Kondisi Tektonik Kabupaten Majalengka Ppt

download Kondisi Tektonik Kabupaten Majalengka Ppt

of 13

description

geologi kab. majalengka

Transcript of Kondisi Tektonik Kabupaten Majalengka Ppt

Slide 1

KONDISI TEKTONIK KABUPATEN MAJALENGKAOLEH :AGUS IRWANSYAH (410012125)JULKARNAIN (410012152)RAMZES SAMUEL C. (410012318)DONN BILL R. (410012225)

1. LETAK GEOGRAFISKabupaten Majalengka, adalah sebuahkabupatendiProvinsi Jawa Barat,Indonesia. Ibukotanya adalahMajalengka. Kabupaten ini berbatasan denganKabupaten Indramayudi utara,Kabupaten CirebondanKabupaten Kuningandi timur,Kabupaten CiamisdanKabupaten Tasikmalayadi selatan, sertaKabupaten Sumedangdi barat. Geografis wilayah kabupaten Majalengka terletak pada meridian 01o1420 -01o3642 BT dan 06o3340 07o0419 LS dengan luas 1.204,24 km2atau 2,71% luas total propinsi Jawa Barat.

2. Fisiografi RegionalBerdasarkan pembagian fisiografi dari Van Bemmelen (1949), daerah Kabupaten Majalengka termasuk kedalam Zona Bogor bagian Timur. Zona Bogor terdapat di bagian selatan Zona Dataran Rendah Pantai Jakarta, dan membentang dari barat ke timur, yaitu mulai dari Rangkasbitung, Bogor, Subang, Sumedang, dan berakhir di Bumiayu dengan panjang kurang lebih 40 km.Zona Bogor ini merupakan daerah antiklinorium yang cembung ke utara dengan arah sumbu lipatan barat timur. Inti antiklinorium ini terdiri dari lapisan-lapisan batuan berumur Miosen dan sayapnya ditempati batuan yang lebih muda yaitu berumur Pliosen Pleistosen. Pada Zona Bogor, terdapat beberapa morfologi intrusi berupa boss.

Secara umum fisiografi dari Zona Bogor ini, terdiri atas kombinasi dari sebagian besar daerah depresi di bagian utara (sub-cekungan bogor). Dan sebagian kecil wilayah Gunungapi Kwarter di bagian selatan.Fisiografi ini sebagai produk dari pola tektonik yang membangun wilayah Jawa Barat. Yaitu Pola Meratus, Pola Sunda, dan Pola Jawa.Namun dilihat dari tatanan fore arc basin, volcanic arc, dan back arc basin pada wilayah Majalengka yang mengarah Utara-Selatan. Maka dapat disimpulkan bahwa wilayah Majalengka, dibangun oleh dominasi Pola Tektonik Jawa.

Back arc basinVolcanic arc (G. Ciremai)Fore arc basin

Pada Peta Penyebaran Pola Tektonik Jawa Barat, juga terlihat bahwa daerah Majalengka masuk dalam wilyah yang dibangun oleh Pola Tektonik Jawa. Hal ini semakin menguatkan bahwa daerah Majalengka dibangun oleh Pola Tektonik Jawa.U3. MorfologiBerdasarkan ketinggian, secara umum wilayah Kabupaten Majalengka diklasifikasikan dalam 3 (tiga) klasifikasi utama yaitu dataran rendah (0 100 mdpl), dataran sedang (100 500 mdpl) dan dataran tinggi (> 500 mdpl).Morfologi dataran rendah sebesar 42,21% dari luas wilayah, berada di Wilayah Utara Kabupaten Majalengka,yang meliputi Kecamatan Kadipaten, Panyingkiran, Dawuan, Jatiwangi, Sumberjaya, Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Cigasong, Majalengka, Leuwimunding dan Palasah. Kemiringan tanah di daerah ini antara 5%-8% dengan ketinggian antara 20-100 m di atas permukaan laut (dpl).Morfologidataran sedang(berbukit dan bergelombang)sebesar 20,82% dari luas wilayah, umumnya berada di Wilayah Tengah,meliputi Kecamatan Rajagaluh dan Sukahaji sebelah Selatan, Kecamatan Maja, sebagian Kecamatan Majalengka. Kemiringan tanah di daerah ini berkisar antara 15-40%, dengan ketinggian 300-700 m dpl.Morfologi dataran tinggi (perbukitan terjal) sebesar 36,97% dari luas wilayah, mendominasi Wilayah Selatan Kabupaten Majalengka, termasuk di dalamnya wilayah yang berada pada ketinggian di atas 2.000 m dpl yaitu terletak di sekitar kawasan kaki Gunung Ciremai.Sebagian kecil Kecamatan Rajagaluh, Argapura, Talaga, sebagian Kecamatan Sindangwangi, Cingambul, Banjaran, Bantarujeg dan Lemahsugih dan Kecamatan Cikijing bagian Utara. Kemiringan di daerah ini berkisar 25%-40% dengan ketinggian antara 400-2000 m di atas permukaan laut.

