KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

30
KONFLIK TIMUR TENGAH: KONFLIK ANTARA PALESTIN DAN ISRAEL MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Sejarah Asia Barat Daya Yang dibina oleh Bu Dra. Yuliati, M.Hum. oleh 1. Aditya Fajar Utama 140732602742 2. Anjas Septiawan 140732602783 3. Inges Reagita 140732602699 4. M. Faruq Amrulloh 140732601104 5. Mujiburrohman Wicaksono 140732602486 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Transcript of KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

Page 1: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

KONFLIK TIMUR TENGAH: KONFLIK ANTARA PALESTIN DAN ISRAEL

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah

Sejarah Asia Barat Daya

Yang dibina oleh Bu Dra. Yuliati, M.Hum.

oleh

1. Aditya Fajar Utama 1407326027422. Anjas Septiawan 1407326027833. Inges Reagita 1407326026994. M. Faruq Amrulloh 1407326011045. Mujiburrohman Wicaksono 140732602486

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN SEJARAH

MARET 2016

Page 2: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jazirah Arab merupakan tempat dimana banyak nabi dan rosul diturunkan untuk

membimbing umat manusia ke jalan yang benar. Peradaban Mesopotamia

merupakan salah satu peradaban tertua yang ada di dunia yang terletak di lembah

Eufrat dan Tigris yang sekarang letaknya di Irak. Awalnya muncul yang pertama

adalah bangsa Sumeria yang mana kekuasaannya mencapai Babylonia hingga

Siria. Setelah Sumeria dikalahkan oleh Bangsa Akadia dan Raja Sargon terkenal

dalam mempimpin bangsa Akadia. Kemudian berkembanglah dan muncul bangsa

Babylonia dan Assyiria. Bangsa Bangsa Babylonia muncul kembali setelah

kerajaan Assyiria lenyap. Kerajaan ini merupakan gabungan pemberontak yaitu

bangsa Media dan Persia, yang berhasil menghancurkan Niniveh pada 612 SM.

Pemberontakan bangsa Yahudi ditindas dan mereka dibawa ke Babylonia sebagai

budak pada 597 SM. Berawal dari sinilah bangsa Yahudi menjadi eksodus dan

melarikan diri sedangkan yang lainnya menjadi budak. Wilayaah Kanaan di

Palestina yang kosong kemudian dihuni oleh bangsa Arab Palestina sedangkan

yang lain pindah ke Mesir. Setelah para bangsa Yahudi dilepaskan dari

perbudakan, mereka kembali ke wilayah Kanaan namun wilayahnya yang

ditinggal sudah dihuni oleh bangsa lain. Ketika bangsa Romawi menguasai Eropa

dan wilayah Syiria dan sekitarnya hingga Palestina, kaum Yahudi banyak yang

diburu kemudian dijadikan budak, dibunuh, dan melarikan diri melakukan

eksodus hingga islam menguasainya kembali dan bangsa Yahudi dilindungi

penguasa Islam. Berbicara mengenai konflik dan peperangan memang Timur

Tengah tidak ada habis habisnya, belakangan ini yang terbaru adalah serangan

ISIS yang menggemparkan dunia karena ulahnya yang menguasai Suriah dan

Irak. Kemudian sebelum itu juga ada konflik di Suriah antara pejuang islam

dengan Presiden otoriternya Bashar al- Assad hingga menewaskan banyak

rakyatnya sendiri. Kemudian di Yaman antara islam sunni dan syi’ah juga konflik.

Selanjutnya yang paling fenomenal adalah perang yang terjadi di jalur Gaza

antara Palestina dan Zionis Israel. Konflik dan perang yang terjadi di Gaza

memang konflik yang berlarut-larut hingga Palestina dibebaskan kembali, bahkan

Page 3: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

Rosululloh telah bersabda mengenai perang saudara antara Palestina dengan Israel

tersebut. Banyak dampak yang muncul dari perang dan konflik antara Palestina

dengan Israel hingga mempengaruhidan melibatkan negara-negara di Timur

Tengah. Bahkan negara seperti Amerika Serikat juga ikut campur meskipun tidak

sepenuhnya diketahui aktivitasnya oleh publik di Timur Tengan maupun

Palestina. Lantas bagaimana awal konflik antara Palestina dan Israel tersebut, dan

bagaimana mendamaikan kedua belah pihak agar konflik tersebut terhenti. Oleh

karena itu kamu membuat makalah yang berjudul Konflik Timur Tengah: Konflik

Antara Palestin dan Israel.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimanakah Latar Belakang perang atau konflik antara Israel dan

Palestina?

