Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik...

83
Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik Palestina Pasca Agresi Israel Di Jalur Gaza (2008) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos) Oleh : Muhammad Imam Noviar 108083000032 PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Transcript of Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik...

Page 1: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik

Palestina Pasca Agresi Israel Di Jalur Gaza (2008)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial

(S.Sos)

Oleh :

Muhammad Imam Noviar

108083000032

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul :

Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik Palestina Pasca Agresi Israel

Di Jalur Gaza (2008)

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah

saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

saya atau merupakan hasil plagiat dari karya orang lain, maka

saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 2 Juli 2015

Muhammad Imam Noviar

Page 3: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan Ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa :

Nama : Muhammad Imam Noviar

NIM : 108083000032

Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional

Telah selesai penulisan skripsi dengan judul :

Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik Palestina Pasca Agresi Israel

Di Jalur Gaza (2008)

Telah memenuhi syarat untuk diuji.

Jakarta, 2 Juli 2015

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Pembimbing

Badrus Sholeh, MA

NIP. 19710211 199903 1 002 M. Adian Firnas, M. Si

Page 4: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

iii

Page 5: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

iv

ABSTRAKSI

Skripsi ini menganalisa tentang upaya Indonesia dalam memberikan bantuan-

bantuan ke Palestina melalui berbagai respon dalam konflik Palestina-Israel yang

terjadi di Gaza pada tahun 2008. Agresi Israel di jalur Gaza merupakan agresi

yang terjadi selama 22 hari lamanya pada waktu itu, agresi tersebut merupakan

bentuk dari serangkaian konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel. Selain

itu, Israel juga menginginkan penguasaan sumber daya alam yang ada di Gaza

berupa minyak mentah. Agresi tersebut mendapat kecaman dalam dunia

Internasional, salah satunya Indonesia. Untuk mencapai kepentingan

nasionalnya, indonesia memberikan kebijakan luar negerinya berupa respon

sosial dan kemanusiaan pasca agresi Israel di jalur Gaza. Indonesia mengirimkan

beberapa relawan untuk membantu korban agresi israel dengan mengirimkan tim

medis. Selain tim medis, obat obatan juga diberikan Indonesia untuk para korban

agresi Israel dalam jumlah yang banyak, Indonesia juga mendirikan sebuah

rumah sakit Indonesia di Gaza. Dalam kerangka kerja sama regional, Indonesia

menginisiasi New Asian African Strategic Partnership (NAASP) for Palestinian

Development. Inisiatif kerja sama ini lebih terfokus untuk membantu Palestina

melalui program-program peningkatan kapasitas pembangunan, yang bertujuan

untuk melatih warga Palestina dalam meningkatkan kapasitasnya dalam bidang

keuangan mikro, pertanian, infrastruktur, kearsipan, project cycle, keramik,

diplomatik, keprotokolan, kepemerintahan, dan usaha kecil dan menengah.

Selain itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui Direktorat Kerja Sama

Teknik bekerjasama dengan berbagai kementerian, lembaga dan institusi, telah

melaksanakan berbagai program kapasitas pembangunan untuk membantu

peningkatan SDM Palestina seperti pelatihan microfinance, pelatihan teknologi

informasi di bidang UKM, dan good governance agar pembangunan sumber daya

di palestina dapat tumbuh kembali.

Keyword: Indonesia Foreign Policy, NAASP, Dewan Keamanan

PBB, GNB, PLO, Red Cross, Mer-C.

Page 6: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Palestina Pasca Agresi Israel

Di Jalur Gaza”.

Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar sarjana sosial Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini juga dikerjakan dengan tekun dan penuh

keseriusan, dan dibantu pula oleh dosen pembimbing untuk mengkoreksi skripsi

ini. Untuk itu penulis berterima kasih kepada berbagai pihak yang membantu

dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu kepada :

1. Yang tercinta orang tua penulis, Ayahanda Mawardi dan Ibunda

Fatmawati, yang selalu mendoakan dan mendukung kerja keras penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas dukungan dan doa

kalian sehinga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Bpk. M. Adian Firnas, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi penulis,

yang telah memberikan arahan, saran, dan ilmunya yang sangat membantu

hingga penulisan skripsi ini selesai dengan baik.

3. Ketua Jurusan Program Studi ilmu Hubungan Internasional UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, bapak Badrus Sholeh, MA, Dosen Pembimbing

Akademik Penulis, Bpk Agus Nilmada, M. Si, dan semua dosen

Page 7: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

vi

pengajar studi ilmu Hubungan Internasional yang telah memberikan

ilmunya yang bermanfaat.

4. Teman-teman seperjuangan penulis: Fachri Tri Utama, Ari Suprianto,

Vicky Fabiansyah, Ananda Afnan Raihan, Aditya Pradipta, Rizki

Mauliadi, Bintang Agassi, Roy Arisman, Wahyu Tri Nugroho, Sahabat

seperjuangan HI Kingdom dan HI angkatan 2008, KMPLHK Ranita,

Metri Apriyana, dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan

satu persatu. Terima kasih atas persahabatan ini dan motivasi yang

diberikan kepada penulis.

Terimakasih banyak, semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan

yang ada. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia akademis sebagai

tambahan ilmu pengetahuan dalam bidang studi Ilmu Hubungan Internasional.

Jakarta, 2 Juli 2015

Muhammad Imam Noviar

Page 8: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME……………………… …........ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI................................. ............ ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI.......................................... iii

ABSTRAKSI................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR................................................................................ v

DAFTAR ISI................................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.............................................. 5

D. Tinjauan Pustaka.................................................................... 6

E. Landasan Teori....................................................................... 7

F. Hipotesa................................................................................. 13

G. Metode Penelitian.................................................................. 14

H. Sistematika Penulisan............................................................ 14

BAB II GAMBARAN UMUM HUBUNGAN BILATERAL

INDONESIA-PALESTINA………………………………..……………. 17

A. Sejarah Singkat..................................................................... 17

1. Sejarah Politik Luar Negeri Indonesia-Palestina……... 18

2. Sejarah Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia-

Palestina...................................................................... 20

B. Dinamika Kerjasama Indonesia-Palestina Sebelum Tahun

2008........................................................................................ 22

1. Periode Soekarno…………………………………….... 22

2. Periode Soeharto............................................................. 25

3. Periode B.J Habibie......................................................... 29

4. Periode Abdurrahman Wahid.......................................... 30

5. Periode Megawati............................................................ 33

BAB III KONFLIK PALESTINA-ISRAEL DI JALUR GAZA.......... 35

A. Sejarah Singkat Palestina dan Israel..................................... 35

1. Palestina......................................................................... 35

2. Israel............................................................................... 37

B. Latar Belakang Agresi Israel di Gaza (2008)........................ 43

C. Dinamika Agresi Israel di Gaza............................................ 47

Page 9: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

viii

BAB IV RESPON INDONESIA TERHADAP PALESTINA PASCA

AGRESI ISRAEL KE JALUR GAZA (2008)......................................... 50

A. Respon Indonesia Sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan

Keamanan PBB dan GNB.................................................... 50

B. Respon Sosial dan Kemanusiaan Indonesia Untuk

Palestina…………………………………………………… 57

BAB V KESIMPULAN............................................................................. 67

Page 10: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

ix

DAFTAR SINGKATAN

AAPSO : Afro-Asian People Solidarity Organization.

AIPAC : American Israel Public affairs Committe.

CEAPAD : Conference on Cooperation among East Asian Countries for

Palestinian Development.

Dit.KST : Direktorat Kerja Sama Tehnik.

DK PBB : Dewan Keamanan PBB.

GANEFO : Game of the New Emerging Force.

GNB : Gerakan Non Blok.

HAM : Hak Asasi Manusia.

HAMAS : Harokat al-Muqawamah al-Islamiyyah.

IMF : International Monetary Fund.

IOC : International Olympic Committe.

IPU : Inter Parliamentary Union.

JIM : Jakarta Informal Meeting.

KAA : Konferensi Asia Afrika.

KISPA : Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina.

LBB : Liga Bangsa Bangsa.

MER-C : Medical Emergency Rescue Committe.

MU PBB : Majelis Umum PBB.

NAASP : New Asian African Strategic Partnership.

OISRAA : Organisasi Setia kawanan Rakyat Asia Afrika.

OKI : Organisasi Konferensi Islam / Organisasi Kerja sama Islam.

PBB : Perserikatan Bangsa Bangsa.

PD : Perang Dunia.

PLO : Palestina Liberation Organization.

Page 11: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

x

PMI : Palang Merah Indonesia.

RSI : Rumah Sakit Indonesia.

SBY : Susilo Bambang Yudhoyono.

TNI : Tentara Republik Indonesia.

UKM : Unit Kegiatan Masyarakat.

UNEF : United Nations Emergency Force.

UUD : Undang Undang Dasar.

Page 12: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak lahirnya negara Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia

berpegang teguh pada prinsip sistem politik luar negeri yang bebas dan aktif

dalam melakukan interaksi atau hubungan dengan negara-negara lain. Politik

bebas dan aktif yaitu politik luar negeri yang dianut Indonesia dengan tidak

bergabung atau terpengaruh dengan alasan politik dan mengecam, akan tetapi

aktif mewujudkan perdamaian dunia, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945,

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Dalam prakteknya, salah satu bentuk hubungan Indonesia dengan negara

lain adalah hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara di kawasan Timur

Tengah1, seperti hubungan bilateral Indonesia dengan Mesir yang pada tahun

1947 terkait kesepakatan pembuatan perjanjian persahabatan diantara kedua

negara tersebut. Hingga hubungan bilateral Indonesia dengan Palestina yang

sampai saat ini masih marak untuk diperbincangkan.

Palestina adalah bangsa yang sampai saat ini berusaha untuk mendapatkan

kedaulatan diranah dunia Internasional. Konflik politik yang terjadi telah

menjadikan Palestina hingga saat ini belum dapat mewujudkan sebuah negara

yang merdeka dan berdaulat. Ditambah dengan adanya konflik internal antara

Hamas dan fatah menyebabkan wilayah Palestina terpecah menjadi dua wilayah

1 Sunario, Politik Luar Negeri Indonesia yang Bebas, Penerbit Endang, Jakarta, Hal. 192.

Page 13: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

2

kekuasaan, yaitu wilayah Tepi Barat (West Bank) yang dikuasa oleh partai Fatah

dan wilayah Jalur Gaza (Gaza Strip) yang dikuasai oleh partai Hamas2.

Konflik Palestina-Israel kembali terjadi di Jalur Gaza, konflik antara

Hamas dengan Israel pada tanggal 27 desember 2008. Ini merupakan titik puncak

dari gencatan senjata yang telah terjadi selama 6 bulan sebelumnya, setelah Israel

memutus suplay gas dan listrik bagi warga Palestina dijalur Gaza. Dalam agresi

kali ini, Israel melakukan agresinya berupa serangan udara atau Operation Cast

Lead3 sebagai balasan dari serangan roket Hamas. Dari agresi yang berlangsung

selama 22 hari (gencatan sepihak oleh Israel pada 17 Januari 2009 yang menandai

akhir konflik) lebih dari 6.000 warga Palestina menjadi korban4.

Indonesia yang berprinsip bahwa penjajahan tidak sesuai dengan

perikemanusiaan dan perikeadilan menentang setiap penjajahan, salah satunya

negara Israel. Selain itu, Indonesia yang merupakan negara dunia ketiga

berpenduduk mayoritas muslim memiliki kesamaan pandangan dalam agama

dengan Palestina yaitu islam, dan menjaga tempat yang dianggap suci dan

bersejarah yaitu Masjidil Aqsa5. Hubungan yang cukup baik antara Indonesia

dengan Palestina mendorong Indonesia untuk melakukan langkah inisiatif guna

2 www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/we.html

3 Operation Cast Lead disebut juga dengan perang gaza. Konflik bersenjata yang terjadi di

Palestina, tepatnya di jalur Gaza. Secondary source, book Studies on the Israeli Aggression on

Gaza Strip: Cast Lead Operation / Al-Furqan Battle by Abdul-Hameed al-Kayyali Published in:

2009, www.alzaytouna.net/en/publications/books/151173-studies-on-the-israeli-aggression-on-

gaza-strip-cast-lead-operation-al-furqan-battle. 4 Habiebiecenter.or.id/news/Di.Balik.Agresi.Israel.ke.Gaza.

5 Masjidil Aqsa adalah salah satu tempat suci agama Islam yang menjadi bagian dari

kompleks bangunan suci di Kota Lama Yerusalem. Dikenal oleh umat Islam dengan sebutan Al-

Haram Asy-Syarif atau "tanah suci yang mulia". Tempat ini, oleh umat Yahudi dan Kristen dikenal

pula dengan sebutan Bait Suci, suatu tempat paling suci dalam agama Yahudi. Barton, George

(1901-1906). “Temple of Solomon”. Jewish Encyclopedia. Diakses 29 juni 2008.

Page 14: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

3

berperan dalam membantu penanganan korban agresi dan proses pencapaian

perdamaian antara Palestina dengan Israel.

Berbagai upaya telah dilakukan, seperti pengiriman bantuan obat-obatan

dan tim dokter Indonesia untuk merawat korban agresi Israel, hingga upaya

diplomasi Indonesia di Organisasi Internasional PBB (Perserikatan Bangsa-

Bangsa) untuk membantu dan membela warga Palestina seperti dengan mendesak

PBB agar membuat suatu pernyataan yang mengecam agresi Israel dan membuat

resolusi terkait agresi Israel tersebut.

Berdasarkan sejarah, hubungan bilateral antara Indonesia dengan Palestina

sudah lama terjalin, yaitu sejak masa peralihan Indonesia menuju kemerdekaan

hingga pengakuan kemerdekaan Indonesia. Palestina merupakan bangsa pertama

di kawasan Timur-Tengah yang menyiarkan kemerdekaan Indonesia di Radio

Internasional melalui Mufti Palestina yang bernama Amin AlHusaini. Berkat jasa

dari Amin inilah, kemerdekaan Indonesia mendapatkan gemanya pada masyarakat

Internasional.

Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Palestina semakin baik

setelah didirikannya sebuah kantor Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia

pada 13 September 1993. Dalam agresi Israel ke Jalur Gaza pada tanggal 27

Desember 2008, Indonesia dapat lebih berperan secara aktif lagi untuk membantu

penyelesaian konflik di Jalur Gaza, akan tetapi peran Amerika dalam agresi

tersebut menjadikan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pemerintah

presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Page 15: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

4

Hal ini dikarenakan dengan kuatnya lobi Yahudi melalui salah satu

Organisasi lobi Yahudi yang bernama AIPAC6 (American Israel Public Affairs

Committe). Hal tersebut telah disampaikan pada masa kampanya calon Presiden

Amerika pada tanggal 4 Juni 2008, Barrack Obama mengatakan bahwa:

“mereka yang mengancam Israel berarti mengancam kita. Israel selalu

saja menghadapi ancaman ini pertama kali, dan saya akan membawa

komitmen keamanan Israel ke Gedung Putih. Awalnya adalah memastikan

kualitas militer Israel. Saya akan memastikan Israel dapat

mempertahankan diri dari ancaman yang datang dari Gaza hingga

Teheran. Kerjasama pertahanan antara Israel dan Amerika adalah modal

kesuksesan dan harus diperdalam.Sebagai Presiden, saya akan

menyediakan US $30 Miliar untuk mengawal Israel pada dekade

berikutnya, penanaman modal bagi keamanan Israel tidak terikat oleh

bangsa lain.”

Pernyataan tersebut perlu dipertimbangkan karena pada kenyataannya,

Indonesia mempunyai keterikatan hubungan dengan Amerika, seperti keterikatan

ekonomi berupa peminjaman modal melalui IMF guna penanganan krisis di

Tanah Air yang lambat laun sekarang merupakan bentuk ketergantungan

Indonesia terhadap Amerika.

Agresi Israel ke Jalur Gaza juga menyebabkan berbagai reaksi di Tanah

Air, seperti aksi yang dilakukan oleh massa Hizbut Tahrir di Jakarta yang

menuntut agar pemerintahan SBY tidak hanya mengecam tindakan agresi Israel

yang sangat brutal, tetapi membantu warga Palestina di Jalur Gaza dengan

mengirimkan pasukan-pasukan TNI sebagai pasukan perdamaian di Gaza. Selain

6 Sebuah kelompok lobi di Amerika Serikat yang bertujuan melobi Kongres Amerika

Serikat dan badan eksekutif pemerintahan dengan tujuan menghasilkan kebijakan yang

meningkatkan hubungan dekat antara Amerika Serikat dan Israel. AIPAC dibentuk pada masa

pemerintahan Eisenhower, dan sejak saat itu membantu meningkatkan bantuan dan dukungan

Amerika Serikat kepada Israel. AIPAC telah sering disebut-sebut dalam berbagai survei sebagai

salah satu kelompok lobi paling berpengaruh dalam politik Amerika Serikat.

http://www.aipac.org/.

