, pertanian, kehutanan, perdagangan dan lain lain. Salah satu sektor yang memiliki peluang yang cukup besar dalam pengembangan pariwisata adalah sektor pertanian. Karna pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan pengaruh yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi. Tetapi terlepas dari hal tersebut pengembangan kawasan pertanian sebagai sektor pariwisata belum menyebar luas diberbagai daerah dan pengembangannya belum sampai pada tahap yang optimal. 1

Transcript of KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

Page 1: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang cukup prospektif dan

memiliki peluang usaha yang menjanjikan karna selain sebagai penghasil

pertumbuhan ekonomi, sektor pariwisata juga sangat berpeluang untuk menjadi salah

satu pendorong pertumbuhan sektor lainnya, seperti sektor perkebunan, pertanian,

kehutanan, perdagangan dan lain lain. Salah satu sektor yang memiliki peluang yang

cukup besar dalam pengembangan pariwisata adalah sektor pertanian. Karna

pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan pengaruh yang cukup besar

dalam pertumbuhan ekonomi. Tetapi terlepas dari hal tersebut pengembangan

kawasan pertanian sebagai sektor pariwisata belum menyebar luas diberbagai daerah

dan pengembangannya belum sampai pada tahap yang optimal.

Hal ini terbukti karna salah satu unsur dari sektor pertanian yang saat ini

belum tergarap secara optimal adalah agroedutourism, yaitu suatu konsep

pengembangan sektor pertanian sebagai kawasan wisata yang educative. Agrowisata

merupakan rangkaian kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi pertanian sebagai

obyek wisata, baik potensi berupa pemandangan alam kawasan pertaniannya maupun

kekhasan dan keanekaragaman aktivitas produksi dan teknologi pertanian serta ilmu

pengetahuannya. Kegiatan agrowisata bertujuan untuk memperluas wawasan

pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian yang

meliputi tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.

1

Page 2: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

Secara umum konsep agrowisata mengandung pengertian suatu kegiatan

perjalanan atau wisata yang dipadukan dengan aspek-aspek kegiatan pertanian.

Pengertian ini mengacu pada unsur rekreatif yang memang sudah menjadi ciri

kegiatan wisata, unsur pendidikan dalam kemasan paket wisatanya, serta unsur sosial

ekonomi dalam pembangunan pertanian. Perpaduan antara kegiatan wisata yang

dibarengi dengan kegiatan kegiatan yang bersifat edukatif seperti kegiatan bercocok

tanam, maupun mengenal lebih dekat mengenai tanaman-tanaman yang ada

dikawasan tersebut. Agrowisata yang menghadirkan aneka tanaman dapat

memberikan manfaat dalam perbaikan kualitas iklim mikro, menjaga siklus hidrologi,

mengurangi erosi, melestarikan lingkungan, memberikan desain lingkungan yang

estetis bila dikelola dan dirancang dengan baik. Dengan demikian pengembangan

kawasan pertanian sebagai kawasan wisata merupakan salah satu alternative yang

dapat diambil dalam menciptakan kawasan atau ruang terbuka hijau diarea perkotaan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam kegiatan ini yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana menjadikan sektor pertanian sebagai kawasan pariwisata yang

berbasis ilmu pengetahuan

2. Bagaimana membuat desain konsep agrowisata yang modern dan berbasis

education

3. Bagaimana menjadikan kawasan agroedutourism sebagai pusat rekreasi

dan kawasan penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan.

2

Page 3: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

1.3 Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui peranan

agroedutourism serta bagaimana pengembangan kawasan pertanian sebagai kawasan

agrowisata yang berbasis ilmu pengetahuan.

Sedangkan kegunaannya yaitu sebagai bahan acuan untuk pengembangan

kawasan pertanian sebagai kawasan agrowisata .

