Konflik Batas Luar Negeri New

7
1 KONFLIK BATAS WILAYAH | Tiongkok dan Jepang Kepulauan Deaoyu /Senkaku KONFLIK BATAS REGIONAL TIONGKOK-JEPANG: KEPULAUAN DIAOYU/SENKAKU Oleh : Syaiful Budianto NRP :3512100099 Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember SURABAYA 2014 I. ABSTRAK Di mulai dari konflik yang tidak menggunakan kekerasan hingga perang atas nama kedaulatan. Pada akhir tahun 2010, tepatnya 7 September 2010, dunia kembali dikejutkan dengan konflik regional antara dua negara ekonomi terbesar Asia, Republik Rakyat Tiongkok (selanjutnya akan disebut sebagai Tiongkok) dan Jepang. Konflik regional antara Tiongkok dan Jepang ini sebenarnya hanya terkait permasalahan kepulauan di timur Tiongkok atau selatan Jepang yang bernama Diaoyutai (yang lazim disebut sebagai Diaoyu, dengan nama lengkap Diaoyutai Qundao, 釣魚台群島) dalam bahasa Tiongkok atau Senkaku (dengan nama lengkap Senkaku Shoto, 尖閣諸島) dalam bahasa Jepang yang luasnya hanya seluas 7 km 2 . 1 Sebenarnya, konflik regional ini sudah berlangsung sejak lama, dan diduga ada kepentingan di dalam kepulauan tersebut, khususnya mengenai eksplorasi minyak bumi yang melimpah di wilayah tersebut. kepulauan Diaoyu atau Senkaku merupakan sebuah kepulauan yang berada di Laut Tiongkok Timur, tepatnya berada pada sebelah Timur Republik Rakyat Tiongkok, sebelah selatan Jepang, dan sebelah utara Republik Tiongkok atau Taiwan. Berada pada garis koordinat 25°47 53 Lintang Utara dan 124°03 21 Bujur Timur, kepulauan ini hanya memiliki luas 7 km 2 . Kepulauan Diaoyu atau Senkaku terdiri dari lima pulau besar dan tiga karang, dari lima pulau dan tiga karang yang ada di Kepulauan Diaoyu atau Senkaku tersebut, tidak satu pun dari semua itu yang berpenghuni pada tahun 2010, meskipun pada awal abad ke-20 sempat berpenghuni sekitar 200 jiwa yang merupakan pekerja untuk sebuah perusahan ikan makarel. II. PERMASALAHAN Isu sengketa regional Kepulauan Diaoyu atau Senkaku antara Tiongkok dan Jepang pada akhir tahun 2010 tersebut menjadikan hubungan bilateral dua negara yang pernah bermusuhan di era Perang Dunia ke-2 itu berada pada titik terendah. Hal-hal yang menjadi bahan pembahasan dan negosiasi sampai saat ini antara lain: 1) klaim Jepang yang menyebutkan bahwa Tiongkok hanya ingin merebut kedaulatan Jepang melalui klaim sepihak atas Kepulauan Diaoyu atau Senkaku. Hal tersebut diperkuat oleh temuan fakta yang menyatakan bahwa Tiongkok sebelum menemukan ladang minyak bumi di Kepulauan Diaoyu atau Senkaku

description

Pemetaan Batas Wilayah

Transcript of Konflik Batas Luar Negeri New

  • 1

    KONFLIK BATAS WILAYAH | Tiongkok dan Jepang Kepulauan Deaoyu /Senkaku

    KONFLIK BATAS REGIONAL TIONGKOK-JEPANG: KEPULAUAN DIAOYU/SENKAKU

    Oleh : Syaiful Budianto NRP :3512100099

    Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    SURABAYA 2014

    I. ABSTRAK

    Di mulai dari konflik yang tidak menggunakan kekerasan hingga perang atas nama

    kedaulatan. Pada akhir tahun 2010, tepatnya 7 September 2010, dunia kembali dikejutkan

    dengan konflik regional antara dua negara ekonomi terbesar Asia, Republik Rakyat Tiongkok

    (selanjutnya akan disebut sebagai Tiongkok) dan Jepang. Konflik regional antara Tiongkok

    dan Jepang ini sebenarnya hanya terkait permasalahan kepulauan di timur Tiongkok atau

    selatan Jepang yang bernama Diaoyutai (yang lazim disebut sebagai Diaoyu, dengan nama

    lengkap Diaoyutai Qundao, ) dalam bahasa Tiongkok atau Senkaku (dengan nama

    lengkap Senkaku Shoto, ) dalam bahasa Jepang yang luasnya hanya seluas 7 km2.1

    Sebenarnya, konflik regional ini sudah berlangsung sejak lama, dan diduga ada kepentingan

    di dalam kepulauan tersebut, khususnya mengenai eksplorasi minyak bumi yang melimpah

    di wilayah tersebut.

