Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera...

33

Transcript of Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera...

Page 1: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November
Page 2: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

2

Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun

DESA WAY KALAM

Panengahan, Lampung Selatan

Page 3: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

3

Penyusun:

Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun

Agustus - Oktober 2015

Cetak Edisi Ke– 4, 16 November 2015

Fasilitator Program:

Yudas Ermadi dan Zakaria Anwar

Editor /Layout:

YUDAS ERMADI

Dicetak Oleh:

Komunitas Putera Krakatau (KPK) Alamat Surat:Perum Ragom Mufakat I Blok F No. 4, Kalianda

Blog: www.komunitasputerakrakatau.wordpress.com

E-mail: [email protected]

Facebook: Komunitas Putera Krakatau

Twitter: @PuteraKrakatau

Page 4: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

4

Pokdarwis Way Terjun, merupakan Kelompok

Sadar Wisata Desa Way Kalam, Kecamatan

Panengahan, Kabupaten Lampung Selatan. Mulai

terbentuk sejak 2013, Pokdarwis Way Terjun

dikukuhkan berdasarkan SK Bupati Nomor:

B /539 /III.18 /HK /2015 tanggal 23 Juli 2015.

Potensi wisata Desa Way Kalam berbasis pada aset alamiah berupa air

terjun, pesona hutan lindung, orisinalitas budaya lokal dan taman bumi

(geo-park) Gunung Rajabasa. Bertolak dari kesadaran akan kekayaan

potensi wisata lokal yang dimiliki, Pokdarwis Way Terjun berkomitmen

dan berjuang untuk mengubah lingkungannya menjadi desa wisata.

Komunitas Putera Krakatau (KPK)

merupakan organisasi independen yang

bergerak di bidang Ekowisata dan

Pemberdayaan Masyarakat di Lampung Selatan. Berdiri sejak 2012 dan

menjadi Forum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)

Kabupaten Lampung Selatan berdasarkan SK Bupati Nomor: B /612.a /

III.16 /HK /2013 tanggal 20 September 2013. Kini KPK tengah

memfasilitasi Desa Way Kalam, Kecamatan Panengahan, menjadi

‘Lokasi Pilot dan Laboratorium Desa Wisata’ di Kabupaten Lampung

Selatan. Diharapkan kedepan Desa Way Kalam dapat menjadi lokasi

percontohan, tempat belajar dan model pembangunan desa wisata di

daerah.

SENARAI

Page 5: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

5

Alhamdulillah, setelah melalui proses yang dilakukan bersama

Komunitas Putera Krakatau dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)

Way Terjun, Desa Way Kalam, dalam konteks studi pemandu wisata dan

dalam penyusunan materi pelatihan pemandu wisata pada 30 Agustus dan

4 Oktober 2015; akhirnya, sebagian dari materi yang berhasil dirumuskan

dapat disajikan dalam bentuk buku: Diktat Pemandu Wisata Desa Way

Kalam.

Maksud dan tujuan buku ini disusun adalah untuk menjadi sumber

referensi dan menjadi buku pegangan, khususnya, bagi anggota

Pokdarwis Way Terjun yang akan ditugasi menjadi Tim Pemandu Wisata

Desa Way Kalam.

Pada tahap ini, konten informasi yang termuat dalam buku baru

meliputi 10 (sepuluh) topik, yakni: Profil (singkat) Desa Way Kalam;

Wisata Air Terjun Desa Way Kalam; Wisata Paralayang; Wisata Sepeda

Downhill; Camping Ground; Agrowisata Kebun Kopi; Geo-Park Danau

Gunung Rajabasa; Kuliner Khas Lokal: dan Fasilitas Homestay.

Khusus mengenai Wisata Paralayang, kondisi sekarang spot masih

berupa lokasi potensi pengembangan dan dalam upaya untuk mendapat

dukungan, baik dari praktisi ahli, pemerintah daerah, maupun dari pihak

lain yang interest.

Kedepan, informasi dalam buku ini akan terus dilengkapi dengan

topik: Agrowisata Kebun Jati; Agrowisata Kebun Pisang; dan Wisata

Berburu. Kami juga akan mengembangkan paket wisata unggulan lainnya

yang tak kalah menarik, seperti: Ziarah Budaya ke Makam Leluhur

Masyarakat Lampung Selatan; Tour ke Gunung Anak Krakatau dan

Snorkling di Pulau Sebesi; dll.

Demikian, semoga buku ini dapat menjadi bekal informasi memadai

tentang Desa Wisata Way Kalam dan Pariwisata Kabupaten Lampung

Selatan. Dan kepada Tim Pemandu Wisata Desa Way Kalam diharapkan

dapat menjadi tim yang profesional. Insya Allah.

