Kondisi Geografis Kota Batu

4
a. Kondisi Geografis Kota Batu Kota Batu merupakan sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Secara geografis kota dengan Luas 202,800 Km2 atau sama dengan 20,280 ha ini, di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Dau dan Kecamatan Wagir. Kecamatan Pujon, sebelah barat, Kecamatan Karang ploso dan Kecamatan Dau di sebelah timur dan Kabupaten Mojokerto dan Kecamatan Prigen di sebelah utara. Pembagian wilayah kota Batu terdiri dari 3 kecamatan dan 23 desa/kelurahan. Ketiga kecamatan itu antara lain Kecamatan Batu dengan luas 46,377 Km2, Kecamatan Bumiaji dengan wilayah yang paling luas, yaitu sekitar 130,189 Km2, dan Kecamatan Junrejo dengan luas 26,234 Km2. Keadaan topografi Kota Batu memiliki dua karasteristik yang berbeda. Karakteristik pertama yaitu bagian sebelah utara dan barat yang merupakan daerah ketinggian yang bergelombang dan berbukit. Sedangkan karakteristik kedua, yaitu daerah timur dan selatan merupakan daerah yang relatif datar meskipun berada pada ketinggian 800-3000m dari permukaan laut. Keadaan Klimotografi Kota Batu memiliki suhu minimum 24 – 18 Celcius dan suhu maksimum 32 – 28 Celcius dengan kelembaban udara sekitar 75 - 98% dan curah hujan rata-rata 875 - 3000 mm per tahun. Kota Batu sangat cocok untuk pengembangan berbagai komoditi tanaman sub tropis pada tanaman holtikultura dan ternak. Struktur tanah di Batu merupakan wilayah yang subur untuk pertanian, karena jenis tanahnya merupakan endapan dari sederetan gunung yang mengelilingi Kota Batu. Ketersediaan air hujan dapat dihitung dari ketersediaan air sungai berdasarkan curah hujan. Ketersediaan air sungai diperoleh dari 5 sungai yang keseluruhanya bermuara pada Sungai Brantas. Ketersediaan sumber- sumber mata air yang cukup potensial, baik dikomsumsi oleh masyarakat Kota Batu sendiri maupun wilayah sekitar seperti Kota Malang. Secara kependukan, jumlah Penduduk 172.015 jiwa terdiri dari

Transcript of Kondisi Geografis Kota Batu

Page 1: Kondisi Geografis Kota Batu

a. Kondisi Geografis Kota Batu

Kota Batu merupakan sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Secara

geografis kota dengan Luas 202,800 Km2 atau sama dengan 20,280 ha ini, di sebelah

selatan berbatasan dengan Kecamatan Dau dan Kecamatan Wagir. Kecamatan Pujon,

sebelah barat, Kecamatan Karang ploso dan Kecamatan Dau di sebelah timur dan

Kabupaten Mojokerto dan Kecamatan Prigen di sebelah utara. Pembagian wilayah kota

Batu terdiri dari 3 kecamatan dan 23 desa/kelurahan. Ketiga kecamatan itu antara lain

Kecamatan Batu dengan luas 46,377 Km2, Kecamatan Bumiaji dengan wilayah yang paling

luas, yaitu sekitar 130,189 Km2, dan Kecamatan Junrejo dengan luas 26,234 Km2. Keadaan

topografi Kota Batu memiliki dua karasteristik yang berbeda. Karakteristik pertama yaitu

bagian sebelah utara dan barat yang merupakan daerah ketinggian yang bergelombang dan

berbukit. Sedangkan karakteristik kedua, yaitu daerah timur dan selatan merupakan daerah

yang relatif datar meskipun berada pada ketinggian 800-3000m dari permukaan laut.

Keadaan Klimotografi Kota Batu memiliki suhu minimum 24 – 18 Celcius dan suhu

maksimum 32 – 28 Celcius dengan kelembaban udara sekitar 75 - 98% dan curah hujan

rata-rata 875 - 3000 mm per tahun. Kota Batu sangat cocok untuk pengembangan berbagai

komoditi tanaman sub tropis pada tanaman holtikultura dan ternak. Struktur tanah di Batu

merupakan wilayah yang subur untuk pertanian, karena jenis tanahnya merupakan endapan

dari sederetan gunung yang mengelilingi Kota Batu. Ketersediaan air hujan dapat dihitung

dari ketersediaan air sungai berdasarkan curah hujan. Ketersediaan air sungai diperoleh dari

5 sungai yang keseluruhanya bermuara pada Sungai Brantas. Ketersediaan sumber-sumber

mata air yang cukup potensial, baik dikomsumsi oleh masyarakat Kota Batu sendiri maupun

wilayah sekitar seperti Kota Malang. Secara kependukan, jumlah Penduduk 172.015 jiwa

terdiri dari Kecamatan Batu sekitar 80.528 jiwa, Kecamatan Bumiaji sekitar 51.054 jiwa dan

Kecamatan Junrejo sekitar 172.015 jiwa.