Page 16: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

5

itu, di Bandung, aksi aktivis Islam juga menuntut agar pemerintahan SBY segera

memutus hubungan diplomatik dengan Amerika jika Presiden Obama masih

berstandar ganda dalam menangani konflik Palestina Israel.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa adanya tekanan dari

dalam negeri agar pemerintah segera bersikap dan mengambil kebijakan terkait

agresi Israel, serta pentingnya menjaga hubungan pemerintahan Indonesia dengan

Amerika adalah dua hal yang menjadi acuan dalam pengambilan keputusan

pemerintah. Disatu sisi pemerintah harus merealisasikan tuntutan masyarakat agar

stabilitas nasional tetap terjaga dan citra pemerintah tidak dinilai lamban dalam

penanganan suatu masalah, di sisi lain pemerintah harus mengambil kebijakan

yang tidak bertentangan dengan Amerika, sehingga tidak mempengaruhi

hubungan bilateral Indonesia dengan Amerika7.

B. Rumusan Masalah

Dari Latar Belakang Masalah di atas maka dapat ditarik sebuah rumusan

masalah yaitu, “Bagaimana respon Indonesia terhadap konflik Palestina pasca

agresi Israel ke Jalur Gaza pada Tahun 2008?”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana kebijakan luar

negeri Indonesia dalam membantu Palestina pasca agresi Israel pada tahun 2008.

Manfaat penulisan ini adalah untuk menambah wawasan tentang isu Timur tengah

khususnya di Palestina, terutama yang terkait adalah kebijakan luar Indonesia

7 http://www.kemlu.go.id/Pages/Default.aspx.

Page 17: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

6

terhadap Palestina. Secara akademis, manfaat yang didapatkan dalam penelitian

ini adalah membantu program studi Hubungan Internasional, khususnya di FISIP

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memberikan informasi dan data yang

terkait dengan kerja sama atau kebijakan luar negeri Indonesia dalam isu

Palestina-Israel.

D. Tinjauan pustaka

Dalam sebuah thesis (Reaksi Masyarakat Muslim Indonesia terhadap

Agresi Militer Israel ke Gaza, Studi kasus MUI dan DPP PKS) yang membahas

tentang serangan Israel ke jalur Gaza pada tahun 20088, menjelaskan beberapa

faktor kedekatan Palestina dan Indonesia, tetapi dalam thesis tersebut tidak

menyebutkan peran politik luar negeri Indonesi, thesis tersebut lebih terfokus

membahas tentang bagaimana reaksi masyarakat muslim di Indonesia dalam

agresi Israel pada tahun 2008.

Dalam sebuah skripsi yang di tulis oleh Narendra Wisnu Karisma,

mahasiswa Fakultas FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret9

membahas beberapa dokumentasi gambar ketika agresi Israel pada tahun 2008,

bagaimana pesan-pesan yang terdapat dalam foto-foto obyek, makna, dan

penilaian mengenai analisis simiotik jurnalistik dalam dokumentasi tersebut.

Dari beberapa tulisan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini

berbeda dengan beberapa tulisan tersebut. Hal ini karena penelitian ini

memfokuskan pada kebijakan luar negeri yang diambil oleh Indonesia dalam

8 http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t10494.pdf.

9 http://eprints.uns.ac.id/10859/1/Unlock-a.pdf.

Page 18: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

7

agresi Israel ke jalur Gaza. Selain itu penelitian hanya membatasi sejak 2008

sampai dengan 2009, karena ketegangan antara kedua negara semakin meningkat

dan juga pemberitaan media massa terhadap isu Palestina-Israel juga meningkat.

E. Landasan Teori

Dalam studi ilmu-ilmu sosial terutama ilmu hubungan internasional, teori

menjadi sebuah alat analisa utama yang memberitahu kita mengapa sesuatu terjadi

dan kapan sesuatu bisa terjadi. Teori juga dapat didefinisikan sebagai suatu

pandangan atau persepsi tentang apa yang terjadi, sehingga berteori dapat

diartikan pekerjaan yang menjelaskan atau mendeskripsikan apa yang terjadi dan

mungkin juga meramalkan kemungkinan berulangnya kejadian itu di masa

depan10

.

Untuk menjawab permasalahan tersebut di atas, maka penulis akan

menggunakan teori sebagai berikut :

1. Kebijakan Luar Negeri

Menurut Jack C. Plano, politik luar negeri diartikan sebagai:

”A strategy or plan course of action developed by decision makers of a

state vis a visother state or international entities, aimed at achieving

specific goals defined in termsof national interest11

.”

Lebih spesifik lagi, politik luar negeri diartikan sebagai iringan

kebijaksanaan disertai rentetan tindakan yang rumit tetapi dinamis, yang ditempuh

10

Mohtar Mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional, Disiplin dan Metodologi, LP3ES,

Jakarta, 1990, Hal.185. 11

Jack C. Plano and Roy Olto, The International Relation Dictionary, Halt Richart and

Winstone Inc, USA 196.

Page 19: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

8

oleh suatu negara dalam hubungannya dengan negara-negara lain atau

kegiatannya dalam Organisasi-organisasi Internasional maupun Regional12

.

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, politik luar negeri bertujuan

untuk memenuhi kepentingan nasional. Kepentingan nasional dapat

menggambarkan aspirasi suatu negara secara operasional. Dalam aplikasinya

berupa tindakan atau kebijaksanaan yang aktual dan rencana-rencana yang dituju

oleh suatu negara. Selain itu, politik luar negeri juga mengandung tindakan yang

merupakan bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk mendukung atau

mengubah perilaku negara lain. Hal ini merupakan tanda dimulainya proses

politik internasional.

Dalam kaitannya dengan Agresi Israel ke Jalur Gaza pada tanggal 27

Desember 2008, Indonesia melalui pemerintah mengecam dan mengutuk tindakan

genosida yang dilakukan oleh Israel. Sedangkan dari agresi tersebut, kepentingan

Indonesia lewat politik luar negeri yang bersifat bebas dan aktif adalah secara

konsisten membela dan mendukung perjuangan warga Palestina demi

terwujudnya perdamaian di tanah Palestina dan berdirinya negara Palestina yang

berdaulat.

Oleh sebab itulah, segala daya dan upaya dilakukan pemerintahan

Indonesia untuk mencapai kepentingan tersebut, baik melalui usaha-usaha

diplomasi pada Organisasi Internasional seperti PBB sampai dukungan dalam

bentuk bantuan kemanusiaan.

12

Supri Yusuf, Hubungan Internasional dan Politik Luar Negeri, Pustaka Sinar Harapan,

Jakarta 1989.

Page 20: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

9

2. National Interest

National Interest atau kepentingan nasional merupakan istilah esensial

yang wajib dan perlu dikaji dalam fenomena-fenomena hubungan internasional

oleh kalangan studi hubungan internasional. Kepentingan nasional digunakan

untuk menggambarkan dan mendukung kebijakan-kebijakan tertentu13

.

Kepentingan nasional juga sering disebut sebagai konsepsi umum yang

merupakan unsur vital bagi negara karena tujuan mendasar serta faktor yang

paling yang menentukan bagi para pembuat keputusan atau kebijakan dalam

merumuskan politik luar negeri adalah inti dari kepentingan nasional.

Kepentingan nasional juga dapat diartikan sebagai kepentingan negara

untuk melindungi territorial dan kedaulatan negaranya. Jika menggunakan

pendekatan realisme akan kepentingan nasional dapat diartikan sebagai

kepentingan negara sebagai unitary aktor yang menekankan pada peningkatan

national power (kekuasaan nasional) untuk mempertahankan keamanan nasional

dan survival dari negara tersebut14

.

National interest merupakan dasar dalam pembentukan kebijakan luar

negeri. Konsep National interest digunakan sebagai dasar guna menjelaskan

perilaku negara dalam politik internasionalnya15

. Pemerintah memproyeksikan

kepentingan nasionalnya melalui kebijakan luar negeri. Kebijakan luar negeri

13

Griffiths, M. & O’Callagan,T. 2002.International Relations: The key Concept.

Rouledge, hal. 203. 14

Jemadu, Aleksius. 2008. Politik Global dalam Teori dan Praktik. Graha Ilmu:

Yogyakarta, hal. 67-68. 15

Ibid.

Page 21: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

10

berisi cara tertentu untuk membantu negara-negara mencapai kepentingan

nasionalnya.

Sebagai contoh kebijakan Indonesia dalam mendukung Palestina. Untuk

pertama kalinya Indonesia ikut ambil bagian dalam misi Pasukan Pemelihara

Perdamaian PBB (UNEF) untuk Timur Tengah dengan mengirimkan Pasukan

Garuda 1. Partisipasi dalam UNEF merupakan sumbangan bangsa Indonesia

sebagai solidaritas dengan negara-negara Timur Tengah. Sebaliknya, Timur

Tengah juga memberikan dukungan besar mereka kepada perjuangan Indonesia

untuk merebut kembali Irian Barat16

.

3. Diplomasi

Menurut S.L. Roy:

“Diplomasi adalah seni mengedepankan kepentingan suatu negara melalui

negosiasi dengan cara-cara damai apabila mungkin dalam hubungan

dengan negara lain, jika cara damai gagal, cara ancaman untuk kekuatan

nyata diperbolehkan17

.”

Secara definisi, dalam kamus The Oxford English Dictionary, Diplomasi

diartikan Sebagai manajemen hubungan internasional melalui negosiasi yang

mana hubungan ini diselaraskan dan diatur oleh duta besar dan para wakil bisnis

atau seni para diplomat18

.

16

Abdulgani, Ruslan, Hubungan Internasional dengan Mesir dan Timur Tengah

Sepanjang Sejarah, Jakarta, 1974, hal. 40. 17

Diplomacy, 1984. 18

S.L. Roy, Diplomacy (edisi Indonesia), Yogyakarta, 1990. Hal 2.

Page 22: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

11

Menurut KM Panikkar dalam bukunya yang berjudul The Principle and

Practice of Diplomacy menyatakan:

“Diplomasi, dalam hubungannya dengan politik internasional, adalah seni

mengedepankan kepentingan suatu negara dalam hubungannya dengan

negara lain19

.”

Adapun diantara tipe Diplomasi yang dapat diterapkan Indonesia terkait

konflik yang terjadi di Jalur Gaza adalah Diplomasi Konperensi20

.

Diplomasi Konprensi pertama kali muncul pada awal abad dua puluh,

Yaitu pada perang dunia pertama. Pada awalnya, tujuan awal kemunculan

Diplomasi Konperensi ini adalah pembentukan sebuah Konfrensi untuk

membicarakan masalah-masalah mendesak tentang strategi dan politik demi

keberhasilan perang, seperti membicarakan tentang pelaksanaan perang gabungan,

pembelian material perang dan sebagainya.

Sejalan dengan waktu, diplomasi konferensi berkembang menjadi

lembaga-lembaga yang lebih dari sekedar mekanisme koordinasi masa perang.

Pasca PD I, Diplomasi Konferensi ini berwujud LBB (yang sekarang berubah

menjadi PBB), dimana parawakilan negara-negara membicarakan kepentingan

yang saling menguntungkan atau bahkan saling bertentangan, dan berusaha

19

Ibid. 20

Diplomasi konferensi, dimana dalam pola ini lebih menekankan komunikasi secara

lisan atau dengan face-to-face. Isu yang dibahas dalam pola diplomasi ini juga memiliki cakupan

dan birokrasi yang lebih luas sehingga negara-negara tidak hanya terpaku pada satu masalah saja

dan juga penyelesaian masalahnya lebih bervariasi. Dalam sebuah konferensi, hanya

memfokuskan pada satu isu spesifik saja sehingga pada pola ini, fokus para peserta konferensi

tidak teralihkan ke dalam kasus-kasus lainnya serta pemberian waktu dalam pencapaian

penyelesaian masalah agar konferensi tidak berlangsung dalam waktu yang lama. Djelantik,

Sukawarsini. 2008. Diplomasi antara Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Page 23: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

12

memecahkan melalui perundingan. Sebagaimana Sir Thomas Hovet Jr

mengatakan:

“yang mendasar bagi jenis diplomasi ini adalah keyakinan akan

pentingnya pendapat umum dunia, dengan memfokuskan pendapat umum

suatu keadaan, diperkirakan perhatian umum itu akan mampu

mendinginkan situasi dan mencegah rentetan peristiwa yang bisa

mengarah kepada konflik21

.”

Lewat jalan diplomasi, Indonesia berupaya untuk membantu dan

mewujudkan perdamaian di Jalur Gaza. Hal ini terbukti dari keikut sertaan

Indonesia dalam Annapolis Conference22

, sebuah konfrensi yang bertujuan untuk

menyelesaikan konflik Palestina-Israel, pada akhir Desember 2008 lalu. Indonesia

juga diundang pada Konferensi Paris guna memberikan dukungan ekonomi bagi

Palestina. Dan atas inisiatif sendiri, Indonesia mengadakan Asian-African

Conference on Capacity Building for Palestine23

. Tidak hanya itu, ketika Resolusi

Dewan Keamanan PBB No 1860 mengenai Situasi di Jalur Gaza telah ditetapkan,

Indonesia sepenuhnya mendukung Resolusi tersebut, yang disinyalir sebagai jalan

utama untuk mendatangkan perdamaian di Jalur Gaza.

Salah satu diplomasi yang dilakukan Indonesia adalah keikut sertaan

Indonesia dalam forum Konferensi Rekonstruksi Gaza yang digelar di Sharm el-

21

Ibid. 22

Konferensi perdamaian Timur Tengah yang diselenggarakan pada tanggal 27

November 2007, di Amerika, Annapolis, Maryland, Amerika Serikat. Konferensi ini bertujuan

untuk menghidupkan kembali proses perdamaian Palestina-Israel. Konferensi ini berakhir dengan

dikeluarkannya pernyataan bersama dari semua pihak. Setelah Konferensi Annapolis, negosiasi

dilanjutkan. U.S state Department, 20 November 2007, Announcement of Annapoli Conference at

the way back machine, (archived November 22,2007), web.archive.org/web/20071122125447. 23

Disebut juga dengan NAASP, yaitu hasil dari KTT Asia-Afrika di Jakarta.

Berkomitmen dalam menjalin kemitraan strategis baru antara Asia dan Afrika, berdiri pada tiga

pilar, yaitu solidaritas politik, kerja sama ekonomi, dan hubungan sosial budaya, di mana

pemerintah, regional atau organisasi sub-regional, serta orang-orang dari negara-negara Asia dan

Afrika berinteraksi.

Page 24: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

13

Sheikh Mesir pada tanggal 2-3 Maret 2009. Dalam Konferensi tersebut membahas

tentang rencana rekonstruksi di gaza diantaranya berupa pembersihan Gaza dari

puing puing bangunan, mengidentifikasi dan menjinakkan bom yang tidak

meledak, pembangunan kembali sanitasi air bersih dan mendesak Israel untuk

membuka semua blokade terhadap Gaza tanpa syarat.

F. Hipotesa

Dari pembahasan diatas dapat ditarik hipotesa bahwa kebijakan luar negeri

Indonesia terhadap Palestina pasca agresi Israel ke Jalur gaza pada 27 Desember

2008 adalah lebih memilih langkah diplomasi yaitu dengan meningkatkan

hubungan yang bersifat sosial dan kemanusiaan.

Hubungan yang bersifat sosial dan kemanusiaan antara Indonesia dengan

Palestina itu terwujud dari sikap Indonesia melakukan seruan moral dan

mengecam agresi yang dilakukan oleh Israel, mengirimkan bantuan dalam bentuk

obat-obatan, alat-alat medis, sarana dan prasarana medis, serta kendaraan medis.

Disamping dua hal tersebut, Indonesia juga mengirimkan para

diplomatnya di berbagai konfrensi internasional untuk ikut andil dalam

penyelesaian dan perdamaian di Palestina, diantaranya keikut sertaan Indonesia

dalam perumusan resolusi DK PBB terkait situasi di Jalur Gaza, keikut sertaan

Indonesia dalam sidang IPU yang diselenggarakan di jenewa serta keikut sertaan

Indonesia dalam konfrensi rekonstruksi Gaza yang diselenggarakan di Mesir pada

tanggal 2 maret 2009.

Page 25: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

14

G. Metode Penelitian

Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis memutuskan untuk

menggunakan metodologi penelitian kualitatif, yang mana metode penelitian

tersebut menggunakan cara mencari atau pengumpulan data dari berbagai literatur

seperti buku-buku ilmiah, jurnal-jurnal ilmiah, majalah-majalah, media cetak,

media elektronik, dan literatur lainnya yang memiliki fungsi dan keterbatasan24

sehingga penulis dapat menganalisis dan membahas mengenai kebijakan

Indonesia dalam merespon palestina pasca agresi Israel di jalur Gaza pada tahun

2008.

H. Sitematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

D. Tinjauan Pustaka

E. Landasan Teori

1. Kebijakan Luar Negeri

2. National Interest

3. Diplomasi

F. Hipotesa

G. Metode Penelitian

24

John W. Creswell, Research Design : Qulitative, Quantitative and mixed methods

approaches. Sage publication, 2002.

Page 26: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

15

BAB II GAMBARAN UMUM HUBUNGAN BILATERAL

INDONESIA-PALESTINA

A. Sejarah Singkat

1. Sejarah Politik Luar Negeri Indonesia-Palestina

2. Sejarah Kebijakan Luar Negeri Indonesia-Palestina

B. Dinamika Kerjasama Indonesia-Palestina Sebelum Tahun 2008

1. Periode Soekarno

2. Periode Soeharto

3. Periode B.J Habibi

4. Periode Abdurrahman Wahid

5. Periode Megawati

BAB III KONFLIK PALESTINA-ISRAEL DI JALUR GAZA

A. Sejarah Singkat Palestina dan Israel

1. Palestina

2. Israel

B. Latar Belakang Agresi Israel Di Gaza (2008)

C. Dinamika Agresi Israel

Page 27: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

16

BAB IV RESPON INDONESIA TERHADAP PALESTINA PASCA

AGRESI ISRAEL KE JALUR GAZA (2008)

A. Respon Indonesia Sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan

PBB dan GNB

B. Respon Sosial dan Kemanusian Indonesia Untuk Palestina

BAB V KESIMPULAN

Page 28: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

17

BAB II

GAMBARAN UMUM HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA-

PALESTINA

A. Sejarah Singkat

Negara adalah aktor yang rasional1, sebagai aktor yang rasional maka

sebuah negara yang berdaulat tentu saja menginginkan adanya hubungan dengan

negara lain yang diharapkan memberi keuntungan kepada negaranya. Artinya,

politik luar negeri suatu negara ingin mencapai kepentingan nasional atau national

interest yang mengharuskan mereka untuk memanfaatkan segala sumber daya

dalam negeri untuk mencapai tujuan nasional yang berasal dan berada di pihak

eksternal.

Berdasarkan UUD 1945, telah ditetapkan bahwa politik luar negeri yang

dianut Indonesia adalah politik luar negeri bebas aktif. Bebas berarti tidak terikat

oleh suatu ideologi atau politik negara asing atau blok-blok negara tertentu.

Sedangkan aktif artinya dengan sumbangan nyata giat mengembangkan

kebebasan, persahabatan, dan kerjasama internasional dengan menghormati

kedaulatan negara-negara lain.

Selain politik luar negeri ada pula kebijakan luar negeri. Perbedaanya

adalah jika politik luar negeri lebih menekankan pada aksi atau tindakan atau

kebijakan suatu negara terhadap lingkungan eksternalnya dalam rangka

1 Pustaka.unpad.ac.id/wp/perspektif-perspektif-politik-luar-negeri.pdf.

Page 29: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

18

memperjuangkan atau mempertahankan kepentingan nasionalnya. Sedangkan

kebijakan luar negeri merupakan implementasi dari sebuah corak politik luar

negeri suatu negara tertentu. Perbedaanya keduanya sangat jelas, politik luar

negeri cenderung teoretikal berlawanan dengan kebijakan luar negeri yang

cenderung praktikal2.

Indonesia sebagai negara yang berdaulat memiliki kerjasama dengan

negara-negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Adanya kerjasama

tersebut bisa terjadi karena disetiap negara memiliki sumber daya alam yang

berbeda-beda, dan setiap negara membutuhkan bantuan satu sama lain. Begitu pun

dengan Palestina yang sudah sejak lama menjalin hubungan bilateral dengan

Indonesi, hal ini disebutkan juga karena antara Indonesia dan Palestina mayoritas

penduduknya menganut muslim dan memiliki persamaan nasib yaitu dijajah oleh

bangsa lain. Hal inilah yang membuat kedua negara tersebut melakukan hubungan

bilateral.

1. Sejarah Politik Luar Negeri Indonesia-Palestina

Sejak proklamasi Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif.

Bebas artinya Indonesia tidak memihak kepada salah satu blok dan menempuh

cara sendiri dalam menangani masalah-masalah internasional. Sedangkan aktif

artinya Indonesia berusaha sekuat tenaga untuk ikut memelihara perdamaian dunia

dan berpartisipasi meredakan ketegangan internasional. Politik ini dipilih dalam

rangka menjamin kerjasama dan hubungan baik dengan bangsa lain di dunia.

2 Yanyan Mochamad Yani, Politik Luar Negeri http://pustaka.unpad.ac.id/wp-

content/uploads/2010/06/politik_luar_negeri.pdf, diakses 30 nov 2014. www.academia.edu.

Page 30: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

19

Politik yang dicetuskan Mohammad Hatta ini mulai dilakukan dari awal

berdirinya Indonesia hingga saat ini meskipun dalam pelaksanannya tidak sesuai

karena adanya pengaruh dengan perubahan politik di dunia.

Indonesia secara de facto diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945,

tetapi perlu diingat bahwa untuk berdiri (de jure) sebagai negara yang berdaulat,

Indonesia membutuhkan perjuangan dan pengakuan dari bangsa-bangsa lain.

Palestina merupakan salah satu negara yang membantu Indonesia demi

mewujudkan kemerdekaan Indonesia dari belenggu penjajahan imperium

Belanda, Portugis dan Jepang. Dari sanalah Indonesia berterima kasih kepada

negara-negara Timur Tengah khususnya Palestina untuk mengakui Indonesia

sebagai negara yang berdaulat.

Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syekh Muhammad Amin Al-

Husaini3 seorang mufti besar Palestina, secara terbuka mengenai kemerdekaan

Indonesia pada tanggal 6 September 1944 melalui radio Berlin berbahasa Arab

menyiarkan “ucapan selamat”. Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari

berturut-turut disebarluaskan, bahkan harian Al-Ahram4 yang terkenal juga

menyiarkan.

Sejak Palestina mengakui kedaulatan Indonesia, diitulah mulai terjalinnya

hubungan bilateral antara Indonesia dan Palestina. Hingga saat ini, ketika

3 Mohammad Amin al-Husayni, seorang anggota klan al-Husayni Yerusalem,

adalah nasionalis Arab-Palestina dan pemimpin Islam di daerah Mandat Britania atas Palestina.

Dari 1921 hingga 1948, dia adalah Mufti Besar Yerusalem, dan memainkan peran penting dalam

menentang Zionisme dan negara untuk tempat tinggal orangYahudi di Palestina. 4 Surat kabar kedua yang paling tua didirikan, setelah Al-Waqi'a Al-Masriya (1828).

Harian ini diterbitkan di Kairo, Mesir, dan memiliki dua versi bahasa asing, yaitu bahasa

Inggris Al-Ahram Weekly (sejak 1991) dan bahasa Prancis Al-Ahram Hebdo.

Page 31: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

20

Palestina belum memiliki kedaulatan dan masih dijajah oleh Israel, Indonesia

sering memberikan bantuan. Baik bantuan berupa materil maupun non materiil.

Hal tersebut dilakukan berdasarkan pembukaan UUD 1945 yang berbunyi:

“Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka

penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan

perikemanusiaan dan perikeadilan.”

Dengan ini jelas sudah bahwa penjajahan yang terjadi di Palestina hingga

saat ini harus segera diselesaikan, untuk itu Indonesia berusaha membantu

kemerdekaan Palestina dan menjalin hubungan bilateral dengan Palestina.

2. Sejarah Kebijakan Luar Negeri Indonesia-Palestina

Dalam mencapai kepentingan nasional, Indonesia menjalankan kebijakan

luar negeri bebas aktif. Kebijakan luar negeri Indonesia salah satunya dipengaruhi

oleh kondisi di dalam negeri. Mayoritas penduduk yang didasari oleh agama akan

mendukung terhadap kebijakan pemerintah Indonesia dalam penyelesaian konflik

Palestina-Israel. Namun, kesamaan identitas agama, tidak dapat dijadikan

landasan pembuatan kebijakan. Kebijakan Luar Negeri Indonesia berdasarkan

amanat konstitusi. Maka, Indonesia menjalankan politik luar negeri bebas aktif.

Dukungan Indonesia terhadap Palestina sebagai negara yang berdaulat sebagai

bagian upaya untuk mewujudkan perdamaian dunia5.

Pada tanggal 5 November 1956, PBB membentuk pasukan untuk

memelihara keamanan dan mengawasi penghentian tindakan permusuhan di

5 https://www.academia.edu/4964281/Komunikasi Internasional Indonesia Dalam Upay

Mendukung Palestina Sebagai Negara yang Berdaulat Tema Komunikasi Internasional Indonesia

Dalam Kancah Global

Page 32: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

21

Timur Tengah. Dalam kesempatan itu, Indonesia untuk pertama kalinya ikut

ambil bagian dalam misi Pasukan Pemeliharaan Perdamaian PBB (UNEF)6 untuk

Timur Tengah dengan mengirimkan Pasukan Garuda I. Partisipasi tersebut

merupakan sumbangan bangsa Indonesia sebagai solidaritas dengan negara-negara

Timur Tengah khususnya. Sebaliknya, negara-negara Timur Tengah juga

memberikan dukungannya kepada perjuangan Indonesia untuk merebut kembali

Irian Barat.

Indonesia juga mendukung Resolusi Majelis Umum (MU) Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB) No. 194 tentang isu Palestina. Resolusi ini dikeluarkan

pada 11 Desember 1948 yang berbunyi:

“Majelis Umum menegaskan bahwa harus diizinkan secepat mungkin bagi

pengungsi yang ingin kembali kerumah mereka dan hidup damai dengan

tetangganya, dan demikian juga harus mendapat ganti rugi dari harta benda

sesuai dengan hukum internasional dan standar keadilan bagi mereka yang

tidak ingin kembali lagi7.”

Oleh karena itu Indonesia sangat setuju atas dikeluarkannya resolusi

Majelis Umum PBB yang memberikan hak-haknya atas rakyat Palestina untuk

memiliki negara yang merdeka dan berdaulat. Begitu juga dengan Palestina,

resolusi tersebut sangat bearti bagi orang-orang Palestina yang meninggalkan

kampung halamannya pada saat itu karena situasi dan keadaan yang sangat

darurat.

6 Merupakan pasukan pemgamanan dari PBB, biasanya diterjunkan ke daerah-daerah

yang berkonflik. Resolution 1001 (ES-1), 5 November 1956. 7 Rahmat, Musthafa, Abd, Jejak-jejak Juang Palestina, Penerbit Buku Kompas,

Jakarta, 2002. Cetakan Pertama, hlm 274

Page 33: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

22

B. Dinamika Kerjasama Indonesia – Palestina Sebelum Tahun 2008

1. Periode Soekarno

Perjuangan Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan

Israel telah dilakukan sejak periode Presiden Soekarno. Sejak awal, Indonesia

tidak mau mengakui Israel yang diproklamasikan oleh David Ben-Gurion8 pada

14 Mei 1948. Menurut Presiden Soekarno, tiap bangsa punya hak menentukan

nasibnya sendiri tanpa melalui pengaturan dan campur tangan negara lain. Selain

itu, dikarenakan Israel merebut tanah rakyat Palestina.

Sejak saat itu pemerintah Indonesia tidak membuka hubungan diplomatik

dengan Israel. Bahkan ucapan selamat dan pengakuan kemerdekaan Indonesia

yang dikirimkan Presiden Israel Chaim Weizmann dan Perdana Menteri Ben

Gurion tidak pernah ditanggapi serius pemerintah Indonesia. Mohammad Hatta

hanya mengucapkan terima kasih, namun tidak menawarkan timbal balik dalam

hal pengakuan diplomatik9.

Pada saat Konferensi Asia-Afrika10

(KAA) tahun 1953, Indonesia dan

Pakistan menolak keras diikut sertakannya Israel dalam konferensi tersebut.

Dikarenakan akan menyinggung perasaan bangsa Arab, yang pada saat itu masih

berjuang memerdekaan diri. Sementara Israel adalah bagian dari imperialis yang

8 Perdana menteri Israel yang pertama, selain itu ia juga seorang pemimpin Zionis besar

dan Kepala Eksekutif Organisasi Zionis Dunia pada tahun 1946. Brenner, Michael; Frisch, Shelley

(April 2003). Zionism: A Brief History. Markus Wiener Publishers. p. 184. 9 http://historia.id/modern/sukarno-dan-palestina.

10 Sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja

memperoleh kemerdekaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri

Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia

pada saat itu.

Page 34: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

23

hendak di hilangkan Soekarno. Dalam pidato pembukannya di KAA pada 1955

yang juga dihadiri pejuang Palestina Yasser Arafat, Soekarno menyatakan:

“Bahwa kolonialisme belum mati, hanya berubah bentuknya. Neo-

kolonialisme itu ada diberbagai penjuru bumi, seperti Vietnam, Palestina,

Aljazair, dan seterusnya11

.”

Maka dari itu, dalam buku Ali Sastroamidjojo yang berjudul “Tonggak-

Tonggak di Perjalananku,” presiden Soekarno mengajak agar bangsa-bangsa Asia

dan Afrika didalam Konferensi ini membentuk satu front anti-kolonialisme12

dengan membangun dan memupuk solidaritas Asia-Afrika. Seiring dengan waktu,

presiden Soekarno semakin tegas mendukung perjuangan kemerdekaan rakyat

Palestina. Perlawanan terhadap Israel kembali dilakukan oleh Soekarno ketika

Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games IV pada 1962. Pemerintah Indonesia

tidak memberikan visa kepada kontingen Israel. Dikarenakan Indonesia tidak

mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi alasan politik anti

imperialisme Soekarno mendasari kebijakan tersebut13

.

Akibatnya, Komite Olimpiade Internasional (IOC) menskors keanggotaan

Indonesia dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Bahkan, Soekarno justru

memerintahkan Komite Olimpiade Indonesia keluar dari IOC pada Februari 1963.

Soekarno terus melawan dengan sikap dan aksi yang nyata, Soekarno membentuk

11

Ibid 12

Anti-imperialisme dan Front Nasional. Seri Kursus Rakyat No. 2. Depagitprop, CC

PKI, Jakarta, 1962. 13

Ibid

Page 35: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

24

GANEFO14

pada tahun 1963, yang menjadi pertanda kebesaran bangsa Indonesia

dan pertanda ketidak tergantungan pada kekuatan-kekuatan dunia yang ada15

.

Semasa pemerintahan Soekarno, Indonesia aktif mendukung perjuangan

kemerdekaan Palestina. Tidak hanya ditingkat pemerintahan, rakyat Indonesia

juga aktif mendukung kemerdekaan Palestina dan bangsa-bangsa lain seperti

Aljazair dan Afrika Selatan. Melalui OISRAA (Organisasi Indonesia untuk

Setiakawanan Rakyat Asia-Afrika) yang berdiri pada 1960 dan tergabung dalam

AAPSO (Organisasi Solidaritas Rakyat Asia-Afrika).

Hingga saat Presiden Soekarno lengser dan digantikan oleh Jenderal

Soeharto pada tahun 1966, Soekarno tetap pada pendiriannya dalam hal

perjuangan rakyat Palestina melwaan Israel. Dalam pidatonya pada hari ulang

tahun Republik Indonesia ke-21, Soekarno menyatakan:

“Kita harus bangga bahwa kita adalah satu bangsa yang konsekuen terus,

bukan saja berjiwa kemerdekaan, bukan saja berjiwa anti imperialisme,

tetapi juga konsekuen terus berjuang menentang inperialisme. Itu pulalah

sebabnya kita tidak mau mengakui Israel!16

.”

Indonesia juga mendukung Resolusi Majelis Umum (MU) Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB) No. 194 tentang isu Palestina. Resolusi ini dikeluarkan

pada tanggal 11 Desember 1948 yang berbunyi:

14

Games of the New Emerging Force adalah ajang olahraga tandingan Olimpiade yang

didirikan oleh presiden Soekarno, pada 10 November 1963. Sebelumnya, dalam pelaksanaan

Asian Games 1962 yang diadakan di Jakarta. Indonesia melarang Israel dan Taiwan mengikuti

kegiatan tersebut, dikarenakan simpati yang besar terhadap Republik Rakyat Cina dan negara-

negara Arab, Ewa T. Parker, “Ganefo I: Sports and Politics in Djakarta,” Asian Survey, 5:4

(1965), p.181. 15

http://historia.id/modern/sukarno-dan-palestina 16

Ibid

Page 36: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

25

“Majelis Umum menegaskan bahwa harus diizinkan secepat mungkin bagi

pengungsi yang ingin kembali ke rumah mereka dan hidup damai dengan

tetangganya, dan demikian juga harus mendapat ganti rugi dari harta benda

yang ditinggalkan, dan mendapat ganti rugi dari kerugian atau kerusakan

harta benda sesuai dengan hukum Internasional dan standar keadilan bagi

yang tidak ingin kembali lagi.”

Oleh karena itu, Indonesia sangat setuju atas dikeluarkannya resolusi

Majelis Umum PBB yang memberikan hak-haknya atas rakyat Palestina.