PENYUSUN

PENGANTAR

Page 6: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

6

SENARAI

PENGANTAR

DAFTAR ISI

1. Profil Desa Way Kalam ........................................................... 7

2. Wisata Air Terjun: Way Kalam, Anakan, Way Kuya .............. 8

3. Wisata Paralayang .................................................................... 10

4. Wisata Sepeda Downhill .......................................................... 11

5. Camping Ground ...................................................................... 12

6. Agrowisata Kebun Kopi ........................................................... 13

7. Geo-Park Danau Gunung Rajabasa .......................................... 15

8. Homestay .................................................................................. 16

9. Kuliner Lokal ............................................................................ 17

10. Seni Budaya Lokal .................................................................. 20

LAMPIRAN:

Penyusunan Materi Diktat secara Partisipatif

Tim Pemandu Wisata Desa Way Kalam

Sikap Tim Pemandu Wisata

Pola Kerja Tim Pemandu Wisata

Ilustrasi Objek Wisata Desa Way Kalam

DAFTAR ISI

Page 7: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

7

1. PROFIL DESA WAY KALAM

Way Kalam secara harfiah terdiri dari kata ‘WAY’, dalam bahasa

Lampung artinya ‘Air’; lalu, ‘KALAM’ berarti ‘Batu Ampo’, atau

‘Batu Cadas’. Tetapi dalam versi lain ada juga yang mengartikan ‘WAY’

adalah ‘Air’; dan ‘KALAM’ adalah ‘Berbicara’ (Bahasa Arab); sehingga

artinya menjadi ‘Air yang Berbicara’. Secara geografis Desa Way

Kalam terletak di ketinggian ± 375 mdpl dan di wilayah lereng

Gunung Rajabasa dengan luas wilayah ± 400 Hektar, jumlah penduduk

± 1000 Jiwa (Data Sensus 2014), dengan mata pencaharian penduduk

mayoritas petani kebun.

Warga Way Kalam 100% beragama Islam dan bersuku Jawa Banten.

Sementara, lokasi desa termasuk kedalam Kecamatan Panengahan,

Kabupaten Lampung Selatan, dengan batas-batas desa sbb: sebelah Utara

berbatasan dengan Desa Taman Baru; sebelah Selatan Kawasan

Hutan Lindung Gunung Rajabasa Register 3; sebelah Barat Desa Padan;

dan sebelah Timur Desa Pasuruan.

Secara historis, riwayat berdirinya Desa Way Kalam dimulai pada tahun

1911. Bermula dari tanah perdikan (artinya, pemberian) dari Tokoh Adat

Lampung Desa Gedong Harta dan Banjarmasin ketika itu bernama H.

Usman, yang memberikan sebidang tanah untuk lokasi ‘umbul’—tempat

bermukim di hutan untuk menggarap kebun, atau ‘camp’ dalam istilah

sekarang —kepada M. Said yang berasal dari Cilegon, Banten.

Seiring waktu, tanah perdikan kian bertambah luas dan menjadi

pedukuhan kecil. Itu disebabkan areal garapan kebun yang juga

bertambah luas; dan pemukim yang berasal dari Cilegon, Banten, pun

makin bertambah banyak. Hingga pada 1933 M. Said kemudian

berputrakan Raden Faqih Said—kelak lebih dikenal sebagai H. Faqih

Said dan menjadi pelanjut ketokohan ayahnya.

Page 8: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

8

Di masa ketokohan H. Faqih Said inilah wilayah pedukuhan semakin

berkembang. Pada era 1960 –an, Pedukuhan Way Kalam menjadi salah

satu dusun dari Desa Rawi, Kecamatan Panengahan, Kabupaten Lampung

Selatan. Baru di tahun 1975, untuk pertama kalinya dilakukan pemilihan

kepala desa; dan Way Kalam menjadi desa yang berdiri sendiri. Saat itu

M. Jahri terpilih menjadi Kepala Desa pertama Way Kalam.

Sejak berdirinya, Desa Way Kalam terdiri dari 4 (empat) dusun, yakni:

Dusun I Way Kalam; Dusun II Sukamaju; Dusun III Inpres; dan Dusun

IV Rawa Anom. M. Jahri memimpin sebagai Kepala Desa Way Kalam

hingga 1983; setelah itu berturut-turut adalah: M. Misja (1983 – 1995);

Arsudin (1995 – 2006); Abdul Rasyid (2007 – 2012); dan saat ini

Zaenudin (2012 -2017).

2. WISATA AIR TERJUN

2.1 Lokasi Air Terjun

Terdapat 3 lokasi Air Terjun di Desa Way Kalam. Pertama, Air Terjun

Way Kalam yang letak lokasinya berada di Dusun 2 Way Kalam, dengan

perkiraan ketinggian air terjun 35 meter. Kedua, Air Terjun Anakan yang

lokasinya juga terletak di Dusun 2 Way Kalam dengan ketinggian yang

paling rendah, yakni sekitar 10 meter. Ketiga, Air Terjun Way Kuya yang

berlokasi di Dusun 4, dengan perkiraan ketinggian air terjun sekitar 30

meter.