3

Page 4: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Agroedutourism

Wisata pendidikan pertanian atau Agroedutourism merupakan suatau konsep

penggabungan antara aktivitas wisata dan pertanian yang berbasis education. Konsep

Agroedutourism atau wisata pendidikan pertanian, yaitu kegiatan wisata untuk tujuan

studi yang dapat memperluas pengalaman, rekreasi, dan pengetahuan tentang alam

dan teknologi pertanian melalui ilmu-ilmu pertanian dalam cakupan luas antara lain :

pertanian bercocok tanam,peternakan, kehutanan, baik dalam ruang maupun luar

ruang/lapang. Yang akan memberikan tambahan pengetahuan.

Agroedutourism menggunakan konsep pendidikan pengalaman (experience

education). Konsep ini menurut Murti (2005) merupakan salah satu konsep

pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas

manusia dengan alam terbuka/bebas sebagai sarana belajar. Konsep ini

menitikberatkan pada proses yang dikembangkan berdasarkan tujuan dan

implementasi dengan pola-pola aktifitas yang menarik dan memiliki metafora yang

jelas pada kehidupan nyata.

Menurut suwantoro (1997), yaitu Educational Tour (wisata pertanian) adalah

suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi

perbandingan ataupun pengetahuan mengenai bidang kerja yang dikunjunginya.

4

Page 5: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

Wisata jenis ini disebut juga sebagai Study Tour atau perjalanan kunjungan guna

menambah pengetahuan dalam bidang pertanian.

Kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka hijau yang cukup luas sebagai

kawasan wisata alam semakin meningkat. Masyarakat menginginkan kawasan wisata

yang sejuk dan juga memiliki unsur pembelajaran terhadap pengalaman berwisata.

Sudah seharusnya masyarakat diberikan kesadaran akan pentingnya lingkungan

dengan mengenalkan konservasi agar dapat mengatasi berbagai masalah mengenai

lingkungan. Konservasi tidak hanya diperkenalkan akan tetapi harus ada aksi nyata

melalui pengalaman dan pendidikan. Oleh karna itu Agroedutourism sebagai wisata

pendidikan dapat dikembangkan sehingga mengacu pada prinsip konservasi.

Pengembangan konsep Agroedutourism berbasis konservasi diperlukan agar

penyampaian pendidikan pertanian dapat diterapkan sesuai dengan prinsip

konservasi yaitu pengawetan, perlindungan, dan pemanfaatan secara lestari. Adanya

Agroedutourism diharapkan dapat menimbulkan kesadaran untuk menjaga

lingkungan dari kerusakan –kerusakan. Agroedutourism telah menjadi alternative

liburan sekolah untuk dapat memperkenalkan pertanian,

2.2 Perencanaan Wisata

Perencanaan kawasan rekreasi merupakan suatu proses menghubungkan

waktu luang manusia dengan ruang, dengan cara mengalokasikan sumber daya untuk

mengakomodasikan waktu luang pada saat ini dan saat yang akan dating yang

dibutuhkan oleh manusia (Gold, 1980).

5

Page 6: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

Menurut Edard Inskeep dalam Marpaung, (2002), perencanaan ialah upaya

mengorganisasikan hal yang terjadi dimasa yang akan dating, untuk mendapatkan

sasaran yang tepat. Suatu perencanaan dan pertumbuhan pembangunan yang tidak

direncanakan akan mengakibatkan degradasi atau penurunan daya tarik suatu atraksi

wisata, bahkan dapat menjurus kepada kerusakan lingkungan. Menurut Yoeti (1997),

yaitu bahwa aspek- aspek yang perlu diketahui dalam perencanaan pariwisata adalah

sebagai berikut :

1. Wisatawan (Tourist)

2. Aksesibitas (accessibilities)

3. Atraksi/objek wisata (Attraction)

4. Fasilitas pelayanan (Service Facilities)

5. Informasi dan promosi (Information)

Perencanaan pariwisata hendaklah berdasarkan dua tingkat parameter survey

yaitu sebagai berikut :

a. Mengadakan survey secara terperinci mengenai sifat dan bentuk

pengembangan yang direncanakan, terutama dalam sumber-sumber potensial

dalam kepariwisataan.

b. Meneliti dan mempelajari konsumen (wisatawan) dimasa yang akan dating

atas dasar survey dan pandangan jauh kedepan.