2. Periode Soeharto

Pergantian pemerintahan dari orde lama ke orde baru di bawah presiden

Soeharto pada tahun 1965, memperburuk hubungan Indonesia dengan negara-

negara Timur Tengah, dikarenakan respon dan sikap Indonesia dalam masalah

konflik Arab-Israel. Ketika masalah terusan Suez17

pada tahun 1956, Indonesia

denga tegas memihak negara-negara Arab, tetapi dalam perang Arab-Israel 1967

Indonesia memperlihatkan sikap kurang tegas. Hal ini menimbulkan kecurigaan

negara-negara Arab selama 12 tahun kepada Indonesia, dikarenakan posisi

Indonesia sejak perang 1967 lebih banyak menguntungkan Israel daripada negara-

negara Arab18

.

Sikap Indonesia waktu itu didasari oleh realisme dan pragmatisme. Hal

tersebut kemungkinan besar merupakan faktor penyebab kecurigaan negara-

negara Arab tersebut. Kepentingan nasional Indonesia tertinggi pada masa itu

17

Konflik yang terjadi di terusan Suez merupakan serangan militer Inggris,

Perancis dan Israel terhadap Mesir yang dimulai pada tanggal 29 Oktober 1956. Serangan ini

dilancarkan karena pada tanggal 26 Juli 1956, Mesir menasionalisasikan Terusan Suez setelah

tawaran Inggris dan Amerika Serikat untuk mendanai pembangunan Bendungan Aswan dicabut.

"Suez crisis" The Concise Oxford Dictionary of Politics. Ed. Iain McLean and Alistair McMillan.

Oxford University Press, 2003. 18

Soetomo, Rusnandi, Hubungan Antara Indonesia dan Timur tengah; Analisa vlll,

no. 3, CSIS, 1979. Hlm 250.

Page 37: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

26

adalah pembangunan nasional yang difokuskan pada bidang ekonomi guna

memperoleh ketahanan nasional yang optimal19

. Yang pada akhirnya, Indonesia

dihadapkan pada dilema antara kepentingan nasional yang harus diprioritaskan

dan meningkatkan hubungan diplomasi lebih erat dengan negara-negara Timur

Tengah.

Indonesia menyadari pentingnya kebijakan politik luar negeri untuk

menjalankan pembangunan yang memerlukan kondisi stabil, aman dan damai,

bukan hanya didalam negeri Indonesia bahkan ke wilayah-wilayah yang lebih

jauh lagi diantaranya dengan Timur Tengah. Oleh karena itu, pada Oktober 1977

Presiden Soeharto berkunjung ke beberapa negara Arab di timur Tengah antara

lain Mesir, Arab Saudi, Kuwait, Suriah, Bahrain, Qatar dan Uni Emirat Arab

untuk menjalin hubungan yang lebih erat baik dalam bidang ekonomi, politik dan

lain sebagainya20

.

Pada tanggal 30 November 1987, presiden Soeharto membuat pernyataan

terhadap Organisasi Pembebasan Palestina dengan tegas mendukung sepenuhnya

rakyat Palestina dalam perjuangan mereka mempertahankan hak-hak mereka yang

tidak bisa dihilangkan. Presiden Soeharto menyatakan:

“Sebagai suatu bangsa, yang bangga akan warisan perjuangan melawan

pendudukan kolonial demi kemerdekaan nasional, kita bangsa Indonesia selalu

memandang perjuangan Palestina sebagai perkara suci, seperti perjuangan kita

sebagai bagian dari gerakan global yang tidak dapat diingkari melawan kuatan

kolonial dan dominasi asing21

.”

19

Soetomo, Rusmadi, Op-Cit, halaman 250. 20

Sihbudi, Riza,, Menyandera Timur Tengah, hlm 337. 21

Indonesian News and Views (Washington DC), Vol. 8, No. 3. Hlm 4-5.

Page 38: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

27

Ia juga menyatakan konflik di Timur Tengah hanya dapat diselesaikan jika

rakyat Palestina diberi kemerdekaan atas negaranya dan Israel meninggalkan

tanpa syarat seluruh wilayah yang diduduki termasuk Jerusalem.

Setidaknya ada 3 pola hubungan yang terjadi antara Orde Baru dan Islam

yang berkuasa selama 32 tahun pada masa presiden Soeharto. Pertama, pada 70-

an hubungan Islam dan orde baru bersifat konfrontatif, rivalitas atau antagonis.

Pada waktu itu, hubungan islam dan negara tampak renggang, bertolak belakang

dan bermusuhan, bahkan bertentangan. Periode ini ditandai kuatnya negara secara

ideologi politik menguasai wacana pemikiran sosial politik dikalangan

masyarakat. Orde Baru memberlakukan islam sebatas memajukan kesalehan

pribadi dan menentang politisasi agama22

.

Kedua, hubungan Islam dan Orde Baru bersifat reaktif kritis atau

resiplokal, yaitu suatu hubungan saling pengertian, timbal balik, serta pemahaman

diantara kedua belah pihak. Pada periode ini, Orde Baru mulai memandang islam

merupakan denominasi politik yang tidak bisa dikesampingkan. Dan ini

berdampak membaiknya hubungan Indonesia-Timur Tengah.

Ketiga, bersifat akomodatif atau integritas simbiosis. Pola hubungan ini

saling mengerti antara satu sama lain ditandai dengan responsipnya pemerintah

terhadap kelompok islam. Kebijakan Indonesia atas Israel sejak kemerdekaan

sampai masa Soeharto pada dasarnya tidak pernah berubah, tetap tidak mengakui

22

Thaha, Idris, Demokrasi Religius: Pemikiran Politik Nurholish Madjid dan M.

Amien Rais, Jakarta: Penerbit Teraju, 2005. hlm 168-190.

Page 39: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

28

negara Israel dan karena itu tidak ada hubungan diplomatik dan tidak ada kantor

perwakilan diantara kedua belah pihak23

.

Pada tahun 1987, Presiden Soeharto menerima kunjungan pimpinan

PLO24

, Yasser Arafat. Dalam pertemuan ini, Yasser Arafat meminta dukungan

Indonesia terhadap pendirian negara Palestina, dan Indonesiapun mendukungnya.

Maka pada tahun 1989 hubungan diplomatik Indonesia dengan Palestina sudah

mulai akrab, ditandai dengan berdirinya Kedutaan Besar Palestina di Jakarta.

Setelah Kedutaan Palestina dibuka, Menteri Luar Negeri Ali Alatas Alatas

sangat gigih memperjuangkan Palestina untuk merdeka. Ali Alatas sangat tegas

menolak hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel. Bahkan Ali Alatas

menyatakan:

“Indonesia tidak akan pernah mengakui Israel sebagai negara selama Israel

tidak menyelesaikan permasalahannya dengan negara-negara di Timur

Tengah25

.”

23

Prayitno, Adi, Politik Akomodasi Islam: Percikan, Pemikiran Politik Bahtiar

Effendi, , hlm 65-66. 24

Sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 1964 dengan tujuan pembebasan

Palestina. Hal ini diakui sebagai wakil sah satu-satunya rakyat Palestina oleh lebih dari 100 negara

yang memegang hubungan diplomatik. Madiha Rashid al Madfai, Jordan, the United States and

the Middle East Peace Process, 1974–1991, Cambridge Middle East Library, Cambridge

University Press (1993).ISBN 0-521-41523-3. p. 21:"On 28 October 1974. 25

https://www.academia.edu/4964281/Komunikasi Internasional Indonesia Dalam Upaya

Mendukung Palestina Sebagai Negara yang Berdaulat Tema Komunikasi Internasional Indonesia

Dalam Kancah Global

Page 40: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

29

3. Periode B.J Habibie

Prof. Dr. Ing. Dr. Sc.h.c. Bacharuddin Jusuf Habibie adalah Presiden

ketiga Indonesia (1998-1999) setelah lengsernya Soeharto dari Jabatannya. Pada

masa B.J Habibie dinilai Mehdawi tidak ada tindakan yang berarti dalam

peningkatan hubungan Indonesia dan Palestina26

. Diawal masa pemerintahannya,

presiden Habibie menghadapi persoalan legitimasi yang cukup serius. Akan

tetapi, Habibie berusaha mendapatkan dukungan Internasional dengan berbagai

cara.

Upaya yang dilakukan pada masa presiden Habibie adalah,menghasilkan

dua Undang-Undang yang berkaitan dengan perlindungan atas Hak Asasi

Manusia. Selain itu, pemerintahan Habibie pun berhasil mendorong ratifikasi

empat konvensi internasional dalam masalah hak-hak pekerja. Pembentukan

Komnas perempuan juga dilakukan pada masa pemerintahan Habibie yang

pendek tersebut. Dengan catatan positif atas beberapa kebijakan dalam bidang

HAM yang menjadi perhatian masyarakat internasional ini, presiden Habibie

berhasil memperoleh legitimasi yang lebih besar dari masyarakat Internasional

untuk mengkompensasi minimnya legitimasi dari kalangan domestik.

26

https://www.academia.edu/4964281/Komunikasi Internasional Indonesia Dalam Upaya

Mendukung Palestina Sebagai Negara yang Berdaulat Tema Komunikasi Internasional Indonesia

Dalam Kancah Global

Page 41: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

30

4. Periode Abdurrahman Wahid

Abdurrahman Wahid sebagai tokoh yang sangat peduli akan persoalan

Palestina-Israel. Persoal Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi pertimbangan-

pertimbangan dalam menjalankan berbagai tindak kepeduliannya. Ketika menjadi

presiden, Abdurrahman Wahid mengambil langkah untuk perdamaian Palestina-

Israel. Sehingga presiden Abdurrahman Wahid memiliki gagasan untuk membuka

hubungan diplomatik dengan Israel demi menjadi penengah konflik kekerasan

Palestina-Israel yang berkepanjangan27

.

Menurut presiden Abdurrahman Wahid, untuk mencapai perdamaian

antara Palestina-Israel yaitu dengan menegakkan keadilan dan memberikan hak-

hak Palestina kemudian baru membicarakan soal perdamaian. Hal tersebut cukup

dibuktikan dengan penegakkan keadilan terkait pemberian apa yang menjadi hak

Palestina merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya perdamaian antara Palestina-

Israel. Dalam kutipan presiden Abdurrahman Wahid, menyatakan:

“Meminta kepada pihak Palestina Hamas maupun Fatah dan Israel

kembali ke meja perundingan. Jika tidak, jumlah rakyat tidak berdosa yang

menjadi korban perang akan semakin banyak. Keduanya harus berunding

dan bernegoisasi. Jika tidak, rakyat Palestina akan habis karena mesin

perang Israel itu jauh diatas mesin perang Palsetina. Saya ngeblok rakyat

Palestina, karena itu saya tidak tega melihat mereka jadi korban perang.

Kasihan mereka28

.”

Salah satu bentuk nyata presiden Abdurrahman Wahid adalah

keterlibatannya dalam pembentukan komisi tiga agama (Islam, Kristen, Yahudi)

27

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/jahid19445cef82full.pdf 28

Pernyataan Gus Dur dalam Duta, Sabtu, 10 Januari 2009 dalam M. Rofiq Madji. 2012.

Jurus Dewa Mabuk Ala Gus Dur. Jombang: Pustaka Tebuireng Hal. 45.

Page 42: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

31

demi mengupayakan percepatan perdamaian Palestina-Israel29

. Kesepakatan

tersebut dicapai pada pertemuan informal di Bordeaux, Paris. Abdurrahman

Wahid merupakan satu dari beberapa tokoh yang dipercaya mewakili dunia islam

bersama Choiri Jambek dari Jordania dan seorang Imam Masjid Legend Park

London, Syekh Sulaiman. Pertemuan tersebut dianggap sebagai suatu babak baru

dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel.

Tugas utama komisi 3 agama adalah memberi berbagai masukan terkait

percepatan pencapaian perdamaian. Komisi 3 agama juga bertugas merumuskan

segala materi yang akan menjadi bahasan mereka, termasuk pula perundingan

dengan Hamas, yang hingga saat ini masih berperang dengan tentara Israel30

.

Menurut presiden Abdurrahman Wahid, pihak konservatif Israel adalah

penyebab kekerasan dalam konflik Palestina-Israel. Segala tindak kekerasan yang

dilakukan kaum konservatif Israel tidak akan pernah bisa menyelesaikan konflik.

Penyelesaian permasalahan melalui kekerasan hanya akan mengarahkan pada

kehancuran. Dan yang paling penting adalah serangan-serangan tersebut

merupakan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia, terutama bagi rakyat

Palestina yang menjadi korban kekerasan dan prinsip-prinsip perdamaian di

kawasan Timur Tengah. Bahwa tindakan Palestina dan Israel merupakan tindakan

yang tidak dilandasi oleh rasa keadilan31

.

29

M. Rofiq Madji, 2012. Jurus Dewa Mabuk Ala Gus Dur. Jombang: Pustaka Tebuireng

Hal. 73-74. 30 http://journal.unair.ac.id/filerPDF/jahid19445cef82full.pdf 31

Ibid

Page 43: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

32

Disisi lain, dalam menyikapi hubungan diplomatik Indonesia-Israel yang

tidak pernah ada, presiden Abdurrahman Wahid memilih berpihak kepada Israel.

Bahwa pertentangan Arab-Israel serta prasangkaan tentang permusuhan Islam-

Yahudi tidak seharusnya menghalangi Indonesia untuk membuka hubungan

diplomatik dengan Israel. Karena menurutnya, dengan yang atheis (RRC, Uni

Soviet, dan Kuba) saja Indonesia mengadakan hubungan diplomatik32

. Dalam

salah satu pernyataanya, “Beberapa waktu lalu saya katakan kepada ribuan warga

Yahudi Amerika Serikat di Los Angeles, jika pemerintah Israel ingin diakui

sebagai negara yang berdaulat, mestinya Israel juga harus mengakui Palestina

sebagai negara yang merdeka33

.”

Abdurrahman Wahid sangat peduli dengan konflik Palestina-Israel yang

tidak kunjung usai, termasuk pula kepeduliannya terhadap pembebasan bangsa

Palestina. Mengingat semakin membaiknya hubungan Israel dengan beberapa

negara di kawasan Timur Tengah saat itu, meski hubungan tidak resmi dalam

hubungan diplomatik, seperti pembukaan atas perdagangan atau pengiriman

mahasiswa-mahasiswa untuk belajar di Israel telah dijalankan. Apabila Indonesia

tetap diam menutup hubungan diploatik, maka akan sama artinya dengan merusak

komitmen bangsa Indonesia dalam melaksanakan kebijakan luar negerinya

dengan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan

keadilan sosial34

.

32

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/jahid19445cef82full.pdf 33

M. Rofiq Madji, 2012. Jurus Dewa Mabuk Ala Gus Dur. Jombang: Pustaka Tebuireng

Hal. 89. 34

Ibid, hal. 90.

Page 44: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

33

Terlebih lagi posisi Indonesia sebagai salah satu pemrakarsa Gerakan Non

Blok yang seharusnya memberi panutan kepada anggota lain bahwa pembukaan

hubungan diplomatik dengan Israel adalah semata-mata demi kepentingan

ekonomi dan politik GNB secara umum, disamping kepentingan nasional

Indonesia yang seharusnya diutamakan diatas segalanya35

.

5. Periode Megawati Soekarno Putri

Megawati dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada tanggal 23

Juli 2001. Pada awal pemerintahannya, suasana politik dan keamanan menjadi

kondusif. Walaupun ekonomi Indonesia mengalami perbaikan, seperti nilai tukar

rupiah yang agak stabil, tetapi Indonesia pada masa pemerintahannya tetap saja

tidak menunjukkan perubahan yang berarti dalam bidang-bidang lainnya.

Pada masa Megawati Soekarno Putri menurut Mehdawi tidak ada tindakan

yang berarti dalam peningkatan hubungan Indonesia dan Palestina36

. Belajar dari

pemerintahan presiden yang sebelumnya, Megawati lebih memperhatikan keadaan

dalam negeri, seperti mengunjungi wilayah-wilayah konflik di Tanah Air seperti

Aceh, Maluku, Irian Jaya, Kalimantan Selatan atau Timor Barat.

Dengan mengunjungi wilayah-wilayah tersebut, anggaran presiden ke luar

negeri dapat dihemat dan dialokasikan untuk membantu dan mengurangi

penderitaan rakyat di daerah-daerah itu, tanpa harus mengabaikan pelaksanaan

35

Ibid 36

https://www.academia.edu/4964281/Komunikasi Internasional Indonesia Dalam Upaya

Mendukung Palestina Sebagai Negara yang Berdaulat Tema Komunikasi Internasional Indonesia

Dalam Kancah Global.

Page 45: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

34

politik luar negeri sebagai salah satu aspek penting penyelenggaraan pemerintah

yang pelaksanaannya di bawah koordinasi Menteri Luar Negeri. Dan yang lebih

penting, untuk membuktikan kepada rakyat bahwa pemerintahan Megawati

memiliki sense of urgency dan sense of crisis yang belum berhasil dibangun

pemerintahan sebelumnya37

.

