Konflik sosial

11
Konflik Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial No. Kelompok : 4 Anggota : 1. Adil labib ramadhan (02) 2. Bayu Adi Priatna (07) 3. ersa savior prakoso (14) 4. Hilman nur adli (19) 5. Kunto Ari Wibowo (23)

description

 

Transcript of Konflik sosial

Page 1: Konflik sosial

Konflik SosialIlmu Pengetahuan Sosial

No. Kelompok : 4Anggota : 1. Adil labib ramadhan (02)

2. Bayu Adi Priatna (07) 3. ersa savior prakoso (14) 4. Hilman nur adli (19) 5. Kunto Ari Wibowo (23) 6. Mukhamad Mardiansyah (30)

Kelas : X AP-1

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTADINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 29BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA

Jl. Prof. Jokosutono, SH. No. 1 Kebayoran Baru Jakarta SelatanE-mail : [email protected] Website : www.smkn29jkt.sch.id

Page 2: Konflik sosial

Konflik SosialA. Pengertian Konflik

Konflik merupakan kondisi yang terjadi ketika dua pihak atau lebih menganggap ada perbedaan posisi yang tidak selaras, tidak cukup sumber dan tindakan salah satu pihak menghalangi, atau mencampuri atau dalam beberapa hal membuat tujuan pihak lain kurang berhasil.

Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik

hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu

interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

B. Definisi Konflik Sosial

Beberapa pengertian konflik menurut para ahli yakni sebagai berikut :1. Taquiri dan Davis, dalam “Newstorm” (1977)

Konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.

2. Gibson, dalam “Et Al” (1997)Selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula

melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing-masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri-sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.

2 | K o n f l i k S o s i a l

Page 3: Konflik sosial

3. Robbin (1996)Keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau

kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.

4. Minnery (1985)Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu

sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.

5. Pace dan Faules (1994)Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain,

kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami.

6. Folger dan Poole (1984)Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku

komunikasi.7. Myers (1982)

Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber – sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat.Perbedaan pendapat tidak selalu berarti perbedaan keinginan. Karena konflik

bersumber pada keinginan, maka perbedaan pendapat tidak selalu berarti konflik. Persaingan sangat erat hubungannya dengan konflik karena dalam persaingan beberapa pihak menginginkan hal yang sama tetapi hanya satu yang mungkin mendapatkannya.

Konflik sendiri tidak selalu harus dihindari karena tidak selalu negatif akibatnya. Berbagai konflik yang ringan dan dapat dikendalikan (dikenal dan ditanggulangi) dapat berakibat positif bagi mereka yang terlibat maupun bagi organisasi.

C. Teori-Teori Konflik Sosial

Teori-teori utama mengenai sebab-sebab konflik, dan sasarannya antara lain :1. Teori Hubungan Masyarakat

Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat.

2. Teori Kebutuhan ManusiaMenganggap bahwa konflik yang berakar

disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia (fisik,

3 | K o n f l i k S o s i a l

Page 4: Konflik sosial

mental dan sosial) yang tidak terpenuhi atau dihalangi. Hal yang sering menjadi inti pembicaraan adalah keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi, dan otonomi.

3. Teori Negosiasi PrinsipMenganggap bahwa konflik disebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras

dan perbedaan pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak yang mengalami konflik.4. Teori Identitas

Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh identitas yang terancam, yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan di masa lalu yang tidak diselesaikan.

5. Teori Kesalahpahaman Antar BudayaBerasumsi bahwa konflik disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara-cara

komunikasi di antara berbagai budaya yang berbeda.6. Teori Transformasi Konflik

Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh masalah-masalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial, budaya dan ekonomi.

D. Jenis-Jenis Konflik Sosial

Konflik yang terjadi dalam suatu organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, salah satunya dari segi pihak yang terlibat dalam konflik. Dari segi ini konflik dapat dibedakan sebagai berikut, yaitu :1. Konflik Intrapersonal

Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.

Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :a. Konflik Pendekatan-Pendekatan

Contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik.

b. Konflik Pendekatan-PenghindaranContohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.

c. Konflik Penghindaran-PenghindaranContohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai

positif dan negatif sekaligus.2. Konflik Interpersonal

Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota

4 | K o n f l i k S o s i a l

Page 5: Konflik sosial

organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut.

3. Konflik Individu dengan IndividuKonflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan individu

pimpinan dari berbagai tingkatan. Individu pimpinan dengan individu karyawan maupun antara individu karyawan dengan individu karyawan lainnya.

