Kondisi Kerusakan Lahan Kritis Bekas Tambang

18
1.a. lingkungan fisik dan kimia Dalam berbagai upaya yang dilakukan untuk merestorasi lahan kritis bekas tambang, maka perlu diketahui berbagai kondisi sifat fisik, kimia dan biologi lahan yang mengalami kerusakan, sehingga usaha rehabilitasi yang dilakukan dapat berhasil sesuai dengan tujuannya. a. Kondisi Fisik Lahan Profil tanah normal terganggu akibat pengerukan, penimbunan dan pemadatan alat-alat berat. Hal ini mengakibatkan buruknya sistem tata air dan aerasi yang secara langsung mempengaruhi fase dan perkembangan akar. Tekstur dan struktur tanah menjadi rusak sehingga mempengaruhi kapasitas tanah untuk menampung air dan nutrisi. Lapisan tanah tidak berprofil sempurna, sehingga akan berpengaruh dalam membangun pertumbuhan tanaman yang kondusif. Pengaruh angin cukup serius pada permukaan tanah yang tidak stabil, dimana tanah dapat diterbangkan, tertutup oleh tanah, biji-bijian terbang dan dipindahkan ke areal tumbuh yang tidak diinginkan (Jordan, 1985). Bahan material yang digunakan selama pertambangan akan membatasi infiltrasi air sehingga akan mengurangi produksi asam dan erosi. Lugo (1997) menyatakan bahwa tanah yang ada pada permukaan tanah yang tidak sempurna sangat tidak stabil. Akibat pemadatan tanah menyebabkan pada musim kering tanah menjadi padat dan keras. Pada tanah yang bertekstur padat ini, penyerapan air ke dalam tanah berlangsung lambat karena pori-pori tanah sangat kecil, sehingga akan dapat meningkatkan laju aliran air permukaan yang berdampak pada peningkatan laju erosi.Kondisi tanah yang

Transcript of Kondisi Kerusakan Lahan Kritis Bekas Tambang

Page 1: Kondisi Kerusakan Lahan Kritis Bekas Tambang

1.a. lingkungan fisik dan kimiaDalam berbagai upaya yang dilakukan untuk merestorasi

lahan kritis bekas tambang, maka perlu diketahui berbagai kondisi sifat fisik, kimia dan biologi lahan yang mengalami kerusakan, sehingga usaha rehabilitasi yang dilakukan dapat berhasil sesuai dengan tujuannya.a. Kondisi Fisik Lahan

Profil tanah normal terganggu akibat pengerukan, penimbunan dan pemadatan alat-alat berat. Hal ini mengakibatkan buruknya sistem tata air dan aerasi yang secara langsung mempengaruhi fase dan perkembangan akar. Tekstur dan struktur tanah menjadi rusak sehingga mempengaruhi kapasitas tanah untuk menampung air dan nutrisi. Lapisan tanah tidak berprofil sempurna, sehingga akan berpengaruh dalam membangun pertumbuhan tanaman yang kondusif. Pengaruh angin cukup serius pada permukaan tanah yang tidak stabil, dimana tanah dapat diterbangkan, tertutup oleh tanah, biji-bijian terbang dan dipindahkan ke areal tumbuh yang tidak diinginkan (Jordan, 1985). Bahan material yang digunakan selama pertambangan akan membatasi infiltrasi air sehingga akan mengurangi produksi asam dan erosi. Lugo (1997) menyatakan bahwa tanah yang ada pada permukaan tanah yang tidak sempurna sangat tidak stabil.