Dari pembahasan diatas, dapat kita pahami bahwa tidak semua

kepemimpinan memiliki kesamaan paradigma. Setiap pemimpin memiliki

kebijakan politiknya masing-masing, tetapi dengan perbedaan paradigma tersebut

tidak seutuhnya memutuskan hubungan diplomatik antara negara-negara lain,

salah satunya hubungan diplomatik Indonesia-palestina, sehingga hubungan

diplomatik tersebut tetap terjalin hingga saat ini.

37

http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id, diakses pada 20 okt 2009.

Page 46: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

35

BAB III

KONFLIK PALESTINA-ISRAEL DI JALUR GAZA

A. Sejarah Singkat Palestina dan Israel

1. Palestina

Konflik palestina dan Israel dilatar belakangi oleh klaim kedua bangsa

tersebut atas wilayah yang sama, yaitu tanah Palestina. Seperti yang dikemukakan

oleh Kriesberg (1998):

“a conflict exists when two or more persons or groups manifest they belief

that they have incompatible goals1.” (bahwa suatu konflik akan muncul ketika

dua atau lebih orang atau kelompok memiliki keinginan atau tujuan yang

saling bertentangan), maka kedua belah pihak pun saling bertentangan untuk

merebutkan wilayah ini.

Palestina berasal dari bangsa philistines, yaitu masyarakat asli Yunani, yang

menetap disekitaran pantai Palestina bersamaan ketika Yahudi menguasai bukit-bukit

dibagian dalam wilayah tersebut2. Sedangkan kata Israel berasal bangsa Yahudi, yang

menyebut diri mereka Bnei Israel (the people or tribe of Israel), yang mana yang

mempercayai bahwa tanah tersebut telah diberikan kepada mereka oleh Tuhan (eretz

Israel/Land of Israel).

1 Louis Kriesberg, mediation and the transformation of the Israeli-palestinian conflict, journal

of peace research, 38:3 (May, 2001), h. 374. 2 Charles D. Smith, Palestine and the Arab-Israeli Conflict, United states of America:

Bedford/st. Martin’s, 2001, h. 1-2.

Page 47: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

36

Tahun 800-an SM kerajaan Israel berkuasa atas tanah Palestina, dikarenakan

bangsa asing datang dan menjajah Palestina, bangsa Yahudi diusir dan terpaksa

mengungsi ke wilayah lain seperti Eropa dan Mesopotamia (sekarang lebih di kenal

Irak). Pada tahun 700-an SM, kerajaan tersebut telah berhasil ditaklukkan oleh

kerajaan-kerajaan lain secara berturut-turut yakni assyria3, Babylon

4, dan Romawi

sebagai bagian dari rencana perluasan pengaruh kerajaan.

Setelah berhasil dikuasai Romawi, penaklukan terhadap Palestina mulai

dilakukan atas dasar penyebaran agama. Agama yang pertama kali masuk ke

Palestina adalah agama Islam, yang dibawa oleh pasukan gurun5, dan kemudian

agama Kristen dibawa oleh Crusader6. Tidak lama setelah Crusader berkuasa,

Palestina diambil alih oleh Ottoman7, Ottomanlah yang paling lama menguasai

Palestina yakni selama hampir 750 tahun dari tahun 1187 hingga 1918. Dan selama

dibawah kekuasaan Ottoman bangsa yang paling dominan pada saat itu adalah bangsa

Arab yang mayoritas memeluk agama Islam.

3 Assyria adalah kerajaan besar mesopotamia, berhasil menguasai tanah pelestina pada tahun

722 SM. 4 Kerajaan Babylon adalah kerajaan yang mewarisi kerajaan setelah Assyria, yang menguasai

Palestina hingga tahun 63 SM ketika Romawi berhasil mengalahkan kerajaan ini dan kemudian

menguasai Palestina. 5 Menganggap Yarussalem, yang merupakan wilayah daerah Palestina, adalah tanah sakral

karena disanalah Nabi terakhir umat Islam berada setelah melakukan perjalanan isra’ dan mi’raj. 6 Sama halnya dengan pasukan gurun yang menganggap tanah tersebut begitu sacral,

Crusader menganggap Yarussalem adalah rumah Tuhan yang harus dikuasai untuk melindunginya dari

pihak pihak lain yang tidak mengakui Tuhan mereka. 7 Kerajaan yang berasal dari Turki, penaklukan Ottoman terhadap Palestina pada saat itu

dilakukan oleh rajanya yang bernama Saladin.

Page 48: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

37

2. Israel

Penduduk Israel atas tanah Palestina tidak terlepas dari peran kaum Yahudi.

Kaum Yahudi merupakan satu dari tiga agama samawi8, merupakan satu bangsa yang

tersebar di seantiaro dunia selama berabad-abad. Sejarah panjang bangsa Yahudi

memproyeksikan citra Yudaisme atau Zionisme, yaitu suatu keyakinan dan praktek

keagamaan yang memungkinkan integrasi sosial bangsa Yahudi.

Kaum Yahudi yang bepergian dibeberapa negara kususnya di benua Eropa,

tetap memelihara integrasi sosial bangsa yahudi. Yudaisme diduga kuat mengambil

peran penting dalam kelangsungan proses tersebut, melalui konformitas atau

penyamaan penampilan orang Yahudi terhadap agamanya dan pelestarian

komunalisme9. Sejarah, Bahasa, tradisi dan kebiasaan telah memelihara konsep

kemasyarakatan Yahudi yang bersifat integralistik10

.

Dengan dilandasi konsep kemasyarakatan Yahudi, kalangan terpelajar dari

bangsa tersebut menegaskan makna moralitas kekuasaan dengan pengertian

kesadaran nasionalitas bangsa Yahudi. Bagi mereka bangsa Yahudi harus memiliki

8 Dalam ilmu perbandingan agama, agama Abrahamik yang sering pula disebut

sebagai agama samawi atau agama Ibrahimiyyah adalah agama yang muncul dari suatu

tradisi Semit kuno bersama dan yang ditelusuri oleh para pemeluknya kepada Abraham atau Ibrahim.

Preston Hunter, Major Religions of the World Ranked by Number of Adherents. 9 Komunalisme biasanya mengacu pada sistem yang mengintegrasikan kepemilikan komunal

dan federasi komunitas independen yang sangat lokal. Murray Bookchin, mendefinisikan komunalisme

sebagai teori pemerintahan atau sistem pemerintahan dimana komune independen berpartisipasi dalam

federasi, serta prinsip-prinsip dan praktek kepemilikan komunal. Random House Unabridged

Dictionary, Second Edition,1998, New York. 10

Najamuddin Muhammad, Sejarah Konflik dan Peperangan Kaum Yahudi, Cetakan

pertama, Jogjakarta, 2014. Hal. 13.

Page 49: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

38

tanah wilayah dan tempat pemerintahan yang berfungsi menyelenggarakan

kekuasaan. Tidak ada pilihan lain, bangsa Yahudi harus memiliki negara sendiri agar

bisa sederajat dengan bangsa-bangsa di dunia.

Namun kesadaran nasionalitas yang terwujud dalam gerakan nasionalis zionis

bukan merupakan kekuatan inti kolonial. Nasionalitas Yahudi modern terwujud

gerakaan kebangsaan yang bertujuan menegakkan kekuasaan Yahudi di tanah

Palestina, mengikuti ajaran agama Yahudi. Jadi, yudaisme menjadi ideologi gerakan

nasionalis Yahudi yang secara resmi menamakan diri sebagai gerakan Zionisme.

Motivasi kembali ke tanah Bani Israel, yang menjadi seruan keagamaan

Yahudi merupakan sumber kekuatan gerakan Nasionalis Yahudi. Para pendukung

gerakan Nasionalis berpendapat bahwa penguasaan tanah Palestina merupakan proses

normalisasi bangsa Yahudi, sebagai suatu bangsa yang memiliki tanah wilayah.

Normalisasi Bangsa Yahudi tampaknya hanya bisa dicapai melalui penegasan

keyakinan keagamaan karena persyaratan keabsahan yang legal untuk menguasai

wilayah sulit terpenuhi.

Nasionalisme Yahudi telah terpisah dengan tanah Palestina yang menjadi

basis suatu nasioalitas berabad-abad lamanya. Nasionalisme ini sangat aneh, karena

terlahir atau tumbuh di negeri perantauan. Cukup jelas sudah bahwa Nasionalisme

Yahudi tidak berjenis pembebasan wilayah dari kekuasaan bangsa asing, melainkan

Page 50: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

39

pengakuan kesejarahan atau pembagian wilayah oleh bangsa Yahudi, oleh karena itu

Bangsa Arab tidak dapat mendukung Nasionalisme Yahudi11

.

Gerakan Zionis dengan tujuan membentuk kembali bangsa Yahudi di tanah

Palestina pertama kali menjadi wacana umum pada tahun 1886 melalui ungkapan

ideoligis Nathan Birnbaum, Zionisme. Pengertian Zionisme kemudian menunjuk

penegasan hubungan Yahudi dengan Palestina sebagai tanah leluhur.

Kesadaran nasionalis bangsa Yahudi terutama di kalangan cerdik cendikia,

mengalami transformasi menjadi kekuatan riil berupa organisasi-organisai zionis,

sesudah organisasi-organisasi melakukan serangkaian kongres dunia mulai kongres di

Bazel, Swiss, pada tahun 1897 beragendakan politik pembentukan negara Yahudi

semakin bulat. Kongres Bazel, Swiss yang diikuti oleh 204 delegasi Yahudi dari 16

negara telah menyusun program perwujudan agenda politik awal12

.

Theodore Herzl, ketua organisasi zionis dunia dalam kongres ini telah

menegaskan urgensi pembentukan negara Yahudi bagi seluruh aktualisasi bangsa

Yahudi karena kesulitan menegakkan keyakinan keagamaan diluar wilyahnya sendiri.

Sebelum kongres itu, Herzl aktif menyerukan pembentukan negara Yahudi di

Rumania dan Uni Soviet. Semula, Herzl cenderung mendorong gerakan asimilasi

11

M. Hamdan Basyar dkk, problematika minoritas muslim di Israel (Jakarta: Pusat Penelitian

Politik LIPI, 2002), h. 17-21. 12

Herzl, Theodor. A Jewish state: an attempt at a modern solution of the Jewish

question (1896).

Page 51: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

40

Zionis dengan Eropa. Namun, Herzl kemudian membuang pemikirannya itu karena

tidak realistis.

Sebagai gantinya, pembentukan negara Yahudi merupakan pilihan terbaik

karena terbebas dari prasangka rasial dan keagamaan di Eropa. Hal ini bearti bahwa

pembentukan negara Yahudi bisa mendorong perlawanan bangsa Yahudi terhadap

tindakan persekusi yang mengganas dalam Perang Dunia II. Perlawanan Yahudi

berlangsung melalui milisinya yang menjadi bagian tentara Inggris berperang

melawan German. Gagasan pembentukan negara Yahudi bahkan bisa mendorong

proses rikonsiliasi terjadi mengikuti peran negara Yahudi dalam gugus eksistensi

Internasional yang menjamin bangsa Yahudi bermartabat sama dengan bangsa lain13

.

Untuk segera mewujudkan cita citanya, Herzl mengunjungi kesultanan

Ottoman guna meminta sebuah daerah otonomi yang nantinya digunakan sebagai

tempat bermukimnya bangsa Yahudi. Sebagai bahan pertimbangan, Herzl akan

memberikan beberapa bantuan yang di perlukan kesultanan Ottoman ketika itu.

Namun, Sultan Abdul Hamid (1876-1909) dengan tegar menentang dan menolak

semua keinginan Herzl tersebut14

.

Kekuataan riil kesadaran nasionalitas bangsa Yahudi tercermin pada

pembentukan komunitas Yahudi di Palestina. Para pemukiman tinggal di daerah

13

Basyar, problematika minoritas, h. 21-21. 14

Muhsin M. Shaleh, Palestina; Sejarah, Perkembangan,dan konspirasi (Jakarta: Gema

Insani Press, 2002), h. 37-39.

Page 52: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

41

pertanian membentuk kibbutz15

. Kibbutz membentuk kerjasama produksi dan

distribusi kebutuhan konsumsi di kalangan warganya. Peningkatan jumlah

pemukiman telah mendorong pembentukan yishuv16

, suatu komunitas pemukiman

dengan menyelenggarakan system sosial, ekonomi, dan politik.

Yishuv memiliki institusi-institusi pendidikan, politik, dan militer.

Penyelenggaraan yishuv merupakan perwujudan konsep komunalisme, sebagai

kelanjutan sistem ekonomi Yahudi-Eropa. Integrasi sosial Yahudi yang terbina dalam

system otonomi yang memiliki solidaritas etnik yang kuat. Ikatan primordial seperti

ini membuat komunitas Yahudi menjadi bersifat organik, dimana kepentingan

perorangan tenggelam dalam kepentingan kelompok.

Bangsa Palestina sejak awal telah menggalang aksi untuk menghadang

gerakan zionis, konflik berdarah pertama terjadi antara petani Palestina dan

pendatang Yahudi pada tahun 188617

. Para petani telah membuat petisi kepada

kesultanan Ottoman sebagaimana juga dengan media surat kabar yang gencar

mengekpos bahaya zionis al-karmal dan Filistin.

Bermodal pemaknaan baru Zionisme, organisasi zionis berusaha mendapatkan

dukungan pemerintah Inggris dengan menggerakkan keterlibatan Yahudi dalam

15

Tempat-tempat pemukiman kolektif di Israel dengan sistem kepemilikan bersama dan

dengan struktur-struktur dasar demokratis. Avrahami, E, Kibbutz. An Evolving Community, Yad

Tabenkin, 1992. 16

Istilah yang mengacu pada pertumbuhan warga Yahudi di Palestina, sebelum pembentukan

negara Israel. Walter Laqueur, A History of Zionism, p153. 17

Walter Laqueur, A History of Zionism.

Page 53: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

42

Perang Dunia I dengan mendukung pasukan sekutu. Setrategi Zionis ini berhasil

menggerakkan perhatian pemerintah Inggris lebih besar membantu pembentukan

negara Yahudi. Dukungan Inggris bermula dengan kemunculan pandangan Lord

Arthur Balfour, menteri Luar Negeri Inggris, yang memihak pembentukan negara

Yahudi di Palestina. Pandangan ini tertuang dalam surat Balfour kepada Lord

Rothschild, yang dikenal sebagai Deklarasi Balfour18

, bertanggal 2 November 1917.

Dengan maksud menjaga netralitas pemerintah Inggris, pandangan Balfour

menyebutkan penghormatan terhadap hak sipil dan agama masyarakat non-Yahudi

yang ada di Palestina.

Dukungan Inggris sangat penting bagi bangsa Yahudi untuk mendirikan

negara Israel, karena Inggris sudah menguasai tanah Palestina sejak 191719

. Dalam

konferensi Perdamaian Paris 1919, Chaim Weizman, pengganti Theodore Herlz,

menegaskan penerimaan dukungan Deklarasi Balfour dengan segera bereaksi positif

memobilisasi para migran. Pertumbuhan penduduk Yahudi di Palestina yang besar

memungkinkan pembentukan pemerintahan dan negara Yahudi. Hal ini sesuai visi

negara Yahudi herlz tentang tanah Palestian yang mayoritas berpenduduk Yahudi

yang disampaikannya pada tahun 1897, ketika Kongres pertama Organisasi Zionis

Dunia berlangsung. Kenyataannya menunjukkan bahwa sampai menjelang

18

Surat pernyataan yang disetujui pada rapat Kabinet Inggris pada 31 Oktober 1917, bahwa

pemerintah Inggris mendukung rencana-rencana Zionis buat tanah air bagi Yahudi di Palestina, dengan

syarat bahwa tak ada hal-hal yang boleh dilakukan yang mungkin merugikan hak-hak dari komunitas-

komunitas yang ada di sana. http://www.zionism-israel.com/Balfour-Declaration-1917. 19

https://www.islampos.com/palestina-sebelum-kedatangan-zionis-yahudi-121844.

Page 54: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

43

pembentukan negara Israel, penduduk Yahudi hanya berjumlah setengah dari jumlah

penduduk Arab. Rencana pembentukan negara Yahudi bagi bangsa Yahudi tampak

telah mengakibatkan penghancuran secara sistematis penduduk Arab melalui

pembantaian dan pengusiran.

B. Latar Belakang Agresi Israel di Gaza (2008)

Kemenangan Hamas20

dalam Pemilu 2006 mengejutkan banyak pihak,

terutama Israel dan jaringan Yahudi Internasional. Pemilu yang dihasilkan dari sistem

demokrasi ini ternyata mendapat apresiasi negative sehingga banyak pihak banyak

menolak hasil Pemilu tersebut, bahkan tidak diakui oleh fiksi lain di Palestina21

, yaitu

Fatah22

. Sebelumnya, Hamas mendapat peringatan keras, apabila Hamas

memenangkan Pemilu maka Uni Eropa dan pemerintah Amerika Serikat tidak akan

bekerja sama dengan Palestina. Sebaliknya, dengan sikap keras terhadap Israel dan

Amerika, Hamas pun menentang keras Perjanjian Oslo23

, itulah yang menyebabkan

bangsa Yahudi melakukan tekanan terus menerus terhadap Hamas.