2.2 Akses Jalan

Akses jalan ke Air Terjun Way Kalam berjarak sekitar 1,5 Km dari jalan

poros Desa Way Kalam. Melalui jalan onderlagh (batu) ± 1 Km,

sementara 500 meter sisanya berupa jalan rabat beton dengan lebar sekitar

1 meter. Lokasi Air Terjun Way Kalam bersebelahan dengan Air Terjun

Page 9: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

9

Anakan. Letaknya tidak terpaut jauh.

Untuk sampai ke kedua air terjun ini; pengunjung akan melewati dan

disuguhi pemandangan perkebunan kopi warga di sepanjang kanan-kiri

jalan. Udara dijamin sejuk dan segar.

Sementara, untuk berkunjung ke Air Terjun Way Kuya akses jalan

mengambil arah yang berbeda, yaitu ke arah lokasi Dusun 4. Lebih dekat

dari jalan poros, hanya sekitar 200 meter; namun, kondisi medan ekstrim.

Jalan yang dilalui berupa turunan dan jalan setapak melewati hutan

belantara dan tebing-tebing pebukitan Kawasan Hutan Lindung Gunung

Rajabasa.

2.3 Ilustrasi Keindahan

Air Terjun Way Kalam sangat indah, alami, sejuk dan diapit oleh tebing-

tebing /napal atau cadas gunung; yang di dinding-dindingnya terlihat

rembesan mata air alami. Berjalan melintasinya seolah kita melewati

suasana green canyon yang sangat unik dan menarik. Mengikuti jalur

perjalanan pengunjung biasanya akan ‘ditemani’ suara burung-burung liar

dan binatang lain yang merdu mendayu-dayu dari arah hutan.

Air Terjun Anakan juga sama indahnya, dengan jarak tempuh yang tidak

terlalu jauh; pengunjung sudah bisa menikmati sensasi air terjun alami di

wilayah Desa Way Kalam. Dengan ketinggian air terjunnya yang rendah,

Air Terjun Anakan sangat recommended bahkan untuk pengunjung anak-

anak dan dewasa. Terdapat dasar kolam yang cukup memadai untuk para

pengunjung bermain air. Asik sekali.

Air Terjun Way Kuya memiliki keunikan dan keindahan tersendiri. Curah

air terjunnya melebar dan di tengah-tengah curahan air terjun dinding

tebingnya banyak ditumbuhi tanaman pakis dan tanaman liar lainnya;

sehingga, jika diperhatikan landscape air terjun tampak dilatari oleh

Page 10: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

10

taman-taman alami yang sangat menawan. Sungguh merupakan kreasi

alam ciptaan ALLAH SWT Yang Maha Indah; anda sangat disarankan

untuk berkunjung dan melihatnya.

2.4 Mitos Air Terjun Desa Way Kalam

Air Terjun Way Kalam, Anakan dan Way Kuya yang bersumber dari

mata air Gunung Rajabasa, konon merupakan mata air terbaik dan

tersegar di Lampung. Jika pengunjung pernah sekali kesana dan

merasakan kesegaran air alam Gunung Rajabasa; dijamin badan akan

senantiasa terasa fit dan bugar. Tentu setelahnya, sulit untuk bisa

melupakan kenangan dengan air terjun di Desa Way Kalam.

Maka berikutnya akan selalu merasa rindu untuk kembali berkunjung

kesini dan merasakan romantisme alam Gunung Rajabasa dan Desa Way

Kalam. Insya Allah, percikan air terjun Desa Way Kalam akan

membangkitkan kesegaran tiada tara; kesejukan dan kehangatan untuk

senantiasa bersahabat dengan alam.

2.5 Larangan

Tidak boleh buang air sembarangan dan tidak boleh berbuat asusila;

sebab, yang melanggarnya bisa menjadi lupa ingatan—atau, dalam istilah

masyarakat disini ‘oyod ming-mang’.

3. WISATA PARALAYANG

3.1 Lokasi

Lokasi take off paralayang terletak di Dusun 2 Way Kalam di areal Bukit

Saradan. Posisi menghadap ke Timur; dengan sapuan pandang ke dataran

bawah meliputi desa-desa di wilayah Kecamatan Panengahan dan Keca-

Page 11: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

11

matan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan.

3.2 Ilustrasi Keindahan

Posisi lokasi Bukit Saradan yang tinggi memungkinkan daya pandang

melihat bebas (viewing) ke alam sekitar yang ada di bawahnya. Lokasi ini

tidak hanya cocok untuk spot paralayang; namun, juga dapat menjadi lo-

kasi alternative camping ground. Di pagi hari; pengunjung dipastikan da-

pat melihat terbitnya Matahari dari arah Timur. Momen sunset tentu men-

jadi momen istimewa karena kita dapat menyaksikan keindahan Matahari

terbit dari salah satu puncak bukit Desa Way Kalam.