Akibat pemadatan tanah menyebabkan pada musim kering tanah menjadi padat dan keras. Pada tanah yang bertekstur padat ini, penyerapan air ke dalam tanah berlangsung lambat karena pori-pori tanah sangat kecil, sehingga akan dapat meningkatkan laju aliran air permukaan yang berdampak pada peningkatan laju erosi.Kondisi tanah yang keras dan padat sangat berat untuk diolah yang secara tidak langsung berdampak pada peningkatan kebutuhan tenaga kerja.

b. Kondisi Kimia LahanKondisi kimia lahan bekas pertambangan menunjukkan

bahwa kesuburantanah, pH dan keberadaan nutrisi dalam tanah rendah, sedangkan keberadaan metallogam berat tinggi, karena larutan dari metal sulfida. Keadaan unsur hara seperti 5 unsur N

Page 2: Kondisi Kerusakan Lahan Kritis Bekas Tambang

dan P yang rendah, reaksi tanah asam atau alkali merupakan masalah utama.pH tanah yang rendah mengakibatkan menurunnya persediaan zat makanan seperti : P, K, Mg dan Ca yang berakibat cukup berbahaya pada tingginya suhu tanah. Akibat keasaman tanah yang tinggi dapat menyebabkan :1. Rusaknya sistem penyerapan unsur P, Ca, Mg dan K oleh

tanaman. Kekuranganunsur P menjadi masalah, karena rendahnya unsur P dalam sisa-sisa penambangan.

2. Meningkat tersedianya Al, Mn dan Fe, Cu, Zn dan Ni.3. Terciptanya kondisi biotik yang tidak menguntungkan, seperti

rusaknya fiksasi atau penyerapan unsur N, khususnya pH dibawah 6, memperkuat aktifitas Mycorrhiza, mengakibatkan kurangnya penyerapan unsur P dan K serta meningkatkan toksisitas tanah (Jordan, 1985).

Sedangkan akibat kebebasan tanah yang tinggi adalah :1. Merusak pelepasan unsur Fe, Mn, Bo, P, Cu dan Zn dari tanah2. Meningkat tersedianya unsur Mg, Ca, S dan K3. Meningkatkan toksisitas tanah. Akibat keasaman sisa penambangan selalu menyebabkan

bertambahnya unsur Fe atau senyawa sejenis Fe, senyawa yang berasal dari rusaknya tanah akibat hujan yang menghasilkan asam sulfur. Di beberapa lahan pasca tambang emas dan tembaga kandungan logam berat seperti: Cu, Al, Zn dan Fe dapat juga menjadi toksik dan membahayakan pertumbuhan tanaman.

1.b. Aspek Sosial Ekonomi dan Keterlibatan Masyarakat Teknik-teknik yang dipakai untuk pengelolaan dan

pengendalian dampak lingkungan oleh kegiatan tailing telah berkembang dengan baik, namun untuk isu-isu yang berkaitan dengan sosial ekonomi masih merupakan tantangan yang belum terselesaikan. Banyak perusahaan pertambangan masih bergulat dengan isu-isu sosial seperti :

Page 3: Kondisi Kerusakan Lahan Kritis Bekas Tambang

Kompensasi kehilangan lahan dan akses sumberdaya alam (seperti: lahan) dan juga potesi kehilangan ekonomis dan gangguan terhadap kehidupan budaya.

Pengelolaan dampak yang berkaitan dengan operasi pertambangan seperti: masuknya pendatang baru yang berpotensi menimbulkan ketidakseimbangan pendapatan warga lokal dan pendatang, komsumsi air bersih, dan terjadinya persaingan yang disebabkan pemakaian air bersih dan sumberdaya alam lain yang dipergunakan bersama.

Tuntutan untuk melaksanakan program community development pengembangan kesempatan kerja dan mekanisme untuk mendistribusikan keuntungan sosial secara lebih luas diantara masyarakat lokal.

1.c. lingkungan pasca tambangUpaya yang dapat dilakukan untuk merestorasi suatu

ekosistem yang telah rusak akibat kegiatan pertambangan tergantung pada tingkat kerusakan yang terjadi pada lahan dan ketersediaan sumberdaya untuk memperbaiki kerusakan tersebut.