20

Harakat al-Muqawah al-Islamiyah, secara harfiah Gerakan Pertahanan Islam adalah

organisasi Palestina Islam Sunni. The Palestinian Hamas: Vision, Violence, and Coexistence, by Shaul

Mishal & Avraham Sela, 2006, p. xxviii. 21

Yeyen Rostiyani, Inside gaza (Jakarta: 2009), h. 103. 22

Harakat at-Tahrir al-Wathani al-Filasthini atau Gerakan Nasional Pembebasan Palestina,

adalah sebuah partai politik di Palestina yang didirikan pada tahun 1958. Partai ini memiliki tujuan

untuk mendirikan negara Palestina di daerah yang sedang menjadi tempat konflik Israel dan Palestina.

"Who are Hamas?”, London: BBC News. January 26, 2006. 23

Perjanjian Oslo adalah perjanjian damai antara Israel yang diwakili oleh Perdana Menteri

Yitzak Rabin dan Pemimpin PLO Yasser Arafat pada masa itu. Isinya antar lain Israel sepakat untuk

menarik pasukannya dari wilayah kependudukan, membagi wilayah Palestina menjadi dua wilayah

administrative (Gaza dan Tepi Barat), dan mengakui PLO sebagai otoritas administrative sementara di

wilayah kependudukan.

Page 55: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

44

Faktanya, Hamas ternyata menang. Maka ancaman yang diterimanya bukan

hanya berupa pemutusan hubungan kerja sama, melainkan ancaman embargo

ekonomi, akses kesehatan dan keselamatan bagi Palestina sehingga tidak jarang

warga Gaza kehabisan bahan bakar dan aliran listrik yang terputus24

. Israel menolak

untuk mengembalikan pajak pendapatan warga Palestina. Israel juga menutup semua

saluran dagang warga Palestina. Secara ekstrem, penolakan itu juga dilakukan secara

bersama serangkaian serangan terhadap Palestina. Bangsa Yahudi mulai melakukan

agresinya di setiap sudut kota dalam wilayah Palestina.

Menurut kelompok kemanusiaan yang diakui secara Internasional, The

Palestinian Center Of Human Right25

, dalam rentang waktu 6-12 April 2006, Israel

melakukan 27 kali serangan di sekitar tepi Barat Gaza, peristiwa tersebut menelan 70

korban sipil di pemukiman penduduk. Begitu juga dengan PBB yang menyebutkan

bahwa antara 30 Maret dan 12 April 2006, Israel tercatat telah melakukan serangan

sebanyak 2300 artileri peluru meriam dan 34 misil ke Gaza. Defence for children

International26

melaporkan bahwa 4000 anak Palestina telah ditangkap dalam rentang

24

https://books.google.co.id/books, embargo.ekonomi.di.gaza 25

Sebuah organisasi NGO di palestina yang berisikan para aktivis kemanusiaan dan

sekelompok pengacara Palestina, terbentuk pada tahun 1995. http://www.pchrgaza.org/about/funding. 26

Sebuah organisasi non-pemerintah yang independen dibentuk pada tahun 1979, organisasi

ini terfokus melindungi hak-hak anak, seperti dituangkan dalam konvensi PBB tentang hak-hak anak

(UNCRC). http://www.defenceforchildren.org.

Page 56: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

45

tahun 2001-200627

. Hanya saja kekejaman dan serangan brutal Israel tidak diliput

oleh media sebagai sebuah kejahatan kemanusiaan.

Sasaran utama Israel adalah aktivis-aktivis Hamas. Setelah kemenangan pada

Pemilu tersebut, banyak aktivis Hamas yang dinyatakan hilang. Tindakan tersebut

mendapat kecaman Internasional, dan beberapa negara yang mayoritas beragama

Islam. Akan tetapi, kecaman masyarakat dunia itu bukan semata mata berdasarkan

atas agama, melainkan Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan28

.

Tindakan Israel terhadap orang-orang Palestina mengundang perhatian Dunia.

Israel juga menjadikan Hamas sebagai kambing hitam dari semua tindakan brutal

yang terjadi di Gaza. Israel menganggap Hamas tidak mampu menjalin hubungan

kerja sama dan menuduh Hamas telah melakukan serangan terlebih dahulu terhadap

Israel. Faktanya, Hamas hanya berupaya untuk membela diri dan merebut kembali

wilayah yang telah direbut oleh Israel. Bagi Israel, Hamas dianggap sebagai

organisasi yang sangat keras. Karena Israel menduduki wilayah Palestina yang

diklaim sebagai bagian dari wilayah Israel yang sebenarnya wilayah tersebut adalah

wilayah Palestina dan Arab secara de facto. Masjid al-Quds atau masjidil Aqsha telah

lama dikenal sebagai wilayah Palestina. Kemudian, wilayah tersebut secara brutal

diduduki oleh Zionis Yahudi29

.

27

Najamuddin Muhammad, Sejarah dan Peperangan Kaum Yahudi, (Jogjakarta: Januari,

2014), hal. 124. 28

Ibid, h. 125. 29

Ibid, h.126.

Page 57: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

46

Selain masalah menangnya Hamas dalam pemilu 2006, fakta terbaru telah

menemukan adanya cadangan gas alam yang begitu besar di sepanjang pantai yang

membentang di Gaza dan Israel30

. Michel Chossudovsky dari Global Research

(lembaga media dan riset independen) dengan tegas menyebutkan:

“invasi militer di jalur Gaza oleh pasukan Israel memiliki kaitan langsung

dengan kontrol dan kepemilikan cadangan gas lepas pantai yang strategis31

.”

Gambar III.I

Sumber: www.voaindonesia.com

Cadangan gas alam lepas pantai Gaza dan Israel di temukan pada tahun 2000.

British Gas32

(BG Group) dan mitranya, Consolidated Contractors International

30

Labib, muhsin dan Irman Abdurrahman, Gelegar Gaza (Denyut Perlawanan Palestina),

cetakan pertama, Jakarta, 2009, hal. 125. 31

http://www.globalresearch.ca/war-and-natural-gas-the-israeli-invasion-and-gaza/11680. 32

Sebuah perusahaan gas dan listrik terbesar di Inggris, www.britishgas.co.uk.

Page 58: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

47

Company (CCC)33

, mendapatkan hak eksplorasi minyak dan gas selama 25 tahun.

Kesepakatan itu ditandatangani pada November 1999 dengan pemerintah Otoritas

Palestina34

sehingga pada tahun 2009 masih ada sisa 15 tahun untuk ke depannya.

Seperti yang disampaikan Haaretz35

(2007), hak eksplorasi untuk BG sebesar 60

persen dan CCC memiliki 30 persen. Sedangkan 10 persen dari royalty pengeboran

minyak tersebut, menurut Otoritas Palestina, akan dimasukkan ke dalam Dana

Investasi Otorita Palestina (Palestine Investment Fund atau PIF)36

.

C. Dinamika Agresi Israel di Gaza

Pada tanggal 20 Desember 2008, Gerakan perlawanan Islam Palestina

(Hamas) setelah selesai berunding dengan faksi-faksi Palestina lainnya di Gaza secara

resmi menyatakan berakhirnya gencatan senjata dengan Rezim Zionis Israel. Imam

Taha, seorang pemimpin Hamas pada waktu itu menyatakan:

“musuh selama masa genjatan senjata yang waktunya habis 19 Desember

2008, tidak mematuhi kesepakatan genjatan senjata dan tetap akan menyerang

warga Palestina, menutup jalur jalur penyeberangan dan tetap memblokade

jalur Gaza, dan kini genjatan senjata tidak akan diperpanjang37

.”

Genjatan senjata selama 6 bulan antara para pejuang Palestina dan Israel

dilakukan lewat mediasi Mesir. Ironisnya, pada tanggal 20 Desember 2008 Presiden

33

Sebuah perusahaan di Athena, Yunani.Milik keluarga Sabbagh dan More Koury asal

Lebanon. 34

Otoritas Nasional Palestina adalah sebuah organisasi pemerintahan sementara yang

memerintah sebagian dari tepi Barat dan seluruh jalur Gaza, dibentuk pada tahun 1994 setelah

penandatanganan Perjanjian Oslo antara PLO dan Israel. 35

Sebuah surat kabar tertua di Israel, berdiri pada tahun 1918. 36

Yeyen Rostiyani, Inside Gaza (Jakarta: 2009), h. 109-110. 37

Zahra, Gelegar Gaza ”Denyut Perlawanan Palestina” (Jakarta: 2009), h. 175.

Page 59: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

48

Mesir Husni Mubarak pada waktu itu, membuka jalur penyeberangan Rafah38

untuk

memasukkan obat obatan dan bahan pangan yang diperlukan warga Gaza untuk

sesaat. Dengan syarat, para pejuang Palestina di jalur Gaza menghentikan serangan

roket ke Israel.

Serangan Israel di Gaza yang dimulai 27 Desember 2008 hanyalah salah satu

contoh dari langkah Israel mengedepankan operasi militer. Israel beralasan, serangan

tersebut bersifat defensive atau mempertahankan diri dari serangan roket Qassam39

dari Gaza ke wilayahnya. Akan tetapi, klaim tersebut sangat bertentangan dengan

hukum kemanusiaan, yaitu Konvensi Jenewa.

Dari penjelasan diatas, peulis menyimpulkan bahwa Israel telah melakukan

pelanggaran hukum internasional. Pertama, telah terjadi pelanggaran oleh Zionis

Israel terhadap prinsip hukum internasional, yang diderivasikan dari The Hague

Conventions 190740

Pasal 43 dan 55 serta Piagam PBB Pasal 2 Paragraf 4, tentang

larangan menguasai suatu wilayah melalui penggunaan kekuatan. Sejak berdirinya

negara Israel hingga sekarang. Dan perlu diketahui, prinsip integritas territorial

sebagaimana termaktub dalam Piagam PBB, menurut pandangan prinsip hukum

internasional, tidak hanya berlaku bagi sebuah negara tetapi juga bangsa.

38

Merupakan sebuah kota di Palestina yang terletak di jalur Gaza, berbatasan dengan Mesir.

Kota ini disebut “Robihwa” oleh orang mesir kuno, “Rafihu” oleh orang Assyria, “Raphia” oleh orang

Yunani dan Romawi, dan kini “Rafah” pada tahun 2006. 39

Roket Qassam merupakan roket rakitan yang berisi bahan peledak yang dibuat oleh

kelompok Hamas di Palestina.Qassam merupakan roket artileri yang tidak memiliki sistem pemandu,

dan pertama kali digunakan pada Oktober 2001 terhadap pemukiman Yahudi di Jalur Gaza. 40

Konvensi Den Haag 1907

Page 60: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

49

Kedua, rezim Zionis Israel terus menerus tidak mau memenuhi atau mematuhi

resolusi-resolusi PBB, yang memerintahkan Israel untuk menerima para pengungsi

Palestina untuk pulang ke tempat asal mereka, meskipun tempat-tempat itu kini

dianggap sebagai bagian dari wilayah Israel. Bangsa Palestina yang secara paksa

diusir dari tempat-tempat asal mereka, memiliki hak mutlak untuk kembali pulang,

dan hak tersebut bukanlah subjek yang bisa dinegosiasikan.

Page 61: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

50

BAB IV

RESPON INDONESIA TERHADAP PALESTINA PASCA AGRESI

ISRAEL KE JALUR GAZA (2008)

A. Respon Indonesia Sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan

PBB dan GNB

Kata “bantuan” terkadang dimaknai tidak secara global, tetapi terlalu

sempit. Seolah kata itu hanya milik negara yang mampu, kaya, atau negara maju

semata. Sedangkan penerimanya, pastilah negara miskin, terbelakang atau kurang

pendidikan. Padahal kenyatannya tidaklah demikian. Setiap bangsa pasti memiliki

kelebihan dari bangsa lainnya. Paradigma yang berkembang saat ini adalah saling

peduli dan saling memberi. Tidak lagi bangga menengadahkan tangannya untuk

menerima bantuan dari negara lain.

Bantuan Indonesia tersebar ke negara-negara yang memerlukan tersebar

dari lautan pasifik hingga ke timur tengah. Dari bercocok tanam, mengolah aneka

makanan hingga pengiriman tenaga ahli dari berbagai bidang sangat diapresiasi.

Bahkan banyak negara merasa senang atas bantuan tersebut, itu semua karena

bantuan Indonesia sangat bermanfaat, sekaligus ikut berkontribusi dalam

membangun hubungan antar-negara.

Bagi masyarakat Indonesia, permasalahan di Timur Tengah, khususnya

masalah Palestina selalu mendapat perhatian lebih. Hal ini disebabkan karena

adanya kedekatan agama antara Indonesia dan Palestina. Baik yang beragama

Islam maupun non Islam, keduanya sama-sama bersimpati terhadap perjuangan

Page 62: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

51

rakyat Palestina. Maka tidak heran ketika tragedi kemanusian terjadi, rakyat

Indonesia selalu peka dengan berdemontrasi, menyalurkan bantuan kemanusian,

bahkan sebagian ada yang terjun langsung ke Jalur Gaza untuk menjadi relawan

kemanusian1.

Konflik Palestina tetap menjadi perhatian bagi Indonesia. Pada tanggal 15

November 1988, Palestina memproklamasikan kemerdekaannya oleh PLO2

(Palestinian Leberation Organization), langsung diakui oleh Indonesia.

Pengakuan ini terus didukung dengan dibukanya hubungan diplomatik antara

pemerintah Indonesia dengan Palestina yang ditandai dengan dibukanya Dubes

Palestina di Jakarta, dan tidak dibukanya hubungan diplomatik dengan Israel.

Selain itu Indonesia terus berusaha mendukung Palestina dalam berbagai forum

multilateral seperti melalui Sidang Majelis Umum PBB, DK PBB, dan Dewan

HAM PBB3.

Indonesia pada saat itu, sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan

PBB priode 2007-2008, terus menekan Dewan Keamanan PBB agar

mengeluarkan keputusan-keputusan terkait masalah Palestina. Baik melalui

presidential statement4 maupun resolusi. Dalam kapasitasnya sebagai anggota

1 Buletin Jendela, Kemana Larinya Bantuan Negara Kita, Edisi No. 1/Juni/2014, hal, 4.

2 PLO mendapatkan status peninjau di Sidang Umum PBB pada 1974 (Resolusi Sidang

Umum no. 3237). Dengan pengakuan terhadap Negara Palestina, PBB mengubah status peninjau

ini sehingga dimiliki oleh Palestina pada 1988 (Resolusi Sidang Umum no. 43/177.), maka PLO

memproklamasikan kemerdekaan Palestina pada tanggal 15 November 1988. Baroud in Page,

2004, hal. 161. 3 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. "Perserikatan Bangsa Bangsa". Diakses

2 June 2012. 4 Pernyataan yang dibuat oleh Dewan Presiden Keamanan atas nama PBB, diadopsi pada

pertemuan formal dan diterbitkan sebagai dokumen yang resmi. Matam Farrall, Jeremy

(2007). United Nations sanctions and the rule of law. Cambridge University Press. p. 21.

Page 63: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

52

Dewan HAM PBB5, Indonesia telah mendorong Dewan HAM PBB untuk

diadakannya Special Secion Dewan HAM pada tanggal 9 Januari 2009. Lalu

dilanjutkan tanggal 12 Januari 2009. Sidang Dewan HAM tersebut telah

mengesahkan Rancangan Resolusi yang isinya memutuskan untuk mengirim Tim

Pencari Fakta independen untuk menyelidiki kejahatan perang Israel dalam

serangannya ke Jalur Gaza6 yang hasilnya membuktikan bahwa Israel telah

banyak melakukan kejahatan kemanusiaan7.

Sementara itu, dalam kapasitasnya sebagai anggota Majelis Umum PBB8,

Indonesia melalui Biro Kordinasi GNB di New York telah menjadi salah satu

penggagas utama dilaksanakannya Sidang Majelis Umum PBB pada tanggal 15-

16 Januari 2009 mengenai isu Palestina. Sidang itu melahirkan resolusi No.

A/RES/ES-10/189 yang berisikan seruan kepada masyarakat internasional untuk

membantu krisis kemanusian di Gaza. Di forum OKI10

, Indonesia juga ikut

meratifikasi resolusi-resolusi yang menyerukan perdamaian di Palestina, dan

terbentuknya negara Palestina yang merdeka.