6

Page 7: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

BAB IIIKEADAAN LOKASI

3.1 Keadaan Umum Lokasi

Kebun percobaan (experimental farm) Fakultas Pertanian Universitas

Hasanuddin terletak di daerah Keera-keera yang secara administratif berada dalam

wilayah kelurahan Tamalanrea indah kecamatan Tamalanrea kotamadya Makassar

dengan luas 6 ha. Akan tetapi luas lahan yang dijadikan sebagaia sampel

pengembangan kawasan agroedutourism yaitu 0,7 ha. Adapun lokasinya sebelah utara

berbatasan dengan danau buatan UNHAS, sebelah timur berbatasan dengan

laboratorium produksi ternak, sebelah barat berbatasan dengan pemukiman penduduk

Keera – Keera dan sebelah selatan berbatasan dengan kampus Politeknik Negeri

Ujung Pandang. Adapun ketinggian wilayah ini berada pada ketinggian 16 meter dari

permukaan laut (mdpl).

Adapun jenis tanah pada daerah penelitian yaitu termasuk tanah ultisol.

Berdasarkan segitiga tekstur, tanah tersebut termasuk tanah liat. Persentase liat yang

besar menunjukkan tanah mudah menyerap atau menahan air dan unsur hara, dengan

demikian termasuk tanah berliat. Menurut Arsyad (2000), kebutuhan airnya sangat

7

Page 8: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

besar karena besarnya nilai porositas air yakni kemampuan tanah untuk meresap ke

dalam tanah sehingga tanahnya cepat mengering.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Profil Tanah 1.

Lapisan I II III

Kedalaman lapisan

(cm)0 – 15 15 - 35 35 – 80

Topografi batas

lapisanBerombak Rata Rata

TeksturPasir

berlempungLiat Liat

Warna Coklat gelap CoklatMerah

kuning

Struktur Gumpal Remah Remah

skala pH tanah 6 - -

Sumber : Hasil Penelitian “Hasrullah Bandu”, 2012

Berdasarkan data dari pengamatan profil di atas dapat di lihat bahwa warna tanah

pada kebun percobaan Universitas Hasanuddin adalah berbeda beda pada lapisan

pertama warnanya adalah coklat dan coklat gelap, itu menandakan bahwa bagian atas

tanah itu banyak mengandung bahan organik yang pada umumnya berwarna hitam itu

dapat di lihat pada lapisan 0-15. Adapun lapisan tanah yg bawah adalah berwarna

merah kuning dan merah gelap sehingga masuk dalam kategori tanah mediteran

8

Page 9: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

merah kuning. Pairunan (1985) menyatakan bahwa tanah mediteran merah kuning

memiliki solum yang agak tebal

3.2 Karakteristik Fisik Lahan

3.2.1. Tekstur Tanah

Adapun kondisi fisik tanah pada kebun percobaan Exfarm Pertanian

Universitas Hasanuddin, berdasarkan dengan segitiga tekstur dapat di lihat pada tabel

di bawah ini:

Tabel 2 Kondisi Fisik Tanah Berdasarkan Segitiga Tekstur

Sifat fisik tanah Persentase(%)

Liat

Debu

Pasir

65

28

7

Sumber : Hasil Penelitian “Hasrullah Bandu”, 2012

Berdasarkan hasil analisis laboratorium komposisi antara fraksi pasir, debu

dan liat yang menyusun profil tanah pada daerah penelitian masing-masing sebesar 7

%, 28 %, dan 65 % jika mengacu pada USDA, tekstur tanah tersebut termasuk dalam

tekstur lempung liat berdebu. Tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas

permukaan yang kecil sehingga sulit menahan air dan unsur hara. Tanah yang

bertekstur liat lebih halus sehingga mempunyai luas permukaan yang lebih besar

9

Page 10: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi bagi tanaman

(Arsyad, 2000).