    kepulauan Diaoyu atau Senkaku merupakan sebuah kepulauan yang berada di Laut

    Tiongkok Timur, tepatnya berada pada sebelah Timur Republik Rakyat Tiongkok, sebelah

    selatan Jepang, dan sebelah utara Republik Tiongkok atau Taiwan.

    Berada pada garis koordinat 2547 53 Lintang Utara dan 12403 21 Bujur Timur,

    kepulauan ini hanya memiliki luas 7 km2. Kepulauan Diaoyu atau Senkaku terdiri dari lima

    pulau besar dan tiga karang, dari lima pulau dan tiga karang yang ada di Kepulauan Diaoyu

    atau Senkaku tersebut, tidak satu pun dari semua itu yang berpenghuni pada tahun 2010,

    meskipun pada awal abad ke-20 sempat berpenghuni sekitar 200 jiwa yang merupakan

    pekerja untuk sebuah perusahan ikan makarel.

    II. PERMASALAHAN

    Isu sengketa regional Kepulauan Diaoyu

    atau Senkaku antara Tiongkok dan Jepang

    pada akhir tahun 2010 tersebut menjadikan

    hubungan bilateral dua negara yang pernah

    bermusuhan di era Perang Dunia ke-2 itu

    berada pada titik terendah. Hal-hal yang

    menjadi bahan pembahasan dan

    negosiasi sampai saat ini antara lain:

    1) klaim Jepang yang menyebutkan

    bahwa Tiongkok hanya ingin merebut

    kedaulatan Jepang melalui klaim

    sepihak atas Kepulauan Diaoyu atau

    Senkaku. Hal tersebut diperkuat oleh

    temuan fakta yang menyatakan

    bahwa Tiongkok sebelum

    menemukan ladang minyak bumi di

    Kepulauan Diaoyu atau Senkaku

  • 2

    KONFLIK BATAS WILAYAH | Tiongkok dan Jepang Kepulauan Deaoyu /Senkaku

    yang ditemukan pada akhir tahun

    1970, masih mengakui kedaulatan

    Jepang atas Kepulauan Senkaku,

    misalnya tulisan artikel koran Renmin

    Ribao pada tahun 1953 yang

    menyatakan bahwa Kepulauan

    Diaoyu (yang disebut dengan nama

    Jepang, Senkaku) merupakan wilayah

    yang berada di bawah kekuasaan

    Amerika Serikat, yaitu Okinawa.

    2) Republik Tiongkok pada saat itu tidak

    mempermasalahkan Kepulauan

    Diaoyu atau Senkaku yang masih

    berada di bawah kekuasaan Okinawa.

    Kesalahan Republik Tiongkok

    tersebut dijadikan alasan yang sangat

    kuat bagi Jepang bahwa Tiongkok

    tidak pernah berkontribusi apapun

    atas Kepulauan Diaoyu atau Senkaku,

    sehingga sudah selayaknya Jepang

    yang memiliki kekuasaan atas

    kepulauan tersebut.

    3) Berdasarkan perspektif Tiongkok,

    Kepulauan Diaoyu atau Senkaku adalah

    milik Tiongkok yang berada di bawah

    kekuasaan Provinsi Taiwan. Ketika Jepang

    menyerah tanpa syarat kepada negara-

    negara sekutu pada 14 Agustus 1945,

    Perjanjian Postdam yang dibuat pada 26

    Juli 1945 secara resmi diterima oleh

    Jepang. Dalam perjanjian tersebut

    termaktub bahwa kekuasaan Jepang hanya

    dibatasi pada Kepulauan Honshu, Hokkaido,

    Kyushu, Shikoku dan pulau-pulau kecil

    lainnya yang akan ditentukan oleh negara-

    negara sekutu.