Pada lahan bekas tambang diperkirakan sangat sedikit mengandung bahan-bahan organik dan aktifitas mikroba tanah. Lahan tersebut dalam kondisi terbuka dan tidak ada vegetasi yang tumbuh diatasnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa intensitas gangguan yang terjadi tergolong berat dengan ukuran besar dan gangguan berjangka panjang.

Disinilah peran kaidah ekologi dalam rangka merestorasi ekosistem rusak pasca tambang. Dalam makalah ini dibahas upaya-upaya dalam rangka pemulihan secara fisik, kimia dan biologi lahan-lahan kritis pasca tambang.

Page 4: Kondisi Kerusakan Lahan Kritis Bekas Tambang

REVEGETASI LAHAN KRITISDengan memperhatikan berbagi kendala yang ada pada

lahan-lahan kritis pasca tambang, maka perlu dirancang berbagai kegiatan sebagai berikut :

a. Seleksi SpeciesSeleksi species pohon yang tepat merupakan kunci utama

dalam keberhasilan revegetasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalm seleksi species adalah sebagai berikut :

Pada tahap awal, jenis-jenis pohon yang akan ditanam perlu dipilih jenis yang dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan setempat baik suhu, curah hujan, ketinggian, jenis dan kondisi setempat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : mengidentifikasi dan memilih jenis-jenis lokal yang potensial; mengevaluasi karakteristik silvika jenis dengan kondisi lingkungan setempat; mengevaluasi jenis-jenis lokal yang telah tumbuh di lokasi setempat serta melakukan species trial dan uji provenance.

Tanaman individu merespons tidak hanya pada temperatur udara tahunan atau pada presifikasi rata-rata, namun lebih cenderung pada kondisi lingkungan sekitarnya. Diantara areal bekas tambang terdapat defiasi luas dan mikroklimaks serta drainase pada berbagai lokasi. Dengan memilih species yang dapat beradaptasi pada iklimgeneral dapat mengakibatkan keberhasilan tanaman jika kondisi mikroklimatik.

• Species yang cepat tumbuhHal ini dimaksudkan agar species yang cepat tumbuh

menutupi tanah-tanah yang terbuka sehingga laju kontribusi zat-zat organik akan menarik organisma tanah serta dapat memperkecil aliran run off dan erosi air limpasan. Oleh karena itu diperlukan jenis-jenis pioner yang pertumbuhannya cepat, sistem tajuk yang melebar dan berlapis serta memiliki sistem perakaran yang intensif.

• Ketersediaan bahan tanamanDalam hal ini dimaksudkan agar bahan-bahan tanaman

seperti bibit yang tersedia dapat dijangkau dengan mudah, tersedia dalam kuantitas yang cukup dan kualitas yang baik.

Page 5: Kondisi Kerusakan Lahan Kritis Bekas Tambang

Disamping itu kultivasi dan teknik pembibitan serta kebutuhan nutrisi perlu diketahui.

Pemilihan species membutuhkan input yang berkelanjutan seperti pupuk, kultivasi dan teknik agrikultur, sehingga diperlukan cara tertentu guna menambahbahan organik dalam persiapan untuk vegetasi yang lebih permanen. Pemilihan jenis species dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pembibitan langsung dan penanaman bibit. Pilihannya ditentukan oleh species yang digunakan dan kondisi lingkungan setempat. Jika kedua cara ini dilakukan bersamaan, maka harus dapat mengurangi kompetisi, pembibitan secara umum membutuhkan penanaman dengan tangan khususnya pada kondisi tanah yang lapangannya kasar (Bradshaw, 1983).

Penanaman kembali pohon-pohon akan menguntungkan restorasi lahan kritis pasca tambang, karena akan memungkinkan terjadinya suksesi “jump star” (permulaan yang sangat cepat), memberikan naungan, modifikasi iklim mikro yang bertindak sebagai penghalang bagi species-species pohon lain terhadap kondisi iklim dari kerusakan lahan (Lugo, 1997). Teknik penanaman pohon yang tepat dapat menjadi alat yang efektif untuk merehabilitasi lahan-lahan kritis. Pada tahapan ini sebelum dilakukan penanaman vegetasi, dilakukan penanaman tanaman penutup tanah.