3.3 Luas Lokasi Take Off

Luas lokasi sekitar 800 m². Berdekatan dengan lokasi Air Terjun Way

Kalam; sekitar 500 meter dari titik lokasi take off paralayang.

3.4 Luas Lokasi Landing

Terdapat 2 (dua) opsi lokasi landing paralayang; pertama, berlokasi di

lapangan Desa Pasuruan, belakang Kantor Kecamatan Panengahan, Kabu-

paten Lampung Selatan; kedua, berlokasi di lapangan Desa Sidorejo, Ke-

camatan Panengahan, Kabupaten Lampung Selatan. Ukuran luas masing-

masing lokasi landing paralayang tsb adalah ukuran luas lapangan sepak

bola.

Kedua lokasi desa yang menjadi titik landing paralayang tsb otomatis ber-

lokasi di bawah dengan masing-masing perkiraan jarak—jika ditempuh

jalan darat—dari Desa Way Kalam ke Desa Pasuruan sekitar 10 Km; se-

mentara ke Desa Sidorejo sekitar 12 Km.

4. WISATA SEPEDA DOWNHILL

Page 12: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

12

4.1 Informasi Lokasi

Kondisi track jalan sepeda downhill berupa jalan rabat beton milik Dinas

Kehutanan Kabupaten Lampung Selatan. Dengan kondisinya itu lintasan

sepeda relative stabil. Rute, atau posisi track, berada di Kawasan Hutan

Lindung Gunung Rajabasa Register 3. Titik start dimulai dari lokasi dekat

area Air Terjun Way Kalam, Desa Way Kalam.

4.2 Panjang Track

Panjang track sekitar 1500 meter. Dengan titik finish di Dusun Meram-

bung, Desa Way Kalam. Tapi, bagi yang berminat melanjutkan tracking

sepeda downhill, maka rute bisa diteruskan Khingga ke lokasi Air Panas

Belerang Simpur di desa tetangga, Desa kecapi /Babulang, Kecamatan

Kalianda. Untuk sampai kesitu jarak tempuh menjadi sekitar 4000 meter.

4.3 Tantangan /Resiko

Terdapat banyak titik track yang beresiko dan menantang. Titik ter-

ekstrim terutama dapat dijumpai di suatu tikungan yang kami namakan

‘tikungan cangcut’. Posisi kombinasi tikungan, turunan dan tanjakan;

dengan perkiraan sudut elevasi 45⁰. Bagi yang berminat menjajal track

sepeda downhill direkomendasikan memenuhi syarat minimum seperti

memastikan diri menggunakan sepeda standar MTB (mountain bike)

dalam kondisi baik; menggunakan helm dan decker—siku tangan dan lu-

tut.

5. CAMPING GROUND

5.1 Lokasi

Lokasi terletak di Dusun 2 Way Kalam.

Page 13: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

13

5.2 Luas dan Kapasitas

Luas lokasi camping ground sekitar 2500 meter (25 x 100 meter), dengan

kapasitas tampung tenda ‘dumm’ kurang-lebih mencapai 80 tenda ukuran

standar.

5.3 Daya Tarik

Posisi lokasi lapang dan datar. Lokasi berdekatan dengan Air Terjun:

Way Kalam dan Anakan. Lingkungan alami, asri dan bernuansa hutan.

Udara bersih, sejuk dan segar. Para pekemah dipastikan mendapatkan

sensasi alam yang tak terlupakan di camping ground Desa Way Kalam.

5.4 Jarak ke Objek Lain

Jarak lokasi camping ground ke objek Air Terjun Way Kalam sekitar 400

meter. Sementara ke Air Terjun Anakan berjarak sekitar 500 meter. Den-

gan memilih berkemah di lokasi camping ground di Dusun 2 Way Kalam,

para tamu tidak terlalu jauh untuk juga dapat menikmati sensasi wisata ke

Air Terjun Way kalam dan Air Terjun Anakan.

5.5 Fasilitas Umum

Ketersediaan air untuk kebutuhan para pekemah dijamin memadai. Lokasi

camping ground berdekatan dengan fasilitas toilet, area parkir dan gerai /

warung-warung masyarakat.

6. AGROWISATA KOPI

6.1 Jenis dan Riwayat Kopi

Jenis tanaman kopi yang selama ini dibudidaya oleh warga local adalah

Page 14: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

14

jenis Arabica. Awalnya di perkebunan warga Desa Way Kalam tanaman

kopi tidak begitu diperhatikan. Namun, lambat laun setelah mengetahui

kopi merupakan komoditi yang bernilai jual tinggi; warga Way Kalam

kemudian menjadikannya sebagai tanaman unggulan dan dibudidaya

hingga kini.