1.2.2. Bagaimanakah Perjalanan Perang antara Palestina dan Israel?

1.2.3. Bagaimanakah Dampak yang diperoleh dari konflik antara Palestina

dengan Israel?

Page 4: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Perang atau Konflik Antara Israel dan Palestina

Membahas masalah Israel dan Palestina mungkin kita bertanya-tanya awal

mula terjadinya konflik tersebut. Memang jika ditelusuri lebih lanjut, akar

permasalahannya mengenai persengketaan wilayah dan batas negara. Masih

banyak pendapat kapan awal mulanya konflik tersebut. Mungkin Konflik di

Timur Tengah khususnya antara Israel dan Palestina bermula keruntuhan Turki

Ustmani pada tahun 1924, dan bangsa barat seperti Inggris dan Perancis mencoba

menguasai wilayah wilayah Jazirah Arab yang awalnya masuk dalam kekuasaan

Turki Ustmani. Setelah menguasai sebagaian bangsa-bangsa di Jazirah Arab

kemudian Perancis dan Inggris membagi wilayah-wilayah dengan batas-batas

tertentu. Setelah Perang Dunia kedua berakhir, bangsa-bangsa di Jazirah Arab

dijanjikan sebuah kemerdekaan dan selang beberapa tahun tersebut muncul

negara-negara baru di Jazirah Arab seperti Arab Saudi, Yaman, Suriah,Palestina,

Yordania, Israel, Mesir, dan sebagainya.

Dalam Perang Dunia I Zionis dibawah pimpina Dr. Chaim Weizman

menuntut Inggris; agar diberi Palestina dan sanggup membantu biaya perang dan

tenaga melawan Jerman. Akhirnya lahir Balfour Deklaration (1917) isinya:

Pertama, didirikannya National Home (otonomi) untuk bangsa Yahudi di

Palestina. Kedua, bangsa Yahudi tidak boleh merugikan bangsa Arab setempat.

Dengan adanya pengumuman ini berbondong-bondong orang Yahudi kembali ke

Palestina. Dengan uangnya, tipu muslihat dan paksaan mereka, menguasai tanah

orang Arab. Terjadilah konflik antara orang Arab dengan imigran Yahudiyang

jumlahnya makin banyak. Pejabat Inggris keturunan Yahudi seperti Menlu Bafour

dan Helbert Samuel (komisaris Tinggi Inggris di Palestina 1920-1925),

kebijaksanannya menguntungkan Yahudi. Herbert Samuel membentuk Jewish

Agency, suatu organisasi semi pemerintahan dan memiliki pasukan yang disebut

Haganahdan tindakannya merugikan penduduk Arab. Sehingga mufti Jerussalem

Muhammad Amin al Husaeni mengorbankan semangat anti Yahudi dan timbul

peperangan (1929). Inggris trurn tangan dan keluarlah :The Passifield White

Page 5: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

Paper, isinya: Imigran Yahudi dilarang membeli tanah orang Arab. Yahudi

menolak; Arab menerima. Karena Haganah berpengalaman dalam Perang Dunia I,

dapat menggagalkan serangan Arab Palestina.

Palestina menjadi kacau Inggris menurunkan komisi penemuan fakta (Peel

Commisiom), hasilnya diumkan pada Palestina. Pertama, negara yahudi

ditetapkan sepanjang pantai palestina. Kedua, daerah mandate Inggris sekitar jalan

kereta api antara Jerusalem sampai Pelabuhan Jafa. Ketiga, Palestina dikurang

daerah a +b diatas untuk Arab Palestina. Rencana ini diterima Yahudi tetapi

ditolak Arab.Kemudian Inggris mengeluarkan White Paper (1939) isinya:

Pertama, pada 1949 akan dibentuk negara Palestina, Kedua, UUD yang disusun

harus melindungi a Jewish Home (bukan bangsa Jahudi) tetapi daerah Jahudi).

Ketiga, Imigran Yahudi dibatasi 75.000 orang dan tidak boleh membeli tanah.

Bangsa Arab maupun Yahudi menolak. Karena Inggris sibuk perang

meninggalkan masalah Palestina, sebaliknya Yahudi berbondong-bondong ke

Palestina dari Eropa.