Tanaman Penutup TanahTanaman penutup tanah yang protektif adalah sangat penting

artinya dalam melindungi dan menyelamatkan tanah. Tanaman penutup tanah tersebut dapat menambah bahan organik tanah, dan dengan cara demikian dapat membantu absorpsi nutrisi-nutrisi tanaman yang sudah berkurang karena kegiatan penambangan. Disamping itu pula dapat memulihkan produktivitas tanah dengan menambah nitrogen, khususnya dengan penambahan leguminose.

Tanaman penutup tanah dapat ditanam menutupi seluruh areal tanah yang telah mencapai titik kritis. Sehubungan dengan itu maka tanaman tersebut harus memenuhi kondisi sebagai berikut :

Page 6: Kondisi Kerusakan Lahan Kritis Bekas Tambang

a. Tidak melakukan persaingan dengan tanaman pokok, dalam hal pengambilan air, sinar matahari dan zat-zat hara tanaman dari dalam tanah

b. Harus cepat, rapat dan rimbun pertumbuhannyac. Mampu bersaing dengan tanaman pengganggu lainnyad. Mempunyai kandungan C/N rationya rendahe. Dapat menyesuaikan diri dengan iklim setempat

Berdasarkan habitus pertumbuhannya tanaman penutup tanah dapat dikelompokkan menjadi 5 golongan :a. Tanaman penutup tanah rendah seperti : Calopogonium

muconoides, Centrosema pubescens, Eupathorium triplinerve, Ageratum mexicanum, Erechhites valerianifola.

b. Tanaman penutup tanah sedang seperti : Eupathorium pallesens, Crotolaria anagyroides, Tephrosia candida.

c. Tanaman penutup tanah tinggi seperti : Albizia falcataria, Leucania glauca.

d. Belukar alami e. Tumbuhan yang tidak disukai seperti : Imperata cylindrica,

Leersia hexandra Anastropus cimpressus. Tanaman-tanaman penutup tanah tersebut dapat berfungsi untuk :a. Melindungi permukaan tanah dari tumbukan butir-butir hujan

yang mempunyaikemampuan pemecahan dan penghancuran terhadap agregat-agregat tanah 17

b. Memperlambat kecepatan lajunya aliran run-off, sehingga daya kikisnya dapat dikurangi

c. Memerkaya kandungan bahan organik tanah serta menambah besarnya porositas tanah.

2. jelaskan gambar 1.1 tentang paradigma pengelolaan pertambangan yang baik dan benar ( good mining practice)

PENGELOLAAN

PERTAMBANGAN

YANG BAIK DAN

BENAR

PEDULI K3

PEDULI LINGKUN

GANPUNYA NILAI

TAMBAH

Pengembangan

Wilayah/Masyarak

at

PENERAPAN

PRINSIPKONSER

VASI

PERATURAN

PERUNDANGAN

STANDARDISASI

Penetapan cadanganKajian kelayakanKonstruksiPenambangan, pengolahan, pengangkutanPenutupan tambangPasca tambang/pembangunan berkelanjutan

Penerapan Teknik Pertambangan yang

Tepat

-

Page 7: Kondisi Kerusakan Lahan Kritis Bekas Tambang

Gambar 1

Bagan Alir Penambangan

Gambar diatas menunjukan sebuah tahapan bagaimana proses penambangan yang baik dan benar dimana dimulai dari penerapan teknik penambangan yang tepat yang diikuti oleh standarisasi , peraturan perundangan dan harus di perhatikan peduli lingkungan , peduli K3 yang akan mendukung pengelolaan pertambangan yang baik dan benar.sehingga masyarakat dapat optimalisasi hasil pertambangan tersebut.