    III. Analisa Kasus: Konflik Regional Jepang-Tiongkok

    Tentu sangat tidak mudah

    menyelesaikan permasalahan sengketa

    regional apabila kedua belah pihak yang

    berkonflik tetap teguh pada pendirian

    masing-masing yang berlawanan satu

    dengan yang lain. Tiongkok dan Jepang

    dalam hal ini mengambil langkah yang

    normatif, yaitu mempertahankan status

    quo, yang menjadikan Tiongkok dan

    Jepang tidak mampu mengeksplorasi

    kekayaan alam yang ada di wilayah

    Kepulauan Diaoyu atau Senkaku tanpa

    persetujuan dari kedua belah pihak. Jelas

    jika dikaitkan dengan teori Barry Buzan

    mengenai keamanan regional,

    penyebab permusuhan antara Tiongkok

    dan Jepang sesuai dengan dua dari

    pentakotomi yang diberikan, yaitu

    sejarah sengketa regional dan faktor

    sosio-ekonomis.(Global Post,China and

    Japan,2011)

    Ditinjau dari sejarah sengketa

    regional, tentu Kepulauan Diaoyu atau

    Senkaku sudah seharusnya tidak perlu

    dipermasalahkan lagi kedudukannya,

    karena fakta sejarah menunjukan bahwa

    Tiongkok adalah penguasa pertama di

    kepulauan tersebut. Nama-nama yang

    bahkan dipakai oleh Jepang hingga saat

    ini masih banyak berhubungan dengan

    nama-nama yang diklaim oleh Tiongkok,

    dengan perbedaan cara penyebutan

    yang sudah dinamai sejak abad ke-17,

    pasca-integrasi Taiwan terhadap

    Kekaisaran Tiongkok. Jepang dalam hal

    ini menggunakan alasan bahwa

  • 3

    KONFLIK BATAS WILAYAH | Tiongkok dan Jepang Kepulauan Deaoyu /Senkaku

    legitimasinya atas Kepulauan Diaoyu

    atau Senkaku berawal dari keterlantaran

    kepulauan tersebut, dan dalam hal ini

    Jepang diperkuat dengan kemenangan

    atas Perang Tiongkok-Jepang pertama

    pada tahun 1894-1895 yang menjadikan

    Jepang memiliki kekuasaan atas Taiwan

    beserta wilayah-wilayah yang

    meliputinya, termasuk Kepulauan Diaoyu

    atau Senkaku.

    Jika Taiwan dan wilayah-wilayah

    sekitar Taiwan dikembalikan kepada

    Republik Tiongkok pada tahun 1945,

    seharusnya Kepulauan Diaoyu atau

    Senkaku yang diganti posisi

    superordinasinya dari Taiwan menjadi

    Okinawa seharusnya dikembalikan lagi

    ke posisi awal sebelum Traktat

    Shimonoseki ditandatangani. Dari

    kerancuan ini dapat diperkuat bahwa

    sebenarnya posisi Jepang dalam isu

    sengketa Kepulauan Diaoyu atau

    Senkaku ini didasari oleh ketidakadilan

    pihak Jepang maupun negara sekutu,

    dalam hal ini Amerika Serikat, dalam

    menempatkan Kepulauan Diaoyu atau

    Senkaku yang pernah diganti

    yurisdiksinya menjadi ke posisi awal.

    Amerika Serikat justru mendukung

    Jepang yang menempatkan Kepulauan

    Diaoyu atau Senkaku di bawah

    kekuasaan Okinawa, entah karena pada

    saat itu Amerika Serikat sempat

    menduduki Okinawa sejak 1945-1972

    dan merasa menyayangkan jika harus

    mengembalikan Kepulauan Diaoyu atau

    Senkaku kepada Tiongkok atau ada

    alasan lain di balik itu. Padahal, secara

    geografis tampak jelas bahwa jarak

    antara Kepulauan Diaoyu atau Senkaku

    dengan Okinawa (410 kilometer) dan

    Taiwan (180 kilometer) tentu lebih

    mendukung untuk diserahkan kepada

    Taiwan.( Agreement on The

    Conservation of Albatrosses and

    Petrels,2011)

    Di balik ketidakadilan Jepang dan

    Amerika Serikat terhadap pemahaman

    historiografi yang dimiliki oleh Tiongkok,

    perlu diperhatikan juga sikap pemerintah

    Tiongkok sejak masa Republik Tiongkok

    hingga Republik Rakyat Tiongkok

    sebelum tahun 1971 yang cenderung

    menerima keadaan bahwa Kepulauan

    Diaoyu atau Senkaku adalah miliki

    Jepang. Sikap yang terkesan defensif ini

    memperlemah posisi Tiongkok dalam

    pengambilalihan Kepulauan Diaoyu atau

    Senkaku di era kini.