Sesudah Perang Dunia II selesai, Inggris membawa masalah palestina ke

PBB dan menetapkan: Palestina dibagi menjadi daerah Arab dan daerah Yahudi.

Arab menolak, sedang Yahudi menerima. Inggris mengembalikan mandatnya ke

PBB, sedang Yahudi memproklamirkan kemerdekaannya (1948), yaitu Republik

Israel. Kemerdekaan ini dengan cepat diakui Amerika Serikat dan Uni Soviet

(1948), keduanya ingin meluaskan pengaruhnya di Timur Tengah, mengganti

Inggris Perancis. Perang Arab-Israe pertama meledak PBB mengirimkan mediator

menentukan batas wilayah Israel-Arab Palestina, tetapi merugikan Israel.

Akibatnya Bernadote (Swedia) petugas PBB dibunuh Haganah; penggantinya Dr.

Ralp Bunche berhasil menetapkan batas wilayah, tetapi kedua belah pihak tak

mengakui. Dalam perang itu 1948) Mesir berhasil menguasai jalur Gaza, sedang

Yordania. Memperoleh bagian timur kota Yerusalem dan daerah tepi Barat

(Akhira) (Soepratignyo dan Sri Sumartini, 1995: 95-97).

Pada tahun 1945 di Bludan berdirilah Arab League (Liga Arab) oleh Mesir,

Saudi Arab, Yaman, Irak, Yordania, Libanon, Siria, dan wakil bangsa Palestina

sebagai peninjau. Tujuannya menjamin kemerdekaan anggota, mempererat

kerjasama dan anggota harus tunduk keputusan sidang Liga Arab (termasuk

Page 6: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

mendirikan negara Palestina). PLO (Palestina Liberalization Organization)

dibentuk pada tahun 1963 gabungan dari berbagai organisasi perjuangan Palestina

(berpaham nasionalis, sosialis, marxis maupun Islam). Organisasi anggota PLO

yang terbesar adalah Al Fatah (nasionalis) didirikan pada 1956 dan salh seorang

pendirinya adalah Yasser Arafat. Yasser Arafat anak pedagang kaya Palestina di

nMesir dan lulusan Universitas Teknik Kairo. Ketika menjadi mahasiwa ikut

berperang dalam tahun 1948, setelah lulus bekerja pada pertambangan minyak di

Kuwait (6 tahun). Kemudian berhenti dan aktif di PLO dan 1969 terpilih sebagai

ketua PLO, kemudian Presiden Palestina (1988). Perjuangan PLO dilakukan

secara militer (1963-1974) dan diplomatis sejak 1974. Secara militer melibatkan

dalam perang Arab-Israel atau melakukan perang gerilya. Di dalam PLO terdapat

gerakan radikal yang dipimpin oleh Dr Habbas yang beraliran marxis. Aksi terror

(demikian pers Baratmenamakan) tidak saja di Palestina tetapi juga di Eropa.

Korban teroro tidak saja orang Yahudi tetapi juga pejabat PLO di Eropa yang

dianggap moderat. Gerakan radikal lainnya yang berdasarkan Islam adalah Jihad,

Hisbulah dan Hamas (Harakaah Muqawanah Islamiyah) berpangkalan didaerah

pendudukan Israel. Mereka melakukan operasi rahasia dan perang syahid, sangat

ditakuti bangsa Israel.

Kemudian pada tahun 1986 muncul gerakan Intifadah pejuangnya para

remaja Palestina di daerah pendudukan Israel. Mereka sering berdemontrasi dan

mengganggu pasukan pendudukan Israel; membakar ban, melempar batu kearah

pasukan Israel. Banyak remaja Palestina menjadi korban tembakan pasukan Israel,

tetapi mereka tidak jera. Justru gerakan ini menarik perhatian Internasional dan

meresahkan Israel, sat sebab Israel mau berdamai dengan PLO. Perjuangan

gerilya diganti dengan diplomasi untuk memperoleh dukungan politik di dunia

Internasional. Karena itu pada 1974 Yazer Arafat diundang dalam sidang umum

PBB untuk mengadukan nasib bangsanya. Perjuangan diplomasi memperoleh

dukungan Internasional termasuk Amerika Serikat.Pada 1988 diproklamirkan

negara Palestina di Aljir (Afrika utara), segera diakui negara lain khususnya yang

tergabung di OKI (Organisasi Konferensi Islam) (Ishlah 13/I/1993). Kemudian

dilakukan hubungan diplomatic dengan negara lain., upaya menjadi anggota PBB

masih dalam perjuangan, sebab akan diveto blok Barat dan statusnya peninjau.