5 Kunto Wibisono (21 Mei 2011). "Indonesia Terpilih Kembali Sebagai Anggota Dewan

HAM PBB". ANTARA News. Diakses 2 June 2012. 6www.eramuslim.com/berita/dunia,islam/krisis-gaza-dewan-ham-pbb-bentuk-tim-

pencari-fakta. 7 Labib, Muhsin dan Irman Abdurrahman, Gelegar Gaza (Denyut Perlawanan Palestina),

Cetakan pertama, jakarta, 2009, hal. 175. 8 Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa Bangsa di New

York. "Compilation of Indonesia Statements in UN General Assembly". Diakses 2 June 2012. 9http://palestineun.org/wp-content/uploads/2015/03/018-69-23-peaceful-Settlement-of-

the-QoP.pdf 10

Sebuah organisasi internasional dengan 57 negara anggota. OKI didirikan

di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H atau 25 September 1969. Dalam Pertemuan Pertama para

Pemimpin Dunia Islam yang diselenggarakan sebagai reaksi terhadap terjadinya peristiwa

pembakaran Masjid Al Aqsa pada 21 Agustus 1969 oleh pengikut fanatik Kristen dan Yahudi

di Yerusalem.

Page 64: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

53

Politik Luar Negeri Indonesia didasari oleh konsep kepentingan nasional.

Kepentingan nasional menyangkut keutuhan bangsa dan wilayah, kebangsaan

yang bebas, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan

keamanan11

. Menurut para ahli Polugri, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri,

Indonesia tidak bisa seutuhnya berperan lebih dalam konflik Timur Tengah,

khususnya Palestina, dikarenakan Indonesia adalah pihak luar.

Konflik Palestina berbeda dengan konflik di Asia Tenggara seperti konflik

Kamboja-Vietnam. Dalam konflik Kamboja-Vietnam, 1988-1989 Indonesia

menjadi inisiator dan tuan rumah Jakarta Informal Meeting12

(JIM) guna

menyelesaikan konflik antar keduanya13

. Alasan lainnya yang menyebabkan

Indonesia tidak bisa seutuhnya berperan lebih dalam konflik Palestina, adalah

karena jarak geografis. Wilayah Indonesia sangat jauh dengan Palestina atau

Timur Tengah, sehingga konflik tersebut tidak begitu mengancam keamanan

Indonesia.

Untuk membantu warga Palestina yang tertindas, upaya Indonesia dengan

mendesak PBB agar membuat suatu pernyataan yang mengecam dan segera

membuat resolusi terkait agresi Israel tersebut, pengiriman bantuan obat-obatan

dan tim dokter Indonesia untuk merawat korban agresi hingga upaya diplomasi

11

Luhulima, C.P.F. dkk. 1988. Asean di Dalam Politik Luar Negeri RI. Jakarta:

Sekretariat Nasional Asean. Hal, 4. 12

Jakarta Informal Meeting (JIM) adalah upaya ASEAN untuk menyelesaikan konflik

yang terjadi di ASEAN. 13

Burdah, Ibnu. 2008. Konflik Timur Tengah: Aktor, Isu, dan Dimensi Politik.

Yogyakarta: Tiara Wacana.

Page 65: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

54

Indonesia di PBB14

. Indonesia dengan negara-negara lainnya juga turut menuntut

Israel disidangkan di mahkamah Internasional. Pemerintah Indonesia perlu

mempertimbangkan banyak hal untuk memnuhi kebijakannya, karena pada

kenyataanya Israel yang mempunyai hubungan erat dengan Amerika Serikat yang

selama ini menjadi mitra baik Indonesia15

.

Indonesia memiliki hubungan erat dengan Amerika, selama ini Indonesia

banyak bergantung dari Amerika terutama dalam sektor ekonomi yang

menyangkut investasi. Pemerintah mengalami kesulitan untuk mengambil

keputusan kebijakannya. Terdapat tekanan dari dalam negeri supaya pemerintah

segera bersikap dan mengambil kebijakan terkait agresi Israel. Namun, disamping

itu juga pentingnya menjaga hubungan pemerintahan Indonesia dengan Amerika

adalah dua hal yang menjadi acuan dalam pengambilan keputusan pemerintah.

Disatu sisi pemerintah harus merealisasikan tuntutan masyarakat agar stabilitas

nasional tetap terjaga dan citra pemerintah tidak dinilai lamban dalam penanganan

suatu masalah, di sisi lain pemerintah harus mengambil kebijakan yang tidak

bertentangan dengan Amerika, sehingga tidak mempengaruhi hubungan bilateral

Indonesia dengan Amerika16

.

Dengan berbagai pertimbangan, pemerintah Indonesia tidak bersikap

terlalu terburu-buru dalam menanggapi kasus ini. Ketika gejolak terus terjadi

14

http://www.voaindonesi.com/healthnewstopics/tips-hidup-sehat/tim-medis-indonesia-

masuk-ke-jalur-gaza. 15

Smith, Anthony L, 2003. “Ä Glass Half Full: Indonesia-US Relations in the Age of

Terror”, dalam Contemporary Southeast Asia, 25 (3): 449-472 16

https://www.academia.edu/4964281/Komunikasi Internasional Indonesia Dalam Upaya

Mendukung Palestina Sebagai Negara yang Berdaulat Tema Komunikasi Internasional Indonesia

Dalam Kancah Global.

Page 66: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

55

sampai pada minggu ketiga agresi Israel tepatnya 10 januari 2009, presiden

Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono menghubungi Presiden Prancis Nicolas

Sarkozy, selain menyatakan apresiasi atas peran Prancis sebagai salah satu

anggota DK PBB yang aktif dan riil mencari solusi, SBY juga mengharapkan

Prancis bersama-sama dengan Indonesia berupaya lebih serius mendesak Israel

untuk menghentikan serangannya dan menarik mundur pasukannya dari wilayah

Palestina17

.

Indonesia juga meminta dilaksanakan sidang darurat Majelis Umum PBB

untuk membahas serangan ke Gaza. Indonesia juga menawarkan diri sebagai

monitoring PBB untuk memantau sikap Israel dalam mematuhi resolusi DK PBB.

Pada intinya, Indonesia akan mendesak PBB mengeluarkan resolusi atau

mekanisme baru yang dapat dilaksanakan serta dipatuhi oleh pihak-pihak yang

terlibat konflik di Palestina. Pendekatan yang dilakukan Indonesia lebih bersifat

Humanisme, dengan mengirimkan bantuan senilai lebih dari 22,2 Milyar yang

terwujud dalam bentuk obat-obatan, alat-alat medis, sarana dan prasarana medis,

serta kendaraan medis18

.

Indonesia juga mengirimkan para diplomatnya di berbagai konfrensi

internasional untuk ikut andil dalam penyelesaian dan perdamaian di Palestina,

diantaranya keikut sertaan Indonesia dalam perumusan resolusi DK PBB terkait

situasi di Jalur Gaza, keikut sertaan Indonesia dalam sidang IPU yang

17

http://www.ambafrance-id.org/-Arsip-Berita-Tahun-2009. 18

http://www.voaindonesia.com/healthnewstopics/tips-hidup-sehat/tim-medis-indonesia-

masuk-ke-jalur-gaza.

Page 67: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

56

diselenggarakan di jenewa serta keikut sertaan Indonesia dalam konfrensi

rekonstruksi Gaza yang diselenggarakan di Mesir pada tanggal 2 maret 200919

.

Sebagai bentuk dukungan Indonesia dalam membantu perjuangan rakyat

Palestina secara konsisten, pada Sidang Luar Biasa (Extraordinary Session) IPU

yang diselenggarakan pada tanggal 29 – 30 Januari 2009 lalu di Markas Besar

IPU, Jenewa, Swiss, Indonesia mendesak beberapa hal, baik kepada PBB maupun

kepada Israel. Diantaranya :

a. Mendesak Inter-Parliamentary Union (IPU) agar mengirim Komite

Pencari Fakta keJalur Gaza. Tujuannya untuk memantau jalannya resolusi

gencatan senjata, bantuan kemanusiaan, membantu para anggota Parlemen

Palestina.

b. Mendesak supaya Executive Committee secara tekstual maupun

kontekstual membuat pernyataan yang mengutuk serangan militer Israel di

Jalur Gaza yang telah mengakibatkan pelanggaran HAM berat terhadap

rakyat Palestina.

c. Mendesak agar Sekretaris Jenderal PBB menyelidiki kasus-kasus

pelanggaran HAM dan membentuk pengadilan internasional guna

mengadili mereka yang dituduh melakukan pelanggaran HAM dan

kejahatan perang.

d. Mendesak supaya Israel menghentikan blokade ekonomi di Jalur Gaza

selama 18 bulan terakhir dan membuka akses bagi bantuan kemanusiaan

internasional kepada rakyat Palestina di Jalur Gaza.

19

ibid.

Page 68: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

57

e. Mendesak agar Israel menanggung kerugian yang dialami oleh rakyat

Palestina serta menghimbau bagi masyarakat internasional untuk

memberikan bantuan guna tercapainya langkah rekonstruksi dan

rehabilitasi di kawasan Jalur Gaza.

f. Mendesak Israel agar membebaskan seluruh anggota Parlemen

Palestina yang telah ditahannya secara semena-mena dan menggaris

bawahi pentingnya melibatkan HAMAS dalam setiap proses perdamaian

dan negosiasi20

.

B. Respon Sosial dan Kemanusiaan Indonesia Untuk Palestina

Sehubungan dengan krisis kemanusiaan dan proses Perdamaian Palestina-

Israel, masyarakat internasional tidak tinggal diam dan bahu membahu untuk

mendukung perjuangan Palestina21

. Serta menyerukan terciptanya proses

perundingan Palestina-Isarel yang damai demi terwujudnya two states solution22

.

Indonesia sendiri termasuk salah satu negara yang berkontribusi bagi

diperolehnya 132 suara atas status non member observer state Palestina pada

Sidang Majelis Umum PBB tahun 2012 dan berharap Palestina dapat menjadi

anggota penuh PBB23

.

20

Abdillah Toha, Indonesia Desak Inter-Parliamentary Union (IPU) kirim Komite

Pencari Fakta ke Jalur Gaza, http://deplu.go.id, 3/01/2009.

21 http://mirajnews.com/id/palestina/reaksi-dunia-terhadap-konflik-di-gaza.

22 Two state solution mengacu pada solusi dari konflik Palestina-Israel, yang menyerukan

"dua negara untuk dua kelompok." Solusi dua-negara membayangkan sebuah negara independen

Palestina di samping negara Israel, dan bagian barat Sungai Yordan. Batas-batas antara kedua

negara masih menimbulkan perdebatan dan negosiasi. 23

“Palestine poised for symbolic but historic victory at UN". Zee News. Diakses 29

November 2012.

Page 69: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

58

Dalam kerangka kerja sama antar regional, Indonesia menginisiasi New

Asian African Strategic Partnership24

(NAASP) for Palestinian Development.

Inisiatif kerja sama ini lebih terfokus untuk membantu Palestina melalui program-

program peningkatan kapasitas (capacity building). Adillah Onim, seorang aktifis

kemanusiaan Indonesia untuk Palestina yang tinggal di Gaza, adalah salah satu

saksi atas penderitaan masyarakat Palestina. Onim, yang saat itu sedang

berkunjung ke Indonesia, menceritakan kebrutalan Israel terhadap masyarakat

Gaza. Onim mengatakan:

“Sarana kesehatan disana sangat terbatas. Banyak pasien korban bom

akhirnya meninggal dunia sebelum sempat dibawa ke rumah rumah

sakit”.25

Indonesia berkomitmen melatih 1000 orang Palestina selama 5 tahun

(2008-2013). Indonesia telah berhasil memenuhi komitmen tersebut dan

dilanjutkan untuk 5 tahun ke depan (2014-2019)26

. Hingga Juni 2014, Indonesia

telah melatih lebih kurang 1261 orang Palestina di berbagai bidang. Antara lain

bidang keuangan mikro, pertanian, infrastruktur, kearsipan, project cycle,

keramik, diplomatik, keprotokolan, kepemerintahan, dan usaha kecil dan

menengah27

.

24

The New Asian-African Strategic Partnership (NAASP) didirikan pada April 22-23

2005 oleh negara-negara Asia dan Afrika untuk kerjasama masa depan antara dua benua. "Seniors

official meeting" (PDF). MFA of Indonesia. Retrieved 2012-10-01. 25

Buletin Jendela, Kala Lara Meringis Nurani, Edisi No. 1/Juni/2014, hal, 6. 26

http://dunia.news.viva.co.id/news/read/616822-palestina-hargai-bantuan-pelatihan-dari-

indonesia. 27

Buletin Jendela, Kala Lara Meringis Nurani, Edisi No. 1/Juni/2014, hal, 7.

Page 70: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

59

Indonesia juga mendukung inisiatif dan mekanisme kerja sama yang

digagas negara-negara lainnya. Salah satunya adalah CEAPAD28

(Conference on

Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development). Forum

koordinasi bantuan negara-negara Asia Timur untuk Palestina, yang diadakan di

Jepang untuk yang pertama kalinya pada tahun 2013. Pada 28 Februari – 2 Maret

2014 Indonesia berkesempatan menjadi ruan rumah penyelenggaraan CEAPAD

II. Pertemuan dihadiri oleh sejumlah undangan dari 22 negara dan 5 organisasi

internasional. Pada CEAPAD II, Indonesia menegaskan kembali komitmennya

membantu Palestina, khususnya melalui program capacity building dan

mendorong peran aktif swasta untuk kemandirian ekonomi Palestina29

.

Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui Direktorat Kerja Sama Teknik

(Dit.KST) bekerjasama dengan berbagai kementerian, lembaga dan institusi, telah

melaksanakan berbagai program capacity building untuk membantu peningkatan

SDM Palestina30

. Program-program tersebut antara lain pelatihan microfinance,

pelatihan teknologi informasi di bidang UKM, dan good governance. Dit. KST

juga mengkoordinir bantuan teknis dari kementerian atau lembaga lainnya, seperti

dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pertahanan, Kementerian

Perindustrian, Arsip Nasional Indonesia, Kementerian Kesehatan, dan

Kementerian Pertanian31

.

Dit. KST juga menjalin kerja sama triangular dengan Jepang untuk

membantu Palestina. Kerja sama tersebut seperti penyelenggaraan pelatihan di

28

http://www.mofa.go.jp/region/middle_e/palestine/ceapad_20130214. 29

Buletin Jendela, Kala Lara Meringis Nurani, Edisi No. 1/Juni/2014, hal, 7. 30

ibid. 31

ibid.

Page 71: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

60

bidang buah-buahan dan sayur-sayuran, dan terbentuknya Komite Indonesia-

Palestina-Jepang. Semua tugas Dit.KST untuk Palestina adalah manifestasi

komitmen Indonesia untuk menentang segala bentuk kesewenangan yang merusak

nilai-nilai kemanusiaan, dengan membangun kerja sama dan kemitraan,

melangkah bersama dalam pembangunan global demi terciptanya kesejahteraan

bagi umat manusia.32

Kebijakan Luar Negeri Indonesia tidak terlepas dari peran Presiden.

Menurut Mehdawi, Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono

terdapat tindakan untuk meningkatkan hubungan Indonesia dengan Palestina.

Pada tahun 2008, Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda mengundang para

Menteri Luar Negeri di negara-negara Asia dan Afrika. Hal tersebut untuk

penyelenggaraan NAASP. Dalam NAASP, konferensi membahas mengenai

dukungan Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat33

.

Dalam NASSP Capacity Building, Indonesia melakukan perjanjian dengan

Palestina untuk melatih 1000 orang kader warga Palestina. Hal tersebut dimulai

dengan kedatangan pimpinan PLO, Mahmoud Abbas pada Bali Democracy

Forum34

tahun 2008. Hubungan bilateral Indonesia dan Palestina pada saat itu

mencakup ekonomi, capacity building, diplomasi dan politik yang berlangsung

tahun 2008 hingga 201335

.

32

Buletin Jendela, Kala Lara Meringis Nurani, Edisi No. 1/Juni/2014, hal, 8. 33

http://sameaf.mfa.go.th/en/organization/detail.php. 34

Bali Democracy Forum (BDF) yang diprakarsai oleh Indonesia pada tahun 2008,

merupakan forum tahunan antar pemerintah, inklusif dan terbuka pada perkembangan demokrasi

di kawasan Asia Pasifik. Forum ini bertujuan untuk mempromosikan dan mendorong kerja sama

regional dan internasional di bidang perdamaian dan demokrasi melalui dialog-berdasarkan

berbagi pengalaman dan praktik terbaik yang mematuhi prinsip kesetaraan, saling menghormati

dan pengertian. 35

http://bdf.kemlu.go.id.

Page 72: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

61

Indonesia juga memberi sumbangan untuk pembangunan Bank berbasis

syariah dan pembangunan rumah sakit di Jalur Gaza. Bantuan kemanusiaan untuk

rakyat Palestina di Jalur Gaza merupakan bantuan dari berbagai organisasi dan

masyarakat Indonesia. Kebijakan politik luar negeri dipandang Mehdawi sebagai

pembaharuan kebijakan luar negeri yang bersifat nyata dan tidak pernah terjadi

sebelum kepemimpinan SBY. Selain itu, dukungan dan bantuan dari rakyat

Indonesia mendapatkan apresiasi Mehdawi sebagai tindakan nyata untuk

Palestina.