    Di tinjau dari segi faktor sosio-

    ekonomis, Tiongkok dan Jepang jelas

    memiliki kepentingan yang sangat tinggi

    atas Kepulauan Diaoyu atau Senkaku,

    mengingat cadangan minyak bumi yang

    melimpah di daerah tersebut, di tengah

    dua negara yang miskin sumber daya

    alam dan haus akan kebutuhan energi.

    Dari hal tersebut, tampak jelas bahwa

    Tiongkok dan Jepang tampak seperti dua

    negara yang sedang memperebutkan

    bukan hanya kedaulatan.

  • 4

    KONFLIK BATAS WILAYAH | Tiongkok dan Jepang Kepulauan Deaoyu /Senkaku

    Gambar 1. Peta Konflik Regional Jepang-

    Tiongkok

    Gambar 2. Peta Jepang yang dibuat pada

    tahun 1785 yang Menunjukan Bahwa

    Kepulauan Diaoyu atau Senkaku

    Merupakan Wilayah Kekaisaran Tiongkok

    (digambarkan dalam warna merah).

    Gambar 3. kutipan artikel koran Renmin

    Ribao Republik Rakyat Tiongkok yang

    menunjukan bahwa Kepulauan Diaoyu atau

    Senkaku adalah kepulauan yang berada di

    bawah kekuasan Amerika Serikat melalui

    pendudukannya di Okinawa. (Lih. inset

    kotak Merah)

    IV. PENYELESAIAN SENGKETA

    Ada beberapa alternatif yang telah

    dilakukan untuk menyelesaikan

    permasalahan konflik regional Jepang -

    Tiongkok antara lain sebagai berikut:

    1. Mengadakan Pertemuan

    antara kedua belah pihak.

    China memprotes tindakan Jepang

    atas Pulau tersebut. Sampai saat ini

    permasalahan ini belum dapat

    diselesaikan. Kedua negara telah

    mengadakan pertemuan untuk

    membicarakan dan menyelesaikan

    sengketa. Namun dari beberapa kali

    pertemuan yang telah dilakukan

    belum ada penyelesaian, karena

    kedua negara bersikeras bahwa pulau

    tersebut merupakan bagian

    kedaulatan dari negara mereka, akibat

    overlapping antara ZEE Jepang dan

    landas kontinen China. Hal inilah yang

    belum terjawab oleh Hukum laut

    1982. Meskipun saat ini banyak yang

    menggunakan pendekatan

    median/equidistance line untuk

    pembagian wilayah yang saling

    tumpang tindih, namun belum dapat

    menyelesaikan perebutan antara

    kedua negara, karena adanya

  • 5

    KONFLIK BATAS WILAYAH | Tiongkok dan Jepang Kepulauan Deaoyu /Senkaku

    perbedaan interpretasi terhadap

    definisi equidistance line.

    2. Melakukan Pengelolaan

    Bersama (JDA, Joint

    Development Agreement).

    Alternatif lain juga telah

    ditawarkan untuk penyelesaian

    konflik, yaitu melalui pengelolaan

    bersama (JDA, Joint Development

    Agreement). Sebenarnya dengan

    pengelolaan bersama tidak hanya

    akan menyelesaikan sengketa

    perbatasan laut kedua negara, tetapi

    memiliki unsur politis. Hal ini akan

    memperbaiki hubungan China-

    Jepang, karena menyangkut

    kepentingan kedua negara, sehingga

    kedua negara harus selalu menjaga

    hubungan baik agar kesepakatan

    dapat berjalan dengan baik. Namun

    sayangnya tawaran ini ditolak China,

    padahal sebenarnya kesepakatan ini

    dapat digunakan untuk membangun

    masa depan yang cerah bersama

    Jepang.Melihat sulitnya dicapai

    kesepakatan China-Jepang, alternatif

    penyelesaian akhir yang harus

    ditempuh adalah melalui Mahkamah

    Internasional. Namun penyelesaian

    tersebut cukup beresiko, karena

    hasilnya akan take all or nothing.

    V. KESIMPULAN

    Permasalahan sengketa regional antara

    Tiongkok dan Jepang terkait sengketa

    Kepulauan Diaoyu atau Senkaku yang

    merupakan kepulauan kecil yang kaya

    sumber daya alam, khususnya minyak,

    merupakan kasus yang sangat rumit

    dalam upaya solusi. Sebagai dua negara

    terbesar di Asia secara ekonomi, tentu

    banyak negara di dunia yang tidak

    menginginkan adanya kerenggangan

    hubungan antar dua negara tersebut

    yang pada akhirnya dapat menimbulkan

    sesuatu yang tidak diinginkan, entah itu

    bersifat ekonomis maupun militeristik.