Page 7: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

Sebab status palestina dalam perdamaian di Washington (13-9-1993) adalah

otonomi terbatas. Bahkan Israel mengusulkan nantinya Palestina bergabung

dengan Yordania, sebagai negara federasi.

Dalam perjuangan diplomasi tidak berjalan mulus dan berbagai faktor

menjadi kendala. Pertama, Yahudi fanatik maupun radikal menentang perdamain.

Kedua, status “negara Palestina” mengambang; Israel menghendaki otonomi;

sedang Palestina merdeka penuh walaupun hanya di Gaza dan Tepi Barat. Ketiga,

taktik diplomasi Yaser Arafat ada yang salah, umpama dalam Perang teluk II

mendukung Irak; akibatnya Kuwait dan Arab Saudi menghentikan bantuan.

Keempat, Arab yang bersistem kerajaan “curiga” adanya Republik Palestina;

Kelima, permainan politik negara adidaya yang mencari pengaruh di Timur

Tengah dahulu maupun sekarang. Israel penting sebagai pion Blok Barat dan tak

ketinggalan para pemilik industri perang. (ingat, bila taka da perang; industrinya

akan bangkrut),(Soepratignyo dan Sri Sumartini, 1995: 99-101). . Mungkin itu

berbagai hal yang melatarbelakangi terjadinya konflik antara Palestina dan Israel.

.

2.2 Perjalanan Perang antara Palestina dan Israel

Kronologi dan Anatomi Konflik Israel-Palestina

Tahun Pristiwa Deskripsi

1917 Deklarasi Balfour

2 November 1917 Inggris

memenangkan Deklarasi Balfour yang

dipandang pihak Yahudi dan Arab

sebagai janji untuk mendirikan tanah air

bagi kaum Yahudi di Palestina.

1922 Mandat Palestina

1936-1939 Revolusi Arab

Pimpinan Amin al Husein yang

menyebabkan tidak kurang 5000 warga

Arab terbunuh

1947 Rencana pembagian

wilayah oleh PBB

29 November 1947, Perserikatan

Bangsa-Bangsa menyetujui untuk

mengakhiri Mandat Britania untuk

Page 8: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

Palestina dari tanggal 1 Agustus 1948

dengan pemecahan wilayah mandat

1948Deklarasi Negara

Israel

Israel diproklamirkan pada tanggal 14

Mei 1948, sehari kemudian langsung

diserang oleh tentara dari Libanon,

Yordania, Mesir, Irak, dan negara Arab

lainnya. Israel berhasil memenangkan

peperangan dan merebut + 70% dari

luas total wilayah mandat PBB Britania

Raya.

1949Perseteujuan gencatan

senjata

3 April 1949, Israel dan Arab sepakat

untuk melakukan gencatan senjata.

Israel mendapat kelebihan 50 persen

lebih banyak dari yang diputuskan

rencana pemisahan PBB

1956 Perang Suez

29 Oktober 1965, Krisis Suez, sebuah

serangan meliter terhadap Mesir

dilakukan oleh Britania Raya, Perancis

dan Israel.

1964 Organisasi

Pembebasan Palestina

(PLO) berdiri

Mei 1964, Organisasi Pembebasan

Palestina (PLO) resmi berdiri, tujuannya

untuk menghancurkan Israel.

1967

Perang enam hari

Dikenal dengan perang Arab-Israel

1967, merupakan peperangan antara

Israel menghadapi gabungan tiga negara

Arab: Mesir, Yordania dan Suriah, yang

mendapatkan bantuan aktif dari Irak,

Kuwait, Arab Saudi, Sudan dan

Aljazair. Perang tersebut berlangsung

selama 132 jam 30 menit.

Resolusi Khartoum Sebuah pertemuan 8 pemimpin negara

Arab pada tanggal 1 September 1967

Page 9: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

karena terjadinya perang enam hari.

Resolusi ini berlanjut ke perang Yom

Kippur tahun 1973.

1968

Palestina menuntut

pembekuan Israel

Perjanjian Nasional Palestina dibuat,

dan secara resmi Palestina menuntut

pembekuan Israel.

1970 War of Attrition

Setelah perang enam hari (5-10 Juni

1967), terjadi insiden serius di Terusan

Suez. Tembakan pertama dilepaskan 1

Juli 1967, ketika pasukan Mesir

menyerang patroli Israel, dan ini

merupakan awal dari perang War of

Attrition.