Morfologi dataran rendahMorfologi dataran sedangMorfologi perbukitan terjal4. Stratigrafi RegionalFormasi CinamboPenciri Khusus : Berupa batupasir graywacke perlapisan tebal dengan sisipan serpih. dan batugamping yang mengandung fosil foraminifera.Umur : Miosen Bawah-Miosen TengahHubungan : Di atas Formasi Cinambo diendapkan secara selaras batugamping Kompleks Kromong.Batugamping Kompleks KromongPenciri Khusus : Batupasir gampinganUmur : Miosen TengahHubungan : Secara selaras di atas batugamping Kompleks Kromong diendapkan Formasi HalangFormasi HalangPenciri Khusus : Breksi gunungapi yang bersifat andesitik sampai basaltik.Umur : Miosen Tengah-Miosen AtasHubungan : Di atas Formasi Halang secara selaras diendapkan Formasi Subang.Formasi SubangPenciri Khusus : Batupasir dengan sisipan BatugampingUmur : Miosen atasFormasi KaliwanguPenciri Khusus : Batulempung yang mengandung moluska, serta konglomerat denag lensa-lensa batupasir,Umur : Pliosen BawahHubungan : Di atas Formasi Kaliwangu secara selaras diendapkan Formasi Citalang.

Formasi CitalangPenciri Khusus : Batugamping KoralUmur : Pliosen Tengah-Pilosen AtasHubungan : Di atas Formasi Citalang secara tidak selaras terdapat breksi terlipat.Breksi TerlipatPenciri Khusus : Breksi gunungapi yang bersifat andesitik, breksi tufaan, serta konglomerat.Umur : Pleistosen BawahHubungan : Endapan Hasil Gunungapi Tua menutupi breksi terlipat secara selaras.Endapan Gunungapi TuaPenciri : Breksi lahar, dan lava andesitik sampai basaltik.Umur : Pleistosen Tengah-Pleistosen AtasHubungan : Secara selaras diatas Endapan Gunungapi Tua diendapkan Endapan Gunungapi Muda Endapan Gunungapi MudaPenciri : Endapan lepas seperti pasir,, kerikil dan lavaUmur : Pleistosen Atas-Holosen Bawah.Djuri (1996), dalam Peta Geologi Lembar Arjawinangun menyebutkan dari batuan tertua sampai yang termuda dari Zona Bogor bagian timur (termasuk daerah Majalengka)sebagai berikut :

Kolom stratigrafi Zona Bogor timur, Dzuri (1996)Kenampakkan dan keadaan litologi daerah Majalengka, pada Zona Bogor bagian timur. Dilihat dari Gambar Penampang Utara-Selatan Jawa Bara, oleh Mertodjojo (1984)5. Struktur Geologi RegionalVan Bemmelen (1970) telah membagi Jawa bagian barat menjadi beberapa jalur fisiografi dan struktural dimana daerah Kabupaten Majalengka termasuk pada jalur struktur geologi Zona Bogor bagian timur yang telah terlipat kuat sehingga menghasilkan antiklinorium dengan sumbu berarah barat timur. Di bagian utara zona ini, keadaan struktur geologinya berarah utara karena adanya tekanan dari arah selatan (subduksi antara lempeng Indo-Australia dengan Eurasia). Gaya tersebut mengakibatkan perlipatan dan sesar naik. Inti dari perlipatan ini terdiri atas batuan sedimen berumur Miosen sedangkan sayapnya terdiri dari batuan sedimen Pliosen.Menurut Van Bemmelen (1970), Zona Bogor telah mengalami dua kali masa periode tektonik yaitu : Periode intra Miosen atau Miosen Pliosen. Periode Pliosen Pleistosen.