3.2.2. Struktur Tanah

Struktur tanah merupakan salah satu sifat dasar tanah yang besar pengaruhnya

terhadap kemampuan tanah sebagai media pertanaman. Struktur tanah di gunakan

untuk mendeskripsikan agregasi secara umum susunan bagian padat tanah. Struktur

tanah pada lokasi penelitian yaitu pada lapisan I dan lapisan II tanahnya kasar dan

bentuknya menggumpal. Adapun pada lapisan III tanahnya lebih halus dan agak

sedikit remah. Adanya perbedaan dari struktur tanah ini di pengaruhi oleh aktifitas

organisme, bahan organik, kandungan liat, dan perakaran tanaman.

Struktur tanah berpengaruh dalam cara pengolahan di bidang pertanian. Tanah

yang memiliki struktur yang baik yaitu mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur

hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Apabila struktur tanah tersebut

konsistensinya besar maka pengolahannya membutuhkan banyak tenaga sebaliknya

apabila tanah tersebut berstruktur remah/kersai yang kecil daya konsistensinya maka

pengolahannya membutuhkan tenaga yang sedikit.

10

Page 11: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

3.2.3 Kandungan Bahan Organik

Adapun kandungan bahan organik tanah pada daerah penelitian menggunakan

Wakley and Black C dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 3 Hasil pengamatan kandungan bahan organik

Sampel tanah Wakley and Black C (%)

1 0,88

2 0,88

3 0,92

4 1,17

5 0,26

6 0,52

7 0,84

8 1,60

9 0,36

Rata2 0,82

Sumber : Hasil Penelitian “Hasrullah Bandu”, 2012

11

Page 12: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

Berdasarkan hasil uji kandungan bahan organik di atas dapat di ketahui bahwa

kadar bahan organik di lokasi penelitian berbeda beda.kandungan bahan organik

yang paling tinggi yaitu mencapai 1,60% sedangkan kandungan bahan organik yang

paling rendah yaitu 0,26%. Semakin tinggi kandungan bahan organik suatu lahan

maka lahan itu semakin subur sebaliknya tanah yang kurang kandungan bahan

organiknya maka tanah itu kurang subur. Bahan organik sangat besar peranannya

karena dapat menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur unsur hara dalam

arti kapasitas kation tanah menjadi lebih tinggi dan sebagai sumber energi bagi

kehidupan organisme. Bahan organik tanah juga mempengaruhi pertumbuhan suatu

tanaman, oleh karena itu kita perlu mengetahui kandungan bahan organik yang cocok

bagi kelangsungan pertumbuhan tanaman tertentu agar mencapai pertumbuhan yang

maksimum.

3.2.4 pH Tanah

Kemasaman tanah berakibat langsung terhadap tanaman karena meningkatnya

kadar ion – ion hidrogen bebas. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan baik

pada pH optimum yang di kehendakinya. Apabila pH jenis tanaman itu tidak sesuai

dengan persyaratan fisiologinya pertumbuhan tanaman akan terhambat. Berdasarkan

dari pengamatan yang telah di lakukan menggunakan kertas lakmus maka besarnya

skala pH tanah adalah berkisar antara 6,0 – 7,0 dan bersifat masam itu di tandai

karena kertas lakmus yg di celupkan warnanya berubah menjadi ungu.

12

Page 13: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

BAB IVMETODOLOGI PENELITIAN

4.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11-13 april 2014 bertempat di lahan

percobaan Exfarm (Exferimental farm),, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,

Makassar, Sulawesi Selatan.