1973 Perang Yom Kippur

Dikenal juga dengan Perang Ramadhan

pada tanggal 6-26 Oktober 1973 karena

bertepatan dengan bulan ramadhan.

Perang ini merupakan perang antara

pasukan Israel melawan koalisi negara-

negara Arab yang dipimpin oleh Mesir

dan Suriah, terjadi pada hari raya Yom

Kipur, hari raya yang paling besar

dalam tradisi orang-orang Yahudi.

1978Kesepakatan Camp

David

Ditandatangani pada tanggal 17

September 1978 di Gedung Putih yang

diselenggarakan untuk perdamaian di

Tmur Tengah. Jimmy Carter (Presiden

Amerika Serikat) memimpin

perundingan rahasia yang berlangsung

selama 12 hari antara Presiden Mesir,

Anwar Sadat, dan Perdana Menteri

Israel, Menachem Begin.

1982 Perang Libanon Perang antara Israel dan Libanon yang

Page 10: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

terjadi pada tanggal 6 Juni 1982 ketika

angkatan bersenjata Israel menyerang

Libanon Selatan.

1990-1991 Perang Teluk

1993

Kesepakatan damai

antara Palestina dan

Israel

13 September 1993, Israel dan PLO

sepakat untuk saling mengakui

kedaulatan masing-masing. Pertemuan

Yaser Arafat dan Israel Yitzhak Rabin

berhasil melahirkan kesepakatan OSLO.

Rabin bersedia menarik pasukannya dari

Tepi Barat dan Jalur Gaza serta

memberi Arafat kesempatan

menjalankan sebuah lembaga

semiotonom yang bisa memerintah di

kedua wilayah. Arafat mengakui hak

negara Israel untuk eksis secara aman

dan damai.

1996Kerusuhan

teromongan al Aqsha

Israel sengaja membuka terowongan

Masjid al Aqsha untuk memikiat para

turis dan membahayakan fondasi mesjid

bersejarah, pertempuran berlangsung

beberapa hari.

1997 Israel menarik pasukannya dari Hebron,

Tepi Barat

1998 Perjanjian Wye River

Oktober 1998, Perjanjian Wye River

yang berisi penarikan Israel dan

dilepaskannya tahanan politik dan

kesediaan Palestina untuk menerapkan

butir-butir perjanjian Oslo, termasuk

soal penjualan senjata ilegal.

2000 KTT Camp David

Page 11: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

2002

Israel membangun tembok pertahanan di

tepi Barat diiringi rangkaian serangan

bunuh diri Palestina

2004

Mahkamah Internasional menetapkan

pembangunan batas pertahanan

menyalahi hukum internasional dan

Israel harus merobohkannya

2005

Mahmud Abbas

terpilih menjadi

Presiden

9 Januari 2005, Mahmud Abbas dari al

Fatah terpilih sebagai Presiden Otoritas

Palestina menggantikan Yaser Arafat

yang wafat pada 11 November 2004

Juni 2005, pertemuan Mahmud Abbas

dan Ariel Sharon di Yerusalem.

Mahmud Abbas mengulur Jadwal

Pemili karena mengkhawatirkan

kemenangan diraih pihak Hammas

Agustus 2005, Israel hengkang dari

pemukiman Gaza dan empat wilayah

pemukiman di Tepi Barat

2006 Hamas memenangkan

Pemilu

Januari 2006, Hammas memenangkan

kursi Dewan Legislatif, menyudahi

dominasi fatah selama 40 tahun

2008 Januari-Juli, ketegangan meningkat di

Gaza. Israel memutus suplai listrik dan

gas, Hamas dituding tidak mampu

mengendalikan kekerasan

November 2008, Hamas batal ikut serta

dalam pertemuan univikasi Palestina

yang dilaksanakan di Kairo, Mesir.

Serangan roket kecil berjatuhan di

wilayah Israel.

26 Desember 2008, Agresi Israel ke

Page 12: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

Jalur Gaza. Israel melancarkan Operasi

Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan

dengan serangan udara ke pusat-pusat

operasi Hamas.

2.3 Dampak yang diperoleh dari konflik antara Palestina dengan Israel

Dampak terbesar dari Perang 1948 adalah pengusiran sebagian besar

penduduk Palestina. Sebelum perang, setidaknya ada sekitar 1.000.000 orang

Arab Palestina di perbatasan Israel. Pada akhir perang tahun 1949, 700.000

sampai 750.000 dari mereka telah terusir, hanya 150.000 saja yang tetap

tinggal di Israel.

