Elektroda pada pengelasan

7
ELEKTRODA A. Elektroda dibagi menjadi beberapa klasifikasi, antara lain : 1. Elektroda menurut bahannya a. Elektroda baja karbon b. Elektroda baja paduan c. Elektroda bukan baja (non ferrous) Komposisi bahan elektroda dibedakan untuk dapat mempermudah memilih bahan tambah untuk mengelas benda kerja yang sesuai dengan bahan elektroda. B. Elektroda berdasarkan fungsinya dalam kaitan hubungan dengan bahan pengelasan yaitu: a. Elektroda yang habis terpakai (Shielded Metal Arc Welding) Elektroda yang habis terpakai maksudnya adalah elektroda yang habis menutupi bahan atau kampuh las dalam proses las dan juga gas yang keluar akibat melelehnya elektroda dan lapisan pelindung digunakan sebagai pelindung saat pengelasan busur. Tujuannya lapisan las dilindungi adalah untuk mencegah oksidasi. Lapisan pelindung ini jika sudah mengering akan membentuk terak yang mudah untuk dihilangkan dengan palu atau sikat terak. Sedangkan bahan yang digunakan untuk melindngi oksidasi berasal dari gas pembakaran busur itu sendiri atau dengan lapisan pelindung kimia dan butir – butir zat pelindung oksidasi pada las SAW

description

las

Transcript of Elektroda pada pengelasan

ELEKTRODA

A. Elektroda dibagi menjadi beberapa klasifikasi, antara lain :

1. Elektroda menurut bahannya

a. Elektroda baja karbon

b. Elektroda baja paduan

c. Elektroda bukan baja (non ferrous)

Komposisi bahan elektroda dibedakan untuk dapat mempermudah memilih bahan

tambah untuk mengelas benda kerja yang sesuai dengan bahan elektroda.

B. Elektroda berdasarkan fungsinya dalam kaitan hubungan dengan bahan pengelasan

yaitu:

a. Elektroda yang habis terpakai (Shielded Metal Arc Welding)

Elektroda yang habis terpakai maksudnya adalah elektroda yang habis

menutupi bahan atau kampuh las dalam proses las dan juga gas yang keluar akibat

melelehnya elektroda dan lapisan pelindung digunakan sebagai pelindung saat

pengelasan busur. Tujuannya lapisan las dilindungi adalah untuk mencegah

oksidasi. Lapisan pelindung ini jika sudah mengering akan membentuk terak yang

mudah untuk dihilangkan dengan palu atau sikat terak. Sedangkan bahan yang

digunakan untuk melindngi oksidasi berasal dari gas pembakaran busur itu sendiri

atau dengan lapisan pelindung kimia dan butir – butir zat pelindung oksidasi pada

las SAW (Submerged Arc Welding).

Adapun lapisan – lapisan tersebut terdiri dari beberapa jenis yang

disesuaikan dengan maksud dan cara perlindungan yang tepat untuk berbagai

jenis pengelasan. Jenis – jenis lapisan pelindung yang dimaksud antara lain ;

- High cellulose sodium

- High cellulose potassium

- Low hydrogen sodium

- Low hydrogen potassium

- Iron powder, low hydrogen

- High iron oxide

- High iron oxide, iron powder

- High titania potassium

- Iron powder, titania

- High tittania sodium

- Low hydrogen potassium, iron powder

b. Elektroda yang tidak langsung habis terpakai (tungsten electrode)

Adalah jika elektroda yang dipakai berbahan tungsten, yaitu elektroda yang

memiliki ketahanan panas yang tinggi terhadap suhu las dan hanya digunakan

sebagai busur tetap untuk jarak tertentu. Elektroda ini digunakan pada pengelasan

dengan metode GTAW (Gas Tungsten Arc Welding).

C. Elektroda menurut lapisan pelindungnya

a. Elektroda berbalut

Elektroda las yang berbalut banyak dipergunakan pada proses mengelas dengan

busur nyala, dimana balutan dari suatu kawat inti elektroda terbuat dari bahan –

bahan seperti soda silikat, alumunium silikat, besi mangan, titan dioksida, kalsium

karbonat dan sebagainya.

Pada umumnya elektroda berbalut dibedakan menjadi dua yaitu

- Elektroda berbalut tipis mempunyai tebal lapisan balutan 0,1mm dan berat

lapisan sekitar 1% – 5% dari berat elektroda.

- Elektroda berbalut tebal mempunyai lapisan sekitar 1 – 3 mm dan berat lapisan

sekitar 15% – 30% dari berat elektroda.

Secara keseluruhan, fungsi lapisan elektroda adalah sebagai beikut:

1. Menyediakan Suatu perisai yang melindungi sekeliling busur api sehingga

oksigen dan nitrogen tidak memasuki logam las.

2. Membuat busur api stabil dan mudah dikontrol.

3. Mengisi setiap kekurangan yang disebabkan oleh oksidasi elemen-elemen

tertentu dari genangan las.

4. Menyediakan suatu terak pelindung untuk menurunkan kerapuhan akibat

pendinginan.

5. Membantu pengontrolan ukuran dan frekuensi tetesan logam cair.

6. Memungkinkan dipergunakannya posisi-posisi yang berbeda.

b. Elektroda tidak berbungkus (elektroda polos)

Elektroda ini sangat jarang digunakan karena sukar memelihara kestabilan busur

nyala dibandingkan dengan elektroda berbalut.

Pada umumnya elektroda ini digunakan dalam menggunakan las otomatis karena

kampuh las mempunyai bahan pengisi tersendiri dan pemakainnya pada mesin las

tangan hanya pada mesin las arus searah yang digunakan untuk mengelas benda

kerja yang tidak terlalu penting (berkualitas rendah) seperti : mengela pagar, jeruji

jendela, dan sebagainya.

D. Simbol Elektroda dan Maknanya

Dalam penulisan kode elektroda pada tabel klasifikasi elektroda, biasanya berisi

EXXXX. Dengan keterangan sebagai berikut:

- E = Elektroda

- XX = dua huruf X terdepan (XX) menandakan kekuatan tarik bahan las setelah

dilaskan, misalnya E60XX berarti bahan tersebut kuat tariknya setelah dilaskan 60.000

psi, E70XX berarti bahan tersebut kuat tariknya setelah 70.000 psi, begitu pula

seterusnya.

- X = huruf X ketiga menunjukkan posisi pengelasan yang tepat. Untuk angka “1”

menunjukkan boleh dipergunakan untuk semua posisi. Angka “2” menunjukkan hanya

bisa dipergunakan dengan posisi tertentu.

- X = huruf X terakhir menunjukkan jenis arus listrik yang sesuai dengan lapisan

elektrodanya.

Nama : Bagus Purnomo Aji

NIM : 100511401924