6.2 Luas Areal

Kebun-kebun kopi warga Desa Way Kalam jika dihitung perkiraan luas-

nya hingga saat ini mencapai sekitar 3 Hektar. Dan dilihat dari sisi luas

kebun yang diusahakan warga desa Way Kalam; kebun kopi tergolong

jenis kebun yang cukup mendominasi.

6.3 Dukungan Iklim

Mengingat lokasi Desa Way Kalam berada di ketinggian ± 600 mdpl; dan

berposisi di lingkungan pegunungan Gunung Rajabasa, Kabupaten Lam-

pung Selatan, menyebabkan suhu udara kondusif dan factor iklim sangat

mendukung bagi kesuburan tanaman kopi di wilayah ini.

6.4 Penanaman dan Pengolahan

Tanaman kopi yang sudah berumur ± 5 tahun dipotong dan dipelihara

tunasnya lalu dikawinkan dengan kopi yang sejenis; tujuannya untuk

mempermudah pemanenannya di ± 3 tahun berikutnya. Buah kopi yang

masuk usia panen (yang tua-tua) dipilah; dirontokkan; dengan cara

diambil buahnya—dipetik dengan digenggam dan diputar. Buah-buah

kopi yang telah dipanen kemudian dijemur selama sekitar satu minggu.

Setelah kering lalu digiling hingga menjadi biji kopi. Biji kopi selanjutnya

di ‘sangrai’ (digoreng tanpa menggunakan minyak) hingga menghitam.

Setelah di- ‘sangrai’ dan matang sempurna; biji-biji kopi tsb kembali

digiling sampai menjadi bubuk kopi. Biji kopi yang sudah diproses men-

Page 15: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

15

jadi bubuk kopi inilah yang berikutnya—setelah diseduh air panas dan

ditambahkan gula—siap disajikan dan dinikmati sebagai minuman kopi

lezat khas Desa Way Kalam.

7. GEO-PARK DANAU GUNUNG RAJABASA

7.1 Mitos Danau Gunung Rajabasa

Lokasi danau terletak di puncak Gunung Rajabasa, dengan perkiraan ket-

inggian ± 1.281 mdpl. Terdapat mitos yang menarik terkait Danau

Gunung Rajabasa. Sejatinya, danau tsb merupakan cekungan kawah

bekas letusan Gunung Rajabasa purba, yang karena saat ini sudah tidak

lagi aktif; maka, cekungan kawah itu kemudian terisi air membentuk

danau. Keunikan dari danau ini adalah di lokasi danau terdapat sebongkah

batu istimewa; yang konon, berapapun jumlah orang yang menaiki atau

hendak duduk di atasnya akan muat. Padahal penampakan batu tidaklah

besar. Itu sisi keunikannya.

Lain dari itu, kunjungan ke danau juga bergantung pada ‘nasib baik’ atau

tidaknya pengunjung. Jika sedang ber- ‘nasib baik’, maka pengujung akan

menyaksikan danau itu penuh berisi air; jika tidak, pengunjung tidak akan

menjumpai air danau. Dan penting dicatat, ada tidaknya air di danau;

sama sekali tidak berhubungan dengan musim hujan atau kemarau. Jika

‘nasib baik’, bahkan saat kemarau yang paling kering sekalipun,

pengunjung tetap akan menemukan danau dengan airnya. Itulah

menariknya mitos Danau Gunung Rajabasa.

7.2 Akses ke Danau dan Keindahannya

Jalan menuju ke Danau Gunung Rajabasa dapat ditempuh dari Desa Way

Kalam. Dari pusat desa, perjalanan dilakukan melalui Dusun Merambung.

Lepas dari Dusun Merambung, pengunjung akan ditantang terlebih dahu-

Page 16: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

16

lu untuk menaklukan tiga bukit (punggung Gunung Rajabasa) sebelum

mencapai titik puncak lokasi Danau Gunung Rajabasa. Lama perjalanan

sekitar 3 jam; kecapatan normal orang dewasa standar hiking. Kondisi

medan penuh tantangan dan tergolong ekstrim.

Di musim hujan; akses jalan licin dan mudah ditemukan pacet. Tapi,

pengunjung dijamin tidak akan menyesal manakala telah sampai di

puncak. Karena di puncak kita akan dapat melihat alam sekitar Gunung

Rajabasa yang indah dan permai; bahkan, sebab posisi ketinggiannya

mendekatkan kita dengan awan, maka di sana seolah kita ada di negeri di

atas awan! Rasa pegal-pegal dan capek-capek selama perjalanan, dijamin

kontan terbayar dengan suguhan keindahan geo-park alam Gunung Raja-

basa.