Banyak warga Palestina mengungsi karena karena takut akan serangan dan

kekejaman Israel. Ketakutan mereka sangat beralasan, pada 9 April 1948,

sekitar 120 penjajah Israel memasuki kota Deir Yassin, dekat Yerusalem, lalu

membantai 600 penduduk desa. Beberapa meninggal membela kota dalam

pertempuran melawan pasukan Israel, sementara yang lain dibunuh dengan

granat tangan yang dilemparkan ke rumah-rumah mereka, atau dieksekusi

setelah diarak melewati jalan-jalan Jerusalem.

.

Page 13: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

Foto korban pembantaian Deir Yassin, 9 April 1948

Setelah kejadian ini, pembantaian pun menyebar ke seluruh Palestina,

orang-orang Palestina sangat takut akan kemungkinan terburuk yang ditimbulkan

orang-orang Yahudi ini. Dalam banyak kasus, warga-warga di seluruh desa

Palestina melarikan diri dari kebengisan Yahudi. Mereka berharap dapat

menghindari jatuh pada nasib yang sama dengan penduduk Deir Yassin. Beberapa

kelompok Yahudi Israel, seperti Yishuv, menyebarkan perasaan takut ini melalui

perang psikologis yang dimaksudkan untuk mengintimidasi warga kota-kota

Palestina agar menyerah atau melarikan diri. Siaran radio yang disiarkan dalam

bahasa Arab, memperingatkan warga Arab bahwa mereka tidak akan mampu

menghadapi serangan orang-orang Israel, perlawanan adalah kesia-siaan.

Ketakutan adalah faktor pendorong utama bagi pengungsi di awal perang.

Lalu, Perang yang berlarut-larut sampai tahun 1948, membuat aksi pengusiran

oleh orang-orang Israel kian marak. Yahudi Israel terus menaklukkan wilayah

demi wilayah, pasukan mereka kian tersebar dalam jumlah besar di seluruh negeri.

Akibatnya, desa-desa yang baru ditaklukkan dikosongkan secara paksa oleh

pasukan Israel.

Contoh nyata dari hal ini adalah kota-kota di Lida dan Ramla, dekat

Yerusalem. Ketika wilayah tersebut ditaklukkan pada bulan Juli 1948, Yitzhak

Rabin menandatangani sebuah perintah mengusir semua warga Palestina dari dua

kota yang memiliki populasi sebesar 50.000 hingga 70.000 orang itu. Pasukan

Yahudi Israel menekan penduduk hingga ke garis perbatasan Arab, sementara

yang lain dipaksa untuk berjalan dan hanya diizinkan mengangkut barang yang

Page 14: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

bisa mereka bawa. Pengusiran ini prosentasenya hanya sekitar 10% dari total

pengusiran warga Palestina di tahun 1948.

Dalam beberapa kesempatan, tentara Arab dari negara-negara tetangga,

khususnya Yordania, menganjurkan agar penduduk di kota-kota Palestina

mengungsi. Salah satu alasannya adalah untuk memberikan medan perang terbuka

antara Arab-Israel tanpa ada warga sipil dalam baku tembak tersebut. Apapun

latar belakangnya, banyak warga sipil Palestina meninggalkan rumah mereka di

bawah arahan dari tentara Arab, mereka berharap bisa segera kembali setelah

kemenangan pasukan Arab, dan hanya menjadi pengungsi di negara-negara

tetangga –bukan menetap terus-menerus-.

Perang Arab-Israel tahun 1948 menciptakan masalah pengungsian besar-

besaran di Timur Tengah. Lebih dari 500 kota besar dan kecil di seluruh Palestina

benar-benar kehilangan penghuni selama perang ini berlangsung. 700.000 lebih

pengungsi dari kota-kota tersebut menjadi beban ekonomi dan sosial di negara-

negara tetangga dan Tepi Barat, terutama di wilayah Yordania. Pada tahun 1954,

Israel membuat Prevention of Infiltration Law –sebuah hukum yang dibuat Israel

untuk mengatur orang-orang yang masuk dari dan ke wilayah mereka baik

bersenjata maupun tidak-. Hukum ini memungkinkan pemerintah Israel mengusir

setiap warga Palestina yang berhasil menyelinap kembali ke rumah mereka yang

telah menjadi wilayah Israel (Eko, 2009).