    Terlepas dari semua praduga tersebut,

    Kepulauan Diaoyu atau Senkaku menjadi

    incaran Tiongkok dan Jepang karena dua

    hal dalam pentakotomi isu-isu yang

    terkait dengan keamanan regional

    menurut Barry Buzan, yaitu sejarah

    sengketa regional dan faktor sosio-

    ekonomis.

    Terlepas dari faktor sejarah

    sengketa regional, Tiongkok dan Jepang

    juga memiliki kepentingan atas

    Kepulauan Diaoyu atau Senkaku yang

    kaya akan sumber daya alam, khususnya

    minyak dan gas alam. Tiongkok dan

    Jepang yang merupakan negara yang

    miskin sumber daya alam dan haus akan

    kebutuhan energi tentu sangat tergiur

    dengan the lost treasures yang ada di

    Kepulauan Diaoyu atau Senkaku tersebut,

    hal ini yang menyebabkan Tiongkok yang

    sebelumnya bersifat tidak terlalu

    memusingkan kepulauan tersebut

    menjadi aggresif

    Sebagai dua negara vital di Asia,

    tentu harapan yang diinginkan adalah

    perdamaian, mengingat peperangan

    hanya akan membawa duka dan

  • 6

    KONFLIK BATAS WILAYAH | Tiongkok dan Jepang Kepulauan Deaoyu /Senkaku

    sengsara, tidak hanya bagi Tiongkok dan

    Jepang, melainkan bagi negara-negara

    lain yang sangat bergantung pada dua

    negara tersebut. Dalam upaya

    menemukan konsensus, secara pribadi

    penulis tidak memihak pada Tiongkok

    maupun Jepang, mengingat rumitnya

    kasus ini yang tidak akan dapat

    ditemukan jalan terbaik. Secara historis,

    Tiongkok lebih kuat, mengingat

    Kepulauan Diaoyu atau Senkaku pertama

    kali dimiliki oleh Tiongkok, dan bahkan

    pernah berada di bawah yurisdiksi Taiwan

    sebagai salah satu provinsi dari

    Kekaisaran Tiongkok. Akan tetapi, sikap

    defensif dan acuh-tak-acuh pemerintah

    Tiongkok sebelum tahun 1972

    menjadikan Tiongkok berada pada posisi

    yang sulit untuk kembali mengklaim

    kepemilikan atas kepulauan tersebut,

    mengingat Jepang memiliki perspektif

    sendiri yang juga cukup kuat, seperti yang

    telah disebutkan di bagian pembahasan.

    Sebagai solusi, kedua negara perlu untuk

    lebih proaktif mengadakan dialog terkait

    Kepulauan Diaoyu atau Senkaku. Secara

    spesifik, penulis mengharapkan akan

    adanya sebuah perjanjian bilateral yang

    bersifat win-win solution terhadap kedua

    negara tersebut. Hal ini penting, dalam

    rangka menciptakan keamanan regional

    yang baik, di tengah kemajuan pesat

    negara-negara Asia sebagai motor

    penggerak pertumbuhan ekonomi dunia

    di abad ke-21 ini.

  • 7

    KONFLIK BATAS WILAYAH | Tiongkok dan Jepang Kepulauan Deaoyu /Senkaku

    VI. DAFTAR PUSTAKA Buku

    Buzan, Barry. (1991) Security Problem in International Relations. London: LSE Press Kang, David C. (2010) East Asia Before The West: Five Centuries of Trade and

    Tribute. New York: Columbia University Press Lee, Seokwoo (2002) Territorial disputes among Japan, China and Taiwan concerning

    the Senkaku Islands. Durham: University of Durham

    Gambar dan Internet

    http://news.bbcimg.co.uk/media/images/71609000/gif/_71609530_east_asian_air_ec_zones264.gif

    http://www.google.co.id/imgres?img

    http://chinalawandpolicy.com/tag/diaoyu-island/

    http://data.acap.aq/breeding_site.cfm?bs_id=2499

    http://english.people.com.cn/200305/25/eng20030525_117192.shtml

    http://www.chinadaily.com.cn/china/2010-09/11/content_11288223.htm

    http://www.globalpost.com/dispatch/china/100920/japan-clash-diplomacy