Hal ini akan menjadikan pertambangan menjadi suatu hal yang bermanfaat tidak hanya untuk pengusaha dan karyawan tambang itu saja tetapi juga bagi masyrakat luas juga bisa merasakan hasil yang baik.

2.a. PERTAMBANGAN YG BAIK & BENAR

1). Ciri Good Mining Practice

• Mentaati hukum/perizinan

• Mempunyai perencanaan teknis pertambangan komprehensif dan

mengikuti standar

• Menerapkan teknologi pertambangan yang sesuai dan benar serta

mengikuti standar teknis berlandaskan efektivitas dan efisiensi

• Melaksanakan konservasi bahan galian

Page 8: Kondisi Kerusakan Lahan Kritis Bekas Tambang

• Mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan

• Menjamin keselamatan dan partisipasi masyarakat

• Mengakomodir kemampuan/dan partisipasi masyarakat

• Menghasilkan nilai tambah optimal

• Meningkatnya kemampuan/kesejahteraan masyarakat sekitar

• Menciptakan pembangunan berkelanjutan

b. Implementasi Good Mining Practice

Acuan (standar, pedoman, kriteria dan norma)

Sumber Daya Manusia (kualitas dan integritas, sinergi, kemitraan dan koordinasi)

Peralatan dan Teknologi (tepat guna dan cost effective)

Law Enforcement (konsistensi, kontrol eksternal dan internal)

3. Keanekaragaman hayati dalah jumlah jenis yang dapat ditinjau dari tiga tingkat yaitu sebagai berikut :

Page 9: Kondisi Kerusakan Lahan Kritis Bekas Tambang

Gambar 2

Keanekaragaan Hayati

1. pada tingkat gen dan kromosom yang merupakan pembawa sifat keturunan .

2. pada tingkat jenis yaitu sebgai golongan makhluk yang mempunyai susunan gen tertentu

3. pada tingkat ekosistem atau ekologi yaitu tempat jenis itu melangsungkan kehidupannya dan interaksi dengan fakror biotik dan abiotik.

Jika tatanan lingkungan kita terdiri dari sedikit jenis hayati maka akan sangat peka dan mudah terganggu keseimbangannya .semakin beraneka ragam sumber hayati maka akan semakin stabil lingkungan tersebut tidak hanya bagi makhluk hidup tapi juga kelangsungan alam tersebut.

Keanekaragaman hayati mempunyai nilai yang sangat tinggi baik karna alasan ekologi, genetika ,sosial ,ekonomi, ilmiah, pendidikan, budaya ,rekreasi dan estetika.keanekaragaman ini penting untuk sistem pendukung biosfer, pelestarian dan pemanfatan keanekaragaman hayati sangat penting untuk menstabilkan lingkungan.keanekaraman hayati pada suatu lingkungan atau ekosistem dapat menyebabkan kesuburan pada tanah tersebut karna bermacam - macam pohon tersebut akan menghasilkan zat - zat hara yang baik untuk tanah tersebut. Jumlah yang besar bermacam spesies atau varietas dalam satu lingkungan ataupun ekosistem, kemungkinan besar dapat mengatasi perubahan. Keanekaragaman spesies juga mengurangi kemungkinan hama dan penyakit dengan mengurangi kemampuan munculnya ham tersebut.misalnya dalam suatu lahan hanya ada sejenis pohon saja seperti sawit,maka sawit tersebut tidak dapat membuat tanah subur dan penyerapan terhadap air pun kurang bagus.

Page 10: Kondisi Kerusakan Lahan Kritis Bekas Tambang

Keanekaragaman hayati pada suatu lahan sangat penting dalam memberi layanan ekosistem. Bermacam varietas tumbuhan yang toleran terhadap kekeringan dan banjir tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mencegah erosi tanah, meningkatkan bahan organik tanah dan membantu menstabilkan lereng yang mudah terjadi longsor.