Page 15: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

Kamp pengungsi dampak dari Nakba 1948.

Saat ini, hak kembali masih merupakan masalah utama yang belum bisa

diselesaikan oleh perundingan damai antara Palestina dan Israel. Pengusiran paksa

warga Palestina pada tahun 1948 terbukti menjadi masalah yang terus berlangsung

bahkan setelah para pengungsi tahun 1948 telah meninggal semuanya di awal

tahun 2000-an, masalah pun tetap ada. Mengenai korban jiwa yang ada akibat

Perang Palestina-Israel memang tidak berimbang, karena Israel menang dalam

persenjataan. Berikut data dan fakta korban jiwa dari Konflik antara Israel dan

Palestina

TAHUN KEMATIAN

PALESTIN+A ISRAEL

2011 118 (13) 11 (5)

2010 81 (9) 8 (0)

2009 1034 (314) 9 (1)

2008 887 (128) 35 (4)

2007 385 (52) 13 (0)

2006 665 (140) 23 (1)

2005 190 (49) 51 (6)

2004 832 (181) 108 (8)

Page 16: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

2003 558 (119) 185 (21)

2002 1032 (160) 419 (47)

2001 469 (80) 192 (36)

2000 282 (86) 41 (0)

1999 9 (0) 4 (0)

1998 28 (3) 12 (0)

1997 21 (5) 29 (3)

1996 74 (11) 75 (8)

1995 45 (5) 46 (0)

1994 152 (24) 74 (2)

1993 180 (41) 61 (0)

1992 138 (23) 34 (1)

1991 104 (27) 19 (0)

1990 145 (25) 22 (0)

1989 395 (83) 31 (1)

1988 310 (50) 12 (3)

1987 22 (5) 0 (0)

TOTAL 7978 (1620) 1503 (142)

Terlebih lagi mengenai wilayah Palestina akibat mengalami kekalahan setiap

perangnya maka wilayah Palestina semakin hari semakin sempit dan Israel

menguasai wilayah Palestina dengan pasukan militernya yang dibantu senjatanya

yang cukup lengkap.

Page 17: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Page 18: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

Setelah Perang Dunia kedua berakhir, bangsa-bangsa di Jazirah Arab dijanjikan

sebuah kemerdekaan dan selang beberapa tahun tersebut muncul negara-negara

baru di Jazirah Arab seperti Arab Saudi, Yaman, Suriah,Palestina, Yordania,

Israel, Mesir, dan sebagainya. Dalam Perang Dunia I Zionis dibawah pimpina Dr.

Chaim Weizman menuntut Inggris; agar diberi Palestina dan sanggup membantu

biaya perang dan tenaga melawan Jerman. Akhirnya lahir Balfour Deklaration

(1917) isinya: Pertama, didirikannya National Home (otonomi) untuk bangsa

Yahudi di Palestina. Kedua, bangsa Yahudi tidak boleh merugikan bangsa Arab

setempat. Dengan adanya pengumuman ini berbondong-bondong orang Yahudi

kembali ke Palestina. Dengan uangnya, tipu muslihat dan paksaan mereka,

menguasai tanah orang Arab. Terjadilah konflik antara orang Arab dengan

imigran Yahudiyang jumlahnya makin banyak. Pejabat Inggris keturunan Yahudi

seperti Menlu Bafour dan Helbert Samuel (komisaris Tinggi Inggris di Palestina

1920-1925), kebijaksanannya menguntungkan Yahudi. Herbert Samuel

membentuk Jewish Agency, suatu organisasi semi pemerintahan dan memiliki

pasukan yang disebut Haganahdan tindakannya merugikan penduduk Arab.

Sehingga mufti Jerussalem Muhammad Amin al Husaeni mengorbankan

semangat anti Yahudi dan timbul peperangan (1929). Pada tahun 1945 di Bludan

berdirilah Arab League (Liga Arab) oleh Mesir, Saudi Arab, Yaman, Irak,

Yordania, Libanon, Siria, dan wakil bangsa Palestina sebagai peninjau. Tujuannya

menjamin kemerdekaan anggota, mempererat kerjasama dan anggota harus

tunduk keputusan sidang Liga Arab (termasuk mendirikan negara Palestina). PLO

(Palestina Liberalization Organization) dibentuk pada tahun 1963 gabungan dari

berbagai organisasi perjuangan Palestina (berpaham nasionalis, sosialis, marxis

maupun Islam). Organisasi anggota PLO yang terbesar adalah Al Fatah

(nasionalis) didirikan pada 1956 dan salh seorang pendirinya adalah Yasser

Arafat. Yasser Arafat anak pedagang kaya Palestina di nMesir dan lulusan

Universitas Teknik Kairo. Ketika menjadi mahasiwa ikut berperang dalam tahun

1948, setelah lulus bekerja pada pertambangan minyak di Kuwait (6 tahun).