7.3 Syarat Minimum Hiking

Melengkapi diri dengan peralatan outdoor standar hiking yang memadai:

kostum celana, baju, sepatu dan jaket gunung, perlengkapan kemah

(tenda, matras, perlengkapan masak dan survival, dll). Dianjurkan yang

berminat ke lokasi Danau Gunung Rajabasa adalah yang terbiasa dengan

aktifitas outdoor, cross country dan pecinta alam. Karena pengalaman,

ketahanan fisik dan mental sangat dibutuhkan untuk menjajal wisata geo-

park ini.

8. HOMESTAY

8.1 Jumlah dan Kapasitas Homestay

Terdapat 13 unit homestay sebagai fasilitas pemondokan dan akomodasi

di Desa Way Kalam, dengan kapasitas kamar seluruhnya mencapai 22

kamar; 1 kamar untuk 2 orang tamu.

Page 17: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

17

8.2 Konsep Live In

Para tamu dapat menginap di desa way kalam dengan konsep live in di

rumah-rumah penduduk (homestay). Homestay warga dipastikan bersih

dan nyaman; dengan pelayanan yang ramah dan hangat; para tamu akan

diterima seperti di tengah keluarga sendiri.

8.3 Fasilitas

Fasilitas toilet di setiap homestay dipastikan sehat dan bersih; kamar-

kamar penginapan dalam kondisi sehat dan bersih; dengan fasilitas air dan

listrik memadai.

8.4 Akomodasi

Untuk keperluan makan, minum, dll (food, beverages, snack, etc);

homestay akan menyediakan sajian panganan menu lokal dan menjamin

kebutuhan konsumsi para tamu. Untuk menu makan /minum harian, tamu

dapat memilih berdasarkan paket menu yang ditawarkan.

9. KULINER LOKAL

Terdapat beberapa Kuliner Lokal Way Kalam yang wajib dinikmati

pengunjung. Meski beberapa mungkin dari namanya tidak asing bagi kita;

tetapi Kuliner Way Kalam tetap memiliki citarasanya sendiri yang khas,

unik dan berbeda.

Berikut diantara jenis Kuliner Ala Way Kalam yang siap disajikan ke

pengunjung:

9.1 Aneka Makanan (Food)

Page 18: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

18

> Kredok Spesial Way Kalam

(Bahan: sayuran mentah /segar seperti kacang panjang, kol,

timun, toge; Bumbu: kacang tanah, gula merah, garam, cabe,

bawang putih, air, asem jawa; Penyajian: bumbu diulek sampai

halus kemudian dicampur dengan bahan yang sudah dirajang)

> Cilok Way Kalam

(Bahan: tepung terigu; Bumbu: kacang tanah, gula merah, garam,

cabe, bawang putih, penyedap rasa; Penyajian: bahan diaduk

dengan air panas kemudian dibentuk bulat-bulat seperti bakso

dan direbus sampai masak, kemudian bumbu yang sudah diulek

dicampurkan dengan bahan)

> Nasi Uduk Khas Way Kalam

(Bahan: beras, kelapa /santan; Bumbu: garam, ketumbar, kayu

manis, sereh, salam Penyajian: masak nasi sampai matang lalu

bumbu dicampurkan)

> Sayur Sumbrah Khas Way Kalam

(Bahan: jagung, melinjo muda, pepaya muda, kekara, cokrak, dll;

Bumbu: garam, penyedap rasa, asem kandis, daun salam;

Penyajian : sayur sumbrah lebih nikmat disajikan pada saat

makan siang dengan sambal terasi, ikan asin dan tempe goreng.

Jika ditambahkan lalap petai rasanya akan jauh lebih nikmat;

apalagi jika makannya dilakukan bersama atau beramai-ramai)

> Kue Bugis Way Kalam

(Bahan: tepung ketan, tepung beras, kelapa parut, gula aren;

Penyajian: Kue bugis yang disajikan sebagai teman kopi dingin

atau minuman panas lainnya rasanya lebih nikmat. Kue bugis

juga cocok disajikan sebagai hidangan tamu)

9.2 Aneka Minuman (Beverages)

Page 19: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

19

> Kopi Way Kalam

(Bahan: kopi bubuk, gula pasir, air panas; Penyajian: Lebih

nikmat disajikan sebagai minuman sore atau malam hari atau

pada suasana dingin)

> Bandrek Way Kalam

(Bahan: gula merah, jahe; Penyajian: Lebih nikmat disajikan

sebagai minuman malam hari atau pada suasana dingin)

> Lahang (Nira) Way Kalam

(Bahan: air lahang (nira), air mineral; Penyajian: setelah direbus

setengah matang bahan dicampur es batu, lebih nikmat disajikan

di siang hari di saat suasana panas)

9.3 Lain-lain Kuliner

> Jipang ala Way Kalam

> Kopi Durian ala Way Kalam

> Keripik Pisang Way Kalam

> Keripik Singkong Way Kalam

> Keripik Talas Way Kalam

> Minyak Keletik Khas Way Kalam)*

)*Minyak keletik berkhasiat istimewa: menggoreng lebih gurih dan matang,

lebih higienis; bisa digunakan untuk menyehatkan rambut (mempertahankan

kehitaman rambut dan menunda tumbuhnya uban); ampuh digunakan

sebagai minyak urut; dan bahkan bisa juga digunakan untuk mempercepat

penyembuhan luka bakar, luka segar dan luka lama.