4. Konflik Individu dengan KelompokKonflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan kelompok

ataupun antara individu karyawan dengan kelompok pimpinan.5. Konflik Kelompok dengan Kelompok

Ini bisa terjadi antara kelompok pimpinan dengan kelompok karyawan, kelompok pimpinan dengan kelompok pimpinan yang lain dalam berbagai tingkatan maupun antara kelompok karyawan dengan kelompok karyawan yang lain.

E. Faktor Penyebab Konflik Sosial

Beberapa faktor penyebab terjadinya konflik yakni sebagai berikut :1. Perbedaan Individu yang Meliputi

Perbedaan Pendirian dan PerasaanSetiap manusia adalah individu yang

unik, artinya setiap orang memiliki perasaan, logika yang berbeda antara satu dan yang lain. Perbedaan inilah yang sering menyebabkan konflik sosial, sebab dalam menjalani hidup sosial seorang tidak selalu sejalan dengan orang yang lainnya.

2. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan Sehingga Membentuk Pribadi-Pribadi yang Berbeda

Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya, pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

3. Perbedaan Kepentingan Antara Individu atau KelompokManusia memiliki pendirian, logika dan perasaan yang berbeda maupun latar

belakang budaya yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing individu atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Terkadang individu dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda.

4. Perubahan-Perubahan Nilai Yang Cepat dan Mendadak Dalam Masyarakat

5 | K o n f l i k S o s i a l

Page 6: Konflik sosial

Perubahan adalah suatu hal yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya.

F. Dampak Konflik Sosial

Sejatinya dampak konflik yang terjadi diantara individu dengan individu lain ataupun dengan suatu kelompok dengan kelompok lain memberikan dua dampak yakni dampak positif ataupun dampak negatif.1. Dampak Positif

a. Mendorong Untuk Kembali Mengkoreksi DiriDengan adanya konflik yang terjadi, mungkin akan membuat kesempatan

bagi salah satu ataupun kedua belah pihak untuk saling merenungi kembali, berpikir ulang tentang kenapa terjadi perselisihan ataupun konflik diantara mereka.

b. Meningkatkan PrestasiDengan adanya konflik, dapat membuat individu yang termajinalkan oleh

konflik menjadi mempunyai kekuatan extra tersendiri untuk membuktikan bahwa ia mampu dan sukses dan tidak pantas untuk “dihina”.

c. Mengembangkan Alternative yang BaikBisa saja dengan adanya konflik yang terjadi diantara orang per orang,

membuat seseorang berpikir dia harus mulai mencari alternatif yang lebih baik dengan misalnya bekerja sama dengan orang lain mungkin.

2. Dampak Negatifa. Menghambat Kerjasama

Sejatinya konflik langsung atau tidak langsung akan berdampak buruk terhadap kerjasama yang sedang dijalin oleh kedua belah pihak ataupun kerjasama yang akan direncanakan diadakan antara kedua belah pihak.

6 | K o n f l i k S o s i a l

Page 7: Konflik sosial

b. AprioriSelalu berapriori terhadap “lawan”. Terkadang kita tidak meneliti benar

tidaknya permasalahan, jika melihat sumber dari persoalan adalah dari lawan konflik kita.

c. Saling MenjatuhkanIni salah satu akibat paling nyata dari konflik yang terjadi diantara sesama

individu di dalam suatu organisasi, akan selalu muncul tindakan ataupun upaya untuk saling menjatuhkan satu sama lain dan membuat kesan lawan masing-masing rendah dan penuh dengan masalah.

Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak-pihak yang berkonflik dapat memghasilkan respon terhadap konflik menurut sebuah skema dua-dimensi. Pengertian terhadap hasil tujuan seseorang dan pengertian terhadap hasil tujuan pihak lainnya. Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai berikut :1. Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan

untuk mencari jalan keluar yang terbaik;2. Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan percobaan

untuk "memenangkan" konflik;3. Pengertian yang tinggi untuk hasil pihak lain hanya akan menghasilkan percobaan

yang memberikan "kemenangan" konflik bagi pihak tersebut;4. Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk

menghindari konflik.

G. Penanganan Konflik Sosial

Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi, yaitu kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut terdapat 5 macam pendekatan penyelesaian konflik social sebagai berikut :1. Kompetisi

Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.

2. AkomodasiPenyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang

memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.

3. Sharing

7 | K o n f l i k S o s i a l

Page 8: Konflik sosial

Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.

4. KolaborasiBentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak.

Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.

5. PenghindaranMenyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini

menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.

8 | K o n f l i k S o s i a l