4.2 Alat dan bahan

Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini yaitu berupa alat tulis

menulis seperti pulpen, buku, penggaris, dan pensil

4.3 Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi :

1. Melakukan survey ke lokasi

2. Melakukan analisis data, baik analisis kesesuaian lahan maupun keadaan

umum lokasi

3. Membuat konsep atau perencanaan

13

Page 14: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

BAB VHASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada lokasi kebun percobaan

Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin maka diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4. Hasil survey ke lokasiKEADAAN LINGKUNGAN

Luas lahan 0.7 haCurah hujan 2778 mmSuhu 19-21 0CBahan organic tanah >1.60%Status kepemilikan lahan Milik instansiSumber air Sumur borPemanfaatan lahan Tempat penelitian/kebun percobaanAksesibilitas Lancar dan mudah

Sumber : hasil olahan data primer 2014

Berdasarkan data diatas maka dapat dibuat suatu perencanaan pemanfaatan

lahan sebagai kawasan agroedutourism., yaitu kawasan wisata yang berbasis

education sehingga lahan dapat digunakan secara efektif. Adapun konsep

pengembangan kawasan agroedutourism dapat dilihat pada gambar. 1 yaitu sebagai

berikut :

14

Page 15: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

Gambar 1. Desain konsep agroedutourism

15

Page 16: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

5.2 Pembahasan

Berdasarkan desain konsep agroedutourism diatas maka dapat kita asumsikan

bahwa Agroedutourism adalah suatu kawasan wisata pertanian yang dipadukan

dengan wawasan ilmu pengetahuan. Dalam konsep ini ada beberapa fasilitas dan

area- area yang dijadikan sebagai tempat atau kawasan wisata yang dapat

memberikan pengalaman wisata namun tidak terlepas dari cakupan ilmu pengetahuan

atau education. Fasilitas- fasilitas tersebut antara lain :

1. Green House

Green house adalah suatu tempat pengembagan tanaman dengan kondisi yang

dapat disesuaikan. Dalam konsep desain Agroedutourism ada 3 jenis green

house yang diguanakan yaitu sebagai berikut :

a. Green house, sebagai tempat pengembangan tanaman atau tempat

berlangsungnya kegiatan penelitian.

b. Green House Hidroponik, yaitu tempat pengembangan tanaman

dengan menggunakan media air sebagai tempat tumbuhnya.

c. Green House Aeroponik, adalah konsep atau cara bercocok tanam

dengan posisi tanaman menggantung diudara, umumnya konsep ini

berlaku pada tanaman sayur-sayuran. Seperti : kentang,selada, bayam

dan kangkung.

16

Page 17: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

2. Vegetable area

Vegetable area merupakan suatu kawasan pengembangan tanaman sayuran

baik sayuran organic maupun anorganik. Dalam desain konsep vegetable area

ini, tanaman sayuran yang akan dikembangkan adalah kangkung dan sawi

serta tanaman sayuran lainnya seperti kelompok kacang-kacangan. Pemilihan

komoditi kangkung dan sawi serta kelompok tanaman kacang-kacangan

sebagai komoditi yang dikembangkan dalam kawasan tersebut berdasarkan

atas kesesuain lahan dan syarat tumbuh dari komoditi-komoditi tersebut.

3. Kebun percobaan

Kebun percobaan adalah suatu kawasan yang dijadikan sebagai area

pertanaman dalam melakukan suatu kegiatan penelitian terhadap suatu

tanaman. Penempatan kebun percobaan dalam kawasan Agroedutourism

didasarkan pada aspek kebutuhan lahan sebagai tempat penelitian atau

pengembangan ilmu pengetahuan.

4. Arboretum landskap

Arboretum landskap adalah kawasan penanam tanaman atau tempat koleksi

beberapa jenis tanaman landskap yang dapat dijadikan sebagai bahan dalam

membuat taman, salah satu jenis tanaman landskap yang akan di kembangkan

adalah rumput gajah mini dan pohon palem.

17

Page 18: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

5. Area hasil produksi

Salah satu fasilitas yang ada dalam konsep desain Agroedutourism adalah

bangunan hasil produksi, bangunan ini adalah merupakan bangunan

penyimpanan hasil produksi baik itu bibit, maupun hasil produksi lainnya.