Dalam rangka mendukung kemitraan strategis NAASP, Kementerian Luar

Negeri Indonesia memberikan sejumlah pelatihan kepada warga Palestina.

Pusdiklat Kementerian Luar Negeri Indonesia telah memberikan pelatihan bagi 10

pejabat menengah Palestina dalam pelatihan diplomatik pada tahun 2008.

Sebanyak 5 orang Duta Besar Palestina juga telah mengikuti pelatihan diplomatik

tingkat senior pada tahun 2009. Sebanyak 5 orang pejabat Palestina telah pula

mengambil bagian dalam pelatihan protokol dan pejabat tinggi Palestina telah

pula mengikuti pelatihan capacity building di Pusdiklat. Selain itu, 5 warga

Palestina mengikuti pelatihan bahasa Indonesia selama 7 bulan untuk kemudian

mengikuti pelatihan diplomatik tingkat junior bulan Maret 2010.36

Tidak hanya dari segi politik, untuk mendorong kemandirian ekonomi

Palestina, Kementerian Luar Negeri Indonesia memberikan pembekalan dalam

bentuk pelatihan, pengembangan Usaha Kecil dan Menengah37

. Menurut

Mehdawi, Presiden SBY sangat efektif dalam melakukan komunikasi dengan

36

http://www.id.emb-japan.go.jp/news12 37

http://www.deplu.go.id/Pages/NewsKemlu.aspx?IDP=198&l=id, diakses pada 25

Januari 2013

Page 73: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

62

pemerintah Palestina. Selain itu, SBY memahami konstelasi politik internasional

sehingga kebijakan luar negeri di bawah pemerintahannya menggambarkan

kepemimpinannya yang stabil.

Pada masa pemerintahan presiden SBY periode yang pertama, pada 2006.

SBY mendatangi Mehdawi dan menanyakan bentuk bantuan dari Indonesia yang

dibutuhkan oleh Palestina38

. Menurut Mehdawi, tindakan tersebut cukup berkesan

dan tulus untuk membantu Palestina. Sejak pertemuan tersebut, kebijakan politik

luar negeri Indonesia terhadap Palestina cukup aktif dalam forum internasional

menyuarakan perdamaian dan berdirinya Palestina sebagai negara yang berdaulat.

Dalam kancah internasional, Indonesia aktif terlibat untuk penyelesaian konflik

Israel-Palestina.

Pada tanggal 8 Juni-10 Juni 2009, Indonesia telah menjadi tuan rumah

penyelenggaraan United Nations Asian and Pacific Meeting on the Question of

Palestine dengan tema “Strengthening International Consensus on The Urgency

of Achieving a Two-State Solution”. Pertemuan tersebut dilanjutkan dengan

pertemuan United Nations Forum of Civil Society in Support of the Palestinian

People pada tanggal 10 Mei 200939

. Kedua pertemuan tersebut merupakan

program dari Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the

Palestinian People PBB dalam menjalankan mandatnya menggalang dukungan

masyarakat internasional terhadap penyelesaian damai konflik Israel-Palestina40

.

38

http://sby.kepustakaan-presiden.pnri.go.id/index.php/fokus/2006/06/13/651.html. 39

http://www.un.org/press/en/2009/gapal1131.doc.htm. 40

http://www.kemlu.go.id/Pages/IIssueDisplay.aspx?IDP=15&l=id, Diakses 25 Januari

2013.

Page 74: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

63

Dukungan Indonesia untuk peningkatan status Palestina sebagai negara

non anggota PBB telah dimulai pada tahun 2011. Pada Pertemuan yang diadakan

di Bali, tanggal 23-27 Maret 2011, Indonesia mengusulkan penggalangan suara

terhadap pengakuan Palestina sebagai anggota PBB. GNB mendukung gagasan

Indonesia melalui Non Alligned Movement-NAM Ministerial Committee41

untuk

penggalangan suara terhadap pengakuan Palestina sebagai anggota PBB. Menteri

Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan Indonesia akan terus memberikan

dukungan untuk berdirinya Palestina sebagai negara berdaulat42

.

Selain upaya dukungan dan bantuan seperti yang sudah dijelaskan,

Indonesia juga mengirimkan para relawan seperti MER-C, KISPA (Komite

Indonesia untuk Solidaritas Palestina), dan PMI. Salah satunya Tim MER-C43

(Medical Emergency Rescue Committee) merespon secara cepat korban-korban

akibat konflik maupun bencana yang terjadi baik di dalam maupun luar negeri.

Salah satu yang mendapatkan respon dari tim ini adalah masayarakat di Jalur

Gaza, Palestina. Wilayah Gaza merupakan sebuah teritorial yang pernah diagresi

oleh Israel di penghujung tahun 2008 yang telah menewaskan ribuan penduduk

Gaza.

41

NAM Members & Observers". 16th Summit of the Non-Aligned Movement, Tehran,

26–31 August 2012. Retrieved 24 August 2012. 42

www.embassyofindonesia.org/features/pdf/Diplomasi_2011.pdf, diakses 25 Januari

2013. 43

MER-C merupakan lembaga sosial-kemanusiaan yang berperan aktif dalam menangani

secara medis korban akibat konflik dan bencana alam yang didirikan oleh mahasiswa UI

(Universitas Indonesia) pada tahun 1999. Kegiatan pertolongan medis berawal dari konflik yang

melanda Maluku hingga ke wilayah-wilayah konflik di dunia.

Page 75: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

64

Kontribusi besar MER-C ke Gaza adalah pembangunan Rumah Sakit

Indonesia (RSI)44

. Kontribusi tersebut menjadi kebanggaan bagi seluruh bangsa

Indonesia, khususnya MER-C yang telah bekerja keras menggalang dana untuk

menyelesaikan rumah sakit tersebut. Kondisi akibat konflik yang terjadi di Gaza

telah memberikan inspirasi bagi tim MER-C untuk mengulurkan bantuan untuk

para korban kemanusiaan.

Gambar IV.I

Sumber: www.voaindonesia.com

Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan bantuan

di Palestina. Pertama, bantuan kemanusiaan. Konflik Palestina-Israel yang

berkepanjangan khususnya di Jalur Gaza meningkatkan jumlah kemiskinan dan

kelaparan masyarakat Gaza. Dikarenakan Blokade yang dilakukan oleh Israel dan

penghentian bantuan ke Gaza. Kondisi ini mengetuk hati para relawan seperti dari

44

www.voaindonesia.com/read/2013/09/25/152619/2369206/4/ini-bantuan-nyata-ri-

untuk-palestina.

Page 76: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

65

MER-C, KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina), dan PMI (Palang

Merah Indonesia) untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

Kedua, perdamaian Hamas-Fatah. Indonesia mempunyai hubungan yang

relatif baik dengan pemimpin Fatah maupun Hamas45

. Untuk itu, Indonesia

mempunyai peran besar untuk mendorong kedua belah pihak untuk mewujudkan

pemerintahan baru di Palestina, pemerintahan baru yang digagas oleh FATAH

dan HAMAS yang difasilitasi oleh pemerintah Qatar di awal Februari 2012.

Ketegangan hubungan antara Hamas dan Fatah mengalami puncak ketika Hamas

memenangkan pemilu parlemen pada tahun 2006.

Ketiga, kemerdekaan Palestina. Indonesia sebagai negara yang

menjunjung tinggi nilai-nilai anti kolonialisme seperti yang tertulis dalam

pembukaan UUD 1945, berusaha agar Palestina bisa diakui sebagai sebuah negara

yang berdaulat. Sebagai langkah awal, pemerintah Indonesia akan membuka

sebuah kedutaan baru di Palestina sebagai bukti konkret dalam mendorong

Palestina sebagai sebuah negara. Selama ini, pemerintah Indonesia menempatkan

Palestina dan Yordania menjadi satu struktur kedutaan dalam Kementrian Luar

Negeri.

Keempat, diplomasi internasional. Indonesia terus berupaya secara intens

untuk mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB. Salah satu dari upaya

tersebut adalah Indonesia telah mengkomunikasikannya dalam pertemun OKI

(Organisasi Kerja Sama Islam) di Palembang di tahun 201246

. Selain itu,

45

Yahya, Harun. 2005. Palestina: Zionisme dan Terorisme Israel. Bandung: Dzikra 46

http://viva.co.id, diakses 11/11/2014.

Page 77: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

66

Indonesia juga aktif melobi negara-negara lain agar ikut serta mendukung

keinginan Palestina menjadi salah satu anggota dari 192 negara anggota PBB.

Keinginan Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB disampaikan oleh

Mahmoud Abbas dalam pidatonya di Majelis Umum PBB tahun lalu. Selain itu,

Abbas juga mengirimkan surat resmi ke Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon

agar keinginan Palestina dibahas dalam sidang Dewan Keamanan PBB. Dalam hal

ini, keinginan Palestina akan terkabul jika disetujui 9 dari 15 anggota Dewan

Keamanan dan tidak mendapatkan veto dari anggota tetap Dewan Keamanan

PBB.

Dari beberapa penjelasan di atas, Indonesia di mata Palestina begitu sangat

penting, karena Indonesia tidak hanya aktif dalam memberikan bantuan

kemanusiaan, tetapi juga aktif dalam mendorong Palestina menjadi sebuah negara

yang independen.

Page 78: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

67

BAB V

KESIMPULAN

Indonesia berpegang teguh pada prinsip politik luar negeri yang bebas dan

aktif, yang mengandung kemerdekaan dan kedaulatan negara serta berdasarkan

pada kepentingan rakyat dan bertujuan untuk perdamaian dunia.

Bebas berarti tidak terikat oleh suatu ideologi atau politik negara asing

atau blok-blok negara tertentu. Sedangkan aktif artinya dengan aksi yang nyata

giat mengembangkan kebebasan, persahabatan, dan kerjasama internasional

dengan menghormati kedaulatan negara-negara lain.

Konflik Palestina-Israel kembali terjadi pada tahun 2008, antara Hamas

dan Israel di Gaza. Saat itu pemerintahan Indonesia dipimpin oleh Susilo

Bambang Yudhoyono. Banyak bantuan yang telah diberikan oleh Indonesia saat

itu, upaya-upaya yang dilakukan seperti mencari resolusi perdamaian dalam

forum-forum Internasional, menjalin kerjasama dan komunikasi terhadap PLO

dan OKI, hingga aktif dalam berbagai forum multilateral seperti Majelis Umum

PBB, Dewan Keamanan PBB, dan Dewan HAM PBB. Selain upaya-upaya

tersebut, Indonesia juga melakukan bantuan lainnya berupa bantuan kemanusiaan

dan sosial.

Indonesia juga bekerjasama denga Jepang membentuk komite Indonesia-

Palestina-Jepang. Terbentuk dalam forum Conference on Cooperation among

East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD), yang bertujuan

untuk meningkatkan SDM Palestina.

Page 79: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

68

Selain CEAPAD, Indonesia juga aktif untuk mengajak negara-negara

anggota Asean seperti Bali Democracy Forum dan New Asian African Strategic

Partnership (NAASP) for Palestinian Development. untuk ikut serta dalam

mendukung perdamaian di tanah Palestina.

Page 80: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

69

DAFTAR PUSTAKA

Alistair, McMillan. 2003 "Suez crisis" The Concise Oxford Dictionary of Politics.

Ed. Iain McLean and Oxford University Press, 2003.

Abdulgani, Ruslan, Hubungan Internasional dengan Mesir dan Timur Tengah

Sepanjang Sejarah, Jakarta, 1974.

Anti-imperialisme dan Front Nasional. Seri Kursus Rakyat No. 2. Depagitprop,

CC PKI, Jakarta, 1962.

Barton, George (1901-1906). “Temple of Solomon”. Jewish Encyclopedia.

Diakses 29 juni 2008, book Studies on the Israeli Aggression on Gaza

Strip

Brenner, Michael; Frisch, Shelley (April 2003). Zionism: A Brief History. Markus

Wiener Publishers.

Djelantik, Sukawarsini. 2008. Diplomasi antara Teori dan Praktik. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Ewa T. Parker, “Ganefo I: Sports and Politics in Djakarta,” Asian Survey, 5:4

(1965).

Griffiths, M. & O’Callagan,T. 2002.International Relations: The key Concept.

Rouledge.

Habiebiecenter.or.id/news/Di.Balik.Agresi.Israel.ke.Gaza.

Jack C. Plano and Roy Olto, The International Relation Dictionary, Halt Richart

and Winstone Inc, USA 1996.

Page 81: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

70

Jemadu, Aleksius. 2008. Politik Global dalam Teori dan Praktik. Graha Ilmu:

Yogyakarta.

M. Rofiq Madji, 2012. Jurus Dewa Mabuk Ala Gus Dur. Jombang: Pustaka

Tebuireng.

_____________, 2012. Jurus Dewa Mabuk Ala Gus Dur. Jombang: Pustaka

Tebuireng.

_____________, 2012. Jurus Dewa Mabuk Ala Gus Dur. Jombang: Pustaka

Tebuireng.

Madiha, Rashid al Madfai, Jordan, the United States and the Middle East Peace

Process, 1974–1991, Cambridge Middle East Library, Cambridge

University Press (1993).

Mohtar Mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional, Disiplin dan Metodologi,

LP3ES, Jakarta, 1990.

Prayitno, Adi, 2009 “Politik Akomodasi Islam: Percikan, Pemikiran Politik

Bahtiar Effendi.

Rahmat, Musthafa, 2002 Abd, Jejak-jejak Juang Palestina, Penerbit Buku

Kompas, Jakarta, 2002.

Sunario, 1990. Politik Luar Negeri Indonesia yang Bebas, Penerbit Endang,

Jakarta.

Supri Yusuf, Hubungan Internasional dan Politik Luar Negeri, Pustaka Sinar

Harapan, Jakarta 1989.

Thaha, Idris, Demokrasi Religius: Pemikiran Politik Nurholish Madjid dan M.

Amien Rais, Jakarta: Penerbit Teraju.

Page 82: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

71

Bahan Dari Jurnal Dan Artikel

Ant, Setengah Juta Aktivis Islam Kutuk Israel di Gedung Sate, http://SURYA

Online.com, 20/01/2009.

Cast Lead Operation / Al-Furqan Battle by Abdul-Hameed al-Kayyali Published

in: 2009, www.alzaytouna.net/en/publications/books/151173-studies-

on-the-israeli-aggression-on-gaza-strip-cast-lead-operation-al-furqan-

battle.

Demokrat dan Israel, Majalah Islam Sabili, 12/03/2009.

Diplomacy, 1984.

Soetomo, Rusnandi, Hubungan Antara Indonesia dan Timur tengah; Analisa

vlll, no. 3, CSIS, 1979.

U.S state Department, 20 November 2007, Announcement of Annapoli Conference

at the way back machine, (archived November 22,2007),

web.archive.org/web/20071122125447

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/jahid19445cef82full.pdf.

UpayaMendukung Palestina Sebagai Negara yang Berdaulat Tema Komunikasi

Internasional Indonesia Dalam Kancah Global

https://www.academia.edu/4964281/Komunikasi Internasional

Indonesia Dalam Indonesian News and Views (Washington DC), Vol.

8, No. 3.

Resolution 1001 (ES-1), 5 November 1956. Diakses pada 2011

Page 83: Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Konflik …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30178/1/MUHAMM… · GANEFO : Game of the New Emerging Force. GNB : Gerakan

72

S.L. Roy, Diplomacy (edisi Indonesia), Yogyakarta, 1990. Shofwan Al-Banna

Choiruzzad, Indonesia-Palestina,

Bahan Dari Media Elektronik

http://eprints.uns.ac.id/10859/1/Unlock-a.pdf.

http://historia.id/modern/sukarno-dan-palestina

http://historia.id/modern/sukarno-dan-palestina.

http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id, diakses pada 20 okt 2009.

http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t10494.pdf.

http://www.aipac.org/.

http://www.kemlu.go.id/Pages/Default.aspx.

http://www.klikdokter.com/healthnewstopics/tips-hidup-sehat/tim-medis-

indonesia-masuk-ke-jalur-gaza.

https://frenndw.wordpress.com/tag/politik-luar-negeri-republik-indonesia/

https://kinanti0205.wordpress.com/

http://muftialy.wordpress.com, 09/01/2009.

Wagejava.com/en/politik/pemerintah/politik-luar-negeri-bebas-aktif-republik-

indonesia. https://mail-attachment.googleusercontent.com/attachment.

www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/we.html

www.gerbangilmu.com/2014/12/politik-luar-negeri-bebas-aktif.

Yanyan Mochamad Yani, Politik Luar Negeri http://pustaka.unpad.ac.id/wp-

content/uploads/2010/06/politik_luar_negeri.pdf, diakses 30 nov 2014.

www.academia.edu.