KONFIGURASI ELEKTRODA

6
KONFIGURASI GEOLISTRIK Konfigurasi Wenner Keunggulan dari konfigurasi Wenner ini adalah ketelitian pembacaan tegangan pada elektroda MN lebih baik dengan angka yang relatif besar karena elektroda MN yang relatif dekat dengan elektroda AB. Disini bisa digunakan alat ukur multimeter dengan impedansi yang relatif lebih kecil. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan di dekat permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan. Data yang didapat dari cara konfigurasi Wenner, sangat sulit untuk menghilangkan factor non homogenitas batuan, sehingga hasil perhitungan menjadi kurang akurat. Dalam hal ini, elektrode arus dan elektrode potensial mempunyai jarak yang sama yaitu C1P1= P1P2 = P2C2 = a. Jadi jarak antar elektrode arus adalah tiga kali jarak antar elektrode potensial. Perlu diingat bahwa keempat elektrode dengan titik datum harus membentuk satu garis. Dari gambar, dapat diperoleh besarnya Faktor Geometri untuk Konfigurasi Wenner adalah

description

konfigurasi elektroda dalam survei geolistrik

Transcript of KONFIGURASI ELEKTRODA

Page 1: KONFIGURASI ELEKTRODA

KONFIGURASI GEOLISTRIK

Konfigurasi Wenner

Keunggulan dari konfigurasi Wenner ini adalah ketelitian pembacaan

tegangan pada elektroda MN lebih baik dengan angka yang relatif besar karena

elektroda MN yang relatif dekat dengan elektroda AB. Disini bisa digunakan alat

ukur multimeter dengan impedansi yang relatif lebih kecil.

Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mendeteksi homogenitas

batuan di dekat permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan.

Data yang didapat dari cara konfigurasi Wenner, sangat sulit untuk

menghilangkan factor non homogenitas batuan, sehingga hasil perhitungan

menjadi kurang akurat. Dalam hal ini, elektrode arus dan elektrode potensial

mempunyai jarak yang sama yaitu C1P1= P1P2 = P2C2 = a. Jadi jarak antar

elektrode arus adalah tiga kali jarak antar elektrode potensial. Perlu diingat bahwa

keempat elektrode dengan titik datum harus membentuk satu garis.

Dari gambar, dapat diperoleh besarnya Faktor Geometri untuk Konfigurasi

Wenner adalah

Sehingga pada konfigurasi Wenner berlaku hubungan

Konfigurasi Schlumberger

Pada konfigurasi Schlumberger idealnya jarak MN dibuat sekecil-

kecilnya, sehingga jarak MN secara teoritis tidak berubah. Tetapi karena

keterbatasan kepekaan alat ukur, maka ketika jarak AB sudah relatif besar maka

Page 2: KONFIGURASI ELEKTRODA

jarak MN hendaknya dirubah. Perubahan jarak MN hendaknya tidak lebih besar

dari 1/5 jarak AB.

Kelemahan dari konfigurasi Schlumberger ini adalah pembacaan tegangan

pada elektroda MN adalah lebih kecil terutama ketika jarak AB yang relatif jauh,

sehingga diperlukan alat ukur multimeter yang mempunyai karakteristik ‘high

impedance’ dengan akurasi tinggi yaitu yang bisa mendisplay tegangan minimal 4

digit atau 2 digit di belakang koma. Atau dengan cara lain diperlukan peralatan

pengirim arus yang mempunyai tegangan listrik DC yang sangat tinggi.

Sedangkan keunggulan konfigurasi Schlumberger ini adalah kemampuan

untuk mendeteksi adanya non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan, yaitu

dengan membandingkan nilai resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarak

elektroda MN/2. Faktor geometri dapat dicari menggunakan rumus: ab2

Sehingga secara umum faktor geometri untuk konfigurasi Schlumberger adalah

k=πAB2−MN2

4 MN

Konfigurasi Dipole-dipole

Pada konfigurasi Dipole-dipole, dua elektrode arus dan dua elektrode

potensial ditempatkan terpisah dengan jarak na, sedangkan spasi masing-masing

elektrode a. Pengukuran dilakukan dengan memindahkan elektrode potensial pada

Page 3: KONFIGURASI ELEKTRODA

suatu penampang dengan elektrode arus tetap, kemudian pemindahan elektrode

arus pada spasi n berikutnya diikuti oleh pemindahan elektrode potensial

sepanjang lintasan seterusnya hingga pengukuran elektrode arus pada titik terakhir

di lintasan itu. Adapun Kelebihan dan kekurangannya yaitu :

1. Kemampuan penetrasi yang lebih dalam sehingga mampu medeteksi batuan

lebih dalam.

2. Tidak praktis dibandingkan konfigurasi Wenner atau Schlumberger.

 

Sehingga berdasarkan gambar, maka faktor geometri untuk konfigurasi Dipole-dipole adalah

Sehingga berlaku hubungan

 

Konfigurasi Wenner-Schlumberger

Menurut Sumanovac F. dkk (2007), Konfigurasi Wenner-Sclumberger

mempuyai penetrasi maksimum hingga kedalaman 90 meter sedangkan

konfigurasi Wenner hanya mencapai 80 m. Variabel n merupakan kelipatan untuk

menunjukkan tingkat lapisan yang teramati. Adapun Kelebihan dan

kekurangannya yaitu :

1. Mampu mendeteksi adanya non homogenitas lapisan batuan pada permukaan.

2. Pembacaan tegangan pada elektroda MN, lebih kecil, terutama ketika jarak

AB jauh.

Page 4: KONFIGURASI ELEKTRODA

Faktor geometri dari konfigurasi elektroda Wenner-Schlumberger adalah

 

Dimana a adalah jarak antara elektroda P1 dan P2, serta n adalah perbandingan

antara jarak elektrode C1-P1 dengan P1-P2 (misal 3a, maka n=3). Sehingga, nilai

resistivitas semu dirumuskan

Page 5: KONFIGURASI ELEKTRODA

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Konfigurasi Geolistrik. Available at http://www.academia.edu/7 142505/geofisika_metode_geolistrik_konfigurasi_schlumberger

Mahendra. 2011. Konfigurasi Dalam Geolistrik. Available at http://mahendra-

dwis.tumblr.com/post/34217416621/konfigurasi-dalam-geolistrik#sthash.Q5

6dGQ0d.dpuf

Yuni. 2010. Geolistrik. Available at http://yunirwangeography.blogspot.co.id

/2013/04/nirwan-geolistrik.html