Periode Intra MiosenPada periode tektonik intra tektonik Miosen, berlangsung pembentukan geantiklin jawa, akibat gaya tekanan dari arah selatan terbentuk struktur lipatan dan sesar pada sedimen di utara. Peristiwa ini terjadi setelah Formasi Cidadap diendapkan pada Miosen Tengah.

Kenampakkan beberapa strktur lipatan antiklin dengan arah simbu barat-timur. Di bagian utara Kecamatan Banturajeg, Kabupaten majalengka. Sebagai bukti dari gejala periode tektonik intra miosen. Dimana tegasan utama yang membentuk struktur tersebut akibat gaya tekanan dari arah selatan. Periode Pliosen-Pleistosen Pada periode tektonik Pliosen-Pleistosen, terjadi proses perlipatan dan sesar yang diakibatkan oleh terjadinya amblesan dibagian utara Zona Bogor yang kemudian menimbulkan gangguan tekanan yang kuat pada Zona Bogor.Dibantu oleh terbentuknya endapan vulkanik tua (Gunung Slamet) dan endapan vulkanik muda (Gunung Ciremai), mengakibatkan tekanan ini semakin kuat. Tekanan tersebut menimbulkan struktur perlipatan dan sesar naik dibagian Zona Bogor yang dikenal sebagai Baribis thrust (arah relative barat timur).

Kenampakkan Sesar Baribis (arah barat-timur), sebagai akibat dari proses tektonik pada periode Pliosen-Pleistosen

6. Kegiatan VulkanismeYang menarik dari kegiatan vulkanisme Kabupaten Majalengka adalah adanya Gunung Ciremai. Gunung Ceremai termasuk gunungapi Kuarter aktif, tipe A (yakni,gunungapimagmatik yang masih aktif semenjak tahun 1600), dan berbentukstrato. Gunung ini merupakan gunungapi soliter, yang dipisahkan oleh Zona Sesar Cilacap Kuningan dari kelompok gunungapi Jawa Barat bagian timur (yakni deretanGunung Galunggung,Gunung Guntur,Gunung Papandayan,Gunung PatuhahinggaGunung Tangkuban Perahu).

Posisi Gunung Ciremai pada Peta Penyebaran Gunungapi Aktif Indonesia. Gunung Ciremai bersebelahan dengan Gunung Galunggung di bagian barat, dan di sebelah timur Gunung Ciremai terdapat Gunung Slamet.

G. CiremaiG. Tangkuban PerahuG. GunturG.GalunggungG. PatuhaG. PapandayanBlok Diagram Ilustrasi Deretan Gunungapi Jawa Barat Bagian TimurGunung Ceremai merupakan gunungapi generasi ketiga. Generasi pertama ialah suatu gunungapi Plistosen yang terletak di sebelah G. Ceremai, sebagai lanjutan vulkanisma Plio-Plistosen di atas batuan Tersier. Vulkanisma generasi kedua adalah Gunung Gegerhalang (G. Ciremai Generasi Pertama), yang sebelum runtuh membentukKalderaGegerhalang. Dan vulkanisma generasi ketiga pada kala Holosen berupa G. Ceremai yang tumbuh di sisi utara Kaldera Gegerhalang, yang diperkirakan terjadi pada sekitar 7.000 tahun yang lalu (Situmorang 1991).

Kaldera GegerhalangKaldera G.Ciremai

Ilustrasi Pembentukan G. Ciremai, sebagai bentuk produk tektonik konvergen. Penunjaman antar Lempng Indo-Aunstralia, dengan Lemnpeng Eurasia.TERIMA KASIH