Selain menu di atas, tentu masih banyak sajian menu lainnya yang dapat

dipilih sesuai selera pengunjung; baik yang bersifat makanan berat (food)

untuk sarapan pagi – makan siang- dan makan malam, makanan ringan

(snack, aneka penganan, dll), ataupun pilihan minuman lainnya

(baverages).

Page 20: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

20

10. SENI BUDAYA LOKAL

Dikarenakan penduduk Desa Way Kalam muasal masyarakatnya

adalah dari Cilegon, Banten; maka, seni budaya lokal yang mendominasi

di desa ini adalah seni pencak silat. Terdapat 2 (dua) aliran pencak silat

yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Way Kalam, yakni:

Pencak Silat Terumbu Bandrong Cilegon Banten dan Pencak Silat

Persaudaraan Setia Hati Terate Way Kalam.

Pencak Silat Terumbu Bandrong merupakan seni pencak asli Banten.

Dikenalkan pertamakali oleh Ki Patih Jaga Laut—Banten, di Zaman

Nusantara—Bandrong merupakan nama jenis ikan terbang yang sangat

gesit, dapat melompat tinggi, dan menyerang keras dengan moncongnya

yang bergerigi tajam. Ikan tsb menginspirasi Ki Patih untuk kemudian

menamakan ilmu ketangkasan beladiri yang diciptakannya ‘Pencak Silat

Terumbu Bandrong’.

Di Era Modern atau Zaman Indonesia Merdeka, Pencak Silat

Terumbu Bandrong pun masuk dan menjadi bagian dari seni budaya

masyarakat Desa Way Kalam. Hal tsb melalui kepeloporan H. Faqih Said,

Kijari (Alm) dan Sabeli (Alm). Seni Pencak Silat Terumbu Bandrong

yang saat ini dipimpin oleh Bapak Heri Zaman berhasil menjadi wadah

perkumpulan pemuda Desa Way Kalam. Dan di Way Kalam telah

menjadi tradisi acara hajatan (pernikahan atau khitanan) dimeriahkan

dengan kesenian ini.

Di masa kini, Pencak Silat Terumbu Bandrong, lebih dikenal dengan

nama TTK-KDH (Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir). Seni pencak

ini dalam perform –nya diiringi dengan musik kendang.

Sementara, beda dengan Pencak Silat Terumbu Bandrong; Pencak

Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), merupakan kesenian bela

diri yang berasal dari Madiun, Jawa Timur. Tokoh seni bela diri PSHT

Desa Way Kalam adalah M. Ali Amin Said—Putera H. Faqih Said, dan

kebetulan juga adalah Ketua Pokdarwis Way Terjun, Desa Way Kalam—

dan Rohili. PSHT desa way kalam berdiri pada 2005.

Kehadiran PSHT kian memperkaya tradisi seni pencak silat di Desa

Page 21: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

21

Way Kalam. Kalangan pemuda Desa Way Kalam yang memang sudah

akrab dengan seni pencak; juga banyak yang bergabung dan menjadi

warga PSHT. Disebabkan keaktifan para pemuda dalam melestarikan seni

budaya pencak silat yang tumbuh di desanya membuat persatuan di

kalangan mereka pun terjalin kuat.

Untuk Program Desa Wisata Way Kalam, para praktisi seni bela diri

ini siap menampilkan atraksi sambung seni beladiri dan seni tenaga dalam

seperti menggantung di neon; mematahkan es balok; mematahkah besi

dragon; mematahkan gorong-gorong cor beton; dll. Di samping tentu ikut

disajikan pula perform kesenian kendang sebagai musik latar dan

menyediakan tenaga instruktur bagi para pengunjung yang berminat

menjajal seni bela diri Desa Way Kalam.