Sudut pandang kewilayahan menempatkan Kota Batu sebagai kota yang strategis

dan mempunyai arti sangat penting bagi kegiatan ekonomi di Jawa Timur. Kota Batu

merupakan salah satu daerah penghasil beberapa komoditas pertanian unggulan dan tujuan

wisata. Selain itu, di bidang pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, Kota Batu

merupakan Lereng Pegunungan kawasan penyangga hulu DAS Brantas, kantong-kantong

sumber air, dan tempat kehidupan keragaman hayati ekosistem hulu DAS Brantas yang

kesemuanya mempunyai peranan dalam mempertahankan sumber daya air yang

berkelanjutan.

b. Potensi

Kota Batu memiliki banyak potensi yang masih perlu dijaga, digali dan

dikembangkan, terutama dari sudut pandang kewilayahan, pengelolaan sumber daya

Page 2: Kondisi Geografis Kota Batu

alam dan lingkungan hidup. Beberapa potensi yang dimiliki Kota Batu antara lain

sebagai berikut:

• Sumber perikanan, bahan baku air minum, listrik, pariwisata, pertanian, ekologi dan

keanekaragaman hayati.

• Penyangga Utama Kawasan Hulu DAS Brantas

• Daerah Pegunungan

• Sebagian Kawasan Hutan

• Penyimpan Sumber-Sumber Air Hulu DAS Brantas

• Penghasil Udara Bersih dan Sejuk

• Panorama Alamnya Indah

• Tanahnya Subur

c. Kendala

Adapun beberapa kendala yang dihadapi dalam upaya penjagaan dan

pengembangan potensi wilayah, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan

hidup berikut di bawah ini:

• Ancaman pelestarian hutan akibat alih peruntukan lahan

• Degradasi lahan akibat pola pengolahan lahan

• Penurunan debit air dan kematian sumber air

• Penggalian pasir

• Pembuangan sampah di sungai

• Pencemaran dampak pestisida

• Pendirian bangunan di lereng perbukitan

• Ancaman banjir dan longsor

Apabila kendala-kendala tersebut tidak segera untuk diatasi, maka dikhawatirkan

akan menimbulkan dampak-dampak sebagai berikut:

• Berkurangnya daerah tangkapan, dan resapan air

• Menurunnya kuantitas dan kualitas air

• Pendangkalan sungai dan waduk

• Berkurangnya kesuburan tanah

• Berkurangnya kesejukan udara

• Meningkatnya kerawanan bencana longsor.

d. Upaya

Potensi yang dimiliki Kota batu harus tetap dijaga, sehingga diperlukan upaya-upaya

dalam menjaga potensi-potensi tersebut. Upaya yang dilakukan antara lain:

• Rintisan konservasi vegetatif di sekitar sumber air di desa-desa se Kota Batu

Page 3: Kondisi Geografis Kota Batu

• Pembuatan sumur resapan di sebagian tempat

• Gerakan sporadis penghijauan oleh berbagai pihak

• Pengkajian teknik konservasi sumber-sumber air di kota Batu

• Penguatan opini keprihatinan ekologi di ATV, Radio dan forum-forum

diskusi,seminar, seruan deklarasi Brantas dan lain-lain

• Uji coba penanaman apel ana dan rumput vertiver di Sumber Brantas.

Adapun evaluasi dari beberapa kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai

berikut:

• Belum ada perencanaan yang terintegrasi secara sistematik (terukur dan

berkelanjutan dengan teknis yang terkaji) baik sasaran lokasi, cara pelaksanaan,

peran serta dan tanggung jawab masyarakat lokal.

• Konservasi kawasan Hulu Brantas belum masuk bagian strategis dalam

perencanaan pembangunan dan kebijakan penganggaran pemerintah daerah.

• Perhatian dan kesadaran masyarakat masih sangat rendah, memerlukan langkah

transformatif yang strategis untuk penguatan kesadaran membangun aksi kepedulian

perlu penguatan.

• Regulasi dan penegakan hukum.

• Perlu monitoring dan evaluasi perkembangan kondisi kawasan Hulu DAS Brantas

yang obyektif, berkelanjutan dengan kajian yang komprehensif (hutan, sungai, lahan,

persepsi dan respon masyarakat setempat).