6. Gudang alat

Selain fasilitas – fasilitas diatas, fasilitas lainnya yang ada dalam konsep

desain Agroedutourism adalah gudang alat, bangunan ini berfunsi sebagai

tempat penyimpanan alat-alat yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari,

baik itu alat produksi maupun jenis alat-alat lainnya yang dapat mendukung

keberhasilan kegiatan dalam kawasan tersebut.

7. Kolam penampungan air

Salah satu fasilitas dalam konsep desain Agroedutourism yang keberadaannya

sangat penting adalah kolam penampungan air, kolam air ini akan mensuplai

kebutuhan air disetiap kawasan baik itu pada kawasan green house, vegetable

area, kebun percobaan maupun arboretum lanskap. Dimana air yang ada

dalam kolam penampungan air berasal dari sumur bor.

8. Rumah staf dan Area parkir

Penetapan konsep Agroedutourism di kawasan Exfarm Fakultas

PertanianUniversitas Hasanuddin didasarkan atas kesesuain lahan serta kondisi

lingkungan yang mendukung. Selain itu kebutuhan masyarakat setempat akan

18

Page 19: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

kawasan wisata yang educative sangat signifikan, akan tetapi keberadaan kawasan

Agroedutourism disekitar kampus Universitas Hasanuddin belum begitu familiar dan

bahkan belum ada. Sehingga dengan demikian keberadaan kawasan Agroedutourism

diharapkan dapat memberikan pengalaman wisata serta penambahan ilmu

pengetahuan yang baru khususnya dalam bidang pertanian. Kebutuhan masyarakat

perkotaan akan ruang terbuka hijau atau tempat wisata yang educative memberikan

tantangan tersendiri dalam pengembangan kawasan Agroedutourism. Untuk

menjawab tantangan tersebut maka perlu dilakukan kegiatan pengadaan kawasan

Agroedutourism diberbagai wilayah sehingga ketersediaan ruang terbuka hijau

menyebar merata diberbagai wilayah tersebut.

19

Page 20: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

BAB VIPENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan maka dapat kita menarik suatu

kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1) Agroedutourism adalah suatu kawasan wisata yang memadukan konsep

rekreasi dan education atau wahana belajar dalam kunjungan wisata

2) Salah satu peranan dari Agroedutourism adalah menciptakan ruang terbuka

hijau

3) Dalam pengembangan kawasan Agroedutourism perlu memperhatikan kondisi

lahan dan keadaan lingkungan sekitar serta bagaimana social budaya

masyarakat setempat

4) Kawasan Agroedutourism masih sangat sedikit dikembangkan diberbagai

wilayah sehingga keberadaan kawasan Agroedutourism sangat diminati oleh

masyarakat.

5) Keberadaan fasilitas-fasilitas dalam kawasan Agroedutourism sangat

mendukung pengembangan kawasan Agroedutourism tersebut.

6. 2 Saran

Sebaiknya dalam pengembangan kawasan Agroedutourism perlu mendapat

perhatian khusus dari pemerintah guna menciptakan kawasan atau ruang terbuka

hijau diberbagai wilayah.

20

Page 21: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

DAFTAR PUSTAKA

Gold SM. 1980. Recreation Planning And Design. McGraw-Hill Book Company.

United States Of America.

Harsono, 2000. Arahan Dan Kebijaksanaan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

Dan Ekosistemnya Dalam Pengembangan Pariwisata Alam. Departemen

kehutanan dan perkebunan direktorat jenderal PKA. Bogor

Kusmayadi, 2000. Metodologi Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan. Pt

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Bandu hasrullah, 2012. Studi Karakteristik Fisik Lahan Pada Kebun Percobaan

(Exferimental Farm) Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin.

Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Makassar. Laporan penelitian

21

Page 22: KONSEP AGROEDUTOURISM.docx

LAMPIRAN

Foto hasil tangkapan satelit

22