Dengan meningkatkan keanekaragaman tanaman dan varietas dalam satu ekosistem atau lingkungan,maka juga dapat meningkatkan keanekaragaman sifat dalam satu varietas sehingga dapat membantu adaptasi perubahan iklim. Jika masing-masing satu varietas dalam satu ekosistem atau lahan mempunyai toleransi lebih tinggi pada kekeringan, kadar garam, banjir, angin dan hama, semua fleksibilitas pada cuaca yang ekstrim akan menjadi tinggi.

4.Penataan Lingkungan sangat baik bila dilakukan dengan pendekatan ekosistem.jelaskan dan beri contoh?

Keberadaan ekosistem-ekosistem yang sehat pada sungai pasti akan menghasilkan jasa-jasa ekosistem. Indikasi ini sesungguhnya mengandung komponen-komponen jasa yang diperlukan untuk berpenghidupan manusia dan mahluk lainnya di wilayah pesisir. Sehingga jasa-jasa ekosistem itu dapat menjadi motor penggerak keberlanjutan kegiatan ekonomi masyarakat. Jasa-jasa ekosistem sehat yang dapat diperoleh masyarakat , meliputi:

Keamanan dalam hal kenyamanan individu masyarakat karena makanan tercukupi; akses terpenuhi untuk memperoleh sumberdaya hayati sungai; aman dari bencana karena lingkungan disekitarnya tidak rusak.

Keputusan Menteri Kehutanan Tentang Pedoman

Page 11: Kondisi Kerusakan Lahan Kritis Bekas Tambang

Penyelenggaraan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) no. 52/Kpts-II/2001 bahwa pengolahan Daerah aliran Sungai Harus berdasarkan pendekatan ekosistem yang mana dalam opengolahanya akan sangat memerlukan pengawasan dan proses yang harus dilakukan dengan baik dan benar sehingga masyrakat disekitar dapat diuntungkan dengan adanya sungai tersebut yang nyaman dan bersih..

Gambar 3Sungai ekosistem bersih

Indikator kunci pengelolaan pendekatan ekosistem adalah membangun keberlanjutan keseimbangan ekologis dan sosio-ekonomi. Pendekatan ini menjadi prinsip dasar pemandu dalam strategi perencanaan untuk sungai. Pemangku kepentingan terlibat secara kolaboratif dalam perencanaan, sehingga bagi mereka akan bermanfaat dan dapat mengerti dan memprediksi adaptasi pengelolaan ke depan. Pengelolaan pendekatan ekosistem di sungai dan sungai - sungai kecil dapat dinyatakan sebagai suatu simbiosis pandangan

Page 12: Kondisi Kerusakan Lahan Kritis Bekas Tambang

yang respek kepada sistem alam.

Page 13: Kondisi Kerusakan Lahan Kritis Bekas Tambang

Contoh nya adalah : Kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi untuk berpenghidupan,

misalnya mata pencaharian mudah karena ikan melimpah; makanan bergizi terpenuhi; pemukiman sehat; akses mudah untuk mendapatkan barang-barang yang diperlukan;

Kondisi kesehatan masyarakat baik, kuat, sehat, mudah mendapatkan air dan udara bersih;

Hubungan sosial baik, saling menghormati dan mempunyai kemampuan saling membantu satu dengan lainnya.

Pertanyaan, mengapa memilih Pendekatan Ekosistem?, karena dalam konsepsi dasar ekosistem yang sudah dipaparkan diatas, di dalam kompleksitas itu tergambar proses interaksi, interkoneksi, jejaring, dinamik, adaptif, kolaboratif, dalam suatu area geografik dengan multifaktor eksternal/internal yang terkait. Oleh karena itu paradigma pengelolaan sumberdaya sungai ke depan harus berubah ke pendekatan ekosistem.

TEKNING LINGKUNGAN TAMBANG

Page 14: Kondisi Kerusakan Lahan Kritis Bekas Tambang

TUGAS

MID SEMESTER

Oleh

Muhammad Nasir

03071002011

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

2010