Kemudian berhenti dan aktif di PLO dan 1969 terpilih sebagai ketua PLO,

kemudian Presiden Palestina (1988). Perjuangan PLO dilakukan secara militer

(1963-1974) dan diplomatis sejak 1974. Secara militer melibatkan dalam perang

Page 19: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

Arab-Israel atau melakukan perang gerilya. Di dalam PLO terdapat gerakan

radikal yang dipimpin oleh Dr Habbas yang beraliran marxis. Aksi terror

(demikian pers Baratmenamakan) tidak saja di Palestina tetapi juga di Eropa.

Dampak terbesar dari Perang 1948 adalah pengusiran sebagian besar penduduk

Palestina. Sebelum perang, setidaknya ada sekitar 1.000.000 orang Arab Palestina

di perbatasan Israel. Pada akhir perang tahun 1949, 700.000 sampai 750.000 dari

mereka telah terusir, hanya 150.000 saja yang tetap tinggal di Israel. Banyak

warga Palestina mengungsi karena karena takut akan serangan dan kekejaman

Israel. Ketakutan mereka sangat beralasan, pada 9 April 1948, sekitar 120

penjajah Israel memasuki kota Deir Yassin, dekat Yerusalem, lalu membantai 600

penduduk desa. Beberapa meninggal membela kota dalam pertempuran melawan

pasukan Israel, sementara yang lain dibunuh dengan granat tangan yang

dilemparkan ke rumah-rumah mereka, atau dieksekusi setelah diarak melewati

jalan-jalan Jerusalem.

Perang Arab-Israel tahun 1948 menciptakan masalah pengungsian besar-

besaran di Timur Tengah. Lebih dari 500 kota besar dan kecil di seluruh Palestina

benar-benar kehilangan penghuni selama perang ini berlangsung. 700.000 lebih

pengungsi dari kota-kota tersebut menjadi beban ekonomi dan sosial di negara-

negara tetangga dan Tepi Barat, terutama di wilayah Yordania. Pada tahun 1954,

Israel membuat Prevention of Infiltration Law –sebuah hukum yang dibuat Israel

untuk mengatur orang-orang yang masuk dari dan ke wilayah mereka baik

bersenjata maupun tidak-. Hukum ini memungkinkan pemerintah Israel mengusir

setiap warga Palestina yang berhasil menyelinap kembali ke rumah mereka yang

telah menjadi wilayah Israel. Saat ini, hak kembali masih merupakan masalah

utama yang belum bisa diselesaikan oleh perundingan damai antara Palestina dan

Israel. Pengusiran paksa warga Palestina pada tahun 1948 terbukti menjadi

masalah yang terus berlangsung bahkan setelah para pengungsi tahun 1948 telah

meninggal semuanya di awal tahun 2000-an, masalah pun tetap ada (Eko, 2009).

Mengenai korban jiwa yang ada akibat Perang Palestina-Israel memang tidak

berimbang, karena Israel menang dalam persenjataan. Berikut data dan fakta

korban jiwa dari Konflik antara Israel dan Palestina. Terlebih lagi mengenai

wilayah Palestina akibat mengalami kekalahan setiap perangnya maka wilayah

Page 20: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

Palestina semakin hari semakin sempit dan Israel menguasai wilayah Palestina

dengan pasukan militernya yang dibantu senjatanya yang cukup lengkap.

DAFTAR RUJUKAN

Page 21: KONFLIK TIMUR TENGAH.docx

Eko Marhaendy.2009. Analisis Konflik Israel Palestina: Sebuah Penjelajahan Dimensi Politik dan Teologis, https://ekomarhaendy.wordpress.com/2009/02/13/analisis-konflik-israel-palestina-sebuah-penjelajahan-dimensi-politik-dan-teologis/, (online), diakses tanggal 3 Maret 2016.

Soepratignyo dan Sri Sumartini. 1995. Sejarah Asia Barat Daya. Malang: IKIP

Malang.