Page 22: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

22

Penyusunan Materi Diktat secara Partisipatif

LAMPIRAN:

Fasilitasi Diskusi Kelompok

Teknis Presentasi Kelompok

Page 23: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

23

Tim Pemandu Wisata Desa Way Kalam

ARI MUHLISIN

MAHFUDIN

ABDUL BASYIR

ROSADI

HAMDAN

NAHWANI

NURROHIM

MASNUN

ROHMANI

SODRI NILA

LAMPIRAN:

Page 24: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

24

LAMPIRAN:

Sikap Pemandu Wisata

Di awal Kegiatan:

Perkenalan diri pemandu

Informasi dasar objek-objek wisata

Kalimat ajakan

Saat Memandu Wisatawan:

Penjelasan situasi /lokasi

Penjelasan tempat-tempat

Penjelasan detail informasi objek-objek wisata

Menyilakan wisatawan menikmati objek wisata tujuan

Saat Selesai Kunjungan ke Objek Wisata:

Menanyakan kesan-kesan wisatawan

Menyampaikan kalimat penggugah semangat wisatawan

Menawarkan rehat ke wisatawan untuk jajan (makanan)

atau belanja (souvenir)

Lanjut ke objek wisata selanjutnya

Kembali menyampaikan informasi objek wisata tujuan

Di akhir kegiatan:

Kembali menanyakan kesan-kesan wisatawan

Penyampaian apresiasi kepada wisatawan

Permohonan maaf atas kekurangan dalam layanan jasa yang diberikan

Menutup dengan yel-yel

Page 25: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

25

LAMPIRAN:

Pola Kerja Tim Pemandu Wisata

Pentingnya Bekerja Tim:

Pemandu wisata penting bekerja Tim agar ada pembagian kerja yang jelas

dalam menerima dan melayani wisatawan

Pembagian Peran Tim:

Ada anggota Tim yang berperan menjelaskan pilihan-pilihan objek

wisata yang ditawarkan kepada wisatawan

Ada anggota Tim yang berperan menjelaskan riwayat dan detail

informasi objek-objek wisata dan suasana yang suguhkan di lokasi

ke wisatawan

Peran anggota Tim saling mengisi

Kemana Wisatawan Dipandu:

Wisatawan dipandu ke objek-objek wisata yang telah dipilihnya

Bagaimana Profil Pemandu Wisata:

Informatif

Atraktif

Friendly /ramah

Terbuka

Rileks

Ada sisipan humor

Page 26: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

26

LAMPIRAN:

Homestay Desa Way Kalam

Fasilitas Pendukung:

Air, Listrik, TV /radio, AC*, Kulkas, Kolam

)*di homestay tertentu tersedia

Kamar Tidur dan Toilet:

Kondisi layak*

)*kelayakan telah melalui verifikasi

Daftar Homestay:

Pemilik Luas Lahan Kamar Ruang Alamat Dusun

Saprudin 160 m² 1 2 RT 2/RW 1 Way Kalam

Masnun A. 160 m² 1 1 RT 2/RW 1 Way Kalam

Muhlisin 225 m² 1 2 RT 2/RW 1 Way Kalam

Sri Giyanti 66 m² 1 1 RT 3/RW 3 Way Kalam

Misra 35 m² 1 1 RT 3/RW 3 Way Kalam

Sam’un 20 m² 1 2 RT 4/RW 2 Way Kalam

Suri 40 m² 1 3 RT 4/RW 2 Way Kalam

Ahmad Idris 200 m² 1 4 RT 5/RW 2 Way Kalam

Hasbuloh 40 m² 1 1 RT 5/RW 2 Way Kalam

Muhidin 30 m² 1 4 RT 5/RW 2 Way Kalam

Hasbunah 130 m² 1 1 RT 6/RW 3 Way Kalam

W. Sunarto 675 m² 1 1 RT 6/RW 3 Way Kalam

Heri 612 m² 1 1 RT 7/RW 4 Way Kalam

Safe’i 712 m² 1 1 RT 7/RW 4 Way Kalam

Sahrani 20 m² 1 1 RT 7/RW 4 Way Kalam

Page 27: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

27

Ilustrasi Objek Wisata Desa Way Kalam

LAMPIRAN:

Air Terjun Way Kalam

Page 28: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

28

Ilustrasi Objek Wisata Desa Way Kalam

LAMPIRAN:

Air Terjun Anakan

Air Terjun Way Kuya

Page 29: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

29

Ilustrasi Objek Wisata Desa Way Kalam

LAMPIRAN:

Potensi Spot Paralayang Bukit Saradan

Track Sepeda Down Hill

Page 30: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

30

Ilustrasi Objek Wisata Desa Way Kalam

LAMPIRAN:

Seni Budaya Lokal

Gunung Rajabasa

Page 31: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

31

Ilustrasi Objek Wisata Desa Way Kalam

LAMPIRAN:

Puncak Gunung Rajabasa

Mitos Danau Gunung Rajabasa

Page 32: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

32

Ilustrasi Objek Wisata Desa Way Kalam

LAMPIRAN:

Agrowisata Kebun Kopi

Homestay Desa Way Kalam

Page 33: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun · PDF file3 Penyusun: Komunitas Putera Krakatau dan Pokdarwis Way Terjun Agustus - Oktober 2015 Cetak Edisi Ke– 4, 16 November

33